• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Adminstrasi Pasien (studi kasus RSUD Soreang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Adminstrasi Pasien (studi kasus RSUD Soreang)"

Copied!
285
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

INDRI GUTARA

10105090

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iii

Alhamdulillaahirabbil’alamiin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI

ADMINISTRASI PASIEN STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, yang selalu memberi keridhoan kepada hamba-Nya, menolong hamba-Nya, mengabulkan do’a hamba-Nya. Tanpa Izin, Keridhoan serta Karunia-Mu hamba tidak akan mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ibuku Hj. Masnah dan Abahku Hi. Ruslan Abdul Gani yang tercinta yang telah memberikan segalanya indah untuk hidupku.

‘Sembah sujud anandamu’

(3)

iv Teknik Informatika UNIKOM.

6. Bapak Irawan Afrianto, S.T., Selaku dosen pembimbing. Terima kasih karena telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Staf dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Soreang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan sekaligus memberikan bimbingannya.

8. Kakaku Ida Wati Arofat dengan Putricantiknya, Irwin Nasution dengan Antongagahnya, dan Iis Susanto dengan Zeelalucunya dan keluarga besar di Lampung terima kasih atas motifasi dan dukungan kalian.

9. Firman Hardiansyah (gatau man harus ngomong apa) thanks for all, Jayanti Rahayu, S.Kom. dengan “cape aja” nya, makasih banget ya mbem.

10. R.Bg.Panji Prakoso “sicina”, Edi Suherman “kyoichi” semangat kalian sangat berarti kawan. Oh ya semua IF_7, Sonjaya, Sijawa Prio, Apong beas, Eko punteunnya abdi ti panyun jang…semangat terusss!!! 11. Heni Andriani, makasih ya printernya, mamah dan abah di Sarijadi

terus ibu dan bapak di BBK Nagrak, terimakasih atas do’anya.

(4)

v

mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan yang ditujukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Januari 2009

(5)

vi

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metode Penelitian ... 5

1.5.1 Metode Penumpulan Data ... 5

1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

(6)

vii

2.4 Analisis Perancangan Terstruktur ... 18

2.5 Diagram Kontek ... 19

2.5.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 19

2.5.2 Kamus Data ... 19

2.5.3 Normalisasi ... 20

2.5.4 Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel ... 21

2.6 Konsep Basis Data ... 23

2.6.1 Pengertian Basis Data ... 23

2.6.2 Desain Basis Data ... 24

2.7 Jaringan Komputer ... 25

2.7.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 25

2.7.2 Topologi Jaringan ... 26

2.7.3 Manfaat jaringan Komputer ... 30

2.8 Pengertian Tentang Client Server ... 31 ..

2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 33

2.9.1 Borland Delphi 7.0 ... 33

2.9.2 My SQL ... 34

(7)

viii

3.3.1 Analisis Jaringan ... 53

3.3.2 Analisis Perangkat Keras/Hardware ... 54 ..

3.3.3 Analisis Perangkat Lunak/Software ... 55 ..

3.3.4 Analisis Pengguna/Brainware ... 56 ..

3.3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57

3.3.6 Analisis Basis Data ... 58

3.3.6.1 Diagram Konteks ... 59

3.3.6.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 60

3.3.6.3 Spesifikasi Proses (PSPEC) ... 74

3.3.7 Kamus Data ... ... 99

3.3.8 Perancangan Data ... 112

3.3.8.1 Tabel Relasi ... 112

3.3.8.2 Stuktur File ... 113

3.3.8.3 Perancangan Kode ... 120

3.3.9 Perancangan Arsitektur ... 122

3.3.10 Perancangan Antar Muka ... 124

3.3.10.1 Perancangan Tampilan ... 122

(8)

ix

4.1 Implementasi ... 154

4.1.1 Perangkat Lunak Pendukung ... 154

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 155

4.1.3 Implementasi Prosedur dan Data ... 156

4.1.4 Implementasi Database Dengan MySQL ... 157

4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 170

4.1.6 Implementasi Pesan ... 186

4.1.7 Implementasi Client Server ... 187

4.2 Pengujian Sistem ... 190

4.2.1 Rencana Pengujian Sistem ... 190

4.2.2 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 252

4.2.3 Pengujian Betha(Hasil Keuesioner Pengguna) ... 253

4.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 268

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 269

5.1 Kesimpulan ... 269

5.2 Saran ... 270

(9)

i

Oleh Indri Gutara 1. 01. 05. 090

Penanganan pasien disebuah rumah sakit seperti RSUD Soreang sangatlah penting. Proses penanganan terhadap pasien harus dikelola secara cepat dan tepat agar pasien merasa puas. Cara pengolahan administrasi pasien di RSUD Soreang sampai saat ini masih menggunakan cara yang manual di dalam pendaftaran pasiennya, sehingga dalam proses administrasi rawat jalan, rawat inap serta rontgen pasien kurang praktis.

Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem komputer untuk mempermudah dan memenuhi segala kebutuhan pengelolaan data pasien di RSUD Soreang. Berdasarkan hasil penelitian, saat ini RSUD Soreang belum mempunyai sistem yang terkomputerisasi untuk membantu dalam proses administrasi pasien. Dari kendala yang ada, cukup menjadi alasan bagi RSUD Soreang untuk memiliki sebuah program aplikasi yang dapat membantu petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangu sebuah sistem informasi administrasi pasien di RSUD Soreang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dan perancangan. Kebutuhan sistem yang terkumpul dari berbagai sumber analisis dan dibuat perancangan yang sesuai dengan hasil analisis.

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah aplikasi administrasi pasien di RSUD Soreang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembangunan aplikasi ini telah mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu dapat melakukan proses pengolahan data pasien dan pengolahan pembayaran pasien baik itu dirawat jalan, rawat inap, maupun rontgen secara terkomputerisasi.

(10)

ii

by Indri Gutara 1. 01. 05. 090

Patient Handling disebuah hospital like RSUD Soreang very important. Handling process on the patient must managed quickly and precise in order to patient lick lipses. Way of patient administration processing in RSUD Soreang till now still use manual way in its patient registration, until in course of

administration Partial Hozpitalization, Hozpitalization and patient rontgen less practical.

In consequence, needed a computer system to make easy and fulfill all need of patient data management in RSUD Soreang. Base research result, at this time RSUD Soreang has not yet had system that computerized to help in course of patient administration. From existing constraint, enough become reason for RSUD Soreang to have an application program that can help officer in giving service to patient. Intention of research this is the for membangu an information system of patient administration in RSUD Soreang. Methodologies as used in research this is the analysis and design method. System Need that gathered from various of analysis sources and made design matching with analysis result.

This Research has produced an application of patient administration in RSUD Soreang. From this research can be inter preted that this application development has reached desired target, that is can conduct process of patient data processing and processing of patient payment good that , Partial

Hozpitalization, Hozpitalization, and also rontgen are in computerized.

(11)

telah banyak membantu segala hal dari pertama kuliah sampai Skripsi

ini selesai, dan untuk semua orang yang telah memberi dukungan

moral serta semangat. Terima kasih atas semua dukungan dan

pengorbanannya.

‘Ketika usahaku telah maksimal maka kupasrahkan

segala keputusannya kepada Yang Maha Bijaksana

Allah SWT

, karena setelah itulah keberhasilan

serta kemenangan menghampiriku’

(12)

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PASIEN

(STUDI KASUS RSUD SOREANG)

INDRI GUTARA

10105090

Pembimbing

Irawan Afrianto, S.T. NIP. 4127 70 06 009

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(13)

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PASIEN

(STUDI KASUS RSUD SOREANG)

INDRI GUTARA

10105090

Penguji I Penguji II

Tati Harihayati, S.T., MT. Irawan Afrianto, S.T.

NIP. 4127 70 06 006 NIP. 4127 70 06 009

Penguji III

Linda Salma A,S.Si., M.T. NIP. 4127 70 06 004

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan harta yang paling berharga dalam kehidupan

manusia. Manusia dapat hidup sehat jika menjalankan pola hidup yang benar,

seperti makan makanan yang bergizi secara teratur, rutin melakukan olah raga

serta beristrirahat selama delapan jam setiap harinya. Kandungan yang dimiliki air

mineral pun sangat baik untuk kesehatan. Para ahli kesehatan menyarankan agar

setiap orang mengkonsumsi air mineral minimal delapan gelas setiap harinya.

Namun tidak sedikit juga orang yang mengalami gangguan kesehatan pada

tubuhnya. Untuk itu pemerintah menyediakan sarana Rumah Sakit untuk

masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan

Rumah Sakit Umum Daerah Soreang merupakan salah satu Rumah Sakit

milik pemerintah yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di

daerah Soreang khususnya dan umumnya untuk masyarakat Kabupaten Bandung.

Rumah Sakit Umum Daerah Soreang memiliki banyak fasilitas penunjang

kesehatan, seperti UGD, Laboratorium, Poliklinik dan masih banyak lagi.

Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Soreang masih menggunakan cara

yang manual dalam proses pendaftaran pasiennya. Karena masih menggunakan

cara yang manual, maka sering timbul masalah dalam proses pengolahan data

pasiennya. Masalah yang sering timbul adalah pada saat petugas pendaftaran

(15)

1

Soreang jumlahnya mencapai ribuan orang. Oleh karenanya data sering tercecer

keberadaannya. Selain itu data rekam medik yang tersimpan di rak-rak

penyimpanan semakin hari semakin bertambah dan semakin menumpuk sehingga

memakan tempat yang banyak, banyaknaya data rekam medik yang tersimpan

terkadang salah penempatan pada tempatnya dan menimbulkan data rekam

mediknya hilang atau rusak. Kemudian pada saat melakukan transaksi

pembayaran karena masih dilakukan secara manual, maka proses transaksi

pembayaran menjadi lama, karena kasir harus menghitung semua rincian

pembayaran dan pasien harus menunggu giliran untuk melakukan transaksi

pembayaran.

Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem komputer untuk mempermudah

dan memenuhi segala kebutuhan pengelolaan data pasien di Rumah Sakit Umum

Daerah Soreang. Berdasarkan hasil penelitian, saat ini Rumah Sakit Umum

Daerah Soreang belum mempunyai sistem yang terkomputerisasi untuk membantu

dalam proses administrasi pasien.

Dari kendala yang ada, cukup menjadi alasan bagi Rumah Sakit Umum

Daerah Soreang untuk mimilki sebuah program aplikasi yang dapat membantu

petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Maka penulis mencoba

membangun sebuah program aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan diatas

dengan judul “Sistem Informasi Administrasi Pasien Studi Kasus Rumah

(16)

1 1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul yaitu

“Bagaimana membangun Sistem informasi Administrasi Pasien di Rumah Sakit

Umum Daerah Soreang”.

1.3. Maksud dan Tujuan

Dari latar belakang yang telah diuraikan maka penulis bermaksud

membangun sistem informasi berbasis client server di Rumah Sakit Umum

Daerah Soreang. Karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah Soreang menginginkan

adanya sebuah Sistem Informasi yang dapat mempermudah dan mempercepat

dalam pelaksanaan administrasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan

yang memuaskan bagi masyarakat. Maka penulis mencoba membangun sebuah

program aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan diatas dengan judul “Sistem

Informasi Administrasi Pasien Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah

Soreang“

Tujuan dari dibangunnya program aplikasi sistem informasi administrasi

pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah dan mempercepat proses pendaftaran pasien dengan cara

komputerisasi.

2. Mempermudah bagian administrasi dan pasien dalam proses registrasi dan

pembayaran.

(17)

1

4. Membantu bagian rontgen guna untuk mendapatkan data pasien yang akan

melakukan rontgen setiap harinya.

5. Mempermudah pencarian, pencetakan dan laporan data pasien.

6. Mempercepat hasil laporan dan hasil rekamedis pasien dari setiap bagian.

1.4 Batasan Masalah

Supaya pembahasan dan penyusunan tugas akhir dapat dilakukan secara

terarah dan tidak menyimpang dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka

perlu data yang akan diolah di RSUD Soreang, serta ditetapkan batasan-batasan

dari masalah yang dihadapi yaitu:

1. Data yang akan diolah di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang adalah data

administrasi pasien rawat jalan,data rawat inap dan data pasien yang akan

melakukan rontgen di RSUD Soreang.

2. Keluaran dari sistem yang akan dibangun adalah berupa laporan data pasien

yang mendaftar untuk melakukan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Rontgen.

3. Perangkat lunak yang akan dibangun hanya dapat digunakan oleh bagian

pendaftaran dan pembayaran Rawat Jalan, pendaftaran dan pembayaran

Rawat Inap, pendaftaran dan pembayaran rontgent di Rumah Sakit Umum

Daerah Soreang.

4. Aplikasi dapat digunakan oleh:

a. Kepala bagian Administrasi RSUD Soreang agar dapat mengola data

(18)

1

b. Petugas Administrasi yang akan mengola data Rawat Jalan, Rawat Inap

dan Rontgen.

c. Petugas Pembayaran untuk Rawat Jalan, Rawat Inap dan Rontgen.

5. Pemodelan analisis menggunakan Model Aliran Data atau Struktur yang

salah satu toolsnya adalah Data Flow Diagram (DFD).

6. Aplikasi yang digunakan untuk membuat Sistem Informasi Administrasi

Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Berbasis Client Server ini

menggunakan Delphi 7.0 serta untuk database menggunakan MySQL.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam laporan ini penulis menggunakan metode-metode yang secara

umum digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir, diantaranya tahap

pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Data dalam penelitian di RSUD Soreang ini diperoleh dengan cara:

1. Studi literature, pensistem informasi, bagaimana bentuk Sistem

Informaumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan

bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.

2. Wawancara, yaitu mengadakan pembicaraan langsung dengan pihak RSUD

Soreang terutama dengan staf administrasi, staf rawat jalan, rawat inap dan

(19)

1

3. Observasi, yaitu kegiatan pengamatan langsung pada objek permasalahan di

RSUD Soreang.

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

paradigma The Classic Life Cycle ini kadang disebut waterfall, metode ini

membutuhkan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam pengembangan

perangkat lunak. Dimulai dari rekayasa sistem (system engineering) serta melalui

analisis (analysis), perancangan (design), pengkodean (coding), pengujian

(testing) dan pemeliharaan (maintenance), dan diagram prosesnya seperti pada

gambar 1.1. Penjelasan dari setiap tahap adalah sebagai berikut :

1. System Engineering

Merupakan tahapan awal dalam pembangunan perangkat lunak yaitu

menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan

perangkat lunak dan menentukan apakah sistem benar-benar dibutuhkan.

2. System Analysis

Merupakan tahap dimana rekayasa perangkat lunak menganalisa hal-hal

yang diperlukan dalam pelaksanaan penyelesaian pembangunan program

aplikasi.

3. System Design

Merupakan tahap penterjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisa

(20)

1 4. System Coding

Pengembangan perangkat lunak dengan bahasa pemrograman untuk

membuat aplikasi yang diinginkan.

5. System Testing

Dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan diawal dengan perangkat lunak

yang dibangun, juga tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah

selesai dibuat.

6. System Maintenance

Tahap ini merupakan tahap akhir dimana perangkat lunak yang sudah ada

dapat mengalami perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan

pasar.

Diagram Waterfall.

Gambar 1.1 Diagram Waterfall S y s t e m

E n g i n e e r i n g

S y s t e m T e s t t i n g

S y s t e m M a i n t a n a n c e S y s t e m

D e s i g n

S y s t e m C o d i n g S y s t e m

(21)

1 1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan tugas akhir ini menggunakan kerangka pembahasan

yang terbentuk dalam susunan bab, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diberikan gambaran umum dan mengarahkan

pembahasan untuk bab-bab berikutnya, dan terutama menguraikan tentang latar

belakang, tujuan penulisan,ruang lingkup pembahasan dan batasan

pengembangan, sistematika penulisan dan metodologi penelitian skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan membahas dasar teori sistem informasi dan rekayasa

perangkat lunak yang mencakup analisa, perancangan, implementasi dan

pengujian.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas tentang proses penganalisisan sistem yang

sedang berjalan serta permasalahannya meliputi analisis sistem dan analisis

proses. Perancangan meliputi perancangan basis data, perancangan program

dan perancangan output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini menerangkan pengimplementasian dari sistem yang telah

dibangun, serta membahas tahapan pada pembuatan dan percobaan dari tahap

persiapan sampai keberhasilan yang di capai oleh aplikasi yang akan dibuat,

(22)

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala

yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem.

Komponen-komponenen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang

memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan

dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat

mencapai tujuannya.

Beberapa para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini:

Menurut Jerry FitzGerald sebagai berikut:

“ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu “. [Referensi: Jerry FitzGerald,

Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr.

Sedangkan Menurut Susanto Azhar pengertian dari sistem itu sendiri

sebagai berikut:

“ Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen

apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Dari definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu

(24)

dan terpadu serta saling bekerja sama untuk melakukan fungsi dari sistem

sehingga adanya ketercapaian tujuan dari sistem.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu

sebagai berikut:

1. Komponen-komponen (components)

Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam

skala kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau

elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja

sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga

sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Penghubung Sistem (Sistem Interface)

Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang

satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini,

maka subsistem-subsistem dapat saling meberi dan menerima sumber

daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan

fungsi dari sistem.

3. Lingkungan luar (Environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar

batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana

sistem tersebut berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi

(25)

antara lingkungan luar dengan sistem dapat menyebabkan

terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus senantiasa tercipta

keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan

adanya ruang lingkup yang jelas dari sistem tersebut, maka kita dapat

memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang

lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

5. Masukan Sistem (Sistem Input)

Masukan adalah bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem.

Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem

sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Sistem Output)

Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini

tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem.

Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan

masukan untuk sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)

Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk

mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan

(26)

masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan

tujuan sistem

8. Sasaran dan Tujuan ( goal objective )

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran ( objective ).

Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem,

sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik

fokus untuk meraih tujuan. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil

menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari

sistem tersebut.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berberapa sudut pandang, diantaranya

sebagai berikut:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai abstark (abstract system) dan sistem

fisik (physical system).

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang

ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan

sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang

(27)

dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang

menyebutnya dengan man-machine sytem.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)

dan sistem tak tertentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interkasi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak

tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan

sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

“Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang

berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam

keputusan sekarang maupun masa depan”. Menurut Davis Gordon.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang dapat

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(28)

Kualitas dari sistem informasi yang harus dihasilkan harus akurat, tepat

pada waktunya, relevan. Dan yang menentukan nilai dari informasi adalah

manfaat dan biaya untuk mendapatkan Data yang diolah melalui suatu model

menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat

suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu

tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan

ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya

membentuk suatu siklus.

Informasi mempunyai nilai suatu kejutan atau mengungkapkan sesuatu

yang penerimanya tidak tahu, tidak dikira atau tidak disangka. Dalam waktu yang

tidak menentu informasi mengurangi ketidakpastian, dan kemungkinan besar

hasilnya yang di harapkan dalam sebuah keputusan merupakan nilai dalam proses

keputusan. Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas sebagai berikut :

a. Relevan, yaitu menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat

keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan

kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspetasi semula

b. Dapat dipercaya, yaitu bebas dari kesalahan atau bisa secara akurat

menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi

c. Lengkap, yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan

oleh para pemakai

d. Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk

mempengaruhi proses pembuatan keputusan

(29)

f. Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang

kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara

independent.

Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa

informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan

untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya

dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir nilai keefektipannya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan

integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, Sistem Informasi akan mampu

menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan

manajemen yang membutuhkannya.

Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information

Sistem-CBIS) mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting

dalam sebuah Sistem Informasi. Lebih jelasnya, CBIS merupakan sistem

pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk

suatu alat bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang terkait dengan

CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi, dan “basis

(30)

Dengan semakin majunya teknologi sekarang saat ini,

diperusahaan-perusahaan selau diterapkan suatu sistem informasi yang baru dengan mengikuti

perkembangan jaman. Dengan diterapkannya sistem yang dirancang dengan baik

akan mempermudah didalam pengoreksian jika terjadi kesalahan-kesalahan atau

kendala yang terjadi di dalam perusahaan.

Informasi dihasilkan oleh suatu proses sistem informasi dan bertujuan

menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen,

operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak

perusahaan.

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis di dalam bukunya

Accounting Informatioon Systems mendefinisikan sistem informasi sebagai

berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut Susanto Azhar:

Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik

phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data

menjadi informasi yang berguna “.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi

(31)

pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat

membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kegiatan yang terdapat pada

sistem informasi antara lain :

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang

akan diproses

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk

menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah

c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas

d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data

e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi

tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Kegiatan sistem informasi dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.1 Kegiatan Sistem Informasi

2.4 Analisis Perancangan Terstruktur

Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik

penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang

mengalir didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram kontek,

(32)

2.5 Diagram Kontek

Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan

sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita

deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya,

serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana

informasi tersebut akan diberikan.

2.5.1 Data Flow Diagran (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan

dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi,

aliran data, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.

Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu

program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang

kurang menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.

2.5.2 Kamus Data

Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan

data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem,

kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang

(33)

2.5.3 Normalisasi

Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data

sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya

masalah-masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data”.

Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan

pada masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya.

Hasil proses normalisasi adalah data, records atau tabel-tabel yang konsisten

secara lojik, mudah dimengerti, dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah.

Proses normalisasi sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang

dilakukan dalam perancangan skema basis data dalam bentuk normal.

Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain :

1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)

Suatu kunci field yang mewakili record / tupple.

2. Kunci Kandidat (Candidate Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik

dari suatu entiti.

3. Kunci Primer (Primary Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik

dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.

4. Kunci alternatif (Alternate Key)

Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.

5. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang

(34)

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi:

1. Bentuk normal pertama (1NF)

Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua

atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan

tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi

masih mengandung redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)

2. Bentuk normal kedua (2NF)

Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan

bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci

primer.

3. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan

bahwa semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif

terhadap kunci primer.

4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan

candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.

2.5.4 Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang

menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat

dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang

(35)

Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram

adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship

Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka

akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.

Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa

komponen, yaitu sebagai berikut :

a. Entitas (Entity)

Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain.

Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

b. Hubungan (Relationship)

Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan

ini disebut dengan entity relationship yang digambarkan dengan

garis.

Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :

a. One-to-One

Artinya satu data memiliki satu data pasangan.

b. One-to-Many

Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.

c. Many-to-One

(36)

d. Many-to-Many

Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.

c. Atribut

Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi

karakter entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.

2.6 Konsep Basis Data

Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah

organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat

komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk

menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi

suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan

operasional perusahaan.

2.6.1 Pengertian Basis Data

Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih

dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek

seperti manusia, barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.

Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan

saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan

(37)

2.6.2 Desain Basis Data

Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis

data (database sistem). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang

mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lain dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu

organisasi.

Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data

yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat

terpenuhi dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk

memudahkan dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam

perancangan sistem, sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari

database tersebut.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai

berikut :

1. Menyimpan seluruh data dan informasi secara terpusat.

2. Mengurangi redudansi data atau duplikasi data.

3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk

pengembangan yang akan datang.

(38)

2.7 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan

peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui

kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar

dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama

menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap

komputer, printer atau periferal yang terhubung denganjaringan disebut node.

Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan

node.

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling

berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya

misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling

berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut,

dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang

radio, satelit, atau sinar infra merah.

2.7.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Ada 3 jenis macam jaringan komputer yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di

dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa

kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan

(39)

perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya

(misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi

LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan

teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup

kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota

dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.

MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan

dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah

geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan

benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk

menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

2.7.2 Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak

digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing

(40)

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya computer) dihubungkan

melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel

koaksial.

Gambar 2.2 Topologi Bus

Dalam topologi bus ini memiliki kekurangan dan kelebihan yaitu :

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Bus

Kelebihan Kelemahan

1. Hemat kabel

2. Layout kabel sederhana

3. Mudah dikembangkan

1.Jika kabel utama putus, maka

semua komputer tidak saling

terhubung

2.Diperlukan repeater untuk jarak

jauh

3.Deteksi dan isolasi kesalahan

(41)

2. Topologi Ring

Topologi ring mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh

sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati suatu

komputer ke komputer berikutnya.

Gambar 2.3 Topologi Ring

Topologi ring terlihat pada gambar di atas. Metode ring (sering

disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga

berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang

sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap

simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya

apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat kelebihan dan

kelemahan dari tipe ini yaitu:

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Ring

Kelebihan Kelemahan

1. Hemat kabel

2. Peka kesalahan

(42)

3. Topologi Star

Dalam topologi Star, tiap-tiap terminal terhubung ke konsentrator

(hub/switch sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port

("multi-port repeater"). Tiap terminal melakukan "broadcast" ke

seluruh terminal yang terhubung ke konsentrator.

Gambar 2.4 Topologi Star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang

menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang

dipilihnya. Simpul pusat inamakan stasium primer atau server dan

lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server.

Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client

server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut

tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat kelebihan dan

(43)

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Star

Kelebihan Kelemahan

1.Pemasangan atau perubahan

stasiun sangat mudah dan tidak

menggangu bagian jaringan

lain

2. Kontrol terpusat

3. Kemudahan deteksi dan isolasi

4. Kemudahan pengelola jaringan

1. Boros kabel

2. Perlu pengangan khusus

3. Kontrol terpusat (HUB) jadi

elemen kritis

2.7.3 Manfaat Jaringan Komputer

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih

dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula

mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki

keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang

teknologi. Adapun beberapa manfaat dari penggunaan jaringan adalah sebagai

berikut:

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.

Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal

dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah

di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak

jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah

(44)

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan

up-todate. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan

baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai

lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang

diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).

Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana

berbagi data lainnya yang bukan jaringan.

4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih

efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi

sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan,

pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana

semuanya membantu team bekerja lebih produktif.

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih

efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan

dapat melayani di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi

dengan pemasok.

2.8 Pengertian Client Server

Server adalah komputer yang mempunyai kemampuan yang lebih dari

komputer client, dimana didalamnya tersimpan program dan data-data yang akan

didistribusikan. Sementara Client adalah komputer dengan kemampuan standar

(45)

yang dapat digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data,

serta menyimpan data ke server.

File server

Gambar 2.5 Model Hubungan Client Server

Kelebihan model hubungan Client server

1. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).

2. Fleksibel, dapat digunakan dimana saja.

3. Teknologi baru dengan mudah terintegerasi kedalam sistem.

4. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama.

Kekurangan model hubungan client server

1. Mahal.

2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

3. Perbaikan (Jaringan besaar membutuhkan seorang staff untuk mengatur

agar sistem berjalan secara efisien).

4. Berkertergantungan.

5. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network

(46)

Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan

pengontrolan sistem, karena dengan sistem ini semua data atupun

program-program disimpan dipusat dan bilamana ada data yang hendak dipakai maka client

dapat mengambilnya di server.

2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang mendukung dalam menyajikan suatu sistem

koperasi ini adalah Borland Delphi 7.0 dan SQL Server.

2.9.1 Borland Delphi 7.0

Borland Delphi 7.0. Secara umum Borland Delphi memiliki kemiripan

dengan Visual Basic kecuali bahasa dasarnya adalah Object Pascal (suatu versi

Pascal yang mengadopsi konsep pemrograman berorientasi objek). Delphi juga

mengadopsi teknologi COM+/MTS (Conponent Object Model / Microsoft

Transaction Server), yaitu teknologi Microsoft yang memungkinkan sekumpulan

komponen yang dikembangkan dengan bahasa-bahasa pemrograman yangberbeda

digunakan oleh suatu aplikasi dengan syarat bahasa-bahasa pemrograman itu

menggunakan platform COM.

Salah satu kelebihan Delphi adalah aplikasinya bisa dikembangkan diatas

berbagai macam sistem operasi, misalnya UNIX, LINUX dan sebagainya.

Kelebihan lainnya adalah pada umumnya aplikasi yang dikembangkan dengan

Delphi akan berjalan lebih cepat , selain itu tipe data yang dimiliki oleh Delphi

(47)

Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat

terkenal dilingkungan Window. Dengan menggunkan perangkat lunak ini kita

dapat membangun berbagai aplikasi Windows dengan cepat dan mudah. Dengan

pendekatan visual, kita dapat menciptakan aplikasi yang canggih tanpa banyak

menuliskan kode.

Delphi menggunakan bahasa Objek Pascal sebagai dasar. Jika kita telah

menguasai Pascal, kita dapat lebih mudah memahami program Delphi. Untuk

mempermudah pemograman dalam membuat program aplikasi, Delphi

menyediakan fasilitas pemograman yang sangat lengkap. Khusus untuk

pemograman database, Delphi menyediakan objek yang sangat kuat, canggih dan

lengkap, sehingga memudahkan pemograman dalam merancang, membuat dan

menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi juga dapat

menangani data dalam berbagai format database, misalnya MS.Accses, SyBase,

Oracle, FoxPro, Informix, InterBase, SQL Server dll. Format database yang

dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase.

2.9.2 MySQL

MySQL merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman

database (DBMS) yang sangat terkenal dan masih banyak digunakan saat ini.

MySQL kini mulai menjauhkan diri dan melangkah jauh lebih ke depan, terutama

dengan munculnya versi 5 dengan berbagai keunggulannya.

Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan

(48)

query language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya

program, dan daya tampung data menjadi kriteria utama.

Selain keutamaan MySQL sebagai penampung database cukup besar dan

dukungannya terhadap bahasa SQL.

MySQLmemiliki banyak kemiripan dengan Microsoft Access dalam hal

fasilitas-faslitas yang dimilikinya tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan

karena MySQL juga ditujukan untuk aplikasi-aplikasi berskala besar dimana

data-data dengan jumlah yang sangat banyak perlu diorganisasi dengan seksama.

Fasilitas-fasilitas tambahan itu antara lain :

1. Dukungan penuh terhadap komputasi dimana pada komputasi jaringan

mungkin dijumpai permasalahan konkurensi, yaitu kekonsistenan data saat

terjadi akses oleh banyak pengguna. Komputasi jaringan yang juga

didukung adalah multi tier architecture.

2. Dukungan penuh terhadap SQL. MySQL mendukung juga

perintah-perintah bertipe DCL (Data Control Language) yang penting berfungsi

sedemikian sehingga suatu data tidak dapat diakses oleh oknum-oknum

yang tidak bertanggung jawab.

3. Dukungan penuh terhadap arsitektur client-server, MySQL mendukung

penuh arsitektur ini sehingga dapat digunakan sebagai basis data untuk

aplikasi-aplikasi yang sangat besar.

4. Catatan (log) untuk kegagalan-kegagalan dalam transaksi dengan basis

data. Catatan-catatan ini penting untuk administrator basis data untuk

(49)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum

tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan

sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga

kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data

dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan

penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.

3.2 Prosedur Yang Terlibat

Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang sedang

terkait antara satu dengan yang lainnya untuk pencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Prosedur yang ada pada Rumah Sakit Umum Daerah Soreang saat ini

dibagi menjadi 12 prosedur, yaitu prosedur pendaftaran pasien baru, pendaftaran

(50)

pasien lama, pendaftaran pasien lama yang hilang kartu berobatnya, pemeriksaan

Rawat Jalan, Pembayaran Rawat Jalan, Pendaftaran Rawat Inap, Perawatan Rawat

Inap, Pembayaran Rawat Inap, Pendaftaran Rontgen, Pelaksanaan Rontgen,

Pembayaran Rontgen dan Pengambilan Hasil Rontgen.

Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendaftaran Pasien Baru

Pendaftaran Pasien Baru adalah proses pendaftaran calon pasien baru yang

akan melakukan perawatan di rumah sakit. Pendaftaran Pasien Baru ini dilakukan

oleh petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.1.

a. Pasien memberikan identitas diri kepada petugas pendaftaran.

b. Petugas kemudian mencatat kedalam buku medical record.

c. Petugas memberikan form pembayaran kosong dan kartu berobat kepada

pasien baru.

d. Pasien memilih poliklinik yang akan dituju.

e. Kartu berobat dan identitas diri diserahkan kembali ke pasien.

(51)

Calon Pasien Petugas Pendaftaran

Keterangan:

A1=Arsip Buku Medical Record

A = Penghubung ke Proses Selanjutnya

Gambar 3.1 Flowmap Pendaftaran Pasien Baru

2. Pendaftaran Pasien Lama

Pendaftaran Pasien lama adalah proses pendaftaran pasien yang akan

melakukan perawatan di rumah sakit. Pendaftaran Pasien lama ini dlakukan oleh

petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.2.

a. Pasien menyerahkan kartu berobat kepada petugas pendaftaran.

b. Petugas pendaftaran mencari data rekam medis di data pasien.

c. Apabila tidak ada di data pasien, maka akan membuat rekamedis baru.

(52)

e. Pasien memilih poliklinik yang akan dituju.

f. Dan kartu berobat dikembalikan lagi ke pasien.

Pasien Petugas Pendaftaran

Keterangan:

A = Penghubung dari Proses Sebelumnya

Gambar 3.2 Flowmap Pendaftaran Pasien Lama

3. Pendaftaran Pasien Lama Yang Hilang Kartu Berobatnya

Pendaftaran Pasien lama yang hilang kartu berobatnya adalah proses

pencarian pasien yang hilang kartu berobatnya kemudian akan melakukan

perawatan di rumah sakit dan diakukan oleh petugas pendaftaran dan akan

dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.3.

(53)

g. Pasien menyerahkan nama dan tanggal lahir kepada petugas pendaftaran.

h. Petugas pendaftaran mencari data rekam medis di buku medical record.

i. Apabila tidak ada di buku medical record, maka pasien harus melakukan

proses pendaftaran pasien baru.

j. Apabila ada di data medical record maka langsung keproses pembuatan

kartu berobat baru.

Gambar 3.3 Flowmap Pendaftaran Pasien Lama Yang Hilang Kartu Berobatnya

Pasien Petugas Pendaftaran

Keterangan:

A1= Penghubung ke Proses Pendaftaran Pasien Baru

(54)

4. Pemeriksaan Rawat Jalan

Pemeriksaan rawat jalan adalah proses pemeriksaan pasien yang akan

melakukan perawatan di rumah sakit. Pemeriksaan rawat jalan ini dilakukan oleh

petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.3.

a. Pasien mengantri dipoliklinik yang telah dipilih setelah mendapatkan nomor

antrian.

b. Petugas poliklinik mencatat rekam medis pasien dan memberikan form

pembayaran kosong.

c. Petugas poliklinik memberikan rekam medis pasien kepada dokter poliklinik.

d. Dokter melakukan pemeriksaan dan diagnosa penyakit pasien.

e. Setelah itu dokter memberikan resep ke pasien dan hasil pemeriksaan kepada

petugas poliklinik.

f. Apabila pasien dinyatakan harus dirawat inap, maka dokter memberikan surat

pengantar kepada pasien,

g. Petugas poliklinik melakukan pencatatan hasil pemeriksaan yang didapat dari

dokter.

h. Petugas poliklinik memberikan form pembayaran terisi dan diberikan kepada

pasien.

(55)

Pasien Pendaftaran Polklinik

yang Dituju Dokter

Keterangan:

A1=Arsip Buku Medical Record

A = Penghubung dari Proses Pendaftaran Pasien Lama

B = Penghubung ke Proses Pembayaran Rawat Jalan

Gambar 3.3 Flowmap Pemeriksaan Rawat Jalan

A

(56)

5. Pembayaran Rawat Jalan

Pembayaran rawat jalan adalah proses pembayaran oleh pasien yang telah

melakukan perawatan di rumah sakit. Pembayaran rawat jalan ini dilakukan oleh

petugas kasir dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.4.

a. Pasien memberikan form pembayaran terisi kepada petugas kasir.

b. Kasir melakukan perincian biaya rawat jalan.

c. Kasir menerima pembayaran rawat jalan dari pasien.

d. Kemudian kasir melakukan pengarsipan transkrip pembayaran rawat jalan.

e. Pasien mendapatkan transkrip pembayaran rawat jalan dari kasir.

Pasien Kasir

Keterangan:

A3=Arsip Pembayaran Rawat Jalan

B = Penghubung dari Proses Pemeriksaan

Rawat Jalan

Gambar 3.4 Flowmap Pembayaran Rawat Jalan

(57)

6. Pendaftaran Rawat Inap

Pendaftaran Rawat Inap adalah proses pendaftaran yang dilakukan oleh

pasien yang akan melakukan rawat inap di rumah sakit. Pendaftaran rawat inap ini

dilakukan oleh petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar

3.5.

a. Penanggung memberikan surat pengantar dan identitas diri kepada petugas

pendaftaran.

b. Petugas pendaftaran melakukan pengisian rekam medis bagian lembar

masuk dan keluar, yang didalamnya terpat fasilitas rawat inap.

c. Setelah petugas pendaftaran mendapatkan rekam medis update

d. Petugas pendaftaran mengembalikan kartu identitas diri penanggung ke

(58)

Peanggung Petugas Pendaftaran

Keterangan:

B = Penghubung Proses Perawatan Rawat

Inap

Gambar 3.5 Flowmap Pendaftaran Rawat Inap

7. Perawatan Rawat Inap

Perawatan Rawat Inap adalah proses perawatan yang akan dilakukan oleh

pasien guna untuk melakukan rawat inap di rumah sakit. Perawatan rawat inap ini

dilakukan oleh petugas pendaftaran, perawat dan dokter kemudian akan dijelaskan

melalui Flowmap gambar 3.6.

a. Petugas pendaftaran memberikan rekam medis update kepada perawat yang

bertugas di rawat inap.

b. Perawat rawat inap memberikan rekam medis kepada dokter.

c. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Identitas Diri Penanggung

Surat Pengantar Dokter

Rekam Medis Identitas Diri Penanggung Surat Pengantar Dokter

Pengisian Rekam Medis bagian Lembar Masuk dan

Keluar

Identitas Diri Penanggung Surat Pengantar Dokter Rekam Medis Update Identitas Diri Penanggung

(59)

d. Rekam medis update dan hasil pemeriksaan dikembalikan ke peawat rawat

inap.

e. Perawat mengarsipkan hasil pemeriksaan oleh dokter.

f. Perawat melakukan pengisian rekam medis update.

Petugas Pendaftaran

Pearawat Rawat Inap

Dokter

Keterangan:

A5=Arsip (File Rekam Medis)

C = Penghubung dari Proses Pendaftaran Rawat Inap

D = Penghubung ke Proses Pembayaran Rawat Inap

Gambar 3.6 Flowmap Perawatan Rawat Inap

C

R ek am M ed is U pd ate

R e ka m M edis U pd ate R e kam M e dis U p da te

P em er ik sa an P a sien R e ka m M e dis U pda te

H as il P em er ik sa a

R e ka m M e dis U p da te H as il P e m e rik s aan

A 5

P en gisian R ek am M e dis

R e ka m M e dis U pda te

(60)

8. Pembayaran Rawat Inap

Pembayaran Rawat Inap adalah proses pembayaran rawat inap yang

dilakukan oleh pasien yang telah melakukan rawat inap di rumah sakit.

Pembayaran rawat inap ini dilakukan oleh petugas kasir dan akan dijelaskan

melalui Flowmap gambar 3.7

a. Perawat memberikan rekam medis kepada kasir dan langsung di arsipkan.

b. Kasir akan melakukan perincian biaya rawat inap yang akan menghasilkan

total pembayaran.

c. Kasir melakukan proses pembayaran rawat inap dengan penanggung.

d. Transkrip pembayaran rawat inap akan di arsipkan olek kasir.

(61)

Perawat Kasir Penanggung

Keterangan:

A4=Arsip Pasien

A6=Arsip Pembayaran Rawat Inap

D = Penghubung dari Proses Perawatan Rawat Inap

Gambar 3.7 Flowmap Pembayaran Rawat Inap

9. Pendaftaran Rontgen

Pendaftaran Rontgen adalah proses pendaftaran pasien yang akan melakukan

rontgen di rumah sakit. Pendaftaran Pasien lama ini dlakukan oleh petugas

pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.8.

a. Pasien memberikan surat pengantar dokter kepada petugas pendaftaran.

b. Petugas pendaftaran melakukan pendaftaran rontgen.

D

Rekam Medis Rekam Medis

Perincian Biaya Rawat Inap

Total Pembayaran Rawat Inap

A6 Proses Pembayaran

Rawat Inap

2

Transkrip Pembayaran Rawat Inap A4

1 Transkrip Pembayaran

(62)

c. Petugas pendaftaran memberikan form pembayaran kosong, surat pengantar

beserta rekam medis pasien.

Pasien Petugas Pendaftaran

Keterangan:

E = Penghubung ke Proses Pelaksanaan

Rontgen

Gambar 3.8 Flowmap Pendaftaran Rontgen

10. Pelaksanaan Rontgen

Pelaksanaan Rontgen adalah proses pelaksanaan rontgen yang akan dilakukan

oleh pasien rontgen di rumah sakit. Pelaksanaan rontgen ini dlakukan oleh

petugas pendaftaran rontgen dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.9.

a. Petugas pendaftaran rontgen memberikan form pembayaran kosong, surat

pengantar beserta rekam medis pasien kepada petugas rontgen.

Surat Pengantar Dokter Surat Pengantar Dokter

Pendaftaran Rontgen

Form Pembayaran kosong Surat Pengantar

Rekam Medis Pasien

(63)

b. Petugas rontgen melakukan rontgen setelah menerima dokumen dari petugas

pendaftaran.

c. Petugas rontgen memberikan hasil rontgen kepada petugas pendaftaran

rontgen guna untuk di arsipkan.

d. Petugas rontgen melakukan pencatatan biaya rontgen, dan memberikan form

pembayaran terisi.

e. Pasien rontgen menerima form pembayaran terisi dari petugas rontgen.

Petugas Pendaftaran Rontgen

Petugas Rontgen Pasien

Keterangan:

A =ArsipRontgen

E = Penghubung dari Proses Pendaftaran Rontgen

F = Penghubung ke Proses Pembayaran Rontgen

Gambar 3.9 Flowmap Pelaksanaan Rontgen

(64)

11. Pembayaran Rontgen

Pembayaran Rontgen adalah proses pembayaran yang akan dilakukan oleh

pasien rontgen di rumah sakit. Pembayaran rontgen ini dlakukan oleh kasir dan

akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.10.

a. Pasien memberikan form pembayaran terisi kepada kasir.

b. Kasir melakuan pembayaran yang sesuai dengan form pembayaran.

c. Kasir mengarsipkan dan memberikan transkrip pembayaran kepada pasien

yang telah melakukan pembayaran.

Pasien Kasir

Keterangan:

A8 =Arsip Trnskrip Pembayaran

F = Penghubung dari Proses Pelaksanaan Rontgen

G = Penghubung ke Proses Pengambilan Hasil Rontgen

Gambar 3.10 Flowmap Pembayaran Rontgen

F

Form Pembayaran Terisi Form P em bayaran Terisi

Pembayaran

2 1 Transkrip Pembayaran 2

1 Transkrip Pembayaran

G

Gambar

Gambar 2.1 Kegiatan Sistem Informasi
Gambar 2.2 Topologi Bus
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Ring
Gambar 2.4 Topologi Star
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penilaian jawaban kuisioner yang sudah dibagikan kepada pengelola sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah digunakan dan dapat membantu dalam

Dengan adanya aplikasi ini pemilik dapat melakukan pengelolaan data murid, guru, kelas, pemasukkan, pengeluaran dan jadwal. Dengan adanya aplikasi ini, memudahkan pemilik

Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk membantu pengolahan informasi dalam suatu perusahaan dengan aplikasi komputer yang menggunakan program Borland Delphi 7.0 dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki sistem informasi pengolahan data sebelumnya dengan sistem komputerisasi pengolahan data yang baru, yang dapat

Dengan aplikasi ini dapat membantu mengarsipkan surat dalam bentuk digital (image file) dengan cara memilih surat digital yang diinginkan, lalu aplikasi akan

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa aplikasi sudah mampu mencapai tujuan yaitu sebagai aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dapat mendukung kinerja Dinas

Kesimpulan yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah dengan adanya aplikasi pendaftaran dan antrian pasien dapat mengurangi antrian atau waktu tunggu yang biasanya

Kesimpulan yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah dengan adanya aplikasi pendaftaran dan antrian pasien dapat mengurangi antrian atau waktu tunggu yang biasanya