• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 SISTEM INFORMASI MAHASISWA KP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 2 SISTEM INFORMASI MAHASISWA KP"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Konsep Dasar Sistem

Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa

Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari

komponen – komponen atau elemen – elemen yang dihubungkan antara

satu dengan yang lain menurut kebutuhan untuk memudahkan aliran

informasi, materi atau energi.

Terdapat beberapa definisi dari kata sistem, menurut Jogiyanto

(2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan

sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan

pada komponen atau elemennya.

Dalam mendefinisikan sistem yang menekankan pada prosedurnya

di definisikan oleh Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald, dan Warren D.

Stallings, Jr., (1998) bahwa “ Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran yang tertentu”.

Dan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai “sekumpulan elemen yang

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu”.

(2)

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003 : 54) mendefinisikan

sebagai sekumpulan elemen yang saling terpaut dan terpadu yang

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian – pengertian yang diberikan oleh para ahli di atas

suatu sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau group dari bagian

ataupun komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dalam suatu sistem terdiri dari masukan (input),

pengelolahan (process) dan keluaran (Output), dalam bentuk umum

sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan diproses dan

akan menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan tujuan dan

kebutuhan yang diperlukan.

2.1.2. Elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003:54) ada beberapa elemen yang

membentuk sebuah sistem diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), dimana tujuan antara satu

sistem dengan sistem lain berbeda-beda. Tujuan inilah yang menjadi

pemotivasi yang mengarahkan sistem. Begitu pula yang berlaku pada

(3)

Walaupun begitu tujuan yang umum ada tiga macam yaitu

diantaranya:

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan management.

b. Untuk mendukung pengembalian keputusan management.

c. Untuk mendukung operasi perusahaan.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk

kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.

Masukan dapat berupa hal – hal berwujud (tampak secara fisik)

maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah

informasi (misalnya permintaan jasa dari para pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau

transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya

berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak

berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada

sistem informasi, keluaran bisa berupa informasi, saran, cetakan

laporan, dan sebagainya.

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mekanism) diwujudkan

(4)

keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik

masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar

sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

6. Batasan

Batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah diluar sistem (lingkungan). Batasan sistem menentukan

konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem. Sebagai contoh,

pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pelanggan,

gerakan pesaing, dan ketersediaan dana dari bank.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa

merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan bagi

sebuah organisasi dapat berupa vendor, pelanggan, pemilik,

pemerintah, bank, dan bahkan pesaing.

2.1.3. Karakteristik sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu

kesatuan komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau

(5)

kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau

subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan (Jogiyanto, 2005).

2. Batas Sistem

Menurut Jogiyanto HM, (2005), ”Batasan sistem merupakan

daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang

lainnnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut”.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang ada

diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi-operasi yang ada

di dalam sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan aliran dari sumber daya data dari satu subsistem ke

subsistem yang lainnya terorganisir dengan tepat dan akurat.

(6)

Masukan (input) adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari data yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang

akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu

system tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk

yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

pengambilan suatu keputusan.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

Kualitas suatu informasi dapat ditentukan oleh tiga hal penting,

(7)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang

saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya

mencakup input-process-output yang berhubungan dengan pengolahan

informasi (data yang telah diolah sehingga lebih berguna bagi user)

Selain itu pengertian lain tentang sistem informasi menurut Robert

A. Leitch dan K. roscoe Davis dalam buku Jogiyanto (2005 : 11) adalah :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

dikeluarkan.”

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi memilki komponen utama yang membentuk

suatu bangunan sistem informasi. Komponen bangunan sistem

(8)

(2005 : 1) dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, sistem

informasi memiliki enam komponen yang dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di

sini adalah suatu energi atau bahan baku yang si masukkan ke dalam

sistem.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis

data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan

keluaran yang di inginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. Yang di

hasilkan dari energi atau bahan yang dapat di pergunakan oleh pihak

lain dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

4. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhbungan satu dengan yang lainya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

(9)

informasi lebih lanjut. Data dalam basis data peru di organisasikan

sedemikian rupa, supaya informasi yang di hasilkan berkualitas.

Organisasi basis data di akses atau di manipulasi dengan menggukan

perangkat lunak paket yang di sebut dengan DBMS (Database

Management Systems).

5. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “Kotak Alat” (ToolBox) dalam sistem

informasi. Teknologi di gunakan untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara

keseluruhan.

6. Blok Kendali (Control Block)

Kendali merupakan suatu tipe informasi yang khusus di gunakan

untuk menetapkan kondisi-kondisi aktivasi suatu proses. Banyak hal

yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam,

api (kebakaran), temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,

sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu di

rancang dan di tetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat di cegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung di atasi.

(10)

Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk

diproses dengan cara memasukkan data tersebut kedalam duatu

sistem yang ada.

2. Process

Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk

menghasilkan suatu informasi yang berniali tambah dan memenuhi

tujuan user.

3. Output

Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas

tersebut yang dibutuhkan oleh user.

4. Penyimpanan

Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

2.4. Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Reakayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati

sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software

Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 pada Software

Engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian

orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat

program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara

perangkat lunak (software) dan program komputer.

Secara umum Rekayasa perangkat lunak memiliki pengertian

(11)

tertentu, kedalam sebuah perangkat lunak yang digunakan sebagai alat

bantu pemecahan masalah atau proses pengambil keputusan.

Ada beberapa pengertian Rekayasa perangkat lunak menurut

beberapa ahli yaitu sebagai berikut:

Rekayasa perangkat lunak Menurut Stephen R. Schach “Rekayasa

perangkat lunak adalah sebuah disiplin dimana dalam menghasilkan

perangkat lunak bebas dari kesalahan dan dalam pengiriman anggaran

tepat waktu serta memuaskan keinginan pemakai.”

Rekayasa perangkat lunak Menurut Fritz Bauer “Rekayasa

perangkat lunak adalah penetapan dan penggunaan prinsip rekayasa

dalam rangka memperoleh perangkat lunak yang dapat dipercaya dan

dapat bekerja secara efisien pada mesin nyata.”

Rekayasa perangkat lunak Menurut IEEE 610.12 “Rekayasa

perangkat lunak adalah sebuah studi pendekatan dan aplikasi secara

sistematis, disiplin pengembangan operasi dan pemeliharaan perangkat

lunak yang kesemuanya itu merupakan aplikasi rekayasa yang berkaitan

dengan perangkat lunak.”

Dari ketiga pengertian tersebut, arti yang diberikan Fritz Bauer

sangat sesuai dengan tujuan dan sasaran dari rekayasa perangkat lunak.

Pernyataan Stephen R. Schach terbatas pada menanggulangi kekurangan

yang terjadi jika tidak menerapkan rekayasa perangkat lunak. Pengertian

yang diberikan IEEE 610.12 paling baik dalam menyampaikan wujud dari

(12)

2.5. Manajemen Basisdata

2.5.1. Basisdata

Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan

secara logikal serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Basis Data adalah

sebuah penyimpanan data yang besar yang bisa digunakan oleh

banyak pengguna dan departemen. Semua data terintegrasi dengan

jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi dipegang oleh

satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada

perusahaan. Basis Data itu sendiri tidak hanya memegang data

operasional organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut

(Connolly & Begg, 2010:64).

Basis data adalah kumpulan data store yang terintegrasi yang

diatur dan di kontrol secara sentral. Sebuah basis data biasanya

menyimpan ribuan class. Informasi yang disimpan termasuk class

attribute dan relasi antar class. Basis data juga menyimpan informasi

yang deksriptif seperti nama atribut, pemberian batasan suatu nilai,

dan kontrol akses untuk data-data yang sensitif (Satzinger, Robert, &

Stephen, 2005: 398). Basis data juga diartikan sebagai sekumpulan file

dikomputer yang saling terhubung. File file ini diatur sesuai kesamaan

elemennya, sehingga data yang diinginka dapat dicari secara mudah

(13)

Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan

elemenelemen data penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu

cara. asis data dinyatakan dengan tehnik-tehnik formal dan

manajemen basis data. Dari definisi diatas, maka dapat dikatakan

bahwa basis data merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya (Iskandar & Rangkuti, 2008:

3). Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan

elemen-elemen data penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara.

Basis data dinyatakan dengan tehnik-tehnik formal dan manajemen

basis data (Abdillah, 2012: 1).

Dapat disimpulkan basis data adalah penyimpanan data yang

terstruktur, terintegrasi dan saling berkaitan dengan elemen-elemen

penghubungnya dan dapat di akses dengan berbagai cara, oleh

karena itu basis data juga bisa didefinisikan sebagai kumpulan yang

menggambarkan sendiri dari catatan yang terintegrasi dan

penggambaran dari data dikenal sebagai sistem katalog (atau kamus

data atau metadata). Definisi data disini bedakan dari program aplikasi,

yang umumnya sama dengan pendekatan pengembangan modern

perangkat lunak, dimana definisi internal dan ksternal dari sebuah

objek dipisahkan. Salah satu keuntungan dari pendekatan tersebut

adalah abstraksi data dimana kita dapat mengubah definisi internal

dari sebuah objek tanpa mempengaruhi pengguna dari objek jika

(14)

2.5.2. Database Management System (DBMS)

Database Management System adalah sistem perangkat lunak

yang memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat,

merawat, dan mengatur akses ke Basis Data. Biasanya DBMS

memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan Database melalui

sebuah Data Definition Language (DDL), menspesifikasikan tipe data,

struktur dan batasan pada data yang disimpan pada Database.

Kemudian juga memungkinkan insert, update, delete, dan mengambil

data dari Database melalui Data Manipulation Language (DML),

mempunyai pusat penyimpanan untuk semua data dan deskripsi data

memungkinkan DML untuk menyediakan fasilitas umum untuk data

tersebut yang umumnya disebut bahasa query (Connolly & Begg,

2010:6).

2.5.2.1. Keuntungan DBMS

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari Database

Management System, yakni:

1. Kontrol terhadap redudansi data

Sistem berbasis file tradisional membuang tempat penyimpanan

dengan menyimpan informasi yang sama lebih dari satu file.

2. Konsistensi data

Dengan menghilangkan atau mengendalikan redudansi, kita

(15)

sebuah item data disimpan hanya sekali dalam Database, jika terjadi

pembaruan pada nilainya yang harus dilakukan hanya sekali maka

nilai yang baru tersebut akan langsung bisa digunakan untuk semua

pengguna.

3. Lebih banyak informasi dari sumber yang sama.

Dengan integrasi dari data operasional, memungkinkan bagi

organisasi untuk mengambil data tambahan dari informasi yang sama.

4. Pembagian Data

Biasanya file dimiliki oleh departemen atau yang

menggunakannya. Dilain hal, database seharusnya berada diseluruh

organisasi dan bisa di-share pada seluruh pengguna yang diizinkan.

5. Meningkatkan integritas data

Integritas Database mengacu pada validitas dan konsistensi

data yang tersimpan.

6. Meningkatkan keamanan

Keamanan Database adalah perlindungan dari Database dari

pengguna yang tidak sah. Tanpa langkah-langkah keamanan yang

sesuai, integrasi membuat data lebih rentan daripada sistem Basis

Data.

7. Penegakan Standar

Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan

menegakan standar yang diperlukan. Termasuk departemen,

(16)

seperti format data untuk memfasilitasi pertukaran data antara sistem,

konvensi penamaan, standar dokumentasi, prosedur update, dan

aturan akses

8. Skala Ekonomi

Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam

satu Database, dan menciptakan kumpulan aplikasi yang bekerja pada

salah satu sumber data, yang berdampak pada penghematan biaya.

9. Keseimbangan pada persyaratan yang bertentangan

Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan yang

mungkin bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Karena

Database berada di bawah kendali DBA, DBA dapat membuat

keputusan mengenai penggunaan desain dan operasional dari

Database yang menyediakan penggunaan terbaik dari sumber daya

bagi organisasi secara keseluruhan.

10. Meningkatkan aksebilitas data dan data responsif

Sebagai akibat dari integrasi, data yang melintasi batasbatas

departemen menjadi dapat diakses secara langsung ke pengguna

akhir. Dengan demikian menyediakan suatu sistem dengan potensi

yang lebih banyak mengenai fungsionalitas, misalnya, dapat

digunakan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada

pengguna akhir atau klien organisasi.

(17)

DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang biasanya

seorang programmer harus menulis dalam aplikasi berbasis file. Pada

tingkat dasar, DBMS menyediakan semua rutinitas penanganan file

tingkat rendah yang khas dalam program aplikasi. Penyediaan dari

fungsi tersebut memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada

fungsi khusus yang diperlukan oleh pengguna tanpa harus khawatir

tentang detil implementasi tingkat rendah.

12. Peningkatan pemeliharaan melalui independensi data

Dalam sistem berbasis file, deskripsi data dan logika untuk

mengakses data dibangun ke dalam setiap program aplikasi,

menjadikan program berketergantungan pada data. Perubahan

struktur data, misalnya membuat alamat 41 karakter bukan 40

karakter, atau perubahan dengan bagaimana cara data disimpan pada

disk, memerlukan perubahan besar untuk program yang terpengaruh

oleh perubahan.

13. Peningkatan Konkurensi

Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih

pengguna diizinkan untuk mengakses file yang sama secara

bersamaan, sangat mungkin akses tersebut saling mengganggu satu

sama lain, sehingga dapat menyebabkan hilangnya informasi atau

bahkan hilangnya integritas.

(18)

Banyak system berbasis file menempatkan tanggung jawab

pada pengguna untuk memberikan langkahlangkah untuk melindungi

data dari kerusakan pada sistem komputer atau program aplikasi. Ini

mungkin melibatkan backup dari data semalaman. Jika terjadi

kerusakan di keesokan harinya, backup dipulihkan dan pekerjaan yang

telah dikerjakan sebelum backup ini hilang dan harus kembali

dikerjakan. (Connolly & Begg, 2010: 77-80)

2.5.2.2. Kerugian DBMS

Disamping keuntungan yang begitu banyak akan manfaat,

DBMS juga mempunyai kerugian. Berikut adalah pembahasan

mengenai kerugian dari DBMS :

1. Kompleksitas

Penyediaan fungsi yang diharapkan dari DBMS yang baik

membuat DBMS menjadi bagian yang sangat kompleks dari perangkat

lunak. Desainer Basis Data dan developer, data dan Database

administrator, dan pengguna akhir harus memahami fungsi tersebut

untuk bisa mengambil keunggulan secara penuh. Kegagalan untuk

memahami sistem dapat mengarah pada keputusan desain yang

buruk, yang nantinya menjadi konsekuensi serius bagi suatu

organisasi.

2. Ukuran

Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS

(19)

megabytes pada ruang disk dan membutuhkan sejumlah besar memori

untuk menjalankannya secara efisien.

3. Biaya dari DBMS

Biaya DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsi

yang disediakan.

4. Biaya Tambahan Perangkat Keras

Persyaratan penyimpanan disk untuk DBMS dan Database

mungkin memerlukan pembelian disk tambahan untuk memperbanyak

tempat penyimpanan.

5. Biaya Konversi

Dalam beberapa situasi, biaya perangkat keras dari DBMS dan

perangkat keras tambashan mungkin tidak signifikan dibandingkan

dengan biaya konversi aplikasi yang ada untuk dijalankan pada DBMS

dan perangkat keras baru.

6. Performa

Sebuah sistem berbasis file ditulis untuk aplikasi tertentu,

seperti faktur. Sebagai hasilnya, kinerja umumnya sangat baik. Namun,

DBMS ditulis lebih umum, untuk melayani banyak aplikasi bukan

hanya satu. Efeknya adalah bahwa beberapa aplikasi tidak dapat

berjalan secepat yang biasanya mereka gunakan.

7. Dampak dari kerusakan yang tinggi

Pemusatan sumber daya meningkatkan kerentanan pada

(20)

ketersediaan DBMS, kerusakan komponen tertentu dapat

menyebabkan operasi tidak jalan. (Connolly & Begg, 2010:80-81)

2.5.3. Database Language

Database Language adalah sebuah data sublanguage terdiri

atas dua bagian yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data

Manipulation Language (DML). DDL digunakan untuk menentukan

skema Database dan DML digunakan untuk membaca dan

mengupdate Database. Keduanya disebut data sub language karena

kedua data tersebut tidak membangun semua kebutuhan

pemprogramman komputer seperti pernyataan kondisi dan iterative

yang digunakan pada beberapa bahasa pemprogramman tingkat tinggi

lainnya. (Connolly & Begg, 2010:91)

o Data Definition Language

Data Definition Language (DDL) adalah suatu bahasa yang

memperoleh DBA atau pengguna untuk mendeskripsikan dan memberi

nama enititas, atribut dan relationship yang diperlukan untuk aplikasi.

DDL berfungsi untuk mengubah suatu data menjadi suatu data yang

bermanfaat bagi pengguna. (Connolly & Begg, 2010:92)

o Data Manipulation Language

Data Manipulation Language (DML) adalah suatu bahasa yang

memberikan sekumpulan operasi untuk mendukung operasi dasar dari

manipulasi data yang ada dalam Database. Operasi manipulasi data

(21)

 Penyisipan data bari ke dalam Database (insertion)

 Mengubah atau memodifikasi data yang disimpan dalam

Database (modify)

 Pemanggilan data yang ada dalam Database (retrieve)

 Menghapus data dari Database (delete) (Connolly &

Begg, 2010:92)

Data Manipulation Language (DML) terbagi atas dua tipe yang

berbeda, yakni Prosedural DML dan Non Prosedural DML. Berikut

adalah penjelasan mengenai Prosedural DML dan Non Prosedural

DML :

a. Prosedural DML

Prosedural DML adalah suatu bahasa yang memungkinkan

pengguna untuk memberikan instruksi ke sistem tentang data apa

saja yang dibuhkan serta bagaimana cara memanggilnya (retrieve).

b. Non Prosedural DML

Non Prosedural DML adalah suatu bahasa yang memungkinkan

pengguna untuk menyatakan apakah suatau data itu dibutuhkan

daripada bagaimana data tersebut diambil. (Connolly & Begg,

2010:93)

2.5.4. Database Relasional

Database Relasional adalah suatu model database yang

disajikan dalam bentuk tabel. Model ini diperkenalkan pertama kali

(22)

Tujuan dari model data relasional adalah

o Untuk menekankan kemandirian data.

o Untuk mengatasi ketidak konsistenan dan duplikasi data dengan menggunakan konsep normalisasiUntuk meningkatkan

kemampuan akses data.

Karakteristik Database Relasional

o Struktur Tabular

o Satu Bahasa digunakan untuk semua pemakai

o Data dihubungkan melalui nilai data Kelebihan Database Relasional

o Tabular View

o Seluruh hasil operasinya berupa table\Tidak terdapat pointer-pointer

o Memiliki kemampuan operator yang baik

o Fleksibel

o Mudah digunakan

Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam

bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management

system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara

lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang

untuk mengatur / memanajemen sebuah basis data sebagai

sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan

(23)

penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang

kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan

lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh

perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat

komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan

(pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi)

untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya

sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi

data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan

oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

Ada beberapa ketidaksepahaman terhadap definisi atas

"relasional" dari DBMS. Definisi yang paling populer dari sebuah

RDBMS seringkali dianggap kurang tepat; beberapa kalangan

berargumentasi bahwa penyajian data sebagai kumpulan baris dan

kolom sudah cukup memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai

sebuah RDBMS. Tipikalnya, sebuah sistem basisdata dikatakan

memenuhi kriteria sebagai RDBMS apabila memenuhi hukum-hukum

yang ditetapkan dalam 12 hukum Codd, namun pada kenyataannya

justru kebanyakan sistem basisdata tidak mendukung sepenuhnya

implementasi hukum-hukum Codd tersebut.

Kalangan lainnya beranggapan apabila sebuah sistem

basisdata tidak mengimplementasikan keseluruhan hukum-hukum

(24)

relasional. Pandangan seperti ini, yang banyak diterima oleh para

teoritis dan kalangan-kalangan lainnya yang memegang teguh

prinsip-prinsip Codd, tentunya akan mendiskualifikasikan banyak sistem

basisdata yang ada saat ini "tidak murni relasional". Dalam

kenyataannya, sistem basisdata yang menggunakan SQL (Structured

Query Language) untuk mengakses dan memodifikasi data tidak bisa

dikatakan sebagai RDBMS menurut definisi ini. Sementara itu, para

pendukung atas sistem basisdata yang ada menyebutkan sebuah

sistem basisdata yang menerapkan hanya beberapa dari

hukum-hukum Codd tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata

Semi-Relasional / Pseudo-Relational Database Management Systems

(PRDBMS). Untuk sistem manajemen basis data yang sepenuhnya

menerapkan hukum-hukum Codd tersebut selanjutnya disebut

sebagai Sistem Manajemen Basisdata Murni-Relasional /

Trully-Relational Database Management Systems (TRDBMS).

Terdapat beberapa cara untuk menangani atau memodelkan

data diantaranya adalah:

1. Model Hirarkis / Model Pohon

2. Model Jaringan

3. Model Relasional

Diantara tiga model tersebut model Relasional adalah yang

paling sering dipakai. Model Relasional merupakan model yang paling

(25)

serta merupakan model yang paling populer saat ini. Model ini

menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi

atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau

baris dan atribut.

Basis data relational adalah sekumpulan tabel-tabel yang

memiliki hubungan relasi secara matematika dan logika. Hubungan

relasi antar tabel pada umumnya berupa query, yakni tata aturan

relasi yang sudah disusun berdasarkan desain dan teknik basis data

tertentu yang digunakan. Query menjelaskan hubungan antar tabel

secara matematika dan logika. Query terdiri dari operasi-operasi

matematika dan logika yang diterapkan pada sekumpulan tabel.

Basis data relational dibangun dari sekumpulan tabel yang

memiliki hubungan relasi, dimana relasi itu dinyatakan dengan query.

Query itu terdiri dari beberapa operasi -secara matematika- misalkan

operasi join dengan beberapa operator –secara logika- seperti AND

dan OR. Query-query itu disimpan pada suatu file relasi basis data.

Selanjutnya file relasi basis data, file tabel basis data, file field

Data Structure Language (DSL) dan file field Data Definition

Danguage (DDL), disimpan dalam suatu skema basis data pada file

basis data project yang bersangkutan. File- file itu harus dibuat

terlebih dahulu sebelum membangun sebuah file basis data project.

Model basisdata relasional merupakan model basisdata yang

(26)

normalisasi database. Yang secara implementatif dan operasional

dikendalikan oleh mesin Database Managemen System (DBMS).

Struktur dasar basisdata relasional :

o Relasional Database Management System (RDBMS) beroperasi pada lingkungan logika manusia.

o Basisdata relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.

o Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom

o Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan entitas tertentu yang digunakan secara bersama

o Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema

o Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural

Keuntungan model data entity relationship :

o Secara konseptual sangat sederhana

o Gambaran secara visual

o Alat bantu komunikasi lebih efektif

o Terintegrasi dengan model basis data relasional

o Kerugian model entity relationship :

o Gambaran aturan-aturan terbatas

o Gambaran relasi terbatas

(27)

o Kehilangan isi informasi

Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model

relasional antara lain adalah :

1. DB2 (IBM)

2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)

3. Oracle (Oracle Corporation)

4. Informix (Informix Corporation)

5. Ingres (ASK Group Inc)

6. Sybase (Sybase Inc)

Di lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang

cukup terkenal antara lain adalah :

1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa

R:Base 5000

2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari

Borland International), antara lain dbase III Plus, dBase

IV, serta Visual dBase

3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)

4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)

2.5.5. MySQL

MySql adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis

data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6

(28)

dimana pemprosesan data terjadi di server, dan client hanya

mengirimkan data serta meminta data. Oleh karena pemprosesan

terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak terbatas (Solihin,

2010 : 10).

MySQL termasuk dalam kategori manajemen basis data yaitu basis

data yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data. Ada

beberapa alasan mengapa MySQL menjadi program yang database

yang sangat popular dan digunakan oleh banyak orang.

Alasan-alasannya adalah sebagai berikut :

1. mySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam melakukan

pemprosesan data, mudah digunakan serta mudah dipelajari.

2. mySQL mendukung banyak pemrograman seperti C, C++, Perl,

Phyton, Java, Visual Basic dan PHP.

3. MySQL dapat menangani basis data dengan skala yang sangat

bese dengan jumlah record mencapai lebih dari 50 juta.

4. MySQL merupakan software basis data yang bersifat bebas atau

gratis tanpa bayaran, jadi kita tidak perlu susah - susah

mengeluarkan uang untuk sekedar membayar lisensi (Solihin, 2010

: 10)

2.6. Interaksi Manusia Dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang

mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi

(29)

agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan interaksi manusia dan

komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang

dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer secara

interaktif untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diinginkan.

Pada dasarnya IMK ditujukan untuk mempermudah manusia dalam

mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang

ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer. Artinya

sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik bisa untuk mengembangkan

dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility), ketergunaan

(usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensi (eficiency).

Pada tahun 1970 mulai dikenal istilah antarmuka pengguna (user

interface), yang juga dikenal dengan istilah Man-Machine Interface (MMI),

dan mulai menjadi topik perhatian bagi peneliti dan perancang sistem.

Perusahaan komputer mulai memikirkan aspek fisik dari antarmuka

pengguna sebagai faktor penentu keberhasilan dalam pemasaran

produknya.

Istilah Human Computer Interaction (HCI) mulai muncul

pertengahan tahun 1980-an sebagai bidang studi yang baru. Istilah HCI

mengisyaratkan bahwa bidang studi ini mempunyai fokus yang lebih luas,

tidak hanya sekedar perancangan antarmuka secara fisik.

HCI didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan

perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk

(30)

pada prinsipnya membuat agar sistem dapat berdialog dengan

penggunanya seramah mungkin (user friendly). Tidak hanya perancangan

layout layar monitor. Dari sudut pandang pengguna merupakan

keseluruhan sistem sehingga Useful, Usable, Used

2.6.1. Tujuan Utama IMK 1. Membuat sistem yang lebih:

 Berguna (usable)

 Aman

 Produktif

 Efektif

 Efisien

 Fungsional

2. Meningkatkan interaksi antara manusia dengan sistem komputer

Sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem

tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa untuk

mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility),

ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensinya

(eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada

perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan

secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau

lingkungan keluarga. Sedangkan Ketergunaan (usability) disini

(31)

mudah dipelajari baik secara individu ataupun kelompok. Utilitas mengacu

kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat meningkatkan

efektifitas dan efesiensi kerjanya.

2.6.2. Bidang Ilmu IMK

Dalam perancangan IMK di perlukan beberapa bidang keilmuan

untuk mendapatkan IMK yang baik, berikut beberapa bidang ilmu yang

digunakan.

1. Teknik Elektronika dan Ilmu Komputer

Memberikan kerangka kerja untuk dapat merancang sistem HCI

2. Psikologi

Memahami sifat dan kebiasaan, persepsi dan pengolahan

kognitif, keterampilan motoric pengguna.

3. Desain Grafis dan Tipografi

Sebuah gambar dapat bermakna sama dengan ribuan kata.

Gambar dapat digunakan sebagai sarana dialog cukup efektif

antara manusia dan komputer.

4. Ergonomic

Berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan

lingkungan kerja yang nyaman, missal : bentuk meja dan kursi

belajar, layar tampilan, bentuk keyboard, posisi duduk,

pengaturan lampu, kebersihan tempat kerja.

(32)

Ilmu pengetahuan tentang manusia, memberi suatu pandangan

tentang cara kerja berkelompok yang masing – masing

anggotanya dapat memberikan kontribusi sesuai dengan

bidangnya.

6. Linguistik

Studi tentang pengaryh sistem hubungan manusia – komputer

dalam struktur social, missal adanya PHK karena adanya

otomasi kantor.

2.6.3. Prinsip Mendesain Interface

Dalam mendesain interface ada prinsip – prinsip tersendiri yang

harus dipenuhi.

1. User Compatibility

Antarmuka merupakan topeng dari sebuah sistem atau sebuah

pintu gerbang masuk ke sistem dengan diwujudkan ke dalam sebuah

aplikasi software. Oleh karena itu sebuah software seolah-olah

mengenal usernya, mengenal karakteristik usernya, dari sifat sampai

kebiasaan manusia secara umum.

2. Product Compatibility

Sebuah aplikasi yang bertopengkan antarmuka harus sesuai

dengan sistem aslinya. Seringkali sebuah aplikasi menghasilkan hasil

yang berbeda dengan sistem manual atau sistem yang ada.

(33)

Sebuah aplikasi yang bertopengkan antarmuka harus mampu

membantu para user dalam menyelesaikan tugasnya. Semua

pekerjaan serta tugas-tugas user harus diadopsi di dalam aplikasi

tersebut melalui antarmuka.

4. Work Flow Compatibility

Sebuah aplikasi sistem sudah pasti mengapdopsi sistem

manualnya dan didalamnya tentunya terdapat urutan kerja dalam

menyelesaikan pekerjaan. Dalam sebuah aplikasi, software engineer

harus memikirkan berbagai runutan-rununtan pekerjaan yang ada

pada sebuah sistem.

5. Consistency

Sebuah sistem harus sesuai dengan sistem nyata serta sesuai

dengan produk yang dihasilkan.

6. Familiarity

Sifat manusia mudah mengingat dengan hal-hal yang sudah

sering dilihatnya atau didapatkannya. Secara singkat disebut dengan

familiar.

7. Simplicity

Kesederhanaan perlu diperhatikan pada saat membangun

antarmuka. Tidak selamanya antarmuka yang memiliki menu banyak

adalah antarmuka yang baik.

(34)

User berharap aplikasi yang dihadapinya mempunyai media

atau tools yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan pada

antarmuka tersebut.

9. Control

Prinsip control ini berkenaan dengan sifat user yang mempunyai

tingkat konsentrasi yang berubah-ubah. Hal itu akan sangat

mengganggu proses berjalannya sistem.

10. WYSIWYG

WYSIWYG (what you see is what you get) apa yang didapat

adalah apa yang dilihatnya.

11. Flexibility

Fleksibel merupakan bentuk dari dari solusi pada saat

menyelesaikan masalah.

2.7. Keamanan Sistem Informasi

Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari

sebuah sistem informasi. Sayang sekali masalah keamanan ini seringkali

kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem

informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, atau

bahkan diurutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Apa

bila menggangu performansi dari sistem, seringkali keamanan dikurangi

atau ditiadakan.

Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat

(35)

secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi,

baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi,

lembaga pemerintahan, maupun individual. Hal ini dimungkinkan dengan

perkembangan pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi.

2.8.1. Pengertian Keamanan Sistem Informasi

Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana

kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak,

mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis

informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.

Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai

kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan

untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program,

pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem

pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan

menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk

mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan

komunikasi, dan data.

2.7.2. Tujuan Kemanan Sistem Informasi

Sistem keamanan informasi (information security) memiliki

empat tujuan yang sangat mendasar adalah :

(36)

Informasi pada sistem komputer terjamin kerahasiaannya,

hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi, keutuhan

serta konsistensi data pada sistem tersebut tetap terjaga. Sehingga

upaya orang-orang yang ingin mencuri informasi tersebut akan

sia-sia.

b) Ketersediaan (Availability).

Menjamin pengguna yang sah untuk selalu dapat

mengakses informasi dan sumberdaya yang diotorisasi. Untuk

memastikan bahwa orang-orang yang memang berhak untuk

mengakses informasi yang memang menjadi haknya.

c) Integritas (Integrity)

Menjamin konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai

dengan aslinya, sehingga upaya orang lain yang berusaha

merubah data akan segera dapat diketahui.

d) Penggunaan yang sah (Legitimate Use).

Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat

digunakan oleh orang yang tidak berhak.

2.8. E-Bisnis

Begitu banyak definisi tentang e-bisnis yang terdapat dalam

literatur dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses

bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan

(37)

penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,

komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter.

Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall.

2002)

b. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan

bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid

L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)

c. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk

komunikasi, koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C.

Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management

Information Systems: Organization and Technology in Networked

Enterprise. Prentice Hall).

d. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk

melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk

e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang

secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999.

E-business with Net.Commerce. Prentice Hall).

e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang

aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang

berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang

(38)

internet. (Christoper Stoole. 2000. E-business – Just What is It?

http://ebusiness.about.com/industry).

f. Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan

internet akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The

E-business Revolution. Prentice Hall).

g. E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan

pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan

kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali

digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997.

(SearchCIO.com).

h. Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan

bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier,

pekerja, dan rekan bisnis.; Perusahaan yang menggunakan

teknologi internet. (MSN Encarta).

i. Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet

untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier.

Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih

efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk

membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan

dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan

supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka

memanfaatkan internet.Beda e-business dengan e-commerce

(39)

internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi

secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi

informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga

keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll

dengan konsumen mereka, dan sebagainya. (Executive Guides:

Business To Customer www.netessence.com.cy).

j. E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi

internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu

bisnis. (http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm).

Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas,

kita dapat menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang

utuh dengan melihat kesamaan dari setiap definisi tersebut dan

menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari beberapa

sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber

daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran,

tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Hasilnya sebagai berikut:

 Pelaku E-Business

o Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis

 Alat / Media / Sumber Daya yang Digunakan

o Teknologi informasi dan komunikasi

(40)

o internet  Kegiatan Sasaran

o Kegiatan bisnis

o Proses bisnis utamaP

o embelian, penjualan,pelayanan, transaksi

o Operasi bisnis utama  Tujuan

o Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi

o Transformasi proses bisnis

o Sharing informasi  Keuntungan

o Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi

o Memberikan nilai bisnis yang berbeda

o Efisien

o Peningkatan produktivitas dan keutungan

Dengan demikian, maka akan dengan mudah mendefinisikan

e-bisnis dalam satu arti utuh, yaitu:

“E-bisnis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan

mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan

—dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi,

(41)

E-business dapat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok :

Customer Relationship Management (CRM)

Strategi bisnis dari layanan dan sofware yang didesain untuk

meningkatkan keuntungan , pendapatan dan kepuasan pelanggan.

Enterprise Resource Planning (ERP)

Strategi bisnis dari system informasi perusahaan yang

dgunakan untuk koordinasi Sumber daya , informasi yang digunakkan

untuk proses bisnis.

Enterprise Application Programs (EAI)

Strategi bisnis konsep integrasi dari proses bisnis yang

memungkinkan antar perusahaan saling bertukar data.

Supply Chain Management (SCM)

Strategi Manajemen rantai suplai yang secara otomatis

terkomputerisasi.

Adapun contoh dari e-business murni adalah kalau kita memesan

buku di www.Amazon.com. Proses pemesanan buku sampai pembayaran

ditangani secara elektronis yang kemudian dikirimkan ke alamat pemesan

lewat kurir. E-cooperation mengintegrasi filosofi bisnis, strategi, proses

dan organisasi nya untuk memungkinkan konsumen berinteraksi dengan

perusahaan untuk mempelajari, menggunakan sumber daya bersama,

dan menerima jasa, melalui berbagai jalur dan rekanan setiap saat.

E-business tercipta ketika konsumen dan partnernya berinteraksi pada

(42)

E - business bukan hanya pemasaran, pembelian dan penjualan

melalui internet, tetapi juga meningkatkan kinerja bisnis melalui

konektivitas untuk meningkat kan pelayanan dan mengurangi biaya, serta

membuka jalur baru dan mentransformasi persaningan baru.

Dengan E - business kita dapat menghilangkan perbedaan waktu

global dan wilayah geografis serta hemat. Selain itu peningkatan kinerja

perusahaan dapat lebih baik. Ketika melakukan bisnis di Internet, ada lima

kemungkinan bentuk hubungan bisnis berdasarkan transaksinya, yaitu:

Business to consumer. Pada bisnis ini transaksi yang terjadi adalah

antaramperusahaan dengan konsumen atau pelanggan

perorangan.

Business to business. Kebanyakan model bisnis ini terjadi antara

perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.

Consumer to consumer. Pada kelompol ini, konsumen langsung

menjual produk ke konsumen yang lain. Contohnya adalah individu

yang melakukan penjualan melalui pemasangan iklan ke internet.

Consumer to business. Kategori ini termasuk perorangan yang

menjual produk atau jasa langsung ke organisasi atau perusahaan.

Intrabusiness e-business. Dalam kategori ini termasuk segala

aktivitas organisasi yang kebanyakan dilakukan dalam lingkup

intranet perusahaan yang melibatkan pertukaran barang, jasa dan

informasi.

(43)

Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan Internet

untuk tujuan e-business, di mana terjadi transformasi perusahaan

tradisional ke e-business. Empat tahapan itu adalah sebagai berikut:

 Tahap pertama : Mendayagunakan komputer

Komputer menawarkan berbagai keuntungan bagi sebuah

bisnis yaitu banyak dana dan waktu yang dapat dihemat, dan

meningkatkan produktivitas. Kita dapat menyusun laporan keuangan,

membuat daftar persediaan bahkan membuat materi perusahaan.

 Tahap kedua : Mendayagunakan jaringan dan internet

Apa yang ditawarkan jaringan komputer dan internet bagi

sebuah bisnis? Meningkatkan kemampuan koordinat dan komunikasi,

baik itu internal maupun eksternal, yang pada akhirnya dapat

diterapkan untuk meningkatkan produktivitas. Untuk kepentingan

tersebut kita dapat memanfaatkan e-mail, IRC maupun mailing list.

 Tahap ketiga: Membangun dan mendayagunakan web

Web menawarkan informasi selama 24 jam. 7 hari dalam

seminggu. Anda dapat berbagi informasi dengan pelanggan sekaligus

menjaring pelanggan baru.

 Tahap keempat: E – commerce

Pada tahap ini, perusahaan telah mempersiapkan dan

membangun fasilitas transaksi online baik dengan pelanggan maupun

dengan para supplier atau dengan pihak lain yang berkepentingan

(44)

2.8.2. Sasaran E – Bisnis

Sasaran dari e-business adalah pasar secara elektronis atau

sering disebut market. Menurut Forrester Research, telah terjadi

perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang

terhubung dalam Internet, termasuk penggunanya. E - business

market ini menyimpan peluang omset yang besar yang dapat

diperebutkan oleh para pebisnis.

Namun, untuk melakukan bisnis melalui Intenet ini harus

benar-benar memperhatikan tentang produk-produk dan jasa apa yang akan

dipasarkan, mengingat orang-orang yang terkait dengan e - business

ini berasal dari berbagai tempat, pulau, negara bahkan belahan dunia

yang sangat heterogen baik itu dalam hal kebutuhan, minat maupun

budayanya. Hanya produk-produk yang secara global menjadi

kebutuhan masyarakat dan memiliki standar kualitaslah yang dapat

dipasarkan melalui internet.

Produk-produk ini antara lain:

 Produk yang berupa informasi, misalnya koran, majalah, jurnal, dan

lain- lain.

 Produk hiburan, misalnya film, poster, kalender, dan lain-lain

 Produk simbol, misalnya tiket pesawat, tiket kereta, reservasi hotel,

dan lain-lain.

 Produk jasa misalnya pendidikan, telemedicine, konsultasi jarak

(45)

 Produk barang misalnya buku, bunga, komputer, dan lain-lain.

 Produk keuangan, misalnya tabungan, transaksi kliring, asuransi,

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Ac-Di-Sol sebagai disintegran dengan kadar 3% (F3) memberikan hasil yang optimal terhadap mutu fisik dan laju disolusi Orally Disintergating Tablet Piroksikam dengan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan MANOVA, dapat diambil simpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan literasi sains antara

Secara keseluruhan peran penyuluh sebagai teknisi di Desa Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota setiap indikator dapat dilihat pada Tabel 3...

Beberapa peserta didik yang lain juga masih belum paham pertanyaan yang diberikan guru dalam bahasa Jerman, sehingga guru memberikan petunjuk dengan memberikan kata kunci untuk

(5) Jika bagi suami-istri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan selama perkawinan belum diputuskan karena perceraian atau sebelum putusan yang menyatakan

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa telah terjadi penundukan hukum adat terhadap hukum negara, yang oleh Griffiths disebut sebagai pluralisme hukum lemah, yaitu

Matematika pada hakikatnya matematika merupakan suatu ilmu yang didasarkan atas akal (rasio) yang berhubungan benda-benda dalam pikiran yang abstrak atau matematika

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap perbandingan antara sari edamame dengan sari black mulberry serta konsentrasi penstabil yang