• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PEMANGKASAN OVAL SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PEMANGKASAN OVAL SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PEMANGKASAN OVAL

SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA

KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1

LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Tata Rias

Oleh :

KATARINA BR SIPANGKAR NIM. 5123344015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Katarina br Sipangkar (5123344015). Analisis Tingkat Kemampuan Pemangkasan Oval Siswa Kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Program Studi Pendidikan Tata Rias, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemangkasan dasar oval siswa kelas XI program keahlian tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu, Tingkat kemampuan pemangkasan oval siswa kelas XI program keahlian tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam sebanyak 34 orang, pengambilan sampel dalam penelitian adalah 34 orang.

(6)

iv

(7)
(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Prosedur Pemangkasan Dasar Oval... 31

2. Kisi-kisi Pengetahuan Pemangkasan Dasar Oval ... 42

3. Kisi-kisi Pengamatan Hasil Pemangkasan Dasar oval ... 43

4. Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan Pemangkasan Dasar Oval ... 56

5. Tingkat Kecenderungan Data Pengetahuan Pemangkasan Dasar Oval ... 57

6. Ketepatan dan Keterampilan dalam Memparting Rambut ... 58

7. Ketepatan Pengambilan Section ... 59

8. Ketepatan Memegang Gunting... 60

9. Kerapian dan Keseimbangan Hasil Pemangkasan Rambut... 61

10. Kesesuaian Hasil Pangkas Dasar Oval dengan Desain ... 62

11. Ketepatan Waktu Memegang Gunting ... 63

12. Rata-rata Tingkat Kemampuan Pemangkasan Dasar Oval ... 64

(9)
(10)

viii

28. Conditioner 28

29. Hair tonic 28

30. Parting Kanan, Belakang, dan Kiri 29

31. Pola Garis Pangkas Tanpa Pengangkatan 29

32. Sisi Depan Untuk Membuat Garis Pola V 29

33. Sisi Kedua Bagian Belakang 30

34 Bagian Sisi Kiri, Belakang dan Kanan 30

(11)

vii

5. Perhitungan Validitas Tes Pengetahuan Pemangkasan Dasar Oval ... 110

6. Perhitungan Reabilitas Tes Pengetahuan Pemangkasan Dasar Oval ... 113

7. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Pemangkasan Dasar Oval 115

8. Tes Pengetahuan Pemangkasan Dasar Oval ... 117

9. Deskripsi Data Penelitian ... 119

10. Data Hasil Pengamatan ... 121

11. Perhitungan Rata-Rata Hasil Pengamatan ... 123

12. Perhitungan Rata-Rata Hasil Praktik Pemangkasan Dasar Oval Siswa ... 124

13. Rekapitulasi Data Hasil Pemangkasan ... 125

14. Perhitungan Uji Kesepakatan Pengamat Pda Pemangkasan Dasar Oval ... 126

15. Rata-Rata Penilaian Pada Setiap Indikator ... 129

16. Nilai Rata-Rata Perindikator ... 130

17. Rekapitulasi Penilaian Hasil Praktik Dari Tiga Pengamat ... 131

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri. Menurut UU No.20

tahun 2003 pengertian pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan secara

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, membangun kepribadian, pengendalian diri,

kecerdasan, ahlat mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Dalam rangka pengembangan potensi diri peserta didik, pendidikan di

Indonesia dilaksanakan melalui pendidikan formal, informal dan non formal.

Salah satu pendidikan formal untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM)

adalah sekolah menengah kejuruan (SMK).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidian kejuruan sebagai lanjutan

dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar

yang diakui sama/setara SMP/MTs. Sekolah Menengah Kejuruan memiliki tujuan

untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

(13)

2

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

beradapan dunia.

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal yang memberikan bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap

mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak

menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan tinggi yang sesuai dengan

bidangnya. SMK Negeri 1 Lubuk Pakam salah satu lembaga formal yang

memiliki Visi dan Misi, adapun Visi SMK Negeri 1 Lubuk Pakam : terwujudnya

lembaga diklat yang menghasilkan tamatan yang terampil, mandiri, memiliki etas

kerja yang tinggi, berbudi pekerti yang baik dalam menyongsong era otonomi

daerah dan era global. Selanjutnya dengan Misi: berkomitmen untuk

menghasilkan tamatan melalui upaya-upaya penyempurnaan organisasi dan

manajemen sekolah, meningkatkan kualitas tenaga kependidikan,mengembangkan

kurikulum, meningkatkan sarana dan prasarana sekolah, meningkatkan pembinaan

kesiswaan, meningkatkan peran serta komite sekolah, meningkatkan sosialisasi

program, membenahi system pembelajaran dengan pendekatan CBT, melakukan

pembelajaran di sekolah dan dunia usaha/ industry, menumbuhkan pribadi yang

taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjadikan siswa yang berpikir cerdas

dalam teknologi, kreatif dan berwawasan lingkungan, menciptakan lingkungan

yang bersih, sehat dan asri, memberdayakan sampah menjadi komoditas

lingkungan hijau, subur, sejuk dan menyenangkan. SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

memiliki banyak program mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya

(14)

3

setiap mata pelajaran karena setiap mata pelajaran mempunyai hubungan dan

keterkaitan dengan mata pelajaran yang lain.

Salah satu program studi keahlian yang ada disekolah ini adalah Tata

Kecantikan. Bidang Keahlian Tata Kecantikan mengembangkan dua program

keahlian yaitu program keahlian Tata Kecantikan Rambut dan Tata Kecantikan

Kulit. Salah satu mata pelajaran yang ada pada tata kecantikan rambut pada siswa

kelas XI adalah pemangkasan rambut dasar. Pemangkasan rambut dasar dapat

dibagi menjadi beberapa pola pemangkasan, salah satunya adalah pemangkasan

dasar oval. Pemangkasan dasar oval merupakan pemangkasan rambut yang

menghasilkan pemangkasan pada bagian depan dan samping tampak lebih pendek

dari bagian belakang. Program tata kecantikan rambut untuk kelas XI di SMK 1

Lubuk Pakam mengharapkan agar siswa berkopetensi mengenali, memilih,

menggunakan alat-alat pemangkasan dan melakukan pemangkasan dasar oval.

Sesuai dengan tujuan diatas maka melalui mata pelajaran ini siswa diharapkan

menguasai pemangkasan rambut dasar oval dengan baik secara teori maupun

praktiknya agar dapat bersaing dalam penerapan ilmu yang diperoleh sesuai

dengan dilapangan kerja. Fenomena yang senantiasa menjadi masalah pendidikan

adalah adanya hasil-hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa mutu

pendidikan di Indonesia masih rendah bahkan ada yang mengungkapkan bahwa

sistem pembelajaran Indonesia kurang efektif.

Sementara itu, masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan

pendidikan adalah masih rendahnya kompetensi lulusan, sehingga kurang mampu

(15)

4

keadaan tersebut antara lain kualitas tenaga (guru), metode pembelajaran, materi

yang diajarkan, faktor dari dalam diri siswa, serta prasarana penunjang lainnya

dan juga pemanfaatan teknologi informasi. Namun kenyataannya, kemampuan

pemangkasan dasar oval siswa kelas XI program keahlian tata kecantikan rambut

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih kurang sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Robbins (2007), kemampuan (ability) adalah kapasitas individu

untuk melakukan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dalam melakukan

pemangkasan dasar oval diperlukan kemampuan dan keterampilan dalam

penggunaan alat dan bahan serta memahami langkah-langkah pengerjaan setiap

pemangkasan yang ingin dilakukan. Namun kenyataannya masih banyak siswa

yang belum mampu menghasilkan pemangkasan dasar oval. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan penulis dengan siswa, siswa masih kesulitan dalam

melakukan langkah kerja pemangkasan dasar oval. Siswa masih kurang mampu

untuk membedakan pola-pola pemangkasan. Siswa sering sekali menarik bagian

depan/samping rambut ke arah belakang sehingga pemangkasan yang dihasilkan

menjadi solid bahkan terkadang rambut bagian depan/samping menjadi lebih

panjang dari rambut bagian belakang.

Dari hasil observasi yang dilakukan penulis disekolah SMK Negeri 1

Lubuk Pakam dengan guru mata pelajaran yaitu ibu Finni br Pandia, S.Pd pada

tanggal 29 Maret 2016 mengatakan bahwa perolehan nilai hasil pemangkasan

dasar oval Kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut Tahun

Pembelajaran 2015/2016 semester Ganjil masih kurang memuaskan dikarenakan

(16)

5

Ketentuan yang ada pada SMK Negeri 1 Lubuk Pakam bahwa Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran pemangkasan dasar oval adalah

7,5. Hasil observasi yang telah di lakukan diperoleh bahwa dari 34 siswa yang

ujian pemangkasan dasar oval 16 orang ( 47,05% ) yang mendapat nilai KKM

dan 18 orang (52,94%) yang dibawah KKM.

Selanjunya melalui wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi

mengatakan bahwa siswa belum mampu menggunakan gunting dengan baik,

siswa masih salah memanfaatkan alat dan bahan yang ada, siswa masih saja

meletakkan gunting ketika ingin mengambil section selanjutnya, siswa sering

melakuan kesalahan dalam membuat pola pemangkasan, garis linner yang dibuat

berbentuk terlalu runcing sehingga bentuk pemangkasan yang dihasilkan menjadi

segi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk

menghasilkan pemangkasan dasar oval, diperlukan kemampuan siswa baik dari

segi ranah kognitif, ranah afektif maupun ranah psikomotor.

Dari latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang: “ Analisis Tingkat Kemampuan Pemangkasan Oval Siswa

Kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam”

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan terdahulu,

(17)

6

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang Pemangkasan Dasar Oval yang

diajarkan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

2. Kurangnya kemampuan siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dalam

melakuan Pemangkasan Dasar Oval

3. Kurangnya kemampuan cara memegang gunting, siswa terkadang

meletakkan gunting diatas meja pada saat melakukan pemangkasan

4. Kurangnya pemahaman tentang pola garis pemangkasan rambut dasar oval

siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

5. Adanya kesalahan dalam membuat garis line persection siswa SMK Negeri

1 Lubuk Pakam

6. Langkah kerja pemangkasan dasar oval yang dilakukan siswa SMK Negeri

1 Lubuk Pakam kurang tepat

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang

masalah dan identifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahan yang

diteliti perlu diadakan pembatasan masalah. Masalah pada penelitian ini dibatasi

pada:

1. Tingkat kemampuan pemangkasan dasar oval siswa kelas XI program

keahlian tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

(18)

7

1. Bagaimana tingkat kemampuan pemangkasan dasar oval siswa kelas XI

program keahlian tata kecantikan rambut di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan pemangkasan dasar oval siswa kelas

XI program keahlian tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:

1. Sebagai bahan masukan bagi siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam untuk

meningkatkan kemampuan melakukan pemangkasan dasar oval

2. Sebagai bahan informasi, masukan, dan pembelajaran selanjutnya didalam

melakukan penelitian pada masalah yang sama ditempat yang berbeda.

3. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan

dan wawasan beserta pengetahuan dan pengalaman dalam menulis karya

(19)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan kognitif pemangkasan dasar oval siswa kelas XI Tata

Kecantikan Rambut SMK Negeri 1 Lubuk Pakam memiliki kecenderungan

yang cukup. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa cukup sekitar 64,71 %

dari 34 siswa

2. Berdasarkan hasil pengamatan tingkat pengetahuan psikomotor maka dapat

disimpulkan dari jumlah sampel yang dipergunakan untuk mengambil data

penelitian diperoleh berdasarkan hasil persentasi penilaian pengamatan

diketahui berdasarkan tujuan bahwa:

a. Sebanyak 28 orang (82,4 %) siswa dikategorikan baik karena siswa

dapat membuat parting rambut menjadi 4 bagian, namun antara bagian

kiri dan bagian kanan kurang seimbang dan kurang rapi.

b. Sebanyak 25 orang (73,5 %) siswa dikategorikan baik karena siswa

dapat mengambil section dengan tepat, memiliki ketebalan section 2

cm, dan sisi kanan dan sisi kiri kurang seimbang

c. Sebanyak 18 orang (52,9 %) siswa dikategorikan baik karena siswa

dapat memegang gunting dengan 3 ketentuan dari 4 ketentuan yang

(20)

79

d. Sebanyak 15 orang (44,1 %) siswa dikategorikan cukup karena siswa

kurang mampu dalam menghasilkan kerapian dan keseimbangan hasil

pangkas rambut. Hasil kerja pangkas rambut yang dihasilkan kurang

rapi, antari sisi kiri dan sisi kanan kurang seimbang, dan setiap

tingkatannya tidak rata.

e. Sebanyak 17 orang (50 %) siswa dikategorikan cukup karena siswa

kurang mampu dalam menghasilkan kesesuaian hasil pangkas dasar

oval dengan desain. Hasil pangkas rambut sesuai dengan bentuk

pangkas oval namun kurang rapi.

f. Sebanyak 16 orang ( 47,1 %) siswa dikategorikan baik karena rata-rata

siswa mampu menyelesaikan pemangkasan dasar oval dengan waktu

yang dipergunakan 65-70 menit.

Dari hasil pengamatan hasil pemangkasan rambut dasar oval siswa

kelas XI program keahlian tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam memiliki kecenderungan yang cukup. Hasil ini menunjukkan bahwa

siswa cukup sekitar 61,76% dari 34 siswa dapat melakukan pemangkasan

rambut dasar oval dari guru maupun latihan praktik

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diajukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru diharapkan lebih fokus pada teori dan bukan saja praktik

(21)

80

sehingga dapat melakukan pemangkasan dasar oval yang baik dan

menghasilkan hasil pangkasan yang sesuai dengan pangkas dasar oval

2. Bagi pihak sekolah dan orang tua diharapkan dalam mendukung siswa

dalam praktik pemangkasan rambut dengan cara pelengkapan fasilitas

praktik dalam rangka peningkatan kemampuan pemangkasan dasar oval

3. Diharapkan pada siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam agar lebih memahami

teori tentang Pemangkasan dasar oval dan siswa lebih sering latihan

memangkas rambut, sehingga memiliki keterampilan dan kemampuan yang

(22)

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003).Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Renika Cipta

Ahmadi,T. (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Angkasa

Arikunto, Suharsimin.(2009). Dasar-DasarEvaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimin. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Behrend

Beno.(1996). Memangkas Rambut. Jakarta: Bharatara

Dalyono, M. (1996).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas.(2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dewi, Ratna. 2011. “Pengaruh Koreksi Bentuk Wajah Terhadap Hasil

Pemangkasan Rambut Dasar”. Universitas Negeri Medan. Skripsi

Djamarah.(2003). Rahasia Belajar yang Berhasil. Bandung: PT. Rineka Cipta

Githa Vstalin , dkk. (2012). Belajar Salon Panduan Lengkap Aneka Keteramplan Dasar Salon. Jakarta: Gramedia Pustaka Indonesia

Kusumadewi, dkk (1999).Pengetahuan Dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta Selatan: Carina Indah Utama

Kusumawardani, Hapsari. 2003. Memangkas Rambut Dasar. Malang: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Mustagfirin. (2003). Diakses dari http://esemka-smk.blogspot.co.id/2013/10/3-tiga-keuntungan-bagi-setiap-lulusan.html

(23)

82

Riduwan.(2004). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta

Robbins, S.P. (2007). Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi dan Aplikasi. Jakarta: Prenlindo

Rostamailis, dkk.(2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Ruswoto H.I , dkk (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: Meutia Cipta Sarana

Sari, D.M. (2013).Pangkas Dasar. Medan: Universitas Negeri Medan

Sari, Dian Maya. 2013. http://www.bahanajardian.pdf.com/2012/10/minat-belajar.html

Sinaga, Swima. 2014. “Perbedaan Hasil Pangkasan Rambut Dasar Dengan

Menggunakan Parting Dengan Tidak Menggunakan Parting”.Universitas

Negeri Medan. Skripsi

Sitorus, Astuti. 2015. “Pengetahuan Pemangkasan Rambut Dasar Siswa Kelas X

SMK Pemda Lubuk Pakam”. Universitas Negeri Medan. Skripsi

Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana.(2010). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

(24)

83

Widoyoko,E.P. (2012). Teknik Menyusun Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Gambar

Tabel
Gambar   Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah alat yang digunakan untuk membantu pengelasan sebuah silinder hollow atau pipa logam yang menggunakan las MIG (Metal Inert Gas) dengan

[r]

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul: “ ANALISIS PROSES MACHINING DIES OUTER FENDER DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER SESUAI KATALOG DAN

Dimetilsulfoksida dan gliserol yang digunakan sebagai krioprotektan memiliki pengaruh yang sama terhadap kualitas sperma ikan batak sebelum pembekuan. Keduanya

Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan pembelajaran CTL.dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa

Komvnikasi Ide dan PoIitik IJcrnb,arunn

Faktor lain yang turut menyebabkan kinerja pengelolaan perikanan desa sasi pada rezim sentralistik tidak mengalami perbedaaan dengan desa non sasi adalah adalah karena

Kincir Bengawan merupakan pembangkit listrik sistem hibrid antara tenaga air (Sungai Bengawan Solo) dan tenaga angina. Kincir Bengawan diletakkan di bawah jembatan