• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola modifikasi penerapai\i model grameen bank di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola modifikasi penerapai\i model grameen bank di Indonesia"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

POLA

MODIFIKASI

PENERAPAI\I

MOI}EL GRAMEEN

BANIK

DI INI}ONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarj an&Ekonomi Syariah (S.E.SV)

Oleh:

rITRI

SAGANTHA

NIM:

1l10046100123

KONSENTRASI PERBAI\IKAN

SYARIAII

PROGRAM

STUDI

MUAMALAT

(EKONOMI ISLAM)

f,'AKULTAS SYARIAH

DAI\I

HUKUM

I]NIVERSITAS ISLAM

ITEGERI

SYARIF

I{IDAYATT'LLAH

JAKARTA

(2)

SKRIPSI

Iliajukan untuk

Memenuhi

Persy aratnn

Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

tS.E.Sy)

Oleh:

FITRI SAGANTHA

NIM:

1110046100 123

Dr.

Euis

M.

Ag

NIP.

19710701 803

2

002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

pRocRAM

STUDI

MUAMALAT

(EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH

DAI\I

HT'KUM

T'I\nVtrRSITAS

ISLAM

I\TEGERI

SYARIT HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

PENGESAHAN

PAI{ITIA

UJIAN

Slaipsi berjudul

"POLA MODIFIKASI

PENERAPAN

MODEL

GRAMEEN

BAI\IK

DI INDONESIA'telah

diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Of$

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2014. Skripsi

ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat @konomi Islam)

Jakarta 26 Agustus 2014 Mengesahkan

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

PANITIA UJIAN MI}NAQASYAH

1.

Kefua

2. Sekretaris

3. Pembimbing

4. Penguji

I

5. Penguji

II

t

NIP.

1 968081299903 I 014

: Abdurrauf.

M.A

NIP.

197312t5200501 1 002

: Dr. Euis

Amalia M. As

NIP.

t97 10701 1998032002

:

A.M

HasanAtri.

M.A

NIP.

197 51201200501 I 005

: Djaka Badrarlay?" S.,Ag. M..E

NIP.

1977053020070 1 1 008

.

Phil.

JMMuslimin. M.A.

(4)

persyaratan memperoleh gelar

stata

I

di

Universitas Islam

Negeri

([IIN)

Syarif

Hidayatullah

Jakarta-2.

Semua sunrber yang saya gunakan dalam penulisan

ini

telah saya canfumkan sesuai

dengan ketentuan

yang

berlaku

^

di

Universitas

Islam Negeri

Of$

Syarif

Hidayatullah Jakarta"

3.

Jika

dikemudian

hari

terbukti

bahwa

karya

ini

bukan

hasil

lrarya

asli

saya atau merupakanhasiljiplakandari karyaorang lain, makasayabersediamenerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(Utr{)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Agustus 20 1 4

(5)

ABSTRAK

Fitri

Sagantha.

NIM

111004610023 Pola

Modifikasi

Penerapan

Model

Grameen

Bank

di

Indonesia.

Konsentrasi Perbankan

Syariah, Program

Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,

1435H12014,

jumlahhalamanxii

+ 75 halaman+ 21 Lampiran.

Penelitian

ini

bertujuan untuk menganalisis bagaimana pola

modifikasi

model Grameen

Bank

di

Indonesia, apa saja aspek-aspek

yang dimodifikasi

dari

model Grameen Bank yang diadopsi oleh Lembaga Keuangan

Mikro

di

Indonesia dan apa saja persoalan atau kendala yang dihadapi dalam penerapan model Grameen

Bank

.

Jenis

penelitian

ini

adalah

penelitian

kualitatif. Teknik

pengumpulan data melalui

Library

Research dengan

teknik

penaritan sanrpel

yutu

Purposive Sampling,

teknik

analisis data

dengan melakukan analisis

ulang

terhadap

penelitian yang ada

dan melakukan analisis kendala-kendala.

Hasil

penelitian

ini

menuqiukkan bahwa

pola modifikasi

penerapan model Grameen

Bank

di

Indonesia

tidak

jauh

berbeda dengan

model

Grameen Bank. Sedangkan aspek-aspek

yang

dimodifikasi

meliputi

konsep solidaritas, perubahan

isi

ikrar,

perubahan

ftrma

tahapan,

lama

pelaksanaan

Latihan

Wajib

Kumpu(LWK),

pola

pencairan

kedit,

lama

masa angsuran

dan

perubahan sistem bunga menjadi sistem biaya administrasi dan akad. Kendala-kendala yang dihadapi meliputi kendala internal dan eksterral.

Kata

Kunci

: Pola

Modifikasi,

Model Grameen Bank, Lembaga Keuangan

Mikro

Pembimbing

: Dr. Euis Amalia,

M.Ag

(6)

SWT

yang telah

melimpatrkan segala rahmat-Nya sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan

kewajiban studinya. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada pembawa amanah, tauladan umat, Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari sepenuhnya batrwa penyusunan skripsi

ini

tidak terlepas dari

bantuan berbagai

pihak,

baik

moril

maupun

materiil. OIeh

karena

itu,

dalam kesempatan

ini

penulis secara ingin mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada :

1. Bapak

Dr.

Phil.

JM Muslimin,

MA

Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Bapak

Ah.

Azharuddin

Lathif,

M.

Ag,

MH

selaku

Ketua Prodi

Muamalat, dan Bapak AbdurRauf,

M.A

selaku sekretaris Prodi Muamalat.

3.

Ibu

Dr.

Euis

Amalia,

M. Ag

selaku Dosen Pembimbing yang telatr berkenan dan membantu meluangkan waktunya, untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini

dengan baik.

4.

Bapak

A.M

Hasan

Ali

dan Bapak Djaka

nuAr*uya

selaku dosen penguji yang telah rnemberikan saran dan masukan yang bermanfaat kepada penulis.

5.

Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Syariah

dan Hukum

yang

telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama masa masa perkuliahan

6.

Pimpinan

dan staf

Perpustakan

Fakultas

dan

Perpustakaan

Utama

yang

telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk mengadakan studi perpustakaan.
(7)

7.

Kedua orang

tua

Penulis,

ayahanda

Parobi

dan

ibunda Sismawati atas

segala dukungannya

baik

moril

maupun

materiil,

serta doa yang tiada hentinya kepada penulis. Terima Kasih tak terhingga untuk kalian. Skripsi ini kupersembahkan untuk ayahanda dan ibundaku tersayang.

Terima Kasih kepada Keluarga Besar Ceknang dan Keluarga Besar Mansur

Alie.

Khususnya kepada Om

Zulkifli

yang membantu penulis memberikan semangat dan bimbingan,

untuk

Ka

Putra

yang telah

dengan sabar menemani

penulis

kesana

kemari mencari

bahan-batran

yang

dibutuhkan

penulis

dan

Ka

Yudha

atas

bimbingan gratis skripsinya.

Terima kasih kepada sahabatku

Siti

Nazilah

Luthfiati,

Oni

Tri

Lestari dan

Hilda

Nurdianti,

yang telah menemani

penulis

selama masa perkuliahan sampai masa-masa terselesainya

skripsi

ini,

yang

telah

sabar mendengarkan

keluhan,

dan memberikan terus dorongan semangat. Terimakasih atas persahabatan

kita

selama

ini,

berharap persahabatan kita

ini

terus

terjalin

sampai menjadi nenek-nenek lincah ompong dan kematian memisahkan kita.

Terima kasih kepada teman-teman PS C 2010 yang memberikan semffigatmenuntut

ilmu

bersama selama berkuliah di Fakultas Syariah dan Hukum.

For

My

Mirror,

SG

Hunter, yang

telah

membantu, bersedia

antar-jemput

kemanapun dalam kondisi apapun dan sabar menghadapi penulis dalam mood baik maupun

jelek.

Terima kasih untuk kenangan indah yang telah diberikan.

8.

9.

10.

11.

(8)

skripsi

ini.

Akhirnya, penulis

mengucapkan

terima kasih

kepada semua

pihak,

semoga kebaikan dan bantuan kalian menjadi amal ibadah dan dibalas dengan kebaikan oleh

Allah

SWT. Semoga skripsi

ini

dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya.

Jakarta, 26 Agustus 20L4

Penulis

(9)

DATTAR

ISI

LEMBAR

PENGESAHAN

...iii

KATA

PENGANTAR...

...vt

DAFTAR GAMBAR...

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang..

...1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan

Masalah....

...3

C. Tujuan dan Manfaat

Penelitian.

...5

D. Metode

Penelitian.

...6

E.

Sistematika

Penu1isan...

...7

BAB

II

KAJIAI{

KEPUSTAKA.A^II

A.

LANDASAN

TEORITIS Lembaga Keuangan

Mikro...

...8

Sistem Grameen

Bank...

...11

a.

Latar Belakang Grameen

Bank....

...12

b.

Definisi

Grameen

8ank...

...13

c.

Filosofi

Grameen

Bank...

...15

d.

Karakteristik Grameen

Bank...

...16

e.

Mekanisme

Pembayaran

...18

1.

)

(10)

3.

Grameen

Syariah.

...26

B.

REVIEW

STUDI

TERDAHULU..

.,..27

BAB

III

HASIL PEI\IELITIAI\

A.

Gambaran Umum Data Penelitian

1.

Populasi

...29

2. Sampel.

...30

B.

Data

Penelitian

...31

BAB

IV

ANALISIS

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Aspek-aspek yang

di

Modifikasi.

.. . . ..53

B. Analisis

PolaModifikasi

Grameen Bank

di

Indonesia..

...59

C. Analisis Kendala Penerapan Model Grameen

Bank.

..

....67

BAB

V KESIMPULAN

A.

Kesimpulan.

...74

DAFTAR

PUSTAKA

...76

(11)

DAFTAR

TABEL

Tabel

2.1

Perbedaan Grameen Bank

I

dan Grameen Bank

II

Tabel2.2

Perbedaan Grameen Bank dengan Grameen Syariah

Tabel

4.1

Pola

Modifikasi

Grameen Bank [image:11.612.47.529.162.734.2]
(12)
[image:12.612.49.532.152.695.2]

Gambar

4.1

Tahapan Penyaluran Pinjaman Grameen Bank
(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Keberhasilan sistem Bank Grameen yang diprakarsai oleh Muhammad Yunus telah membawa perubahan

dalam

hal

menanggulangi kemiskinan, perkembangan kredit

mikro

dan lembaga microfinance. Keberhasilan grilmeen bank membantu masyarakat

miskin

di

Bangladesh mendorong

keinginan

dari

berbagai Negara

untuk

mencoba menerapkan model bank

ini.

Grameen bank banyak

dikunjungi

pejabat atau delegasi dari berbaguNegara Asia Pasifik,

Afrika,

bahkan Negara-negara kaya seperti Amerika dan Kanada untuk mempelajari model Grameen Bank

ini

serta saling bertukar

fikiran

tentang pelaksanaan kredit mikro bagi orang

miskin.l

Sekarang dilebih dari 100 Negara didunia telah mencoba mengadopsi sistem

ini

termasuk Negara Indonesia.2

Kemunculan Konsep Grameen

Bank

mulai

dikenal

di

Indonesia sejalan dengan banyaknya perusahaan

yang

ingin

mendukung

komitmen

pemerintahan Indonesia dalam mensukseskan

8 tujuan

Millenium

Goals khususnya pada

butir

satu dan tiga yaitu memberantas kemiskinan ekstrim dan kelaparan serta mensetarakan gender dan memberdayakan perempuan.3

Di

Indonesia beberapa lembaga keuangan

mikro

telah

lKhusnul Ashar, "Efisiensi dan Kesinambungan Finansial Lembaga Kredit Mikro Non Bank", Journal Of Indonesian Economics Vol 2,no.2 (Oktober 2008) : h.190

2www.komida.org.id diakses pada tanggal 31 januari 2Al4

3Mega Indah Cinderakasih, "Program Pemberdayaan Perempuan Ba]ffie Microfinance (Sebuah Studi Penerapan Grameen Bank di Indonesia)", (Skripsi Sl Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

(14)

Ventura yang berawal dari bentuk yayasan pada tatrun 20A3, Koperasi

Baytul Ikhtiar

pada tahun 2008 yang secara resmi menjadi koperasi, Bakrie Microfinance pada tahun 2010, Yayasan

Mitra

Karya Malang pada tahun lgg3,Tazf<ra Microfinance, Koperasi

Mitra

Dhuafa pada tahun 2005 dan banyak lembaga microfinonce lainnya.

Kemunculan dan perkembangan model Grameen ini juga menarik peneliti-peneliti

untuk melihat

dan

meneliti

seperti apakah konsep

yang

diadopsi

dan

diselaraskan dengan

kondisi

masyarakat dan perekonomian Indonesia, bagaimana pengaplikasian

model

grameen

ini,

bagaimana

implikasinya. Penelitian

ini

dilakukan

diberbagai lembaga microfinance baik konvensional ataupun syariah, dalam bentuk karya

ilmiah

seperti

jurnal,

skripsi, tesis dan bentuk-bentuk lainnya guna memberikan suatu gagasan

baru. Dari tahun ke tahun terus dilakukan penelitian tentang model Grameen Bank

ini.

Namun,

dari

penelitian-penelitian tersebut,

penulis

melihat

bahwa

penelitian-penelitian

ini

yang menghasilkan tulisan yang fokusnya dianggap

mirip

yaitu berfokus pada

aplikasi

sistem gftrmeen bank yang diadopsi

oleh

lembaga-lembaga keuangan
(15)

penelitian

ini,

apa saja aspek-aspek yang

dimodifikasi

dari model Grameen Bank

ini

yang dilakukan oleh

lembaga-lembaga keuangan

mikro

khususnya

di

Indonesia sehingga bisa

ditarik

kesimpulan sebuah

pola. Oleh

karena

itu

penulis mengangkat

judul

:

"PoIa

Modifikasi

Model

Grameen

Bank di Indonesia".

B.

Identifikasi Masalah

Suatu model atau sistem yang diadopsi tentu tidak dapat selalu dipraktekkan secara

seratus persen s{rmae

hal

ini

karena adanya perbedaan-perbedaan. Perbedaan

ini

bisa berbentuk perbedaan

kondisi

sosial masyarakat,

kondisi

perekonomian pengadopsi dalam

hal

ini

Negara

yaitu

Negara Indonesia, kebijakan pemerintah dan perbedaan lainnya. Perlu dilakukan

modifikasi-modifikasi

beberapa aspek yang dirasakan sesuai

sehingga model

ini

dapat diterapkan. Dalam model

modifikasi

khususnya modifikasi

sistem

Grameen

Bank

di

lndonesi4

penulis

mencoba

mengidentifikasi

beberapa masalah-masalah yang muncul yang akan

diteliti

sesuai dengan batasan kemampuan peneliti. Masalah yang dapat diidentifikasi peneliti adalah sebagai berikut :

1.

Bagaimana penerapan model Grameen Bank di Indonesia?

2.

Apa saja kendala dalam penerapan model Grameen Bank?

3.

Bagaimana pola pengadopsian model Grameen Bank?

4.

Bagaimana pola modifikasi model Grameen Bank?
(16)

diteliti

oleh penulis. Penulis membatasi permasalahan diantaranya :

1.

Membatasi pada

pola modifikasi model

Grameen

Bank yang

dilakukan

oleh

lembaga keuangan

mikro.

2.

Objek

penelitian terbatas pada lembaga-lembaga Keuangan

Mikro

di

Indonesia

yang telah mengadopsi model Grameen Bank

ini

yang telah

diteliti.

3.

Aspek-aspek apa saja yang

dimodifikasi

dari model Grameen Bank

ini.

4.

Analisis ulang terhadap penelitian-penelitian pada skripsi dan tesis yang telah ada

tentang penerapan model Grameen Bank.

D.

Perumusan Masalatr

Dari pembatasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah, sebagai berikut:

l.

Bagaimana pola modifikasi model Grameen Bank

di

tndonesia?

2.

Apa saja aspek-aspek yang

dimodifikasi

dari model Grameen Bank yang diadopsi

oleh Lembaga Keuangan

Mikro

di

Indonesia?

3.

Apa

saja persoalan dan kendala yang dihadapi dalam penerapan model Grameen
(17)

E.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian

ini

adalah :

a.

Untuk

mengetahui bagaimana

pola modifikasi model

Grameen

Bank

di

Indonesia.

b.

Melihat

aspek-aspek apa saja

yang

dimodifikasi

dalam

mengadopsi model

Grameen Bank.

c.

Melihat

persoalan

-

persoalan yang terdapat pada lembaga

-

lembaga terkait

dalam menerapkan model Grameen Bank.

2.

Manfaat Penelitian

a.

Manfaat Teoritis

Penelitian

ini

diharapkan menjadi penelitian pelengkap ataupun penutup untuk

penelitian-penelitian

yang

telah

ada

sebelumnya

yang

membahas

tentang penerapan atau pengadopsian model Grameen Bank.

b.

Manfaat Praktis

Penelitian

ini

diharapkan dapat memperluas khazanah

keilmuan

baik

bagi

penulis

maupun

masyarakat khususnya

tentang

model

Grameen

Bank

yang berkembang

di

Indonesia,

melihat

seperti apa model

modifikasi

yang diterapkan
(18)

menggambarkan

data informasi

berdasarkan

pada

fbktanya

yang

diperoleh dilapangan.a

Penelitian

ini

merupakan

penelitian

kualitatif, yakni

penelitian

yang menghasilkan deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti.s

2.

Data Penelitian

Data yang digunakan adalah data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu. Data yang tersedia, dalam berbagai bentuk baik berupa

jurnal

yang diterbitkan oleh

lembaga pendidikan atau

jurnal

yang diterbitkan

oleh

media

masq hasil

seminar, skripsi, tesis, dan bentuk lainnya. Dalam penelitian

ini,

penulis membatasi data penelitian pada skripsi dan tesis.

3.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian

ini

dilalerkan

dengan menggunakan

Library

Research

dengan

cara

mengunpulkan

data berdasarkan

dokumen

berupa laporan

penelitian

yang

sudatr

dilakukan oleh peneliti-peneliti lain terkait tema.

4.

Teknik Penarikan Sampel

Teknik yang digpnakan dalam penarikan sampel adalah Purposive Sampling,hanya

sarnpel yang memuat tentang penerapan atau adopsi atavimplementasi model Grameen Bank.

a Suharsimi Ari Kunto, Manajemen PenelitiaA (Jakarta: PT Rineka Cipta,1993) h.309

(19)

5.

Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh, penulis menganalisis ulang terhadap data penelitian yang tersedia.

G.

Sistematika Penulisan

BAB

I

:

PENDAHULUAN

Pada bab

ini

akan dijelaskan latar belakang,

identifikasi

masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah,

tujuan dan

manfaat

penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB

II

:

KAJIAN

KEPUSTAKAAN

Pada bab

ini

akan disajikan teori-teori terkait dengan penelitian

ini

diantaranya

teori

Lembaga Keuangan

Mikro

dan

Sistem

Grameen

Bank

serta membahas Review Studi Terdahulu.

BAB

III

:

HASIL

PENELITIAN

Pada bab

ini,

penulis memaparkan hasil penelitian, sesuai yang menjadi fokus peneliti.

BAB

IV

:

ANALISIS

HASIL PENELITIAN

Pada bab

ini

dibahas mengenai bagaimanakah pola modifikasi model Grameen

Bank

di

Indonesi4

aspek-aspek apa saja

yang dimodifikasi

dan kendala yang dihadapi dalam penerapan model.

BAB V

:

KESIMPULAN

(20)

A.

Landasan Teori

1.

Lembaga Keuangan

Mikro

Menurut

Kamus

Ekonomi,

Lembaga Keuangan adalah lembaga

yang

bergerak dalam bidang keuangan terutama berusaha menarik serta menyalurkan dana dari dan ke masyarakat.6

Menurut Kasmir,

Lembaga Keuangan adalah setiap perusahaan

yang

bergerak dibidangkeuangan, menghimpundana, menyalurkandan4 ataukedua-duanya.

Artinya

setiap kegiatan yang berhubungan dengan lembaga keuangan selalu berkaitan dengan keuangan,

baik

kegiatannya hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana

atau

kedua-duanya

menghimpun

dan

menyalurkan.T

Dalam praktiknya,

lembaga keuangan dibagi menjadi dua lembaga, yaitu Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan lainnya (Pembiayaan).*

Y*g

tergolong kedalam lembaga keuangan bukan

bank ialah

terutama Lembaga

Pembiayaan

(sewa guna

usaha,

modal

ventura, pembiayaan konsumen,

jasa

anjak

piukng

dan

kartu plastik),

perusahaan asuransi, perusahaan dana pensiun, perusahaan pegadaian dan pasar modal.e

ssudarsono dan Elius, Kamus Ekonomi : (Jang dan Bank(Iakarta: PT Rineka Cipta,2}A7) TMuhammad Sholahudin dan Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi don Keuangan Syariah Kontemporer, (Surakarta : Muhammadiyah University Press,2008, cet pertama)

sKasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainrrya, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persalq2002, edisi keenam)

(21)

Menurut Ketut

Rindjin,

Lembaga Keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya

dibidang

keuangan,

menarik uang

dari

dan

menyalurkannya kedalam masyarakat.l0 Sedangkan Lembaga Keuangan

Mikro

merupakan lembaga yang melakukan kegiatan penyediaanjasa keuangan kepada pengusaha kecil dan

mikro

serta masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak terlayani oleh Lembaga Keuangan formal dan yang telah berorientasi pasar untuk tujuan

bisnis.ll

Asian

Development

Bank,

mendefinisikan

Lembaga Keuangan

Mikro

adalah Lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan, kredit, pembayaran berbagai transaksi jasa, serta pengiriman uang yang

ditujukan bagi

masyarakat

miskin

dan pengusaha

mikro.

Sedangkanbentuk

LKM

berupa: (1) Lembaga formal misalnya Bank Desa dan Koperasi, (2) Lembaga non-formal yaitu organisasi non-pemerintah, dan

(3)

Sumber-sumber informal misalnya pelepas uang. 12

Bank Indonesia membagi

LKM

menjadi dua kategori yaitu

LKM

berwujud bank dan

LKM

nonbank.

LKM

berwujud bank adalah

BRI Unit

Desa Bank

Perkreditan

Rakyat (BPR), dan

Badan

Kredit

Desa

(BKD).

Sedangkan

LKM

nonbank adalah

Koperasi

Simpan

Pinjam,

Unit

Simpan

Pinjam (USP),

Lembaga

Dana

Kredit

Perdesaan

(LDKP), BMT,

Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM)

dan kredit union.

10 Ketut Rindjin, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (lakarta:PT

Gramedia Pustaka Utama,2000) h.13 rrRudjito, o'Peran

Lembaga Keuangan Milao dalam Otonomi Daerah Guna Menggerakkan Ekonomi Rakyat dan Menanggulangi Kemiskinan : Studi Kasus : Bank Rakyat Indonesia (BRI):,

artikel diakses pada tanggal 8 Maret 2014

12 Asian Development Bank *Fighting poverly in Asia and The Pasific"

(22)

2.

Sistem Grameen Bank

a.

Latar Belakang Grameen Bank

Grameen Bank lahir dari prakarsa Professor Muhammad Yunus kepala program

di

Universitas Chittagong

mengadakan

penelitian, tentang kemungkinan

merancang adanya sebuah sistem

kredit

layanan perbankan yang menjangkau daerah pedesaan.

Keprihatinan

ini

terlahir

sebagai

dari

adanya

krisis

yang melanda Bangladesh pada

tahun

1974, dimana Bangladesh pada saat

itu

mengalami bencana kelaparan, orang-orang kurus bermunculan

di

ibu kota dan terminal-terminal dan menewaskan 1,5

juta

orang. Bangladesh, salah satu Negara termiskin didunia, sebuah Negara kecil di benua India dengan populasi 130

juta

dengan produk nasional bruto (GNP) perkapita sekitar $300 dan

tingkat

melek hurufrrya hanya 38 persen bagi mereka yang umurnya lebih

dari

15 tahun.r3

The Grameen Project, dimana Grameen dalam bahasa Bangla yang berarti Desa, merupakan proyek bentukan Muhammad Yunus

di

Desa Jobra. Yunus menjalankan sistem bagi hasil yang disebut Pertanian

Tiga

Pihak, membiayai bahan bakar pompa artesis,

bibit

tanaman unggul, pupuk,

insektisid4

dan pengetahuan teknis. Sedangkan

pihak

kedua adalah

si

buruh

tani

dan

pihak

ketiga

adalah

pemilik

lahan.

Yunus

menyadari akan

keberadaan

para

pekerja

perempuarl

yang mengirik

gabah

dari batangnya, selama 10

jam

demi 40 sen dolar, hal

ini

dikarenakanbanyaknya dari kaum

r3Evaristus, Mainsah dkk. "Taking capitalism to the poot'', chazpnweb journal of

(23)

tl

perempuan

miskin

desa

yang ditinggal

meninggal ataupun ditelantarkan suaminya. Suatu

ketika

Yunus berkesempatan bertemu

di

Jobra dengan Sufia Begum, seorang wanita 21 tahun yang putus asa untuk mendukung

dirinya

sendiri, ia meminjam dari

rentenir

sebesar

25

sen dengan

suku bunga

tinggi

mendekati 10

persen perhari, digunakan

untuk

membuat

kursi dari

anyaman bambu, sebagai syarat pinjaman dia menjual kembali ke rentenir tersebut dengan

hargajauh di

bawah

nilai

pasar dimana posisi

ini

biasanya disebut sistem tjott.'n

Kondisi

tersebut

membuat

Yunus berinisiatif

untuk

menggabungkan korban-korban

rentenir,

dimana

total

jumlah

pinjamannya

27

dollar

dan

ia

mengeluarkan uangnya

sendiri untuk

melunasi utang-utang tersebut dan

disinilah

cikal

bakal

ide

untuk

membuat suatu Bank

untuk

orang

miskin yaitu

Grameen Bank. Usulan untuk membantu memberikan

kredit

kepada orang

miskin

tidaklah mudah, karena manajer bank yang berada disamping universitas menganggap bahwa orang miskin tidak layak untuk mendapatkan kredit pinjaman, sehingga sebagai jaminannya adalah Muhammad

Yunus sendiri,

sampai pada

tahun

1983

beliau

membuat

bank sendiri

yaitu

Bank Grameen.l5

t4ClA, Worldfactbook s.v 2003 "Bangladesh"

, diakses pada 8 Maret 2014 dari http : //www. cia. gov/cialpubl i cati ons/factbook/

(24)

b.

Definisi

Grameen Bank

Grameen Bankmenurut Suharto dalam Mega Indah (2012)"Grameen Bank adalah suatu lembaga perkreditan bagi orang-orang termiskin didaerah pedesaan agar mereka dapat membentuk permodalan atau kekayaan dan sumber pendapatan", sistem kredit ini diberikan kepada seseorang anggota kelompok atau nasabah yang terdiri dari

orang-orang

miskin

didaerah pedesaan

untuk

usaha

produktif

yang

dapat menghasilkan pekerjaan

mandiri

guna

menghasilkan pendapatan.l6 Pengertian

lainnya,

Grameen Bank adalah sebuah organisasi nirlaba yang

dimiliki

oleh peminjam dimana

jumlah

pinjaman

mulai dari $

35 dan rata-rata

$

200, tergantung pada kebutuhan peminjam dan tingkat kredit (ditentukan oleh pinjaman sebelumnya).ri

Tahun 2001 Grameen mengkonversikan metode operasinya ke versi baru bemama Grameen Generalised System atau Grameen Bank

II

sedangkan versi lamanya disebut Grameen Classic System. Program

ini

dirancang pada

April

2000 dengan partisipasi

aktif

dari seluruh 12.000 Anggota staf dengan perpindahan yang sangat hati-hati dan pada

April

2002 Ctrameen Bank

II

berjalan. Bank Grameen membedakan suku bunga pinjaman untuk

4

golongan : 20 persen untuk pinjaman menghasilkan 1ab4 8 persen untuk pinjaman rumah tangg4 5 persen untuk mahasiswa dan 0 persen (tanpa bunga) unfuk pengemis.ls

l6Mega Indah Cinderakasih, Program Pemberdayaan Perempuan Baltrie Microfinance(Sebuah Studi Penerapan Grameen Bank di Indonesia), h.50

rTMainsah, Taking Capitalism to the Poor, h.4

(25)

13

Berikut

adalah

perbedaan

produk

prnjaman

dalam Sistem

Grameen

Klasik

(Grameen Bank D dengan Sistem Generalisasi Grameen (Grameen Bank

II)

:le

Tabel2.1

Perbedaan Grameen Bank

I

dan Grameen Bank

II

xe M.Nurul Alam dan Dr.Mike Getubig, Program Pendirian dan Pelal$anaan Program

Kredit Milero dengan Metode Grameen Bank : Berdasarkan Praktek Grameen Bank dan Pengalaman Grameen Trust dan Para Mitra Grameen Foundation,

h.l0l

Sistem Grameen Bank

I

Sistem Grameen Bank

II

Berbagai jenis produk pinjaman

Satu buah produk

pinjaman

utama

oiniaman dasar Sebagian besar

untuk

satu tahun

*

densan beberaoa oensecualian

Jangka waktu pinjaman bervariasi dari tiga bulan hinssa tisa tahun

Besarnya

cicilan pinjaman

bersifat tetap

Besarnya

cicilan

bervariasi selama waktu

pinjaman dan

dapat

disesuaikan dengan kebutuhan oara Deminiam

Pembayaran

sekaligus

dan

pembayaran

satu kali

tidak

diperkenankan

Pembayaran

kembali harus

didiskusikan

terlebih dahulu

antara

staf

dan peminjam setiap waktu, walaupun j umlah pembayaran

minimum

tergantung pada

jangka

waktu oiniaman

Pembagian pinjaman secara bergiliran dengan dua orang anggota menerima

pinjaman terlebih dahulu,

kemudian

diikuti

oleh

dua orang

lagi

sesudah

tiga minggu,

dan akhirnya (sebagian

besar)

ketua

kelompok

menerima

bagian

pinjamannya

dua

minggu sesudahnya.

Para

anggota dapat menerima

pinjaman

kapan saja terlepas

dari

apapun

yang dilakukan oleh anggota

lain

Tidak

diperkenankan

mengambil

pinjaman

baru

hingga

pinjaman sebelumnya lunas

Para anggota dapat

meminjam

sejumlah yang telah dibayarkan dalam

waktu

enam bulan pertama tanpa harus melunasi terlebih dahulu piniaman yans ada saat

ini

Pencairan

pinjaman

dilakukan lanssuns dalam satu oaket

Pencairan pinjaman dapat dilakukan dalam bentuk tahaoan

Batas

atas

pinjaman

normal

diberlahkan

pada semua cabang [image:25.612.51.532.155.667.2]
(26)

cabang, maka iumlah

ini

dapat ditambah

Tidak

ada

peraturan

yang

kaku

mengenai

pengurangan

batas

atas

pinjaman

Batas

atas

pinjaman dapat

diturunkan

berdasarkan

atas

kinerja

peminjam

(misalnya

:

absen pada pertemuan sentra atau pembayaran cicilan)

Bagian

dari

prnjaman

(5%) diwaj ibkan untuk disetorkan kedalam

rekening

tabungan

wajib

(Dana

Kelompok)

yang diatur

oleh kelompok

Tidak

ada potongan

dari

pinjaman

mulai tahun 2007

Keluarga

bertanggung

jawab

atas

pinjaman

dari

peminjam

yang

meninggal

dunia

dan

peminjam

wanita

bertanggungiawab

atas

pinjaman yang tersisa apabila terjadi kematian pasangan

Dengan

memberikan

kontribusi

pada

rekening tabungan khusus

memberikan kesempatan

pada

para peminjam

untuk memastikan bahwa

pinjaman

yang tersisa akan dilunasi setelah kematian mereka, dan tambahan

kontribusi

akan memungkinkan

peminjam

wanita

untuk

membayar

pinjaman

mereka

jika

terjadi

kematian

Dasansan

Peminjam menjadi penunggak

jika

ia

tidak

dapat melunasi pinjaman dalam waktu 52 minggu

Peminjam menjadi

penunggak

jika

tidak mampu membayar

cicilan

pinjaman

yang telah disepakati dalam waktu 6 bulan dalam piniaman dasar

Peminjam

tidak

akan

menjadi

penunggak

jika

gagal

dalam

melakukan

setoran

tepat

waktu kedalam rekening tabunsan

Peminjam

yang

gagal

melahrkan

empat

kali

pembayaran secara

berturut-turut

terhadap setoran

bulanan

GPS

akan dianesao oenunssak

Peminjam

tidak

mampu

meminjam

dengan

menggunakan

tabungan sebagai iaminan

Peminjam bebas melalcukan

pinjaman berdasarkan atas tabungan

Pennnggak dapatmeminjam dari dana kelompok

Penunggak

tidak

dapat meminjam

dari rekening tabungan hingga semua tunggakan terlunasi

Tidak ada program khusus bagi kaum hardcore poor

Program khusus dengan persyaratan lebih mudah dan fleksibel, persyaratan tabungan

dan persyaratan pembavaran basi oensemis

Dana

pencairan

bagi

cabang

bank

yang baru

dipinjam

dari kantor pusat dengan tingkat suku bunga 15%

Berbagai cabang baru dapat membayar

diri

sendiri dari

permulaan

dengan
(27)

15

c.

Filosofi

Grameen Bank

Filosofi

Grameen Bank sendiri didasarkan pada :20

l)

Kaum miskin

memiliki

keahlian yang tidak digunakan atau sedikit digunakan.

2)

Kemiskinan

tidak

diciptakan oleh kaum

miskin,

tetapi

oleh

kebijakan

dan

lembaga yang mengecualikan mereka dari kesempatan.

3)

Kegiatan amal bukanlah solusi

masalah

kemiskinan.

Hal

itu

menciptakan

ketergantungan dari pada kemandirian.

4)

Menjadi

wirausaha adalah cara tercepat dan termudah

untuk

lapangan kerja

bagi kaum miskin.

5)

Kaum

perempwur

memiliki

kecenderungan

tinggi

untuk

jatuh

kedalam

kemiskinan

dan yang

paling

menderita karenanya,

tetapi

mereka

memiliki

dampak langsung bagi keluarga.

d.

Karakteristik Grameen Bank

Karakteristik program Grameen Bank

terdiri

dari :

1)

Prinsip-prinsip pi4jaman dalam program Grameen Bank antara lain:

a)

Kredit

dipinjamkan tanpa jaminan dan penjamin.

b)

Dikenakan administrasi.

c)

Kredit

dihapuskan

jika

anggota meninggal dunia.

2otrrlNurul Alam dan Mike Getubig, Progrom Pendirian dan Peluksanaan Program Kredit

(28)

2) Syarat-Syarat pinjaman dalam Grameen Bank

terdiri

dari :

a)

Diprioritaskan kaum

perempu€ul

miskin

di

pedesaan sebagai penerima

kredit.

Karena selama

ini

kaum perempuum

tidak

memiliki

akses terhadap kredit.

b)

Memiliki

usaha

c)

Anggota harus memenuhi

uji

kelayakan.

Tatacarapinjaman dalam program Grameen Bank antara

lain

:

a)

Mengajukan usulan.

b)

Iftedit

dibagikan setelah calon anggota

mengikuti

Latihan

Wajib Kumpul

(LwK).

c)

Kredit

diberikan secara perorangan dan harus tergabung dalam kelompok

(satu kelompok

terdiri

dari 5 orang).

d)

Kredit

diberikan

dengan

sistem

2:2:1, yakni

pada

pertemuan minggu

(minggu

pertama)

dua

peminjam

dari

satu kelompok

mendapatkan

pinjamannya. Setelah

dua peminjam

pertama membayar

dan

dilihat

perkembangan pembayarannya selama satu bulan atau dua bulan, baru dua

peminjam

selanjutnya mendapatkan pinjaman, dan yang

terakhir

adalah

satu peminjam.

Penentuan

siapa

yang

mendapatkan

pinjaman

diawal berdasarkan kesepakatan atau musyawarah antar anggota kelompok, namun biasanya pinjaman terakhir diberikan kepada ketua kelompok.
(29)

L7

0

Adanya

pertemuan diadakan

setiap

minggu dan dihadiri oleh

seluruh

anggota.

g)

Pada setiap minggu, setiap anggota harus memberi hormat dan melal<ukan

upacara

militer.

h)

Pada awal setiap minggu anggota Grameen Bank harus mengucapkan

ikrar

sejumlah 16

item

agar

ikrar

Grameen

Bank

tersebut tertanam

kuat

oleh anggota Grameen Bank. Adapun

isi

ikrarnya adalah :

(1)

Kami

akan selalu

patuh

pada

4

prinsip

Grameen

Bank

yaitu

Disiplin,

Kebersamaan, Tekun dan

Kerja

Keras dalam setiap langkah hidup kami.

(2)

Kami akan berusaha meningkatkan kemakmuran keluarga kami.

(3)

Kami tidak

akan tinggal dirumah yang

rusak,

kami

akan

memperbaiki rumah dan bekerja keras untuk membangun rumah baru

sesegera mungkin.

(4)

Kami

akan

menanam sayuran sepanjang

tahun,

kami

dapat

makan sebagian sayur dan kelebihan panen akan kami

jual.

(5)

Selama

musim

tan€rrn,

kami

akan

rnenanarn berbagai

bibit

sebanyak mungkin.

(6)

Kami

akan merencanakan keluarga kecil, kami akan membatasi

pengeluaran, kami akan memelihara kesehatan kami.

(7)

Kami

akan selalu mendidik anak-anak kami dan lingkungannya
(30)

(8)

Kami

akan mendirikan dan menggunakan lubang kakus.

(9)

Kami

akan meminum air yang sudah dimasak.

(10)

Kami

tidak boleh meminta mahar untuk putra kami dan jangan

memberi mahar untuk putri kami, dan tidak melakukan pernikahan dini.

(11)

Kami

harus bersikap

adil

dan

jujur

terhadap sesama, demikian

pula jangan membiarkan orang

lain

bersikap

tidak adil

dan tidak

jujur

terhadap kami.

(12)

Kami wajib

secara

kolektif

melakukan investasi

lebih

besar,

melalui tabungan yang lebih besar.

(13)

Kami harus siap untuk saling membantu antar teman.

(14)

Setiap pelanggaran

disiplin, wajib

kembali

ditegakkan, kami

wajib ambil bagian

aktif

dalam aktifitas sosial.

i)

Pembayaran angsuran dilakukan dimana staf lembaga

yang

mendatangi

rumah anggota (peminjam) bukan anggota yang mengantar

ke

lembaga sehingga

mudah

bagi

peminjam

untuk

menjalankan usaha dirumah, dibandingkan mereka harus datang ke lembaga.

j)

anggota tidak diperbolehkan mengangsur secara double

e.

Mekanisme Pembayaran :

Mekanisme pembayaran kembali dibuat sebagai

berikut

:21
(31)

19

1)

Masa pinjarnan satu tahun.

2)

Cicilan dibayar setrap minggu.

3)

Pembayaran kembali satu minggu setelatr pinjaman dikucurkan.

4)

Besar

cicilan

sebanyak

2

persen

dari

total

prnjarnan

perminggu

selama 50

minggu.

5)

Pembayaranbunga sebesar

Ztakaperrringgu

untuk setiap pinjaman 1000 taka.

f.

Tahapan Pelaksanaan Penyaluran Program Grameen [image:31.612.48.531.119.665.2]

Mekanisme penyaluran

laedit

program Grameen Bank yang dilakukan beberapa tahapanpelaksanaan, berikut

ini

:

Gambar 2.1

Tahapan Pelaksanaan Program Penyaluran

Kredit

Grameen

I*I*IuI*I*I

l)

Survei Wilayah
(32)

Hal

yang menjadi

indikator

dalam kegiatan survei

ini

adalah

jumlah

penduduk,

jenis

usaha penduduk, sarana

dan

prasarana pendukung serta

topografi

wilayah.

Kriteria

yang dipergunakan untuk menentukan lokasi operasi progftrm diantaranya :

a)

Desa/Kampung dengan 20 persen atau lebih rumah tangga tergolong penduduk

miskin.

b)

Desa/Kampung penduduk golongan miskin

memiliki

usaha kecil.

c)

Desa tersebut tidak dalam/sedang terlibat dalam progftrm kredit formal (Bank)

atau pembiayaan lainnya yang bermasalah.

d)

Desa/Kampung

yang

dipilih

mudah transportasinya

(minimal

dapat

dilalui

motor).

2)

Pertemuan Umum

Pertemuan umum adalah rapat umum yang dilaksanakan

di

Desa yang sebelumnya telah diadakan survei dan telah dinyatakan sebagai wilayah yang sesuai dengan kriteria. Pertemuan umum adalah kegiatan sosialisasi program kepada para peserta/undangan

yang

terdiri

dari

aparat daerah setempat,

tokoh

masyarakat,

tokoh

agama, dan masyarakat

desa

calon

anggota

progam.

Pertemuan

ini

bertujuan

memberikan

informasi

secara tepat dan benar mengenai program, sekaligus sebagai media bagi calon anggota

untuk

mendaftarkan

diri

sebagai anggota, setelah mereka memahami keuntungan yang didapat. Beberapa materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :

a)

Memperkenalkan organisasi

:

domisili, pendiri,

lakr

belakang,

misi

dan lain

lain.

(33)

2t

Syarat- syarat pinj aman. Tata cara peminjaman.

3)

Uji

Kelayakan

Proses

ini

berupa wawancara

yang

dilakukan

oleh

Petugas Lapangan untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi calon anggota. Kegiatan

uji

kelayakan

ini

dibatasi pada4 indikator pokok, yaitu indeks rumah, indeks pendapatan, indeks asset dan indeks tanah.

a)

Indeks Rumah/IR

Indeks rumah diperlukan karena

mencerminkan

status sosial ekonomi

calon nasabah,

ciri-ciri

rumah diantaranya status rumah, luas tanah,

jenis

atap rumah,

jenis

dinding

rumah, sanitasi dan

air

dan

lain-lain

yang menjadi dasar penialaian indeks rumah.

b)

Indeks Pendapatan/IP

Pendapatan

yang

dimaksud

adalah

jumlah

penghasilan

yang

perhari/perbulan

dalam

suatu

keluarga atau

perorangan. Perhitungan

dilakukan

terhadap besarnya pendapatan utama, pendapatan bersih lainnya, pendapatan perkapita, biaya operasional dan tersisa.

c)

Indeks Asset/IA

Indeks

ini

memperhitungkan

nilai

nominal berbagai aset yang

dimiliki

oleh calon peminjam dan mendukung dalam kegiatan usaha yang dijalankan,

nilai

ditentukan atas

dasar harga

sekarang

(harga

beli

-

akumulasi

penyusutan).

Aset

yang

dapat
(34)

diperhitungkan adalah berupa kepemilikan atas berbagai alat transportasi, alat rumah tangga, hasil garapan, dan lainnya.

d)

Indeks Tanah/IT

Indeks

tanah adalah

maksimum pemilikan

tanah

calon

anggota.

Ukuran

yang digunakan memakai indeks maksimum, berbeda dengan lembaga keuangan

lain

yang memakai indeks

minimal.

Seluruh data yang diperoleh menjadi acuan apakah calon anggota layak mendapatkan pinjaman atau tidak.

4)

Pra-Latihan Wajib

Kumpul

Tahapan selanjutnya adalah

pra-LWK,

dimana petugas lapang mengumpulkan calon peserta yang telah dinyatakan lulus

uji

kelayakan untuk membentuk kelompok.

Dalam

pembentukan

kelompok, calon

peserta dipersilahkan

untuk

menentukan

kelompok

masing-masing sesuai keinginan

calon

anggota.

Kelompok

terdiri

dari

5

orang,

kecilnya kelompok

diharapkan akan

lebih

mendekatkan anggota satu sama lainnya dan akan dapat menangkap informasi yang lebih baik daripada kelompok yang besar.

Kelompok

harus dibentuk sendiri

oleh

anggotanya, sebab solidaritas didalam

kelompok akan lebih kuat

apabila mereka

membenhrknya

sendiri. Dalam

satu

kelompok

tidak

diperkenankan adanya hubungan ibu-anak atau hubungan saudara kandung dan para anggota kelompok tersebut

memiliki

rumah yang saling berdekatan atau

tinggal

dalam satu

desa

dalam lingkungan yang berjarak radius

300

meter.

Kelompok

berfrrngsi sebagai perekat. Konsep solidaritas

kelompok

merupakan

ciri

(35)

23

5)

Latihan

Wajib Kumpul

(LWK)

Kegiatan LWKadalahkegiatan latihanuntuk semuacalonnasabah sebagai jaminan

bahwa calon nasabah mengerti prinsip dan prosedur bantuan kredit yang dilaksanakan.

Pelatihan

ini

dilakukan

selama

t

hari

berturut-turut ditempat khusus. LWK

dimaksudkan

untuk

menanamkan pada

diri

calon

anggota

untuk

:

meningkatkan keinginan berprestasi, memperbaiki tingkat hidup kesejahteraan dan harga

diri.

Dalam kegiatan

ini,

diangkat materi-materi berupa

visi misi

program,

tujuan

dan kegunaan

LWK,

peraturan dan sanksi, prosedur mendapatkan dan mengembalikan pinjaman, hak dan kewajiban sebagai anggota, pembentukan kelompok, konsolidasi kelompok dan

uj ian pengesahan kelompok.

6)

Minggon

Minggon

adalah kegiatan pertemuan

kelompok

I

minggu sekali yang dihadiri

petugas lapangan.

Minggon dilakukan

berdasarkan keputusan rembug pusat (yaitu kumpulan 2-8 kelompok). Dalam kegiatan minggon dilaksanakan beberapa kegiatan yang

meliputi

:

a)

Pengajuan

kredit,

prosedur

dimana

pemohon

mendapatkan

kredit

yang

diajukan baik bagi peminjam lama maupun peminjam baru.

b)

Pencairan

kredit,

proses dimana

penyerahan

dana

yang disetujui

untuk
(36)

c)

Pengembalian

cicilan

pinjaman,

proses

dimana

penerimaan

uang

yang

merupakan pinjaman yang diterima,

jumlah

angsuran setiap minggunya telah ditetapkan berdasarkan

jumlah

pinjaman yang didapat.

d)

Transaksi tabungan, adalah

penerimaan

tabungan

dari

nasabah

yang

bersangkutan menyerahkan atau mengambil dana tabungannya.

e)

Pembinaan anggota, adalah kegiatan penyuluhan yang ditujukan bagi kemajuan

usaha yang dijalankan para nasabah.

g.

Produk-produk Grameen Bank :

1)

Produk Pinjaman

Pinjaman

ini

terbagi menjadi

beberapa

jenis

pinjaman

yaitu

pinjaman

dasar,

pinjaman pendidikan, pinjaman perumahan dan pinjaman usaha.

2)

Produk Tabungan dan Dana Pensiun

Tabungan berfungsi sebagai alat penyelamat bagi para anggota ketika mengalami kondisi yang memprihatinkan, selain

itu

sebagai aset bagi para nasabahnya. Grameen Bank menawarkan beberapa

jenis

produk tabungan dengan

tingkat

suku bunga yang menarik

untuk

anggotanya. Setiap anggota Grameen

wajib memiliki

dua rekening tabungan,

yaitu

rekening

tabungan

pribadi

dan

skema tabungan pensiun.

Berikut

berbagai jenis tabungan Bank Grameen :

a)

TabunganPribadi
(37)

25

b)

TabunganPensiun

periode pada tabungan

ini

arrtaralima hingga sepuluh tahun dengan bunga yang lebih tinggi.

c)

Tabungan Asuransi Pinjaman (LISF)

LISF

adalah produk dimana peminjam memberikan

kontribusi

atas sejumlah

uang

berdasarkan

besarnya

pinjaman

yang

memberikan perlindungan

atas

pinjaman yang ada

jikaterjadi

kematian atau adanya keadaan lain.

3)

Asuransi Jiwa

Para keluarga anggota dari peminjam Grameen Bank yang meninggal dunia setiap tahunnya menerima dana manfaat asuransi

jiwa

dengan jumlah keseluruhan 8 juta taka

(U$

119.000-U$ 148.000). Setiap keluarga menerima sedikitnya

sekitar

1.500 taka tergantung berapa lama almarhum menjadi anggota peminjam

di

Grameen Bank.

3.

Grameen Syariah

Grameen

syariah

merupakan

pola

pemberdayaan masyarakat

miskin

melalui

pelayanan simpan

pinjam,

pembiayaan,

pendidikan

dan

pendampingan melalui pengorganisasian perempuuxl secara

berkelompok yang terorganisir

dari

keluarga
(38)

Grameen Bank dan Amanah Ikhtiar Malaysia.22 Perbedaan Grameen dengan Grameen Syariah diantaranya :

Tabel2.2

Perbedaan Grameen Bank dengan Grameen Syariah

B.

Review Studi Terdahulu

1.

Penelitian

dilalokan oleh

Ratna

Marita Eka

C

(2012) Skripsi FSH UIN

SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA yang

berjudul

"Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Sistem Grameen

(Studi

pada

PT

MBK

Ventura dan Koperasi

Baytul

Ikhtiar)".

Penelitian

ini

membahas tentang model pemberdayium yang dilakukan oleh

z2Ratih Ratnasmi, "Pola Grameen Syariah untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Rumah Tangga" , (Skripsi Sl Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, 2010), h.72

No

Grameen Bank Grameen Syariah

I Berdasarkan Bunga Berdasarkan

prinsip

Syariah

(Bagi Hasil)

2 Profit Oriented Profit dan Fallah Oriented

J

Hubungan nasabah

dalam

bentuk debitur-kreditur

Hubungan nasabah

dalam

bentuk kemitraan

4

Transaksi

tidak diikat

dengan

akad apapun

Transaksi diikat dengan akad Syariah

5 Tidak terdapat dewan sejenis Penghimpunan dan penyaluran dana

sesuai fatwa DPS

6 Sumber dana berasal dari pemerintah

Sumber

dana berasal

dari

Dana Amanah (ZIS) [image:38.612.47.531.156.590.2]
(39)

27

kedua lembaga tersebut yang sama-sama menggunakan sistem Grameen

Bank

serta

melihat

kelebihan

dan

kekurangan

masing-masing

lembaga tersebut.

Hasil penelitiannyaterlihat bahwakedua lembaga sama-samamenggunakan sistemtanggung renteng untuk meminimalisasi tunggakan pembiayaan sesuai dengan Grameen Bank, ftrmun terdapat beberapa perbedaan teknis di kedua lembaga tersebut.

2.

Penelitian dilakukan oleh Mega Indah Cinderakasih (2012) Skripsi FISIP

UI

yang

berjudul

o'Program Pemberdayaan Perempuan

Bakrie

Microfinance

(Sebuah

Studi

Penerapan

Model

Grameen

Bank

di

Indonesia)."

Hasil

penelitian ini

memperlihatkan

bahwa prinsip-prinsip prnjarnan Grameen

Bank dan

Bakrie

Microfinance kurang

lebih

sama,

Bakrie

Microfinance

mengadopsi secara penuh tahapan dan tata cara yang digunakan Grameen Bank, hanya saja Bakrie memasukkan

nilai-nilai

korporasi

di

dalam pelaksanaannya.

3.

Penelitian dilakukan oleh

RahmanNidi

Burhan yang berjudul "Grameen Bank

sebagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan (Studi Kasus Penerapan Grameen Bank oleh BPR Prasahabat

di

Desa Cibarusah, Kabupaten Bekasi,

Mei-Juli

2004)"

(Tesis

FISIP

UI).

Hasil

penelitian menunjukkan bahwa metode grameen bank pada BPR Prasahabat sebagai upaya penanggulangan kemiskinan

memiliki

berbagai kelemahan, diantaranya

belum

sepenuhnya menyenflrh masyarakat, cenderung

lebih

bemuansa ekonomi, pemanfaatannya tidak menyebar, dan BPR hanya berfungsi sebagai penyalur

semata.

4.

Penelitian dilakukan

oleh Enny

Syafrida Marpaung,

Ma'mun

Sarma dan
(40)

Grameen

Bank

Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha

Kecil

Masyarakat Pesisir

oleh

Koperasi Lembaga

Ekonomi

Pengembangan

Pesisir

Mikro

Mitra Mina

di Kabupaten

Tuban". Hasil

penelitian adalah proses pemberian

kredit melalui

sistem Grameen

Bank yang

dilaksanakan

oleh Koperasi LEPP-M3

digambarkan pada

beberapa tahapan.

Penerapan

pemberian

kredit

mikro

sistem

Grameen juga

memberikan manfaat bagi keluarga

miskin di

wilayah pesisir, baik manfaat ekonomi maupun sosial masyarakat. Dan kredit mikro pola Grameen Bank yang dilakukan oleh Koperasi

ini

membawa peningkatan pendapatan nyataterhadap usaha kecil.

5.

Penelitian dilakukan

oleh

Dwi

Indah

Kartika

(Tesis

UI)

pada Agustus 2008

hingga Juni 2009

di

Koperasi

Mitra

Usaha

Mandiri

cabang Jatirangas. Penelitian

ini

berjudul

o'Pemberdayaan Perempuan

melalui

Pengelolaan

Kredit

Mikro

Sistem Grameen Bank oleh Koperasi

Mitra

Usaha

Mandiri

cabang Jatirangas (Studi kasus

di

3

desa : Barubug, Situdam , dan Jatiwangi Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang Jawa

Barat)". Hasil

penelitian menggambarkan bahwa perempuan anggota

KMUM

Cabang Jatirangas, Karawang dapat dikatakan berdaya

jika

: a. usaha yang dijalankan

mengalami kemajuan;

b.

berkembangnya

jenis

usaha

menjadi beragam;

c.

bertambahnya aset yang

dimiliki; d.

semakin menigkatnya kesejahteraan komunitas yang tergabung sebagai anggota

KMUM

Cabang Jatirangas Karawang.
(41)

29

(42)

A.

[image:42.612.51.534.90.577.2]

1.

Gambaran Umum Data Penelitian Populasi

Populasi dalam penelitian

ini

adalah penelitian yang telah dilakukan oleh

penulis-penulis

sebelumnya

yang

membahas

tentang

Grameen

Bank.

Hasil

penelitian-penelitian

terdahulu

yang

ditemukan

oleh penulis,

dirasakan

cukup

banyak dalam berbagai bentuk, terdapat dalam bentuk

jurnal,

artikel, hasil seminar, skripsi, tesis dan disertasi. Karena keberagaman bentuk

ini,

penulis membatasi pada

hasil

penelitian yang berbentuk skripsi dan tesis terkait tema Grameen Bank. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 18. Hal

ini

dikarenakan keterbatasan baik yang

dimiliki

oleh

kondisi

internal penulis seperti

tidak

dapat mencakup seluruh

skripsi

dan tesis pada banyak universitas maupun

kondisi

eksternal seperti terbatasnya data dengan

berbagai

kata kunci terkait tema

Grameen

Bank yang

ditemukan

oleh

penulis dilapangan, karena hanya beberapa trniversitas

yang

sudah

melakukan

penelitian bertema Grameen Bank, masalah lainnya adalah seperti universitas tidak lagi memuat koleksi lama dan

tidak

cukup banyak skripsi dan tesis yang sudah

di

publikasi dalam media internet baik skripsi penuh ataupun bagran abstrak.

2.

Sampel

Sampel yang digunakan penulis berjumlah 15 buah dengan 10 skripsi dan 5 tesis

dari

18 datayangtersedia.

l0

skripsi

terdiri

dad

UIN

Syarif Hidayatullah sebanyak 4
(43)

31

penelitian,

Universitas Indonesia sebanyak

1

penelitian,

Universitas

Brawijaya

sebanyak

I

penelitian, STEI Tazkiasebanyak 2 penelitian, dan Institut Pertanian Bogor sebanyak 2 penelitian. Sedangkan 5 tesis

terdiri

dari Universitas Indonesia sebanyak 3

penelitian, dan

Institut

Pertanian

Bogor

sebanyak

2

penelitian.

Teknik

penarikan sampel adalah Purposive Sampling

yaitu

sampel

yang

dipilih

berdasarkan

kriteriq

yaitu

hanya

skripsi dan tesis yang

memuat/mengangkat

permasalahan

tentang penerapan

atau

implementasi atau adopsi

model

Grameen

Bank oleh

Lembaga Keuangan

di

Indonesia.

B.

Data Penelitian

Lima belas (15) data tersebut terdapat 10 lembaga yang

diteliti,

lembaga-lembaga tersebut adalah sebagai berikut :

No

Nama Lembaga Badan Hukum Tahun

Pendirian

I Karya Usaha

Mandin

Yayasan 1989

2 Koperasi Bavtul

Ikhtiar

Koperasi

r999

J

Mitra

Karya Malane Yayasan

t993

4 PT

Mitra

Bisnis Keluarga Ventura Perseroan Terbatas 2003

5

Baytut Tamkin

Tazkia

Madani/Koperasi

Pemberdayaan

Tazkia

Koperasi 2008

6

Karya

Masyarakat

Mandiri

Dompet Dhuafa

Yayasan 2011

7 BPR Parasahabat

Bank

Perkreditan Rakvat

t999

8

Mitra

Usaha

Mandin

Koperasi 199s

9 LEPP

Mikro Mitra Mina

Koperasi 2004
(44)

Sepuluh lembaga

ini

menerapkan dan mengadopsi

model

Grameen

Bank

sebagai

berikut:

1.

Karya

Usaha

Mandiri

Dua

penelitian

membahas lembaga

Karya

Usaha

Mandiri

(KUM).

Hasilnya tahapan pelaksanaan dan model Grameen Bank yang diadopsi oleh lembaga

ini, milik

skripsi Ika

Anggi

Wiasti (2008) tidak jauh berbeda dengan tahapan pelaksanaan yang dijelaskan dalam

skripsi

milik

Dyah

Christi

(1992).

Penelitian

milik

Dyah

Christi merupakan penelitian yang dilakukan lebih awal dari penelitian Ika Anggi Wiasti yaitu pada

tahun

1992,

yang

berbeda dengan

penelitian

sebelumnya adalah

dari

model penerapan Grameen Bank yang dilakukan oleh

KUM

pada tahun 1992 menggunakan

biaya

administrasi sebesar 3,33 Yo sedangkan penelitian yang dilalcukan

Ika

Anggi

Wiasti pada tahun 2008 memakai biaya administrasi sebesar 30% per tahun.

KUM juga

memberikan

pinjaman

kepada kepada

kaum

laki-laki miskin

meskipun

begitu mayoritas

dan prioritas tetap kaum

peremprxm.

Model

operasional

KUM

sebagai berikut:

a.

Proses Penyaluran

Kredit

Survei Lokasi

Tahapan pertama adalah Petugas Lapangan mengumpulkan data mengenai daerah

(45)

33

keseluruhan seperti penduduk, perekonomian, dan budaya yang sesuai dengan tujuan

KUM.

Pertemuan Umum (PU)

Pertemuan yang melibatkan

tokoh

masyarakat, pemerintahan,

tokoh

agama dan calon anggota dilaksanakan

untuk

memberikan

informasi

awal mengenai

KUM

dan mengidentifikasi ketertarikan calon anggota untuk bergabung.

Materi

yang dijelaskan adalah tujuan umum, sasaran, syarat-syarat keanggotan.

b.

Uji

Kelayakan

Dilaksanakan

melalui

wawancara

untuk

memperoleh data dasar

calon

anggota mengenai keadaan rumah, aset yang

dimiliki,

jumlah

anggota keluarga tanggungan, pekerjaan dan pendapatan nasabah.

c.

Kumpulan

Kumpulan adalah sekelompok anggota

terdiri

atas

lima

orang

terdiri

dari tempat

tinggal

yang

berdekatan,

usia

relatif

sama

(maksimum 50 tahun),

tidak

memiliki

hubungan darah, tingkat pendidikan sederajat, status sosial ekonomi tidak jauh berbeda

dan

sanggup

mengikuti

LWK

serta ketentuannya.

Kumpulan

ini

terbentuk dengan terlebih dahulu menyaring penunggak potensial, karena anggota

tidak

mengharapkan adanya ganjalan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Setelah terkumpul

minimal

10
(46)

d.

Latihan

Wajib

Kumpul

(LWK)

[image:46.612.47.531.176.648.2]

LWK

dilakukan selama lima hari (sehari satu

jam)

berturut-turut pada tempat dan waktu yang bersama-sama ditentukan. Selama lima hari calon anggota akan diberikan gambaran mengenai persyaratan dan tata cara pinjaman

KUM,

pemilihan ketua dan sekretaris kumpulan, penentuan anggota

yang

akan memperoleh pinjaman terlebih dahulu (2-2-l),menentukan nama kumpulan, serta menghafal ikrar. Jika anggota tidak mengikuti sehari saja maka dianggap mengundurkan

diri.

e.

Ujian Pengesahan Kumpulan

(UPK)

Bertujuan untuk

mengetahui

kepahaman

calon

anggota mengenai

hak

dan kewajiban, proses prnjaman dan tabungan,

fungsi kelompok dan kumpulan. UPK

diadakan pada hari kelima dalam

LWK.

f.

Rembug Pusat (RP)

RP

adalah federasi

dari

beberapa

kumpulan (dua

sampai enam

kumpulan). Penyerahan uang pinjaman kepada

peminjam dilakukan

dalam

RP

dan disaksikan anggota.

RP

mengadakan rapat

sekali

setiap

minggu

pada tempat dan

waktu

yang ditentukan bersama. Anggota akan memilih ketua dan sekretaris kumpulan yang berhak menjadi ketua dan

wakil

ketua RP. Semua kegiatan

KUM

dilaksanakan pada rapat RP.

Pada pertemuan rembug selalu diawali dan

diakhiri

dengan pembacaan

ikrar

1)

Pengajuan Pinjaman
(47)

35

usulan pinjaman untuk mendapatkan persetujuan dari semua anggota kumpulan dan Rembug Pusat

2)

Penyerahan Pinjaman

Dalam penyaluran

kredit

Grameen dikenal

istilah

2-2-1. Peminjam dikenakan biaya administrasi satu tahun sebesar 30% dan setengah tahun 22,50 . Pembayaran

biaya

administrasi dimasukkan kedalam angsuran mingguan. 5o/o da",i pinjaman akan dimasukkan kedalam dana kelompok.

3)

Pembayaran angsuran

Batas pengembalian pinjaman ada dua pilihan, yang pertama adalah 50 minggu dengan tenggang

waktu

angsuran

2

minggu terhitung

sejak

pinjaman

diterima untuk masa pengembalian satu tahun

dan25

minggu atar25

kali

angsuran sejak angsuran pertama untuk masa pengembaliaan setengah tahun.

2.

IIPK Ikhtiar/Koperasi Baytul

lKhtiar

(48)

a.

Persiapan

Awal

1)

Assesment Wilayah

Koperasi

BAIK

menggunakan

metode

CHI

(Chaspoor

House Index)

untuk mengukur tingkat kemiskinan disuatu daerah. Metode

ini

melihat bagaimana ruta-rata kondisi rumah yang ada disuatu wilayah. Apabila keadaan rata-rata perumahan di suatu wilayah banyak yang semi pennanen atau non-pennanen, maka Koperasi

BAIK

mulai masuk ke daerah tersebut.

2)

Sosialisasi Masyarakat

Dilalokan

dengan cara staf-staf lapangan melihat apakah ada lembaga

lain

yang

sudah melakukan pembiayaan dan menemui tokoh masyarakat untuk menjelaskan hal-hal yang akan dilakukan atau melalui sosialisasi langsung ke masyarakat.

3)

Uji

KelayakanNasabah

Secara umum,

pihak

koperasi

BAIK

telah

memiliki

gambaran siapa saja orang-orang yang menjadi sasaftln program. Pihak koperasi baik mengunjungi rumah calon anggota satu persatu,

ymg

dilihat

adalah kondisi

fisik

rumah anggota. Selain itu, juga mendata ekonomi rumah tangg4 dan pendapatan anggota. Proses

ini

dilakukan melalui wawancara.

4)

Latihan

Wajib

Kelompok
(49)

37

5)

Pembentukan Kelompok

Dalam satu kelompok

terdiri

dari lima

orang

anggota.

Anggota

diberikan kebebasan

dalam

memilih sendiri

kelompok,

tetapi dalam

satu

kelompok

tidak

diperbolehkan hubungan keluarga satu baris.

6)

Kebijakan Kumpulan/Majelis

Semua kegiatan

dilakukan

di

majelis,

berikut

adalah kebijakan

yang

ada pada pertemuan majelis : '3

a)

Pertemuan dilaksanakan sekali setiap pekan.

b)

Lokasi pertemuan ditentukan kelompok berdasarkan hasil musyawarah.

c)

Kegiatan pertemuan

meliputi

:

Setoran (angsuran, tabungan kelompok, tabungan sukarela dan infak).

Penarikan (Tabungan sukarela, tabungan

wajib

kalau

ada

yang keluar

dari keanggotaan).

Pengaj uan piqi aman pembiayaan. Dropping/pencairan pinj aman.

Pendampingan

d)

Satu majelis

terdiri

dari dua sampai dengan empat kelompok, yang

dipimpin

oleh satu ketua majelis.

23 Ratna Marita Eka C, "Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Sistem Grameen (Studi pada PT

(50)

e)

Keanggotaan akan gugur apabila mengundurkan

diri/keluar

atau dikeluarkan

oleh anggota majelis lain dengan kesepakatan bersama.

7)

Pencairan dan pembayaran

pembiayaar

Koperasi

BAIK

menggunakan pola 2-2-1.

Junlah

pembiayaan pertama diberikan sebesar

Rp.

300.000-Rp 500.000,

tiap

anggota mendapatkan

jumlah

pembiayaan berbeda-beda

pada kisaran

tersebut. Pembayaran

cicilan

pembiayaan selama 50

minggu.

Pembayaran

cicilan dimulai

setelah ada kesepakatan berapa

margin

dan

jumlah

cicilan

yang disepakati. Koperasi

BAIK

menggunakan sistem grace period.

Dan dengan sistem Tanggung Renteng

8)

Pendamping Kelompok

Koperasi

BAIK

mengadakan pelatihan koperasi bagi anggota, atau bekerja sama dengan

pihak luar,

mengadakan pertemuan

blok,

memberikan

materi

bagaimana anggota dapat mengorganisir sebuah acara. Koperasi

BAIK

hanya menjadi fasilitator,

dari

acara tersebut koperasi

BAIK

melihat

siapa saja yang

aktif

dan mungkin dapat

diajak

ikut

serta dalam

aktifitas

organisasi

untuk mengikuti

pelatihan dan menjadi anggota koperasi.

3.

Mitra

Karya Malang

Model

Grameen

Bank

yang diadopsi

oleh

Mitra

Karya Malang

adalah sebagai berikut:

a.

Uji

Kelayakan Nasabah

Pertama-tama dilahrkan observasi untuk memperoleh informasi dan peta yang jelas

(51)

39

tahap ini untuk memperoleh daftar nama kepala keluarga, sebaran lokasi rumah tangga, calon-calon anggota binaan yang mempunyai karakter baik menurut key

person,

darr rumahnya saling berdekatan.

Selar{utnya dari daftar tersebut dilalcukan sosialisasi kepada masyarakat potensial

mengenai

progftrm bantuan pinjaman

lunak.

Sesudah

sosialisasi

berlangsung, selanjutnya staf lapang melakukan

uji

kelayakan dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah calon anggota potensial dengan tahapan sebagai berikut :

l)

Langkah awal dilakukan observasi tampilan

fisik

rumah, status kepemilikan rumah

dan luas relatifnya dan adanya penilaian yang dilalrukan yaitu menilai pendapatan dan

nilai

aset.

2)

Kemudian

dilahrkan

wawancara dengan fokus berikut

ini

:

Pertama, menanyakan pendapatan keluarga dan pendapatan per kapita dalam satu bulan. Pendapatan dihitung melalui pengukuran terhadap pendapatan

istri

dan

suami perbulan. Pendapatan rata-rata perkapita rumah tangga dihitung dengan

cara

menjumlahkan seluruh pendapatan

suami

istri

dibagi

dengan

jumlah

anggota rumah tangga yang ada.

Kedua,

nilai

aset.

Nilai

aset dihitung dengan cara menjumlahkan taksiran

nilai

atau harga

dari

beberapa macam barang yang ada

(meliputi

nilai

rumah dan pekarangan, warung atau

toko,

perhiasan emas, temak, peralatan elektronik,
(52)

o

Ketiga,

menyangkut

moral

atau

kejujuran informasi

dari

berbagai

pihak

termasuk tetangga serta terfua

di

daerah setempat.

3)

Apabila

indeks terpenuhi,

berarti calon

tersebut

termasuk

miskin dan

layak

mendapat bantuan

kredit produktif

bila

calon

mempunyai

usaha

harian

atau bermaksud

memulai

usaha.

Untuk

itu

dilakukan interview

mendalam, dan dari

proses kesemua

inilah

akan didapati calon

anggota

peremprxm-perempuan

tergolong

miskin

dengan pendapatan

Rp

18.000-Rp

20.000

per hari,

tinggal diperdesaan dengan luas tanah dan bangunan kurang

dari

15 meter persegi, tidak

memiliki

hewan peliharaan dan parabot elektronik

lain

kecuali

televisi

dan radio, mempunyai pekerjaan non-pertanian dengan penghasilan perhari dan memperoleh

izin

suami.

b.

Pembentukan Kelompok Binaan

Mereka kemudian dikelompokkan masing-masing

terdiri

atas

lima

orang dengan kriteria : (a) Rumah saling berdekatan, (b)Kondisi sosial ekonominya sederajat, dan (c) tidak mempunyai hubungan ibu-anak atau saudara kandung.

c.

Pelaksanaan Latihan

Wajib Kumpul

(LWK)

dilaksanakan satu

jam

sehari selama

jangka waktu minimal tiga hari.

d.

Pelaksanaan Rembug Pusat (Pertemuan Mingguan)

Rembug Pusat

terdiri

dari kumpulan 2-5 kelompok, pertemuan mingguan secara
(53)

4L

minggu sejak pembahasan di kelompok sampai disalurkannya kredit tersebut. Prosedur realisasi pinjaman pada Yayasan

Mitra

Karya adalah 2-2-1. Ada dua jenis pinjaman

di

Yayasan

Mitra

Karya yaitu pinjaman tipe 50 minggu (dengan biaya administrasi 30% pertahun dari

jumlah pokok

pinjaman) dan pinjaman

tipe

25 minggu (dengan biaya

administrasi 20%

pertahun

dari

jwnlah

pokok

pinjaman).Bagi anggota

yang

telah mendapat pinjaman, mereka dikenakan ketentuan potongan

5%

sebagai simpanan

pokok.

Selain

itu

anggota

juga

wajib memiliki

tabungan

wajib

dan tabungan darurat

yang

ditabung setiap

minggu

pada

saat mengangsur

pinjaman

sebagai tabungan

pribadi.

Semua tabungan dimasukkan kedalam rekening yang dinamakan rekening

dana kelompok. Jika salah satu anggota mengundurkan

diri,

ia berhak menarik seluruh tabungan mingguannya

tetapi

tidak

dapat

menarik

simpanan

pokok

5oZ, simpanan

pokok

dapat

ditarik

apabila kelompok bubar atau anggota tersebut keluar dan sudah

ada penggantinya. Pembayaran angsuran boleh dilakukan double atau kelipatan, tetapi kelipatan paling banyak 5 kali. Setiap anggota mempunyai kewajiban tanggung renteng membayar angsuran salah seorang yang tidak mengangsur.

4.

PT

MBK Ventura

PT.

MBK

Ventura hanya menyediakan satu jenis produk yaitu modal kerja dasar.

Modal kerja

ini

dikenakan

bagi hasil

tanpa

jaminan.

Terdapat beberapa tahapan kegiatan dengan sistem Grameen Bank yang dilakukan oleh PT.

Mitra

Bisnis Keluarga
(54)

a.

b.

Persiapan

Awal

Uji

Kelayakan Nasabah

MBK

Ventura menggunakan tiga ukuran penilaian secara berurutan, yaitu :

1)

Indeks Rumah dengan Metode CASHPOR

Dalam penilaian indeks rumah dengan metode cashpor yang menjadi syarat utama bagi calon nasabah adalah rumah tersebut harus

milik

sendiri. Apabila rumah yang ditempati adalah

milik

orang

tuanya

maka orang tua harus mengetahui dan menerima program yang ada.

2)

Estimasi pendapatan sektor informal dengan metode Ganesha

Yayasan Ganesha menciptakan tabel berfungsi mengukur pendapatan ruta-rata.

Dicatat

semua anggota keluarga

yang mengirim atau

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan Grameen Bank I dan Grameen Bank II
Gambar 2.1 Tahapan Pelaksanaan Program Penyaluran Kredit Grameen
Perbedaan Grameen Tabel2.1Bank I dan Grameen Bank II
Gambar 2.1Tahapan Pelaksanaan Program Penyaluran Kredit Grameen
+6

Referensi

Dokumen terkait

jurusan, antara lain jurusan Teknik Mesin, jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik, jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan jurusan Teknik Komputer Jaringan. Setiap

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Hal ini menunjukkan penggunaan probiotik dapat meningkatkan nilai kelangsungan hidup dan daya tubuh pada ikan lele karena nilai SR perlakuan berbeda nyata dengan

Di antara jenis pupuk kandang, pupuk kandang sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, pupuk kandang sapi dapat memberikan beberapa manfaat yaitu

Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Langsung secara Elektronik pada pekerjaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Anak Tuha yang telah

[r]

Saudara atau yang diberi kuasa membawa berkas asli dan 1 (satu) copy dokumen penawaran beserta kelengkapan dokumen kualifikasi sesuai isian tabel kualifikasi yang

Dekan Fakultas llmu Keolahragtuln Universitas Negeri Yogyakarta menugaskan/mengizinkan Saudara yang namanya tersebut di bawah