• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEJAHATAN CYBER (Beberapa Catatan untuk RUU tentang Teknologi Informasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEJAHATAN CYBER (Beberapa Catatan untuk RUU tentang Teknologi Informasi)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA 1

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA

DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEJAHATAN CYBER (Beberapa Catatan untuk RUU tentang Teknologi Informasi)

Oleh: Dr. M. Arief Amrullah, S.H., M.Hum. 1

A. PENDAHULUAN

Perpaduan teknologi informasi, elektronika, komputer, dan telekomunikasi,

memungkinkan terbentuknya jaringan telekomunikasi global yang mampu

membuat terhubungnya jaringan komputer secara bersamaan di seluruh dunia.

Jaringan global itu terbuka bagi semua orang, sehingga setiap orang bebas

mengakses jaringan tersebut untuk berkomunikasi dan melakukan berbagai

kegiatan di dunia maya. Transaksi perdagangan melalui jaringan internet, telah

memainkan peran yang penting dalam perdagangan internasional dan

mempengaruhi ekonomi dan neraca pembayaran suatu negara. Namun, di

samping segala kelebihan dan manfaat dari internet, penggunaan jaringan global

berpotensi munculnya bentuk kejahatan baru, karena digunakan tidak

sebagaimana mestinya.

Kejahatan!, merupakan sebuah istilah yang sudah lazim dan populer di

kalangan masyarakat Indonesia atau crime bagi orang Inggris menyebutnya. Tapi,

jika ditanyakan: apa sebenarnya dimaksud dengan kejahatan? Di sini orang mulai

berpikir, dan atau bahkan balik bertanya. Menurut G. Peter Hoefnagels (1972: 72),

apa yang dimaksud dengan kejahatan itu, merupakan suatu pengertian yang

(2)

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA 2

relatif. Banyak pengertian yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial yang berasal dari

bahasa sehari-hari (common parlance), tepai mereka jarang sama dalam

mengartikannya. Mengapa demikian?, karena bahasa sehari-hari tersebut tidak

memberikan gambaran yang jelas dari kejahatan itu sendiri, tetapi hanya

merupakan suatu ekspresi dalam melihat perbuatan tertentu. Sebagai contoh,

pencurian kecil-kecilan dianggap sebagai kejahatan dalam Dutch Code, tetapi

tidak selalu dilihat sebagai kejahatan menurut pandangan umum.

Dengan demikian, memang masih terdapat pemahaman yang berbeda

dalam memaknakan mengenai apa yang disebut dengan kejahatan tersebut,

karena sifatnya relatif dan subyektif tergantung pada sejauh mana masyarakat

memandang sesuatu itu sebagai kejahatan atau bukan.

Kejahatan itu sendiri berkembang sesuai dengan perkembangan

masyarakatnya. Demikian juga dengan korban, semula yang dianggap sebagai

korban hanya pada korban kejahatan konvensional, tapi dalam perkembangannya

mucul korban dalam dimensi baru, yaitu sebagai akibat dari perkembangan

kejahatannya itu sendiri. Dalam era ini, seiring dengan kemajuan di bidang

teknologi informasi, muncul suatu kejahatan jenis baru, di antaranya kejahatan

yang berkaitan dengan e-commerce. Di mana seorang mahasiswa di Semarang

yang menggunakan jasa internet memesan barang-barang di sebuah toko di

Amerika Serikat dan tidak pernah membayar kepada pengusaha tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Dari dua pengertian pendidikan dan karakter dapat dikatakan bahwa pendidikan karakater merupakan pembentukan diri manusia secara utuh yang dilakukan oleh pendidik

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait regimen dosis (dosis, cara pakai, interval dan lama penggunaan) antibiotik pada pasien pneumonia

keterampilan tersebut tunanetra dapat mengaplikasikan.. keterampilannya pada masyarakat. Untuk menunjukannya, objek rancang dilengkapi ruang praktek keterampilan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum konsep pengawasan internal yang diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut telah sesuai dengan apa yang diinginkan

memperjelas makna kalimat matematika dalam perkalian bilangan. d) Keterbatasan alat peraga (jumlah tidak mencukupi), sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran

Perbedaan skripsi ini dengan judul yang penulis angkat adalah bahwa pada penelitian ini menekankan apa yang menjadi faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga istri menjadi TKW

Aktivitas enzim yang dihasilkan pada penelitian ini lebih kecil jika dibandingkan dengan penelitian Kanti (2005) menggunakan isolat aktinomisetes dari genus S treptomyces

Maka hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa Human Relation berpengaruh secara tidak langsung terhadap Loyalitas dimediasi melalui Motivasi dapat diterima. Agus Tugas