MENGGUNAKAN METODE
PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V
SD TPI AMPLAS T.A 2014/2015
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan
Sekolah Dasar
OLEH :
ANNISA ARISTANTYA
1113111004
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Annisa Aristantya, NIM : 1113111004, “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Course Review Horay (CRH) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Taman Pendidikan Islam (TPI) Amplas T.A 2014/2015”.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode course review horay dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya kelas V SD TPI Amplas dengan menggunakan metode Course Review Horay(CRH) T.A 2014/2015.
Adapun defenisi operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu : aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa khususnya pada pembelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya, yang termasuk di dalamnya adalah aktivitas membangun pengetahuan konseptual; aktivitas membangun pengetahuan procedural; dan aktivitas membangun pengetahuan ekspresi. Metode
course review horay merupakan suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa dimana guru memberikan informasi kompetensi, menyajikan materi, melakukan tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarang dan dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang sibacakan guru berhak menjawab, jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan, dan evaluasi, refleksi.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD TPI Amplas yang berjumlah 25 orang, 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi. Adapun yang dianalisis dalam lembar observasi adalah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas V-C. Rata-rata kelas pada hasil observasi prasiklus adalah 12% dari 25 siswa. Setelah dilaksanakan siklus I dengan menerapkan metode course review horay
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 8
2.1.1 Hakikat Aktivitas Belajar ... 8
2.1.1.1 Pengertian Aktivitas Belajar ... 8
2.1.1.2 Jenis-Jenis Aktivitas belajar ... 9
2.1.2 Hakikat Metode Course Review Horay ... 11
2.1.2.1 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran ... 11
2.1.2.2 Pengertian Metode Course Review Horay ... 11
2.1.2.3 Langkah-Langkah Course Review Horay ... 12
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 15
Tabel 3.1 Tabel Validitas ... 24
Tabel 3.2 Tabel Penilaian Aktivitas Siswa ... 30
Tabel 3.3 Tabel Aktivitas Guru ... 30
Tabel 3.4 Tabel Skor ... 32
Tabel 3.5 Tabel Jadwal Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Tindakan ... 35
Tabel 4.2 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Tindakan ... 36
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I ... 45
Tabel 4.4 Skor Aktivitas Siswa Siklus I ... 46
Tabel 4.5 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 47
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II ... 56
Tabel 4.7 Skor Aktivitas Siswa Siklus II ... 57
Tabel 4.8 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 58
Tabel 4.9 Peningkatan Skor Aktivitas Siswa ... 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 18
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 21
Gambar 4.1 Tempat Penelitian di SD TPI Medan ... 34
Gambar 4.2 Grafik Presentase Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Tindakan ... 37
Gambar 4.3 Peneliti Saat Mendemonstrasi Pemantulan Chaya ... 40
Gambar 4.4 Peneliti Saat Membagikan Kertas Kerja ... 41
Gambar 4.5 Mitra Kolaborasi Bertindak Sebagai Observer ... 44
Gambar 4.6 Grafik Aktivitas Siswa Siklus I ... 47
Gambar 4.7 Salah Satu Kelompok Menyanyikan Tel-Yel Kelompoknya ... 52
Gambar 4.8 Peneliti Saat Melakukan Tanya Jawab Kepada Siswa ... 54
Gambar 4.9 Perwakilan Kelompok Menempelkan Simbol Kelompoknya ... 55
Gambar 4.10 Grafik Aktivitas Siswa Siklus II ... 59
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu materi pembelajaran bukan
hanya dilihat dari kurikulum yang diterapkan saja namun juga bergantung pada
bagaimana cara seorang guru melaksanakan pembelajarannya. Kecenderungan
proses pembelajaran yang berpusat pada guru dengan hanya menggunakan
metode konvensional menyebabkan siswa kurang terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran yang berlangsung. Akibatnya, siswa kurang memahami dan
menguasai materi yang diajarkan guru. Dalam proses pembelajaran, guru
diposisikan sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau
sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang
harus aktif.
Guru dalam pembelajaran tidak hanya menyampaikan materi semata,
tetapi juga harus berusaha bagaimana membuat materi yang disampaikannya itu
menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa
sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Oleh
karena itu, metode pembelajaran yang dipilih guru harus dapat mendorong
aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat mental. (Sanjaya 2011:132)
Aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat bergantung pada aktivitas
seorang guru. Oleh karena itu, diperlukan guru yang kreatif dan imajinatif untuk
mencapai keberhasilan tersebut. Suasana kelas perlu direncanakan sedemikian
rupa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, sesuai dengan mata
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil temuan peneliti dengan membandingkan hasil
tindakan siklus I dan siklus II, terbukti bahwa dengan menggunakan metode CRH
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi cahaya dan sifat-sifatnya
di kelas V SD TPI Amlpas Medan T.A 2014/2015.
5.1.1 Pada siklus I, sebanyak 4 siswa atau 16% memiliki aktivitas yang tergolong
rendah, 16 siswa atau 64% memiliki aktivitas yang tergolong sedang, dan 5
siswa atau 20% memiliki aktivitas yang tergolong tinggi. Dengan demikian,
secara keseluruhan masih kurang 80% siswa yang aktif. Secara klasikal
proses pembelajaran dengan menggunakan metode CRH belum dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
5.1.2 Setelah dilakukan siklus II, sebanyak 4 siswa atau 16% memiliki aktivitas
yang tergolong sedang, 15 siswa atau 60% memiliki aktivitas yang
tergolong tinggi, dan 6 siswa atau 24% memiliki aktivitas yang tergolong
sangat tinggi. Dengan demikian secara keseluruhan terdapat 21 siswa atau
84% siswa yang sudah tergolong aktif, sehingga secara klasikal proses
pembelajaran dengan menggunakan metode CRH dinyatakan sudah dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindkaan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: Yrama Widya.
.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Universitas Negeri Medan.
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA. Yogyakarta : Kepel Press.
Hidayat, Heri. 2003. Aktivitas Mengajar Anak TK. . Bandung:Katarsis.
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Pressindo.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovativ dalam Kurikulum 2013. Depok : Ar-Ruzz Media.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Moh. Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wisudawati, Asih Widi. 2014. Metodelogi Pembelajaran IPA. Jakarta. Bumi Aksara.