Independen Walikota Bandung dalam Pemilukada 2013)
Skripsi
Diajukan untuk menempuh ujian sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh : Budi Suprapto NIM : 41809162
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
vi ✁✟ ✟✠ ✡✠ ☛mualaikum Wr. Wb.
S eg
ala puji dan syukur peneliti panjatkan hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang mana atas segala berkat dan anugerah-Nya yang telah memberikan kekuatan,
kesehatan, keyakinan dan jalan serta kesabaran bagi peneliti dalam menyelesaikan
Skripsi ini. Adapun pembuatan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat
kelulusan di UNIKOM.
Peneliti sangat meyadari bahwa adanya peran berharga dari orang-orang hebat
disisi peneliti yang bersedia membagi hidupnya untuk bersama-sama merasakan
apa yang peneliti alami, hadapi dan rasakan. Dengan segala kerendahan hati,
peneliti ucapkan terimakasih sedalam dalam nya kepada kedua orang tua ku, Ayah
dan Ibu serta keempat adik-adiku Baskoro Dwi Susanto, Farah Nurul Chaini,
Bastiar Suryo Subagyo, Ferina Regita Sari, kasih dan sayang mewarnai kehidupan
peneliti dan selalu setia mendukung peneliti, memberikan kekuatan moril dan
memenuhi kebutuhan materil peneliti.
Peneliti sadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya dukungan, dorongan dan
bimibingan serta bantuan dari beberapa pihak dalam proses penyusunan Skripsi.
Untuk itu pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
vii
2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat M. Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Unikom, yang telah memmberikan nasihat,
saran serta motivasi selama peneliti serta mengikuti perkuliahan
3. Ibu Melly Maulin, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer
Indonesia. Selaku dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi yang banyak
memberikan ilmunya kepada penulis melalui proses perkuliahan.
4. Bapak Adiyana Slamet, S.IP., M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang pada penulisan karya ilmiah ini, telah banyak memberikan masukan, arahan dan
saran kepada penulis melalui proses pembimbingan, serta memberikan semangat
agar penulis dapat menyelesaikan penulisan ini dengan baik.
5. Bapak Sangra Juliano S.Ikom,M.Ikomselaku dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer
Indonesia dan sekaligus dosen wali penulis yang telah banyak memberikan
nasihat, masukan, semangat kepada penulis selama proses perkuliahan.
viii kepada penulis.
7. Jajaran staf sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi. Ibu Astri Ikawati AMd.Kom dan Ibu Intan Fajarini S.Ikom (mantan staf sekretariat). Terima kasih
atas kemudahan proses administrasi.
8. Sekertariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia. Ibu Ratna Widiastuti, A.Md Terima kasih penulis ucapkan
kemudahan proses administrasi.
9. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Putri Asri Fauziah dan Seluruh
penghuni Gagak House serta seluruh anak-anak Humas 1,2 dan 3, dan IK 5
angkatan 2009, serta semua orang yang tidak bisa disebutkan satu-satu,
terimakasih telah menjadi bagian didalam hidupku. Karena kalian hidupku penuh
akan warna dan arti. Karena kalian aku lebih mengerti dan memahami arti hidup
ini. Tawa dan tangis telah kita lalui bersama. Terima kasih semua.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlimpah bagi
orang-orang yang telah membantu peneliti dengan segala kesabaran dan
ix
lebih baik, lebih menarik dan lebih bermanfaat lagi. Amin.
Bandung, Agustus 2013
Peneliti
Budi Suprapto
x
✢✣ ✤ ✥✗✚✦✣ ✧ ★✣ ✜✗✩✗✧ . ... i
SURAT PERNYATAAN .. ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... ... iii
ABSTRAK ... ... ... ...iv
ABSTRACT ... ... ... ...v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI...x
DAFTAR GAMBAR...xv
DAFTAR TABEL...xvi
BAB I PENDAHULUAN ✪✫ ✪Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah... 15
1.2.1 Pertanyaan Makro...15
1.2.2 Pertanyaan Mikro...15
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 16
1.3.1 Maksud Penelitian...16
1.3.2 Tujuan Penelitian...16
xi
2.1 Tinjauan Pustaka... 18
2.1.1 Penelitian Terdahulu...18
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi...22
2.1.2.1 Definisi Komunikasi...22
2.1.2.2 Unsur-unsur Komunikasi...25
2.1.2.3 Fungsi Komunikasi...27
2.1.2.4 Proses Komunikasi...29
2.1.3 Tinjauan Tentang Pemasaran...30
2.1.4 Tinjauan Tentang Komunikasi Politik...31
2.1.5 Tinjauan Tentang Pemilukada...33
2.1.6 Tinjauan Tentang Calon Independen...36
2.2 Kerangka Pemikiran...38
2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis...38
2.2.1.1 Marketing Politik ...39
2.2.1.2 Proses Marketing Politik...41
2.2.1.3 Segmentasi dan Positioning Marketing Politik...44
xii
3.1.1✼✽✾✿❀✿cal MarketingCalon Walikota Bandung...49
3.2 Metode Penelitian...51
3.2.1 Desain Penelitian...51
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data...57
3.2.3 Teknik Penentuan Informan...58
3.2.4 Teknik Analisis Data...59
3.2.5 Uji Keabsahan Data...61
3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...62
3.2.6.1 Lokasi Penelitian...62
3.2.6.2 Waktu Penelitian...62
BAB IV Objek dan Metode Penelitian 4.1 Hasil Penelitian... 64
4.1.1 Profil Informan Penelitian... 65
4.1.2 ProdukPolitical MarketingBudi Dalton... 74
4.1.3 PromotionPolitical MarketingBudi Dalton... 83
4.1.4 PricePolitical MarketingBudi Dalton... 87
xiii
4.2.2 PromotionPolitical MarketingBudi Dalton... 97
4.2.3 PricePolitical MarketingBudi Dalton... 102
4.2.4 PlacePolitical MarketingBudi Dalton... 107
❆❇ ❆❈❉❊mpulan Dan Saran... 111
5.1 Simpulan... 111
5.1.1 ProdukPolitical MarketingBudi Dalton... 111
5.1.2 PromotionPolitical MarketingBudi Dalton...112
5.1.3 PricePolitical MarketingBudi Dalton... 112
5.1.4 PlacePolitical MarketingBudi Dalton... 113
5.2 Saran ... 114
5.2.1 Saran untuk Penelitian Selanjutnya... 114
xv
Gambar 4.1 Model❨❩ ❬❭ ❪❫❴❨❬❵❛❴❛cal MarketingBudi Dalton ...96
Gambar 4.2 ModelPromotionPolitical Marketing Budi Dalton...102
Gambar 4.3 ModelPrice Political MarketingBudi Dalton ...107
xvi
Tabel 3.1 Informan Kunci Penelitian...59
Tabel 3.2 Informan Pendukung Penelitian...59
111
Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Budiardjo, Miriam .1998. Dasar-dasar Ilmu Politik,Bandung: PT Gramedia
Pustaka Utama
Creswell, Jhon W., 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design; hoosing
Among Five Traditions, Sage Publication, California.
Dhal, Robert. 1991. Analisis Politik Modern. Jakarta: Bumi Aksara.
Firmanzah., 2012. Marketing Politik; Antara Pemahaman dan Realitas. Yayasan
Pustaka Obor Indonesia Jakarta.
Koentjaraningrat, 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Littlejohn, Stephen W., 1996. Theories of Human Communication, edisi ke-5,
Belmont-California, Wadsworth.
Moleong, Lexy J., 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja
Rosda Karya.
Mulyana, Deddy, 1999. Nuansa-Nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan
Kebudayaan Komunikasi Masyarakat Kontemporer, Bandung, PT. Remaja
Rosda Karya.
Undang-undang/ Peraturan:
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003: Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,
DPD dan DPRD.
Undang-undang 23 Tahun 2003: Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004: Tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2005: Tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2005: Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 Tentang, Pengesahan, Pengangkatan dan
Karya Ilmiah:
Yesi Puspita. Analisis Kampanye Politik “Political Marketing” 4 Orang Anggota DPD Provinsi Bengkulu Terpilih Dalam Pemilu 2004 di Harian Rakyat Bengkulu”. Universitas Bengkulu 2006
Adiyana Slamet. Komunikasi Politik Paguyuban Pasundan Dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsyng (Studi Kasus Pada Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Dalam Pemilihan Gubernur Secara Langsung di Provunsi Jawa Barat Tahun 2008). Universitas Padjadjaran 2008.
Sumber Lainnya
http://www.merdeka.com/politik/ini-tahap-tahapan-pemilihan-wali-kota-bandung.html 02 april 2013 0:58
http://webandikamongilala.wordpress.com/2010/09/06/teori-marketing-politik/ 02 April 2013 15:01
http://dwi-jo.blogspot.com/2012/02/definisi-komunikasi-politik-menurut.html 05 April 2013 02:01
http://www.scribd.com/doc/84073352/PILKADA-DALAM-PERSPEKTIF-SOSIAL 05 April 2013 02:20
http://penelitianstudikasus.blogspot.com/2009/03/pengertian-penelitian-studi-kasus.html 05 April 2013 11:37
http://ototrend.com/?option=com_content&view=article&id=1222:budi-dalton-bikers-brotherhood-bandung&catid=42:life-style&Itemid=401
1
✉✈ ✉t✇① ✇②❦③④✇⑤✇⑥⑦⑧✇⑨✇④✇⑩ S
em e
❶❷❸❹ ❺❻ ❼❽❸ ❶❾ ❶❸y❿ ➀z➁❼ ➂❿ ➃ ➀ ➄ ❸❿❻ ➅ ➃ ➀❼➆❹ ❿❸ ➇ ➁ ➃ ➁ ➈ ❶➃ ➆ ❶ ➀➇➁❸ ❽ ➀❶❸❿ -❽ ➀❶❸❿➃➁❷❸➉❸ ❶❹ ❸ ❶➊➋➀➇❹ ➁➌❻ ❶ ❼❸ ➇➁➍➃ ❸➉❸ ❼➌❿➆➇➀➇➌➀❶➃➀➎❸ ➇❸❸ ❶❼➀❶❷❸➃ ➁❶ ➀❾ ❸❿❸ ➃ ➀❼➆❹ ❿❸ ➇ ➁➇➀❻ ❺❻➍❶❸y, ❶❸ ❼❻ ❶❸➃❸❹➀❼❸❷❻❸ ❶❸ ❶❾y ➇❸ ❶❾ ❸❺ ➏➐➑ ➒➐➓➔ ➒ik ❸ ❶❾y ➃ ❸➌❸❺ ❺ ➀❿➉➁➍❸❺. →❸➉❸➍➇❸❺❻❶❸y❸➃❸➉❸➍➌➀❼➁➉➁➍❸ ❶❹➀➌❸➉❸ ➃❸➀❿❸➍➇➀➣❸ ❿❸➉❸ ❶❾ ➇❻❶❾. ↔➁➃ ❸❹ ➇➀➌➀❿❺ ➁➃ ➁ ➀❿ ❸ ➆❿➃➀❽❸❿ ❻ ➅➌➀❼➁➉➁➍❸ ❶↕➀➌❸➉❸➙❸ ➀❿ ❸➍ ➌❸➃❸ ➇❸❸❺ ➁❶➁➃ ➁➌➁➉➁➍➇ ➀➣❸❿❸ ➉❸ ❶❾ ➇❻❶❾ ➆➉➀➍ ❿❸❹❸❺y, ❷ ➁❹ ❸ ➇➀❽➀➉❻ ❼ ❶❸y❹➀➌❸➉❸ ➃❸➀❿❸➍ ➃➁❺❻ ❶❷❻❹ ➉❸ ❶❾➇❻❶❾ ➆➉➀➍ ➌➀❼ ➀❿ ➁❶❺❸➍➅ ❶❸ ❼❻ ❶ ➌❸➃ ❸ ➇❸❸❺ ➁❶ ➁ ❿ ❸❹❸❺y ❽➀❶❸❿ -❽ ➀❶❸❿ ❼➀❼➌❻❶❸ ➁y ➍❸❹ ❻❶❺❻ ❹ ❼➀❶❻ ❶❷❻❹ ➇ ➁❸➌❸ y❸ ❶❾ ➁❶❾➁❶➃➁ ❷❸➃ ➁❹ ❸ ❶➌➀❼➁❼➌➁❶➆➉➀➍❿❸❹❸❺y.
S ala
➝➞ ➟➠➡ ➢➤➥ ➦➧➦➝➟➨➩➤ ➢➟ ➧➟ ➫➟➤ ➭➟ ➝➟➨ ➯y ➟ ➩➟➨➫➦➯➤ ➧➟➭ ➫➟ ➧➟➥ ➲➟ ➩➠➡ ➫➤ ➩➟➠ ➦➨ ➦ ➟➫➟ ➧➟ ➝ ➢➤➥ ➦➧➡➩➟➫ ➟ ➫➦ ➳➟➨➫ ➡➨ ➯. ➵➤➨➸➟➨➟➨➟y ➢➤➞ ➠➟ ➟ ➩➺➟ ➭ y➟➨ ➯ ➟ ➩➟➨ ➫ ➦➧➟ ➩➞➟➨ ➟ ➩➟➨ ➦➨ ➦ ➺➤➭➠➡ ➻➡ ➟➨ ➡ ➨➠➡ ➩ ➥➤➥➦➧➦➝ ➼ ➟ ➧➦➩➽➠➟ ➳➟➨ ➫➡ ➨➯. ➾➤➥➦➧➡➩➟➫ ➟ y
➟➨ ➯ ➺➤➭➠➡ ➻➡➟➨ ➥ ➤➥ ➦➧➦➝ ➼ ➟ ➧➦➩➽ ➠➟ ➳➟➨ ➫➡ ➨ ➯ ➞ ➤➸➟➭➟ ➧➟➨ ➯➞ ➡ ➨➯ ➦➨➦ ➺➡➩➟➨ ➥➤➭➡➢➟ ➩➟➨ y➟➨ ➯ ➢➤➭➠➟➥ ➟➺➟➯ ➦ ➥ ➟➞➟ ➭➟ ➩➟➠y ➳➟➨ ➫ ➡➨ ➯ . ➚➤➺➤ ➧➡➥ ➨y➟➥ ➟➞➟ ➭➟ ➩➟➠y ➳➟➨ ➫➡ ➨➯ ➢➡ ➨ ➢➤➭➨ ➟ ➝➥ ➤➨➯ ➯➤ ➧➟➭ ➢➤➥ ➦➧➡➩➟➫ ➟ y➟➨ ➯ ➺➤➭➠➡➻➡ ➟➨➥ ➤➥ ➦➧➦➝➼➟ ➧➦➩➽ ➠➟ ➳➟➨ ➫➡ ➨➯. ➪➟ ➧➟➥ ➢➤➥➦➧➡ ➩➟➫➟ ➦➠➡ ➠➤➭ ➢➦➧➦➝ ➧➟ ➝➪➟➫ ➟ ➵➽➞ ➟➫ ➟ ➫➟➨ ➶y➦ Vivananda
sebagai walikota dan wakil Walikota Bandung terpilih untuk periode 2008
sampai 2013.
Pemilukada di Bandung akan dilaksanakan pada 23 Juni 2013. Sebelum
pemilu tersebut dilaksanakan, para calon kandidat di persilahkan melakukan
kampanye pada tanggal 6 sampai 19 Juni 2013. Dalam pemilukada di
Bandung ini ada 8 pasang calon Walikota yang akan bertarung pada 23 Juni
nanti. Masing-masing 4 dari partai politik dan 4 dari calon Independen. Para
calon walikota yang di usung oleh partai politik itu adalah Edi Sis - Erwan
Setiawan diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan,
Ayi Vivananda yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan
berpasangan dengan istri Wali Kota Bandung Dada Rosada, yakni Nani
Suryani Rosada yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Ridwan Kamil
yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berpasangan dengan
anggota DPRD Kota Bandung, Oded M. Danial yang diusung Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), M. Qudrat Iswara yang berpasangan dengan Wakil Ketua
P
➹S dan➘➴ parpol non enparlem . Sementara untuk kelompok jalur
perseorangan ada Budi Setiawan (Budi Dalton) - Rizal Firdaus, Wawan
Dewanta - M Sayogo, Bambang Setiadi-Alex Tahsin, dan Wahyudin
Karnadiata - Tony Apriliani.
Pemilukada di Bandung merupakan salah satu pemilu yang menarik
perhatian banyak orang termasuk dari luar Bandung sendiri. Hal itu terjadi
karena Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia.
Banyak kepentingan yang akan bergantung dari hasil pemilukada di kota
Bandung tersebut. Untuk itu para kandidat yang akan bertarung dalam
pemilukada dikota Bandung harus mempunyai cara yang ampuh untuk dapat
terpilih menjadi Walikota Bandung. Para kandidat harus memikirkan strategi
jitu agar sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat
kota Bandung.
Marketing politik menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan di era seperti
sekarang ini. Dalam iklim politik yang penuh dengan persaingan terbuka dan
transparan, kontestan membutuhkan suatu metode yang dapat memfasilitasi
mereka dalam memasarkan inisiatif politik, gagasan politik, isu politik,
ideologi partai karakteristik pemimpin partai, dan program kerja partai kepada
masyarakat. Perlu suatu strategi untuk dapat memenangkan persaingan politik.
Agar suatu kontestan dapat memenangkan pemilihan umum, ia harus dapat
membuat pemilih berpihak dan memberikan suaranya. Hal ini hanya akan
dapat dicapai apabila kontestan memperoleh dukungan yang luas dari pemilih.
u n tu k
dapat memperoleh dukungan dari rakyat? Apakah dan bagaimana
➷➬ ➮➱✃t❐❒ ❮ dapat membantu politikus dalam mengembangkan hubungan
dengan pemilih? (Firmanzah, XXXVIII XXXIX:2012)
Pemilih tidak hanya melihat program kerja atau ❰Ï➬ÐÑorm calon
kontestan yang berorientasi ke masa depan, tetapi juga menganalisis apa saja
yang telah dilakukan oleh calon kontestan tersebut di masa lampau. Kinerja
calon kontestan biasanya tergambarkan pada reputasi dan citra yang
berkembang di masyarakat. Dalam konteks ini yang lebih utama bagi partai
politik dan kontestan adalah mencari cara agar mereka bisa membangun
reputasi di depan publik dengan mengedepankan kebijakan untuk mengatasi
permasalahan kota Bandung. Akhir-akhir ini marketing sudah banyak
diterapkan dalam politik, institusi politik pun membutuhkan pendekatan
alternatif untuk membangun hubungan dengan konstituen dan masyarakat
luas, dalam hal ini marketing sebagai disiplin ilmu yang berkembang dalam
dunia bisnis yang di asumsikan berguna bagi institusi politik. (Firmanzah,
200:2012)
Marketing politik di Indonesia disinyalir mulai digunakan sejak tahun
1990-an. Tapi di dunia, marketing politik digunakan sejak sebelum Perang
Dunia II, yaitu pertama kali pada tahun 1917 ketika Partai Buruh di Inggris
meresmikan Departemen Publikasi dibantu oleh agen publikasi Egerton
Wake. Sedangkan di Amerika Serikat pertama kali digunakan pada tahun
1926 ketika pesan politik dilakukan melalui media cetak seperti poster
b aru
dikemukakan secara terbuka sejak tahun 1998. Dalam iklim politik yang penuh dengan persaingan terbuka dan transparan, kontestan membutuhkan
suatu metode yang dapat memfasilitasi mereka dalam memasarkan inisiatif
politik, gagasan politik, isu politik ideologi partai karakteristik pemimpin
partai, dan program kerja partai kepada masyarakat. Perlu suatu setrategi
untuk dapat memenangkan persaingan politik. (Firmanzah, 150:2012)
Agar suatu kontestan dapat memenangkan pemilihan umum, ia harus
dapat membuat pemilih berpihak dan memberikan suaranya. Hal ini akan
dapat dicapai apabila kontestan memperoleh dukungan yang luas dari
pemilih. Kemudian yang menjadi pertanyaan dalam hal ini adalah bagaimana
kontestan bisa memperoleh dukungan yang luas dari rakyat? Metode dan cara
apa yang dapat digunakan oleh kontestan pemilu untuk dapat memperoleh
dukungan dari rakyat?. Cukup beralasan mengapa kandidat politik tidak
mudah untuk mencapai target suara atau kursi hanya dengan mengunakan
cara-cara kampanye yang biasa dilakukan atau dengan kegiatan kehumasan
saja. Tanpa suatu langkah terobosan yang dilakukan, maka akan sulit untuk
meraih suara, bahkan hanya untuk sekadar dikenal baik oleh para pemilih.
Langkah terobosan itu adalah dengan menerapkan konsep Ò ÓÔÕtÕÖ×Ô m
×ØÙÚtiÛÜ .
Apakah dan bagaimana m×ØÙÚtiÛÜ dapat membantu politikus dalam
mengembangkan hubungan dengan pemilih?. Tentu saja konsep m× ØkÚtin Ü
memerlukan banyak sekali adaptasi dengan situasi dan kondisi dunia politik.
p o litik
. Namun, partai politik dan kontestan sangat membutuhkan metode
efektif untuk bisa membangun hubungan jangka panjang dengan konstituen
dan masyarakat luas. Marketing yang diadaptasi dalam dunia politik, dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan dan efektifitas tÝÞ ßà áâr ideologi
dan program kerja, dari kontestan ke masyarakat. Disamping itu marketing
dapat memberikan inspirasi tentang cara suatu kontestan dalam membuat
produk berupa isu dan program kerja berdasarkan
permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat.
ãäåætæçÞå mÞÝè âtißé pada dasarnya adalah strategi kampanye politik untuk
membentuk serangkaian makna politis tertentu dalam pikiran para pemilih.
Serangkaian makna politis yang terbentuk dalam pikiran para pemilih menjadi
orientasi perilaku yang akan mengarahkan pemilih untuk memilih kontestan
tertentu. Makna politis inilah yang menjadi hasil penting yang menentukan
pihak mana yang akan dicoblos oleh para pemilih. Sejatinya marketing politik
adalah dua ilmu yang bertolak belakang. Marketing mengacu pada persaingan
dengan tujuan memenangkannya secara efektif. Pada titik ini marketing
menjadi media untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin. Sebaliknya
politik bergerak pada proses menciptakan tatanan masyarakat yang ideal
melalui sistem perebutan kekuasaan. (Firmanzah, 147:2012)
Dalam marketing politik yang ditekankan adalah penggunaan
pendekatan marketing untuk membantu politikus dan partai politik agar lebih
efesien dan lebih efektif membangun komunikasi secara dua arah dengan
fisik selama periode kampanye sampai dengan komonikasi tidak langsung
melalui pemberitaan di media massa.
Proses marketing politik tidak berbeda jauh dengan proses marketing
pada marketing komersial. Namun hal-hal yang dibahas disetiap tahapan
proses sangat berbeda antara êëì íîtïð ñ komersial dengan êëì íîtïð ñ politik.
Proses ê ëì íîtïð ñ politik menurut Niffenneger (1989) memiliki 4P bauran
ê ëì íîtïð ñ . Bauran 4P yang dimaksud adalah òì ó ôõ öt÷ ò ìó êotió ð ÷ ò ì ïöî ÷ òøëöîù Dalam ekonomi, apa yang disebut 4P bauranmëì íîtið ñ adalah sesuatu
yang sudah tidak asing lagi. Namun 4P dalam mëì íîtið ñ politik mempunyai
nuansa yang berbeda dengan yang diterapkan di dalam dunia usaha dalam
kehidupan sehari-hari. (Firmanzah, 199:2012)
Agar marketing politik dapat efektif, maka partai politik atau politisi
harus mampu merumuskan satu fokus atas sasaran yang akan dituju. kandidat
harus mampu mengenali konstituennya, simpatisannya dan terus menerus
mengamati apa yang dilakukan oleh para pesaingnya. Dengan demikian, maka
kandidat akan mampu merumuskan Citra yang diinginkan dan mempunyai
fokus dalam membidik targetnya.
Tidak hanya itu, aktivitas marketing politik pun sudah merambah ke
media massa, baik cetak, online maupun elektronik. Beberapa parpol pasang
iklan di koran-koran serta tokoh-tokohnya mulai mengkampanyekan
figur calon kontestan secara diam-diam menjalin kerjasama dengan lembaga
riset tertentu untuk mengukur kansnya lolos sebagai Walikota.
Dalam marketing politik riset penting untuk dilakukan, riset marketing
politik untuk memantau perkembangan opini publik. Pertama, úû üu s ý þû ÿ
✁ ✂✁ ✄ysis, dilakukan beberapa bulan sebelum pemilihan. Kedua ☎✁✂ühm✁þ✆ surv
✝y , untuk mengetahui perincian kekuatan dan kelemahan
kontestan-kontestan yang bersaing. Pada survei ini diketahui juga peluang-peluang yang
dapat dimanfaatkan dan tantangan atau ancaman yang mesti diantisipasi.
Ketiga, úûüus ýþû ÿ ✁ ✂✁✄ysis ✁út✝r ☎✝✂ühm✁þ✆ untuk mendiskusikan secara
mendalam hasil benchmark survey. Keempat, trend survey yang dilakukan
beberapa bulan setelah benchmark poll. Hal ini dilakukan beberapa bulan
setelah ☎✝✂ühm✁þ✆ poll ketika kampanye sedang berjalan dimana
masing-masing kontestan sudah menjalankan strateginya. Kelima, ✞ ✟✁✄ m✝t✝r atau tes
pasar tentang iklan kontestan dan iklan pesaing berdasarkan hipotesis kandidat
sebelum iklan disiarkan. Tes ini biasanya melibatkan 30 sampai 40 orang
partisipan untuk melihat bagaimana respons partisipan terhadap iklan yang
akan disiarkan. (Firmanzah, 178-179:2012).
Kemenangan partai politik dalam setiap pemilu dan terpilihnya kepala
daerah yang menang dalam pemilukada tidak terlepas dari marketing politik
(Firmanzah, 2009: 120). Inilah kemudian yang menyebabkan mereka berhasil
membentuk citra yang baik dibanding para kompetitornya atau para kontestan
yang lain. Hal ini terlihat dalam kutipan pada bab kata pengantar oleh
Realitas. Marketing politik tidak bisa lepas dari produk dan proses
penyampaian produk marketing politik. (Adnan Nursal, 2004: 205).
Membaca fenomena seperti yang dikatakan Firmanzah dalam bukunya
Marketing Politik membuat penulis tertarik untuk mengangkat Marketing
Politik sebagai bahan penelitian. Apalagi peneliti menemukan moment yang
tepat ketika akan diadakannya pemilihan Walikota Bandung. Para kandidat
pasti akan bersaing ketat untuk memperoleh suara. Menurut Kotler and Neil
(1999:3), bahwa konsep political marketing, atau pengertian ✠✡ ☛☞t☞✌✍ ☛
✎ ✍✏ ✑✒ti✓ ✔ adalah:
Suatu penggiatan pemasaran untuk menyukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya melalui kampanye program pembangunan perekonomian atau kepedulian sosial, tema, isu-isu, gagasan, ideologi, dan pesan-pesan bertujuan program politik yang ditawarkan memiliki daya tarik tinggi dan sekaligus mampu mempengaruhi bagi setiap warga negara dan lembaga/organisasi secara efektif.
Partai politik adalah wadah bagi seseorang yang ingin mencalonkan diri
sebagai pemimpin di eksekutif maupun legislatif. Jika seorang ingin maju
tidak melalui partai politik atau dengan kata lain dari independen, sebenarnya
dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan dalam infrastruktur politik tidak cuma
parpol yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai suprastruktur
politik (eksekutif maupun legislatif) namun juga ada media massa, kelompok
penekan, kelompok kepentingan maupun juga jika dia adalah seorang tokoh
✕ndependen berarti sikap mental yang bebas d ari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Dalam hal ini
Idependen diartikan sebagai kemandirian seorang calon walikota yang tidak
bernaung dalam salah satu partai politik.
Penelitian studi kasus adalah penelitian yang menempatkan sesuatu atau
obyek yang diteliti sebagai kasus .
✖h✗ ✘✙✚ ✗ st✛✜ ✢ ✣✗✚ ✗ ✙✣ ✘h m✗th✤✜ ✙✚ ✙✥ ✗pirim✘✙✦ inquiry th✙t in
v
✗sti✧ ✙★✗s ✙ ✘✗ontmpo✣ ✙✣ ✢ ph✗✗monnon within its ✣✗ ✙✦ ✩li✪✗ ✘✗ontxt✫ wh✗n th✗ ✬✤✛✥ ✜ ✙ ✣✭✗s ✬✗✗✗twn ph✗✗nomnno✙✥ ✜ ✘✗ontxt ✙ ✣✗ not ✘ l✗ ✙✣✦y ✗✜✗vint✫ ✙✥✜ in whi✘h m✗ultipl✚ ✤✛✣ ✘✗s ✤ ✪ ✗vi✜✗✥✘✗ ✙✣✗ ✛✚✗✜ ( Yin,
13:2003).
Menurut pengertian di atas, penelitian studi kasus adalah sebuah metode
penelitian yang secara khusus menyelidiki fenomena kontemporer yang terdapat
dalam konteks kehidupan nyata, yang dilaksanakan ketika batasan-batasan antara
fenomena dan konteksnya belum jelas, dengan menggunakan berbagai sumber
data. Dalam kaitannya dengan waktu dan tempat, secara khusus Yin menjelaskan
bahwa obyek yang dapat diangkat sebagai kasus bersifat kontemporer, yaitu yang
sedang berlangsung atau telah berlangsung tetapi masih menyisakan dampak dan
pengaruh yang luas, kuat atau khusus pada saat penelitian dilakukan. Secara
sekilas, metoda penelitian ini sama dengan metoda penelitian kualitatif pada
umumnya. Tetapi jika penjelasan Yin (2003a) secara teoritis maupun dalam
ak
an didapatkan beberapa kekhususan yang menyebabkan metoda penelitian ini
memiliki perbedaan siginifikan dengan metoda penelitian kualitatif lainnya.
Salah satu kekhususan penelitian studi kasus sebagai metoda penelitian
adalah pada tujuannya. Penelitian studi kasus sangat tepat digunakan pada
penelitian yang bertujuan menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa (Yin,
2003a, 2009) terhadap sesuatu yang diteliti. Melalui pertanyaan penelitian yang
demikian, substansi mendasar yang terkandung di dalam kasus yang diteliti dapat
digali dengan mendalam. Dengan kata lain, penelitian studi kasus tepat digunakan
pada penelitian yang bersifat eksplanatori, yaitu penelitian yang dimaksudkan
untuk menggali penjelasan kasualitas, atau sebab dan akibat yang terkandung di
dalam obyek yang diteliti.1
Seperti yang telah dijelaskan di atas, disini peneliti mengambil
pencalonan diri Budi Dalton sebagai walikota Bandung sebagai kasus yang
akan di teliti. Sebagai salah satu calon walikota Bandung, Pria bernama asli
Budi Setiawan atau yang lebih dikenal sebagai Budi Dalton ini juga pastinya
menggunakan Marketing Politik untuk memenangkan dirinya dalam
pemwalkot mendatang.
Budi dalton merupakan calon walikota yang berasal dari calon
Independen. Marketing politik yang dilakukan oleh Budi Dalton ini tentunya
akan menarik, karena jika dilihat dari jalur yang dia gunakan, dia memilih
1
jalur Independen dimana jalur ini masih terhitung baru di Indonesia. latar
belakang Budi Dalton sendiri yang sampai saat ini masih bergelut di dunia
motor tua dan disebut sebagai Presiden Broth✮rh✯ ✯✰ tentunya akan
memberikan ciri khas yang unik dibandingkan dengan calon walikota yang
lain. Ditambah lagi tato yang melekat menghiasi lengannya merupakan citra
yang jelas-jelas sangat berbeda jika dibandingkan dengan pasangan calon
walikota yang lain. Sebagai seorang pecinta motor tua sebenarnya tanpa
disadari citra atau image dalam diri Budi Dalton ini secara otomatis sudah
terbentuk. Apalagi dengan dikenalnya Budi Dalton ini sebagai seorang
budayawan dan dosen, tentunya akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Budi
Dalton untuk bertarung dalam pemwalkot mendatang.
Keunikan lainnya yang dimiliki Budi Dalton adalah cara dia
mempromosikan dirinya, walaupun dia sudah dikenal namun dalam
pemwalkot ini dia kembali membuat suatu hal yang berbeda dengan selalu
menggunakan ikat kepala khas Sunda yang pastinya akan menjadi ciri khas
yang mudah diingat oleh masyarakat. Belum lagi selogan yang dia gunakan,
yaitu salam pacantel yang jika di galih lebih dalam maknanya adalah salam
persaudaraan yang sesuai dengan jati dirinya sebagai anak club motor yang
setia kawan. Dalam hal ini Budi Dalton ingin menunjukan bahwa jika dia
terpilih, dia akan memperlakukan warga Bandung seperti rekannya di club
motor, yaitu sebagai saudara. Namun tinggal bagaimana cara Budi Dalton ini
p em w alk o
t b pandungada juni mendatang adalah suatu hal yang tentunya patut untuk diamati.
Pemilihan kepala daerah langsung sesuai dengan undang-undang no 32
tahun 2004 adalah sebuah proses demokratisasi di Indonesia. Pilkada
dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang
memenuhi syarat. Pilkada pertama di Indonesia dilaksanakan pada bulan Juni
2005.Selanjutnya pada tanggal 19 April 2007 terbitlah Undang-undang No. 22
tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilihan umum. Undang-undang itu
merubah mekanisme dalam pilkada. Dalam undang-undang ini pemilihan
kepala daerah dimasukan dalam agenda pemilu yang berlangsung tiap 5 tahun
sekali.2
Pemilu 2004 tidak hanya dilaksanakan oleh suatu komisi pemilihan
umum yang independen, untuk pemilihan anggota legislatif dan Presiden,
tetapi juga berimplikasi kepada pemilihan kepala daerah yang terwujud
setelah dilakukannya revisi Undang-Undang No 22 tahun 1999 menjadi
Undang-Undang No 32 tahun 2004.
Perubahan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
Pasal 1 ayat (2), menyatakan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan manurut Undang-Undang Dasar . Perubahan tersebut barmakna
bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis
2
P erm u s
yawaratan Rakyat tetapi dilaksanakan menurut ketentuan Undang
-Undang Dasar.
Salah satu wujud dari kedaulatan rakyat adalah penyelenggaraan
Pemilihan Umum (selanjutnya disebut pemilu) dalam waktu-waktu tertentu
yang semuanya dilaksanakan menurut Undang-Undang sebagai perwujudan
negara hukum dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena
Pemilu pada hakekatnya merupakan pengakuan dan perwujudan dari hak-hak
politik rakyat dan sekaligus merupakan pendelegasian hak-hak tersebut oleh
✱✲✳✴✵✶✵ ✷✸ ✹✺✸✷✸ ✻✸ ✼
✽erdasarkan latar belakg manasalah diatas yang peneliti kemukakan
maka peneliti membuat rumusan masalah, sebagai berikut :
✱✲ ✳✲ ✱ ✾✿❀❁✸ ✹❂✸✸✹✺✸❃ ❀❄
Bagaimana political marketing Budi Dalton sebagai calon
independent walikota Bandung dalam pemilukada 2013?
✱✲ ✳✲✳ ✾✿❀❁✸ ✹❂✸✸✹✺ ❅❃ ❀❄
1. Bagaimana Product ✾❄✻ ❅❁❅❃ Budi Dalton sebagai calon
independent walikota Bandung dalam pemilukada 2013 ?
2. Bagaimanakah Promotion ✾❄✻ ❅❁❅❃ Budi Dalton sebagai calon
independent walikota Bandung dalam pemilukada 2013?
3. Bagaimana Price ✾❄✻ ❅❁❅❃ Budi Dalton sebagai calon
independent walikota Bandung dalam pemilukada 2013?
4. Bagaimana Place ✾❄✻ ❅❁❅❃ Budi Dalton sebagai calon
❆❇❈❉ ❊❋● ❍■■❊❏❑ ❍▲ ❍❊❏▼◆❏ ◆❖P◗P ❊❏ ❆❇ ❈❇ ❆ ❉❊❋● ❍■▼◆❏ ◆❖P◗P ❊❏
❘❙ksud dari penelitian ini yaitu mengetahui strategi political
marketing Budi Dalton sebagai calon independent walikota
Bandung .
❆❇ ❈❇❚ ❑ ❍▲ ❍❊❏▼◆❏ ◆❖P◗P ❊❏
Tujuan dari penelitian tentang political marketing calon
walikota Bandung (studi kasus political marketing Budi Dalton
Setiawan sebagai calon independent walikota Bandung dalam
pemilukada 2013) dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengkajiProduct❯❱❖P◗P❋ Budi Dalton sebagai calon
independent walikota Bandung dalam pemilukada 2013.
2. Untuk mengkaji Promotion ❯❱❖P◗P❋ Budi Dalton sebagai
calon independent walikota Bandung dalam pemilukada
2013.
3. Untuk mengkaji Price ❯❱❖P◗ P❋ Budi Dalton sebagai calon
independent walikota Bandung dalam pemilukada 2013.
4. Untuk mengkaji Place ❯❱❖P◗P❋ Budi Dalton sebagai calon
❲❳❨ ❩❬❭ ❪❫❴ ❴❫❵❬ ❫❬❛❜❝❜ ❴ ❫ ❲❳ ❨❳ ❲ ❩❬❭❪❫❴❴ ❫❞❬❡ ❢❜❝ ❜❣
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
ilmu pengetahuan secara teoritis bagi penelitian penelitian
selanjutnyasehingga mampu menunjang pengembangan Ilmu
Komunikasi secara umum, dan menambah wawasan serta referensi
pengetahuan tentang❤✐ ❥❦t❦❧♠❥ m♠♥ ♦♣tiqr .
❲❳ ❨❳s ❩❬❭❪❫❴❴ ❫❵❢❴t❝❜❣
❴❳❩❬❭ ❪❫❴ ❴❫✉ ❴❭❜❵❬ ❫❬❛❜❝❜
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
menambah pengetahuan tentang ilmu komunikasi secara umum dan
menambah wawasan tentang❤✐ ❥❦t❦❧♠❥ m♠♥ ♦ ♣tiqr pada khususnya.
✈❳ ❩❬❭❪❫❴❴ ❫✉❴❭ ❜✇t❴①❬ ②❜t
Penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa UNIKOM
secara umum, mahasiswa Ilmu komunikasi secara khusus, sebagai
literatur terutama untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan
penelitian pada kegiatan yang sama.
c. Kegunaan Bagi Masyarakat yUmum
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang aktual mengenai aspek yang diteliti dan di harapkan dapat
dijadikan acuan bagi pihak-pihak terkait. Terutama para kandidat
yang sedang berjuang untuk memperoleh kursi dalam
18 ❽❾❿⑥➀➁➂➃ ➄➃➁⑩➄➅ ➆➃ ➇➃
➈➉njauan pustaka dalam penyusunan skripsi ini berisi definisi atau
tinjauan yang berkaitan dengan komunikasi secara umum➊ dan pendekatan
pendekatan yang digunakan dalam penelitian➋
❽❾ ❿❾❿ ⑩➌➁➌➍➀➆➀➃ ➁⑥➌➎➏➃ ➐ ➄➍➄
➑ehubungan yang telah dijabarkan pada bab maupun sub bab sebelumnya
bahwa judul dari penelitian ini adalah Political Marketing ➒alon ➓alikota
➔andung → ➑tudi ➣asus ↔olitical ↕ ➙rketing ➔udi ➛➜alton Setiawan Sebagai Calon Independen walikota Bandung dalam Pemilukada 2013). Berpedoman
pada judul penelitian tersebut, maka peneliti melakukan studi pendahuluan
berupa peninjauan terhadap penelitian sejenis yang mengkaji hal yang sama
maupun serupa serta relevan dengan kajian yang akan diteliti oleh peneliti.
⑥➃➝➌➍❽❾❿
⑥➃➝➌➍⑩➌➁➌➍➀➆ ➀➃➁⑥➌➎➏➃➐ ➄➍➄
④➅➞➌➇
⑦➃➟➃ ⑩➌➁➌➍➀➆ ➀
Yesi Puspita Adiyana Slamet
Padjadjaran
➡ ➢➤➢➥➦➧➨➧➥➩➫ ➩➭ ➨
Analisis Kampanye Politik
Political Marketing 4 Orang
Anggota DPD Provinsi
Bengkulu Terpilih Dalam
Pemilu 2004 di Harian Rakyat
Bengkulu
Komunikasi Politik
Paguyuban Pasundan
Dalam Pemilihan Kepala
Daerah Langsung (Studi
Kasus Pada Pengurus
Besar Paguyuban
Pasundan Dalam
Pemilihan Gubernur
Secara Langsung di
Provunsi Jawa Barat
Tahun 2008) .
➡➧➨➩➯➦➧➨➧➥➩➫➩➭ ➨
Kualitatif dengan Metode
Analisis Kualitatif
Kualitatif dengan
pendekatan Studi Kasus
➲ ➢➳ ➢➭ ➨ ➦➧➨➧➥➩➫➩➭➨
untuk mengetahui
Mendeskripsikan dan
menjelaskan political marketing
yang diupayakan 4 orang
anggota DPD Propinsi Bengkulu
terpilih di harian Rakyat
Bengkulu serta menganalisis
bagaimana upaya political
marketing yang dilakukan,
untuk mengkaji dan
mendalami komunikasi
politik Pengurus Besar
Paguyuban Pasundan
dalam pemilihan
Gubernur langsung di
Provinsi Jawa Barat
sehingga berhasil memperoleh
kursi DPD.
➵➸ ➺ ➻➼ ➽➾➚➾➼➻➪➻➸➚
Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa Kegiatan
political marketing ini bukan
hanya sekedar kampanye biasa
dan propaganda saja tetapi
memberikan makna yang
mendalam kepada pemilih.
Kegiatan political marketing ini
yang paling besar
keuntungannya adalah melalui
media massa atau biasa disebut
pull marketing. Begitulah yang
terjadi dalam PEMILU anggota
DPD Provinsi Bengkulu tahun
2004 lalu. Bagaimana 4 orang
anggota DPD tersebut bersaing
ketat memperoleh suara.
Bagaimana mereka memasarkan
produk politiknya agar laku
dijual, Yaitu salah satunya
dengan menerapkan konsep
Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa
Pasundan dalam
melakukan proses
komunikasi politik
melalui dua tahap proses
komunikasi politik
Pengurus Besar
Paguyuban Pasundan
dalam pemilihan
Gubernur langsung
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008, Proses
yang pertama
Paguyuban Pasundan
mengeluarkan
keputusan politik
melalui surat usulan
anggota dewan
Pengaping Paguyuban
political marketing melalui
media massa. Kegiatan pull
marketing ini memanfaatkan
Harian Rakyat Bengkulu(RB)
sebagai surat kabar yang
pertama dan terbesar di
Bengkulu untuk memasarkan
produk politiknya. Kegiatan
political marketing di RB
meliputi: berita pariwara, foto,
artikel dan polling. Seperti yang
kita ketahui bahwa dengan
menggunakan harian RB ini,
para kandidat dapat
berkampanye keseluruh pelosok
Bengkulu tanpa perlu
mengeluarkan dana yang cukup
besar. Melalui media massa
cetak, arus pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat
dan langsung mengenai
khalayak sasaran. Apalagi surat
kabar RB terbit harian, jadi efek
26 September 2007
untuk dipertimbangkan
sebagai bakal calon
Gubernur Jawa Barat
2008 pada Partai
Demokrasi Indonesia
Perjuangan, Partai
Golkar, dan Partai
Persatuan
Pembangunan. Proses
komunikasi politik tahap
kedua yaitu keluarlah
keputusan sikap politik
Pengurus Besar
Paguyuban Pasundan
bahwa Paguyuban
Pasundan bersikap
Netral dalam pemilihan
Gubernur Jawa Barat
yang diberikan dapat terus
menerus mempengaruhi
khalayak. Dan efek tersebut
dirasakan betul oleh ke empat
orang anggota DPD Prov.
Bengkulu sehingga mereka
berhasil memperoleh kursi
sebagai anggota DPD Provinsi
Bengkulu periode 2004-2009.
➶➹ ➘ber: Data Peneliti, 2013
➴ ➷➬ ➷➴ ➮➱✃❐ ❒❮ ❒✃ ➮❰✃Ï ❒✃ÐÑÒÓ❮✃➱ Ô❒Õ ➱
Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, sebagai
cabang ilmu yang begitu kompleks dan berasal dari berbagai cabang ilmu
lainnya. Berbicara komunikasi, maka kita pun akan berbicara tentang
hubungan antar individu yang didalamnya terjadi pertukaran lambang
lambang. Sebagaimana diungkapkan oleh William Albig dalam buku ilmu
komunikasi pengantar studi, menyatakan Komunikasi adalah proses
pengoperan lambang-lambang yang berarti bagi individu-individu. (Widjaja,
2000:15).
➴➷➬ ➷➴ ➷➬Ö❰×➱✃➱Õ ➱Ñ ÒÓ ❮✃➱Ô❒Õ ➱
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah luput dari interaksi
antar sesamanya yang memerlukan sebuah proses yang dinamakan
1
komunikasi. Komunikasi adalah dasar dari segala kegiatan yang dilakukan
oleh manusia dalam menjalin hubungan dengan dirinya sendiri, orang lain,
lingkungan, bahkan dengan sang pencipta.
Istilah komunikasi dikemukakan oleh Willbur Schram dalam buku yang
berjudul ilmu komunikasi suatu pengantar dari Deddy Mulyana, menyatakan
bahwa:
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris communication, berasal dari
bahasa latin yaitu communis yang memiliki arti sama. Cummunico,
communication, atau communicare yang berarti membuat sama (to make
common). (Mulyana,2010:46)
Pengertian komunikasi secara singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell
bahwa cara yang tepat unuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah
menjawab pertanyaan siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan,
melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya . (Cangara,2011:19).
Jika kita lihat paradigm lasswell ini menggambarkan 5 unsur komunikasi
yang dijadikan sebagai jawaban dari pertanyaan yang dia kemukakan, antara
lain :
1. siapa yang menyampaikan : komunikator
2. apa yang disampaikan : pesan
3. melalui saluran apa : media
4. kepada siapa : komunikan
Formula lasswell ini menggambarkan bahwa komunikasi itu adalah
proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
suatu media yang menimbulkan efek.(Effendy,2006:54). Beda dengan Harold
D. Lasswell, sebuah pakar komunikasi Carl I Hovland seusai perang dunia
ke-II , mendefinisikan komunikasi sebagai :
The Proces by which an individual (the communicator) transmits
stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals
(communicates). (proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan
perangsang (biasanya lambing bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain
(komunikan). (Effendy,2006:49).
Definisi yang dikemukakan di atas adalah definisi komunikasi secara
sederhana dan belum dapat mewakili dari banyaknya definisi yang
dikemukakan para ahli komunikasi didunia ini. Akan tetapi Shanon dan
Weaver (1949) dalam buku Hafied Cangara, berpendapat bahwa :
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja tau tidak disengaja. Tidak terbaas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (Cangara,2011:21)
Berdasarkan Definisi komunikasi di atas yang diungkapkan para pakar
begitu kompleks dan beragam sesuai dengan cara pandang masing masing
pakar. Wajar jika komunikasi menjadi sebuah kebutuhan dalam hidup kita
yang tidak pernah terlepas dari komunikasi baik dengan diri sendiri, antar
sesama, dengan lingkungan, bahkan dengan sang pencipta dengan
ØÙÚÙØÙ ØÛÜÝ Þß ÛÜÝ Þßà áâÞÜ ãäåÝ ã
Komunikasi yang dilakukan manusia dapat terjadi jika didalamnya ada
unsur-unsur yang terlibat dalam proses komunikasi itu sendiri. Unsur
komunikasi itu sendiri terdiri dari berbagai elemen diantaranya adanya
sumber, pesan, media, penerima, dan efek. Hafied Cangara, dalam bukunya
kalau unsur-unsur komunikasi itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
Unsur-unsur yang digamnbarkan oleh Hafied Cangara di atas dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia
sumber bisa terdiri dari satu orang akan tetapi juga bisa dalam bentuk
kelompok. Sumber sering disebut pengirim, komunikator, atau dalam
bahasa inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima, pesan dapat dapat
disampaikan melalui tatap muka atau melalui media komunikasi.
3. Media
Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Selman atau media komunikasi terbagi atas
media massa dan media nirmassa. Nirmassa merupakan komunikasi
berfungsi sebagai alat yang dapat menyampaikan pesan secara
massal.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam
bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima biasanya disebut
dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan
atau dalam bahasa inggrisnya disebut audience, atau receiver.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Pengaruh bisa diartikan perubahan atau penguatan
keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai
akibat penerimaan pesan.
6. Umpan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah
satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan
tetapi sebenarnya umpan balik juga bisa berasal dari unsure lain
seperti pesan, dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.
7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah fakor fakor tertentu yang dapa
digolongkan atas 4 (empat) macam, yakni lingkungan fisik,
lingkungan social budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
æçèçæç éêëìí î ïðñ òëì ïóô î ï
Komunikasi begitu penting bagi manusia, sehingga komunikasi memiliki
beberapa fungsi, Menurut Effendy ada empat fungsi utama dari kegiatan
komunikasi, yaitu:
1. Menginformasikan (To Inform),
adalah memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan
kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran
dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan
orang lain.
2. Mendidik (To Educate),
adalah komunikasi merupakan sarana pendidikan, dengan komunikasi
manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain
sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
3. Menghibur (To Entertain),
adalah komunikasi selain berguna, untuk menyampaikan komunikasi,
pendidikan, mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan
hiburan atau menghibur orang lain.
4. Mempengaruhi (To Influence),
adalah fungsi mempengaruhi setup individu yang berkomunikasi,
dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku
komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan.
William I. Gorden dalam buku Deddy Mulyana, yang berjudul ilmu
komunikasi suatu pengantar mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi
empat, yaitu:
1. Komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun
konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk
memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,
antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk
hubungan hubungan orang lain.
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang
lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi
instrument untuk menyampaikan perasaam (emosi) kita. Komunikasi
berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
3. Komunikasi Ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog
sebagarites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang
tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain.
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,
menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.
õö ÷ö õö øùúûü ýüþû ÿ ✁✂✄☎ü ✂
Komunikasi yang sering dilakukan oleh manusia tidak akan pernah luput
dari sebuah proses yang sering melibatkan beberapa unsur komunikasi seperti
pengirim, pesan media, penerima, dan umpan balik. Oleh karena itu pesan
yang dikomunikasikan itu dapat sampai atau tidaknya itu tergantung dari
proses komunikasi.
Proses komunikasi itu terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Komunikasi Secara Primer,
yaitu proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang
sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat,
gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung dapat
menterjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan. Media primer atau lambang yang paling banyak digunakan
dalam komunikasi adalah bahasa, karena hanya bahasa yang mampu
menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
2. Komunikasi Secara Sekunder,
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator,
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasi karena
komunikasi sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh dan
komunikan yang banyak.
✆ ✝✞ ✝✟ ✠ ✡☛☞✌✍ ✌☛✠✎☛✏✌ ☛✑✒ ✎✓ ✌✔ ✌✕✌ ☛
Philp Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pemasaran adalah sebagai
suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Sedangkan menurut Smith, Cris Berry, daan Alan Rufold pemasaran
adalah suatu hubungan sistematis antara sebuah bisnis dan pasarnya, dimensi
pelaku pasar memasang beberapa ide-ide yang luas, design-design,
pesan-pesan, media, potongan-potongan, bentuk-bentuk, dan warna-warna,
keduanya untuk mengkomunikasikan ide-ide dan untuk merangsang persepsi
khusus tentang produk dan layanan-layanan oleh individual masyarakat yang
telah dikumpulkan atau disatukan dalam sebuah target pasar.
Dalam peranan strategis ini pemasaran mencakup setiap usaha untuk
mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka
mencari pemecahan atas masalah penentuan dua penentuan pokok yaitu.
Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis
apa yang dapat dimasuki dimasa yang akan datang. Kedua, bagaimana bisnis
yang competitive atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi
(bauran pemasaran untuk melayani pasar sasaran)
Menurut Tjiptono strategi pemasaran adalah alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki
dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut.
Strategi pemasaran didasarkan atas 5 konsep strategi, yaitu :
1. Segmentasi pasar
2. Market positioning
3. Market entry strategi
4. Marketing mix strategi
5. Timing strategi
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang
mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan dalam
kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubahagar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan, jadi dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan
dijalankan perusahaam haruslah terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi
pasar serta menilai posisinya di pasar.
✖ ✗✘ ✗✙ ✚ ✛✜✢✣✤ ✣✜✚✥✜✦✣ ✜✧★✩ ✪✤ ✜✛✫ ✣✬ ✛✭✩✮ ✛✦✛✫
Komunikasi politik adalah suatu cara penyampaian aspirasi politik yang
dalam ruang lingkup yang luas. Lalu apa saja perbedaan komunikasi politik
dengan komunikasi biasa?
Yang membedakan antara komunikasi biasa dengan komunikasi politik
adalah pada suara yang disampaikan, jika pada komunikasi politik suara yang
disampaikan memiliki unsur politik. Selain itu media yang digunakan untuk
menyampaikan komunikasi politik juga tidak sama dengan komunikasi biasa.
Sedangkan mengenai pengertian sistem politik terdapat beberapa macam
definisi sistem politik dilihat dari pendapat para ahli. Berikut petikan definisi
sistem politik menurut para ahli:
Menurut David Easton - Sistem politik merupakan alokasi nilai-nilai,
dimana pengalokasian nilai-nilai itu bersifat paksaan atau dengan
kewenangan, dan mengikat masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Gabriel A. Almond - Sistem politik merupakan sistem interaksi
yang terjadi di dalam masyarakat merdeka yang menjalankan fungsi integrasi
untuk mencapai kesatuan dalam masyarakat dan fungsi adaptasi terhadap
lingkungan, baik lingkungan dalam sistem sendiri maupun lingkungan diluar
sistem.
Menurut Robert A. Dahl - Sistem politik adalah pola yang tetap dari
hubungan-hubungan antar manusia yang melibatkan, sampai pada tingkat
yang berarti, kontrol, pengaruh, kekuasaan, atau wewenang.
Dilihat dari tujuan politik an sich , maka hakikat komunikasi politik
atau ideology tertentu dalam rangka menguasai dan atau memperoleh
kekuasaan, dengan kekuatan mana tujuan pemikiran politik dan ideology
tersebut dapat diwujudkan.
Lasswell (dalam Varma, 1995:258) memandang orientasi komunikasi
politik telah menjadikan dua hal sangat jelas: pertama, bahwa komunikasi
politik selalu berorientasi pada nilai atau berusaha mencapai tujuan; nilai-nilai
dan tujuan itu sendiri dibentuk di dalam dan oleh proses perilaku yang
sesungguhnya merupakan suatu bagian; dan kedua, bahwa komunikai politik
bertujuan menjangkau masa depan dan bersifat mengantisipasi serta
berhubungan dengan masa lampau dan senantiasa memperhatikan kejadian
masa lalu.
✯ ✰✱ ✰✲✳ ✴✵✶✷ ✸✷ ✵✳ ✹✵✺✷✵ ✻✼✹ ✽✴✾ ✸✿✷ ❀✷
Setelah lahirnya Undang-Undang No 32/2004 tentang Pemerintahan
Daerah yang diikuti pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung
(pemilukada) seakan menjadi suntikan baru bagi partisipasi politik
masyarakat. sebagian orang ada yang berpendapat ini adalah sebuah langkah
terobosan dalam berdemokrasi di Indonesia tapi ada juga yang melihat hal ini
adalah sebuah kemunduran dalam berdemokrasi.
Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, atau seringkali
disebut pilkada atau pemilukada, adalah pemilihan umum untuk memilih
kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung di Indonesia oleh
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Pemilu untuk
memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebelum
diberlakukannya undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Namun sejak Juni 2005 Indonesia
menganut system pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Pada dasarnya
daerah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini berkaitan dengan pemilihan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang seharusnya sinkron dengan pemilihan
presiden dan wakil presiden, yaitu pemilihan secara langsung. Menurut
Rozali Abdullah, beberapa alasan mengapa diharuskan pemilihan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung dalam perspektif ilmu
sosial dasar, adalah:
1. Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat
Warga masyarakat di daerah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari warga masyarakat Indonesia secara keseluruhan, yang mereka
juga berhak atas kedaulatan yang merupakan hak asasi mereka, yang
hak tersebut dijamin dalam konstitusi kita Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945. Oleh karena itu, warga masyarakat
untuk menentukan nasib daerahnya masing-masing, antara lain
dengan memilih Kepala Daerah secara langsung.
2. Legitimasi yang sama antar Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
dengan DPRD
Sejak Pemilu legislatif 5 april 2004, anggota DPRD dipilih secara
langsung oleh rakyat melalui sistem proporsional dengan daftar calon
terbuka. Apabila Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tetap
dipilih oleh DPRD, bukan dipilih langsung oleh rakyat, maka tingkat
legitimasi yang dimiliki DPRD jauh lebih tinggi dari tingkat
legitimasi yang dimiliki oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah.
3. Kedudukan yang sejajar antara Kepala Daerah dan wakil daerah
dengan DPRD
Pasal 16 (2) UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
menjelaskan bahwa DPRD, sebagai Badan Legislatif Daerah,
berkedudukan sejajar dan menjadi mitra pemerintah daerah.
Sementara itu, menurut Pasal 34 (1) UU No. 22 Tahun 1999 Kepala
Daerah dipilih oleh DPRD dan menurut pasal 32 ayat 2 jo pasal 32
ayat 3 UU No.22 Tahun 1999, Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah bertanggung jawab kepada DPRD. Logikanya apabila Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertanggung jawab kepada DPRD
maka kedudukan DPRD lebih tinggi daripada Kepala Daerah. Oleh
antar Kepala Daerah dan DPRD maka keduanya harus sama-sama
dipilih oleh rakyat.
4. Mencegah politik uang
Sering kita mendengar isu politik uang dalam proses pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh DPRD. Masalah
politik uang ini terjadi karena begitu besarnya wewenang yang
dimiliki oleh DPRD dalam proses pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah. Oleh karena itu, apabila dilakukan pemilihan
Kepala Daerah secara langsung kemungkinan terjadinya politik uang
bisa dicegah atau setidaknya dikurangi.3
❁ ❂❃ ❂❄❅ ❆❇❈❉ ❊❉ ❇❅ ❋❇●❉❇ ❍■❉ ❏❑❇▲❇▼❋◆❋❇▼❋❇
Independen berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Dalam hal ini
Idependen diartikan sebagai kemandirian seorang calon walikota yang tidak
bernaung dalam salah satu partai politik. Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensiil dengan bentuknya republik. Dalam memilih para
pemimpinnya baik itu di lembaga eksekutif (Presiden, Gubernur dan
Walikota) maupun di legislatif (DPR, DPRD, DPD) pastilah melalui
pemilihan umum.
Partai politik adalah wadah bagi seseorang yang ingin mencalonkan diri
sebagai pemimpin di eksekutif maupun legislatif. Jika seorang ingin maju
3
tidak melalui partai politik atau dengan kata lain dari independen, sebenarnya
dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan dalam infrastruktur politik tidak cuma
parpol yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai suprastruktur
politik (eksekutif maupun legislatif) namun juga ada media massa, kelompok
penekan, kelompok kepentingan maupun juga jika dia adalah seorang tokoh
masyarakat / ahli dalam bidang tertentu.
Salah satu contoh yang dapat kita lihat dari fenomena calon independen
ini adalah saat pemilihan Walikota Bandung. Salah satu pasangan calon maju
lewat jalur independen alias tidak melalui partai politik, karena keduanya
adalah tokoh maupun ahli yang cukup lumayan dikenal di wilayah Bandung.
Dengan maju melalui jalur independen ini, maka pasangan inipun tidak
memiliki kewajiban untuk balas budi kepada parpol yang mendukungnya
karena murni rakyat yang memilih dia tanpa dukungan dari partai. Apabila
dicermati, ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai
politik menurun karena sebagian parpol anggotanya banyak terlibat kasus
korupsi. Sehingga masyarakat merasa tidak percaya lagi dengan calon dari
parpol, padahal tidak semua calon dari parpol itu buruk.
Semakin maraknya fenomena calon independen ini karena parpol tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik, khususnya dalam rekruitmennya
yang artinya mencari orang berbakat tidak secara kompetensinya akan tetapi
Calon gubernur bahkan calon presiden independen (non parpol)
kemungkinan akan makin marak menjelang pemilu 2014 mendatang. Meski
belum dibuktikan, akan tetapi kemungkinan besar calon yang maju lewat
independen jika terpilih nantinya pasti akan mengutamakan kepentingan
rakyat dibandingkan calon yang terpilih dari parpol. Karena biar
bagaimanapun dalam membuat suatu kebijakan, pasti peran parpol dalam
perumusan kebijakan cukup besar dan diharapkan tidak akan merugikan
kepentingan partainya bahkan jika perlu mengorbankan kepentingan rakyat.
❖P ❖ ◗❘ ❙❚❯❱ ❲❚❳❘ ❨❩ ❲❩ ❙❚❯
❖P ❖P ❬ ◗❘ ❙❚❯❱ ❲❚❳❘ ❨❩ ❲❩ ❙❚❯ ❭❘ ❪ ❙❩❫❩ ❴
Teori adalah sesuatu pernyataan mengenai apa yang terjadi terhadap
suatu fenomena yang ingin kita pahami. Teori yang bermanfaat adalah teori
yang memberikan pencerahan, serta pemahaman yang mendalam terhadap
suatu permasalahan atau fenomena dalam realita kehidupan. Akan tetapi perlu
dijelaskan sebagai suatu arahan atau pedoman peneliti untuk dapat
mengungkap 10 fenomena agar lebih terfokus. Hal tersebut didasarkan pada
suatu tradisi bahwa fokus penelitian diharapkan berkembang sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
Penelitian kualitatif mementingkan perspektif emik, dan bergerak dari
fakta, informasi atau peristiwa menuju ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi
(apakah itu konsep atau teori) serta bukan sebaliknya dari teori atau konsep
1. Menjelaskan atau memberi tafsir baru terhadap fenomena atau
data.
2. Memprediksi sesuatu berdasarkan pengamantan.
3. Menghubungkan satu studi dengan studi lainnya.
4. Menyediakan kerangka yang lebih terarah dari temuan dan
pengamatan bagi kita dan orang lain.
❵ ❛❵ ❛❜ ❛❜ ❝❞ ❡❢❣❤✐❥❦❧♠♥ ✐❤✐❢
Marketing politik menurut Dermody & Scullion adalah sebuah konsep
yang menjadikan pemilih sebagai subjek, bukan objek partai politik ataupun
calon kontestan pemilu, dalam marketing politik permasalahan yang sedang
dihadapi pemilih merupakan langkah awal dalam menyusun program kerja
yang ditawarkan dengan bingkai ideologi masing-masing kontestan, menurut
O Shaughnessy marketing politik tidak menjamin kemenangan, tetapi
menyediakan tools untuk menjaga hubungan dengan pemilih sehingga dari
situ akan terbangun kepercayaan, dan selanjutnya akan diperoleh dukungan
suara mereka (Firmanzah, 197:2012).
Marketing politik sama dengan marketing pada umumnya yang berpusat
pada kebutuhan pemilih. Kebutuhan pemilih yang menjadi pusat perhatian
dalam membina hubungan jangka panjang antara kontestan dan pemilihnya.
Dan untuk mengetahui kebutuhan pemilihnya ini, maka kontestan perlu
melakukan riset untuk mengenali pemilihnya dalam konteks sebagai
untuk beradaptasi dan mengaplikasikan konsep pemasaran ke dalam
pengembangan kebijakan dan komunikasi yang dilakukannya (marketing
politik) seiring perkembangan kebutuhan pemilih untuk dapat memberikan
input dalam proses politik yang dilakukan dan kebutuhan pemilih untuk
memperoleh kepuasan dari hasil pemilu yang dilaksanakan.
Marketing politik memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu deskriptif dan
preskriptif (memuat aturan-aturan dasar). Dalam fungsi deskriptifnya, analis
marketing politik menyediakan suatu struktur bisnis untuk menjalankan,
memetakan, mengartikan dan memadatkan dinamika sebuah kampanye partai
politik, menawarkan kemungkinan baru dalam memenangkan pemilihan
umum. Sementara itu, dalam fungsi preskriptif, banyak ahli yang
mengungkapkan (secara eksplisit maupun implisit), bahwa marketing politik
adalah suatu hal yang harus dilakukan partai politik dan kandidat untuk
memenangkan pemilihan umum. Marketing politik bukan hanya sebuah
disiplin, melainkan juga sebuah rekomendasi.
Marketing politik juga menyediakan perangkat teknik dan metode
marketing dalam dunia politik. Tujuan dari perangkat dan metode ini adalah
untuk memahami, menganalisis kebutuhan dan keinginan pemilih, dan
membina hubungan dengan pemilihnya. Dari hubungan dengan pemilih ini,
akan terbangun kepercayaan, dan selanjutnya akan diperoleh dukungan suara
mereka. Perlu diperhatikan disini, bahwa kemenangan suatu partai politik
diperoleh dengan mendapatkan suara mayoritas pemilih dalam pemilu. Untuk
menetapkan marketing politik sebagai strategi jangka panjang (konsep
permanen) untuk membangun kepercayaan mayoritas pemilih pemilu
(Firmanzah, 198:2012).
♦ ♣♦ ♣q ♣♦ rst✉ ✈✉✇ ① s②✈③ ④⑤⑥rt⑦④③④