• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH SISTEM REKRUTMEN DAN IMBALAN TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA

PT. BANK MANDIRI (PERSERO) KANTOR CABANG DAN KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN

OLEH

NADELA FEBRIANA 110502230

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh

Sistem Rekrutmen dan Imbalan terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing

PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor Cabang Medan” adalah benar hasil karya saya

sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau

diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program S1

Reguler Program Studi Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang

diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya, dan apabila di

kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang

ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, September 2015 Yang Membuat Pernyataan

(3)

ABSTRAK

PENGARUH SISTEM REKRUTMEN DAN IMBALAN TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA

PT. BANK MANDIRI (PERSERO) KANTOR CABANG DAN KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari sistem rekrutmen dan imbalan terhadap kualitas kerja karyawan outsourcing pada PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi asosiatif dengan metode analisis regresi linear berganda. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 91 orang responden dengan pengumpulan data primer menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, sistem rekrutmen dan imbalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Secara parsial, masing-masing variabel yakni sistem rekrutmen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja, dan variabel imbalan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja, serta menjadi variabel yang dominan memengaruhi kualitas kerja.

(4)

ABSTRACT

THE EFFECT OF RECRUITMENT SYSTEM AND WAGE TO WORK QUALITY OF OUTSOURCING EMPLOYEES IN BANK MANDIRI

BRANCH AND SUB-BRANCH OFFICES IN MEDAN

This research aim is to analyse the effect of recruitment system and wage to work quality of outsourcing employees in Bank Mandiri Branch and Sub-Branch Offices in Medan. This is an associative research with multiple linear regression analysis. This research took 91 samples with questionnaires as primary data collection method. Research shows that simultaneously, recruitment system and wage are affecting positively and significantly to work quality. Partially, each of variables is affecting positively and significantly to work quality, while wage is the dominant variable among them.

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan

Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor

Cabang Pembantu Medan”, guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang

tua penulis Bachtiar Adlin dan Azizah yang telah membesarkan penulis dengan

penuh kasih sayang dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dan kuliah dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak

bantuan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui kesempatan ini,

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E. selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Sekretaris Departemen Manajemen

(6)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Yulinda Msi. selaku dosen pembimbing yang saya sayangi begitu

baik memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Magdalena Linda Leonita S, SE,MSi selaku dosen pembanding I saya

yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi

saya ini.

7. Kepada Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi USU yang telah mendidik

dan memberikan ilmunya serta seluruh staf dan pegawai yang telah banyak

membantu selama proses penulisan skripsi ini.

8. Terima Kasih Kepada saudara saya Mariyani yang telah memberikan

dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Terima kasih kepada Jaya Kesuma, Fetisya Chaesara Nst, Rahmatika

Khairini,, Irwansyah Parulian Hrp, Sari Dewi Hrp, Lumongga Batubara,

Rizka Muharrani Nst , Dedi Setiawan, Adinda Andini, Indah Lestari,

Mahirah Ferin Arina, Achmad A Trisatya, Mulya, Arya Anggarawin,

Sukma Fadli dan teman lainnya dari Jurusan Manajemen yang telah

membantu penulis.

Medan, September2015

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Tinjauan Pustaka ... 11

2.1.1 Sistem Rekrutmen ... 11

2.1.1.1 Defenisi Sistem Rekrutmen ... 11

2.1.1.2 Proses Rekrutmen ... 13

2.1.1.3 Tujuan Rekrutmen ... 15

2.1.2 Imbalan ... 18

2.1.2.1 Defenisi Imbalan ... 18

2.1.2.2 Tujuan Imbalan ... 19

2.1.3 Kualitas Kerja ... 23

2.1.3.1 Defenisi Kualitas Kerja ... 23

2.1.3.2 Manfaat Penilaian Kualitas Kerja ... 24

2.1.3.3 Hubungan Sistem Rekrutmen dan Imbalan terhadap Kualitas Kerja ... 25

2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

2.3 Kerangka Konseptual ... 29

2.4 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian... 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Batasan Operasional... 32

3.4 Definisi Operasional ... 33

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 36

3.6 Populasi dan Sampel ... 36

3.6.1 Populasi ... 36

3.6.2 Sampel... 36

(8)

3.9.1 Uji Validitas ... 39

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 40

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.11 Metode Analisis Data ... 41

3.11.1 Model Analisis Deskriptif ... 41

3.11.2 Model Regresi Berganda... 41

3.11.3 Uji-F (Uji Simultan) ... 42

3.11.4 Uji-t (Uji Parsial) ... 43

3.11.5 Uji Koefisien Determinan (R2) ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 47

4.2 Hasil Penelitian ... 47

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif ... 47

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.2.3 Uji Hipotesis ... 63

4.3 Pembahasan... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Karyawan PT. Bank Mandiri KC dan KCP Medan ... 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 35

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 36

Tabel 3.3 Populasi ... 37

Tabel 3.4 Proportionate Random Sampling ... 39

Tabel 3.5 Uji Validitas ... 42

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas ... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 48

Tabel 4.2 Karakteristik Responden ... 48

Tabel 4.3 Karakteristik Responden ... 49

Tabel 4.4 Karakteristik Responden ... 50

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban ... 51

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban ... 53

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban ... 55

Tabel 4.8 Kolomogorov Smirnov ... 59

Tabel 4.9 Glejser ... 62

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas ... 62

Tabel 4.11 Uji F ... 64

Tabel 4.12 Uji t ... 65

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah Cabang dan Net Profit PT. Bank Mandiri ... 5

Gambar 1.2 Grafik Survei Kepuasan Pegawai ... 6

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 30

Gambar 4.1 Normalitas ... 59

Gambar 4.2 Scatterplot... 59

(11)

ABSTRAK

PENGARUH SISTEM REKRUTMEN DAN IMBALAN TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA

PT. BANK MANDIRI (PERSERO) KANTOR CABANG DAN KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari sistem rekrutmen dan imbalan terhadap kualitas kerja karyawan outsourcing pada PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi asosiatif dengan metode analisis regresi linear berganda. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 91 orang responden dengan pengumpulan data primer menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, sistem rekrutmen dan imbalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Secara parsial, masing-masing variabel yakni sistem rekrutmen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja, dan variabel imbalan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja, serta menjadi variabel yang dominan memengaruhi kualitas kerja.

(12)

ABSTRACT

THE EFFECT OF RECRUITMENT SYSTEM AND WAGE TO WORK QUALITY OF OUTSOURCING EMPLOYEES IN BANK MANDIRI

BRANCH AND SUB-BRANCH OFFICES IN MEDAN

This research aim is to analyse the effect of recruitment system and wage to work quality of outsourcing employees in Bank Mandiri Branch and Sub-Branch Offices in Medan. This is an associative research with multiple linear regression analysis. This research took 91 samples with questionnaires as primary data collection method. Research shows that simultaneously, recruitment system and wage are affecting positively and significantly to work quality. Partially, each of variables is affecting positively and significantly to work quality, while wage is the dominant variable among them.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien. Pencapaian tujuan secara efektif dan efisien haruslah dicapai

guna pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, serta guna menciptakan

keunggulan bersaing dengan para pesaing.

Pencapaian tujuan yang efektif dan efisien sangat tergantung terhadap

lingkungan internal perusahaan. Sumber daya manusia sebagai salah satu

komponen lingkungan internal perusahaan mempunyai peran yang sangat krusial

dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pencapaian tujuan perusahaan akan semakin efektif apabila didukung oleh

sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam melaksanakan pekerjaan

dan tanggung jawabnya sesuai yang telah ditetapkan oleh perusahaan. DeCenzo

dan Robbins (2010:37) mengungkapkan bahwa kualitas kerja atau kinerja

merupakan fungsi dari dua faktor, yakni kemampuan dan kemauan seseorang

dalam bekerja dan mencapai tujuan yang diinginkan, baik perusahaan maupun

pribadi. Setiap karyawan harus memiliki kemampuan dan keterampilan, serta

kemauan sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya.

Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas hanya akan tercapai

apabila perusahaan mampu menemukan dan menempatkan orang-orang yang

(14)

keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang selalu lebih besar dari

ketersediaan sumber daya manusia memaksa perusahaan untuk melakukan proses

rekrutmen. Rekrutmen adalah proses mencari sumber daya manusia yang

dibutuhkan oleh perusahaan (DeCenzo dan Robbins, 2010:134). Sedangkan

Mathis (2010:178) menyatakan bahwa rekrutmen adalah proses mencari sumber

daya berkualitas untuk bekerja dalam perusahaan.

Sistem rekrutmen yang ditetapkan perusahaan sangat berpengaruh

terhadap kualitas kerja karyawan itu sendiri. Sebagaimana yang dinyatakan oleh

Mathis (2010:178) bahwa “recruiting should not just be seen as an expense, but

as part of overall HR planning and strategy, different system led to different

workforce quality”, atau yang berarti bahwa proses rekrutmenjangan hanya dilihat

sebagai pengeluaran perusahaan, melainkan bagian dari keseluruhan perencanaan

dan strategi manajemen sumber daya manusia, perbedaan sistem rekrutmen akan

memberikan dampak berbeda terhadap kinerja. Sistem rekrutmen yang efektif

akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Salah satu faktor yang menentukan kualitas kerja adalah imbalan atau

kompensasi. Armstrong (2012:324) menjelaskan bahwa imbalan (rewards)

memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan ketika perusahaan

menerapkan pencapaian kinerja yang tinggi sebagai budaya perusahaan. Imbalan

akan memberikan dampak kepada kualitas kerja yang baik dan bagaimana

(15)

Armstrong (2012:325) menjelaskan “a reward recognizes a person’s

contribution. Perople are rewarded financially for the job thay are in and, often

for the level of their performance, competence or skill, or for their service in the

job. They can also also receive non-financial rewards such as recognition, praise

or the opportunity to develop and learn new skills. Imbalan merupakan pemberian

hasil dari pekerjaan seseorang. Orang diberikan imbalan materil atas

pekerjaannya, atau kemampuan, keterampilan, atau kompetensinya, bahkan

jasanya. Imbalan dapat juga berupa immaterial, seperti pengakuan orang lain,

pujian, dan kesempatan untuk mengembangkan ilmu baru.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah salah satu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perbankan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan kegiatan utama adalah

menghimpun dana dari masyarakatdan memberikan kredit kepada masyarakat

yang membutuhkan, yang merupakan bank dengan aset terbesar di Indonesia. PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk juga merupakan bank dengan jumlah cabang dan

jaringan terluas yang tersebar di seluruh Indonesia (Bank Mandiri, Februari 2015).

Perkembangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk bergantung kepada

sumber daya manusia yang ada di perusahaan, baik dari tingkat jabatan tertinggi

sampai dengan terendah. Kepemilikan sumber daya manusia yang berkualitas,

sangat bergantung kepada proses pertama dalam manajemen sumber daya

manusia, yakni merencanakan dan merekrut karyawan.PT. Bank Mandiri

(16)

outsourcing. Karyawan outsourcing pada PT. Bank Mandiri (Persero) adalah

karyawanCustomer Service dan Teller.

Sehubungan untuk selalu menjaga kinerja dan performa Bank, setiap

karyawan Bank Mandiri akan selalu dipantau dan dievaluasi kinerjanya, demi

terciptanya kinerja pegawai yang seuai dengan standar perusahaan, bahkan

melebihinya, guna mempercepat pencapaian tujuan dan tumbuh kembang

perusahaan. Bank Mandiri menggunakan metode penilaian kinerja yang dibagi

menjadi 3 golongan, yakni karyawan bergolongan A (Istimewa), B (Baik), dan C

(Cukup). Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata kinerja karyawanoutsourcing PT. Bank

Mandiri (Persero) Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Medan:

Tabel 1.1

Data Kinerja Karyawan OutsourcingPT. Bank Mandiri KC dan KCP Medan Kantor Cabang /

KCP / KK

Kinerja Karyawan Outsourcing (Teller dan Customer Service)

2012 2013 2014

A B C A B C A B C

KC Imam Bonjol 8 16 0 16 8 0 12 12 0

PLN Wil. III 4 2 0 5 1 0 2 4 0

Pertamina 3 3 0 4 2 0 4 2 0

Katamso 10 10 0 16 4 0 8 12 0

JW Marriott 6 2 0 6 2 0 2 6 0

Simpang Pos 6 2 0 6 2 0 6 2 0

Pulau Pinang 10 10 0 15 5 0 12 6 2

Balaikota 10 12 0 14 10 0 8 14 2

Lap. Merdeka 8 14 0 14 8 0 10 12 2

Ahmad Yani 5 1 0 6 0 0 3 3 0

G. Krakatau 2 4 0 6 0 0 5 1 0

Priority P. Pinang 8 0 0 8 0 0 7 0 1

Pusat Pasar 6 0 0 6 0 0 5 0 1

Asia 8 12 0 20 2 0 6 16 2

Letda Sujono 6 12 0 16 2 0 10 8 0

Pulo Brayan 7 7 0 8 6 0 7 7 0

Sukaramai 12 2 0 10 4 0 7 6 1

Cirebon 2 12 0 9 5 0 5 8 1

(17)

Sisingamangaraja 6 2 2 3 5 3 3 8 2

USU 5 1 0 3 3 0 0 5 1

G. Subroto Bisnis 3 3 0 3 3 0 0 5 1

Medan Marelan 2 4 0 1 5 0 0 5 1

Gatot Subroto 5 3 0 9 2 3 0 11 3

Kirana 6 2 0 2 5 1 0 6 2

Taman Setiabudi 4 2 0 2 2 2 0 5 1

S. Parman 0 0 0 0 2 2 0 5 1

Total 185 150 8 245 100 13 145 195 30

Total Karyawan OS 343 orang 358 orang 370 orang Persentase 53.94 47.73 2.33 68.44 27.93 3.63 39.19 52.70 8.11 Sumber: Bank Mandiri KC dan KCP Medan

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat dilihat pada tahun 2014 terjadi

penurunan kinerja karyawan outsourcing PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor

Cabang dan Cabang Pembantu Medan, yakni karyawan dengan Kinerja A

(Istimewa) mengalami penurunan dari tahun 2013 sebesar 68.44% (245 orang)

menjadi 39.19% (145 orang) pada tahun 2014. Kemudian jumlah karyawan

dengan kinerja C (Cukup) mengalami peningkatan dari 2013 sebanyak 13 orang

(3.63%) menjadi 30 orang (8.11%) pada 2014. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi

penurunan yang signifikan pada kinerja karyawan outsourcing pada PT. Bank

Mandiri KC dan KCP Medan.

Penurunan kinerja yang signifikan ini ditengarai terjadi karena kesalahan

pada sistem rekrutmen karyawan. Proses rekrutmen yang dilakukan oleh Bank

Mandiri dimulai dengan mencari sumber-sumber calon tenaga kerja berkualitas,

yang mana biasanya akan ikut serta dalam Job Fair yang diselenggarakan oleh

pihak penyedia tenaga kerja atau bekerjasama dengan universitas yang berada di

daerah Sumatera Utara. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan seluruh tahap

(18)

Kemudian setelah itu, calon karyawan menandatangani kesepakatan kerja dengan

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Adapun PT. Bank Mandiri (Persero) memiliki

dua opsi kepada karyawan baru, ada karyawan yang langsung menjadi karyawan

tetap dengan sebutan ODP (Officer Development Program), dan ada juga yang

menjadi Teller dan Customer Service dengan status karyawan outsourcing.

Berikut adalah data karyawan outsourcing PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor

Cabang dan Cabang Pembantu Medan:

Tabel 1.2

Data Karyawan Outsourcing PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk KC dan KCP Medan

Kantor Cabang / KCP / KK

Jumlah Karyawan Outsourcing (Teller dan Customer Service)

2012 2013 2014

CS TLR JLH CS TLR JLH CS TLR JLH

KC Imam Bonjol 10 14 24 10 14 24 10 14 24

PLN Wil. III 3 3 6 3 3 6 3 3 6

Pertamina 3 3 6 3 3 6 3 3 6

Katamso 8 12 20 8 12 20 8 12 20

JW Marriott 4 4 8 4 4 8 4 4 8

Simpang Pos 4 4 8 4 4 8 4 4 8

Pulau Pinang 8 12 20 8 12 20 8 12 20

Balaikota 8 14 22 10 14 24 10 14 24

Lap. Merdeka 8 14 22 8 14 22 10 14 24

Ahmad Yani 3 3 6 3 3 6 3 3 6

G. Krakatau 3 3 6 3 3 6 3 3 6

Priority P. Pinang 4 4 8 4 4 8 4 4 8

Pusat Pasar 3 3 6 3 3 6 3 3 6

Asia 10 10 20 10 12 22 10 14 24

Letda Sujono 8 10 18 8 10 18 8 10 18

Pulo Brayan 6 8 14 6 8 14 6 8 14

Sukaramai 6 8 14 6 8 14 6 8 14

Cirebon 6 8 14 6 8 14 6 8 14

Iskandar Muda 8 10 18 8 10 18 8 12 20

P. Kemerdekaan 5 8 13 5 8 13 5 8 13

Kapt. Muslim 4 4 8 4 4 8 4 4 8

Zainul Arifin 6 6 12 6 6 12 6 8 14

Sisingamangaraja 5 5 10 5 6 11 5 8 13

USU 3 3 6 3 3 6 3 3 6

G. Subroto Bisnis 3 3 6 3 3 6 3 3 6

Medan Marelan 3 3 6 3 3 6 3 3 6

(19)

Total 153 190 343 159 199 358 162 208 370

Pertumbuhan - - - 6 9 15 3 9 12

Sumber: Bank Mandiri KC dan KCP Medan

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa sejak tahun 2012 sampai

dengan 2014 Bank Mandiri (Persero) telah melakukan rekrutmen karyawan baru

sebanyak 15 karyawan pada 2013, kemudian 12 karyawan pada 2014.

Penambahan karyawan baru yang signifikan ini, apabila dibandingkan dengan

Tabel 1.1 mengenai kinerja karyawan, maka dapat diketahui bahwa penambahan

jumlah karyawan juga tidak memperbaiki kinerja karyawan outsourcing PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Medan.

Penurunan kualitas kerja karyawan Bank Mandiri Kantor Cabang dan

Cabang Pembantu ini diduga dikarenakan oleh sistem rekrutmen yang dilakukan

oleh perusahaan lebih mementingkan kuantitas karyawan yang direkrut

dibandingkan dengan kualitas karyawan, yang terlihat dari penambahan jumlah

karyawan tahunan juga tidak mampu mendongkrak kualitas kerja karyawan

tersebut. Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan kerjasama dengan Perusahaan

Penyedia Jasa Tenaga Kerja (Outsourcing Company), yang mana perusahaan

tersebut yang melakukan proses rekrutmen dan seleksi. Pelaksanaan sistem

rekrutmen yang berbeda dan tidak dilaksanakan secara penuh oleh Bank Mandiri

diduga menjadi salah satu faktor terjadinya ketidaksesuaian atau kurangnya

kinerja karyawan outsourcing tersebut.

Pengukuran kualitas kerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

(20)

memegang prinsip competitivenes dan fairness. Reward kepada pegawai yang

bersifat finansial maupun non-finansial selalu dievaluasi setiap periode untuk

tetap mempertahankan daya saing bank. (www.bankmandiri.co.id)

Imbalan yang diberikan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang

dan Cabang Pembantu Medan terdiri dari gaji pokok, bonus, dan tunjangan

pendukung yang disesuaikan dengan jabatan dan status karyawan itu sendiri.

Sebagaimana yang dijelaskan pada Tabel 1.3 berikut untuk gaji awal diterimanya

menjadi karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang dan Cabang

Pembantu Medan:

Tabel 1.3

Data Imbalan Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk KC dan KCP Medan

Imbalan Outsourcing Karyawan Tetap

Gaji Pokok Rp. 2.600.000,- Rp. 2.700.000

Tunjangan dan Bonus Disesuaikan dengan Kinerja Disesuaikan dengan Kinerja

Lembur Rp. 25.000,- / jam Rp. 30.000,- / jam

Tunjangan Kesehatan Pribadi Pribadi + Pasangan + 3 anak

Sumber: Bank Mandiri KC dan KCP Medan

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa jumlah gaji pokok yang

diterima setiap karyawan outsourcing pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk KC

dan KCP Medan. Dapat dilihat bahwasanya terjadi beberapa perbedaan antara

karyawan outsourcing dengan karyawan tetap, terutama di bagian gaji pokok yang

berbeda sebesar Rp. 100.000,- dan uang lembur berbeda Rp. 5.000,- / jam.

Kemudian tunjangan kesehatan juga berbeda, di mana karyawan outsourcing

hanya mendapatkan tunjangan kesehatan untuk dirinya sendiri, tetapi karyawan

(21)

outsourcing tidak ingin meningkatkan kualitas kerjanya, sebagai bentuk kritikan

terhadap tim manajemen PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang dan

Cabang Pembantu Medan.

Perbedaan-perbedaan antara karyawan tetap dan outsourcing yang telah

dijelaskan sebelumnya, memang sudah diketahui dan dipahami oleh karyawan,

baik karyawan outsourcing maupun tetap, namun permasalahan yang sering kali

timbul adalah kecemburuan yang dimiliki oleh karyawan outsourcing yang

merasa bahwa mereka merupakan ujung tombak pelayanan sebuah bank, mengapa

justru mereka yang memiliki status karyawan outsourcing yang memiliki gaji dan

fasilitas yang lebih rendah dibanding karyawan tetap.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis merasa

tertarik untuk meneliti lebih lanjut, bagaimana pengaruh sistem rekrutmen

pegawai dan imbalan terhadap kualitas kerja karyawan outsourcingPT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Medan. Berangkat

dari uraian tersebut maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang

berjudul:

“Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan terhadap Kualitas Kerja KaryawanOutsourcing PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

untuk lebih memperjelas permasalahan sebagai dasar penulisan penelitian

(22)

rekrutmen dan imbalan berpengaruh terhadap kualitas kerja karyawan PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem rekrutmen dan imbalan

terhadap kualitas kerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang

dan Cabang Pembantu Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

perusahaan terutama yang berkaitan dengan sistem rekrutmen,

imbalan, dan kualitas kerja karyawan.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak ilmu

pengetahuan dan pembelajaran serta pengaplikasian di bidang

manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya

manusia.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi enelitian

selanjutnya dan juga sebagai pertimbangan bagi organisasi yang ingin

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Sistem Rekrutmen

2.1.1.1 Defenisi Sistem Rekrutmen

Menurut Sukirno (2004:98) rekrutmen adalah proses menarik orang-orang

yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang

belum terisi, yang terbagi atas rekrutmen internal dan eksternal. Rekrutmen

internal merupakan promosi karyawan yang ada di dalam organisasi yang

tujuannya untuk menjaga karyawan dan memepertahankan karyawan yang

memiliki kinerja baik. Rekrutmen eksternal melibatkan usaha menarik

orang-orang dari luar organisasi untuk mengisi lowongan pekerjaan.

Rekrutmen adalah proses mencari sumber daya manusia yang dibutuhkan

oleh perusahaan (DeCenzo dan Robbins, 2010:134). Sedangkan Mathis dan

Jackson (2010:178) menyatakan bahwa rekrutmen adalah proses mencari sumber

daya berkualitas untuk bekerja dalam perusahaan.

Schermerhorn (2012:329) menjelaskan rekrutmen adalah serangkaian

aktivitas untuk menarik pelamar-pelamar bertalenta ke suatu organisasi. Ada tiga

tahapan khusus dalam proses rekrutmen, yaitu: (1) mengiklankan lowongan kerja,

(2) kontak awal dengan kandidat-kandidat pekerja yang potensial, dan (3)

penyaringan untuk mendapatkan pelamar-pelamar yang yang berpotensi

(24)

Nawawi (2002:171) menjelaskan bahwa terdapat 4 (empat) sikap yang

berbeda di lingkungan organisasi/perusahaan dalam melakukan rekrutmen.

Keempat sikap tersebut adalah:

1. Sikap pasif tanpa diskriminasi, sikap ini dimaksudkan adalah komitmen

para eksekutif di lingkungan organisasi/perusahaan untuk meniadakan

perbedaan dan memperlakukan secara sama dalam mengangkat, menggaji,

dan memberikan promosi bagi para calon dan para pekerja.

2. Rekrutmen berdasarkan perbedaan, rekrutmen dilakukan secara aktif

mengelompokkan para pelamar, dengan hanya menerima kelompok

tertentu.

3. Rekrutmen berdasarkan prioritas, rekrutmen dilakukan dengan

mendahulukan atau memprioritaskan kelompok tertentu.

4. Rekrutmen dengan penjatahan, rekrutmen dilakukan dengan menetapkan

jatah untuk kelompok tertentu.

Berdasarkan keempat sikap tersebut, keputusan dalam rekrutmen dan

pengaturan staff sebaiknya dilakukan berdasarkan kasus masing-masing.

Dengan demikian, ras dan jenis kelamin yang sering menjadi masalah,

dapat dijadikan salah satu faktor saja dalam mengambil keputusan untuk

(25)

2.1.1.2 Proses Rekrutmen

Menurut Mathis dan Jackson (2010:183) proses rekrutmen meliputi

beberapa poin penting, yaitu :

1. Penyusunan strategi untuk merekrut

Di dalam penyususan strategi ini, departemen sumber daya manusia

bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan,

bagaimana karyawan akan direkrut, di mana, dan kapan.

2. Pencarian pelamar-pelamar kerja

Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan

sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang

ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak

perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya

ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber

perekrutan external seperti sekolah, universitas.

3. Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok (penyaringan)

Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan

individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi

pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya

untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga

(26)

4. Pembuatan kumpulan pelamar

Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang

telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan

merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.

Menurut Moekijat (2002:22-31) dalam proses rekrutmen ada beberapa

karakteristik yang sering digunakan saat ini, diantaranya Job Analysis, Job

Description, Job Specification, Job Evaluation, dan Job Classification. Berikut

uraiannya :

1. Job Analysis (Analisis Jabatan)

Analisis jabatan adalah suatu metode untuk memperoleh fakta-fakta yang

tepat mengenai jabatan-jabatan secara langsung dan intensif.

2. Job Description (Uraian Jabatan)

Uraian jabatan adalah suatu uraian tertulis mengenai jabatan-jabatan

seseorang dan mengandung kewajiban-kewajiban, tanggung

jawab-tanggung jawab, pekerjaan yang dilakukan dan perlengkapan yang

dipergunakan.

3. Job Specification

Spesifikasi jabatan adalah catatan tentang kualitas minimal yang

diperlukan oleh karyawan memangku atau mengerjakan sesuatu perkerjaan

tertentu. Pentingnya kegunaan spesifikasi jabatan adalah sebagai dasar

pencarian calon karyawan (penarikan, penempatan, pemindahan dan

(27)

4. Job Evaluation (Penilaian Jabatan)

Penilaian jabatan adalah suatu cara menilai jabatan-jabatan dengan titik

berat utama pada informasi yang digunakan untuk menentukan skala-skala

pembayaran. Pentingnya penilaian jabatan adalah untuk:

a. Menggolongkan karyawan dengan sepantasnya.

b. Mengawasi standar-standar upah untuk karyawan-karyawan baru,

pemindahan-pemindahan dan kenaikan jabatan.

c. Mengawasi perubahan-perubahan dalam struktur pembayaran

d. Memudahkan dalam menghitung dan membuat anggaran karyawan.

e. Mengawasi bagian-bagian dalam suatu perusahaan utnuk menentukan

bahwa pembayaran-pembayaran, upah dan gaji mereka tidak diluar

rencana.

5. Job Classification (Penggolongan Jabatan)

Penggolongan jabatan merupakan proses yang berhubungan dengan

penentuan atau penunjukan jabatan-jabatan kepada bermacam-macam

bagian fungsional, tingkat-tingkat atau skala-skala pembayaran atas dasar

penilaian jabatan. Penggolongan jabatan adalah pengelompokan jabatan

yang mempunyai nilai sama.

2.1.1.3 Tujuan Rekrutmen

DeCenzo dan Robbins (2010:134) menyatakan proses rekrutmen memiliki

beberapa tujuan, antara lain:

(28)

terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi

organisasi.

2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan

karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan

akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk

akal.

3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover

effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan

pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif

terhadap perusahaan.

2.1.1.4 Faktor-Faktor Rekrutmen Karyawan

Beberapa prinsip perlu diterapkan secara efektif agar rekrutmen yang

realistik menemukan pelamar yang diinginkan, yaitu:

a. Humas rekrutmen. Kemampuan memikat pelamar yang memenuhi syarat

dipengaruhi oleh kesan publiknya,

b. Perekrut yang efektif. Keberhasilan aktifitas rekrutmen perusahaan sangat

dipengaruhi oleh kompetensi perekrut dibandingkan faktor tunggal

lainnnya,

c. Pengaruh pasar tenaga kerja. Proses rekrutmen dipengaruhi oleh kondisi

pasar tenaga kerja. Disaat perekonomian bertumbuh pesat dan angka

pengangguran rendah, perekrutan sangatlah sulit,

(29)

kemampuan perekrut memikat para pelamar untuk pekerjaan ynag

ditawarkan,

e. Penyaringan. Setelah berbagai lamaran kerja diterima, lamaran tersebut

haruslah disaring guna menyisihkan individu-individu yang tidak

memenuhi syarat.

f. Kelompok pelamar. Kelompok pelamar terdiri atas individu-individu yang

telah menunjukkan minat dalam mengejar lowongan kerja dan mungkin

merupakan kandidat yang lain untuk posisi.

Menurut Simamora (2001:246) untuk menciptakan suatu sistem

rekrutmenyang efektif para manajer dan manajer sumber daya manusia, sebaiknya

menerapkan beberapa hal, antara lain:

1. Mendiagnosis seefektif mungkin (berdasarkan kendala waktu, sumber

daya finansial, dan ketersediaan staff pelaksana yang ada) faktor-faktor

lingkungan dan organisasional yang mempengaruhi posisi yang perlu diisi

dan aktivitas rekrutmen.

2. Membuat deskripsi, spesifikasi, dan standar kinerja yang rinci.

3. Menentukan tipe individu-individu yang sering dikaryakan oleh organisasi

dalam posisi yang sama.

4. Menentukan kriteria-kriteria rekrutmen.

5. Mengevaluasi berbagai saluran dan sumber rekrutmen

6. Menyeleksi sumber rekrutmen yang kemungkinan menghasilkan kandidat

(30)

sumber tersebut, termasuk penulisan iklan, menjadwalkan program

rekrutmen.

8. Menyeleksi saluran rekrutmen yang paling efektif biaya.

9. Menyusun rencana rekrutmen yang mencakup daftar aktivitas dan

daftaruntuk menerapkannya.

2.1.2 Imbalan

2.1.2.1 Definisi Imbalan

Imbalan adalah balas jasa yang diberikan kepada para tenaga kerja, karena

tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi

kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(Sastrohadiwiryo, 2002: 181). Triton (2010:123) menyatakan bahwa imbalan

adalah satu upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan prestasi

kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan. Kompensasi dapat berupa

upah per jam, hari atau gaji yang bersifat periodik. Selanjutnya Rizky (2001:9)

menyatakan bahwa imbalan mempunyai cakupan yang lebih luas dari upah atau

gaji. Imbalan mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk pekerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.Sastrohardiwiryo

(2002:181) menyatakan kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang

diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut

telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Hariandja (2002:224) menyatakan bahwa

(31)

berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan lainnya seperti tunjangan

kesehatan, tunjangan hari kerja, uang makan, uang cuti dan sebagainya.

2.1.2.2 Tujuan Imbalan

Armstrong (2012:252) menjelaskan bahwapemberian imbalan/kompensasi

bertujuan untuk menarik karyawan dari luar perusahaan, mempertahankan

karyawan yang memiliki kualitas yang baik, memotivasi karyawan, serta sebagai

upaya untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lebih lanjut Armstrong (2012:252)menambahkan bahwa pemberian

imbalan dalam suatu organisasi harus diatur agar menjadi sistem yang baik dalam

organisasi. Dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menghargai prestasi kerja

Pemberian imbalan yang memadai adalah suatu penghargaan terhadap

prestasi kerja para pegawai sesuai dengan yang diinginkan organisasi.

2. Menjamin keadilan

Dengan adanya imbalan yang baik akan menjamin adanya keadilan

diantara pegawai dalam organisasi.

3. Mempertahankan pegawai

Dengan imbalan yang baik para pegawai akan lebih betah bertahan bekerja

pada organisasi.

4. Memperoleh karyawan yang bermutu

Dengan imbalan yang baik akan menarik lebih banyak calon pegawai dan

(32)

5. Pengendalian biaya

Dengan imbalan yang baik akan mengurangi pelaksanaan rekrutmen. Hal

ini berarti penghematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi pegawai baru.

6. Memenuhi peraturan

Imbalan yang baik merupakan tuntutan suatu perusahaan.

2.1.2.3 Jenis-Jenis Imbalan

Menurut Ardana dan Sriathi (2008:145) imbalan terbagi atas dua jenis, yaitu:

a. Imbalan instristik, yakni jenis imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan itu

sendiri, meliputi:

1. Penyelesaian tugas.

Dampak yang dirasakan seseorang dengan penyelesaian tugasnya dengan

baik adalah imbalan dirinya sendiri.

2. Pencapaian prestasi.

Pencapaian prestasi berkaitan dengan kemampuan untuk menyelesaikan

tujuan yang menantang. Dimana penetapan yang lebih menantang dapat

meningkatkan prestasi kerja.

3. Pertumbuhan pribadi

Pertumbuhan pribadi pada dasarnya berkaitan dengan kemampuan dan

peluang yang tersedia bagi karyawan untuk mengembangkan keahlian

dan kariernya.

b. Imbalan ekstristik, yakni jenis imbalan yang tidak berkaitan dengan

(33)

1. Imbalan finansial.

Imbalan finansial dapat berbentuk gaji, upah, atau bonus. Dimana gaji

bersifat rutin dan tetap setiap bulan apakah pekerja masuk kerja atau

tidak, sedangkan bonus berkaitan dengan prestasi karyawan yang

mutakhir, dimana pemberiannya diberikan pada prestasi-prestasi tertentu

yang mampu diraih oleh karyawan.

2. Jaminan sosial (fringe benefit)

Jaminan sosial meliputi haritua, asuransi tenaga kerja, biaya dirumah

sakit, biaya perumahan dan lain sebagainya.

3. Profit sharing

Pada dasarnya profit sharing dapat mendorong partisipasi dari para

pekerja dengan memberikan bagian tertentu dari laba perusahaan yang

bentuknya bisa berupa kas maupun saham.

4. Penghargaan atau pengakuan

Prestasi yang baik perlu mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas

jerih payah karyawan yang telah mereka sumbangkan pada organisasi.

5. Promosi

Promosi merupakan pemindahan secara vertical ke jenjang yang lebih

tinggi yang disertai dengan adanya kenaikan tanggung jawab dan

imbalan.

2.1.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Imbalan

(34)

internal maupun eksternal, menurut Ardana (2008:145) faktor-faktor tersebut yang

mempengaruhi antara lain:

1. Faktor-Faktor Internal yang mempengaruhi antara lain:

a. Kemampuan perusahaan untuk membayar

Perusahaan bisa memberikan imbalan yang sesuai dengan prestasi

ditunjukkan oleh masing-masing pekerja, pengalamannya atau tingkat

pendidikannya.

b. Eksistensi dari Serikat Pekerja

Keberadaan Serikat Pekerja dalam suatu perusahaan sangat membantu

pekerja dalam meminta haknya bagi perusahaan.

c. Karakteristik Pekerja

Pemberian imbalan harus disesuaikan dengan berat/ringannya beban kerja

ataupun tanggung jawab yang dipikul oleh pekerja, termasuk kondisi

tempat kerja ataupun besarnya resiko untuk mendapatkan kecelakaan kerja

bagi pekerja tersebut.

2. Faktor-Faktor Eksternal yang mempengaruhi antara lain:

a. Keadaan pasar tenaga kerja

Kondisi tenaga kerja yang ada di pasar tenaga kerja seringkali punya

pengaruh yang besar dalam menentukan besarnya imbalan yang akan

(35)

b. Biaya hidup

Besarnya imbalan perlu disesuikan dengan biaya hidup. Hal ini

menyebabkan besarnya imbalan, seringkali ditentukan berdasarkan daerah

dimana perusahaan berada.

c. Peraturan Pemerintah

Seperti diketahui pemerintah, dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja

telah menetapkan adanya gaji/upah minimum yang disusun berdasarkan

kebutuhan hidup.

2.1.3 Kualitas Kerja

2.1.3.1 Definisi Kualitas Kerja

Noe et al. (2011:225) menyatakan bahwa kualitas kerja mengacu pada

kualitas sumber daya manusia yang meliputi:

1. Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang

lebih berorientasi pada intelejensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu

yang luas yang dimiliki karyawan.

2. Keterampilan (Skill), kemampuan dan penguasaan teknis operasional di

bidang tertentu yang dimiliki karyawan.

3. Abilities yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang

dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan,

kerjasama dan tanggung jawab.

Noe et al. (2011:225) menyatakan bahwa meskipun setiap organisasi

(36)

Kualitas kerja disebut juga dengan kinerja, yang mempunyai makna yang

luas, tidak hanya sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja

berlangsung. Wibowo (2007:7) menyatakan kinerja adalah tentang melakukan

pekerjaan dan hasil yang diraih dari pekerjaan tersebut, tentang apa yang

dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Menurut Mangkunegara

(2000:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung

yang diberikan. Dalam mencapai kinerja yang baik seharusnya dilakukan pula

perumusan untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai sebuah organisasi atau

perusahaan. Dengan adanya perumusan tujuan perusahaan akan tercipta

harmonisasi antara pekerjaan dan pekerja di bidang pekerjaan itu sendiri yang

pada akhirnya akan memunculkan performa kinerja yang baik dari karyawan

dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

2.1.3.2 Manfaat Penilaian Kualitas Kerja

Armstrong (2012:250) menyatakan bahwa kontribusi atau hasil penilaian

merupakan sesuatu yang bersifat bermanfaat bagi perancanaan

kebijakan-kebijakan organisasi. Kebijakan organisasi dapat menyangkut aspek individual

dan aspek organisasional. Secara terperinci manfaat penilaian kualitas kerja bagi

organisasi adalah:

1. Penyesuaian kompensasi.

2. Perbaikan kinerja.

(37)

4. Pengambilan keputusan dalam penempatan promosi, motivasi,

pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

5. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kerja

Kualitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang

berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain, seperti tingkat

pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan

kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja,

teknologi, sarana produksi, manajemen, dan prestasi.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kerja karyawan

(Sutrisno, 2011:102-104), yaitu :

a. Pelatihan

b. Mental dan kemampuan fisik karyawan

c. Hubungan antara atasan dan bawahan

d. Disiplin kerja

e. Pemberian imbalan

f. Jaminan sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kerja dapat disimpulkan

menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:

1. Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, tempramen,

(38)

2. Faktor yang ada di luar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara,

penerangan, waktu istirahat, lama kerja upah, bentuk organisasi,

lingkungan sosial dan keluarga.

2.1.3.4 Indikator Kualitas Kerja

Sutrisno (2011:104-105) menjelaskan bahwa untuk mengukur kualitas

kerja diperlukan suatu indikator sebagai berikut:

1. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas, kemampuan

seseorang karyawan sangat bergantung pada keterampilsn yang

dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja.

2. Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan

salah satu yang dapat dirasakan dengan baik oleh yang mengerjakan

maupun yang meningkmati hasil pekerjaan tersebut.

3. Semangat kerja

Merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini

dapat dilihat dari etos kerja dan hasik yang dicapai dalam satu hari

kemudian dibadingkan dengan hari sebelumnya.

4. Efektifitas

Tingkat sejauh mana suatu organisasi memenuhi tujuan-tujuannya

tanpa pemborosan yang dikeluarkan kepada pekerja.

(39)

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang digunakan.

2.1.3.5 Hubungan Sistem Rekrutmen dan Imbalan terhadap Kualitas Kerja

Armstrong (2012:251) menyatakan bahwa meskipun setiap organisasi

berbeda pandangan tentang standar dari kualitas kerja pegawai, tetapi pada intinya

efektifitas dan efisiensi menjadi ukuran yang umum. Dengan demikian dapat

dikatakan kualitas kerja dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi pekerjaan

yang dilakukan oleh sumber daya manusia. “Sistem rekrutmen dipergunakan guna

menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.”

Dengan tertutupinya kekurangan yang ada dalam perusahaan maka efektifitas

kerja pegawai akan meningkat.

Armstrong (2012:166) menyatakan untuk dapat meningkatkan

performance quality (kualitas kerja) ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh

perusahaan yaitu dengan menyeleksi orang yang tepat dan menempatkannya

sesuai dengan kemampuannya, memberikan pelatihan atau training, memberikan

insentive atau bonus dan mengaplikasikan atau menerapkan teknologi yang dapat

membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Insentif atau bonus

merupakan bagian dari imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada sumber

daya manusia. Dengan kata lain imbalan dapat membantu meningkatkan efisiensi

(40)
[image:40.595.113.512.127.756.2]

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil

X Y

Agung (2006) Hubungan Kompensasi terhadap kualitas kerja karyawan pada PT Barisan Baja Perkasa Medan

Kompensasi Kualitas kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi pada PT Barisan Baja Perkasa Medan mempunyasi hubungan yang kuat dan positif terhadap kualitas kerja karyawan. Harahap, Rudi Hariyanto (2007) Analisis Sistem Rekrutmen Dalam Meningkatkan Kinerja pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan Sistem rekrutmen Kinerja karyawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa system rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan Yurensa, M. Reza (2010) Analisis Sistem Rekrutmen Dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada Sumatera Eye Centre (SMEC) Sistem Rekrutmen Imbalan Kualitas kerja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sistem rekrutmen (X1) dan variabel imbalan (X2) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan pada Sumatera Eye Centre (SMEC). Hameed, Abdul. (2014) Impact of Compensation on Employee Performance (Empirical Evidence from banking Sector in

Salary, Rewards, Indirect Compensation Employee Performance Compensation has positive impact on employee

(41)

Omolo, Jonathan W, et al. (2012)

Effect of

Recruitment and Selection of Employees on the Performance of Small and Medium Entreprises in Kenya Recruitment, selection, sourcing

Performance There was a significant positive correlation between recruitment and selection to performance

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Kuncoro (2003:4) kerangka konseptual adalah pondasi utama

dari proyek penelitian, hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang

secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah

yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey

literatur.

DeCenzo dan Robbins (2010:37) mengungkapkan bahwa kualitas kerja

atau kinerja merupakan fungsi dari dua faktor, yakni kemampuan dan kemauan

seseorang dalam bekerja dan mencapai tujuan yang diinginkan, baik perusahaan

maupun pribadi. Kualitas kerja yang baik hanya akan terjadi apabila ada

faktor-faktor pendukungnya seperti sistem rekrutmen yang menempatkan the right man

on the right place dan imbalan yang sesuai dengan performance (kinerja) dari

karyawan tersebut.

Armstrong (2012:166) menyatakan untuk dapat meningkatkan

performance quality (kualitas kerja) ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh

perusahaan yaitudengan menyeleksi orang yang tepat dan menempatkannya sesuai

(42)

efektifitas kerja. Insentif atau bonus merupakan bagian dari imbalan yang

diberikan oleh organisasi kepada sumber daya manusia.

Moekijat (2002:28) menjelaskan bahwa sistem rekrutmen yang

dilaksanakan dengan strategi yang baik dan sesuai dengan standar perusahaan

akan memberikan hasil berupa karyawan yang sesuai untuk menduduki posisi

lowongan pekerjaan tersebut. Kemudian menurut Sutrisno (2011:102-104)

pemberian imbalan yang cukup memenuhi kebutuhan karyawan akan

meningkatkan kualitas kerja, yaitu imbalan intrinsik, maupun imbalan ekstrinsik.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Yurensa (2010) yang

menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sistem rekrutmen dan

imbalan terhadap kualitas kerja. Penelitian lain yang dilakukan oleh Omolo (2013)

juga menyatakan bahwa ada pengaruh antara sistem rekrutmen yang baik dengan

kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan skema sistematis

kerangka konseptual sebagai berikut:

Sistem Rekrutmen

(X1)

Imbalan (X2)

[image:42.595.170.466.541.710.2]
(43)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

hipotesis dari penelitian ini adalah Sistem Rekrutmen dan Imbalan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan pada PT. Bank Mandiri

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eskplanasi asosiatif,

yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting dan

Situmorang, 2008:57). Variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah

variabel sistem rekrutmen (X1), dan variabel imbalan (X2), terhadap variabel kualitas kerja (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor

Cabang dan Cabang Pembantu Medan yang beralamat di Jalan Pulau Pinang No 1

Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2015

sampai dengan Juli 2015.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan

tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu

membatasi masalah yang dibahas yaitu hanya pada pengaruh sistem rekrutmen

dan imbalan terhadap kualitas kerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Medan dimana variabel yang dianalisis

sebagai berikut:

(45)

3.4 Definisi Operasional

Tujuan utama pemberian definisi operasional adalah suatu definisi yang

diberikan kepada variabel dengan cara memspesifikasikan tau memberikan arti,

ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk

memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur

suatu variabel. Dalam penelitian ini hipotesis menghubungkan antara variabel

motivasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan, dimana variabel yang

diteliti adalah:

Variabel bebas yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, yang

terdiri dari:

1. Sistem Rekrutmen (X1) adalah proses mencari sumber daya berkualitas untuk bekerja dalam perusahaan. Data sistem rekrutmen yang diukur

adalah:

1. Dimensi Proses Rekrutmen (Mathis dan Jackson, 2010:83)

a. Strategi Rekrutmen

b. Pencarian Internal

c. Pencarian Eksternal

2. Dimensi Penempatan (Moekijat, 2002:22-31)

a. Job Description

b. Job Specification

(46)

2. Imbalan (X2) adalahbalas jasa yang diberikan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan

pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Data imbalan yang diukur adalah:

1. Dimensi Imbalan Intrinsik (Ardana, 2008:145)

a. Penyelesaian Tugas

b. Pencapaian Prestasi

c. Pertumbuhan Pribadi

2. Dimensi Imbalan Ekstrinsik (Ardana, 2008:145)

a. Imbalan Finansial

b. Jaminan Sosial

c. Profit Sharing

d. Penghargaan dan Pengakuan

Variabel terikat yang nilainya tergantung pada variabel lain, yakni:

1. Kualitas Kerja (Y) adalah kemampuan dan kemauan seseorang karyawan

dalam bekerja dan mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Data

kualitas kerja yang diukur adalah:

1. Dimensi Pelaksanaan Pekerjaan (Sutrisno, 2011:99-100)

a. Pengetahuan

b. Keterampilan

(47)

2. Dimensi Pencapaian Tujuan (Sutrisno, 2011:99-100)

a. Efektifitas

[image:47.595.114.495.191.712.2]

b. Efisiensi

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Sistem Rekrutmen

(X1)

serangkaian aktivitas untuk menarik pelamar-pelamar bertalenta untuk bergabung dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan Proses Rekrutmen

1. Strategi Rekrutmen 2. Pencarian

Internal 3. Pencarian

Eksternal

Likert

Penempatan

1. Job

description 2. Job

Specification 3. Job

Evaluation 4. Job

Classification

Imbalan (X2)

balas jasa yang diberikan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan Imbalan Intrinsik

1. Penyelesaian Tugas 2. Pencapaian

Prestasi 3. Pertumbuhan

Pribadi

Likert

Imbalan Ekstrinsik

1. Imbalan Finansial 2. Jaminan Sosial 3. Profit Sharing 4. Penghargaan

dan Pengakuan Kualitas Kerja (Y) kemampuan dan kemauan seseorang dalam bekerja dan mencapai tujuan yang diinginkan, baik perusahaan maupun pribadi. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pengetahuan 2. Keterampilan 3. Semangat

Kerja Likert

Pencapaian Tujuan

1. Efektifitas 2. Efisiensi

(48)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu

dengan menyusun jangkauan skor dalam skala Likert. Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang

kejadian atau gejala sosial (Sugiyono, 2004:132). Penelitian ini memberikan lima

alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5

untuk keperluan analisis kuantitatif. Penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut

[image:48.595.133.477.335.479.2]

ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju / Strongly Agree (SS) 5

2 Setuju / Agree (S) 4

3 Kurang Setuju / Neither Agree nor Disagree (KS) 3

4 Tidak Setuju / Disagree (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju / Strongly Disagree (STS) 1

Sumber: Sugiyono, 2004:88 dan Sekaran, 2003:197

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen

unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan (Ginting dan

Situmorang, 2008:128). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan

PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Medan yang

(49)
[image:49.595.142.509.111.558.2]

Tabel 3.3 Populasi Kantor Cabang / KCP / KK

Tahun 2014

Customer

Service Teller

Jumlah Karyawan

KC Imam Bonjol 10 14 24

PLN Wil. III 3 3 6

Pertamina 3 3 6

Katamso 8 12 20

JW Marriott 4 4 8

Simpang Pos 4 4 8

Pulau Pinang 8 12 20

Balaikota 10 14 24

Lap. Merdeka 10 14 24

Ahmad Yani 3 3 6

G. Krakatau 3 3 6

Priority P. Pinang 4 4 8

Pusat Pasar 3 3 6

Asia 10 14 24

Letda Sujono 8 10 18

Pulo Brayan 6 8 14

Sukaramai 6 8 14

Cirebon 6 8 14

Iskandar Muda 8 12 20

P. Kemerdekaan 5 8 13

Kapt. Muslim 4 4 8

Zainul Arifin 6 8 14

Sisingamangaraja 5 8 13

USU 3 3 6

G. Subroto Bisnis 3 3 6

Medan Marelan 3 3 6

Gatot Subroto 6 8 14

Kirana 4 4 8

Taman Setiabudi 3 3 6

S. Parman 3 3 6

Total 162 orang 208 orang 370 orang

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap

dapat menggambarkan populasinya (Ginting dan Situmorang, 2008:151). Sekaran

(2003:267) menjelaskan sampel adalah proses memilih jumlah elemen dari

(50)

sampel dimana peneliti menggunakan sampel dari populasi dengan rumus:

� = �

1 +� (�)2

Di mana:

n: Jumlah sampel

N: Ukuran populasi

e: Taraf kesalahan

Sehingga jumlah sampel menjadi:

� = 370

1 + 370(0,1)2 = 90.90

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 91 orang.

Jumlah sampel sebanyak 91 orang ini akan dibagi secara proporsional sesuai

dengan cabang masing-masing, dengan menggunakan teknik proportionate

random sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi yang

dilakukan dengan proporsional. Rumus proportionate random sampling menurut

Sekaran (2003:267) adalah:

�� =��

� × �

Di mana:

ni: anggota sampel pada proporsi i

Ni: populasi ke i

n: sampel yang diambil dalam penelitian

N: populasi total

(51)
[image:51.595.143.509.114.564.2]

Tabel 3.4

Proportionate Random Sampling

Kantor Cabang / KCP / KK

Tahun 2014 Jumlah Karyawan Proportionate Random Sampling Sampel

KC Imam Bonjol 24 24 / 370 x 91 6

PLN Wil. III 6 6 / 370 x 91 2

Pertamina 6 6 / 370 x 91 2

Katamso 20 20 / 370 x 91 5

JW Marriott 8 8 / 370 x 91 2

Simpang Pos 8 8 / 370 x 91 2

Pulau Pinang 20 20 / 370 x 91 4

Balaikota 24 24 / 370 x 91 6

Lap. Merdeka 24 24 / 370 x 91 6

Ahmad Yani 6 6 / 370 x 91 2

G. Krakatau 6 6 / 370 x 91 2

Priority P. Pinang 8 8 / 370 x 91 2

Pusat Pasar 6 6 / 370 x 91 2

Asia 24 24 / 370 x 91 6

Letda Sujono 18 18 / 370 x 91 4

Pulo Brayan 14 14 / 370 x 91 3

Sukaramai 14 14 / 370 x 91 3

Cirebon 14 14 / 370 x 91 3

Iskandar Muda 20 20 / 370 x 91 4

P. Kemerdekaan 13 13 / 370 x 91 3

Kapt. Muslim 8 8 / 370 x 91 2

Zainul Arifin 14 14 / 370 x 91 3

Sisingamangaraja 13 13 / 370 x 91 2

USU 6 6 / 370 x 91 2

G. Subroto Bisnis 6 6 / 370 x 91 2

Medan Marelan 6 6 / 370 x 91 2

Gatot Subroto 14 14 / 370 x 91 3

Kirana 8 8 / 370 x 91 2

Taman Setiabudi 6 6 / 370 x 91 2

S. Parman 6 6 / 370 x 91 2

Total 370 orang 91 orang

3.7 Jenis Data Penelitian

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan

(52)

memperolehnya langsung dari karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor

Cabang dan Cabang Pembantu Medan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dengan mempelajari berbagai tulisan, artikel, jurnal, majalah, surat kabar,

informasi dari perusahaan, maupun dari internet yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak yang mempunyai

wewenang dalam memberikan keterangan yang penulis butuhkan. Wawancara

menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide.

2. Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.

3. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang

(53)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2004:175) uji validitas dilakukan untuk menguji

apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas

menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya

diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya

mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya

dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari

pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek

yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Data yang diperoleh melalui

kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji validitas ini akan mengambil 30

orang karyawan di luar sampel karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Kantor

Cabang dan Cabang Pembantu Medan. Adapun 30 orang sampel untuk uji

validitas ini tidak akan dimasukkan kembali menjadi sampel untuk penelitian

yang berjumlah 91 orang responden. Untuk memperoleh hasil yang terarah

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung ≥ rtabel , maka pernyataan dinyatakan valid, 2. Jika rhitung< r tabel , maka pernyataan dinyatakan tidak valid,

3. rtabel pada sampel (n) sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0, 361.

4. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total.

(54)
[image:54.595.143.479.110.554.2]

Tabel 3.5 Uji Validitas

No Pernyataan R hitung R tabel Validitas

1 P1 0.579 0.361 Valid

2 P2 0.483 0.361 Valid

3 P3 0.656 0.361 Valid

4 P4 0.612 0.361 Valid

5 P5 0.408 0.361 Valid

6 P6 0.693 0.361 Valid

7 P7 0.419 0.361 Valid

8 P8 0.482 0.361 Valid

9 P9 0.670 0.361 Valid

10 P10 0.383 0.361 Valid

11 P11 0.367 0.361 Valid

12 P12 0.557 0.361 Valid

13 P13 0.504 0.361 Valid

14 P14 0.643 0.361 Valid

15 P15 0.718 0.361 Valid

16 P16 0.547 0.361 Valid

17 P17 0.578 0.361 Valid

18 P18 0.552 0.361 Valid

19 P19 0.720 0.361 Valid

20 P20 0.611 0.361 Valid

21 P21 0.503 0.361 Valid

22 P22 0.556 0.361 Valid

23 P23 0.480 0.361 Valid

24 P24 0.376 0.361 Valid

25 P25 0.636 0.361 Valid

26 P26 0.461 0.361 Valid

27 P27 0.615 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan

telah valid dikarenakan nilai r hitung dari setiap pernyataan > r tabel, maka

kuesioner dapat dilanjutkan pada tahapan uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2012:79) Reliabilitas adalah indeks yang

(55)

yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

pengukur tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji

validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan aplikasi Software SPSS 20 for Windows dengan kriteria sebagai

berikut:

[image:55.595.150.418.275.403.2]

1. Jika r alpha positif ≥ r 0,80maka dinyatakan reliabel. 2. Jika r alpha negatif < r 0,80maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.925 27

Sumber: Pengolahan Data SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa seluruh variabel sudah

terbebas dari uji reliabilitas, sehingga kuesioner dapat disebar.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar

dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi

klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan

(56)

2. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel

bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya

ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara

anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat

kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2011:119).

3. Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas

dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala

multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance

Inflation Faktor (VIF). Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF

adalah 5 (Situmorang & Lufti, 2011:137), di mana:

a. Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas.

b. Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.11 Metode Analisis Data 3.11.1 Metode Analisis Deskripti

Gambar

Tabel 1.1 mengenai kinerja karyawan, maka dapat diketahui bahwa penambahan
Tabel 1.3 Data Imbalan Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk KC dan KCP
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan tepung ampas kelapa difermentasi Aspergillus niger dan Ragi Tape memberikan pengaruh yang nyata terhadap kualitas daging kelinci

Dari kajian literatur yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya diketahui bahwa pentingnya penelitian ini adalah kita bisa melihat tingkat

34 of 2016 on New Tari s for Income Tax on Transfers of and Conditional Sale and Purchase Agreements for Land and/or Buildings, the Regional Government of DKI Jakarta Province has

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK3. TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN

Atherogenic lipoprotein changes in the absence of hyperlipidemia in patients with chronic renal failure treated by hemodialysis. [9] Makino K, Josephson MA, Fellner SK,

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK3. TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN

Although abnormal intramy- ocardial coronary arteries which was found in three of the eight infants with hypertrophic cardiomyopathy [5] could represent a congenital component of

This book is written to popularise the idea that an understanding of microbial ecology is an essential prerequisite in designing good aquacultural systems. The author argues,