• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan Keputusan “Membeli atau Membuat sendiri” Menggunakan Triangular Fuzzy Numbers

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengambilan Keputusan “Membeli atau Membuat sendiri” Menggunakan Triangular Fuzzy Numbers"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

ENNY PARAMITA SIDABUTAR

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

ENNY PARAMITA SIDABUTAR. Pengambilan Keputusan “Membeli atau Membuat sendiri” menggunakan Triangular Fuzzy Numbers. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan ENDAR HASAFAH NUGRAHANI.

Proses pengambilan keputusan “membeli atau membuat sendiri” dalam perusahaan seringkali memiliki informasi yang tidak lengkap dan tidak pasti untuk masing-masing alternatif keputusan. Hal ini sedikit sulit untuk menentukan penaksiran data yang tepat mengenai biaya bahan langsung, dan harga yang akan dikenakan pada barang tersebut. Oleh sebab itu, ketepatan metode analisis konvensional pengambilan keputusan “membeli atau membuat sendiri” cenderung kurang efektif dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan, seperti ketidaktelitian dan ketidakpastian dalam lingkungan keputusan fuzzy.

Pada tulisan ini dikembangkan sebuah metode untuk menyampaikan pendugaan dari variabel keputusan dengan nilai linguistik yang direpresentasikan dalam bentuk triangular fuzzy numbers. Lebih jauh, tulisan ini juga mencoba untuk menguji sebuah metode analisis untuk mengefektifkan perhitungan keputusan “membeli atau membuat sendiri” dalam lingkungan fuzzy.

Metode keputusan yang menggunakan triangular fuzzy numbers dibatasi pada biaya-biaya yang terkait langsung dengan masing-masing alternatif yang tersedia. Dengan merekonstruksi algoritme sederhana dapat mempermudah pihak manajemen selaku pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang tepat antara ”membeli atau membuat sendiri”.

(3)

ABSTRACT

ENNY PARAMITA SIDABUTAR. The Decision Making of “Buying or Making” commodities with Triangular Fuzzy Numbers”. Supervised by SRI NURDIATI and ENDAR HASAFAH NUGRAHANI.

In the analysis of fuzzy decision making of ”buying or making” commodities, we often face vagueness or ambiguities in the information that we need. It is rather difficult to obtain the exact economics assessments data related to direct material costs, and the purchased price of buying commodities. Therefore the precise of the analitycal method of fuzzy decision making of “buying or making” commodities tends to be inefficient for conveying the information that we need, like imprecise and uncertainty in fuzzy business management environment.

In this paper, a method that can convey the assessments of the decision variables in linguistic values which is represented by triangular fuzzy numbers is developed. Furthermore, this paper tries to evaluate the analysis method that handles the decision evaluation of “buying or making” commodities in fuzzy business management environment.

The decision method using triangular fuzzy numbers is bounded by costs that relate to each alternative. Constructing a simple algorithm can help the management as the decision maker in making a best decision on “buying or making” commodities.

(4)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

“MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI”

MENGGUNAKAN TRIANGULAR FUZZY NUMBERS

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

ENNY PARAMITA SIDABUTAR

G54104038

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul : Pengambilan Keputusan “Membeli atau Membuat sendiri” Menggunakan

Triangular Fuzzy Numbers

Nama : Enny Paramita Sidabutar

NRP : G54104038

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc.

Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani, MS

NIP. 131 578 805

NIP. 131 842 411

Mengetahui,

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Dr. Drh. Hasim, DEA

NIP. 131 578 806

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 14 September 1986 sebagai anak pertama

dari dua bersaudara, anak dari pasangan M. Sidabutar dan T. Purba Siboro.

Tahun 1998 penulis lulus dari SD Xaverius Way Halim Permai Bandarlampung. Tahun 2001 penulis lulus dari SLTP Xaverius Way Halim Permai Bandarlampung. Tahun 2004 penulis lulus dari SMA Negeri 9 Bandarlampung dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi tim pengajar mata kuliah Kalkulus I pada tahun 2006 untuk UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) IPB. Penulis juga aktif pada kegiatan kemahasiswaan Gumatika (Gugus Mahasiswa Matematika) sebagai staf Biro Kaderisasi Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) periode 2006 – 2007 dan anggota aktif UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) IPB sejak tahun 2004-sekarang.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa di Surga atas segala berkat, kasih yang tidak pernah berubah dan berkesudahan serta hikmat yang dianugerahkan-Nya kepada penulis sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan pada waktuNya yang indah. Penyusunan karya ilmiah ini juga tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc selaku dosen pembimbing I serta Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani, MS selaku dosen pembimbing II. Terima kasih untuk dukungan, waktu, ilmu, saran, motivasi dan bimbingan yang begitu berharga selama ini bagi penulis.

2. Keluargaku tercinta: Papa dan Mama, terima kasih yang sebesar-besarnya untuk doa, cinta dan kasih sayang, dukungan baik secara moril dan materi, nasihat, motivasi, dan ketegasan-ketegasan yang telah diberikan selama ini. Terima kasih untuk semuanya dan andai ada kata yang lebih tinggi dan mulia dari sekedar ”terima kasih”, itulah yang selayaknya ananda sampaikan bagi orang tua tercinta. Untuk adik sematawayangku, Hana, terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan doanya. Atas semuanya terima kasih banyak, aku bangga mempunyai adik yang bijak sepertimu. Aku mencintai kalian semua (keluarga besar Sidabutar beserta Purba Siboro).

3. M. Tito Julianto, M.Kom selaku dosen penguji. Terima kasih atas semua ilmu dan saran yang berharga bagi penulis.

4. Semua dosen Departemen Matematika, terima kasih atas semua ilmu, nasihat serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama ini. TERIMA KASIH.

5. Bu Susi, Bu Ade, Bu Marisi, Mas Bono, Mas Deni, Mas Yono dan seluruh staf pegawai Departemen Matematika untuk bantuannya yang berarti bagi penulis.

6. Roma dan Trie_ikan, terima kasih untuk menjadi salah satu anugerah yang Tuhan berikan dalam hidupku sebagai sahabat yang menjadi berkat bagi diriku. Maafkan aku tidak pernah bisa menjadi sahabat yang sempurna. Tuhan memberkati kita selalu.

7. SEFRITD, dimanapun kalian berada aku mengucapkan terima kasih banyak untuk doa dan dukungan kalian. 4 tahun berpisah kita tidak pernah bisa bertemu tetapi aku tetap berdoa pada waktuNya yang indah kita akan dipertemukan lengkap dan berbahagia. 8. Teman-teman Math 41: Enyon dan Iboy (makasih atas perjuangan kita, kakak-kakak

seperguruan), Kurenz, V3, Mora, Echi, Neng, Titiez, Eeph, Jo’, Abank, Uwie, Endit, Sita, Mukti, LiaY, LiaM, Fred, Diah, Ani, Idris, Jali, Racil, Cumi, Fariz, Tia, Ika, Adjie, Ayu dan teman-teman Math41 lainnya (selamat berjuang teman-temanku!!). Terima kasih untuk kebersamaannya dalam mengukir sepenggal perjuangan dalam kisah perjalanan hidupku. ”Ever Lasting True Friendship”. Terima kasih juga untuk Math 39, 40, 42, 43. 9. Merika, Mega, Siuz dan Lestari terimakasih untuk kebersamaan dan persahabatan kita.

Aku lebih sering melihat kalian ada dalam hidupku saat suka maupun duka. Sukses selalu untuk kita. Untuk Sonti, terima kasih banyak telah mendukung penulis selama ini. 10. Prita, D’Cihuy, Ma’ Tua Ve, Oppung Jojor, Novdel (a great year, a great sister like

you!!), Maria Laura, Pesta, Eter, Bou Yentul, Harni, Friska, Ka Titin, Ka Imel, Ka Afni, Yohana, Melizda, Fiona dan Gladys Pension : ”terima kasih untuk doa, dukungan, kebersamaan, curahan hati, dan kebahagiaan. I’m so blessed for having all of you, Gladys Pension crews”.

11. Frans Favo Purba Sidadolog S.P, terima kasih untuk kebersamaan yang pernah ada selama ini dan untuk persahabatan yang boleh ada selama penulisan karya ilmiah ini. Apapun yang telah terjadi, terima kasih banyak. Sukses selalu dan Tuhan memberkati. 12. PMK IPB-KOPELKHU-PARMASI, terima kasih!!! Kalian membentukku,

mengajarkanku banyak hal, banyak kenangan indah ada bersama kalian. I love you. 13. Khuers’41 : Maryo, Agusman, Supardi, Benardo, Yanti, Yuli, Mamie, Wida, Chika, Tere,

Loci, Tika, Tumpal. Terima kasih untuk kebersamaan dan persaudaraan selama ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya Matematika dan menjadi inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Bogor, September 2008

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

Ruang Lingkup ... 2

LANDASAN TEORI Teori Pengambilan Keputusan ... 2

Logika Fuzzy... 2

Himpunan Fuzzy... 3

Fungsi Keanggotaan... 3

Interval Fuzzy... 5

Triangular Fuzzy Number ... 5

α

-level ... 5

Perankingan Bilangan Fuzzy ... 6

METODE PENELITIAN Metode Penelitian ... 7

HASIL DAN PEMBAHASAN Perumusan Biaya Diferensial Fuzzy per Unit ... 7

Perumusan Biaya Total Diferensial Fuzzy ... 8

Perumusan Algoritme Metode Keputusan Fuzzy ... 9

Studi Kasus ... 9

KESIMPULAN DAN SARAN... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Representasi Linear ... 3

2 Representasi Kurva Segitiga ... 4

3 Representasi Kurva Trapesium ... 4

4 Representasi Kurva-S Pertumbuhan... 4

5 Representasi Kurva-S Penyusutan ... 4

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Pembuktian Perolehan Nilai Triangular Fuzzy Numbers UC dan UDC... 16 2 Perhitungan Nilai

α

-cut dari UC, Q, OC dan UP ... 17 3 Perhitungan Nilai

α

-cut dari TP, TDC dan TC... 19
(12)
(13)

I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini, perusahaan berkompetisi dalam usaha untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat. Hal ini pula yang mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada dua pilihan yakni, ”membeli atau membuat sendiri” barang yang tengah menjadi permintaan konsumen. Keputusan ”membeli atau membuat sendiri” dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang memproduksi berbagai jenis produk yang terbentuk dari berbagai komponen.

Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh perusahaan, karena jika pemasok dari luar memberikan penawaran kepada perusahaan dengan harga yang lebih murah daripada biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi sendiri komponen produk maka penawaran tersebut dapat dipertimbangkan.

Oleh karena itu metode keputusan ”membeli atau membuat sendiri” telah dikembangkan dalam dunia industri dengan harapan dapat mengurangi tingkat kerumitan dan keberagaman dalam skenario keputusan ”membeli atau membuat sendiri”, selain itu diharapkan pula dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan meminimumkan biaya yang akan dikeluarkan.

Namun seringkali informasi yang dimiliki tidak lengkap dan tidak pasti sehingga membuat pihak manajemen selaku pengambil keputusan mengalami kesulitan dalam membuat keputusan yang terbaik di antara dua pilihan tersebut, terutama dalam membuat penaksiran data ekonomi yang mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja variabel, biaya overhead variabel dan juga harga yang akan dikenakan oleh para pemasok luar dalam memberikan penawaran bagi perusahaan.

Hal ini pula yang membuat para pengambil keputusan cenderung untuk memberikan penaksiran data ekonomi berdasarkan atas pengetahuan profesional, pengalaman dan penilaian subjektif yang mereka miliki. Sebagai contoh, nilai-nilai linguistik seperti : ”kira-kira $2000”, ”kira-

kira 40%” yang biasanya mereka gunakan untuk menyampaikan pendapat mereka.

Pada saat inilah teori fuzzy akan memainkan peranan yang penting dalam pengambilan keputusan ”membeli atau membuat sendiri.” Pada awalnya teori fuzzy yang diperkenalkan oleh Lotfi Zadeh dari Universitas California, Berkeley pada tahun 1965 digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dimana muncul banyak ketidakpastian dan ketidakjelasan (Ling et al 2005).

Karena dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat diselesaikan suatu permasalahan dengan sebuah jawaban sederhana ”ya” atau ”tidak”, seperti misalnya : untuk menyatakan seseorang berbadan ”gemuk”, ”tinggi”, ”cantik” sangatlah relatif. Namun hal ini dapat diselesaikan dengan konsep teori fuzzy.

Teori himpunan fuzzy juga tidak hanya dapat digunakan untuk hal-hal yang sederhana seperti telah disebutkan di atas melainkan juga dapat digunakan untuk bidang-bidang lain seperti industri, riset operasi, ekonomi, klasifikasi dan pencocokan pola, manajemen dan pengambilan keputusan, kendali proses, dan lain-lain (Kusumadewi 2002).

Triangular fuzzy numbers (TFN) dapat digunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam membuat keputusan yang terbaik. Dalam karya ilmiah ini, dihadirkan pula sebuah algoritme sederhana untuk memutuskan ”membeli atau membuat sendiri” dalam lingkungan manajemen bisnis fuzzy.

Tujuan

(14)

Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

(i) Pengambilan keputusan perusahaan yang hanya dibatasi dua alternatif, yaitu ”membeli” atau ”membuat sendiri”. (ii) Dasar-dasar pengambilan keputusan

hanya dibatasi oleh perkiraan biaya-biaya yang akan digunakan bagi salah satu dari kedua alternatif tersebut.

(iii)Metode pengambilan keputusan ini hanya dapat digunakan oleh para pembuat keputusan yang telah lama berada dalam dunia pengambilan keputusan perusahaan dan telah memiliki pengalaman dan pengetahuan profesional yang cukup baik sehingga dapat melakukan penaksiran biaya-biaya tertentu yang berkisar pada biaya-biaya sesungguhnya.

II LANDASAN TEORI

Untuk dapat memahami pembahasan yang akan dijelaskan pada bagian-bagian selanjutnya, maka berikut ini akan diberikan penjelasan dan landasan teori untuk pengambilan keputusan.

TeoriPengambilan Keputusan

Dalam teori pengambilan keputusan (Hasan 2004) ada beberapa pengertian dari pengambilan keputusan, antara lain : 1. Menurut George R. Terry, pengambilan

keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

2. Menurut James A. F. Stoner, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

3. Menurut S. P. Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

Berdasarkan kriteria yang menyertainya, pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

A. Berdasarkan programnya, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

Pengambilan keputusan terprogram Pengambilan keputusan tidak terprogram

B. Berdasarkan lingkungannya, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu :

Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti,

Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko,

Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti,

Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik.

(Hasan 2004)

Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)

(15)

Definisi 1 Himpunan Fuzzy

Misalkan X adalah semesta pembicaraan dan definisi dari himpunan

{( , ( )) | } A

A= x f x xX merupakan

himpunan fuzzy dari semesta X dan fungsi ( ) : [0,1]

A

f x X → merupakan fungsi

keanggotaan yang menunjukkan nilai keanggotaan (sering pula disebut dengan derajat keanggotaan) x dalam A.

(Zadeh 1965 dalam Ling et al 2005) Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu: a. Linguistik, yaitu penamaan suatu

himpunan yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti : muda, parobaya, tua.

b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti : 40, 25, 50, dan lainnya.

(Kusumadewi 2002)

Definisi 2 Fungsi keanggotaan Fungsi keanggotaan

A

f adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering pula disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval 0 sampai 1.

(Kusumadewi 2002)

Contoh 1 :

Misalkan industri kendaraan bermotor ingin merancang sebuah mobil yang nyaman digunakan untuk keluarga besar. Ada 10 model yang telah dirancang dan ditunjukkan

dalam variabel

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

{ ,

,

,

,

,

,

,

,

,

}

X

=

x x x x x x x x x x

, dengan

i

x

adalah desain mobil ke-i. Himpunan fuzzy, A, yang merupakan himpunan ”mobil yang nyaman digunakan untuk keluarga besar” dapat dituliskan sebagai :

A={(1,0.6), (2,0.3), (4,0.8), (6,0.2), (7,0.1)}

Contoh 2 :

Misalkan himpunan fuzzy untuk A=PAROBAYA, dapat dituliskan sebagai :

{( ,

( )) |

}

A

A

=

x f

x

x

X

, dengan

0; 35 atau x 55 35

( ) ; 35 45 10

55

; 45 55. 10

x x

f x x

A

x

x

≤ ≥

= ≤ ≤

≤ ≤

Ada beberapa tipe fungsi keanggotaan (Kusumadewi 2002) antara lain sebagai berikut :

1. Representasi Linear

Pada representasi linear, permukaan digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear, yaitu representasi linear naik yang merupakan kenaikan himpunan yang dimulai pada nilai domain dengan nilai keanggotaan nol (0) bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki nilai keanggotaan lebih tinggi dan untuk representasi linear turun yang merupakan kebalikan dari representasi linear naik dimana garis lurus yang dimulai dari nilai domain dengan nilai keanggotaan tertinggi pada sisi kiri kemudian bergerak menurun ke nilai domain dengan nilai keanggotaan yang lebih rendah (Gambar 1).

( )

A

f x ( )

A fx

x x

Gambar 1 Representasi Linear

Fungsi keanggotaan untuk representasi linear naik :

0; x a

; a<x

1; x>b.

( ; , )

A

x a b b a

f x a b

≤ −

≤ −

(16)

Fungsi keanggotaan untuk representasi linear turun :

; a x<b

0; x b.

( ; , )

A

b x b a

f x a b

≤ −

=

2. Representasi Kurva Segitiga

Representasi kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (Gambar 2).

( )

A f x

x

Gambar 2 Representasi Kurva Segitiga

Fungsi keanggotaannya : ( ) ; ( ) ( ) ; ( )

0; .

( ; , , )

A

x c

c x a a c

x b

a x b a b

selainnya

f x a b c

− ≤ ≤ − − ≤ ≤ − =

3. Representasi Kurva Trapesium Representasi kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1 (Gambar 3). ( )

A f x

x

Gambar 3 Representasi Kurva Trapesium

Fungsi keanggotaannya :

0; x a atau x d

( )

; a<

( )

1; b<x c

( )

; c<x<d.

( ) ( ; , , , ) A x a x b b a d x d c

f x a b c d

≤ ≥ − ≤ − ≤ − − =

4. Representasi Kurva Sigmoid (Kurva-S)

Representasi kurva Sigmoid (kurva-S) merupakan kurva pertumbuhan dan penyusutan yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan secara tak linear. Kurva-S untuk pertumbuhan akan bergerak dari sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1). Fungsi keanggotaannya akan tertumpu pada 50% nilai keanggotaannya yang sering disebut dengan titik infleksi (Gambar 4).

( )

A

f x

0.5

α β

γ

x

Gambar 4 Kurva-S Pertumbuhan

Fungsi keanggotaannya : 0; x

2 ( ) 2 ; ( ) 2 ( ) 1 2 ; x

( )

1; x .

( ; , , ) A x x x f x α α α β γ α γ β γ γ α γ α β γ ≤ − ≤ ≤ − − − ≤ ≤ − ≥ =

Kurva-S untuk penyusutan akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) (Gambar 5).

( )

A f x

α β γ x

Gambar 5 Kurva-S Penyusutan

Fungsi keanggotaannya : 1; x

2 ( ) 1 2 ;

( ) 2 ( )

2 ; x

( )

(17)

Kurva-S didefinisikan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu : nilai keanggotaan nol ( )α

,

nilai keanggotaan lengkap ( )γ dan titik infleksi atau crossover ( )β yaitu titik yang memiliki domain 50% benar.

Definisi 3 Interval Fuzzy

Interval fuzzy merupakan himpunan fuzzy yang didefinisikan pada himpunan bilangan riil ℜ dengan fungsi keanggotaannya :

( ); c

1; a

( ); x

0; selainnya, ( )

A

L

f x x a

A

x b R

fA x b d

f x

≤ <

≤ ≤

< ≤ =

dengan c, a, b, d ∈ ℜdengan c<a<b<d,

( )

L

A

f

x

merupakan fungsi bernilai riil yang

monoton naik dan

( )

R

A

f

x

merupakan fungsi bernilai riil yang monoton turun.

(Dubois dan Prade dalam Ling et al 1978) Definisi 4 Triangular fuzzy number

Bilangan fuzzy triangular A dinyatakan dengan A = (c, a, b) adalah himpunan fuzzy A diℜyang fungsi keanggotaannya adalah :

( ) A f x =

; ; ( ) ( ) ( ) ( )

0 , .

x c

c x a a c

x b

a x b a b

s e l a i n n y a

− ≤ ≤ − − ≤ ≤ −

(Dubois dan Prade dalam Ling et al 1978) Operasi pada bilangan fuzzy menggunakan serangkaian definisi berikut :

Definisi 5 Extension Principle

Jika

1 ( ,1 1, 1)

A = c a b dan

2 ( 2, 2, 2)

A = c a b adalah 2 bilangan fuzzy triangular , maka operasi aljabar dari dua bilangan fuzzy triangular dapat dinyatakan dalam bentuk : 1. Negasi

1 ( 1, 1, 1)

A bac

− = − ,

2. Penjumlahan

1 2 ( 1 2, 1 2, 1 2)

AA = c +c a +a b +b , 3. Pengurangan

1 2 ( 1 2, 1 2, 1 2)

AΘA = cb aa bc ,

4. Perkalian

1 ( 1, 1, 1), 0,

kA = kc ka kb kk∈ ℜ, dengan

1 0, 2 0,

cc

1 2 (1 2, 1 2, 1 2)

AA = c c a a b b ,

5. Pembagian

1 0, 2 0,

cc > 1 1 1

1 2

2 2 2

( , , ),

c a b

A A

b a c

∅ =

6. Invers

1

1

1 1 1

). 1 1 1 ( , ,

A

b a c

=

(Zadeh 1965 dalam Ling et al 2005) Definisi 6

α

-level atau

α

-cut

Himpunan

α

-level atau sering juga disebut dengan

α

-cut dari interval fuzzy A untuk semua α∈(0,1] dinyatakan dengan :

1 1

[( ( )) , ( ( )) ] ; (0,1]

[ , ]; 1

L R

fA fA

a b

Aα α α α

α

− −

=

=

dimana ( L

)

1

A

f

− merupakan fungsi invers dari

f

ALdan ( R

)

1

A

f

− merupakan fungsi

invers dari

f

AR. A α

merupakan interval

tertutup untuk

α

∈(0,1] sehingga

A α

dinotasikan dengan [ , ] l u A A α α dimana l A α

merupakan nilai terendah (lower) dari A α dan u A α

merupakan nilai tertinggi

(upper) dari A α

.

[ , ] [( ) , b-(b-a) ]; (0,1]

[ , ]; 1

A A a c

l u a b A α α α α α α α = − ∈ = =

(Zadeh 1965 & Dong dan Shah 1987 dalam Ling et al 2005) Definisi 7 Operasi aljabar fuzzy dengan

α

-cut

Operasi aljabar dengan

α

-cut dapat dinyatakan sebagai berikut :

1. Negasi

[

,

]

u l

A A A

α α α

− = −

,

2. Penjumlahan

[ ] [ , ]

l l u u

A B A B A B

α α α α α

⊕ = + + ,

3. Pengurangan

[ ] [ , ]

l u u l

A B A B A B

α α α α α

(18)

4. Perkalian

[ ] [ , ]

l l u u

A B A B A B

α α α α α

⊗ = ,

[ ] [ , ], , 0

l u

k A kA kA k k

α α α

⊗ = ∈ ℜ > ,

5. Pembagian

[ ] [ l , u ],

u l A A A B B B α α α α α ∅ = 6. Invers 1

1

1

,

.

u l A A A α α α − =

(Zadeh 1965 & Dong dan Shah 1987 dalam Ling et al 2005) Definisi 8 Nilai integral bilangan fuzzy

triangular dari fungsi invers Bilangan fuzzy triangular A dengan masing-masing fungsi keanggotaan kiri L

A f dan fungsi keanggotaan kanan R

A

f . Dianggap bahwa L

A

g = ( L

)

1

A

f

− adalah fungsi invers

dari L A

f dan R A

g = (

f

AR

)

−1adalah fungsi invers dari

R A f .

Nilai integral kiri dari Aadalah : 1

( ) ( ) 0

L

L A

A g y dy

I = , y∈[0,1] dan nilai

integral kanan A adalah

1 ( ) ( )

0 R

R A

A g y dy

I = , y∈[0,1].

(Liou 1992 & Yager 1981 dalam Ling et al 2005)

Definisi 9 Nilai integral bilangan fuzzy triangular dari fungsi invers dengan menggunakan limit Misalkan [0,1]

j

α ∈ , j=0,1, ...,k, dan

0 1

0 ... 1

j k

α α α α

= < < < < = , maka nilai integral kiri dan kanan dari A :

1

1

( ) lim [ ( ) ( )]

1 2

L j j j

L L A A k

I A g g

k j α α− α

= + ∆

→∞ =

1

1

( ) lim [ ( ) ( )]

1 2

R j j j

R R

A A

k

I A g g

k j α α− α

= + ∆

→∞ =

dengan

1

j j j

α α α

=

j=1, 2, ...., .k

Oleh karena itu, ( , , ), i i i i A = c a b 1, 2, ...,

i= n untuk n triangular fuzzy number, nilai-nilai integral kiri dan kanannya Ai adalah :

, .

( ) ( )

( ) ( )

2 2

i i i i

L i R i

a c a b

I A = + I A = +

(Liou 1992 & Yager 1981 dalam Ling et al 2005)

Definisi 10 Perankingan bilangan fuzzy

Didefinisikan nilai ranking ( ) i D A dari bilangan fuzzy

i A adalah

( ) ( ) (1 ) ( )

i R i L i

D AI A + −β I A , dimana

β

merupakan indeks resiko dari pengambil keputusan .

Jika : 0.5

β > , berarti pembuat keputusan berani mengambil resiko;

0.5

β = , berarti pembuat keputusan netral;

0.5

β < , berarti pembuat keputusan terlalu berhati-hati.

(Chang dan Chen 1994 dalam Ling et al 2005)

Definisi 11 Perankingan bilangan fuzzy

triangular dengan

menggunakan nilai

β

dari evaluasi data

Dalam mengambil keputusan “membeli atau membuat sendiri”, misalkan

( , , ) i i i i

D = d e f ,i=1, 2, ...,m merupakan data evaluasi yang relevan dari keputusan “membeli atau membuat sendiri” dan

β didefinisikan sebagai :

( )

[ ]

1 ( )

i i

i i

e d m i f d

m

β

= −

= ,

maka ( ) i

D A dan ( ) j

D A merupakan nilai ranking dari

i Adan

j

A dan dapat didefinisikan :

i j

A >A jika hanya jika ( ) ( ),

i j

D A > D A

i j

A <A jika hanya jika ( ) ( ),

i j

D A <D A i j

A =A jika hanya jika ( ) ( ).

i j

D A =D A (Chang dan Chen 1994 dalam Ling et al

(19)

III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas beberapa tahapan yang dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur

2. Merekonstruksi biaya-biaya yang berkaitan dengan masing-masing alternatif

3. Merekonstruksi flowchart tentang metode keputusan fuzzy “membeli atau membuat sendiri”

4. Mengaplikasikan fungsi triangular fuzzy numbers dalam beberapa contoh sederhana

Tahapan-tahapan tersebut akan dijelas- kan sebagai berikut :

1. Studi literatur

Tahapan ini dilakukan sejak awal penulisan karya ilmiah hingga saat ini. Adapun studi literatur yang dimaksud adalah studi mengenai teori fuzzy dan terutama mengenai triangular fuzzy numbers dari berbagai buku teks dan jurnal. Selain itu juga dilakukan studi mengenai pengambilan keputusan yang termasuk dalam bidang manajemen, terutama pengambilan keputusan ”membeli atau membuat sendiri”.

2. Merekonstruksi biaya-biaya yang berkaitan dengan masing-masing alternatif

Pada setiap alternatif dalam proses pengambilan keputusan biaya-biaya yang dibutuhkan tergantung kepada masing-masing alternatif. Kemudian dengan menggunakan Extension Principle dapat direkonstruksi baik biaya pembelian atau biaya produksi per unit dan bahkan biaya total sesuai dengan alternatifnya.

3. Merekonstruksi flowchart tentang metode keputusan “membeli atau membuat sendiri”

Setelah melakukan studi literatur maka dilakukan perekonstruksian flowchart mengenai metode keputusan “membeli atau membuat sendiri”. Dengan mendefinisikan semua biaya yang terkait langsung dengan alternatif pengambilan keputusan tersebut, maka dapat direkonstruksi semua biaya berdasarkan pengaruhnya terhadap masing-masing alternatif. Apabila syarat tertentu untuk sebuah alternatif tidak terpenuhi maka alternatif yang lain dapat dijadikan keputusan yang terbaik oleh para pembuat keputusan .

4. Mengaplikasikan fungsi triangular

fuzzy numbers dalam beberapa

contoh sederhana

Tahapan yang terakhir adalah mencoba untuk mengaplikasikan fungsi dari triangular fuzzy numbers itu sendiri dalam beberapa contoh sederhana.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian pembahasan ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai beberapa biaya yang akan berpengaruh dalam masing-masing alternatif dari alternatif ”membeli atau membuat sendiri”.

a. Fuzzy Unit Differential Cost (UDC)

UDC merupakan biaya diferensial fuzzy per unit,

UDC=UP UCΘ , (1) dengan UP merupakan biaya pembelian fuzzy per unit danUCmerupakan biaya produksi fuzzy per unit.

UC=DMDLFC, ( 2)

dalam persamaan (2) DMmerupakan biaya bahan baku, DLmerupakan biaya tenaga kerja variabel, dan FCmerupakan biaya overhead pabrik. Untuk lebih mengefektifkan persamaan-persamaan di atas, dapat didefinisikan pula:

( , , )

up up up UP= c a b ,

( , , )

dm dm dm

DM = c a b ,

( , , )

dl dl dl DL= c a b ,

( , , )

fc fc fc FC= c a b ,

( , , )

uc uc uc UC= c a b ,

( , , )

udc udc udc

(20)

Dengan menggunakan Operasi Aljabar Extension Principle dari Bilangan Fuzzy Segitiga akan dihasilkan :

( ),

uc dm dl fc c = c +c +c

( ),

uc dm dl fc

a = a +a +a

( ),

uc dm dl fc

b = b +b +b

,

up uc udc

c =cb

,

udc up uc

a =aa

.

udc up uc

b =bc

Akan dilihat kembali operasi aljabar fuzzy dengan

α

-cut yang telah diberikan pada bab sebelumnya.

Operasi aljabar fuzzy dengan

α

-cut Operasi Aljabar dengan

α

-cut dari dua bilangan fuzzy A dan B dapat dinyatakan sebagai berikut :

1. Negasi

[ , ]

u l

Aα A α Aα

− = .

2. Penjumlahan

[ ] [ , ]

l l u u

A B A B A B

α α α α α

⊕ = + + .

3. Pengurangan

[ ] [ , ]

l u u l

A B A B A B

α α α α α

Θ = −

.

4. Perkalian

[ ] [ , ]

l l u u

A B A B A B

α α α α α

⊗ = .

[ ] [ , ], , 0

l u

k A kA kA k k

α α α

⊗ = ∈ ℜ > .

5. Pembagian

[ ] [ l , u ].

u l A A A B B B α α α α α ∅ = 6. Invers 1

1

1

,

.

u l A A A α α α − =

b. FuzzyTotal Differential Cost (TDC) TDC merupakan biaya total diferensial fuzzy,

TDC=TP TCΘ . (3)

TP merupakan biaya total pembelian fuzzy,

TP=UPQ (4)

dan TC merupakan biaya total produksi fuzzy,

TC=UCQOC. (5) Dari persamaan (4) dan (5), Q merupakan jumlah permintaan per tahun dan OC merupakan biaya yang dikorbankan untuk mendapatkan kepuasan yang lebih atau dikarenakan memilih alternatif pilihan yang lain dengan nilai ( , , )

q q q Q = c a b dan

( , , )

oc oc oc OC = c a b .

Untuk menyederhanakan nilai

α

-cut dari TDC, dapat didefinisikan pula

α

-cut dari UP, UC, Q, OC, TPdan TC sebagai berikut :

[ , ],

l u

UP UP UP

α α α

=

[ , ],

l u

UCα = UCα UC α

[ , ],

l u

Qα = Qα Qα

[ , ],

l u

OC OC OC

α α α

=

[ , ],

l u

TP TP TP

α α α

=

[ , ]

l u

TCα = TCα TC α

.

Dengan menggunakan

α

-cut yang telah dijelaskan dalam definisi 7, maka

α

-cut dari biaya total untuk pembelian barang dan pembuatan barang dapat diperoleh :

[ , ],

l u

TDCα = TDCα TDC α

dimana

,

l l u

TDC TP TC

α α α

= Θ (6)

dan

.

u u l

TDC TP TC

α α α

= Θ (7)

,

l l Ql

TPα =UPα ⊗ α (8)

,

u u u O u

TC UC Q C

α α α α

= ⊗ ⊕ (9)

, u u Qu

TPα =UPα ⊗ α (10) dan

.

l l l O l

(21)

c. Langkah-langkah dalam metode keputusan fuzzy

Langkah 1: Hitung biaya produksi fuzzy per unit (UC).

Langkah 2: Hitung biaya diferensial fuzzy per unit (UDC).

Langkah 3: Jika biaya diferensial fuzzy per unit (UDC)>0, lanjutkan ke langkah 4. Jika tidak maka keputusan “membeli” diambil dan lanjutkan ke langkah ke-8. Langkah 4: Hitung biaya total pembelian

fuzzy (TP).

Langkah 5: Hitung biaya total produksi fuzzy yang memungkinkan (TC).

Langkah 6: Hitung biaya total diferensial fuzzy (TDC).

Langkah 7: Jika TDC>0 maka keputusan ”membuat” dipilih dan lanjutkan ke langkah ke-8. Jika tidak maka dipilih keputusan ”membeli” dan lanjutkan ke langkah ke-8. Langkah 8: Selesai.

Berikut akan disajikan flowchart sederhana tentang metode keputusan “membeli atau membuat sendiri”.

Gambar 6 Flowchart sederhana dalam pengambilan keputusan “membeli atau membuat sendiri”

Kasus 1

Perusahaan Penerbangan ”Rajawali Airlines” merencanakan untuk memperbaiki dapur udara guna meningkatkan fasilitas pelayanan mereka. Ketika para pimpinan perusahaan bertemu, mereka memperkirakan informasi yang belum pasti mengenai harga,

biaya per unit, dan jumlah permintaan per tahun sebagai berikut :

Biaya pembelian per unit kira-kira

Rp 800000, maka

(22)

Jumlah permintaan per tahun kira-kira

Rp 200 juta, maka

(190 , 200 , 210 ).

Q = juta juta juta

Biaya bahan baku per unit kira-kira

Rp 300000, maka

(285000, 300000, 315000).

DM =

Biaya tenaga kerja dalam pembuatan per unit kira-kira Rp 200000, maka

(190000, 200000, 210000).

DL=

Biaya proses produksi (pabrik) per unit

kira-kira Rp 400000,

makaFC =(380000, 400000, 420000).

Perusahaan tersebut mempertimbangkan alternatif untuk membeli dari pemasok lain dan sisa dana yang direncanakan akan ditabung untuk kebutuhan yang lainnya sehingga akan menghasilkan biaya yang dikorbankan (opportunity cost) kira-kira Rp 3M makaOC=(2, 85M, 3M, 3,15M).

Dari informasi di atas, perusahaan penerbangan “Rajawali Airlines” berusaha untuk membuat keputusan yang terbaik antara “membeli atau membuat sendiri” barang yang mereka butuhkan tersebut. Berdasarkan langkah-langkah dalam metode keputusan fuzzy :

Langkah 1: Hitung biaya produksi fuzzy per unit (UC).

Akan digunakan persamaan (2),

UC =DMDLFC

(285000,300000,315000) (190000,200000,210000)

= ⊕

(380000, 400000, 420000)

(855000, 90000, 945000)

= .

Langkah 2: Hitung biaya diferensial fuzzy per unit (UDC).

Akan digunakan persamaan (1),

UDC =UP UCΘ

(760000,800000,840000) (855000,90000,945000)

= Θ

( 185000, 100000, 15000)

= − − − .

Langkah 3: Periksa apakah UDC>0.

Nilai

β

, yang merupakan tingkat resiko dari para pembuat keputusan, dapat diperoleh dengan menggunakan definisi 11,

( )

[ ]

1 ( )

i i

i i

e d

m

i f d

m β

= −

=

(300000 285000) (200000 190000) (400000 380000) (315000 285000) (210000 190000) (420000 380000) (800000 760000) (200 190 ) (3 2,85 ) (840000 760000) (210 190 ) (3,1 2,85 )

6

juta juta M M juta juta M M

− − −

+ +

− − −

− − −

+ + +

− − −

=

0.5

=

Kemudian dengan menggunakan nilai integral kiri dan integral kanan serta perankingan dari bilangan fuzzy akan diperoleh :

( ) ( 100000 185000)

( ) 142500,

2 2

L

a c UDC

I = + = − − = −

( ) 15000 ( 100000)

( ) 57500,

2 2

R

a b UDC

I = + =− + − = −

( ) 0.5 ( 575000) (1 0.5) ( 142500)

100000.

D UDC = × − + − × −

= −

Karena D(UDC)<0 maka UDC<0 sehingga keputusan “membeli” dipilih sebagai keputusan yang terbaik oleh perusahaan.

Kasus 2

PT X bergerak dalam usaha memproduksi kendaraan bermotor. Perusahaan ini menghadapi permasalahan dalam usaha guna meningkatkan kualitas produk mereka. Ketika para pimpinan perusahaan bertemu, mereka memperkirakan informasi yang belum pasti mengenai harga, biaya per unit dan jumlah permintaan per tahun sebagai berikut:

Biaya bahan baku per unit kira-kira Rp 30, makaDM =(28.5, 30, 31.5).

Biaya tenaga kerja dalam pembuatan per unit kira-kira Rp 20, maka

(19, 20, 21).

DL=

Biaya proses produksi (pabrik) per unit kira-kira Rp 40, maka FC=(38, 40, 42).

Biaya pembelian per unit meningkat dari Rp 80 kira-kira menjadi Rp100, maka

(95,100,105)

UP= .

Jumlah permintaan per tahun kira-kira

Rp 3500000, maka

(3300000, 3500000, 3700000)

Q= .

(23)

(opportunity cost) kira-kira Rp 20000000, maka OC=(19000000, 20000000, 21000000).

Keputusan yang sebaiknya diambil oleh ”Rajawali Airlines” berdasarkan langkah-langkah dalam metode keputusan fuzzy sebagai berikut :

Langkah 1: Hitung biaya produksi fuzzy per unit (UC).

UC=DMDLFC

(28.5, 30, 31.5) (19, 20, 21) (38, 40, 42).

= ⊕ ⊕

(85.5, 90, 94.5)

= .

Langkah 2: Hitung biaya diferensial fuzzy per unit (UDC).

(95,100,105)

( 0.5,10,19.5).

(85.5, 90, 94.5)

UDC =UP UCΘ

= Θ

= −

Langkah 3: Periksa apakah UDC>0.

Berdasarkan persamaan

( )

[ ]

1 ( )

i i i i

e d m

i f d

m

β

= −

= ,

dapat ditentukan nilai

β

yang menunjukkan resiko dari keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan :

(30 28.5) (20 19) (40 38) (100 95) (31.5 28.5) (21 19) (42 38) (105 95) (3500000 3300000) (20000000 19000000) (3700000 3300000) (21000000 19000000)

6 0.5 β − − − − + + + + − − − − − − + − − = =

Kemudian akan dapat ditentukan nilai integral kiri dan kanan serta nilai perankingan dari D UDC( )dan UDCsebagai berikut :

( )

L UDC

I ( )

2

a c+ (10 ( 0.5)) 2

+ −

= = −4.75,

( ) (10 19.5)

( ) 14.75

2 2

R

a b UDC

I = + = + = ,

( ) 0.5 (14.75) (1 0.5) ( 4.75)

D UDC = × + − × −

7.375 2.375

= −

5

= .

Karena D(UDC) = 5 > 0, maka UDC > 0.

Langkah 4: Hitung biaya total pembelian fuzzy (TP)

Berdasarkan persamaan-persamaan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya mengenai

α

-cut, maka nilai UP dan Q dengan

α

=0,0.2,0.5,0.8,1 dapat diperoleh dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 dengan menggunakan persamaan (8)

,

l l Ql

TP UP

α α α

= ⊗ dan persamaan (10)

, u u Qu

TPα =UPα ⊗ α

α

-cut dari biaya total (TP) akan ditunjukkan pada Tabel 2.

Langkah 5: Hitung biaya total produksi fuzzy (TC).

Perhitungan biaya total produksi (TC) menggunakan persamaan (9)

,

u u u O u

TC α =UC α ⊗Q α ⊕ C α dan

persamaan (11)

l l l O l

TCα =UC α ⊗Qα ⊕ Cαdengan nilai

α

=0, 0.2, 0.5, 0.8, 1 . Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2.

Langkah 6: Hitung biaya total diferensial fuzzy (TDC).

Dengan menggunakan

α

=0, 0.2, 0.5, 0.8, 1, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2.

Langkah 7: Periksa apakah TDC>0.

Dengan menghitung nilai integral kiri dan kanan serta perankingan dari D(TDC) sebagai berikut :

( 57150000 ( 42736000)) 0.2 ( 42736000 ( 21100000)) 0.3 ( 2110000 554000) 0.3 (554000 15000000) 0.2

( )

2 19977200 ( 19150800) ( 6163800) 3110800

(24)

(87350000 72864000) 0.2 (72864000 52000000) 0.3 (52000000 29454000) 0.3 (29454000 15000000) 0.2

( )

2 R TDC

I

+ × +

+ × +

+ × +

+ ×

=

{ }

32042800 37459200 24436200 8890800

2 102829000

2

51414400,

+ +

+ =

=

=

( ) ( ) (1 ) ( )

0.5 51414400 (1 0.5) ( 21090500)

25707200 ( 10545250)

15161950.

R L

D TDC =β×I UDC + −β ×I UDC

= × + − × −

= + −

=

Karena D(TDC) = 15161950>0, maka TDC>0 sehingga keputusan terbaik yang diambil oleh perusahaan adalah “membuat sendiri”.

Tabel 1 Nilai

α

-cut dari UC, Q, OC dan UP

UP UC Q OC

0 [95,105] [85.5,94.5] [3300000,3700000] [19000000,21000000] 0.2 [96,104] [86.4,93.6] [3340000,3660000] [19200000,20800000] 0.5 [97.5,102.5] [87.5,92.25] [3400000,3600000] [19500000,20500000] 0.8 [99,101] [89.1,90.9] [3460000,3540000] [19800000,20200000] 1 [100,100] [90,90] [3500000,3500000] [20000000,20000000]

Tabel 2 Nilai

α

-cut dari TP, TDC, TC

TP TC TDC

0 [313500000,388500000] [301150000,370650000] [-57150000,87350000] 0.2 [320640000,380640000] [307776000,363376000] [-42736000,72864000] 0.5 [331500000,369000000] [317000000,352600000] [-21100000,52000000] 0.8 [342540000,357540000] [328086000,341986000] [554000,29454000]

(25)

V KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Representasi triangular fuzzy numbers telah berhasil direkonstruksi sehingga dapat mewakili penaksiran biaya yang diperlukan. Rekonstruksi ini juga berhasil menghasilkan algoritme sederhana yang dapat digunakan untuk membantu para pengambil keputusan. Algoritme yang dihasilkan menerapkan representasi triangular fuzzy numbers pada perkiraan biaya untuk masing-masing alternatif ”membeli atau membuat sendiri”.

Hal ini yang menjadi kelebihan dari metode keputusan dengan representasi triangular fuzzy numbers. Akan tetapi, hal yang menjadi kekurangannya adalah metode ini masih dibatasi pada pengambil keputusan yang telah berpengalaman.

SARAN

Metode pengambilan keputusan dengan menggunakan representasi triangular fuzzy numbers masih memiliki kekurangan dalam hal penaksiran data ekonomi yang hanya dapat dilakukan oleh pengambil keputusan yang telah berpengalaman sehingga diharapkan ada penelitian lanjutan yang dapat mengembangkan metode matematika lainnya.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Chang, P. L dan Y. C. Chen. 1994. A fuzzy multicriteria decision making method for technology transfer strategy selection in biotechnology. Journal of Fuzzy Sets and Systems 17:113-130. Dubois, D. dan H. Prade. 1978. Operations

on fuzzy numbers. The International Journal of Systems Sciences 9:613-626.

Kusumadewi, Sri. 2002. Analisis dan Desain Sistem Fuzzy menggunakan Toolbox Matlab. Ed. ke-1. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ling Y. L, G. S. Liang, C. F. Liu dan S. K. Kung. 2005. The Development of an Analytical Method for Making Fuzzy Decisions about the “Making or Buying” of commodities. International Journal of Management 22:612-625.

Liou, T. S dan M. J. J. Wang. 1992. Ranking fuzzy numbers with integral value. Journal of Fuzzy Sets and Systems 50:247-255.

Hasan, M. Iqbal. 2004. Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Ed. ke-2. Ghalia Indonesia, Bogor.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Ed. ke-3. Salemba Empat, Jakarta.

Yager, R. R. 1981. A procedure for ordering fuzzy subsets of the unit interval. Information Science 24:143-151.

Yuan, B dan G. J. Klir. 1995. Fuzzy Sets and Fuzzy Logic. Prentice Hall, New Jersey.

(27)
(28)

Lampiran 1 Pembuktian Perolehan Nilai Triangular Fuzzy Numbers UC dan UDC

Triangular fuzzy numbers dari DM, DL, FC dan UC :

( , , )

dm dm dm DM = c a b ,

( , , )

dl dl dl DL= c a b ,

( , , )

fc fc fc FC= c a b , UC=( , , )c a b

( , , )

uc uc uc

c a b

= .

Bukti :

Triangular Fuzzy Numbers UC

Dengan menggunakan persamaan (2), UC=DMDLFC akan diperoleh : uc

c =( dm cdl cfc c ), uc

a =( dm adl afc a ), uc

b =( dm bdl bfc b ).

Setelah menggunakan Extension Principle, maka

UC ( , , )

uc uc uc

c a b

= =[( dm cdl cfc c ),( dm adl afc a ),( dm bdl bfc b )] =[( dm c + dl c + fc c ),( dm a + dl a + fc a ),( dm b + dl b + fc b )]. Triangular Fuzzy Numbers UDC

Dengan menggunakan persamaan (1), UDC=UP UCΘ akan diperoleh :

UP ( , , )

up up up

c a b

= ,

UC ( , , ) uc uc uc

c a b

= ,

udc

c =(

up

c Θ

uc

b ),

udc

a

=(

up

a

Θ

uc a ), udc

b

=( up

b

Θ

uc c ).

Setelah menggunakan Extension Principle , maka

UDC ( , , )

udc udc udc

c a b

(29)

Lampiran 2 Perhitungan Nilai

α

-cut dari UC, Q, OC dan UP (Tabel 1)

Diketahui bahwa nilai UP, UC, Q, OC sebagai berikut :

UP ( , , )

up up up

c a b

= =(95,100,105)

UC ( , , )

uc uc uc

c a b

= =(85.5, 90, 94.5)

( , , )

q q q

Q= c a b =(3300000, 3500000, 3800000)

( , , )

oc oc oc

OC = c a b =(19000000, 20000000, 25000000)

Setelah menggunakan [ , ] [( ) , b-(b-a) ]; (0,1] [ , ]; 1

A A a c

l u

a b

A

α α α

α α α

α

= − ∈

=

= untuk menghitung UP, UC,

Q, OC dengan nilai

α

=0, 0.2, 0.5, 0.8, 1 maka

Untuk = 0 [ l , u ]

UP UP UP

α α α

=

[ (( ) )]

[95 ((100 95) 0)]

95

up up up

l

UPα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[105 ((105 100) 0)]

105

up up up

u

UPα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ l , u ]

UC UC UC

α α α

=

[ (( ) )]

[85.5 ((90 85.5) 0)]

85.5

uc uc uc

l

UCα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[94.5 ((94.5 90) 0)]

94.5

uc uc uc

u

UCα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ l , u ]

Q Q Q

α

α α

=

[ (( ) )]

[3300000 ((3300000 3000000) 0)]

3300000 q q q

l

Qα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[3700000 ((3700000 3500000) 0)]

3700000 q q q

u

Qα = bΘ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[19000000 ((20000000 19000000) 0)]

19000000 oc oc oc

l u

l

OC OC OC

OC c a c

α

α α

α

α =

= ⊕ Θ ⊗

= + − ×

=

[ (( ) )]

[21000000 ((21000000 20000000) 0)]

21000000 oc oc oc

u

OCα=b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

Untuk = 0.2 [ l , u ]

UP UP UP

α α α

=

[ (( ) )]

[95 ((100 95) 0.2)]

96

up up up

l

UPα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[105 ((105 100) 0.2)]

104

up up up

u

UPα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

(30)

[ l , u ]

UC UC UC

α α α

=

[ (( ) )]

[85.5 ((90 85.5) 0.2)]

86.4

uc uc uc

l

UCα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[94.5 ((94.5 90) 0.2)]

93.6

uc uc uc

u

UCα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ l , u ]

Q Q Q

α α α

=

[ (( ) )]

[3300000 ((3300000 3000000) 0.2)]

3340000 q q q

l

Qα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[3700000 ((3700000 3500000) 0.2)]

3660000

q q q

u

Qα = bΘ bΘa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[19000000 ((20000000 19000000) 0.2)]

19200000

oc oc oc

l u

l

OC OC OC

OC c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[21000000 ((21000000 20000000) 0.2)]

20800000

oc oc oc

u

OCα=bΘ b Θa ⊗α

= − − ×

=

Untuk = 0.5 [ l , u ],

UP UP UP

α α α

=

[ (( ) )]

[95 ((100 95) 0.5)]

97.5

up up up

l

UPα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[105 ((105 100) 0.5)]

102.5

up up up

u

UPα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[85.5 ((90 85.5) 0.5)]

87.5

uc uc uc

l u

l

UC UC UC

UC c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[94.5 ((94.5 90) 0.5)]

92.25 uc uc uc

u

UCα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[3300000 ((3300000 3000000) 0.5)]

3400000 q q q

l u

l

Q Q Q

Q c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[3700000 ((3700000 3500000) 0.5)]

3600000

q q q

u

Qα = bΘ bΘa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[19000000 ((20000000 19000000) 0.5)]

19500000

oc oc oc

l u

l

OC OC OC

OC c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[21000000 ((21000000 20000000) 0.5)]

20500000

oc oc oc

u

OCα=b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

Untuk = 0.8 [ l , u ] UPα = UPα UPα

[ (( ) )]

[95 ((100 95) 0.8)]

99

up up up

l

UPα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[105 ((105 100) 0.8)]

101

up up up

u

UPα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[85.5 ((90 85.5) 0.8)]

89.1

uc uc uc

l u

l

UC UC UC

UC c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[94.5 ((94.5 90) 0.8)]

90.9

uc uc uc

u

UCα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

(31)

[ , ]

[ (( ) )]

[3300000 ((3300000 3000000) 0.8)]

3460000 q q q

l u

l

Q Q Q

Q c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[3700000 ((3700000 3500000) 0.8)]

3540000

q q q

u

Qα= bΘ bΘa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[19000000 ((20000000 19000000) 0.8)]

19800000

oc oc oc

l u

l

OC OC OC

OC c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[21000000 ((21000000 20000000) 0.8)]

20200000

oc oc oc

u

OCα=bΘ b Θa ⊗α

= − − ×

=

Untuk = 1 [ l , u ]

UP UP UP

α

α α

=

[ (( ) )]

[95 ((100 95) 1)]

100

up up up

l

UPα = ca Θc ⊗α

= + − ×

=

[ (( ) )]

[105 ((105 100) 1)]

100

up up up

u

UPα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[85.5 ((90 85.5) 1)]

90

uc uc uc

l u

l

UC UC UC

UC c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[94.5 ((94.5 90) 1)]

90

uc uc uc

u

UCα = b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

q q q

l u

l

Q Q Q

Q c a c

α α α

α

α

=

= ⊕ Θ ⊗

[3300000 ((3300000 3000000) 1)]

3500000

= + − ×

=

[ (( ) )]

[3700000 ((3700000 3500000) 1)]

3500000

q q q

u

Qα = bΘ bΘa ⊗α

= − − ×

=

[ , ]

[ (( ) )]

[19000000 ((20000000 19000000) 1)]

20000000

oc oc oc

l u

l

OC OC OC

OC c a c

α α α α α = = ⊕ Θ ⊗ = + − × = [ (( ) )]

[21000000 ((21000000 20000000) 1)]

20000000

oc oc oc

u

OCα=b Θ b Θa ⊗α

= − − ×

=

Lampiran 3 Perhitungan Nilai

α

-cut dari TP, TDC dan TC

Dengan menggunakan persamaan (6), (7), (8), (9), (10), (11) maka akan diperoleh perhitungan untuk Tabel 2.

Untuk = 0

0 0 0

[ , ]

95 3300000

313500000

l u

l l l

l l l TP TP TP

TP U P Q

TP U P Q

α α α α α α = = × = × = × =

0 0 0

105 3700000

388500000

u u u

u u u TP U P Q

TP U P Q α α α

= ×

= ×

= ×

=

[ l , u ]

l l l l

TC TC TC

TC UC Q OC

α α α

α α α α

=

= × +

0 0 0 0

8 5.5 33 0 0 0 00 1 90 0 0 0 0 0

3 0 1 15 0 0 0 0

l l l l

T C =U C ×Q +O C

= × +

=

0 0 0 0

94.5 3700000 21000000

370650000

u u u u

u u u u

TC UC Q OC

TC UC Q OC

α α α α

= × +

= × +

= × +

(32)

0 0 0

[ , ]

313500000 370650000

57150000

l u

l l u

l l u

TDC TDC TDC

TDC TP TC

TDC TP TC

α α α α α α = = − = − = − = −

0 0 0

388500000 301150000

87350000

u u l

u u l

TDC TP TC

TDC TP TC

α α α

= −

= −

= −

=

Untuk = 0.2

0.2 0.2 0.2

[ , ]

96 3340000

320640000

l u

l l l

l l l TP TP TP

T P U P Q

TP U P Q

α α α α α α = = × = × = × =

0.2 0.2 0.2

104 3660000

380640000

u u u

u u u TP U P Q

TP U P Q α α α

= ×

= ×

= ×

=

[ l , u]

l l l l

TC TC TC

TC UC Q OC

α

α α

α α α α

=

= × +

0.2 0.2 0.2 0.2

86 .4 3 34 0 0 0 0 1 9 2 00 0 0 0

3 0 77 7 6 0 0 0

l l l l

T C =U C ×Q +O C

= × +

=

0.2 0.2 0.2 0.2

93.6 3660000 20800000

363376000

u u

Gambar

Gambar 1  Representasi Linear
Gambar 4  Kurva-S Pertumbuhan
Gambar 6  Flowchart sederhana dalam pengambilan keputusan “membeli atau membuat   sendiri”
�(30 28.5)−(20 19) (40 38) (100 95)−−−��++++�Tabel 2.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat beberapa tahapan penelitian serta pengolahan data yang meliputi, pengolahan data pengamatan harian pasang surut, pengolahan data penurunan tanah, pembentukan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas segala tuntunan, hikmat yang telah Dia berikan kepada penulis, dari awal hingga

Hal ini sangat berbeda dengan media tepung beras yang ditambah skim saja, meski nutrisi yang didapat dari tepung beras dan skim cukup banyak dan kompleks namun

Dalam skema pembiayaan Ijārah ini, Koperasi BMT Madani Sejahtera Palabuhanratu sebagai pihak yang menyewakan (mu’jir) dengan nasabah sebagai pihak yang menyewa

Bagi pemerintah selaku pemegang kebijakan yang ingin selalu menciptakan iklim makro ekonomi dan pasar modal yang kondusif, hasil dari penelitian ini dapat menjadi

Berdasarkan hasil observasi siklus I diketahui bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembelajaran yang dilaksanakan, khususnya pada pembelajaran tentang mengenal

(1) Berdasarkan hasil observasi guru/ peneliti pada siklus 1, pada saat penelitian pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode field trip, kesiapan

Menurut data dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali- Penida dari 43 DAS yang mempunyai hulu di Gunung Agung ada beberapa DAS yang belum dilengkapi fasilitas bangunan