• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS PANJANG FOREHAND DALAM BERMAIN BULUTANGKIS MELALUI ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS PANJANG FOREHAND DALAM BERMAIN BULUTANGKIS MELALUI ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS PANJANG FOREHAND DALAM BERMAIN BULUTANGKIS MELALUI

ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMUR PUTRI

BANDAR LAMPUNG

Oleh

RINA APRIANI

Penelitian ini bertujuan ingin kemampuan gerak dasar servis panjang forehand dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Sumur Putri Bandar Lampung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa dengan perincian 14 laki-laki dan 15 perempuan. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar servis panjang forehand dengan rentang nilai 1-4. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: dengan menggunakan alat modifikasi berupa : raket modifikasi, shuttlecock modifikasi, dan lapangan modifikasi, maka ada peningkatan terhadap gerak dasar servis panjang forehand dalam bermain bulutangkis pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Sumur Putri Bandar Lampung. Pada siklus pertama jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar adalah 6 siswa atau 25 %, pada siklus kedua meningkat menjadi 12 siswa atau 50 % dan pada siklus ketiga jumlah siswa yang tuntas telah mencapai 92 % atau 22 siswa, hanya menyisakan 2 siswa lagi yang belum tuntas dan perlu belajar lagi.

(2)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS PANJANG FOREHAND DALAM BERMAIN BULUTANGKIS MELALUI

ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMUR PUTRI

BANDAR LAMPUNG

OLEH : RINA APRIANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS PANJANG FOREHAND DALAM BERMAIN BULUTANGKIS MELALUI

ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMUR PUTRI

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

OLEH :

RINA APRIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Cara Memegang Raket ... 17

2. Sikap Berdiri ... 18

3. Arah Gerakan Kaki ... 20

4. Gerakan Servis Panjang Forehand... 21

5. Raket Modifikasi dan Raket Asli ... 30

6. Shuttlecock Modifikasi dan Shuttlecock Asli ... 31

7. Net Modifikasi dan Net Asli ... 32

8. Lapangan Modifikasi dan Lapangan Asli ... 33

9. Spiral PTK ... 35

10.Grafik Batang Perbandingan Prosentase Ketuntasan Belajar Tes Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 46

11.Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 47

12.Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Siklus Pertama ... 48

13.Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Siklus Kedua ... 49

(5)

C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 12

D. Permainan Bulutangkis ... 14

E. Prinsip Dasar Bermain Bulutangkis ... 16

F. Teknik Pukulan Servis ... 21

G. Media Pendidikan... 22

H. Alat Bantu Pembelajaran... 25

I. Modifikasi Alat Pembelajaran... 26

J. Hipotesis ... 33

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 35

(6)

B. Saran ... 57

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Penilaian Gerak Dasar Servis Panjang Forehand... 42

2. Jadwal Penelitian PTK ... 44

3. Deskripsi Hasil PTK Servis Panjang Forehand ... 45

4. Analisis Hasil Tes Awal Servis Panjang Forehand ... 47

5. Analisis Hasil Siklus Pertama Servis Panjang Forehand ... 48

6. Analisis Hasil Siklus Kedua Servis Panjang Forehand ... 49

(8)

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Rina Apriani

NPM : 1013068040

Program Studi : S1 Penjaskes Dalam Jabatan FKIP

dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Servis Panjang Forehand Dalam Bermain Bulutangkis Melalui Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 1 Sumur Putri Bandar Lampung” adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.

Bandar Lampung, Juli 2012

(9)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan program

pengajaran yang sangat penting dalam pembentukan dan kebugaran para

siswa. Pembelajaran olahraga dan kesehatan ini diharapkan dapat

mengarahkan siswa untuk dapat beraktivitas olahraga agar tercipta

generasi yang sehat dan kuat.

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,

keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas

jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara

sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh karena

itu, pelaksanaan Pendidikan Jasmani harus diarahkan pada pencapaian

tujuan tersebut. Tujuan Pendidikan Jasmani bukan hanya mengembangkan

(10)

Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk selalu

aktif dan terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui

aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara

sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar

diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

bugar sepanjang hayat.

Proses pembelajaran harus sejalan dengan kematangan siswa dalam usia

maupun fisik perlu dibedakan antara setiap umur yaitu dari masa balita,

anak-anak, masa remaja, dewasa dan masa tua.

Dengan demikian tahap perkembagan anak pada usia sekolah, khususnya

di Sekolah Dasar (SD) merupakan proses belajar gerak dasar, bila

kemampuan gerak dasar telah dikuasai maka untuk mempelajari gerak

selanjutnya akan lebih mudah diarahkan guna mempelajari keterampilan

yang lebih tinggi dalam hal ini mempelajari bentuk-bentuk gerakan suatu

cabang olahraga.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan sebagai

keterampilan gerak dasar,tekhnik dasar dan strategi bermain dan

olahraga,intrernalisasi nilai nilai( sportivitas,jujur,kerjasama dan lain lain)

serta pembiasaan hidup sehat.

Sebagai seorang guru sering kali dihadapkan terhadap beragamnya

karakteristik siswa dalam suatu kelas. Karakteristik siswa itu antara lain

adalah jenis kelamin, postur tubuh, hobi, sifat, motivasi. Hal ini yang

terjadi pada pembelajaran teknik dasar menggiring bola pada siswa kelas

(11)

3

dengan menggunakan bola yang standar untuk pemain sepak bola.

Akibatnya hasil belajar siswa di SD tersebut belum mencapai tingkat

keberhasilan yang diharapkan. Dengan melihat setiap hasil belajar teknik

dasar menggiring bola di sekolah tersebut masih rendah, adapun siswa

yang mendapatkan nilai kurang dari rata-rata 65 sebanyak 75%, sedangkan

siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65 sebanyak 25%.Dari

keseluruhan kelas V, memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam

melakukan teknik dasar menggirng bola.

Uraian di atas merupakan pengamatan penulis selama mengajar di SD

Negeri 2 Sumur Putri kota Bandar Lampung. Peranan dan fungsi guru

pendidikan jasmani yang baik apabila memiliki inisiatif, kreatifitas dan

inovatif serta selektif dalam menentukan metode dan penggunaan alat

penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar yang cocok, fleksibel,

ekonomis dan disukai anak didiknya apabila memakai alat tersebut saat

proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam menentukan alat penunjang keberhasilan terhadap tugas gerak yang

diberikan, kita harus memilih alat-alat yang mengarah pada pembentukan

gerakan yang kita harapkan.Yaitu dengan alat yang sederhana dan

fleksibel tetapi disenangi oleh anak didik. Dalam penelitian ini penulis

mencoba menerapkan suatu cara penyampaian belajar sepak bola gerak

dasar menggirng bola menggunakan modifikasi alat permainan (bola

plastik). Penulis memilih metode penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai

(12)

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi dari masalah ini adalah :

1. Rendahnya hasil belajar siswa saat melakukan gerak dasar menggiring bola

2. Belum terlihatnya penggunaan alat modifikasi dalam pembelajaran gerak

dasar menggiring bola

3. Kurangnya Kemampuan dalam pelaksanaan gerak dasar mengiring bola di

SD Negeri 2 Sumur Putri

C. Ruang Lingkup.

Untuk menghindari penafsiran yang meluas, perlu adanya batasan sehingga

ruang lingkup penelitian ini menjadi jelas dan terarah pada sasaran, maka

yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup yaitu

tentang gerak dasar menggiring bola melalui modifikasi alat dalam permainan

sepak bola (Bola Plastik) pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sumur Putri

Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, identifikasi

masalah dan permasalahan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Apakah dengan menggunakan modifikasi alat bola plastik dapat meningkatkan

gerak dasar menggiring bola pada siswa kelas V SD. Negeri 2 Sumur Putri

(13)

5

G. Tujuan Penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Ingin mengetahui tentang keterampilan menggiring bola pada siswa kelas

V SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung.

2. Ingin mengetahui tentang proses pembelajaran menggiring bola pada siswa

kelas V. SD. Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung

3. Ingin mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggiring bola pada siswa

kelas V SD. Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung.

H. Manfaat Penelitian.

1. Siswa

Meningkatkan pengetahuan siswa dalam upaya meningkatkan

keterampilan gerak dasar menggiring bola.

2. Guru

Sebagai bahan referensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran

menggiring bola

3. Sekolah

Sebagai bahan masukan dan referensi bagi kepala sekolah mengenai

penggunaan modifikasi alat permainan, bola plastik pada olahraga cabang

sepak bola

4. Instansi

(14)

1. Sejarah Sepak Bola

a. Awal mula sepak bola

Permainan sepak bola awal mulanya berasal dari negeri Tiongkok pada

masa musim semi dan musim gugur, catatan tertua mengenai sepak bola

ditemukan pada masa dinasti Tsin (255-206 SM ).Dalam permainan sepak

bola tersebut , jumlah pemain satu tim terdiri dari 6 orang bola terbuat dari

kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

setinggi 10,5 m yang ditancapkan di tengah lapangan yang dikelilingi

tembok. Di yunani permainan sepak bola telah dikenal 800 tahun SM

dengan nama epis kyiro dan harpastron di inggris sepak bola mulai dikenal

sekitar abad ke 8. Permainan ini dimainkan di lapangan yang luas, tetapi

pada april 1314 pemerintah inggris melarang permainan tersebut.

b. Perkembangan Sepak Bola di Indonesia.

PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Pendirinya

adalah Suratin Sosro Soegondo. Sepak bola merupan wahana terbaik untuk

nasonalisme di kalangan pemuda sebagai tindakan untuk menentang

(15)

7

c. Perkembangan Sepak Bola Dunia

Pada tahun 1580 Brovani Bahdi dari Italia dan Richard Mulcaster dari

Inggris membukukan serentetan aturan sepak bola. 200 tahun kemudian

Yoseph Strutt menyempurnakan aturan tersebut, sepak bola harus

dimainkan 2 tim yang berebut bola untuk memasukanya ke gawang lawan

yang terpisah oleh jarak 70-90 meter. Pada tahun 1863 peraturannya

disempurnakan lagi selain ada wasit, luas lapagan dan jumlah pemain di

batasi. Sepak bola juga hanya memakai kulit binatang yang diisi oleh

udara ( Ina Hasanah 2009: 3 ).

2. Pengertian Sepak Bola

Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak

dan dimainkan oleh dua kelompok yang berlainan regu dengan jumlah

pemain masing masing terdiri atas 11 pemain. Permainan sepak bola

dimainkan dilapangan yang permukaan tanahnya berumput asli atau buatan

dan bentuk lapangannya adalah empat persegi panjang dengan ukuran

lapangan yaitu panjang 100 sampai 110 meter dan lebar 64 samapai 75

meter, pada kedua garis lebar lapangan di tengah tengahnya masing masing

didirikan sebuah gawang yang saling berhadapan. Bola yang digunakan

dalam permainan yaitu pada bagian luarnya terbuat dari kulit dan bagian

dalamnya ter dari karet yang berisi udara dengan berat bola tidak lebih dari

450 gram dan tidak kurang dari 410 gram Abdul Rohim (2008:4)

Permainan sepak bola dimainkan oleh dua kelompok yang masing masing

beranggota sebelas orang. Permainan sepak bola dipimpin oleh seorang

(16)

kekuasaan mutlak di atas lapangan. Dua penjaga garis mendampingi wasit,

penjaga garis menunjukkan ketika bola keluar ( tunduk kepada keputusan

wasit ) dan menentukan tim manakah yang harus melakukan lemparan ke

dalam, tendangan gawang atau tendangan sudut.Mereka yang mendampingi

wasit ketika pelanggaran offside terjadi ( Muhammad Zein, 2008:6 )

Permainan sepak bola dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu oleh dua

orang penjaga garis atau disebut asisten wasit. Tujuan dari masing-masing

kesebelasan adalah berusaha untuk memasukan bola kedalam gawang

lawannya sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan

untuk menjaga atau melindungi agar gawangnya tidak kemasukan bola.

Permainan sepak bola dilakukan dalam dua babak, antara babak pertama dan

kedua diberi waktu istrirahat, dilakukan pertukaran tempat. Kesebelasan

yang dinyatakan menang adalah kesebelasan yang sampai akhir pertandingan

lebih banyak memasukan bola ke gawang lawannya M. Zaein. (2008 :30)

3. Gerak dasar menggiring bola

Ketika berjalan atau berlari sambil membawa dan mencoba untuk

mengalahkan pemain bertahan atau di depannya, disebut menggiring,

jagalah bola selalu dekat dengan kaki dan terkontrol setiap saat, saat

bergerak doronglah bola ke depan dengan kaki bagian dalam dan kaki

bagian luar hal ini untuk mengalahkan atau mengecok dan bola dapat

dibelokkan untuk melakukan gerak tipu.( Clive Gifford 2007:20)

Untuk dapat menggiring bola dengan sempurna, posisi kaki tumpu harus

sesuai dengan posisi kaki yang akan digunakan untuk menendang bola.Kaki

(17)

9

dalm pergelangan kaki tumpu.Bola disentuh dengan kura kura kaki bagian

dalam atau luar untuk bergerak maju atau apabila lintasanya

melengkung.Posisi badan harus ditempelkan diantara bola dan

lawan.Kemudian bola digiring oleh kaki yang jauh dari lawan

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau

perlahan-lahan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam

menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk

menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak

kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Semua type menggiring bola yang baik terdiri dari beberapa komponen.

Komponen tersebut mencakup perubahan kecepatan dan arah yang

mendadak, gerakan tipuan tubuh dan kaki, dan kontrol bola yang rapat.

Mengontrol bola dengan rapat dalam situasi dimana lawan-lawan memenuhi

ruang gerak . Beberapa perubahan kecepatan dan arah yang cepat disertai

dengan gerak tipu tubuh dan kaki terhadap lawan.

a. Menggiring bola dengan kontrol yang rapat :

Persiapan :

1. Lutut ditekukkan

2. Badan direndahkan

3. tubuh diatas bola

(18)

Pelaksanaan :

1. Fokuskan perhaian pada bola

2. Gunakan gerak tipu tubuh dan kaki

3. Kontrol bola dengan bagian kaki yang tepat

4. Gantilah kecepatan arah atau keduanya

b. Menggiring bola dengan cepat :

Dorong bola beberapa kaki didepan kearah ruang yang terbuka,

berlari dengan cepat kearah bola tersebut dan kemudian

mendorongnya kembali.

Persiapan :

1. Postur tubuh tegak

2. Bola didekat kaki

3. Kepala tegak untuk melihat lapangan dengan baik

Pelaksanaan :

1. Fokuskan perhatian pada bola

2. Tendang bola dengan permukaan instep (menendang

dengan kura-kura kaki)

3. Dorong bola kedepan beberapa meter

(Joseph A. Luxbarcher, 2004:49)

c. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam :

1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki bagian dalam

(19)

11

2. kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan

seperti tekhnik menendang bola. Akan tetapi setiap langkah secara

teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir kedepan dan bola

harus selalu dekat dengan kaki. Dengan demikian bola mudah

dikuasai dan tidak mudah direbut oleh lawan.

3. Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu ditekuk

sedikit. Dan pada waktu kaki menyentuh bola pandangan bola,

kemudian melihat situasi lapangan, melihat posisi lawan dan posisi

teman.

d. Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh :

1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki bagian dalam

menendang bola dengan kura-kura kaki penuh.

2. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki penuh, kaki

kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir kedepan, dan bola

harus selalu dekat dengan kaki.

3. Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu

kaki menyentuh bola pandangan pada bola, juga melihat situasi

lapangan, melihat posisi lawan dan posisi teman.

e. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar :

1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki bagian dalam

(20)

2. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar.

Kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir kedepan. Dan

bola harus selalu dekat dengan kaki, sesuai dengan irama lari.

3. Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu

kaki menyentuh bola pandangan pada bola dan selanjutnya melihat

situasi lapangan, posisi lawan dan posisi teman.

f. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar ini paling banyak

digunakan dalam bermain karena :

1. Bagian kaki yang bersentuhan engan bola cukup luas

2. Pemain dengan mudah dapat bergerak kedepan atau membelok,

berputar, mengubah arah,. Hal ini sesuai dengan arah sikap kaki

pada waktu lari.

3. Pemain dapat mengontrol bola atau menguasai bola dengan baik.

4. Pemain dengan cepat mudah memberikan bola kepada teman.

Menggiring bola berputar kearah lawan digunakan kura-kura kaki bagian

luar kaki kanan. Sesuai dengan irama lari, setiap langkah kaki kanan bola

didorong dengan kura-kura kaki bagian luar.

Menggiring bola harus kedepan dapat juga dilakukan dengan

menggunakan kura-kura kaki bagian dalam kaki kanan dan kaki kiri secara

berganti-ganti. Sesuai dengan irama langkah lari.

- Dengan kura-kura bagian dalam kaki kanan bola didorong kedepan

(21)

13

- Kemudian dilanjutkan dengan kura-kura bagian dalam kaki kiri bola

didorong kedepan sesuai dengan langkah kaki kiri dan seterusnya.

(Sukatamsi, 2004:34)

Menggiring bola dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan cara :

1. Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan

kedepan.

2. Sikap kedua lengan di samping badan agak telentang

3. Pergelangan kaki di putar keluar dan di kunci

4. Dorong bola dengan kaki bagian dalam kearah depan dengan posisi

kaki agak terangkat dari tanah dan berat badan di bawa kedepan.

5. Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan

menggiring bola.

Menggiring bola dengan kaki bagian luar dapat dilakukan dengan cara:

1. Diawali sikap berdiri menghadap kearah gerakan, pandangan

kedepan.

2. Sikap kedua lengan disamping badan agak telentang

3. Pergelangan kaki diputar kedalam dan dikunci

4. Dorong bola dengan kaki bagian luar kearah depan dengan posisi

kaki agak terangkat dari tanah.

5. Tumpuan berat badan pada kaki yang tidak digunakan menggiring

(22)

4. Kunci Kesuksesan

a. Faktor Genetika

Kemampuan fisik dan postur tubuh setiap orang berbeda. Hal ini sebabkan

oleh warisan secara genetika dari orang tuanya. Perbedaan tersebut di

dalam sepak bola sangat mempengaruhinya. Apabila seorang pemain

berpostur tubuh kecil, dia akan mudah untuk dijatuhkan oleh lawan begitu

juga pemain yang bertubuh besar akan kesulitan dan hambatan tersendiri

dalam bermain sepak bola.

b. Faktor Latihan

Dibalik suatu kemenangan dalam permainan sepak bola tentunya tidak

terlepas dari seorang pelatih. Kehadiran seorang pelatih merupakan urat

nadi permainan. Tanpa pelatih kecil kemungkinan untuk berhasil.

4. Hakikat Belajar Keterampilan Gerak

Pendidikan merupakan proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman

belajar kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermain, dan atau

olahraga yang direncanakan secara sistematis, dengan memperhatikan

pertumbuhan dan perkembangan guna merangsang perkembagan fisik,

keterampilan berfikir, emosional, social dan moril. Pembekalan pengalaman

belajar itu diharapkan untuk membina dan sekaligus untuk membentuk gaya

(23)

15

5. Modifikasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti dari modifikasi adalah pengubahan

Pengubahan berasal dari kata dasar ubah yang berarti lain atau beda

mengubah dapat diartikan dengan menjadikan lain dari yang sebelumnya

sedangkan arti dari pengubahan adalah proses, perbuatan atau cara

mengubah.

Mengubah dapat juga diartikan dengan pembaruan. Dalam pendidikan

pembaruan dapat diartikan sebagai suatu upaya sadar yang dilakukan untuk

memperbaiki praktik pendidikan dengan sungguh-sunguh. Pembaruan sistem

pengajaran (intructional system) apalagi dalam hal pembaruan kebijaksanaan

pendidikan umumnya mengandung unsur kesengajaan, dan karenaannya

istilah pembaruan pada umumnya dapat disamakan dengan inovasi. Karena

yang akan diperbaiki ialah praktik atau kegiatan, inti pembaruan sebenarnya

ialah proses pendidikan. Tidak mengherankan bahwa pada mulanya

pembarauan berpokok pada metode mengajar. Bukan karena mengajar itu

penting, melainkan karena mengajar itu bermaksud menimbulkan efek

belajar pada siswa.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah: Alat merupakan bagian dari

fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.

Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung

tentang materi yang akan diberikan kepada siswa, dengan tujuan materi

tersebut agar mudah dipahami dan dimegerti oleh siswa.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat permainan

(24)

sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk

meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat

dicapai dengan sebaik-baiknya. Modifikasi alat permainan merupakan bagian

dari inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan

inovatif dalam hal ini antara lain pengembangan dan produksi alat-alat

pelajaran.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bola yang terbuat dari plastik yang relatif lebih ringan dan

tidak keras. Hal ini dapat memberikan kemudahan bagi anak dalam usahanya

menuju gerakan teknik dasar menggiring bola seperti yang diharapkan,

karena anak dapat mencoba secara berulang ulang melakukan menggiring

tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang ditimbulkan saat menggirng

bola..

Berikut ini adalah modifikasi alat permainan yang akan digunakan

(25)

17

6. Hipotesis

Hipotesis adalah : dugaan sementara dari suatu peristiwa (Suharsimi

Arikunto 1998:21) berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa

hipotesis adalah suatu konsep yang berfungsi sebagai jawaban sementara

terhadap masalah penelitian. Maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai

berikut : Denmgan alat modifikasi (Bola Plastik) dapat meningkatkan gerak

dasar menggiring bola pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar

(26)
(27)

Gambar

Gambar 1.  Bola yang terbuat dari plastik untuk Penelitiann pada

Referensi

Dokumen terkait

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu akidah adalah ilmu yang membicarakan segala hal yang berhubungan dengan rukun iman dalam Islam dengan dalil-dalil

Simpulan dari kegiatan penelitian ini adalah: Meningkatnya jumlah kader posbindulansia yang aktif, tersedianya media promosi kesehatan bagi lansia berupa leaflet dan

Di unduh dari : Bukupaket.com.. Tiba-tiba pintunya tertutup. Utsman berkata, Periksalah! Ternyata disitu ada seorang laki-laki yang membawa pedang. Utsman berkata kepadanya, Apa

Pemberdayaan Peternak Sapi Pesisir Garut Selatan Melalui Introduksi Pengetahuan Dalam Kegiatan Peningkatan Mutu Genetik Ternak (kasus di Kelompok Peternak Sapi Pasir Pogor

Ultrasonographic examination of the uterine cervix is better than cervical digital examination as a predictor of the likelihood of premature delivery in patients with

Syarat lafal (ikrar) yaitu dapat dimengerti yang menunjukkan adanya jaminan serta pemindahan tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban pelunasan hutang dan jaminan ini tidak

Huruf yang berharakat fath.ah pada lafal adalah ..... Membaca Surah Al-Fa-tih.ah dalam salat

Penelitian yang bertujuan untuk, (1) mengevaluasi perbedaan penggunaan mulsa jerami dan pola tanam tumpangsari terhadap pertumbuhan gulma, (2) mengetahui penggunaan mulsa jerami