DESAIN SISTEM MONITORING TANGKI
STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM
PADA PT. PHASE DELTA CONTROL
KERJA PRAKTEK
Nama
: IDO NURZAINI AHMAD
NIM
: 07.39010.0040
Program : DIII(Diploma Tiga)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
PADA PT. PHASE DELTA CONTROL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Ahli Madya Komputer
Oleh:
Nama : IDO NURZAINI AHMAD
NIM
: 07.39010.0040
Program : DIII (Diploma Tiga)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DESAIN SISTEM INFORMASI MONITORING TANGKI SPBU
PADA PT. PHASE DELTA CONTROL
Telah diperiksa, diuji dan disetujui
Surabaya, Juni 2012
Disetujui:
Pembimbing Penyelia
Sri Hariani Eko Wulandari, S.Kom, M.MT Bayu Suharnadi, ST.
NIDN.0726017801
Mengetahui:
Kepala Program Studi DIII Manajemen Informatika
Titik Lusiani, M.Kom., OCA
i
Sistem informasi monitoring tangki merupakan sistem informasi yang
sangat diperlukan dalam pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
(SPBU) yang meliputi khususnya bagi manajer atau pemilik SPBU. Sistem
monitoring dirasa sangat penting karena dapat digunakan untuk mengetahui stok
bahan bakar setiap saat secara akurat yang ada di dalam tangki, dapat mengetahui
volume penerimaan bahan bakar dari mobil tangki, dapat mengetahui suhu dan
mendeteksi adanya kandungan air dalam tangki, dapat mencegah bahan bakar
dalam tangki habis atau overfill (mendeteksi stok minimum dan maksimum),
menghasilkan laporan stok, pengisian, event, snapshot dan penyusutan yang
lengkap, cepat, akurat sehingga mencegah terjadinya kesalahan pembacaan
manusia sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen SPBU
secara keseluruhan.
Permasalahan yang dihadapi PT. Phase Delta Control adalah bagaimana
membuat desain tampilan program yang komunikatif dan mudah dimengerti oleh
pemilik atau manajer SPBU yang menggunakan jasa PT. Phase Delta Control
untuk men-setting sistem monitoring tangki.
PT. Phase Delta Control membutuhkan sebuah desain tampilan program
yang praktis, komunikatif dan mudah dimengerti oleh pengguna sistem untuk
membantu kegiatan monitoring.
Hasil yang diperoleh adalah dapat memudahkan pengguna dalam
membaca data – data yang dihasilkan program monitoring. Desain tampilan
program yang dibuat ditujukan untuk dapat membantu perusahaan untuk dapat
membuat desain program yang lebih efisien dan efektifitas dalam penggunaannya.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II PROFIL PT. PHASE DELTA CONTROL... 6
2.1 Profil Perusahaan ... 6
2.2 Struktur Organisasi ... 7
2.3 Deskripsi Tugas ... 8
2.4 Pengalaman Pekerjaan ... 9
BAB III LANDASAN TEORI ... 11
3.1 Perangkat Keras ... 11
3.2 Sistem Komunikasi Industri RS-485 ... 13
v
3.4 Master... 23
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 25
4.1 Desain Perangkat Lunak ... 25
4.2 System Flow ... 26
4.3 Data Flow Diagram ... 27
4.4 Entity Relationship Diagram ... 30
4.5 Flowchart Program Monitoring Tangki ... 32
4.6 Prosedur Komunikasi ... 34
4.7 Proses Pengambilan Data ... 37
4.8 Prosedur Kondisi Ada Air Dalam Tangki ... 39
4.9 Program Monitoring Tangki ... 39
4.9.1 Menu File ... 40
4.9.2 Menu Data Log ... 41
4.9.3 Menu Login Supervisor ... 44
4.9.4 Menu Setup ... 44
BAB V PENUTUP ... 54
5.1 Kesimpulan ... 54
5.2 Saran ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56
B A B I
P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang Masalah
Peran sistem informasi terhadap kemajuan organisasi atau perusahaan
sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka
sebuah perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan kompetitif sehingga
mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
Pemanfaatan komputer sebagai alat kerja bantu, khususnya sebagai
media pengolah data sehingga bisa diambil keputusan yang tepat dalam
melakukan suatu tindakan terus berkembang dengan pesat. Itu semua berkat
kemajuan teknologi yang didorong oleh keinginan manusia untuk dapat
melakukan pekerjaan dengan cepat, tepat dan aman.
Sistem monitoring tangki merupakan hal yang sangat penting bagi
sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum atau yang lebih dikenal dengan
sebutan SPBU dalam pengambilan keputusan dan merupakan salah satu faktor
untuk berhasil tidaknya suatu manajemen SPBU. Sistem monitoring dapat
digunakan untuk mengetahui stok bahan bakar setiap saat secara akurat yang ada
di dalam tangki, dapat mengetahui volume penerimaan bahan bakar dari mobil
tangki, dapat mengetahui suhu dan mendeteksi adanya kandungan air dalam
tangki, dapat mencegah bahan bakar dalam tangki habis atau overfill (mendeteksi
stok minimum dan maksimum), menghasilkan laporan stok, pengisian, event,
snapshot dan penyusutan yang lengkap, cepat, akurat sehingga mencegah
maka tentu saja menghambat kinerja staf SPBU, contohnya saja jika ingin
mengetahui adanya kandungan air di dalam tangki, sulit bahkan tidak mungkin
untuk melakukannya secara manual.
PT. Phase Delta Control merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa informasi dan otomasi. Bidang otomasi, khususnya aplikasi
Monitoring System, yang merupakan salah satu bidang yang menjadi fokus
perusahaan. Namun perusahaan ini dirasa menemukan kendala yaitu bagaimana
membuat desain tampilan program yang efektif, efisien dan mudah dimengerti
oleh user.
Saat ini PT. Phase Delta Control sudah berusaha untuk
mengimplementasikan sebuah sistem informasi monitoring, persoalannya,
tampilan sistem informasi yang ada dirasa kurang memenuhi kebutuhan user serta
sulit untuk dimengerti.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis terdorong untuk
membuat sebuah tampilan sistem atau program yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan user.
Oleh karena itu dalam kerja praktek yang dilaksanakan pada PT. Phase
Delta Control tersebut, dilakukan analisa terhadap sistem yang ada. Dimana
analisa yang dilakukan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada, khususnya
3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu bagaimana membuat dan merancang desain monitoring sistem
pada PT. Phase Delta Control yang meliputi:
1. Bagaimana membuat dan merancang desain tampilan program yang
mencakup informasi-informasi yang dibutuhkan oleh user?
2. Bagaimana membuat dan merancang desain tampilan program yang mudah
dipahami dan dimengerti oleh user?
3. Bagaimana membuat dan merancang desain tampilan program yang mampu
menampilkan laporan yang akurat?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah dalam
pembuatan sistem informasi hanya mencakup tentang desain tampilan program
monitoring sistem.
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk membuat dan merancang
sebuah desain tampilan program yang lebih mudah untuk dipakai oleh user terkait
dengan kesulitan user dalam memahami data yang dihasilkan.
1.5 Manfaat
Manfaat dari kerja praktek ini adalah untuk membuat desain tampilan
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kerja praktek ini disusun secara sistematis dalam lima
bab yang akan memudahkan pemahaman penulis dan pembaca terhadap penelitian
proyek sistem informasi yang telah dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai sistematika dalam penulisan laporan proyek sistem informasi
ini.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan pembuatan laporan, manfaat bagi penggunanya, serta sistematika
penulisan laporan.
BAB II PROFIL PT. Phase Delta Control
Bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Phase Delta Control dan
struktur organisasi yang bersangkutan beserta job descriptionnya.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang berbagai macam teori yang mendukung
dalam pembuatan dokumentasi yaitu pengertian sensor, pengertian konsep dasar
Sistem Komunikasi Industri RS-485, pengertian RTU(Remote Terminal Unit),
diagram dasar jaringan, Modul Remote Data Acquisisi, ADAM(modul controller).
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN
Bab ini membahas tentang cara kerja sistem monitoring, tampilan
program monitoring tangki, snapshot program monitoring tangki, analisis
5
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan
desain tampilan program serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem
6
2.1 Profil Perusahaan
PT. Phase Delta Control didirikan di hadapan Notaris pada tanggal 2
Februari 1994. Bidang usaha yang ditangani meliputi elektrikal, instrumentasi,
supplier dan kontraktor. Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat
cepat, akhirnya PT. Phase Delta Control secara khusus mengembangkan diri pada
bidang informasi dan otomasi. Untuk mendukung riset dan pengembangan, PT.
Phase Delta Control bekerja sama dengan ADVANTECH - Taiwan yang telah
bersertifikasi ISO 9001 untuk penyediaan perangkat keras yang memenuhi standar
industri (industrial standard).
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan otomasi, dimana
setiap proses/pekerjaan harus berlangsung efektif dan efisien, maka diperlukan
suatu alat bantu berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Untuk
perencanaan perangkat keras dan lunak tersebut PT. Phase Delta Control siap
membantu, dalam hal ini meliputi perencanaan suatu sistem informasi dan
otomasi berbasis PC (Personal Computer). Dengan menggunakan suatu teknologi
yang tepat maka akan sangat menguntungkan dalam waktu, pikiran dan biaya,
sehingga waktu, biaya, dan pikiran tersebut bisa dialokasikan untuk hal-hal lain
yang lebih penting. Bentuk-bentuk dukungan yang akan diberikan antara
7
A. Desain Sistem :
1) Otomasi proses, monitoring, akuisisi data dan telemetri.
2) Industrial PC, Server.
B. Agen dan Technical Support untuk produk-produk ADVANTECH, yang berupa :
1) Peralatan Industrial Automation : Modul Data Acquisition and Control, Signal Conditioning, Industrial Communication, dan Application Software & MMI.
2) Embedded PC : All-in-one Pentium, 486, dan 386 Biscuit PCs; half-size Pentium, 486 dan 386 SlotPCs; Modul Ekspansi PC/104; Solid State Disk Cards; POS Control Boards.
3) Industrial Computer : Panel PC & MMI, Industrial Workstation, Industrial PC Chassis, All-in-one CPU Card, ISA/PCI Passive Backplane, Flat Panel Monitor.
2.2 Struktur Organisasi
Berikut adalah gambar struktur organisasi pada PT. Phase Delta Control :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Phase Delta Control
2.3 Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.1 dapat dideskripsikan
tugas yang dimiliki oleh tiap bagian yang bersangkutan sebagai berikut:
1. Direktur
Bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan-kebijakan perusahaan dan
memegang pimpinan perusahaan.
2. Manajer HRD/Marketing
Bertanggung jawab dalam pengorganisasian sumber daya manusia dalam
perusahaan sekaligus menjadi ujung tombak dalam pemasaran perusahaan.
3. Manajer Teknik
Bertanggung jawab dalam bidang teknik pekerjaan, melakukan riset-riset, dan
mengorganisasikan enginer-enginer teknik dibawahnya.
4. Engineer Software
Bertanggung jawab dalam bidang software yang berkaitan dengan pekerjaan,
termasuk maintenance software lama maupun pembuatan software baru
5. Engineer Hardware
Bertanggung jawab dalam bidang hardware yang berkaitan dengan pekerjaan,
9
2.4 Pengalaman Pekerjaan
Berikut ini adalah tabel pengalaman pekerjaan dari PT.Phase Delta
Control.
Tabel 2.1. Pengalaman Pekerjaan
No. Tahun Nama Pekerjaan dan Lokasi
1 1997 Pengadaan ADAM-4500 Series, PT.
Abakus Informindo Systems, Surabaya
2 1997 Pemasangan Sistem Komunikasi Lokal
Bandara Juanda, Perum Angkasa Pura I, Surabaya
3 1997 Pengadaan ADAM-4500 & 4000 Series
untuk Praktikum, Lab. Politeknik ITS, Surabaya
4 1997 Pengadaan Server Industrial Computer,
Kopegtel Citra Bekisar, Surabaya
(Project : Info Billing (109) Telkom DIVRE V)
5 1998 Pengendalian Proses Kristalisasi CPO, PT.
Damai Sentosa Cooking Oil – Surabaya. (Partner : Politeknik ITS)
6 1998 Pengadaan Server Industrial Computer,
Kopegtel Citra Bekisar, Surabaya (Project : Voice Mail)
7 1999 Tank Monitor, SPBU – Segoro Madu,
Gresik
8 1999 Desain, Pengadaan, Pengerjaan Gardu
Induk Tanpa Operator (GITO) di PT. PLN (Persero) Sektor Tuntang – Salatiga, dengan Master GI. Srondol dan Site di (GIS. Simpang Lima, GIS. Kalisari)
9 2000 Perbaikan dan perubahan sistem kabel
menjadi radio untuk PMS (Power Monitoring System) GIS. Waru-GI. Ispatindo, PT. (Persero) PLN, Sektor Surabaya
10 2000 Desain, Pengadaan, Pengerjaan Tank
Monitor, SPBU – Banyuwangi
11 2000 Print Out Pompa Bensin, SPBU – Prapen, Surabaya
12 2000 Pembuatan Software Control Motor dan
No. Tahun Nama Pekerjaan dan Lokasi
13 2000 Desain, Pengadaan, Pengerjaan Gardu
Induk Tanpa Operator (GITO) di PT. PLN (Persero) Sektor Tuntang – Salatiga, untuk Site di GIS. Pudak Payung
14 2000 Perbaikan PMS (Power Monitoring
System) GIS. Maspion, PT. (Persero) PLN, Sektor Surabaya
15 2000 Desain, Pengadaan, Pengerjaan Tank
Monitor, SPBU – Jember
16 2000 Desain, Pengadaan, Pengerjaan Alarming
System di CPP KE 5 P/F Java Sea Offshore, Kodeco Energy, Co. Ltd.
17 2000 Desain dan Pembuatan Software Otomasi
Mesin Pembuat Alumunium foil di PT Trias Sentosa, Krian.
18 2004
- sekarang
BAB III
L A N D A S A N T E O R I
3 . 1 P e r a n g k a t K e r a s
Perancangan perangkat keras/Hardware pada Tank Monitor System
SPBU bertujuan untuk mengambil data, status, dan keadaan tangki untuk
kemudian diubah menjadi sinyal digital yang akan diolah dan ditampilkan oleh
Komputer. Termasuk didalamnya antara lain unit sensor, modul kontroller untuk
komunikasi , modul data Acquisisi Analog input, digital input dan beberapa
komponen tambahan lainnya. Khusus modul kontroller untuk komunikasi tipe
ADAM-4520, modul data acquisisi Analog input tipe ADAM-4017 dan Digital
input tipe ADAM-4053 menggunakan produk standard industri dari
ADVANTECH.
Adapun produk data acquisisi dan kontroler yang merupakan standard
industri harus memiliki kelebihan dan ciri-ciri antara lain :
1. Memiliki range level tegangan Analog Input dan level tegangan Digital Input
yang lebar.
2. Range tegangan supply yang relatif lebih lebar, karena mengingat keadan
tegangan di Industri yang tidak stabil dan sering naik-turun.
3. Adanya proteksi tegangan yang baik, jika terjadi tegangan puncak
(peak/Surge) yang mendadak dan cepat. Proteksi ini biasanya diberikan
rangkaian tambahan berupa Opto-isolation.
4. Tahan terhadap segala keadan di Pabrik / Industri ( Debu, bahan kimia, dan
5. Mempunyai MTBF ( Mean Time Between failure ) yang lama yaitu usia
komponen tersebut jika beroperasi. Karena pada industri modul tersebut
beroperasi secara terus-menerus selama 24 Jam.
Desain Hardware dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian utama, yaitu
RTU dan Master. Komunikasi data antara RTU dan Master dilakukan dengan
menggunakan standard komunikasi RS-485, yang memiliki keunggulan dalam hal
jarak yang bisa mencapai 1,2 Km. Hal ini dilakukan mengingat jarak antara tangki
(RTU) dengan control room (Master) cukup jauh. Oleh karena standard
komunikasi pada PC adalah RS-232 maka perlu diubah menjadi standard
komunikasi RS-485 dengan menggunakan modul kontroller komuniasi RS-232 to
RS-485 converter produk dari ADVANTECH.
Sistem RTU dan Master secara lengkap dapat dilihat pada gambar 3.1.
13
3.2 Sistem Komunikasi Industri RS-485
EIA RS-485 banyak digunakan di industri sebagai komunikasi dua arah.
Terutama dikembangkan untuk industri yang memakai sistem komunikasi multi
drop yang dapat mengirim dan menerima data dengan kecepatan tinggi dan jarak
yang jauh.
Spesifikasi dari protocol EIA RS-485 adalah sebagai berikut :
1. Jarak maksmum 1200 meter.
2. Kecepatan transfer data sampai dengan 10 Mbps atau lebih.
3. Transmisi dengan cara differensial dengan resistansi yang tinggi terhadap
noise.
4. Maksimum 32 titik per segment.
5. Komunikasi dua arah antara master dan slave melalui sepasang kabel.
6. Hubungan secara parallel untuk tiap-tiap titik melalui multi drop.
3.2.1 Diagram Dasar Jaringan
Multi drop RS-485 menggunakan sepasang kable tiap segmen. Modul
yang dihubungkan dengan sepasang kabel tersebut dinamakan drop kabel. Dimana
hubungan tersebut dilakukan secara paralel sehingga dilakukan atau
penyambungan atau pemutusan hubungan tiap-tiap titik modul tidak
mempengaruhi seluruh jaringan. Modul ADAM menggunakan strandart RS-485
dan menggunakan perintah ASCII sehingga dapat dihubungkan dan dapat
berkomunikasi dengan seluruh komputer yang dapat menggunakan perintah
Beberapa metode hubungan jaringan RS-485, antara lain sebagai berikut:
1. Daisy Chain :
Seluruh modul dihubungkan langsung pada sepasang kabel utama.
Dimana setiap akhir segment dapat ditambahkan sebuah repeater jika sinyal
tersebut lemah. Total seluruh modul yang dapat dihubungkan dengan sepasang
kable utama (data+ , data-) dapat mencapai 255 modul yang dapat dialamati.
Modul ADAM konverter, modul ADAM Repeater dan house komputer adalah
modul yang tidak dapat dialamati, sehingga tidak termasuk dalam hitungan 255
modul diatas.
2. Hubungan Star :
Pada hubungan ini repeater dihubungkan dari sepasang kabel utama dan
dari masing-masing repeater tesebut dihubungkan dengan modul-modul ADAM
yang dapat dialamati. Sehingga masing-masing modul ADAM yang dapat
dilamati tersebut yang hanya dihubungkan dengan modul ADAM repeater saja.
Jenis hubunga ini tidak dapat dilakukan jika jaraknya sangat jauh karena bisa
menimbulkan signal distortion pada hubungan tersebut.
3. Hubungan Random :
Jenis hubungan ini adalah gabungan antara kedua jenis hubungan diatas
dan terkesan lebih acak.
3.3 Remote Terminal Unit
Remote Terminal Unit (RTU) dipasang di sekitar tangki (plant), dimana
didalam RTU terdapat unit sensor, modul data acquisisi Analog input (Advantech
15
komponen tambahan pendukung lainnya. Untuk sensor pada tangki terdapat
sensor level (ketinggian) bahan bakar, sensor air dan sensor pintu tangki.
3.3.1 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut Transduser.
A. Sensor Level ( Ketinggian Bahan Bakar )
Untuk Tangki indikator yang perlu diambil data dan statusnya antara
lain; ketinggian bahan bakar, sensor air dan tutup Tangki.
Bentuk tangki yang seperti demikian menyebabkan perbandingan
kenaikan ketinggian bahan bakar dengan volume bahan bakar tidak Linear. Hal ini
dapat diatasi dengan bantuan perangkat lunak /Software, sehingga sesuai antara
kenaikan bahan bakar pada tangki dengan volume bahan bakar..
Prinsip kerja dari sensor sangat mirip dengan sebuah Potensiometer.
Dimana dengan naik-turunnya pelampung yang menunjukkan ketinggian Tangki
juga akan menyebabkan naik-turunnya nilai resistansi. Prinsip kerja sensor ini
dapat ditunjukkan pada gambar dibawah.
Pada sensor level (stick) terminal no.1 dihubungkan dengan tegangan +9
Volt terminal no.3 dihubungkan dengan ground (GND) dan terminal no.2
dihubungkan dengan analog input modul ADAM-4017. Pada sensor level ini
terdiri dari susunan resistor dengan nilai risistansi tertentu dan
terdapatmicroswitch. Jika pelampung naik/turun pada ketinggian tertentu maka
terminal-terminal tersebut diatas maka pada terminal-terminal no.2 akan menghasilkan tegangan
yang Variatif antara 0-9 Volt. Digunakan suply tegangan DC 9 Volt karena modul
Analog Input ADAM-4017 memiliki level tegangan antara 0-10 Volt dan level
arus 4-20 mA.
Gambar 3.2 Sensor dan Tangki Bahan Bakar
Gambar 3.3 Prinsip Dasar Sensor Level (Ketinggian) Bahan Bakar
Tangki
2
,5
m
Bahan Bakar (Solar/Premium/Premix) Sensor Level
Box connector kabel
Pelampung
1 2 3
Resistance
17
B. Sensor Pintu Tangki
Pada sensor pintu digunakan Magnetic Switch. Yaitu switch yang bekerja
berdasarkan gaya magnet, jika suatu magnet didekatkan pada switch tersebut
maka switch akan menutup (close) dari kondisi semula yang terbuka (Open).
Gambar 3.4 Magnetic Switch Tampak Atas dan Tampak Samping
Output dari magnetic switch akan dihubungkan dengan modul data
acquisisi ADAM-4053 sebagai Digital Input. Sehingga dapat diketahui apakah
pada saat itu pintu Tangki dibuka atau tidak, karena pada dasarnya pintu Tangki
hanya dibuka saat ada pengisian bahan bakar.
C. Sensor Air
Bahan bakar (Premium/Solar/Premix) mempunyai resistansi yang besar,
sedang air mempunyai resistansi yang kecil. Maka dengan prinsip inilah maka
perlu memodifikasi sendiri sensor air, selain untuk menghemat biaya juga
penggantian komponen tidak perlu menunggu terlalu lama karena harus Magnetic
Switch Permanent
Magnet
Tampak Atas
menunggu barang yang harus diimpor dari luar. Prinsip dasar dari sensor air, pada
dasarnya adalah dua buah kawat tembaga yang diletakkan sepanjang sensor level
(stick) dan memanjang ke dalam Tangki. Jika pada bahan bakar terdapat air maka
secara automatis kedua tembaga akan terhubung singkat hal ini dianalogikakan
sebagai sebuah switch. Rangkaian tambahan berupa Op-Amp sebagai comparator
untuk membandingkan antara tegangan referensi dengan pengaturan
Potensiometer dengan tegangan dari sensor air. Dimana rangkaian comparator
Op-Amp untuk sensor air dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Op-Amp Comparator Untuk Sensor air
Prinsip kerja dari comparator ini adalah membandingkan tegangan antara
tegangan dari input (+) dengan input (-) dari Op-Amp. Dimana input (+)
dihubungkan dengan Variable Resistor (VR) 10K, dan input (-) dihubungkan
dengan sensor air yang sebelumnya di Pull Up dengan resistor 4M7. Jika pada
tangki tidak terdapat air maka sensor air yang berupa dua kawat tembaga
seolah-olah terbuka sehingga input (-) lebih positip dari input (+), maka output dari
komparator akan sama dengan 0V. Dan jika pada tangki terdapat air, maka sensor
air yang berupa dua kawat tembaga akan terhubung sehingga tegangan input (+) +12V
Sensor Air
Output
4M7 VR 10K
19
lebih positip dari tegangan input (-) karena arus dari resistor Pull Up 4M7 akan
menuju Ground (GND). Sehingga tegangan output menjadi +12V. Dan tegangan
output ini kemudian dihubungkan dengan modul data acquisisi ADAM-4053
Digital input. Modul data acquisisi ADAM-4053 memiliki spesifikasi digital
input level ‘0’ : 0 s/d +1V max, dan level ‘1’ : +3.5 s/d +30V max.
3.3.2 Modul Remote Data Acquisisi
Modul remote data acquisisi yang digunakan di sisi RTU (Remote
Terminal Unit) adalah modul Analog Input ADAM-4017 modul Digital Input
ADAM-4053 keduanya produk dari Advantech. Modul remote data Acquisisi
tersebut menggunakan standard komunikasi multi drop RS-485. Pada standard
komunikasi multi drop RS-485 data komunikasi mempunyai format komunikasi
Serial namun data dihubungkan melalui diferential tegangan Data + dan Data -.
Standard komunikasi RS-485 disebut sebagai Multi Drop karena dari kabel data +
dan data- dapat dipasang beberapa node (titik) modul data acquisisi, dan
menggunakan prinsip ID untuk mengalamati masing-masing modul data acquisisi
tersebut.
A. ADAM-4017 ( Analog Input )
ADAM-4017 memiliki 8 chanel Analog input yang ke-8 input channel
dapat diprogram. Di sisi input dari ADAM-4017 terdapat opto isolator yang
memberikan isolasi sampai dengan 500 Vdc. Modul ADAM-4017 menggunakan
standard komunikasi multi drop RS-485 dan menggunakan microprocessor dan
A/D converter 16-bit. Dan output data berupa satuan teknik seperti Volt, Ampere.
tersebut diubah oleh microprocessor ke dalam satuan Volt, Ampere, Sehingga hal
tersebut memudahkan dalam pemrograman karena data output yang dibaca sudah
berupa data real dalam Volt atau Ampere dan tidak dalam bentuk Hexadesimal.
Selain itu microprocessor juga mengatur komunikasi dengan RS-485.
Pada tabel 3.1. menunjukkan spesifikasi teknik dari modul data Acquisisi
ADAM-4017
Tabel 3.1 Spesifikasi Teknik ADAM-4017
No. Jenis Spesisfikasi
1 Analog input Channel 6 differential
2 Single Ended
2 Input Type MV, V, Ma
3 Input Range ±150mV, ±500mV
±1V, ±5V, ±10V
±20mA
4 Sampling rate 10 sample/sec (total)
5 Accuracy ±0.1 % or better
6 Zero drift ±0.03 mV/°C
7 Span drift ± 25ppm/°C
8 Power Requirements +10 to +30 Vdc
( non regulated )
21
Gambar 3.6 Blok Diagram Rangkaian Modul ADAM-4017
Gambar 3.7 ADAM-4017
B. ADAM-4053 ( 16 Channel Digital Input )
ADAM-4053 merupakan modul data acquisisi digital input 16 Channel.
Dengan level tegangan input logic ‘1’ :+3,5V to +30V dan level logic ‘0’ :
+1Vmax. ADAM-4053 memiliki range tegangan level logic ‘0’ dan logic’1’ yang
lebar dimaksudkan karena pada industri tegangan tidaklah konstan dan stabil
sehingga modul data acquisisi ini sangat cocok di industri. Selain itu modul
ADAM-4053 juga dilengkapi dengan optoisolated signal yang berfungsi untuk
ini mencapai tegangan 500Vdc. Pada tabel dibawah diberikan data spesifikasi
teknis dari ADAM-4053.
Tabel 3.2 Spesifikasi Teknik ADAM-4053
Pada gambar 3.8 dibawah merupakan gambar blok diagram rangkaian
ADAM-4053.
Gambar 3.8 Blok Diagram Rangkaian Modul ADAM-4053
Microcontroller untuk semua modul data Acquisisi menggunakan
microcontroller 80188 produksi intel.
No. Jenis Spesifikasi
1 Digital Input Channel 16 Channel
2 Digital Input Logic level 0 :+1V max
Logic level 1:+3,5 to +30 V
3 Isolation Voltage 500Vrms
23
3.4 Master
Master diletakkan di ruang kontrol room, dimana pada master semua
kegiatan monitoring dan pengolahan data dilakukan pada komputer PC. Disini
komputer PC dipilih menggunakan industrial Komputer mengingat kondisi
komputer yang harus menyala terus menerus selama 24 Jam. Industrial Komputer
yang digunakan produk dari Advantech dengan Tipe IPC-610. Selain itu pada sisi
Master terdapat modul ADAM-4520 Konverter RS-232 to RS-485 produk dari
Advantech. Sehingga komunikasi antara Master dengan RTU menggunakan
komunikasi multi drop RS-485.
Pada komputer PC terdapat perangkat lunak (Software) untuk monitoring
tangki dan perangkat lunak untuk pengolahan data hasil pencatatan (record)
keadaan dan status tangki sehari-hari. Sehingga ketika terjadi perubahan pada
keadaan/status tangki sewaktu-waktu operator dapat mengetahui, operator tanpa
harus memantau didepan komputer secara terus-menerus. Selain itu pada
perangkat lunak terdapat password untuk operator, jika terjadi pergantian shift
operator. Pada sisi Master ada 2 bagian besar yang dapat dijelaskan diantaranya;
modul kontroller ADAM-4520 dan Komputer (PC).
konverter ini mengubah format komunikasi standard RS-232 pada
komputer PC menjadi format komunikasi standard RS-485 pada modul data
acquisisi (ADAM-4017, ADAM-4053). Seperti pada gambar 3.1. diatas dapat
dilihat, kabel data komunikasi ( data + dan data - ) dihubungkan antara modul
ADAM-4017, ADAM-4053 dan ADAM-4520 menjadi satu. Sehingga untuk
membedakan antara modul ADAM-4017 dan modul ADAM-4053 menggunakan
data antara modul ADAM-4017 dan modul ADAM-4053 komputer PC akan
mengirim data alamat tertentu pada serial RS-232 yang secara otomatis akan
didekode oleh ADAM-4052 menjadi format RS-485 dan data alamat tersebut akan
secara otomatis akan menunjuk modul data acquisisi yang mempunyai alamat
tersebut.
Gambar 3.9 Blok Diagram Rangkaian ADAM-4520
Pada sistem komunikasi RS-485, oleh karena hubungan antara modul
data Acquisisi menggunakan 2 jalur kabel yaitu Data(+) dan Data (-), maka untuk
membedakan antara modul data acquisisi satu dengan lainnya dengan
menggunakan prisnsip pengalamatan ID. Prinsip pengalamatan ID pada standard
komunikasi RS-485 dapat mencapai alamat FFH (255) sehingga maksimum
modul data acquisisi yang dapat dipasang pada komunikasi ini untuk 1 jalur data
BAB IV
DESKRIPSI PEKERJAAN
4.1 Desain Perangkat Lunak
Desain software dimaksudkan untuk merancang perangkat lunak untuk
dapat mengoperasikan seluruh kegiatan monitoring tangki pompa bensin.
Kegiatan monitoring tersebut diantaranya memantau keadaan tangki , status
tertentu dari tangki, dan melakukan pencatatan secara automatis setiap 30 menit.
Proses ini semua dilakukan dikontrol oleh perangkat lunak ( Software ) yang
terdapat pada komputer PC di kontrol room ( Master ).
Salah satu keuntungan dari pengembangan sistem kontrol dengan
berbasis PC ( PC-Based control system and Monitoring ) adalah kemudahan
dalam hal pengembangannya, karena kemudahan dalam mendapatkan
modul-modul yang sudah banyak terdapat di Pasaran selain itu juga harga yang relatif
lebih murah.
Diharapkan dengan adanya software monitoring tangki pompa bensin ini
seorang petugas tidak akan perlu lagi harus mengukur volume pada tangki dengan
mengukur ketinggian bahan bakar tersebut dengan mengukur ketinggiannya,
karena selain harus mengkonversi dari ketinggian bahan bakar ke volume bahan
bakar dengan menggunakan daftar tabel juga dikhawatirkan resikonya jika tangki
bahan bakar saat dibuka, maka dengan adanya perangkat lunak ini diharapkan
sangat membantu kerja seorang petugas. Disini data yang ditampilkan langsung
ke dalam bentuk satuan Volume dan pemantauan volume dapat dilakukan secara
Selain itu juga memudahkan pencatatan data volume bahan bakar setiap setengah
jam, tanpa khawatir akan terlewati karena pencatatan dilakukan secara automatis.
Selain itu system ini juga dilengkapi dengan detektor adanya kandungan air dalam
tangki dan detektor sensor pintu tangki jika pintu dibuka. Hal ini pintu tangki
dibuka hanya jika dilakukan pengisian bahan bakar.
Pada pemrograman Visual Basic program harus ditulis ke dalam bentuk
prosedur-prosedur. Demikian juga pada program monitoring Tangki ini program
juga ditulis dalam prosedur-prosedur.
4.2 Sistem Flow
Berikut ini akan digambarkan sistem flow sistem monitoring tangki
BBM.
27
4.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) dari sistem informasi monitoring tangki pada
tangki BBM adalah sebagai berikut:
A. Context Diagram dari sistem informasi monitoring tangki BBM terdapat 2
entity yang berhubungan langsung dengan sistem ini, yaitu supervisor dan
operator. Dapat dilihat pada gambar 4.2
Laporan_Snapshot 1 Laporan_Log_Event 1
Data_Log_Event_Dari_Sensor
Data_Snapshot_Dari_Sensor Data_Tinggi_&_Volume_Pengukuran_Manual
Data_Volume_Pengukuran_Manual
Data_Tinggi_Pembacaan_Sensor_Stick
Data_Tinggi_Pengukuran_Stick_Manual
Data_Properti_Tangki
Data_Setup_Komunikasi
Laporan_Snapshot 2 Laporan_Log_Event 2
0
Monitoring Sistem
+
SUPERVISOR
OPERATOR
B. DFD Level 0
DFD level 0 dari sistem informasi monitoring tangki BBM adalah
decompose dari context diagram dimana menjelaskan lebih detil 3 proses yang
terdapat dalam sistem informasi monitoring ini yaitu setting master, transaksi dan
cetak laporan. Dapat dilihat pada gambar 4.3
Baca
Simpan & Baca Kalibrasi Awal
Simpan & Baca Kalibrasi Volume Simpan & Baca Kalibrasi Tinggi Minyak
Simpan & Baca Kalibrasi Tinggi Stick
Simpan & Baca Data Log Event Simpan & Baca Data Snapshot
Data_Log_Event_Dari_Sensor
Simpan & Baca Data Setting Simpan & Baca Setup Komunikasi
Data_Properti_Tangki
Komunikasi 2 Data Setting Properti
3 Data Snapshot
4 Data Log Event
5 Ketinggian StickData Kalibrasi
6 Data Kalibrasi
Ketinggian Minyak
7 Data Kalibrasi Volume
8 Data Kalibrasi Awal
29
C. DFD Level 1 Proses 1 Setting Master
Simpan & Baca Data Setting Simpan & Baca Setup Komunikasi
Data_Properti_Tangki
Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 1 Setting Master
D.DFD Level 1 Proses 2 Transaksi
Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 2 Transaksi
Baca
Data Tinggi & Volume Pengukuran Manual Data Volume Pengukuran Manual Data Tinggi Pengukuran Stick Manual Data Tinggi Pembacaan Sensor Stick
Data Log Event Dari Sensor Data Snapshot Dari Sensor
1 Data Setup
Komunikasi 2 Data Setting Properti
E.DFD Level 1 Proses 3 Cetak Laporan
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 3 Cetak Laporan
4.4 Entity Relationship Diagram
Di bawah ini Entity Relationship Diagram (ERD) dari sistem informasi
monitoring tangki BBM, adalah sebagai berikut:
A. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) dari sistem informasi monitoring pada tangki
BBM terdapat 8 tabel. Masing-masing tabel mempunyai relasi ke tabel lain
seperti pada gambar 4.7.
Relasi_Id_Tangki4
Data Setti ng Pr operti Id_Tangki
Data Kalibrasi Ketingg i an Stick Id_Kal Stick
Hasil_Baca
D ata Kalibrasi Ketingg ian Minyak Id_Kal Minyak
31
B. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah hasil generate dari CDM. Data tabel
pada PDM inilah yang akan digunakan pada saat membuat aplikasi. PDM dari
sistem informasi monitoring tangki BBM dapat dilihat pada gambar 4.8.
ID_TA_GKI = ID_TA_GKI
4.5 Flowchart Program Monitoring Tangki
Flowchart ini menjelaskan keseluruhan proses monitoring tangki.
! "
# !$%
% & ' (
) ( '
*
+ ,
(
#
33
Gambar 4.10 Flowchart Dasar Program Monitoring Tangki
Pada dasarnya program monitoring tangki diatas adalah mengambil data
Analog dan Digital dari modul data Acquisisi ADAM-4053 dan ADAM-4017
kemudian pada program dilakukan konversi tinggi dan konversi liter untuk
kemudian ditampilkan.
Pengambilan setting program pada flowchart diatas difungsikan untuk
mengambil data informasi mengenai pompa bensin yang bersangkutan tersebut
diantaranya; nama SPBU, jumlah Tangki, jenis bahan bakar pada tiap-tiap tangki,
dsb. Program tersebut terdapat menu untuk mengubah setting khusus untuk
supervisor. Setelah pengambilan setting program dilaksanakan maka prosedur
komunikasi dilakukan, prosedur komunikasi dimaksudkan untuk melakukan tim er =
1jam ?
tulis snapshot
m enu "E xit"?
E ND
1 2
Y
N
N P engis ian
?
Tam pilan "P engisian"
tulis event N
Y
komunikasi antara PC dengan modul data Acquisisi. Dimana prosedur komunikasi
akan diterangkan pada bagian lain dari bab ini.
Inisialisasi ADAM-4053 dan ADAM-4017, data snapshot dan data event
dilakukan setelah komunikasi antara PC dengan data acquisisi telah terjadi.
Dimana inisialisasi ini dimaksudkan untuk pengenalan hardware Data Acquisisi
dan membuka database untuk snapshot dan event.
4.6 Prosedur Komunikasi
Dimana flowchart untuk prosedur komunikasi dapat dilihat pada gambar
4.11 di bawah.
Gambar 4.11 Flowchart Prosedur Komunikasi Ambil data Analog & Digital dari Tangki
melalui ADAM-4017 & ADAM-4053
Procedure komunikasi
Komunikasi dengan ADAM-4017 & ADAM-4053
Komunikasi berhasil ?
N = 10 ? N = 0
N = N++
Tampilan "Komunikasi gagal"
End Procedure
N
Y N
35
Untuk prosedur komunikasi disini dilakukan komunikasi antara
ADAM-4017 dan ADAM-4053 dengan komputer PC, dan jika komunikasi antara modul
data acquisisi ADAM-4017 dan ADAM-4053 dengan komputer PC gagal maka
akan ditampilkan suatu pesan bahwa komunikasi antara PC dengan modul data
acquisisi gagal. Dan jika komunikasi gagal maka akan dilakukan pengulangan
komunikasi kembali antara PC dengan modul data acquisisi sampai dengan 10x.
dan jka telah sampai dengan 10x gagal melakukan komunikasi maka sistem akan
menampilkan data liter dan tinggi bahan bakar yang lama, hal ini dilakukan
terus-menerus hingga komunikasi antara PC dengan modul data acquisisi berhasil.
Pada flowchart prosedur komunikasi diatas terdapat suatu proses
komunikasi antara ADAM-4017 dan ADAM-4053 kemudian ambil data analog
dan digital dari modul data Acquisisi, komunikasi antara PC dengan ADAM-4017
dan ADAM-4053 disini PC cukup mengirimkan perintah dengan tipe “string”
tertentu melalui serial RS-232 kemudian modul data acquisisi tersebut akan
mengirim balik data dengan tipe “string”. Prosedur pengiriman dan pengambilan
data analog dan Digital, antara modul data acquisisi dengan PC melalui urutan
sebagai berikut :
A. PC mengirim perintah data dengan tipe “string “ ke serial RS-232, data
tersebut adalah :
Untuk ADAM-4017:
#AAN (cr): AA (00 s/d FF) menunjukkan alamat hexadesimal 2 karakter,
Nmenunjukkan channel yang akan diambil data analog inputnya. Dan (cr)
adalah carriage return yaitu data menunjukkan akhir data yang telah
- Sebagai contoh :
Perintah : #120(cr)
Perintah ini meminta modul analog input pada alamat 12h untuk
diambil data analog inputnya pada channel 0.
Untuk ADAM-4053 :
$AA6(cr) : AA(00 s/d FF) menunjukkan alamat heksadesimal 2-karakter ,
6 menunjukkan perintah Digital Data In. Dan (cr) adalah carriage return
yaitu data menunjukkan akhir data yang telah dikirim untuk karakter
ASCII Enter : (chr 13).
- sebagai contoh :
perintah : $336(cr)
Perintah ini meminta modul Digital input pada alamat 33h untuk
diambil data Digital inputnya.
B. Kemudian modul data acquisisi akan merespon balik data hasil konversi
bertipe “string” ke host PC. Data tersebut :
untuk ADAM-4017:
Response : >+1,4567(cr)
Menunjukkan data pada channel 0 pada ADAM-4017 mempunyai tegangan
37
Untuk ADAM-4053 :
Response : !112200(cr)
Menunjukkan 2-karakter pertama memberikan response, dengan nilai 11h
(00010001) ini berarti bahwa digital input channel 0 dan 4 adalah dalam
kondisi HIGH. Dan channel 1,2,3,5,6,7 adalah LOW. Dan karakter kedua
memberikan reponse dengan nilai 22h (00100010) ini berarti digital input
channel 1 dan 5 dalam kondisi HIGH dan channel 0,2,3,4,6,7 dalam
kondisi LOW.
Sedang parameter berhasil tidaknya komunikasi antara PC dengan modul
data acquisisi dapat diketahui dari ada tidaknya data yang diterima oleh PC dari
modul data acquisisi, jika modul tidak mengirim data apapun maka komunikasi
tersebut dinyatakan gagal. Kemudian diulang lagi prosedur pengiriman dan
pengambilan data bertipe “string” diatas berulang-ulang hingga dilakukan sampai
10x, jika tetap gagal maka data yang ditampilkan adalah data lama sebelum terjadi
gagal komunikasi.
4.7 Proses Pengambilan Data
Pada proses pengambilan data sampai dengan ditampilkan terdapat
beberapa tahapan yang harus dilakukan:
A. Pengambilan data dari modul data acquisisi dilakukan dengan cara mengirim
suatu perintah bertipe ASCII “string” ke semua modul data acquisisi
kemudian modul data acquisisi akan merespon perintah tersebut dengan
mengirim kembali jawaban berupa data bertipe ASCII “string” ke komputer
B. Khusus untuk data analog dari ADAM-4017 tahapan diatas dilakukan sampai
10kali, kemudian hasilnya dirata-rata. Dengan tujuan mengurangi kesalahan
pembacaan karena kemungkinan adanya gelombang bahan bakar didalam
tangki.
C. Data berupa tegangan dikonversi menjadi data ketinggian (cm), dari data
ketinggian dikonversi lagi menjadi data volume dengan bantuan database dari
sipembuat tangki.
D. Untuk data digital dari ADAM-4053 data langsung diambil dan dipisahkan
jenis inputnya.
Sehingga proses pengambilan data jika digambarkan seperti ini :
Gambar 4.12 Proses Pengambilan Data Hingga Ditampilkan START
Pengambilan data Analog diambil rata-ratanya dan
data Digital dari modul ADAM.
Konversi data Analog hasil rata-rata dari ADAM-4017 menjadi data ketinggian
konversi data ketinggian menjadi data Volume
bahan bakar
Database volume Tangki
Data Volume, ketinggian dan status tangki
ditampilkan
39
4.8 Prosedur Kondisi Ada Air Dalam Tangki
Flowchart kondisi ada air dalam tangki adalah sebagai berikut:
Gambar 4.13 Flowchart Prosedur Kondisi Ada Air Dalam Tangki
Pada prosedur kondisi ada air dalam tangki terdapat prosedur untuk
check data dari ADAM-4053 data bit 0,1,2,3, ini merupakan Digital Input dari
kondisi ada air dalam tangki dari Tangki 1, Tangki 2 , Tangki 3 dan Tangki 4.
Jika terdapat air dalam tangki maka akan ditulis dalam data event.
4.9 Program Monitoring Tangki
Desain tampilan utama untuk software ini terdiri dari indikator jenis
bahan bakar (ditunjukkan dengan warna yang berbeda ), status Kadar air dalam
bahan bakar, penunjukkan Liter dan Ketinggian bahan bakar, serta indikator
pengisian tangki saat dilakukan pengisian. Dan juga menu File dan Setup. START
Check ADAM-4053 data DI0,DI1,DI2,DI3
Tampilan "Ada Air dalam Tangki"
Apakah Aktif ?
END Tulis Data Event
N
khusus untuk status kadar air dalam bahan bakar, jika terdapat air pada
tangki maka status kadar air akan menunjukkan warna hitam.
Gambar 4.14 Desain Tampilan Utama Program Monitoring Tangki
Untuk pengoperasian operator, terdapat menu File dan Setup. Khusus
menu setup hanya diaktifkan oleh Supervisor saja dengan cara memasukkan
Password yang dimengerti oleh Supervisor sendiri.
Pada program monitoring tangki diatas terdapat 5 buah tangki,
masing-masing diisi Premium dan Solar yang ditunjukkan oleh warna yang berbeda untuk
tiap-tiap jenis bahan bakar.
4.9.1 Menu File
Menu File terdiri dari : Login Supervisor, Data Log dan keluar. Menu ini
yang sering digunakan operator dalam pengoperasiannya sehari-hari. Hal ini dapat
dilihat pada gambar 4.15 di bawah.
Level Bahan Bakar
Volume BahanBakar (Liter) Ketinggian bahan bakar (Cm) Menu File
dan Setup
Status kadar air dalam bahan bakar
41
Gambar 4.15 Menu File
Menu setup tidak akan aktif selama kita tidak memasukkan password
pada Log In Supervisor. Dan Log In Supervisor hanya seorang supervisor yang
berhak untuk melakukan Log In dan berhak melakukan Setup. Adapun Menu
Setup akan dijelaskan pada Bagian Lain.
4.9.2 Menu Data Log
Data Log merupakan data tercatat (Loger). Data Log difungsikan untuk
mencatat keadaan Tangki setiap jam (Snapshot) dan keadaan tangki dalam kondisi
tertentu (Event). Dimana pencatatan ini dilakukan secara otomatis.
Gambar 4.16 Menu Data Log
A. Data Snapshot
Data snapshot merupakan data tercatat sehari-hari dari tangki setiap 30
menit atau 1 Jam ( dapat Disetting ). Data yang tercatat yaitu data Volume dan
dicetak, sehingga seorang operator dapat mengetahui keadaan volume dan
ketinggian tangki dari melihat data tersebut. Data tersebut hanya dapat diupdate
secara otomatis dari setting waktu pencatatan. Dan pencetakkan dapat dilakukan
berdasarkan tiap bulan, atau tiap hari sebagai laporan. Adapun tampilan menu dari
data Log snapshot dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar 4.17 Menu Data Log Snapshot
Tujuan utama dari ditambahkannya menu Data Log Snapshot adalah
memudahkan seorang operator untuk melakukan rutinitas pencatatan data keadaan
tangki sehari-hari.
1) Menu File pada Data Log Snapshot
Menu File terdiri dari Cetak laporan, Lihat Pencetakan, Setup Printer dan
Keluar. Cetak Laporan difungsikan untuk mencetak laporan pada printer, lihat
percetakkan difungsikan untuk melihat “print preview” ( hasil cetakkan ) sebelum
dilakukan pencetakkan. Dan keluar untuk keluar dari sub menu Data Log
Snapshot tersebut.
43
B. Data Log Event
Pada data event data yang tercatat adalah status tangki. Status tersebut
diantaranya; status bahan bakar telah habis dan Volume bahan bakar saat awal
pengisian dan akhir pengisian serta status adanya kadar air pada bahan bakar. Data
dengan sendirinya akan tercatat secara otomatis.
Gambar 4.19 Menu Data Log Event
Pada data Log Event ini tidak terdapat adanya setting waktu karena
pencatatan data pada data Log Event berdasarkan kejadian–kejadian tertentu
secara otomatis, sehingga seorang operator dapat mengetahui keadaan – keadaan
tertentu yang sangat penting untuk diketahui.
1) Menu File pada data Log Event
Menu file terdiri dari cetak, setup printer, keluar. Cetak difungsikan
untuk mencetak data Log Event ke Printer. Menu File pada data Log Event dapat
dilihat pada gambar dibawah.
4.9.3 Menu Login Supervisor
Menu Log In Supervisor hanya dapat diakses oleh Supervisor dan tidak
dapat diakses oleh Operator, jika seorang Supervisor akan melakukan Setup
program Monitoring Tangki maka harus mengakses Log In Tersebut. Saat seorang
Supervisor memasukkan Password dalam menu Log In Supervisor maka akan
dicatat dalam menu Event bahwa Supervisor telah masuk Log In dan dicatat
Tanggal dan Waktu masuk Log In tersebut.
Gambar 4.21 Menu Log In Supervisor
Saat seorang supervisor telah memasukkan password pada Log In
supervisor, maka menu setup akan aktif dan diakses. Jika tidak memasukkan
password pada menu Log In maka menu setup tidak akan aktif dan tidak dapat
diakses.
4.9.4 Menu Setup
Dengan aktifnya menu Setup, maka seorang Supervisor dapat melakukan
setup pada program Monitoring Tangki. Saat menu Setup aktif dapat dilihat pada
45
Gambar 4.22 Menu Setup
Pada menu setup terdapat setup komunikasi, Properti, Ambil data
Kalibrasi, data event dan kalibrasi. Pada kalibrasi terdapat beberapa sub menu
diantaranya kalibrasi Stick, ketinggian minyak, kalibrasi Volume, kalibrasi awal,
Penyesuaian Pengisian, dan Penyesuaian Langsung. Menu kalibrasi difungsikan
untuk kalibrasi dan penyesuaian dari Tangki dengan sensor stick pada tangki
tersebut.
Gambar 4.23 Sub Menu Kalibrasi
A. Setup Komunikasi
Pada setup komunikasi dapat dilakukan setup komunikasi dari PC
(komputer) yang digunakan dan beberapa setup lainnya diantaranya waktu
Snapshot, Jam laporan Pagi, Jam Laporan Sore, nama SPBU, Interval data,
Interval Penyesuaian, batas atas penyesuaian, batas bawah penyesuaian dan kali
Gambar 4.24 Sub Menu Setup Komunikasi
Setup komunikasi difungsikan untuk setup komunikasi serial RS-232
dari PC (komunikasi ) dengan modul remote yang menggunakan standard
komunikasi RS-485 yang sebelumnya diubah terlebih dahulu dari standard
komunikasi RS-232 menjadi RS-485 oleh modul ADAM-4520.
Pada sub menu Setup Komunikasi terdapat Port komunikasi yaitu port
komunikasi dari PC ( Komputer ) yang digunakan. Jika “1” berarti com 1 yang
digunakan jika “2” berarti yang digunakan com 2 demikian seterusnya.
Kemudian terdapat Port Remote yaitu data port komunikasi disisi remote.
Pada port remote terdapat data kecepatan baud rate, parity bit, data bit, dan stop
bit. Dimana pada contoh diatas berarti remote port memiliki baud rate 9600 Bps,
non parity bit, 8 data bit dan 1 stop bit ini merupakan standard setting dari serial
47
Kemudian terdapat setting port komunikasi yang difungsikan untuk
setting komunikasi yang dikodekan.
Sedang setting Port remote merupakan field yang difungsikan untuk
pengubahan setting Port remote dari port remote yang telah ada dan telah
ditunjukkan informasinya melalui port remote diatas.
ID ADAM-4017 dan ID ADAM-4053 merupakan settting alamat dari
modul data acquisisi. Modul data acquisisi perlu diberi setting alamat, karena
dalam standard komunikasi RS-485 dapat dihubungkan 255 modul dalam satu
pasang kabel Data (+) dan Data (-). Sehingga dalam standard komunikasi
RS-485 perlu diberikan alamat ID untuk membedakan antara data dari satu modul
acquisisi dengan modul data acquisisi lainnya jika terjadi komunikasi data.
Pengalamatan ini sangatlah penting dalam standard komunikasi RS-485.
Waktu snapshot difungsikan untuk setting waktu (menit) dari pencatatan
data snapshot. Ini bisa disetting waktunya berdasarkan keinginan Supervisor. Jika
30, berarti menunjukkan bahwa pencatatan waktu dilakukan setip 30 menit sekali.
Jam laporan pagi dan jam laporan sore menunjukkan waktu seorang
operator jika melakukan laporan. Hal ini difungsikan untuk pengambilan data
snapshot setiap satuan waktu setiap harinya untuk dapat disajikan setiap harinya.
Jika seorang operator akan melakukan pelaporan.
Nama SPBU adalah nama dari SPBU itu sendiri, difungsikan untuk
memberi nama (Head) dari pencetakkan laporan snapshot dan laporan event.
Interval data menyatakan sebagai waktu (ms) pengambilan data dari
modul data acquisisi ke Komputer. Dimana data tersebut diambil rata-ratanya
tersebut menunjukkan “300” berarti interval pengambilan data adalah 300 mili
second.
Interval penyesuaian difungsikan saat kalibrasi volume bahan bakar.
Kalibrasi volume bahan bakar dilakukan saat pengisian tangki dimana truck
pengisi bahan bakar untuk SPBU memiliki kapasitas volume standard 8000 Liter,
kemudian saat pengisian dilakukan pencatatan kondisi awal bahan bakar dalam
tangki sebelum pengisian dan kondisi akhir bahan bakar setelah pengisian. Maka
interval penyesuaian difungsikan untuk melakukan pencatatan tersebut sehingga
tidak mengganggu jalannya proses pengambilan data real time dengan interval
data.
Batas atas penyesuaian difungsikan saat kalibrasi volume tangki dimana
batas atas penyesuaian merupakan batas atas toleransi dari penyesuaian volume
bahan bakar tangki yang terukur dengan volume standard dari tangki pengisi
(Truck) standard 8000 L.
Demikian juga untuk batas bawah penyesuaian, merupakan batas bawah
toleransi dari penyesuaian antara tangki bahan bakar dengan tangki standard 8000
Liter dari truck.
Kali pengambilan realtime merupakan pengambilan realtime data dari
modul data acquisisi dengan komputer sebelum ditampilkan. Karena data yang
ditampilkan merupakan data rata-rata dari data realtime. Maka jika “10” berarti
data yang ditampilkan merupakan rata-rata 10 data realtime. Sedang data realtime
merupakan data yang diambil oleh komputer dari modul data acquisisi dengan
interval pengambilan sesuai dengan setting pada “Interval Data”. Hal ini
49
oleh karena adanya riak gelombang dalam tangki bahan bakar yang mesti terjadi.
Sehingga data yang ditampilkan tanpa terjadi fluktuasi yang berarti.
B. Setup Properti
Setup properti merupakan setup yang difungsikan untuk men-set properti
dari tangki ( nama isi, panjang sensor stick, warna untuk masing-masing jenis
bahan bakar,satuan tinggi, satuan volume dan posisi x dan y gambar tangki pada
tampilan program). Hal ini dilakukan jika Supervisor ingin merubah properti dari
tangki.
Gambar 4.25 Menu Setup Properti
Setup properti sangat jarang untuk dilakukan pengubahan karena jika
dilakukan pengubahan, maka akan mengubah tampilan tangki dari program.
Selain itu pengubahan dilakukan hanya jika akan dilakukan penambahan jumlah
C. Kalibrasi Stick
Kalibrasi sensor stick difungsikan untuk kalibrasi dari sensor karena
terjadi suatu kesalahan pembacaan. Parameter adanya suatu kesalahan pembacaan
adalah dari hasil perbandingan antara pembacaan sensor stick dengan stick
manual yang dicelupkan kedalam tangki. Jika terjadi selisih diantaranya maka
dapat dinyatakan terjadi kesalahan pembacaan stick. Maka hal ini perlu dilakukan
kalibrasi sensor stick.
Dapat terjadinya kesalahan pembacaan pada sensor stick dikarenakan
pelampung yang terdapat pada sensor stick tidak sepenuhnya mengapung,
sehingga hal ini dapat mempengaruhi pembacaan dari sensor stick.
Gambar 4.26 Menu Kalibrasi Stick (Ketinggian)
Pada kalibrasi ini dilakukan perbandingan antara ketinggian maksimum
tangki (tinggi maks sensor) dengan pembacaan saat itu, sehingga hasil
perbandingan ini akan dijadikan sebagai perhitungan konversi dari ketinggian
(cm) menjadi Volume (Liter).
D. Kalibrasi Ketinggian Minyak
Prinsip ini hampir sama dengan kalibrasi sensor stick. Namun
51
antara tinggi saat pembacaan dengan tinggi maksimum tangki (tinggi maksimum
sensor). Namun berdasarkan pembacaan langsung dari sensor stick (tinggi
minyak) dengan pembacaan tinggi minyak dengan cara manual.
Kalibrasi ketinggian minyak dilakukan hanya jika terjadi perbedaan
pembacaan antara stick manual dengan sensor stick dalam tangki.
Gambar 4.27 Menu Kalibrasi Ketinggian Minyak
E. Kalibrasi Volume Tangki
Kalibrasi ini difungsikan untuk volume tangki, jika terjadi selisih
pembacaan antara volume yang terbaca pada program ( hasil perhitungan konversi
ketinggian dengan Volume ) dengan volume yang terbaca secara manual. Untuk
pembacaan volume secara manual pertama diukur ketinggian bahan bakar dengan
menggunakan stick manual kemudian dengan menggunakan tabel yang telah
diterbitkan oleh pihak pembuat Tangki akan dibaca volume dengan ketinggian
saat itu. Dimana tabel tersebut merupakan tabel konversi ketinggian dengan
Gambar 4.28 Menu Kalibrasi Volume
F. Kalibrasi awal
Kalibrasi awal difungsikan untuk kalibrasi dalam perhitungan program
itu sendiri. Dimana jika telah dilakukan kalibrasi ketinggian dan volume maka
perlu dilakukan kalibrasi awal, yang dimaksud awal adalah kalibrasi awal nilai
setelah dilakukan proses kalibrasi. Dimana pada menu tersebut terdapat suatu
field untuk memasukkan nilai tinggi yang terukur secara manual dengan volume
yang terukur ( dari Tabel ) kemudian terdapat field hasil pembacaan tinggi ini
difungsikan untuk hasil perbandingan dalam perhitungan konversi tinggi dengan
liter.
53
G. Penyesuaian Pengisian dan Penyesuaian langsung
Penyesuaian dimaksudkan untuk menyesuaiakan data hasil pembacaan
sensor stick dengan hasil terukur secara manual. Sedang penyesuaian pengisian
dimaksudkan adalah penyesuaian data hasil pembacaan sensor dengan hasil
terukur saat dilakukan pengukuran manual saat tangki diisi bahan bakar oleh truck
tangki, dimana standard volume dari tangki truck adalah 8000 Liter. Jika
dilakukan penyesuaian pengisian maka saat dilakukan pengisian dicatat kondisi
awal volume tangki sebelum pengisian kemudian dilakukan pengisian setelah
pengisian selesai dicatat kembali kondisi akhir setelah pengisian sehingga dengan
selisih antara kondisi akhir dan kondisi awal akan terdapat volume saat pengisian.
Jika menginginkan kondisi sesuai dengan pengisian volume tangki maka klick
tombol penyesuaian pengisian Sedang penyesuaian langsung adalah penyesuaian
langsung sesuai dengan hasil data-data kalibrasi sebelumnya seperti yang telah
54
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a. Desain tampilan program sesuai kebutuhan user atas informasi tentang stok
bahan bakar, volume penerimaan bahan bakar dari mobil tangki, suhu dan
adanya kandungan air dalam tangki, mencegah bahan bakar dalam tangki
habis atau overfill (mendeteksi stok minimum dan maksimum), laporan stok,
pengisian, event, snapshot dan penyusutan yang lengkap, cepat, akurat telah
selesai dirancang. Pembuatan dan perancangan desain program mampu
mencegah terjadinya kesalahan pembacaan manusia.
b. Desain tampilan program yang baru ini dapat mempermudah user dalam
mendapatkan informasi seputar stok bahan bakar, volume penerimaan bahan
bakar dari mobil tangki, suhu dan adanya kandungan air dalam tangki,
mencegah bahan bakar dalam tangki habis atau overfill (mendeteksi stok
minimum dan maksimum), laporan stok, pengisian, event, snapshot dan
penyusutan yang lengkap
c. Desain tampilan program ini dapat menampilkan data valid yang mencakup
informasi – informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan yang
akurat sehingga user dalam hal ini manager bisa lebih cepat mengambil
55
5.2 Saran
Apabila sistem informasi monitoring tangki SPBU ini digunakan pada
SPBU, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
a.Desain tampilan program ini masih bisa dikembangkan lagi untuk menjadi
software
b.Desain tampilan program ini dapat dikembangkan lagi untuk mencakup semua
informasi yang dibutuhkan oleh user sehingga dapat memenuhi kebutuhan
56
Hartono, Jogiyanto, 1999, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi II, Andi Offset, Yogyakarta.
Leman, 1998, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Yuswanto, 2005, Pemrograman Dasar Visual Basic.Net, Prestasi Pustaka
Publisher, Surabaya.
Jogiyanto, H. 1999. Analisis dan Desain. Andi:Yogyakarta.