• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Zakat : studi Kasus masyarakat pasia minang kabau perantauan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Zakat : studi Kasus masyarakat pasia minang kabau perantauan"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

SKRJPS!

Diajukan Kepada Fakultas Syariab clan Hukum Untuk Memenuhi Salab Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam

IP.

1273007

Oleh: DESINASRIDA NIM: 203046 Hll688 Di Ba,vah Bimbingan

KOSENTRASI MUAMALAT

PROGRAM STUD! PERBANKAN SYARIAH FAIWLTAS SYARIAH D•AN IIUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

(Studi Kasus Masyarakat Pasia Minang Kabau Perantauan) telah diuj1lrnn dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Unuversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Pada 27 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE!) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 27 Maret 2008 Mengesahkan,

Syariah dan I-lukum

Prof.Dr.H.

Nll'.150210422

PANITB. UJIAN 1. Ketua

2. Sekretaris

: Drs. Dja\vahir Hejazzicy. SH.JvLI\ NIP. !30 789 749

: Drs. Ahmad Yani. MA NIP. 150 269 678 3. Pernbimbing I : Drs. An\V'J.r Abbas. M. Ag

NIP. 131 273 007 4. Pembimbing II : Gusniati, MA

5. Penguji I

6. Penguji II

: Dr. H.A Mukri Adj i MA

NlP. 150 220 544 : Drs. H. Ahmad Yani, MA

NIP. 150 269 678

IC., (.

...

セ@

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadiran Allah swt., karena dengan rahmat dan hidayatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik sala\vat serta salam sen1oga tercurah kepada baginda Nabi Muhammad sa\v, keluarga dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk jalan untuk menempuh keselamatan dan kebahagiaan di dunia di akhirat.

Penulis menyadari rialam penulisan ini masih jauh dari sempurna, baik penyusunan, penulisan, maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemarnpuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran dan masukannya sangat penulis harapkan.

IZasa terimakasih yang sebesar-be:sarnya penulis sa1npaikan kepada berbagai pihak yang telah, baik langsung maupm1 tidak langsung, membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Utamanya penulis haturkan terimakasih kepada:

l. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma., SH.,MA., MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UJN SyarifHidayatullah Jakarta. 2. Euis Amalia, M.Ag., selaku ketua jurusan Muamalat Ekonomi Islam

(4)

penulis dalatn penyelesaian skripsi ini.

4. AH Azharuddin Latif, M. Ag., selaku sekretaris Jurusan Muamalat Ekonomi Islam Negeri Fakultac, Syari'ah dan Hukum UlN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ors. Djawahir Hejazziey, SH, MA, selaku ketua kordinator program Non Reguler Fakultas Syari'ah dan Hukum VIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ahmad Yani, M.Ag, selaku 5;ekretaris kordinator program N'on

Reguler Fakultas Syari'f,h UrN SyarifHidayatullah Jakarta.

7. Bapah I{ Oyon sebagai penguntl BAZ Nagari Pasia Perantauan yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh keluarga kedua orang tua penulis yang terhormat, Ibunda

(Dasnizar) dan Ayahda (Nasrul) yang mendidik dan memberikan do'a serta memberikan semangat. Dan kakak (1-Iendri, Widia, Rodi), serta adik-adik yang kucintai dan kusanyangi karena Allah (Nefi, Syukra, llham, Harif)

9. Kepada seluruh Staff bagian perpustakaan Syari'ah darr utama yang telah 1nembantu penulis dalam n1e11yelesaikan skripsi ini

(5)

kurindukan setiap pertemuan 1 x seMinggu.

Besar harapan penulis bahwa penulh;an ini dapat memberikan kontribusi yang posilif bagi pihak-pihak yang memberikan, terutama bagi rekan-rekan rnahasis\vi Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Perbankan Syariah, untuk rnenambah Khasanah Ilmu perbankan Islam.

Penulis sangat sadar bahv.ra rnasih banyak sekali diperlukan penyempurnaan, karena rnanusia bukanlah tnakhluk yang sempuma Demikian scdikit pengantar dan ucapan terimakasih dari penulis. Atas sernua perhatian yang diberikan penulis mengucapkan terimakasih.

iii

(6)

KATA PENGANTAR ..

DAFTARISI ...

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .. C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan .. D. Metode Penelitian .

E. Siste1natika Pcnulisan ....

. ... !

. .. iv

7

8 9

10

BAB II ZAKA T DAN PEMBERDA YAAN EKONOl\U MASYARAKA T

A. Konsep Zakat .. 11

I . Pengertian Zak at .. 11

2. Dasar Hukum ..

12

3. Fungsi dan Tujuan Zakat ..

14

4. Sumber dan Peruntukan Zak at ..

18

B. Pernberdayaan Ekonomi Masyarakat ...

24

1. Pengertian Pe1nberdayaan Ekonomi Masyarakat ...

24

2. Bentuk-Bentuk Pernberdayaan Ekonorni Masyarakat .... 26 C. Zakat Sebagai Salah Satu fustrumen Dalam Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat .. 30

(7)

Masyarakat. ..

BAB ITT GAMBARANUMUMTENTANGMASYARAKATPASIA MINANGKABAUSUMATERA BARAT

A. Sejarah Nagari Pasia ..

B. Struktur Demokrafis Masyarakat Pasia ..

34

37 39 C. Struktur Pemerintahan dan Kepemi1npinan Masyarakat Pasia 42 D. Kegiatan Masyarakat Pa:;'l ...

BAB IY Ar\ALISlS TERHADAP PENGELOLAAN

45 ZAKAT

MASYARAKAT PASIA PERANTAUAN DALAM UPAYA

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PASIA A. Pengelolan Zakat Masyarakat Pasia dalam Upaya

Pemberdayaan Ekonotni Masyarakat Pasia . l. Penghimpunan zakat. ..

2. Pengelolaan zakat. ..

B. Analisis Pengelolaan Zakat Masyarakat Minang Kabau di Perantauan dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pasia ... .

1. Pendapatan religi. 2. Pendekatan sosial..

v

48 48 55

(8)

B. Saran ..

DAFT AR PUSTAKA .. . ... .

LAMPIRAN ... . ... .

vi

(9)

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi Islam menyajikan pandangan Islam dala1n konteks aktivitas ekonotni manusia. Dasamya ada dalam teks Al Quran yang suci sebagai petunjuk bagi perilaku ekonomi manusia. Ekonomi [slam merupakan \Varisan yang kaya dari pemikiran muslim untuk dibuka kembali meskipun kebanyakan dari hal-ha! tersebut tidak bisa langsung diaplikasikan dalam \Vaktu yang sekarang tetapi memberikan ladang yang subur untuk penyelidikan selanjutnya. membuka pintu gerbang ke epistemologi yang berbeda.

Perkembangan ekonomi lslan1 belakangan ini dipengaruhi oleh bcberapa faktor: perta1na : adanya ketidakpuasan yang sangat besar dala1n ha! penyelesaian masalah-masalah ekono1ni dan cara-cara yang digunakan. Hal ini terbukti, balnva sistem ekonomi dunia tidak dapat tne\vujudkan kesejahteraan tnasyarakat secara sen1ata. Kedua: arti penting ekonomi neoklasik mempunyai dasar yang sempit dan mempunyai asumsi yang tidak realistis エゥセョエ。ョァ@ n1anusia.

Ketiga: selama era kolonial terjadi, maka ajarannya inasuk ke dalam nilai budaya

penduduk ウ・エ・ュー。セ@ lembaga sosial dan teknologi lokal negara jajahan. Hal ini secara sistirnatik mencoba untuk menghancurkan n1asyarakat tradisional dalam kondisi terjajah dengan alasan bahwa sistim kapitalis lebih efisien dan lebih produktif. Keenipat: ekono1ni intemasional timbul sebagai basil pemikiran

(10)

sei1nbangan antara keduanya tidak me1nberikan pelayanan keadilan persaingan yang jujur. Mekanis1ne ekonon1i secara keseltuuhan telah dibuat untuk mengabadikan hegomoni kemajuan industri, yang sekarang ini telah disadari secara luas akan 1nen1ba\va benih kehancuran sendiri.

Analisis ekonomi konvensional beranggapan bahwa untuk manusia cenderung men1entingkan diri sendiri, perhatian uta1na mereka 1nemperoleh kepuasan hati dan pemenuhan kebutuhan, dan mereka memaksimalkan kebutuhannya sebagai n1asyarakat di dunia. Sebagai akibatnya, diba\vah kapitalisn1e perasaan ingin 1nen1entingkan diri sendiri dari individu dan bangsa-bangsa tidak hanya masuk aka! tetapi juga dianjurkan. Ditingkat perorangan,

me1nentingkan diri sendiri yang sebenarnya dan sikap individualis menunjukan perhatian yang kecil kepada ken1ajua11 orang lain dan ken1ajuan yang telah diterima dianggap sebagai hal yang layak. Secara rasional, dianggap sah dengan se1npurna penggunaan penga\vasan terhadap keinginan untuk n1ementingkan diri sendiri bagi individu maupun bangsa. Asurnsi ini secara luas dicela setiap hari oleh tokoh penelitian dan penen1u iln1u sosial yang lainnya seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi.

(11)

perusakan. Isla1n 1ne1nberikan n1otivasi kepad.a n1ereka yang inementingkan orang lain dan mementingkan mereka untuk 1nenolong orang lain. Teori ekonomi Islan1 memberikan gambaran mengcnai

sekior

ketiga, di samping

sektor

pribadi dan masyarakat umum, juga sektor sukarela. Islan1 1nengenal bahwa setiap individu,

di san1ping memenuhi kepentingannya sendiri, seharusnya juga men1ainkan peranan dalan1 1nenyebarkan kebaikan dengan cara menolong orang lain. Islam mengajarkan bah\va setiap orang bisa dan seharusnya n1emberikan sumbangan

untuk menciptakan masyarakat untuk lebih baik. 1

Tiga sektor di atas penulis tergerak untuk 1nembahas pengu1npulan zakat yang telah dilakukan masyarakat Pasia untuk kesejahteraan saudara mereka yang berada di perantauan maupun di daerah Pasia sendiri. Adapun cara yang te!aii dilakukan selarna ini adalah dengan n1engurnpulkan zakat dari muzakki, kemudian dana tersebut diberikan untuk keluarga kurang man1pu.

Al Quran dengan tegas inenyatakan bahwa barang siapa yang ingin mernasuki persaudaraan Islan1, harus menegakkan shalat, dan rnembayar zakat secara teratur. Kedua tindakan tersebut secara fundan1ental sama pentingnya. Zakat kehilangan maknanya bila tidak timbul dari hati yang takwa dan perasaan bersih tanpa mementingkan diri sendiri. Shala! tidak berarti jika tidak menyebabkan perasaan dan sikap yang tuh.i.s untuk mewujudkan kesejahteraan rnasyarakat yang mumi. Adanya pengaruh timbal balik yang dinan1is antara dua

1 Muhan1mad, Ekonomi Makro da/am Pn.1Jpektif Islam, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta, 2004,

(12)

lembaga spiritual dan duniawi dalam masyarakat, Islam adalah perlambang terdapatnya kesatuan batin agama dan ilmu ekonomi. Karena semangat moral di belakang lembaga zakat diperoleh dari sumber spiritual abadi shalat, maka akibat sosial dan ekonotnisnya bermanfaat, yang me.ngakibatkan pora ·sosial yang tinibul bebas dari kekejaman kapitalisme yang mengerikan dan standardisasi masyarakat komunitas yang memaksa. Keselarasan sosial yang menyerap segala hal inilah yang rnembuat H.G. Wells n1engatakan dalarn The Outline of hゥウエッイケセョケ。N@ "Islam telah menciptakan suatu masyarakat yang lebih terbebas dari kekejaman dan penindasan sosial yang meluas, bila dibandingkan dengan masyarakat manapun yang pernah terdapat di dunia . .:

Tekanan yang sama pada zakat dan shalat tn.:aandakan kemajuan yang sebenamya dalam masyarakat Islam. Dr. R. l:l. Marett dengan tepat menyatakan: "Ketnajuan yang sebenarnya adalah ke111ajua.n dalam kederrnawana. sedangkan kemajuan 1ainnya adalah nornor dua". Da1am. ha1 ini Aldous Huxley dengan nada yang sa1na menyatakan menu!is demikianlah dunia ternpat tinggal kita ini suatu dunia yang dinilai dari satu-satunya tolak ukur kemajuan yang dapat diterirna, nyatanya berada dala1n ketnunduran, kernajuan teknoligi 1nernang cepat, tetapi tanpa kemajuan dala1n amal kedennawanan, rnaka kemajuan teknik tidak

2 Sebagai mana yang dikutib oleh Abdul Mannan dengan bukunya teori dan prak1:ek ekonomi

(13)

berguna. Kemajuan tcknologi hanya membr;rikan sarana yang lebih efisien untuk menarik kembali kata-kata.3

Dibandingkan dengan pajak modem, zakat men1iiiki keuntungan tertentu

atas pajak, sekurang-kurangtiya dalatn tiga ha!. I'ertan1a penghindaran pajak

merupakan rnasaiah serius bagi pemungutan pajak modern. Banyak orang berusaha rnenghindari pembayamn pajak penghasilan dengan mernberikan keterangan palsu. Masalah praktek curang dalam hal zakat sangat kecil

kemungkinannya karena sifat rehgio-ekonominya. Zakat merupakan penyerahan

diri dengan sukarela kepada kehe:ndak Allah. Kedua, sun1ber utama zakat yang

merupakan kekayaan tertimbun dan tidak dugunakan, dipakai untuk tujuan yang nudia. Melalui zakat ad3. Kemungkinan untuk mengali kekayaan tertin1bun untuk

din1anfaatkan bagi kesejahteraan mansyarakat yang lebih besar. Zakat merupakan

perintah ilahi, kerjasan1a yang iklas dari pribadi yang bersangkutan untuk mengeluarkan kekayaannya yang tertimbun dapat terjadi. Pada sistim perpajakan

modem, kerja sama ini tidak akan n1udah terjadi karena tidak seorang pun yang

bersedia memberikan keterangan tentang rahasia hartanya yang tersernbunyi

kepada negara. Sesungguhnya zakat mencegah kecenderungan 1nenin1bun uang,

dan n1erupakan dorongan yang kuat untuk menginvestasi dalam tujuan produksi, karena Islan1 men1perkenankan laba dan persekutuan.

3

Abdul Mannan, Teori Dan Praktek E.Konomi lsk1111, Yogyakarta, PT Dana Bhal.ii Wnkaf,

(14)

Tujuan zakat dan pokok pengeluarannya telah jelas dijeleskan dala1n kitab suci Al-Quran. Pemerintah tidak diperkenankan mernbelanjakan uang yang dipungut dari pajak Zakat dengan suka hatinya. Tetapi penghasilan yang dipungut dari pajak dapat dibelanjakan n1enurut ·kehendak negara modern. Dipandang secara en1pirik, pendapatan pajak tidak selalu dibelanjakan untuk tujuan produksi. Sedangkan zakat tidak terasa seperti pajak penghasilan, karena pernbayaran zakat merupakan perintah ilahi yang akan dibayarkan orang dengan sukarcla.

Hampir semua negeri yang ma ju menyerukan adanya program jaminan sosial.

Prof. Benham dalam bukunya, Econo1nics, 1nenyatakan: .. Negara \Vajib

memberikan jaminan ekonomi yang minin1um bagi se111ua \Varga negaranya ... " Ungkapan yang biasa di&,'Unakan untuk ja1ninan minimum ekonomi ini adalah jaminan sosial. Tidak ada perbedaan jelas dan tegas yang disepakati secara um urn, antara jaminan S;Jsial dan aturan lainnya untuk mengurangi ketidak samaan, seperti perawatan run1ah sakit, nasihat kedokteran, pengobatan dan pendidikan cuma·cu1na, dan subsudi untuk kelas pelajar. Biasanya yang dimasukan ke dalam aturan jaminan sosial hanyalah rencana untuk memberikan kesejahteraan keuangan kepada orang yang menderita kcsukaran ekonomi. Program semacam itu juga meliputi asuransi terhadap pengganguran dan si penderita sakit, kompensasi bagi para pekerja yang mengalan1i kecelakaan ketika n1elakukan pekerjaanya, bantuan melahirkan, tunjangan keluarga untuk 。ョ。ォセ。ョ。ォL@ pensiun

4

Sebagai mana yang dikutib olch Abdul Mannan dcng an bukunya teori dan praktek ek_'?nomi

(15)

untuk orang tua, janda, orang buta, mereka yang cedera dala1n perang, dan dalam usaha terakhir bantuan nasional. 5

Untuk membantu kesejahteraan masyarakat khusus daerah Pasia yang berada dalan1 taraf mlskin, 1naka -masyarakat perantau berusaha untuk 1ne1nberikan kebahaglaan kepada saudara yang kllrang mampu. Karena itu penulis merasa perlu untuk mengangkat masalah エゥセイウ・「オエ@ dalam skripsi yang berjudul Pemberdayaan Ekonomi i\fasyarakat l\lelalui Zak.at (Studi l(asus Masyaraka.t Pasia Perantau).

Mela!ui judul tersebut penulis be1n1aksud mr.nganalisa sejauh n1ana perhatian masyarakat Pasia perantau ttrhz.dap orang miskin, di samping itu penulisan skripsi ini juga bcrtujuan untuk 1ncmcnuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam.

B. Pembatasan dan Pcruinusan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman dan menciptakan kesatuan persepsi pada masalah-masalah yang hendak dibahas dalam skripsi ini, maka penulis akan memfokuskan ruang lingkup kajian pembahasan seputar pengelolaan dana zakat 1nasyarakat perantau kepada masyarakat n1iskin. Peru1nusan masalah akan terbentuk dalam pertanyaan di bawah ini:

1. Bagain1ana peranan zakat dalam pemberda.yaan ekonomi masyarakat?

(16)

2. Bagaimana pengelolaan zakat yang dilakukan masyarakat Pas-ia kaitannya dengan pe1nberdayaan ekonomi masyarakat?

3. Sejauhmana efektifitas pengelolaan dana zakat serta kaitannya pemberdayaan ekonomi masyarrikat yang dilakukan oleh tnasyarakat Pasia ?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penulisan I. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Lebih mengenal berapa banyak masyamkat Pasia yang gemar n1engeluarkan zakat kepada BAZ Nagari Pasia dan apa yang mendorong mercka untuk mengeluarkan zakat ke daerah Pasia

b. Mengetahui pengelolaan dana yang dilakukan oleh an1it

c. Mengetahui cara an1il untuk mendapatkna zakat dari Muzakki 2. Kegunaan

Adapun kegunaan dari penulisan ini dapat dilihat dari dua sudut, pertania

(17)

D. Metodologi Penelitian

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digm1akan dalam penelitian ini adalah a. Penelitian kepustakaan (Library Research). Yakni penulis berorientasi pada

studi literarur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, baik dari Al Quran, Hadits, buku-buku Fiqih Mua'amalah, dan referensi lainnya yang relevan dangan masalah yang akan dibahas.

b. Pcnelitian lapangan (Field Research)., yakni penclitian langsung yang dapat

berupa interviev,r dan 、。エ。セ、。エ。@ yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi

ini.

2. Teknik Pengelolaan dan aョ。ャゥウゥセ@ Data

Tcknik pengolahan data dan analisis data pada pcnclitian ini adalah

dengan 1nengunakan pendekatan Deskriptif-Analisis, din1ana penulis berusaha mengembangkan permasalahan secara rinci dengan didasari pada 、。エ。セ、。エ。@

yang ada untuk kemudian dianalisa lebih jauh agar dapat diambil suatu kesimpulan yang valid.

4. Teknik Penulisan

(18)

E. Sistimatikn Penulisan

Skripsi ini dibagi dalam lima bah, Qョ。ウゥョァセQョ。ウゥョァ@ bah mengansung sub

secara sisti1natis, ditnaksudkan supa.ya dapat tne1nberikan gambaran yang jelas

tentang apa yang diuraikan, sehingga pcmbaca dapat memahami intinya dengan mudah dan jelas. Ada pun sistimatika pembahasannya adalah sebagai berikut:

BAB! Pendahuluan, 1nenjelaskan tentang a.lasan pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kef,runaan penulisan, metode penelitian dan tcknik pcnulisan.

BAB lI Zakat dan pen1berdayaan ekonomi masyarakat, 1nenjelaskan tentang konsep zakat, Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan zakat sebagai salah satu pcnggcrak dalam pcmbcrdayaan ckonomi masyarakat.

BAB III Gatnabaran unuun tentang masyarakat pasia Bukittinggi Minang Sumatra Barat, menjelaskan tentang Sejarah Nagari Pasia, Struktur pemerintah dan kcpemirnpinan masyarakat Pasia.

BAB IV Analisis tcrhadap pengelolaan zakat masyarakat Pasia perantauan dalan1 upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat Pasia. menjelaskan tentang penghimpunan, analisis pengelolaan

(19)

A. Konsep Zakat 1. Pengertian Zakat

Secara etiinologi, zakat berasal dari kata an-nzHnzfivwun '\.Ya al-barokah H1a

katstoh al khair : pertumbuhan, berkah yang banyak. Dikatakan zakaa az-zar 'u

id::aanarnaa: tanaman itu tumbuh/berke1nbang dan zakaa fulaanun : orang

bertatnbah kebaikaimya. 1 Adapun Ra'ana menyatakan kata zakat berasal dari bahasa Arama yang me1niliki a11i lebl.h spesifik daripad<.t sadaqah yang diberikan dengan sukarela.2 Lebih jauh Jv1anan 1nendefinisikan sebagai yang mensucikan dan yang 1nenumpuk.3

Sementara dalam pengertian termiloginya, zakat berarti :is111u11 liqadrin

min al-n1aal yusbrifu Ii asbnaafin mabsbuusbatin bi syaraaitbin : suatu nru.na

untnk sejumlah harta yang harus diberikan kepada ashnaf khusus dengan beberapa persyaratan.4

1

Taqyudin Abi Bak.ri lbn Muhammad a/-I-Iusaini, Kifayal al-Akhyar, Semarang, Usal1a Keluarga, Juz 1, tth, h. 172

2 Ifan Mahmud Ra'ana,

Sistim Ekonomi Pemerintahan Umar ib11 Khattab, Jakarta, Pustaka

Firdaus, 1997, Cet ke 3 h. 75

3 Mannan, Ekonomi !slam: Teori dan Praktek, Islamic Economy Theory and Praktice, Terjemahan Potan ArifHarahap, Jakarta: Interrnasa, 1992, h. 256

4

Taqyuddin, Kifayat al-Akhyar, h. 17

(20)

Pada dasarnya zakat terbagi menjadi dua :

Pertama,

zakat yang berhubungan dengan badan at.au disebut zakat fitrah. Kedua, zakat yang berhubungan dengan harta atau zakat mal.

Menurut UU, 38/1999 penjelasan pasal 11, zakat harta adalah "bagian harta yang disisiltkan oleh seorang Jnuslitn atau badan dengan ketentuan

agan1a untuk diberikan kepada yang berhak n1eneri111anya. " 5

Khan berpendapat, zakat mal ialah "thea111ount payable by a muslin1 on

bis nci wealth as part of bis religious obligation, mainly for the benefit of' the

poor and the needy.,. 6

Sedangkan Al1mad clan A\van menyebutkan sebagai '"sebuah kewa;iban

pe111bayaran, dikenakan alas muslinz dewasa dan anak-anak yang men1iliki

kekayaan telah 1nencukupi nisab. " 7

Menurut penulis zakat ialah n1en1berikan atau n1enyerahkan sejurnlah harta tertentu kepada orang yang berhak dengan syarat-syarat tertentu.

2. Dasar bukum

Zakat inerupakan salah satu dari kcwajiban dan rukun Islam. Syari'at hanya me\vajibkan zakat pada harta-harta tertentu saja dan telah 5 UU. No. 38/1999 Tenlang Pengelo/aan Zakat, Penjelasan Pasal J l

6 Muhammad Akram Khan, An

Introduction to Islamic Ekonomics, Islamabad : Intemaslonal

Institute of Islamic Thought and Institute of policy Studie11 Pakistan, 1994, first edition, h. 133

7

(21)

menerangkannya secara rinci pada urnat 111anusia. Misalnya pada firman Allah

Subhanahu wa Ta 'ala : "A1nbillah ::akat dari sebagian harta 1nereka."

(At-Taubah: 103)juga finnan-Nya: "Tunaikan/ah Zakat." (Al-Bagarah: 43)8 Adapun ulama yang mengadakan perbandingan dari segi apakah harta itu terlihat dengan nyata atau yang dapat disembunyikan oleh pen1iliknya. Mereka 1nen1bagi zakat kepada dua bagian yaitu :

1. Zakat harta yang nyata, seperti binatang temak dan hasil tumbuh-tumbuhan.

2. Zakat yang tidak nyata, seperti : Emas, perak dan harta perniagaan.

Perintah umum untuk melaksanakan zakat sudah dikelurkan oleh Allah

sebelurn Nabi hijrah ke !'v1adinah. Pada '.'faktu itu belun1 ditetapkan jenis-jenis harta yang \Vajib dlzakatkan, begitu juga keadaan (ukuran) zakatnya. Hal ini baru ditentukan kemudian, setelah Nabi hijrah kc Madinah yaitu tahun ke 2 H. Yang berhak menerima zakat pun baru terbatas, pada fakir rniskin saja karena ayat yang menetapkan セィョ。ヲ@ yang delapan (Surat At Taubah ayat 60) baru turun pada waktu sebelum hijrah rnasih bersifat suka rela.

Firn1an Allah :

'"

'

\

l.k. t...;. _,; 1"1 I y-"> _,; \ J

>

fi

J

I I

Ji!•

J

o

_,l.::;J I I_,..,; J Artinya "Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjarnan

kepada Allah pinjaman yang banyak." QS. 73 (Al-Muzzammil: 20).

8 Syaikh Kami! l\.1uhammad 'Uwaida, Fiqih IVanila Edisi Lengkap, Jakarta, Pustaka Al·

(22)

Dan Finnan Allah :

o

:<"'I\·' ; '

1 セ Q@ \I -

.lib. ·

"SJ\

.U · · -''

.&I I .u...l

.)-" y y ..HJ Y'""' 34! J U! セ@ J .

-セi@ 0.l,) .ill1jJ

Artinya: Padahal n1ereka tidak disuruh kembali supaya 111enyembah Al1ah dengan men1umikan ketaatannya kepadaNya (menja1ankan) aga1na dengan lurus, dan supaya n1ereka n1endirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.

QS. 98 (Al Bayyinah: 5)

Adapun yang berhak rnenerirna zakat fitrah adalah fakir-miskin, seperti

pelaksanaan zakat ma!. Pada \Vah.tu itu, karena perintah rnelaksanakan zakat fitrah lebih <lulu dari turunnya surat At Taubah ayat 60.9

3. Fungsi Dan Tujuan Zakat

Islan1 dibangun atas lima rukun, yaitu syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah オエオウ。ョセnケ。L@ mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah bagi orang-orang yang n1ainpu.10

Kelin1a rukun Islam itu sama kedudukannya antara satu dengan yang lainnya dan dengan 1nudah dapat dipahami. Secara teoritis, sulitnya 1nernahami dan rnengamalkan ke\vajiban zakat dapat dipahami karena ia merupakan suatu

') Zakiah Darajat, Seri Jlmu Fiqihjilid 1, Yogyakatta, 1995, h. 222

(23)

yang bertentangan dengan nilai manusia yang pada umumnya sangat mencintai harta benda.

Tujuan zakat barn dapat dipahami dan diyakini apabila dalam jiwa seseorang telah tumbuh nilai seperti ke:imanan, kemanusiaan dan keadilan. Oleh karena itu al-Quran menggunakan kata sadakah sebagai pedoman dari kata zakat tersebut, karena sadakah sebagai padoman dari kata zakat tersebut, karena makna sadakah itu sendiri rnerupakan n1anifestasi atas pengakuan dan pembenaran yang melahirkan keyakinan, sehingga timbul kesadaran untuk memberikan sebagian dari harta yang disayangi itu dan bentuk zakat.

Zakat sebagai ibadah bidang harta benda (ibadah 1naliyah) yang diberikan

o!eh orang kaya kepada orang miskin. l-Iarta benda yang dizakati itu pada hakikatnya adalah milik A11ah, dengan zakat itu seolah-olah harta itu diterima kernbali oleh Allah meskipun secara lahiriah yang rneneritna harta itu fakir miskin. Sebagaimana firman Allah surah at-Taubah ayat 104

..iii

Z,

1

3

gャゥセi@

:S..\;

3

t-'

'-le

.)c

'-ifal

1

JA!

y

..iii;)

i

QセLj|@

セケ@

I ylji\ ly

Artinya: Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima tau bat lagi Maha Penyayang. QS.9 (At-Taubah : 104)

(24)

Artinya : Sesungguhnya sadakah (zakat) itu sebelum sampai tangan orang yang meminta (fakir miskin), terlebih dahulu diteri111a oleh Tuhan.11

secara ekonomik, harta yang dizakati itu akan berputar secara sirnbiosis

antara orang kaya dan orang miskin dalam satu proses kegiatan ekonomi. Proses sirnbiosis harta yang dikeluarkan sebagai zakat itu, dapat dhunpamakan sebagai sistim ekonomi dan ptJlitik bantuan dari negar kaya kepada negara-negara miskin, pada umumnya bantuan negara-negara-negara-negara miskin yang menerima

bantuan itu dapat meningkatkan income dan laju pertumbuhan ekonon1inya. Pembayaran zakat oleh orang kaya untuk orang miskin akan memberi

keuntungan dan memberi efek positif bagi berbagai pihak (n1ulti plier ejfi:ct),

karena 7..akat akan n1enumbuhsuburkan kchidupan sosial ekonomi masyarakat secara adil dan merata dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi n1asyarakat, oto111atis akan melancarkan perputaran modal dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian pada umumnya.

Yusuf al-Qardawi membagi tiga tujuan zakat yaitu: dari pihak para \Vajib zakat (Muzakki), pihak penerima zakat (Ashnaf delapan) dan dari kepentingan masyarakat (sosial).12

Tujuan zakat bagi pihak mw.akki antara lain untuk menyucikan dari sifat bakhil, rakus, egoistis dan sejenisnya, melatih jiwa untuk bersikap terpuji seperti

11 Dadawi Thabanah, Asnar al Sha um al Zakat, セェョ。ィ@ Nasyru Tsaqnfal al Islamiyyali, Mesir,

1356 H, h. 217

(25)

bersyukur atas nikmat Allah, rnengobati batin dari sikap berlebihan mencintai harta sehingga dapat diperbudak oleh ha1ta itu sendiri, menurnbuhkan sikap kasih sayang dapat diperbudak o!eh harta i1u sendiri, menumbuhkan sikap kasih sayang kepada sesama, men1bersihkan nilai harta itu sendiri dari unsur noda dan cacat13 dan melatih diri agar menjadi pe1nurah dan berakhlak seperti akhlak Tuhan yang Maha Pemurah, serta menumbuh kembangkan harta itu sehingga memberi kebcrkahan bagi pcn1iliknya. Sedangkan bagi penerin1a zakat, antaralain untuk mcmcnuhi kcbutuhan hidup, terutama kcbutuhan primer sehari-hari, dan tersucikannya hati mereka dari rasa dengki dan kebencian yan sering menyelimuti hati mereka melihat orang kaya yang bakhil. Selanjutnya ak.an muncul di dalam jiv./a mereka rasa simpatik, ィッョョ。セL@ serta rasa tanggung j<nvab untuk ikut incngamankan dan mcndoakan kcsclamatan dan pcngcmbangan harta orang kaya yang pemurah.

Adapun tujuan zakat dilihat dari kepentingan kehidupan sosial antara lain kepentingan kehidupan sosial, antara lain bah\va zakat bemilai ekono1nik, inerealisasi fungsi harta sebagai alat perjuangan mcnegakkan agama Allah (jihad

Ji

sabi/il/ah

13 H.R. Muslim dan

Turmudzi, .. sesungguJmya Allah itu sangat baik, maka dia tidak me11erilna

(26)

4. Somber Dan Peruntukan Zakat

A. Somber Zakat

Para Ulama Islam sepakat bahwa zakat hanya di\vajibkan kepada seorang muslim dewasa yang \Varas, n1erdeka, dan merniliki kekayaan dalam jumlah tertentu dengan syan.tt-syarat tertentu pula i-i

Zakat itu di\vajibkan berdasarkan ayat-ayat yang jelas dan hadts-hadts yang shahih, yang kesen1uanya menegeskan bahwa zakat itu \Vajib dan wajlbnya itu sudah dipraktckkan oleh genorasi demi gcncrasi, dapat ditclusuri scjarah baik berupa pendapat tentang rnat;nya penerapannya dan diungkapkan oleh ajaran Islan1 sendiri oleh karena itu orang yang tidak menyuka1 hal itu, bukan karena baru 111engenal fslam maka orang itu berarti kafir dan telah mcmbuang Islam dari pundaknya. Para ulama juga sepakat bah\va 7.akat tidak dhvajibkan kepada bukan muslim. Karena zakat adalah anggota tubuh Islam yang paling utama dan karena itu orang kafir tidak mungkin diminta mclengkapinya, serta bukan pula hutang yang harus dibayamya setelah masuk Islam.

Pada dasarnya zakat hanya dibagi menjadi 2 bagian saja, yaitu zakat fitrah dan 7..akat ma!. Untu]c zakat fitrah, sumber, ketentuan, kadar dan \Vaktunya

(27)

sudah Allah tentukan sangat jelas, tidak seperti :zakat mal yang mempunyai beberapa sumber, antara lain

l. Basil tanaman (buah-buahan dan biji-\lijian) 2. Emas dan perak

3. Binatang ternak (unta, sapi, kerbau, kambing, dan sejenisnya) 4. Perusahaan perdagangan, pendapatan dan jasa

5. Penghasilan tetap

6. Zakat pcrusahaan (yang terkcna zakat adalah karya\vannya bukan badan huku1nnya)

7. Zakat profcsi, (ketentuannya sama dengan zakat harta kekayaan yaitu setara dengan 94 kg emas murni dalan1 I tahun.

Dari kc 7 sumbcr zakat ma! ini rncn1punyai pcrhitungan masing-masing yang berbeda tetapi sama dalam jangka \Vaktu yaitu da1an1 ukuran 1 tahun kepe1nilikan.

B. Peruntukan Zakat

(28)

a. Golongan Fakir

Golongan yang memiliki harta namun kl!butuhan hidup mereka lebih banyak dibandingkan harta yang mereka miliki,14 atau orang yang sehat dan jujur, tetapi tidak mcmpunyai pekerjaan sehingga tidak mcmpunyai penghasilan. Fakir juga berarti orang yang tidak men1punyai harta dan usaha yang k--urang dari Yi kecukupannya serta tidak ada orang yang berke\vajaban memberi belanjanya. Selaras dengan definisi ini. Taqyuddin Abu Bakar menyatakan fakir ialah tiada harta maupun pckerjaan baginya atau baginya harta dan pekerjaan tetapi tidak mencukupi kebutuhannya misa!, scorang membutuhkan 10 dirham tetapi ia hanya memiliki 2 dirham. Gセ@ Secara ringkas kata fakir melipututi semua orang Tniskin, orang tua, orang cacat (sakit) dan orang yang tidak bcrpcnghasilan scpcrti yang telah discbutkan oleh Islam, yaitu orang yang menjalankan tugas berkaitan dengan agama Islam seperti pelajar, guru, mubaligh Islrun yang tidak mempunyai \Vaktu lagi untuk bekerja memperoleh penghasilan serta orang yang tidak 1nempunyai pekerjaan. 16

b. Golongan Miskin

14 Muhammad Akram Klrnn. h.133

15 Taqyudin Abi Bakri lbn Muhammad al Husaini, Kifayat al Akhyar, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1997), cet ke 3, h. 75

16 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 3, PT_ Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1996

(29)

Untuk golongan ini ada baiknya jika me:mbandingkan definisi dari 4 rnazhab sebagaimana dituiis Rasyid :

(Mazhab Hanafi dan Maliki) orang ya" tidak mempunyai sesuatu apapun.

(lvfazhab Harnbali) golongan yang n1c1npunyai harta Vz kepcrluannya atau

lebih tetapi tidak mencukupi. (Mazhab Syaji '!) golongan yang mempunyai harta atau usaha sebanyak 'l2 kecukupannya atau lebih, tetapi tidak sampai menutupi. Masa kecul..--upan dibatasi sampai dengan usaha 62 tahun. Jika scseorang dapat mcmenuhi nafkahnya sampai dengan usia terscbut maka n1aka ia dikatakan kaYa dan tidak boleh diberikan zakat inilah dinamakan kaya dengan harta. J\dapun kaya dengan usaha, seperti orang yang me1npunyai penghasilan tertentu setiap harinya atau seliap bulan. Apabila suatu hari pcnghasilannya tidak mcncukupi, maka orang tcrsebut bolch menerima zakar. rオュ。ィセ@ perkakas rumah, pakaian bukanlah sebuah kekayaan artinya hal ini tidak menghalangi seseorang dari keadaan yang tergolong miskin atau fakir. 17

Dari kecmpat defenisi yang ditawarkan, ada perbedaan pandangan diantara keempat n1azhab. Dua mazhab yaitu, Hanafi dan Maliki mengartikan kemiskinau lebih buruk dibandingkan kefakirn. Berbeda dengan Hambali dan Syafi'i yang memandang sebaliknya-kefakirau lebih buruk dari pada

17

(30)

kemiskinan. Terlepas dari sen1ua itu, keduanya merupakan suatu keadaan yang memberikan legitimasi atas kewajiban menerima zakat.18

c. Golongan Amil Zalrat

Ibrahim Lubis dalam bukunya Ekonomi !sla1n Suatu Pengantar, amil adalah orang yang bertugas n1engurus zakat, sedangkan ia tidak diberi upah. 1:>

Berbeda dengan Ibrahim, Afzalurrah1nan mendefenisikan amii sebagai pengumpul (collector) yang meliputi se1nua pega\vai baik pengumpul, distributor, akutan, pengawas yang tnenguasai administrasi dan pengelolaan zakat.20

d. Golongan Muallafah Al- Qulub

Goongan yang dipandang 11cgara, bah\va jika negara diberi z.akat maka keyakinan mcrcka akan Isla111 akan scmakln bcrtambah. Taqyuddin Abu Bakar membabri golongan ini menjadi dua yaitu : a. Muslim dan b. Kafir.21 Untuk golongan pertama, maka zakat diberikan kepada Muallaf al Qulub

guna meningkatkan keyakinan mereka akan Isla1n. Dalam beberapa

kesempatan, Rasulullah memberi hadiah kepada utusan yan datang ingin masuk Islam. Dana ini diambil dari dana zakat. Hal ini dilakukan Rasulullah

!S Ibid., h. 200

19

Ibrahim Lubis, Ekouomi ls/am Sual/1 Pengantar, Jakarta, Kalam Mualia, 1994, h. 730

10

Afznlurrahman, Doklrit1 Eko11omi Islam Ill, h. 301

(31)

sebagai upaya penyebaran Islam. Sedangkan untuk golongan kafir. tiada baginya zakat kecuali golongan ini rnenolak kekafirannya.

e. Golongan Riqab

Menurut tiga in1am yaitu, Hanafi, Harnbali dan Syafi'i scbagaimana ditulis Rasyid, riqab ialah hamba yang dijanjikan tujuannya bahwa ia boleh menebus dirinya. 22 Fungsi zakat baginya adalah untuk memerdekakan dirinya. Inilah salah satu cara Islam untuk: menghapuskan perbudakan. scjalan dcngan perkcmbangan zakat, perbudakan dihapuskan melihat banyak ha! asasi manusia disele\vengkan (buman right abusernenl), oleh karena itu alokasi dana zakat pacL.1. sektor ini, diberikan untuk menolong buruh-buruh

セゥ[ャァ。イ@ lebih berketnbang. 23

f. Golongan gharim

Golongan yang berhutang dan tidak 1na1npu melunasi hutang-hutangnya, Syafi'i terbagi tiga macarn bentuk gharim sebagaimana ditulis Rasyid: (1) Orang yang berhutang karena nwndamaikan 2 orang yang sedang

berselisih, (2) Orang yang berhutang w1tuk kepentingan dirinya sendiri

pada keper[uan yang mudah atau yang tidak mudah, tetapi fa sudah tobat,

(3) Orang yang berhutang karena menjamin hutang orang lain. 24

22 Sulaiman RasyidT Fiqih Islam III, h, 57

23

Afr.alurrahman, Dol.irin Eko11omi Islam, h. 63

(32)

g. Golongan ti Sabilillah

Kata ini memiliki arti luas yang pengertiannya berubah sesuai kondisi, \Vaktu dan kebiasaan. Fi Sabilillah n1eliputi banyak perbuatan seperti menolong orang miskin, mcmbangun sarana pendidikan, bcrperang me1nbela agama, mencari ilmu dan lain sebagainya. Selama perbuatan yang dilakukan demi menegakkan nama Allah maka hal itu tennasuk ke dalam katagori fisabilil/ah. Fisabililah juga dapat mencakup pengeluaran pembangunan jembatan dan 「」ョエ」ョァセ「・ョエ・ョァ@ (bagunan-bagunan) yang bermanfaat bagi orang-orang miskin25

h. Golongan Ibnu Sabil

Seseorang yang menderita dalam pcrja!anannya tetapi ia tidak dapat mcngunakan hartanya karcna jauh dari rumahnya. Ia mc1ncrlukan bantuan untuk menyempurnakan perjalanannya yang bukan untuk tujuan yang diharomkan.

セᄋ@ Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

l

!. Pengertian Pemberdayaan ekonomi Masyarakat

\ Pemberdayaan menurut bahasa berasal dan kata daya yang berarll tenaga \

\atau kel..-uatan, pemberdayaan adalah upaya yang membangun daya masyarakat

25

(33)

dengan mendorong, 1nemotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupa untuk mengembangkannya26

Pemberdayaan diarah guna 1neningkatka11 ekonorni Masyarakat secara Produktif sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih besar

Upaya peningkatan ke1nampuan untuk menghasilkan nilai tambah paling tidak harus ada perbaikan akses terhadap cmpat hal, yaitu akses terhadap su1nberdaya, akscs tchadap teknologi, akscs tcrhadap pasar dan akses terhadap permintaan.26 Ekonomi masyaral:at adalah segala kegiatan ekonomi dan upaya

n1asyarakar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (basic need) yaitu sandang,

pangan, pa pan, kesehatan dan pendidikan. 2•1

Dcngan dcmikian dapat disimpulkan bah\va pcrbcdayaan ckonomi masyarakat merupakan satu upaya untuk meningkatkan ken1arnpuan atau potensi masyarakat dalarn kegiatan ekonorni guna memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan mereka dan dapat berpotensi dalam proses pe1nbangunan nasional.

26 Mubyarto, Afemba11gun Sistim Ekonomi,cet.J, Yogyakarta, BPFE, 2000, h.263

26

Erna Erawati Cholitim danJuni Tamrin (ed), Pemberdayaan dan Rejleksi Finansial Usaha

Kecil di Indonesia, Bandung, Yayasan Akita, 1997, h. 238

27

Gunawan Sumadinillgrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial,

(34)

2. Bentuk-bentuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, bentuk pemberdayaan yang tepat sasaran sangat diperlukan, bentuk yang tepat adalah dengan membcrikan kese1npatan kepada kelompok miskin untuk mercn:canakan dan melaksanakan program pembangunan yang telah mereka tentukan. Disamping itu masyarakat juga diberikan kekuasaan untuk rnengelola dauanya sendiri, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari pihak amil zakat, inilah yang membcdakan antara partisipasi tnasyarakat dengan pembcrdayaan masyarakat.

Perlu difikirkan siapa yang sesungguhnya menjadi sasaran pemberdayaan masyarakat, sesungguhnya juga memiliki daya untuk me1nbangun, dengan

demikian memberikan "kail jauh lebih tepat daripada tnemberikan ikan". Desa

ini good govcrmancc yang tclah di 」ャオセ」ャオォ。ョ@ sebagai suatu pendckatan yang dipandang paling rclevan, balk dalam tataran kepemerintahan secara luas maupun dalam menjalankan fungsi pembangunan.

Good govern1ance adalah tata pemerintahan yang baik merupakan suatu kondisi yang menjalin adanya proses kcsejahteraan, kcsamaan, kohesi, dan keseimbangan peran, serta adanya sa.ling mengontrol yang dilakukan

komponen pemerintah, rakyat dan usahawan su\vasta.28

Dalam kondisi ini mcngetengahkan ada 3 pilar yang harus di perlukan dalan1 proses pemberdayaan masyarakat. Ketiga pilar terscbut adalah

2s Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan /l.1odel··model Pe1nberdayaa11, Yok')'akartn, Gava

(35)

pen1erintah, swasta dan rnasyarakat yang hendaknya menjalin hubungan ke1nitraan yang selaras.

Tujuan yang ingin dicapai dari pemherdayaan adalah untuk membentuk

individu dan rnasyarakat rnenjadi mandiri, セ@kemandirian tersebut me1iputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut pemberdayaan masyarakat hendaknya mengarah pada pembentukan

kognitif masyarakat yang lebih baik, untuk rnencapai kemandirian masyarakat

diperlukan sebuah proses

.'-\da dua upaya supaya pemberdayaan ekonomi n1asyarakat bisa

dijalankan, diantaranya pertama ュ・ュー・イセ[ゥ。ーォ。ョ@ pribadi masyarakat menjadi

\Virausaha. Karena kiat Islam yang ーセイエ。ュ。@ dalam mengatasi rnasalah kemiskinan adalah dcngan bckerja. Dengan membcrikan bckal pelatihan,

karena pelatihan merupakan bakal yang arnat penting ketika akan memasuki

dunia kerja.

Program pembinaan untuk rnenja<li seorang \Viras\vasta ini dapat dilakukan melalui beberapa tahap ォ・ァゥ。エ。ョセ@ diantaranya29

1. Memberikan batuan motivasi moril

Bentuk motifasi moril ini berupa penerangan tentang fungsi, hak dan

kewajiban tnanusia dalam hidupnya yang pada intinya manusia

diwajibkan beriman, beribadah, bekerja, dan berikhtiar dengan sekuat

29

(36)

tenaga sedangkan hasil akhir di kembalikan kepada dzat yang maha pencipta. Bentu-bentuk motifasi modi ini dilakukan melalui pengajian umum I bulanan, diskusi keagan1aan dan lain-1ain.30

2. Pclatihan usaha

Melalui pelatihan ini setiap peserta diberikan pemahaman terhadap konsep-konsep ke\virausahaan dengan segala macam seluk beluk pennasalahan yang ada didalarnnya. Tujuan pelatihan ini adalah untuk

memberikan wawasan yang lcbih mcnyeluruh dan aktual sehingga dapat

menumbuhkan motivai terhadap rnasyarakat disamping dili<trapkan

rnemiliki pengetahuan teknik ke\'.irausahaan dalam berbagai aspek.

Pelatiahan sebaliknya diberikan l•;!bih aktuai, dengan mengujikan

pcngclolaan praktck hidup bcnvirausaha, baik oleh mcrcka yang mcmang

bergelut di dunia usaha, atau contoh-contoh konkrit yang terjadi dalam

pktek usaha. Melalui pelatihan semaca111 ini diharapkan dapat mencennati

adanya kiat-kiat tcrtentu yang harus ia jalankan, sehingga dapat dihindari

sekccil mungkin adanya kegagalan dalam pengernbangan kegiatan

wirausahanya.31

3. Pennodalan

3

G Sudjangi ct. Al Model Pendekalan Agama Dalam Perrge11tasa11 Kemiski11an di Kotm11adya,

Badan Litbag Agama, Depagri, Jakarta, 1997, h. 48

(37)

Pennodalan dalam bentuk uang merupakan salah satu faktor penting dalam dunia usaha, tetapi bukan yang terpenting untuk mendapatkan dukungan keuangan, baik perbankan maupun dana bantuan yang disalurkan mclalui kemitraan usaha lainnya.

Penambahan modal dari lembaga keuangan, sebaiknya diberikan, bukan untuk modal a\val, tetapi untuk modal pengembangan, setelah usaha itu dirintis dan menunjukan prospeknya yang cukup baik, karena jika usaha itu belum n1cnunjukan pcrkembangan profit yang baik, sering kali bank tidak akan memberikan pinjaman.

Bentuk pe1nberdayaan yang kedua adalah dengan pendidikan, kebodohan adalah pangkal dari kemiskinan oleh karenanya untuk mengentasku.u kcmiskinan dalam jangka panjang adalah dari sch.tor pcndidikan, karcna ken1iskinan ini kebanyakan sifatnya tun1n-te1nburun, di1nana orang tuanya miskin maka tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, dan anak yang bodoh akan rnenambah daftar angka kemfrkinan kelak di ken1udian hari.

(38)

untuk pemenahan fasilitas sarana dan prasarana belajar, karena sangat tidak n1ungkin n1enciptakan seorang pelajar ya.ng berkualitas dengan sarana yang minim.32

C. Zakat Sebagai Salah Satu Instrumen Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyaral<at.

1. l\'fanajcmcn 7.Atlrnt

A. Perencanaan Zakat

Sudah sejak lama konsep zakat di yakini mampu memberantas kemiskinan, dala1n run1usan fiqih zakat kcrap kali disebut sebagai pengabdian kepada Allah dalam bentuk pembelajaran de!a1n teologi konteporer disebut sebagai ibadah yang mcngandung dimcnsi sosia1, karcna merupakan manifestasi hubungan sesama manusia dengan prinsisp mentransfer harta dari si kaya ke yang n1iskin.

!stilah zakat sendiri mempunyai makna ganda pertan1a membersihkan hati atau ji\va kcdua me1nbcrsihkan harta seseorang «karena dalam harta seseorang terdapat hak bagi yang miskin" (Al Dzariat :19). Dengan membersihkan harta itu dari hak orang laln maka hati seseorang akan terbers1hkan pula.

Melihat arti penting zakat baik bagi diri muzakki maupun untuk kemaslahatan masyarakat, semestinya masyarakat muzakki bcrsegera untuk

(39)

membayar zakatnya, tetapi kenyataannya lain, para muzakki seolah-olah tidak

tau tentang kewajiban berzakat dan berpangku tangan melihat kesenjangan

sosial yang ada. Dengan demikian memaksa pihak pengawas (Amil) bekerja

kcras dalam mcnjalankan tugasnya untuk mengumpulkan zakat. Oleh karcna

itu pihak amil zakat harus marnpu membuat pendekatan yang dapat me1naksimalkan pendapatan dan pendekatan tersebut harus berorentasi kepada

kemaslahatan n1asyarakat. 33 B. Pengelolaan Zakat

Zakat, shadaqah clan infak itu sama artinya, paling tidak esensinya, baik

da!an1 al Quran n1aupun Hadits, bahkan dasar hukum zakat pun yang tercantun1 dalan1 surat At-Taubah ayat 60 tidak memakai istilah zakat rnelainkan shadaqah. Zakat adalah shadaqah yang sifatnya \Vajib, berdasarkan kctcntuan

nisab dan haul dan diberikan kepada yang rnenerirna yakni 8 asnaf seperti yang

tercantum pada surat At-Taubah ayat 60. baik zakat maupun shadaqah

keduanya termasuk dalam pcngertian in.fi1k, yaitu bagian yang di belanjakan

dari harta seseorang untuk kemaslahatan uinum atau mcmbantu yang lernah. Hingga kini belum ada yang komprehensif menangani iuasalah zakat ini, ldta tidak bisa mengetahui berapa jumlah muzakki pada satu daerah, kepada

siapa zakat itu disalurkan, berapa rata-rata pendapatan 1..akat pertahun, siapa

saja yang botch menjadi amil, clan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain

(40)

tentang zakat yang belum dijawab. Oleh karena itu sudab waktunya melakukan suatu sistern untulc menja\vab masalah yang berkaitan dangan zakat.

Pola pengun1puJan zakat hingga saat ini telah mengalami 3 evaluasi,

pertama dilakukan secara individual dan arnilnya prak-tis tidak ada dan

kalaupun ada bersifat lokal atau pun perorangan, 1nisalnya ulama dan kyai. kedua adanya pengurus/ amil, na1nun hanya bersifat pada jangka waktu tertentu dan dan kemudian di bubarkan kctiga pada tahap ini pemerintah sudah mulai

turun tangan dalam pcmbcntukan badan amil zakat, tetapi pemerintah hanya bertindak sebagai pembina saja sedangkan pelaksanaannya masih dilakukan oleh LSM.

Dari tiga evaluasi tersebut kita bisa rr1elihat perkembangannya terutama di

cvaluasi kc tiga karcna selain zakat fitrah dan zakat ma!, icrnbaga amil juga berhasil rnengumpulkan zakat karya\van profesi juga perusahaan.dengan dijadikannya pe1nerintah sebagai pe1nbina sebuah LSM yang berperan sebagai amil zakat scmestinya pihak LSM bisa m'e1naksimalkan pendapatannya dalam menjaring muzakki. Karena pemerintah tidak bisa bcrtindak sebagai pelaksana amil zakat, hal ini dikarenakan zakat adalah kewajiban sebuah agama yang bersifat suka rela sedangkan pajak kewajiban negara tanpa pandang agama,jadi pemerintah tidak bisa bertindak sebagai pclaksana dengan salah satu alasannya adalah kemajemukan I kekeraga1nan agama di Indonesia ini.34

C. Penga\vasan dan evaluasi

34 Musa Asy'ari, Is!run,

(41)

Telah jelas pengertiannya bahwa zakat itu dimaksud untuk me1nbangun manusia, yang dulunya mustahik menjadi muzakki dengan proses perencanaan dan pengelolaan yang tepat, namun demikian pembangunan manusia ini tidak scmudah membalikan tclapak tangan. Hanya dengan menyalurkan zakat kcpada mustahik itu tidak akan menurnbuhkan hasil seperti yang diharapkan tanpa adanya penga\vasan dan evaluasi oleh kar•ena itu pengawas juga menjadi salah satu faktor yang penting dalam proses pernbayaran masyarakat.

Pcnga\vasan ini sifatnya 2 arah, perta111a pengawasan bagi pihak amil, agar jangan sampai penga\vas menyalah gunakan セ。ョ。@ zakat yang terh.llmpul.

Kedua penga\';asan bagi pihak mustahik, penga\vasan ini meliputi beberapa ha!

antaralain. Penga\vasan dana zakat, kemmnpuan mustahik dalam mengunakan dana zakat dan kcscsuaian antara bcntuk pcmbcrian dengan perrnasalahan yang dihadapi.

Dengan adanya penga\vasan ini diharapkan dana yang tersalurkan kepada pihak mustahik benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya dan akhirnya dapat mcningkatkan kcscjahteraan n1asyarakat.

Sampai kapankah pemberdayaan penyaluran dana harus dilakukan pemberdayaan tidak bersifat selamanya 1nelainkan sampai target n1asyarakat 1nampu untuk: rnandiri. 35 Dan kemudian di lepas untuk mandiri.

(42)

dalarn mengernbangkan pemberdayaan dengan evaluasi tersebut bisa di ketahui apakah mustahik sudah menjadi muzakki a1'mkah masih tetap dibina.

2. Pendayagunaan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat · Perubahan dibidang ekonorni berpengaruh terhadap struktur sosial. Disatu pihak kita melihat makin banyak potensi muzakki. Pada masa lalu jmnlah "orang kaya" hanya terbatas. Sekarang jumlah itu rnakin banyak dengan terbukanya kescrnpatan usaha, Ta pi yang I ebih pen ting untuk kita perhatikan adalah makin besamya ''golongan menengah". Pada masa lalu, zakat barang kali

lebih banyak diasosiasikan dengan "orang kaya" pcmilik harta (aghniya).

Sekarang potensi total dari sumber zakat itu melebar U<1.n lebih besar. Ini menimbulkan dampak dalarn pengclolaan, khususnya dalan1 aspek

rnobilisasinya.

(43)

Salah satu konsep yang telah dilaknkan oleh BAZIS dan BAZ adalah yang disebut "zakat produktif'. Pokoknya gagasanuya adalah menolong golongan lniskin tidak memberi "ikan" melainkan dcngan "kail", Kalau zakat diberikan semata·mata untuk konsumsi. maka pertolongan ini bcrsifat sementara. Tapi kalau diberikan untuk rnembantu yang bersangkutan untuk produksi atau usaha, maka pertolongan itu akan bisa membantu yang bersangkutan untuk keluar dari situasi kemiskinan itu sendiri.

Dengan munculnya gagasan itu ada be:berapa pola penggunaan zakat: L zakat diberikan langsung kepada fakirmiskin untuk keper\uan konsuintif.

Dalam konteks perubahan sekarang, maka bagian zakat ini diarahkan terutama kepada golongan "the destitude" yang sifatnya Bイ・ャゥ・ヲセG@ dan dainpaknya bersifat jangka pcndck.

2. zakat diberikan kepada mereka yang terlibat dala1n kegiatan pendidikan dan dak\vah, yang dalan1 taraf hid up kek--urangan.

3. sebagian dana zakat dan dana lainnya (-sodaqah, infak, \Vakaf) diperuntukan guna rnembangun prasarana ibadah dan pendidikan I da'wah Islam.

(44)

5. Bagian yang lain, yang jnmlahnya sedikit, diperuntukan untuk "amil" bisa berkembang, yaitu tidak sematawmata untuk orangnya. melainkan bisa pula lembaga yang n1engelola dan bisa memajukan segi pengorganisasiannya.

Masalah yang pcrln dipclajari lebih lanjut adalah pengalokasiannya. Baik amil, badan amil, badan amil maupun muzaki langsung, pada umumnya mengalokasikan sebagian besar dana zakat itu (lebih dari 50o/o) untuk fakir miskin. Namun dengan mengingatnya jumlah penerimaan zakat dan di lain pihak dan bcrkurangnya (sccara relatif) jumlah 1nustahik maka secara hipotis dapat diperkirakan bah\va bagian zakat untuk non fakir akan semakin meningkat.;6

(45)

Sumatcra Barat

A. Sejarah Nagari Pasia

Pasia dalam bahasa minang berarti pasir.1 diberi narna pasia karena di daerah tersebut ditemukan banyak pasir dan kandungan tanahnya juga banyak mengandung pasir.

Daerah pasia pada J\valnya separoh nagari Batu Taba dan separoh merupakan nagari Ampang Gadang. Yang masuk nagari Batu Taba adalah jorong Surau Langga, sementara jorong Cibuk An1eh dan jorong Pincuran VU milik dalatn Ampang Gadang. Nagari di f\..1inangkabau sama dcngan kelurahan tapi lebih luas dari desa. Sernentara jorong merupakan kumpulan dari beberapa suku.

Pada tahun 1954 pasia dijadikan sebagai penvakilan nagari Batu Taba dan nagari Ampang Gadang. Dan yang menjadi p;!rwakiJan wali nagari pada masa itu adalah H. Jabir Chatib.

Pada tahun 1958 pada 1nasa pe,nerintahan Gubemur Kabaruddin DR.Rangkayo Baso, pasia yang a\valnya sebagai penvaki1an nagari akhirnya berdiri 1nenjadi nagari pasia dengan wali nag_ari Hjabir chatib yang terdiri dari 3 jorong yaitu:

L Jorong Surau Langga

1 Karnus Bahasa Mimmg

[image:45.595.40.346.118.434.2]
(46)

2. Jorong Pincuran VII 3. jorong Cibua Ameh

Adapun batas wilayah nagari Pasia adalah :

1. sebelah utara berbatas dengan nagari Ampang Gadang

2. sebalah selatan berbatas dengan Batu Taba

3. sebalahb barat berbatas dengan nagari Ampang Gadang dan kota Bukittinggi

4. sebalah timur berbats dengan nagari balai gurah. 2

Berdasarkan UU No 5 tahun 1979 tcntang pemcrintahan desa, maka di Surnatara Barat pemerintahan ョGQセ。イゥ@ berubah jadi pemerintahan desa. Maka nagari pasia dibagi jadi 3 desa yaitu Desa Surau Langga yang dulunya bernama Jorong Surau Langga dan Desa Pasia yang terdiri dari Jorong Cibua Ameh dan

jorong Pincuran VIL

Berdasarkan UU No 22 tahun 1999 tentang pokok-pokok pcmerintahan

daerah, maka ditindak lanjuti o1eh pemerin1ah daerah propinsi sumbar dengan terbitnya perda No 9 tahun 2000 tentang pokok-pokok pemerintahan nagari.

Selanjutnya ditindaklanjuti oleh kabupaten scsumbar khusus untuk kabupaten agam terbit pada No.31 tahun 2001 tentang pokok-pokok pemerintahan

nagari yang direa1isasikan tahun 2002.

Maka pemerintahan desa di Sumatera Barnt yang dimulai tahun 1979

bcrobah kcmbali menjadi pemerintahan nagrui pada tahun 2001. rnaka desa Surau

Langga masuk kembali menjadl nagari pasia. Nagari pasia kembali berdiri yang

(47)

terdiri dari 3 jorong yaitu jorong Surau Langga, jorong Pincuran VII, dan jorong Cibuk Ameh. Maka pada tahun 2002 dilakukanlah pemilihan wali nagari secara langsung oleh \Varga pasia. Adapun yang terpilih jadi \Vali nagari adalah H. Mustafa Rahman untuk periodc 2001-2007.

B. Stuktur demokrafis masyarakat Pasia l. Data kependudukan nagari pasia セ@

a. keadaan pcnduduk

I) jumlah penduduk laki-laki I 088 2) jumlah penduduk wanita !034

3) jumlah kepala keluarga 518 kk

4) jumlah pcnduduk scluruhnya RNQRZセ@ orang 2. Ju1nlah penduduk dirinci 1nenurut umur dan jenis kelamin

No Golongan

j・ョゥウk・ャ。ュゥョMセ@

Umur Laki Wanit.:'1

1 0-5 136 100 236

2 6-12 186 135 321

.

3 13-15 66 42 108

4 16-18 55 67 122

5 19-49 480 476 956

6 750 165 214 379

Jumlah l.088 l.034 2.122

(48)

3. Data kependudukan menurut jenis pekerjaan Jenis

p・ォ・イェ。。セᄋ@

--·

Jorong Jumlah

--Surau Langga Pincuran VII CibuaAmeh

PNS 11 15 22 48

Tenaga kesehatan

!

1 1 1 3

セ@

J

13 17

S\vasta

---.L...

35 65

l-lonor

I

6

I s

12 23

TNl/Polri

i -

_

_J_---

I -

-

I

t Sup1r 6 5 12 ! 23

セQPMセMM・MォMMMMMKMャMQQMMMMMQMUMMMMMKMMTMMMMMMKQMRPMMᄋMMェ@

セMMMMMᄋMMMMMMᄋMMMMMセᄋᄋMMMMMMMMMKM

!

Buruh

!

82 : 97

.

.

:

i

Pensiunan

'

17 12

!

118 I ?9..,

1-

I

I 42

13

I

QRZセ@

:

1

. Pedagang : 51

セセᄋMᄋMMMMKiiN@

⦅Q⦅QWセMMMQMセM

. Tukang ; 20

I

5 9

' I

9"

_,

--1

I

4

i

Tani

---·T-23

! 32

!

38

イセョセMセセMゥMョセMMMMMMMKセQ]Q]セMセQ@

]]]エセセセセKMMセM

4. Batas wilayah, luas \Vil ayah, orbitasi dan jarak ternpuh L Batas \vilayah

a. Sebelah Utara berbatas dengan Am.pang Gadang b. Sebelah Selatan berbatas dengan Batu Taba

c. Sebelah Barat berbatas dengan Bukittinggi dan Ampang Gadang d. Sebelah Timur berbatas dengan Balai Gurah

(49)

b. Cibuak Ameh luas 33 ha

c. Surau Langga luas 27 ha 3. Orbitasi danjarak tempuh

4.

No Orbitasi dan Waktu Ten1puh

l

2 3 I I 4 c

Jarak ke ibukota Propinsi Jarak ke ibukota kabupaten

Jarak ke ibukota kecematan

'

\ Waktu tempuh ke ibukota Propinsi

I

Waktu セ・Qョーオィ@ ke 1bukota kabupaten

I

i \Vaktu tempuh ke ibukota pusat fasilitas ·1

\ terdekat ( ekonomi kesehatan

i j

: pemerintahan I

Fasilitas Nagari Pasia a. Fasilitas keagarnaan

l)Masjid J 2)Mushala 5

b. Fasilitas pendidikan l)TK 1

2)SDN 2

3) Pesantren 2 c. Fasilitas kesehatan

(50)

d. Fasilitas olahraga

I) Lapangan sepak bola 2) Lapangan volly 3) Lapangan takrau 4) Lapangan bulu tangkis

5) J....apangan tenis n1eja

C. Sruktur Pemerintahan dan Kepemimpinan Masyarakat Pasia 1. Struktur organisasi pemerintahan

Nagari Pasia Kec!V Angkek tahun 2002 - 2007

I

BPRN

li----1

w。ャゥn。ァ。イNセ@

H.Mustafa

r。ャセ@

Bendahara QMMMMMセャ^i@ Sekretasis Nagari

Nasyoldhi セMMMMゥ@ Wahyu Hidayat

Ka. Ur. Pe1nbangunan Y eni Chandra

Ka. Ur. Kesra Yulhardi Stafkantor Yohanes セMMMMェ@

Ka. Us. Trantib A.Febriwen

Ka. Us. Aset Nagari

Elwita

Ka. Jorong Pincuran VII

M. 0. Fauzi

a. Jorong Cibua Ameh

I

M. Isnaini
(51)

Untuk mengontrol pemerintahan nagari maka dibentuklah BPRN (Badan Perwakilan Rakyat Nagari) adapun susunan pengurus BPRN adalah:

Susunan Pengurus BPRN Pasia Ketua : Zetrizal

Wakil : H. Jhon Herdi S.H Sekretaris: Reni Maslinda S. H

Ko1nisaris Pemerintahan dan Ken1asyarakatan Ketua : H. Mukhlis Ismail S.H

Anggota : Arsri Jalal Yusf!r St. Kayo

Audreas

Komisi Ekonomi dan Pembangunan Ketua : Amran St. Saidi Sekrctaris: Nini Rahmi Anggota : H. Abdul Gafar

H. Abizar St Batuah Ratius Chatib

Komisi Agama Aset Istiadat dan Pendidikan Ketua : H. Abdul Azis St. Saidi

Sekretaris: Ernawati Anggota : Yunaidi Anbay

(52)

Struktur Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari (LPMN) Periode 2004-2007

Ketua

--:-!

Dedi aイnッヲイゥセ@

e 7etans Hendra. S.Pd

Bendahara Febria Nin 1sih

Bid. Perencanaa Bid. Penggerak Bid. Pelaksanaan Bid. Pengendalian Pembangunan S\vadaya Pen1ban!,,'l.lna Pernbangunan Pembangunan - M. Rifa - F eri -y arsi - Syafri Gim - Taufik Hidayat

- Ir Lisda - Askari - JnT1i Hendra - Emrilfa

Untuk mcnJaga kcamanan, kctcrtiban dalam nagari maka di bcntuklah

Parik Paga Nagari. Dengan susunan pengurus: Ke tu a : Firdaus

W. ketua : Ardi Sekretaris : Irnron Bendahara : Indra Fernando

Sek!-ii ketentramaniketertiban Ketua : Amril

(53)

Seksi penanggulan Penyakit Masyarakat Ketua : Abdurrahrnan

Anggota : Taufik Hidayat Victori 1-IaminoI

Seksi pcnanggulan bcncana Ketua : Ishak

Anggota : Y os Hendri : Poniran

Untuk mengatur pelaksanaan dan aturan aset istiadat di bentuk Kerapatan

Adat Nagari (KAN) dengan susunan pengurus

Ke tu a : H. A\\is Kami Husein W. Ketua : Syarkani St. Bagindo

Sekretaris : I-f. Jhon herdi St Kalarasan

Bcndahara: H. I'vf. Zein St. Bandaro Basa Anggola : Ali Muddin

D. Kegiatan l\1asyarakat Pasia

Nagari Pasia tcrletak di kaki gunung merapi, karena letaknya yang

(54)

san1pingan karena kebanyakan dari mereka lebih benninat dibidang usaha lain seperti pedagang, pegawai, serta pengusaha dan lain-lain.4

Profesi sebagai pedagang lebih diminati oleh sebagian besar penduduk rnasyarakat Pasia. Hal ini ditinjau dengan besarnya prosentasi pedagang yang hampir 40o/o di banding propesi lain yang rata-rata hanya 20% saja, selain berdagang profesi yang n1enjadi pilihan kedua adalah sebagai buruh, profesi buruh ini lebih di dominasi oleh buruh konfeksi karena mayoritas masyarakat Pasia trampil dalam menjahit. Kctcrampilan menjahit memang incnjadi keterampilan yang sifatnya turun ternburun bagi masyarakat Pasia jadi tidak mengherankan usaha konfeksi sangat familiar bagi mereka, sedikitnya terdapat 5 usaha konfeksi yang tergolong besar dan menyerap tenaga kerja yang banyak. Di Nagari Pasia. Selain dari usaha konfcksi yang bcrskala besar tccatat scbanyak 120 orang Nagari Pasia yangjuga menjaiankan usaha konfeksi di pasar a\vua kuning.

Profesi yang kurang diminati Masya.rakat Pasia adalah profesi sebagai tenaga kesehatan, ha! ini ditunjukan dengan inini1nnya tenaga kesehatan di \Vilayah Pasia,dacrah yang luas wilayahnya :sekitar 90 Ha ini hanya merniliki 1 orang Bidan dan 2 orang Dokter, yang tdap melayani sekitar 2122 orang. Kurangnya tenaga kesehatan ini disebabkan karena 1nahalnya biaya untuk menjadi seorang tenaga med.is.

Merantau bagi scbagian orang Pasia n1crupakan budaya tradisi yang tunin-temburun dari para leluhurnya, mereka banyak merantau ke Jakarta dan profesi

(55)

yang digeluti di tanah rantaupun tidak jauh dari keahlian mereka sebagai pedagang dan penjahit usaha dagang yang paling diminati masyarakat Pasia di tanah rantau adalah pedagang pakaian dan \varung makan, hampir seluruh pusat perbelanjaan kain dan pakaian lcbih dominasi oleh pcrantau dari tanah sebrang ini, dan sebagian besar masyarakat Jakartapun lebih menyatuhkan pilihannya dalam bidang kainfpakaian kepada orang karena kualitas dan coraknya tidak diragukan lagi dan hanya bisa berkrompomi. Se\ain pedagang pakaian usaha yang banyak diminati perantau adalah rumah ma.kan Padang. beberapa keunggulan ntmah makan Padang antara lain rnasakan dan rasanya yang khas, harganya yang konsisten dan dijarnin halal sena mudah utuk mendapatkannya karena hampir seluruh jalanan yang ada di Jakarta ini pa:sti ada sediktmya 3 rumah makan

p。、。ョァZセ@

(56)

Upaya Pemberdayaan Ekonon1i Masyarakat Pasia

A .. Pengelolaan Zakat Masyarakat Pasia dalan1 Upaya Pentberdayaan Ekonomi I\'fasyarak.'lt Pasia

I. Penghimpunan z.akat oleh n1asyarakat Pasia di perantauan dalatn upaya

pcrnbcrdayaan ekonomi masyarakat Pasia

Krisis ekonomi yang sernu!a dipicu oleh krisis nilai tukar rupiah telah

memicu krisis-krisis berillltnya yang b(jrsifat multidimensionaL sehingga harus

dilakukan langkah-langkah komperhensif dan subtansial untuk keluar dari

krisis, scmua komponcn bangsa harus bckcrja kcras, bcrsatu padu dan mcmiliki

ko111itn1en yang teguh dalam rangka mencapai tujuan bangsa yaitu menciptakan bangsa yang adil makmur dan sejahtera.

(57)

kesenjangan ekonorni. Zakat selain men1punyai nilai ibadah juga 1nen1punyai nilai sosial dengan di\vajibkannya berzakat oleh Allah sudah se1nestinya sama yang berkewajiban untuk memenuhinya. 'Namun masih sedikit seka1i u1nat Islam yang mcnyadarinya dan bagi mereka yang menyadarinya langsung kepada mustahik padahal ha! tersebut memhuat zakat tidak efektifkarena zakat yang tersalur hanya sebatas untuk me1nberi kebutuhan beberapa hari saja sedangkan setelah itu yang miskin tetap iniskin lagi. Oleh karenanya perlu dibuat suatu badan untuk mengclola zakat dengan baik clan dengan badan ini pula diharapkan dapat 1neningkatkan kesadaran n1asyarakat untuk berzakat.

Sudah enan1 puluh tahun Indonesia merdeka, natnun selarna itu pula

btium ada hasil yang benar-benar memberi sumbangsih yang nyata bagi kcmakmuran dan kcscjahtcraaan bangsa. Hal ini discbabkan karcna bclum adanya kesadaran yang tinggi akan kewajkiban berzakat, dan juga karena belum adanya le1nbaga yang benar-benar kotnpeten inengenai 7..akat Selatna bertahun-tahun tradisi di Indonesla dalam n1enyalurkan zakatnya hanya sebatas zakat fitrah yang dilaksanakan setahun ウセォ。ャゥ@ dan discrahkan kepada para Kyai/Guru dan tokoh tnasyarakat yang ーセョケ。Qオイ。ョョケ。@ hanya sebatas untuk membeli kebutuhan pokok untuk satu tahun bahkan zakat yang terkumpul pada seorang kyai tidak dibagikan lagi kepada n1ustahik tetapi n1enjadi pendapatan seorang kyai atau guru.

(58)

kesejahteraan masyarakat, o1eh karenanya perlu adanya sebuah lembaga pengelola zakat (amil zakat) yang bertuga;; mengelola zakat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Beberapa tujan terakhir ini banyak sekali bennunculan lcmbaga-lcmbaga pcnyalur zakat. Dcngan munculnya lcmbaga terscbut diharapkan dapat menumbuhkan rasa dalam yang tinggi kepada masyarakat untuk mengelola zakatnya dan pada akhirnya zakat benar-benar mampu menanggulangi kesenjangan ekonomi dan ォᄋセュゥウォゥョ。ョN@

Zakat adalah ke\vajiban semua umat Islam yang berarti selain orang Islam tidak terkena kev,rajiban untuk bar.takat, dalam lsla1n <1ikenal dua macam jenis zakat yaitu zakat fitrah (diri) dan コ。ォ。セZ@ mall (hana benda) selama ini yang menjadi penahanan masyarakat adalah bah\va zakat yang \vajib adalah zakat fitrah saja dan mengabaikan akan kc\vajlban zakat mall. Padahal kcduanya sama \Vajibnya, bahkan scbenamya zakat rr1all-lah yang lebih berpotensi untuk 1nengantaskan kemiskinan.

(59)

Merantau bagi sebagian orang Padang rnerupakan budaya dan tradisi yang turun temburun dari para leluhur. Karena itu, mereka memiliki motto.

"sekali layar berke111bang pantang surut kernbali." Dengan kata lain, orang padang seperti sudah ditakdirkan Allah SWT sepcrti seorang pengembara. Senang berkelana. Mereka suka menjelajah. Men1bangun jejak serta mengukir sejarah di negeri orang.

Menurut pendapat Dadan, merantau adalah prcstise. Hargadiri dan kebanggaan. Karenanya, ada ungkapan yang mcnurut pendapat saya sedikit nyeleneh, "be!un1 rnenjadi oriJng Padang seutuhnya jika belum merantau!"'

sebuah prinsip yang bisa 1nembakar nyala api dan n1elestarikan tradisi merantau bagi masyarakat Padang pada umumnya.

tvtcnurut Dadan. scorang pcngusaha fotokopi asal Padang yang merantau di Majalengka, rahasia u

Gambar

Gambaran Umum Tentang Masyarakat p。セ[ゥ。@Bukittinggi Minang l(abau

Referensi

Dokumen terkait

Pemakaian lain yang tidak kalah penting dari senyawa ini adalah sebagai pelarut ( solvent ) untuk paints, coating, pelarut tinta cetak ( print ink ), campuran ( ingredients )

Diantara kedua variabel bebas tersebut ditemukan fakta bahwa variabel kompensasi merupakan variabel yang berpengaruh lebih besar yang memberikan pengaruh terhadap

pemungkinan yang dilakukan pada Pemberdayaan Perempuan Kelompok Wanita Tani sudah dilakukan dengan baik dan memberikan dampak pada peningkatan ekonomi keluarga

Dengan demikian tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh pertumbuhan penjualan (GS) , struktur aktiva (FTA), profitabilitas (NPM), likuiditas

Apabila dikaitkan dengan risiko pasar, dengan diketahui IRR selama periode penelitian bank sampel penelitian mengalami penurunan, sehingga risiko pasar menurun dan

Kegiatan sosialisasi JKN bisa menjadi jembatan antara masyarakat dengan pelaksana program. Bukan hanya itu saja, kegiatan sosialisasi juga mampu mengangkat nama BPJS

Dengan diterapkannya Algoritma K-Nearest Neighbor maka diharapkan Bank Muamalat dapat menerapkan kecerdasan bisnis yakni memprediksi potensi calon kreditur berdasarkan

Bantuan website yang digunakan penulis untuk mencari data tentang nama – nama sekolah SMP Negeri se Jawa Timur yang dikelompokkan menurut geografis serta yang memiliki