APLIKASI PROFIL PUSAT STUDI WANITA (PSW)
BERBASIS SISTEM INI<'ORMASI GEOGRAFIS
Oleh:
YUNA \VAN KURNIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
lJNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY A TULLAJ-1
JAKARTA
APLIKASI PRO FIL PUSAT STUDlf WANITA (PSW)
BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Oleh:
YUNA WAN KURNIA
0072020247
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Smjana Komputer
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
PERNYATAAN
DENGAN !NI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN!
BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA
JLMIAI-1 PADA PERGURUAN TlNGGI ATAU LEMBAGA
MAN AP UN
Jakarta, Juni 2004
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAJ\1 NEGERl SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nam a
NIM
Program Studi Judul Skripsi
: Y unawan Kumia : I 00091020247 : Teknik Informatika
: Aplikasi Profil Pusat Studi Wanita (PSWl Berbasis Sistem Infom1asi Geografis
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana Komputer pada jurusan Teknik Infonnatika, Fakultas. Sains dan Teknologi LIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pembimb· g I,
Jakaiia, Juni 2004 Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Syor iansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 15 317 965
Mengetahui,
Dckan,
Pembimbing II,
/,11f
セ。lセッョイ@
ir.
Jeffry Feria! KotoKetua Jurusan
'ansyah Jaya Putra, M.Sisi1...
APLIKASI
PRO FIL
PUSAT 8TUDI WANITA (PSW)
BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syaiat untuk Memperoleh Gelar Saijana Komputer
Pacla Fakultas Sains clan Teknologi UIN .Jakarta
Pembirnbing 1
Oleh:
YUNAWANKURNIA 100091020246
Menyetujui
Pernbimbing 2
Abstrak
Jaringan Pusat Studi Wanita (PSW) di lingkungan PTA! adalah ;;uatu Jembaga semi otonom yang bernaung di bawah Departemcn Agama. Jaringan PSW dideklarasikan pada tahun 1995. Jaringan PSW mempunyai anggota seluruh PSW yang berada di IAIN dan STAIN yang terscbar di seluruh l11donesia dan setiap propinsi 「ゥウセ@ terdapat 2 atau lebih PSW dikarenakan terdapat 2 atau lebih IAIN dan STAIN di propinsi tersebut.
JVlaka scsuai dengan uraian diatas, perlu kiranya adanya pengembangan aplikasi Si stem I nformasi Geografis yang mampu memberikan informasi ten tang letak lokasi kantor PSW, kegiatan yang disdenggarakan, scrta juga fasilitas dan sarana yang dimiliki. Sistem usulan iui berbasiskan web agar seluruh anggota jaringan PSW bisa mengakses aplikasi tersebut dari mana saja.
Pada pengembangan sistem infonnasi geografis usulan ini bertujuan rnembangun sistem informasi dan suatu basis data yang baik agar dapat menampung scluruh data dan dapat menyajikan informasi tentang prufil PSW dengan cepat dan akurat.
Metodologi ya'lg digunakan dalam pengembangan sistem informasi geografis usulan ini adalah observasi - untuk mengetahui sistem yang berjalan dan mengumpulkan data yang dibutuhkan, studi pustaka - rnengenai literatur baik dari buku atau dari internet untuk membantu mengembangkan sistem usulan dan ters1rnktur - digunakan dalam membangun sistem usu1an informasi geoJrafis ini. Dclam penerapannya digunakan perangkat luna'' Ms Access XP untuk pengelolaan database, Macromedia Dreamweaver MX sebagai tools utama penge1nbangan.
Pengembangan dan penerapan sistem informasi geogrr.fis pada PSW yang berbasis web pemetaan dan berbantukan komputer serta pengolahan data berbasiskan database dapat menjadi jalan keluar ケセョァ@ tepat bagi koordinator Jaringan !·'SW dalam memperoleh informasi mengenai anggota jaringan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.WT yang maha kuasa,
yang telah rnelirnpahkan segala taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat
menyclesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul "Aplikasi Profil Pusal Studi
Wa11il11 (PSW) Berhasis Sistem fllformasi (/eogn!fis" sebagai salah satu syarat
yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa untuk mencapai gelar Sarjana
Komputer pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hiclayatullah Jakal1a.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
sehingga skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu
pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pcmbaca budirnan guna perbaikan pada rnasa yang akan datang.
Dalarn penyusunan dan penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
I. Papa dan Mi;ma tercinta, yang telah memberikan kasih sayang dan dorongan
baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
1-lidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra M.Sis.
3. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra M.Sis dan Ir. Jeffry Feria! Ko to sclaku
untuk memberikan bimbingan yang sangat berharga dan petunjuk serta
saran-saran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
4. Adik tercinta, Mun: dan Hamdi yang memberikan motivasi untuk Uda.
5. Teman-teman di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dziva,
I lcndra, Sukron, Bambang, Yuni dan khususnya Lia, yang membantu
mcncarikan tempat, ide, dan juga saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. !bu Dra. Eri Rosatria MAg, selaku koordinator pusat jaringan pusat studi
wanita dan juga ketua pusat studi wanita Universitas Islam N<egeri Syarif
Hidayatullah Jakarta serta staf PSW UIN Jakarta, yang telah membantu
mengurnpulkan data-data yang diperlukan.
7. B 8233 F'' yang telah setia menemani penulis untul: mencan bnhan skripsi
dan survey.
Akhirnya kepada Allah jualah, penulis mengharapkan agar usaha yang
sederhana mi dapat mencapa1 sasaran yang maksimal, membantu
memasyarakatl:an pusat studi wanita yang ada di seluruh Indonesia. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi diri penulis pada umumnya, clan para pembaca pada
umurnnya.
Jakarta, Juni 2004
DAFTARISI
Lem bar Juclul. ..
Lem bar PersetujL1an ... . Lem bar Pengesahan Panitia Ujian .... Abstrak:;i ...
l(ata Pengantar ..
Dal1ar lsi .. Dailar Tabel.. Dalrnr Gambar..
Dafiar Lampiran Rancang Layar. ... . Daftar Lampiran Tampilan ... .
Dailar Lampiran Flowchart. Datlar lstilah ....
BA l3 I • Pendahuluan
I . I . Latar Belakang ...
1.2. Perumusan Masalah ... . 1.3. Ruang Lingkup ...
I .4. Tujuan clan Manfaat Penulisan. I . 5. Metode Penelitian ... . I. 6. Sistematika Penulisan ... . B1\B II • Tinjauan Pustaka
2. I. Sistem ... 2.2. Data
lnformasi ....
2.4. Sistem Informasi ... 2.5. Geografi ....
2.6. Sistem Informasi Geografis ... .. 2.6. I. Pengertian Sistem Informasi Geografis ... . 2.6.2. Komponen utama Sistem Informasi Geografis ..
2.6.2.2. Data Geospatial... 19 2.6.2.2.1. Data Grafis atau Data Geometris.. 19
2.6.2.2.2. Data Atribut.. 19
2.6.2.3. Pengguna ..
2.6.3. Pemetaan ... .
2.6.3. l. Peta Umum atau Peta Dasar. 2.6.3.2. Peta Tematik ... . 2.6.4. Sumber Data Sistem Informasi Geografis ..
2.6.4.1. Data Lapangan ... . 2.6.4.2. Data Peta ... .
2.6.4.3. Data Citra Penginrlraan Jauh. 2.6.5 Fungsi Si stem Informasi Geografis ... .
20 20 21 22
,.,,
--'
262.6.5.1. Sistem Informasi Geografis Sebagai Bank l.6
Data Geografis ..
2.6.5.2. Sistem Informasi Geografis Sebagai Sarana 27 Bantu T engambilan Keputusan ... .
2.6.5.3. Sistem Informasi Geografis Sebagai Sarana 28
Pengendalian Operasional dan Pemantauan ... 2. 7 Data Flow Diagram ... .
2.8 Data Dictionary (Kamus Data) ... . 2.9 Mecromedia Dreamweaver MX ... .
2.10 Entity Relationship Di1gram (ERD) ... . 2. I 1 Logical Record Structure (LRS) ... . 2.12 Normalisasi ... .
2.13 Flowchart Program (Diagram Alir Program) ... . 2.14 Teknik Pemrograman ... .
2.14. l Apa !tu Internet. ... . 2.14.2. Sejarah Internet. ... .
2.14.3. HTML (Hyper Text Markup Language) ...
2.14.4. ASP (Active Server Pages) ... .
BAB Ill : Metodologi Penelitian
3. I. Analisa Sistem .... J 2 Perancangan Sisten1 ..
3 .2.1. Perancangan Proses Bisnis
3.2.2. Perancangan input/outpur (formulir/laporan) .. 3.2.3. Perancangan Basis Data ...
3. 2.4. Perancangan screen dialog/Graphics I !.ver !11terf;1ce (GUI) (perancangan tampilan) ..
3.3. Pemrograman Sistem .... 3.4. Penerapan Sistem .. 3. 5. Perawatan Sistem
45
50
50
51 51
BAB IV: Pengembangan Aplikasi frofil Pusat Studi Wanita (PSW) 54 Berbasis Sistem lnformasi Geografis
4. I. Analisis Sistem ...
4. I. 1. Gambaran Urnum Jrganisasi ...
4. 1.2. Strnktur Organisasi Pusat Jaringan PSW .. 4. l .3. Tugas dan Tanggung Jawab ...
4. 1.4. Si stem Be1jahn Saat lni ... 4. 1.5. Analisis Si stern ..
4.2. Perancangan Sistern Usulan ... .. 4.2. L
4.2.2.
Peta ... . Mernbuat Objek Pada Peta ..
4 2.2.2. Data Spasial yang digunakan .. 4.2.2.2. Data Atribut. ... ..
4.3. Perancangan Bisnis Proses ...
4.3. L Perancangan Data Flow Diagram ... . 4.3.2. Perancangan Context Diagram ... . 4 A Perannngan Basis Data
4.4.3. Tampilan LRS ... . ..J.4.4. Perancangan Normalisasi ..
4.4.4. I. Normalisasi Tahap Pertama .. 4.4.4.2. Normalisasi Tahap Kedua .. 4.4.4.3. Nonnalisasi Tahap Ketiga ..
4.4.5. Perancangan Data Dictionary (Kamus Data) .. 4.5. Perancangan Fonnulir Masukan dan Lapornn ..
4.5.1. Rancang Layar Menu Utam ..
4.5.2. Rancang Layar Sistem Informasi Geografis .. 4.5.3. Rancang Layar Informasi ...
4.5.4. Rancang Layar Login ... 4 5.5. Rancang Layar Tambah PSW .. . 4.5.6. Rancang Layar Hapus Pulau ... . 4.5. 7. Rancang Layar Update Admin .... . -1.6. Perancangan Tampilan atau Screen Dialog ... .
4.6.1. Tampilan Utama ...
4.6.2. Tampilan Si stem Informasi Geografis .... 4.6.3. Tampilan Informasi ... .
4.6.4. Tampilan Profil PSW UIN Jakarta ..
4.6.5. Tampilan Susunan Organisasi Jaringan PSW .. 4.6.6. Tampilan lsi Saran ... . 4.6. 7. Tarnpilan Li hat Saran ... .
4.6.8. Tampilan Halaman Cari .. 4.6.9. Tampilan Halaman Login .. 4.6.10. Tampilan Halaman Ad min ... . ..J.6. I I. Tampilan Tambah PSW ... . 4.6.12. Tampilan Edit Data PSW ... . 4.6. IJ. Tampilan Edit Lokasi PSW. 4.6. I4. Tampilan Halaman Hapus PSW .. -1. 7 Pemrograman Sistem Usu Ian ... .
4.9. Perawatan Sistem Usulan... ... .... .. .. .. .... .... .. .. .. ... .. .. . 109
BAB V : Penutup 111
5.1. Kesimpulan... . . . . .. . .. . . .. . . . .. . .. . . .. 1 11
Tabel 2.1 Ta be I
Tab el Tabel Tabel Tab el Tabel Tabel Tab el
Tabel Tabel Tabel Tabel Tab el Tab el Tabel Tabel Tabet Tabel Tab el Tabel Tabel Tabet Tab el Tabel Tabet Tab el 4.1. 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.1 l 4.12 4. 13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26
DAFTAR TABEL
Notasi Kamus Data
Now Of Document Sistcm Yang
Berjalan
[image:14.595.35.436.133.721.2]Tab el 4.28 Rancangan Data Tabel Propinsi " ... ' . " ... 97
Tabel 4.29 Rancangan Data Tabel Pulau ... 97
Tab el 4.30 Rancangan Data Tabel Kegiatan ... " . " ... 97
Tabel 4.3 I Rancangan Data Tabel Ada2 ... 98
Tabel 4.32 Rancangan Data Tabel Ada , . ...
98
Tabel 4.33 Rancangan Data Tabel Fasilitas ... " ' .... 98
Tabel 4.34 Rancangan Data Tabel Punya ... "
..
' ' .. 99Tab el ,1.35 Rancangan Data Tabel Koleksi ' ... ' " 99 Tabel 4.36 Rancangan Data Tabel Saran ... 99
Tabel 4.37 Rancangan Data Tabel Login ... " .. 100
[image:15.595.30.434.102.524.2]DAFTAR GAMBAR
[image:16.595.34.444.107.722.2]Halaman
Gambar 2.1 Diagram Kerja Sistem Informasi ... ' ' '
...
11Gambar 2.2 Diagram Komponen Utama Sistem ...
···
... 20Informasi Geografis Gambar 2.3 Properti PWM untuk Windows 2000
...
... 42Gambar 2.4 Contoh File ASP sederhana ... ,
...
44Gambar 3.1 Siklus hidup pengembangan sistem ... .. ;5
Garn bar 3.2 Sirnbol Dokumen ... 47
Gambar 3.3 Sirnbol Dokumen .... " ... 47
Gambar 3.4 Simbol Simpanan (N) ... ,,
...
48Garn bar 3.5 Simbol Simpanan (A) ... ·-·. 48
Gambar 3.6 Simbol Simpanan (C) . " ' "
...
L,-8 Gambar 3.7 Sirnbol Keputusan...
49Garn bar 3.8 Simbol Terminal ... 49
Gambar 3.9 Simbol Penghubung ... 49
Garn bar 4.1 Struktur Organisasi Jaringan PSW ···
...
58Gambar 4.2 Context Diagram ... 68
Garn bar 4.3 DFD Level 1 Sistem Usulan ... ··· 70
Garn bar 4.·t DFD Level 2 data PSW ... 72
Garn bar 4.5 DFD Level 2 data propinsi ... 73
Garn bar 4.6 DFD Level 2 data fasilitas ... ··· ··· 75
Garn bar 4.7 DFD Level 2 data koleksi ... 76
Garn bar 4.8 DFD Level 2 data kegiatan ... ' .. 78
Garn bar 4.9 DFD Level 2 data pimpinan
...
79Garnbar 4.10 ERO Sistern Usulan ... , 81
Gambar 4. l l Transformasi ERD ke LRS ... ··· ., ... 82
Garn bar 4.12 Tampilan LRS ···
... ···
83Gambar 4.13 Infrastruktur Jaringan Sistem Usulan ... 106
Daftar Lampiran Rancang Layar
[image:17.595.31.447.147.496.2]Haiaman Gambar Rancang Layar Menu Utama . ' . " . " ... Bl
Gambar 2 Rancang Layar Si stem Informasi ... . ... Cl Geografis
Gambar 3 Rancang Layar Login " . ' ... '
...
DIGambar 4 Rancang Layar 'nformasi Anggota ... EI Jaringan PSW
Garn bar 5 Rancang Layar Tambah PSW ... "
.
".
' ... FIGambar 6 Rancang Layar Hapus Pulau ... FI
Daftar Lampiran Tampil:m
Halaman
G11mbar Tampilan halaman utama ... ' ... B2
Garn bar 2 Tampilan Sistem Informasi Geografis . " ... B2
Gambar 3 Tampilan Sistem Informasi Geografis ... C2 Level lI
Garn bar 4 Tampilan Sistem Informasi Geografis ... C2 Level III
Gambar 5 Tampilan Informasi dari Anggota . "
...
' ... D2Jaringan PSW
Gambar 6 Tarnpilan Profil PSW UIN Jakarta ... D2
Garn bar 7 Tampilan Susunan Organisasi Jaringan
.
"..
' . " ... E2PSW
Garn bar 8 Tampilan Isi Saran ... ' ... E2
Garn bar 9 Tampilan Lihat Saran ... F2
Garn bar JO Tamµilan Halaman Cari
...
··· F2Garn bar I J Tampilan Halaman Login
.
' ... ' .... G2Gcunbar 12 Tampilan Halaman Admin ... G2
Garn bar 13 Tarnpilan Halaman Tambah PSV/ ... "
...
' .... H2Garn bar 14 Tampilan Halaman Tarnbah Kegiatan,
...
' ... H2Fasilitas & Koleksi
Daftar Lampiran Flowch31rt
[image:19.595.27.449.147.526.2]Halaman Gambar Flowchart Tampil halaman utama ... B3 Gambar 2 Flowchart Tampil halaman Pencarian
.
" ... CJ Gambar " J Flowchart Tampil halaman Si stem ... " ... D3Informasi Geografis
Gambar 4 flowchart Tampil halaman Isi Saran ... E3 Gambar 5 flowchart Tampil halaman Login ... F3 Garn bar 6 Flowchart Tampil halaman Update ... G3
Daftar Istilah
Berikut ini merupakan daftar istilah-istilah yang digunakan dalam penulisan
skripsi Aplikasi Profil Pusat Studi Wanita Berbasis Si stem [nformasi Geografis:
• Web
Web(World Wide Web atau Web saja) merupakan sistem informasi
terdistribusi berbasis hypertext. Dalam Web ini dokumen-dokumen yang
menjadi unsur utama di dalam Web dinyatakan dalam beberapa tipe. Yang
paling populer adalah dokumen hypertext yang disusun menurut bahasa
khusus, seperti Hypertext Markup Language (H1ML).
• Scanner
Scanner ialah suatu alat untuk memindahkan p,ambar atau peta ke dalam
komputer dan disimpan dalam format yang sudah ditentukan.
• Local Area Network
Local Area Network (LAN) adalah suatu jaringaP yang terbatas dalam jarak
atau area setempat (lokal). Jaringan ini banyak digunakan dalam satu
perusahaan yang menghubungkan antara departemen-departemen dalam satu
gedung.
• fools
Tools merupakan alat bantu. Biasanya digunakan dalam mengc.mbangka'.1
suatu sistem atau proyek. Tools dapat berupa diagram.
• ii.Yer jhend/y
Yang dimaksud dengan user friendly adalah suatu tampilan sistem atau
s1!fiware yang mudah digunakan dan dimengerti oleh user.
• Coding
Coding di sini adalah membuat program dengan menggunabn bahasa
pemrograman tertentu.
• !11te1face
!111e1face adalah tampilan yang menjadi perantara antara user dengan software
atau program aplikasi.
• Go-Live
Go-Lil'e adalah suatu saat dimana suatu program aplikasi diterapkan saat
pertama kalinya.
• HelpDesk
Suatu bagian dalam perusahaan yaug bertanggung jawab memberikan bantuan
kepada user kctika user mengalami icesulitan atau gangguan pada saat
menggunakan sistem.
E-mai I ad al ah surat eletronik.
• B-commerce
E-commerce adalah suatu transaksi atau kegiatan yang bersifat ekonomi yang
dilakukan melalui perangkat-perangkat elektronik.
• Loca/host
• Chatting
Chatting adalah suatu fasilitas dalam dunia maya (internet) yang
memungkinkan orang untuk dapat mengobrol secara online.
• Banner Advertising
Banner advertising 1dalah iklan-iklan yang ditayangkan pada sebuah halaman
Web atau situs.
• Software
S(?fiware adalah perangkat lunak yang digu nakan dalam mengembangkan
suatu siste1n atau proyek.
• Hardware
Hardware perangkat keras yang digunakan dalam mengembangkan suatu
sisiem atau proyek.
• Script
Script adalah baris-baris perintah dari suatu bahasa pemrograman.
• Internet Information Services (IIS)
Internet Information Services (!IS) adalah teknologi yang dikeluarkan oleh
Microsoft yang berguna untuk mempermudah programmer atau designer web
untuk membuat aplikasi web atau basis data pada komputer yang tidak
terkoneksi dengan jaringan internet sehingga mudah untuk mensimulasikan
hasil rancangannya. Dapat juga disebut c!engan virtual internet.
• Tangible
1ifow of' Document
Flow of Document adalah suatu bag'm alir yang menggambarkan dan
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
• ForeignKey
ForeignKey adalah sebuah elemen data yang bukan atribut kunci dalam
sebuah tabel dan digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah relasi pada
simpanan data lainnya dimana atribut tersebut menjadi primarykey.
• Online
Yang dimaksud dengan 011/ine adalah membagi sumber daya dengan melayani
I. I. Latar Belalmng
BABI
PENDAHULUAN
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999 telah
mengamanatkan tujuan pembangunan pemberdayaan perempuan, yaitu:
+
Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam keh1dupanberbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban
oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan
dan kcadilan gender.
+
Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuandengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta
nilai historis perjuangan kaum perempuan sert.a kesepakatan keluarga
dan masyarakat.
Keberadaan Pusat Studi Wanita (PSW) atau Pusat Studi Gender
(PSG) diharapkan mampu sebagai katalisator, fasiilitator, inovator, dan
narasumber dalam sosialisasi, advokasi dan fasilitasi terhadap pembangunan
Perberdayaan Perempuan (PP) dan Kesejahteraan dain Perlindungan Anak
(KP A) di daerahnya.
Dalam perkembangannya, sejak dibentuk pada tahun 1989 hingga
tahun 2002 atau dalam kurun hampir satu setengah dasawarsa, PSW telah
Iembaga pada tahun 2002, yang tersebar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) dan Swasta ,PTS), termasuk diantaranya 14 PS'W-Institut Agama Islam '
Negeri (Institut Agama Islam Negeri) yang secara administratii berada di
bawah pembinaan Perguruan Tinggi di lingkungan Departeman Agai.ia
(PTNA).
lJengan banyaknya UIN (Universitas Islam Negeri), IAIN/STAIN
(Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) di Indonesia, dapat dipastikan banyak
pula Pusat Studi Wanita, karena hampir setiap UIN, IAIN/STAIN memiliki
Pusat Studi Wanita.
Saat ini hampir di segala bidang kehidupan m.emanfaatkan kegunaan
komputer. Termasuk di perusahaan swasta, instansi pem.erintahan, dan
organisasi-organisasi lainnya. Begitu juga di Pusat Studi Wanita, suatu
lembaga non struktural yang berkiprah dalam bidang kiuian ilmiah, khususnya
yang berkaitan dengan masalah perempuan dan jender. Suatu lembaga yang
telah memanfaatkan kegunaan komputer di berbagai bidang pekerjaan.
l.2. Perumusan Masalah
Namun masih ada saja pekerjaan yang dilakukan secara manual,
diantaranya ialah pengolahan data profil anggota jaringan PSW yang terdapat
di seluruh Indonesia. Seperti pengelolaan data kegiatan yang sedang dan
pernah diselenggarakan oleh masing-masing anggota jaringan PSW.
Kemudian pengelolaan data koleksi, seperti koleksi buku, majalah, jurnal, dan
anggota jaringan PSW, komputcr, printer dan lain-lain. Dan terakhir
pengelolaan data profil anggota jaringan PSW yang di dalamnya termasuk
nama psw, alamat psw dan lain-lain.
Setiap tahunnya koordinator harus menunggu fax atau e-mail d?ri masing-masing anggotajaringan untuk pembahan:an data, sehingga memakan waktu yang relatif lebih lama. Oleh karena itu, peuulis mencoba untuk membuat suatu sitem aplikasi profil Pusat Studi Wanita (PSW) berbasis sitem
informasi geografis yang pembuatannya berbasis
web.
Berbasis sistem infor: nasi geografis karena dalam penyajian informasi akan lebih menarik dibandingkan dengan menggunakan sistem informasi saja. Sedangkan berbasis web agar seluruh anggota jaringan PSW bisa mengakses sistem informasi geografis tersebut dan bisamengupdate
data yang dimiliki oleh masing-masing anggotajaringan PSW.1.3. Ruang Linglmp
Berdasarkan teori yang telah disampaikan, bahwa begitu banyak anggota jar·ngan Pusat Studi Wanita yang terdapat di utAセL@ IAIN/STAIN di seluruh Indonesia, maka semakin meningkat kebutuhan informasinya. Namun banyak dari anggota jaringan PSW sendiri yang tidak mengetahui informasi tentang anggota jaringan PSW itu sendiri. Salah satu penyebabnya adalah karena letaknya yang saling berjauhan akan mengeluarkan biaya yang sangat
Maka sesuai dengan uraian diatas, perlu kiranya dibuat suatu Aplikasi
Profil Pusat Studi Wanita Berbasis Sistem Informasi Geografis yang mampu
memberikan informasi tentang letak lokasi kantor PSW, kegiatan yang
diselenggarakan, fasilitas dan sarana yang dimiliki serta koleksi apa saj·1 yang
dimiliki oleh masing-masing anggota jaringan PSW. Aplikasi Profil Pusat
Studi Wanita Berbasis Sistem Informasi Geografis ini akan diterapkan pada
Pusat Jaringan Pusat Studi Wanita (P'>W) di lingkungan PT AL
Untuk batasan keilmuan yang diterapkan yaitu sistem informasi
geografis. Pada sistem informasi geografis ini akan dibahas pengelolaan
tentang profil PSW di lingkungan PT AI, pengolahan - pendataan, ubah, hapus
data, pencarian, dan penyajian informasi lainnya dengan PSW.
Penyajian peta pada Aplikasi Profil Pusat Studi Wanita (PSW)
Berbasis Sistem Informasi Geografis ini menggunaka.n format raster bukan
dengan format vektor. Kemudian koordinat yang ditampilkan pada aplikasi ini
hanya bersifat koordinat lokal yang berarti koordinat ini hanya berlaku untuk
sistem ini saja.
Tools atau peralatan yang digunakan dalam mengembangkan sistem
informasi geografis berbasiskan web yg dapat diakses s_ecara realtime
rnempergunakan Macromedia Dreamweaver MX Sedangkan untuk
mem1 ermudah pengolahan data penulis menggunakan Microsoft Access XP.
Di dalam pengembangannya, sistem informasi geografis ini akan
I. 4. Tuj uan dan M anfaat Penulisan
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi olch berbagai pihak
terutama k Jordinator dari jaringan PSW di lingkungan PT AI, mahasiswa dan
masyarakat umum, maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk dapat
rnemberikan informasi tentang PSW yang terdapat di lingkungan UIN,
IAIN/STAIN se-Indonesia, dan menginformasikan kegiatan yang
sedang/pernah diselenggarakan, serta fasilitas dan sarana pendukungnya.
Seluruh anggota maupun koordinator Jaringan PSW bisa mengakses dari
mana saja.
Tujuan lain dari dibuatnya aplikasi profil PSW berbasis Sistem
Informasi Geografis dan web adalah agar informasi yang disajikan lebih
mempunyai daya tarik dan sangat memudahkan bagi pengguna dalam melihat
informasi PSW.
Sistem Informasi Geografis iHi juga bermanfaat secara khusus untuk
para koordinator jaringan PSW atau anggota dari PSW itu sendiri. Manfaat
yang di dapat dari Sistem Informasi Geografis ini antara lain:
I. Anggota jaringan PSW dapat saling bertukar ilmu dan inforn1asi antar
sesama anggota dengan biaya yang lebih murah dan cepat.
2. Koordinator Jaringan PSW dapat memantau perkembangan tiap-tiap
anggota jaringan PSW secara dengan mudah dan cepat.
3. Bagi yang belum mengetahui lokasi anggota jaringan PSW, maka sistem
informasi geografis ini dapat .nembantu untuk memberikan informasi
1.4. Metode Penelitian
Untuk memperoleh hasil maksimal dan sesuai dengan permasalahan
dan kebutuhan yang diinginkan, maka dalam menyelesaikan skripsi ini
cligunakan beberapa metode penelitian.
Metode-me' ode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah :
+
ObservasiMetode ini digunakan dalam pengumpulan data clan mengetahui
bagaimana data tersebut diarsipkan. Pengumpulan data tersebut dengan
cara meneliti dokumen-dokumen tentang profil PSW yang ada untuk
mengetahui sistem yang lama. Observasi ini dilaksanakan pada :
+
Tempat : Pusat Jaringan PSWJI. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Telp 62 21 7443330
+
1Vaktu : 19 April - 21 Mei 2004+
Stucli pustakaPengumpulan data dengan cara membaca buku-buku atan literatur lainnya
yang dapat dijadikan acuan untuk membahas pengembangan sistem
usu Ian.
+
TerstrukturMetocle terstruktur ini digunakan untuk pada tahap pengembangan sistem
usulan. Pada metode clan pendekatan ini terdapat beberapa tahap,
+
AnalisisPada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang be1jalan
dan melakukan pendataan terhadap kebutuhan-kebutuhan terhadap
sistem yang baru.
+
P eranca nganPada tahap ini dilakukan perancangan untuk sistem yang baru dengan
mempergunakan beberapa tools, diantaranya Data Flow Diagram
(DFD) yang dipergunakan untuk proses bisnis yaitu suatu model yang
menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang
berhubungan satu sama lain dengan proses, aliran data, dan
penyimpanan data, DfD ini merupakan sara.na komunikasi antara
pengembang dengan user. Kemudian dipergunakan juga
Entity
Relationship Diagram (ERD) yang herisi komponen-komponen
himpunan entitas dan relasi masing-masing dilengkapi atributnya yang
merupakan representasi dari "dunia nyata", tabel data yaitu tabel-tabel
yang ada cii dalam basis data yang menampung data-data. Lalu normalisasi yang merupakan pembentukan tabel·-tabel sedemikian rura
agar terjalin integritas yang baik. Kemudian dipergunakan juga kamus
data yang berfungsi agar seorang sistem analis dapat mendefinisikan
data yang mengalir di system dengan lengkap. Dan flowchart yang
merupakan model untuk menggambarkan bagaimana sistem yang baru
berjalan secara logika dan sistematis, dan desain tampilan atau
+
PemrogramanPada tahap ini mentransfer dari hasil desain ke coding bahasa
pemrograman. Dimana akan digunakan bahasa pemrograman
Macromedia Dreamweaver MX sebagai aplikasi inte1:face dan Ms
Access XP sebagai basis datanya. Dalam pemrograman ini termasuk
didalamnya adalah pengetesan. Pengetesan ini dibag; menjadi
pengetesan unit program (unit test), pengetesan keseluruhan
(integration test) dan pengetesan yang dilakukan oleh user (user
acceptance test).
+
Penerapan :Dalam penerapan sistem, dilakukan persiapan Go-Live dan pen<>rapan
(Go-Live) sistem usulan. Dalam persiapan Go-Live dilakukan
pelatihan dan data konversi.
+
PerawatanKegiatan ini akan dilakukan oleh ahli komputer yang berada pada
divisi LITBANG (Penelitian dan Pengembangan\ dengan membentuk
helpdesk yang berfungsi untuk membantu user apabila sistem
mengalami crash atau hang.
1.5. Sistematika Penulisan
Guna memudahkan penulisan pada skripsi :ini, maka digunakan
BAU I PENDAHULUAN
Pada Bab ini dibahas tentang latar belakang, ruang lingkup,
tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAlJAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai pengertian sistem, darn,
informasi, sistem informasi, geografi, ウゥウセ・Zュ@ informasi geografis,
data flow diagram (DFD), kamus data, Macromedia Dreamweaver
MX, Entity Relationship Diagram (ERD), Logical Record
Structure
(LRS), normalisasi,flowchart,
エQセォョゥォ@ pemrograman, ,informasi geografis, system development life cycle, teknik
pemrograman yang digunakan dan lainnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan
dalam pengembangan sistem usulan yaitu mengenai analisis
sistem, perancangan sistem, pemrograman sistem, penerapan
sistem, perawatan sistem. Selain itu akan dibahas pula secara garis
besar mengenai tahapan dari pengembangan sistem usulan.
BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM INFORllt'.lASI GEOGRAFIS PADA PS\V
dimana pa<la perancangan ini terdapat perancangan proses bisnis,
basis data, hingga perancang«n tampilan. Di samping itu pula, bab
ini membahas mengenai penerapan dan perawatan sistem usulan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab penutup ini berisikan kesimpulan dan saran dari
pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada
Pusat Studi Wanita (PSW). Dan diharapkan dapat berguna bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem
Sistern rnenurut McLeod (1998: 12) ialah "Sistem sehagai sek11mp11/a11
e/eme11 yang disatukan untuk melakukan tugas tertentu dalam mencapai
suatu fl(jUan"
Sistern rnenurut O'Brien (1997: 18), ialah "Sistem merupakan
k11mp11/an komponen yang sating herelasi dan hekerjasama untuk mencapai
tujuan, dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui
suatu proses transformasi yang terorganisasi. "
Dari rJefinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistern adalah sebagai
sekelornpok elernen atau sekelo1apok unsur yang saling berinteraksi satu
sarna lain dalarn menerima masukan, memprosesnya serta menghasilkan
keluaran untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Input Output
Data
pl
Prosesr-
·I
lnformasit
Feedback
2.2. Data
Data menurut O'Brien (I 997: 24) ialah "ukuran yang mengacu pada
sijal atau karakteristik suatu enlitas".
Data menurut McLeod (1998: 15) ialah "terdiri dari .fakla-fakta da11
gambaran yang secara relative tidak berarli bagi seseorang. "
2.3. lnformasi
Informasi menurut McLeod (1995: 18) ialah "data yang telah diproses
atau data yang memiliki arti ".
Informasi menurut O'Brien (1997: 24) ialah "data yang tclah diubah
111e1?jadi suatu bentuk yang berarti dan berguna dalam konteks tertentu bagi
para pemakainya ".
Beberapa sasaran yang harus dicapai agar suatu informasi menjadi
berkualitas:
1. Akurat
Informasi harus benar dan tidak menyesatkan, karena informasi yang
tidak akurat akan berakibat fatal dan dapat menyebabkan kesalahan
dalam pengambilan keputusan.
2. Tepat pada Waktunya
Informasi yang diterima tidak boleh terlambat karena merupakan
3. Relevan
Informasi tersebut harus sesuai dengan keinginan pemakai. Relevansi
informasi akan berbeda bagi tiap orang.
4. Reliability
Tingkat kehandalan terhadap keakuratan informasi yang dioajikan
dapat dipertanggungjawabkan.
5. Lengkap
lnformasi yang disampaikan secara utuh dan terperinci.
2.4. Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut O'Brien (1997: 4) adalah "suatu kombinasi
yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komputer dan s11mber data yang dapat menyimpulkan, mengubah dan
me11distrib11sika11 informasi ".
Sistem Informasi menurut Lauden (1998: 8) adalah "sekumpulan
kompo11e11 yang sating terkait yang berkerjasama me11g11mpulka11,
mengolah. me11yimpa11 dan menyebarkan i11formasi 1:nt11k pengambilan
kep11!11sa11. "
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sゥウエセュ@ Informasi adalah, suatu rangkaian komponen atau elemen yang mana komponen atau elemen
tersebut bisa terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk
mencapai tujuan te1tentu.
2.5. Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani: geo berarti bumi dan graphie11
berarti mencitra tulisan. Dapat dikatakan bahwa geografi adalah ilmu
pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi.
Geografi menurut Wardiyatmoko dalam bi:ku Geografi SMU Jilid
(1995: 3) adalah "Geograft adalah ilmu yang mempelajarilmengkaji bumi
da11 segala sesua1'1 yang ada d•atas11ya, seperti penduduk, fauna, flora,
iklim, udara, dan segala ゥョエ・イ。ォャGゥャセケ。N@ "
Penyajian data geografi memiliki 2 format, yaitu:
I. Format Raster.
Objek ywg ditampilkan berbentuk sel-sel dalam bentuk matrik
kolom dan baris yang berukuran sama atau sering disebut juga
pixel (picture element), setiap object memiFtki koordinat tersend!ri
yang memiliki nilai dan pengalamatar yang setiap selnya memiliki
alamat dan nilai yang berbeda.
2. Format Vekior.
Objek yiing ditampilkan berbentuk sel yang sama dengan format
raster, tapi pada entitas garis dan area ada perbedaannya dimar:a
pada garis sel-sel yang disimpan dalam format vector hanya
uiung dari objek garis tersebut, untuk area berbentuk d:iri
pertemuan titik-titik berupa garis yang membentuk suatu daerah
yang tertutup, sedangkan pada titik sama dengan sel ras<er.
Format ini memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu perlu
diperhatikan kebutuhan yang dihasilkan. Bila suatu informasi menginginkan
adanya integrasi antar data dan memiliki banyak data dan banyak anotasi
dalam penggunaannya, maka sebaiknya digunakan vektor, tap1
kelemahannya dibutuhkan struktur data yang komplek dan teknologi yang
cukup mahal. Raster memiliki masalah dengan garis yang memiliki
ketelitian informasi yang diinginkan.
2.6. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis selalu mengalami p(!rubahan dari waktu ke
waktu, sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial s•;bagai
Sistem Informasi.
Pengumpulan dan pengolahan data geografi pada saat sekarang sudah
dilaksanakan dengan penginderaan jauh berupa foto udara, citra radar dan
citra satelit. Datanya ditambah dari data terestris 1ang tidak dapat dipantau
dari jauh, misalnya batas administrasi, kepadatan penduduk dan sebagainya.
Ada 2 macarr. data yang dikelola dalam Sistem Informasi Geografis,
yaitu data keruangan dan data atribut. Data keruangan adalah data yang
baik berupa kualitatif (berbentuk simbol) atau berupa kuantitatif (berbentuk
jumlah, tingkat) pada grafik atau peta.
2.6.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Info ·masi Geografis (SIG) telah dikenalkan di Indonesia sejak
penengahan tahun 1970 - 1980, dan kini telah dimanfaatkan di berbagai
instansi pusat maupun daerah. Kemampuan paling mendasar (basic) Sistem
Informasi Geografis ialah untuk menjawab berbagai pertanyaan yang lazim
dilontarkan oleh para eksekutif dalam rangka menghadapi suatu fenomena,
masalah, peristiwa atau cara bertindak, meliputi p•:!rtanyaan: Apa, Siapa,
Hilamana, Dimana, dan Berapa.
Di dalam Sistem Informasi Geografis segenap pertanyaan tersebut
dapat hngsung diperoleh jawabannya berupa :)eta lokasi/penyebaran
geografis serta keterangan yang diminta, yakni sepanjang datanya sudah
tersimpan dalam basis datanya. Adapun dua pertanyaan l2in, yakni
"hagaimana" dan "mengapa" dapat dijawab sebagai hasil proses pengolahan
dalam Sistem Informasi Geografis tersebut.
Dengan kemampuan tersebut di atas, pada hakekatnya Sistem
lnformasi Geografis dapat dipergunakan sebagai Sistem Informasi
Manajemen, khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang memiliki penyebaran
geografis, atau meliputi wilayah geografis yang luas, atau menggunakan
Pengertian dari Sistem Informasi Geografis itu sendiri secara
sederhana dapat diartikan sebagai Sistem komputer yang mampu menangani
dan menggunakan data yang menjelaskan tempat pada permukaan bumi.
Sedangkan menurut beberapa ah!i, Sistem Informasi Geografis adalah:
a. Si stem :nformasi geografis diai tikan sebagai sistem informasi yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali,
rnengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis
atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam,
lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum
lainnya.(Prof. Shunji Murai dari University of 111kyo)
b. Sistem lnformasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem yang dirancang
untuk mengerjakan atau menganalisis data spas1al, yang terdiri atas
subsistem masukan data, penyimpanan data, pengolahan data, serta
tayangan keluarannya (Star dan Estes, 1990).
c. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem untuk pengolahan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial
terkait dengan muka bumi. (Linden yang dikutip oleh Wattimena,
1996: 66)
d. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer
yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis
e. Sistern Inforrnasi Geografis adalah suatu sistern yang mernetakan
hardware, s<iftware, brainware dan rnerupakan perpaduan yang
berfungsi untuk rnengurnpulkan, rnengolah data dan updating data
sekaligus dalarn proses yang rnenyangkut keruangan, kemudian
berguna untuk rnenarik kesirnpulan dan kebijakan.
Teknologi Sistern Inforrnasi Geografis rnengintegrasikan operasi
pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti
pengarnbilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan
rnenggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang rnarnpu
ditawarkan rnelalui analisis geografis rnelalui garnbar-garnbar petanya
Kernarnpuan tersebut rnernbuat sistern informasi SIG berbeda uengan
sistern inforrnasi pada urnurnnya dan rnernbuatnya berharga bagi perusahaan
rnilik rnasyarakat atau perseorangan untuk rnernberikan penjelasan tentang
suatu peristiwa, rnernbuat perarna an kejadian, dan perencanaan strategis
lainnya.
2.6.2. Komponen Utama Sistem Info1·masi Geogmfis
S istern Inforrnasi Geografis terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
sistern komputer, data geospatial dan pengguna.
2.6.2.I. Sistem Komputer
Sistern komputer untuk Sistem Informasi Geografis terdiri dari
penyusunan pem"sukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling),
dan penayangan data geospatial.
2.6.2.2. Data Geospatial
Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara, citra
satelit, tabel ウエ。エゥセエゥォ@ dan dokumen lain yang berhubungan. Data geospatial
dibedakan menjadi data gratis (atau disebut juga data geometri5) dan data
atribut (data tematik).
2.6.2.2. l. Data Gr.afis atau Data Geometris
Tematik data gratis mempunyai tiga ele,nen : titik (•wde), garis
(arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang
mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.
2.6.2.2.2. Data Atribut
Setiap objek memiliki ciri dasar yang membedakan dengan objek
lainnya. Attribut adalah uraian dari ciri dasar tersebut untuk tujuan
pengenalannya. Termasuk pula disini adalah klasifikasi serta
nama-nama tertentu yang digunakan untuk obyek-obyek tertentu. Atribut ini
disebut juga sebagai data tematik (data yang menyangkut tema
tertentu). Dalam suatu peta, atribut biasanya disajikan sebagai teks
ataupun legenda. Contoh atribut untuk tanah: karakteristik tanah dan
2.6.2.3. Pengguna
Fungsi pengguna adalah untuk memilih inforoasi yang diperlukan,
membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien,
menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan
rnerencanakan aplikasi.
[ Data Gcospatial
Peta, foto udara, citra satclit, data statistik.
Sistcm Komputcr
Hardware dan software untuk pcmasukan, pcnyimpanan, pcngol,ahan, analisis, tarnpilan data, dan sebagainya
Pcngguna
[image:43.595.46.430.186.482.2]])csain standar pemutakhiran/updating, ana:lisis dan penerapan. Gambar 2.2 Diagram Komponen Utaina Sistem Informasi Geografis
2.6.3. Pemetaan
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang
dilukiskan dengan skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar jika
dilihat dari atas.
Perbedaan antara peta tradisional atau analog dengan peta SIG atau
Peta Tradisional atau Analog :
1. Informasi yang disajikan terbatas tergantung dari kertas yang
digunakan.
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembaharuan peta.
3. Sulit diahes bila informasi dalam jumlah besar disimpan dalam
peta dan label.
4. Lemah dalam integrasi geografi dari peta berbagai proyeksi .:Ian
skala.
Peta SIG atau Peta Digital :
1. Keterbatasannya tergantung dari masalah teknologi media
penyimpanan.
2. Kesulitan dalam pengaksesan dapat ditangani dengan cepat.
3. Dapat langsung diupdate sesuai dengan inforrnasi yang didapat.
lntegrasi dapat dengan mudah dilakukan dan efisien dengan
menggunakan multilayer proyeksi dan skala tidak menjadi hambatan.
Pembagian peta berdasarkan isinya dibedakan menjadi:
2.6.3.l. Peta Umum atau Peta Dasa1·
Peta umum atau peta dasar ialah peta yang rnenggambarkan segala
sesuatu yang terdapat pada suatu wilayah, misalnya kota, jalan raya, danau,
2.6.3.2. Peta Tematik
Peta tematik atau peta yang menggambarkan kenampakan tertentu
suatu wilayah, contohnya sebagai berikut:
1. Peta iklim adalah peta yang menggambarkan keadaan iklim suatu
tern pat.
2. Peta persebaran penduduk adalah peta yang menggambarkan
banyak sedikitnya jumlah penduduk ーセ、。@ suatu daerah.
Peta merupakan cara tradisional untuk merekam dan menayangbn
data spasial. Peta dapat disimpan dan dipanggii kembali saat diperlukan.
Dari beberapa jenis peta yang digambarkan pada bahan transparan (tembus
pandang) dapat '.lilakukan dengan cara tumpang susun (overlay) untuk
menghasil-kan keluaran sesuai tujuan. Setiap lembar atau jenis peta
dinamakan lap is. Misalnya untuk menentukan jalur jalan, jalur kabel listrik,
atau jalur kabel telepon suatu tempat darat dilakukan dengan membuat
tumpani:, susun empat lapis peta, yang terdiri atas peta jenis tanah, peta
topografi, peta hidrologi, dan peta harga lahan (Mc Cloy, 1993 dalam
Sutanto, 1997). Proses penumpang-susunan peta-peta tersebut dapat
clikatakan sebagai proses pembuatan SIG, karena tumpang susun merupakan
tugas terpenting di dalam SIG. Proses pembuatan SIG dapat dilakukan
secara manual maupun otomatis dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Peta merupakan salah satu komponen utama untuk membangun SIG.
manual.
Peta tradisional atau analog yang sudah ada bisa digambar dengan
digitizer dan outputnya menjadi peta digital yang kernudian dikonversi
rnenjadi peta digital format SIG. Data atribut yang mempunyai relasi dengan
obyek pada peta digital dilakukan proses klasifikasi,, pengelompokkan, dan
norrnalisasi, kemudian diinput sebagai database dalam format SIG.
2.6.4. Sumber Data Sistem Informasi Geografis
Surnber data sistem informasi geografis terdiri dari data lap:mgan, data
peta, dan data citra pengindraan jauh.
2.6.4.l.Data Lapangan
Data lapangan adalah data yang diperoleh secara langsung
dilapangan, misalnya mengukur temperatur uda.ra, curah hujan, ph air
clan lain sebagainya.
2.6.4.2.Data Peta
Data peta adalah data analog atau manual pada kertas yang
dikonversikan ke data digital. Apabila data sudah berupa data peta,
maka data lapangan tidak diperlukan lagi kecuali untuk pengecekan
sebenarnya.
2.6.4.3.Data Citra Pengindraan Jarak Jauh
Penginderaan jauh dapat diartikan sebagai suatu ilmu dan seni
untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek atau fenomena
lai gsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang 、ゥォ。セゥ@ (Lillesand
& Kiefer, 1993). Dengan menggunakan sensor perekam seperti
kamera, dan adanya energi yang membawa sifat khas objek ke sensor,
dapat dikurnpulkan data dari jarak jauh yang kemudian dianalisis
untuk mendapatkan inforrnasi tentang obyek, daerah, atau fenornena
yang diarnati.
Pengurnpulan data dari jarak jauh dapat dilakukan dengan
menggunakan energi grafitas, energi seismik, energi rnagnetik,
maupun energi elektromagnetik. Yang paling banyak digunakan di
dalam pengi1.deraan jauh adalah energi elektromagnetik, yaitu paket
energi elektrik dan magnetik yang bergerak dengan kecepatan tetap
sebesar kecepatan sinar (3 x 108m/detik), dengan kekuatan tcrtentu
pada tiap bagiannya (Sutanto, 1997).
Obyek yang terekam pada data penginderaan jauh dapat berupa
data piktorial atau analog (berupa gambar) atau data numerik berupa
angka-angka. Data numerik i.1encerminkan nilai kecerahan atau nilai
spektral hasil rekaman objek, yang umumnya berbeda bagi objek yang
berbeda. Nilai kecerahan yang juga lazim disebut rona, langsung
tercermin dengan gambar pada data analog.
Untuk dapat mengenali obyek, diperlukan pengetahuan yang
cukup tentang ciri-ciri atau sifat khas obyek. Di dalam penginderaan
elektromagnetik dan obyek, yang hasilnya berupa tingkat kecerahan
atau rona. Ciri spasial meliputi bentuk, ukuran, bayangan, tekstur,
pola, situs, dan asosiasi, dan ciri temporal adalah ciri yang terkait
dengan umur obyek atau waktu perekaman.
Dengan menggunakan ciri-ciri pengenal tersebut maka
kebenaran basil pengenalannya tidak sama untuk setiap obyek. Ada
obyek yang dapat dikenali dengan tingkat kebenaran sangat tinggi,
atau bahkan ada obyek yang tingkat pengenalannya rendah,
meragukan, atau bahkan tidak dapat dikena.li sama sekali. Meskipun
demikian, obyek yang tidak dapat dikenali t<'rsebut dapat diketahui
letak atau posisinya, bentangannya, dan dapat diukur luasannya.
Manfaat penginderaan jauh dapat dinyatakan karena kecepatan
dan kemurahan biayanya bila dibandingkan dengan cara terestrial,
yang membutuhkan banyak waktu, banyak tenaga, dan banyak biaya.
Sebagai perbandingan, Konecny dalam Sutanto (1997) menyebutkan
bahwa untuk membuat peta topografi berskala I :50.000 untuk seluruh
wilayah Jerman diperlukan waktu I 00 tahun dengan cara terestrial, I 0
tahun dengan foto udara, dan I tahun dengan citra satelic. Tentang
kemurahannya, biaya pemetaan hutan di Amerika Serikat dengan
menggunakan foto udara berarti menghemat dana sebesar 35%. Itulah
sebabnya maka manfaat penginderaan jauh lebih besar bagi negara
menguntungkan bagi negara berkembang yang pada umumnya tidak
kaya dan kekurangan data untuk perencanaan pembangunannya.
2.6.5. Fungsi Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis mempunyai beberapa fungsi utama,
diantaranya:
2.6.5.1.Sistem Informasi Geografis Sebagai E:ank Data G!'ografis
Untuk dapat menyelenggarakan fungsi tersebut di atas, dalam
basis datanya SIG mencerminkan, sesuai keperluan pengguna, segala
keadaan, kondisi dan potensi sumberdaya fisik maupun non-fisik,
sumberdaya alam maupun buatan serta segenap kejadian aktifitas dan
kegiatan yang ada atau berlangsung dalam wilayah geografis. Data
tersebut, yang selanjutnya disebut data geografis, selalu memiliki
lokasi/penyebaran dan keterangan (deskripsi).
Dalam hubungan ini, kekuatan dasar SIG terletak pada
kemampuannya untuk memperpadukan dalam basis datanya aspek
lokasi/penyebaran serta deskripsi segenap fenomena tersebut di atas,
yang dalam dunia nyata merupakan dwi-tunggal, sebagai file
karto!,>rafis digital danji/e atribut yang dikaitkan satu sama lain hingga
dalam pengoperasian sistem merupakan suatu kesatuan. Agar supaya
sistem dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana bantu
manajemen, basis data deskriptif hams dirancang untuk menampung
bersangkutan, termasuk pengkaitannya denganflle-jile lain seperti file
administrasi (.1pread sheets) dan gambar-gambar rekayasa. Atas basis
data geografis 1m dapat dilakukan penanyaan berdasarkan
lokasi/penyebaran geografis, atas dasar keterangan (atc·ibut) atau
kombinasi berbagai atribut berupa kriteria.
2.6.5.2.Sistern Informasi Geografis Seb.agai Sarana Bantn
Pengambilan Keputusan
Berlainan dengan cara konvensional, dalam penyusunan b;isis
data kartoi,rrafis pencerminan fenomena yang terdapat dalam suatu
wilayah geografis dilakukan berdasarkan sistem lapisan. Suatu contoh
Model yang sederhana adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
Menentukan rute bagi pembuatan jalan kendaraan bermotor antara
kota A dan kota B.
2. Persyaratan
a. Jalan tidak melintasi lahan sawah beririgasi.
b. Kemiringan tidak melebihi sekian derajat.
c. Rute melintasi lahan dengan kemampuan menahan beban
(CBR) minimal sekian.
d. Rute melintasi lahan dengan nilai jual maksimum sekian
Rupiah per meter persegi.
lapisan data, yakni lapisan data tataguna tanah, dan kemiringan lahan,
data jenis tanah dan data nilai lahan. Hasilnya, berupa peta dan
keterangan komposit, memberikan beberapa alternatif berdasarkan
tingkat kesesuaian lahan dengan persyaratan bagi penentuan route
tersebut. Dari contoh di atas dapat dilihat hal-hal yang menonjol:
I. Berdasarh.an kepakarannya dalam bidang masing-masing, para
pengguna dapat memanfaatkan SIG sebagai sarana bantu
pengambilan keputusan sepanjang ia mampu mengidentifikasikan
segala faktor beserta kriterianya yang perlu dipertimbangkan serta
merumuskannya dalam model sesuai tujuan/keperluan yang ingi n
dicapai.
2. Model mempergunakan berbagai jen's data yang umumnya
dikelola oleh instansi fungsional yang berbeda, hingga diperlukan
hubungan koordinasi dengatJ segenap instansi itu agar dapat
tercapai efisiensi dalam pengadaan dan pemanfaatan data itu.
2.6.5.3.Sistem Informasi Geografis Sebagai Sarana Pengendalian Opersional Dan Pemantauan
Dengan perancangan basis data yang memuat data dan catatan
yang seras1, SIG dapat dikembangkan sebagai sarana untuk
pengendalian operasional dan pemantauan.
dalam rangka pengendalian operasional, sedangkan mengapa-nya
terjawab dalam penggunaan SIG sebagai sarana bantu pengambilan
keputusan.
Sek in itu, file dalam basis data menurut keperluan dapat
dikaitkan denganfile-jile lain, sepertijile administrasi, garrbar-gambr
dan sebagainya, hingga dimana perlu dapat mempelajarinya bl1gi
kelengkapan pengendalian. Salah satu contoh yang tipikal adalah
daiam pengoperasian jaringan.
Dalam jaringan listrik misalnya, pengoperasian antara lain
meliputi pengaturan pengaliran dan alokasi daya ke setiap lokasi
jaringan serta menanggulangi adanya gangguan.
Dal am menangani laporan adanya gangguan (listrik pad am),
SIG akan menelusuri saluran dari alamat rumah yang dilaporkan ada
gangguan sampai kepada transformator yang melayani saluran
tersebut, termasuk daerah jaringan yang terkena gangguan.
Bilamana ada instalasi vital dalam daerah tersebut (instalasi
militer, ruman sakit dan sebagainya.) dapat segera diambil
langkah-langkah untuk mengalirkan listrik dari stasiu.n transformato: lain,
sementara secara fisik (di lapangan) di'akukan pengecekan di mana
dan apa kerusakannya.
Sebaliknya bila ada kebakaran, secepatnya aliran listrik dari
transformator yang bersangkutan. Dapat dipadamkan, sedangkan
menanggulangi kebakaran itu. Selanjutnya dalam rangkat perbaikan
kerusakan terhadap jaringan, adanya data inventarisasi mengenai jenis,
merk, jumlah dan harga peralatan yang tersebar dalam jaringan,
memudahkan penyusunan rencana perbaikan.
2.7. Data Flew Diagram
Bagan model Data Flow Diagram (DFD) adalah bagan model yang
saling berhubungan yang menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja
antar fi.mgsi yang berhubungan satu sama lain dengan proses, aliran data,
clan penyimpanan data. DFD ini merupakan sarana komunikasi antara
pengembang dengan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer
untuk mengerti sistem yang akan dikembangkan.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu :
•!•
I
= simbol untuk menggambarkan kesatuan luar(Erternal entity) yaitu suatu kesatuan (entiiy) di lingkungan luar
sistem, dapat berupa orang, organisasi, atau siskm lainnya, yang akan
memberikan input atau akan menerima output.
•!• = simbol untuk arus data. Arus data ini dapat mengalir di antara proses, simpanan data, dan kesatuan luar.
= simbol untuk simpanan data
Data Flow Diagram ini terdiri dari beberapa level, yaitu Data Flow
Diagram level O atau disebut juga Context Diagram yang menggambarkan
sistem secara keseluruhan, Data Flow Diagram level yang
menggambarkan rincian dari Data 1'1ow Diagram level 0, dan seternsnya.
Sehingga Data Flow Diagram ini merupakan diagram yang bersifat
lop-down.
2.8. Data Dictionary (Kam us Data)
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan
kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem
dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan
digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.
Pada tahap analisis kamus data dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang
mengalir di sistem, yaitu tentang tentang data yang masuk ke si stem dan
tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemaka i sistern
Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk
Notasi yang digunakan dalam kamus data , yaitu :
---セ@
No. Simbol Keterangan r
I.
=
Terdiri dari2. + Dan
セ@
--3. () Opsional (boleh ada atau tidak)
-4. {} PengL :angan
5.
[ l
Memilih salah satu dari sejumlah alternatif
--=i
6.
*
>i Ko men tar7. @ Identifikasi atribut kunci
[image:55.595.36.438.144.484.2]セM
.
Tabel 2. I Notasi Kamus Data
2.9. Macromedia Dreamweaver MX
Macromedia Dreamweaver MX merupakan kelanjutan dari vers1
sebelumnya dimana pada versi ini terdapat beberapa tambahan yang dapat
mcningkatkan kinerja dari program komputer. (Stendy B Sakur, Andi
Offset, Yogyakarta, 2003) Macromedia Dreamweaver MX merupakan suatu
perangkat lunak untuk membangun, merancang, dan memanajemen sebuah
situs - baik situs statis maupun situs dinamis.
Macromedia Dreamweaver MX adalah pembangun HTML dengan apa
yang kau lihat itu yang kau dapat. (Garo Green dan Abigail Rudner,
dikcmbangkan bersama Lynda Weinmann, Dreamweaver MX
I
H.O.T,Peachpit Press, 2003)
Pada Macromedia Dreamweaver kita dapat berpindah ke editor HTML
Macromedia Dreamweaver MX memiliki kemampuan untuk
membangun web aplikasi. Macromedia Dreamweaver MX dapat digunak,m
untuk membangun situs yang dinamis, misalnya untuk membangun situs
berita 011/ine, e-mail, e-commerce, dan lainnya. Situs 、ゥョ。セゥウ@ merupakan
situs yang menggunakan database yang datanya dapat ditambah, diubah,
atau dihapus deno;an menggunakan halaman-halaman web. Dan data yang
ditunpilkan pun dinamis karena diambil dari basis data.
Pada Macromedia Dreamweaver MX ini terdapat fasilitas yang
benar-benar baru yaitu live data view. Dengan fasilitas ini, kita dapat langsung
menguji atau melihat hasil disain tanpa menggunakan fasilitas localhost.
Macromedia Dreamweaver MX juga merupakan text editor bagi bahasa
pengembangan web dinamis, diantaranya Active Server Pages (A3P), Perl,
ColdFusion, PHP, dan lainnya.
2.10. Entity Relationship Diagram (ERL>)
Model Entity Relationship Diagram yang berisi komponen-komponen
himpunan entitas dan relasi masing-masing dilengkapi dengan
atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari "dunia nyata" yang kita
tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan
fol1tity Relationship Diagram (ERD). (Fathansyah, 1999)
Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram
·:·
•!• •!•
•!•
•!•
·:·
=
menggambarkan entity<>
=
menggambarkan himpunan relasi0
=
menggambarkan=
menggambarkan atribut a sebagai key1!
=
menggambarkan link Kardinalitas relasi :./ Relasi I ke 1, pada relasi ini entitas A dapat berhubungan paling
banyak (1) dengan entitas B. Begitu juga sebaliknya .
./ Relasi 1 ke banyak, pada relasi ini entitas A dapat berhubungan > 1
dengan entitas B. Entitas B dapat berhubungan paling ban:yak (1)
dengan entitas A .
./ Relasi banyak ke banyak, pada relasi ini entitas A dapat
berhubungan > I dengan entitas B. Begitu juga sebaliknya.
(Fathansyah, 1999)
2.11. Logical Record Structure (LRS)
Logical Record Stntcture dibentuk dengan nomor dan type record.
Beberapafi/e record digambarkan oleh kotak segi panjang dan dengan nama
yang unik. Bedanya LRS dengan ERD adalah nama type record berada di
luar kotak,field type record ditempatkan dalam kotak.
LRS juga menunjukkan hubungan yang berlangsung di antara l)pe
record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi oleh field-field yang
kelihatan pada kedua link type record. Penggambaran LRS dimulai dengan
mernperoleh model yang dimengerti. Dua metode yang digunakan dimulai
dengan hubungan model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode lain
dirnulai dengan diagram ER dan langsung dikonversikan ke LRS.
2.12. Normalisasi
Dalarn perar. cangan sistern, selain menge,>unakan Entity Relational
Diagram dapat juga rnernpergunakan teknik normalisasi. Normalisasi sendiri
merupakan cara pendekatan lain dalarn mernbangun desain lojik bas' s data
relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi
dengan menerapkan sejurnlah aturan dan kriteria standar untuk
rnenghasilkan strukiur tabel yang normal. (Fathanyah, 1999)
Pada saat rnelaksanakan nor nalisasi, wajih mengikuti aturan-aturan
dan kriteria tertentu untuk rnenghasilkan stmktur tabel yang normal. Di
dalam normalisasi terdapat beberapa ist:lah, yaitu :
+
Attribute. Attribute rnerniliki fungsi sebagai pernbentuk karakterist1k(sifat-sifat) yang melekat pada sebuah tabel. Contoh: Tabet PSW
memiliki attribute Kd_PSW, Narna PSW, Alama1., dan lainnya.
+
Key. Key mt:rupakan satu atau gabungan dari beberapa attribute yangdapat membedakan sernua baris data (row) dalarn tabel secara unik.
baris data dengan nilai yang sama untuk attri.bute tersebut. Ada 3 (tiga)
macam key yang diterapkan pada tabel yaitu :
I. Superkey yaitu I atau lebih attribute yang dapat membedakan
setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
2. Candidatkey merupakan kumpulan attribute minimal yang dapat
membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
Sebuah candidatkey sudah pasti merupakan suprekey tapi superkey
belum tentu candidatkey.
3. Primary key yaitu key yang sudah pasti menjadi pembeda antar
baris dan key untuk sebuah tabel. Kriteria primary key :
+
Key tersebut harus sering menjadi acuan+
Key tersebut lebih ringkas+
Jaminan key tersebut lebih baik+
Ketergantungan Fungsional (Functional Dependency)Suatu attribute yang secara fungsional menentukan attribute lain atau
attribute lain secara fungsional tergantung pada satu attribute. Contoh :
Kd PSW Nama, Alamat, Anggota.
lni berarti Kd PSW secara fungsional menentukan attribute yang
lainnya.
Sebuah tabel dapat dikategorikan baik at.JU normal, harus me .nenuhi 3
(tiga) kriteria berikut :
I. Jika ada dekomposisi tabel, maka dekomposisinya harus dijamin
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data
(Dependenc;y Preservatior ).
3. Tidak melanggar BCNF (Boyce-Code Normal! Form).
Bentuk - bentuk normal form yang ada :
I. I'' Normal Form
Pada bentuk normal pertama ini terpenuhi j ika sebuah tab el
tidak memiliki attribute bemilai banyak atau lebih dari satu
attribute dengan domain nilai yang sama. Tabel universal di
atas telah memenuhi syarat.
2. 2"d Normal Form
Tahap ini terpenuhi jika pada sebuah taoel, semua attribute
yang tidak termasuk ke dalam key primer memiliki
ketergantungan fungsional (KF) pada key primer se