IDENTIFIKASI PTERIDOPHYTA DI PIKET NOL PRONOJIWO LUMAJANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Oleh : Miftakhul Jannah
(07330042)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi Oleh : Miftakhul Jannah
NIM : 07330042
Dengan Judul : Identifikasi Pteridophyta di Piket Nol Pronojiwo Lumajang Sebagai Sumber Belajar Biologi
Telah disetujui sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana strata 1 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal 3 November 2011.
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang Dan Diterima untuk Memenuhi
Sebagaian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan
Drs. H. Fauzan, M.Pd
Dewan Penguji Tanda Tangan
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Miftakhul Jannah
NIM : 07330042
Fakultas / Jurusan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan P.MIPA Program Studi Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa karya ilmiah / skripsi yang berjudul: Identifikasi Pteridophyta di Piket Nol Pronojiwo Lumajang Sebagai Sumber Belajar Biologi, adalah bukan karya ilmiah / skripsi orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia mendapatkan sangsi akademis.
Malang, 3 November 2011 Penulis
Miftakhul Jannah
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”Allah (pemberi) cahaya (kepada langit dan bumi), perumpamaan cahaya Allah adalah sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu ada di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-
akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun
yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat
(nya), yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak
disentuh api. Cahaya diatas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing
kepada Cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Kupersembahkan Skripsi ini Kepada:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Identifikasi Pteridophyta di Piket Nol Pronojiwo Lumajang Sebagai Sumber Belajar Biologi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang setulusnya kepada:
1. Ayahanda (Alm), Ibunda dan kakak yang memberikan dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi ini;
2. Drs. H. Fauzan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang;
3. Dra. Sri Wahyuni, M. Kes selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang;
4. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes selaku pembimbing I atas bimbingannya saat penulis menyelesaikan skripsi ini;
5. Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si selaku pembimbing II atas bimbingannya saat penulis menyelesaikan skripsi ini;
6. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan.
Malang, Oktober 2011
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... ... viii
DAFTAR GAMBAR... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Batasan Istilah ... 5
1.6 Batasan Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Divisi Pteridophyta ... 7
2.1.1 Karakteristik Pteridophyta ... 7
2.1.2 Siklus Hidup Pteridophyta ... 11
2.1.3 Tempat Hidup Pteridophyta ... 14
2.1.4 Klasifikasi Tumbuhan Pteridophyta ... 16
2.1.5 Ekologi Pteridophyta ... 24
2.16 Distribusi Tumbuhan Pteridophyta ... 25
2.2.1 Pengertian Sumber Belajar ... 27
2.2.2 Jenis-Jenis Sumber Belajar ... 28
2.2.3 Pemilihan Sumber belajar ... 29
2.2.4 Kriteria memilih Sumber belajar ... 30
2.3 Kerangka Konsep ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Jenis Penelitian ... 32
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 32
3.3 Populasi dan Sampel ... 33
3.3.1 Populasi ... 33
3.3.2 Sampel ... 33
3.4 Variabel Penelitian ... 34
3.5 Prosedur Penelitian ... 35
3.6 Teknik Analisis Data ... 39
3.7 Bagan Alur Penelitian ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Tinjauan Umum Piket Nol Pronojiwo Lumajang ... 42
4.1.2 Jenis-Jenis Pteridophyta di Piket Nol Pronojiwo Lumajang . 43 4.2 Analisis Data ... 44
4.2.1 Identifikasi Jenis Pteridophyta di Piket Nol Pronojiwo Lumajang ... 44
4.1.2 Penggunaan Pteridophyta Piket Nol Pronojiwo Lumajang Sebagai Sumber Belajar Di Sekolah ... 76
4.3 Pembahasan ... 78
BAB V PENUTUP ... 81
5.2 Saran ... 83
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Struktur Umum Pteridophyta ... 11
Gambar 2.2 Skema Siklus Hidup Pteridophyta Homosfor ... 13
Gambar 2.3 Skema siklus hidup Pteridophyta heterospor... 14
Gambar 2.4 Psilotum sp ... 18
Gambar 2.5 Spororokarp pada Psilotum sp... 18
Gambar 2.6 Selaginella sp ... 21
Gambar 2.7 Strobilus Selaginella sp ... 21
Gambar 2.8 Equisetum sp ... 23
Gambar 2.9 Strobilus Equisetum sp ... 23
Gambar 2.9 Adiantum sp ... 24
Gambar 2.10 Sorus Adiantum sp ... 24
Gambar 2.11 Kerangka Konsep Penelitian ... 31
Gambar 3.1 Denah Pengambilan Sampel Penelitian ... 34
Gambar 4.1 Psilotum nudum Linnaeus & P.Beauv ... 44
Gambar 4.1 Sporokarp Psilotum nudum Linnaeus & P.Beauv ... 44
Gambar 4.3 Selaginella willdenovii Desv. & Baker ... 45
Gambar 4.4 Strobilus Selaginella willdenovii Desv. & Baker... 45
Gambar 4.5 Selaginella ornata (Hook.), Grev & Spring ... 46
Gambar 4.6 Strobilus Selaginella ornata (Hook.), Grev & Spring ... 46
Gambar 4.7 Christela dentata (Forsk.) Brownsy&Jermy ... 47
Gambar 4.8 Sorus Christela dentata (Forsk.) Brownsy&Jermy... 47
Gambar 4.9 Diplazium acsenden BI. ... 48
Gambar 4.10 Sorus Diplazium acsenden BI. ... 48
Gambar 4.11 Lepisorus longifolius (BI). Holtt. ... 49
Gambar 4.12 Lepisorus longifolius (BI). Holtt. ... 49
Gambar 4.13 Dicranopteris dichotoma Bernh. ... 50
Gambar 4.14 Sorus Dicranopteris dichotoma Bernh. ... 50
Gambar 4.15 Amphineuron terminans (Bl) Holtt ... 51
Gambar 4.16 Sorus Amphineuron terminans (Bl) Holtt... 51
Gambar 4.17 Goniophlebium persicifolium (Desw) Presl. ... 52
Gambar 4.18 Sorus Goniophlebium persicifolium (Desw) Presl. ... 52
Gambar 4.19 Chingia ferox (Bl) Ching. ... 53
Gambar 4.20 Chingia ferox (Bl) Ching. ... 53
Gambar 4.21 Pteris ensiformis Burm. ... 54
Gambar 4.22 Sorus Pteris ensiformis Burm. ... 54
Gambar 4.23 Pteris longifolia Auctt. ... 55
Gambar 4.24 Sorus Pteris longifolia Auctt... 55
Gambar 4.26 Asplenium nidus Linn ... 57
Gambar 4.28 Sorus Asplenium nidus Linn ... 57
Gambar 4.29 Asplenium tenerum Forst. ... 58
Gambar 4.31 Pityrogramma calomelanos (L).Link ... 59
Gambar 4.32 Sorus Pityrogramma calomelanos (L).Link ... 59
Gambar 4.33 Nephrolepis hirsutula (Forst).Pr ... 60
Gambar 4.34 Sorus Nephrolepis hirsutula (Forst).Pr ... 60
Gambar 4.35 Pneumatopteris ecallosa Holtt. ... 61
Gambar 4.36 Sorus Pneumatopteris ecallosa Holtt. ... 61
Gambar 4.37 Pyrrosia stigmosa (Sw).Ching. ... 62
Gambar 4.38 Sorus Pyrrosia stigmosa (Sw).Ching. ... 62
Gambar 4.39 Phymatodes longisima (Bl).J.Sm ... 63
Gambar 4.40 Sorus Phymatodes longisima (Bl).J.Sm ... 63
Gambar 3.41 Phymatodes scolopendria (Burn) Ching ... 64
Gambar 3.42 Sorus . Phymatodes scolopendria (Burn) Ching ... 64
Gambar 3.39 Tectaria grandidentata (Cesati) Holtt ... 65
Gambar 3.40 Sorus Tectaria grandidentata (Cesati) Holtt ... 65
Gambar 4.43 Drymoglosum piloselloides (L) Presl ... 66
Gambar 4.44 Sorus Drymoglosum piloselloides (L) Presl ... 66
Gambar 4.45 Athyrium esculenta (Retz). Copel. ... 67
Gambar 4.46 Sorus Athyrium esculenta (Retz). Copel. ... 67
Gambar 4.47Athyrium filix Copel. ... 68
Gambar 4.48 Sorus Athyrium filix Copel. ... 68
Gambar 4.49 Nephrolepis falcata (Cav) C. Chr. ... 69
Gambar 4.50 Sorus Nephrolepis falcata (Cav) C. Chr. ... 69
Gambar 4.51 Belvisia revoluta (BI). Copel. ... 70
Gambar 4.51 Sorus Belvisia revoluta (BI). Copel. ... 70
Gambar 4.52 Belvisia mucronata (Fee). Copel ... 71
Gambar 4.53 Sorus Belvisia mucronata (Fee). Copel ... 71
Gambar 4.54 Arachnoides haniffii (Holtt) Ching ... 72
Gambar 4.55 Sorus Arachnoides haniffii (Holtt) Ching ... 72
Gambar 4.56 Adiantum capilus veneris Linn ... 73
Gambar 4.57 Sorus Adiantum capilus veneris Linn ... 73
Gambar 4.58 Lindsaea lucida Bl ... 74
Gambar 4.59 Sorus Lindsaea lucida Bl ... 74
Gambar 4.60 Chyatea obsura (Scort). Copel. ... 75
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Bumi aksara: Jakarta
Agus Tumulyadi, 2011 Profil Potensi Ekonomi Unggulan Desa Mandiri Berbasis Kawasan Pedesaan Desa Pronojiwo,
http://pemberdayaanmasyarakat.com/profil-potensi-ekonomi-unggulan-desa-mandiri-berbasis-kawasan-pedesaan-desa-pronojiwo.html Diakses 20
September 2011
Budi, 2007. Data kerusakan hutan. Departemen Kehutanan. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004: Standart Kompetensi Mata Pelajaran Sains. Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Dewi, 2008. Mengenal Tumbuhan Paku Pteridophyta. Erlangga. Jakarta Dimyati dan Mujiati, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka: Jakarta
Hasairin, 2003. Organ Pada Tumbuhan Tingkat Rendah. Bumi aksara. Jakarta Holtum,1967. Ferns of Malaya. Mc Grawhill:Toronto
Loveles, 1995. Pteridophyta. Surya Pustaka. Jogjakarta
Lubis dan Siti, 2009. Keanekaragaman Dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku Di hutan Wisata Alam Eden Kabupaten Toba Samosir Sumatra Utara. Thesis. Universitas Sumatra Utara, Padang
Muslikhah, 2002. Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Di Hutan Trenggalek. Skripsi. UMM: Malang
Poerwanti, 1998. Jenis-Jenis Penelitian. Gramedia. Jakarta
Piggott, A.G., 1988, Ferns of Malaysia in Colour, Tropical Press SDN. BHD Kuala Lumpur, Malaysia.
Polunin. 2004. Gegrafi Tumbuhan, Aksara Pustaka: Bandung
Rano, D. 2010. Jenis Paku Indonesia. Artikel identifikasi tumbuhan. www. Center of plant.com
Sastrapradja, 2000. Jenis-Jenis Tumbuhan Paku . LBN LIPI : Bogor Scarhman.2000. Media pembelajaran. Jurnal Penelitian. Bandung. Simpson. 2006. Plant systematics. Elsevier Academic Press. New York Smith. 1994. Potensi Tumbuhan Bagi Kehidupan. Surya pustaka. Bandung Stenis, 2008. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT Pradya Paramita. Jakarta Tjitrosoepomo, 1994. Taksonomi Tumbuhan (Taksonomi Khusus). Gadjahmada
University Press. Jogjakarta
ABSTRACT
IDENTIFICATION PTERIDOPHYTA IN PIKET NOL PRONOJIWO LUMAJANG AS BIOLOGICAL RESOURCES
Indonesia has abundant amount of Pteridophyta because Indonesia has a climate that supports the growth of Pteridophyta. Pteridophyta are found in tropical forests that have abundant sunshine and high humidity. Piket Nol Pronojiwo Lumajang climatological characteristics of rainfall is high at 2200 mm / year, the high point of 548.64 to 731.52 meters above sea level, the average temperature of 200 C - 300C. With the astronomical location between 112 ° 54'09 "-113 ° 01'09" east and 8 ° 06'30 "- 8 ° 15'43" LS (Agus, 2011). This area is easily accessible due to impassable Highway Malang - Lumajang. Based on the results of KKL subjects Higher Plants Botany Department of Biology, University of Muhammadiyah Malang study found three members of the Pteridophyta of the four classes of existing classes. But until now has not found data about the types of publications and has not done the research to use as a learning resource in schools.
The purpose of this study is: To know what kind of Pteridophyta found in Piket Nol Pronojiwo Lumajang and tapped the identification of types of Pteridophyta In Piket Nol Pronojiwo Lumajang Biology as the source of learning in school.
This type of study is a descriptive type of research. Research will be conducted in two places, Pteridophyta sampling conducted in Piket Nol Pronojiwo Lumajang and FGD utilization Pteridophyta Piket Nol Pronojiwo Lumajang Mataram Lumajang dilaksakana in high school. Research in Piket Nol Pronojiwo Lumajang from 1 s / d October 15, 2011, while in high school FGD Mataram on October 20, 2011. Samples used in this study is the type of Pteridophyta found in research on either side of the highway in Malang, Lumajang Pasirian Km. Up to 16 Km. 18 +700 on the Piket Nol Pronojiwo Lumajang. Sampling technique to create a system of transects with sample plots of 20 x 20 meters.
Based on the results of the study found 3 classes with 31 types of Pteridophyta Pteridophyta. Use of Pteridophyta for learning resources in schools in the form of herbarium using the method of group discussion. Suggested use as a learning resource at other schools adapt to the availability of learning facilities in schools.
Key words: Identification, Pteridophyta, FGD, Learning resources
Malang, October 31, 2011
Pembimbing I Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pteridophyta memiliki habitat tersebar di seluruh bagian bumi, namun paling banyak ditemukan hidup di tropika. Menurut Tjitrosomo et.al (1983), Pteridhopyta hidup tersebar luas dari tropika yang lembab sampai melampaui lingkaran artika. Jumlah yang sangat besar dijumpai di hutan-hutan hujan tropika dan juga tumbuh dengan subur di daerah beriklim sedang.
Pteridophyta memiliki anggota jenis yang cukup besar, menurut Jones dan Luchsinger (1986) di seluruh dunia ditemukan 13.000 species Pteridophyta. Di Malaya yaitu kawasan yang meliputi sebagian besar kepulauan Indonesia, Philipina, Guinea dan Australia Utara, terdapat 4.000 species Pteridophyta yang mayoritas anggota Kelas Filicinae (Whitten dan Whitten 1995). Menurut Loveless (1999), Pteridophyta memiliki 10.000 species, 3.000 diantaranya diperkirakan hidup di Indonesia.
2
membentuk belukar yang menutupi tanah-tanah kosong. Pteridophyta di lahan terbuka kebanyakan hidup soliter dan tumbuh lebih lambat dari Pteridophyta di daerah ternaungi (LIPI 1980).
Pteridophyta memiliki banyak manfaat bagi manusia, yaitu sebagai tanaman hias sebagai contoh Platycerium, A diantum, A splenium dan Sellaginela; sebagai sayuran yaitu Marsilia crenata, Pteridium aquilinu: sebagai dekorasi dan karangan bunga yaitu Gleichenia linearis, sebagai bahan pembersih yaitu Equisetum, sebagai bahan obat-obatan yaitu A spidium filixmas, Lycopodium
clavatum (Mirna, 2010). Fungsi ekologi Pteridophyta sebagai salah satu
komponen pembentuk vegetasi hutan mampu menahan limpasan air hujan yang bermanfaat untuk mengurangi debit banjir dan penahan air yang berfungsi sebagai sumber air (Polunin, 2004).
3
Berbagai pendekatan yang digunakan dalam KBM Sains (Biologi), harus menempatkan siswa sebagai pusat perhatian utama. Peranan guru dalam menentukan pola KBM di kelas bukan ditentukan oleh didaktik-metodik ‘apa yang akan digunakan’, melainkan pada ‘bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar anak’. Pengalaman belajar yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan dengan mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif (Tjan Kiaw Nio, 2001). Berdasarkan hal tersebut maka pengenalan obyek biologi secara langsung melalui sumber belajar pada siswa menjadi sebuah keharusan dalam pembelajaran biologi.
Piket Nol Pronojiwo Lumajang memiliki karakteristik klimatologi curah hujan cukup tinggi yaitu 2200 mm/tahun, tinggi tempat antara 548.64 sampai dengan 731.52 Mdpl, suhu rata-rata 200 C – 300C. Dengan letak astronomis
antara 112°54’09” -113°01’09” BT dan 8°06’30” – 8°15’43” LS (Agus, 2011). Kawasan ini mudah dijangkau karena dilalui Jalan Raya Malang – Lumajang. Berdasarkan hasil KKL matakuliah Botani Tumbuhan Tinggi Jurusan pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang ditemukan 3 kelas anggota Pteridophyta dari 4 kelas yang ada. Namun sampai saat ini belum didapatkan data publikasi tentang jenis jenis dan belum dilakukan penelitian untuk penggunaan sebagai sumber belajar di sekolah.
4
dengan judul: ” Identifikasi Pteridophyta di Piket Nol Pronojiwo Lumajang Sebagai Sumber Belajar Biologi ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Jenis Pteridophyta apa sajakah yang ditemukan di Piket Nol Pronojiwo Lumajang?
2. Bagaimana cara pemanfaatan Pteridophyta yang ditemukan di Piket Nol Pronojiwo Lumajang sebagai sumber pembelajaran Biologi di sekolah?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis Pteridophyta apa saja yang terdapat di Piket Nol Pronojiwo Lumajang.
2. Memanfatkan hasil identifikasi jenis Pteridophyta di Piket Nol Pronojiwo Lumajang sebagai sumber pembelajaran Biologi di sekolah.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
5
2. Untuk Sekolah, memberikan alternatif sumber belajar Pteridophyta dalam pembelajaran biologi.
1.5 Batasan Istilah
Untuk menghindari timbulnya pengertian ganda maka penulis perlu memberikan definisi istilah sebagai berikut :
1. Identifikasi yaitu pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang atau benda sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut dengan acuan yang telah ditetapkan, dengan kata lain bahwa dengan identifikasi kita dapat mengetahui identitas seseorang atau suatu benda dan dengan identitas tersebut kita dapat mengenal seseorang dengan membedakan dari lain (Simpson, 2006). Pada penelitian ini identifikasi dimaksudkan menentukan nama jenis dan klasifikasi Pteridophyta yang ditemukan berdasarkan ciri yang dimiliki.
2. Pteridophyta merupakan tumbuhan kormus, jelas memiliki akar, batang dan daun, hidup terestrial dan atau epifit, serta menyukai tempat yang lembab. Mengalami pergiliran keturunan dan bereproduksi generatif menggunakan spora (Linda, 2008).
3. Piket Nol Pronojiwo Lumajang adalah daerah yang secara administratif masuk Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
6
5. Biologi adalah adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi adalah gejala atau obyek yang berkaitan dengan makhluk hidup, seperti pembentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkunganya (LCC Universe,2007).
1.6 Batasan Penelitian
1. Identifikasi dilakukan dengan teknik indentifikasi Simpson, 2006 yaitu bisa dilakukan dengan 5 kegiatan yaitu menggunakan kunci identifikasi, deskripsi berdasarkan literatur, specimen pembanding, foto atau gambar serta institusi yang berkompenten. Dalam penelitian ini menggunakan kunci identifikasi Holtum, 1965; Piggott, 1988: Stenis, 2008, Tjitrosoepomo, 1994 dan buku lain yang relevan dan disebutkan sumbernya.
2. Kegiatan penelitian difokuskan pada kanan-kiri Jalan Malang-Lumajang mulai Pasirian km 16 sampai dengan Km 18+700, dengan pertimbangan kemudahan dalam pemanfaatan sebagai sumber belajar.