1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dunia Arab saat ini tengah dilanda krisis, kekuatan rakyat merebak dari
Tunisia ke Mesir, Yaman dan Libya sehingga mempengaruhi negara-negara
republik monarki Arab lainnya. Pemerintahan yang absolut dan otoriter
memberikan ruang terbuka bagi munculnya gelombang perlawanan rakyat untuk
menggulingkan pemerintahan, sehingga mengakibatkan gelombang demonstrasi
besar-besaran. Menurut Prof. Dr. Salim Said, MA1 konflik yang terjadi di Timur Tengah saat ini harus dilihat dari konteks sejarah karena masing-masing negara di
Timur Tengah memiliki kekhasan yang berbeda sehingga tidak dapat dilihat
secara general. Oleh karena itu apa yang terjadi di Mesir berbeda dengan
peristiwa yang terjadi di Libya,Tunisia maupun Bahrain2.
Dalam sebuah artikel berjudul Student Movements karya Christoper Rootes disebutkan bahwa student dalam pergerakan revolusi adalah merupakan faktor utama. Hal tersebut merupakan fenomena yang lazim pada beberapa
revolusi di setiap Negara, namun student movement yang terorganisir seperti yang terjadi di universitas merupakan suatu fenomena modern. Pergerakan yang
dipelopori oleh student tumbuh subur di universitas karena universitas merupakan tempat yang ideal untuk pengumpulan massa.
1 Beliau adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus duta besar Indonesia untuk Republik Checya
2 Prof.Dr. Salim Said, MA. Kemelut Timur Tengah di Tengah FISIP. KRONIK. Edisi
Negara-negara yang saat ini mengalami revolusi serta terkena imbas Arab
Spring merupakan negara-negara Timur Tengah, wilayah ini sarat akan krisis dan
konflik. Dewasa ini pemahaman mengenai batas wilayah Timur Tengah sedikit
rancu karena beberapa negara ada yang berlokasi di benua Afrika bagian utara
atau bisa disebut wilayah magribi. Amien Rais3 mengelompokkan wilayah Timur Tengah menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah negara-negara
Monarki seperti Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman,
Jordan dan Maroko. Negara-negara monarki tersebut dapat bertahan dikarenakan
berusaha melakukan modernisasi serta membuka partisipasi politik bagi rakyar
mereka, sehingga proses jatuhnya rezim monarki dapat tertunda lebih lama.
Negara monarki di Timur Tengah ada yang bersifat patriarki seperti Arab Saudi
dan juga bersifat birokratis seperti Maroko dan Jordania4.
Kedua, negara-negara Republik Pan Arabisme meliputi negara Mesir,
Suriah, Irak, Libanon dan PLO. Untuk mempertahankan legitimasi politiknya
pemerintah di negara-negara tersebut mengaitkan program pembangunan dan
modernisasi dengan tradisi sehingga tidak ada kesan modernisasi yang dilakukan
pemerintah putus dari tradisi yang telah kiat berakar di dalam masyarakat. Selain
itu sikap negara-negara republik lebih tegas serta bersemangat mengobarkan
nasionalisme Arab, kelompok negara-negara ini merupakan negara inti di Arab5. Ketiga, adalah kelompok negara-negara periferal dimana anggotanya
meliputi negara-negara seperti Libya, Sudan, Yaman, Aljazair serta Tunisia.
3 Amien Rais adalah guru besar hubungan internasional UGM dan pakar kawasan wilayah Timur Tengah
Perbedaan antara negara Arab inti dengan negara periferal ialah: pertama negara
Arab periferal tidak terlibat dalam menangani konflik Arab- Israel seperti halnya
negara Arab inti. Kedua karena umur negara-negara arab periferal lebih muda
dibanding dengan negara arab inti maka secara institusional kurang normal
dibandingkan dengan negara-negara arab inti. Maksudnya adalah stabilitas
politiknya belum terlalu normal serta legitimasinya masih rapuh sehingga
ketegangan antara kelompok sosial modern dan tradisional sangat terlihat
mewarnai proses sosio kultural. Disamping dua perbedaan tersebut negara arab
inti dan periferal juga memiliki persamaan lainnya yaitu keduanya menganggap
bahwa revolusi harus dilakukan guna menentang ancient rezim yang korup, selain
itu pemerintahan di negara arab periferal sangat tersentralisir sehingga membuat
kepemimpinan perorangan sangat menonjol6. Sehingga akhirnya dapat dijelaskan bahwa wilayah Timur Tengah itu dimulai dari Irak di sebelah Timur dan Maroko
di sebelah barat.
Terdapat banyak faktor yang memicu terjadinya revolusi di suatu negara
beberapa diantaranya adalah Student Movements dan mass movements. Revolusi yang terjadi di Negara-negara Timur Tengah berawal dari adanya mass movements di Tunisia, yang berasal dari keberanian rakyat Tunisia kemudian juga mempengaruhi terjadi student movements di negara tersebut. Berbagai aksi yang dilakukan oleh rakyat Tunisia secara langsung memicu terjadinya apa yang
6
disebut sebagai revolusi Melati7 yang berhasil memaksa rezim kepemimpinan Presiden Ben Ali untuk menanggalkan jabatannya pada awal 2011.
Keberanian rakyat Tunisia itu kemudian menjalar ke Mesir yang
merupakan negara dengan tipikal kondisi serupa dengan Tunisia. Mesir yang
terkenal sebagai negara kuat di kawasan Timur Tengah secara tiba-tiba juga
terkena imbas dari keberhasilan revolusi di Tunisia. Atas kejadian tersebut, rakyat
Mesir secara kolektif memberanikan diri untuk melakukan demonstrasi dengan
tujuan untuk meruntuhkan kepemimpinan Mubarak. Peran media sosial dalam
revolusi Mesir sangat penting, karena melalui jejaring sosial para demonstran
berkomunikasi satu sama lain. Sehingga pemerintah Mesir sempat menghentikan
akses internet serta telepon seluler di negara tersebut untuk beberapa hari.
Revolusi Tunisia sendiri memberikan inspirasi bagi rakyat Mesir untuk
menurunkan Presiden Hosni Mubarak yang telah 30 tahun menduduki kursi
kepresidenan. Bukan karena kuatnya rasa solidaritas dan kemanusiaan rakyat
Tunisia dan Mesir terhadap pemasalahan Mohammed Bouazizi8, namun peristiwa tersebut hanyalah sebagai pemicu semata dari akumulasi keputusasaan masyarakat
yang memang sudah saatnya untuk meledak9. Artinya selama ini baik di Tunisia
7Revolusi Melati adalah sebuah revolusi di Tunisia pada akhir tahun 2010 untuk menggulingkan rezim pemerintahan Presiden Ben Ali
8 Mohammed Bouazizi adalah seorang penjual buah yang membakar tubuhnya di depan kantor pemda kota kelahirannya Sidi Bousaid. Hal tersebut dilakukannya karena kekecewaannya terhadap pemerintah yang telah gagal menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat Tunisia sehingga banyak pengangguran intelektual yang tidak memiliki pekerjaan seperti dirinya. Kedua usahanya untuk hidup dari menjadi tukang buah keliling juga hancur ketika polisi merampas gerobaknya dengan alasan tidak memiliki izin yang resmi
maupun Mesir merasakan kejenuhan terhadap pemerintahannya yang otoriter dan
bertahan pada waktu lama, sehingga itu semua mengacu kepada ketidakpuasan
masyarakat terhadap kinerja pemerintahan di negaranya. Ketika ada kesempatan
untuk merubah maka rakyat di kedua negara tidak menyianyiakan kesempatan
tersebut, yang pada akhirnya kesempatan tersebut menjadi sebuah sejarah
penggulingan kepemimpinan serta pergantian pemimpin.
Aksi pembakaran diri oleh Bouazizi yang dilakukan setelah sholat jum’at
tanggal 17 Desember 2010 menjadi awal keruntuhan rezim Presiden Ben Ali yang
telah berkuasa selama 23 tahun. Aksi tersebut menyulut kemarahan rakyat Tunisia
yang akhirnya menjadi demonstrasi besar-besaran di kota tersebut. Tidak berhenti
disitu, demonstrasi terjadi di kota-kota besar Tunisia dan para demonstran juga
tidak hanya datang dari para pengangguran intelek saja namun dari berbagai
lapisan masyarakat seperti para cendekiawan, dosen, politikus, ahli hukum dan
rakyat biasa bercampur menjadi satu. Sehingga hal yang tidak dapat dihindarkan
adalah chaos terjadi antara warga sipil dengan militer, banyak korban yang meninggal maupun luka-luka, penjarahan terjadi baik di toko, perkantoran hingga
rumah sakit. Akhirnya situasi yang tidak bisa ditanggulangi membuat Presiden
Ben Ali memilih untuk menyelamatkan diri beserta keluarganya. Sehingga mutlak
kemenangan berada di tangan rakyat.
Telah dijelaskan di paragraf sebelumnya bahwa peristiwa Revolusi Tunisia
memberikan inspirasi bagi rakyat Mesir untuk melakukan perubahan di
negaranya, maka rakyat Mesir mengadopsi cara penurunan Presiden Ben Ali di
Mesir terjadi sejak tanggal 25 Januari 2011, di pusat kota Alun-alun Tahrir,
Kairo. Lebih dari sejuta pemuda, mahasiswa, pengacara, jurnalis, pengusaha dan
politikus berkumpul menuntut pengunduran diri Presiden Mesir Hoesni Mubarak.
Bukan hanya di Kairo, aksi unjuk rasa juga terjadi dikota-kota lain di Mesir
seperti, Alexandria, Suez, Dimyat, dan Assiut.
Setelah 18 hari demonstrasi yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai
ribuan orang lainnya, akhirnya Presiden Mesir Hosni Mubarak menyatakan untuk
mengundurkan diri, pada 11 Februari 2011. Pengunduran diri Mubarak disampaikan Wakil
Presiden Omar Suleiman melalui pernyataan yang disiarkan langsung televisi Nasional Mesir.
Menurut Suleiman, pemerintahan untuk sementara akan dipegang oleh Dewan
Agung Militer Mesir10. Secara umum, runtuhnya rezim Mubarak di Mesir merupakan suatu akibat dari kejenuhan rakyat Mesir terhadap pemerintahan
Mubarak yang telah bertahan selama lebih dari tiga dekade.
Berdasarkan pemaparan diatas, revolusi yang terjadi di suatu Negara yang
berpengaruh terhadap proses penggulingan kekuasaan seorang pemimpin di
Negara lain merupakan bahasan yang menarik untuk diteliti, khususnya mengenai
kuatnya pengaruh revolusi Tunisia terhadap proses delegitimasi rezim Hoesni
Mubarak di Mesir tahun 2011.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat dibuat
rumusan masalah yaitu: Bagaimana pengaruh Revolusi Tunisia 2010 terhadap
proses demokratisasi di Mesir pada 2011?
1.3.Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan penelitian terdahulu
yang berfungsi sebagai pembanding serta menunjang skripsi yang penulis
kerjakan. Untuk itu penulis mencantumkan beberapa penelitian terdahulu sebagai
berikut. Penelitian mengenai proses penurunan Presiden Hoesni Mubarok
mungkin belum terlalu banyak dikaji karena permasalahan ini masih sangat baru,
sehingga disini penulis menggunakan penelitian terdahulu milik David Achmad
Ricardo yang menulis mengenai Revolusi Mesir.
Dalam tulisannya David Achmad Ricardo11 menjelaskan bahwa apa yang terjadi di Mesir, di bawah kepemimpinan Presiden Muhammad Hoesni Said
Mubarok, menjadi bukti rezim diktator, otoriter, antidemokrasi, kepentingan
status quo. Dalam lima periode masa jabatannya presiden Hoesni Mubarok
banyak melakukan penyalahgunaan wewenangnya sebagai Presiden.
Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara
teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara Presiden dan Perdana Menteri, namun
yang terjadi kekuasaan terpusat pada Presiden. Mesir yang mulanya mengadakan
pemilu Presiden dengan sistem parlemen multipartai, pada tahun 2005 Mubarok
mengubahnya dengan sistem multikandidat. Aturan ini dibatasi oleh Mubarok,
sehingga beberapa nama seperti Ayman Nour tidak bisa bersaing dalam pemilihan
dan akhirnya Mubarok kembali menjadi Presiden kelima kalinya. Dalam buku ini
David Akhmad Ricardo menuliskan kronologi kejatuhan Presiden negeri piramid
tersebut secara runut dan jelas sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti isi
buku yang ditulisnya.
Hampir sama dengan David Akhmad Ricardo yang membahas persoalan
“Arab Spring”, Apriadi Tamburaka, S.IP lebih memperluas pembahasan yang ditulisnya. Jika David Akhmad Ricardo lebih spesifik khusus membahas
persoalan revolusi Mesir, maka Apriadi Tamburaka lebih berani untuk membahas
seluruh negara-negara Timur Tengah yang berevolusi seperti Tunisia, Mesir,
Aljazair, Bahrain, Yaman hingga Libya. Dalam buku yang berjudul “Revolusi Timur Tengah Kejatuhan Para Pemimpin Otoriter Di Negara-Negara Timur Tengah”, dijelaskan bahwa rvolusi yang melanda Timur Tengah adalah akibat efek domino dari revolusi melati yang terjadi di Tunisia. Revolusi melati adalah
cikal bakal revolusi yang bertujuan menumbangkan penguasa negara-negara aran
yang dimulai dari Tunisia menyusul kemudian Mesir, Aljazair, Yaman, Bahrain
serta yang terakhir Libya12. Namun hingga buku karya Apriadi Tamburaka diterbitkan baru dua pemimpin yang berhasil turun dari tampuk
kepemimpinannya.
Penelitian terdahulu yang ketiga penulis mengambil dari tulisan milik Reni
Oktari13 yang berjudul “Revolusi Tweeps dan Facebookers: Awal Mula Keruntuhan Rezim Hoesni Mubarok”, dalam tulisannya Reni menjelaskan bahwa
pada tahun 2005 Kefaya kepanjangan dari El Haraka El Masreyya men agl el
Tahgyeer yaitu gerakan Mesir untuk perubahan. Pada awalnya gerakan tersebut
12 Apriadi Tamburaka, S.IP dalam “Revolusi Timur Tengah Kejatuhan Para Penguasa Otoriter Di Timur Tengah”. Hal 9
memang tidak menuju ke arah politik namun akhirnya merangkul para politikus
lintas partai karena gerakan ini dianggap ancaman oleh pemerintahan Mubarok
namun belum setahun umur gerakan tersebut banyak aktivisnya yang ditangkap
sehingga gerakan Kefaya bubar. Gerilya melalui dunia nyata dianggap terlalu
beresiko tinggi maka dengan maraknya penggunaan media sosial seperti twitter
dan facebook memberi angin segar bagi pemuda-pemuda Mesir untuk
menggalang kekuatan serta dukungan guna menjatuhkan rezim pemerintahan
yang telah berkuasa selama 30 tahun. Akhirnya dalam revolui Mesir media
sosial-lah yang paling berperan sehinnga Hoesni Mubarok mundur dari jabatannya.
Penelitian terdahulu yang pertama dan kedua memang menjelaskan
mengenai kronologi revolusi baik revolusi Tunisia 2010 maupun revolusi Mesir
2011 namun keduanya tidak disertai dengan kajian teoritis. Tulisan penulis lebih
kepada bagaimana Revolusi Tunisia dapat berpengaruh terhadap proses
demokratisasi di Mesir pada tahun 2011 sehingga dapat memaksa Presiden Hoesni
Mubarak mundur dari kepemimpinannya. Perbedaan dengan tulisan penulis
adalah permasalahan perbedaan disiplin ilmu, karena memang Reni Oktari
mengkaji dari sudut pandang ilmu komunikasi maka pendekatan yang digunakan
secara otomatis adalah pendekatan komunikasi.
1.4. Kerangka Dasar Pemikiran
Kerangka dasar pemikiran yang diambil oleh penulis menggunakan
penulis. Untuk itu penulis menggunakan konsep serta teori yang mendukungnya,
antara lain:
1.4.1 Globalizing Social Movement Theory
Globalizing social movement theory, atau teori gerakan sosial global adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Deborah Barrett dan Charles
Kurzman seorang peneliti dari Universitas North Carolina di Chapell Hill
Amerika Serikat. Dalam teori ini dijelaskan bahwa gerakan sosial transnasional
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada pada tingkatan negara
namun juga faktor-faktor pada tingkatan global. Faktor-faktor pada tingkatan
global tersebut dijelaskan dengan dua alat analisa global yaitu international
political opportunity serta global culture14. Terdapat dua mekanisme yang diidentifikasi oleh Marco Giugni dalam penyebaran social movement.
The phenomenon of transnational consistency raises the issues of how global factors might affect social movements in multiple national settings. Much of emerging literature on this subject has argued that global factors mechanism of inderrect effect. One focuses on diffusion, the process by which a movement in one country is adopted in certain other countries with similiar national contexts. Another mechanism focuses on simulataneous shifts in a variety of national setting, leading to parallel movement in these setting15.
Penuturan Marco Giugni di atas menunjukkan munculnya fenomena
konsistensi transnasional mengenai isu faktor-faktor global yang mempengaruhi
gerakan sosial dalam aturan nasional. Terdapat dua mekanisme yang dijelaskan
oleh Giugni yaitu pertama, mekanisme “difussion” yaitu proses pergolakan politik
yang terjadi di satu negara diadopsi oleh negara lain, namun sebenarnya peristiwa
14 Deborah barret and charles kurzman. Globalizing social Movement theory: the case of eugenics, Netherland. 2004. Theory and Society, 487
yang terjadi di negara awal belum tentu terjadi di negara-negara yang mengadopsi
mekanisme ini. Adapun mekanisme yang kedua adalah “Parallel” yaitu
disebabkan oleh perkembangan-perkembangan yang serupa dan menampakkan
dirinya dengan cara yang hampir simultan di beberapa negara. Pada peristiwa
demokratisasi Mesir 2011 yang penulis teliti lebih tepat jika menggunakan
mekanisme yang kedua mekanisme Parallel yaitu dikarenakan pola peristiwa yang
terjadi di Tunisia juga terjadi di Mesir dengan beberapa pemicu yang hampir
sama. Untuk itu penulis menggambarkannya pada bagan di bawah ini, dimana
kejadian di satu negara akan berpengaruh di negara yang lain.
Mekanisme Parallel:
a1 x1
a2 x2
a3 x3
a4 x4
a5 x5
a6 x6
Diambil dari : Samuel P.Hutington Gelombang Demokratisasi Ketiga16
Jadi dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa pola yang terjadi di Tunisia
juga dapat terjadi di Mesir, pola itu berpindah dibantu dengan adanya peran sosial
media dalam dua revolusi tersebut. Selain memang telah ada bibit-bibit
pemberontakan yang terjadi di kedua negara tersebut.
1.4.2. Konsep Demokratisasi
Rezim yang demokratis menurut Samuel P.Hutington itu bergantung pada
tiga hal penting dalam pemerintahan yaitu: sumber otoritas, tujuan yang akan
dicapai dan prosedur konstitusi pemerintah17. Jadi jika dalam suatu negara telah memenuhi tiga hal tersebut maka suatu negara bisa dikatakan negara yang
demokratis.
Dalam buku yang sama gelombang demokratisasi ketiga Hutington
menyebutkan tentang konsep demokratisasi, yaitu :
“A wave of democratization is a group of transitions from nondemocratic to democratic regimes that occur within a specified period of time and that significantly outnumber transitions in the opposite direction during that period of time”18.
Jadi, konsep demokratisasi menurut Huntington adalah proses transisi
suatu negara dari sistem rezim non-demokratis menjadi rezim yang demokratis
yang terjadi pada waktu kurun waktu yang bersamaan serta jumlahnya lebih
banyak dari transisi yang terjadi sebelumnya. Sehingga proses penurunan Hoesni
Mubarak di Mesir bisa dikatakan sebagai transisi menuju demokratisasi, karena
secara geografis berada pada satu kawasan yang sama yaitu Timur Tengah maka
kemungkinan untuk penerapan proses transisi di negara-negara tetangganya juga
tidak bisa dipungkiri. Hal tersebut dapat dilihat dari revolusi Tunisia yang
menginspirasi rakyat Mesir untuk menurunkan rezim Mubarak.
Guna memperjelas penjelasan mengenai tiga gelombang demokratisasi
yang pernah terjadi di dunia maka penulis menggambarkannya pada sebuah grafik
dimana setiap gelombang demokratisasi pada masanya memiliki ciri khas serta
alasan masing- masing, sebagai berikut :
17 Samuel P.Hutington, Third Wave Democratization ,hal 4
Grafik Tiga Gelombang Demokratisasi
Sumber: Paul Bacon,(dalam samuel P.Hutington) Third Wave Democratization,SILS Waseda Univercity
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa gelombang demokratisasi terjadi
selama tiga periode yaitu gelombang pertama terjadi pada tahun 1828-1928 .
Gelombang kedua terjadi pada tahun 1942-1962 pada masa ini adalah masa akhir
perang dunia kedua dan tahun-tahun pasca perang dimana banyak negara-negara
baru yang merdeka. Gelombang ketiga terjadi pada tahun 1974 hingga awal tahun
1990-an.
1.5.Metode Penelitian 1.5.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu
sebuah penelitian yang menyajikan gambaran terperinci tentang satu
situasi khusus, setting sosial atau hubungan19. Selain itu penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik
19Ulber Silalahi, Metodologi Penelitian Sosial, PT. Rafika Aditama, 2009. Hal 27
52 33 65 0 11 30 0 10 20 30 40 50 60 70
1820 1830 1840 1850 1860 1870 1880 1890 1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990
Third Wav e of
De mocratization (1974-?)
First, Long Wav e of
De mocratization (1828-1926) First Re v e rse Wav e (1922-1942) Se cond, Short Wav e of De mocratization (1943-1962)
dari suatu gejala atau masalah yang diteliti dengan berusaha
menyampaikan fakta-fakta secara jelas, teliti dan lengkap20. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai pengaruh revolusi Tunisia terhadap
demokratisasi Mesir pada 2011.
1.5.2. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi pustaka yaitu dengan teknik pengumpulan data dari berbagai sumber
data sekunder, seperti artikel-artikel dalam surat kabar atau majalah, buku,
jurnal ilmiah, buletin, laporan, arsip organisasi serta bahan-bahan
lainnya21. Tidak menutup kemungkinan pula untuk menggunakan berbagai buku, terbitan, jurnal, makalah, surat kabar serta dokumen yang berbentuk
elektronik (yang bisa didapat melalui instrumen internet) yang membahas
tentang revolusi Tunisia 2010 dan revolusi Mesir 2011.
1.5.3. Tingkat Analisa
Dari penelitian dan pendapat para ahli hubungan internasional
mengenai tingkat-tingkat analisa, maka penulis memilih peringkat analisa
milik Patrick Morgan22. Pertama, tingkat analisa individu. Kedua, analisis kelompok individu. Ketiga, tingkat analisis negara-bangsa. Keempat, pengelompokan negara bangsa. Kelima, sistem internasional.
20Ibid, hal 28 21Ibid, hal 291
Dari kelima peringkat analisa tersebut terdapat unit analisa serta
unit eksplanasi. Namun penulis akan memilih unit analisa serta unit
eksplanasi yang benar-benar efektif untuk menjelaskan fenomena dalam
penelitian ini. Kemudian hal yang ingin dijelaskan atau unit analisa dalam
penelitian ini adalah Demokratisasi Mesir 2011maka variabel dependence tersebut berada pada peringkat analisa Negara-bangsa.
Adapun upaya yang menjelaskan atau unit eksplanasi dalam
penelitian ini adalah Pengaruh Revolusi Tunisia, maka variabel
independence tersebut terletak pada peringkat analisa sistem internasional
yaitu sebagai unit eksplanasinya. Jadi peringkat analisa yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisa induksionis yang mana tingkat
analisanya lebih rendah dari pada tingkat eksplanasinya.
1.5.4. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini diperlukan adanya ruang lingkup penelitian,
tujuannya adalah agar pembahasan masalah berkembang ke arah sasaran
yang tepat dan tidak keluar dari kerangka permasalahan yang ditentukan.
Ruang lingkup atau batasan dalam penelitian ini meliputi batasan materi
dan batasan waktu. Batasan materi dari penelitian ini adalah dari Rezim
pemerintahan Tunisia masa Ben Ali serta rezim pemerintahan Hoesni
Mubarak di Mesir. Kemudian batasan waktu penelitian ini adalah tahun
1.5.5. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara
sistematik, data dan bahan-bahan penelitian yang ditemukan di lapangan
yang bertujuan untuk membantu dan meningkatkan pemahaman peneliti
terhadap apa yang diteliti olehnya.23
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah content analysis
(analisis isi). Content analysis (analisis isi) adalah suatu teknik penelitian
untuk membuat kesimpulan-kesimpulan dengan mengidentifikasikan secara
sistematik dan objektif karakteristik khusus dalam sebuah teks24. Maka
peneliti menggunakan content analysis (analisis isi) untuk menganalisis data
yang ditemukan dari beberapa literature tentang revolusi Tunisia serta
Revolusi Mesir 2011.
1.6.Asumsi Dasar
Dari pemaparan latar belakang dan kerangka pemikiran di atas maka dapat
diajukan jawaban sementara yang lebih sederhana dan runut. Bahwa
demokratisasi Mesir 2011 yang menyebabkan turunnya Presiden Hoesni Mubarok
itu dipengaruhi oleh revolusi Tunisia. Pergolakan politik Mesir pada awal tahun
2011 diakibatkan oleh masyarakat Mesir yang terinspirasi pola revolusi yang
terjadi di Tunisia yaitu proses penurunan Presiden Ben Ali yang mana ciri
kepemimpinannya hampir sama dengan kepemimpinan Presiden Hoesni Mubarok
23 Mukhtar dan Erna Widodo, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, (Yogyakarta:
2000), hal:115 24
bertahan pada waktu yang lama serta merupakan pemerintahan yang korup. Tidak
hanya itu hal yang tidak dapat dipungkiri dalam permasalahan yang penulis teliti
adalah pengaruh revolusi Tunisia terhadap revolusi Mesir 2011 adalah peran
jejaring sosial seperti facebook ataupun twitter yang sangat berpengaruh dalam
revolusi Mesir karena lewat jejaring sosial para demonstran membangkitkan
semangat serta berbagi berita dan cerita.
1.7.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh revolusi Tunisia
terhadap transisi kepemimpinan di Mesir sehingga mengakibatkan demokratisasi
Mesir serta mundurnya Hoesni Mubarok dari kursi kepresidenan.
1.8. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang penulis teliti memiliki bebeapa manfaat diantaranya:
1.8.1.Secara akademis, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya penelitian di bidang hubungan internasional, yakni mengetahui bagaimana
revolusi di Tunisia mempengaruhi demokratisasi Mesir pada 2011 silam
dengan menggunakan globalizing social movement theory serta konsep
gelombang demokratisasi.
1.8.2. Bagi mahasiswa, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita mengenai pengaruh revolusi Melati Tunisia terhadap demokratisasi
1.8.3. Bagi masyarakat luas, penelitian ini turutpula memberikan pengetahuan mengenai pengaruh revolusi melati Tunisia terhadap demokratisasi Mesir.
1.9. Alur Pemikiran
Teori dan konsep : Globalizing social movements theory, gerakan sosial transnasional tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada pada tingkatan negara namun juga faktor-faktor pada tingkatan global
Dan konsep
demokratisasi, proses transisi suatu negara dari sistem rezim non-demokratis menjadi rezim yang demokratis.
Rumusan Masalah:
Bagaimana pengaruh revolusi tunisia terhadap delegitimasi hoesni mubarak di Mesir?
Metode penelitian:
Studi literature mengacu pada data-data sekunder
Focus : transisi pemerintahan di Mesir pasca turunnya Hoesni Mubarak di Mesir
1.10. Struktur Penulisan
Untuk mempermudah memahami penulisan ini maka penulis menyusun
sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang 1.2Rumusan Masalah 1.3Penelitian Terdahulu 1.4Kerangka Dasar Pemikiran
1.4.1Globalizing Social Movements Theory
1.4.2 konsep demokratisasi 1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Jenis Penelitian
1.5.2 Tehnik Pengumpulan Data 1.5.3 Tingkat Analisa
1.5.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.5 Tehknik Analisa Data 1.6 Asumsi Dasar
1.7 Tujuan Penulisan 1.8 Alur pemikiran 1.9 Struktur Penulisan
BAB II REVOLUSI TUNISIA 2010 DAN REVOLUSI MESIR 2011
2.1 Gambaran Umum Tunisia 2.1.1 Revolusi Melati Tunisia
2.1.2Faktor–Faktor Terjadinya Revolusi Tunisia
2.2 Gambaran Umum Mesir
2.2.1 Pemerintahan Hoesni Mubarak 2.2.2 Revolusi Mesir 2011
2.2.2.1 Kronologi Revolusi Mesir 2011
BAB III
PENGARUH
REVOLUSI TUNISIA TERHADAP
DELEGITIMASI
HOESNI MUBARAK DI MESIR 3.1 3.2 3.3 BAB IV
PENUTUP 4.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Buku
ABD RAHMAN. MUSTHAFA. Iran Pasca Revolusi Fenomena Pertarungan Kubu Reformis Dan Konservatif. PT. Kompas Media Nusantara. Jakarta. 2003
DEBORAH BARRET and CHARLES KURZMAN. Globalizing Social Movement Theory: the case of eugenics. Theory and Society. Netherland .2004.
HUTINGTON, SAMUEL P. Gelombang Demokratisasi Ketiga. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. 1995
KLAUS KRIPPENDORF, Analisis Isi, Pengantar, Teori dan
Metodologinya, (Jakarta: 1991)
MAS’OED, MOCTAR. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan
Metodologi, edisi rev isi (Jakarta, LP3ES,1990)
MUKHTAR dan ERNA WIDODO, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, (Yogyakarta: 2000)
NAWAWI HADARI. Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press, Yogyakarta.1993
SILALAHI ,ULBER. Metodologi Penelitian Sosial. PT. Rafika Aditama, 2009
SAHDAN, GREGORIUS, S.IP. Jalan Transisi Demokrasi Pasca Soeharto. Pustaka Jogja Mandiri. Bantul. 2004
SIHBUDI, RIZA. Menyandera Timur Tengah Kebijakan AS dan Israel atas Negara-Negara Muslim. PT. Mizan Publika. Jakarta. 2007
Tim Penyusun Jurusan Hubungan Internasional UMM. Pedoman Skripsi Jurusan Hubungan Internasional. Malang. 2009
Internet
KASDI, ABDURROHMAN. Peran Ikhwanul Muslimin Dalam
Teori Domino dan Gelombang Demokratisasi,2011,
http://www.ishaqrahman.web.id/?p=255 diakses 12 Maret 2011
Didik Kurniawan. “ Gaung Revolusi Tunisia sampai Ke Mesir” dalam
http://www.kedaiberita.com/Timur-Tengah/gaung-revolusi-tunisia-sampai-di-mesir.html diakses 6 Mei 2011
Situasi Revolusioner di Tunisia dan Mesir di
http://www.militanindonesia.org/analisa-politik/17-akhir/8149-situasi-revolusioner-di-tunisia-mesir-dari-kacamata-marxis.html diakses 8 Mei 2011
Artikel
Rootes, Christoper. 1990. Student Movement in Advanced Western
Societies. Associations transnationales 4: 207-17. Online.
www.kent.ac.uk/sspssr/staff/rootes.htm
Buletin
Prof.Dr. Salim Said, MA. Kemelut Timur Tengah di Tengah FISIP.
KRONIK. Edisi 3/Tahun X / Maret/ 2011
Koran
DEMOKRATISASI MESIR 2011
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Oleh:
DYAN ARTHA PURVITASARI 07260092
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
iii
Nama : Dyan Artha Purvitasari
NIM : 07260092
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Pengaruh Revolusi Melati Tunisia Terhadap
Demokratisasi Mesir 2011
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Selasa Tanggal : 29 Mei 2012 Tempat : Ruang Dosen FISIP
Mengesahkan Dekan FISIP – UMM
Dr. Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji:
1. M. Syaprin Zahidi, S.IP ( )
2. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si ( )
3. Victory Pradhitama, M.Si ( )
ii
Nama : Dyan Artha Purvitasari
NIM : 07260092
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Pengaruh Revolusi Melati Tunisia Terhadap
Demokratisasi Mesir 2011
Disetujui
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
M.Syaprin Zahidi S.IP Ruli Inayah Ramadhoan,M.Si
Mengetahui
Dekan Ketua Jurusan
FISIP Hubungan Internasional
v
Nama : Dyan Artha Purvitasari
NIM : 07260092
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Pengaruh Revolusi Melati Tunisia Terhadap
Demokratisasi Mesir 2011
Pembimbing : 1. M. Syaprin Zahidi, S.IP
2. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si
Kronologi Bimbingan
Tanggal Paraf
Pembimbing 1
Tanggal Paraf
Pembimbing
2
Keterangan
12 /04/ 2011 12/04/ 2011 Pengajuan Judul
28/11/ 2011 28/11/ 2011 Seminar Proposal
27/10/ 2011 6/10/ 2011 ACC BAB I
26/02/ 2012 16/02/ 2012 ACC BAB II
5 /04/ 2012 21/04/ 2012 ACC BAB III
11/05/ 2012 10/05/ 2012 ACC BAB IV
vii
“ Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. I a mendapat
pahala dari kebajikan yang
diusahakannya dan mendapatkan
siksa dari kejahatan yang
dikerjakannya...”
(Al- Baqarah 286)
I am not anything without YOU. . .
and becomes something because of
YOU. . .
viii
ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas limpahan Rahmat serta Hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran.
2. Kedua orang tua kami bapak Drs.H.Mulyadi, M.Pd dan ibu Hj.Siti Zulaikha yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi baik morill maupun materil dan selalu sabar menanti ujian kami. Buat adik-adikQ Rizki Fajar Agus Setyo Rini, Laila Monica Rahmawati dan M.Fajrian Umar Fanani terima kasih juga untuk dukungan kalian, maafkan aQ bila belum bisa jadi contoh yang baik untuk kalian bertiga. Dan buat semua keluarga besarku.
3. Buat bapak M.Syaprin Zahidi, S.IP selaku dosen pembimbing pertama terima kasih telah sabar memberikan arahan kepada saya walaupun terkadang saya agak sedikit badung dan bimbingan Long Distance Qta akhirnya bisa kelar juga.
4. Buat bapak Ruli Inayah Ramadhoan, M,Si selaku dosen pembimbing kedua terima kasih telah sabar membimbing dan merima bimbingan dimanapun berada hingga di bazar wisuda sekalipun, dan terima kasih juga atas bahan-bahan penudukung yang telah bapak berikan serta pinjamkan
ix
udah jadi teman-teman yang baik selama empat tahun kuliah.
7. Buat IMM Renaissance FISIP keluarga keduaku dan telah menempaku menjadi sosok Immawati yang tangguh: Mas Agus Rahmat,Mas Aan, mas Ndok , mas Bagus,mas Mul,mas Didit, mas Udin,mbak Uwi, mas Wolo terima kasih udah menjadi Kakanda serta senior yang baik. Ibnun, Erwin, Andik, Saprol, Sururin, mbak cicil, mbak Riska, Bibip, Phiet emak terima kasih buat perhatian kalian. 007 Yaya, Ijah, Unyil, mbok Fitri, Ferdia, Vita, Pipit, Hendro, Rofiq, Rustan, Romli,Hafid, Dimas terima kasih udah menerimaQ sebagai teman kalian dan maafkan aQ jika banyak kesalahan yang telah kuperbuat, tetap berfastabiqul Khoirot teman. 8. Racem, Anggila, kak Vita, Oik, Joen, Wanti, mbak Yun, Ira 09, Jenk
Youl terima kasih dah jadi sahabat yang baik.
9. @bingungi, trima kasih udah menemaniku semasa kuliah banyak kenangan bareng kamu dan makasih buat buku-bukumu.
10.Die..., “You Are so far away but You are the reason I stay”
iv Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Dyan Artha Purvitasari
Tempat, tanggal lahir : Malang, 16 Februari 1987
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
PENGARUH REVOLUSI MELATI TUNISIA TERHADAP
DEMOKRATISASI MESIR 2011
Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya
sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya
dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 09 Agustus 2012
Yang menyatakan,
vi
Syukur alhamdulillah dengan rahmat serta ridho Allah SWT akhirnya kami telah merampungkan tugas akhir yang menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang. Shalawat serta salam teruntuk nabi besar nabi akhir zaman Muhammad Saw yang telah membimbing kami dari kegelapan menuju Dinnul Islam. Banyak referensi yang membahas demokratisasi, namun tidak banyak yang membahas mengenai demokratisasi di Timur Tengah khususnya persoalan demokratisasi Mesir yang terkena imbas Tunisian Style. Demokratisasi pada masanya mengalami pasang surut dan menurut Samuel P.Hurington telah mengalami tiga kali gelombang demokratisasi. Terkait hal tersebut maka penulis menjadikannya kajian dalam skripsi ini.
Proses penulisan tugas akhir kami tidak serta merta mulus, ada kalanya mengalami beberapa kendala baik yang datang dari dalam diri kami atau dari luar seperti lingkungan, teman ataupun bahan-bahan pendukung tugas akhir yang sulit di dapat karena tingkat kebaruan tugas akhir kami dengan tema demokratisasi Mesir pada 2011. Selesainya tugas akhir ini tidak luput dari peran beberapa pihak yang turut serta memberikan semangat dan motivasi untuk secepatnya merampungkan tugas akhir ini untuk itu penulis ucapkan terima kasih banyak atas dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu masukan dan kritik yang membangun diharapkan membantu celah kekurangannya. Akhir kata penuliss berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi sekalipun kecil namun dapat memberikan manfaat guna mengembangkan pengetahuan dalam studi Ilmu Hubungan Internasional.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, 30 Mei 2013 Penulis,
xii
LEMBAR PERSETUJUAN...
ii
LEMBAR PENGESAHAN...
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS...
iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI...
v
KATA PENGANTAR...
vi
MOTTO ...
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN...
viii
ABSTRAKSI ...
x
ABSTRACT ...
xi
DAFTAR ISI...
xii
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK...
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……… 1
1.2. Rumusan Masalah………... 6
1.3. Penelitian Terdahulu………...
7
1.4. Kerangka Dasar Pemikiran……….. 9
1.4.1. Globalizing Social Movement Theory………... 10
1.4.2. Konsep Gelombang Demokratisasi……….. 11
1.5. Metode Penelitian……….... 13
1.5.1. Jenis Penelitian……….. 13
1.5.2. Tehnik Pengumpulan Data………... 14
1.5.3. Tingkat Analisa………. 14
1.5.4. Ruang Lingkup Penelitian………. 15
1.5.5. Tehnik Pengumpulan Data……… 16
1.6. Asumsi Dasar……….. 16
1.7. Tujuan Penelitian……….. 17
1.8. Manfaat Penelitian………... 17
1.8.1. Secara Akademis………... 17
1.8.2. Bagi Mahasiswa……… 17
1.8.3. Bagi Masyarakat Luas……….. 18
1.9. Alur Pemikiran………... 18
1.10. Struktur Penulisan ………... 19
BAB II REVOLUSI TUNISIA 2010 DAN REVOLUSI MESIR 2011
2.1. Tunisia Masa Pemerintahan Ben Ali………... 21
2.1.1. Karir Politik Ben Ali ………... 22
xiii
2.3.2. Ekonomi Mesir... 35
2.3.3. Dinamika Politik Mesir……….... 36
2.4. Revolusi Tweeps Mesir………... 38
2.4.1. Faktor-Faktor Terjadinya Revolusi Tweeps………. 39
2.4.2. Kronologi Turunnya Hoesni Mubarak………. 40
BAB III PENGARUH REVOLUSI TUNISIA TERHADAP DEMOKRATISASI
MESIR 2011
3.1. Pengaruh Revolusi Tunisia Terhadap Revolusi Mesir………... 44
3.2.Peran Media di Mesir………... 45
3.2.1. Jejaring Sosial Dalam Revolusi Mesir………... 47
3.2.2. Tingkat Penggunaan Internet Masyarakat Mesir………... 51
3.3. Peran Tokoh Dalam Revolusi Mesir……… 52
3.3.1. Wael Ghonim………... 53
3.3.2. Asma Mahfouz………
53
3.3.3. Khaled Said……….. 54
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan……… 59
4.2. Saran... 60
xiv
Skema 1
Mekanisme Parallel... 11
Grafik 1
Gelombang Demokratisasi... 13
Skema 2
Alur Pemikiran... 18
Tabel 2
Struktur Penulisan... 19
Grafik 2
Akses Internet Mesir saat Revolusi 2011... 48
Grafik 3
Tingkat Penggunaan Internet Masyarakat Mesir... 51
Grafik 4
Klasifikasi Pengguna twitter menurut negara... 53
Grafik 5
Klasifikasi Pengguna Twitter menurut profesi... 54
61
DAFTAR PUSTAKA
Buku
ABD RAHMAN. MUSTHAFA. Iran Pasca Revolusi Fenomena Pertarungan Kubu Reformis Dan Konservatif. PT. Kompas Media Nusantara. Jakarta. 2003
DEBORAH BARRET and CHARLES KURZMAN. Globalizing Social Movement Theory: the case of eugenics. Theory and Society. Netherland .2004.
HUTINGTON, SAMUEL P. Gelombang Demokratisasi Ketiga. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. 1995
KLAUS KRIPPENDORF, Analisis Isi, Pengantar, Teori dan
Metodologinya, (Jakarta: 1991)
MAS’OED, MOCTAR. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan
Metodologi, edisi rev isi (Jakarta, LP3ES,1990)
MUKHTAR dan ERNA WIDODO, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, (Yogyakarta: 2000)
NAWAWI HADARI. Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press, Yogyakarta.1993
RICARDO, DAVID ACHMAD. Catatan Harian Revolusi Mesir, Revolusi Rakya, Arus Timur, Makasar.2011
RAIS, M. AMIEN. Politik Dan Pemerintahan Di Timur Tengah. Pusat Antar Universitas – Studi Sosial UGM. Yogyakarta. 1988
SILALAHI ,ULBER. Metodologi Penelitian Sosial. PT. Rafika Aditama, 2009
SAHDAN, GREGORIUS, S.IP. Jalan Transisi Demokrasi Pasca Soeharto. Pustaka Jogja Mandiri. Bantul. 2004
SIHBUDI, RIZA. Menyandera Timur Tengah Kebijakan AS dan Israel atas Negara-Negara Muslim. PT. Mizan Publika. Jakarta. 2007
Tim Penyusun Jurusan Hubungan Internasional UMM. Pedoman Skripsi Jurusan Hubungan Internasional. Malang. 2009
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa, 2008
Neil Schlager and Jayne Weisblatt.World Political Encyclopedia Of
Political Systems And Parties Fourth Edition, New York : Library of Congress
Cataloging-in-Publication Data, 2006.
Internet
BEN GRUBB AND ASHER MOSES, As Egypt goes offline US gets
internet 'kill switch' bill ready dalam
http://www.theage.com.au/technology/technology-news/as-egypt-goes-offline-us-gets-internet-kill-switch-bill-ready-20110131-1aah3.html diakses tanggal 16
Januari 2011 jam 12.30 WIB
Dari Kenaikan Harga dan Pengangguran Hingga Penggulingan Presiden Di Tunisia dalam http://berdikarionline.com/editorial/20110117/dari-kenaikan-harga-dan-pengangguran-hingga-penggulingan-presiden-di-tunisia.html diakses 24 januari 2012 jam 08. 16 WIB
KASDI, ABDURROHMAN. Peran Ikhwanul Muslimin Dalam
Perubahan Sosial-Politik Mesir dalam http://www.psktti-ui.com/abstrak1.php?id=7101090655&bhs=IN diakses pada 10 April 2011.
Mau Kemana “Revolusi Melati” Di Tunisia
Http://Bataviase.Co.Id/Node/541747 Diakses 22 Desember 2011 Pukul 09.26 Wib Roboh Seperti Teori Domino oleh Jimmy Hitipeuw dalam http://internasional.kompas.com/read/2011/01/23/06532377/Roboh.seperti.Teori.
Domino diakses 11 April 2011 pukul 10.14 WIB
SAPRIL KURNIAWAN. 2011 dalam
http://www.scribd.com/doc/51954304/TUGAS-SAPRIL-KURNIAWAN diakses
26 januari 2012 jam 10.17 WIB
Teori Domino dan Gelombang Demokratisasi,2011,
Profil Singkat Tunisia dalam
http://www.angelfire.com/planet/ppitunisia/tunisia/tunisia-profil.htm 22
Desember 2011 jam 12.30 WIB
Didik Kurniawan. “ Gaung Revolusi Tunisia sampai Ke Mesir” dalam
http://www.kedaiberita.com/Timur-Tengah/gaung-revolusi-tunisia-sampai-di-mesir.html diakses 6 Mei 2011
Situasi Revolusioner di Tunisia dan Mesir di
http://www.militanindonesia.org/analisa-politik/17-akhir/8149-situasi-revolusioner-di-tunisia-mesir-dari-kacamata-marxis.html diakses 8 Mei 2011
Mike Giglio “We Are All Khaled Said": Will the Revolution Come to
Egypt?” dalam
http://www.thedailybeast.com/articles/2011/01/22/we-are-all-khaled-said-will-the-revolution-come-to-egypt.html diakses 14 Maret 2012 jam
11.24 WIB
Lima Tuntutan Rakyat Mesir dalam
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/lima-tuntutan-rakyat-mesir.htm diakses 28 April 2012 pukul 11.21 WIB
Ikhwanul Muslimin Menangi Pemilu Mesir, dalam
http://www.tempo.co/read/news/2011/11/30/115369250/Ikhwanul-Muslimin-Menangi-Pemilu-Mesir diakses tanggal 24 April 2011
Blokir Internet Mesir Terburuk sepanjang Sejarah oleh Billy
A.Banggawan dalam
http://teknologi.inilah.com/read/detail/1193792/URLTEENAGE diakses tanggal
30 Maret 2012 jam 10.59 WIB
Demokratisasi dan Fenomena Islam di Timur Tengah oleh Muhammad
Fakhry Ghafur dalam
http://www.politik.lipi.go.id/index.php/in/kolom/timur-tengah/610-demokratisasi-dan-fenomena-kebangkitan-politik-islam-di-timur-
Artikel
Rootes, Christoper. 1990. Student Movement in Advanced Western
Societies. Associations transnationales 4: 207-17. Online.
www.kent.ac.uk/sspssr/staff/rootes.htm
Buletin
Prof.Dr. Salim Said, MA. Kemelut Timur Tengah di Tengah FISIP.
KRONIK. Edisi 3/Tahun X / Maret/ 2011
Koran