• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Virtual Parenting Social Network untuk Parenting Usia Tiga Tahun Mengunakan R4 Framework

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Virtual Parenting Social Network untuk Parenting Usia Tiga Tahun Mengunakan R4 Framework"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PROTOTIPE VIRTUAL PARENTING SOCIAL

NETWORK UNTUK PARENTING USIA TIGA TAHUN

MENGGUNAKAN R4 FRAMEWORK

ARIEL FEBRILA NISWAR

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PENGEMBANGAN PROTOTIPE VIRTUAL PARENTING SOCIAL

NETWORK UNTUK PARENTING USIA TIGA TAHUN

MENGGUNAKAN R4 FRAMEWORK

ARIEL FEBRILA NISWAR

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

ABSTRACT

ARIEL FEBRILA NISWAR. Virtual Parenting Social Network Prototype Development for Three Years Old Parenting Using R4 Framework. Supervised by FIRMAN ARDIANSYAH.

Parenting has fundamental role in developing child character. While the information of parenting is crucial, yet the local sources of them remain few in Indonesia. Social network as the most popular online activity in Indonesia has a potential to be developed as information dissemination media of parenting. This research aims to develop a prototype of a virtual parenting social network which intent to be a media for Indonesia parents to share their parenting knowledge. It is conducted only for three years old parenting, using a holistic framework for social web application design and development called R4 framework. The method used for implementing the R4 Framework is Lean and Mean Methodology which has been adapted to this research resources and capacity. This research produced some guidelines and a prototype for further design and development of the virtual parenting social network. The guidelines included the characteristic of the target community, two main features, 25 basic functionalities as illustrated in a use-case diagram, a conceptual and logic database design, and also some business bases.

(4)

Penguji:

(5)

Judul Skripsi : Pengembangan Virtual Parenting Social Network untuk Parenting Usia Tiga Tahun Mengunakan R4 Framework

Nama : Ariel Febrila Niswar

NRP : G64080040

Menyetujui: Pembimbing

Firman Ardiansyah, S.Kom, M.Si NIP. 19790522 200501 1 003

Mengetahui:

Ketua Departemen Ilmu Komputer

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom NIP. 19660702 199302 1 001

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta kepada keluarganya, sahabatnya. Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam penelitian ini, yaitu:

1 Ayahanda Iswarman Niswar, Ibunda Yellis Tossen, Abang Ardall Leonardo Niswar, serta Adik Aurora Virgonia Niswar atas seluruh pengorbanan, kasih sayang, doa, kesabaran, motivasi, serta dukungan kepada penulis selama proses menjalani masa studi.

2 Bapak Firman Ardiansyah, S.Kom, M.Si selaku pembimbing yang telah memberi banyak masukan, bantuan, dan dukungan hingga selesainya penelitian ini.

3 Ibu Dr. Yani Nurhadriyani, S.Si, MT dan Bapak Wisnu Ananta Kusuma ST, MT yang telah bersedia menjadi penguji dan memberikan banyak saran.

4 Bapak Ahmad Ridha, S.Kom, MS yang telah memberikan bantuan dalam penelusuran informasi mengenai framework yang sesuai.

5 Seluruh civitas akademika Ilmu Komputer IPB, khususnya angkatan 45, untuk seluruh ilmu, kenangan, bantuan, motivasi, dan dukungan bagi penulis selama menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.

6 Riva Aktivia, Dyah Sulistyorini, Putri Previa Yanti, Muti Relegi, Kak Ade Fruandta, Lolli Adriani, Eza Indah Sari, Wirza Roka, Arif Prima, Arief Hidayatulloh, Isnan Mulia, dan sahabat lainnya yang telah memberikan banyak dukungan, ide, saran, motivasi, dan nasehat hingga selesainya penelitian ini. Terima kasih karena telah memberikan banyak warna dalam kehidupan penulis.

7 Rekan-rekan satu bimbingan, Abdul Qifly Sangadji, Halimah Tussa’diah, Tiara Mitra Lia, Niken Eka Septyani, dan Annisa Anastasia.

8 Adik-adik satu kontrakan di kostan putri WH yang telah memberikan dukungan dan hiburan selama penulis menjalani masa studi.

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya para orang tua nantinya.

Bogor, September 2012

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan sebagai anak kedua dari pasangan Iswarman Niswar dan Yellis Tossen pada tanggal 15 Februari 1991 di Kota Padang, Sumatera Barat. Pada tahun 2008, penulis menamatkan pendidikan di SMA Negeri 10 Padang. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

Ruang Lingkup ... 1

TINJAUAN PUSTAKA R4 Framework... 2

Metodologi Lean & Mean ... 3

METODE PENELITIAN Konseptualisasi... 4

Prototyping ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Konseptualisasi... 6

Pendefinisian CultureSphere... 6

Pendefinisian User Sphere ... 7

Pendefinisian Business Sphere ... 9

Pendefinisian Technology Sphere ... 10

Prototyping ... 11

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 12

Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 12

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Daftar social web yang terpilih sebagai referensi ... 6

2 Biodata Nina Malik ... 7

3 Pasangan Goal, Aktivitas, dan Task Pengguna Sistem ... 8

4 Objek sosial sistem dan aksi yang dilakukan ... 8

5 Entity Dictionary ... 10

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Empat sphere dari 4Sphere : Culture, User, Technology, dan Business (Choe & Jonehwa 2009). .. 2

2 Dimensi dalam dan luar dari 4Sphere (Choe & Jonehwa 2009). ... 2

3 Dependency Relationships antar-sphere (Choe & Jonehwa 2009). ... 3

4 Design/Development spiraling feedback loop. ... 3

5 RRR Lifecycle Process Stages (Choe & Jonehwa 2009). ... 3

6 Metode penelitian ... 4

7 Distribusi usia pengguna Facebook di Indonesia (Socialbakers 2012) ... 9

8 Antarmuka awal prototipe sistem ketika pengguna belum login. ... 11

9 Antarmuka awal prototipe sistem ketika pengguna telah login. ... 11

10 Form pertanyaan baru. ... 11

11 Milestones perkembangan anak... 12

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Hasil penelusuran informasi sederhana mengenai pengasuhan anak usia tiga tahun (penelusuran pada tanggal 20 Juni 2012)... 15

2 Rangkuman fitur social web hasil observasi ... 17

3 Goal dan aktivitas parenting usia tiga tahun (Gottlieb 1995). ... 20

4 Pasangan objek sosial dan fitur yang sesuai ... 24

5 Tabel Perbandingan objek sosial dan situs referensi ... 25

6 Entity relationship diagram ... 26

7 Usecase ... 27

8 Skenario aktivitas setiap usecase ... 28

9 Model relasional virtualparentingsocial network untuk parenting usia tiga tahun... 53

10 Relasi Orang tua ... 54

11 Relasi Anak ... 54

12 Relasi Pertanyaan ... 55

13 Relasi Jawaban ... 55

14 Relasi Vote ... 55

15 Relasi Kategori pertanyaan ... 56

16 Relasi Milestone ... 56

17 Relasi Komentar ... 56

18 Relasi Memperoleh badges ... 56

19 Relasi Badges ... 57

20 Relasi Pertemanan ... 57

21 Kategori pertanyaan untuk virtualparentingsocial network untuk parenting usia tiga tahun ... 58

22 Kategori awal milestone anak usia tiga tahun ... 59

23 Antarmuka detail pertanyaan untuk pengguna yang belum login ... 60

(10)

25 Antarmuka profil pribadi pengguna ... 60

26 Form tambah milestone ... 61

27 Antarmuka daftar anggota ... 61

28 Antarmuka profil teman ... 61

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Parenting merupakan serangkaian interaksi antara orang tua dan anak yang terus berlanjut. Proses tersebut memberikan perubahan kepada kedua belah pihak. Tugas orang tua dalam pengasuhan anak bukan hanya memelihara, melindungi, dan mengarahkan anak dalam proses perkembangannya, melainkan juga memberikan kehangatan, membangun hubungan emosional, dan menyediakan kesempatan perkembangan kompetensi dan jati diri anak (Brooks 1991). Proses pengasuhan ini memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan karakteristik anak. Pola parenting berbeda untuk setiap tingkatan usia disebabkan pola pikir anak yang berubah seiring dengan pertambahan usia. Oleh sebab itu, penting bagi setiap orang tua untuk mengetahui teknik-teknik

parenting yang tepat sesuai dengan usia anak. Usia tiga tahun merupakan periode emas perkembangan anak. Pada usia ini anak mulai menguasai dasar gerakan, komunikasi, dan self-care. Mereka mulai menyenangi diri sendiri dan pencapaian mereka (Gottlieb 1995). Pada usia ini, anak sangat aktif dan sangat senang melakukan aktivitas motorik, sehingga orang tua harus pintar menyikapinya. Karenanya, pengetahuan mengenai teknik parenting yang tepat untuk periode emas ini mutlak diperlukan untuk memaksimalkan potensi anak.

Sayangnya, informasi mengenai pola

parenting yang tepat untuk setiap usia anak, khususnya anak usia tiga tahun, masih sulit didapatkan di Indonesia. Buku-buku maupun media informasi lain mengenai teknik-teknik

parenting yang tepat untuk anak usia tiga tahun masih jarang ditemukan. Penelusuran informasi melalui media online pun cenderung memberikan hasil berupa artikel-artikel pengasuhan anak di situs-situs berita ataupun blog yang tidak mengkhususkan diri sebagai media penyebaran informasi parenting

(Lampiran 1). Dengan demikian, diperlukan sebuah media baru untuk berbagi informasi mengenai teknik parenting anak usia tiga tahun bagi para orang tua di Indonesia.

Salah satu media yang berpotensi besar di Indonesia sebagai sarana edukasi dan bertukar informasi mengenai teknik parenting usia tiga tahun ialah jejaring sosial maya (virtual social network). Jejaring sosial menduduki peringkat pertama sebagai aktivitas online paling populer di Indonesia menurut hasil studi Net Index 2011 (Yono 2011) yang dilakukan oleh Yahoo! Inc

bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres (TNS) Group. Berdasarkan fakta tersebut, dalam penelitian ini akan dirancang suatu jejaring sosial maya yang edukatif dan mampu mewadahi kebutuhan para orang tua untuk saling bertukar informasi mengenai teknik-teknik parenting.

Perancangan dan pengembangan aplikasi

social web seperti ini merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan pemahaman dan koordinasi beberapa domain pengetahuan. Domain pengetahuan tersebut tidak hanya mengenai metodologi dan manajemen proyek pengembangan perangkat lunak, tetapi juga mencakup hal-hal berkenaan dengan user experience, konteks budaya, manajemen komunitas dan posisi pasar. Namun, hanya terdapat sedikit framework holistik untuk mengelola proses ini, salah satunya adalah R4

framework. Framework ini memberikan alat konseptual yang sederhana dan intuitif untuk menyederhanakan kompleksitas perancangan dan dan pengembangan sistem social web.

Framework ini bekerja secara komprehensif dan mampu menunjukkan hubungan tumpang-tindih antara isu-isu yang terlibat beserta koordinasinya (Choe & Junehwa 2009).

R4 framework terdiri atas dua komponen utama yaitu 4Spheres dan RRR lifecycle process. 4Spheres terdiri atas empat spheres:

culture, user, technology, dan business spheres.

RRR lifecycle process sendiri terdiri atas beberapa stages yang menggambarkan tahap-tahap dalam perjalanan sebuah web sosial. Penelitian ini akan difokuskan pada perancangan suatu sistem virtual parenting social network yang dikhususkan untuk

parenting usia tiga tahun menggunakan R4

framework tersebut.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini ialah mengembangkan suatu prototipe sistem virtual parenting social network dengan menggunakan R4 framework yang dikhususkan untuk

parenting usia tiga tahun.

Ruang Lingkup

Beberapa hal yang menjadi ruang lingkup penelitian ini yaitu:

(12)

2 Perancangan sistem dilakukan menggunakan R4 framework hingga tahap Design

mencakup sub-tahap conseptualization dan

prototyping saja pada RRR lifecycle process.

3 Pendefisinian business sphere dan

technology sphere yang dilakukan tidak mencakup pendefinisian infrastruktur sistem.

4 Metodologi yang digunakan ialah metodologi Lean & Mean (Choe & Junehwa 2009) yang disesuaikan dengan keperluan dan ketersedian sumber daya perancangan

virtual parenting social network.

5 Observasi social web yang telah ada dilakukan hanya sebatas untuk merangkum fitur-fitur jejaring sosial maya yang potensial dan secara sederhana mengamati profil dan cara berinteraksi anggotanya yang hasilnya nanti akan digunakan sebagai referensi tambahan dalam pendefinisian

sphere.

TINJAUAN PUSTAKA

R4 Framework

R4 framework merupakan suatu framework

pengembangan aplikasi social web yang dikembangkan oleh Sungwon Peter Choe dan Junehwa Song. Framework ini merupakan suatu

framework yang bersifat holistik dan memperhitungkan keterkaitan antara berbagai domain pengetahuan yang terlibat dalam pengembangan suatu aplikasi social web. Kemampuan framework ini dalam memadukan berbagai domain pengetahuan tersebut menjadikannya sebuah alat analisis perancangan aplikasi social web yang dapat diandalkan dibandingkan dengan framework perancangan lain yang cenderung terfokus pada domain tertentu saja (Choe & Junehwa 2009).

Choe dan Junehwa membagi R4 framework

menjadi dua komponen utama, yaitu peta konseptual 4Sphere dan RRR lifecycle process. A 4Sphere

4Sphere mendeskripsikan empat perspektif esensial yang harus dipertimbangkan dalam proses pengembangan suatu aplikasi social web, yaitu: culture (budaya), user (pengguna),

technology (teknologi), dan business (bisnis). Ilustrasi keempat sphere ini dapat dilihat pada Gambar 1. Setiap sphere memiliki dimensi dalam (inner) dan luar (outer) yang memberikan batasan domain pengetahuan yang digunakan dengan lebih spesifik (Gambar 2).

Gambar 1 Empat sphere dari 4Sphere :

Culture, User, Technology, dan

Business (Choe & Jonehwa 2009).

Inner culture sphere (community) mendeskripsikan tujuan dari komunitas. Outer culture sphere mendeskripsikan konteks sosio-kultural dari aplikasi web. Inner user (user experience) sphere mendeskripsikan motivasi psikologi dan experience pengguna. Outeruser

(useractivity) sphere mendeskripsikan perilaku dan aktivitas pengguna dengan aplikasi. Inner

technology (software) sphere mendeskripsikan fungsionalitas dan implementasi perangkat lunak. Outer technology (system) sphere

mendeskripsikan device platforms, infrastruktur yang tersedia, dan analisis serta metrik sistem.

Inner business (organization) sphere

mendeskripsikan manajemen dari proyek dan organisasi. Outerbusiness (market positioning)

sphere mendeskripsikan pemasaran dan lingkungan kompetitif.

Gambar 2 Dimensi dalam dan luar dari 4Sphere (Choe & Jonehwa 2009).

Keempat sphere ini memiliki keterkaitan yang erat dan tumpang-tindih satu sama lainnya, sehingga dalam perancangan sebuah

social web harus diperhatikan dengan seksama sinergi dan konflik yang mungkin terjadi. Selain hubungan yang tumpang-tindih, keempat sphere

(13)

berada di belahan kiri bersifat design-centric, sementara yang di sebelah kanan bersifat

development-centric.

Gambar 3 Dependency Relationships

antar-sphere (Choe & Jonehwa 2009). Dependensi antara design (User, Culture)

spheres dan development (Business,

Technology) spheres sepanjang sumbu vertikal R4 dicirikan oleh sebuah feedback loop seperti terlihat pada Gambar 4. Hal ini menjelaskan bahwa ketika sebuah design awal telah selesai dikerjakan, maka proses development merujuk kepada hasil design tersebut. Proses

development ini akan menghasilkan sebuah prototipe yang akan direfleksikan ke design

awal, kemudian design pun akan diperbaharui berdasarkan evaluasi yang dilakukan. Perubahan dalam design akan direalisasikan di

development, dan begitu seterusnya dan membentuk sebuah spiraling feedback loop.

Gambar 4 Design/Development spiraling feedback loop.

B RRR Lifecycle Process

Pengembangan sebuah social web

merupakan sebuah perjalanan yang panjang dan terus menerus mengalami berbagai perubahan, baik dari segi design maupun development-nya. RRR lifecycle process menggambarkan perjalanan social web ini dengan tahapan-tahapan yang bersifat progresif, seperti terlihat pada Gambar 5. Lifecycle process ini bukan merupakan sebuah alur pengerjaan yang linear. Hubungan timbal balik antara design dan

development yang telah disebutkan sebelumnya juga terdapat di antara tahapan-tahapan utama dan di dalam tahapan utama dengan sub-tahapannya. Model RRR lifecycle menguraikan hal yang harus dilakukan untuk setiap sphere di setiap tahapannya. Karena adanya keterbatasan waktu dan sumber daya, penelitian ini dibatasi hingga analisis sub-tahap Prototyping di tahap

Design saja dan proses pengerjaan menggunakan metodologi Lean & Mean.

Gambar 5 RRR Lifecycle Process Stages (Choe & Jonehwa 2009).

Metodologi Lean & Mean

Metodologi ini memberikan panduan dasar penggunaan R4 framework untuk pembangunan sebuah start-up kecil dengan sumberdaya yang terbatas. Metode ini terbentuk dari gabungan berbagai teknik dari literatur yang berbeda-beda (Choe & Jonehwa 2009).

Perincian task yang dilakukan dengan menggunakan metode ini sebagai berikut: a Conseptualization

1 DefiningCulture

Inner (community)

Mendefinisikan tujuan dari komunitas aplikasi social web.

Outer (socio-culturalcontext) Mendefinisikan hal-hal yang berhubungan dengan budaya dari aplikasi social web.

2 DefiningUser (experience)  Inner (userexperience)

Identifikasi pengguna (tipe pengguna dan target pengguna).

Outer (activity)

Mengidentifikasi task pengguna dengan menggunakan metode

Activity Object Feature (AOF) (Porter 2008).

3 DefiningBusiness (supporting)  Inner (management)

 Memperbaiki tujuan menjadi mantra yang terdefinisi (Kawasaki 2004).

(14)

Outer (market positioning)

 Bangun model bisnis awal (Kawasaki 2004).

 Bedakan aplikasi dari kompetisi yang ada.

 Pilih infrastruktur system. 4 Technology (Implementing)

Inner (Software)

 Pilih fitur-fitur yang esensial (Signals 2006).

 Bangun prototipe awal.  Outer (system)

 Pilih infrastruktur sistem.  Pilih device platform.

b Prototyping

Jika proses perancangan designspheres dan

development spheres telah melalui sejumlah perbaikan dan pembaharuan hingga dirasa memuaskan, prototipe akan dibangun berdasarkan perancangan konseptual tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan metode Lean & Mean yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan ketersedian sumber daya penelitian pengembangan virtual parenting social network untuk parenting usia tiga tahun ini. Terdapat dua tahapan utama yang akan dilalui dalam penelitian ini, yaitu tahap Konseptualisasi dan tahap Prototyping.

Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.

Konseptualisasi

Pada tahap ini akan dilakukan formulasi dan perbaikan ide-ide untuk virtualparentingsocial network yang akan dirancang dengan cara mendefinisikan setiap perspektif dalam 4Sphere. Proses pendefinisian akan dimulai dengan pendefinisian design spheres (culture, user) dan dilanjutkan dengan development spheres (Business, Technology). Informasi-informasi yang diperlukan untuk mendefinisikan keempat sphere tersebut diperoleh terlebih dahulu melalui pendalaman literatur serta observasi konten dan fitur aplikasi-aplikasi parenting social web dan

social network populeryang telah ada.

Literatur dan teknik-teknik yang diperlukan dalam proses analisis merujuk kepada daftar referensi yang telah dipaparkan oleh Choe dan Jonehwa (2009) dalam metode Lean & Mean

ditambah referensi lain yang sesuai. Untuk observasi social web pengasuhan anak, situs-situs yang dipilih ialah situs-situs-situs-situs yang menyediakan fasilitas interaksi sosial bagi para

orang tua dan pemerhati pengasuhan anak, dan memiliki ketersediaan informasi mengenai teknik pengasuhan anak usia tiga tahun. Kandidat social web pengasuhan anak yang akan dipilih tersebut akan diperoleh melalui proses pencarian menggunakan mesin pencari Google. Sementara itu, untuk pemilihan situs

social network populer didasarkan pada 10 peringkat teratas situs web populer di Indonesia menurut Alexa.com. Observasi akan dilakukan dengan cara mendaftar sebagai pengguna (jika diperlukan) dan mencoba fitur dan konten yang dimiliki dan mengamati profil serta cara berinteraksi para penggunanya. Hasil observasi situs-situs tersebut akan digunakan terutama untuk pendefinisian design sphere.

(15)

Langkah-langkah pendefinisian sphere di tahap konseptualisasi ini diperinci sebagai berikut:

1 Pendefinisian Culture sphere

Inner (community)

Mendefinisikan tujuan dari komunitas aplikasi virtualparentingsocial network

untuk parenting usia tiga tahun.

Outer (socio-culturalcontext)

Merumuskan konteks budaya di Indonesia yang potensial mempengaruhi

virtual parenting social network untuk

parenting usia tiga tahun. Konteks budaya ini akan berperan dalam dasar perumusan policy dan privacy anggota komunitas dalam sistem yang akan dirancang ini. Hasil penelitian terkait dan observasi situs parenting social web lokal akan digunakan sebagai referensi perumusannya.

2 Pendefinisian User sphere (experience)  Inner (userexperience)

Pada inner sphere ini akan diidentifikasi pengguna (tipe pengguna dan target pengguna) virtual parenting social network untuk parenting usia tiga tahun. Pendefinisian target pengguna akan dilakukan melalui pembuatan sebuah persona yang didasarkan pada hasil observasi terhadap pengguna situs parenting social web lokal yang berhasil ditemukan. Persona merupakan sebuah model pengguna yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik pengguna dari sistem yang akan dibangun. Persona menjelaskan tentang cara pengguna bertindak, berpikir, harapan yang ingin dipenuhi dan motivasinya. Persona bukan merupakan seorang tokoh nyata, tapi merupakan tokoh rekaan yang dibuat berdasarkan observasi perilaku dan motivasi dari orang-orang di kehidupan nyata (Cooper 2007). Persona yang digunakan dalam penelitian ini adalah provisional persona. Menurut Cooper (2007), provisional persona adalah persona yang dibangun dengan mengandalkan data yang tersedia dan rekaan terbaik perancang tentang perilaku, motivasi, dan goal pengguna. Tipe persona ini dipilih karena adanya keterbatasan sumber daya dan waktu dalam penelitian ini.

Outer (activity)

Mengidentifikasi task pengguna di

virtual parenting social network untuk

parenting usia tiga tahun dengan menggunakan metode AOF (Porter 2008).

3 Pendefinisian Business sphere (supporting)  Inner (management)

 Memperbaiki tujuan dari virtual parenting social network untuk

parenting usia tiga tahun menjadi mantra yang terdefinisi (Kawasaki 2004).

 Mendefinisikan nilai bisnis dari

virtual parenting social network

untuk parenting usia tiga tahun.

Outer (market positioning)

 Membangun model bisnis awal untuk virtual parenting social network untuk parenting usia tiga tahun. (Kawasaki 2004).

 Merumuskan fitur pembeda virtual parenting social network untuk

parenting usia tiga tahun dari aplikasi

parenting social web yang telah ada. 4 Pendefinisian Technology sphere

(Implementing)  Inner (Software)

 Memilih fitur-fitur yang esensial untuk virtual parenting social network untuk parenting usia tiga tahun (Signals 2006).

 Mendefinisikan fungsionalitas dasar sistem.

Proses pendefinisian sphere akan dilakukan dengan memerhatikan prinsip spiraling feedback looping yang terdapat antara design spheres dan development spheres (Gambar 4). Keterkaitan yang bersifat timbal balik antara

design spheres dan development spheres ini dilambangkan oleh tanda panah dua arah pada Gambar 6.

Prototyping

Setelah proses perancangan design spheres

(16)

prototype (Galitz 2007) menggunakan perangkat lunak Axure RP Pro versi 6.5.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konseptualisasi

Proses konseptualisasi diawali dengan pemahaman berbagai teknik yang diperlukan untuk mendefinisikan setiap sphere dan pencarian situs yang relevan dijadikan bahan observasi. Dengan menggunakan mesin pencari Google diperoleh total 10 social web yang memenuhi kriteria (Tabel 1). Kesepuluh situs tersebut berfungsi sebagai acuan tambahan dan pembanding dalam proses pendefinisian keempat sphere.

Tabel 1 Daftar social web yang terpilih sebagai referensi

No. Alamat Situs Kategori

1 www.facebook.com Social network

populer 2 www.twitter.com Social

network

populer 3 www.babycenter.com Parenting

social web

(non-lokal) 4 www.parentsconnect.com Parenting

social web

(non-lokal) 5 www.justmommies.com Parenting

social web

(non-lokal) 6 www.raisingthem.com Parenting

social web

(non-lokal)

7 www.minti.com Parenting

social web

(non-lokal) 8 www.parenting.co.id Parenting

social web

(lokal) 9 www.ayahbunda.co.id Parenting

social web

(lokal) 10 www.mommiesdaily.com Parenting

social web

(lokal)

Setiap social network dan social web yang terpilih tersebut memiliki anggota yang aktif berinteraksi dan memperbarui konten situs tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, masing-masing situs tersebut memiliki pengguna setia karena memiliki ciri khasnya masing-masing baik dalam hal konten maupun fitur. Hasil observasi yang telah dilakukan menghasilkan sebuah rangkuman fitur yang mungkin dimiliki oleh sebuah social network. Rangkuman fitur ini nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan saat mendefinisikan keempat sphere. Daftar lengkap rangkuman fitur beserta situs yang memilikinya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Pendefinisian CultureSphere

1 Inner (community)

Merujuk kepada latar belakang penelitian ini, dirumuskan bahwa tujuan dari komunitas

virtual parenting social network yang ingin dibentuk ialah menyediakan dan menyebarkan informasi-informasi mengenai parenting, khususnya usia tiga tahun kepada para orang tua.

2 Outer (Socio-culturalcontext)

Berdasarkan hasil studi NetIndex 2011, ditemukan bahwa jejaring sosial digunakan sebagai platform yang dominan (sebesar 89%) bagi masyarakat Indonesia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan peningkatan sebanyak 30% sejak 2009. Selain itu, hasil studi tersebut juga menemukan adanya fenomena sosialisasi selektif, yaitu pengguna jejaring sosial menjadi lebih spesifik pada saat memilih lingkaran pertemanannya sebanyak 39%. Sikap sosialisasi efektif ini mengimplikasikan adanya peningkatan kesadaran akan pengaturan privasi dan pembatasan informasi pribadi di internet.

Tren lain yang diketahui ialah adanya peningkatan akses internet melalui perangkat

mobile dari 48% menjadi 58% dalam kurun dua tahun. Hal ini membuat hal mobilitas menjadi pertimbangan khusus dalam pengembangan aplikasi virtual parenting social network ini. Fakta lain yang ditemukan dalam studi ini ialah adanya peningkatan kepercayaan masyarakat indonesia pada situs-situs e-commerce (Yono 2011). Tren-tren budaya di atas akan menjadi aspek yang diperhitungkan dalam tahap perancangan selanjutnya.

(17)

diinginkan dalam komunitas. Aturan-aturan

tersebut dirumuskan dengan

mempertimbangkan interaksi yang terjadi antar-anggota komunitas nantinya. Aturan-aturan dasar tersebut yaitu:

a Menggunakan nama yang jelas dan informasi diri yang benar saat mendaftar. b Dilarang mempublikasikan konten seksual

dan tidak senonoh.

c Anggota harap berinteraksi menggunakan bahasa yang sopan dan ramah satu sama lainnya, dilarang saling menyerang di komentar dan menampilkan kata-kata yang tidak patut.

d Para anggota diharapkan saling membantu jika ada fasilitas sistem yang tidak dimengerti.

e Adanya reward untuk anggota yang aktif. f Pengguna berhak melaporkan pengguna lain

yang dianggap melanggar peraturan pada Administrator sistem.

g Pengguna berhak mengatur dan membatasi akses ke profil dan konten yang dipublikasikannya.

h Pengguna memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak permintaan koneksi pertemanan.

Pendefinisian User Sphere

1 Inner (user experience)

Melalui observasi pada profil-profil pengguna di tiga situs parenting social web

lokal yang telah ditemukan (Tabel 1), dibuat sebuah model pengguna yang menggambarkan target pengguna dari virtual parenting social network untuk parenting usia tiga tahun. Model pengguna yang disebut persona ini akan digunakan sebagai acuan untuk perancangan di tahap-tahap selanjutnya.

Persona ini bernama Nina Malik, seorang ibu muda berumur 26 tahun. Nina baru mempunyai seorang anak berjenis kelamin laki-laki dan berumur tiga tahun. Nina yang merupakan lulusan S1 Ilmu Komunikasi ini bekerja sebagai staf HRD di sebuah perusahaan konsultan IT di kawasan Jakarta Selatan. Nina bekerja dari hari Senin hingga Jumat, dimulai pukul sembilan pagi dan berakhir pada pukul empat sore. Perjalanan dari kantor ke rumahnya di daerah Depok memakan waktu lebih kurang satu jam dengan menggunakan kereta.

Saat ini, Nina dan suaminya tinggal bersama orang tua Nina. Karenakan kesibukannya setiap hari, Nina harus meminta bantuan kedua orang tuanya untuk menjaga anaknya di siang hari.

Namun demikian, meskipun sibuk, Nina berusaha maksimal untuk menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anaknya. Waktu senggangnya di akhir pekan ia alokasikan khusus untuk buah hatinya. Ia sangat tertarik dengan dunia pengasuhan anak dan aktif mencari informasi mengenai hal tersebut baik melalui buku ataupun internet.

Komputer bukan hal baru untuk Nina. Ia menggunakan komputer untuk pekerjaan maupun hiburan. Nina telah menggunakan internet lebih dari 5 tahun secara intensif untuk keperluan kebutuhan informasi maupun bersosialisasi. Internet telah menjadi bagian penting dari kesehariannya. Nina mengakses internet menggunakan komputer di kantor dan rumahnya dan juga melalui ponselnya. Selain menghabiskan waktu senggangnya dengan membaca, atau menulis, Nina juga aktif bersosialisasi di berbagai forum dan jejaring sosial maya. Nina juga berpikiran untuk menyalurkan hobi menulisnya di sebuah blog, tapi karena kesibukannya, ia masih belum bisa merealisasikan keinginannya tersebut. Saat ini, Nina belum menemukan online social media yang memuaskannya untuk bertukar cerita dengan orang tua-orang tua lain di Indonesia mengenai pengasuhan anak. Selain itu, ia juga mengeluhkan sedikitnya informasi mengenai pengasuhan anak usia tiga tahun di situs-situs lokal yang telah ada. Biodata ringkas Nina dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Biodata Nina Malik Biodata

Nama: Nina Malik

Umur: 26 tahun

Status Pernikahan: Menikah dan mempunyai seorang anak

Pekerjaan: Staf HRD

Pendidikan terakhir: S1 Ilmu Komunikasi Kemampuan Internet: Menengah

(18)

2 Outer (activity)

Menggunakan metode AOF (Activities,

Objects, Features), hal pertama yang akan dilakukan untuk mendefinisikan sphere ini ialah mengidentifikasi aktivitas primer pengguna di sistem. Setelah didapatkan aktivitas primer, dilakukan identifikasi objek sosial apa saja yang terlibat dalam aktivitas tersebut. Objek sosial maksudnya ialah objek yang menjadi media dari aktivitas sosial. Dari aktivitas dan objek-objek sosial yang telah diidentifikasikan akan dirumuskan sejumlah fitur yang perlu dibangun dalam sistem untuk mendukung aktivitas tersebut (Porter 2008). Berdasarkan persona yang telah didefinisikan sebelumnya di inner user sphere, diidentifikasi goal, aktivitas primer, dan task dari pengguna sistem seperti yang terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Pasangan Goal, Aktivitas, dan Task

Pengguna Sistem

Goal Meningkatkan pengetahuan sesama orang tua mengenai pengasuhan anak umur tiga tahun.

Aktivitas Sharing informasi pengasuhan anak usia tiga tahun.

Task Menemukan masalah

pengetahuan pengasuhan anak tiga tahun, bertanya dan mencari sumber informasi pemecahan masalah, merumuskan solusi penanganan anak tiga tahun yang tepat, berbagi solusi dengan orang tua lain.

Seperti yang terlihat dalam Tabel 3, aktivitas primer untuk sistem ini ialah sharing informasi pengasuhan anak usia tahun. Sharing informasi di sini mencakup penyebaran seluruh informasi yang berkaitan dengan cara-cara menangani dan memaksimalkan potensi anak usia tiga tahun yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Proses sharing melibatkan media atau objek sosial yang berbeda-beda tergantung kategori informasi yang ingin disampaikan.

Untuk mengidentifikasi objek sosial yang mungkin terlibat dalam penyampaian informasi mengenai pengasuhan anak usia tiga tahun, terlebih dahulu harus dirumuskan aspek-aspek dan aktivitas penting dalam pengasuhan anak usia tiga tahun. Dalam penelitian ini telah dirumuskan sebanyak 12 goal pengasuhan anak usia tiga tahun dengan total 69 aktivitas yang mendukung. Tabel lengkap pasangan goal dan

aktivitas pendukungnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Berdasarkan analisis informasi aspek penting pengasuhan anak usia tiga tahun yang tergambar dalam pasangan goal dan aktivitas pendukungnya, telah diidentifikasi enam objek sosial yang sesuai, yaitu: Artikel, Video, Pertanyaan dan Jawaban, Lokasi (map), Review

produk anak, dan Progress (milestone) perkembangan anak.

Perancangan fitur-fitur inti yang mungkin dimiliki oleh sistem ini dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan aksi-aksi yang dilakukan pada objek sosial yang telah teridentifikasi. Pasangan objek dan aksinya tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Mengikuti urutan kerja metode AOF, daftar objek dan aksi yang telah berhasil diidentifikasi tersebut diperinci dan disesuaikan untuk menjadi calon fitur yang akan diimplementasikan di virtual parenting social network untuk parenting usia tiga tahun. Sebanyak 47 fitur sosial berhasil dirumuskan dari keenam objek sosial seperti yang terlihat pada Lampiran 4.

Tabel 4 Objek sosial sistem dan aksi yang dilakukan

Objek Aksi

Artikel Tulis, baca, share ke media lain, komentar, rate, mengkategorikan, tag.

Video Play, stop, edit, store, upload, share, komentar,

rate, embed di blog. pertanyaan, rate jawaban. Lokasi (Map) Geotagging pada suatu

tempat, memberikan alamat jelas tempat, mendeskripsikan jenis komentari review, kategori

review berdasarkan jenis produk.

Progress

(milestone) perkembangan anak

(19)

Pendefinisian Business Sphere

1 Inner (Management)

1. 1 Mantra

Pada sphere ini, tujuan awal dari virtual parenting social network untuk parenting usia tiga tahun yang telah didefinisikan di awal disusun ulang menjadi sebuah mantra dan nilai bisnis dari sistem ini dijelaskan. Menurut Kawasaki (2004), mantra adalah sebuah kalimat pendek yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan suatu organisasi. Mantra berbeda dengan tagline, karena mantra ditujukan sebagai pedoman bagi karyawan organisasi tentang sesuatu yang mereka lakukan dalam pekerjaannya, sedangkan tagline ditujukan pada konsumen sebagai pedoman cara menggunakan layanan atau produk.

Mantra ini akan digunakan sebagai pedoman dan motivasi bagi karyawan virtual parenting social network ini nantinya. Selain itu, tujuannya ialah memberikan batasan yang jelas pada karyawan dan calon karyawan mengenai hal yang dilakukan organisasi pengelola virtual parenting social network. Berdasarkan tujuan awal virtual parenting social network untuk

parenting usia tiga tahun yang telah disebutkan sebelumnya di culture sphere, ditentukan mantra yang sesuai untuk menggambarkan tujuan tersebut dalam kalimat yang lebih sederhana namun lebih memiliki pengaruh lebih kuat dibandingkan kalimat tujuan yang panjang. Kalimat mantra tersebut yaitu “Cerdaskan Orang Tua Indonesia”.

1.2 Nilai Bisnis

Mayoritas perusahaan yang sukses dimulai dengan menargetkan sasaran pasar yang spesifik dan kemudian berkembang menjadi besar dengan mengincar segmen lain. Oleh karena itu, dalam perancangan sebuah startup, posisi yang harus diincar ialah ketika pelanggan sangat menghargai perusahaan karena telah memberikan sesuatu yang unik dan sangat mereka inginkan atau butuhkan (Kawasaki 2004).

Dari sepuluh social web yang didapatkan sebagai bahan observasi (Tabel 1), dapat dilihat bahwa hanya ada tiga buah situs yang menyediakan sarana informasi pengasuhan anak dan interaksi lokal di Indonesia. Minimnya

social web yang menyediakan sarana tersebut membuat persaingan di area ini tidak terlalu ketat. Belum adanya jejaring sosial lokal yang mengkhususkan diri untuk penyebaran informasi mengenai pengasuhan anak yang

berhasil mendominasi membuat sistem virtual parenting social network ini mempunyai kesempatan untuk tampil sebagai pionir yang mampu mewadahi kebutuhan para orang tua Indonesia untuk berbagi informasi mengenai pengasuhan anak.

2 Outer (Market Positioning)

2.1 Model Bisnis

Dalam perancangan sebuah bisnis baru, inovasi dalam teknologi, pasar, dan pelanggan dapat dilakukan. Namun membuat sebuah model bisnis yang baru adalah taruhan yang buruk. Oleh karena itu, lebih baik meniru model bisnis perusahaan lain di industri terkait yang diketahui telah sukses sebelumnya (Kawasaki 2004).

Menurut laporan PrivCo (2012), Facebook yang merupakan situs nomor satu di Indonesia menurut Alexa memperoleh 85% pendapatannya dari iklan. Total estimasi pendapatan yang diperoleh dari iklan yaitu sebesar 3,154 miliar dolar Amerika dari total pendapatan sebesar 3,711 miliar dolar. Seperti yang terlihat pada Gambar 7, Socialbakers (2012) menemukan bahwa rentang usia yang mendominasi Facebook yaitu usia 18-24 tahun sebesar 42%, diikuti oleh rentang usia 25-34 tahun sebesar 21%. Hal ini menggambarkan kecenderungan menggunakan jejaring sosial seperti Facebook tinggi pada rentang usia tersebut. Berdasarkan hasil observasi kepada situs-situs referensi, rentang usia 25-34 tahun merupakan usia umum wanita yang memiliki anak usia tiga tahun.

(20)

model bisnis yang sama, yaitu mendapatkan komisi dari setiap iklan yang di-klik oleh penggunanya. Untuk menghindari ketidaknyamanan pengguna dan agar tidak melenceng dari tujuan awal sistem, perusahaan yang diperbolehkan memasang iklan adalah perusahaan yang memasarkan produk-produk yang berkaitan dengan pengasuhan anak, kebutuhan anak, serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Sasaran pengguna yang spesifik pada sistem ini yaitu para orang tua Indonesia, memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan calon pembeli yang potensial.

2.2 Fitur Pembeda

Menurut Porter (2008), penting diperhatikan untuk tidak hanya meniru fitur yang ditawarkan oleh kompetitor dan membuat sistem yang sedang dirancang terlihat sama seperti yang lain. Berdasarkan hal tersebut, dari daftar objek sosial yang telah didapatkan di user sphere, dipilih fitur yang akan mampu membedakan sistem virtual parenting social network ini dengan social web lainnya.

Fitur pembeda yang terpilih ialah pertanyaan dan jawaban seputar pengasuhan anak dan

progress (milestone) perkembangan anak. Kedua objek sosial tersebut dipilih menjadi fitur pembeda karena memiliki kesamaan paling sedikit dengan fitur social web yang dijadikan bahan observasi dan mampu merepresentasikan berbagai informasi mengenai aktivitas-aktivitas

parenting yang telah dipaparkan di design spheres. Perbandingan objek sosial dengan situs referensi yang memilikinya dapat dilihat pada Lampiran 5.

Pendefinisian Technology Sphere

Inner (Software)

Sebelumnya, pada user sphere telah dirumuskan sejumlah fitur sosial yang dimungkinkan untuk setiap objek sosial yang berhasil diidentifikasi. Berdasarkan sejumlah fitur sosial tersebut, dianalisis hubungan antara objek data yang terlibat di dua objek sosial yang telah terpilih sebagai fitur pembeda di business sphere sebelumnya. Hasil analisis tersebut menghasilkan delapan buah entitas seperti yang terlihat pada Tabel 5. Hubungan antar setiap entitas tersebut dimodelkan dalam sebuah entity relationship diagram (ERD) seperti yang tergambar pada Lampiran 6.

Analisis selanjutnya dilakukan untuk merancang aktivitas konkret yang mungkin dilakukan oleh pengguna di dalam sistem dengan merujuk pada fitur-fitur sosial terkait

yang telah ditemukan di outer user sphere

sebelumnya. Analisis ini menghasilkan total 25

usecase (Lampiran 7) beserta skenarionya (Lampiran 8). Setiap aktivitas yang digambarkan oleh setiap usecase tersebut melibatkan berbagai kebutuhan data dari berbagai entitas. Perancangan basis data berdasarkan skenario tersebut dan ERD yang telah dihasilkan sebelumnya kemudian menghasilkan sebuah model relasional (Lampiran 9) yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam perancangan fisik database

sistem. Keterangan untuk atribut-atribut setiap relasi dapat dilihat pada Lampiran 10-20. Tabel 5 Entity Dictionary

No. Nama objek yang diamati perkembangannya oleh Orang tua

3 Pertanyaan Pertanyaan seputar pengasuhan anak yang diajukan oleh Orang tua.

4 Jawaban Jawaban dari

pertanyaan yang telah diajukan oleh Orang tua.

5 Milestone Peristiwa atau

pencapaian-pencapaian tertentu yang dialami oleh anak dalam kesehariannya. 6 Komentar Komentar dari

peristiwa(milestone) yang dialami anak. 7 Vote Respon positif atau

negatif yang diberikan pada sebuah jawaban dari suatu pertanyaan. 8 Badges Item yang

menggambarkan level pengguna, muncul sebagai social reward

untuk pengguna yang aktif berpartisipasi.

(21)

network untuk parenting usia tiga tahun. Kategorisasi ini disesuaikan dengan kebutuhan informasi dari parenting usia tiga tahuan yang telah dipaparkan pada design spheres. Daftar kategori pertanyaan dan milestone tersebut dapat dilihat pada Lampiran 21 dan Lampiran 22. Untuk memudahkan pengguna, khusus pada fitur milestone, pengguna nantinya akan diperbolehkan untuk mendefinisikan sendiri kategori peristiwa yang ingin disimpan sebagai

milestone. Prototyping

Sebuah programmed facades prototype

dihasilkan dengan mempertimbangkan pedoman yang telah didefinisikan oleh setiap

sphere pada tahap konseptualisasi sebelumnya. Prototipe ini dibangun menggunakan perangkat lunak Axure RP Pro 6.5.

Antarmuka awal prototipe sistem seperti yang terlihat pada Gambar 8 yang terdiri atasi daftar kategori pertanyaan, pertanyaan terbaru di komunitas, serta lima pertanyaan yang sedang menjadi topik populer di komunitas. Pengguna yang belum melakukan proses login

hanya bisa melakukan proses browsing dan membuka detil pertanyaan yang ada, namun tidak bisa mengirim pertanyaan ataupun memberikan jawaban. Jika pengguna telah melakukan proses login, tombol untuk bertanya akan muncul seperti yang terlihat pada Gambar 9. Tombol tersebut akan menampilkan sebuah

popup window yang berisi form pertanyaan baru seperti yang terlihat pada Gambar 10.

Antarmuka dari fitur milestone

perkembangan anak divisualisasikan dalam bentuk kalender bulanan berukuran besar yang menampilkan kegiatan harian anak seperti yang tampak pada Gambar 11. Milestone yang sedang dilihat detilnya akan diberi sorotan (highlights) untuk menandai bahwa milestone

tersebut sedang dibaca. Detil milestone akan menampilkan deskripsi lengkap peristiwa yang terjadi beserta foto peristiwa dan komentar-komentarnya. Pengguna dapat menambah

milestone dengan menggunakan tombol tambah

milestone yang ada pada halaman ini. Tampilan untuk fitur-fitur yang lain dapat dilihat pada Lampiran 23-29.

Gambar 8 Antarmuka awal prototipe sistem ketika pengguna belum login.

Gambar 9 Antarmuka awal prototipe sistem ketika pengguna telah login.

(22)

Gambar 11 Milestones perkembangan anak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pada penelitian ini telah terbentuk dokumen hasil analisis pengembangan virtual parenting social network dengan menggunakan R4

framework yang dikhususkan untuk parenting

usia tiga tahun. Hasil penelitian ini telah mendefinisikan empat pondasi dasar perancangan sebuah social network yang dikemukakan oleh R4 framework dan membangun prototipe yang sesuai.

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1 Melakukan penelitian lebih lanjut untuk meneruskan fase RRR lifecycle yang belum dilalui menggunakan hasil analisis yang telah ada dengan penambahan perancangan infrastruktur.

2 Menggunakan cara visualisasi lain yang lebih efektif dan atraktif untuk menampilkan informasi milestones perkembangan anak. 3 Menambahan informasi usia lain yang

potensial untuk sistem virtual parenting social network.

DAFTAR PUSTAKA

Brooks JB. 1991. The Process of Parenting. Mountain View: Mayfield Publishing. Choe SP, Junehwa S. 2009. R4: towards a

holistic framework for designing and developing social web applications. Di dalam: The 5th International Conference on Collaborative Computing: Networking, Applications and Worksharing; Washington DC, 11-14 November 2009. Washington: IEEE. hlm 1-9.

Cooper A. 2007. About Face 3: The Essentials of Interaction Design. Indianapolis: Wiley Publishing.

Galitz WO. 2007. The Essential Guide to User Interface Design: An Introduction to GUI Design Principles and Techniques, Third Edition. Indianapolis: Wiley Publishing. Gottlieb SE. 1995. Keys to Parenting Your

Three Old. New York: Barron’s Educational

Series.

Kawasaki G. 2004. The Art of The Start. New York: Penguin Group.

Porter J. 2008. Designing for The Social Web. Berkeley: New Riders.

[PrivCo] Private Company. 2012. Facebook, Inc. http://www.privco.com/private-company/facebook-inc [6 Mei 2012]. [Signals] 37signals. 2006. Getting Real: The

smarter, faster, easier way to build a successful web application.

(23)

[Socialbakers] Social Bakers. 2012. Indonesia Facebook Statistics.

http://www.socialbakers.com/facebook-statistics/indonesia [6 Mei 2012].

Yono Y. 2011. Jejaring sosial aktivitas online paling populer di Indonesia.

(24)
(25)

Lampiran 1 Hasil penelusuran informasi sederhana mengenai pengasuhan anak usia tiga tahun (penelusuran pada tanggal 20 Juni 2012)

Kueri Hasil Konten

Pengasuhan anak usia tiga tahun

http://berbinarbinar.com/tips- kesehatan/tips-kesehatan-anak/peran-orang tua-perkembangan-psikologi-anak-usia-1-3-tahun.html

Tips-tips perkembangan anak, tidak terstruktur dan tidak dikhususkan per usia anak. http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/2

0/kegitan-pengasuhan-usia-lahir-%E2%80%93-6-tahun/

Artikel kegiatan pengasuhan anak (kurikulum PAUD). Situs berbagi artikel.

http://id.answers.yahoo.com/question/inde x?qid=20090425010552AAUOrYy

Media tanya jawab umum. Link menunjukkan pertanyaan pola pengasuhan anak usia tiga tahun ke atas.

Pola pengasuhan anak usia tiga tahun

http://berbinarbinar.com/tips- kesehatan/tips-kesehatan-anak/peran-orang tua-perkembangan-psikologi-anak-usia-1-3-tahun.html

Tips-tips perkembangan anak, tidak terstruktur dan dikhususkan per usia anak.

http://rumahbungamatahari.wordpress.co

m/biro-psikologi-anak-dan- keluarga/pernak-pernik-balita/anak-3-tahun-keras-dan-sulit-diatur/

Blog yayasan konsultasi psikologi anak dan PAUD.

http://kosmo.vivanews.com/news/read/305 092-pentingnya-pola-asuh-anak-di-usia-emas

Portal berita.

Isi artikel tentang sekilas pengasuhan anak usia tiga tahun. Pengasuhan

anak umur tiga tahun

http://berbinarbinar.com/tips- kesehatan/tips-kesehatan-anak/peran-orang tua-perkembangan-psikologi-anak-usia-1-3-tahun.html

Tips-tips perkembangan anak, tidak terstruktur dan dikhususkan per usia anak.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/2

0/kegitan-pengasuhan-usia-lahir-%E2%80%93-6-tahun/

Artikel kegiatan pengasuhan anak (kurikulum PAUD). Situs berbagi artikel.

Portal berita. Isi artikel tentang suatu tempat penitipan anak di padang.

Pola pengasuhan anak umur tiga tahun

http://berbinarbinar.com/tips- kesehatan/tips-kesehatan-anak/peran-orang tua-perkembangan-psikologi-anak-usia-1-3-tahun.html

Tips-tips perkembangan anak, tidak terstruktur dan dikhususkan per usia anak.

http://rumahbungamatahari.wordpress.co

m/biro-psikologi-anak-dan- keluarga/pernak-pernik-balita/anak-3-tahun-keras-dan-sulit-diatur/

Blog yayasan konsultasi psikologi anak dan PAUD.

http://kosmo.vivanews.com/news/read/305 092-pentingnya-pola-asuh-anak-di-usia-emas

Portal berita.

(26)

Lanjutan

Kueri Hasil Konten

Forum diskusi pengasuhan anak

http://www.clubnutricia.co.id/ Diperoleh dari iklan google. Informasi pengasuhan lumayan lengkap.

Papahmamah.com Forum diskusi para orang tua.

Aktivitas pengunjung sedikit. http://www.kemlu.go.id/guangzhou/Pages/

Embassies.aspx?IDP=90

Situs kemlu. Isi artikel tentang seminar pengasuhan anak yang diadakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia. http://www.superkoran.info/forums/viewt

opic.php?f=1&t=49232

Forum apakabar indonesia. Link isinya tentang acara seminar pengasuhan anak.

Situs berita. Link menunjukkan berita dengan tag jejaring sosial orang tua.

http://sidomi.com/100656/23snaps-jejaring-sosial-khusus-orang tua/

Situs berita. Link menunjukkan detail berita yang menceritakan tentang 23snaps, aplikasi sosial di iphone untuk orang tua berbagi memori bersama anak.

http://www.solusihp.com/komparasi/fitur/ artikel/aplikasi-jejaring-sosial-khusus-orang-tua-untuk-iphone-23snaps

Situs informasi mengenai HP. Link menunjukkan artikel tentang 23snaps, aplikasi sosial di iphone untuk orang tua berbagi memori bersama anak.

Parenting anak tiga tahun

http://www.republika.co.id/berita/gaya- hidup/parenting/12/06/24/m64lhr-jangan-abaikan-tiga-tahun-pertama-anak-anda

Situs berita. Link menunjukkan artikel mengenai pentingnya memperhatikan gizi anak di tiga tahun pertama.

http://www.parenting.co.id/article/balita/ol ahraga.untuk.anak.di.bawah.6.tahun/001/0 03/28

Sebuah artikel di parenting social web mengenai olahraga untuk anak di bawah enam tahun.

http://www.parenting.co.id/cari/Menyekol ahkan%20si%20anak%20%E2%80%99sp esial%E2%80%99/artikel

Sebuah hasil pencarian di

(27)

Lampiran 2 Rangkuman fitur social web hasil observasi

Profiling dan personalisasi

homepage √ √ √ √ - √ √ √ √ - 80%

Pictures (Album foto) √ √ √ - - √ √ √ √ - 70% Pengaturan privasi dan keamanan

(blocking dan sensor) √ √ √ - √ √ √ - - √ 70%

1 Periode pengaksesan situs: 1 Maret 2012-10 Juni 2012.

(28)

Lanjutan

Recommended posts , contents, or

friends √ √ √ √ - - - 40%

1 Periode pengaksesan situs: 1 Maret 2012-10 Juni 2012.

(29)

Lanjutan Pengelompokan teman (circles,

restricted or favorites) √ √ - - - 20%

Chat √ - - - - √ - - - - 20% Multi login (terkoneksi dengan akun

SN lain) - - - √ - √ - - - - 20%

1 Periode pengaksesan situs: 1 Maret 2012-10 Juni 2012.

(30)

Lampiran 3 Goal dan aktivitas parenting usia tiga tahun (Gottlieb 1995). No. Goal parenting

usia tiga tahun Aktivitas yang mendukung

1 Memaksimalkan perkembangan motorik anak.

a. Menari. Mereka menikmati hampir seluruh jenis musik. Perkenalkan mereka pada beragam instrumen dan variasi tempo. Contohkan sebuah gerakan baru yang lucu dan minta mereka menirunya. Selain untuk latihan gerakan, hal ini baik untuk mengajarkan tentang observasi dan mengikuti petunjuk.

b. Lempar bola

c. Menggambar dan mewarnai, baik untuk latihan menulis. d. Bermain puzzle (ukuran 3-5 potongan) dan balok(LEGO). e. Membuat untaian manik-manik atau benda lain.

f. Menggunting, bisa dengan memberikan koran atau majalah untuk digunting, dengan tetap diawasi.

g. Bermain dengan adonan dan memasak.

h. Membuat collage, bisa dengan bungkus kado bekas atau kain perca. i. Bermain alat musik sambil bernyanyi, baik untuk koordinasi motorik dan

membantu anak untuk mengingat kata-kata.

j. Mengajarkan bahasa isyarat baik untuk mengembangkan kemampuan koordinasi tangan dan mengajarkan pada mereka untuk menghargai perbedaan.

2. Memaksimalkan perkembangan bahasa

a. Memberikan contoh bahasa yang baik pada anak, karena anak mempedomani cara bicara orang tuanya.

b. Orantua harus menjadi rekan bicara yang sabar dan aktif. Tanyakan pendapat anak, diam dan dengarkan dengan seksama jawabannya. Mendapat perhatian orang dewasa akan membuat anak merasa berharga. c. Berikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun keahlian berpikir kritis

anak daripada pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak.

d. Ketika anak menceritakan sesuatu, tanya “Lalu, apa yang terjadi setelah itu?”, ini membantu mereka fokus pada urutan dan detil. Bertanya tentang perasaan anak membantu anak untuk mengenali dan mengekspresikan emosinya secara verbal daripada secara fisik.

e. Bawa anak ke dokter anak , jika anak: tidak mampu berbicara sedikitnya kalimat yang terdiri dari tiga kata; kurang dari 75% ucapannya tidak dimengerti orang lain, dan tidak mengerti perintah sederhana. f. Untuk anak yang gagap, harus dihadapi orang tua dengan sabar dan

membentuk lingkungan yang menerimanya. Bantu anak untuk berlatih pelan-pelan tanpa perlu menghukumnya.

g. Bacakan buku cerita bergambar dengan cara penceritaan yang menyenangkan.

h. Bangun atmosfir rumah yang mendukung anak untuk mengatakan pikirannya dengan lantang.

i. Minta anak untuk memberikan judul lukisan yang telah dia buat. 3 Merancang

kemampuan penalaran dan berpikir.

a. Berlatih pengenalan warna dengan meminta anak mengelompokkan benda-benda berdasarkan warnanya. Atau membuat collage dengan aturan warna tertentu.

b. Berlatih pengenalan bentuk dengan meminta anak mengelompokkan potongan kertas dengan bentuk dasar(lingkaran, persegi, dan segitiga) berdasarkan bentuknya. Ketika dia telah mengenali perbedaannya, bantu dia untuk mengenal nama-nama bentuk tsb.

(31)

ketika dia memberikan jawaban yang salah. Hal ini bertujuan untuk membuat anak menjadi pembelajar aktif dan membentuk sikap positif ketika menghadapi tantangan.

d. Tantang anak untuk mengingat warna dan nama binatang sebanyak mungkin.

e. Ajak anak untuk bereksperimen terhadap hal-hal di sekitarnya, seperti mengumpulkan benda-benda dan kemudian menebak benda-benda apa saja yang akan tenggelam dan merapung di air.

f. Ajak anak untuk melatih ingatannya, dengan cara meminta anak untuk menghafal benda di hadapannya, kemudian minta anak untuk menutup mata, hilangkan satu benda, lalu minta anak membuka mata dan menebak benda apa yang hilang.

g. Atur waktu khusus untuk membaca setiap harinya. Waktu membaca ialah investasi untuk kemampuan belajar anak. Berikan contoh kebiasaan membaca yang baik untuk anak.

h. Menggambar dan melukis, dan berikan tanggapan yang positif untuk setiap karya seni yang dibuat anak. Sediakan tempat untuk anak memajang seluruh hasil karya untuk merangsang anak terus berkarya. Keahlian selama menggambar dan melukis penting untuk membangun pondasi kesuksesan akademik dan personal.

4 Merangsang kemampuan matematis.

a. Bantu anak untuk belajar mengurutkan dan mengelompokkan sesuatu. b. Ajak anak untuk mengukur sesuatu, contohnya tumbuhan. Ini membantu

anak memahami konsep panjang, pendek, lebih, dan sedikit. c. Menghafal angka melalui permainan kartu.

5 Merangsang kemampuan pengamatan.

a. Tantang anak untuk menunjukkan bentuk lingkaran, persegi, dan segitiga dalam barang-barang yang terdapat di dalam atau di luar rumah. Ketika anak telah paham konsep bentuk, ajak untuk membandingkan ukurannya.

b. Puzzle merupakan latihan yang baik untuk mengembangkan kemampuan pengamatan dan pemecahan masalah.

c. Ajak anak untuk menebak nama benda dalam keadaan mata tertutup dan mengandalkan indera perabanya saja.

d. Ajak anak untuk mengidentifikasi bunyi-bunyi yang umum di lingkungan, seprti bunyi klakson atau bel pintu. Tepukkan tangan dengan irama sederhana dan minta anak untuk menirunya.

e. Minta anak untuk mencicipi sesuatu dalam keadaan mata tertutup dan menebak jenis makanannya.

6 Menanamkan kedisiplinan.

a. Membangun rutinitas dan aturan-aturan yang konsisten. Aturan-aturan harus dinyatakan dengan jelas dan spesifik. Aturan-aturan juga harus datang dengan penjelasan yang jelas dan sesuai dengan level perkembangan anak. Atur jumlah aturan sehingga tetap realistis. b. Menggunakan alat-alat kedisplinan : pelukan, ciuman, penjelasan,

pendefinisian batasan, dan memberikan contoh sikap yang benar. Mempermalukan atau teriakan pada anak akan mengikis harga dirinya. Memukul akan mengirimkan pesan bahwa kekerasan boleh

dipergunakan untuk menyelesaikan masalah.

c. Berikan perhatian pada tingkah laku yang diinginkan, dan acuhkan tingkah laku yang tidak diinginkan.

d. Berikan pujian setiap kali anak menjalankan aturan dengan baik. e. Memberikan contoh tingkah laku yang diinginkan.

f. Lakukan time-out tiga menit ketika anak melakukan kesalahan, agar anak bisa merenungi kesalahannya.

7 Memahami perkembangan emosi anak.

a. Mengamati anak yang sedang bermain , dan bergabung jika diijinkan si anak dapat membantu untuk memahami jalan pikiran anak.

b. Bersikap sabar dan teguh dalam menghadapi berbagai macam emosi anak.

(32)

anak dengan cara : klarifikasi (memberikan penjelasan yang bisa diterima anak); desensitisasi(membuat anak terbiasa secara perlahan dengan hal yang ditakutinya); dan penguatan (memberikan perhatian lebih).

d. Menanggapi kemarahan anak dengan tenang sesuai sumbernya. Untuk kemarahan disebabkan kejengkelan akan kegagalan melakukan sesuatu, berikan elusan dan kata-kata yang lembut, lalu berikan dia tugas lain yang mampu ia jalankan dengan baik untuk mengembalikan perasaan kompetennya. Untuk kemarahan yang manipulatif, bisa digunakan pengalihan sebelum kemarahan memuncak dan mengacuhkan serta tidak serta merta memberikan apa yang anak mau.

8 Memahami

a. Untuk anak yang pemalu: mendorong anak untuk mengembangkan bakat tertentunya agar ia memiliki kepercayaan diri, memberikan dukungan ekstra seperti tetap hadir di jam pertama di sebuah playgroup baru, dan membantunya berteman dengan cara membawa makanan ketika mengunjungi rumah temannya.

b. Untuk anak yang aktif: ajak jalan-jalan, jogging, atau bersepeda. Ketika cuaca buruk, lompat tali dan menari bisa menjadi pilihan. Membuat jadwal khusus waktu bermain 20 menit sehari akan membantu anak untuk tahu bahwa ia memiliki akses perhatian orang dewasa yang konsisten. Bedakan anak yang aktif dengan anak hiperaktif yang membutuhkan terapi khusus dari dokter anak. Anak yang hiperaktif sangat impulsif dan perhatiannya gampang teralihkan. Mereka sangat moody dan punya masalah tidur. Mereka juga kesulitan untuk mengikuti instruksi, menyelesaikan tugas, dan menjalankan rutinitas.

c. Untuk anak jenius : berikan kesempatan untuk eksplorasi dan penemuan. Membaca, mengikuti minat anak, mengajaknya mengunjungi para tetangga, dan membicarakan berbagai pengalaman tersebut adalah aktivitas kunci.

d. Untuk anak dengan penyakit kronis: usahakan untuk memperlakukan anak sama dengan anggota keluarga lainnya. Ia harus tetap mengikuti aturan di rumah. Biarkan anak untuk berpartisipasi dengan kegiatan yang sesuai umurnya. Hindari bersikap overprotektif. Berikan dukungan yang anak butuhkan dan undang teman-temannya untuk bermain dengannya. 9 Mengatur pola

hidup yang sehat agar tidak terjadi gangguan pertumbuhan.

a. Melakukan medical check up yang rutin.

b. Mereka membutuhkan kalori antara 1000-1600 perhari untuktumbuh dengan baik. Memastikan makanan anak mengandung cukup mineral dan serat yang diperlukan anak.

c. Menanamkan pada anak bahwa alasan makan ialah untuk tumbuh. Makanan tidak seharusnya dijadikan reward untuk suatu sikap yang baik dan sebagai pelepas waktu.

d. Untuk si pemilih makanan, tawarkan dua alternatif pilihan yang bisa diterima. Ajak untuk memasak bersama akan mengurangi kemungkinan penolakan.

e. Anak tiga tahun butuh tidur 11-12 jam sehari dan butuh 4-6 jam untuk tidur kembali setelah bangun. Atur jadwal tidur tetap untuk anak dengan cara mengatur alarm weker agar anak tahu sisa jam bermainnya. Berikan pujian atau reward ketika anak beranjak tidur dengan patuh.

f. Tanggapi mimpi buruk anak dengan empati dan berikan pelukan serta ucapan-ucapan yang menenangkan hatinya.

10 Memperhatikan sisi keamanan dalam rutinitas anak.

a. Perhatikan keamanan ketika berkendara.

b. Ajarkan sikap yang mendahulukan keamanan ketika berjalan kaki, bermain di taman, dan di air.

c. Ajarkan anak untuk hati-hati terhadap peralatan dapur dan perkakas rumah tangga.

d. Pilih mainan yang tidak mengandung bahan berbahaya dan ajarkan untuk memakai helm ketika bersepeda.

(33)

yang tidak mereka kenal dan untuk tidak pernah berpergian dengan orang asing.

f. Ajarkan pada anak tentang tubuh mereka ialah milik pribadi dan tak ada yang berhak menyentuh kemaluan mereka kecuali dalam konteks medis. Mereka harus diajarkan untuk berkata “tidak” pada permintaan apapun yang membuat mereka tidak nyaman dan melaporkan pada orang tua mereka jika ada yang menyakiti atau meminta mereka melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan.

11 Membangun rasa percaya diri dan harga diri anak.

a. Mengidentifikasi hobi dan bakat anak dengan cara bertanya dan mengamati anak. Kemudian memberikan dukungan untuk setiap antusiasme anak.

b. Berikan tugas-tugas sederhana untuk anak dan berikan penghargaan. c. Mendukung setiap fase yang harus dilalui anak untuk menguasai

keahlian tertentu.

d. Habiskan waktu dengan aktivitas pilihan anak akan membuatnya merasa sangat berharga. Tanyakan ide-ide dan pendapatnya tentang hal-hal di dalam rumah tangga, seperti lauk apa untuk makan malam akan membentuk harga dirinya.

e. Melibatkan anak dalam suatu tradisi keluarga akan membuatnya merasa spesial, contohnya dengan menjadwalkan anak untuk berbelanja bersama.

f. Memberikan pujian yang spesifik untuk pencapaian tertentu anak dan pujian dengan perbandingan dengan anak lain.

g. Dorong anak untuk mengenali kemampuannya sendiri, seperti ketika sedang menyusun balok, tanyakan bagaimana caranya ia menyusun baloknya.

12 Membangun rutinitas harian yang baik untuk anak.

(34)

Lampiran 4 Pasangan objek sosial dan fitur yang sesuai

Objek Fitur sosial

Artikel tips pengasuhan anak usia tiga tahun

- Tulis artikel - Baca artikel

- Share ke media sosial : Email,Facebook,twitter. - Komentari artikel

- Rate artikel - Kategorisasi artikel - Tag artikel

- Urutkan artikel berdasarkan rate - Pencarian artikel

- Laporkan artikel yang tidak layak - Hapus artikel milik sendiri Video tips pengasuhan atau kegiatan

anak usia tiga tahun

- Play video - Stop video - Edit video - Simpan video - Upload video

- Share ke media sosial : email,Facebook, twitter. - Komentari video

- Rate video - Embed di blog - Kategorisasi video

- Urutkan video berdasarkan rate - Pencarian video

Pertanyaan & Jawaban seputar pengasuhan anak usia tiga tahun

- Tulis pertanyaan untuk komunitas - Tulis pertanyaan untuk pakar - Jawab pertanyaan

- Kategorikan jenis pertanyaan - Rate jawaban

- Urutkan jawaban berdasarkan rate - Pencarian pertanyaan

- Hapus jawaban milik sendiri

Lokasi (Map) - Geotagging pada tempat yang berhubungan

dengan anak usia tiga tahun (Pendidikan Anak Usia Dini, playgroup atau tempat penitipan anak, toko pakaian anak, toko mainan anak, tempat rekreasi anak, klinik dokter anak, toko buku anak, penyedia jasa nanny, dan restoran yang cocok untuk membawa anak)

- Tambahkan identitas jenis beserta lokasi tempat - Tambahkan review singkat tempat

- Rate tempat - Pencarian tempat

Review produk anak usia tiga tahun - Tulis review

- Rate review

- Komentari review

- Kategori review berdasarkan jenis produk - Urutkan review berdasarkan rate

- Pencarian review produk tertentu

Progress (milestone) perkembangan anak

- Tambahkan profil anak - Upload foto yang sesuai - Simpan rekam medik anak

- Pesan kecil (caption) untuk setiap poin dalam

milestone

(35)
(36)
(37)

Gambar

Gambar 1  Empat sphere dari 4Sphere : Culture, User, Technology, dan Business (Choe & Jonehwa 2009)
Gambar 3  Dependency Relationships antar-
Gambar 6. Konseptualisasi
Tabel 1  Daftar social web yang terpilih sebagai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Terhadap Pemahaman Level Mikroskopik… 68 Tabel 4.6 Peningkatan Pemahaman Level Mikroskopik Tiap Konsep … 69. Tabel 4.7 Kriteria

Jadi para pemilik toko buku bisa segera membuat aplikasi penjualan dengan joomla untuk memfasilitasi para konsumennya yang mempunyai keterbatasan jarak dan waktu untuk dapat

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran

komputer level mikroskopik pada pokok bahasan kelarutan dan hasil

Pernyataan Informan Terhadap Upaya Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan. Informan

Keluarga Berencana (KB); 2) ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; 3) bayi mendapat imunisasi dasar lengkap; 4) bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif;

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi keputusan bersama melalui model

BAGI WAJIB PAJAK YANG DIIZINKAN MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN DALAM MATA UANG DOLLAR AMERIKA SERIKAT.