• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Perancangan Buku Damar Kurung Gresik Dengan Teknik Vector Sebagai Upaya Mengenalkan Kebudayaan Kabupaten Gresik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Perancangan Buku Damar Kurung Gresik Dengan Teknik Vector Sebagai Upaya Mengenalkan Kebudayaan Kabupaten Gresik."

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN TEKNIK VECTOR SEBAGAI UPAYA

MENGENALKAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GRESIK

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Desain Komunikasi Visual

Oleh:

MUHAMMAD NUR FITHRIYADI

12420100062

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Penelitian Terdahulu ... 12

2.2 Pengertian Ilustrasi ... 14

2.3 Pengertian Kebudayaan ... 15

2.4 Pengertian Damar Kurung ... 16

2.5 Pengertian Elemen Dasar Desain ... 20

2.6 Pengertian Layout ... 21

2.6.1 Grid System ... 23

2.6.2 The Golden Section ... 23

2.6.3 The Symetrical grid ... 23

2.7 Teori Tipografi ... 24

2.8 Teori Warna ... 29

2.9 Terori Prinsip Desain ... 30

2.10 Pengertian Vector Graphics ... 31

(3)

x

3.2.1 Observasi ... 35

3.2.2 Wawancara ... 36

3.2.3 Studi Literatur ... 37

3.5 Teknik Analisa Data ... 37

BAB IV PEMBAHASAN ... 38

4.1 Hasil dan Analisa Data ... 39

4.2 Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) ... 51

4.3 Unique Selling Preposition ... 52

(4)

vii

ABSTRAK

Tujuan dari desain buku Damar Kurung Gresik adalah untuk mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang melakukan wawancara, observasi, dan literatur untuk memperoleh data yang digunakan untuk mendukung pembuatan konsep desain buku Damar Kurung Gresik. Data dianalisis dengan menggunakan beberapa tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Setelah menganalisa data, ditemukan sebuah konsep desain atau kata kunci “Youthful”. Deskripsi “Youthful” adalah awet atau tetap memiliki semangat muda. Konsep “Youthful” bertujuan untuk menunjukkan bahwa Gresik adalah daerah yang memiliki masyarakat yang memiliki semangat muda. Artinya, konsep yang benar-benar disajikan untuk menanamkan persepsi masyarakat bahwa masyarakat Gresik hingga tua tetap memiliki semangat muda. Hasil dari perancangan buku Damar Kurung adalah untuk mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik sehingga anak-anak dan remaja dapat mengenal dan meneruskan kebudayaan khas kabupaten Gresik.

(5)

1

1.1 Latar Belakang

(6)

(Irwan Abdulah, 2006:1). Sebagai manusia yang berbudaya dan berbangsa dalam memenuhi kebutuhan hidup, berusaha untuk mengelola segala sesuatau yang tersedia di alam sekitar sesuai dengan kemampuannya, salah satu dari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam kesenian, adalah keterampilan mencipta dan membantu membuat karya seni rupa, antara lain berupa karya seni rupa kerajinan atau kriya (Ismoerdijahwati, 2009:13). Untuk mengetahui dan mempelajari sebuah kebudayaan dan kesenian banyak sekali dijumpai buku sejarah baik untuk umum dan juga khusus untuk buku pelajaran di sekolah.

(7)

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi maka proses belajar mengajar juga semakin canggih dan modern, buku pelajaran juga di gunakan seperlunya dan lebih efisien dengan menggunakan cara presentasi menggunakan media slide. Hal ini menunjukkan bahwa tulisan yang begitu banyak dalam buku pelajaran saat ini sudah tidak efisien dan lebih mudah di mengerti dengan cara langsung meringkas materi dari buku pelajaran tersebut. Untuk remaja tentunya adalah usia yang harus di kenalkan pada budaya Indonesia dengan cara diajarkan dan ditunjukkan ilmu sejarah sehingga dapat mengetahui banyaknya ragam budaya asli Indonesia yang diciptakan pada masa lalu sehingga mereka bisa mengenal kebudayaannya. Remaja cenderung lebih menyukai buku pelajaran yang di dalamnya terdapat ilustrasi, maka gambar ilustrasi memiliki pengaruh terhadap minat baca remaja.

(8)

Pada awalnya, ketika seorang seniman grafis melukiskan ilustrasi dari sebuah cerita atau dongeng masa lalu, mereka mencoba menggambarkan suatu keadaan secara natural sebagaimana orang menggunakan kamera untuk memotret suatu keadaan. Oleh karena itu, sebuah karya ilustrasi dibuat sedemikian detail mendekati keadaan sebenarnnya. Karya itu dikelompokan sebagai fine art seperti karya lukis yang ada pada zaman itu. Ketika teknik fotografi belum begitu maju, orang yang hidup pada akhir abad 18 lebih suka memanfaatkan goresan pena ilustrasi untuk menggambarkan suatu pemandangan atau suasana. Teknik reproduksi dilakukan dengan Lithografi. Lithografi adalah proses pencetakan yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Aloys senefelder dari Jerman. Lithografi pada awalnya merupakan teknik cetak di atas batu (lithos) yang diukir, yang pada perkembangannya kemudian menggunakan pelat metal. Pada zaman modern, pencetakan bahkan dilakukan dengan pelat kertas dan proses cetaknya disebut offset. Pada awal era lithografi itulah ilustrasi mengalahkan fotografi dalam teknik

pembuatan dan reproduksinya (Kusrianto, 2009 : 144).

(9)

kosong. Misalnya dalam majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto (Kusrianto, 2009:140). Pada saat teknologi komputer sudah popular, goresan ilustrasi berwarna yang terutama dibuat dengan pena dan tinta hitam maupun cat air, kini digantikan dengan program-program gambar berbasis vektor seperti CorelDRAW, Illustrator, Canvas, maupun FreeHand. Kemudian gambar yang diperoleh menggunakan komputer dapat dimodifikasi dan digandakan dengan cepat, baik secara keseluruhan maupun di bagian-bagian tertentu sehingga pembuatan efek yang sama pada saat harus membuat adegan lain dari ilustrasi akan menjadi lebih mudah. (Kusrianto, 2009 : 157). Oleh karena itu Judul yang muncul untuk tugas akhir ini adalah perancangan buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector upaya mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik. Ilustrasi Damar Kurung tidak menggunakan teknik seni lukis Damar Kurung melainkan menggunakan teknik digital yaitu vector, karena mengembangkan sebuah tradisi dengan mengikuti arus modern merupakan hak masyarakatnya tanpa menghilangkan ciri khas dari budaya atau tradisi tersebut, membuat vector Damar Kurung akan menjadi nilai tambah karena belum pernah ada yang membuat Damar Kurung dengan teknik vector, terlebih lagi sebuah vector flat design merupakan visual yang mempunyai

(10)

membuat Damar Kurung sesuai keinginannya selama tidak jauh dari ciri khas Damar Kurung, apabila harus sesuai pakem juga pastinya Damar Kurung akan semakin hilang dan tidak bisa mengikuti perkembangan jaman (Novan Effendi: 2016).

(11)
(12)

secara tidak langsung telah menjadi budaya kota Gresik dan di setujui oleh masyarakat sendiri yaitu salah satunya budaya tok-tok sapi bawean. Ketiga kesenian yang (lukis dan gambar) yaitu sebuah artefak budaya yang sudah di kenal oleh masyarakat. (Koentjaraningrat, 1979: 203-204). Ada 5 pembagian wilayah dalam pengaruh kebudayaan di kabupaten Gresik yaitu budaya urban pengaruh pendatang etnis lain, budaya kedaton giri pengaruh dari kerajaan, budaya pesisir pengaruh masyarakat nelayan, budaya perbatasan pengaruh masyarakat di daerah perbatasan, dan budaya tanjung jauh khusus untuk masyarakat pulau Baewan (Novan Effendi : 2015).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu Bagaimana merancang buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector sebagai upaya mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan dari Rumusan masalah di atas ada pula batasan yang perlu di ketahui :

a. Buku Ilustrasi membahas tentang kebudayaan Gresik yang berbeda dengan daerah lain dan masih di lakukan setiap tahun.

(13)

c. Teknik yang di pakai vector flat design Damar Kurung bukan seni lukis Damar Kurung.

d. Gambar Damar Kurung bersifat kontemporer cara gambar bebas berbekal pakem utama dengan teknik digital Vector sebagai gambar ilustrasi buku kebudayaan Gresik.

e. Perancangan buku tidak dijual melainkan disumbangkan sebagai media riset data Lembaga masyarakat yaitu Damar Kurung Institute.

1.4 Tujuan

Tujuan merancang buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector tentang kebudayaan kabupaten Gresik adalah :

a. Sebagai upaya mengenalkan kebudayaan Gresik yang khas dan masih bertahan dilakukan sampai sekarang.

b. Sebagai media riset yang mengenalkan Visualisasi bentuk gambar yang dimiliki Damar Kurung sendiri.

c. Buku Damar Kurung nantinya disumbangkan sebagai media riset tentang kebudayaan dan Damar Kurung di Damar Kurung Institute.

1.5 Manfaat

(14)

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai bahan referensi untuk penelitian Damar Kurung Gresik selanjutnya, khususnya yang terkait dengan seni dan kebudayaan kabupaten Gresik.

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Berharap meningkatkan minat baca dan pengetahuan remaja.

(15)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan masalah seni Damar Kurung dan dan budaya kota Gresik yang ada didalamnya. Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa jurnal.

Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Wahyu tentang Damar Kurung, Damar Kurung merupakan seni tradisi yang masih bertahan sampai sekarang. Seni tradisi ini bukanlah sebuah mata pencaharian bagi pembuatnya. karena pembuatan seni ini pada saat sekarang hanya untuk melestarikan sebuah seni tradisi yang sudah ada sejak dulu. (Rizky Wahyu. 2013: 122).

(16)

bahan mika untuk dinding Damar Kurung, rangka dari bambu ke rangka kayu yang lebih bagus, dan untuk penerangannya yang dulunya menggunakan lilin berubah menggunakan bola lampu.

Kemunculan Damar Kurung disetiap acara padusan masih dipertahankan oleh keluarga dengan tetap berjualan di acara ritual tersebut. Meski pihak keluarga tidak menjual dengan jumlah besar. Hal-hal yang masih menjadi ciri khas Damar Kurung juga Masih di pertahankan, seperti halnya warna-warna yang dipakai dalam pembuatan lukisan, dan juga bentuk gambar pada lukisan ini.

Kesenian ini penuh dengan makna dan simbol keagamaan yang dimunculkan dari lukisan pada dinding Damar Kurung, mencerminkan sebuah tradisi Masyarakat yang kental dengan kehidupan religi. Adanya penggambaran tentang orang Sholat, mengaji, kesenian-kesenian yang bernuansa islam seperti Hadrah dan Qosidah, dan juga tentang kegiatan-kegiatan kebudayaan setempat. Dalam hal ini tentang kebudayaan Selamatan Tujuh bulanan (Tingkeban), Padusan (mengirim doa ke makam kerabat ketika mau memasuki Bulan Puasa). Selain masalah Religi, Damar Kurung juga menceritakan kultur dan kebiasaan masyarakat Gresik. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang tergambar dalam lukisan Damar Kurung sampai sekarang masih di lakukan masyarakat meski sebagian sudah sangat jarang ditemui.

(17)

orang-orang tertentu. Karena kesenian ini memiliki yang cukup kental dengan masyarakat Gresik (Rizky Wahyu. 2013: 123).

2.2 Pengertian Ilustrasi

Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik sketsa, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tert ulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna (Kusrianto. 2007: 110).

Teknik membuat ilustrasi yang kemudian merupakan bagian dari grafis desain tidak dapat dipisahkan dari teknik reproduksi yang berkembang waktu itu. Teknik pertama yang dikenal dengan nama woodcut alias membuat cukilan atau relief pada sebuah papan kayu kemudian dicap pada kertas atau kain. Ilustrasi berfungsi untuk: a. Menarik perhatian.

b. Merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan. c. Memberikan eksplanasi atas pernyataan.

d. Menonjolkan keistimewaan daripada produk e. Memenangkan persaingan.

(18)

h. Menonjolkan suatu merk atau semboyan dan mendukung judul iklan.

Dalam perkembangannya, ilustrasi sangat diperlukan baik dalam dunia penerbitan buku buku, majalah, surat kabar, reklame, dan sebagainya. Ilustrasi dapat berupa gambar, foto, maupun grafis lainnya. Gambar merupakan penjelasan yang dapat menerjemahkan isi iklan secara menyeluruh, mampu menarik perhatian sekaligus menangkap pandangan secara sepintas. Sebab karya yang bermutu akan muncul dari hubungan baik antara ide, gaya penyajian, teknik, dan bahan. Ilustrasi dapat dihasilkan melalui beberapa teknik yaitu gambar tangan Hand Drawing dengan beberapa teknik yaitu teknik arsir, teknik garis, teknik tikik tikik dots, teknik blok, teknik half tone, teknik goresan kering, teknik wood engraving.

2.3 Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan itu merupakan blue-print yang telah menjadi kompas dalam perjalanan hidup manusia, ia menjadi pedoman dalam tingkah laku. Kelangsungan suatu kebudayaan tergantung pada pelaku kebudayaan tersebut (Irwan Abdulah, 2006 :1). Sebagai manusia yang berbudaya, dan berbangsa dalam memenuhi kebutuhan hidup, berusaha untuk mengelola segala sesuatau yang tersedia di alam sekitar sesuai dengan kemampuannya. Salah satu dari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam kesenian, adalah ketrampilan mencipta dan membantu membuat karya-karya seni rupa, antara lain berupa karya seni rupa kerajinan atau kriya (Ismoerdijahwati, 2009:13).

(19)

rupa antara lain seni ukir, seni lukis, dan seni tatah. Seni sastra meliputi bentuk-bentuk puisi seperti kinanti dan pangkur, bentuk-bentuk-bentuk-bentuk prosa seperti babad dan cerita rakyat. Seni teater meliputi wayang uwong, ketoprak dan ludruk. Seni tari meliputi reog, jatilan slawatan (Ahimsa. 2000:339).

Untuk memahami karya seni, perlu diketahui wujud seninya terlebih dahulu, sebab wujud seni mencakup dua aspek, yakni nilai intrinsik seni dan nilai ekstrinsik seni. Nilai intrinsik seni dibentuk oleh matrial seninya seperti cat lukis dan bidang gambarnya. Sedangkan landasan yang digunakan adalah nilai ekstrinsiknya seperti gagasan, pikiran dan perasaan seniman yang diwujudkan dengan penggambaran bentuk yang menyerupai pengalaman sehari-hari (Ismoerdijahwati, 2009:15).

2.4 Pengertian Damar Kurung

(20)

Perekonomian dan Industri Masyarakat Gresik dalam dalam Lukisan Damar Kurung. Gresik ditetapkan sebagai bagian salah satu wilayah pengembangan Gerbang kertosusilo dan juga sebagai wilayah industri, maka kota Gresik menjadi lebih terkenal dan tidak saja di persada nusantara, tapi juga ke seluruh dunia yang ditandai dengan munculnya industri multi modern yang patut dibanggakan bangsa Indonesia.

Cerita-cerita pada lukisan Damar Kurung Masmundari sangatlah kental dengan nuansa Islam di lingkungannya. Masmundari sendiri selalu memunculkan kegiatan keagamaan seperti ini dalam lukisannya di Damar Kurung. Lukisan-lukisan pada Damar Kurung Masmundari selalu memunculkan ritual-ritual keagamaan seperti, kegiatan Padusan atau nyekar pada makam kerabat yang sudah meninggal menjelang bulan Puasa, kesenian hadrah, dan kegiatan sholat berjamaah, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat Gresik ketika bulan puasa.

Dari pendapat itu sangat terlihat bahwa Masmundari mencoba untuk mengenalkan ke dunia luar bahwa gersik adalah daerah yang serat dengan nuansa Islam. Bisa jadi gambar Damar Kurung Masmundari merupakan budaya pitutur yang dilewatkan melalui Gambar. Simbol-simbol islam disini sangatlah kental, seperti kegiatan sholat, proses pendidikan agama pada generasi muda khususnya anak-anak yang tergambar dalam lukisan yang berjudul belajar mengaji, dan kegiatan-kegiatn yang menandakan hari-hari besar pada masyarakat Islam.

(21)

tentang gambaran masyarakat Gresik seperti bagaimana dan kebudayaan-kebudayaan apa saja yang tetap dilakukannya. Selepas sebagai sarana Informasi. lukisan pada Damar Kurung juga berfungsi sebagai pitutur kepada generasi muda dan masyarakat luar Gresik.

Ketika melihat lukisan Damar Kurung memang serat dengan budaya pitutur tentang kebudayaan masyarakat gresik yang di lewatkan melalui lukisan Damar Kurung. selain sebagai penggambaran masyarakat Gresik. lukisan pada Damar Kurung juga merupakan media atau sarana untuk membantu progam pemerintah seperti progam KB, kegiatan Posyandu dan Balita. Selain tentang KB, masundari juga membuat lukisan Damar Kurung yang bercerita tentang posyandu. Dimana lukisan ini bertujuan sama dengan lukisan mbok Omah. Bertujuan untuk mensukseskan progam pemerintah yaitu progam posyandu (Pos Layanan Terpadu). Posyandu sendiri bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan dan lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan.

(22)

tentang penyebaran agama Islam, dan Masmundari sendiri pernah menggambar tentang penyebaran Islam oleh Sunan Giri dan Mbah Sindujoyo.

Menurut pak Fatah Masmundari itu sebenarnya lebih pantas di panggil sebagai pelestari kesenian ini bukan sebagai pencipta kesenian ini. hal ini juga disampaikan oleh Pak Nud bahwa kesenian yang sudah di jadikan kesenian masyarakat ini sebenarnya tidak bisa di jadikan milik keluarga atau perorangan. Kecuali pihak keluarga mendata ada berapa lukisan Damar Kurung yang pernah di buat oleh Masmundari maka itu yang bisa di hak patenkan oleh keluarga. Menurut pak Nud dulu rencana untuk mempatenkan kesenian ini adalah supaya tidak takut kehilangan atau diklaim kesenian oleh bangsa atau daerah lain. namun perkembangannya malah menjadi hak milik keluarga (Mustakim, 2010 : 19).

(23)

2.5 Pengertian Elemen Dasar Desain

Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain karena elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan masing-masing memiliki sikap tertentu terhadap yang lainnya. Elemen-elemen visual tersusun dalam satu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip desain. Dalam sebuah desain terdapat beberapa unsur atau elemen yang diperlukan, diantaranya: Titik titik merupakan salah satu unsur visual yang dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik merupakan bagian kecil dari garis, karena pada dasarnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik yang sangat dekat.

a. Garis dikenal sebagai goresan atau coretan, dan batas limit suatu bidang atau

warna. Ciri khas dari garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis memiliki fungsi tertentu yang pada dasarnya digunakan untuk mengarahkan gerakan mata. Garis terdiri dari empat macam, yakni garis vertikal, horizontal, diagonal, dan garis yang berbentuk gelombang.

b. Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Bidang

bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, serta dengan mempertemukan potongan hasil goresan serta garis.

c. Ruang lebih mengarah pada perwujutan tiga dimensi sehingga ruang dapat

dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu.

d. Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh terhadap desain,

(24)

e. Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Pengertian lain menyebutkan

bahwa tekstur merupakan gambaran dari suatu permukaan benda. Dalam penerapannya tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna (Supriyono, 2010:57).

2.6 Pengertian Layout

Layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendesain (Rustan, 2008:2).

(25)

menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Prinsip layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain:

a. Urutan (Sequence)

Dalam desain, tidak semua informasi bisa ditampilkan sama kuat karena dapat membuat pembaca kesulitan menangkap pesan. Sequence adalah mengurutkan informasi dari yang harus dibaca pertama sampai yang bisa dibaca setelah pesan utama.

b. Penekanan (Emphasis)

Dalam desain, penekanan dapat diberikan terhadap informasi utama agar menjadi pusat perhatian. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: memberikan ukuran yang jauh lebih besar dibanding elemen lain, memberi warna yang kontras dengan latar belakang dan elemen lain, meletakkan elemen diposisi yang menarik perhatian, dan menggunakan bentuk/style yang berbeda dengan sekitarnya.

c. Keseimbangan (Balance)

Pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian berat bertujuan menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat.

d. Kesatuan (Unity)

(26)

2.6.1 Grid System

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga

konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. 2.6.2 The Golden Section

Sebelum kita bisa membuat grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk meletakkannya. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah.

Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi.

2.6.3 The symetrical grid

(27)

bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi 2 : 3.

Sistem Layout digunakan hampir pada semua bidang yang berhubungan dengan desain visual, anda mungkin pernah mendengar kata layout berita, layout rumah, layout web dll.

2.7 Teori Tipografi

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi

verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi

dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara

desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan

nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk

menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal

yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual (Adi Kusrianto, 2006;2)

menuturkan latar belakang tipografi atau ilmu tentang huruf dimulai sejak manuia

berusaha menuangkan pesan-pesan yang ingin disampaikannya melalui tulisan.

Mengenal latar belakang itu diperlukan agar pembaca dapat memahami

perkembangan dari tahap ke tahap budaya manusia dalam hal tulis menulis.

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan

pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan

kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan

(28)

karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.

Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

Dalam suatu karya desain, semua elemen yang ada pada void (ruang tempat

elemen-elemen desain disusun) saling berkaitan. Tipografi sebagai salah satu

elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain,

serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain secara keseluruhan.

Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut dengan desain

tipografi. Tulisan tangan adalah sederetan tanda-tanda yang mempunyai arti dan

dibuat dengan tangan.

Komponen dasar daripada tipografi adalah huruf (letterform), yang

berkembang dari tulisan tangan (handwriting). Berdasarkan ini, maka dapat

disimpulkan bahwa tipografi adalah sekumpulan tanda-tanda yang mempunyai

arti. Penggunaan tanda tanda tersebut baru dapat dikatakan sebagai desain

tipografi apabila digunakan dengan mempertimbangkan graphic clarity dan

prinsip-prinsip tipografi yang ada. Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang

sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu legibility, clarity,

visibility, dan readibility.

Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat

terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain

sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu

huruf. Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus mengenal dan

(29)

penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat

juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat. Legibility adalah

tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah.

Hal ini bisa ditentukan oleh:

a. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan

sebagainya.

b. Penggunaan warna

c. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya

dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan

huruf baik untuk membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan

hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf.

Jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus

dilihat dan dirasakan. Ketidak tepatan menggunakan spasi dapat mengurangi

kemudahan membaca suatu keterangan yang membuat informasi yang

disampaikan pada suatu desain komunikasi visual terkesan kurang jelas.

Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca

merasa cepat capai dan kurang dapat membaca teks tersebut dengan lancar, maka

teks tersebut dapat dikatakan tidak readible.

Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud dengan visibility

adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain

(30)

gunakan untuk headline dalam brosur tentunya berbeda dengan yang kita gunakan

untuk papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar

sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap karya desain mempunyai

suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi

harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat

berkomunikasi dengan baik.

Prinsip pokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf

yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target

pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan

pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh

pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity

adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain-lain.

Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di atas

mempunyai tujuan utama untuk memastkan agar informasi yang ingin

disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual dapat tersampaiakn

dengan tepat. Penyampaian informasi tidak hanya merupakan satu-satunya peran

dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi visual. Sebagai

seuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi atau

berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain, dan

memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga desain-desain elemen

yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya

(31)

Pemilihan jenis dan karakter huruf, serta pengelolaannya akan sangat menentukan keberhasilan desain komunikasi visual. Dibaca tidaknya sebuah pesan tergantung pada penggunaaan huruf (typeface) dan cara penyusunannnya. Informasi semenarik apapun, bisa tidak dilirik pembaca karena disampaikan dengan tipografi yang buruk (Supriyono, 2010:19).

Berdasarkan sejarah perkembangannya, huruf dapat digolongkan menjadi tujuh gaya/style, yaitu :

a. Huruf klasik : Bentuknya cukup menarik dan sampai sekarang masih banyak digunakan untuk teks karena memiliki kemudahan baca (readability) cukup tinggi. Salah satu contoh gaya huruf ini adalah Garamond .

b. Huruf Transisi : Font yang termasuk jenis ini adalah Baskerville dan sering dipakai untuk judul.

c. Huruf Modern Roman : Font yang termasuk dalam Modern Roman antara lain Bodoni. Huruf ini sudah jarang digunakan untuk teks karena ketebalan tubuh huruf sangat kontras, bagian yang vertical tebal, garis horizontal dan serifnya sangat tipis sehingga sulit dibaca dan bahkan sering tidak terbaca.

(32)

penulisan judul atau teks yang pendek. Huruf ini sering digunakan dalam buku dan majalah karena memiliki citra dinamis, modern dan simpel.

e. Huruf Berkait balok : huruf Egyptian memiliki kait berbentuk balok yang ketebalannya hampir sama dengan tubuh huruf sehingga terkesan elegan, jantan, dan kaku.

f. Huruf tulis (script) : Jenis huruf ini berasal dari tulisan tangan (hand-writing), sangat sulit dibaca dan melelahkan jika dipakai untuk teks yang panjang. g. Huruf hiasan (Decorative) : Huruf ini bukan termasuk huruf teks sehingga

sangat tidak tepat jika digunakan dalam teks panjang. Huruf ini lebih cocok untuk satu kata atau judul yang.

2.8 Teori Warna

Disadari atau tidak, warna memainkan peran yang sangat besar dalam pengambilan keputusan saat membeli barang. Penelitian yang dilakukan oleh Institute for Color Research di Amerika (sebuah Institut penelitian tentang warna)

menemukan bahwa seseorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk dalam waktu hanya 90 detik saja. Dan keputusan tersebut 90%-nya didasari oleh warna (Rustan, 2013:72).

(33)

Sudah umum diketahui bahwa warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat mempengaruhi emosi manusia. Warna dapat pula menggambarkan suasana hati seseorang. Pada seni sastra baik sastra lama maupun sastra modern, puisi atau prosa, sering terungkap perihal warna baik sebagai kiasan atau sebagai perumpamaan (Dramaprawira, 2002:30).

Warna dapat dilihat dari tiga dimensi yaitu :

a. Hue : pembagian warna berdasarkan nama-nama warna seperti merah, biru, hijau, kuning dan seterusnya

b. Value : terang gelapnya warna

c. Intensity : tingkat kemurnian atau kejernihan warna

Secara visual warna dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu warna dingin dan warna panas. Warna-warna dingin seperti hijau, biru, biru-hijau, biru-ungu, dan ungu dapat memberikan kesan pasif, statis, kalem, damai dan secara umum kurang mencolok. Warna-warna panas seperti merah, merah-oranye, oranye, kuning-oranye, kuning, kuning-hijau, dan merah-ungu memiliki kesan hangat, dinamis, aktif dan mengundang perhatian (Dramaprawira, 2002:77-81).

2.9 Teori Prinsi Desain

(34)

a. Keseimbangan (balance) : pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance yaitu dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara

simetris atau setara, disebut keseimbangan formal . Keseimbangan yang kedua adalah keseimbangan asimetris.

b. Tekanan (emphasis) : Penekanan atau penonjolan objek ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan menggunakan warna mencolok, ukuran foto / ilustrasi dibuat paling besar, menggunakan huruf sans serif ukuran besar, arah diagonal, dan dibuat dan dibuat berbeda dengan elemen-elemen desain lain.

c. Irama (Rhytm) : Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang yang berupa repetisi dan variasi. d. Kesatuan (unity) : Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan

tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur desain lainnya (Supriyono, 2010:105).

2.10 Pengertian Vector Graphics

(35)

penyusunannya dan kondisi monitor karena tampilan vektor tersusun atas garis-garis. Kelebihan gambar vektor :

a. Ukuran file yang dihasilkan kecil, sehingga menghemat memory penyimpanan.

b. Objek gambar Vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa menurunkan mutu tampilannya.

c. Dapat dicetak pada resolusi tertinggi printer Anda.

d. Menggambar dan menyunting bentuk Vektor relatif lebih mudah dan menyenangkan.

(36)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Perancangan Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Dijelaskan oleh David Williams (1995) seperti yang dikutip Moleong (2007:5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.

(37)

Observasi mengenai semua informasi tentang damar kurung dan juga kebudayaan apa saja yang aktif dan di adakan setiap tahunnya bagimana kegiatan budaya yang di lakukan di Kota Gresik yang setiap tahun itu di laksanakan.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Tempat penelitian menentukan sekali dalam memperoleh informasi untuk menyampaikan kebenaran dari suatu penelitian, karena tempat merupakan instrumen pokok dalam suatu penelitian kualitatif. Tempat penelitian yang akan peneliti gunakan adalah di kawasan daerah pusat kota Gresik Jawa Timur karena di kota Gresik adalah lokasi atau tempat diselenggarakannya kegiatan budaya dan tradisi asli kabupaten Gresik salah satunya kesenian Damar Kurung.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memudahkan sistem kerja dalam hal desain terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data. Data yang terkumpul untuk suatu kasus desain ini kemudian dianalisa, Adapun teknik pengumpulan data dalam metode penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut :

3.2.1 Observasi

(38)

Pada metode ini, penulis melakukan survey ke lapangan secara langsung mencari informasi dan mengamati situasi dari kegiatan kebudayaan tersebut ke seiap acara ,kebudayaan yang masih ada di kota Gresik antara lain rebo wekasan, malem selawe, pasar bandeng, haul, seni pencak macan, kedundangan, padusan, diba’an, Festival Damar Kurung, dan seni Damar Kurung sendiri. (Novan

Effendy:2016)

3.2.2 Wawancara

Wawancara/kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) (Arikunto, 2002:132).

Agar penulis mendapatkan data atau informasi yang tepat yang dibutuhkan, maka penulis mengadakan wawancara. Wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur, dijawab dengan lebih bersifat non formal. Penulis melakukan wawancara langsung masyarakat Gresik, selanjutnya sebagai data yang lebih valid juga mewawancarai seniman sekaligus peneliti yang juga mengumpulkan data sebagai riset damar kurung yaitu bapak Novan Effendi, mengetahui perkembangan budaya dan kesenian kepada guru seni dan budaya bapak Achmad Syafi’I,S.Pd. dan Achmad Yoni Rizal,S.Pd. ,untuk mengerti sejarah dan informasi

(39)

3.2.3 Studi Literatur

Menggunakan literatur untuk data komparatif dalam menunjang semua data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh teori-teori dan mempelajari peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan (Moleong, 2001:113).

Sesuai dengan teori diatas, penulis mencari data menggunakan literatur yang meliputi buku-buku, kamus dan internet yang memberikan informasi tentang Kebudayaan di Kota Gresik dan juga tentang Damar Kurung sendiri hal ini untuk mendukung perancangan buku artefak budaya damar kurung kota gresik dengan teknik vektor upaya mengenalkan kebudayaan kota gresik.

3.3 Teknik Analisa Data

(40)

39

4.1 Hasil dan Analisis Data

Pada bab ini difokuskan pada metode yang digunakan dalam perancangan karya, observasi data dan teknik pengolahannya dalam perancangan buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vektor sebagai upaya mengenalkan kebudayaan kota Gresik.

4.1.1 Hasil Observasi

Hasil pengamatan oleh penulis selama 22 tahun tinggal di kota Gresik hampir semua kegiatan budaya kota Gresik sudah pernah diikuti, baik sendiri atau bersama keluarga dan teman. Namun pada hari Sabtu tanggal 16 April 2016 lebih di fokuskan lagi pengamatan mengenai pakem Damar Kurung kontemporer pada saat ini dan juga pengamatan kebudayaan ini difokuskan pada kegiatan budaya di kabupaten Gresik yang khas atau berbeda dengan daerah lainnya dan masih rutin dilakukan setiap tahun, dari hasil pengamatan penulis selama tinggal di Gresik kegiatan kebudayaan masyarakat Gresik kental akan tradisi agama islam yang di wariskan oleh sunan Giri dan juga tokoh islam lainnya. Kebudayaan Gresik sangat banyak dan beragam beberapa, namun karena termakan oleh waktu dan jaman budaya tersebut semakin berkurang. Terbukti dari catatan daftar kegiatan kebudayaan di Gresik yang penulis dapatkan dari berbagai sumber seperti media website, Blog, surat kabar, wawancara dan pengamatan secara langsung, dari

(41)

tidak terlaksana. Hal tersebut terjadi karena yang mempertahankan tradisi budaya adalah orang yang umurnya sudah tua dan sedikitnya penerus atau pewaris budaya tersebut. Selanjutnya pengamatan Damar Kurung, Damar Kurung adalah budaya seni visual tunggal kabupaten Gresik karena sebenarnya Damar Kurung sudah ada sejak zaman kerajaan sunan Giri bahkan sebelumnya namun yang dikenal membuat Damar Kurung sehingga menjadi budaya visual Gresik adalah sang legenda pelukis mbah Masmundari yang tinggal di kota Gresik dan Damar Kurung biasanya di jual oleh keluarga Masmundari di sekitar makam Tlogo Pojok kota Gresik.

(42)

ungkapan sukur dan pesta kemenangan setelah melakukan ibadah puasa bagi orang muslim.

Pada hari ketujuh atau seminggu setelah lebaran biasanya masyarakat melakukan kegiatan kupatan yaitu membuat ketupat yang di makan bersama keluarga besar, opor ayam dan ketupat menjadi sajian menunya. Pada bulan safar hari rabu awal bulan terdapat keiatan budaya di desa Suci yaitu malem rebo wekasan yaitu kegiatan ritual masyarakat desa suci dengan mandi di telaga suci dan melakukan kegiatan ritual agama islam lainnya seperti yang di lakukan oleh masyarakat Giri pada kegiatan budaya malam selawe dan tentunya tidak lupa diramaikan dengan pasar malam.

Kegiatan budaya selain di lakukan pada bulan tertentu ada pula kegiatan yang di lakukan pada hari atau tanggal yang menyesuaikan seperti Sedekah Bumi dan sedekah laut yaitu tradisi masyarakat Gresik untuk acara pesta dan ungkapan syukur. Peringatan hari penting umat islam seperti kedundangan tradisi masyarakat desa Lumpur, Molod tradisi peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi). Ogoh ogoh acara budaya di daerah menganti yang pada dasarnya dilakukan oleh umat hindu di hari besar nyepi seperti di bali, Nyadran yaitu kegiatan membersihkan makam leluhur, kemanten sunat, macapat dan masih banyak lagi namun banyak yang sudah hilang.

(43)

pasar malam karena hampir semua kegiatan tradisi kabupaten Gresik yang di

Hasil wawancara hari Sabtu tanggal 16 April 2016 kepada Novan Effendy selaku peneliti, pelukis Damar Kurung dan budayawan dari Damar Kurung Institute yaitu sebuah institusi yang mengumpulkan data riset kebudayaan dan lentera salah satunya Damar Kurung, memberikan informasi mengenai Damar Kurung dan kebudayaan di Gresik. Damar Kurung memiliki pakem khusus untuk gambar yang bersifat naif tersebut, hal tersebut untuk mempertahankan tradisi yang saat ini masih terjaga. Pakem tersebut seperti :

a. Gambar dari segi mahluk hidup, benda, bangunan dan sebagainya berbentuk 2 dimensi.

b. Menggunakan warna cerah, seperti warna pakem : merah cerah, hijau, Biru, kuning, jingga ungu. Dapat dikatakan sebagai warna pelangi Mejikuhibiniu yang cerah sebagai pewarnaan damar kurung yang sebagai warna favorit anak kecil, dan Putih sebagai warna latar gambar.

c. Untuk manusia selalu menghadap arah samping,

(44)

juga kubah untuk masjid. Sedangkan untuk manusia yang melakukan kegiatan di luar ruangan, harus ditambahkan tanaman seperti daun yang hijau atau pohon kelapa.

e. Objek benda berjajar cara penggambaran tidak boleh menumpuk, terdapat satu, dua, atau tiga frame dalam satu bidang ruang atau halaman, contoh acara pernikahan orang yang menikah atau pengantin harus di gambar dalam frame yang berbeda dengan sudut pandang berbeda namun gambarnya sama, maksudnya adalah dalam frame satu adalah pengantin wanita dan di bawahnya atau frame lainnya adalah gambar pengantin pria. Apabila gambar berupa objek makanan dan barang barang yang di tata sedemikian rupa dan bersifat menumpuk maka di gambar dengan cara bertumpuk ke atas tidak menumpuk menutupi objek satu dengan lainnya. f. Terdapat simbol segitiga dari tiga titik yang mengarah ke atas yang artinya

hubungan manusia dengan Tuhan Segitiga titik mengarah ke bawah yang artinya rahmat dari tuhan

(45)

Gambar 4.1 Objek Damar Kurung Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.2 Objek daun hijau dan pohon kelapa

Sumber : Hasil Olah peneliti 2016

(46)

Gambar 4.4 Objek Tenda atau atap Sumber : Hasil Olah peneliti 2016

Gambar 4.5 Simbol segitiga titik titik Sumber : Hasil Olah peneliti 2016

(47)

Tema dari gambar Damar Kurung asli milik mbah Masmundari sendiri mengambil dari kegiatan masyarakat kota Gresik sendiri dan memiliki 3 jenis budaya yaitu terdiri dari kecamatan Gresik yaitu budaya Urban yang biasanya adalah kegiatan budaya berupa festival, kecamatan Kebomas/Giri budaya keraton atau kerajaan yang berupa ritual, dan kecamatan manyar yg mengandung kebudayaan pesisir yaitu kegiatan nelayan. Hal tersebut di karenakan sang pelukis mbah Masmundari bertempat tinggal di kota dan yang di gambar oleh beliau adalah langsung apa yang dilihatnya. Tema kegiatannya identik kegiatan Islam pada bulan Ramadhan karena beliau hidup di lingkungan muslim dan biasanya Damar Kurung buatannya di jual saat kegiatan padusan menjelang bulan puasa ramadhan. Tujuan Damar Kurung juga selain sebagai interior juga menjadi sebuah gambar yang menginformasikan dan menyampaikan pesan gambaran ilustrasi kegiatan masyarakat di Gresik seperti apa.

Gambar 4.7 wawancara dengan Novan Effendi Sumber : Penulis 2016

(48)

cara menggambar Damar Kurung bebas sesuai keinginan dari pembuatnya dengan berbekal pakem utama.

Sampai sekarang pun keluarga Masmundari masih sering menjual Damar Kurung ketika kegiatan budaya padusan yang dilakukan menjelang bulan ramadhan di karenakan Damar Kurung pada jaman dahulu sering di pasang ketika bulan Ramadhan yang memiliki tujuan untuk membuat penerangan dan memperindah jalanan yang di lalui oleh anak kecil agar bersemangat berangkat ke masjid/ musholla/ langgar untuk menunaikan ibadah sholat tarrawih.

Gambar 4.8 Penjual Damar Kurung di sekitar makam Tlogo Pojok Sumber : Penulis 2016

(49)

masyarakat agar lebih mengenal kebudayaan dan seluruh kegiatan tradisi di kabupaten Gresik tersebut.

Kebudayaan dan kegiatan tradisi masyarakat Gresik sendiri muncul karena pengaruh yang berbeda di setiap wilayah. Novan Effendy mengatakan ada 5 wilayah dengan pengaruh yang berbeda walaupun beberapa kegiatan memiliki tujuan yang sama, yaitu :

a. Kebudayaan Giri Keraton / Kerajaan, kebudayaan yang dipengaruhi oleh golongan kerajaan Giri.

b. Kebudayaan Urban, kebudayaan dipengaruhi oleh akulturasi pendatang etnis lain.

c. Kebudayaan perbatasan, kebudayaan yang di pengaruhi dari 2 perbatasan atau lebih. Misalnya Gresik-Lamongan, Gresik-Mojokerto.

d. Kebudayaan pesisir, kebudayaan yang di pengaruhi oleh masyarakat nelayan atau pesisir pantai.

e. Kebudayaan Tanjung Jauh, kebudayaan pengaruh faktor kultur kepulauan yaitu di Bawean.

(50)

Tabel 4.1 kebudayaan Gresik berdasarkan pengaruh wilayah

No Pengaruh Kegiatan / Tradisi

1 Keraton/Kerajaan Malam Selawe Ketupat Kliwat 2 Perkotaan/Urban Pasar Bandeng

Padusan Rebo Wekasan Riyoyo Kupat / Kupatan /

Syawalan

3 Perbatasan Gulat Okol (Sedekah Bumi) 4 Pesisir Sanggringan / Kolak Ayam

Kedundangan Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2016

4.1.3 Literatur

(51)

dinding dan patung budha hindu budha, dengan mengamati Damar Kurung kita bisa tahu kegiatan masyarakat Gresik (Indrakusuma, 2003:69).

Lukisan warisan mbah Masmundari inilah yang membedakan dan memberikan keunikan Damar Kurung Gresik dikarenakan berbeda dengan Damar Kurung lainnya yang polos tanpa lukisan, untuk fungsi sebelum di jadikan sebagai tambahan penerangan dan hiasan interior rumah masih hampir sama dengan tradisi bali sebagai penerangan arwah (ismurdyahwatti, 2002:92)

Kebudayaan kota Gresik yang terlukis di Damar Kurung antara lain, tradisi malem selawe, rebo wekasan, berlangsung pada malam lailatur qadar pada bulan Ramadhan, tradisi ini di meriahkan dengan kegiatan pasar malam di sepanjang jalan menuju kedaton Giri. Tradisi budaya kedundangan anak kecamatan Lumpur berjalan berkeliling kampung dengan menabuh terbang (Indrakusuma, 2003:23). Pengembangan transformasi Damar Kurung saat ini juga bukan dilakukan sembarangan selain mengikuti perkembangan saat ini, dikarenakan keluarga masmundari sendiri yang membuatnya berkembang, dan para seniman Damar Kurung juga mengikutinya. (Ismurdyahwati, 2002:128)

(52)

4.2 STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning) Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Pendidikan : SMA

b. Geografis

Wilayah : Gresik Kota

Ukuran Kota : wilayah perkotaan kecil

c. Psikografis

Menurut data VALS, tergolong dalam gaya hidup Action Oriented, Experiencers. Suka mengikuti tren dan mencoba hal-hal baru, sangat agresif dan

tidak disertai pertimbangan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung menyukai hal yang menantang, menyenangkan, dan tidak rumit.

4.2.2 Positioning

(53)

4.3 USP (Unique Selling Preposition)

Penting bagi suatu karya untuk memiliki keunikan tersendiri di dalam sebuah persaingan. Hal tersebut dapat membedakan suatu karya dengan karya lainnya sehingga dapat memiliki kekuatan untuk menarik konsumen walaupun produk tersebut mirip ataupun sama.

Dalam hal ini unique selling preposition yang dimiliki buku damar kurung budaya kota Gresik adalah sebuah buku ilustrasi menggunakan gambar Damar Kurung yang merupakan budaya seni visual khas asli kota Gresik sendiri yang tidak asing untuk masyarakat Gresik, selain Damar Kurung adalah seni visual asli milik Gresik juga di buat dengan visual baru berupa vector flat design. Sesuai dengan keunggulan yang dimiliki flat design yaitu sebuah gaya design yang mudah dipahami, selain itu vector flat design dan Damar Kurung memiliki kemiripan yaitu gambar 2 dimensi dan memiliki warna flat (Yoni, 2016). Didukung oleh deskripsi yang singkat dan jelas. Deskripsi buku membahas tentang kebudayaan, tradisi dan kegiatan masyarakat Gresik yang sampai sekarang masih rutin di lakukan setiap tahunnya.

4.4 Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats)

(54)

timbul. Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil (Sarwono dan Lubis 2007:18).

Dinilai dari segi kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang dikandung oleh sebuah obyek, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor dari segi eksternal. Hasil dari kajian keempat segi internal dan eksternal tersebut dapat disimpulakan melalui trategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi. Hal-hal yang dikandung oleh empat faktor tersebut disimpulkan menjadi sesuatu kesimpulan yang positif, netral atau dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari:

(55)
(56)

Buku yang

Dengan merancang buku tentang kebudayaan tradisi kota Gresik menggunakan ilustrasi seni tradisional visual Damar Kurung yang tidak asing untuk masyarakat menggunakan teknik vector flat design sehingga dapat menarik perhatian dan mudah dipahami target audience upaya mengenalkan kebudayaan khas kabupaten Gresik.

(57)

4.5 Konsep/Keyword

4.5.1 Keyword

(58)
(59)

4.5.2 Deskripsi Konsep

Konsep untuk perancangan buku Damar Kurung budaya Gresik adalah “Youthful”. Deksripsi dari “Youthful” menurut KBBI 2016 (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) adalah muda, semangat muda, awet, lama berubah, bertahan lama, tidak mudah rusak (tua dan sebagainya) muda selalu tampak muda meskipun usianya sudah tua (jiwa muda). Konsep “Youthful” didapatkan dari gabungan kata Hasrat, Informatif, dan Inovatif. Menurut Agus Sujanto, masa muda adalah masa ujian, penuh tantangan, dan masa bergelora memiliki hasrat yang harus diselami. Pada masa ini pemuda dapat menentukan masa tuanya dan kedewasaannya untuk banyak berinovasi (Sujanto 1996,161). Menurut Kartono Secara kejiwaan pemuda memiliki ciri-ciri khas, yaitu: belajar berdiri sendiri dalam suasana kebebasan, berusaha melepaskan ikatan-ikatan afektif lama dengan orang tua dan objek-objek cintanya, berusaha membangun hubungan perasaan/afektif yang baru, melakukan hal yan menyenangkan dan menemukan indentifikasi dengan obyek-obyek baru yang dianggap lebih bernilai atau lebih berarti daripada obyek yang lama, dari kesimpulan kata tantangan dan suasana menyenangkan menunjukkan remaja yang masuk usia muda memiliki keinginan yang kuat atau hasrat. jiwa muda dianggap sanggup berdiri sendiri, saling bertukar informasi (informatif), dan bisa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas hidupnya (Kartono 1990, hlm.33 dan hlm.184).

(60)

sampai 18 tahun yang masuk dalam kategori muda, World Health Organization (WHO) mendefinisikan pemuda sebagai seseorang yang berusia antara 10 sampai 24 tahun, International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985 mendefinisikan pemuda sebagai kelompok penduduk yang berusia 15 sampai 24 tahun. Berdasarkan Undang-Undang Kepemudaan Nomor 40 tahun 2009, pemuda didefinisikan sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan, berusia 16 sampai 30 tahun. Dengan konsep “Youthful”, diharapkan oleh penulis meningkatkan minat masyarakat terutama

target audience untuk membaca buku, mengenal kebudayaan kabupaten Gresik,

menjadi refrensi untuk penelitian Damar Kurung dan kebudayaan kota Gresik selanjutnya.

4.7 Perencanaan Kreatif

4.7.1 Tujuan Kreatif

(61)

proses reduksi sehingga menjadi sebuah hasil konsep “Youthful” sebagai dasar acuan dalam perancangan buku Damar Kurung budaya kabupaten Gresik sebagai upaya mengenalkan kebudayaan Gresik.

Konsep “Youthful” memiliki tujuan kreatif visual yang disajikan dengan ilustrasi berbasis vector dengan visual flat design yang berisikan data-data yang informartif dengan menggunakan Damar Kurung yang tidak asing sehingga masyarakat kota Gresik mengetahui dan paham akan kebudayaan Gresik melalui Damar Kurung Vector.

4.7.2 Strategi Kreatif

Perancangan buku Damar Kurung budaya kabupaten Gresik diperlukan strategi kreatif sebagai upaya mengenalkan kebudayaan Gresik. Pesan visual dan konten merupakan salah satu hal penting dari buku Damar Kurung agar mampu mengenalkan kebudayaan kotan Gresik yang sesuai dengan konsep “Youthful.” Konsep “Youthful” yang akan dikemas dalam buku Damar Kurung kota Gresik :

(62)
(63)

(language) dan bicara (speech) adalah dua pengertian yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain juga sangat berkaitan dengan proses berfikir (thought). Oleh karena itu, kosakata dapat mempengaruhi apa yang.

3. Teknik Visualisasi

Teknik visualisasi merupakan cara yang akan digunakan dalam proses pembuatan visualisasi sebuah karya. Teknik visualisasi yang akan digunakan dalam penciptaan buku Damar Kurung ini adalah dengan menggunakan gaya penggambaran ilustrasi kartun yang dibuat secara digital (vektor). Alasannya, gambar vektor bisa diubah-ubah ke berbagai ukuran dan juga dapat dicetak pada tingkat resolusi sebesar apapun tanpa kehilangan detil dan ketajaman gambar dan karakter tokoh maupun latar tempat disesuaikan dengan konsep yang telah dipilih. (Hasto Suprayogo, 2013:17).

4. Layout

Jenis layout yang digunakan dalam buku ini adalah Jumble Layout karena jenis layout ini memungkinkan penggunaan gambar di bagian atas halaman dan disusul oleh keterangan tulisan informasi gambar. Sebuah gambar memberi fokus perhatian karena porsi gambar sendiri tampak besar. Layout merupakan penataan elemen-elemen visual sehingga menarik untuk dilihat ataupun dibaca dan juga sesuai untuk kalangan muda.

Jumble Layout menurut Smith (1985) ini penyajian tata letaknya mengacu

(64)

Format layout buku yang digunakan berbentuk Landscapes dengan tujuan pembaca bisa menikmati dan lebih mendapatkan informasi penuh secara berurutan (Sequence), tidak semua informasi bisa ditampilkan sama kuat karena dapat membuat pembaca kesulitan menangkap pesan. Sequence adalah mengurutkan informasi dari yang harus dibaca pertama sampai yang bisa dibaca setelah pesan utama. Meletakkan gambar di atas akan memancing respon pembaca menuju tulisan yang berisi informasi di bagian bawah buku, setelah pembaca mendapatkan informasi tersebut maka pembaca pasti akan menyesuaikan informasi dengan gambar yang ada. Penekanan (Emphasis) dalam desain layout, penekanan dapat diberikan terhadap informasi utama agar menjadi pusat perhatian. Penekanan dalam buku Damar Kurung dilakukan dengan cara memberikan informasi mengenalkan kebudayaan dengan konten isi yang sama di setiap halamannya. Keseimbangan (Balance) pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian berat bertujuan menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. Kesatuan (Unity) memadu-padankan semua elemen desain agar saling berkaitan dan tersusun dengan tepat (Surianto Rustan, 2009:74).

5. Tipografi (Visual)

Jenis tipografi yang sesuai dengan konsep “Youthful” adalah jenis huruf

Sans Serif dengan karakter font Futura LT untuk Judul dan Nunito untuk konten

(65)

nyaman, dan menarik pada visual. Menurut James Craig Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis Sans Serif ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

Gambar 4.10 Font Nunito” Sumber : Hasil Olahan Peneliti,2016

Gambar 4.11 Font Futura BT” Sumber : Hasil Olahan Peneliti,2016

6. Warna (Visual)

Penggunaan warna pada media adalah menggunakan warna yang sesuai

konsep “Youthful” dan tidak lepas dari ciri khas warna Gresik. Mempunyai

piskologi warna yang akan diterapkan dan mampu menunjukkan ciri khas kabupaten Gresik. Deskprisi konsep “Youthful” yang maksudnya adalah tetap memiliki semangat muda (KBBI 2016) warna yang akan digunakan adalah :

(66)

ini sangat menunjukkan pada konsep “youthful” yang memiliki makna awet, semangat muda, dan hasrat atau pengharapan.

Warna kuning warna yang menyimbolkan warna muda, secara psikologi

memberikan rasa bahagia dan membantu merangsang imajinasi dan meningkatkan

konsentrasi. Warna kuning juga dapat diartikan sebagai warna persahabatan.

Sebagaimana buku Damar Kurung ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan Gresik kepada Target audience yang cenderung menyukai hal yang menyenangkan dan bersifat gembira. Selain itu warna kuning merupakan warna khas dari Gresik (Eko Nugroho, 2008:27). Digunakan sebagai warna latar buku dengan tujuan memberi kesan menyenangkan dan gembira, serta meningkatkan imajinasi dan konsentrasi pembaca.

Gambar 4.12 Warna Pilihan Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2016

7. Karakter

(67)

yaitu pembuatan karakter Manusia, dalam karakter manusia dibagi menjadi 2 karakter yaitu laki laki dan perempuan, untuk setiap karakter manusia juga ada 3 tipe karakter yaitu anak anak, remaja dan dewasa yang di bedakan melalui tingginya, ada pula manusia yang sedang beraktifitas. Karakter mengutamakan

visual kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari sanalah konsep “youthful”

tercipta.

Selanjutnya adalah karakter hewan, hewan yang buat penulis adalah hewan yang muncul pada Damar Kurung dan diperlukan dalam ilustrasi Damar Kurung seperti Sapi, unggas ayam, kucing, dan ikan bandeng. Hewan adalah karakter penting sebagaimana terdapat peran penting dalam kegiatan tradisi kebudayaan Gresik. Sapi visualisasi dari kebudayaan tok tok sapi, ikan bandeng untuk visualisasi pada ilustrasi Pasar Bandeng, kucing adalah hewan liar yang ada di luar rumah, dan unggas ayam adalah visualisasi untuk kegiatan sanggringan atau kolak ayam bahwa peternak ayam menvisualisasikan ayam yang masih hidup.

Selanjutnya alat transportasi dalam ilustrasi kegiatan dalam kebudayaan Gresik memerlukan visualisasi kendaraan transportasi seperti halnya sedekah laut yang menggunakan perahu, dan wilayah Giri yang selalu ada dokar.

(68)
(69)

8. Judul Buku

Judul buku ilustrasi dalam perancangan buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector sebagai upaya mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik

dan sesusai dengan konsep “Youthful” adalah “Lentera Budaya Gresik”, karena

Damar Kurung merupakan jenis lentera yang berfungsi sebagai penerangan, selain kata Lentera adalah wujud asli Damar Kurung, Lentera yang berfungsi untuk penerangan yang artinya terdapat sumber cahaya, penulis mengibaratkan Penerangan Lentera memiliki filosofi yaitu memberi ilmu pengetahuan sesuai

dengan konsep “Youthful” yang bersifat informatif yaitu pengenalan kebudayaan

kabupaten Gresik sesuai dengan manfaat praktis perancangan buku ini, maka

“Lentera Budaya Gresik” adalah judul yang tepat untuk buku ilustrasi tersebut.

Sebagai penjelas Lentera yang dimaksud adalah Damar Kurung yang memakai teknik vector diberikan kalimat penjelas kecil “Damar Kurung”.

4.8 Perencanaan Media

4.8.1 Tujuan Media

Menurut Morissan, (2010:189) tujuan media sesuai dengan Hasil analisis data merupakan gambaran apa yang ingin dicapai suatu perusahaan berkenaan dengan penyampaian pesan suatu merek produk. Maka dibutuhkan beberapa media untuk mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik. Media utama yang digunakan adalah buku ilustrasi.

4.8.2 Strategi Media

(70)

referensi dalam perancangan ini, Sedangkan media pendukung adalah media yang digunakan untuk membantu publikasi media utama yang sudah dirancang. Berikut media yang digunakan:

1. Media Utama

Media utama dalam perancangan ini tidak lain adalah buku ilustrasi Damar Kurung. Media ini dipilih karena media buku dapat memuat informasi yang lengkap dan tidak lekang oleh zaman. Buku ini dirancang dengan konsep dari keyword yang sudah didapatkan yaitu “Youthful”. Isi dari buku ini mengutamakan konten visualnya yaitu dengan menyuguhkan illustrasi khas Gresik Damar Kurung dengan gaya vector flat design, konsep “youthful” akan di terapkan melalui warna visualnya yaitu kuning dan hijau sebagai warna dominan yan menunjukkan warna bermakna semangat muda. Buku Damar Kurung Vector nantinya akan disumbangkan pada Damar Kurung Institute untuk dijadikan sebagai media riset data tentang pengenalan kebudayaan khas Gresik dan juga gambar Damar Kurung vector, karena setiap tahunnya Damar Kurung Institute mengadakan Damar

Kurung Festival yang isinya mengenalkan kebudayaan Gresik beserta Damar Kurung Gresik dan media utama buku Damar Kurung Gresik bisa dipakai sebagai media untuk berbagi informasi tentang kebudayaan dan Damar Kurung Gresik.

2. Media Pendukung

a. Poster

(71)

berukuran A3 dan dicetak menggunakan digital printing dengan bahan art paper 180gr.

b. Sticker

Media ini sangat cocok apabila disandingkan dengan buku Ilustrasi, karena sticker adalah satu media promosi yang cukup efektif, karena sticker dapat diaplikasikan dimana saja.

c. Damar Kurung Gresik

Media ini merupakan wujud Damar Kurung berupa bentuk asli lentera namun visual yang akan dipakai di setiap sisinya adalah Damar Kurung dengan teknik digital vector dari desain penulis.

4.9 Biaya Produksi

Walaupun buku nantinya disumbangkan namun ada peluang buku ini akan dijual, Peneliti telah melakukan wawancara dengan bapak Romi selaku owner percetakan offset Bushido Indonesia di Surabaya untuk membicarakan biaya cetak yang dikeluarkan untuk satu eksemplar buku dengan ukuran yang suda ditentukan. Setelah melakukan beberapa proses diskusi tentang spesifikasi buku, maka dapat diperkirakan jumlah biaya cetak yang dikeluarkan sebagai berikut :

a. Kertas Cover

Kertas cover AP 260gr (79cmx109cm) = [(79x109x260gr) / 20000] x 17000/kg

= Rp 1.903.031 / 500 (1rim) Harga AP 260gr (79cmx109cm) = Rp 3.806 / lbr

(72)

= 100 lbr dilebihkan menjadi 125 lbr = Rp 3.806 x 125 lbr

Harga total kertas cover = Rp 475.750

b. Kertas Isi

Kertas isi AP 150gr ( 79cmx109cm) = [(79x109x150gr) / 20000] x 17000/kg

= Rp 1.097.902,5 / 500 (1rim) Harga AP 150gr (79cmx109cm) = Rp 2.195 / lembar

kertas isi 1.000 lbr (79cm x 109cm) = 1.000 lbr dilebihkan menjadi 1.050 lbr

= 1.050lbr x Rp 2.195 Harga total kertas isi = Rp2.195.000

c. Harga Plat

Harga Plat isi = Rp1.100.000

(73)

d. Ongkos cetak menggunakan mesin 58. Harga total laminansi = Rp 77.700 (Rp 250.000)

Rugi Rp 172.300

(74)

Layout perhalaman Rp 15.000 = Rp 15.000 x 48 = Rp 750.000

Harga total desain Rp 5.000.000 + Rp .750.000 = Rp 5.750.000

Harga total keseluruhan + Desain

Semua harga total dijumlahkan = Rp 14.270.384 / 1000 Harga total dan rugi = Rp 14.270,384 +Rp 366

= Rp 14.636,384

Dijual = Rp 35.000 / buku

4.10 Perancangan Karya

1. Perancangan buku Damar Kurung

Dalam buku ini terdiri dari letak Gresik, latar belakang munculnya buku Damar Kurung budaya Gresik. Berikut visual alur cerita tersebut.

a. Cover Depan dan Belakang

(75)

Gambar 4.15 sketsa Sampul belakang Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

b. Halaman Isi Buku

Gambar 4.16 sketsa Sub Cover

(76)

Gambar 4.17 sketsa Hak Cipta Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

(77)

Gambar 4.19 sketsa kata sambutan Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

(78)

(79)

Gambar 4.22 sketsa hal 4-5 sejarah kebudayaan Gresik

(80)

Gambar 4.23 sketsa hal 6-7 Damar Kurung

(81)

Gambar

Gambar 4.1 Objek Damar Kurung Sumber : Penulis 2016
Gambar 4.6 Simbol panah Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Gambar 4.7 wawancara dengan Novan Effendi Sumber : Penulis 2016
Gambar 4.8 Penjual Damar Kurung di sekitar makam Tlogo Pojok Sumber : Penulis 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait