• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIOLOGI PERKEBUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SOSIOLOGI PERKEBUNAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIOLOGI PERKEBUNAN

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL DI PERKEBUNAN

Disusun Oleh : KELOMPOK 3

Agus Paidi J3Z414003

Roky J3Z414009

Matius Leo Fernando S J3Z414012

Andika Surya J3Z414014

M Zulfakhar Lampung J3Z414015

Pangestu Ruly P J3Z414024

PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbalbalik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktursosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilakumanusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan merupakanpergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apa pengertian dari proses sosial dan interaksi sosial, 2. Dapat mengenal ciri-ciri dan tujuan dari interaksi sosial,

3. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial, 4. Dapat mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial,

5. Mengenal bentuk-bentuk proses/interaksi sosial.

(3)

Gambar a) berita yang menunjukkan interaksi Disasosiatif antara BUMN Gula dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia.

b)Berita yang menunjukkan interaksi Asosiatif Antara Perkebunan Indonesia dengan Malaysia.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Teori

1. Definisi Proses Sosial dan Interaksi Sosial

Dalam membahas mengenai proses sosial dan interaksi sosial, sebelumnya perlu diketahui apa itu pengertiannya. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi sosial :

a. Adham Nasution; Proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons didalam hubungannya satu sama lain.

b. Abu Ahmadi; Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usahamereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.

c. Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :

1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.

(5)

d. Roucek dan Warren; Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik,yang mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.

e. Gillin dan Gillin; proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidupyang telah ada.

f. Robert M.Z.; mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.

2. Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial

Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri hubungan sebagai berikut :

a. Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih

b. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang

c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang

d. Adanya tujuan yang hendak dicapai

3. Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosial

a. Faktor Internal

(6)

2) Faktor Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.

3) Faktor IdentifikasiAdalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.

4) Faktor SimpatiYaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.

5) Faktor MotivasiYaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa. Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.

6) Faktor EmpatiFaktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens).

4. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial. Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.

a. Kontak Sosial (Social Contact)Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain.

(7)

yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami.

5. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagaibentuk, yaitu kerja sama, persaingan, pertikaian atau pertentangan dan akomodasi.Bentuk-bentuk tersebut dapat terjadi secara berantai terus-menerus, bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung.Misalnya suatu pertikaian untuk sementara waktu dapat diselesaikan (akomodasi), kemudian dapat bekerja sama, berubah menjadi persaingan dan apabila persaingan ini memuncak maka dapat terjadi pertikaian. Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut :

1. Proses-proses yang Asosiatif

a. Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing. Roucek dan Warren mengatakan bahwa kerja sama berarti bekerjabersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.Menurut Charles Horton Cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama.

Menurut James D. Thompson dan William J. Mc Ewen ada 5 (lima) bentuk kerja sama yaitu:

1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.

2) Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.

3) Kooptasi (Cooptation), yakni suatu prosespenerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalamsuatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

(8)

5) Joint Venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu. Misalnya pengeboran minyak, perhotelan perfilman, pengelolaan pelabuhan dan lain sebagainya.

b. Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Soedjono, akomodasi adalah suatu keadaan dimana suatu pertikaian atau konflik mendapat penyelesaian sehingga terjalin kerja sama yang baik kembali.Tujuan akomodasi (menurut Soerjono Soekanto) dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapi yaitu: 1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.

2) Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, baik sementara waktu maupun secara temporer.

3) Untuk memungkinkan terjadinya kerja samaantara kelompok-kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, hidupnya terpisah, seperti misalnya yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem berkasta.

4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran.

c. Asimilasi (Assimilation)

Menurut Gillin & Gillin, Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut, ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.Koentjaraningrat berpendapat bahwa proses asimilasi timbul bila ada :

1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.

2) Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsungdan insentif untuk waktu yang lama.

3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan aling menyeseuaikan diri.

2. Proses-proses yang Disosiatif

(9)

Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada yang lain. Persaingan ini dapatdibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :

1) Persaingan Pribadi, adalah persaingan yang berlangsung antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok secara langsung.

2) Persaingan Kelompok, adalah persaingan yang berlangsung antara kelompok dengan kelompok.Persaingan biasanya didorong oleh hal-hal seperti mendapatkan status sosial, memperoleh jodoh, mendapatkan kekuasaan, mendapatkan nama baik, mendapatkan kekayaan, karena perbedaan agama dan lain-lain.

b. Kontraversi (Competition)

Kontraversi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan antara pertikaian dan juga merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.Bentuk-bentuk kontraversi antara lain adalah sebagai berikut :

1) Perbuatan penolakan, perlawanan, dan lain-lain. 2) Menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum. 3) Melakukan penghasutan.

4) Berkhianat.

5) Mengejutkan lawan, dan lain-lain. c. Pertikaian atau Pertentangan (Conflict)

(10)

4) Perubahan sosial

Dari bentuk-bentuk pertentangan tersebut akan mengakibatkan dampak-dampak seperti berikut :

1) Bertambahnya solidaritas in-group 2) Akan goyah dan retaknya persatuan 3) Perubahan kepribadian para individu

4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia 5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

B. Pemaparan

Setelah mengemukakan konsep-konsep teori yang dijelaskan sebelumnya, selanjutnya dapat kami paparkan sebuah contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial dan mencoba untuk menganalisis kasus tersebut.

a. Contoh Kasus Asosiatif

Contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial yang akan disajikan ini dikutip dari bertia Info Sawit.

1. Analisis Contoh Kasus kelompok, yaitu antara Indonesia dengan Perkebunan.

 Faktor Penyebab Terjadinya Interaksi Sosial

Faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dalam contoh kasus tersebut dapat dianalisa sesuai dengan konsep teori yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor tersebut adalah berupa Faktor Sugesti (Suggestion), yaitu Indonesia mampu menarik malaysia untuk bekerjasama dalam menguasai perdagangan dunia berdasarkan daya hasil Indonesia yang besar.

 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Terjadi

(11)

b. Contoh Kasus Disasosiatif

Contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial yang akan disajikan ini dikutip dari berita Berita Bisnis.com

1. Analisis Contoh Kasus

Dari contoh kasus yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilakukan berupa analisa-analisa sebagai berikut :

 Pola Hubungan

Dapat dengan jelas diketahui bahwa interaksisosial yang terdapat pada contoh kasus tersebut memiliki pola hubungan antara kelompok dengan kelompok, yaitu antarapetani dengan BUMN gula dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia.

 Faktor Penyebab Terjadinya Interaksi Sosial

Faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dalam contoh kasus tersebut dapat dianalisa sesuai dengan konsep teori yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor tersebut adalah persaingan. Dalam halini persaingan dalam perebutan hasil bahan baku.

 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Terjadi

(12)

BAB III PENUTUPAN

Kesimpulan

Gambar

Gambar a) berita yang menunjukkan interaksi Disasosiatif antara BUMN Gula

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tingkat pengetahuan ibu di desa Poncorejo Gemuh tentang DBD yang mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, karena adanya faktor pendidikan yang kurang

Metode laihan ladder drill merupakan metode latihan yang memiliki unsur keseimbangan, daya tahan otot, kekuatan, kecepatan kaki dan koordinasi yang sangat

bahwa mengingat tarif upah pekerja bongkar muat barang, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/627/III.05/HK/2015, sudah tidak

berdasarkan nomor urut kartu keluarga dan diberitahu kepada pengurus lingkungan.. 3) Pengurus lingkungan memberi kode yang telah ditetapkan dan membagikan/mendistribusikan KPU

 Nyeri punggung bawah adalah gangguan pada punggung bagian bawah dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian bawah dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi manajemen Suara Merdeka untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam menghadapi media kompetitor di

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat, bimbingan serta kasihnya, sehingga terselesaikannya Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk

[r]