• Tidak ada hasil yang ditemukan

Server Development Dan Network Management Dengan Open Suse 11.2 Server Di PT. INTISEL Prodaktifkom Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Server Development Dan Network Management Dengan Open Suse 11.2 Server Di PT. INTISEL Prodaktifkom Jakarta"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan satu

sama lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan suatu protokol komunikasi,

sehingga antar komputer dapat saling berbagi dan bertukar informasi.

Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah sangat banyak dirasakan.

Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan komputer sering kali

berperan vital dalam kegiatan pendistribusian informasi yang cepat tersebut. Semua dari

komponen yang tergabung dalam jaringan komputer tersebut haruslah mampu saling

mendukung untuk menghasilkan

satu sistem yang kokoh dan handal untuk melayani setiap permintaan informasi yang

dibutuhkan oleh pengguna. Berbicara mengenai jaringan komputer, tentunya familiar

dengan biaya operasional yang sangat tinggi jika suatu perusahaan menggunakan network

enterprise development yang di sediakan oleh perushaan di Computer networking

Service. Jika ada Platform dan Hadware yang memiliki kemampuan setara dengan kasus

di atas tentu lebih akan lebih baik dan dan sangat efektif bagi perusahaan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan teori-teori jaringan komputer yang kami pelajari di universitas, maka

maksud dari penulisan laporan ini adalah agar kami lebih memahami tentang jaringan

(2)

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui Knowledge Management dibidang Networking yang mencakup :

a. Network System Management

b. Network Services dan Network Maintenance.

2. Mengetahui Jaringan internet Working beserta konfigurasi .

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan

yang berkaitan dengan jaringan komputer pada PT. Intisel Prodaktifkom, antara lain :

optimalisasi kinerja jaringan komputer baik Intranet maupun Internet ditinjau dari Biaya

Operasional, Keamanan Informasi serta Manajemen Networking yang efektif.

1.4 Batasan Masalah

Hal-hal yang akan dilakukan pada penulisan laporan kerja praktek ini dibatasi pada

masalah yang akan dibahas, yaitu :

1. Network Management System

2. Migrasi Windows Server ke Linux Server dengan openSUSE 11.3 Server

3. Depelopment Server dan Network Management yang mencakup :

a. FTP Server

b. LDAP Server

c. Samba Server

(3)

f. Security System dan Capassity Access

g. Wireless Access Point

1.5 Metodologi Penulisan

Metodologi yang digunakan dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah

pengumpulan data. Dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan

bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan

langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung

dengan admin jaringan yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas besar penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas besar

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti

permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang

kemudian diikuti dengan pembatasan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Membahas instansi yang kami lakukan penelitian, dimana pada tinjauan pustaka ini

terdapat sejarah berdirinya PT.Intisel Prodaktifkom dan landasan teori jaringan.

BAB III. ANALISIS JARINGAN

Menganalisis jaringan serta implementasi pengembangan sistem jaringan komputer

mencakup Server Development dan Network Managemen di PT. Intisel Prodaktifkom

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas bePraktek

Kerja Lapangan.

BAB V. DAFTAR PUSTAKA

Berisi sumber materi yang kami gunakan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

1.7 Lokasi dan Waktu

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ialah sebagai berikut :

Tempat : PT. Intisel Prodaktifkom

(5)

Indonesia

Waktu : 4 Agustus 2010 s/d 4 September 2010

Tabel 1.7.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Waktu

1 Server Installation X X

1 Authentication X X X

2 Limitation & Capability

Access

X X X X

3 CCTV with IP Camera X X X

4 Wireless Access Point

(WAP)

X X

(6)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi

untuk komputer, sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan

bersama perangkat keras seperti printer, hardisk, dan lain sebagainya. Selain itu jaringan

komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komputer yang berada

diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan.

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer

pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat

didistribusikan ketempat lainnya. Sehingga dapat terbentuk data yang terintegrasi dengan

demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan peralatan dapat

dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer dapat memudahkan

pemakai dalam merawat hardisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan

perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada

hardisk yang ada di komputer pusat.

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan

(7)

password, serta teknik perlindungan terhadap hardisk sehingga data mendapatkan

perlindungan yang efektif.

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa

mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau

informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat

segera lengsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.1.2 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu

jaringan komputer. Pola ini berhubungan erat dengan metode akses dan media pengirim

yang digunakan. Ada beberapa macam topologi yang dapat digunakan, tetapi bentuk

topologi yang utama adalah Bus, Star, dan Ring.

2.1.2.1Topologi Bus

Pada topologi Bus semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang

dikirim akan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum

dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati,

maka data atau informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika alamat tersebut tidak

(8)

Gambar 2.1.2-1 Topologi Bus

Jumlah terminal dapat ditambahkan dan dikurangi secara fleksibel. Namun

demikian, jumlah terminal hendaknya perlu dibatasi, karena pada topologi model ini, jika

terminal yang terhubung sangat banyak, maka kinerja jaringan akan turun drastis.

Kekurangan yang lain dari topologi ini, bila ada terminal yang mati, maka operasional

jaringan akan terganggu.

2.1.2.2Topologi Star

Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan

pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-terminal lain terhubung

padanya dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal

pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus untuk dua terminal

yang akan berkomunikasi. Sebagai salah satu contoh penggunaan topologi Star adalah

(9)

Gambar 2.1.2-2 Topologi star

Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik untuk penambahan maupun

pengurangan terminal. Banyak terminal yang dapat terhubung tergantung pada jumlah

port yang tersedia pada Hub yang digunakan. Pada topologi Star ini, Hub yang digunakan

akan menjadi titik kritis, sehingga perlu adanya perhatian dan pemeliharaan terhadap Hub

tersebut.

2.1.2.3Topologi Ring

Jaringan komputer lokal dengan topologi ini mirip dengan topologi Bus, tetapi kedua

terminal yang berada diujung saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran. Setiap

informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan

untuknya, informasi dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminal

dalam jaringan komputer lokal saling tergantung sehingga jika terjadi kerusakan pada

(10)

Gambar 2.1.2-3 Topologi Ring

2.2 Model Referensi OSI

OSI adalah referensi komunikasi dari Open System Interconnection. OSI model

digunakan sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi protokol.

2.2.1 Layer Pada OSI

OSI model terdiri dari 7 layer. Dimana bagian atas dari layernya (layer 7,6,dan 5)

difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian

bawahnya (layer 4,3, 2 dan 1) berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke ujung

yang lainnya.

Tabel 2.2.1-1 Fungsi beserta contoh layer OSI

Nama

Layer

Fungsi Contoh

Aplikasi Aplikasi yang saling

berkomunikasi antar

Telnet,

(11)

komputer. Aplikasi

Presentasi Pada layer bertujuan

(12)

yang mendukung

errorrecovery

atau tidak. Melakukan

(13)

Data Link Layer ini mengatur

pengiriman data dari

interface yang berbeda.

Semisal pengiriman

Physical Layer ini mengatur

tentang bentuk interface

yang berbeda-beda dari

(14)

2.2.2 Konsep dan Kegunaan Layer

Banyak kegunaan yang didapat dari pembagian fungsi menjadi yang lebih kecil

atau yang disebut layer. Kegunaan yang pasti adalah mengurangi kompleksitas, sehingga

dapat didefinisikan lebih detil.

Contoh kegunaannya antara lain:

Manusia dapat membahas dan mempelajari tentang protokol secara detil.

Membuat perangkat menjadi bentuk modular, sehingga pengguna dapat

menggunakan hanya modul yang dibutuhkan

Membuat lingkungan yang dapat saling terkoneksi

Mengurangi kompleksitas pada pemrograman sehingga memudahkan produksi

Tiap layer dapat diberikan pembuka dan penutup sesuai dengan layernya

Untuk berkomunikasi dapat dengan segera menggunakan layer dibawahnya.

2.3 Model Arsitektur TCP/IP

Protokol TCP/IP terbentuk dari 2 komponen yaitu Transmission Control Protocol

(TCP) dan Internet Protocol (IP).

2.3.1 Internetworking

Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar jaringan

(15)

komunikasi antar jaringan yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas

adalah menghubungkan empunya (hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin

terpisahkan secara geografis pada area yang luas.

Gambar 2.3.1-1 Contoh Internet – Dimana keduanya terlihat dalam sama sebagai 1 logikal jaringan

Internet dapat digolongkan menjadi beberapa group jaringan, antara lain:

Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh

: NSFNET yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang

merupakan jaringan backbone di Eropa, dan lainnya.

Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.

Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone

kepada pelanggannya.

Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.

(16)

sehingga diperlukan pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi.

TCP/IP memberikan fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus

tersebut dari masing-masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan akan

tersamarkan dari pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP, pengguna tidak perlu

lagi memikirkan bentuk fisik jaringan untuk melakukan sebuah komunikasi. Sebagai contoh pada

Gambar 2.3, untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan, diperlukan komputer yang terhubung

dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu paket data dari jaringan yang satu ke

jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router. Selain itu router juga digunakan sebagai

pengarah jalur (routing). Untuk dapat mengidentifikasikan host diperlukan sebuah alamat,

disebut alamat IP (IP address). Apabila sebuah host memiliki beberapa perangkat jaringan

(interface), seperti router, maka setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP

address terdiri dari 2 bagian, yaitu :

IP address = <nomer jaringan><nomer host>

2.3.2 Lapisan (layer) TCP/IP

Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer).

Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan

pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan

suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda

(17)

Gambar 2.3.2-1 Protocol TCP/IP

Table 2.3.2-1 Fungsi beserta contoh layer TCP/IP

Nama Layer Kegunaan Contoh

Aplikasi Layer aplikasi digunakan

pada program

untukberkomunikasi

menggunakan TCP/IP,

interface yang digunakan

untuk saling berkomunikasi

adalah nomer port dan

socket.

FTP, Telnet

(18)

secara end-to-end ke sisi

remote. Aplikasi yang

beragam dapat melakukan

komunikasi secara serentak

(simulaneously).

Internetwork Layer Internetwork biasa

disebut juga layer internet

atau

layer network, dimana

memberikan “vitual

Layer network interface

disebut juga layer link atau

layer datalink, yang

merupakan perangkat keras

pada jaringan.

IEEE802.2,

X.25, ATM,

FDDI, dan

SNA.

(19)

Gambar 2.3.2-2 Detail dari Model Arsitektur TCP/IP

Fungsi masing-masing layer / lapisan protokol serta aliran data pada layer TCP /

IP diatas, dapat dicontohkan dengan mengggunakan analogi yang sangat sederhana.

Seperti analogi pengiriman surat, seperti berikut ini:

1. Pertama, kita harus menulis dahulu isi surat tersebut. Maka kita harus mengambil

selembar kertas dengan ballpoint untuk mrnulis berita tersebut.

2. Setelah langkah ini terselesaikan, maka kita harus mengambil amplop surat agar

terlindung dari kerusakan.

3. Maka kita harus memilih amplop yang tertutup (TCP) atau amplop yang terbuka

(UDP).

4. Barulah kita menulis alamat yang dituju dengan jelas, serta nama pengirim dan

lalamat pengirim.

5. Maka selesailah sudah pengiriman surat tersebut dengan menitipkan surat itu pada

kantor pos.

Cara kerja TCP/IP dalam satu komputer adalah sangat mirip dengan cerita diatas.

(20)

amplop untuk melindungi data-data yang hendak dikirim, yang berupa data tambahan

(no.urut), 16 bit source port number (nama pengirim dan penerima).

Komputer dengan protokol TCP/IP dapat berhubungan dengan komputer lain dan

jaringan lain karena bantuan peralatan jaringan komputer. Peralatan ini biasanya disebut

network interface. Selain peralatan tersebut masih diperlukan peralatan lain yang disebut

dengan device penghubung jaringan.

2.3.3 Repeater

Fungsinya adalah menerima sinyal dari satu segment kabel LAN dan

memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal aslinya. Pada segment

(satu atau lebih) kabel LAN lain, dengan adanya repeater ini jarak antara dua jaringan

komputer bisa diperjauh.

2.3.4 Bridge

Bridge lebih cerdas dan fleksibel dibandingkan dengan repeater.

Bridge bekerja dengan meneruskan paket ethernet dari satu jaringan ke jaringan

yang lain.

Beberapa bridge mempelajari alamat ethernet setiap device yang terhubung

dengannya dan mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.

Dapat dihubungkan dalam jaringan dengan metode transmisi yang berbeda. LAN

ethernet dengan LAN token ring dan mampu memisahkan sebagian trafik karena

(21)

2.3.5 Router

Melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki

banyak jalur diantara keduanya.

2.4 Internet Protocol

Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi

komputer pada jaringan paket switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer

diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang

unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk

mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses

berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas

untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data. Untuk

komunikasi datanya, Internet Protokol mengimplementasikan dua fungsi dasar

yaitu addressing dan fragmentasi.

Salah satu hal penting dalam IP dalam pengiriman informasi adalah

metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat standar

pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat terdiri dari 32 bit.

Jumlah alamat yang diciptakan dengan IPv4 diperkirakan tidak dapat mencukupi

kebutuhan pengalamatan IP sehingga sekarang sudah tersedia sistim

pengalamatan yang baru yaitu IPv6 yang menggunakan sistim pengalamatan 128

(22)

2.4.1 IP Address

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan

jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner

yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda

titik (.) seperti 192.168.0.1.

Tabel 2.4.1 Contoh IP Adress

Network ID Host ID

192 168 0 1

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network

ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host

(komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu

host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

2.4.1.1Kelas-kelas IP Adress

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai,IP address

dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabeldibawah.

Tabel 2.4.1 Pembagian Kelas IP

Kelas Network ID Host ID Default Subnet

Mask

A XXX.0.0.1 XXX.255.255.254 255.0.0.0

(23)

C XXX.XXX.XXX.1 XXX.XXX.XXX.254 255.255.255.0

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP

address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,

sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address

kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:

Network ID = 113

Host ID = 46.5.6

IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address

kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP

address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit

berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92

Host ID = 121.1

IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan

panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar

65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –191.155.xxx.xxx. IP address kelas C awalnya

digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan

konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network

(24)

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host

ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari

tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

2.5 User Datagram Protocol

UDP yang merupakan salah satu protocol utama diatas IP merupakan

transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP

digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header

UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port, length dan UDP

checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum

pada UDP bersifat opsional.

UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang

dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada

pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan

kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket

yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan.

Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka

dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang

digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk

mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat

mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi H.323 pengiriman data banyak

(25)

2.6 Area Jaringan Komputer

Secara umum terdapat dua macam pembagian area jaringan komputer, yaitu:

• Local Area Network (LAN)

• Wide Area Network (WAN)

2.6.1 Local Area Network (LAN)

Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer lokal, seluruh

komputer yang terhubung ke jaringan terhubung pada satu pusat yang disebut gateway.

LAN biasa ditemui pada jaringan-jaringan kecil dalam suatu ruangan atau

lembaga tertentu.

Dalam pengembangannya, LAN berkembang menjadi sebuah Metropolitan Area

Network (MAN), yang sudah melibatkan lebih dari satu gateway, dan biasanya

telah memiliki sebuah server utama. MAN biasanya diterapkan pada Sistem

Informasi perkotaan.

2.6.2 Wide Area Network (WAN)

Jaringan komputer skala luas (WAN) merupakan pengembangan dari MAN

dan telah melibatkan lebih dari satu server utama, masing masing server utama

saling terhubung dan setiap komputer yang terhubung ke jaringan akan dapat saling

mengakses server tersebut. WAN biasanya mencakup sebuah area yang sangat luas,

bahkan antar-negara. Dalam perkembangannya, WAN akan berkembang menjadi

sebuah jaringan global yang biasa dikenal sebagai Interconnected-Networking

(26)

dengan jaringan berskala luas (WAN), diperlukan sebuah perangkat khusus

untuk mengatur gateway-nya, yaitu Router

Gambar 2.6.2-1 Ilustrasi kerja router dalam menghubungkan jaringan luar (WAN) dan jaringan lokal (LAN)

2.7 Type Jaringan

Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan,

yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.

2.7.1 Jaringan Client-Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain

di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau

(27)

disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang

menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan

sebagai workstation.

2.7.2 Jaringan Peer To Peer

Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di

jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan

sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

2.7.3 Wireless LAN (WLAN)

Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang

menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi (data) ditransfer

dari satu komputer ke komputer lain menggunakan gelombang radio. WLAN sering

disebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.

Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan

berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel,

dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai

barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang

sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless

untuk jaringan komputer. Biasanya wireless LAN ini dipakai di suatu daerah atau lokasi

dimana pemakainya selalu dalam keadaan bergerak, atau di lokasi tersebut tidak terdapat

jaringan kabel untuk penyaluran data. Wireless LAN ini biasanya menggunakan frekuensi

(28)

berbagai keperluan industri, sains, dan media. Jadi siapa pun dapat menggunakan

frekuensi ini dengan bebas asalkan tidak menggunakan pemancar berdaya tinggi.

Anatomi dari wireless LAN sendiri biasanya digunakansebagai hubungan dari

satu point to point yang lain, tetapi dengan perkembangan teknologi, wireless LAN ini

dapat digunakan untuk hubungan dari point to multipoint begitu pula sebaliknya.

2.7.4 OpenSUSE 11.3 Server

openSUSE bermula di awal tahun 1990-an di mana Linux terdiri dari sekitar 50

keping disket dan dapat diunduh/diambil lewat internet, tetapi pengguna potensial yang

memiliki koneksi internet tidaklah banyak. Kemudian S.u.S.E. GmbH menghimpun

disket-disket Linux yang dapat dibeli (tanpa harus memiliki koneksi internet). SuSE

tersebarluas oleh Suse GmbH dengan lokalisasi instalasi dalam bahasa Jerman dan

dengan itu menciptakan distribusi dari banyak pengguna berbahasa Jerman. Alat instalasi

dari Slackware diganti dengan YaST hasil pengembangan Suse GmbH sendiri. Mulai

April 1994 Paket Suse-Linux Versi 1.0 mulai menggunakan CD, tidak lagi dalam disket

(yang sudah mencapai 70 keping).

Versi pertama yang berdiri sendiri terlepas dari Slackware diterbitkan pada Mei

1996 dengan nama S.u.S.E. Linux, versi 4.2. Penomoran 4.2 dalam versi ini diakibatkan

dari diskusi panjang di mana penomoran versi 1.1 ditolak dan angka 42 lebih disukai

karena merupakan "jawaban dari segala pertanyaan terhadap segala pertanyaan" (Answer

(29)

Hitchhiker's Guide to the Galaxy. Pada versi ini untuk pertama kalinya, dalam distribusi

dengan 3 CD, disertai sebuah Live-Filesystem.

Mulai dari versi 4.2 angka penjualan Suse Linux meningkat tajam. Pengguna

professional di pasar Linux menuntut produk yang sesuai, maka mulai versi 5 ditawarkan

produk SuSE Business Linux. Konsep ini kemudian tetap dijual melalui SUSE Linux

Enterprise Server (SLES), yang boleh diperoleh di samping siklus rilis dan pembaruan

yang panjang dengan dukungan tawaran dan pelatihan yang beragam.

Suse Linux yang sampai pada versi itu hanya mendukung platform Intel i386, pada

versi 6.1 mulai juga mendukung platform DEC, Alpha AXP dan platform PowerPC pada

versi 6.3. Kedua distribusi memiliki pengaruh penting bagi pengembangan kualitatif

Distribusi Suse Linux. Pada perkembangan berikutnya tersedia juga versi SuSE Linux

untuk sistem AMD Athlon 64, Intel Itanium dan IBM 390 (Z-Series).

Mulai versi 7.0 sampai dengan 9.1 tersedia dua versi Suse Linux: Personal dan

Professional. Di samping itu tersedia juga versi bagi pelajar. Paket pembaruan dengan

harga yang pantas untuk versi Professional juga tersedia tanpa cetakan buku pedoman

administrasi. Pada 4 November 2003, Novell mengumumkan bahwa mereka akan

mengakuisisi

SuSE.<ref>Templat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTe

mplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:Qif</ref> Akuisisi ini diselesaikan pada

Januari 2004.<ref name="Kennedy2003">Kennedy, D. (2003). Novell's Linux buy opens

(30)

instalasi melalui FTP, CD untuk instalasi dasar tersedia di internet. Juga pada edisi

Professional dipasarkan dengan keping DVD kedua yang berisi perangkat lunak untuk

sistem 64-Bit (AMD64 dan Intel 64) (versi 64-Bit SuSE 9.0 dijual terpisah). Pada April

2004 YaST ditempatkan di bawah Lisensi Publik Umum GNU. Pada 4 Agustus 2005,

juru bicara dan direktur hubungan masyarakat Bruce Lowry mengumumkan bahwa

pengembangan SUSE Professional akan lebih terbuka dan bersama dalam proyek

komunitas openSUSE berupaya meraih perhatian yang lebih luas dari pengguna dan

pengembang . Lebih terbuka dengan memungkinkan pengguna dan pengembang untuk

menguji dan membantu mengembangkannya. Sebelumnya segala pengembangan

dilakukan hanya oleh SUSE dan versi 10.0 adalah versi pertama dengan pengujian beta

oleh publik. Sebagai bagian dari perubahan, akses ke Server-YaST menjadi pelengkap

bagi pengguna SUSE Linux.

Maskot dari SUSE secara umum dikenali sebagai gecko (tokek) dan disebut sebagai

(31)

3.1 Tinjauan Umum PT. Intisel Prodaktifkom

PT.Intisel Prodaktifkom berdiri sejak tanggal ---, berkedudukan di

Jalan Angsana Raya No. 5 Pejaten Timur Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia

(Kantor Pusat) dan Cabang yang tersebar di indonesia yakni : Sumatera Selatan,

Lampung, Makassar, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, dan Pontianak.

PT. Intisel Prodaktifkom merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak

dibidang penyediaan barang dan jasa telekomunikasi serta infrastrukturnya. Melihat

kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika yang menuju

konvergensi, saat ini PT. Intisel Prodaktifkom telah melakukan perubahan mendasar

ruang lingkup bisnis inti dari manufaktur menjadi penyedia jasa engineering solution,

khususnya Sistem Infokom dan Integrasi Teknologi, atau yang lebih dikenal dengan

istilah ISTI (Infocom System & Technology Integration) dan perusahaan Usaha Jasa

formal yang disertai dengan berbagai sertifikat perusahaan.

PT. Intisel Prodaktifkom didukung oleh staf yang profesional dan berpengalaman

dibidangnya yang memiliki komitmen, keahlian dan penguasaan teknologi dalam

(32)

3.2 Struktur Organisasi PT. Intisel Prodaktifkom

(33)

Struktur organisasi PT. Intisel Prodaktifkom terdiri dari :

1. BOARD OF DIRECTOR :

2. VP Sales, HR & Legal

a. Sales & Marketing :

b. QHSED :

c. HR & Legal :

3. VP COPM & SCM :

4. VP Adm & Finance :

5. Logistic & SCM :

6. PM BSS Project-1 :

7. PM BSS Project-2 :

8. Regional Coordinator

a. Region Makassar :

b. Region Sumsel :

c. Region Lampung :

d. Region Jabotabek :

(34)

f. Region Central Java :

g. Region East java :

h. Region Pontianak :

9. PM SACME Project-1 :

10. PM SACME Project-2 :

11. Manage Service :

3.3 Deskripsi Kerja PT. Intisel Prodaktifkom

Masing-masing divisi manajemen memiliki tugas dan fungsi sendiri. Untuk

menunjang tugas dan fungsinya maka pada masing-masing divisi tersebut berkembang

lagi beberapa departemen tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Konsultan

perencana di bawah pengawasan dan Production Management, sedangkan

kontraktor-kontraktor di bawah pengawasan dari Construction Management.

Berdasarkan kerangka acuan (Struktur Organisasi) kerja masing-masing personil

pada PT. Intisel Prodaktifkom melaksanakan tugas-tugasnya antara lain sebagai berikut :

1. Board Of Director

Board of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor pusat

(head office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang saham

pada perusahaan PT. Intisel Prodaktifkom dan mereka juga memegang

(35)

kebijakan dari jajaran direksi adalah membuat planning bersama Direktur

Eksekutif mengenai ruang lingkup master project (proyek induk) yang akan

dilaksanakan. Pada operasionalnya jajaran direksi mengangkat seorang

Direktur Eksekutif untuk memimpin perusahaan.

2. VP Sales, HR & Legal

a. Sales & Marketing

Bagian penjualan adalah bagian yang menangani hal-hal atau

kegiatan yang berhubungan dengan penjualan produk perusahaan,

termasuk di dalamnya kegiatan pencarian order, promosi, dan hal

lainnya yang berhubungan kegiatan pemasaran.

Pengelolaan aktifitas Merketing berada di bawah tanggung jawab

seorang direktur Pemasaran (Marketing Director), yang membawahi

dua bagian yaitu bagian Penjualan (sales Department) dan bagian

umum (General Affair Department).

b.QHSED

Divisi ini memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala

pekerjaan konstruksi dan pascakonstruksi mencakup keamanan dan

keselamatan pegawai.

(36)

Divisi terkait memiliki tugas mengurus masalah penyewaan

gedung, fasilitas dan utilitas gedung yang disewa, serta masalah

maintenance (perawatannya).

3. VP COPM & SCM

Divisi ini mempunyai tugas sebagai berikut :

Melakukan akuisisi/pembebasan lahan yang akan didirikan tower

BTS.

Melakukan survey lokasi pendirian tower BTS.

Mencari kandidat baru untuk menggantikan lahan yang akan di

relokasi hingga lahan tersebut mendapat status NTP (Notice to

Proceed).

Membuat kontrak atau perpanjangan kontrak sewa lahan dengan

pemilik lahan (landlord).

Melakukan pengurusan IMB untuk tower BTS yang akan didirikan

kepada Dinas Tata Kota setempat, serta melakukan pengurusan

Rekomendasi Ketinggian Tower pada Kantor Administrator

Bandara.

Melakukan pengurusan izin warga, surat keterangan bebas

(37)

mendukung pelaksanaan kontrak sewa lahan untuk mendirikan

tower BTS.

Mengurus uang kompensasi warga tempat akan didirikannya

menara tower.

Memastikan bahwa akuisisi lahan telah berjalan hingga kemudian

lahan tersebut mendapat status RFC (Ready for Construction).

4. VP Adm & Finance

Divisi ini mempunyai tugas sebagai berikut :

Melakukan koordinasi dan operasional umum perusahaan.

Menjamin audit dan dokumentasi pekerjaan tersimpan

dengan baiksesuai prosedur.

Mencatat notulen rapat maupun dokumen penting sesuai

standar.

Menjaga agar seluruh dokumen (baik electronic maupun

hardcopy )tertata sesuai kronologis, sesuai tanggal.

Mencatat dan menyimpan pesan-pesan penting dari

sms/telepon dan menyampaikannya kepada Project

Manager.

(38)

Mengawasi kinerja staf penunjang lain (driver dan office

boy).

Manajemen tata usaha, menjaga lingkungan kantor untuk

tertib administrasi.

Menjaga agar Project Manager menandatangani dokumen

penting (baik electronic maupun hardcopy).

Menjalankan kewajiban tambahan lain sesuai kebutuhan

dari waktu ke waktu.

Memeriksa dan membuat copy seluruh dokumen yang

keluar/masuk (fax, surat, gambar, dll).

Menandai dan mendeskripsikan materi terkait sebelum

menyimpannya dalam filling.

Menjaga detil informasi penyimpanan dan dan bukti

peminjaman dokumen.

Membantu koordinasi proyek tertutup/ terbatas dalam hal

pengarsipan.

Mempersiapkan pemondokan untuk tim.

Membeli peralatan kantor, mempersiapkan administrasi

(39)

Membuat inventrarisir keperluan kantor, merinci

pengeluaran danam mempersiapkan kontrak kerja personil.

Merekam semua pengeluaran harian, menyelesaikan

perlengkapan administrasi.

Meyelesaikan perlengkapan dokumen proyek,

mengendalikan kegiatan-kegiatan Bidang Keuangan.

Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran

keuangan.

Melaksanakan urusan perbendaharaan dan tata usaha

keuangan.

Melaksanakan urusan pembukuan, perhitungan dan laporan

keuangan.

Melakukan pembelian kebutuhan kantor dan operasional

(40)

4.1 NETWORK SYSTEM DAN SERVER

4.1.1 Network Diagram

Pada umumnya pembangunan System Teknologi Informasi tentunya mempunyai

pola atau planing untuk membangun sebuah sistem dengan mengilustrasikan Objek yang

akan dibangun kedalam sebuah ilustarasi menggunakan berbagai macam metode

perancangan sistem. Pada kasus Pengembangan sistem jarigan komputer di PT. Intisel

Prodaktifkom , kami mengilustrasikan kedalam sebuah diagram sebagai berikut :

(41)

Gambar 4.1.1 Merupakan Ilustrasi Diagram Jaringan Komputer yang digunakan oleh

PT.Intisel Prodaktifkom .

4.1.2 Network System Clarification

4.1.2.1Network System Requirement Clarification

Data Network System Requirement PT. Intisel Prodaktifkom pada tahap analisis

sebagai berikut :

1. Hardware / Perangkat Keras :

- PC Server

- PC Router (4 ethernet Card)

- PC Client

- D-Link ADSL

- D-Link WAP

- D-Link Switch

- Kabel UTP

2. Sistem Operasi Jaringan :

- Windows Server 2000

- Windows OS

- Microtik OS Router

(42)

3. Internet Service Provider (ISP) :

- Telkom Speedy 2 Mbps

- Telkom Speedy 512 Kbps

- Cnet 1 Mbps

Tabel 4.1.2-1 Rincian hardware dan Software

No. Hardware Network Operating System Quantity

1 PC Server Windows Server 2000 1

2 PC Router Mikrotik Router 1

3 PC Client Windows OS + Linux 72

4 Modem ADSL D-link Router 1

5 Wireless AP D-link Router 4

6 Switch+Hub - 8

7 Kabel UTP

Tabel 4.1.2-2 Rincian Koneksi Internet

No. ISP Kecepatan

1 Telkom Speedy 2 Mbps

2 Telkom Speedy 512Mbbps

(43)

4.1.2.2IP Addres & Subnet Clarification

Pengalamatan jaringan komputer di PT.Intisel Prodaktifkom menggunakan Class

A dan C dengan rincian sebagai berikut :

Kelas : C A

Network Address : 192.168.X.XXX 11.12.XX.XX

Rentang IP : 1 1

- -

- -

- -

254 7

Subneting IP Address : 255.255.255.0 dan 255.255.255.248

Tabel 4.1.2-3 IP Address dan Subnet

No. Divisi Rentang IP Subnet

1 Div-1 192.168.X.1- 192.168.X.10 255.255.255.0

2 Div-2 192.168.X.11- 192.168.X.21 255.255.255.0

3 Div-3 192.168.X.22- 192.168.X.32 255.255.255.0

4 Div-4 192.168.X.33- 192.168.X.43 255.255.255.0

5 Div-5 192.168.X.44- 192.168.X.54 255.255.255.0

(44)

7 Div-7 192.168.X.66- 192.168.X.76 255.255.255.0

8 Div-8 192.168.X.77- 192.168.X.87 255.255.255.0

9 Div-9 192.168.X.88- 192.168.X.98 255.255.255.0

10 Div-10 192.168.X.99- 192.168.X.109 255.255.255.0

11 Div-11 192.168.X.100- 192.168.X.110 255.255.255.0

12 Div-12 192.168.X.111- 192.168.X.121 255.255.255.0

13 Div-13 192.168.X.122- 192.168.X.132 255.255.255.0

14 Div-14 192.168.X.133- 192.168.X.143 255.255.255.0

15 Div-15 192.168.X.144- 192.168.X.254 255.255.255.0

16 Div-16 11.12.XX.1-11.12.XX.7 255.255.255.248

4.1.2.3Network Security Clarification

Software Aplikasi yang di gunakan ialah Mikrotik sebagai pendukung keamanan

sistem jaringan dan fitur yang diaplikasikan sebagai layer filtering yakni :

1. IP address blocking

Ketika MR. x mencoba mencari celah ip address yang kosong lalu mencoba

menggunakannya ia masih mengakses jaringan lokal namun tidak dapat mengakses

Jaringan Internet.

2. URL Filtering

Merupakan Fitur keamanan untuk memblokir situs-situs yang di larang oleh

Admin.

3. Firewall Management

(45)

4. Bandwidth Mangement

Merupakan fitur Manajemen untuk membatasi Akses Download (DL) dan Upload

(UL).

4.1.3 Network System Evaluation

Dari hasil analisa data mengenai System jaringan komputer yang kami peroleh di

PT. Intisel Prodaktifkom dapat ditinjau dari tiga aspek sebagai berikut :

1. Operational fee

Biaya Operasional merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk

meminimalisir pengeluaran biaya, Mengapa?? Karena setiap system tentunya tidak

selalu Flat, terus menerus akan di kembangkan oleh manufacture sistem yang

berkaitan dan membutuhkan perawatan yang cukup. Otomatis di setiap

pengembangan serta perubahan sistem berkaitan dengan Platform yang sesuai. Jadi,

kembali kepada Network Requirement yang kita gunakan.

Jika di banding kan dengan Open Source Platform lebih Ekonomis jika adanya

proses pengembangan sistem khususnya di bidang Jaringan Komputer. Namun prose

Migrasi tidak cukup mudah karena membutuhkan pengenalan tentang sistem yang

akan di implementasikan.

2. Effectivity

Standarisasi kebutuhan pada Jaringa Komputer terkait dengan 3 Hal, Yakni :

(46)

3. Apakah Keamanan Jaringan Komputer sudah powerfull??

Jika ketiga hal tersebut sudah terpenuhi maka dapat di katakan system

jaringan Komputer suda Effektif.

3. Secure System

Berbicara masalah keamanan sistem Jaringan Komputer ada beberapa hal yang

perlu di perhatikan, diantaranya :

a. Physical Secure

Mengapa saya kaitkan dengan Keamanan Fisik?? Karena setiap sistem

yang berjalan tak pernah terlepas dari peralatan pendukung yakni Hardware

dan Software. Keamana fisik cenderung menyerang Hardware sistem entah

dari segi lingkungan seperti cuaca, hewan kecil (semut, serangga Dll), ataupun

Manusia yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada hardware sistem.

b. Logical Secure

Logical secure sangat berkaitan tentang proses berjalannya sistem seperti

konektifitas, pertukaran data, sampai kepada software sistem. Kendala yang

menyerang software sistem tidak terlalu berbahaya, karena jika adanya

kerusakan sistem dapat melakukan troubleshooting dengan cara membackup

data, akan tetapi jika kendala yang di hadapi berbeda dengan apa yang di

inginkan seperti Pencurian data yang di lakukan oleh orang yang tidak

bertanggung jawab akan menjadi faktor terbesar pada Logical Secure.

(47)

4.2 Network Sytem Development

4.2.1 Tujuan Perancangan sistem

Tujuan perancangan yang di usulkan ialah membangun sistem jaringan komputer

agar kinerja jaringan lebih Efektif serta meningkatkan keamanan sistem yang berjalan

yang mencakup :

1. Authentication

2. Access Limitation & Capability

3. CCTV with IP Camera

4. Wireless Access Point (WAP)

4.2.2 Authentication

Pada dasarnya Otentikasi dalam jaringan komputer digunakan sebagai filterisasi

terhadap klien yang akan masuk ke zona Internetworking yang telah di sediakan oleh

server. Metode otentikasi beragam mulai dari identifikasi identitas ataupun yang lainnya.

Pada kasus ini, penulis Membangun Proxy Server Sebagai media Otentikasi jaringan

Internal yang akan mengakses ke jaringan eksternal (Internet)

Ilustration : Otentikasi akan Muncul ketika klien mengakses internet dengan

Aplikasi Browser seperti, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera Dll. Dan klien tidak

bisa mengakses jaringan tanpa Proxy. Access limitation & Capability

Pada tingkat keamanan selanjutnya ialah Batasan dan kemampuan Akses User

(48)

Ilustration : server telah menetukan User 1 2 3 dan 5 diperbolehkan mengakses

jaringan dan user 4 tidak diberi akses oleh server karena user 4 belum terdaftar di

jaringan server. Ketika user 4 mencoba mengakses server akan muncul peringatan

“Access Denied” Mesikipun user 4 mengetahui Username & password Proxy. Dengan

begitu siapa saja yang mencoba mengakses server tidak akan dapat melewati filterisasi

yang telah di tetapkan oleh server.

Tabel 4.2.2-1Ilustrasi IP Address dan MAC Address Klient

Nama IP Address MAC Address Status

User 1 192.168.0.10 5D:H5:AC:3D:54:4F Allow

User 2 192.168.0.16 8D:G5:6B:3A:54:E1 Allow

User 3 192.168.0.86 7D:A5:7D:3G:54:3F Allow

User 4 192.168.0.56 3D:A3:1D:G4:54:5C Denied

User 5 192.168.0.66 1D:E2:4D:3Q:54:4C Allow

4.2.3 CCTV With IP Camera

Di Era Globalisasi saat ini tentunya tidak heran dengan adanya alat pengintai atau

CCTV di setiap Instansi bahkan banyak di setiap rumah yang sudah menggunakannya.

(49)

kita ketahui ketika berada diluar lokasi tersebut dapat terekam bahkan sampai termonitor

jarak jauh menggunaan akses internet.

Pada kasus ini penulis menggunakan IP Camera D-Link DCS-920 dengan dukungan

Software Zoneminder Camera Security di flatform Linux.

4.2.4 Wireless Access Point (WAP)

Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari

pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya

adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonv ersikan sinyal

frekuensi radio (RF) menjadi sin yal digital yan g akan disalurkan melalui kabel, atau

disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal

(50)

Alat ini sering digunakan sebagai piranti server pada jaringan WLAN. Dan biasanya

diletakkan di langit-langit dalam ruangan WLAN indoor. Alat ini dapat menyalurkan data secara

wireless dari PC ke PC secara infrastruktur. Access Point (AP) ini disertai adaptor sebagai

pencatu daya dari alat tersebut, juga tersedia kabel UTP agar dapat terhubung secara wired dan

antena eksternal dengan gain 2,15 dBi. Ada 4 indikator led di bagian depan alat ini yang terdiri

dari : power, LAN,WLAN DAN Internet. Led pada power menyala memberitahukan AP tercatu

oleh listrik melalui adaptor, led pada LAN menyala memberitahukan bahwa AP terhubung

secara wired melalui kabel UTP dan led pada WLAN memberitahukan AP terhubung secara

wireless dengan piranti lain.

(51)

4.2.5 Simulasi Jaringan Komputer 1

Tujuan perancangan sistem jaringan komputer Plan 1 ialah membangun Server

dan Aplikasi Server dengan Linux Server (SUSE 11.2) dalam satu Personal Komputer

tanpa menghilangkan komponen sistem (Mikrotik Router) yang berjalan sehingga sistem

lama masih dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Plan 1 akan sangat Powerfull jika

digunakan untuk Secure Zone (Zona Aman) untuk Jaringan tertentu. Berikut rincian

Perbandingan Plan 1 :

Keuntungan :

system keamanan sub jaringan lebih terjaga

Akses internet lebih cepat karena Server 2 (SUSE Server) menggunakan

Squid untuk sub jaringannya . dengan catatan Bandwith yang di berikan

seimbang dari Router.

Kelemahan :

Sebagian Fitur yang di sediakan Oleh SUSE server hanya untuk sub jaringan

saja.

Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit.

Tidak dapat melakukan sharing data terhadap Sub jaringan yang lain hanya di

lingkupnya saja.

Server tidak dapat di Virtual Remote terkecuali koneksi Internet ke Publik di

(52)

Gambar 4.2.5-1 Network Diagram Rencana 1

4.2.5.1Network System Requirement & Optional Tools

1. Hardware / Perangkat Keras :

- 2 PC Server

- PC Router (4 ethernet Card)

- PC Client

- IP Camera

- D-Link ADSL

- D-Link WAP

(53)

- Kabel UTP

2. Sistem Operasi Jaringan :

- Linux Server

- Windows Server 2000

- Windows OS

- Microtik OS Router

- D-Link Software Inside

3. Internet Service Provider (ISP) :

- Telkom Speedy 2 Mbps

- Telkom Speedy 512 Kbps

- Cnet 1 Mbps

4.2.5.2klarifikasi Jaringan Komputer 1

Salah satu tujuan yang akan di capai dalam rencana 1 ini ialah membatasi

hak akses dan filterisasi bagi para user sesuai dengan kebutuhan user akantetapi

fitur yang di sediakan hanya untuk sub jaringan saja.

Ilustrasi kegiatan user pada jaringan Internal :

(54)

 Khusus bagi User yang menggunakan Koneksi Via Wireless akan melakukan dua kali filterisasi WAP Security dan Proxy.

 User 1 sebagai User tertinggi yang dapat menggunakan semua fitur yang di sediakan Oleh Server.

 User 2 hanya di perbolehkan untuk mengakses Internet dan File Server tidak diperbolehkan menggunakan fitur yang lainnya.

(55)

Tabel 4.2.5-1 Analisis Security Fitur

4.2.5.3IP Addressing dan Subnetting

Untuk pengalamatan Rencana 1, kami menggunakan kelas A dan C. Kelas

A dipakai di subjaringan tertentu (Private) dan untuk kelas C kami bagi kedalam

dua sub jaringan dengan rincian sebagai berikut :

Kelas : C C A

Network Address : 192.168.X.XXX 192.168.X.XXX 11.12.13.XX

Rentang IP Address : 1 1 1

- - -

(56)

254 254 7

Subnet : 255.255.255.0 dan 255.255.255.248

Tabel 4.2.5-2 Rincian pembagian IP Address dan Subneting

No. Divisi Rentang IP Subnet

1 Div-1 192.168.X.1- 192.168.X.10 255.255.255.0

2 Div-2 192.168.X.11- 192.168.X.21 255.255.255.0

3 Div-3 192.168.X.22- 192.168.X.32 255.255.255.0

4 Div-4 192.168.X.33- 192.168.X.43 255.255.255.0

5 Div-5 192.168.X.44- 192.168.X.54 255.255.255.0

6 Div-6 192.168.X.55- 192.168.X.65 255.255.255.0

7 Div-7 192.168.X.66- 192.168.X.76 255.255.255.0

8 Div-8 192.168.X.77- 192.168.X.87 255.255.255.0

9 Div-9 192.168.X.88- 192.168.X.98 255.255.255.0

10 Div-10 192.168.X.99- 192.168.X.109 255.255.255.0

11 Div-11 192.168.X.100- 192.168.X.110 255.255.255.0

(57)

13 Div-13 192.168.XX.1- 192.168.X.54 255.255.255.0

14 Div-14 192.168.XX.55-

192.168.X.143

255.255.255.0

15 Div-15 192.168.X.144- 192.168.X.254 255.255.255.0

16 Div-16 11.12.XX.1-11.12.XX.7 255.255.255.248

4.2.6 Simulasi Jaringan Komputer 2

Tujuan dari Plan 2 ialah memindahkan posisi SUSE Server menggantikan Posisi

Mikrotik Router namun fungsinya masih sama ialah Server dan Aplikasi Server dengan

Linux Server (SUSE 11.2) dalam satu Personal Komputer. Plan 2 menggabungkan

jaringan menjadi satu jalur akses sehingga Fitur yang di sediakan oleh SUSE Server tidak

hanya pada satu sub jaringan saja akan tetapi mencakup keseluruhan.

Kelebihan :

a. Fitur yang di sediakan oleh SUSE Server dapat menyeluruh.

b. Troubleshooting lebih mudah.

c. Keamanan Seluruh jaringan lebih terjaga.

d. Semua sub jaringan dapat saling berinteraksi dengan akses yang telah di

tentukan.

e. Akses remote jarak jauh lebih mudah, karena terhubung langsung dengan

Router Modem.

(58)

Gambar 4.2.6-1 Network Diagram Rencana 2

4.2.6.1Network System Requirement & Optional Tools

4. Hardware / Perangkat Keras :

- 2 PC Server

- PC Router (4 ethernet Card)

- PC Client

- IP Camera

- D-Link ADSL

(59)

- D-Link Switch & Hub

- Kabel UTP

5. Sistem Operasi Jaringan :

- Linux Server

- Windows Server 2000

- Windows OS

- D-Link Software Inside

6. Internet Service Provider (ISP) :

- Telkom Speedy 2 Mbps

- Telkom Speedy 512 Kbps

- Cnet 1 Mbps

4.2.6.2klarifikasi Sistem Jaringan 2

Pada topologi yang digunakan pada rencana 2 pembangunan jaringan

Fasilitas Aplikasi Server tidak hanya untuk sub jaringan saja akantetapi

mencakup jaringan lokal keseluruhan karena Router tepusat pada Linux Server.

Namun fungsi dan kegunaan Fasilitas Aplikasi Server tetap sama seperti Rencana

1.

Ilustrasi kegiatan user pada jaringan Internal :

(60)

 Khusus bagi User yang menggunakan Koneksi Via Wireless akan melakukan dua kali filterisasi WAP Security dan Proxy.

 User 1 sebagai User tertinggi yang dapat menggunakan semua fitur yang di sediakan Oleh Server.

 User 2 hanya di perbolehkan untuk mengakses Internet dan File Server tidak diperbolehkan menggunakan fitur yang lainnya.

(61)

Tabel 4.2.6-1Analisis Security Fitur

4.2.6.3IP Addressing dan Subnetting

Untuk pengalamatan Rencana 2, kami menggunakan kelas A dan C. Kelas

A dipakai di subjaringan tertentu (Private) dan untuk kelas C kami hanya

menggunakan 1 Network adress saja namun untuk pembagian kami menggunakan

subnetting dengan rincian sebagai berikut :

C : C C A A

NA : 192.168.5.XX 192.168.5.XX 192.168.5.XX 11.12.13.XX

R : 1 65 193 1

- - - -

(62)

64 192 254 7

S : 255.255.255.224 , 255.255.255.192, 255.255.255.240, 255.255.255.248

Tabel 4.2.6-2 Rincian pembagian IP Address dan Subneting

No. Divisi Rentang IP Subnet

1 Div-1 192.168.X.1 255.255.255.192

2 Div-2 - 255.255.255.192

3 Div-3 - 255.255.255.192

4 Div-4 - 255.255.255.192

5 Div-5 192.168.X.64 255.255.255.192

6 Div-6 192.168.X.65 255.255.255.224

7 Div-7 - 255.255.255.224

8 Div-8 - 255.255.255.224

9 Div-9 - 255.255.255.224

10 Div-10 192-168.X.192 255.255.255.224

11 Div-11 192.168.X193 255.255.255.240

12 Div-12 - 255.255.255.240

(63)

14 Div-14 - 255.255.255.240

15 Div-15 192.168.X.254 255.255.255.240

(64)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebuah Komputer yang didedikasikan untuk server dan Network Management

akan lebih optimal menggunakan Sistem Operasi OpenSUSE.

2. Optimasi yang dilakukan pada awal konfigurasi, dikatakan sebagai tepat guna

karena melakukan Kompilasi Kernel pada Komputer Server.

3. Webmin merupakan Software yang sangat cocok gigunakan sebagai System

Linux Administrator.

4. Server autentikasi dapat bekerja secara fleksibedalam menerima aplikasi dan

user baru yang memudahkan integrasi aplikasi secara terpusat.

5. Server autentikasi mampu memberikan keamanan sistem yang ditunjukkan

oleh resistensi yang stabil terhadap pembacaan plaintext dari data yang

dikirimkan, perubahan data oleh serangan man in the middle dan

penyalahgunaan hak akses.

5.2 Saran

Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Intisel Prodaktifkom Jakarta terhitung

(65)

beberapa hal, sehingga pada akhirnya kami berkeinginan untuk menyampaikan

saran dan tanggapan.

Saran yang dapat kami berikan demi peningkatan kualitas dimasa yang akan

datang adalah:

1. Harus lebih rutin dalam melakukan monitoring dan handling serta melakukan

pengecekan langsung baik kepada perangkat lunak maupun perangkat keras

yang digunakan paada jaringan setiap satu bulan sekali untuk lebih

mengoptimalkan kerja jaringan komputer yang ada.

2. Lebih meningkatkan kualitas SDM sehinggan penelitian yang dihasilkan dapat

memberi manfaat yang besar terhadap masyarakat.

3. Kami sebagai mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung mengharapkan agar terus diberi kesempatan untuk melakukan kerja

(66)

DI PT.INTISEL PRODAKTIFKOM JAKARTA

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Iskandar NIM. 10507610

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(67)

Bojonggede Dalam Rt. 02 Rw. 13 No. 21

Networking (TCP/IP, Mikrotik, IPCOP, VoIP, Instalation Server dan Troubleshooting) Memahami Sistem Operasi berbasis Linux (Desktop dan Server)

Mampu mengangani Trouble Shooting Software / Hardware Mengetahui Jaringan

Memahami Wireless dan ADSL

Dapat mengoprasikan Microsoft office (2003,2007,2010) Programming (Visual Basic 6, Delphi, PHP, JavaScript,) Design (Photoshop, Corel Draw dan GIMP Linux)

Dapat bicara dan menulis bahasa inggris (pasif)

Karateristik :

Jujur, tanggung jawab, dapat bekerja tim, optimis, mudah bergaul, sabar, creatif , inofatif, dan tidah mudah putus asa.

Pendidikan Formal

2007-Sekarang : UNIKOM jurusan Manajemen Informatika 2004-2007 : SMAI Cipasung Tasikmalaya ( Ijazah) 2001-2004 : Mts. Jamiyyatul Falah Bogor (Ijazah) 1995-2001 : Mi. Nurul Anwar (Ijazah)

2010 : Trend Linux, Virtualisasi (Opensuse) Dan VOIP (Sertifikat)

Pengalaman Kerja

2010 : Network Development dan CCTV Server di PT. Intisel prodaktifkom – Jakarta

Data Pribadi :

Kewarganegaraan : Indonesia E-mail : a30x@live.com

(68)

Bojonggede Dalam Rt. 02 Rw. 13 No. 21 Bojonggede – Bogor 16320

(69)

BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Maksud dan Tujuan ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Metodologi Penulisan... Error! Bookmark not defined.

1.6 Sistematika Penulisan... Error! Bookmark not defined.

1.7 Lokasi dan Waktu ... Error! Bookmark not defined.

BAB 2 LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Jaringan Komputer ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Topologi Jaringan Komputer ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Model Referensi OSI ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Layer Pada OSI ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Konsep dan Kegunaan Layer... Error! Bookmark not defined.

2.3 Model Arsitektur TCP/IP ... Error! Bookmark not defined.

(70)

2.3.3 Repeater ... Error! Bookmark not defined.

2.3.4 Bridge ... Error! Bookmark not defined.

2.3.5 Router ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Internet Protocol ... Error! Bookmark not defined.

2.4.1 IP Address ... Error! Bookmark not defined.

2.5 User Datagram Protocol ... Error! Bookmark not defined.

2.6 Area Jaringan Komputer ... Error! Bookmark not defined.

2.6.1 Local Area Network (LAN) ... Error! Bookmark not defined.

2.6.2 Wide Area Network (WAN) ... Error! Bookmark not defined.

2.7 Type Jaringan ... Error! Bookmark not defined.

2.7.1 Jaringan Client-Server ... Error! Bookmark not defined.

2.7.2 Jaringan Peer To Peer ... Error! Bookmark not defined.

2.7.3 Wireless LAN (WLAN) ... Error! Bookmark not defined.

2.7.4 OpenSUSE 11.3 Server ... Error! Bookmark not defined.

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Tinjauan Umum PT. Intisel Prodaktifkom ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Struktur Organisasi PT. Intisel Prodaktifkom . Error! Bookmark not defined.

(71)

BAB 4 ANALISIS NETWORK SYSTEM DAN SERVERError! Bookmark not defined.

4.1 NETWORK SYSTEM DAN SERVER ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Network Diagram ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Network System Clarification ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Network System Evaluation ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Network Sytem Development ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Tujuan Perancangan sistem ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Authentication ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Access limitation & Capability... Error! Bookmark not defined.

4.2.4 CCTV With IP Camera ... Error! Bookmark not defined.

4.2.5 Wireless Access Point (WAP) ... Error! Bookmark not defined.

4.2.6 Simulasi Jaringan Komputer 1 ... Error! Bookmark not defined.

4.2.7 Simulasi Jaringan Komputer 2 ... Error! Bookmark not defined.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

(72)

Mansfield, Niall, 2002. Practical TCP/IP , Designing, Using, And Troubleshooting TCP/IP

Network on Linux AndWindows. 1st edition. Pearson Education Inc, Addison Wesley

Professioanal,

Wibiso Gunawan,Dwi Hantoro Gunadi, 2009. Wimax, Teknologi BWA Kini dan Masa Depan,

Edisi Revisi, Informatika. Bandung

http://www.opensuse.or.id/documentation.html OpenSUSE Server, Agustus 2010

http://www.webmin.com Linux System Administrator, Agustus 2010

http://www.zoneminder.com/documentation.html Zoneminder CCTV, Agustus 2010

(73)

Bismillahirahmanirrahim..

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya-lah

saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek yang dilakukan di PT. Intisel

Prodaktifkom Jakarta selama 1 bulan. Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada

Rasulullah SAW, karena dengan perantaranya-lah kita semua dapat merasakan nikmatnya

kehidupan.

Di dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis telah mendapat bantuan pemikiran

serta dorongan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT

2. Nabi Muhammad SAW

3. Ayah dan Ibu

4. PT. Intisel Prodaktifkom sebagai Objek Kerja Praktek.

5. Bpk. Tony Sitohang Selaku HRD Manager PT. Intisel Prodaktifkom.

6. Bpk. Kharisma selaku Divisi IT PT.Intisel Prodaktifkom.

7. Novrini Hasti Selaku Dosen Pembimbing

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini banyak terdapat

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan penulis tentang masalah yang penulis sampaikan.

Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis

berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya, terutama untuk diri pribadi

penulis maupun untuk siapa saja.

Bogor, September 2010

(74)
(75)

Gambar

Tabel 1.7.1  Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 2.1.2-1 Topologi Bus
Gambar 2.1.2-2 Topologi star
Tabel 2.2.1-1 Fungsi beserta contoh layer OSI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum anda mengukur tahan- an, pertama anda harus memu- tar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung test lead dihubungkan sampai jarum menunjukkan ang- ka “0” pada skala ohm..

Justifikasi : Dilapangan baik secara fisik maupun administrasi produksi, TIDAK DITEMUKAN stok atau catatan penggunaan bahan baku kayu yang berasal dari kayu lelang hasil sitaan,

Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: ditemukan di perairan Pantai berbatasan dengan Pantai berpasir;

Dalam penerapan aplikasi iSumbar Mambaco, sosialisasi yang diberikan oleh DAP Provinsi Sumatera Barat kepada masyarakat dengan melalui berita online, radio, website

Berdasarkan uraian penjelasan yang meliputi tugas dan kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Fungsi-fungsi yang dimiliki, struktur organisasi, dan

Selanjutnya Djafar (1992) mengatakan bahwa lahan pasang surut adalah daerah rawa yang dalam proses pembentukannya dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, terletak

Litosfer sebagai lapisan bagian atas dari struktur bumi ditopang oleh lapisan- lapisan lain yang terdapat di bawahnya. Coba perhatikan

bahwa berat labur adalah banyaknya perekat yang diberikan pada permukaan kayu, berat labur yang terlalu tinggi selain dapat menaikkan biaya produksi juga akan mengurangi