• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5 ilkom - Persepsi [Inti Komunikasi]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 5 ilkom - Persepsi [Inti Komunikasi]"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 5

Persepsi: Inti

Komunikasi

Mochammad Alvin Zulkipli Nadhira Dhiya

Nepi Diana

(2)

Pada abad ke-19 para ilmuwan mengira bahwa apa yang ditangkap pancaindera kita adalah sebagai suatu yang nyata dan akurat.

Para Psikolog menyebut mata sebagai kamera dan retina sebagai film yang merekam pola-pola cahaya yang jatuh diatasnya. Sedangkan para ilmuwan modern menentang asumsi itu, karena kebanyakan percaya bahwa apa yang kita amati dipengaruhi sebagian oleh citra retina mata dan terutama oleh kondisi pikiran pengamat.

(3)

Dari penjelasan diatas, kita dapat

mengetahui bahwa masing-masing orang

yang mewakili lingkungannya memiliki kesan

yang berbeda tentang suatu hal yang sama,

benda, situasi, orang maupun peristiwa.

Persepsi adalah proses internal yang

memungkinkan

kita

memilih,

(4)

• Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran adalah inti persepsi yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam komunikasi.

“Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna”

John R. Wenburg dan William W.

Wilmot-“Persepsi adalah menafsirkan informasi inderawi” –Rudolph F.

(5)

• Persepsi meliputi penginderaan (sensasi)

yang

merujuk

pada

pesan

yang

(6)

Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu seleksi, organisasi, dan interpretasi.

(7)
(8)

Persepsi manusia

Persepsi terhadap lingkungan fisik, biasanya berbeda-beda pada suatu kelompok masyarakat dan bahkan masing-masing kita secara individual. (gambar 5.1 hal. 185). Latar belakang pengalaman, budaya dan suasana psikologis yang berbeda juga menbuat persepsi kita berbeda pada suatu objek.

(9)

• Beberapa prinsip penting mengenai

persepsi sosial

Persepsi berdasarkan pengalaman, persepsi manusia terhadap seseorang atau obyek apa saja selalu berkaitan dengan pengalaman pembelajaran di masa lalu.

(10)

• Proses selektivitas ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti:

(11)
(12)

Persepsi bersifat dugaan

, data yang

(13)

Persepsi bersifat evaluatif, adalah suatu proses kognitif psikologis dalam diri kita yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang kita gunakan untuk memaknai objek persepsi. Dengan demikian, persepsi bersifat pribadi dan subjektif.

“Persepsi pada dasarnya memiliki keadaan fisik dan psikologis individu, alih-alih menunjukkan karakteristik dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi” –Andrea L. Rich-

(14)

Rogers-• Persepsi bersifat Kontekstual, suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang ada dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat dan sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan juga persepsi kita. (gambar 5.7 hal. 208).

(15)

Prinsip pertama:

Stuktur objek atau

kejadian berdasarkan prinsip kemiripan

atau kedekatan dan kelengkapannya.

(

gambar 5.8 hal. 209

)

Prinsip kedua:

Kita cenderung

mempersepsi suatu rangsangan atau

(16)

Persepsi dan Budaya

• Faktor-faktor

internal

bukan

saja

memengaruhi atensi sebagai salah satu

aspek

persepsi,

tetapi

juga

(17)

Kepercayaan, nilai dan sikap

Kepercayaan adalah anggapan subjektif bahwa suatu objek atau peristiwa punya ciri atau nilai tertentu, dengan atau tanpa bukti.

Nilai adalah komponen evaluatif dari kepercayaan kita, mencakup kegunaan, kebaikan, estetika dan kepuasan. Nilai bersifat normatif, memberitahu baik dan buruk, salah dan benar dan sebagainya.

(18)

Pandangan Dunia, adalah orientasi budaya terhadap Tuhan, kehidupan, kematian, alam semesta, kebenaran, materi (kekayaan) dan isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan. Berbagai agama di dunia punya konsep ketuhanan dan kenabian yang berbeda.

(19)

Tabiat manusia, pandangan kita mengenai siapa kita, bagaimana sifat atau watak kita memengaruhi cara kita mempersepsi lingkungan fisik. Misalnya, kaum muslimin berpandangan bahwa manusia lahir dalam keadaan suci, sedangkan golongan krisen berpandangan bahwa manusia lahir mewarisi dosa Adam dan Hawa.

(20)

Menurut masyarakat Timur (masyarakat kolektivis)

Diri (Self) tidak bersifat otonom, melainkan lebur dalam kelompok

Kepentingan kelompok lebih diutamakan dibandingkan

kepentingan individu

Segala sesuatu dilakukan secara bersama Hubungan terjalin atas rasa persaudaraan

Menurut masyarakat Barat (masyarakat individualis)

Diri (Self) bersifat otonom

Kepentingan individu lebih diutamakan dibandingkan

kepentingan umum

Segala sesuatu dilakukan sendiri

Hubungan terjalin atas rasa menguntungkan

(21)

1. Kesalahan Atribusi

Atribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab prilaku orang lain. Dapat terjadi ketika :

1) Salah dalam penafsiran makna pesan

2) Adanya sangkaan bahwa perilaku seseorang disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal

3) Pesan yang dipersepsi tidak utuh

2. Efek Halo

Merujuk pada fakta bahwa begitu kita merujuk kesan

menyeluruh mengenai seseorang, yang menimbulkan efek yang kuat atas penilaian kita atas sifat-sifatnya yang

(22)

3. Stereotip

Menggeneralisasikan (mengkategorikan) orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan

membentuk asumsi mengenai mereka

berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok (ras, etnik, kaum tua, pekerjaan, dll.) dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan

individu.

4. Prasangka

(23)

5. Gegar Budaya

Lundstedt “gegar budaya adalah suatu bentuk ketidak mampuan menyesuaikan diri (personality

mal-adjustment) yang merupakan reaksi terhadap upaya semntara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang baru.”

P. Harris dan R. Moran “gegar budaya adalah trauma umum yang dialami seseorang dalam suatu budaya yang baru dan berbeda karena ia harus belajar dan mengatasi begitu banyak nilai budaya dan

pengharapan baru, sementara nilai budaya dan

(24)

5 tahap dalam pengalaman transisional (gegar budaya) menurut Peter S. Adler:

Kontak: ditandai dengan kesenangan, keheranan, dan

kekagetan karena melihat sesuatu yang baru

Disintegrasi ditandai dengan kebingungan karena

identitas kita dalam skema budaya yang baru itu terus meningkat

Reintegrasi ditandai dengan penolakan atas budaya

kedua

Otonomi ditandai dengan kepekaan budaya dan

keluwesan pribadi yang meningkat, pemahan atas budaya baru, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan budaya baru itu

Independensi: ditandai dengan menghargai kemiripan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat melaksanakan suatu proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka kontraktor perlu meningkatkan produktivitas suatu pekerjaan salah satunya pekerjaan dinding

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, 2019 ANNIS KHUSNUL KHOTIMAH RATNA PUSPITASARI / J 120 150 023 “PENGARUH LATIHAN

Pandangan hukum islam adanya pengambilalihan jaminan pada pembiayaan murabahah di BMT Marhamah wonosobo yaitu diatur dalam Fatwa DSN-MUI NO 47/DSN-MUI/II/2005

Suku Sentani salah satunya dengan budaya khani he kla he diharapkan dapat menjadi conoth konkrit nyata bahwa masyarakat tradisionalpun memiliki perhatian dalam

(2011) dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Supply Chain dengan Pendekatan SCOR Model di PT Kubota Indonesia membahas mengenai

Penanganan :Gunakan pakaian dan peralatan safety dengan benar ,Jangan tinggalakan drum kosong diudara terbuka, tampung drum kosong dilokasi yang tetap, peralatan

Berdasarkan hasil analisis trend yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa art therapy dapat menurunkan gejala depresi pada emerging adult dengan ketidakpuasan

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang