PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan satu
sama lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan suatu protokol komunikasi,
sehingga antar komputer dapat saling berbagi dan bertukar informasi.
Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah sangat banyak dirasakan.
Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan komputer sering kali
berperan vital dalam kegiatan pendistribusian informasi yang cepat tersebut. Semua dari
komponen yang tergabung dalam jaringan komputer tersebut haruslah mampu saling
mendukung untuk menghasilkan
satu sistem yang kokoh dan handal untuk melayani setiap permintaan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Berbicara mengenai jaringan komputer, tentunya familiar
dengan biaya operasional yang sangat tinggi jika suatu perusahaan menggunakan network
enterprise development yang di sediakan oleh perushaan di Computer networking
Service. Jika ada Platform dan Hadware yang memiliki kemampuan setara dengan kasus
di atas tentu lebih akan lebih baik dan dan sangat efektif bagi perusahaan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan teori-teori jaringan komputer yang kami pelajari di universitas, maka
maksud dari penulisan laporan ini adalah agar kami lebih memahami tentang jaringan
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui Knowledge Management dibidang Networking yang mencakup :
a. Network System Management
b. Network Services dan Network Maintenance.
2. Mengetahui Jaringan internet Working beserta konfigurasi .
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan
yang berkaitan dengan jaringan komputer pada PT. Intisel Prodaktifkom, antara lain :
optimalisasi kinerja jaringan komputer baik Intranet maupun Internet ditinjau dari Biaya
Operasional, Keamanan Informasi serta Manajemen Networking yang efektif.
1.4 Batasan Masalah
Hal-hal yang akan dilakukan pada penulisan laporan kerja praktek ini dibatasi pada
masalah yang akan dibahas, yaitu :
1. Network Management System
2. Migrasi Windows Server ke Linux Server dengan openSUSE 11.3 Server
3. Depelopment Server dan Network Management yang mencakup :
a. FTP Server
b. LDAP Server
c. Samba Server
f. Security System dan Capassity Access
g. Wireless Access Point
1.5 Metodologi Penulisan
Metodologi yang digunakan dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah
pengumpulan data. Dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan
bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Interview.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan admin jaringan yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas besar penelitian ini disusun untuk memberikan
gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas besar
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti
permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang
kemudian diikuti dengan pembatasan masalah serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Membahas instansi yang kami lakukan penelitian, dimana pada tinjauan pustaka ini
terdapat sejarah berdirinya PT.Intisel Prodaktifkom dan landasan teori jaringan.
BAB III. ANALISIS JARINGAN
Menganalisis jaringan serta implementasi pengembangan sistem jaringan komputer
mencakup Server Development dan Network Managemen di PT. Intisel Prodaktifkom
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas bePraktek
Kerja Lapangan.
BAB V. DAFTAR PUSTAKA
Berisi sumber materi yang kami gunakan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
1.7 Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ialah sebagai berikut :
Tempat : PT. Intisel Prodaktifkom
Indonesia
Waktu : 4 Agustus 2010 s/d 4 September 2010
Tabel 1.7.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No Aktivitas Waktu
1 Server Installation X X
1 Authentication X X X
2 Limitation & Capability
Access
X X X X
3 CCTV with IP Camera X X X
4 Wireless Access Point
(WAP)
X X
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Konsep Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi
untuk komputer, sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan
bersama perangkat keras seperti printer, hardisk, dan lain sebagainya. Selain itu jaringan
komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komputer yang berada
diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan.
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer
pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat
didistribusikan ketempat lainnya. Sehingga dapat terbentuk data yang terintegrasi dengan
demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan peralatan dapat
dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer dapat memudahkan
pemakai dalam merawat hardisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan
perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada
hardisk yang ada di komputer pusat.
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan
password, serta teknik perlindungan terhadap hardisk sehingga data mendapatkan
perlindungan yang efektif.
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa
mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau
informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat
segera lengsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.1.2 Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu
jaringan komputer. Pola ini berhubungan erat dengan metode akses dan media pengirim
yang digunakan. Ada beberapa macam topologi yang dapat digunakan, tetapi bentuk
topologi yang utama adalah Bus, Star, dan Ring.
2.1.2.1Topologi Bus
Pada topologi Bus semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang
dikirim akan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum
dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati,
maka data atau informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika alamat tersebut tidak
Gambar 2.1.2-1 Topologi Bus
Jumlah terminal dapat ditambahkan dan dikurangi secara fleksibel. Namun
demikian, jumlah terminal hendaknya perlu dibatasi, karena pada topologi model ini, jika
terminal yang terhubung sangat banyak, maka kinerja jaringan akan turun drastis.
Kekurangan yang lain dari topologi ini, bila ada terminal yang mati, maka operasional
jaringan akan terganggu.
2.1.2.2Topologi Star
Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan
pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-terminal lain terhubung
padanya dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal
pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus untuk dua terminal
yang akan berkomunikasi. Sebagai salah satu contoh penggunaan topologi Star adalah
Gambar 2.1.2-2 Topologi star
Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik untuk penambahan maupun
pengurangan terminal. Banyak terminal yang dapat terhubung tergantung pada jumlah
port yang tersedia pada Hub yang digunakan. Pada topologi Star ini, Hub yang digunakan
akan menjadi titik kritis, sehingga perlu adanya perhatian dan pemeliharaan terhadap Hub
tersebut.
2.1.2.3Topologi Ring
Jaringan komputer lokal dengan topologi ini mirip dengan topologi Bus, tetapi kedua
terminal yang berada diujung saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran. Setiap
informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan
untuknya, informasi dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminal
dalam jaringan komputer lokal saling tergantung sehingga jika terjadi kerusakan pada
Gambar 2.1.2-3 Topologi Ring
2.2 Model Referensi OSI
OSI adalah referensi komunikasi dari Open System Interconnection. OSI model
digunakan sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi protokol.
2.2.1 Layer Pada OSI
OSI model terdiri dari 7 layer. Dimana bagian atas dari layernya (layer 7,6,dan 5)
difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian
bawahnya (layer 4,3, 2 dan 1) berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke ujung
yang lainnya.
Tabel 2.2.1-1 Fungsi beserta contoh layer OSI
Nama
Layer
Fungsi Contoh
Aplikasi Aplikasi yang saling
berkomunikasi antar
Telnet,
komputer. Aplikasi
Presentasi Pada layer bertujuan
yang mendukung
errorrecovery
atau tidak. Melakukan
Data Link Layer ini mengatur
pengiriman data dari
interface yang berbeda.
Semisal pengiriman
Physical Layer ini mengatur
tentang bentuk interface
yang berbeda-beda dari
2.2.2 Konsep dan Kegunaan Layer
Banyak kegunaan yang didapat dari pembagian fungsi menjadi yang lebih kecil
atau yang disebut layer. Kegunaan yang pasti adalah mengurangi kompleksitas, sehingga
dapat didefinisikan lebih detil.
Contoh kegunaannya antara lain:
Manusia dapat membahas dan mempelajari tentang protokol secara detil.
Membuat perangkat menjadi bentuk modular, sehingga pengguna dapat
menggunakan hanya modul yang dibutuhkan
Membuat lingkungan yang dapat saling terkoneksi
Mengurangi kompleksitas pada pemrograman sehingga memudahkan produksi
Tiap layer dapat diberikan pembuka dan penutup sesuai dengan layernya
Untuk berkomunikasi dapat dengan segera menggunakan layer dibawahnya.
2.3 Model Arsitektur TCP/IP
Protokol TCP/IP terbentuk dari 2 komponen yaitu Transmission Control Protocol
(TCP) dan Internet Protocol (IP).
2.3.1 Internetworking
Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar jaringan
komunikasi antar jaringan yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas
adalah menghubungkan empunya (hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin
terpisahkan secara geografis pada area yang luas.
Gambar 2.3.1-1 Contoh Internet – Dimana keduanya terlihat dalam sama sebagai 1 logikal jaringan
Internet dapat digolongkan menjadi beberapa group jaringan, antara lain:
Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh
: NSFNET yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang
merupakan jaringan backbone di Eropa, dan lainnya.
Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.
Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone
kepada pelanggannya.
Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.
sehingga diperlukan pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi.
TCP/IP memberikan fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus
tersebut dari masing-masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan akan
tersamarkan dari pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP, pengguna tidak perlu
lagi memikirkan bentuk fisik jaringan untuk melakukan sebuah komunikasi. Sebagai contoh pada
Gambar 2.3, untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan, diperlukan komputer yang terhubung
dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu paket data dari jaringan yang satu ke
jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router. Selain itu router juga digunakan sebagai
pengarah jalur (routing). Untuk dapat mengidentifikasikan host diperlukan sebuah alamat,
disebut alamat IP (IP address). Apabila sebuah host memiliki beberapa perangkat jaringan
(interface), seperti router, maka setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP
address terdiri dari 2 bagian, yaitu :
IP address = <nomer jaringan><nomer host>
2.3.2 Lapisan (layer) TCP/IP
Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer).
Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan
pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan
suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda
Gambar 2.3.2-1 Protocol TCP/IP
Table 2.3.2-1 Fungsi beserta contoh layer TCP/IP
Nama Layer Kegunaan Contoh
Aplikasi Layer aplikasi digunakan
pada program
untukberkomunikasi
menggunakan TCP/IP,
interface yang digunakan
untuk saling berkomunikasi
adalah nomer port dan
socket.
FTP, Telnet
secara end-to-end ke sisi
remote. Aplikasi yang
beragam dapat melakukan
komunikasi secara serentak
(simulaneously).
Internetwork Layer Internetwork biasa
disebut juga layer internet
atau
layer network, dimana
memberikan “vitual
Layer network interface
disebut juga layer link atau
layer datalink, yang
merupakan perangkat keras
pada jaringan.
IEEE802.2,
X.25, ATM,
FDDI, dan
SNA.
Gambar 2.3.2-2 Detail dari Model Arsitektur TCP/IP
Fungsi masing-masing layer / lapisan protokol serta aliran data pada layer TCP /
IP diatas, dapat dicontohkan dengan mengggunakan analogi yang sangat sederhana.
Seperti analogi pengiriman surat, seperti berikut ini:
1. Pertama, kita harus menulis dahulu isi surat tersebut. Maka kita harus mengambil
selembar kertas dengan ballpoint untuk mrnulis berita tersebut.
2. Setelah langkah ini terselesaikan, maka kita harus mengambil amplop surat agar
terlindung dari kerusakan.
3. Maka kita harus memilih amplop yang tertutup (TCP) atau amplop yang terbuka
(UDP).
4. Barulah kita menulis alamat yang dituju dengan jelas, serta nama pengirim dan
lalamat pengirim.
5. Maka selesailah sudah pengiriman surat tersebut dengan menitipkan surat itu pada
kantor pos.
Cara kerja TCP/IP dalam satu komputer adalah sangat mirip dengan cerita diatas.
amplop untuk melindungi data-data yang hendak dikirim, yang berupa data tambahan
(no.urut), 16 bit source port number (nama pengirim dan penerima).
Komputer dengan protokol TCP/IP dapat berhubungan dengan komputer lain dan
jaringan lain karena bantuan peralatan jaringan komputer. Peralatan ini biasanya disebut
network interface. Selain peralatan tersebut masih diperlukan peralatan lain yang disebut
dengan device penghubung jaringan.
2.3.3 Repeater
Fungsinya adalah menerima sinyal dari satu segment kabel LAN dan
memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal aslinya. Pada segment
(satu atau lebih) kabel LAN lain, dengan adanya repeater ini jarak antara dua jaringan
komputer bisa diperjauh.
2.3.4 Bridge
Bridge lebih cerdas dan fleksibel dibandingkan dengan repeater.
Bridge bekerja dengan meneruskan paket ethernet dari satu jaringan ke jaringan
yang lain.
Beberapa bridge mempelajari alamat ethernet setiap device yang terhubung
dengannya dan mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.
Dapat dihubungkan dalam jaringan dengan metode transmisi yang berbeda. LAN
ethernet dengan LAN token ring dan mampu memisahkan sebagian trafik karena
2.3.5 Router
Melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki
banyak jalur diantara keduanya.
2.4 Internet Protocol
Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi
komputer pada jaringan paket switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer
diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang
unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk
mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses
berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas
untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data. Untuk
komunikasi datanya, Internet Protokol mengimplementasikan dua fungsi dasar
yaitu addressing dan fragmentasi.
Salah satu hal penting dalam IP dalam pengiriman informasi adalah
metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat standar
pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat terdiri dari 32 bit.
Jumlah alamat yang diciptakan dengan IPv4 diperkirakan tidak dapat mencukupi
kebutuhan pengalamatan IP sehingga sekarang sudah tersedia sistim
pengalamatan yang baru yaitu IPv6 yang menggunakan sistim pengalamatan 128
2.4.1 IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner
yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda
titik (.) seperti 192.168.0.1.
Tabel 2.4.1 Contoh IP Adress
Network ID Host ID
192 168 0 1
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network
ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host
(komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu
host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
2.4.1.1Kelas-kelas IP Adress
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai,IP address
dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabeldibawah.
Tabel 2.4.1 Pembagian Kelas IP
Kelas Network ID Host ID Default Subnet
Mask
A XXX.0.0.1 XXX.255.255.254 255.0.0.0
C XXX.XXX.XXX.1 XXX.XXX.XXX.254 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP
address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address
kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address
kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit
berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan
panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar
65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –191.155.xxx.xxx. IP address kelas C awalnya
digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan
konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host
ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari
tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
2.5 User Datagram Protocol
UDP yang merupakan salah satu protocol utama diatas IP merupakan
transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP
digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header
UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port, length dan UDP
checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum
pada UDP bersifat opsional.
UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang
dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada
pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan
kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket
yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan.
Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka
dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang
digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk
mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat
mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi H.323 pengiriman data banyak
2.6 Area Jaringan Komputer
Secara umum terdapat dua macam pembagian area jaringan komputer, yaitu:
• Local Area Network (LAN)
• Wide Area Network (WAN)
2.6.1 Local Area Network (LAN)
Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer lokal, seluruh
komputer yang terhubung ke jaringan terhubung pada satu pusat yang disebut gateway.
LAN biasa ditemui pada jaringan-jaringan kecil dalam suatu ruangan atau
lembaga tertentu.
Dalam pengembangannya, LAN berkembang menjadi sebuah Metropolitan Area
Network (MAN), yang sudah melibatkan lebih dari satu gateway, dan biasanya
telah memiliki sebuah server utama. MAN biasanya diterapkan pada Sistem
Informasi perkotaan.
2.6.2 Wide Area Network (WAN)
Jaringan komputer skala luas (WAN) merupakan pengembangan dari MAN
dan telah melibatkan lebih dari satu server utama, masing masing server utama
saling terhubung dan setiap komputer yang terhubung ke jaringan akan dapat saling
mengakses server tersebut. WAN biasanya mencakup sebuah area yang sangat luas,
bahkan antar-negara. Dalam perkembangannya, WAN akan berkembang menjadi
sebuah jaringan global yang biasa dikenal sebagai Interconnected-Networking
dengan jaringan berskala luas (WAN), diperlukan sebuah perangkat khusus
untuk mengatur gateway-nya, yaitu Router
Gambar 2.6.2-1 Ilustrasi kerja router dalam menghubungkan jaringan luar (WAN) dan jaringan lokal (LAN)
2.7 Type Jaringan
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan,
yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
2.7.1 Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain
di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang
menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan
sebagai workstation.
2.7.2 Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di
jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan
sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
2.7.3 Wireless LAN (WLAN)
Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang
menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi (data) ditransfer
dari satu komputer ke komputer lain menggunakan gelombang radio. WLAN sering
disebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.
Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan
berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel,
dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai
barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang
sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless
untuk jaringan komputer. Biasanya wireless LAN ini dipakai di suatu daerah atau lokasi
dimana pemakainya selalu dalam keadaan bergerak, atau di lokasi tersebut tidak terdapat
jaringan kabel untuk penyaluran data. Wireless LAN ini biasanya menggunakan frekuensi
berbagai keperluan industri, sains, dan media. Jadi siapa pun dapat menggunakan
frekuensi ini dengan bebas asalkan tidak menggunakan pemancar berdaya tinggi.
Anatomi dari wireless LAN sendiri biasanya digunakansebagai hubungan dari
satu point to point yang lain, tetapi dengan perkembangan teknologi, wireless LAN ini
dapat digunakan untuk hubungan dari point to multipoint begitu pula sebaliknya.
2.7.4 OpenSUSE 11.3 Server
openSUSE bermula di awal tahun 1990-an di mana Linux terdiri dari sekitar 50
keping disket dan dapat diunduh/diambil lewat internet, tetapi pengguna potensial yang
memiliki koneksi internet tidaklah banyak. Kemudian S.u.S.E. GmbH menghimpun
disket-disket Linux yang dapat dibeli (tanpa harus memiliki koneksi internet). SuSE
tersebarluas oleh Suse GmbH dengan lokalisasi instalasi dalam bahasa Jerman dan
dengan itu menciptakan distribusi dari banyak pengguna berbahasa Jerman. Alat instalasi
dari Slackware diganti dengan YaST hasil pengembangan Suse GmbH sendiri. Mulai
April 1994 Paket Suse-Linux Versi 1.0 mulai menggunakan CD, tidak lagi dalam disket
(yang sudah mencapai 70 keping).
Versi pertama yang berdiri sendiri terlepas dari Slackware diterbitkan pada Mei
1996 dengan nama S.u.S.E. Linux, versi 4.2. Penomoran 4.2 dalam versi ini diakibatkan
dari diskusi panjang di mana penomoran versi 1.1 ditolak dan angka 42 lebih disukai
karena merupakan "jawaban dari segala pertanyaan terhadap segala pertanyaan" (Answer
Hitchhiker's Guide to the Galaxy. Pada versi ini untuk pertama kalinya, dalam distribusi
dengan 3 CD, disertai sebuah Live-Filesystem.
Mulai dari versi 4.2 angka penjualan Suse Linux meningkat tajam. Pengguna
professional di pasar Linux menuntut produk yang sesuai, maka mulai versi 5 ditawarkan
produk SuSE Business Linux. Konsep ini kemudian tetap dijual melalui SUSE Linux
Enterprise Server (SLES), yang boleh diperoleh di samping siklus rilis dan pembaruan
yang panjang dengan dukungan tawaran dan pelatihan yang beragam.
Suse Linux yang sampai pada versi itu hanya mendukung platform Intel i386, pada
versi 6.1 mulai juga mendukung platform DEC, Alpha AXP dan platform PowerPC pada
versi 6.3. Kedua distribusi memiliki pengaruh penting bagi pengembangan kualitatif
Distribusi Suse Linux. Pada perkembangan berikutnya tersedia juga versi SuSE Linux
untuk sistem AMD Athlon 64, Intel Itanium dan IBM 390 (Z-Series).
Mulai versi 7.0 sampai dengan 9.1 tersedia dua versi Suse Linux: Personal dan
Professional. Di samping itu tersedia juga versi bagi pelajar. Paket pembaruan dengan
harga yang pantas untuk versi Professional juga tersedia tanpa cetakan buku pedoman
administrasi. Pada 4 November 2003, Novell mengumumkan bahwa mereka akan
mengakuisisi
SuSE.<ref>Templat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTe
mplat:QifTemplat:QifTemplat:QifTemplat:Qif</ref> Akuisisi ini diselesaikan pada
Januari 2004.<ref name="Kennedy2003">Kennedy, D. (2003). Novell's Linux buy opens
instalasi melalui FTP, CD untuk instalasi dasar tersedia di internet. Juga pada edisi
Professional dipasarkan dengan keping DVD kedua yang berisi perangkat lunak untuk
sistem 64-Bit (AMD64 dan Intel 64) (versi 64-Bit SuSE 9.0 dijual terpisah). Pada April
2004 YaST ditempatkan di bawah Lisensi Publik Umum GNU. Pada 4 Agustus 2005,
juru bicara dan direktur hubungan masyarakat Bruce Lowry mengumumkan bahwa
pengembangan SUSE Professional akan lebih terbuka dan bersama dalam proyek
komunitas openSUSE berupaya meraih perhatian yang lebih luas dari pengguna dan
pengembang . Lebih terbuka dengan memungkinkan pengguna dan pengembang untuk
menguji dan membantu mengembangkannya. Sebelumnya segala pengembangan
dilakukan hanya oleh SUSE dan versi 10.0 adalah versi pertama dengan pengujian beta
oleh publik. Sebagai bagian dari perubahan, akses ke Server-YaST menjadi pelengkap
bagi pengguna SUSE Linux.
Maskot dari SUSE secara umum dikenali sebagai gecko (tokek) dan disebut sebagai
3.1 Tinjauan Umum PT. Intisel Prodaktifkom
PT.Intisel Prodaktifkom berdiri sejak tanggal ---, berkedudukan di
Jalan Angsana Raya No. 5 Pejaten Timur Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia
(Kantor Pusat) dan Cabang yang tersebar di indonesia yakni : Sumatera Selatan,
Lampung, Makassar, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, dan Pontianak.
PT. Intisel Prodaktifkom merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak
dibidang penyediaan barang dan jasa telekomunikasi serta infrastrukturnya. Melihat
kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika yang menuju
konvergensi, saat ini PT. Intisel Prodaktifkom telah melakukan perubahan mendasar
ruang lingkup bisnis inti dari manufaktur menjadi penyedia jasa engineering solution,
khususnya Sistem Infokom dan Integrasi Teknologi, atau yang lebih dikenal dengan
istilah ISTI (Infocom System & Technology Integration) dan perusahaan Usaha Jasa
formal yang disertai dengan berbagai sertifikat perusahaan.
PT. Intisel Prodaktifkom didukung oleh staf yang profesional dan berpengalaman
dibidangnya yang memiliki komitmen, keahlian dan penguasaan teknologi dalam
3.2 Struktur Organisasi PT. Intisel Prodaktifkom
Struktur organisasi PT. Intisel Prodaktifkom terdiri dari :
1. BOARD OF DIRECTOR :
2. VP Sales, HR & Legal
a. Sales & Marketing :
b. QHSED :
c. HR & Legal :
3. VP COPM & SCM :
4. VP Adm & Finance :
5. Logistic & SCM :
6. PM BSS Project-1 :
7. PM BSS Project-2 :
8. Regional Coordinator
a. Region Makassar :
b. Region Sumsel :
c. Region Lampung :
d. Region Jabotabek :
f. Region Central Java :
g. Region East java :
h. Region Pontianak :
9. PM SACME Project-1 :
10. PM SACME Project-2 :
11. Manage Service :
3.3 Deskripsi Kerja PT. Intisel Prodaktifkom
Masing-masing divisi manajemen memiliki tugas dan fungsi sendiri. Untuk
menunjang tugas dan fungsinya maka pada masing-masing divisi tersebut berkembang
lagi beberapa departemen tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Konsultan
perencana di bawah pengawasan dan Production Management, sedangkan
kontraktor-kontraktor di bawah pengawasan dari Construction Management.
Berdasarkan kerangka acuan (Struktur Organisasi) kerja masing-masing personil
pada PT. Intisel Prodaktifkom melaksanakan tugas-tugasnya antara lain sebagai berikut :
1. Board Of Director
Board of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor pusat
(head office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang saham
pada perusahaan PT. Intisel Prodaktifkom dan mereka juga memegang
kebijakan dari jajaran direksi adalah membuat planning bersama Direktur
Eksekutif mengenai ruang lingkup master project (proyek induk) yang akan
dilaksanakan. Pada operasionalnya jajaran direksi mengangkat seorang
Direktur Eksekutif untuk memimpin perusahaan.
2. VP Sales, HR & Legal
a. Sales & Marketing
Bagian penjualan adalah bagian yang menangani hal-hal atau
kegiatan yang berhubungan dengan penjualan produk perusahaan,
termasuk di dalamnya kegiatan pencarian order, promosi, dan hal
lainnya yang berhubungan kegiatan pemasaran.
Pengelolaan aktifitas Merketing berada di bawah tanggung jawab
seorang direktur Pemasaran (Marketing Director), yang membawahi
dua bagian yaitu bagian Penjualan (sales Department) dan bagian
umum (General Affair Department).
b.QHSED
Divisi ini memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala
pekerjaan konstruksi dan pascakonstruksi mencakup keamanan dan
keselamatan pegawai.
Divisi terkait memiliki tugas mengurus masalah penyewaan
gedung, fasilitas dan utilitas gedung yang disewa, serta masalah
maintenance (perawatannya).
3. VP COPM & SCM
Divisi ini mempunyai tugas sebagai berikut :
Melakukan akuisisi/pembebasan lahan yang akan didirikan tower
BTS.
Melakukan survey lokasi pendirian tower BTS.
Mencari kandidat baru untuk menggantikan lahan yang akan di
relokasi hingga lahan tersebut mendapat status NTP (Notice to
Proceed).
Membuat kontrak atau perpanjangan kontrak sewa lahan dengan
pemilik lahan (landlord).
Melakukan pengurusan IMB untuk tower BTS yang akan didirikan
kepada Dinas Tata Kota setempat, serta melakukan pengurusan
Rekomendasi Ketinggian Tower pada Kantor Administrator
Bandara.
Melakukan pengurusan izin warga, surat keterangan bebas
mendukung pelaksanaan kontrak sewa lahan untuk mendirikan
tower BTS.
Mengurus uang kompensasi warga tempat akan didirikannya
menara tower.
Memastikan bahwa akuisisi lahan telah berjalan hingga kemudian
lahan tersebut mendapat status RFC (Ready for Construction).
4. VP Adm & Finance
Divisi ini mempunyai tugas sebagai berikut :
Melakukan koordinasi dan operasional umum perusahaan.
Menjamin audit dan dokumentasi pekerjaan tersimpan
dengan baiksesuai prosedur.
Mencatat notulen rapat maupun dokumen penting sesuai
standar.
Menjaga agar seluruh dokumen (baik electronic maupun
hardcopy )tertata sesuai kronologis, sesuai tanggal.
Mencatat dan menyimpan pesan-pesan penting dari
sms/telepon dan menyampaikannya kepada Project
Manager.
Mengawasi kinerja staf penunjang lain (driver dan office
boy).
Manajemen tata usaha, menjaga lingkungan kantor untuk
tertib administrasi.
Menjaga agar Project Manager menandatangani dokumen
penting (baik electronic maupun hardcopy).
Menjalankan kewajiban tambahan lain sesuai kebutuhan
dari waktu ke waktu.
Memeriksa dan membuat copy seluruh dokumen yang
keluar/masuk (fax, surat, gambar, dll).
Menandai dan mendeskripsikan materi terkait sebelum
menyimpannya dalam filling.
Menjaga detil informasi penyimpanan dan dan bukti
peminjaman dokumen.
Membantu koordinasi proyek tertutup/ terbatas dalam hal
pengarsipan.
Mempersiapkan pemondokan untuk tim.
Membeli peralatan kantor, mempersiapkan administrasi
Membuat inventrarisir keperluan kantor, merinci
pengeluaran danam mempersiapkan kontrak kerja personil.
Merekam semua pengeluaran harian, menyelesaikan
perlengkapan administrasi.
Meyelesaikan perlengkapan dokumen proyek,
mengendalikan kegiatan-kegiatan Bidang Keuangan.
Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran
keuangan.
Melaksanakan urusan perbendaharaan dan tata usaha
keuangan.
Melaksanakan urusan pembukuan, perhitungan dan laporan
keuangan.
Melakukan pembelian kebutuhan kantor dan operasional
4.1 NETWORK SYSTEM DAN SERVER
4.1.1 Network Diagram
Pada umumnya pembangunan System Teknologi Informasi tentunya mempunyai
pola atau planing untuk membangun sebuah sistem dengan mengilustrasikan Objek yang
akan dibangun kedalam sebuah ilustarasi menggunakan berbagai macam metode
perancangan sistem. Pada kasus Pengembangan sistem jarigan komputer di PT. Intisel
Prodaktifkom , kami mengilustrasikan kedalam sebuah diagram sebagai berikut :
Gambar 4.1.1 Merupakan Ilustrasi Diagram Jaringan Komputer yang digunakan oleh
PT.Intisel Prodaktifkom .
4.1.2 Network System Clarification
4.1.2.1Network System Requirement Clarification
Data Network System Requirement PT. Intisel Prodaktifkom pada tahap analisis
sebagai berikut :
1. Hardware / Perangkat Keras :
- PC Server
- PC Router (4 ethernet Card)
- PC Client
- D-Link ADSL
- D-Link WAP
- D-Link Switch
- Kabel UTP
2. Sistem Operasi Jaringan :
- Windows Server 2000
- Windows OS
- Microtik OS Router
3. Internet Service Provider (ISP) :
- Telkom Speedy 2 Mbps
- Telkom Speedy 512 Kbps
- Cnet 1 Mbps
Tabel 4.1.2-1 Rincian hardware dan Software
No. Hardware Network Operating System Quantity
1 PC Server Windows Server 2000 1
2 PC Router Mikrotik Router 1
3 PC Client Windows OS + Linux 72
4 Modem ADSL D-link Router 1
5 Wireless AP D-link Router 4
6 Switch+Hub - 8
7 Kabel UTP
Tabel 4.1.2-2 Rincian Koneksi Internet
No. ISP Kecepatan
1 Telkom Speedy 2 Mbps
2 Telkom Speedy 512Mbbps
4.1.2.2IP Addres & Subnet Clarification
Pengalamatan jaringan komputer di PT.Intisel Prodaktifkom menggunakan Class
A dan C dengan rincian sebagai berikut :
Kelas : C A
Network Address : 192.168.X.XXX 11.12.XX.XX
Rentang IP : 1 1
- -
- -
- -
254 7
Subneting IP Address : 255.255.255.0 dan 255.255.255.248
Tabel 4.1.2-3 IP Address dan Subnet
No. Divisi Rentang IP Subnet
1 Div-1 192.168.X.1- 192.168.X.10 255.255.255.0
2 Div-2 192.168.X.11- 192.168.X.21 255.255.255.0
3 Div-3 192.168.X.22- 192.168.X.32 255.255.255.0
4 Div-4 192.168.X.33- 192.168.X.43 255.255.255.0
5 Div-5 192.168.X.44- 192.168.X.54 255.255.255.0
7 Div-7 192.168.X.66- 192.168.X.76 255.255.255.0
8 Div-8 192.168.X.77- 192.168.X.87 255.255.255.0
9 Div-9 192.168.X.88- 192.168.X.98 255.255.255.0
10 Div-10 192.168.X.99- 192.168.X.109 255.255.255.0
11 Div-11 192.168.X.100- 192.168.X.110 255.255.255.0
12 Div-12 192.168.X.111- 192.168.X.121 255.255.255.0
13 Div-13 192.168.X.122- 192.168.X.132 255.255.255.0
14 Div-14 192.168.X.133- 192.168.X.143 255.255.255.0
15 Div-15 192.168.X.144- 192.168.X.254 255.255.255.0
16 Div-16 11.12.XX.1-11.12.XX.7 255.255.255.248
4.1.2.3Network Security Clarification
Software Aplikasi yang di gunakan ialah Mikrotik sebagai pendukung keamanan
sistem jaringan dan fitur yang diaplikasikan sebagai layer filtering yakni :
1. IP address blocking
Ketika MR. x mencoba mencari celah ip address yang kosong lalu mencoba
menggunakannya ia masih mengakses jaringan lokal namun tidak dapat mengakses
Jaringan Internet.
2. URL Filtering
Merupakan Fitur keamanan untuk memblokir situs-situs yang di larang oleh
Admin.
3. Firewall Management
4. Bandwidth Mangement
Merupakan fitur Manajemen untuk membatasi Akses Download (DL) dan Upload
(UL).
4.1.3 Network System Evaluation
Dari hasil analisa data mengenai System jaringan komputer yang kami peroleh di
PT. Intisel Prodaktifkom dapat ditinjau dari tiga aspek sebagai berikut :
1. Operational fee
Biaya Operasional merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk
meminimalisir pengeluaran biaya, Mengapa?? Karena setiap system tentunya tidak
selalu Flat, terus menerus akan di kembangkan oleh manufacture sistem yang
berkaitan dan membutuhkan perawatan yang cukup. Otomatis di setiap
pengembangan serta perubahan sistem berkaitan dengan Platform yang sesuai. Jadi,
kembali kepada Network Requirement yang kita gunakan.
Jika di banding kan dengan Open Source Platform lebih Ekonomis jika adanya
proses pengembangan sistem khususnya di bidang Jaringan Komputer. Namun prose
Migrasi tidak cukup mudah karena membutuhkan pengenalan tentang sistem yang
akan di implementasikan.
2. Effectivity
Standarisasi kebutuhan pada Jaringa Komputer terkait dengan 3 Hal, Yakni :
3. Apakah Keamanan Jaringan Komputer sudah powerfull??
Jika ketiga hal tersebut sudah terpenuhi maka dapat di katakan system
jaringan Komputer suda Effektif.
3. Secure System
Berbicara masalah keamanan sistem Jaringan Komputer ada beberapa hal yang
perlu di perhatikan, diantaranya :
a. Physical Secure
Mengapa saya kaitkan dengan Keamanan Fisik?? Karena setiap sistem
yang berjalan tak pernah terlepas dari peralatan pendukung yakni Hardware
dan Software. Keamana fisik cenderung menyerang Hardware sistem entah
dari segi lingkungan seperti cuaca, hewan kecil (semut, serangga Dll), ataupun
Manusia yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada hardware sistem.
b. Logical Secure
Logical secure sangat berkaitan tentang proses berjalannya sistem seperti
konektifitas, pertukaran data, sampai kepada software sistem. Kendala yang
menyerang software sistem tidak terlalu berbahaya, karena jika adanya
kerusakan sistem dapat melakukan troubleshooting dengan cara membackup
data, akan tetapi jika kendala yang di hadapi berbeda dengan apa yang di
inginkan seperti Pencurian data yang di lakukan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab akan menjadi faktor terbesar pada Logical Secure.
4.2 Network Sytem Development
4.2.1 Tujuan Perancangan sistem
Tujuan perancangan yang di usulkan ialah membangun sistem jaringan komputer
agar kinerja jaringan lebih Efektif serta meningkatkan keamanan sistem yang berjalan
yang mencakup :
1. Authentication
2. Access Limitation & Capability
3. CCTV with IP Camera
4. Wireless Access Point (WAP)
4.2.2 Authentication
Pada dasarnya Otentikasi dalam jaringan komputer digunakan sebagai filterisasi
terhadap klien yang akan masuk ke zona Internetworking yang telah di sediakan oleh
server. Metode otentikasi beragam mulai dari identifikasi identitas ataupun yang lainnya.
Pada kasus ini, penulis Membangun Proxy Server Sebagai media Otentikasi jaringan
Internal yang akan mengakses ke jaringan eksternal (Internet)
Ilustration : Otentikasi akan Muncul ketika klien mengakses internet dengan
Aplikasi Browser seperti, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera Dll. Dan klien tidak
bisa mengakses jaringan tanpa Proxy. Access limitation & Capability
Pada tingkat keamanan selanjutnya ialah Batasan dan kemampuan Akses User
Ilustration : server telah menetukan User 1 2 3 dan 5 diperbolehkan mengakses
jaringan dan user 4 tidak diberi akses oleh server karena user 4 belum terdaftar di
jaringan server. Ketika user 4 mencoba mengakses server akan muncul peringatan
“Access Denied” Mesikipun user 4 mengetahui Username & password Proxy. Dengan
begitu siapa saja yang mencoba mengakses server tidak akan dapat melewati filterisasi
yang telah di tetapkan oleh server.
Tabel 4.2.2-1Ilustrasi IP Address dan MAC Address Klient
Nama IP Address MAC Address Status
User 1 192.168.0.10 5D:H5:AC:3D:54:4F Allow
User 2 192.168.0.16 8D:G5:6B:3A:54:E1 Allow
User 3 192.168.0.86 7D:A5:7D:3G:54:3F Allow
User 4 192.168.0.56 3D:A3:1D:G4:54:5C Denied
User 5 192.168.0.66 1D:E2:4D:3Q:54:4C Allow
4.2.3 CCTV With IP Camera
Di Era Globalisasi saat ini tentunya tidak heran dengan adanya alat pengintai atau
CCTV di setiap Instansi bahkan banyak di setiap rumah yang sudah menggunakannya.
kita ketahui ketika berada diluar lokasi tersebut dapat terekam bahkan sampai termonitor
jarak jauh menggunaan akses internet.
Pada kasus ini penulis menggunakan IP Camera D-Link DCS-920 dengan dukungan
Software Zoneminder Camera Security di flatform Linux.
4.2.4 Wireless Access Point (WAP)
Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari
pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya
adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonv ersikan sinyal
frekuensi radio (RF) menjadi sin yal digital yan g akan disalurkan melalui kabel, atau
disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal
Alat ini sering digunakan sebagai piranti server pada jaringan WLAN. Dan biasanya
diletakkan di langit-langit dalam ruangan WLAN indoor. Alat ini dapat menyalurkan data secara
wireless dari PC ke PC secara infrastruktur. Access Point (AP) ini disertai adaptor sebagai
pencatu daya dari alat tersebut, juga tersedia kabel UTP agar dapat terhubung secara wired dan
antena eksternal dengan gain 2,15 dBi. Ada 4 indikator led di bagian depan alat ini yang terdiri
dari : power, LAN,WLAN DAN Internet. Led pada power menyala memberitahukan AP tercatu
oleh listrik melalui adaptor, led pada LAN menyala memberitahukan bahwa AP terhubung
secara wired melalui kabel UTP dan led pada WLAN memberitahukan AP terhubung secara
wireless dengan piranti lain.
4.2.5 Simulasi Jaringan Komputer 1
Tujuan perancangan sistem jaringan komputer Plan 1 ialah membangun Server
dan Aplikasi Server dengan Linux Server (SUSE 11.2) dalam satu Personal Komputer
tanpa menghilangkan komponen sistem (Mikrotik Router) yang berjalan sehingga sistem
lama masih dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Plan 1 akan sangat Powerfull jika
digunakan untuk Secure Zone (Zona Aman) untuk Jaringan tertentu. Berikut rincian
Perbandingan Plan 1 :
Keuntungan :
system keamanan sub jaringan lebih terjaga
Akses internet lebih cepat karena Server 2 (SUSE Server) menggunakan
Squid untuk sub jaringannya . dengan catatan Bandwith yang di berikan
seimbang dari Router.
Kelemahan :
Sebagian Fitur yang di sediakan Oleh SUSE server hanya untuk sub jaringan
saja.
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit.
Tidak dapat melakukan sharing data terhadap Sub jaringan yang lain hanya di
lingkupnya saja.
Server tidak dapat di Virtual Remote terkecuali koneksi Internet ke Publik di
Gambar 4.2.5-1 Network Diagram Rencana 1
4.2.5.1Network System Requirement & Optional Tools
1. Hardware / Perangkat Keras :
- 2 PC Server
- PC Router (4 ethernet Card)
- PC Client
- IP Camera
- D-Link ADSL
- D-Link WAP
- Kabel UTP
2. Sistem Operasi Jaringan :
- Linux Server
- Windows Server 2000
- Windows OS
- Microtik OS Router
- D-Link Software Inside
3. Internet Service Provider (ISP) :
- Telkom Speedy 2 Mbps
- Telkom Speedy 512 Kbps
- Cnet 1 Mbps
4.2.5.2klarifikasi Jaringan Komputer 1
Salah satu tujuan yang akan di capai dalam rencana 1 ini ialah membatasi
hak akses dan filterisasi bagi para user sesuai dengan kebutuhan user akantetapi
fitur yang di sediakan hanya untuk sub jaringan saja.
Ilustrasi kegiatan user pada jaringan Internal :
Khusus bagi User yang menggunakan Koneksi Via Wireless akan melakukan dua kali filterisasi WAP Security dan Proxy.
User 1 sebagai User tertinggi yang dapat menggunakan semua fitur yang di sediakan Oleh Server.
User 2 hanya di perbolehkan untuk mengakses Internet dan File Server tidak diperbolehkan menggunakan fitur yang lainnya.
Tabel 4.2.5-1 Analisis Security Fitur
4.2.5.3IP Addressing dan Subnetting
Untuk pengalamatan Rencana 1, kami menggunakan kelas A dan C. Kelas
A dipakai di subjaringan tertentu (Private) dan untuk kelas C kami bagi kedalam
dua sub jaringan dengan rincian sebagai berikut :
Kelas : C C A
Network Address : 192.168.X.XXX 192.168.X.XXX 11.12.13.XX
Rentang IP Address : 1 1 1
- - -
254 254 7
Subnet : 255.255.255.0 dan 255.255.255.248
Tabel 4.2.5-2 Rincian pembagian IP Address dan Subneting
No. Divisi Rentang IP Subnet
1 Div-1 192.168.X.1- 192.168.X.10 255.255.255.0
2 Div-2 192.168.X.11- 192.168.X.21 255.255.255.0
3 Div-3 192.168.X.22- 192.168.X.32 255.255.255.0
4 Div-4 192.168.X.33- 192.168.X.43 255.255.255.0
5 Div-5 192.168.X.44- 192.168.X.54 255.255.255.0
6 Div-6 192.168.X.55- 192.168.X.65 255.255.255.0
7 Div-7 192.168.X.66- 192.168.X.76 255.255.255.0
8 Div-8 192.168.X.77- 192.168.X.87 255.255.255.0
9 Div-9 192.168.X.88- 192.168.X.98 255.255.255.0
10 Div-10 192.168.X.99- 192.168.X.109 255.255.255.0
11 Div-11 192.168.X.100- 192.168.X.110 255.255.255.0
13 Div-13 192.168.XX.1- 192.168.X.54 255.255.255.0
14 Div-14 192.168.XX.55-
192.168.X.143
255.255.255.0
15 Div-15 192.168.X.144- 192.168.X.254 255.255.255.0
16 Div-16 11.12.XX.1-11.12.XX.7 255.255.255.248
4.2.6 Simulasi Jaringan Komputer 2
Tujuan dari Plan 2 ialah memindahkan posisi SUSE Server menggantikan Posisi
Mikrotik Router namun fungsinya masih sama ialah Server dan Aplikasi Server dengan
Linux Server (SUSE 11.2) dalam satu Personal Komputer. Plan 2 menggabungkan
jaringan menjadi satu jalur akses sehingga Fitur yang di sediakan oleh SUSE Server tidak
hanya pada satu sub jaringan saja akan tetapi mencakup keseluruhan.
Kelebihan :
a. Fitur yang di sediakan oleh SUSE Server dapat menyeluruh.
b. Troubleshooting lebih mudah.
c. Keamanan Seluruh jaringan lebih terjaga.
d. Semua sub jaringan dapat saling berinteraksi dengan akses yang telah di
tentukan.
e. Akses remote jarak jauh lebih mudah, karena terhubung langsung dengan
Router Modem.
Gambar 4.2.6-1 Network Diagram Rencana 2
4.2.6.1Network System Requirement & Optional Tools
4. Hardware / Perangkat Keras :
- 2 PC Server
- PC Router (4 ethernet Card)
- PC Client
- IP Camera
- D-Link ADSL
- D-Link Switch & Hub
- Kabel UTP
5. Sistem Operasi Jaringan :
- Linux Server
- Windows Server 2000
- Windows OS
- D-Link Software Inside
6. Internet Service Provider (ISP) :
- Telkom Speedy 2 Mbps
- Telkom Speedy 512 Kbps
- Cnet 1 Mbps
4.2.6.2klarifikasi Sistem Jaringan 2
Pada topologi yang digunakan pada rencana 2 pembangunan jaringan
Fasilitas Aplikasi Server tidak hanya untuk sub jaringan saja akantetapi
mencakup jaringan lokal keseluruhan karena Router tepusat pada Linux Server.
Namun fungsi dan kegunaan Fasilitas Aplikasi Server tetap sama seperti Rencana
1.
Ilustrasi kegiatan user pada jaringan Internal :
Khusus bagi User yang menggunakan Koneksi Via Wireless akan melakukan dua kali filterisasi WAP Security dan Proxy.
User 1 sebagai User tertinggi yang dapat menggunakan semua fitur yang di sediakan Oleh Server.
User 2 hanya di perbolehkan untuk mengakses Internet dan File Server tidak diperbolehkan menggunakan fitur yang lainnya.
Tabel 4.2.6-1Analisis Security Fitur
4.2.6.3IP Addressing dan Subnetting
Untuk pengalamatan Rencana 2, kami menggunakan kelas A dan C. Kelas
A dipakai di subjaringan tertentu (Private) dan untuk kelas C kami hanya
menggunakan 1 Network adress saja namun untuk pembagian kami menggunakan
subnetting dengan rincian sebagai berikut :
C : C C A A
NA : 192.168.5.XX 192.168.5.XX 192.168.5.XX 11.12.13.XX
R : 1 65 193 1
- - - -
64 192 254 7
S : 255.255.255.224 , 255.255.255.192, 255.255.255.240, 255.255.255.248
Tabel 4.2.6-2 Rincian pembagian IP Address dan Subneting
No. Divisi Rentang IP Subnet
1 Div-1 192.168.X.1 255.255.255.192
2 Div-2 - 255.255.255.192
3 Div-3 - 255.255.255.192
4 Div-4 - 255.255.255.192
5 Div-5 192.168.X.64 255.255.255.192
6 Div-6 192.168.X.65 255.255.255.224
7 Div-7 - 255.255.255.224
8 Div-8 - 255.255.255.224
9 Div-9 - 255.255.255.224
10 Div-10 192-168.X.192 255.255.255.224
11 Div-11 192.168.X193 255.255.255.240
12 Div-12 - 255.255.255.240
14 Div-14 - 255.255.255.240
15 Div-15 192.168.X.254 255.255.255.240
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebuah Komputer yang didedikasikan untuk server dan Network Management
akan lebih optimal menggunakan Sistem Operasi OpenSUSE.
2. Optimasi yang dilakukan pada awal konfigurasi, dikatakan sebagai tepat guna
karena melakukan Kompilasi Kernel pada Komputer Server.
3. Webmin merupakan Software yang sangat cocok gigunakan sebagai System
Linux Administrator.
4. Server autentikasi dapat bekerja secara fleksibedalam menerima aplikasi dan
user baru yang memudahkan integrasi aplikasi secara terpusat.
5. Server autentikasi mampu memberikan keamanan sistem yang ditunjukkan
oleh resistensi yang stabil terhadap pembacaan plaintext dari data yang
dikirimkan, perubahan data oleh serangan man in the middle dan
penyalahgunaan hak akses.
5.2 Saran
Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Intisel Prodaktifkom Jakarta terhitung
beberapa hal, sehingga pada akhirnya kami berkeinginan untuk menyampaikan
saran dan tanggapan.
Saran yang dapat kami berikan demi peningkatan kualitas dimasa yang akan
datang adalah:
1. Harus lebih rutin dalam melakukan monitoring dan handling serta melakukan
pengecekan langsung baik kepada perangkat lunak maupun perangkat keras
yang digunakan paada jaringan setiap satu bulan sekali untuk lebih
mengoptimalkan kerja jaringan komputer yang ada.
2. Lebih meningkatkan kualitas SDM sehinggan penelitian yang dihasilkan dapat
memberi manfaat yang besar terhadap masyarakat.
3. Kami sebagai mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Bandung mengharapkan agar terus diberi kesempatan untuk melakukan kerja
DI PT.INTISEL PRODAKTIFKOM JAKARTA
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
Iskandar NIM. 10507610
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Bojonggede Dalam Rt. 02 Rw. 13 No. 21
Networking (TCP/IP, Mikrotik, IPCOP, VoIP, Instalation Server dan Troubleshooting) Memahami Sistem Operasi berbasis Linux (Desktop dan Server)
Mampu mengangani Trouble Shooting Software / Hardware Mengetahui Jaringan
Memahami Wireless dan ADSL
Dapat mengoprasikan Microsoft office (2003,2007,2010) Programming (Visual Basic 6, Delphi, PHP, JavaScript,) Design (Photoshop, Corel Draw dan GIMP Linux)
Dapat bicara dan menulis bahasa inggris (pasif)
Karateristik :
Jujur, tanggung jawab, dapat bekerja tim, optimis, mudah bergaul, sabar, creatif , inofatif, dan tidah mudah putus asa.Pendidikan Formal
2007-Sekarang : UNIKOM jurusan Manajemen Informatika 2004-2007 : SMAI Cipasung Tasikmalaya ( Ijazah) 2001-2004 : Mts. Jamiyyatul Falah Bogor (Ijazah) 1995-2001 : Mi. Nurul Anwar (Ijazah)
2010 : Trend Linux, Virtualisasi (Opensuse) Dan VOIP (Sertifikat)
Pengalaman Kerja
2010 : Network Development dan CCTV Server di PT. Intisel prodaktifkom – Jakarta
Data Pribadi :
Kewarganegaraan : Indonesia E-mail : a30x@live.com
Bojonggede Dalam Rt. 02 Rw. 13 No. 21 Bojonggede – Bogor 16320
BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Maksud dan Tujuan ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Metodologi Penulisan... Error! Bookmark not defined.
1.6 Sistematika Penulisan... Error! Bookmark not defined.
1.7 Lokasi dan Waktu ... Error! Bookmark not defined.
BAB 2 LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Jaringan Komputer ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Topologi Jaringan Komputer ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Model Referensi OSI ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Layer Pada OSI ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Konsep dan Kegunaan Layer... Error! Bookmark not defined.
2.3 Model Arsitektur TCP/IP ... Error! Bookmark not defined.
2.3.3 Repeater ... Error! Bookmark not defined.
2.3.4 Bridge ... Error! Bookmark not defined.
2.3.5 Router ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Internet Protocol ... Error! Bookmark not defined.
2.4.1 IP Address ... Error! Bookmark not defined.
2.5 User Datagram Protocol ... Error! Bookmark not defined.
2.6 Area Jaringan Komputer ... Error! Bookmark not defined.
2.6.1 Local Area Network (LAN) ... Error! Bookmark not defined.
2.6.2 Wide Area Network (WAN) ... Error! Bookmark not defined.
2.7 Type Jaringan ... Error! Bookmark not defined.
2.7.1 Jaringan Client-Server ... Error! Bookmark not defined.
2.7.2 Jaringan Peer To Peer ... Error! Bookmark not defined.
2.7.3 Wireless LAN (WLAN) ... Error! Bookmark not defined.
2.7.4 OpenSUSE 11.3 Server ... Error! Bookmark not defined.
BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN... Error! Bookmark not defined.
3.1 Tinjauan Umum PT. Intisel Prodaktifkom ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Struktur Organisasi PT. Intisel Prodaktifkom . Error! Bookmark not defined.
BAB 4 ANALISIS NETWORK SYSTEM DAN SERVERError! Bookmark not defined.
4.1 NETWORK SYSTEM DAN SERVER ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Network Diagram ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Network System Clarification ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Network System Evaluation ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Network Sytem Development ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Tujuan Perancangan sistem ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Authentication ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Access limitation & Capability... Error! Bookmark not defined.
4.2.4 CCTV With IP Camera ... Error! Bookmark not defined.
4.2.5 Wireless Access Point (WAP) ... Error! Bookmark not defined.
4.2.6 Simulasi Jaringan Komputer 1 ... Error! Bookmark not defined.
4.2.7 Simulasi Jaringan Komputer 2 ... Error! Bookmark not defined.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
Mansfield, Niall, 2002. Practical TCP/IP , Designing, Using, And Troubleshooting TCP/IP
Network on Linux AndWindows. 1st edition. Pearson Education Inc, Addison Wesley
Professioanal,
Wibiso Gunawan,Dwi Hantoro Gunadi, 2009. Wimax, Teknologi BWA Kini dan Masa Depan,
Edisi Revisi, Informatika. Bandung
http://www.opensuse.or.id/documentation.html OpenSUSE Server, Agustus 2010
http://www.webmin.com Linux System Administrator, Agustus 2010
http://www.zoneminder.com/documentation.html Zoneminder CCTV, Agustus 2010
Bismillahirahmanirrahim..
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya-lah
saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek yang dilakukan di PT. Intisel
Prodaktifkom Jakarta selama 1 bulan. Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada
Rasulullah SAW, karena dengan perantaranya-lah kita semua dapat merasakan nikmatnya
kehidupan.
Di dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis telah mendapat bantuan pemikiran
serta dorongan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT
2. Nabi Muhammad SAW
3. Ayah dan Ibu
4. PT. Intisel Prodaktifkom sebagai Objek Kerja Praktek.
5. Bpk. Tony Sitohang Selaku HRD Manager PT. Intisel Prodaktifkom.
6. Bpk. Kharisma selaku Divisi IT PT.Intisel Prodaktifkom.
7. Novrini Hasti Selaku Dosen Pembimbing
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini banyak terdapat
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan penulis tentang masalah yang penulis sampaikan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya, terutama untuk diri pribadi
penulis maupun untuk siapa saja.
Bogor, September 2010