• Tidak ada hasil yang ditemukan

Factors that influence the ranking of student by using discriminant analysis (case study SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Factors that influence the ranking of student by using discriminant analysis (case study SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING

SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS

DISKRIMINAN (STUDI KASUS SMK CINTA

RAKYAT PEMATANGSIANTAR)

SKRIPSI

ELSUM RODEARNI PURBA

110823012

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS RANKING

SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

(STUDI KASUS SMK CINTA RAKYAT

PEMATANGSIANTAR)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar

Sarjana Sains

ELSUM RODEARNI PURBA

110823012

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PERSETUJUAN

JuduL : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

(STUDI KASUS SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR)

Kategori : SKRIPSI

Nama : ELSUM RODEARNI PURBA

NomorIndukMahasiswa : 110823012

Program Studi : MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA

Diluluskan di

Medan, Januari 2014

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs. PengarapenBangun, M.Si Drs. UjianSinulingga M.Si

NIP.19560815 198503 1 005 NIP. 19560303 198403 1 004

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si

(4)

PERNYATAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan, data dan ringkasan yang masing-masing disebut sumbernya.

Medan, Januari 2014

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ranking Siswa Dengan Menggunakan Analisis Diskriminan (Studi Kasus SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar).

(6)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR)

ABSTRAK

Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan pada hubungan dependensi (hubungan antar variabel dimana sudah dapat dibedakan mana variabel responden dan mana variabel penjelas. Dalam analisis diskriminan dibutuhkan asumsi data harus berdistribusi normal multivariat. Penggunaan analisis diskriminan dalam tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang menentukan ranking siswa di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar. Dengan menggunakan analisis diskriminan diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan ada 4 (empat) variabel yang berpengaruh terhadap ranking siswa di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar antara lain: motivasi belajar (X1), Cara

Belajar (X2), kreativitas guru dalam PBM (X3) dan lingkungan keluarga (X4). Dari

keempat faktor tersebut yang sangat dominan mempengaruhi ranking siswa di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar adalah motivasi belajar (X1) dan kreativitas

guru (X3). Dan model yang dihasilkan dengan menggunakan analisis diskriminan

yang menguji ketepatan klasifikasi mempunyai tingkat persentase sebesar 33,9%.

(7)

FACTORS THAT INFLUENCE THE RANKING OF STUDENT

BY USING DISCRIMINANT ANALYSIS (CASE STUDY

SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR)

ABSTRACT

Discriminant analysis is one of statistical technique that can be used on the dependency relationship (intervariable relationship which can be distinguished where the response variable and where the explanatory variables). Discriminant analysis of assumption required in the data must be multivariate normal distribution. Use of discriminant analysis in this study aims to determine the variables that determinestudent ranking at SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar. By using discriminant analysis of research project shost that there are 4 (four) variables influencing the student ranking SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar including Motivation to learn (X1), How to Learn (X2), Creativity of teacher in the

PBM (X3), and Family environment (X4). The four most dominant factors

affecting students ranking at SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar is Motivation to learn (X1) and Creativity of teacher in the PBM (X2). And the models generated

using discriminant analysis to test the accuracy of the classification has a percentage rate of 33.9%..

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tinjauan Pustaka 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Kontribusi Penelitian 5

1.7 Metodologi Penelitian 6

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Variabel 7

2.2 Data 7

2.3 Menentukan Metode Pengumpulan Data 8

2.3.1 Populasi 8

2.3.2 Sampel 8

2.3.3 Teknik Penarikan Samapel 9

2.4 Ranking 10

2.4.1 Pengertian Motivasi Belajar 11

2.4.2 Pengertian Cara Belajar 11

2.4.3 Pengertian Kreatifitas Guru dalam PBM 12

2.4.4 Pengertian Lingkungan Keluarga 13

2.5 Uji Validitas dan Realibilitas 14

2.6 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval 15

2.7 Analisis Diskriminan 16

2.7.1 Tujuan Analisis Diskriminan 17

2.7.2 Proses Dasar Analisis Diskriminan 17

2.7.3 Asumsi Dalam Analisis Diskriminan 18

2.7.4 Model Analisis Diskriminan 19

2.7.5 Fungsi Diskriminan 19

2.7.6 Algoritma Dan Model Matematis 26

(9)

Bab 3 Pembahasan

3.1 Populasi Penelitian 31

3.2 Sampel Penelitian 31

3.3 Validitas dan Rebilitas 33

3.4 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval (MSI) 35

3.5 Analisis Data 36

3.6 Interpretasi Output SPSS 44

3.6.1 Nilai Korelasi Kanonikal Eigenvalue 47

3.6.2 Uji Signifikasi 48

3.6.3 Struktur Matrik 49

3.6.4 Koefisien Fungsi Diskriminan Kanonik 49

3.6.5 Fungsi Pada Kelompok Terpusat 50

3.6.6 Peluang Utama Untuk Kelompok 51

3.6.7 Menguji Ketepatan Klasifikasi Fungsi Diskriminan 51

Bab 4 Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan 53

4.2 Saran 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Matriks Pengamatan 20

Tabel 2.2 Matriks Data Pengamatan Grup I 22

Tabel 2.3 Matriks Data Pengamatan Grup II 22

Tabel 3.1 Populasi Penelitian 31

Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 33

Tabel 3.3 Validitas dan Realibilitas Data 34

Tabel 3.4 Matriks Varians-covarians 40

Tabel 3.5 Matriks Gabungan Varians-covarians 41

Tabel 3.6 Uji Kesamaan Rata-rata 42

Tabel 3.7 Hasil Uji Box’s M 42

Tabel 3.8 Hasil Output Uji Kesamaan Matriks Covarians 43

Tabel 3.9 Kelompok Statistik 45

Tabel 3.10 Variabel-Variabel yang Dimasukkan 46

Tabel 3.11 Variabel yang Dianalisis 47

Tabel 3.12 Nilai Korelasi Kanonikal Eigenvalue 48

Tabel 3.13 Wilks' Lambda 48

Tabel 3.14 Struktur Matrik 49

Tabel 3.15 Koefisien Fungsi Diskriminan Kanonik 50

Tabel 3.16 Fungsi Pada Kelompok Terpusat 50

Tabel 3.17 Peluang Utama Untuk Kelompok 51

(11)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR)

ABSTRAK

Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan pada hubungan dependensi (hubungan antar variabel dimana sudah dapat dibedakan mana variabel responden dan mana variabel penjelas. Dalam analisis diskriminan dibutuhkan asumsi data harus berdistribusi normal multivariat. Penggunaan analisis diskriminan dalam tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang menentukan ranking siswa di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar. Dengan menggunakan analisis diskriminan diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan ada 4 (empat) variabel yang berpengaruh terhadap ranking siswa di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar antara lain: motivasi belajar (X1), Cara

Belajar (X2), kreativitas guru dalam PBM (X3) dan lingkungan keluarga (X4). Dari

keempat faktor tersebut yang sangat dominan mempengaruhi ranking siswa di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar adalah motivasi belajar (X1) dan kreativitas

guru (X3). Dan model yang dihasilkan dengan menggunakan analisis diskriminan

yang menguji ketepatan klasifikasi mempunyai tingkat persentase sebesar 33,9%.

(12)

FACTORS THAT INFLUENCE THE RANKING OF STUDENT

BY USING DISCRIMINANT ANALYSIS (CASE STUDY

SMK CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR)

ABSTRACT

Discriminant analysis is one of statistical technique that can be used on the dependency relationship (intervariable relationship which can be distinguished where the response variable and where the explanatory variables). Discriminant analysis of assumption required in the data must be multivariate normal distribution. Use of discriminant analysis in this study aims to determine the variables that determinestudent ranking at SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar. By using discriminant analysis of research project shost that there are 4 (four) variables influencing the student ranking SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar including Motivation to learn (X1), How to Learn (X2), Creativity of teacher in the

PBM (X3), and Family environment (X4). The four most dominant factors

affecting students ranking at SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar is Motivation to learn (X1) and Creativity of teacher in the PBM (X2). And the models generated

using discriminant analysis to test the accuracy of the classification has a percentage rate of 33.9%..

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa yang besar adalah bangsa yang berpendidikan. Keberhasilan suatu bangsa

ditentukan oleh seberapa majunya pendidikan bangsa tersebut. Pada saat ini

kondisi kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat jauh tertinggal

dibandingkan dengan negara-negara maju. Jika kondisi ini tidak segera ditangani

maka tidak dapat dipungkiri lagi Indonesia dapat menjadi salah satu negara

terbelakang. Mengingat akan hal tersebut banyak hal yang dilakukan pemerintah

untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia supaya bisa bersaing

dengan negara-negara maju lainnya. Salah satunya pemerintah mulai menerapkan

Ujian Nasional (UN). Dalam UN tersebut pemerintah selalu menentukan standar

kelulusan yang harus dicapai oleh para peserta didik di sekolah menengah.

Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan

perbaikan, perubahan, dan pembaharuan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Salah satu parameter yang digunakan

untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan yaitu prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan,

dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Prestasi

belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dalam diri manusia. Dan faktor eksternal

(14)

Prestasi belajar sering didasarkan pada hasil belajar siswa yang tertera

pada nilai test hasil belajar. Nilai test hasil belajar lebih dikenal dengan istilah

ranking. Ranking adalah suatu tingkat atau kedudukan yang diraih oleh siswa

dalam suatu pencapaian hasil belajar dikelasnya. Adapun faktor-faktor yang

paling mempengaruhi rangking siswa yaitu motivasi belajar, cara belajar,

kreativitas guru dalam proses belajar dan mengajar, lingkungan rumah dan

keluarga.

Untuk dapat melihat faktor apa saja yang paling dominan dalam

menentukan ranking siswa, maka dalam penelitian ini data yang digunakan

sebagai studi kasus di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar. SMK Cinta Rakyat

Pematangsiantar merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

swasta yang berada di Pematangsiantar yang memiliki 4 (empat) jurusan yaitu

Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), Teknik Pemesinan (TP), Teknik

Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer dan Jaringan Komputer (TKJ).

Keempat jurusan ini memiliki akreditasi A dan telah mendapat sertifikat

ISO 9001:2008. Untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO tersebut, banyak

upaya dilakukan pihak sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar para murid

baik perbaikan sistem pengajaran guru, manajemen ataupun selalu memberikan

motivasi pada murid-muridnya.

Hair et al (Santoso, 2012) membagi berbagai teknik multivariat dimulai

dengan melihat hubungan antar variabel. Untuk mengetahui bagaimana hubungan

diantara variabel tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu

interdependensi dan depedensi. Interdependensi adalah variabel-variabel yang

tidak saling bergantung dengan yang lain. Ciri pentingnya adalah tidak adanya

variabel dependen dan variabel independen, semua variabel bersifat independen.

Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor, cluster, MDS, dan CA.

Sedangkan dependensi adalah variabel-variabel yang saling ketergantungan. Ciri

penting dependensi adalah adanya dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan

variabel independen. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda,

(15)

Dependensi terbagi atas dua tipe hubungan variabel: Jumlah variabel

dependen satu dan jumlah variabel dependen dua atau lebih. Dimana jumlah

variabel dependen satu terbagi lagi menjadi dua yaitu tipe data variabel dependen

interval atau rasio dengan menggunakan analisis regresi berganda atau analisis

konjoin. Dan tipe data variabel nominal atau ordinal dengan menggunakan

analisis diskriminan. Analisis diskriminan adalah salah satu teknik yang dapat

digunakan untuk mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari dua

kelompok atau lebih. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis mengambil

judul ”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ranking Siswa Dengan

Menggunakan Analisis Diskriminan (Studi Kasus SMK Cinta Rakyat

Pematangsiantar)”.

1.2 Perumusan Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana menentukan

faktor-faktor apa saja yang paling mempengaruhi terhadap ranking siswa di SMK

Cinta Rakyat dengan metode Analisis Diskriminan.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tepat sasaran maka penulis menetapkan pembatasan masalah

sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah nilai rata-rata siswa mulai dari semester I

sampai semester III SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar dan hasil kuisioner

dari para siswa kelas XI di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun

Ajaran 2012/2013.

2. Penelitian ini menggunakan analisis diskriminan untuk mengetahui

(16)

1.4 Tinjauan Pustaka

Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, dimana variabel

dependen (variabel tak bebas) merupakan data variabel kategorik (nominal atau

ordinal yang bersifat kualitatif) sedangkan variabel independen (variabel bebas)

merupakan variabel numerik (interval atau rasio). Analisis diskriminan termasuk

dalam analisis multivariat dengan metode dependensi, dimana yang diketahui ada

dua metode dalam analisis multivariat yaitu metode dependensi dan metode

interdepedensi. (Yasril, 2009). Depedensi adalah antar variabel terdapat saling

ketergantungan, dimana ciri penting depedensi adalah adanya dua jenis variabel

yaitu variabel dependen dan variabel independen. Interdepedensi adalah

variabel-variabel yang tidak berngantung satu sama lain, dimana ciri penting interpedensi

yaitu semua variabelnya bersifat independen (Santoso, 2012).

Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, jika variabel tak

bebas (criterion) merupakan kategori (non metric, nominal atau ordinal, bersifat

kualitatif) sedangkan variabel bebasnya merupakan rasio, bersifat metrik (interval

atau rasio, bersifat kuantitatif). Teknik analisis diskriminan dibedakan menjadi

dua yaitu analisis diskriminan dua kelompok dan analisis diskriminan berganda,

jika variabel tak bebas Y dikelompokkan menjadi dua, diperlukan satu fungsi

diskriminan. Kalau variabel menjadi lebih dari dua kelompok maka disebut

analisis diskriminan berganda (multiple discriminant analysis). (Supranto, 2004)

Analisis diskriminan mirip dengan regresi berganda (multivariabel

regression). Perbedaannya, analisis diskriminan dipakai jika faktor tak bebasnya

kategori dan bebasnya menggunakan variabel metrik. Sedangkan jika di dalam

regresi linier variabel bebasnya dapat bersifat metrik dan non metrik. Model

analisis diskriminan adalah sebuah persamaan yang menunjukkan suatu

(17)

Model analisis diskriminan berkenaan dengan kombinasi linier yang

bentuknya sebagai berikut:

ij j i

i i

i b b X b X b X b X

D  0  1 1  2 2  3 3 ...

Keterangan:

i

D = nilai diskriminan dari responden (objek) ke-i

i = 1,2, ,…,n. D merupakan variabel tak bebas

0

b = Intercep atau konstanta

j

b = koefisien atau timbangan dari variabel atau atribut ke-j

j= 0,1,2,3,...,n

ij

X = variabel bebas ke-j dari responden ke-i

(Supranto, 2004).

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor yang paling berpengaruh (utama) dalam penentuan ranking siswa

SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar dengan metode analisis diskriminasi

(pembedaan).

1.6 Kontribusi Penelitian

Adapun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

1. Bagi penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman

tentang Analisis Diskriminan (Pembedaan).

2. Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dalam meningkatkan

prestasi siswanya.

(18)

1.7 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

data primer dan data sekunder. Data sekundernya diperoleh dari hasil

penilaian para siswa kelas III SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar sedangkan

data primer diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden. Dimana

dalam menentukan sampel peneliti menggunakan Rumus Slovin.

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal.

N = Populasi.

e = Persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel.

2. Pengolahan Data

a. Tabulasi data hasil kuisioner Penelitian;

b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas setiap item pertanyaan pada kuisioner

dengan bantuan SPSS;

c. Mentransformasi data ordinal menjadi data interval dengan terhadap

variabel bebas dengan Metode Successive Interval (MSI) dengan bantuan

microsoft excel;

d. Melakukan pengujian asumsi untuk menerapkan Analisis diskriminan

yaitu: menguji kesamaan rata-rata kelompok dan menguji kesamaan

varians dengan bantuan SPSS;

e. Membentuk Fungsi Diskriminan dengan bantuan SPSS;

f. Menghitung tingkat ketepatan pengelompokkan hasil prediksi fungsi

diskriminan dengan bantuan SPSS;

g. Menarik Kesimpulan. 2 

1 Ne  N  n 

(19)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa yang besar adalah bangsa yang berpendidikan. Keberhasilan suatu bangsa

ditentukan oleh seberapa majunya pendidikan bangsa tersebut. Pada saat ini

kondisi kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat jauh tertinggal

dibandingkan dengan negara-negara maju. Jika kondisi ini tidak segera ditangani

maka tidak dapat dipungkiri lagi Indonesia dapat menjadi salah satu negara

terbelakang. Mengingat akan hal tersebut banyak hal yang dilakukan pemerintah

untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia supaya bisa bersaing

dengan negara-negara maju lainnya. Salah satunya pemerintah mulai menerapkan

Ujian Nasional (UN). Dalam UN tersebut pemerintah selalu menentukan standar

kelulusan yang harus dicapai oleh para peserta didik di sekolah menengah.

Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan

perbaikan, perubahan, dan pembaharuan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Salah satu parameter yang digunakan

untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan yaitu prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan,

dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Prestasi

belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dalam diri manusia. Dan faktor eksternal

(20)

Prestasi belajar sering didasarkan pada hasil belajar siswa yang tertera

pada nilai test hasil belajar. Nilai test hasil belajar lebih dikenal dengan istilah

ranking. Ranking adalah suatu tingkat atau kedudukan yang diraih oleh siswa

dalam suatu pencapaian hasil belajar dikelasnya. Adapun faktor-faktor yang

paling mempengaruhi rangking siswa yaitu motivasi belajar, cara belajar,

kreativitas guru dalam proses belajar dan mengajar, lingkungan rumah dan

keluarga.

Untuk dapat melihat faktor apa saja yang paling dominan dalam

menentukan ranking siswa, maka dalam penelitian ini data yang digunakan

sebagai studi kasus di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar. SMK Cinta Rakyat

Pematangsiantar merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

swasta yang berada di Pematangsiantar yang memiliki 4 (empat) jurusan yaitu

Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), Teknik Pemesinan (TP), Teknik

Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Komputer dan Jaringan Komputer (TKJ).

Keempat jurusan ini memiliki akreditasi A dan telah mendapat sertifikat

ISO 9001:2008. Untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO tersebut, banyak

upaya dilakukan pihak sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar para murid

baik perbaikan sistem pengajaran guru, manajemen ataupun selalu memberikan

motivasi pada murid-muridnya.

Hair et al (Santoso, 2012) membagi berbagai teknik multivariat dimulai

dengan melihat hubungan antar variabel. Untuk mengetahui bagaimana hubungan

diantara variabel tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu

interdependensi dan depedensi. Interdependensi adalah variabel-variabel yang

tidak saling bergantung dengan yang lain. Ciri pentingnya adalah tidak adanya

variabel dependen dan variabel independen, semua variabel bersifat independen.

Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor, cluster, MDS, dan CA.

Sedangkan dependensi adalah variabel-variabel yang saling ketergantungan. Ciri

penting dependensi adalah adanya dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan

variabel independen. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda,

(21)

Dependensi terbagi atas dua tipe hubungan variabel: Jumlah variabel

dependen satu dan jumlah variabel dependen dua atau lebih. Dimana jumlah

variabel dependen satu terbagi lagi menjadi dua yaitu tipe data variabel dependen

interval atau rasio dengan menggunakan analisis regresi berganda atau analisis

konjoin. Dan tipe data variabel nominal atau ordinal dengan menggunakan

analisis diskriminan. Analisis diskriminan adalah salah satu teknik yang dapat

digunakan untuk mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari dua

kelompok atau lebih. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis mengambil

judul ”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ranking Siswa Dengan

Menggunakan Analisis Diskriminan (Studi Kasus SMK Cinta Rakyat

Pematangsiantar)”.

1.2 Perumusan Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana menentukan

faktor-faktor apa saja yang paling mempengaruhi terhadap ranking siswa di SMK

Cinta Rakyat dengan metode Analisis Diskriminan.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tepat sasaran maka penulis menetapkan pembatasan masalah

sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah nilai rata-rata siswa mulai dari semester I

sampai semester III SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar dan hasil kuisioner

dari para siswa kelas XI di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun

Ajaran 2012/2013.

2. Penelitian ini menggunakan analisis diskriminan untuk mengetahui

(22)

1.4 Tinjauan Pustaka

Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, dimana variabel

dependen (variabel tak bebas) merupakan data variabel kategorik (nominal atau

ordinal yang bersifat kualitatif) sedangkan variabel independen (variabel bebas)

merupakan variabel numerik (interval atau rasio). Analisis diskriminan termasuk

dalam analisis multivariat dengan metode dependensi, dimana yang diketahui ada

dua metode dalam analisis multivariat yaitu metode dependensi dan metode

interdepedensi. (Yasril, 2009). Depedensi adalah antar variabel terdapat saling

ketergantungan, dimana ciri penting depedensi adalah adanya dua jenis variabel

yaitu variabel dependen dan variabel independen. Interdepedensi adalah

variabel-variabel yang tidak berngantung satu sama lain, dimana ciri penting interpedensi

yaitu semua variabelnya bersifat independen (Santoso, 2012).

Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, jika variabel tak

bebas (criterion) merupakan kategori (non metric, nominal atau ordinal, bersifat

kualitatif) sedangkan variabel bebasnya merupakan rasio, bersifat metrik (interval

atau rasio, bersifat kuantitatif). Teknik analisis diskriminan dibedakan menjadi

dua yaitu analisis diskriminan dua kelompok dan analisis diskriminan berganda,

jika variabel tak bebas Y dikelompokkan menjadi dua, diperlukan satu fungsi

diskriminan. Kalau variabel menjadi lebih dari dua kelompok maka disebut

analisis diskriminan berganda (multiple discriminant analysis). (Supranto, 2004)

Analisis diskriminan mirip dengan regresi berganda (multivariabel

regression). Perbedaannya, analisis diskriminan dipakai jika faktor tak bebasnya

kategori dan bebasnya menggunakan variabel metrik. Sedangkan jika di dalam

regresi linier variabel bebasnya dapat bersifat metrik dan non metrik. Model

analisis diskriminan adalah sebuah persamaan yang menunjukkan suatu

(23)

Model analisis diskriminan berkenaan dengan kombinasi linier yang

bentuknya sebagai berikut:

ij j i

i i

i b b X b X b X b X

D  0  1 1  2 2  3 3 ...

Keterangan:

i

D = nilai diskriminan dari responden (objek) ke-i

i = 1,2, ,…,n. D merupakan variabel tak bebas

0

b = Intercep atau konstanta

j

b = koefisien atau timbangan dari variabel atau atribut ke-j

j= 0,1,2,3,...,n

ij

X = variabel bebas ke-j dari responden ke-i

(Supranto, 2004).

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor yang paling berpengaruh (utama) dalam penentuan ranking siswa

SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar dengan metode analisis diskriminasi

(pembedaan).

1.6 Kontribusi Penelitian

Adapun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

1. Bagi penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman

tentang Analisis Diskriminan (Pembedaan).

2. Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dalam meningkatkan

prestasi siswanya.

(24)

1.7 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

data primer dan data sekunder. Data sekundernya diperoleh dari hasil

penilaian para siswa kelas III SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar sedangkan

data primer diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden. Dimana

dalam menentukan sampel peneliti menggunakan Rumus Slovin.

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal.

N = Populasi.

e = Persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel.

2. Pengolahan Data

a. Tabulasi data hasil kuisioner Penelitian;

b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas setiap item pertanyaan pada kuisioner

dengan bantuan SPSS;

c. Mentransformasi data ordinal menjadi data interval dengan terhadap

variabel bebas dengan Metode Successive Interval (MSI) dengan bantuan

microsoft excel;

d. Melakukan pengujian asumsi untuk menerapkan Analisis diskriminan

yaitu: menguji kesamaan rata-rata kelompok dan menguji kesamaan

varians dengan bantuan SPSS;

e. Membentuk Fungsi Diskriminan dengan bantuan SPSS;

f. Menghitung tingkat ketepatan pengelompokkan hasil prediksi fungsi

diskriminan dengan bantuan SPSS;

g. Menarik Kesimpulan. 2 

1 Ne  N  n 

(25)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Variabel

Variabel adalah merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh

peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu

kesimpulan. Secara teori definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu

objek atau sifat atau atribut atau nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai

bermacam-macam variasi antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh

peneliti dengan tujuan untuk dicari dan ditarik kesimpulan.

Menurut hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya, variabel

terbagi atas:

1. Variabel bebas atau independen

Variabel independen ialah variabel yang oleh peneliti diperkirakan menjadi

penyebab munculnya atau berubahnya variabel terikat

2. Variabel tak bebas atau dependen

Variabel dependen ialah variabel yang terjadi atau muncul atau berubah karena

mendapat pengaruh atau disebabkan variabel bebas.

2.2 Data

Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang

sasuatu keadaan. Informasi yang diperoleh memberikan keterangan, gambaran,

(26)

Data digunakan untuk menyediakan informasi bagi suatu penelitian, pengukuran

kinerja, dasar pembuatan keputusan dan menjawab rasa ingin tahu. Jenis-jenis

data berdasarkan cara memperolehnya yaitu :

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari

individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuisioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti. Biasanya data primer, peneliti melakukan

observasi sendiri baik di lapangan maupun di laboratorium.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data

primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data

primer atau pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel

atau diagram-diagram. (Sugiarto, dkk, 2001)

2.3Menentukan Metode Pengumpulan Data

2.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang

ingin diteliti. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil mengukir

atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari

semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari

sifat-sifatnya.

2.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan

prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Banyaknya

(27)

penelitian terutama didasarkan pada berbagai pertimbangan seperti karena

ketidakmungkinan mengamati seluruh anggota populasi, pengamatan terhadap

seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak, menghemat waktu, biaya dan

tenaga, mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan lebih

mendalam.

2.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah proporsional random sampling.

Teknik ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunakaan teknik sampel

berstrata karena banyaknya sampel wilayah sampel tidak sama. Oleh karena itu,

untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap

strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam

masing-masing strata tersebut. Sampel siswa tersebut diambil dari masing-masing

kelas secara acak dengan menomori siswa berdasarkan nomor absen. Nomor

tersebut di masukkan ke dalam sebuah wadah dan diambil dengan cara undian.

Untuk mendapatkan sampel yang benar-benar mewakili seluruh populasi,

maka dalam penelitian ini teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus:

2 1 Ne

N n

 (1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal

N = Populasi

(28)

2.4Ranking

Ranking adalah suatu tingkat atau kedudukan yang diraih oleh siswa dalam suatu

pencapaian hasil belajar dikelas. Maksud kedudukan siswa dalam kelompok

adalah letak seseorang siswa di dalam urutan tingkatan. Ketika dalam rangkaian

kegiatan belajar mengajar guru atau dosen sebagai seorang pendidik dihadapkan

pada tugas untuk melaporkan atau menyampaikan informasi, baik kepada atasan,

maupun kepada wali murid, mengenai dimanakah letak urutan kedudukan seorang

peserta didik jika dibandingkan dengan peserta didik yang lainnya. Dari

penjabaran diatas dapat dikatakan jika ranking itu adalah hasil belajar siswa

selama proses belajar.

Belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi hidup (Slameto, 2003).

Sedangkan menurut Sardiman (2011) pengertian prestasi adalah kemampuan yang

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari

dalam maupun dari luar individu itu sendiri dalam belajar. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengertian prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang

dapat diketahui dari perubahan tingkah laku, pengetahuan serta dapat dilihat dari

hasil belajar itu sendiri (nilai angka yang diberikan guru).

Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,

yang terdiri dari: Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), Faktor

psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, dan kesiapan), Faktor

kelelahan

2. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu. yang terdiri dari: Faktor

(29)

Dalam penelitian ini, penulis akan membagi menjadi empat faktor yang

mempengaruhi ranking siswa yaitu:

2.4.1 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi menurut Mc. Donald adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi

memiliki dua komponen yaitu komponen dalam dan komponen luar, komponen

dalam ialah kebutuhan yang ingin dipuaskan sedangkan komponen luar ialah

tujuan yang hendak dicapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam belajar. Hasil

belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang

diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Motivasi mempunyai fungsi

yang sangat penting dalam belajar siswa, karena motivasi akan menentukan

intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa.

Menurut Keke T. Aritonang motivasi belajar siswa meliputi:

1. Ketekunan dalam belajar

2. Ulet dalam belajar

3. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar

4. Berprestasi dalam belajar

5. Mandiri dalam belajar

2.4.2 Pengertian Cara Belajar

Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang

diterapkan siswa, hal ini sesuai dengan pendapat The Liang Gie (1987) yang

mengemukakan bahwa cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan

dalam usaha belajarnya. Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa

melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka mempersiapkan

belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar

(30)

Slameto berpendapat bahwa ”Banyak siswa gagal atau tidak mendapat

hasil yang baik dalam belajar karena tidak mengetahui cara-cara belajar yang

efektif”. Semakin baik siswa dalam mengetahui cara belajar yang baik maka akan

baik pula prestasinya.

Indikator cara pelajar memiliputi beberapa aspek berikut:

1. Persiapan belajar siswa

2. Cara mengikuti pelajaran

3. Aktivitas belajar mandiri

4. Pola Belajar

2.4.3 Pengertian Kreativitas Guru dalam Proses Belajar dan Mengajar

Salah satu yang mempengaruhi Proses Belajar Mengajar (PBM) adalah guru, yang

merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang

optimal. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal diperlukan peran guru,

terutama kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Kreativitas bagi seorang

guru dalam proses pembelajaran betul-betul diperlukan guna menemukan

nilai-nilai ajaran pada anak didik. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan untuk

menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sekali maupun yang

merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang

sudah ada. Bila hal ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan

mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil

(asli ciptaan sendiri) atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai strategi

yang sudah ada sehingga menghasilkan bentuk baru.

Kreativitas guru sangat dibutuhkan guna memotivasi semangat belajar

peserta didik mempunyai minat belajar. Sebab guru dipandang sebagai orang yang

(31)

didik. Guru yang kreatif selalu mencari bagaimana agar proses belajar mengajar

mencapai hasil belajar dengan tujuan yang direncanakan.

Adapun indikator dari kreativitas guru adalah:

1. Cara guru merencanakan PBM

2. Cara guru melaksanakan PBM

3. Invensi adalah kegiatan menciptakan suatu hal yang belum pernah ada.

4. Fleksibilitas

2.4.4 Pengertian Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama.

Anak-anak pertama kali mendapatkan didikan dan bimbingan didalam keluarga.

Pengaruh keluarga dalam pendidikan anak sangat besar dalam berbagai macam

sisi. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan

kepribadian anak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran

dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya.

Kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan

kepribadian anak. Orang tua harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan

siswa, orang tua disamping menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk

belajar, yang lebih penting bagaimana memberikan bimbingan, pengarahan agar

anak lebih bersemangat untuk berprestasi dan tidak melanggar tata-tertib sekolah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator

lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi prestasi anak adalah sebagai

berikut:

1. Cara orang tua dalam mendidik anak

2. Relasi antara anggota keluarga

3. Suasana rumah

(32)

2.5Uji Validitas Dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item

pertanyaan dapat dihitung koefisien korelasinya. Ukuran yang dipakai untuk

mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif, dinamakan

koefisien korelasi. (Azwar, 2004) Koefisien korelasi adalah statistik yang

menunjukkan kuat dan arah saling hubungan antara variasi dua distribusi skor.

Adapun rumus koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

        (2) 

Keterangan:

xy

r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n = banyak responden

Xi = skor variabel bebas pada data ke i dimana i = 1,2,...,n

Y = skor variabel terikat

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali

untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif

koefisien, maka alat pengukur tersebut reliable. Suatu variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.

(33)

    

  

    

t

S S

k k CA

2 1

1 (3)

Keterangan :

CA = Cronbach Alpha

k = Banyaknya pertanyaan dalam butir

2

S  = Jumlah varians setiap butir St = Varians total

2.6Transformasi Data Ordinal menjadi Interval

Proses transformasi merupakan upaya yang dilakukan untuk merubah data ordinal

menjadi data interval misalnya analisis diskriminan dimana variabel bebasnya

harus berskala interval. Data ordinal yang ditransformasikan menjadi data interval

adalah data penelitian yang diperoleh menggunakan instrumen berupa angket

yang memiliki jawaban berupa skala likert. Cara melakukan proses transformasi

data ordinal menjadi data interval menggunakan Metode MSI (Method Of

successive Interval). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mencari f (frekuensi) jawaban responden.

2. Setiap Frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi.

3. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor.

4. Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi dengan menggunakan tabel

distribusi Normal.

5. Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan tabel densitas.

(34)

 

AreaBelowUpperLimit

 

AreaBelowLowerLimit

Limit Upper at Densitas Limit

Lower at Densitas SVi

 

     (4) 

7. Menentukan nilai transformasi dengan rumus

1 SVmin

SV

Y   (5)

(www.igcomputer.com

2.7Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan merupakan suatu analisis multivariat yang digunakan untuk

mengelompokkan suatu individu atau objek kedalam suatu individu atau objek

kedalam suatu kelompok yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan

variabel-variabel tertentu. Analisis diskriminan dapat digunakan jika variabel-variabel dependen

terdiri dari dua kelompok atau lebih kelompok. Pengelompokkan pada analisis

bersifat apriori, artinya seorang peneliti sudah mengetahui sebelumnya individu

atau objek mana saja yang masuk ke dalam kelompok 1, 2, 3, 4 dan 5.

Analisis diskriminan adalah salah satu teknik analisa statistika dependensi

yang memiliki kegunaan untuk mengklasifikasikan objek beberapa kelompok.

Pengelompokan dengan analisis diskriminan ini terjadi karena ada pengaruh satu

atau lebih variabel lain yang merupakan variabel dependen.

Analisis diskriminan mirip dengan analisis regresi linier berganda

(multivariable regression). Perbedaannya analisis digunakan apabila variabel

independennya menggunakan skala kategoris (digunakan apabila menggunakan

skala nominal dan ordinal) dan variabel independennya menggunakan skala

metrik (interval dan rasio). Sedangkan dalam regresi berganda variabel

dependennya harus metrik dan variabelnya independen dapat metrik maupun

nonmetrik.

Sama seperti regresi berganda, dalam analisis diskriminan variabel

(35)

Analisis diskriminan merupakan teknik yang akurat untuk memprediksi seseorang

termasuk kategori apa, dengan catatan data-data yang terlibat terjamin akurasinya.

2.7.1 Tujuan Analisis Diskriminan

Adapun tujuan analisis diskriminan secara umum adalah :

1. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang jelas antar grup pada

variabel dependen.

2. Jika ada perbedaan, variabel independen manakah pada fungsi diskriminan

yang membuat perbedaan tersebut.

3. Membuat fungsi atau model diskriminan, yang pada dasarnya mirip

dengan persamaan regresi

4. Melakukan klasifikasi terhadap objek (dalam terminologi SPSS disebut

baris), apakah suatu objek (bisa berupa nama orang, tumbuhan, benda atau

lainnya) termasuk pada kelompok ke-2 atau lainnya.

2.7.2 Proses Dasar Analisis Diskriminan

Adapun Proses dasar Analisis Diskriminan adalah:

1. Memisahkan variabel-variabel menjadi variabel dependen dan variabel

independen.

2. Menentukan metode untuk membuat fungsi diskriminan. Pada dasarnya ada

dua metode dasar untuk itu, yaitu:

a. Simultaneous Estimation, dimana semua variabel dimasukkan secara

bersama-sama kemudian dilakukan proses diskriminan.

b. Stepwise Estimation, dimana variabel dimasukkan satu persatu kedalam

model diskriminan. Pada proses ini, tentu ada variabel yang tetap ada pada

model dan ada kemungkinan satu atau lebih variabel independen yang

dibuang dari model.

3. Menguji signifikansi dari fungsi diskriminan yang telah terbentuk

(36)

4. Melakukan interpretasi terhadap fungsi diskriminan tersebut

5. Menguji ketepatan klasifikasi dari fungsi diskriminan, termasuk mengetahui

ketepatan klasifikasi secara individual dengan casewise diagnostics.

2.7.3 Asumsi Dalam Analisis Diskriminan

Adapun berikut ini asumsi yang harus dipenuhi agar model diskriminan

dapat digunakan:

1. Multivariat Normality, atau variabel independen yang seharusnya berdistribusi

normal. Jika data tidak berdistribusi normal, hal ini akan menyebabkan

masalah pada ketepatan fungsi (model) diskriminan. Regresi logistik bisa

dijadikan alternatif metode jika memang data tidak berdistribusi normal.

Tujuan uji normal adalah ingin mengetahui, apakah distribusi dengan

berbentuk lonceng (bell shapped). Data yang ‘baik’ adalah data yang

mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak

menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas pada multivariat

sebenarnya kompleks, karena harus dilakukan pada seluruh variabel secara

bersama-sama. Namun, uji ini bisa juga dilakukan pada setiap variabel dengan

logika bahwa jika secara individual masing-masing variabel memenuhi asumsi

normalitas, maka secara bersama-sama (multivariat) variabel-variabel tersebut

juga dianggap memenuhi asumsi normalitas. Adapun kriteria pengujiannya

adalah:

a. Angka signifikansi (Sig.) > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.

b. Angka signifikansi (Sig.) ≤ 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

2. Matriks Kovarian dari semua variabel independen seharusnya sama atau

equal.

3. Tidak ada korelasi antara dua variabel independen.

(37)

2.7.4 Model Analisis Diskriminan

Model analisis diskriminan mirip regresi berganda. Perbedaannya adalah kalau

variabel dependen regresi berganda dilambangkan dengan ‘Y’ maka dalam

analisis diskriminan dilambangkan dengan ‘D’. Model analisis diskriminan adalah

sebuah persamaan yang menunjukkan suatu kombinasi linier dari berbagai

variabel independen, yaitu:

ij j i

i i

i b b X b X b X b X

D01 12 23 3 ... (6)

Keterangan:

i

D = nilai diskriminan dari responden (objek) ke-i

i = 1,2,…,n. D merupakan variabel tak bebas

0

b = Intercep atau konstanta

j

b = koefisien atau timbangan dari variabel atau atribut ke-j

j = 0,1,2,3,..,n

ij

X = variabel bebas ke-j dari responden ke-i

Yang diestimasi adalah koefisien b, sehingga nilai D setiap kelompok

sedapat mungkin berbeda. Ini terjadi pada saat rasio jumlah kuadrat antar

kelompok (between group sum of squares) terhadap jumlah kuadrat dalam

kelompok (within group sum of squares) untuk skor diskriminan mencapai

maksimum. Berdasarkan nilai D itulah keanggotaan seseorang diprediksi.

2.7.5 Fungsi Diskriminan

Fungsi diskriminan merupakan fungsi atau kombinasi linier peubah-peubah asal

yang akan menghasilkan cara terbaik dalam pemisahaan kelompok-kelompok.

Fungsi ini memberikan nilai-nilai sedekat mungkin dalam kelompok dan sejauh

(38)

Dengan kata lain analisis diskriminan digunakan untuk mengklasifikasikan

individu ke dalam salah satu dari dua kelompok atau lebih. Suatu fungsi

diskriminan layak untuk dibentuk bila terdapat perbedaan nilai rataan di antara

kelompok-kelompok yang ada. Oleh karena itu sebelum fungsi diskriminan perlu

dilakukan pengujian terhadap perbedaan nilai rataan dari kelompok-kelompok

tersebut.

Pada data pengamatan ke-i yang berukuran n (i = 1,2,3…,n) yang terdiri

atas j buah variabel yaitu X1, X2, X3,…,Xj. Data pengamatan tersebut dapat

[image:38.595.116.533.332.509.2]

disajikan dalam bentuk matriks-matriks berikut:

Tabel 2.1 Matriks Pengamatan

Variabel X1 X2Xj

Data Pengamatan

11

X X21Xj1

12

X X22Xj2

… … … …

… … … …

… … … …

n

X1 X2nXjn

Untuk variabel Xj yang dihitung adalah variansinya, diberi lambang Sij dengan

rumus:

1

2 1 1

2

 

n n

X X

n S

n n jn n

n jn

jj (7)

Apabila semua ada j buah varians, yaitu S11,S22,S33Sij yang

masing-masing merupakan varians untuk variabel X1,X2,X3...Xj.Untuk variabel X1 dan

2

X dimana i j terdapat kovarians, diberi lambang Sijyang dapat dihitung

(39)



1

1 1 1   

n n X X X X n S n n jn n n in n

n in jn

ij         (8)

Apabila semua ada

j2 1

buah kovarians, dimana i = j maka Sij =

ji

S diberi lambang Sij. Varians dan kovarians ini disusun dalam sebuah matriks

yang disebut dengan matriks varians-kovarians (Sij) dengan bentuk sebagai

berikut:                      jj j j j j ij S S S S S S S S S S ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2 1 2 22 21 1 12 11

Dimana matriks varians-kovarians gabungan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

k n n n S n S n S n S k k            ... ) 1 ( ... 1 1 2 1 2 2 2 1 1 (9) Keterangan:

S = Matriks Varians-kovarians gabungan

S1,2...k = Matriks Varians-kovarians tiap kelompok

n = Banyaknya Responden tiap kelompok

k = Jumlah Kelompok

Misalkan ada dua kelompok yang memiliki variabel masing-masing j buah

yaitu X11,X12,...X1j dalam kelompok I dan X21,X22,...X2j dalam kelompok II.

Perhatikan bahwa Xij menyatakan kelompok I, dengan i sama dengan kelompok I

dan kelompok II, variabel ke-j dan kelompok ke-k. Variabel dalam setiap

(40)

                     j X X X X 2 22 21 2 ... ... ... ; ... ... ... 1 12 11 1                      j X X X X Dimana: j

X1 = Menyatakan variabel X ke-j dalam grup ke-1

j

X2 = Menyatakan variabel X ke-j dalam grup ke-2

Dari setiap kelompok berukuran n1 dari kelompok ke-1 dan berukuran

2

n dari kelompok ke-2. Data pengamatan akan berbentuk matriks yang bentuknya

[image:40.595.137.301.85.200.2]

seperti dibawah ini:

Tabel 2.2 Matriks Data Pengamatan Dari Kelompok I

Variabel X11 X12 … Xij

Data Pengamatan

111

X X121X1j1

112

X X222X2j2

     …  1 11n X 1 11n X … 1 1jn X Rata-rata 11

X X12X1j

Tabel 2.3 Matriks Data Pengamatan Dari Kelompok II

Variabel

21

X X22X2j

Data Pengamatan X211 X221X2j1

212

X X222X2j2

[image:40.595.112.530.403.565.2]
(41)

Rata-rata

21

X X22X2j

Hasil pengamatan ini menghasilkan rata-rata untuk tiap variabel yang dalam

bentuk vektor dapat ditulis:

dan

Dengan:

1 1jn

X = Kelompok ke-1, variabel X ke-j yang berukuran n1

2 2jn

X = Kelompok ke-1, variabel X ke-j yang berukuran n2

j

X1 = Rata-rata variabel ke-j dalam kelompok ke-1

j

X2 = Rata-rata variabel ke-j dalam kelompok ke-2

Dari masing-masing rata-rata dari kelompok I dan rata-rata dari kelompok

II, selanjutnya akan dihitung varian dan kovariannya tersebut dalam matriks S1

dan S2, masing-masing dari kelompok ke-1 dan kelompok ke-2 yaitu:

                     jj j j j j S S S S S S S S S S ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2 1 2 22 21 1 12 11 1 dan                      jj j j j j S S S S S S S S S S ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2 1 2 22 21 1 12 11 2 Dimana: 1

S = matriks varians kovarians dari kelompok ke-1

2

(42)

Meskipun dalam S1 dan S2 digunakan Sijyang sama namun jelas

besarnya berlainan antar Sij dalam S1 dan Sij dalam S2. Kedua datanya juga

berlainan yaitu S1 diambil dari kelompok I dan S2diambil dari kelompok II.

Kedua buah matriks varians-kovarians ini bisa dihitung matriks varians-kovarians

gabungan yang diberi lambang S dengan rumus:

2 1 1 2 1 2 2 1 1       n n S n S n S (10) Keterangan:

S = Matriks varian-kovarian gabungan

S1, S2 = Matriks varians kovarians dari kelompok ke-1 dan kelompok ke-2

n1, n2 = Jumlah data pengamatan kelompok ke-1 dan ke-2

Matriks varians-kovarians gabungan ini mempunyai invers, yaitu 1

S .

Dengan adanya vektor rata-rata X1 dan X2dan juga matriks varians-kovarians

gabungan S bersama dengan persyaratan bahwa data variabel independen

seharusnya berdistribuasi normal multivariat disingkat dengan multinormal dan

matriks varians-kovarians kedua relatif sama maka rumus fungsi diskriminan

untuk ini adalah :

  (11)

Keterangan:

X adalah vektor pengamatan yaitu

(43)

Fungsi diskriminan ini dapat digunakan untuk membuat aturan klasifikasi

yang dicari berdasarkan salah satu dari kedua aturan di bawah ini :

Aturan I:

 Jika Y >

1

1 2 1 2

1 2

T

XX SXX klasifikasi objek dengan data

pengamatan X ke dalam kelompok I

 Jika Y  1

1 2

1

1 2

2

T

XX SXX klasifikasi objek dengan data

pengamatan X ke dalam kelompok II

Aturan II

Fungsi ini akan memberikan nilai-nilai yang sedekat mungkin dalam

kelompok dan sejauh mungkin dalam kelompok dan sejauh mungkin antar

kelompok Fungsi diskriminan untuk hal ini adalah menggunakan statistik W :

 

1 2

1 2 1 2

1 1

2 1

X X S X X X

X S X

WT     T   (12)

Keterangan:

X = Banyaknya Variabel independen

1

X dan X2 = Rata-rata variabel independen

1

S = Invers matriks varian kovarian dalam kelompok gabungan

Yang menghasilkan model atau fungsi analisis diskriminan seperti

(44)

2.7.6 Algoritma Dan Model Matematis

Secara ringkas, langkah-langkah dalam analisis diskriminan adalah sebagai

berikut:

1. Pengecekan adanya kemungkinan hubungan linier antara variabel penjelas.

Maka dilakukan dengan bantuan matriks korelasi (Pembentukan matriks

korelasi sudah difasilitasi pada analisis diskriminan). Pada output SPSS,

matriks korelasi bisa dilihat pada Pooled Within-Groups Matrices.

2. Uji vektor rata-rata kedua kelompok

2 1 0: 

H (Tidak ada perbedaan antar kelompok)

2 1 1: 

H (Ada perbedaan antar kelompok)

dengan kriteria pengujian :

Tolak H0 Jika Sig. > 0,05

Terima H1 Jika Sig. ≤ 0,05

Diharapkan dalam uji ini adalah hipotesis nol ditolak, sehingga diperoleh

informasi awal bahwa variabel yang sedang diteliti memang membedakan

kedua kelompok. Pada SPSS, uji ini dilakukan secara univariat (yang diuji

bukan berupa vektor), dengan bantuan tabel Test of Equality of Grup Means.

3. Dilanjutkan pemeriksaan asumsi homoskedastisitas dengan uji Box’s M.

Dimana untuk menguji kesamaan matriks kovarian (∑) antar kelompok

digunakan hipotesa:

H0

1

2 

3...

n

1

H : Matriks kovarian (∑) adalah berbeda secara nyata

Keputusan dengan dasar signifikansi

Jika Sig. > 0,05 berarti H0 diterima

(45)

Sama tidaknya kelompok kovarian matriks juga bisa dilihat dari tabel output

Log Determinant. Jika pengujian ini H0 ditolak maka proses selanjutnya

seharusnya tidak bisa dilakukan

4. Pembentukan model diskriminan

a. Pembentukan Fungsi Linier

Pada output SPSS, koefisien untuk tiap variabel yang masuk dalam model

dapat dilihat pada tabel Canonical Disciminant Function Coefficient. Tabel ini

dihasilkan pada output apabila pilihan Function Coefficient bagian

Unstandardized diaktifkan.

b. Menghitung Discriminant Score

Setelah dibentuk fungsi liniernya, maka dapat dihitung untuk tiap observasi

dengan memasukkan nilai-nilai variabel penjelasnya.

c. Menghitung Cutting Score

Untuk memprediksi responden mana masuk golongan mana, dapat

menggunakan Optimum Cutting Score. Cara mengerjakan secara manual

Cutting Score dapat dihitung dengan ketentuan untuk semua kelompok yang

mempunyai ukuran yang sama dinyatakan dengan rumus: (Simamora, 2005)

2 B A ce

Z Z Z  

(13)

Keterangan:

ce

Z

= Cutting Score untuk grup yang sama ukuran

A

Z = Centroid kelompok A

B

(46)

Centroid adalah nilai rata-rata skor diskriminan untuk kelompok

tertentu. Apabila dua kelompok berbeda ukuran, maka rumus cutting score

yang digunakan adalah

B A

A B B A CU

N N

Z N Z N Z

  

(14)

Keterangan:

CU

Z

= Cutting Score untuk grup yang tidak sama ukuran

A

N = Jumlah anggota kelompok A

B

N = Jumlah anggota kelompok B

A

Z = Centroid kelompok A

B

Z = Centroid kelompok B

Kemudian nilai-nilai Disriminant score tiap observasi akan

dibandingkan dengan cutting score, sehingga dapat diklasifikasikan suatu

observasi akan termasuk kedalam kelompok yang mana. Dapat dapat dihitung

dengan bantuan tabel Function at Group Centroids dari output SPSS.

d. Perhitungan Hit Ratio

Perhitungan Hit Ratio dilakukan setelah semua observasi yang tepat

pengklasifikasiannya dengan total seluruh observasi. Misalkan ada sebanyak

n observasi, akan dibentuk fungsi linier dengan observasi sebanyak n-1.

Observasi yang tidak disertakan dalam pembentukan fungsi linier ini akan

diprediksi keanggotaannya dengan fungsi yang sudah dibentuk tadi. Proses

ini akan diulang dengan kombinasi observasi yang berbeda-beda, sehingga

fungsi linier yang dibentuk ada sebanyak n. Inilah yang disebut dengan

metode Leave One Out.

e. Akurasi Statistik

Dapat diuji secara statistik apakah klasifikasi yang dilakukan (dengan

(47)

adalah press-Q statistik. Ukuran sederhana ini membandingkan jumlah kasus

yang diklasifikasi secara tepat dengan ukuran sampel dan jumlah kelompok.

Nilai yang diperoleh dari perhitungan kemudian dibandingkan dengan nilai

kritis (critical value) yang diambil dari tabel chi-square dan tingkat keyakinan

sesuai yang diinginkan. Statistik Q ditulis dengan rumus:

 

K-1

N

nK -N Q -Press

2

(15)

Keterangan:

N = Ukuran total sampel

n = Jumlah kasus yang diklasifikasi secara tepat

K = Jumlah kelompok.

2.7.7 Pengujian Hipotesis

Intepretasi hasil analisis diskriminan tidak berguna jika fungsinya tidak signifikan.

Hipotesis yang diuji adalah H0 yang menyatakan bahwa rata-rata semua variabel

dalam semua kelompok adalah sama. Dalam SPSS, uji dilakukan dengan

menggunakan wilks’lamda. Jika dilakukan pengujian sekaligus beberapa fungsi

sebagaimana dilakukan pada analisis diskriminan, statistik wilks’lamda adalah

hasil lamda univariat untuk setiap fungsi. Kemudian, tingkat signifikan diestimasi

berdasarkan chi-square yang telah ditransformasi secara statistik. Setelah analisis

diketahui, kemudian dilihat apakah wilks’lamda berasosiasi dengan fungsi

diskriminan. Selanjutnya angka ini ditransformasi menjadi chi-square dengan

derajat kebebasan (df) yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan

dengan uji kriteria hipotesis berikut.

Jika F Hitung > F Tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

(48)

Selanjutnya dengan menggunakan F, dapat diambil keputusan untuk

menerima atau menolak H0. Jika H0 diterima maka akan diberikan kesimpulan

bahwa tidak ada perbedaan pada faktor yang mempengaruhi rangking siswa.

Sebaliknya jika H0 ditolak maka terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi

rangking siswa, dengan nilai signifikan < α. H0 ditolak. Sehingga proses analisis

(49)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya

adalah seluruh siswa kelas XI SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar berjumlah 278

siswa dari 9 kelas.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1 XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) 35

2 XI Teknik Pemesinan (TP) 32

3 XI Teknik Kendaran Ringan 1 (TKR 1) 27 4 XI Teknik Kendaran Ringan 2 (TKR 2) 30 5 XI Teknik Kendaran Ringan 3 (TKR 3) 27 6 XI Teknik Kendaran Ringan 4 (TKR 4) 31 7 XI Teknik Kendaran Ringan 5 (TKR 5) 27 8 XI Teknik Komputer dan Jaringan 1 (TKJ 1) 36 9 XI Teknik Komputer dan Jaringan 2 (TKJ 2) 33

Jumlah 278

(Sumber: Dokumentasi SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar TA 2012/2013)

3.2Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Untuk

mengetahui jumlah sampel minimum yang akan diambil dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu :

2 1 Ne

N n

[image:49.595.116.488.368.563.2]
(50)

Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Populasi

e : Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih ditaksir atau diinginkan 5 %

Maka

2 ) 05 . 0 ( ) 278 ( 1

278 

n

695 . 1

278 

01 . 164 

164 

n

Karena populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang terbagi

dalam 9 (sembilan) kelas dengan banyak siswa setiap kelasnya berbeda maka

pengambilan sampel dilakukan secara proporsional random sampling. Adapun

banyak sampel yang diambil dari masing-masing kelas dapat dilihat dari

(51)
[image:51.595.115.527.104.419.2]

Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Populasi Proporsi Sampel Jumlah Sampel

1 XI TITL 35 164 20.65

278 35

x 21

2 XI TP 32 164 18.88

278 32

x 19

3 XI TKR 1 27 164 15.93

278 27

x 16

4 XI TKR 2 30 164 17.70

278

30

x 18

5 XI TKR 3 27 164 15.93

278

27

x 16

6 XI TKR 4 31 164 18.29

278

31

x 18

7 XI TKR 5 27 164 15.93

278 27

x 16

8 XI TKJ 1 36

24 . 21 164 278 36  x 21

9 XI TKJ 2 33

47 . 19 164 278 33  x 20

Jumlah 278 165

Dari tabel 3.2 maka didapat jumlah sampel yang akan diteliti adalah 165 siswa

3.3Validitas dan Reliabilitas Penelitian 

 

Pada penelitian ini menggunakan alat ukur. Alat ukur ini harus baik dan

berkualitas supaya memenuhi syarat validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang

digunakan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas bertujuan untuk mengetahui

apakah pertanyaan yang digunakan baik atau tidak. 

Adapun hasil perhitungan validitas instrumen penelitian yang diujikan

(52)

Gambar

Tabel 2.1 Matriks Pengamatan
Tabel 2.2 Matriks Data Pengamatan Dari Kelompok I
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

siswa dan ketrampilan dalam pembelajaran matematika operasi hitung bilangan bulat dan pecahan mengunakan alat peraga lemah, karena tindakan guru jarang sekali

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh corpora te gover na nce , kebijakan dividen, profitabilitas, terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Faktor limpasan permukaan mewakili energi yang digunakan untuk penghancuran dan pengangkutan sedimen, selain itu MUSLE dapat menduga erosi setiap kejadian hujan (Suripin

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan, toksisitas akut dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap pewarna pangan alami dari zat ekstraktif yang

DAFTAR URUT PRIORITAS (LONG LIST)CALON PESERTA SERTIFIKASI BAGI GURU RA/MADRASAH DALAM JABATAN UNTUK MATA PELAJARAN KEAGAMAAN (QUR'AN HADIST, AKIDAH AKHLAK, FIQH, SKI), BAHASA

• Definisi Binary Search Tree/BST (pohon cari biner): Sebuah pohon biner yang memiliki karakteristik dimana semua elemen simpul pada sub pohon kiri memiliki nilai &lt; dari nilai

[r]

Pada kontrol perangkat dapat dilakukan dengan 2 pilihan diantaranya menghidupkan atau mematikan dengan tombol 123144 , dan penjadwalan hidup dan matinya perangkat