Metode Uji Penetapan Kadar Air Benih untuk Sertifikasi Benih Pala (Myristica spp.)

•

METODE UJI PENETAPAN KADAR AIR BENIH UNTUK SERTIFIKASI BENIH

F'

ALA

(Myristi'ca

spp.)

I ElqWiiI.J-.j;ll;tjl, F.iil1;;;;.:', Siti Nur

ａｰｲｩｹｾｭＧ［＠

ｾＮＲ＠ StafPengajar Departemen Agronomi dan Eor':ikulturd, FakuHas Pertanian, ｨＬｾｴｩｲｵｴ＠ Pertaman

, Bogor

(Bogor Agri:::ultural Univei5ity), JI. Meranti, Kamrus IPB Darmaga, Bogor 1 ｲＺＶｾｾ［Ｇ［＠ Ｓｨｬ｡ｨｾＳｩｳｶＬＧ｡＠ PS Agronomj dan Hortibltura, :?3

'llenulis korespondensi ';:I:>,-,,"idajati@yahn"l::'o ｾｍ＠

ABS'.fPAK

Penelitian ini dilakukan untuk mer.dapatka.u met.xle penetapan. laAdar air benih yang tepat vntuk benih pala. Penelitian dHaksanakan di -Labo:zto .. il!lli Hmu dan Teknoiogi Benih daa Labcratorium

Kering Leuwikopo, Depariemen Agronomi d<ili Hortikultura, :t\:i0mt Perian:.i.r; lk,6Dr paua bulan Desember 2GB hingga April 2014. Pent,;]t;,,!) terdiri atas 2 pel' ... "baan yanH pt;ilg.,;);;n tlenin

d".lgan metode oven suhu renoail konstan Ie) "C dan metode uven :;uL.u iinggl i.(;:.:.&:;;u ,L;)l-

"c.

PeJ:cobaan ini menggunakau Kancangan Ke',lJrnpok Lengkap ｔｩＮ［ｩＺＢＬ［ＬＬＬ［Ｌｾ＠ lICI(l ｾＧｪ＠ ＺＺＧ［ｾＺＢＵＮＺｩＧＮ＠ ｾＬＡＨｽ｣ｫｬ＠ rancangan faktorial 1 faktot' yaitu lama peng:,;;[jnganbenih ､［ｾ［､Ｎ［＠ •• even, Ｑ｜Ｚ［［｣Ｎ｣ｾ［Ｎ［ＬＬＺＬ＠ ［ｾｩＺＺ［Ｌｫｌ､［｡ｮ＠

secara duplo dengan 6 pedakuan dan 3 ｵｬ｡ｾＮ［［［［Ｌｮ＠ sehingga ter'if2.;'c.: 35 ｾＧ［Ｇ［ＺｌｬｩＮ＠ t r:'·v."!.; 'i.n,tuk

ｓ ｾｴｬＧ｡ｰ＠_"" penoll;'an tm' _0-..11 gkat ka ,1a'j' alT' bent'h paL' ;.:rast·l peu",lt·ti·",,· ,"",' ＺＬＮＱＮＡＬ［ＬＬｾ＠ .. , ;C'"," ＢＧｾＢＧ｣ｲＬＬ［ｾＡＬＬｾ＠

U "h ...:.-.J. ""' ... ＧＭＢＭＢＧＧＧＧＧｾＮＧＧｊ＠ ＢＢｾ＠ .. ".- c." -" t· .... ＺＺＺＧＧＧＧＧＧＮ［ＧｾＧｾＧＧＧＭ

kaciar air benih pall! dapai dibkuk' .• n d,;ng,;lfl ｭｴﾷｾｶ｣ｬＢ＠ .5uhu fI:;;fv\ail \,:;c':,:r;: 1 L'S '\ ＮｩｾＺＺｧｩﾷＬＺＺ＠ j,Un2\

pengeringan 17 jam s:mJ.p;;.1 19 .Iam ｬｩｴｾ｜ＧｃＡ＠ :-netode suhu ting6i ;:;;:1::':1::1 ｾＳＧＺ［＠ S, d","')?,h!: ;:';;::u

pengeringan 4 jam sampai 6 jam..

Kata kllnei: suhu tinggi, Sll!:U rendah, kadar dr, rekalsitrall

PENDAHULUAN

I Pala (Myristica spp.) adalah

ｴｾｮ｡ｭ｡ｮ＠ asli Indonesia yang ben1sal dan

ｂｾｮ､｡＠ dan Muiuku. Tanaman

ini

sudah

rrlenyebar ke daerah-daerah

lain ili

Indonesia, bahkan sudah sampai di Grenada, Amerika Tengah, Asia dan Afrika. Daerah penghasil utama pala di Indonesia adalah Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, NAD, Jawa Barat dan Papua. Tanaman rempah irli sudah dikenal sejak abad ke-16 dan

I

sebagian besar diusahakan olen perkebunan rakyat (98%) dan lainnya (2%) oleh perkebunan besar.Menurut Ditjenbun (2011) tahun 2010 luas areal pertanaman pala di Indonesia adalah 118 345 ha dengan jumlah produksi 15 793 ton biji kering.Volume ekspor paIa Indonesia tahun 2013 mencapai 14 551.91 ton dengan nilai US$ 122 371 672 (Kementan 2013).

I PaIa merupakan komoditas .

ｰｾｮｴｩｮｧ＠

dalam perekonomian nasional

ｫｾｲ･ｮ｡＠

menjadi penyumbang pendapatan utama alltara lain bagi petani di wilayah Timur Indonesia, khususnya di daerah

sentra produksi pala. .f';:;i'a juga sangat potensial dalam pereiconom1cm

:nasional

karena mampu mensu!)Iai 60% hingga 75% kebutuhan pangsa pasar dunia sena mempunyai ban:;rak manfaat baik dalam bentu..1c mentah 3ThUPUtl produk

turunannya. Indonesia ｾｈｅｮｰ｡ｩ＠ saat ini

masih termasuk salah sam negara produsen

dan peng-ekspoT

biji

<ian fuIi

pala terbesar dur.da (Ditjenbun 2012).

. Menurut Hadad et al. (2006)

benih pala ten"asuk .

､｡Ｇｾｭ＠

kelompok

benih rekalsitran. B-enih rek8hitnm yaitu

benih yang tid;:lk dapat disimpan dalam waktu lama, tidak tahan21tau mati jika dis imp an pada suhu dingm, dan tidak tahan disimpan bila kadar airoya ditu..runkan sampai di bawah kadar air kritis. Pada saat :masak fisiologis kadar air benih rekalsitran berkisar antara 50% sampai 70% karena tidak mengalami

maturation drying seperti benih ortodoks .

dirancang untuk mengurangi oksidasi, dr.:k9mposisi atau hilangnya zat yang

mudah

menguap bersamaan dengan

ｰ･ｮｾｵｲ｡ｮｧ｡ｮ＠ kelembapan sebanyak

mungkin (ISTA 2006). Metode yang

paling

umum untuk mengukur kadar

air

benih adalah metode langsung, yaitu benih dikeringkan dalam oven. Penentuan uji kadat air dapat dilakukan dengan 2 metode oven, ｹ｡ｩＧｾＩＮ＠ metode

suhu

rendah 103±2 °C dan metode suhu tinggi 130-133 DC. Kedua metodc ｴ･ｲｳｾ｢ｵｴ＠ dapat digunalam dalam penentuan kadar air (Bonner 1995).

Ptmcntuan kadar air benih dan suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan, karena Iaju ketnunduran benih sangat dipengaruhl oleh kadar air benib. Teknik pengukuran kadrr air yang tepat sangat penting dikembangkan untuk memperoleh metode pengukuran yang baku. Prosedur staq.dar dalam pengukuran kadar air benih dengan metode oven mengenai lam,a pengeringan dan subu oven teiah diatur oleh ISTA, tetapi untuk benih pala belum ditentukan prosedur standar yang

ｴ･ｰｾｴＮ＠

Oleh karen a itu, perlu dilakukan perlgembangan metode pengujian kadar air yang tepat untuk penetapan kadar air yang sesuai pada benili pala. Peneiitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode penetapan kadar air benih yang tepat untitk benih pala.

i

BAHAN DAN METODE

Percobaan akaa dilaksanakm di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Laboratorium Kering Leuwikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Percobaan ini dilakukan pada bulan Desember 2013 hingga April 20 14.

I Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalab benih pala dengan 3 tingkat kadar air dan silica gel. Kadar air tinggi diperoleh dari benih dengan tingkat kemasakan muda, kadar air sedang diperoleh dari benih dengan tingkat kemasakan sedang, dan kadar air

rendah diperoleh dari benih dengan tingkat kemasakan tua. Benih pala yang digunakan bernsal dari 3 tempat yaitu, benih muda berasal dari Cikarawang, benih sedang berasal dari Cemplang dan benih tua berasal dari Wakal. Alat-alat yang digunakan yaitu oven. cawan, deslkator, toples, alat pengiris benih plastlk ukunm 50 x 75 em. jang1ca . sorong dan timbangan digital.

Percobaan 1. Pengaruh lama pengeringan pada metode oven suhu ｲｾｮ､｡ｨ＠ konstan 105°C terbadap basil pengukuran kadar air

Percobaan 1 adalah pengujian suhu rendah 105°C, dengan faktor yaitu lama pengeringan didalam oven yang terdiri atas 3 taraf, yaitu pengeringan selama 15 jam (Ll), 17 jam (L2), 19 jam (L3). Pelaksanaan percobaan ini terdiri

ｾｴ｡ｳ＠

b'llberapa langkah, yaitu

xrlembersillkan a1at dan cawan sebelum

I

dipakai, kemudian menyalakan oven dan mengatur suhunya hingga mencapai 105 °C.Iv1enimbang masing-masing cawall sebelum digunakan (Ml) dengan timbangan digita1.Melakukan pengirisan benih yang sudah dipisahkan dari bagian daging buah dan fuli (selaput ari benih) dbngan alat khusus pengiris henih pala, dan menimbang hasil iris an benih ke dalam cawan (M2).Memasukkan cawan berisi benih tersebut ke dalam oven.Pengeringan dilakukan selama 15, 17, dan 19 jam, setelah selesai cawan dikeluarkan dari oven dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Menimbang cawan beserta isi benih setelah dioven (M3), lalu menghitung persentase kadar air benih.

P'ercobaan 2. Pengaruh lama pbngeringan pada metode oven suhu ti1nggi konstan 130°C tcrhadap basil pengukuran kadar air

Percobaan 2 adalah pengujian suhu tinggi 130°C, dengan faktor yaitu lama pengeringan didalam oven yang terdiri atas 3 taraf, yaitu pengeringan sJlama 2 jam (Ll), 4 jam (L2), 6 jam (rL3). Pelaksanaan percobaan ini terdiri

I .

｡ｾ｡ｳ＠ beberapa langkah, yaitu

ｾ･ｭ｢･ｲｳｩｨｫ｡ｮ＠ alat dan cawall sebelum

dlpakai, kemudian menyalakan oven dan mengatur suhunya hingga mencapai 130 °C.Menimbang masing-masing cawan . sebelum digunakan (Ml) dengan timbangan digital.Melakukan pengirisan benih yang sudah dipisahkan dari bagian ､ｾｧｩｮｧ＠ buah dan futi (selaput ari benih)

dengan alat khusus pengiris benih pala, dan menimbang hasil irisan benih ke datam cawan ＨｾｾＲＩＮｍ･ｭ｡ｳｵｫｫ｡ｮ＠ cawan berisi benih tersebut ke dalam oven.Pengeringan dilakukan selama 2, 4, dan 6 jam, setelah selesai eawan dikeluarkan dari oven dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Menimbang eawan beserta isi benih setelah dioven (M3), lalu menghitung persentase kadar air benih.

Data pengamatan diuji dengan menggunakan uji F. Uji DuncanMultiple

Range Test (DMRT) pada taraf 5% juga

digunakan untuk menganalisis hasil pcngamatan yang berbeda nyata (Gomez dan Gomez 1995).

HASIL DAN PEl\ffiAHASAN

International Seed Testing

Association

(IST A)

Rules (2010)

menyebutkan bahwa dalam pengukuran kadar air, ulltuk bellih-benih yang berukuran besar perlu dihaluskall

(grinding). Benih pala tcnnasuk kategori

benih besar dan mengandung millyak. Penghalusan terhadap benih besar yang mempunyai kandungan minyak tinggi akan menyebabkan terjadinya oksidasi minyak yang berpellgaruh tcrhadap berat benih dan menyebabkan kesalahan dalam penentuan nilai kadar air. Menurut Edi (1993) terdapat altematif metode pengukuran kadar air untuk benih besar benninyak, yaitu dengan eara memo tong atau memecah benih menjadi bagian-bagian kecil. Oleh karena itu untuk pengukuran kadar air benih pala dilakukan pengirisan dengan menggunakan alat pengiris benih yang dibuat khusus sebagai pengembangan metode· uji kadar air benih pala. Pengirisan dilakukan karena dapat memperluas daerah penguapan sehingga akan mempennudah proses penguapan air dibandingkan dengan benih utuh . Ketebalan irisan yang dihasilkan oleh alat ini yaitu antara 0.8 mm sampai 1.2

rom. Benih pala yang digunakan yaitu

muda, sedang dan tua. Pengujian kadar air benin paia pada 3 tingkat kemasakan berbeda dilakukan untuk mengetahui vat'iasi kadar air· pada setiap tingkat ketnasaknn benih pala.

!

ｐ･ｾ｣ｯ｢｡｡ｮ＠

1. Pengaruh lama

pebgeringan pada metode oven suhu

rendah konstan 105 °C terhadap

hasil pengukuran kadar air

Percobaan ini adalah mengukur kadar air benih pala dengan menggunakan oven suhu rendah konstan 10'5 DC. Analisis ragam penganlh lama pehgeringan dalam oven pada suhu 105

Del

t.:::rhadap kadar air benih vala menunjukkan pengamh yang nyata pada

benih {}engan kadar air tinggi, tetapi tidak berpengaruh nyata pada benih dengan kadar air sedang dan rendah. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Menurut hasil penelitian Suyanto (1992) mengenai pengukuran kadar air benih kemiri (Aleurites mollucana Wild.) pada lama pengeringan 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24 jam dengan suhu 105 DC menunjukkan pula bahwa berbagai lama pengeringan menghasilkan kadar air benih yang sarna. Kemiri mempakan tanaman yang benihnya juga termasuk benih rekalsitran dan berukuran besar serta memiliki kandungan minyak yang tinggi.

Tabel 1 Rekapitulasi uji F pengaruh lama pengeringan terhadap beberapa tingkat kadar air benih paia pada suhu 105 DC

Sumber keragaman Lama pengeringan (jam) KK (%) Kadar air (KA)

KA tinggi

*

0.73

KA sedang tn 8.79

KA rendah tn 10.25

* :

berpengaruh nyata pada taraf 5%, tn: tidak berpengaruh nyata pada taraf 5%;

KK: koefisien keragaman.

Hasil uji nilai tengah Duncan's

Multiple Range Test (DMRT) pada

benih dengan tingkat kadar air sedang dah rendah (Tabel 2), menunjukkan

I

bahwa lama pengeringan 15 jam m6nghasilkan kadar air yang tidak berbeda nyata, sedangkan pada benih yang memiliki kadar air tinggi dengan lama pengeringan 17 dan 19 jm menghasilkan kadar air yang nyata lebih tinggi dari

15

jam. Hal tersebut diduga lama pengeringan 15 jam dalam oven suhu rendah konstan belum dapat menguapkan semua air didalam benih

I

pa[a. Berdasarkan data pada Tabel 2 menunjukkan lama pengeringan 17 jam

I

adalah lama pengeringan minimal yang hams dilakukan untuk mengeluarkan seluruh kandungan air yang terdapat didalam benih pala. Kadar air adalah

hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan- teknik atau metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang ulltuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin (1ST A 2006).

tingkat kemasakan 8 bulan mencapai kemasakan 7 bulan mencapai Kadar air kadar air 59.54% dan bobot kering 9.73 ＶＵＮｾＵＥ＠ dan bobot kering 6.84 g.

g, dan benih pala dengan tingkat

I Tabel 2 Nilai tengah pengaruh lama pengeringan terhadap beberapa tingkat Kadar air benih pala pada suhu 105°C

Lot benih Lama pengeringan Gam)

15 17 19

Kadar air benih (%)

Kadar air tinggi 80.99b 82.38a 82.78a

Kadar air sedang 52.27a 48.95a 48.36a

Kadar air rendah 38.01a 40.69a 39.46a

"Angka-angka pada baris yang sama yang diikuti oleh hurufyang sama tidak berbeda nyata pada tarafuji 5% (uji selang berganda Duncan)

Analisis secara statistik pengaruh (Tabel 3). Analisispengaruh lama lama pengeringan terhadap bobot kering pengeringan terhadap bobot kering I benih pala dengan menggunakan uji F benih pala yang memiliki Kadar air menunjukkan hasil bahwa lama tinggi menunjukkan pengaruh sangat pengeringan tidak berpengaruh nyata nyata, Bobot kering tnt untuk terhadap bobot kering pada benih menunjukkan bahwa air sudah keluar dengan Kadar air sedang dan rendah semua dan bobot kering sudah konstan. Tabel 3 Rekapitulasi uji F pengaruh lama pengeringan terhadap bobot kering benih pala

pada suhu 105°C

Sumber keragaman Lama pengeringan Gam) KK (%) Kadar air (KA)

K.A tinggi ** 3.19

K.A sedang tn 8.74

K.A rendah tn 4.01

**: berpengaruh nyata pada taraf 1%, tn: tidak berpengaruh nyata pada taraf5%;

KK: koefisien keragarnan.

Hasil uji nilai tengah Duncan's

Multiple Range Test (DMRT) (Tabel 4)

dilakukan untuk mengetahui perlakuan lama pengeringan yang menimbulkan perbedaan terhadap nilai rata-ratabobot kering benih pada tingkat kadar air benih pala. Pada lama pengeringan 17 dan 19 jam menunjukkan bahwa kandungan air sudah menguap semua.

! Hal ini ditunjukkan oleh hasil Kadar air

yang tidak beda nyata (Tabel 2) dan bobot kering yang sudah konstan (Tabel 4). Pemilihan metode pengukuran Kadar , air yang paling tepat adalah apabila cara I tersebut mampu memberikan nilai Kadar air yang sudah tinggi (Justice 1990).

Menurut Justice dan Bass (2002) bobot kering yang konstan juga dapat digunakan sebagai jaminan bahwa semua air yang ada di dalam benih telah menguap, sehingga bobot kering yang konstan urnum digunakan sebagai metode dasar dalam penentuan Kadar air benih. Hasil uji nilai tengah Duncan's

Multiple Range Test (DMRT) pada

sudah menghasilkan nilai rata-rata kadar dilakukan dengan metode sunu renaan

air

dan bobot kedng yang konstan konstan dengan lama pengeringan 17

ｳ･ｨｾｧｧ｡＠ pengujian kadar air benih pala jam sampai 19 jam.

Tabel 4 Nilai tengah pengaruh lama pengeringan terhadap bobot kering benih pala ___ ｾ･ｮｧ｡ｮ＠ h!berapa tingkat kadar air pada suhu 105°C

Lot benih Lama pengeringan Gam)

15 17 19

Bobot kering benih (g)

Kadar air tinggi 2.06a 1.93ab 1.89b

Kadar air sedang Kadar air rendah

8.56a 13.22a

9.23a 12.57a

9.35a 12.66a

8Angka-angka pada bris yang sarna yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan)

I

Percobaan 2. Pengaruh lama

ｰ･ｮｾ･ｲｩｮｧ｡ｮ＠

pada metode oven suhu tinggi konstan 130°C terhadap hasil pcngukuran kadar air

Percobaan ini adalah mengukur kadar air benih paia dengan me*ggunakan oven suhu tinggi 130°C.

Analisis ragam pengai1.lh lama pengeringan dalam oven pada suhu 130 °C terhadap kadar air benih pala menunjukkan hasil berpengaruh sangat nyata pada semua tingkat kadar air benih pala (Tabel 5).

Taqe15 Rekapitulasi uji F pengaruh iama pengeringan terhadap beberapa tingkat kadar . air benih pala pada suhu 130°C

Sumber keragaman Lama pengeringan KK(%) Kadar air (KA)

KA tinggi K.A sedang KArendah

**

**

**

3.29 1.11 4.01

**:

berpengaruh nyata pada taraf 1 %; KK: koefisien keragaman.

Tabel 6 menunjukkan benih paia pada 3 tingkat kadar air yang diukur

I •

kadar almya secara langsung dalam

I h . . d I

oven su u tmggl engan ama pet:lgeringan 4 dan 6 jam sudah

menghasilkan kadar air tertinggi dan konstan. Selang waktu tersebut dalam metode oven suhu tinggi diduga juga mampu menguapkan air yang ada dalam benih pala.

Tabel 6 Nilai tengah pengaruh lama pengeringan terhadap beberapa_ tingkat kadar air benih pala pada suhu 130°C

Lot benih

Kadar air tinggi Kadar air sedang Kadar air rendah

Lama pengeringan Ganl}

2 4

Kadar air benih (%)

69.00b 82.84a

39.33c 47.89b

30.07b 35.24a

6

82.47a 49.69a

38.15a

'Angka-angka pada baris yang sarna yang diikuti oleh huruf yang sarna tidak berbeda nyata pada tarafuji 5% (uji selang berganda Duncan)

[image:6.521.47.447.14.491.2] [image:6.521.56.439.267.693.2]

Hasil analisis ragam pada Tabel 7 inenunjukan bahwa lama pengeringan berpengaruh nyata pada ｢･ｮｩｾ＠ dengan kadar air tinggi terhadap rata-rata bobot kering benih paIa. Sedangkan pada

benih dengan kadar air sedang dan rendah, lama pengeringan berpengaruh sangat nyata pada terhadap rata-rata bobot kering benih pala.

TabeI7 Rekapitulasi uji F pengaruh lama pengelingan terhadap bobot kering benih pala pada suhu 130°C

Sumber keragaman Lama pengeringan (jam) KK(%) Kadar air (KA)

KA tinggi KAsedang KArendah

*

**

**

15.28 0.78 3.65

I

*: berpengaruh nyata pada taraf 5%, **: berpengaruh nyata pada taraf 1 %; KK: koefisien keragaman

i Menurut hasil pengukuran bobot kering benih pala yang telah dioven pada suhu 130°C (Tabel 8), dapat dilihat bahwa hasil pengukuran bobot kering sudah konstan dengan lama pengeringan

!4

jam dan 6 jam pada benih dengan kadar air tinggi, sedang dan rendah.

!

Data tersebut (Tabel 7 dan Tabel 8), menunjukkan bahwa pengukuran kadar air benih pala dengan metode suhu tinggi konstan 130°C dapat dilakukan dengan lama pengeringan adalah 4 jam sampai 6 jam.

Tabel

8

Nilai tengah pengaruh lama pengeringan terhadap bobot kering benih paia dengan beberapa tingkat kadar air pada suhu 130 uC

Lotbenih Lama pengeringan (jam)

2

4

6

Bobot kering benih (g)

Kadar air tinggi 3.45a 1.93b 1.99b

Kadar air sedang 11.32a 9.72b 9.43c

Kadar air rendah 14.83a 13.67b 13.27b

aAngka-angka pada baris _yang sama yang diikuti oleh hUlJlf yang sarna tidak I berbedanyata pada taraf uji-5% (uji selang berganda Duncan)

I

--I Berdasarkan hasil pengukuran !kadar _ air pada benih pala yang dilakukan dengan 2 percobaan. Percobaan 1 diperoleh hasil bahwa pengukuran kadar air pada suhu rendah

ｾ

［＠ onstan 105°C dapat dilakukan dengan lama pengeringan 17 jam sampai 19 . am. Percobaan 2 menunjukkan hasil

!

[image:7.513.46.453.24.715.2]

•

Tabbl 9 Rekapitulasi uji t persentase kadar air pada suhu 105°C dengan lama pengenngan I 17 jam dan suhu 130°C dengan

lama

pengeringan 4 jam ;

Tingkat kemasakan

Hasil

uji t

ｾｵ､｡＠ Sedang Tua

I

1_

Pr

>

It I 0.4628tn 0.6209tn 0.18381D tn: tidak berpengaruh nyata pada taraf 5%.

HasH uji t pengukuran kadar air ｢･ｮｾ＠ pala pada suhu rendah konstan 1051 °C dengan lama pengeringan 17 jam

dan suhu tinggi konstan 130°C dengan lama pengeringan 4 jam pada 3 tingkat kadar air menunjukkan nilai yang sarna

I ,

(TapeI 9). Berdasarkan data tersebut maka pengukuran kadar air benih pala yadg tepat yaitu menggunakan metode sullu rendah konstan 105°C dengan lama pengeringan 17 jam sampai 19 jam atah metode suhu tinggi konstan 130°C deri.gan lama pengeringan

4

jam sampai 6 jam.

KESIMPULAN

Pengujian kadar air benih pala dapat dilakukan dengan metode suhu rendah konstan 105°C dengan lama pehgeringan 17 jam sampai 19 jam atau metode suhu tinggi konstan 130°C dengan lama pengeringan 4 jam sampai 6 jam.

i

UCAPAN TERIMAKASm

Penelitian

ini

dilaksanakan dari dana Penelitian BOPTN,

IPB.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada ｾ｡ｳｹ｡ｲ｡ｫ｡ｴ＠ IPB yang telah memberikan kesempatan untuk pellelitian dalam rangka pengembangan metode uji benih pala.

1

D1\FTAR PUS TAKA

Bonner FT. :.I995.Measllrement .qnd

Management of Tree Seed

Moisture. Denmark (OK): Danida

Forest Seed Centre.

｛ｂｐｾｂｔｐｈ｝＠ Balai Pengembangan

ｾｵｴｵ＠ Benih Tanaman Pangan dan

Holtikultura.2006. Pedoman Laboratorium Pengujian ｾｵｴｵ＠ Benih Tanaman Pangan dan Hortikutura. Jakarta (10):

Direktorat Jendral Tanaman Pangan. Direktorat Perbenihan. [Ditjenbun] Direktorat Jenderal

Perkebunan. 2011. Statistik Perkebunan Indonesia 2010-2012

Tanaman Rempah. Jakarta (10):

Direktorat Jendral Perkebunan, Kementrian Pertanian.

[Ditjenbun] Direktorat Jendral Perkebunan. 2012. Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Pala

Tahun 2012 . . jakarta (lD):

Direktorat JendraI Perkebunan, Kementrian Pertanian.

Edi T. 1993. Teknik penentuan kadar air benih SllOrea pina1lga, Vatica

sumatrana dan Shorea . selanica.

Bul. Bala; Teknologi

Perbenihan.Balitbanghut, Dephut.

03(134):1-28.

Gomez KA, Gomez AA. 1995. Prosedur

Statistik untuk Penelitian

Pertanian. Sjamsuddin E,

Baharsjah JS, penerjemah. Jakarta (ID): ill Pro Terjemahan dari:

Stati..l:tical Prosedurs for

Agricultural Research.

Hadad ｾＬ＠ Randriani E, Firman C, -Sugandi T. 2006. Budidaya

Tanaman Pala. Sukabumi (ID):

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri.

[ISTA] InternasionaI Seed Testing Association. 2006. International Rules for Seed Testing: Edition

2006. The International Seed

Testing Association. Switzerland

[ISTA] Internasional Seed Testing Association. 2010. International Rules for Seed Testing: Edition

2010. The International Seed

I

· Testing Association. Switzerland

. (CH): 1ST A.

ｊｵｾｴｩ｣･Ｎ＠

1990. The Life of The Green

Plbnt. New York (US): The Me. Millan

Inc.

Justice OL, Bass LN. 2002. Prinsip dan

Praktek Penyimpallan Benih.

Roesli R, penerjemah. Jakarta (lD): PT Raja Grafindo Persada.

Terjemahan dari: Principles and

Practices of Seed Storage.

[Kementan] Kementrian Pertanian.

2013. Ekspor pala per negara tujuan [internet]. [Diunduh 2014

Januari 9]. Tersedia pada:

http://database.deptan.go.idleksim leksporKomoditLasp

Suyanto H. 1992. Cara penentuan kadar

air benih kemiri (Aleurites

ｭｯｬｬｾＧ｣｡ｮ｡＠

Wild.).

Buletin Balai

Teknologi Perbenihan.

PERAGI Perhlmpunan Agronoml

Indonesia

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Pengu'atan Ketahanan Pangan

Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

13 - 14 November 2014

Prodi Agronomi

Pascasarjana

DAFTARISI

$AMBUTAN MENTERI PERTANIAN REPUBUK INDONESIA ...

Iff

I G .•

SAMBUTAN KETUA UMUM PEN URUS PUSAT PERAGL ... VII

I . •

. SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS SEBElAS MARET ... IX

KATA PENGANTAR KETUA PANmA SEMINAR NASIONAL PERAGI ... xii

DAFTAR 151 ... xiv

I

A.IMAKAlAH UTAMA

.1. MAKAlAH UTAMA BMKG ... 1-1

2. MAKAlAH UTAMA PERAGI PUSAT ... 2-1

3. MAKAlAH UTAMA PASCASARJANA UNS ... 3.1

B.IMAKALAH PENUNJANG

1. PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK BUAH DAN PENINGKATAN lIASILKAKAO MELALUl MODIFIKASI PEMA..'II/GKAS.II.N DAN OPTIMASI POPULASI DI KEBUN BERTIPE IKLIM BASAH (AAdi

l'rawoto).

2. DESAIN INDIKATOR KINERJA UTAMA KOMODITAS UNOGULAN ICUBISDALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA SEKTOR PERTANIAN (Achmad Muttnqin t). Alim Setiawan 2» 10 3. PENGARUH BAHAN PENGA WET TERHADAP MUTU PUREE LABU ICUNING (CUCURBITA MOSCHATA)

(Agus Budiyanto Dan Sri Usmiati). 19

4. DISPIAY BEBERAPA V ARIETAS UNGGUL BARU PADI DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT (Agus

ｇｾｗｬｉｉＸＬＮ＠ Priatna Sasmita Dan lams Hasmi). 27

5. PENGARUH PENGGUNAAN .nJMLAH MATA ENTRIS YANG BERBEDAPADA PERBAJIj'YAKAN M'OKA T SECARA SA.'dBUNG CELAH(Agus Sugiyalno Dm A. Hanafiyah) 31

6. ｐｾｏｌｬｆｅｒａｓｉ＠ TUNAS STROBERI SECARA flY VDRO MENOGUNAKAN EKSPLAN BATANG PLANLET

HASIL ICULTUR MERlSTEM(Ahmad SyahrillI\ Siregar). 37

7. PRbDUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDEIAI PADAPENOGUNAAN NUWJRAI!A RlLEYII DAN

BEAUVERlA BA.SSlANA DALAMPENGENOALIAN HAMA(Arlyna B. Pustika, Sri Wahyuni Budiarti, Arif

Anshori, Dan Utomo Bimo Bekti) 44

S. LIGHT EMITTING DIODES (LEDS) SEBAGAI ALTERNATIF Sm.-lBER CAHAYA PADA KULTUR IN

VITRO (Baiq Dina Mariana)... 51

9. KESESUAIAN WAKTIJ BERBUNGA 29 KOMBINASI PADI HIBRIDA (Bayu P. Wibowo, htdrnstuti A.

Rumanti, Dan Satoto)... 56

10. ANAUSIS VEGETASI GULMA PADA TANAM.II.N PADI DI KABUPATEN SLl::MAN 0.1 YOGYAKARTA

(ciansnalia Listyowatit _{Dan Arlyna Burli Pu..c:tikal ) 62}

11. PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT TEB (CAMELUA SINENSIS L (0.) KUNlZE) YANG DIBERI OOSIS FUNGI MIKORIZA. ARBUSICULA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH AKAR (CuC!l Suhennan*),

Wieny H Riz.1cy*) Dan bttan Ratna Oewi*).. 69

12. PENGARUH LAMA PERENDAMAN I.1MBAH SERAT KA YU AREN TERHADAP PERTUMBUHAN SElADA (LACTUCA SATIVA L.) PADA HIDROPONIK SUBSTRAT (Dwi Hmjolm, Hery Widijanto, Asyrifah

Nur Ami Rohmah) 75

n. un

MASA BERIAKUNYA IABEL PADA BENIHJERUK BEBAS PENYAKIT BEROASARKAN

TBRJADINYA INFEKSI ULANGPENYAKIT HLB DAN CTV D! PENANGKAR BENIH MENDUKUNG PENGELOLAANLINGKUNGAN BIOTIK (Dwiastuti, Mutia Em & Sri Widyaningsih) 81 14. PENGARUH INTENSlTAS CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN

16. APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN LIMBAH BIOGAS YANG DIPERKAYA ¥IKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO F4 (PENDEK X IR 78581) DITANAH ULTISOL (&Ii Susilol Dan Hesti ｐｵｪｩｬＧ｜ＧＳｉｩｾ＠ 101 17. ｾｅｍｅｔａａｎ＠ LAHAN PERTANIAN (PADI) BERKELANJUTAN BERBASIS SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI ICABUPATEN BANGKALAN MADURA) (Eko Mumiyanto "l, Fmnan Farid

Muhsoni And Mustika Tripatma.-an) 108

18. KAJIAN SISTEM TANAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI LAHAN KERi'NG

D.L YOGYAKARTA (Eko Srihartanto D311 Sri W!1hyoni Budiarti) 117

19. TElCNIK PEMATAHAN DORMANSI BENIH PADI (ORYZ4 &t11VA) DAN BENIH SAGA (ABRUS

PRECATORIUS) (Elfiani) 121

20. KARAKTERISASI 13 VARIETAS BUAH PAMELO (CURUS GRANDIS OSBECK) HASILKONSERV ASI DI

DATARAN RENDAH (Emi Budiya1i, Umi Nurul T Dan Saknr) 126

21. PENGUJIAN PEMBERIAN BERBAGAl BOKASHI PUPUK KANDANG DAN GA3 TERHADAP PERTIIMBUHAN CABE MERAH (CAPS/CUMANNlI!!M.L) (Emi Sa...-i Ritonga,-l.ulfikri-HlIIlIhap, Jakoni) 133 22. RESPON BENIH APEL BINTANG (CHRYSOPHYLLUM CAINITO L.) PADA BERBAGAI TINGKAT

KEMASAKAN TERHADAP PENYIMPANAN (Elldang Selia Muliawati I), Sukaya I), Kiky Natasya2l) 137

23. ¥ETODE

un

PENETAPAN KADAR AlR BENffi UNTUK SERTlFIKASI BENIH PALA (MYRISTICA SPP.)

(Eny Wid1\iati I, Faiza2, Siti Nur Apriyani) 143

24. AKLIMATISASI BIBIT DUA VARIETAS PISANG (A-fUSA PARADlSlACA LJ DmmAN BEBERAPA MACAM PGPR (PLANI GROWTH PROMOTIMJ RHIZOB..4CTERlA) (Fatatul Muyasaroh, M Ih.."l1Il Dan ... ri

ｾＩ＠ 152

25. PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATIKOSIDA PADA TANA.'vIAN PEGAGAN (CENIELLAASIATICA (1..) URBAN.) (Fauzi, Endang Broto Joyo, Hero Sudrajad) 160 26. KERAGAMAN CENDAWAN ENDOFIT PADI PADA BERBAGAI V ARIETAS DANCARJ\.. DUDIDAYA (filIi

ｆｾ｡ｗ｡ｲ､｡ｮｩｬﾷｄ｡ｮｈ｡ｲｮ､｡ｊＧｬｉｉｉｴＱ＾Ｎ＠ 165

27. PENGUJIA.."I METODE SRI (THE SYSTEM OF RICE INI'ENSIFICATION) PADA BUDIDAYA PADI SAW AH

(OR'YZA S417VA L) DI DESA PADAi'llG MUTUNG KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

(Gunawan Tabranit, Ralunad Hidayar, Nurbaitil) 174

28. ANALISIS NILAI TAMB . .ui SAYUR-ul DATARAN TINGGI DALAM RANGKAMENINGKATKAN

KESEJATERAAN PETANI (NovitaMw:yam I) Lindawati Kartika Ｒｾ＠ 182

29. KAR4.K.TERISTIK PETANI PADA LOKASI PENDAMPING.-ul PIT JAGUNG DI NUSA TENGGARA

rp,WR (Helena Os Siva Dan Y Leki Seran).. 189

30. ｐｾｎｇｇｕｎａａｎ＠ VAR1ErAS UNGGUL DALAM MENDORONG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

JAGUNG DI KABl'PATEN MALAlCA(Yohanf$ LekiSemnl, ｄ｡ｮｈ･ｬ･ｮ｡ｄ｡ｓｩｬｶ｡ｾ＠ 196 31. PlmGARUH MEDIA, HORMON lBA (INDOL.3·BUTYRIC ACID) DAN PUPUK TERHADAP

ph1UCEMBANGAN SEMAI STEK PUCUK JATI UNGGUL (Hendm Hebnanto, Frisca Damayanti Dan Angga

Yudaputra) 201

32. PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM AKIBAT AMELIORASI TANAH MINERAL BERGAMBUT SULFAT MASAM (Hf$ti Pujiwati\ MunifGhularnahdl, Sudinnan Yahya3, Oteng Haridjaja4,

Sandra A. A:D:i).. 206

33. TEKNOLOGI EFISIENSI FEMANFAJ\..TAN AIR TANAM.-ul PADI DI DAERAH ALIR-\N SUNGAI (DAS)

YEH

HO PROVINSI - BALI (I GustiKomq DamArsana) 214

34. PENGEMBANGAN KOMPONEN TEKNOLOGI PEJIlGOLAHAN TANAH PADA LAHAN SUB OPfIMJ\..L uNruK PADl GOGO Qdrus Hasrau, Prayitno, Priatna Sasmia, Widyuntoro) 221 35. DAYA GABUNGDAN HETEROSIS KARAKTER KOMPOSISI GIZIDA...."I lIASIL GALUR JAGUNG MUTAN

UNPAD BERDASARl<A1WNEXTESfER(J. SUpriatnal, H. Martha2, E. S1lI)1Jdj2, Dan D. Ruswandi3•4) 231 36. APLIKASI lSI RUMEN SAPf DAN PUPUK HAYATI PADA TANAMAN PADI SAWAH (ORfZA 84TIVA.

L)YANG RAMAH LINGKUNGAN (Jakoni Dan Ernita) 241

37. ｒｾｓｐｏｎ＠ PERTUMBUHAN DAN PRODUKSJ JAGUNG tvl4NIS (ZEA MA YS L. VAR S4CCHARATA)

TI(RHADAP PEMBERIAN KOMPOS (Lienlje Karnmoy, Joice Supit, Wif$je KumoJontang Dan Jenny

RondoJ1.uwu) 251

38. PENGARUH SAJ\..T APLIKASI TIUCHODERMA SP. TERHADAP PENYAKff ANTRAKNCSE

(COLLElOTRICHUA1 SP.) PADA:< VARlc"TAS TAJ'IAMAN STROBERl (FRAG.4R1A XANANASSADUTCH.)

DI SCREc"N HOUSE (M. E. Dwiasiub) 260

39. MIKORIZA ARBUSKULA DAN KEBERAD.A.AN INANGNYA DAPAT MEMPERBAIKI PERTUMBUHAN KEDELAI ORGANIK (Maya Mclati 1*, Khoerur Roziqin2, Arum Sekar Wulandari) 269 40. UJiI ADAPTASI L . .<\PANG HASIL P?RAKITAN VARIETAS UNGGUL PAD! LOKAL TAHAN RENDAM

DENGAN INTROGRASI GENSUB F (M. Hasmeda\ R. Agus Suwignyol; H. Hamidson\ Z. Panji Negaral; S.

Rapayul) 277

41. PENAMPILAN DUA V ARIETAS KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADL4TUSL.) DI LAHANRA WA LEBAK

TENGAHAN (Muhammad Saleh).. 285

42. RESPON PERTIIMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR TERHADAP PEMBERIAN CENDA WAN MIKORIZA

ａｾｕｓｋｕｌａｒ＠ DI LAl-IAN !(ERING (Muji Rahayu, Amalia T. Sakya Dan Dwi Sulanjari) 289 43. PE/'1INGKATAN PRODUKTIVITAS MELAWI PEMUPUKAN N. P, DAN K YANG EFISIEN PADA

44. PENOOUNAAN V ARIETAS UNGOUL BARUDAN PEMUPUKAN BERlMBAN01'ERl'.ADAP pRbDUKTMTAS PAm SA WAH MUSIM KEMARAUDI DATARANVOLICAN OUNUNG KIDUL (MulJ8di.

ｾｓｲｩ｢｡､｡ｄｴｯＮｄ｡ｮａｲｬｦａｮｳｨｯｲｩＩＮ＠

45. PEtiOARUH PEMBERIAN ABU SEKAM, P DAN K TERHADAP PERlUMBUHAN DAN PRODUICI'IVlTAS

ｾｂｌａｉ＠ HITAM (GLYCINE saM) PADA BUDIDAYA JENUH AIR DI lAHAN PASANG SURUT (Munif GJllWIDlahdi, S1IIIIIari, Ma,a Melati, Dan Hesti P1!jiwati)

46. DOMESTIKASI BERBAGAI AKSESI TANAMAN GANYONG (CANJoU EDULlS KER) ASAL SUMATERA

SELATAN (L.NinikSulistyaningsih Dan Astnti IC.umianingsih)

47. GENERASI PER'fAMA (Fn TRANSFER GEN WAXY (WX) DARI JAGUNG PULUI' KE JAGUNG LOKAL

ｾｏｋｗａｒｉ＠ (Nouke L. Mawikenr. Amelia S. SarungaIlo\ Imam Widodol, Vera Mangalol,Di,ah A.

ｬ

ｷｯｾ＠ .

48. P GARUH BERBAGAI SISTEM TANAM DAN PEMUPUICAN N, P DAN K TERHADAP PE lUMBUHANDAN RASIL PADI (NlIIWUbm Agustianil, Oagad R Pmtiwil, S. AbduJrachmanl, I. SyarifiJ. I) 49. ｅｾｋＮｔｉｖｲｉＧａｓ＠ EKSTRAK BIn JARAIC PAGAR DALAM MENGENDALIICAN lUNGAU ERIOPHYIDAE

(A<J:ARI) PADA T ANAMAN JERUK (Otto EncIarIo)

50. ICAJJIAN KONSEIII'TRASI CPPU TERHADAP PERlUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER

BIBIT BUl--BIL TANAMAN PORANG CtUlORPHOPHALLUS ONCHOPHYUT1C"o (Ramdan Hidayatl)

D·arwa+C;.,; .... "a.1loanoianA . D_1.L_ .2),. v U J ,

ｾｾＮ＠ yunmg NlAlUI,awati -) ...

51. pElflGKAlIAN TEKNOLOGI FEROMON SEKS PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN

52.

ｾｾｾｳｾｾｰｦｯｾｾ｢ｾｴｬａｙａ＠

RIDROPONiK's'ISTEM KARPEl' (ReIna BaruIri'-'; Ami-.+,.;I) 1:...10_

S6Muliawatil), _{ｈ｡ｮｳｧｯｲｯｓ｡｢､ｯｾ＠} 11- ｉＢｾ＠ ＧｾＢＢＢＧＵ＠

53. PO'i'ENsI PENGEMBANGA..'1 PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI BIn (I'RUE SEED OF S*-OTlI'SS) SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF MENGANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM (Retno

Pangestu1i)

54. SER.&.NGAN ILAJv1A BOLENG CYLAS FORMICARIUSPADA PERTANAMAN UBUALAR DI KARANGANY AR (RetnoWijayanti Dan RelnaBandriyatiAmiputri)

55. MEN-GENAL AJlCHOMANES DIFFORMIS (BWME) ENGL.:TAt'lAMAN EKSOTIS BERPOTENSIOBAT (Rek Ramdan Rivai"', Fitri Fatma Wardani, Ri2moon Nurul Zulkarru.en)

56. S-rqDI PENYELEMATAN EMBRIO KACANG MERAH (JIIGM4 ANGULAR/S (WILLD.) OHWI & H.

ｾｾｾｉｩｊＩ＠ ｓｾＮＮｊＱＮｐ｟ｾＮＡｎ＠ VITRO (Reza Ramdan Rivai) ...

57 PERaA.'lYAK..&.N PISANO TALAS C/vfUSA PARADJSIACA V AR SA.PIENTUM L.) SECARA IN

. ｖＱｔｫｏｍｅｎｇｇｕｎａｋａＮｾ＠ SITOIQNIN DAN SUBKULTIJR BERUlANG (Rodinah1", Jamzmi Hadie\

Chalimabm Nisa1 _{Dan Nofia Hardarnni}1)

58. PEMANFAATAN PUPUK KANDANG DA.1i MIKORIZA UNTUK MENINGICA.'IXAN PERlUMBUHAN DAN HASILTANAMAN JAHE (SlI!IlaMlIdi1'"), Purwanto2), Dhimas Taufika ｐｵｴｲ｡ｾ＠

59. APIi.IKASI KOMPOS PUPUK KANDANG A YAM SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TA.1oTAM BEBERAPA KL0N SETEK TEH (CA.W:LUA SINENSIS L.(O). KUNIZE) DI DATARAN RENDAH (Santi Rosniawaty, Intan ｒｾ＠ Dfti Anjarsari Dan Rija SudiIja)

60. EVAWASI GALUR TOMAT TRb.NSGENIK PARTENOKARPI DI FASILITAS

un

TERBATAS (Saptowo J.Patdal, R Pumamaningsih, E.G.Lestarl, SI8lllet).. .... .

61. y..AJIAN GA; DAN FOSFOR TERHADAP PERlUMBUHAN ｄａＮｾ＠ HASIL BENIH ICEDELAI HITAM PADA

ICONDISlKEKURANGAN AIR t"Setyastuti PUf\\'anti)

62. ANl\USIS PERBANDINGA.'l EFEJcrIVITAS RANTAl PASOK KOMODITAS SAYURAN DATARAN TINeGI UNGGULA.1i DI KABUPATEt.'1 GARUT, JA WA BJI.RAT (Sihni Tsurayya Ｑｾ＠

AnPni

Sukmawati 2')

63. ｐｾＱｕｍｂｕｈａｎ＠ DAN HASIL VUB PADI SA WAH PADA KA W ASA..'1 ENDEMIWBC DI SENTRA PADI

KABUPATEN KUDUS (Sodiq Jauhari Dan HairiI. Anwar)

64. IDENrlFlKASI KERAGAMAN GENETIK COELOGYNE SPP BERDASARKAN MARKER MOLEIClJLER

WD (RANIJOMAMPUFJED POLYMORPHIC DNA) (Sri Hm1lIti2, N8Ildari}1Ih3, Ahmad YunllS4, Djati Waluyo

D.',Paroono',

Linayanti "')

65. POTENSI UBUALAR SEBAGAI SUA1BER HIJAUAN PAKAN TEIC'IAK (Sri Umi Leslaril) Dan Riel] Indri

ｈｾＱＱ＠

5(' \mILABORATORIUM Ef'EKTIFITAS ｃｾ＠ SOLID (DRY ICE) TERHADAP SlTOPHILUS ORI'ZAE L. DAN

'i'RJBOIJUM CASTANEUM HERBST. PADA BERAS DALAM KEMASA.1i PLASTIK (Sri Widadi""),

ｓﾷｵ｢ｾｹ｡ＮＮＢ＠ Dan Yv. PaIdjo Notosandjojo)

67. DAYA TOKSISITAS CO2 SOLID (DRY ICE) TERHADAP srrOPJULUS ORIZAE L. DAN TRIBOLlUM

CASrANEUMHERBST. PADA BERAS DALAM KEMASAN PLASTIIC (Subagiya"''l, Sri Wi.dadi"*), Dan Yv.

parcljo Notosandjc:.jo)

68. PUPUJ{ BIOSULFO UNTUK KEDELAI DI TANAH ALFISOL (Sudadi, Hay Widijanto, Raina TIwi Pmni1asari,

Smriamo Dan Sumani) ...

. 69. ICAJIAN JENIS TANAH DAN NAUNGAN TERHADAP HASIL DAN PENENTUAN MUTUEKSTRAK SA¥sIWI'O (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) (Sudanni, Agustina Inlan Niken Tan)

70. EqISTENSI PRANOTO MONGSO SEBAGAI DASAR STRATEGI BUDIDAYATANAMAN PADA MASA PERUBAHAN na.IM (Sumani, KomaIiah, Noorhadi, Retna Bandriyati A)

71. TRANSfORMASI LAHAN SAWAH MENJADI KEBUN CAMPURAN ANTISIPASIDALAM MENGHADAPI PERUBAHAN na.IM PADA USAHATANI KONSERVASI DISUB DAS HULU KALlGARANG (Sumarsono,

304

315

321

328

335

340

348

356

362

370

371

374

380

385

392

399

402

403

412

420

427

433

439

448

456

466

72. KERAGAMANTUMBUHAN BERBUNGA DI AGROEKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI

LAy ANAN EKOLOGI (Supriyadi).... 486

73. PEMANFAATAN PUPUK HA YATI TERHADAP PERnJMBUHAN DAN HASILCABAI DI LAHAN SAWAH

mIGASI (Supriyo., A Dan S. Minarsih) 492

74. INvENrARISASI MAMA LENGKENG DAN un PENGENDALIAN HAYATI DmmAN INSEKTlSIDA·

NABATI MIMBA (S. Wmyantini Dan O. Endarto) 498

75. PENGGUNAAN NAFI'ALEN ACETIC ACID (NAA) DAN BENZIL AMINO PURINBAP) PADA MULTIPUKASI TUNAS BUI DUKU SECARA INJIlTRO(Susilawatil" Renih Hayatil Dan ｍｵｮ｡ｮ､｡ｲｾＮＮＮＮＮＮ＠ 511 76. PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH SUMBERPADI (Su1aIdi, SlIljiman. Maluugono

K9barsih. M.FIliri. Suradal Dan Evi Pl!iiastuti)... 518

77. SERAPAN UNSUR HARA MAKRO MUSIM TJI..NAM UMA DAN ENAM PADATANAMAN KEDELAI DAN KACANG TANAH TERHADAP RESIDU PUPUK ZA (Sutrisno, Andy WijlllUlIko, Dan Henny Kuntyasluti) 532 78. PERWMBUHAN DAN PRODUKSI UBI KAYU DENGAN BERBA.GAl UKURAN STEK (Suwartol_{*, Nurul}

Idmmaidal, MunifGhulamahdil, Angga Waluya2, Dan Enuna Fajar ａｹｵｾ＠ 542

79. IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DEHGAN ALBIZlA. DI JAWA BARAT DEHGAN METODE GGE BIPLOT (Syafi'iM,B.Waluyo,A.T.

Makkulawu,E. Suryadi, Y.Yuwariah,l)an D.Ruswandi) 550

80. KEMUNDURAN VIABILITAS BENIH KEDELAI AKmAT PENGUSANGAN CEPAT MENGGUNAKAN ALAT IPB 77-1 MM DAN PEID1MPA,'lAN ALAMI (Syarifa Mustika, M Ra.'unad Suhnrtanto Dan Abdul Qadir) 557 81. KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN BASIL KEDElAI MELAWI PERBAlKAN LlNGKUNGAN ABIafIK

PADA TANAH ULllSOL (I'atik Raisawati, Em Susilo Dan Parwito) 565

82. PERiLAKU PETANI PADI DALAM PENGGUNAAN PUPUK KIMlA (Tmjung M3l)' PrihIanti) 572 83. PENGKAJIAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI DALAM MENGHADAPIPERUBAHAN IKLIM DI LABAN

RA

WA LEBAKSUMATERA SELATAN (Waluyo) 580

84. RESPON TANAMAN JAGUNG TERHADAP KOMBINASI OOSIS DAN BAHAN BIOCHAR PADA TANA!f

TERDEGRADASI (Widowati, Asnab, Astutik) 588

85. ANALISIS POTEHSI WAKTU TANAM PADI SAWAH TADAH HUJAN D • .o\NICA1TANNYA DENGAN DAMPAK ENSO (EL NIfilo SOUTHERN OSCILLATION) DAN IOD(INDJAN OCEAN DIPOLE) DI WlLA YAH

SENTRA PADI JAWA BARAT (Y. Apriyana1loan E. TILQoni2) 596

86. PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DALAM MENDORONG PENINGKATAN PRODUKTNITAS JAGUNG DI KABUPATEN MALAKA (Yohanes Leki Serml , Dan Helena Da ｓｩｬｶ｡ｾ＠ 604 87. SfABILITAS HASIL VARIETAS KEDELAI BERDAYA HASIL TINGGI DI PAPUA BARA:f (Yohanis Amos

Muslamul _{,Nouke L. Mawikerel, Yan Renwarin\ Agustinus} ｗ｡ｲ｢｡｡ｬｾ＠ ₆₀₉

88. PENGUJlAN PEMBERlAN BERBAGAI BOKASHI PUPUK KANDANG DAN GA3 TE1UIADAP PERnJMBUl-lAN CABE MER-UI ( CAPS/CUM ANNUUM .L) (Zulfikri H81lIhap, Emi Sari Ritonga, Jakoni) 617

C .. WKALAH POSTER

1. SAKARIFIKASI TAPIOKA DENGAN MIKROBA TERSERSELEKSI BAKTERI PENGHASIL AMlLASE

Ｈｾｵｳ＠ Budiyanto )... 623

2. PERTUMBUHAN BmIT KELAPA SAWIT D! PRE NURSERY MELAWI PEMANFAATA."! LIMBAH SEBAGAI MEDIA TANAM DEHGAN SISTEM SlNGLESTAGE (Alunad Rodian Habibi Nasution) 623 3. PENGARUH SAAT PANGKAS DA.."'l SAAT PANEN TERHADAP KUALITASKIMIA BUAH 4 AKSES!

ANGGUR (BS 8, BS 21, BS 63 DA."! BS SO) (Anis Andrini ) 624 4. PENGARUl-1 MACAM DAN TAKARAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN ADAS

(FOENICULUMVULGARE MITl.) (AliefRaidunad Dan Budi Dannawan) 624

5. LiGHT EMI1T1NG DIODES (LEDS) SF::BAGAI ALTERNATIVE SUMBER CAHAYA PADA KULnJR IN

VITRO (Baiq Dina Mariana, Msc) 625

6. E;VAWASI PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN TlGA AKSESI LENGKENG DATARAN RENDAH

ＨｾＩｂｵｹｵｮｧ＠ AI Fanshuri, 2)y c;mi, Dan 3) Emi Budiyati) 625

7. PEMANFAATAN MERKAH SSR DALM1 IDENTIFlKASI ｔａＮｬ｜ｔａｬｶｬｾ＠ ZIGOTlK F! JERlJK ('lC.Mar1lIsari,

2)H. ArisahDan 3lH. M. Yusuf) 626

8. PERWMBUHAN DAN HASIL KEDElAl DENGAN PEMBEPlAN MUCORIZA DAN KOMPOS TANDAN

ｾｏｓｏｎｏ＠ KELAPA SA WIT PlillA WAKTU TANAM YANG BERBEDA (Chairari Hanlin!) 626

9. ｾｐｌｬｋａｓｉ＠ PENGGUNAAN PUPUKORGANJK CAIR BERBARAN LIMBAH BIOOAS YANG DIPERKAYA

MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTIJMBTJHAN DAN HASIL PADI GOGO F4 (pERSILANGAN PENDEK X IR 78581) DI TANAH ULTlSOL (Edi Susilo) 627 10. KAHAN SrSTEM TA.NAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTNITAS JAGUNO DI LAHAt" KER.TNG

D.l

YOGYAKARTA e'Eko Sriharfanto Dan2lsri Wshyuni Budiarti) 627

11. PENGARUH PUPUK UREA TERP.ADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATUCOKSIDA PADA TANAMAN PEGAGAN (CENIELLAASI.4.TICA (L) URBAN) CJFauzi, 2)Endang Broto Joyo, ｾ･ｲｵ＠ Sudrajad) 628

12.I¥ORA SPP. DI KEBUN RAYA BOGOR DAN POTENSINYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL (Frisca

gamayantl) '628

13. ｾｅｎｇａｒｕｈ＠ BERBAGAI PEMUPUKAN TERHADAP PERnJMBUHAN DAN HASIL PAD! PADA KOl'l'DISI I1CLIM EKSTRIM (Gagad Restu Praliwi, SarIan Abdulrachman. Razakumiab.) '629 14. KARAKTERISTIK PETANI PADA LOKASI PENDAMPINGAN PIT JAGUNG DI NUSA TENGGARA

15. PEMBmITAN PURWOCENG (PIMPlNELLA PRUATJAN MOLK) DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM (Hero Sudn!iad, Suharto, FIIUZi)

16. SmDI EI'NOBOTANI SAYURAN LOKAL KHAS RAWADI PASAR MARTAPURA KALIMATAN SElATAN (Hilda Susanti)

17. PERWMBtJHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GALUR TANAMAN TOMAT (LYCOPERS/CON

p.scuiENruM

MILL.) Dl LAHAN DATARAN RENDAH IKLlM BASAH BALI (Ida Bagus Aribawa Dan I

Ketut .!(ariada)

18. VALIDASI WAKTIJ TANAM REKOMENDASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU

PADA TANAMAN PADl MUSIM TANAM III DI KECAMATAN TABANAN, TABANAN BALI (Ida Bagns

ａｲｩ｢｡ｾＩ＠

19. PENQEMBANGAN PADl PADA 3 SENfRAL PRODUKSI DI SUlAWESI UTARA MENGGUNAKAN

MODEL SIMULASI SHIERARY RICE VERSI 1.1 DENGAN BERBAGAI SCENARIO PEMUPUKAN

NITROGEN (Johannes E.x. Rogi 1), Semuel D RlL-rtunuwn2), Christian TUCW1lIII3), Jeffiy De

£iatill) ...

20. INTRODUKSI VARlEI'AS UNGGUL BARU KEDElAI UNTUK MENDUKUNG PROGRAM

PENINGKATAN PRODUK."TIVITAS MENUJU SWASEMBADA KEDELAI Dl JAWA TEi-.fGAH (I)Joko

Pramdno, 2)Ekaningy1a.s K. Dan 3)Anggi Sahru Romdon)

21. PENAMPJLAN DUA VARIEfAS KACANG HUAU (PHASEOLUS RADIATESL) DI LAHAN RAWA LEBAK

TENGAHAi'l1 (Muhmnmad Saleh)

22. PE'!GARUH SAAT APLIKASl TRlCHODERMA SP. TERHADAP PENYAKITANTRAKNOSE

(COLLETOTRICHUM gP.) PADA 2 V ARIETAS TANAMANSTROBERI (FRAGARlA. X AN4NASSA DUTCH.) DI SCREEN HOUSE (M. E. Dwiastuti)

23. PERTuMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI Dl LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT

MASfJ\1 (I)Muhammad Saleh, 2)Koesrim, 3lMuhammad Alwi Dan 4)Eddy William)

24. PE..Ml\NFAATA..'Il MULSA DAN TANAMAN TUM PANG SARI DAlAM UPA YA PENGURANGAN EMISI

GRK PADA BUDIDAYA TANAMA.'Il JERUK KEPROK PULUNG Dl DATARAl'T TINGGI C)Oka Ardiana

Banaty, 2ly emU Dan 3)000 Endarto)

25. PENGEARUH PEMBERIA.'Il AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR e)Ratri Tri

Hapskdan2)I Made Mejaya)

26. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LARAN PASANG SURUT DENGAN PEMBERlAN

KAPUR DAN PENGGUNAAN V ARIETAS YANG ADAPfIF (Rina D Ningsih Dan Aidi Noor)

27. MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK KIML<\ HINGGA 5CJ1Al DENGAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK

PAD{\. PADI UNGGUL DI LABAN PASANG SURUT

e'Rina

D Ningsih, ｾｋｨ｡ｩｲ｡ｴｵｮ＠ Nsfisah Dan 3)Aidi

Noor) ... ..

28. ｐｅｗＮＮａｎｆａａｔａＡｾ＠ PUPUK KANDANG DA.'I\I MIKORlZA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN

DAN

HASIL TANAMAN JAHE(Samanlmdil"l, Purwanto2),DhlmasTanfika ｐｵｩｲ｡Ｓｾ＠

29. PENlNGKATAN PENDAPATA.'I\j MELAWI USAHA TANI BAWANG MERAH DAN CABAl DI KALIMANTAN SELATAN (Rismarini Zuraida) ...

30. PCN?KAJLW V AFlEfAS PADI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK DAN DEEPING ZN PADA LAHAN

S AWAH T ADAR HD JAN GUhruNG KIDUL (S:njiman, Mulyadi Dan Eko ｓｾｴｯＩ＠

31 REKAYASA PENGENDALLl\J'\T TIKUS DAN KERAGAA.N VARIETAS lJNGGUL BARU PADI PADA I AllAN SA WAH IRIGASI ENDEMIC TlKUS e)SaIjiman Dan 'lEvy Pujiastuti) ...

,. ｐｾｅｉＧａｐａｎ＠ UMUR PANEN KACANG TA.l\)AH MENGGUNAKAN METODE AKUMULASI SATlJAN P

\Nks

BERDASARKAN TINGKAT K.EMATANGANPOLONG (Sasmoyo A,1i Nngr(lhol), Yoga Setiawan

ｓＺｮｴｾｯ＠ Z), Heni PUInamawaJi3J, Yudiwanli W.E Kusurno 3)

:j] [dSPON ｐｅｍｂｅｒｌｾｎ＠ P'JPUK ORGA.."IK DAN ;\illLSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

T\NAMAN BUNCl!:) (PHASEOLUS VULGARES L) ClSiti Muflikha, 2)Kaswan Bada:ni, ::JCatur Wasonowat)

ｾＢＮ＠ ｌｾｒｔｌｊｍｂｕｈａｎ＠ DAN HASIL VUB PAD! SAWAH PADA KAWASAN ENDEMIC WEC DI SENTRA PAD! KABUPATEN KUDUS (Ilsodiq Jauhari Dan 2lJiairilA.'lwar)

35. P;l.OSPEK PENGEMB.A..NGAN DAN INOV ASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN JAI-:lE UNTUK MENDUKUNG fNDUSTRl JAMU (Sri Sudarwali)

36. AiliAL1SIS RESIKO KEKERINGA..'T DENGAN MENGGUNAKAN DECISION NETWORK DI SENTRA

PP..ODUKSI PADI JAWA BARAT C)Suciantini, 2,) Agus Buono Dan 3)Rizaldi BCo('T)

37. I'ENOARUH ABU VULKANIK GUNUNG KELUD TERHADAP PERTUMB\.IHAN TANAMAN JAGUNG DI TAN/ill ALFISOL (Suntoro, He!)' Widijanto, Sudadi)

38. SK.RINING PLASMA NUTFAH PADI TERHADAP KERACUNAN FE e>rrias Sita..ooesmi, 2l,Nafisah, Dan 3)Yudhisfua Nugraha)

39. KERAGAAN DAN KERAGAMAN KARl\KTER AGRONOMIS 62 AKSESI PLASMA NUfFAH UBI JALAR (Ilwiwit Rahajeng Dan 2,)St A. Rahayuningsih)

D. RUMUSAN SEMNAS PERAGI

ｾｯ＠

630

ＶｾＱ＠

631

632

632

633

ｾＮ＠

633

634

634

635

635

636

636

637

637

638

638

639

639

640

640

641

641