UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS KUE LEPAT DURIAN ”LEPAT DURIAN KHAS MEDAN” LANGKAH AWAL MENUJU WIRAUSAHA
(ENTREPRENEUR) SUKSES
OLEH
SYILVIA NOVIANI NASUTION 082101182
KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : SYILVIA NOVIANI NASUTION
NIM : 082101182
PROGRAM STUDI : KEUANGAN
JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KUE LEPAT DURIAN
“LEPAT DURIAN KHAS MEDAN”
LANGKAH AWAL MENUJU WIRAUSAHA
(ENTERPRENUER) SUKSES.
Tanggal :……….2011 Dosen Pembimbing
( Dra. Marhaini , M.Si )
NIP. 19510506 198002 1 001
Tanggal :……….2011 Ketua Program Studi
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)
NIP. 19591229 198903 1 002
Tanggal :……….2011 Dekan
( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec )
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berkat
pertolongan-Nya, tugas akhir yang berjudul “Perencanaan Bisnis Kue Lepat Durian
Khas Medan “Langkah Awal Menuju Wirausaha (Enterprenuer) Sukses”’, dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat berangkaikan salam semoga senantiasa tercurah
kepada Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya serta para sahabatnya
dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya hingga akhir zaman.
Dengan setulus hati, tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua
orang tua tercinta, Ayahanda Ir. A. Fuad Nasution dan Ibunda Elfida Yohani B.A.
Tetes keringat beliau berdua bekerja adalah untaian mutiara dan do’a yang mengalir
tiada henti dalam mengiringi setiap langkah ananda dengan perjuangan tanpa kenal
lelah. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya.
Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan guna memperoleh
gelar Diploma. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan yang berguna demi kesempurnaan
tugas akhir ini.
Penulis dapat menjalankan segala aktivitas perkuliahan sampai menyelesaikan
materil dari banyak pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan
dan Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekertaris Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhaini, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan koreksi dalam
proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Maghdalena Leonita selaku Penasehat Akademik penulis.
5. Bapak dan Ibu dosen, seluruh staf serta para pegawai Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
6. Kepada para saudara tercinta, Rizki Lembang AlM Nst, Amkom dan Ita
Khairani S.Pd, terima kasih atas bantuan dan motivasinya dalam membantu
penyelesaian tugas akhir ini.
7. Kepada yang teristimewa, Bahrul Ulum Siregar , terima kasih ya atas
pemberian motivasi dan semangat kepada saya dalam mengerjakan tugas
8. For my best friend’s, Maya, Inna, Icha, terima kasih ya sudah memberi saya
semangat dan membantu saya dalam penyelesaian tugas akhir ini. Buat Vina
dan Ika, indah sekali kebersamaan dengan kalian.. SEMANGAT yaa woii..!
buat teman-teman magang seperjuangan : Wirda , Tiwi, Ika, Vina , Ria yang
beberapa bulan ini ikut merasakan kelelahan yang sama, tapi senang bisa
bekerja sama dengan kalian.. “I LOVE U ALL GUYS” , makasi buat
motivasinya ya.
Akhirnya, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas
oleh Allah SWT dengan sebaik- baiknya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, 23 Maret 2011
Penulis,
DAFTAR ISI
1.2Tujuan dan Manfaat………8
BAB II ISI 2.1Profil Perusahaan ……….9
2.2Biodata Pemilik / Pengurus .………11
2.3Struktur Organisasi....………...14
2.4Aspek Pasar dan Pemasaran... 17
2.4.1 Keunggulan Produk... 17
2.4.2 Produk Bermutu dan Harga Kompetitif...18
2.4.3Gambaran Pasar...19
2.4.4Target Pasar atau Segmentasi Pasar...19
2.4.5Trend Perkembangan Pasar………. 20
2.4.6Proyeksi Penjualan………21
2.4.7Strategi Pemasaran………23
2.4.8Analisis Pesaing………23
2.5Aspek Produksi ………26
2.5.1 Bahan Baku danPenggunaannya………..27
2.5.2 Peralatan yang dibutuhkan………...29
2.5.3 Sarana Penunjang……….30
2.6Analisis SDM………...31
2.8PemanfaatanIT………..33
2.9 Analisis Keuangan……….34
2.9.1 Laporan Keuangan Bulanan………...34
2.9.2 Laporan Keuangan Tahunan………..42
2.10 Analisis Resiko………..49
2.11 Analisis SWOT……….50
BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ...43
3.2Saran ...43
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Kandungan Gizi ... 4
Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Kue Lepat ... 22
Tabel 2.2 Proyeksi Rencana Penjualan ... 22
Tabel 2.3 Perincian Harga Bahan Baku………. 27
Tabel 2.4 Perincian Biaya Peralatan……….. 29
Tabel 2.5 Perincian Biaya Penunjang……… 30
Tabel 2.6 Harga Kue Lepat Durian………... . 34
Tabel 2.7 Permintaan Produk Kue Selama Tiga Bulan………. 34
Tabel 2.8 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian……….... 35
Tabel 2.9 Estimasi Biaya Perangkat……….. 35
Tabel 2.10 Estimasi Biaya Operasional………... 36
Tabel 2.11 Inisialisasi & Riset Awal………... 36
Tabel 2.12 Total Biaya Proyek (Total Project Cost)per bulan... 37
Tabel 2.13 Laba Rugi………... 37
Tabel 2.14 Perhitungan Cash Flow……… 38
Tabel 2.15 Neraca………. 39
Tabel 2.16 NPV Kumulatif……….. 40
Tabel 2.17 Permintaan Produk Kue Selama Tiga Tahun………. 42
Tabel 2.18 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian……… 42
Tabel 2.19 Estimasi Biaya Perangkat……….. 43
Tabel 2.20 Estimasi Biaya Operasional……… ... 44
Tabel 2.21 Inisialisasi & Riset Awal……… 44
Tabel 2.22 Total Biaya Proyek (Total Project Cost)……… 45
Tabel 2.23 Laba Rugi………... 45
Tabel 2.24 Perhitungan Cash Flow……….. 46
Tabel 2.25 Neraca……… 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Perusahaan Rumah Durian ... 15
Gambar 2.2 Produk Kue Lepat Durian ... 18
Gambar 2.3 Pembungkusan Kue Lepat Durian………... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling
penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan
benar. Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan
sebuah bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik.
Perencanaan Bisnis adalah suatu cetak – biru tertulis (blue print) yang berisikan
tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha,
peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan
pengelolaannya (Syafrizal, 2009, halaman 20). Perencanaan bisnis mempunyai dua
fungsi yaitu : sebagai pedoman untuk keberhasilan manajemen usaha, dan sebagai alat
untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Perencanaan usaha
memerlukan investasi modal, sumber daya manusia (SDM), manajemen, target pasar,
dan manfaat usaha bagi pendiri, masyarakat dan Negara.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah:
“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus
Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu
Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di
masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota (Wikipedia.com, 10 Maret 2011).
Menurut Scarborough dan Zimmerer, wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang
yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Suryana, 2006, halaman 15). Dengan demikian
wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal
Wirausaha yang bergerak dalam bisnis durian mempunyai prospek yang sangat
menjanjikan, karena durian banyak diminati oleh masyarakat. Durian adalah nama
tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa
dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk
tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah"
(King of Fruit), dan durian adalah buah yang Kontroversial (Wikipedia.com, 10 Maret
2011).
Durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio.
Durian juga memiliki beberapa jenis diantaranya adalah durian lai (Durio kutejensis),
kerantungan (Durio oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (Durio graveolens), serta
lahung (Dulcis dulcis). Durian memiliki beberapa kandungan gizi. Kandungan gizi
dalam buah durian tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek
pengolahan durian mendapat respon yang baik dari masyarakat. Usaha lepat durian
mempunyai prospek cukup baik dan pangsa pasar penerima hasil produksi juga terbuka
lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan
keanekaragaman makanan yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri maka
dilakukan diversifikasi sehingga memunculkan makanan yang erat dengan perilaku
Tabel 1.Kandungan Gizi
Durian(Durio zibethinus)
Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 150 kkal 620 Kj
Karbohidrat 27.09 g
- Serat pangan 3,8 g
Hanya bagian yang dapat dimakan
mentah atau beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds)
Sumber: USDA Nutrient database
Bedasarkan minat dan ketersediaan bahan baku maka wirausaha menciptakan
makanan khas durian “ kue lepat durian “. Kue lepat ini jelas berbeda dari kue lepat pada
umumnya. Hal ini dapat dilihat dari bahan baku dalam pembuatan produk ini. Bahan
baku dari pembuatan produk ini diantaranya tepung jagung, durian, pisang raja, santan,
gula dan susu. Produk kue lepat durian ini dikemas secara unik, karena dikemas dengan
balutan daun pisang yang memiliki aroma dan ciri yang berbeda dari kue lainnya.
Segmentasi pasar dari kue ini adalah konsumen yang menyukai rasa dan aroma
dari buah durian yang terkandung di dalam kue lepat ini. Target pasar yang dituju adalah
seluruh kalangan masyarakat baik orangtua, remaja maupun anak-anak.
Prospek dari pengembangan usaha kue lepat durian ini di Indonesia khususnya
Sumatera Utara (Medan) cukup menjanjikan. Medan sebagai wilayah yang paling tinggi
mengkomsumsi durian, karena buah durian di Medan selalu tersedia sepanjang waktu.
Beberapa masyarakat di Medan mengkomsumsi durian sebagai makanan atau minuman
khasnya. Sehingga durian banyak dijadikan sebagai oleh – oleh khas Medan bagi
pengunjung atau wisatawan.
Bisnis ini merupakan bisnis yang hampir tidak sama sekali memiliki pesaing.
Pesaing dari bisnis ini memang ada, tetapi memiliki perbedaan dalam produknya. Oleh
karena itu, saya yakin produk yang akan ditawarkan ke konsumen ini akan memiliki
pangsa pasar yang besar. Penjualan dalam produk ”kue lepat durian khas Medan” ini
adalah setiap hari. Pemasaran penjualan produk kue ini dilakukan tidak hanya di kampus
Universitas Sumatera Utara melainkan akan didistribusi ke toko – toko kue yang ada
disekitar wilayah Medan. Selain dipasarkan di kampus dan di toko- toko kue, penjualan
produk ini pun dapat dilakukan di rumah. Karena proses produksi untuk kue ini yang
tidak memakan waktu yang lama dalam proses produksinya.
Kebutuhan investasi yang dibutuhkan pada produk ”kue lepat durian khas
Medan” sekitar Rp. 160.000,00- untuk mendapatkan 380 kue lepat durian. Modal atau
investasi senilai Rp.160.000,00- ini sudah termasuk biaya- biaya untuk pembelian bahan
minim. Laba yang didapatkan pun relatif sedang dikarenakan produksi yang relatif
masih sedikit. Modal senilai Rp.160.000,00- ini ini menghasilkan 380 kue lepat dan
masing- masing kue dihargai sekitar Rp.1.000,00- untuk pembelian satu kue. Sehingga
akan didapatkan keuntungan dari produksi kue ini senilai Rp.220.000,00- Keuntungan
ini memang belum merupakan keuntungan bersih, karena keuntungan ini belum
termasuk biaya yang dikeluakan untuk gaji pegawai, biaya pendistribusian produk, dan
biaya- biaya lainnya. Dalam setiap harinya produksi kue ini akan memproduksi sekitar
380 kue.
Sumber modal produksi kue lepat durian ini adalah saya sendiri selaku pemilik
usaha. Dalam menjalankan usaha ini saya dibantu oleh empat pegawai yang bekerja
sesuai bidangnya masing-masing. Akan tetapi, dengan majunya usaha bisnis ini maka
akan terjadi pertambahan pegawai.
Untuk mengembangkan bisnis kue lepat durian ini maka pemilik beserta pegawai
harus memperhatikan manajemen dari perusahaan atau bisnis usaha ini. Selain itu,
pengusaha harus dapat mengelola resiko bisnis dan melakukan analisis SWOT.
Pengelolaan resiko bisnis ini dilakukan agar resiko dari bisnis yang dijalankan dapat
diminimalisir resikonya. Analisis SWOT dilakukan untuk meninjau faktor
internal(identifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis) dan faktor eksternal(identifikasi
peluang dan tantangan bisnis) dari bisnis atau usaha yang diciptakan.
Harapan saya selaku pemilik usaha atau bisnis ini adalah agar bisnis usaha ini
Dengan melihat pospek pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari
perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis
ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul
“Perencanaan Bisnis Kue Lepat Durian “Lepat Durian Khas Medan“ Langkah Awal
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari perencanaan bisnis “ kue lepat durian khas Medan “ ini adalah :
1. Untuk membuat perencanaan usaha kue lepat durian.
2. Untuk mengetahui langkah menjadi wirausaha (entrepreneur).
Manfaat dari perencanaan bisnis “ kue lepat durian khas Medan “ ini adalah :
1. Agar bisnis yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
2. Sebagai referensi dan pengetahuan yang dapat menjadi bahan
BAB II
ISI
2.1 Profil Perusahaan
Rumah durian terletak di Jalan Haji Abdul Manaf Lubis dan didirikan pada
tanggal 21 Februari 2011. Rumah durian ini merupakan usaha rumah tangga yang
bergerak dalam bidang produk kue atau jajanan tradisional. Bagi para peminat dan
pembeli yang ingin mencicipi kue lepat durian dapat mengunjungi toko kue yang
beralamat di Jalan Haji Abdul Manaf Lubis Gg. Rukun No.64 Medan.
Rumah durian menyediakan jasa pemesanan kue yang dapat langsung diantar ke
konsumen. Pemesanan kue lepat hanya dapat dilakukan apabila pembeli dan peminat
menetap di wilayah Medan. Pemesanan kue dapat dipesan satu hari sebelum acara.
Bagi pembeli dan peminat yang ingin melakukan pemesanan dapat menghubungi toko
kue rumah durian atau dapat mengunjungi email rumah durian yang tertera pada data
Data perusahaan
Nama Perusahaan : Rumah Durian
Bidang Usaha : Kue Lepat Durian
Jenis Produk / Jasa : Produk Kue
Alamat Perusahaaa : Jl.H.A.Manaf Lubis Gg.Rukun No.64Medan
Nomor Telepon : 061- 8456574
Alamat Email : [email protected]
Situs web : [email protected]
Bank Perusahaan : Bank Mandiri
Bentuk Badan Hukum : Badan Usaha Milik Pribadi /Usaha Dagang
2.2 Biodata Pemilik / Pengurus Biodata Pemilik Perusahaan
Nama : Syilvia Noviani Nasution
Jabatan : Pemilik Usaha
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 28 November 1988
Alamat Rumah : Jl.H.A.Manaf Lubis Gg Rukun No.64 D
Nomor Telepon : 061- 8456574
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 1 tahun berkerja di PT. Ultradisc
Biodata Pengurus atau Karyawan
Nama : Ristia Murni
Jabatan : Karyawan pada bagian produksi
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 15 Juli 1988
Alamat Rumah : Jl.Gaperta Gg Intim No.5
Nomor Telepon : 08567891324
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 2 tahun bekerja sebagai pegawai pada bagian
Biodata Pengurus atau Karyawan
Nama : Dewi Sari
Jabatan : Karyawan pada bagian produksi
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 12 Agustus 1987
Alamat Rumah : Jl. Karya Gg Ampera No.9
Biodata Pengurus atau Karyawan
Nama : Rizki Alamsyah
Jabatan : Karyawan pada bagian keuangan
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 21 Mei 1985
Alamat Rumah : Jl. Karya rakyat No.5
Nama : Taufik
Jabatan : Karyawan pada bagian pemasaran
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 13 Mei 1987
Alamat Rumah : Jl. Gaperta Gg.Akur No.10
Nomor Telepon : 08527641788
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 3 bulan bekerja sebagai pegawai pada bagian
2.3Struktur Organisasi
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah adanya sebuah rencana (plan).
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang
dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki
struktur yang berbeda dalam suatu organisasinya, tergantung pada skala perusahaan dan
jenisnya. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi
orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak dalam menciptakan birokrasi yang
berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan
menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Dalam melaksanakan pengorganisasian, ada dua kegiatan penting yang harus
dilakukan yaitu :
a) Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan
b) Menentukan wewenang, tugas, dan tanggung jawab pada setiap orang yang
bekerja di perusahaan, terutama para manajernya.
Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya
material menyebabkan meningkatnya produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan dengan
sinergisme, dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya
mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah
dari upaya-upaya individual mereka, maka sinergi dapat dicapai melalui
Struktur oganisasi pada bisnis “Kue Lepat Durian Khas Medan” ini adalah adanya
seorang pemilik usaha dan empat orang pegawai pada bagian dan bidangnya
masing-masing. Empat pegawai itu diantaranya adalah dua pegawai ditempatkan pada bagian
produksi, satu orang pegawai lainnya ditempatkan pada bagian keuangan (penyusunan
laporan keuangan),dan satu orang lainnya ditempatkan pada bagian pemasaran
(marketing).
Di bawah ini terdapat bagan/struktur oganisasi pada Perusahaan Rumah Durian.
Bagan 2.1. Struktur Oganisasi Perusahaan Rumah Durian
Pada tahap awal usaha, hanya ada empat orang pegawai yang memiliki tanggung
jawab dan peranannya masing-masing pada suatu organisasi bisnis ini. Akan tetapi,
dengan majunya usaha bisnis ini maka akan terjadi pertambahan pegawai sesuai dengan
kualifikasi, tanggung jawab dan peranannya masing-masing.
Job Description :
a) Peranan Pimpinan adalah mengayomi para pegawai untuk melakukan
pekerjaan dengan teliti, baik, dan benar.
b) Peranan bagian produksi adalah melakukan kegiatan memproduksi
barang-barang yang akan dipasarkan ke publik.
c) Peranan bagian keuangan adalah melakukan pengecekan harga-harga pada
produk-produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan
terhadap barang-barang produksi yang telah laku terjual.
d) Peranan bagian pemasaran adalah melakukan pemasaran atau memasarkan
produk – produk yang telah diproduksi untuk sampai ke konsumen atau
2.4. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran mencakup deskripsi barang atau jasa dan pasar yang
dituju yang masing-masing aspek memiliki peranan yang luas pada perencanaan bisnis
ini.
Pemasaran dari produk kue lepat durian dimulai dari lingkungan tempat produksi
kue lepat tersebut dan di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara serta beberapa
toko kue.
2.4.1 Keunggulan Produk
Produk yang direncanakan merupakan poduk yang unik,memiliki ciri khas
tersendiri dan yang akan memunculkan citra (image) yang berbeda di pikiran
konsumen. Produk yang ditawarkan relatif berbeda dari produk para pesaing. Produk
yang direncanakan ini memiliki nilai tambah (plus). Produk yang ditawarkan ini adalah
“ kue lepat durian “ .
Produk ini memiliki karaktestik yang berbeda dari produk-produk makanan (kue)
lainnya. Hal ini dapat dilihat dari bahan baku dalam pembuatan produk ini. Bahan baku
dari pembuatan produk ini diantaranya tepung jagung, durian, pisang raja, santan, gula
dan susu. Produk kue lepat durian ini dikemas secara unik, karena dikemas dengan
balutan daun pisang yang memiliki aroma dan ciri yang berbeda dari kue lainnya.
Disinilah letak keistimewaan produk kue lepat durian ini. Kue lepat durian dapat dilihat
Gambar 2.2 Produk Kue Lepat Durian
Gambar 2.3 Pembungkusan Kue Lepat Durian
2.4.2. Produk Bermutu dan Haga Kompetitif
Kue Lepat Durian yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa
maupun kegunaannya. Produk kue ini sangat baik jika dijadikan cemilan karena kue ini
mengandung susu. Kue ini diproduksi dengan sistem yang higienis. Kue ini dibuat oleh
industri rumah tangga yang sangat memperhatikan kebersihan dari produk kue ini.
Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat.
Harga dari 1 kue berkisar Rp 1.000,00-. Harga ini relatif murah, karena kandungan /
2.4.3. Gambaran Pasar
Produk kue yang yang ditawarkan oleh Perusahaan Rumah Durian masih minim
di kota Medan. Hal ini dikarenakan produk kue lepat durian ini berbeda dari produk
kue lepat lainnya. Seperti diketahui kota Medan dikenal sebagai kota yang memiliki
potensi pengahasil durian yang cukup besar. Banyak para wisatawan atau pengunjung
yang datang ke Medan yang ingin mencoba produk durian Medan. Durian Medan
memiliki wangi yang harum dan rasa yang manis, serta memiliki daging buah yang
tebal dengan biji yang kecil. Sehingga jika dijadikan sebuah kue, produk kue ini akan
diminati konsumen.
Kue Lepat Durian ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh dari kota Medan. Buah
durian Medan memiliki wangi yang harum dan rasa yang manis. Sehingga jika
dijadikan oleh-oleh dari Medan buah ini sangat dicari. Oleh karena itu, buah durian
dapat dijadikan sebagai olahan produk makanan ringan atau kue yang dapat dijadikan
sebagai oleh-oleh pengganti buah durian.
2.4.4. Target Pasar atau Segmentasi Pasar
Target pasar yang dituju adalah seluruh kalangan masyarakat, baik orang tua
maupun remaja dan anak-anak. Hal ini dikarenakan produk kue ini memiliki rasa yang
manis dan kandungan gizinya yang cukup besar.
Segmentasi pasar adalah proses di mana pasar dibagi menjadi para pelanggan
yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama
pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama. Dalam menentukan segmentasi
akan ditemukan peluang yang tumbuh di pasar.
Ada beberapa hal yang menjadi manfaat jika dilakukannya segmentasi pasar
adalah:
a) Mengidentifikasi pengembangan produk baru
Analisis tentang berbagai segmen pelanggan potensial menunjukkan satu
atau lebih kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat-minat spesifik
tidak dipuaskan dengan baik oleh tawaran – tawaran pesaing.
b) Membantu dalam mendesain program – program pemasaran yang paling
efektif.
Untuk mencapai kelompok – kelompok pelanggan yang homogeny dengan
memusatkan perhatian pada suatu golongan tertentu, maka akan
mempermudah dalam menetapkan harga yang sesuai dengan kondisi
ekonomi.
c) Memperbaiki alokasi strategi sumber daya pemasaran.
2.4.5. Trend Perkembangan Pasar
Pengembangan pangsa pasar berkaitan erat dengan efektivitas upaya suatu
perusahaan dengan menghitung rasio pangsa pasar aktual terhadap pangsa pasar
potensial. Trend perkembangan pasar pada bisnis kue lepat durian ini dipengaruhi oleh
Selera konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar. Dalam
faktor ini perusahaan harus mampu menciptakan pasar (mengedukasi konsumen) agar
tertarik menggunakan produk yang di ciptakan. Sedangkan perubahan perilaku terjadi
disebabkan perubahan pendapatan, faktor demografi dan pergeseran selera.
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Dalam penjualan produknya, Perusahaan Rumah Durian berharap produk yang
dihasilkan akan laku dijual dipasaran dan menarik banyak peminat di seluruh kalangan
masyarakat baik orangtua, remaja maupun anak-anak. Perencanaan kapasitas produksi
dilakukan untuk semua bahan dan peralatan yang telah tersedia, sesuai dengan rencana
jumlah produk akhir yang akan dihasilkan oleh bisnis kue lepat durian ini. Kapasitas
produksi dinyatakan dalam unit per periode waktu. Untuk perencanaan strategis,
proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai
dengan rencana jumlah produksinya.
Proyeksi permintaan kue lepat durian selama 5 tahun mendatang dapat dilihat
Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Kue Lepat Durian
Dengan melihat data tersebut, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan.
Proyeksi rencana penjualann dapat dilihat dalam tabel 2.2
Tabel 2.2. Proyeksi Rencana Penjualan
2.4.7 Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan Rumah Durian dalam
memasarkan produk-produk yang telah dihasilkan adalah melalui bazar di acara- acara
kampus atau dengan melakukan promosi langsung ke konsumen.
Dalam mengenalkan produknya Perusahaan Rumah Durian juga melakukan
pemasaran melalui para sanak saudara, kerabat terdekat, serta para kolega. Dengan
melakukan cara pemasaran seperti itu maka, diharapkan para konsumen akan tertarik
dengan produk – produk kue yang ditawarkan oleh Rumah Durian.
2.4.8 Analisis Pesaing
Analisis pesaing dari usaha kue lepat durian ini diantaranya yaitu ancaman
masuknya pendatang baru, tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada, tekanan dari
produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli dan kekuatan tawar menawar
pemasok.
Ancaman masuknya pendatang baru : Pendatang baru dalam industri biasanya dapat mengancam para pesaing yang ada. Karena pendatang baru sering kali membawa
kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta seringkali pula memiliki
sumberdaya yang besar. Beberapa hambatan untuk memasuki industri adalah :
a) Skala Ekonomi (Economies of Scale)
b) Difrensiasi Produk (Product Diffrentiation)
d) Biaya Peralihan Pemasok (Switching Cost)
e) Akses ke Saluran Distribusi
f) Kebijakan Pemerintah
Tingkat rivalitas diantara Para Pesaing yang ada : Rivalitas (rivaly) di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan
menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi produk,
dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Intensitas persaingan
antar-perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor seperti :
a) Adanya beberapa pesaing yang seimbang
b) Pertumbuhan industri yang lambat
c) Kurangnya diferensiasi atau switching cost
d) Pertambahan kapasitas yang tinggi
e) Pesaing yang berbeda-beda
f) Hambatan pengunduran diri yang tinggi
Tekanan dari produk pengganti : produk pengganti/barang substitusi merupakan salah satu persaingan dari perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk substitusi ini
kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk
substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan
lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
ini membuat persaingan antara perusahaan dalam industri yang sama. Biasanya
kekuatan tawar menawar pembeli akan meningkat jika situasi berikut terjadi :
a) Para pembeli membeli dalam jumlah besar
b) Produk yang dibeli adalah produk standard dan tidak terdiferensiasi.
c) Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah.
d) Produk industri tidak penting untuk produk atau jasa pembeli.
e) Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan intgrasi kehulu untuk
membuat produk industri.
Kekuatan tawar-menawar pemasok : pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang
yang dijualnya. Pemasok memiliki tawar-menawar jika :
a) Didominasi oleh sedikit perusahaan.
b) Produknya adalah unik dan istimewa.
c) Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok.
d) Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.
Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, Perusahaan dapat menghindari beberapa
persaingan melalui strategi penetapan harga yaitu dengan melakukan At Market
Pricing. At Market Pricing yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh Usaha / bisnis
Kue Lepat Durian dengan maksud untk menghindari terjadinya perang harga serta
2.5 Aspek Produksi
Perusahaan Rumah Durian menyediakan suatu produk kue yang unik dan enak
sehingga dapat membuat para konsumen tertarik dan berminat untuk membelinya.
Perusahaan Rumah Durian menyediakan kue lepat durian yang menjadi produk
utamanya. Kue lepat durian yang di jual sangat berbeda dari kue lepat lainnya.
Bahan baku dari pembuatan produk ini diantaranya tepung jagung, durian, pisang
raja, santan, gula dan susu. Produk kue lepat durian ini dikemas secara unik, karena
dikemas dengan balutan daun pisang yang memiliki rasa dan ciri yang berbeda dari kue
lainnya. Disinilah letak keistimewaan produk kue lepat durian ini.
Proses produksinya dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu tepung
jagung dicampur dengan santan kelapa,dan daging durian,garam,gula dan susu
disatukan setelah itu dimasak di dalam panci selama ±15 menit,sampai
tanak/mengental,setelah masak diambil satu sendok makan ditaruh di atas daun
pisang,kemudian pisang raja di taruh di atas adonan yang telah jadi kemudian di
bungkus,setelah itu dimasukkan ke kulkas. Proses produksi dari kue lepat durian ini
sangat memperhatikan kebersihan ( higienis) dari produknya. Proses produksi dari kue
2.5.1 Bahan Baku dan penggunaanya
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Daftar perincinan bahan-bahan baku yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Perincian Harga Bahan Baku Kue
No. Bahan Baku Banyak @ Jumlah Harga
1. Tepung Maizena 5 Kotak 9.000 45.000
2. Susu 4 Kaleng 8.000 36.000
3. Durian 2 Buah 9.000 18.000
4. Pisang Raja 3 Buah 6.000 18.000
5. Santan Kelapa 4 buah 4.000 18.000
6. Gula 2 Kg 10.500 21.000
7. Garam ¼ Kg 2.000 2.000
8. Daun Pisang 5 Lembar 1.000 5.000
Proses produksinya yaitu :
Gambar 2.4. Proses Produksi Kue
2
- tepung jagung
- durian
- susu
- pisang raja
- dan lain-lain
Pembelian
bahan baku
Proses memasak
bahan pembuatan
kue lepat durian Pembungkusan
kue lepat durian
dan pendinginan Penjualan ke
2.5.2 Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang dibutuhkan di dalam Bisnis / Usaha Kue Lepat Durian ini adalah
kompor, lemari es (kulkas), panci, saringan kelapa dan sebagainya. Perincian biaya
peralatan dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Perincian Biaya Peralatan
No. Peralatan Banyak @ Jumlah Harga
1. Kompor 3 Buah 80.000 240.000
2. Kulkas / Lemari Es 1 Pintu 1.300.000 1.300.000
3. Panci 5 Buah 25.000 125.000
4. Sutil 3 Buah 5.000 15.000
5. Saringan Kelapa 5 Buah 7.500 37.500
6. Nampan 5 Buah 10.000 50.000
7. Sendok 1 Lusin 20.000 20.000
8. Gelas Pengukur 2 Buah 15.000 30.000
2.5.3 Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk
dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air,
internet, dan lain-lain. Perincian biaya sarana penunjang dapat dilihat dalam tabel 2.5.
Tabel 2.5. Perincian Biaya Penunjang
No. Jenis Biaya Jumlah Biaya (per bulan)
1. Listrik Rp. 80.000
2. Air Rp. 30.000
3. Internet Rp. 50.000
4. Uang Transportasi Rp. 240.000
5. Minyak Lampu Rp. 210.000
2.6 Analisis SDM
Usaha Kue Lepat Durian ini membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
ketrampilan / skill yang berkualitas. Perusahaan Rumah Durian hanya merekrut
karyawan/staf untuk dipekerjakan sebagai karyawan di bidang produksi dengan standar
tamat pendidikan SD, SMP, SMA yang jujur dan rajin bekerja.
Dalam penerapan strategi organisasi, SDM juga sangat diperhatikan karena
organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan
adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi serta jujur dan rajin bekerja.
Jika produk kue ini mengalami peningkatan dalam produksi dan penjualannya,
maka perusahaan akan memberikan bonus kepada para pegawai. Bonus tersebut
diberikan sebagai tanda terima kasih dari perusahaan terhadap kinerja pegawainya.
Selain itu, para pegawai akan mendapatkan bantuan berupa jaminan kesehatan. Para
pegawai juga akan diberikan tunjangan hari raya (THR) yang akan diberikan
perusahaan setiap tahunnya. Jam kerja yang diberlakukan untuk para pegawai adalah
delapan jam untuk setiap harinya. Jika para pegawai lembur, maka perusahaan akan
memberikan tambahan gaji kepada pegawai. Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang
diberikan perusahaan, diharapkan dapat menjadi motivasi kepada para pegawai untuk
2.7 Rencana Pengembangan Usaha
Dalam strategi produksi, perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, perusahaan akan tetap berusaha
untuk menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini diharapkan agar usaha ini
lebih berkembang.
Strategi pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan cara lebih memasarkan usaha ini ke
dalam internet dengan membuka situs Web www.rumah_durian.com dan situs jejaring
sosial seperti facebook, twitter, forsquare yang selanjutnya akan dipasarkan kepada
masyarakat umum. Dengan adanya situs web ini, diharapkan peminat dan pembeli dari
kue lepat durian dapat memesan kue tersebut. Pemesanan kue ini hanya dapat
dilakukan dalam wilayah Medan.
Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha dengan cara pemilik akan
menambah modal untuk mengembangkan usahanya. Penambahan modal dilakukan jika
2.8 Pemanfaatan I T
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT menjadi
peranan yang sangat penting dalam melakuka n pengembangan bisnis. Kecanggihan
teknologi kini semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberikan
keuntungan dalam melakukan keunggulan persaingan bisnis. Perusahaan
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan usahanya.
Perusahaan Rumah Durian memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
mengembangkan usahanya. Pemanfaatan teknologi yang dikembangkan oleh
perusahaan adalah dengan membuka situs website. Situs web dari rumah durian
diharapkan agar para konsumen dapat dengan mudah mengakses pemesanan kue lepat
durian ini. Pemesanan kue hanya dapat dilakukan apabila konsumen berada dalam
2.9 Analisis Keuangan
Aspek keuangan (financial) dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi
dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Di bawah
ini merupakan perhitungan untuk kelayakan usaha yang akan mulai dihitung perkiraan
produksinya, harga produk, permintaan produk, penjualan produk, laba rugi, neraca dan
cash flow.
2.91. Laporan Keuangan Bulanan.
Harga dari produk kue ini dapat dilihat dalam tabel 2.6. Permintaan produk kue
lepat durian per bulan dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel. 2.6 Harga Kue Lepat Durian
Tabel.2.7 Permintaan Produk kue Selama Tiga Bulan
N a m a p r o d u k B u l a n 1 B u l a n 2 B u l a n 3
Kue lepat durian 11400 11780 13680
N a m a P r o d u k H a r g a
Pendapatan (penjualan) dari produk kue lepat durian dapat dilihat dalam tabel
2.8 dan estimasi perkiraan biaya perangkat perusahaan dapat dilihat pada tabel 2.9.
Tabel 2.8 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian
Tabel 2.9 Estimasi Biaya Perangkat
Item Harga/item Unit Jumlah Bulan 1
Kompor Rp 80.000,00- Buah 3 Rp 240.000,00-
Kulkas Rp 1.300.000,00- Pintu 1 Rp 1.300.000,00-
Panci Rp 25.000,00- Buah 5 Rp 125.000,00-
Sutil Rp 5.000,00- Buah 3 Rp 15.000,00-
Saringan
kelapa
Rp 7.500,00- Buah 5 Rp 37.500,00-
Nampan Rp 10.000,00- Buah 5 Rp 50.000,00-
Sendok Rp 20.000,00- Lusin 1 Rp 20.000,00-
Gelas ukur Rp 15.000,00- Buah 2 Rp 30.000,00-
Total Rp 1.737.500,00-
N a m a p r o d u k B u l a n 1 B u l a n 2 B u l a n 3
Kue Lepat Durian Rp 11.400.000 Rp 11.780.000 Rp 13.680.000
Perkiraan biaya operasional usaha kue lepat durian dapat dilihat pada tabel 2.10
Tabel.2.10. Estimasi Biaya Operasional
Item Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Di bawah ini merupakan tabel biaya inisialisasi dan riset awal dari usaha kue lepat
durian.
Tabel 2.11. Inisialisasi & Riset Awal
No Aktivitas 1 2 3
1 Biaya Inisialisasi & Riset Awal Rp. 100.000,00 - -
Total biaya proyek (Total Project Cost) merupakan total biaya proyek dari seluruh
biaya-biaya baik biaya operasional, biaya peralatan (perangkat) dan biaya inisiasi atau
riset awal. Total biaya proyek (total project cost) perusahaan rumah durian dapat dilihat
pada tabel 2.12.
Tabel 2.12. Total Biaya Proyek (Total Project Cost) per bulan.
Total Project Cost (TPC) Total
Biaya Perangkat Rp. 1.737.500,00
Working capital (biaya operasional) Rp. 8.457.000,00
Biaya Inisiasi & Riset Awal Rp. 100.000,00
TOTAL Rp. 10.294.500,00
Di bawah ini adalah tabel perhitungan dari laba rugi perusahaan.
Tabel 2.13 Laba Rugi.
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Pendapatan
Penjualan produk Rp. 11.400.000,00 Rp. 11.780.000,00 Rp. 13.680.000,00
Total Pendapatan Rp. 11.400.000,00 Rp. 11.780.000,00 Rp. 13.680.000,00
Biaya Operasi Rp. 8.457.000,00 Rp. 8.473.000,00 Rp. 9.273.000,00
Total Biaya Operasi Rp. 8.457.000,00 Rp. 8.473.000,00 Rp. 9.273.000,00
Depresiasi Rp - Rp- Rp-
Cash flow pada usaha kue lepat durian ini dapat dilihat pada tabel 2.14.
Tabel 2.14 Perhitungan Cash Flow
0 Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
Cash Inflow
Investasi Rp 10.294.500,00
Penjualan Rp 11.400.000,00 Rp 11.780.000,00 Rp 13.680.000,00
Total Estimasi
Cash Inflow
Rp 10.294.500,00 Rp 11.400.000,00 Rp 11.780.000,00 Rp 13.680.000,00
Cash Outflow
perangkat Rp 1.737.500,00
operasional Rp 8.457.000,00 Rp 8.473.000,00 Rp 9.273.000,00
Saldo Kas Akhir Rp 8.457.000,00 Rp 11.400.000,00 Rp.14.707.000,00 Rp 19.114.000,00
Perhitungan Neraca dari perusahaan rumah durian dapat dilihat dalam tabel 2.15.
Tabel.2.15 Neraca
0 Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
Assets (aktiva)
Currents Asset
Cash Rp 8.457.000,00 Rp.11.400.000,00 Rp.14.707.000,00 Rp 19.114.000,00
Total Currents Asset Rp 8.457.000,00 Rp.11.400.000,00 Rp.14.707.000,00 Rp 19.114.000,00
Fixed Asset
(didapat dr total
project cost)
Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00
Biaya Riset Awal Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
(-) Akumulasi
Depresiasi
Total Fixed Assets Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00
Total Assets Rp 10.294.500,00 Rp 13.237.500,00 Rp 16.544.500,00 Rp 20.951.500,00
Liabilities & Capital
(passiva)
Capital
Modal Awal (total
project cost)
Rp.10.294.500,00 Rp 10.294.500,00 Rp 10.294.500,00 Rp 10.294.500,00
Laba ditahan Rp 2.943.000,00 Rp 3.307.000,00 Rp 4.407.000,00
Akumulasi laba
ditahan
Rp 2.943.000,00 Rp 6.250.000,00 Rp 10.657.000,00
Total Capital Rp 10.294.500,00 Rp 13.237.500,00 Rp 16.554.500,00 Rp 20.951.500,00
Total Capital &
Liabilities
Rp 10.244.500,00 Rp 13.427.500,00 Rp 16.554.500,00 Rp 20.951.500,00
Maka aspek kelayakan dari usaha kue lepat durian ini dapat di lihat dari tabel 2.16.
Tabel 2.16 NPV Kumulatif
Periode Cash Out Cash In Net Cash NPV NPV Kumulatif
0 Rp10.294.500,00 Rp - -Rp10.294.500,00 -Rp10.294.500,00 -Rp10.294.500,00
1 Rp 2.943.000,00 Rp 2.943.000,00 Rp 2.943.000,00 -Rp 7.351.500,00
2 Rp 3.307.000,00 Rp.3.307.000,00 Rp 3.307.000,00 Rp10.658.500,00
BEP (Break Event Point)
Penjualan (bulan 1) = Rp. 11.400.000,00
Total biaya tetap (bulan1 ) = Rp. 3.657.000,00
Total biaya variabel (bulan1 ) = Rp. 6.537.500,00
Estimasi BEP ( Break Event Point) dari usaha kue lepat durian adalah ;
BEP = Total biaya tetap / (Penjualan – Biaya variabel)
= Rp. 3.657.000,00 / ( Rp. 11.400.000,00 – Rp. 6.537.500 )
= Rp. 3.657.000 / Rp. 4.862.500
= 0,75
2.92 Laporan Keuangan Tahunan
Analisis keuangan per tahun dapat dilihat pada tabel – tabel di bawah ini ;
Tabel.2.17 Permintaan Produk Kue Selama Tiga Tahun
N a m a p r o d u k T a h u n 1 T a h u n 2 T a h u n 3
Kue lepat durian 136800 137560 137940
Di bawah ini merupakan tabel pendapatan (penjualan) dari produk kue lepat
durian dan tabel estimasi perkiraan biaya perangkat perusahaan.
Tabel 2.18 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian.
N a m a
p r o d u k
T a h u n 1 T a h u n 2 T a h u n 3
Kue Lepat Durian Rp 136.800.000,00 Rp 137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
Tabel 2.19 Estimasi Biaya Perangkat
Item
Harga/item Unit Jumlah Bulan 1
Kompor Rp 80.000,00- Buah 3 Rp 240.000,00-
Kulkas Rp 1.300.000,00- Pintu 1 Rp 1.300.000,00-
Panci Rp 25.000,00- Buah 5 Rp 125.000,00-
Sutil Rp 5.000,00- Buah 3 Rp 15.000,00-
Saringan
kelapa
Rp 7.500,00- Buah 5 Rp 37.500,00-
Nampan Rp 10.000,00- Buah 5 Rp 50.000,00-
Sendok Rp 20.000,00- Lusin 1 Rp 20.000,00-
Gelas ukur Rp 15.000,00- Buah 2 Rp 30.000,00-
Perkiraan biaya operasional usaha kue lepat durian dapat di lihat pada tabel 2.20.
Tabel.2.20. Estimasi Biaya Operasional
Item Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Di bawah ini merupakan tabel biaya inisialisasi dan riset awal dari usaha
kue lepat durian.
Tabel 2.21. Inisialisasi & Riset Awal
No Aktivitas 1 2 3
1 Biaya Inisialisasi & Riset Awal Rp. 100.000,00 - -
Total biaya proyek (total project cost) perusahaan rumah durian dapat di
lihat pada tabel 2.22.
Tabel 2.22. Total Biaya Proyek (Total Project Cost)
Total Project Cost (TPC) Total
Biaya Perangkat Rp. 1.737.500,00
Working capital (biaya operasional) Rp. 70.800.000,00
Biaya Inisiasi & Riset Awal Rp. 100.000,00
TOTAL Rp. 72.637.500,00
Di bawah ini adalah tabel perhitungan dari laba rugi perusahaan.
Tabel 2.23 Tabel Laba Rugi
Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Pendapatan
Penjualan produk Rp. 136.800.000,00 Rp. 137.560.000,00 Rp. 137.940.000,00
Total Pendapatan Rp. 136.800.000,00 Rp. 137.560.000,00 Rp. 137.940.000,00
Biaya Operasi Rp. 70.800.000,00 Rp. 71.120.000,00 Rp. 71.270.000,00
Total Biaya Operasi Rp. 70.800.000,00 Rp. 71.120.000,00 Rp. 71.270.000,00
Depresiasi Rp - Rp- Rp-
Tabel 2.24 Perhitungan Cash Flow
0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Cash Inflow
Investasi Rp 72.637.500,00
Penjualan Rp 136.800.000,00 Rp137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
Total Estimasi
Cash Inflow
Rp 72.637.500,00 Rp 136.800.000,00 Rp 137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
Cash Outflow
perangkat Rp 1.737.500,00
operasional Rp 70.800.000,00 Rp 71.120.000,00 Rp 71.270.000,00
Rp 70.800.000,00 Rp 136.800.000,00 Rp 203.240.000,00
Saldo Kas
Akhir
Perhitungan Neraca dari perusahaan rumah durian dapat di lihat dalam tabel 2.15.
Tabel.2.25 Neraca
0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Assets (aktiva)
Currents Asset
Cash Rp.70.800.000,00 Rp.136.800.000,00 Rp.203.240.000,00 Rp 269.910.000,00
Total Currents Asset Rp 70.800.000,00 Rp.136.800.000,00 Rp.203.240.000,00 Rp 269.910.000,00
Fixed Asset
(didapat dr total
project cost)
Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00
Biaya Riset Awal Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
(-) Akumulasi
Depresiasi
Total Fixed Assets Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00
Total Assets Rp 72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 205.077.500,00 Rp 271.747.500,00
Liabilities & Capital
Liabilities Rp- Rp- Rp- Rp-
Capital
Modal Awal (total
project cost)
Rp.72.637.500,00 Rp 72.637.500,00 Rp 72.637.500,00 Rp 72.637.500,00
Laba ditahan Rp 66.000.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 66.670.000,00
Akumulasi laba
ditahan
Rp 66.000.000,00 Rp 139.077.000,00 Rp 199.110.000,00
Total Capital Rp72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 211.714.500,00 Rp265.780.500,00
Total Capital &
Liabilities
Rp72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 211.714.500,00 Rp 265.780.500,00
Maka aspek kelayakan dari usaha kue lepat durian ini dapat di lihat dalam tabel
2.26 di bawah ini.
Tabel 2.26 NPV Kumulatif
Periode Cash Out Cash In Net Cash NPV NPV Kumulatif
0 Rp 72.637.500,00 Rp - -Rp 72.637.500,00 -Rp72.637.500,00 -Rp72.637.500,00
1 Rp 66.000.000,00 Rp 66.000.000,00 Rp 66.000.000,00 -Rp 6.637.500,00
2 Rp 66.440.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 73.077.500,00
2.10. Analisis Risiko
Resiko dalam suatu usaha perencanaan bisnis timbul karena adanya
ketidakpastian yang diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa
depan atau kelemahan seseorang/suatu usaha dalam memprediksi masa depan
usahanya. Ketidakpastian dalam prospek usaha dapat diklasifikasikan dalam 3 hal
yaitu:
1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh
kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis
ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan
perilaku konsumen.
2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan,
perang atau kudeta militer.
3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
Cara mengantisipasi resiko ini, perusahaan melakukan alternatif–alternatif strategi
untuk mengantisipasi resiko usahanya. Alternatif itu dapat berupa pembatasan jumah
2.11. Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan para wirausaha dan perusahaan untuk meninjau
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang dimiliki perusahaan
atau usahanya. Perusahaan rumah durian juga menggunakan analisis SWOT
untuk menganalisa kondisi perusahaan atau usahanya.
Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weaknesses)
Menggunakan bahan-bahan yang 'fresh' dan
berkualitas
Perusahaan belum mempunyai brand image
yang kuat
Produk yang kompetitif dengan produk lainnya Peralatan yang kurang canggih
Harga murah dengan bahan berkualitas dan baik Anggaran terbatas
Promosi melalui brosur, dan mouth to mouth
secara intensif dan update
Pembentukan manajemen hanya berdasarkan
Kesempatan (Opportunities) Tantangan (Threats)
Dapat melakukan pengembangan dan
inovasi terhadap produk dan
pemasarannya
Perkembangan lingkungan sekitar
(pertumbuhan ekonomi)
Calon pembeli yang tertarik akan menu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan penjualan, biaya modal usaha yang dikeluarkan,
serta perincian biaya lainnya dan produk-produk yang dihasilkan maka perencanaan
bisnis usaha kue lepat durian layak untuk didirikan.
3.2 Saran
Dalam merencanakan bisnis usaha kue lepat durian ini, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu :
1. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang
berkaitan dengan biaya pembuatan produk-produknya
2. Penanganan biaya asset sekecil mungkin
3. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Helmi, Syafrizal, 2009,Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan, Mitra Wacana
Media,Jakarta.
Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Ramadini, Frida, 2010,
Kewirausahaan, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.
Kasmir, 2008, Kewirausahaan, PT Rajagrafindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan Susanto, 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Jakarta.
Suryana, 2006, Kewirausahaan, Selemba Empat, Jakarta.
Zimmer, W. Thomas, Norman M. Scarboroug. 1996. Enterprenuership and The New
Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.