• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja: studi kasus pada kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja: studi kasus pada kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang."

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

(Studi Kasus pada Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Yoga Kusuma Wardhana NIM: 109081000072

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

(Studi Kasus pada Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Yoga Kusuma Wardhana NIM: 109081000072

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Suhendra,MM Hemmy Fauzan,SE,MM NIP.19711206 2003 12 1 001 NIP.19760822 200701 1 014

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 11 Maret 2014 telah diadakan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Yoga Kusuma Wardhana 2. NIM : 109081000072

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yang Bekerja di Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,11 Maret 2014

1. Yoghi Citra Pratama,M.Si ( ________________ ) NIP. 19830717 201101 1 011 Penguji I

2. Titi Dewi Warninda,SE,M.Si ( ________________ ) NIP.197312212200501 2 002 Penguji II

3. Slamet Riyadi,SE,MM ( ________________ )

(4)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, telah diadakan Ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. Nama : Yoga Kusuma Wardhana 2. NIM : 109081000072

3. Jurusan : Manajemen

5. Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi kasus pada Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,

1. Yulianti,SE,M.Si ___ ( ________________ ) NIP.19820318201101 200 1 Ketua

2. Titi Dewi Warninda,SE,M.Si ( ________________ ) NIP.197312212200501 2 002 Sekretaris

3. Bahrul Yaman,S.OS,M.Si ( ________________ )

NIP.196208181986031001 PengujiAhli

4. Suhendra,Dr,MM_________ ( ________________ ) NIP.19711206 2003 12 1 001 Pembimbing I 5. Hemmy Fauzan,SE,MM___ ( ________________ )

(5)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Yoga Kusuma Wardhana

No. Induk Mahasiswa : 109081000072

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Nopember 2014 Yang Menyatakan,

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

1. Nama : Yoga Kusuma Wardhana 2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober 1991

3. Usia : 23 tahun

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Raya Cisauk No.18 Rt.002/Rw.03 Desa Sampora, Kec. Cisauk Kabupaten Tangerang Banten. Kode Pos : 15345. 6. Telepon : 08988010028

7. E-mail : Yogacsx@yahoo.co.id II. Latar Belakang Pendidikan

1. SD : SD Negeri Sampora 1 (1997-2003) 2. SMP : SMP Negeri 1 Serpong (2003-2006) 3. SMA : SMA Negeri 7 Tangerang Selatan (2006-2009) 4. SI : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2009-2014) III. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : R.Wawan Kastanto,S.IP 2. Ibu : Warnasih

3. Alamat : Jl. Raya Cisauk No.18 Rt.002 Rw.03 Desa Sampora, Kec. Cisauk,

Kabupaten Tangerang. Kode Pos : 15345. IV. Pelatihan dan Seminar yang Diikuti

1. 20 Mei 2010 : Seminar Nasional Insurance Goes To Campus “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi”.

(7)

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of leadership style, motivation and discipline to employee performance. This research was conducted at the District Office Cisauk Tangerang Regency. The samples in this study were all employees, amounting to as much as 40 respondents. This study is a quantitative research and analysis methods of data using multiple linear regression. The results of this study indicate that the variables of leadership style, motivation and discipline significantly influence employee performance. In partial motivation does not significantly affect the performance of employees while variable leadership style and discipline significantly affect the performance of employees at a significance level of less than 0.05 or 5%.

(8)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

(Studi Kasus Pada Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang)

Oleh : Yoga Kusuma Wardhana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini diadakan di Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berjumlah sebanyak 40 orang responden. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Secara parsial variabel motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai sedangkan variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada tingkat signifikansi kurang dari 0,05 atau 5%.

(9)

KATA PENGANTAR “Bismillahirrahmanirrahim”

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan, Sayyidina Muhammad SAW.

Skripsi ini dengan judul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus pada Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang) merupakan karya penulis yang ditujukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta untuk meraih gelar Strata Satu (S1) pada jurusan Manajemen.

Dalam proses pengerjaannya, baik selama penelitian maupun penyusunan, penulis merasa banyak mendapat dukungan yang luar biasa dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

(10)

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Muniaty Aisyah,Dr., Ir., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih Bu atas dukungan dan motivasinya.

4. Bapak Dr. Suhendra,S.Ag, MM selaku pembimbing I dan Bapak Hemmy Fauzan,SE,MM selaku Dosen pembimbing II.Terima kasih atas bimbingan yang bapak berikan yang telah banyak membantu dalam mengoreksi sistematika penulisan hingga selesainya skripsi ini.

5. Terima kasih kepada seluruh dosen-dosen yang telah mendidik dan mengajarkan peneliti serta memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama tujuh semester dan tidak lupa juga untuk seluruh jajaran karyawan FEB atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik dan dapat meningkatkan citra FEB.

6. Bapak Murhadi,SE selaku Camat Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang dan seluruh pegawai Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

7. Kekasih tercinta Siti Astuti, Amd.Keb yang telah memberikan doa dan semangat yang tiada henti hingga selesainya skripsi ini.

(11)

9. Rekan SDM Siti Nurlela, yang sudah banyak membantu dan memberi pelajaran berarti kepada penulis selama proses penulisan.

10.Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwasanya skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi meningkatkan manfaat dari skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi keberhasilan skripsi ini.

Wassalamualaikum,Wr.Wb.

Jakarta, Desember 2014

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C.Tujuan Penelitian ... 8

D.Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan teori ... 9

1. Gaya Kepemimpinan ... 9

a. Pengertian Kepemimpinan ... 9

b. Pengertian Gaya Kepemimpinan ... 10

c. Jenis Gaya Kepemimpinan ... 11

d. Unsur-Unsur Gaya Kepemimpinan ... 13

e. Tanggung jawab dan wewenang kepemimpinan ... 13

2. Motivasi ... 15

(13)

c. Faktor-Faktor Motivasi Kerja ... 17

d. Teori-Teori Motivasi ... 18

3. Disiplin Kerja ... 19

a. Pengertian Disiplin Kerja. ... 19

b. Jenis-Jennis Disiplin Kerja... 20

c. Indikator Disiplin ... 22

d. Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin ... 23

4. Kinerja Karyawan ... 25

a. Pengertian Kinerja Karyawan ... 25

b. Penilaian Kinerja Karyawan ... 26

c. Proses Penilaian Kinerja Karyawan ... 28

B. Keterkaitan Antar Variabel ... 30

1. Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai ... 30

2. Motivasi dengan Kinerja Pegawai ... 31

3. Disiplin Kerja dengn Kinerja Pegawai ... 31

C. Penelitian Terdahulu ... 32

C. Kerangka Pemikiran ... 33

D. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ... 36

B. Metode Penentuan Sampel ... 36

C.Metode Pengumpulan Data ... 37

1. Data Primer ... 37

a. Angket ... 37

2. Data Sekunder ... 38

D.Metode Analisis Data ... 38

1. Uji Kualitas Data ... 38

2. Uji Asumsi Klasik ... 39

3. Analisis Regresi Linear Berganda ... 41

(14)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Objek Penelitian ... 46

1. Fokus, Locus dan Waktu Penelitian ... 46

2. Sejarah Singkat Kantor Kecamatan ... 46

3. Struktur Organisasi ... 50

B. Analisis dan Pembahasan ... 51

1. Uji Validitas ... 51

2. Uji Reliabilitas ... 53

C.Analisis Deskriptif ... 54

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

2. Responden Berdasarkan Usia ... 55

3. Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 55

4. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 56

D.Pembahasan dan Analisis Data ... 56

1. Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan ... 56

2. Deskriptif Variabel Motivasi ... 61

3. Deskriptif Variabel Disiplin ... 66

4. Deskriptif variabel kinerja pegawai ... 72

E. Uji Asumsi Klasik ... 75

1. Uji Multikolinieritas ... 75

2. Uji Normalistas ... 77

3. Uji Heteroskedastisitas ... 77

F. Uji Hipotesis ... 79

1. Uji F ... 79

2. Uji t ... 80

3. Uji Regresi Linier Berganda ... 83

4. Koefisien Determinasi ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A.Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 85

(15)

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Presentase kehadiran pegawai kantor kecamatan cisauk dalam

upacara ... 5

1.2 Presentase pehadiran pegawai kantor kecamatan cisauk ... 6

1.3 Presentase pelayanan pegawai kantor kecamatan cisauk ... 6

2.1 Penelitian terdahulu ... 32

3.1 Operasionalisasi variabel ... 43

4.1 Proses penyebaran dan penerimaan ... 51

4.2 Hasil pengujian validitas ... 52

4.3 Hasil uji reliabilitas ... 54

4.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 55

4.5 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 55

4.6 Karakteristik responden bedasarkan lama bekerja ... 55

4.7 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 56

4.8 Pimpinan dengan kekuasaannya memberikan tugas kepada karyawan ... 56

4.9 Pegawai menyelesaikan tugas dengan baik dan benar ... 57

4.10 Pimpinan memberikan tugas kepada karyawan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan ... 57

4.11 Pimpinan berkomunikasi dengan baik ... 58

4.12 Pimpinan memberikan semangat kepada pegawai ... 58

4.13 Pegawai termotivasi untuk menjalankan tugasnya dengan baik ... 59

4.14 Pimpinan mengikut sertakan pegawai dalam memberikan pendapat dan pengambilan keputusan ... 59

4.15 Pegawai merasa pendapatnya dihargai oleh pimpinan ... 60

4.16 Pimpinan memberikan kepecayaan dan kebebasan kepada pegawai ... 60

4.17 Pegawai menjalankan tugasnya dengan pennuh tanggung jawab ... 61

4.18 Saya merasa nyaman dalam melaksanakan tugas dengan lingkungan kerja yang bersih dan tenang ... 61

(16)

4.20 Supervisi bertindak tegas dan adil dalam memberikan tanggung

jawab dan Hukuman kepada pegawai ... 62

4.21 Saya merasa termotivasi dengan diberikannya jaminan kerja ... 63

4.22 Status dan tanggung jawab kerja yang saya emban cukup jelas ... 63

4.23 Peraturan yang ditetapkan di Kecamatan Cisauk bersifat fleksibel ... 63

4.24 Saya merasa termotivasi dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup ... 64

4.25 Saya bekerja dengan jujur dan benar agar memiliki prestasi yang baik dalam kantor ... 64

4.26 Saya bekerja untuk mendapatkan pengakuan akan status dan hak saya Sebagai pegawai di Kecamatan Cisauk ... 64

4.27 Saya bekerja untuk mendapatkan jabatan yang sesuai dengan yang saya inginkan ... 65

4.28 Saya merasa lelah untuk mulai bekerja dengan kondisi jalan yang Macet menuju ke kantor ... 65

4.29 Saya merasa bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja tanpa adatantangan didalamnya ... 66

4.30 Pegawai merasa tertantang dengan tugas yang diberikan ... 66

4.31 Pegawai merasa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan ... 67

4.32 Pimpinan adalah sosok panutan yang baik ... 67

4.33 Pimpinan memberikan pengawasan yang baik ... 67

4.34 Pegawai merasa puas dengan balas jasa yang diterima ... 68

4.35 Pegawai merasa senang menjalankan tugasnya ... 68

4.36 Pegawai mendapat perlakuan yang adil dari pimpinan ... 68

4.37 Hukuman yang diberikan pimpinan sesuai dengan kesalahan ... 69

4.38 Pimpinan memberikan pengarahan yang baik... 69

4.39 Pimpinan memberikan pengawasan yang baik ... 70

4.40 Sanksi yang diberikan pegawai bersifat mendidik ... 70

4.41 Sanksi yang diberikan kepada pegawai untuk memotivasi ... 70

(17)

4.44 Adanya hubungan yang baik atasan dengan bawahan ... 71

4.45 Adanya hubungan yang baik antar pegawai ... 72

4.46 Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai target yang ditetapkan dengan pengetahuan dan menggunakan metode dan teknik yang tepat ... 72

4.47 Saya mampu menggunakan peralatan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik ... 73

4.48 Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas dengan pengalaman dan pelatihan yang saya miliki ... 73

4.49 Saya mampu memahami permasalahan yang kompleks didalam kecamatan ... 73

4.50 Saya mampu menyesuaikan diri dengan bidang operasional perusahaan secara menyeluruh ... 74

4.51 Saya mampu menjalin kerjasama yang baik dengan rekan kerja ... 74

4.52 Saya mampu memotivasi diri saya untuk lebbih giat bekerja dan berprestasi ... 75

4.53 Saya mampu melakukan negosiasi pekerjaan dengan masyarakat dalam memberikan pelayanan yang baik ... 75

4.54 Hasil Uji Multikolinieritas ... 76

4.55 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 78

4.56 Uji F ... 80

4.57 Uji t ... 81

(18)

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.2 Kerangka Berpikir ... 34

4.1 Struktur Organisasi ... 50

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 77

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur Aparatur Negara bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan memerlukan adanya seorang pemimpin yang selalu mampu untuk menggerakkan bawahannya agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara berdaya guna dan berhasil guna.

(20)

Kepemimpinan mengambil peranan yang sangat penting dalam sebuah kelompok atau organisasi. Dapat dikatakan sangat menentukan, dalam usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Pemimpin membutuhkan sekelompok orang lain, dikenal sebagai bawahan yang digerakan, diarahkan, dibina sedemikian rupa sehingga para bawahan ikut memberikan peranannya dengan cara bekerja secara efektif, efisien, ekonomis dan produktif sebagai bentuk pengabdian kepada organisasi.

Kepemimpinan di kantor kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang dipimpin oleh seorang Camat. Mekanisme pengangkatan kepemimpinan kecamatan di angkat oleh Pejabat Kabupaten (Bupati) bukan melalui mekanisme pemilihan umum oleh rakyat diwilayah Kecamatan tersebut, sehingga kepemimpinan itu selalu patuh dan taat atas aturan-aturan yang ada yang ditetapkan oleh Pemerintahan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten,dan kepemimpinan di kantor kecamatan cisauk kabupaten tangerang kurang improfisasi untuk memberikan motivasi dan menetapkan disiplin kerja kepada staff atau bawahannya, seperti :

1. Kurang memberi masukan-masukan positif kepada pegawai 2. Kurang memberikan semangat kepada pegawai

3. Tidak ada nya kompensasi kepada pegawai

4. Kurang menghargai pendapat/masukan yang diberikan pegawai kepada atasan

5. Kurang mencontohkan sikap disiplin

(21)

Karena kinerja yang baik akan dapat menunjang pencapaian sasaran dan tujuan instansi pemerintahan. Namun seringkali banyak didapat bahwa pimpinan gagal untuk mempengaruhi orang-orangnya untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut dapat dilihat dari :

1. Banyaknya pegawai yang menyalahi atuan prosedur kerja seperti :

banyaknya pegawai yang telat masuk kantor dan pimpinan tidak memberikan teguran atau sanksi yang tegas kepada para pegawainya.

2. Dalam hal pekerjaan pimpinan kurang memberi perhatian atau arahan kepada bawahannya sehingga banyak pekerjaan yang tidak tepat waktu.

3. Pimpinan tidak bisa memberi contoh atau panutan kepada bawahannya, hal ini dapat dilihat dari pimpinan yang sering datang tidak tepat waktu dan jarang berada di kantor, hal tersebut membuat para bawahan terlihat santai karena kurang pengawasan dari pimpinan.

(22)

Cisauk dengan pihak luar baik itu masyarakat ataupun instansi-instansi terkait seperti Bupati ( Kabupaten ), Kepala Desa / Kelurahan di wilayah Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang merupakan kantor Pemerintahan Daerah diwilayah Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, yang bertugas sebagai pelayanan terhadap masyarakat diwilayah nya. Untuk itu para pegawai dituntut mempunyai motivasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Motivasi kerja dapat di pengaruhi faktor atasan atau kepemimpinan dan dapat juga di pengauhi oleh faktor internal pegawai itu sendiri, seperti adanya kebutuhan hidup yang harus di penuhi oleh setiap pegawai, adanya keinginan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan. Kondisi pegawai kecamatan cisauk yang sebagian besar berstatus Pegawai Negeri Sipil kurang mempunyai motivasi dalam menjalankan tugas-tugasnya sehingga banyak sekali tugas-tugas pelayanan masyarakat yang tidak tepat waktu. Hal ini juga dapat di lihat dari banyaknya pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu dan banyaknya pegawai yang menyepelekan tugas atau pekerjaannya, karena walaupun mereka melaksanakan atau tidak melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu mereka tidak dapat bonus atau tidak ada potongan gaji apabila mereka melakukan kelalaian/kesalahan dalam pekerjaan.

(23)

yang sering datang terlambat masuk kerja, adanya sebagian pegawai terlambat mengikuti upacara pagi, adanya pegawai bersikap pasif terhadap pekerjaan, adanya pegawai yang tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya dan masih adanya sebagian pegawai yang meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa keterangan.

Hal ini juga didukung oleh hasil Laporan Badan Kepegawaian Daerah Kecamatan Cisauk.

Tabel.1.1.

Presentase Kehadiran Pegawai Kantor Kecamatan Cisauk dalam Upacara.

Sumber : Laporan Badan Kepegawaian Daerah Kecamatan Cisauk Tahun 2013.

Berdasarkan tabel 1.1. diketahui bahwa rata-rata presentase kedisiplinan Pegawai Kantor Kecamatan Cisauk masih cukup rendah.

Kondisi di atas menimbulkan permasalahan bagi pimpinan untuk memberikan motivasi dan menerapkan disiplin bagi pegawai guna dapat melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Demikian pula perlu menciptakan suatu kondisi yang dapat memberikan kepuasan untuk kebutuhan pegawai, mengingat bahwa motivasi dan disiplin kerja pegawai dimaksud belum optimal dalam pencapaian kinerja yang diharapkan.

(24)

Hal ini juga didukung oleh hasil Laporan Badan Kepegawaian Daerah Kecamatan Cisauk.

Tabel.1.2.

Presentase Kehadiran Pegawai Kantor Kecamatan Cisauk Sumber : Laporan Badan Kepegawaian Daerah Kecamatan Cisauk Tahun 2013.

Berdasarkan tabel 1.2. diketahui bahwa rata-rata presentase kehadiran Pegawai Kantor Kecamatan Cisauk masih cukup rendah.

Tabel.1.3.

Presentase Pelayanan Pegawai Kantor Kecamatan Cisauk.

Sumber : Observasi Sub Bagian Pemerintahan.

(25)

Dorongan seseorang untuk bekerja dipengaruhi adanya tingkat kebutuhan yang berbeda oleh setiap pegawai, sehingga dapat terjadi perbedaan motivasi dalam bekerja.

Kepemimpinan yang diharapkan akan memberikan motivasi dan menerapkan disiplin kerja kepada pegawainya untuk menunjang pekerjaan di kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

Berdasakan data-data dan fenomena-fenomena dalam latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN CISAUK KABUPATEN TANGERANG”.

B. Rumusan Masalah

Menurut Nasution (1995:11) Dalam setiap penelitian umumnya berangkat dari masalah yang memerlukan pembahasannya.

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai ? 2. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai ?

3. Apakah Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai ?

4. Apakah Gaya Kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai ?

C. Tujuan Penelitian

(26)

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat bagi akademis

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan pengkajian di bidang Sumber Daya Manusia.

2. Manfaat Bagi unit Kerja

Diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi bagi pimpinan dan seluruh jajaran khususnya di lingkungan kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang dalam merumuskan kebijaksanaan di dalam meningkatkan kinerja para pegawainya.

3. Bagi Penulis

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Gaya Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pimpinan itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda.Seorang pemimpin harus mengetahui betul fungsi pemimpin dan sekaligus mengetahui unsur-unsur kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi, kemampuan mengajak, mengarahkan, menciptakan dan mencetuskan ide.

(28)

Menurut Ordway Tead dalam buku Kartini Kartono (2010), kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang mempengaruhiorang lain atau suatu kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. b. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pimpinan itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Seorang pemimpin harus mengetahui betul fungsi pemimpin dan sekaligus mengetahui unsur-unsur kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi, kemampuan mengajak, mengarahkan, menciptakan dan mencetuskan ide.

Menurut Prasetyo (2008:171), gaya kepemimpinan adalah bentuk perilaku yang dapat dibuat mengintegrasikan tujuan dengan tujuan individu, maka gaya kepemimpinnan merupakan norma perilaku seseorang yang dipergunakan untuk mempengaruhi orang lain sesuai dengan keinginannya.

(29)

kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.

Berdasarkan beberapa pengertian gaya kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu. c. Jenis Gaya Kepemimpinan

Menurut Umam (2010:278), ada lima jenis gaya kepemimpinan, yaitu gaya autokratis, gaya birokratis, gaya diplomatis, gaya partisipatif dan gaya free rein leader

1) Gaya kepemimpinan autokratis

Pemimpin yang autokratis adalah pemimpin yang memiliki wewenang (authority) dari suatu sumber, pengetahuan, kekuatan atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan ataupun menghukum. Ia menggunakan authority ini sebagai pegangan atau hanya sebagai alat atau metode agar sesuatunya dapat dijalankan serta diselesaikan. “Apa yang dilakukan pemimpin dengan gaya ini

hanyalah memberitahukan tugas seseorag serta menuntut kepatuhan orang secara penuh tanpa bertanya-tanya”.

2) Gaya kepemimpinan birokratik.

(30)

kepada para anggota atau bawahannya apa dan bagaimana sesuatu itu harus dilaksanakan. Akan tetapi, dasar-dasar dari perintah gaya kepemimpinan ini hampir sepenuhnya menyangkut kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yng terkandung dalam organisasi.

3) Gaya kepemimpinan diplomatis

Pada gaya ini dapat dikatakan bahwa seorang pemimpin yang diplomat adalah juga seorang seniman, yang melalui seninya berusaha melakukan persuasi secara pribadi. Jadi, sekalipun ia memiliki wewenang atau kekuasaan yang jelas, ia kurang suka mempergunakan kekuasaannya itu. Ia lebih cenderung memilih cara menjual sesuatu (memotivasi) kepada bawahannya dan mereka menjalankan tugas pekerjaannya dengan baik.

4) Gaya kepemimpinan partisipatif

Pemimpin dengan gaya partisipatif adalah pemimpin yang selalu mengajak secara terbuka kepada bawahannya untuk berpartisipasi atau mengambil bagian secara aktif, baik secara luas atau dalam batas-batas tertentu dalam pengambilan keputusan, pengumuman kebijakan dan metode-metode operasionalnya. Jenis pemimpin ini dapat berupa seorang pemimpin yang benar-benar demokratis.

5) Gaya kepemimpinan free rein leader

(31)

menunggang kuda yang melepaskan kedua kendali kudanya. Walaupun demikian, pemimpin dalam gaya ini bukanlah seorang pemimpin yang benar-benar memberikan kebebasan kepada anggota atau bawahannya untuk bekerja tanpa pengawasan sama sekali. Hal yang dilakukan pemimpin tersebut adalah menetapkan tujuan yang harus dicapai oleh anggota atau bawahannya untuk bebas bekerja dan bertindak tanpa pengarahan atau kontrol lebih lanjut, kecuali apabila mereka memintanya.

d. Unsur-Unsur Gaya Kepemimpinan

Menurut Umam (2010: 271), unsur-unsur dari kepemimpinan adalah : 1) Seseorang atau lebih yang berfungsi memimpin, disebut pemimpin

(leader).

2) Adanya orang lain yang dipimpin.

3) Adanya kegiatan menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran dan tingkah lakunya.

4) Adanya tujuan yang hendak dicapai yang dirumuskan secara sistematis.

5) Berlangsung berupa proses didalam institusi, organisasi atau kelompok.

e. Tanggung jawab dan wewenang kepemimpinan

(32)

1) Memelihara struktur kelompok, menjamin interaksi yang lancar, dan memudahkan pelaksanaan tugas – tugas.

2) Menyingkronkan ideologi, ide, pikiran, dan ambisi anggota kelompok dengan pola keinginan pemimpin.

3) Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota, sehingga mereka bersedia memberikan partisipasi penuh. 4) Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan, bakat dan

produktivitas semua anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.

5) Menegakkan peraturan, larangan,disiplin, dan norma-norma kelompok agar tercapai kepaduan kelompok, meminimalisir konflik dan perbedaan-pebedaan.

6) Merumuskan nilai-nilai kelompok, dan memilih tujuan-tujuan kelompok, sambil menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.

7) Mampu memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan-kebutuhan para anggota, sehingga mereka merasa puas. Juga membantu adaptasi mereka terhadap tuntunan-tuntunan eksternal ditengah masyarakat, dan memecahkan kesulitan-kesulitan anggota kelompok setiap harinya.

(33)

mengatasi kesulitan-kesulitan, dan memudahkan mereka dalam menjalankan tugas-tugas sesuai dengan yang telah ditentukan.

2. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Setiap pegawai memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk bekerja dengan baik, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa berhasil atau tidaknya operasional perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah ditentukan oleh kepemimpinan yang baik dari seorang pemimpin didalam memberikan motivasi kepada karyawannya. Motivasi berperan penting didalam suatu perusahaan, sehingga motivasi dapat diartikan berbeda oleh setiap individu sesuai dengan tempat dan keadaan dari masing-masing individu. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan penulis kutipkan beberapa pendapat mengenai pengertian motivasi.

Menurut Hasibuan (2012:141) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti „dorongan atau daya penggerak‟. Motivasi dalam manajemen hanya ditunjukan pada sumber daya manusia umumnya dan khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.

(34)

yang invisibel yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan (Rivai dan Sagala, 2009:837). Sedangkan menurut Wilson Bangun (2012:313) motivasi adalah suatu tindakan untuk memengaruhi orang lain agar berperilaku (to behave) secara teratur. Motivasi merupakan suatu tugas sebagai

manajer untuk memengaruhi orang lain atau karyawan dalam suatu perusahaan.

Dari beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan mengenai motivasi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi adalah suatu faktor pendorong yang ada didalam diri manusia untuk melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas tertentu. Jika keinginan, kebutuhan dan harapan kerja seseorang bekerja dengan giat dan berprestasi, agar apa yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai.

b. Jenis-Jenis Motivasi

(35)

seperti rasa minat, sikap positif ikut serta, dan kebutuhan tertentu. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar atau bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya, cotohnya seperti motivator dan kesehatan kerja ( Suwanto dan Priansa,2003:175-176).

Menurut Hasibuan (2012:150), ada 2 (dua) jenis motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif (incentive positive), adalah suatu dorongan yang bersifat positif, maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja. Sebaliknya, motivasi negatif (incentive negative), manajer memotivasi dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan memotivasi negatif, semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

c. Faktor-faktor Motivasi Kerja

Ada berbagai macam alasan mengapa manusia bekerja. Apabila kita menerima pandangan yang menyatakan bahwa orang bekerja untuk mendapatkan “imbalan” yang dirumuskan secara luas, maka

(36)

bersifat sangat umum. Motivasi melibatkan faktor-faktor individu (internal) dan faktor-faktor organisasional (eksternal).

Menurut Edy Sutrisno (2007:124-129), faktor-faktor motivasi di kelompokkan kedalam dua kelompok yaitu, faktor eksternal (karakteristik organisasi) dan faktor internal (karakteristik pribadi). Faktor eksternal (karakteristik organisasi) yaitu: kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerja, status dan tanggung jawab, peraturan yang fleksibel. Faktor internal (karakteristik internal) yaitu: keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat memiliki, keinginan untuk memperoleh pengakuan, keinginan untuk berkuasa, kelelahan dan kebosanan. d. Teori-Teori Motivasi

(37)

kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lai, (e) aktualisasi diri, yaitu kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dengan menggunakan kemampuan, keahlian, dan potensi dirinya secara maksimal.

Selain teori kebutuhan Maslow, teori tersebut kemudian dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang terkenal dengan “Teori Motivasi Dua Faktor” yang membicarakan 2 (dua) golongan utama

kebutuhan menutup kekurangan dan kebutuhan pengembangan. Menurut teori ini ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu (1) faktor-faktor yang akan mencegah ketidakpuasan (hygiene factor), yang terdiri dari kemajuan, perkembangan, tanggung jawab, penghargaan, prestasi, pekerjaan itu sendiri.

Menurut Herzberg, mencegah atau mengurangi ketidakpuasan dalam keadaan pekerjaan tidak sama dengan memberikan kepuasan positif. Keduanya itu segi-segi motivasi kerja yang berbeda secara kualitatif. Motivasi bisa diberikan jika digunakan motivator yang berfungsi.

3. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

(38)

sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.

Sedangkan, Menurut Rivai dan Sagala (2011:825) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan oleh para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Definisi lain mengenai disiplin kerja dikemukakan oleh Mangkunegara (2011:129) bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan di atas tampak bahwa disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi, yang di dalamnya mencakup:

1) Adanya tata tertib atau ketentuan-ketentuan 2) Adanya kepatuhan para pengikut

3) Adanya sanksi bagi pelanggar b. Jenis-Jenis Disiplin Kerja

(39)

1) Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.

Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Begitu pula pegawai harus dan wajib mengetahui, memahami semua pedoman kerja serta peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi.

Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.

2) Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.

(40)

memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.

c. Indikator Disiplin menurut Melayu Hasibuan (2012:194-198) 1) Tujuan dan kemampuan, tujuan dan kemampuan ikut

mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.

2) Teladan Pemimpin, Teladan pemimpin sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.

3) Balas Jasa, Balas jasa ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan / pekerjaannya.

4) Keadilan, Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa atau hukuman akan merangsang terciptanya kinerja yang lebih baik.

(41)

6) Sanksi Hukuman, Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang sangat berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.

7) Ketegasan, Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menerapkan aturan-aturan yang ada di dalam perusahaan dan setiap karyawan yang indisipliner akan mendapatkan sanksi atau hukuman yang ditetapkan.

d. Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin PP 53 tahun 2010 Pengertian disiplin PNS PP 53 tahun 2010

Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak di taati atau dilanggar di jatuhi hukuman disiplin.

Telah disebutkan dan dijelaskan pada PP 53 tahun 2010 bagian kedua pasal 17 tentang tingkat dan jenis hukuman disiplin bagi PNS antara lain :

1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari : a) Hukuman disiplin ringan.

(42)

2) Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari :

a) Teguran lisan. b) Teguran tulisan.

c) Pernyataan tidak puas secara tertulis.

3) Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari :

a) Penundaan kenaikan gaji berskala selama 1 (satu) tahun. b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.

c) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

4) Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari :

a) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun.

b) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

c) Pembebasan dari jabatan.

d) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan

(43)

4. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut (Hasibuan, 2007: 34) Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu, sebagian besar organisasi, kinerja para karyawan individual merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasi. Diskusi pembuka tentang jenis pekerjaan dan menjadi seorang pemberi kerja terkemuka menerangkan bahwa seberapa baik para karyawan melakukan pekerjaan mereka mempengaruhi produktivitas dan kinerja organisasional secara signifikan (Mathis dan Jackson, 2009:113).

Menurut (Veithzal dan Sagala, 2010: 548) Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan, kinerja karyawan merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya

(44)

1) Hasil kerja, adalah keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa yang dapat dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasnya.

2) Perilaku kerja, adalah perilaku karyawan yang ada hubungannya dengan pekerjaan. Perilaku kerja dapat digolongkan menjadi perilaku kerja general dan perilaku kerja khusus. Perilaku kerja general adalah perilaku kerja yang diperlukan semua jenis pekerjaan, yaitu disiplin kerja. Sedangkan perilaku kerja khusus adalah perilaku yang hanya diperlukan dalam satu jenis pekerjaan tertentu, yaitu kemampuan bekerjasama.

3) Sifat pribadi yang ada hubungan dengan pkerjaan, adalah sifat pribadi karyawan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu kejujuran.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh anggota organisasi yang mencerminkan adanya suatu keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang di terimanya.

b. Penilaian Kinerja Karyawan

(45)

tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi :

1) Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,metode, teknik, dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.

2) Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke bidang operasional perusahaan secara menyeluruh.

3) Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemapuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakukan negosiasi, dan lain-lain.

Menurut Hasibuan dalam Sinaga (2010:27) kinerja seseorang dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal yaitu:

1) Kesetiaan

Seorang pegawai dikatakan memiliki kesetiaan jika ia melakukan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. 2) Prestasi kerja

(46)

3) Kedislipinan

Sejauh mana pegawai dapat mematuhi peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya.

4) Kreatifitas

Kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

5) Kerja sama

Kerjasama diukur dari kemampuan pegawai dalam bekerja sama dengan pegawai lain dalam menyelesaikan tugas yang ditentukan sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.

6) Kecakapan

Dapat diukur dari tingkat pendidikan pegawai yang disesuaikan dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

7) Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan selesai tepat pada waktunya serta berani memikul resiko pekerjaan yang dilakukan.

c. Proses Penilaian Kinerja Karyawan

(47)

mengusung mekanisme dimana kinerja seorang karyawan dinilai berdasarkan umpan balik dari setiap orang yang memiliki hubungan kerja dengannya yaitu :

1. atasan, 2. rekan kerja, 3. mitra, 4. anak buah, 5. pelanggan.

(48)

mendapatkan umpan balik yang tidak bisa dari sumber-sumber anonim yang mengetahui kinerja anak buah mereka, dan dengan demikian mereka juga bbisa terbebas dari tuduhan melakukan favoritisme. Meskipun demikian, dalam realitanya, metode penilaian 360º tidak berjalan tanpa kontrovesi. Sejumlah penelitian memang menunjukkan adanya korelasi yang positif antara penerapan metode ini dengan peningkatan produktivitas, namun beberapa penelitian lain justru menampilkan adanya korelasi yang negatif di antara kedua faktor tersebut. (Adryanto,2011)

B. Keterkaitan Antara Variabel

1. Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai

(49)

2. Motivasi dengan Kinerja Pegawai

Menurut (Rivai dan Sagala, 2009:837), Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai-nilai tersebut merupakan suatu yang invisibel yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Penelitian yang dilakukan Hidayat (2007:56) menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai mempunyai pengaruh positif yang signifikan dengan kinerja pegawai. Artinya, motivasi kerja pegawai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.

3. Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai

Menurut S.P.Hasibuan (2012:193) disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi / mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.

(50)

C. Penelitian Terdahulu

Table 2.1 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1. Lanjutan

No Peneliti Judul Variabel Model

Analisis Hasil putih (PMKP) di Krai Purwodadi menunjukkan

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan

(51)

Tabel 2.1. Lanjutan

No Peneliti Judul Variabel Model

Analisis Hasil

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah motivasi dan kinerja Karyawan berpengaruh positif terhadap

produktivitas organisasi.

Setelah menganalisa penelitian-penelitian sebelumnya penulis dalam melakukan penelitian ini menitik beratkan kepada bagaimana Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja dapat mempengaruhi kepada kinerja pegawai di kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, sehingga diharapkan masing-masing variabel dalam penelitian ini saling berhubungan.

D. Kerangka Pemikiran

(52)

teori-teori pendukung dan studi kepustakaan mengenai variabel-variabel yang diteliti. Selanjutnya dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang yang menjadi objek dalam penelitian, dimana kuesioner tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan yang mencangkup variabel yang di teliti, yaitu gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja dan kinerja.

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir

GAYA

KEPEMIMPINAN

MOTIVASI

DISIPLIN KERJA

KINERJA

METODOLOGI PENELITIAN

a. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas 2. Uji Realibilitas b. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas 2. Uji Normalitas

3. Uji Heteroskedastisitas c. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (F)

2. Uji Signifikan Parameter Individu (t) d. Uji Linear Berganda

e. Uji Koefisien Determinasi

(53)

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan, terhadap kinerja pegawai.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.

2. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi, terhadap kinerja pegawai.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja pegawai.

3. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel disiplin kerja, terhadap kinerja pegawai.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

4. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai.

(54)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian manajemen sumber daya manusia, penelitian ini menguji dua variabel yaitu independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja, sedangkan variabel dependen adalah kinerja karyawan. Penulis melakukan penelitian pada Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, yang terletak di Jl. Raya Lapan No.1, Cisauk Kabupaten Tangerang. Objek penelitian ini adalah Pegawai Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang yang berjumlah 40 orang.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Pendapat lain menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan unit analisis atau hasil pengukuran yang dibatasi oleh suatu kriteria tertentu (Rochaety, Ety. Tresnanti, Ratih. Madjid Latief, Abdul, 2009:63). Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang yang berjumlah 40 orang.

(55)

ini dilakukan terhadap keseluruhan populasi, karena jumlah pegawai yang ada dikantor tersebut relatif kecil jumlahnya yaitu sebanyak 40 orang pegawai.

C. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggap responden mengenai kinerja yang dilihat dari gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja. Dalam hal ini data diperoleh secara langsung dengan:

a. Angket (Questionnaire)

Angket (Questionnaire) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab. Menurut Ghozali (2011:47) skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Ragu-ragu atau Netral 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

(56)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung, baik berupa keterangan maupun literatur yang berhubungan dengan penelitian dan bersifat melengkapi atau mendukung data primer. Dalam hal ini data sekunder yang digunakan berasal dari penelitian kepustakaan yang dapat memeberikan landasan teori yang diperoleh dari buku-buku teks pendukung, jurnal ilmiah, internet serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan obyek yang diteliti.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data (uji validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 1. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan daya yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sebab berpengaruh pada kualitas data.

a. Uji Validitas

(57)

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas digunakan koefisien Cronbach Alpha (α). Suatu kosntruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam Ghozali, 2011:48).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

a. Uji Multikolinearitas

(58)

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011:139-141).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa Uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. (Ghozali, 2011:160).

Dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal, normalitas residual akan terlihat. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. (Ghozali, 2011:161).

(59)

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal. (Ghozali, 2011:164).

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, diamana :

Keterangan:

Y = Kinerja pegawai α = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien variabel independen X1 = Gaya Kepemimpinan

X2 = Motivasi X3 = Disiplin kerja e = Nilai residual a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

(60)

variabel dependen. Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, setiap tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 saat mengevaluasi model regresi terbaik. (Ghozali, 2011:97).

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen atau terikat. Dengan membandingkan nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha. Dengan kata lain menyatakan bahwa variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. (Ghozali, 2011:98).

c. Uji t (Uji Parsial)

(61)

E. Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Dimensi Indikator

No. seseorang pada saat orang tersebut mencoba

mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. tugas kepada karyawan. 2) Pegawai menyelesaikan

tugas dengan baik dan benar.

1) Pimpinan memberikan tugas kepada karyawan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. 2) Pegawai termotivasi untuk

menjalankan tugasnya

1) Pimpinan mengikut sertakan pegawai dalam memberikan

1) Kondisi lingkungan kerja. 2) Kompensasi yang memadai 3) Supervisi yang baik.

4) Adanya jaminan pekerja.

(62)

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Dimensi Indikator

No. untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai-nilai tersebut

merupakan suatu yang invisibel yang memberikan kekuatan untuk

mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan

5) Status dan tanggung jawab. 6) Peraturan yang fleksibel.

5

1) Keinginan untuk dapat hidup.

2) Keinginan untuk dapat memiliki.

3) Keinginan untuk

memperoleh pengakuan. 4) Keinginan untuk berkuasa. 5) Kelelahan

1) Pegawai merasa tertantang dengan tugas yang

diberikan.

2) Pegawai merasa mampu menyelesaikan tugas yang

1) Pimpinan adalah sosok panutan yang baik. 2) Pimpinan memberikan

pengawasan yang baik.

3 4 3) Balas Jasa 1) Pegawai merasa puas

dengan balas jasa yang diterima.

2) Pegawai merasa senang menjalankan tugasnya

5

6 4) Keadilan 1) Pegawai mendapat

perlakuan yang adil dari pimpinan.

2) Hukuman yang diberikan pemimpin sesuai dengan kesalahan.

7

8

5) Waskat 1) Pemimpin memberikan pengarahan yang baik.

(63)

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Dimensi Indikator

No.

1) Sanksi yang diberikan kepada pegawai bersifat mendidik.

2) Sanksi yang diberikan kepada pegawai untuk memotivasi.

11

12

7) Ketegasan 1) Pimpinan memberikan tindakan yang tegas bagi indisipliner.

2) Pegawai yang melanggar akan dikenakan sanksi.

13

14 8) Hubungan

Kemanusiaan

1) Adanya hubungan yang baik atasan dengan bawahan.

2) Adanya hubungan yang baik antar pegawai. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapaiseorang organisasi, kinerja para karyawan individual 3) Memiliki pengalaman dan

mendapat pelatihan. 2) Mampu menyesuaikan diri

(64)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian.

1. Fokus, Locus dan Waktu Penelitian a. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada masalah gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

b. Locus Penelitian

Penelitian ini bertempat di Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, Jalan Raya Cisauk – Lapan No. 01 Cisauk.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, dimulai dari tanggal 25 Agustus sampai tanggal 25 September 2014.

2. Sejarah Singkat Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang Kecamatan Cisauk terletak di bagian selatan Kabupaten Tangerang dengan luas Wilayah 26.914 Ha, berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

(65)

Sebagian besar kecamatan Cisauk merupakan dataran rendah, dimana wilayahnya memiliki topografi yang relatif datar dengan ketinggian wilayah 65 m di atas permukaan laut, sedangkan curah hujan dalam setahun 164 mm.

Jumlah penduduk suatu daerah merupakan aset dan potensi pembangunan yang besar, manakala penduduk tersebut berkualitas akan menjadi aset yang sangat penting untuk proses pembangunan di wilayah tersebut, sebaliknya dengan jumlah dan pertumbuhan yang pesat tetapi dengan kualitas penduduk yang rendah akan menjadi beban besar bagi proses pembangunan yang akan dilaksanakan.

Jumlah penduduk Kecamatan Cisauk pada Tahun 2012 berjumlah 64.483 jiwa mengalami peningkatan Tahun 2013 berjumlah 65.453 Jiwa, kecenderungan penduduk yang terus bertambah dari Tahun ke Tahun di kecamatan Cisauk selain disebabkan faktor pertumbuhan penduduk secara alamiah, juga tidak terlepas dari kecenderungan penduduk wilayah diluar kecamatan cisauk yang bermukim di wilayah kecamatan cisauk, yang disebabkan oleh daya tarik kecamatan Cisauk yang merupakan Daerah untuk bertempatan tinggal karena dengan adanya sentra industri, perumahan, perdagangan maupun jasa.

(66)

a. Visi

Adapun visi dari Kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang yang termasuk dalam Rencana Kerja Kecamatan Cisauk Tahun 2013 masih menggunakan Visi dan Misi yang tertuang dalam rencana Strategis Kecamatan Cisauk Tahun 2013-2018, adapun Visi dan Misi Kecamatan Cisauk Tahun 2013-2018 adalah : “MEWUJUDKAN MASYARAKAT KECAMATAN CISAUK YANG BERKUALITAS, MANDIRI DAN RELIGIUS“. Yaitu bertujuan : Menjadikan Masyarakat Kecamatan Cisauk yang selalu befikir dalam mengantisipasi tuntutan dimasa depan yang mempunyai sifat positif, berperilaku terpuji, berwawasan dan memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang serta mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan permasalahan, penuh tanggungjawab, percaya diri dan penuh inisiatif serta dapat memperkecil ketergantungan orang lain dengan mempunyai sifat dan perilaku dalam bentuk ketaatan dan pemahaman terhadap nilai-nilai agama yang diyakininya dengan berpedoman kepada agama yang dianutnya.

Visi tersebut menjadi arah Pembangunan 5 (lima) tahun kedepan menuju kondisi ideal yang di inginkan.

b. Misi

(67)

1) Mewujudkan masyarakat yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

2) Mewujudkan masyarakat Kecamatan Cisauk yang cinta damai dan sadar hukum.

3) Mewujudkan sarana perekonomian, transportasi, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olahraga.

4) Mewujudkan masyarakat Kecamatan Cisauk yang sadar arti pentingnya kelestarian lingkungan, kebersihan, keindahan, dan keteriban umum.

5) Mewujudkan kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat Kecamatan Cisauk.

6) Mewujudkan aparatur Kecamatan Cisauk yang disiplin, produktif dan profesional yang mampu menghadapi tantangan dan tuntutan masyarakat berkembang.

7) Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat untuk memelihara dan mendukung program pembangunan Kecamatan Cisauk.

8) Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan agenda- agenda politik.

(68)

3. Struktur Organisasi.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Cisauk

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kecamatan Cisauk yang beralamat di Jalan Raya Lapan No.01 Cisauk,Kabupaten Tangerang. Penelitian ini mengukur apakah ada pengaruh signifikan variabel gaya kepemimpinan,motivasi dan disiplin kerja, terhadap kinerja pegawai. Objek penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Kecamatan Cisauk.

CAMAT CISAUK

KASI TRANTIB KASI

Gambar

Table 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Lanjutan
tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha. Dengan kata lain
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

34 of 2016 on New Tari s for Income Tax on Transfers of and Conditional Sale and Purchase Agreements for Land and/or Buildings, the Regional Government of DKI Jakarta Province has

Santri dalam penelitian ini mayoritas mendapatkan nilai kualitas puasa dan kebaha- giaan yang sedang, dengan adanya hubungan kualitas puasa terhadap kebahagiaan

Hasil uji 6 jam setelah inokulasi menunjukkan bahwa terjadi lignifikasi miselium pada perlakuan menggunakan aspirin yang ditandai dengan adanya... miselium yang berwarna merah

Penyelesaian Sengketa antara PT.Inecda Plantation dengan Masyarakat Adat Sungai Parit dilakukan dengan mediasi pertama kali pada Tanggal 15 Januari 2013 dimediasi

Jadi, menggunakan asumsi-asumsi di atas, didapatkan bahwa untuk memproduksi satu liter metanol nuklir dari air laut, dibutuhkan biaya sebesar Rp 2.359, atau kita bulatkan saja jadi

Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur

Memahami al-Qur’an: Perspektif Baru Metodologi Tafsir Muqarin.. Nasr, Seyyed

Alhamdulillahirrobil ’aalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, serta kenikmatan yang berupa kesehatan sehingga