• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOGRAFI PERJUANGAN AMIR SYARIFUDDIN (1927-1948).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BIOGRAFI PERJUANGAN AMIR SYARIFUDDIN (1927-1948)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BIOGRAFI PERJUANGAN AMIR SYARIFUDDIN (1927-1948)

OLEH:

RUT APRIANSI 3111121006

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Rut Apriansi. NIM. 3111121006. Biografi Perjuangan Amir Syarifuddin (1927-1948). Pembimbing Skripsi Drs. Yushar, M.Si. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

(5)

ii Kata Pengantar

Segala puji dan syukur bagi Tuhan, Yesus Kristus yang Maha mengerti pada segala hal, karena atas berkat, kasih sayang dan karunia yang melimpah darinya penulis masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi tentang Biografi Perjuangan Amir Syarifuddin (1927-1948) ini ditulis hingga akhirnya selesai berkat doa dan dukungan orang-orang yang berjasa dalam hidup penulis. Bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil tidak lepas dari penulis selama penulisan skripsi ini sehingga beban yang dihadapi terasa lebih ringan. Karena

itu untuk orang-orang yang menjadikan hidup penulis lebih berwarna, penulis ingin mengucapkan terimakasih, yaitu:

1. Ibunda tercinta Nesi Pangaribuan, Ompung Doli Yansi, Samri Pangaribuan, Ompung Boru Yansi Br. Sihombing dan Ayahanda Dehotman Parulian Sinabang sebagai sumber kekuatan dan penyemangat dalam kehidupan penulis yang telah membesarkan, mengajar dan mendidik dengan cinta kasih yang tiada henti, serta atas pengorbanan yang begitu banyak untuk penulis setiap dukungan dan bantuan yang telah penulis terima selama perkuliahan atas ilmu, waktu dan motivasi yang tiada henti diberikan kepada penulis. 5. Drs. Yushar, M.Si selaku sekretaris jurusan dan juga pembimbing. Tiada

kata yang lebih indah yang penulis dapat katakan selain ucapan terimakasih atas ilmu yang begitu banyak yang saya dapatkan selama dibimbing dalam

perkuliahan terlebih dalam penulisan skripsi ini.

6. Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku pembimbing akademik yang begitu

(6)

iii perkuliahan dan memberikan nasehat-nasehat dan telah menjadikan penulis layaknya anak sendiri.

7. Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku penguji atas saran, motivasi, kasih sayang dan seluruh pengorbanan yang ibu berikan selama penguji menempuh perkuliahan. perhatian kepada penulis yang tiada hentinya. Terimakasih juga atas pengalaman-pengalaman baru yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

10.Seluruh keluargaku, Sinabang dan Pangaribuan khususnya Tante Neni, Tante Rini, Tante Rose, Tante Iyus, Tulang Evan, Tulang Renol, serta semua sepupu atas cinta, dukungan, nasehat dan doa yang selalu diberikan kepada penulis. Adik-adikku tersayang Sara Oki Purwanti dan Rahel Uli Triana untuk setiap doa, dukungan, kasih sayang dan kebersamaan kita baik dalam suka dan duka.

11.Sahabat terkasih, Eva Angraini, Beni Hutajulu, Riana Sara Silaban, Melda Lamtiur Sitorus, Indra Gita Saragih dan Kiki Amelia Tambunan untuk persahabatan dan persaudaraan, terimakasih untuk doa dan pelukan yang begitu berarti terimakasih untuk semua kebersamaan yang terjalin hingga hari ini. Kawan-kawan Reguler A 2011 Deni Hartanto, Aldi Rizaldi, Marselina, Dwi, Iki, Siti Nursanada, Debora, Adiyati, Yuri, Rudi, dan yang tak bisa disebutkan satu persaru untuk kebersamaan yang telah terukir

melalui canda, tawa marah yang telah mewarnai hari-hari kita di bangku kuliah.

(7)

iv informasi yang berharga yang diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai. Serta kepada Tulang Jones Batara Manurung atas ilmu waktu yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Juga abangda Augus Batubara, S.Pd terimakasih untuk dukungan dan informasi kepada penulis.

13.Senior, rekan dan junior Pendidikan Sejarah UNIMED Saiful Anwar, S.Pd; Abdul Haris Nst, S.Pd, M.A; M. Ihsan Syahaf Nst, S.Pd; Risa Christina Simatupang, S.Pd; Aldiva Putra S.Pd; Nurul Amalia S.Pd; Fairunissa, S.Pd; Leo Chilson Sitohang, S.Pd; Adam Zaki, S.Pd; Deva Manurung, S.Pd;

Ammar Zhafran Ryanto, Surya Nababan, Habriansyah, Novriansyah, Echa dan Joan untuk kebersamaan, dikungan dan waktu untuk berbagi.

14.Terkhusus yang terkasih Saut Siringo-ringo terimakasih atas segala dukungan, doa, waktu, kasih sayang dan kebersamaan yang telah terlewati dan yang akan kita jalani nantinya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan baik isi, metode penulisan maupun interpretasi data sehingga masih membutuhkan perbaikan karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan karya ini. Akhir kata penulis berharap karya ini dapat bermanfaat demi memperluas wahana pengetahuan dan perjuangan tentang sejarah khususnya biografi perjuangan.

Medan, Januari 2015

(8)

v A. Sejarah Dinamika Pergerakan Naionalisme ... 16

B. Kehidupan Amir Syarifuddin ... 34

C. Perjuangan Amir Syarifuddin ... 42

1. Perjuangan Kedaerahan... 42

2. Perjuangan Profesi ... 43

3. Perjuangan Politik ... 45

(9)

vi Bab V Penutup

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 74

Daftar Pustaka ... 75

(10)

1 BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Munculnya Indonesia sebagai sebuah negara pada awalnya bukanlah

anugerah tanpa perjuangan yang gigih dan memakan waktu yang cukup lama.

Semua elemen masyarakat menyuarakan diri dalam terwujudnya Negara Republik

Indonesia. Perjuangan bersenjata, melalui organisasi dan peran individu yang

bulat jiwa dan semangat merupakan suatu keniscayaan yang melekat dalam jiwa

setiap elemen masyarakat yang rindu kemerdekaan sehingga sebagai orang yang

berusaha untuk membuat “sejarah”sebagai kenangan berusaha menyajikan

peristiwa masa lalu sebagai pembelajaran. Setiap orang, setiap negara pasti pernah

mencatatkan sejarahnya baik sejarah tentang bangsanya, maupun sejarah tentang

dirinya. Dan untuk mengetahui, memahami, dan mengerti bagaimana kejadian

tersebut dapat terjadi kita harus mengumpulkan bukti-bukti peninggalan sejarah

baik tertulis maupun non tertulis untuk dipelajari. Dengan demikian penulisan

sejarah bisa menjadi suatu karya ilmiah.

Romantika perjuangan kemerdekaan Indonesia yang heroik menampilkan

banyak tokoh yang tampil di garis terdepan dalam upaya menentukan identitas

sebagai bangsa. Tampilan tokoh-tokoh dalam memperjuangkan terbentuknya

Negara Indonesia adalah sesuatu tema yang menarik untuk ditelusuri. Tidak dapat

(11)

2 Amir Syarifuddin merupakan salah satu tokoh pendiri bangsa Indonesia

yang keberadaannya hampir dilupakan dan bahkan dianggap sebagaipengkhianat.

Dia termasuk salah satu pilar pendiri bangsa (founding fathers) bersama

Soekarno, Hatta dan Sjahrir. Ketiga tokoh itu telah mendapat pengakuan dan

gelar sebagai pahlawan sementara Amir Syarifuddin justru diabaikan dan dibuang

dari kebenaran sejarah Republik. Padahal perjuangannya dalam mewujudkan

kemerdekaan sangat luar biasa. Buku yang menulis tentang kisahnya sendiri

dilarang beredar pada zaman Orde Baru. Sebaliknya buku sejarah di sekolah

memberikan catatan hitam tentang pergerakannya. Kisah perjuangannya dalam

kemerdekaan tidak pernah disebut atau disinggung sedikitpun. Kroni sejarah ini

berlanjut terus sampai saat ini.

Kebijaksanaan politik pemerintahan acap kali mengabaikan hal-hal yang

menjadi fundamental dalam terwujudnya sesuatu sebagai hasil perjuangan. Jadi

tidak mengherankan bahwa karya nyata suatu lembaga atau individu tidak/kurang

dapat penghargaan dari penguasa. Penghargaan atas apa yang telah diperbuat

suatu kelembagaan atau individu sejatinya memang bukan penghargaan dari yang

berperan dalam perjuangannya. Penghargaan banyak disampaikan buat lembaga

dan atau individu yang berjasa atas masyarakat luas apalagi sampai mewujudkan

adanya suatu negara.

Munculnya suatu negara secara nyata adalah hasil perjuangan orang-orang

dan lembaga-lembaga yang peduli dengan kemerdekaan. Kepedulian individu dan

atau kelembagaan untuk menuju suatu identitas kenegaraan dan kebangsaan perlu

(12)

3 rekonstruksi peran aktif para tokoh dan atau lembaga diperlukan untuk

mendapatkan suri teladan dalam menata kehidupan kebangsaan dan bernegara.

Kajian terhadap tokoh-tokoh yang aktif dalam pembentukan Republik

Indonesia perlu digerakkan terus menerus apalagi Republik Indonesia mempunyai

banyak tokoh yang patutdi teladani dan dipahami pemikirannya agar generasi

penerus Bangsa Indonesia menyadari bahwa perjuangan mewujudkan republik ini

penuh dengan dinamika dan cenderung saling silang sikut dan kompromis. Sikat

sikut dan kompromis dalam memperjuangkan berdirinya Negara Indonesia perlu

dikaji untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang kehidupan berbangsa

dan bernegara, menjauhkan pemikiran mau menang sendiri serta

menumbuhkembangkan pemahaman yang pluralistik. Salah seorang tokoh yang

ditenggarai kurang kompromis dan menimbulkan sikat sikut dalam perjuangan

membentuk negara ini adalah Amir Syarifuddin.

Peran aktif Amir dalam mewujudkan lahirnya republik ini perlu ditelaah

secarahistorik agar ditemukan makna yang tersirat dari kejadian-kejadian yang

pernah dialaminya. Menemukan dan menganalisis peran perjuangannya

diperlukan untuk menempatkan posisinya sebagai putra bangsa yang telah

berbuat.

Dalam sejarah republik ini nama Amir Syarifuddin dilupakan begitu saja

oleh pemerintah Indonesia. Hal ini terbukti dengan tidak adanya apresiasi

pemerintah terhadap jasa-jasa yang telah dilakukan Amir Syarifuddin Harahap,

(13)

4 untuk mengkaji riwayat hidup serta perjuangan yang telah dilakukan Amir

Syarifuddin. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengadakan

penelitian dengan judul “Biografi Perjuangan Amir Syarifuddin 1927-1948”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latarbelakang di atas maka dapat di ambil suatu identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Latar belakang dinamika pergerakan Nasionalisme di Indonesia.

2. Latar belakang kehidupan Amir Syarifuddin.

3. Perjuangan Amir Syarifuddin masa penjajahan hingga kemerdekaan

Republik Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Dari latarbelakang diatas, maka peneliti mengambil rumusan masalah

yaitu:

1. Bagaimana dinamika pergerakan Nasionalisme di Indonesia?

2. Bagaimana kehidupan Amir Syarifuddin?

3. Bagaimana perjuangan Amir Syarifuddin masa penjajahan hingga

kemerdekaan Republik Indonesia?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahuidinamika pergerakan Nasionalisme di Indonesia.

2. Untuk mengetahui kehidupan Amir Syarifuddin.

3. Untuk mengetahuiperjuangan Amir Syarifuddin masa penjajahan

(14)

5 E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca tentang

Biografi Amir Syarifuddin sebagai founding fathers bangsa Indonesia

yang merupakan putra batak dan terlupakan.

2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam

menuangkan buah pikiran dalam bentuk skripsi.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bermaksud

mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Amir Syarifuddin.

4. Menambah sumber kajian mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas

Negeri Medan tentang sejarah lokal dalam cakupan sejarah nasional.

5. Menjadi rekomendasi bagi pemerintah provinsi Sumatera Utara untuk

menjadikan Amir Syarifuddin sebagai Pahlawan Nasional.

6. Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendiddikan

khususnya Universitas Negeri Medan.

7. Penelitian ini diharapkan menambah referensi hasil penelitian yang

(15)

72 BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan antara

lain, Amir Syarifuddin adalah anak seorang pejabat tinggi dalam pemerintahann

kolonial Belanda. Pada masa kecilnya Amir hidup dengan berkecukupan.

Sekalipun demikian perhatiannya kepada rakyat Indonesia sangat besar. Amir

sendiri meyakini bahwa apa yang dialami Indonesia sekarang adalah prodak dari

kekejaman dan penjajahan Belanda.Amir mulai aktif dalam gerakan kebangsaan

ketika ia bersekolah di Rechtshogeschool di Batavia. Ia bergerak dalam organisasi

kedaerahan dan organisasi pemuda yang bersifat nasional. Karirnya dalam

duniapergerakan kebangsaan menempatkan dirinya sejajar dengan tokoh-tokoh

senior seperti Soekarno, Hatta, M.H. Thamrin, Sartono dan sebagainya. Seluruh

hidupnya, bakatnya, kecakapannya dan uangnya dipersembahkan untuk

membangkitkan semangat nasionalisme.

Amir adalah seorang yang ramah dan bersahabat dengan siapa saja.

Sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Amir diangkat menjadi Menteri

Penerangan, Menteri Keamanan Rakyat dan Perdana Menteri. Amir Syarifuddin

adalah seorang politikus dan negarawan. Ia juga adalah seorang pecinta damai.

Hal itu nampak dari usaha-usaha perudingannya dengan Belanda untuk

menyelesaikan pertikaian Indonesia dengan Belanda. Amir selalu berharap agar

pertikaian tersebut diselesaikan lewat meja perundingan dan bukan lewat adu

(16)

73 banyak korban. Itulah sebabnya maka Amir menandatangani naskah Persetujuan

Renville pada tanggal 17 Januari 1948. Jikalau saja tidak terjadi perpecahan dalam

kalangan partai-partai politik di Indonesia dan Persetujuan Renville dijalankan

dengan jujur dan serta adil maka persetujuan tersebut akan menjadi kemenangan

yang gemilang bagi Indonesia dalam bidang diplomasi. Akan tetapi hal tersebut

hanya angan semata.Amir yang kecewa dan bergabung dengan FDR telah

merencanakan perampasan kekuasaan di Indonesia. Amir tetap ingin memimpin

dan memerintah Indonesia. Akan tetapi setelah kedatangan Musso apa yang

diinginkan Amir tidak tercapai karena FDR lebih simpatik dan percaya kepada

Musso. Amir menginginkan Republik Indonesia yang sosialis sedangkan Musso

menginginkan pemerintah Republik Indonesia yang komunis. Namun karena tidak

ada jalan lain, Amir memilih untuk mengikuti Musso.

Fakta sejarah yang tidak dapat disangkal bagaimanapun juga adalah

peranannya dalam perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Amir adalah seorang pejuang nasional yang revolusioner, radikal, dinamis, orator

yang ulung serta seorang yang ambisius. Fakta lain juga adalah Amir adalah

seorang pejuang nasional yang memberontak terhadap pemerintah yang sah dari

suatu republik yang menjadi korban. Amir Syarifuddin telah mati sebagai seorang

pemberontak sama seperti tokoh pejuang lainnya, seperti Tan Malaka, Sukarni

(17)

74 B. Saran

1. Dengan adanya perjuangan yang dilakukan Amir Syarifuddin dalam

memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia hendaknya

masyarakat memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan

yang terkandung didalamnya.

2. Kepada pemerintah Indonesia hendaklah lebih memperhatikan tokoh-tokoh

penting yang telah berjasa dalam membentuk suatu Republik Indonesia agar

masyarakat mengetahui tokoh yang telah berjasa dan kurang adanya aspresiasi

yang diberikan kepada Amir Syarifuddin walaupun Amir memilih jalannya

(18)

75 Daftar Pustaka

Adam, Asvi Warman. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Adam, Asvi Warman. 2007. Pelurusan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Ombak

Agung, Ide Anak Agung Gde. 1991. Renville. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Anderson, Ben. 1988. Revoloesi Pemoeda; Pendudukan Jepang dan Perlawanan

di Jawa 1944-1946. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Anwar, Rosihan. 1966. Perdjalanan Terachir Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir. Jakarta: PT. Pembangunan Djakarta

DEPDIKBUD. 1983. Pemikiran Biografi Kepahlawanan dan Kesejarahan. Jakarta: DEPDIKBUD

Fakultas Ilmu Sosial.2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal

Penelitian Mahasiswa. Medan. Universitas Negeri Medan

Furchman, Arief. 2005.Studi Tokoh. Jakarta: Pustaka Pelajar

Gie, Soe Hok. 2005. Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan. Jakarta: Bentang

Markas Besar ABRI. 1991. Bahaya Laten Komunisme di Indonesia: Jilid I

Perkembangan Gerakan dan Pengkhianatan Komunisme di Indonesia

(1913-1948). Jakarta. Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI

Markas Besar ABRI. 1992. Bahaya Laten Komunisme di Indonesia: Jilid II

Penumpasan Pemberontakan PKI (1948). Jakarta. Pusat Sejarah dan

Tradisi ABRI

Nasution, A.H. 1978. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid II. Bandung. Penerbit Angkasa

(19)

76 Pranoto, Suhartono W. 2001. Revolusi Agustus. Yogyakarta: Lapera Pustaka

Utama

Pringgodigdo, A.K. 1980. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat

Prisma. 1982. Paradoks Amir Sjarifuddin. Jakarta : LP3ES

Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-1800. Jakarta: Serambi

Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1975. 30 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: PT. Citra Lamtoro Gung Persada

Sianipar, Bangarna. 2012. Horas, dari Batak untuk Indonesia. Jakarta. Rumah Indonesia

Sinuhaji, Wara. 2000. Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia. Medan:USU Press

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Soetanto, Himawan. 2006. Madiun dari Republik ke Republik. Jakarta: Kata Penerbit

Tatap. 2007. Olah Otak dan Pencak Kata: Pengacara Batak. Jakarta: Tatap

Tempo. 2002. Musso Si Merah di Simpang Republik. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

Tempo. 2012. Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir. Jakarta: Tempo

Tempo. 2009. Sutan Sjahrir: Peran Besar Bung Kecil. Jakarta: Tempo

Tobing, K.M.L. 1986. Perjuangan Poltik Bangsa Indonesia RENVILLE. Jakarta: Gunung Agung

Utomo, Cahyo Budi. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia: dari

(20)

77 Wellem, Frederick Djara. 2009.Perdana Menteri RI Amir Sjarifoeddin Tempatnya

dalam Kekristenan dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta:

Jala

Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta. 1974. 45 Tahun Sumpah Pemuda. Jakarta

Yunarti, Rini. 2003. BPUPKI, PPKI, Proklamasi Kemerdekaan RI. Jakarta:

Kompas

Zara, M. Yuanda. 2009. Peristiwa 3 Juli 1946: Menguak Kudeta Pertama dalam

Referensi

Dokumen terkait