SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
INDRI GUTARA
10105090
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
Alhamdulillaahirabbil’alamiin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI
ADMINISTRASI PASIEN STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG”.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang selalu memberi keridhoan kepada hamba-Nya, menolong hamba-Nya, mengabulkan do’a hamba-Nya. Tanpa Izin, Keridhoan serta Karunia-Mu hamba tidak akan mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Ibuku Hj. Masnah dan Abahku Hi. Ruslan Abdul Gani yang tercinta yang telah memberikan segalanya indah untuk hidupku.
‘Sembah sujud anandamu’
iv Teknik Informatika UNIKOM.
6. Bapak Irawan Afrianto, S.T., Selaku dosen pembimbing. Terima kasih karena telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh Staf dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Soreang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan sekaligus memberikan bimbingannya.
8. Kakaku Ida Wati Arofat dengan Putricantiknya, Irwin Nasution dengan Antongagahnya, dan Iis Susanto dengan Zeelalucunya dan keluarga besar di Lampung terima kasih atas motifasi dan dukungan kalian.
9. Firman Hardiansyah (gatau man harus ngomong apa) thanks for all, Jayanti Rahayu, S.Kom. dengan “cape aja” nya, makasih banget ya mbem.
10. R.Bg.Panji Prakoso “sicina”, Edi Suherman “kyoichi” semangat kalian sangat berarti kawan. Oh ya semua IF_7, Sonjaya, Sijawa Prio, Apong beas, Eko punteunnya abdi ti panyun jang…semangat terusss!!! 11. Heni Andriani, makasih ya printernya, mamah dan abah di Sarijadi
terus ibu dan bapak di BBK Nagrak, terimakasih atas do’anya.
v
mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan yang ditujukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Januari 2009
vi
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SIMBOL ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 4
1.5 Metode Penelitian ... 5
1.5.1 Metode Penumpulan Data ... 5
1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 6
1.6 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10
vii
2.4 Analisis Perancangan Terstruktur ... 18
2.5 Diagram Kontek ... 19
2.5.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 19
2.5.2 Kamus Data ... 19
2.5.3 Normalisasi ... 20
2.5.4 Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel ... 21
2.6 Konsep Basis Data ... 23
2.6.1 Pengertian Basis Data ... 23
2.6.2 Desain Basis Data ... 24
2.7 Jaringan Komputer ... 25
2.7.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 25
2.7.2 Topologi Jaringan ... 26
2.7.3 Manfaat jaringan Komputer ... 30
2.8 Pengertian Tentang Client Server ... 31 ..
2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 33
2.9.1 Borland Delphi 7.0 ... 33
2.9.2 My SQL ... 34
viii
3.3.1 Analisis Jaringan ... 53
3.3.2 Analisis Perangkat Keras/Hardware ... 54 ..
3.3.3 Analisis Perangkat Lunak/Software ... 55 ..
3.3.4 Analisis Pengguna/Brainware ... 56 ..
3.3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57
3.3.6 Analisis Basis Data ... 58
3.3.6.1 Diagram Konteks ... 59
3.3.6.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 60
3.3.6.3 Spesifikasi Proses (PSPEC) ... 74
3.3.7 Kamus Data ... ... 99
3.3.8 Perancangan Data ... 112
3.3.8.1 Tabel Relasi ... 112
3.3.8.2 Stuktur File ... 113
3.3.8.3 Perancangan Kode ... 120
3.3.9 Perancangan Arsitektur ... 122
3.3.10 Perancangan Antar Muka ... 124
3.3.10.1 Perancangan Tampilan ... 122
ix
4.1 Implementasi ... 154
4.1.1 Perangkat Lunak Pendukung ... 154
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 155
4.1.3 Implementasi Prosedur dan Data ... 156
4.1.4 Implementasi Database Dengan MySQL ... 157
4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 170
4.1.6 Implementasi Pesan ... 186
4.1.7 Implementasi Client Server ... 187
4.2 Pengujian Sistem ... 190
4.2.1 Rencana Pengujian Sistem ... 190
4.2.2 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 252
4.2.3 Pengujian Betha(Hasil Keuesioner Pengguna) ... 253
4.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 268
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 269
5.1 Kesimpulan ... 269
5.2 Saran ... 270
i
Oleh Indri Gutara 1. 01. 05. 090
Penanganan pasien disebuah rumah sakit seperti RSUD Soreang sangatlah penting. Proses penanganan terhadap pasien harus dikelola secara cepat dan tepat agar pasien merasa puas. Cara pengolahan administrasi pasien di RSUD Soreang sampai saat ini masih menggunakan cara yang manual di dalam pendaftaran pasiennya, sehingga dalam proses administrasi rawat jalan, rawat inap serta rontgen pasien kurang praktis.
Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem komputer untuk mempermudah dan memenuhi segala kebutuhan pengelolaan data pasien di RSUD Soreang. Berdasarkan hasil penelitian, saat ini RSUD Soreang belum mempunyai sistem yang terkomputerisasi untuk membantu dalam proses administrasi pasien. Dari kendala yang ada, cukup menjadi alasan bagi RSUD Soreang untuk memiliki sebuah program aplikasi yang dapat membantu petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangu sebuah sistem informasi administrasi pasien di RSUD Soreang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dan perancangan. Kebutuhan sistem yang terkumpul dari berbagai sumber analisis dan dibuat perancangan yang sesuai dengan hasil analisis.
Penelitian ini telah menghasilkan sebuah aplikasi administrasi pasien di RSUD Soreang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembangunan aplikasi ini telah mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu dapat melakukan proses pengolahan data pasien dan pengolahan pembayaran pasien baik itu dirawat jalan, rawat inap, maupun rontgen secara terkomputerisasi.
ii
by Indri Gutara 1. 01. 05. 090
Patient Handling disebuah hospital like RSUD Soreang very important. Handling process on the patient must managed quickly and precise in order to patient lick lipses. Way of patient administration processing in RSUD Soreang till now still use manual way in its patient registration, until in course of
administration Partial Hozpitalization, Hozpitalization and patient rontgen less practical.
In consequence, needed a computer system to make easy and fulfill all need of patient data management in RSUD Soreang. Base research result, at this time RSUD Soreang has not yet had system that computerized to help in course of patient administration. From existing constraint, enough become reason for RSUD Soreang to have an application program that can help officer in giving service to patient. Intention of research this is the for membangu an information system of patient administration in RSUD Soreang. Methodologies as used in research this is the analysis and design method. System Need that gathered from various of analysis sources and made design matching with analysis result.
This Research has produced an application of patient administration in RSUD Soreang. From this research can be inter preted that this application development has reached desired target, that is can conduct process of patient data processing and processing of patient payment good that , Partial
Hozpitalization, Hozpitalization, and also rontgen are in computerized.
telah banyak membantu segala hal dari pertama kuliah sampai Skripsi
ini selesai, dan untuk semua orang yang telah memberi dukungan
moral serta semangat. Terima kasih atas semua dukungan dan
pengorbanannya.
‘Ketika usahaku telah maksimal maka kupasrahkan
segala keputusannya kepada Yang Maha Bijaksana
Allah SWT
, karena setelah itulah keberhasilan
serta kemenangan menghampiriku’
SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PASIEN
(STUDI KASUS RSUD SOREANG)
INDRI GUTARA
10105090
Pembimbing
Irawan Afrianto, S.T. NIP. 4127 70 06 009
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PASIEN
(STUDI KASUS RSUD SOREANG)
INDRI GUTARA
10105090
Penguji I Penguji II
Tati Harihayati, S.T., MT. Irawan Afrianto, S.T.
NIP. 4127 70 06 006 NIP. 4127 70 06 009
Penguji III
Linda Salma A,S.Si., M.T. NIP. 4127 70 06 004
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan harta yang paling berharga dalam kehidupan
manusia. Manusia dapat hidup sehat jika menjalankan pola hidup yang benar,
seperti makan makanan yang bergizi secara teratur, rutin melakukan olah raga
serta beristrirahat selama delapan jam setiap harinya. Kandungan yang dimiliki air
mineral pun sangat baik untuk kesehatan. Para ahli kesehatan menyarankan agar
setiap orang mengkonsumsi air mineral minimal delapan gelas setiap harinya.
Namun tidak sedikit juga orang yang mengalami gangguan kesehatan pada
tubuhnya. Untuk itu pemerintah menyediakan sarana Rumah Sakit untuk
masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang merupakan salah satu Rumah Sakit
milik pemerintah yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di
daerah Soreang khususnya dan umumnya untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang memiliki banyak fasilitas penunjang
kesehatan, seperti UGD, Laboratorium, Poliklinik dan masih banyak lagi.
Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Soreang masih menggunakan cara
yang manual dalam proses pendaftaran pasiennya. Karena masih menggunakan
cara yang manual, maka sering timbul masalah dalam proses pengolahan data
pasiennya. Masalah yang sering timbul adalah pada saat petugas pendaftaran
1
Soreang jumlahnya mencapai ribuan orang. Oleh karenanya data sering tercecer
keberadaannya. Selain itu data rekam medik yang tersimpan di rak-rak
penyimpanan semakin hari semakin bertambah dan semakin menumpuk sehingga
memakan tempat yang banyak, banyaknaya data rekam medik yang tersimpan
terkadang salah penempatan pada tempatnya dan menimbulkan data rekam
mediknya hilang atau rusak. Kemudian pada saat melakukan transaksi
pembayaran karena masih dilakukan secara manual, maka proses transaksi
pembayaran menjadi lama, karena kasir harus menghitung semua rincian
pembayaran dan pasien harus menunggu giliran untuk melakukan transaksi
pembayaran.
Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem komputer untuk mempermudah
dan memenuhi segala kebutuhan pengelolaan data pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang. Berdasarkan hasil penelitian, saat ini Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang belum mempunyai sistem yang terkomputerisasi untuk membantu
dalam proses administrasi pasien.
Dari kendala yang ada, cukup menjadi alasan bagi Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang untuk mimilki sebuah program aplikasi yang dapat membantu
petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Maka penulis mencoba
membangun sebuah program aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan diatas
dengan judul “Sistem Informasi Administrasi Pasien Studi Kasus Rumah
1 1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul yaitu
“Bagaimana membangun Sistem informasi Administrasi Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Soreang”.
1.3. Maksud dan Tujuan
Dari latar belakang yang telah diuraikan maka penulis bermaksud
membangun sistem informasi berbasis client server di Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang. Karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah Soreang menginginkan
adanya sebuah Sistem Informasi yang dapat mempermudah dan mempercepat
dalam pelaksanaan administrasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
yang memuaskan bagi masyarakat. Maka penulis mencoba membangun sebuah
program aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan diatas dengan judul “Sistem
Informasi Administrasi Pasien Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang“
Tujuan dari dibangunnya program aplikasi sistem informasi administrasi
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah dan mempercepat proses pendaftaran pasien dengan cara
komputerisasi.
2. Mempermudah bagian administrasi dan pasien dalam proses registrasi dan
pembayaran.
1
4. Membantu bagian rontgen guna untuk mendapatkan data pasien yang akan
melakukan rontgen setiap harinya.
5. Mempermudah pencarian, pencetakan dan laporan data pasien.
6. Mempercepat hasil laporan dan hasil rekamedis pasien dari setiap bagian.
1.4 Batasan Masalah
Supaya pembahasan dan penyusunan tugas akhir dapat dilakukan secara
terarah dan tidak menyimpang dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka
perlu data yang akan diolah di RSUD Soreang, serta ditetapkan batasan-batasan
dari masalah yang dihadapi yaitu:
1. Data yang akan diolah di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang adalah data
administrasi pasien rawat jalan,data rawat inap dan data pasien yang akan
melakukan rontgen di RSUD Soreang.
2. Keluaran dari sistem yang akan dibangun adalah berupa laporan data pasien
yang mendaftar untuk melakukan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Rontgen.
3. Perangkat lunak yang akan dibangun hanya dapat digunakan oleh bagian
pendaftaran dan pembayaran Rawat Jalan, pendaftaran dan pembayaran
Rawat Inap, pendaftaran dan pembayaran rontgent di Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang.
4. Aplikasi dapat digunakan oleh:
a. Kepala bagian Administrasi RSUD Soreang agar dapat mengola data
1
b. Petugas Administrasi yang akan mengola data Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Rontgen.
c. Petugas Pembayaran untuk Rawat Jalan, Rawat Inap dan Rontgen.
5. Pemodelan analisis menggunakan Model Aliran Data atau Struktur yang
salah satu toolsnya adalah Data Flow Diagram (DFD).
6. Aplikasi yang digunakan untuk membuat Sistem Informasi Administrasi
Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Berbasis Client Server ini
menggunakan Delphi 7.0 serta untuk database menggunakan MySQL.
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam laporan ini penulis menggunakan metode-metode yang secara
umum digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir, diantaranya tahap
pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.
1.5.1 Tahap Pengumpulan Data
Data dalam penelitian di RSUD Soreang ini diperoleh dengan cara:
1. Studi literature, pensistem informasi, bagaimana bentuk Sistem
Informaumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan
bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.
2. Wawancara, yaitu mengadakan pembicaraan langsung dengan pihak RSUD
Soreang terutama dengan staf administrasi, staf rawat jalan, rawat inap dan
1
3. Observasi, yaitu kegiatan pengamatan langsung pada objek permasalahan di
RSUD Soreang.
1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
paradigma The Classic Life Cycle ini kadang disebut waterfall, metode ini
membutuhkan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam pengembangan
perangkat lunak. Dimulai dari rekayasa sistem (system engineering) serta melalui
analisis (analysis), perancangan (design), pengkodean (coding), pengujian
(testing) dan pemeliharaan (maintenance), dan diagram prosesnya seperti pada
gambar 1.1. Penjelasan dari setiap tahap adalah sebagai berikut :
1. System Engineering
Merupakan tahapan awal dalam pembangunan perangkat lunak yaitu
menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan
perangkat lunak dan menentukan apakah sistem benar-benar dibutuhkan.
2. System Analysis
Merupakan tahap dimana rekayasa perangkat lunak menganalisa hal-hal
yang diperlukan dalam pelaksanaan penyelesaian pembangunan program
aplikasi.
3. System Design
Merupakan tahap penterjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisa
1 4. System Coding
Pengembangan perangkat lunak dengan bahasa pemrograman untuk
membuat aplikasi yang diinginkan.
5. System Testing
Dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan diawal dengan perangkat lunak
yang dibangun, juga tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah
selesai dibuat.
6. System Maintenance
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana perangkat lunak yang sudah ada
dapat mengalami perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan
pasar.
Diagram Waterfall.
Gambar 1.1 Diagram Waterfall S y s t e m
E n g i n e e r i n g
S y s t e m T e s t t i n g
S y s t e m M a i n t a n a n c e S y s t e m
D e s i g n
S y s t e m C o d i n g S y s t e m
1 1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan tugas akhir ini menggunakan kerangka pembahasan
yang terbentuk dalam susunan bab, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diberikan gambaran umum dan mengarahkan
pembahasan untuk bab-bab berikutnya, dan terutama menguraikan tentang latar
belakang, tujuan penulisan,ruang lingkup pembahasan dan batasan
pengembangan, sistematika penulisan dan metodologi penelitian skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas dasar teori sistem informasi dan rekayasa
perangkat lunak yang mencakup analisa, perancangan, implementasi dan
pengujian.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan membahas tentang proses penganalisisan sistem yang
sedang berjalan serta permasalahannya meliputi analisis sistem dan analisis
proses. Perancangan meliputi perancangan basis data, perancangan program
dan perancangan output.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini menerangkan pengimplementasian dari sistem yang telah
dibangun, serta membahas tahapan pada pembuatan dan percobaan dari tahap
persiapan sampai keberhasilan yang di capai oleh aplikasi yang akan dibuat,
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala
yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem.
Komponen-komponenen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang
memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan
dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat
mencapai tujuannya.
Beberapa para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini:
Menurut Jerry FitzGerald sebagai berikut:
“ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu “. [Referensi: Jerry FitzGerald,
Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr.
Sedangkan Menurut Susanto Azhar pengertian dari sistem itu sendiri
sebagai berikut:
“ Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen
apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Dari definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
dan terpadu serta saling bekerja sama untuk melakukan fungsi dari sistem
sehingga adanya ketercapaian tujuan dari sistem.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu
sebagai berikut:
1. Komponen-komponen (components)
Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam
skala kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau
elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja
sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga
sistem dapat mencapai tujuannya.
2. Penghubung Sistem (Sistem Interface)
Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang
satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini,
maka subsistem-subsistem dapat saling meberi dan menerima sumber
daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan
fungsi dari sistem.
3. Lingkungan luar (Environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar
batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana
sistem tersebut berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi
antara lingkungan luar dengan sistem dapat menyebabkan
terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus senantiasa tercipta
keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.
4. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan
adanya ruang lingkup yang jelas dari sistem tersebut, maka kita dapat
memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang
lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.
5. Masukan Sistem (Sistem Input)
Masukan adalah bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem
sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Sistem Output)
Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini
tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem.
Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan
masukan untuk sistem lainnya.
7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)
Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk
mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan
masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan
tujuan sistem
8. Sasaran dan Tujuan ( goal objective )
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran ( objective ).
Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem,
sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik
fokus untuk meraih tujuan. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil
menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari
sistem tersebut.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari berberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai abstark (abstract system) dan sistem
fisik (physical system).
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang
dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang
menyebutnya dengan man-machine sytem.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)
dan sistem tak tertentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interkasi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak
tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
“Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam
keputusan sekarang maupun masa depan”. Menurut Davis Gordon.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang dapat
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
Kualitas dari sistem informasi yang harus dihasilkan harus akurat, tepat
pada waktunya, relevan. Dan yang menentukan nilai dari informasi adalah
manfaat dan biaya untuk mendapatkan Data yang diolah melalui suatu model
menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat
suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan
ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk suatu siklus.
Informasi mempunyai nilai suatu kejutan atau mengungkapkan sesuatu
yang penerimanya tidak tahu, tidak dikira atau tidak disangka. Dalam waktu yang
tidak menentu informasi mengurangi ketidakpastian, dan kemungkinan besar
hasilnya yang di harapkan dalam sebuah keputusan merupakan nilai dalam proses
keputusan. Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas sebagai berikut :
a. Relevan, yaitu menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat
keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan
kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspetasi semula
b. Dapat dipercaya, yaitu bebas dari kesalahan atau bisa secara akurat
menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi
c. Lengkap, yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan
oleh para pemakai
d. Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk
mempengaruhi proses pembuatan keputusan
f. Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang
kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara
independent.
Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa
informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan
untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya
dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir nilai keefektipannya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI) merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan
integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, Sistem Informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya.
Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information
Sistem-CBIS) mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah Sistem Informasi. Lebih jelasnya, CBIS merupakan sistem
pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk
suatu alat bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang terkait dengan
CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi, dan “basis
Dengan semakin majunya teknologi sekarang saat ini,
diperusahaan-perusahaan selau diterapkan suatu sistem informasi yang baru dengan mengikuti
perkembangan jaman. Dengan diterapkannya sistem yang dirancang dengan baik
akan mempermudah didalam pengoreksian jika terjadi kesalahan-kesalahan atau
kendala yang terjadi di dalam perusahaan.
Informasi dihasilkan oleh suatu proses sistem informasi dan bertujuan
menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen,
operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak
perusahaan.
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis di dalam bukunya
Accounting Informatioon Systems mendefinisikan sistem informasi sebagai
berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sedangkan menurut Susanto Azhar:
“ Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik
phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna “.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kegiatan yang terdapat pada
sistem informasi antara lain :
a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang
akan diproses
b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah
c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas
d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data
e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Kegiatan sistem informasi dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.1 Kegiatan Sistem Informasi
2.4 Analisis Perancangan Terstruktur
Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik
penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang
mengalir didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram kontek,
2.5 Diagram Kontek
Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan
sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita
deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya,
serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana
informasi tersebut akan diberikan.
2.5.1 Data Flow Diagran (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan
dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi,
aliran data, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.
Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu
program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang
kurang menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.
2.5.2 Kamus Data
“Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan
data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem,
kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang
2.5.3 Normalisasi
“Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data
sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data”.
Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan
pada masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya.
Hasil proses normalisasi adalah data, records atau tabel-tabel yang konsisten
secara lojik, mudah dimengerti, dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah.
Proses normalisasi sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang
dilakukan dalam perancangan skema basis data dalam bentuk normal.
Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain :
1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)
Suatu kunci field yang mewakili record / tupple.
2. Kunci Kandidat (Candidate Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik
dari suatu entiti.
3. Kunci Primer (Primary Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik
dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.
4. Kunci alternatif (Alternate Key)
Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.
5. Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi:
1. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua
atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan
tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi
masih mengandung redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)
2. Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan
bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci
primer.
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan
bahwa semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif
terhadap kunci primer.
4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan
candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.
2.5.4 Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang
menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat
dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang
Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram
adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship
Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka
akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.
Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa
komponen, yaitu sebagai berikut :
a. Entitas (Entity)
Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain.
Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.
b. Hubungan (Relationship)
Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan
ini disebut dengan entity relationship yang digambarkan dengan
garis.
Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :
a. One-to-One
Artinya satu data memiliki satu data pasangan.
b. One-to-Many
Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.
c. Many-to-One
d. Many-to-Many
Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.
c. Atribut
Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi
karakter entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.
2.6 Konsep Basis Data
Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah
organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat
komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk
menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi
suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan
operasional perusahaan.
2.6.1 Pengertian Basis Data
Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih
dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek
seperti manusia, barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.
Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan
saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan
2.6.2 Desain Basis Data
Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis
data (database sistem). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lain dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu
organisasi.
Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data
yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat
terpenuhi dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk
memudahkan dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam
perancangan sistem, sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari
database tersebut.
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai
berikut :
1. Menyimpan seluruh data dan informasi secara terpusat.
2. Mengurangi redudansi data atau duplikasi data.
3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk
pengembangan yang akan datang.
2.7 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan
peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui
kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap
komputer, printer atau periferal yang terhubung denganjaringan disebut node.
Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan
node.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling
berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya
misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling
berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut,
dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang
radio, satelit, atau sinar infra merah.
2.7.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Ada 3 jenis macam jaringan komputer yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan
teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota
dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah
geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan
benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk
menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
2.7.2 Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing
1. Topologi Bus
Pada topologi ini semua simpul (umumnya computer) dihubungkan
melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel
koaksial.
Gambar 2.2 Topologi Bus
Dalam topologi bus ini memiliki kekurangan dan kelebihan yaitu :
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Bus
Kelebihan Kelemahan
1. Hemat kabel
2. Layout kabel sederhana
3. Mudah dikembangkan
1.Jika kabel utama putus, maka
semua komputer tidak saling
terhubung
2.Diperlukan repeater untuk jarak
jauh
3.Deteksi dan isolasi kesalahan
2. Topologi Ring
Topologi ring mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh
sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati suatu
komputer ke komputer berikutnya.
Gambar 2.3 Topologi Ring
Topologi ring terlihat pada gambar di atas. Metode ring (sering
disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga
berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang
sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap
simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya
apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat kelebihan dan
kelemahan dari tipe ini yaitu:
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Ring
Kelebihan Kelemahan
1. Hemat kabel
2. Peka kesalahan
3. Topologi Star
Dalam topologi Star, tiap-tiap terminal terhubung ke konsentrator
(hub/switch sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port
("multi-port repeater"). Tiap terminal melakukan "broadcast" ke
seluruh terminal yang terhubung ke konsentrator.
Gambar 2.4 Topologi Star
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang
menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang
dipilihnya. Simpul pusat inamakan stasium primer atau server dan
lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server.
Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client
server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut
tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat kelebihan dan
Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan Topologi Star
Kelebihan Kelemahan
1.Pemasangan atau perubahan
stasiun sangat mudah dan tidak
menggangu bagian jaringan
lain
2. Kontrol terpusat
3. Kemudahan deteksi dan isolasi
4. Kemudahan pengelola jaringan
1. Boros kabel
2. Perlu pengangan khusus
3. Kontrol terpusat (HUB) jadi
elemen kritis
2.7.3 Manfaat Jaringan Komputer
Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih
dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula
mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki
keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang
teknologi. Adapun beberapa manfaat dari penggunaan jaringan adalah sebagai
berikut:
1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.
Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal
dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah
di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak
jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah
2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan
up-todate. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan
baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai
lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang
diproses.
3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).
Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana
berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih
efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi
sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan,
pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana
semuanya membantu team bekerja lebih produktif.
5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih
efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan
dapat melayani di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi
dengan pemasok.
2.8 Pengertian Client Server
Server adalah komputer yang mempunyai kemampuan yang lebih dari
komputer client, dimana didalamnya tersimpan program dan data-data yang akan
didistribusikan. Sementara Client adalah komputer dengan kemampuan standar
yang dapat digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data,
serta menyimpan data ke server.
File server
Gambar 2.5 Model Hubungan Client Server
Kelebihan model hubungan Client server
1. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).
2. Fleksibel, dapat digunakan dimana saja.
3. Teknologi baru dengan mudah terintegerasi kedalam sistem.
4. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama.
Kekurangan model hubungan client server
1. Mahal.
2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.
3. Perbaikan (Jaringan besaar membutuhkan seorang staff untuk mengatur
agar sistem berjalan secara efisien).
4. Berkertergantungan.
5. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network
Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan
pengontrolan sistem, karena dengan sistem ini semua data atupun
program-program disimpan dipusat dan bilamana ada data yang hendak dipakai maka client
dapat mengambilnya di server.
2.9 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang mendukung dalam menyajikan suatu sistem
koperasi ini adalah Borland Delphi 7.0 dan SQL Server.
2.9.1 Borland Delphi 7.0
Borland Delphi 7.0. Secara umum Borland Delphi memiliki kemiripan
dengan Visual Basic kecuali bahasa dasarnya adalah Object Pascal (suatu versi
Pascal yang mengadopsi konsep pemrograman berorientasi objek). Delphi juga
mengadopsi teknologi COM+/MTS (Conponent Object Model / Microsoft
Transaction Server), yaitu teknologi Microsoft yang memungkinkan sekumpulan
komponen yang dikembangkan dengan bahasa-bahasa pemrograman yangberbeda
digunakan oleh suatu aplikasi dengan syarat bahasa-bahasa pemrograman itu
menggunakan platform COM.
Salah satu kelebihan Delphi adalah aplikasinya bisa dikembangkan diatas
berbagai macam sistem operasi, misalnya UNIX, LINUX dan sebagainya.
Kelebihan lainnya adalah pada umumnya aplikasi yang dikembangkan dengan
Delphi akan berjalan lebih cepat , selain itu tipe data yang dimiliki oleh Delphi
Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat
terkenal dilingkungan Window. Dengan menggunkan perangkat lunak ini kita
dapat membangun berbagai aplikasi Windows dengan cepat dan mudah. Dengan
pendekatan visual, kita dapat menciptakan aplikasi yang canggih tanpa banyak
menuliskan kode.
Delphi menggunakan bahasa Objek Pascal sebagai dasar. Jika kita telah
menguasai Pascal, kita dapat lebih mudah memahami program Delphi. Untuk
mempermudah pemograman dalam membuat program aplikasi, Delphi
menyediakan fasilitas pemograman yang sangat lengkap. Khusus untuk
pemograman database, Delphi menyediakan objek yang sangat kuat, canggih dan
lengkap, sehingga memudahkan pemograman dalam merancang, membuat dan
menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi juga dapat
menangani data dalam berbagai format database, misalnya MS.Accses, SyBase,
Oracle, FoxPro, Informix, InterBase, SQL Server dll. Format database yang
dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase.
2.9.2 MySQL
MySQL merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman
database (DBMS) yang sangat terkenal dan masih banyak digunakan saat ini.
MySQL kini mulai menjauhkan diri dan melangkah jauh lebih ke depan, terutama
dengan munculnya versi 5 dengan berbagai keunggulannya.
Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan
query language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya
program, dan daya tampung data menjadi kriteria utama.
Selain keutamaan MySQL sebagai penampung database cukup besar dan
dukungannya terhadap bahasa SQL.
MySQLmemiliki banyak kemiripan dengan Microsoft Access dalam hal
fasilitas-faslitas yang dimilikinya tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan
karena MySQL juga ditujukan untuk aplikasi-aplikasi berskala besar dimana
data-data dengan jumlah yang sangat banyak perlu diorganisasi dengan seksama.
Fasilitas-fasilitas tambahan itu antara lain :
1. Dukungan penuh terhadap komputasi dimana pada komputasi jaringan
mungkin dijumpai permasalahan konkurensi, yaitu kekonsistenan data saat
terjadi akses oleh banyak pengguna. Komputasi jaringan yang juga
didukung adalah multi tier architecture.
2. Dukungan penuh terhadap SQL. MySQL mendukung juga
perintah-perintah bertipe DCL (Data Control Language) yang penting berfungsi
sedemikian sehingga suatu data tidak dapat diakses oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab.
3. Dukungan penuh terhadap arsitektur client-server, MySQL mendukung
penuh arsitektur ini sehingga dapat digunakan sebagai basis data untuk
aplikasi-aplikasi yang sangat besar.
4. Catatan (log) untuk kegagalan-kegagalan dalam transaksi dengan basis
data. Catatan-catatan ini penting untuk administrator basis data untuk
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan
sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga
kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data
dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan
penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
3.2 Prosedur Yang Terlibat
Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang sedang
terkait antara satu dengan yang lainnya untuk pencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Prosedur yang ada pada Rumah Sakit Umum Daerah Soreang saat ini
dibagi menjadi 12 prosedur, yaitu prosedur pendaftaran pasien baru, pendaftaran
pasien lama, pendaftaran pasien lama yang hilang kartu berobatnya, pemeriksaan
Rawat Jalan, Pembayaran Rawat Jalan, Pendaftaran Rawat Inap, Perawatan Rawat
Inap, Pembayaran Rawat Inap, Pendaftaran Rontgen, Pelaksanaan Rontgen,
Pembayaran Rontgen dan Pengambilan Hasil Rontgen.
Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendaftaran Pasien Baru
Pendaftaran Pasien Baru adalah proses pendaftaran calon pasien baru yang
akan melakukan perawatan di rumah sakit. Pendaftaran Pasien Baru ini dilakukan
oleh petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.1.
a. Pasien memberikan identitas diri kepada petugas pendaftaran.
b. Petugas kemudian mencatat kedalam buku medical record.
c. Petugas memberikan form pembayaran kosong dan kartu berobat kepada
pasien baru.
d. Pasien memilih poliklinik yang akan dituju.
e. Kartu berobat dan identitas diri diserahkan kembali ke pasien.
Calon Pasien Petugas Pendaftaran
Keterangan:
A1=Arsip Buku Medical Record
A = Penghubung ke Proses Selanjutnya
Gambar 3.1 Flowmap Pendaftaran Pasien Baru
2. Pendaftaran Pasien Lama
Pendaftaran Pasien lama adalah proses pendaftaran pasien yang akan
melakukan perawatan di rumah sakit. Pendaftaran Pasien lama ini dlakukan oleh
petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.2.
a. Pasien menyerahkan kartu berobat kepada petugas pendaftaran.
b. Petugas pendaftaran mencari data rekam medis di data pasien.
c. Apabila tidak ada di data pasien, maka akan membuat rekamedis baru.
e. Pasien memilih poliklinik yang akan dituju.
f. Dan kartu berobat dikembalikan lagi ke pasien.
Pasien Petugas Pendaftaran
Keterangan:
A = Penghubung dari Proses Sebelumnya
Gambar 3.2 Flowmap Pendaftaran Pasien Lama
3. Pendaftaran Pasien Lama Yang Hilang Kartu Berobatnya
Pendaftaran Pasien lama yang hilang kartu berobatnya adalah proses
pencarian pasien yang hilang kartu berobatnya kemudian akan melakukan
perawatan di rumah sakit dan diakukan oleh petugas pendaftaran dan akan
dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.3.
g. Pasien menyerahkan nama dan tanggal lahir kepada petugas pendaftaran.
h. Petugas pendaftaran mencari data rekam medis di buku medical record.
i. Apabila tidak ada di buku medical record, maka pasien harus melakukan
proses pendaftaran pasien baru.
j. Apabila ada di data medical record maka langsung keproses pembuatan
kartu berobat baru.
Gambar 3.3 Flowmap Pendaftaran Pasien Lama Yang Hilang Kartu Berobatnya
Pasien Petugas Pendaftaran
Keterangan:
A1= Penghubung ke Proses Pendaftaran Pasien Baru
4. Pemeriksaan Rawat Jalan
Pemeriksaan rawat jalan adalah proses pemeriksaan pasien yang akan
melakukan perawatan di rumah sakit. Pemeriksaan rawat jalan ini dilakukan oleh
petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.3.
a. Pasien mengantri dipoliklinik yang telah dipilih setelah mendapatkan nomor
antrian.
b. Petugas poliklinik mencatat rekam medis pasien dan memberikan form
pembayaran kosong.
c. Petugas poliklinik memberikan rekam medis pasien kepada dokter poliklinik.
d. Dokter melakukan pemeriksaan dan diagnosa penyakit pasien.
e. Setelah itu dokter memberikan resep ke pasien dan hasil pemeriksaan kepada
petugas poliklinik.
f. Apabila pasien dinyatakan harus dirawat inap, maka dokter memberikan surat
pengantar kepada pasien,
g. Petugas poliklinik melakukan pencatatan hasil pemeriksaan yang didapat dari
dokter.
h. Petugas poliklinik memberikan form pembayaran terisi dan diberikan kepada
pasien.
Pasien Pendaftaran Polklinik
yang Dituju Dokter
Keterangan:
A1=Arsip Buku Medical Record
A = Penghubung dari Proses Pendaftaran Pasien Lama
B = Penghubung ke Proses Pembayaran Rawat Jalan
Gambar 3.3 Flowmap Pemeriksaan Rawat Jalan
A
5. Pembayaran Rawat Jalan
Pembayaran rawat jalan adalah proses pembayaran oleh pasien yang telah
melakukan perawatan di rumah sakit. Pembayaran rawat jalan ini dilakukan oleh
petugas kasir dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.4.
a. Pasien memberikan form pembayaran terisi kepada petugas kasir.
b. Kasir melakukan perincian biaya rawat jalan.
c. Kasir menerima pembayaran rawat jalan dari pasien.
d. Kemudian kasir melakukan pengarsipan transkrip pembayaran rawat jalan.
e. Pasien mendapatkan transkrip pembayaran rawat jalan dari kasir.
Pasien Kasir
Keterangan:
A3=Arsip Pembayaran Rawat Jalan
B = Penghubung dari Proses Pemeriksaan
Rawat Jalan
Gambar 3.4 Flowmap Pembayaran Rawat Jalan
6. Pendaftaran Rawat Inap
Pendaftaran Rawat Inap adalah proses pendaftaran yang dilakukan oleh
pasien yang akan melakukan rawat inap di rumah sakit. Pendaftaran rawat inap ini
dilakukan oleh petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar
3.5.
a. Penanggung memberikan surat pengantar dan identitas diri kepada petugas
pendaftaran.
b. Petugas pendaftaran melakukan pengisian rekam medis bagian lembar
masuk dan keluar, yang didalamnya terpat fasilitas rawat inap.
c. Setelah petugas pendaftaran mendapatkan rekam medis update
d. Petugas pendaftaran mengembalikan kartu identitas diri penanggung ke
Peanggung Petugas Pendaftaran
Keterangan:
B = Penghubung Proses Perawatan Rawat
Inap
Gambar 3.5 Flowmap Pendaftaran Rawat Inap
7. Perawatan Rawat Inap
Perawatan Rawat Inap adalah proses perawatan yang akan dilakukan oleh
pasien guna untuk melakukan rawat inap di rumah sakit. Perawatan rawat inap ini
dilakukan oleh petugas pendaftaran, perawat dan dokter kemudian akan dijelaskan
melalui Flowmap gambar 3.6.
a. Petugas pendaftaran memberikan rekam medis update kepada perawat yang
bertugas di rawat inap.
b. Perawat rawat inap memberikan rekam medis kepada dokter.
c. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Identitas Diri Penanggung
Surat Pengantar Dokter
Rekam Medis Identitas Diri Penanggung Surat Pengantar Dokter
Pengisian Rekam Medis bagian Lembar Masuk dan
Keluar
Identitas Diri Penanggung Surat Pengantar Dokter Rekam Medis Update Identitas Diri Penanggung
d. Rekam medis update dan hasil pemeriksaan dikembalikan ke peawat rawat
inap.
e. Perawat mengarsipkan hasil pemeriksaan oleh dokter.
f. Perawat melakukan pengisian rekam medis update.
Petugas Pendaftaran
Pearawat Rawat Inap
Dokter
Keterangan:
A5=Arsip (File Rekam Medis)
C = Penghubung dari Proses Pendaftaran Rawat Inap
D = Penghubung ke Proses Pembayaran Rawat Inap
Gambar 3.6 Flowmap Perawatan Rawat Inap
C
R ek am M ed is U pd ate
R e ka m M edis U pd ate R e kam M e dis U p da te
P em er ik sa an P a sien R e ka m M e dis U pda te
H as il P em er ik sa a
R e ka m M e dis U p da te H as il P e m e rik s aan
A 5
P en gisian R ek am M e dis
R e ka m M e dis U pda te
8. Pembayaran Rawat Inap
Pembayaran Rawat Inap adalah proses pembayaran rawat inap yang
dilakukan oleh pasien yang telah melakukan rawat inap di rumah sakit.
Pembayaran rawat inap ini dilakukan oleh petugas kasir dan akan dijelaskan
melalui Flowmap gambar 3.7
a. Perawat memberikan rekam medis kepada kasir dan langsung di arsipkan.
b. Kasir akan melakukan perincian biaya rawat inap yang akan menghasilkan
total pembayaran.
c. Kasir melakukan proses pembayaran rawat inap dengan penanggung.
d. Transkrip pembayaran rawat inap akan di arsipkan olek kasir.
Perawat Kasir Penanggung
Keterangan:
A4=Arsip Pasien
A6=Arsip Pembayaran Rawat Inap
D = Penghubung dari Proses Perawatan Rawat Inap
Gambar 3.7 Flowmap Pembayaran Rawat Inap
9. Pendaftaran Rontgen
Pendaftaran Rontgen adalah proses pendaftaran pasien yang akan melakukan
rontgen di rumah sakit. Pendaftaran Pasien lama ini dlakukan oleh petugas
pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.8.
a. Pasien memberikan surat pengantar dokter kepada petugas pendaftaran.
b. Petugas pendaftaran melakukan pendaftaran rontgen.
D
Rekam Medis Rekam Medis
Perincian Biaya Rawat Inap
Total Pembayaran Rawat Inap
A6 Proses Pembayaran
Rawat Inap
2
Transkrip Pembayaran Rawat Inap A4
1 Transkrip Pembayaran
c. Petugas pendaftaran memberikan form pembayaran kosong, surat pengantar
beserta rekam medis pasien.
Pasien Petugas Pendaftaran
Keterangan:
E = Penghubung ke Proses Pelaksanaan
Rontgen
Gambar 3.8 Flowmap Pendaftaran Rontgen
10. Pelaksanaan Rontgen
Pelaksanaan Rontgen adalah proses pelaksanaan rontgen yang akan dilakukan
oleh pasien rontgen di rumah sakit. Pelaksanaan rontgen ini dlakukan oleh
petugas pendaftaran rontgen dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.9.
a. Petugas pendaftaran rontgen memberikan form pembayaran kosong, surat
pengantar beserta rekam medis pasien kepada petugas rontgen.
Surat Pengantar Dokter Surat Pengantar Dokter
Pendaftaran Rontgen
Form Pembayaran kosong Surat Pengantar
Rekam Medis Pasien
b. Petugas rontgen melakukan rontgen setelah menerima dokumen dari petugas
pendaftaran.
c. Petugas rontgen memberikan hasil rontgen kepada petugas pendaftaran
rontgen guna untuk di arsipkan.
d. Petugas rontgen melakukan pencatatan biaya rontgen, dan memberikan form
pembayaran terisi.
e. Pasien rontgen menerima form pembayaran terisi dari petugas rontgen.
Petugas Pendaftaran Rontgen
Petugas Rontgen Pasien
Keterangan:
A =ArsipRontgen
E = Penghubung dari Proses Pendaftaran Rontgen
F = Penghubung ke Proses Pembayaran Rontgen
Gambar 3.9 Flowmap Pelaksanaan Rontgen
11. Pembayaran Rontgen
Pembayaran Rontgen adalah proses pembayaran yang akan dilakukan oleh
pasien rontgen di rumah sakit. Pembayaran rontgen ini dlakukan oleh kasir dan
akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.10.
a. Pasien memberikan form pembayaran terisi kepada kasir.
b. Kasir melakuan pembayaran yang sesuai dengan form pembayaran.
c. Kasir mengarsipkan dan memberikan transkrip pembayaran kepada pasien
yang telah melakukan pembayaran.
Pasien Kasir
Keterangan:
A8 =Arsip Trnskrip Pembayaran
F = Penghubung dari Proses Pelaksanaan Rontgen
G = Penghubung ke Proses Pengambilan Hasil Rontgen
Gambar 3.10 Flowmap Pembayaran Rontgen
F
Form Pembayaran Terisi Form P em bayaran Terisi
Pembayaran
2 1 Transkrip Pembayaran 2
1 Transkrip Pembayaran
G