• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU SELFIE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI (Studi Pada Siswi SMAN 7 Malang Pengguna Aktif Media Sosial Instagram)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU SELFIE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI (Studi Pada Siswi SMAN 7 Malang Pengguna Aktif Media Sosial Instagram)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERILAKU SELFIE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI (Studi Pada Siswi SMAN 7 Malang Pengguna Aktif Media Sosial Instagram)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Komunikasi

Oleh: Putra Irianto 201010040311120

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin, Segala Puja dan Puji hanya Milik Allah SWT, dengan segenap rasa syukur akan ke-Esaannya yang telah memberi nikmat dan anugerah yang sangat indah pada waktunya, shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga akhirnya peneliti dapat merampungkan penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Perilaku Selfie dengan Kepercayaan Diri (Studi Pada Siswi SMAN 7 Malang Pengguna Aktif MediaSosial Instagram”.

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan penulis.Kesempurnaan dari skripsi ini tidak lepas dari bimbingan-bimbingan, nasihat-nasihat, bantuan-bantuan fasilitas dan juga dukungan moril dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya serta rasa hormat kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Prof. Dr. H. MuhadjirEfendi, MAP dan seluruh pembantu rektor UMM.

2. Bapak Dr. AsepNurjaman, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Jamroji, M.Comm dan Ibu Juli Astutik, Dra, M.Si selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Ibu IsnaniDzuhrina, M.Adv selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. 5. Kedua orang tuaku, Ibu dan Bapak yang luar biasa senantiasa

(7)

6. Untuk someone yang selalu mendampingi, terimakasih atas do’a, semangat, perhatian, pengertian, dukungan dan nasehatnya sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi.

7. Teman – teman seperjuangan ABEKOM dan Epenkah Cupentohjuga masih banyak lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan skripsiini serta menemani penulis di saat senang maupun sedih. Terimakasih teman – teman untuk semua cerita, pengalaman, keseruan, dan hari indah yang sudah kita lewatisama – sama selama ini. 8. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terimakasih atas semua yang telah mendukungku dan mendo’akanku.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 2November 2015

Penyusun,

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Bermedia Internet ... 8

2.2 Media Sosial ... 9

2.2.1 Pengertian Media Sosial... 9

2.2.2 Jenis-Jenis Media Sosial ... 10

2.3 Instagram ... 12

2.4 Selfie ... 14

2.5 Kepercayaan Diri ... 15

2.5.1 Definisi Kepercayaan Diri ... 15

2.5.2 Karakteristik Kepercayaan Diri ... 16

2.5.3 Proses Pembentukan Kepercayaan Diri ... 21

2.6Hubungan antara Perilaku Selfie Denagn Kepercayaan Diri ... 22

2.7Teori Kegunaan dan Effect ... 23

2.8Definisi Konseptual dan Operasional ... 24

2.8.1 Definisi Konseptual ... 24

2.8.2 Definisi Operasional ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Tipe Penelitian ... 27

3.2 Identifikasi Variabel ... 27

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

3.4 Populasi dan Sampel ... 28

3.4.1 Populasi ... 28

(9)

3.4.3 Teknik Sampling ... 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.6 Jenis Data dan Instrumen Penelitian ... 31

3.7 Teknik Analisis Data ... 36

3.8 Pengujian Instrumen Penelitian ... 37

3.2.1 Uji Validitas ... 37

3.2.2 Uji Realibitas ... 38

BAB IVGAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Profil SMAN 7 Malang ... 39

4.2 Visi dan Misi SMAN 7 Malang ... 41

4.3 Program Unggulan SMAN 7 Malang ... 41

4.3.1 Sabhatansa Religius ... 41

4.3.2 Sabhatansa Cinta Lingkungan ... 43

4.3.3 Sabhatansa Membaca dan Menulis ... 44

4.3.4 Sabhatansa Berbudi Pekerti Luhur ... 44

4.3.5 Peer Tutor (Tutor Sebaya) ... 45

4.4 Struktur Kepala dan Wakil Kepala SMAN 7 Malang ... 46

4.5 Logo dan Alamat SMAN 7 Malang ... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Instrumen Penelitian ... 49

5.1.1Uji Validitas ... 49

5.1.2Uji Reliabilitas ... 51

5.2 Identitas Responden ... 51

5.3 Analisis Data Kuesioner ... 54

5.3.1Statistik Deskriptif Variabel Perilaku Selfie... 54

5.3.2Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan Diri ... 55

5.4 Tabel Frekuensi Setiap Pernyataan ... 57

5.4.1 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (X1) Fav ... 57

5.4.2 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (X2) UnFav ... 63

5.4.3 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (Y1) Fav ... 68

5.4.4 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (Y2) UnFav ... 75

5.5 Pearson Correlation ... 81

5.6 Pembahasan ... 84

BAB VI PENUTUP 6.1Kesimpulan ... 88

6.2Saran ... 88

(10)

DAFTAR TABEL

3.1 Skor untuk Jawaban Pernyataan Pada Skala Likert ... 34

3.2Blue Print Skala Perilaku Selfie... 35

3.3 Blue Print Skala Kepercayaan Diri ... 37

4.1 Tabel Struktur Kepala & Wakil Kepala SMAN 7 Malang ... 47

5.1 Hasil Uji Validitas Yang Valid ... 51

5.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 52

5.3 Daftar Identitas Responden ... 53

5.4 Kategori Variabel ... 55

5.5 Satistik Deskriptif Untuk Variabel Perilaku Selfie Favourable ... 55

5.6 Satistik Deskriptif Untuk Variabel Perilaku Selfie UnFavourable ... 56

5.7 Satistik Deskriptif Untuk Variabel Kepercayaan Diri Favourable ... 57

5.8Satistik Deskriptif Untuk Variabel Kepercayaan Diri UnFvourable ... 58

5.9 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 1 ... 59

5.10 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 2 ... 60

5.11 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 3 ... 60

5.12 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 5 ... 61

5.13 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 6 ... 62

5.14 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 25 ... 63

5.15 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 26 ... 63

5.16 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 27 ... 64

5.17 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Fav Pernyataan 28 ... 65

5.18 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 18 ... 65

5.19 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 19 ... 66

5.20 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 20 ... 67

5.21 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 21 ... 68

5.22 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 22 ... 68

5.23 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 23 ... 69

5.24 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 24 ... 70

5.25 Tabel Frekuensi Variabel Perilaku Selfie (x) Unfav Pernyataan 32 ... 70

5.26 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 2 ... 71

5.27 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 3 ... 72

5.28 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 4 ... 72

5.29 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 5 ... 73

5.30 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 11 ... 74

5.31Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 12 ... 74

5.32 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 13 ... 75

5.33 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 14 ... 75

5.34 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 15 ... 76

5.35 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 21 ... 77

5.36 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 22 ... 77

5.37Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 23 ... 78

5.38 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 24 ... 79

5.39 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) Fav Pernyataan 25 ... 79

5.40 Tabel Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (y) UnFav Pernyataan 7 .... 80

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin Penelitian ... 93

Lampiran 2 Daftar Kriteria Populasi ... 94

Lampiran 3 Kuisioner Penelitian ... 97

Lampiran 4 Lembar Pertanyaan Pra Survei ... 101

Lampiran 5 Jawaban Responden/Tabulasi ... 103

Lampiran 6 Jawaban Responden Yang Valid ... 107

Lampiran 7 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Menggunakan SPSS . 111 Lampiran 8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 120

Lampiran 9 Korelasi Pearson ... 125

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Achmat, Z. 2005. Efektifitas pelatihan pengembangan kepribadian dan kepemimpinan dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa baru UMM Tahun 2005/2006. (Laporan Penelitian) Lembaga Penelitian UMM

Afiatin dan Martaniah. 1998. Jurnal Psikologika No. 6 Tahun III. Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada

Azwar, Saifuddin. 2001. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Pernada Media Group

Centi, J.P 1995. Mengapa Rendah Diri. Yogyakarta : Kanisius

Effendi, M. 2010. Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 4. No.1

Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa tidak percaya diri. Puspa Swara Hamidi, 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Umm Press

Iswidharmanjaya, Derry. 2004. Satu hari menjadi lebih percaya diri. Jakarta : Gramedia

Kurnia, S. S. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia Lauster, P. Alih bahasa oleh D.H. Gulo. 1992. Tes Kepribadian. Surabaya : Gaya

Media Utama

Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Nurudin. 2012. Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Baru Proses

Komunikasi. Yogyakarta : Buku Litera

Qubein, N. R. 1990. Langkah Praktis Menuju Sukses. Jakarta : Erlangga.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung : PT Remaja Rosdakarya

(15)

Santrock, John W. 2003. Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta

West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta. Salemba Humanika

Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan. Malang : UMM

Jurnal Online :

Kaplan, Andreas M & Michael Haenlein. 2010. Users of the world, Unite! The Challanges and Opportunities of Social Media. Bussines Horizon. Diakses pada Kamis, 7 Agustus 2014 melalui

http://michaelhaenlein.eu/Publications/Kaplan,%20Andreas%20-%20Users%20of%20the%20world,%20unite.pdf

Losh, E. 2014. Beyond Biometrics: Feminist Media Theory Looks at Selfiecity. San Diego : University of California. Diakses pada Selasa, 5 Agustus 2014 melalui

http://d25rsf93iwlmgu.cloudfront.net/downloads/Liz_Losh_BeyondBiometr ics.pdf

Mazza, F., Silva, M. P., & Callet, P. L. 2014. Would you hire me? Selfie portrait images perception in a recruitment context. Nantes : University de Nantes. Diakses pada Selasa, 5 Agustus 2014 melalui https://hal-insu.archives-ouvertes.fr/hal-00952704/document

Rahmawati, S. 2014. Peranan Jenis Komentar Terhadap Hubungan Antara Kecemasan Sosial dan Perilaku Agresif Pelaku Selfie. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. Diakses pada Selasa, 5 Agustus 2014 melalui

http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/Sartika-Rahmawati_105120307111008_Psikologi_Jurnal.pdf

Internet :

Frommer, Dan. 2010. Here’s How to Use Instagram. Business Insider. Edisi 1 November 2010. Diakses pada Rabu 6 Agustus 2014 melalui http://www.businessinsider.com/Instagram-2010-11?IR=T&

Lukman, Enricko. Berapa jumlah pengguna website, mobile, dan media sosial di

Indonesia?. Diakses pada Minggu 8 November 2015 melalui

(16)

Metrosiantar.com, 2014. Selfie dan Percaya Diri. Diakses Rabu, 13 Agustus melalui http://www.metrosiantar.com/2014/04/13/133357/selfie-dan-percaya-diri/

Syahbana, Rabian. Selfie (Mengungkap Fenomena Selfie Dari Masa ke Masa). Pangkalpinang. Diakses pada Rabu, 6 Agustus 2014 melalui http://5446823ca4cb17da6b8b4576/selfie-mengungkap-fenomena-selfie-dari-masa-ke-masa

Tribunnews.com, 2014. Sejarah Singkat Foto Selfie. Diakses Selasa, 5 Agustus

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LatarBelakangPenelitian

Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya masyarakat yang menggunakan media komunikasi berupa smartphone. Smartphone pada awalnya merupakan barang yang langka dan

dianggap mewah, serta hanya orang kalangan ekonomi atas yang dapat memilikinya. Namun seiring perkembangan zaman yang semakin maju, kini smartphone menjadi barang primer serta mudah dibeli.

Perkembangan teknologi smartphone ini tidak dipungkiri memiliki berbagai macam pengaruh terhadap kehidupan manusia, terlebih yang hidup di kota-kota besar. Berbagai macam pengaruh itu, baik yang positif maupun negatif hampir menjadi hal lumrah dalam keseharian, terlebih jika itu sudah menjadi fenomena dan gaya hidup. Salah satu pengaruh dari perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sedang menjadi fenomena adalah selfie. Begitu banyak orang yang tak mau ketinggalan melakukan hal yang satu ini, dan kini seolah menjadi “rutinitas” bagi sebagian orang tanpa mengenal batasan usia, status, pekerjaan dan lainnya.

(18)

2

tampaknya semua orang melakukannya, bahkan Presiden Barac Obama dan Perdana Menteri David Cameron melakukannya pada saat pemakaman Nelson Mandela. Menurut para kritikus seni banyak karya seni bergambar potretdiri yang terkenal dibuat oleh pelukis legendaries seperti Rembrandt dan Van Gogh, namun kritikus seni Jerry Saltz menghubungkan fenomena foto selfie ini dengan aliran seni yang baru. Dia menyakini bahwa fenomena foto selfie telah muncul sebagai jenis baru dari genre potret dan punya pengaruh jangka panjang yang cukup besar. Genre adalah isu besar saat benar-benar terjadi apakah fenomena itu cenderung bertahan dan tak akan pernah hilang (tribunnews.com, 05 Agustus 2014 pukul 22.30)

Menurut sejarah, mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik atau dalam bahasa inggris dinamakan self-potrait atau disingkat selfie dilakukan pertama kali oleh sesorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839 (Syahbana,2014:5)

Fenomena selfie merupakan salah satu fenomena yang menjadi topik pembicaraan utama pada tahun 2013 bahkan sampai saat ini. Sedemikian fenomenalnya, sehingga Oxford Dictionaries pun mempopulerkan selfie sebagai Word of the year (Rahmawati,2014:2)

Selfie adalah foto hasil memotret diri sendiri, biasanya dengan smartphone

(19)

3

Saat ini banyak orang menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi di dunia maya. Mereka menggunakan media sosial tentunya karena berbagai alasan. Populernya jejaring sosial seperti Path, Twitter, Facebook, Tumblr dan Instagram berkontribusi besar dalam menghadirkan tren baru selfie.

[image:19.595.117.502.295.602.2]

Aplikasi instagram adalah salah satu media sosial yang terpopuler saat ini untuk mengunggah foto diri sendiri atau selfie. Tim WeAreSocial Singapore baru-baru ini membuat statistik pengguna media sosial di Indonesia berdasarkan fakta sebagai berikut :

Gambar 1.1 Statistik Pengguna Media sosial di Indonesia

(Lukman, id.techinasia.com. 2015)

(20)

4

instagram tentu lebih asyik jika foto yang di-posting mendapatkan banyak like atau dikomentari oleh follower. Namun jika follower yang dimiliki hanya sedikit, tentu like dan komentar yang didapat juga tak akan terlalu banyak (Dan, Businessinsider.com. 2010)

Foto selfie dan memajangnya di media social menjadi trend belakangan ini, namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Strathclyde, Ohio University, dan University of Lowa mengungkapkan bahwa dengan menghabiskan waktu di media social dan memajang foto selfie bisa membuat wanita dapat kehilangan percaya diri terhadap bentuk tubuhnya. Ini merupakan penelitian pertama yang menghubungkan media sosial dengan tidak percaya diri terhadap bentuk tubuh wanita. Mereka cenderung membandingkan tubuh wanita-wanita lain dengan tubuh sendiri sehingga memicu pemikiran negatif pada diri sendiri (metrosiantar.com, 13 Agustus 2014 pukul 22.00)

Kenyataan ini menjadikan aktivitas selfie dapat menggambarkan ketidak percayaan diri yang dimiliki oleh seseorang dengan ditunjukkan dengan aktivitas selfie tersebut. Akan tetapi di sisi lain, melakukan foto selfie dan mengunggah ke

media sosial juga dapat mencerminkan bahwa kepercayaan diri seseorang dapat ditunjukkan dari aktifitas selfie sebagai bentuk untuk mengaktualisasikan dirinya sehingga kepercayaan dapat terbentuk.

(21)

5

dalam aktualisasi diri. Rasa percaya diri tersebut membuat seseorang mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu kurangnya rasa percaya diri dapat menghambat pengembangan potensi diri seseorang. Jadi orang yang memiliki rasa percaya diri yang rendah akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut serta ragu ragu untuk menyampaikan pendapatnya, bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membandingkan dirinya dengan orang lain, misalnya membandingkan bentuk tubuh (Derry, 2004)

Kepercayaan diri seseorang dapat tumbuh dari kemampuan mereka untuk mengekspresikan berbagai bentuk keunggulan yang dimiliki baik secara fisik maupun non fisik. Adanya berbagai media sosial yang ada sekarang ini mendukung upaya seseorang untuk meningkatkan kepercayaandirinya, khususnya instagram. Melalui media tersebut seseorang dapat melakukan hal-hal yang menurut mereka mampu meningkatkan kepercayaan dirinya. Akan tetapi di satu sisi melakukan foto selfie dan mengunggahnya ke instagram juga dapat membuat kehilangan kepercayaan diri. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang telah mengungkapkan kebiasaan selfie merupakan hal yang bisa menunjukkan rasa tidak percaya diri seseorang atas kondisi dirinya.

(22)

6

Remaja dipilih sebagai subjek penelitian pada penelitian ini selain karena masa remaja sebagai masa mencari identitas dan sebagai masa perubahan-perubahan fisik, sikap, perilaku juga bahwa remaja dengan umur 15-23 tahun dapat dikatakan sebagai usia yang aktif dalam melakukan selfie dan penggunaan instagram.Pemaparan diatas merupakan alasan bagi peniliti untuk melakukan studi tentang hubungan “Perilaku Selfie Dengan Kepercayaan Diri (Studi Pada Siswi Kelas 2 SMAN 7 Malang Pengguna Aktif Media sosial Instagram)”

1.2RumusanMasalah

Apakah ada hubungan antara perilaku selfie dengan kepercayaan diri? (Studi Pada Siswi Kelas 2 SMAN 7 Malang Pengguna Aktif Media sosial Instagram)

1.3TujuanPenelitian

(23)

7

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian secara akademis diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi peneliti lain dalam mengembangkan atau memperluas pendalaman studi komunikasi tentang hubunganperilaku selfie dengan kepercayaan diri.

1.4.2 Manfaat Praktis

Gambar

Gambar 1.1 Statistik Pengguna Media sosial di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait