• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Setting Mikrotik Dan Pembatasan Access Internet Client Di Lembaga Kursus Komputer LBB-TI Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Cara Setting Mikrotik Dan Pembatasan Access Internet Client Di Lembaga Kursus Komputer LBB-TI Medan"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

CARA SETTING MIKROTIK DAN PEMBATASAN ACCESS

INTERNET CLIENT PADA LBB-TI MEDAN

TUGAS AKHIR

HP FAUZAN AKBAR SINAGA

082406173

PROGRAM STUDI DIPLOMA - III TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

CARA SETTING MIKROTIK DAN PEMBATASAN ACCESS

INTERNET CLIENT PADA LBB-TI MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

HP FAUZAN AKBAR SINAGA 082406173

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : CARA SETTING MIKROTIK DAN PEMBATASAN ACCESS INTERNET CLIENT DI LEMBAGA KURSUS KOMPUTER LBB-TI MEDAN

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : HP FAUZAN AKBAR S Nomor Induk Mahasiswa : 082406173

Program Studi : DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA Departemen : MATEMATIKA

(4)

PERNYATAAN

CARA SETTING MIKROTIK DAN PEMBATASAN ACCESS INTERNET

CLIENT DI LEMBAGA KURSUS KOMPUTER LBB-TI MEDAN

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil meyelesaikan tugas akhir yang berjudul ”Cara setting mikrotik dan pembatasan access internet client pada LBB-TI Medan” ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut sampai akhir zaman.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tak ternilai harganya. Karenanya penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Saib Suwilo, M.Sc. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada saya selama menyusun tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Syahril Effendi, S.Si., M.IT dan Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma – III Teknik Informatika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

3.

Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara.

5. Seluruh dosen program studi Diploma - III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan. 6. Teristimewa untuk Ayahanda (alm) dan Ibunda tercinta, serta , serta adik saya Sabrina Ridha Sari Sinaga yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Sahabat - sahabat penulis khususnya kepada Ahmad Irfansyah, Suci Ikhwani Lestari, Fanny Anggara Funna, Nurul Hayani, Muhammad Zulham, Asy Syiva, Birman Arianto Simatupang, Oki Rengga Winata, Annisa Astrini, Fadli Azhari Lubis, Denny Fadillah Daulay, Hardian, Fandi Rahmadsyah, M. Arif, Riri Indriati Purba , dan Adam Kurniawan Margolang yang telah . banyak memberikan ilmu kepada penulis baik dalam penyusunan tugas akhir ini maupun pada masa perkuliahan.

(6)

Demikian Tugas Akhir ini saya buat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2011 Penulis

HP Fauzan Akbar Sinaga

(7)

ABSTRAK

(8)

DAFTAR ISI

2.6 Mikrotik Router Operating System 13 2.6.1 Pengertian Mikrotik Router Operating Sistem 13 2.6.2 Fitur-fitur Mikrotik Router 15

2.6.3 Sejarah Mikrotik 17

2.6.4 Jenis – jenis Mikrotik 18

2.5.4 Fungsi Mikrotik Router 18

BAB 3 GAMBARAN UMUM LBB-TI MEDAN 19

(9)

Bab 4 PERANCANGAN SISTEM 23 4.1 Tujuan Perancangan Sistem 23 4.2 Media Instalasi 23 4.3 Instalasi Mikrotik 24 4.4 Topologi Jaringan 30

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 31

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 31

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 56

6.1 Kesimpulan 56

6.2 Saran 56

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jaringan Local Area Network (LAN) 7 Gambar 2.2 Jaringan Metropolitan Ar3ea Network (MAN) 8 Gambar 2.3 Jaringan Wide Area Network (WAN) 9 Gambar 3.1 Struktur Organisasi 22 Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik 25 Gambar 4.2 Pemilihan Paket di Mikrotik 25 Gambar 4.3 Konfigurasi Untuk Menyimpan Konfigurasi Lama 25 Gambar 4.4 Instalasi Konfirmasi Lanjut 25

Gambar 4.5 Instalasi 26

Gambar 4.6 Konfigurasi Sistem 27 Gambar 4.7 Screen Mikrotik 27 Gambar 4.8 Tampilan Awal Winbox 29 Gambar 4.9 Tampilan Koneksi 30 Gambar 4.10 Topologi Jaringan 30 Gambar 5.1 Topologi Jaringan 32 Gambar 5.2 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik 34 Gambar 5.3 Pemilihan Paket di Mikrotik 34 Gambar 5.4 Konfigurasi Menyimpan Konfigurasi Lama 34 Gambar 5.5 Instalasi Konfirmasi Lanjut 35 Gambar 5.6 Proses Instalasi Mikrotik 35 Gambar 5.7 Konfigurasi Sistem 36 Gambar 5.8 Screen Mikrotik 37 Gambar 5.9 Tampilan Awal Winbox 38 Gambar 5.10 Halaman Awal Winbox 39 Gambar 5.11 Tampilan Address List 40

Gambar 5.12 Route List 40

Gambar 5.13 New NAT Rule 41

Gambar 5.14 New NAT Rule, Out Interface 41 Gambar 5.15 New NAT Rule, Masquerade 42

Gambar 5.16 IP Pool 43

Gambar 5.17 IP Pool 43

Gambar 5.18 DHCP Server 44

Gambar 5.19 DHCP Server Setup 45

Gambar 5.20 DHCP Server 46

Gambar 5.21 DHCP Server Setup, Lease Time 46 Gambar 5.22 Setup Succesfully 47

Gambar 5.23 Mangle 48

Gambar 5.24 Mangle Rule 49

(11)

Gambar 5.29 Queue 51 Gambar 5.30 Queue Total Upload 52 Gambar 5.31 Queue Local Down 53

Gambar 5.32 Queue Local Up 53

(12)

ABSTRAK

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, jaringan komputer saat ini sangat

dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai instansi baik di bidang pemerintahan,

pendidikan, bahkan di bidang bisnis sekalipun. Dimana banyak perusahaan yang

memerlukan informasi dan data-data dari kantor-kantor lainnya baik dia dari rekan

kerja, afiliasi bisnis, maupun konsumen. Dalam hal ini sering kali terjadi

permasalahan pada jaringan komputer antara lain data yang dikirimkan lambat, rusak,

tidak sampai tujuan, bahkan pada masalah keamanan. Oleh sebab itu, jaringan

komputer memerlukan sebuah router.

Router adalah sebuah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu

jaringan ke jaringan yang lain. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki router,

permasalahan pada jaringan komputer akan bisa terjawab. Namun, harga router

tidaklah murah, hal ini sesuai dengan kinerja yang dihasilkan oleh router itu sendiri.

Hingga ditemukanlah sebuah solusi yaitu sistem operasi yang dikhususkan untuk

sebuah networking yang dinamakan dengan mikrotik router OS. Sistem operasi ini

terbukti cukup murah dan handal dalam melakukan kerjanya sebagai router, seperti

(14)

Atas dasar pertimbangan di atas dan setelah membaca beberapa artikel tentang

mikrotik router OS, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai

Tugas Akhir guna melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi

D-III Teknik Informatika Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Sekaligus untuk membahas serta

mempelajari lebih mendalam lagi tentang penggunaan mikrotik router OS. Hal inilah

yang menjadi latar belakang penulis untuk mengambil judul Tugas Akhir tentang

Cara Setting Mikrotik dan Pembatasan Access Internet Client pada LBB-TI Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang melatarbelakangi penulisan Tugas Akhir ini adalah

bagaimana caranya menjadikan sebuah PC menjadi router untuk difungsikan sebagai

gateway server serta pengaturan limit bandwith dengan menggunakan Mikrotik

Router Operating System pada jaringan komputer.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang melebar, maka masalah yang dibahas penulis

pada penulisan Tugas Akhir ini adalah tentang gateway server dan management

bandwith pada jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan Mikrotik

Router OS. Karena sebagai perangkat lunak Router, Mikrotik Router OS memiliki

(15)

hotspot gateway, web proxy, DNS cache, hingga pada penggunaan Virtual Private

Network (VPT). Selain itu fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga

tersedia.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi khususnya tentang

penggunaan Mikrotik Router OS.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program

D-III Teknik Informatika Departemen Matematika Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan yang didapatkan pada studi

perkuliahan terutama tentang penggunaan Mikrotik Router OS pada jaringan

komputer, serta dapat mempelajarinya lebih mendalam lagi.

2. Dapat diaplikasikan pada teknologi informasi dibidang jaringan komputer,

terutama dalam membangun sebuah gateway server dan pengaturan bandwith

dengan menggunakan Mikrotik Router OS.

(16)

Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data

dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Observasi, yaitu melakukan penelitian langsung ke lokasi seperti ke warung

internet.

2. Wawancara, yaitu bertanya langsung kepada orang yang lebih dahulu tahu

tentang Mikrotik Router dari pada penulis.

3. Studi literatur, yaitu mempelajari atau mengunjungi website-website atau

situs-situs menyediakan tutorial serta artikel mengenai Mikrotik Router OS

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang berbagai uraian singkat yang berhubungan dengan cara

setting mikrotik dan pembatasan access client .

BAB 3 GAMBARAN UMUM LBB-TI MEDAN

(17)

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang perancangan sistem, cara setting

mikrotik dengan winbox, algoritma terbentuknya proses.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi uraian pengertian implementasi sistem, komponen utama

implementasi sistem, tujuan implementasi sistem, pemeliharaan sistem, dan

demonstrasi proses.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat

jaringan lainnya seperti kabel, switch, atau router yang bekerja bersama-sama untuk

mencapai suatu tujuan yang sama. Adapun tujuan dari jaringan komputer adalah:

1. Membagi fungsi sumber daya seperti berbagi pemakaian printer, CPU, RAM,

harddisk

2. Komunikasi contohnya surat elektronik, instant messaging, dan chatting

3. Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer

meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut

klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini

disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi

jaringan komputer.

(19)

2.2.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya

mencakup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam

rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada

teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai

kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini

teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk

jaringan LAN.

Gambar 2.1 Jaringan Local Area Network (LAN)

(20)

Metropolitan Area Network (MAN) adalah suatu jaringan komputer yang saling

terkoneksi dalam suatu kawasan atau kota dengan transfer data berkecepatan tinggi.

Jaringan MAN bisa menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran,

pemerintahan, dan sebagainya yang berjarak antara 10 hingga 50 km.

Gambar 2.2 Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)

2.2.3 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan komputer yang mencakup area yang

(21)

didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran

komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu

dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu

dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Gambar 2.3 Jaringan Wide Area Network (WAN)

2.3 Router

Router adalah suatu perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol

kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol

dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita

(22)

router. Router mempunyai beberapa fasilitas seperti DHCP (Dynamic Host

Configuration Procotol) yang berfungsi untuk membagi IP Address komputer client.

Selain itu fasilitas lain dari router adalah adanya NAT (Network Address Translator)

yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP

Address lain.

Misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress

192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP

Address dengan Network Identification 192.168.0 dan Host Identification 2-254,

contoh 192.168.0.24, 192.168.0.32 dan seterusnya. Permasalahan akan muncul ketika

perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak (biasanya di atas 20 perangkat),

seorang administrator akan dipaksa berkeliling untuk men-setting IP address tiap host,

Oleh karenanya kita dapat menggunakan router. Jenis-jenis router :

1. Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pada sistem operasi,

sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router,

contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-lain.

2. Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan

seperti router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau

membagi IP address dan men-sharing IP address, pada prakteknya router

hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau

wilayah, contoh dari router ini adalah access point. Wilayah yang dapat

(23)

3. Router PC adalah sistem operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan

men-sharing IP address, jadi jika suatu perangkat jaringan (PC) yang terhubung

ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP address atau koneksi internet yang

disebarkan oleh sistem operasi tersebut, contoh sistem operasi yang dapat

digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client server, seperti Windows

NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik

Router OS (Berbasis Linux), dan lain-lain.

2.4 Sistem Operasi

Istilah sistem operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk dalam satu

paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi software terinstal. Dalam

ilmu komputer, Sistem operasi (Operating System atau OS) adalah perangkat lunak

sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta

operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti

program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, sistem operasi

adalah software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada

saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah

sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan melakukan layanan inti umum untuk

software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen

memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak

perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan

dilakukan oleh sistem operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan

umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu sistem operasi. Sistem Operasi

(24)

1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory

2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi

3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna

4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar

yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain

5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk

mengontrol mereka.

Adapun macam-macam sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem

umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:

1. Keluarga Microsoft Windows – yang antara lain terdiri dari Windows Desktop

Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan

Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0,

Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista,

Windows 7, dan Windows Orient yang akan dirilis pada tahun 2014)).

2. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti

SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux,

MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama

Darwin) dan GNU/Hurd.

3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa

disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X

versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5

(25)

2.5 Gateway

Gateway adalah pintu gerbang keluar-masuknya paket data dari local network menuju

outer network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan

internet. Router dapat disetting menjadi gateway yang berfungsi untuk menjadi

penghubung antara jaringan local dengan jaringan luar.

2.6 Mikrotik Router Operating System

2.6.1 Pengertian Mikrotik Router Operating System

Mikrotik router operating system adalah sistem operasi Linux base yang memberikan

kemudahan bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network

yang handal. Mikrotik router OS merupakan router software yang dapat

menggunakan peralatan embedded (minimum sistem) maupun menggunakan Personal

Komputer (PC) serta kompatibel dengan IBM PC X86. Mikrotik router OS mampu

menggunakan protokol WAN seperti ISDN, PPP, Frame Relay, maupun

menggunakan komunikasi secara synchronous (pada waktu yang bersamaan dengan

rate yang sama) serta asynchronous (komunikasi data yang tidak terikat dengan waktu

yang tetap) dengan dukungan berbagai kartu tambahan dan pihak ketiga. Selain itu,

Mikroti router OS dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging, dan

IP security.

Mikrotik router OS mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar

(26)

Access Point maupun Virtual Access Point. Mikrotik router OS juga dapat digunakan

untuk meningkatkan keamanan jaringan lokal dengan cara segmentasi. Mikrotik dapat

menggunakan tegnologi hotspot untuk mengamankan akses ke jaringan lokal baik

menggunakan kabel maupun nirkabel. Mikrotik router OS memiliki kemampuan

untuk keamanan jaringan dengan menggunakan firewall yang dapat digunakan secara

“statefull” maupun “stateless”.

Mikrotik router OS memiliki fasilitas tracking yang berfungsi untuk

memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan dan melakukan

analisa troubleshooting. Kemampuan monitor ini dapat menghasilkan informasi

dengan format software pihak ketiga sehingga memudahkan administrator jaringan

bekerja dengan software monitoring seperti Cisco Netflow maupun NTOP. Mikrotik

router OS dapat difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan squid. Proxy

server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparan. Fungsi keamanan

proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara akses

ke tujuan.

2.6.2 Fitur-Fitur Mikrotik Router

Mikrotik router operating system memiliki banyak fitur-fitur. Berikut ini adalah fitur

yang dimiliki oleh Mikrotik Router Operating System :

(27)

2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi

CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem

pool hingga 128 ports

3. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface,

bridging firewalling

4. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ,

RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

5. DHCP : Mendukung DHCP tiap antar-muka; DHCP Relay; DHCP Client,

multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases

6. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT

dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range

port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS

7. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data

rate, SSL ,HTTPS

8. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1,

2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan

DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy

(PFS) MODP groups 1, 2,5

9. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP,

MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco

HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol

10.M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan Ethernet

11.Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat

(28)

12.NTP : Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi

menggunakan sistem GPS

13.Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access

Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,

MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk

PPoE; limit data rate

14.Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent

proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung

parent proxy; static DNS

15.Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4

16.SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan

jaringan

17.Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP,

Cisco HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex D)

dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI

18.Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet

sniffer; Dinamik DNS update

19.VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan

wireless; multiple VLAN; VLAN bridging

20.VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP

21.WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik

(29)

2.6.3 Sejarah Mikrotik

Mikrotik router pertama kali mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996 oleh John dan

Arnis. Pada awalnya versi pertama mikrotik dibuat untuk digunakan pada sistem

pengoperasian DOS. Tapi, setelah versi 2 mikrotik router kemudian menggunakan

kernel Linux dalam aplikasinya. Pada tahun 2003 mikrotik router kemudian juga

memproduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang didesain untuk

digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.

2.6.4 Jenis-Jenis Mikrotik

1. Mikrotik Router OS yang berbentuk software yang dapat didownload disitus

Router OS dapat diinstall pada komputer (PC).

2. BUILT IN Hardware Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus

dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik Router

Operating System.

2.6.5 Fungsi Mikrotik Router

Sebagai perangkat lunak router, Mikrotik Router OS memiliki banyak fungsi yang

dapat digunakan pada jaringan. Mulai dari quality of service (pengaturan bandwith),

firewall, hotspot gateway, web proxy, DNS cahce, hingga pada penggunaan Virtual

Private Network (VPN). Selain itu, fasilitas seperti watchdog dan netmatch juga

tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah pengaturan yang tidak lagi hanya

(30)

BAB 3

GAMBARAN UMUM LBB-TI MEDAN

3.1 Sejarah Singkat LBB-TI

Yayasan Lembaga Bantuan Bersama didirikan dengan akte notaris Sugati, SH nomor

10 tanggal 10 Maret 2003 dan NPWP nomor 02.342.866.7-113.000 dengan tujuan

diantaranya adalah meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan umum serta

keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan dengan usaha yang dilakukan

diantaranya adalah mendidik dan melatih tenaga-tenaga agar menjadi terampil dan

ahli di berbagai bidang yang serasi dengan arah pembangunan nasional serta

mengusahakan dan atau menjalankan usaha-usaha dibidang konsultan manajemen,

konsultan pendidikan dan konsultan teknologi informasi dan informasi.

Sejalan dengan tujuan dan usaha Yayasan Lembaga Bantuan Bersama

dipandang relevan untuk membuat lembaga kursus komputer yang diberi nama

Lembaga Bantuan Bersama Untuk Teknologi Informasi (LBB-TI) yang dikukuhkan

pada tahun 2003 dengan izin penyelenggaraan kursus dengan Surat Keputusan Dinas

Pendidikan Pemerintahan Kota Medan nomor:420/15087/2003, sekarang SK nomor:

420/5079.PLS/09 dengan nama Lembaga Bantuan Bersama Untuk Teknologi

Informatika (LBB-TI) dan memperoleh nomor induk lembaga kursus (NILEK)

07202.3.1.0205/31 tahun 2009 dari Direktur Kelembagaan dan Kursus Direktorat

Jenderal Pendidikan Nanformal Dan Informal. LBB-TI merupakan Lembaga Kursus

(31)

masyarakat sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat dibidang

ilmu-ilmu teknologi informasi yang terencana, terprogram dan terarah dengan baik

sesuai dengan visi dan misi LBB-TI.

3.2 Visi

Menjadi lembaga kursus komputer yang dapat menghasilkan sumber daya manusia

yang mahir dan terampil dalam bidang ilmu-ilmu teknologi informasi.

3.3 Misi

Adapun misi lembaga ini adalah :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di bidang ilmu-ilmu teknologi

informasi

2. Mempersiapkan warga belajar menjadi sumber daya manusia yang mahir dan

terampil dalam bidang ilmu-ilmu teknologi informasi.

3. Memberikan solusi kepada pemerintah dan dunia usaha dalam pengolahan data

dan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

4. Meningkatkan kualitas secara berkelanjutan untuk menempati posisi sebagai

salah satu lembaga kursus komputer unggulan tingkat nasional

(32)

Tujuan dari LBB-TI adalah menghasilkan lulusan kursus komputer yang mampu

menguasai prinsip-prinsip komputer dan penerapannya dalam teknologi informasi

3.5 Sasaran

Peningkatan mutu sumber daya manusia yang memiliki keterampilan aplikasi

komputer dan pengelolaan teknologi informasi

3.6 Kurikulum Dan Biaya

Kurikulum kursus komputer LBB-TI telah disesuaikan dengan visi, misi tujuan dan

sasaran kursus komputer LBB-TI. Visi menjadi Lembaga Kursus Komputer yang

dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mahir dan terampil dalam bidang

ilmu-ilmu teknologi informasi. Selain itu warga belajar juga diberi materi dasar

teknologi informasi sebagai upaya mewujudkan kompetensi dalam bidang aplikasi

(33)
(34)

BAB 4

PERANCANGAN SISTEM

4.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan/

disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang

diperbaiki untuk mengantikan sistem yang lama.

4.2 Media Instalasi

Media instalasi Mikrotik Router OS antara lain:

1. Floppy-based installation.

2. CD-based installation.

3. Floppy-based network installation.

4. Full network-based installation.

4.3 Instalasi Mikrotik

Sistem operasi ini akan membuat satu partisi dari seluruh kapasitas harddisk sehingga

(35)

Mikrotik. Dengan kata lain, satu harddisk khusus untuk satu Mikrotik RouterOS. Pada

saat booting masuk ke settingsetting boot sequences pilih pada

first boot pada second pada IDE-0 [hdd]. Save settings kemudian

restart [pastikan CD installer Mikrotik sudah ada di CD-ROM]. Booting dengan CD.

Setelah booting, muncul menu pilihan paket yang akan diinstal. Memilih paket

yang akan diinstal satu persatu dengan menekan spacebar. Untuk memilih semua

paket gunakan tombol ‘a’ di keyboard, tekan ‘m’ untuk pilihan paket minimum, tekan

‘r’ untuk menginstal remote router. Tekan ‘q’ untuk membatalkan proses instalasi.

Untuk memudahkan instalasi, penulis menggunakan metode dengan menekan ‘a’ di

keyboard kemudian ‘i’ untuk menginstal.

(36)

Gambar 4.2 Pemilihan Paket di Mikrotik

1. Akan muncul dua pesan konfirmasi seperti tampak pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3 Konfirmasi Untuk Menyimpan Konfigurasi Lama

Apabila sebelumnya pada komputer sudah terinstal Mikrotik, kita dapat

menyimpan konfigurasi lama dengan menekan tombol [y] atau tekan [n] untuk

menghapus konfigurasi lama.

Gambar 4.4 Konfirmasi Untuk Melanjutkan Instalasi

Untuk meneruskan proses instalasi tekan [y], jika ingin membatalkan proses

(37)

2. Jika konfirmasi di atas disetujui, sistem akan melakukan instalasi sesuai dengan

paket yang dipilih. Sistem akan meminta untuk reboot komputer setelah proses

instalasi telah selesai. Sebelum me-reboot komputer, ambil terlebih dahulu CD

Mikrotik yang terdapat pada CD Drive tadi.

Gambar 4.5 Instalasi

3. Setelah reboot, Mikrotik akan melakukan konfigurasi sistem secara otomatis.

(38)

4. Selanjutnya akan muncul menu user login. Gunakan user ‘admin’ untuk login

dengan password kosong (tidak diisi), akhiri dengan menekan tombol ‘enter’.

Akan muncul tampilan welcome screen Mikrotik.

Gambar 4.7 Welcome Screen Mikrotik

1. Akses Mikrotik Router OS Ada 4 cara pengaksesan Mikrotik Router OS,

antara lain :

a. Via Console/Command

Mikrotik jenis routerboard maupun PC bisa di akses langsung via

console/shell maupun remote akses menggunakan PUTT

b. Via Web Browser

Mikrotik bisa diakses via web/port 80 pada browser. Contoh : ketik di

browser dengan IP address dari Mikrotik Router OS : 192.168.200.1

(39)

Mikrotik bisa diakses/remote menggunakan tool winbox, Winbox adalah

sebuah utility untuk melakukan remote ke server Mikrotik dalam mode

GUI. Winbox bisa mendeteksi Mikrotik yang sudah di install jika masih

dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi Mac address dari ethernet

yang terpasang di Mikrotik Router OS.

d. Via Telnet

Mikrotik dapat di-remote menggunakan telnet melalui program aplikasi

”command prompt” (cmd) yang ada pada windows. Namun, penggunaan

telnet tidak dianjurkan dalam jaringan karena masalah keamanannya.

Contoh : c:\>telnet 192.168.200.1

Dalam sistem ini pengaksesan Mikrotik Router OS akan menggunakanwinbox karena

mudah dipahami dan mudah digunakan, adapun cara pengaksesan Mikrotik RouterOS

melalui winbox adalah sebagai berikut :

1. Buka aplikasi Winbox

(40)

2. Pilih MAC address di kotak Connect to untuk mencari Mikrotik Router

OS

3. klik connect untuk koneksi ke Mikrotik Router OS, winbox akan

melakukan koneksi ke Mikrotik

Gambar 4.9 Tampilan koneksi

4.4 Topologi Jaringan

(41)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1Pengertian Implementasi Sistem

Pada bagian implementasi sistem berarti menjelaskan bagian kepada pemakai

bagaimana setiap komponen perancangan .

5.2 Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem bertujuan agar memenuhi kebutuhan pemakai system dan

memberikan gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap .

5.3 Hasil Rancangan Sistem

5.3.1 Topologi Jaringan

Adapun topologi jaringan adalah sebagai berikut :

(42)

5.3.2 Media Instalasi

Media instalasi Mikrotik RouterOS antara lain:

1. Floppy-based installation.

2. CD-based installation.

3. Floppy-based network installation.

4. Full network-based installation.

5.3.3 Instalasi Mikrotik

Sistem operasi ini akan membuat satu partisi dari seluruh kapasitas harddisk sehingga

seluruh partisi yang ada pada harddisk akan dijadikan satu, lalu diformat total oleh

Mikrotik. Dengan kata lain, satu harddisk khusus untuk satu Mikrotik RouterOS. Pada

saat booting masuk ke settin

first boot pada

restart [pastikan CD installer Mikrotik sudah ada di CD-ROM]. Booting dengan CD.

Setelah booting, muncul menu pilihan paket yang akan diinstal. Memilih paket

yang akan diinstal satu persatu dengan menekan spacebar. Untuk memilih semua

paket gunakan tombol ‘a’ di keyboard, tekan ‘m’ untuk pilihan paket minimum, tekan

‘r’ untuk menginstal remote router. Tekan ‘q’ untuk membatalkan proses instalasi.

Untuk memudahkan instalasi, penulis menggunakan metode dengan menekan ‘a’ di

(43)

Gambar 5.2 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik

Gambar 5.3 Pemilihan Paket di Mikrotik

5. Akan muncul dua pesan konfirmasi seperti tampak pada gambar di bawah ini:

(44)

Apabila sebelumnya pada komputer sudah terinstal Mikrotik, kita dapat

menyimpan konfigurasi lama dengan menekan tombol [y] atau tekan [n] untuk

menghapus konfigurasi lama.

Gambar 5.5 Konfirmasi Untuk Melanjutkan Instalasi

Untuk meneruskan proses instalasi tekan [y], jika ingin membatalkan proses

instalasi tekan [n].

6. Jika konfirmasi di atas disetujui, sistem akan melakukan instalasi sesuai dengan

paket yang dipilih. Sistem akan meminta untuk reboot komputer setelah proses

instalasi telah selesai. Sebelum mereboot komputer, ambil terlebih dahulu CD

Mikrotik yang terdapat pada CD Drive tadi.

Gambar 5.6 Proses Instalasi Mikrotik

(45)

Gambar 5.7 Konfigurasi Sistem

8. Selanjutnya akan muncul menu user login. Gunakan user ‘admin’ untuk login

dengan password kosong (tidak diisi), akhiri dengan menekan tombol ‘enter’.

Akan muncul tampilan welcome screen Mikrotik.

(46)

5.3.4. Akses Mikrotik RouterOS

Ada 4 cara pengaksesan Mikrotik RouterOS, antara lain :

a. Via Console/Command Mikrotik

Jenis routerboard maupun PC bisa di akses langsung via console/shell maupun remote

akses menggunakan PUTTY

b. Via Web Browser

Mikrotik bisa diakses via web/port 80 pada browser. Contoh : ketik di browser dengan

Ip address dari Mikrotik RouterOS : 192.168.200.1

c. Via WinBox

Mikrotik bisa diakses/remote menggunakan tool winbox, winbox adalah sebuah utility

untuk melakukan remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Winbox bisa

mendeteksi mikrotik yang sudah di install jika masih dalam satu network, yaitu

dengan mendeteksi Mac address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik RouterOS.

d. Via Telnet

Mikrotik dapat diremote menggunakan telnet melalui program aplikasi ”command

prompt” (cmd) yang ada pada windows. Namun, penggunaan telnet tidak dianjurkan

dalam jaringan karena masalah keamanannya. Contoh : c:\>telnet 192.168.200.1 Dalam sistem ini pengaksesan Mikrotik RouterOS akan menggunakan Winbox karena

mudah dipahami dan mudah digunakan, adapun cara pengaksesan Mikrotik RouterOS

(47)

• Membuka Aplikasi winbox

Gambar 5.9 Tampilan Awal Winbox

• Pilih MAC address yang tampil lalu klik untuk connect . Lalu masuk

ke halaman awal winbox .

(48)

3 . Buka perintah IP  address . Ini bertujuan agar dapat mengetahui

IP yang terdaftar .

Gambar 5.11 Tampilan Address List

4 . Lalu pilih perintah IP Routes (+)  isikan gateway  OK

Gambar Route List

(49)

Pada bagian Routes ini berfungsi sebagai pengaturan jalur network berdasarkan IP

address . Setiap IP address yang dipasang pada interface di router secara otomatis

akan menambahkan DAC Routing . AS = Active.Static , ADC = Active. Dynamic .

Connected

5. Pilih IP  Firewall  NAT  (+)

Gambar 5.13 New NAT Rule

Di bagian out interface pilih “public”

(50)

Lalu pilih action  masquerade

Gambar 5.15 New NAT Rule , masquerade

NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke

jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Dengan NAT gateway yang

dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan

beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara

bersamaan. Dan fungsi dari masquerade adalah untuk menerjemahkan IP address asal

dan port dari network untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global .

6. Menentukkan IP address yang akan di bagikan

(51)

Gambar 5.16 IP Pool

6.2 Lalu masukkan IP 192.168.10.11-192.168.10.25

Gambar 5.17 IP Pool

(52)

Gambar 5.18 DHCP Server

IP Address sudah tersedia secara otomatis , lalu next

(53)

Gambar 5.19 DHCP Server Setup

DNS Servers sudah terisi secara otomatis , lalu pilih next

(54)

Lease Time adalah batas waktu yang diberikan untuk penggantian IP secara otomatis.

Gambar 5.21 DHCP Server Setup, Lease Time

(55)

5.4Konfigurasi Manajemen Bandwidth

Manajemen bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk

mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan.

Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam

memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services).

(http://overflow.web.id, 2009) . Manajemen bandwidth adalah proses mengukur dan

mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari

mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan

kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.

Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan

pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router

Mikrotik. Manajemen bandwidth memberikan kemampuan untuk mengatur bandwidth

jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai

dengan permintaan pelanggan.

Adapun caranya adalah sebagai berikut :

1. Pilih IPFirewallMangle

a

(56)

2. Pilih tambah (+) dan di bagian Chain pilih forward

Gambar 5.24 Mangle Rule

3. Di bagian Action pilih mark packet

(57)

4. Di bagian New Packet Mark berikan nama PM local . Dan berikan

centang (√) pada bagian passthrough

Gambar 5.26 New Packet Mask

5. Ulangi kembali memilih IP  Firewall  (+) . Pada bagian Chain

pilih forward dan di bagian Packet Mark pilih PM Local .

(58)

6. Pada bagian Action pilih Action  mark connection . Dan berikan

nama pada New Connection Mark “CM Local” .

Gambar 5.28 Mangle Rule , New Connection Mask

6. Lalu pilih menu Queues lalu pilih (+) . Berikan nama total download ,

pada bagian Parent pilih local dan pada Packet Mark pilih PM Local

Gambar 5.29 Queue

7. Lalu pilih kembali (+) . Berikan nama total upload . Pada bagian Parent

pilih public dan di Packet Mark pilih PM Local . Dan di Queue Type

pilih local up .

(59)

Gambar 5.30 Queue total upload

9. Lalu pilih kembali (+) untuk membuat anak bagian dari total download.

Isikan Name : local down .

Parent : total download

Packet Mark : PM Local

Queue Type : local down

Max limit : 200 k

(60)

10. Lalu pilih kembali (+) untuk membuat anak bagian dari total

upload .

Isikan Name : local up

Parent : total upload

Packet Mark : PM local

Queue Type : local up

Max Limit : 128 k

Gambar 5.32 Queue local up

11.Pilih Queue Type lalu pilih (+) . Isikan pada bagian

Name : local down

Kind : pcq

(61)

12.Lalu pilih kembali (+) , isikan pada bagian

Name : local up

Kind : pcq

(62)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Setelah melalui proses – proses tahapan dalam pen-setting-an mikrotik dan

pembatasan access internet client yang ada di LBB-TI Medan maka dapat kesimpulan

sebagai berikut:

1. Mikrotik yang telah diimplementasikan telah mampu menghubungkan semua

komputer client dengan baik .

2. Mikrotik dapat membatasi access internet client baik dari pembatasan ip address

maupun dalam pembagian bandwidth .

6.2 SARAN

Adapun saran penulis tentang pembuatan tugas akhir ini adalah :

1. Langkah – langkah konfigurasi yang telah dilakukan dapat didokumentasikan

atau di backup sehingga jika terjadi kesalahan dapat dibangun kembali .

2. Untuk memperoleh hasil yang baik diharap menggunakan komputer dengan

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2008. Dokumen Nomor:

Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

diakses pada tanggal 30 April 2011

diakses pada tanggal 9 Mei 2011

diakses 21 April 2011

Ardiansyah, Dian, 2008, Teknologi jaringan computer, http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 2 Mei 2011

.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KOORDINATOR
Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik
Gambar 4.2 Pemilihan Paket di Mikrotik
Gambar 4.6 Konfigurasi Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait