• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLAKUAN AKUNTANSI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERLAKUAN AKUNTANSI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL SUMATERA UTARA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT UNTUK PENINGKATAN

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI BADAN

AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI

SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

NANDA EKA OKTAVIA NIM. 7131220012

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK

Nanda Eka Oktavia. 2017. Perlakuan Akuntansi Zakat Untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Badan Amil Zakat Nasional Sumatera Utara

Penelitian ini merupakan study pada BAZNAS Sumatera Utara dengan judul "Perlakuan Akuntansi Zakat untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Badan Amil Zakat Nasional Sumtara Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Badan Amil Zakat Nasional Sumatera Utara. Teknik analisis data yang digunakan terdapat beberapa model penelitian deskriptif kualitatif. yaitu analisis peranan akuntansi zakat antara lain : pencatatan, pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan .

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa Badan Amil Zakat Nasional Sumatera Utara sudah menerapkan laporan keuangan yang sesuai standar PSAK 109. Badan Amil Zakat Nasional Sumatra Utara dengan 5 laporan keuangan meskipun dalam pengungkapannya masih belum sesuai seutuhnya dengan PSAK 109, BAZNAS Sumatra Utara tidak merincikan penerimaan dana zakat dalam laporan perubahan dana.

Berdasarkan hasil penelitian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa laporan keuangan pada Badan Amil Zakat Nasional Sumatra Utara sudah mengikuti standar, namun masih ada yang belum sesuai namun dan transparansi serta akuntabilitas kurang baik karena belum terlalu baiknya sistem pempublikasian informasi mengenai kegiatan Badan Amil Zakat Nasional Sumtra Utara sedangkan dengan menggunakan PSAK 109 laporan keuangan BAZNAS menjadi lebih transparan dan akuntabilitas.

(5)

v ABSTRACT

Nanda Eka Oktavia. Alms, 2017 Accounting Treatment to Enhance Transparency and Accountability Board National Zakat North Sumatera

This research is a study in North Sumatra BAZNAS entitled "Accounting Treatment of Zakat to Enhance Transparency and Accountability Board National Zakat North Sumatera.

The purpose of this study was to determine the accounting treatment in order to improve the transparency and accountability of the National Zakat Agency North Sumatra. Data analysis techniques used there are several models of descriptive qualitative research. ie zakat accounting analysis of the role include: registration, recognition, measurement, presentation, disclosure.

Results of this research is that Amil Zakat Nasional North Sumatra has adopted the financial statements according to standard SFAS 109. The National Zakat Agency North Sumatra with 5 financial statements despite the disclosure of which is still not fully in accordance with SFAS No. 109, North Sumatra BAZNAS not specify acceptance of zakah in the statement of changes in funds.

Based on the above results the authors conclude that the financial statements of Amil Zakat Nasional North Sumatra have followed the standards, but there are not appropriate but transparency and accountability is not good because not too good system of publication of information about the activities of Amil Zakat Nasional Sumtra North while using SFAS 109 BAZNAS financial statements more transparent and accountable

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alahamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Tuhan

Yang Maha Esa yang memiliki segala sesuatu yang ada di bumi dan dilangit yang telah melimpahkan rahmat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Akuntansi Zakat Untuk Peningkatan Akuntabilitas Dan Transparansi Badan Amil Zakat Nasional

Provinsi Sumatra Utara”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman suram kezaman terang-benderang seperti sekarang ini.

Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

4. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak.,CA Selaku Ketua Jurusan Akuntansi sekaligus dosen pembimbing skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi saya

(7)

vii

6. Ibu Tapi Rumondang S. Siregar, SE, M.Acc selaku Dosen Penguji saya yang telah banyak memberikan ilmu, kritikan serta saran dalam penyusunan skripsi saya ini 7. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan dan selaku Dosen Penguji saya yang telah memberikan ilmu, kritikan, serta saran dalam penyusunan skripsi saya.

8. Bapak Muhammad Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak Selaku Dosen Penguji saya yang telah banyak memberikan ilmu, kritikan, serta saran dalam penyusunan skripsi saya ini

9. Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang telah memberikan nasihat-nasihat selama saya kuliah

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan bekal pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik

11. Bang Ricky Adrian selaku Staff Administrasi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis dalam penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini

12. Rasa ta’dzim dan terima kasih yang mendalam kepada alm. Ayahanda Antoni

Bentra dan Ibunda Rini Kartini atas dukungan moril dan materil, kesabaran, keikhlasan, perhatian, serta cinta dan kasih sayang yang tidak habis bahkan doa-doa munajatnya yang tak henti-hentinya kepada Allah SWT

13. Seluruh keluarga saya dan kedua adik saya, Septi Dwi Anggraini dan Novia Tri Ardana

(8)

viii

15. Terkhusus kepada Fadhillah Khairul Rizal yang banyak membantu dalam proses pembuatan skripsi.

16. Kepada teman-teman terdekat saya dan Faisal Ramadhan, Pramuda Wardani atas bantuan doa dan moral dalam penyusunan dalam skripsi ini

17. Terimakasih juga untuk Badan Amil Zakat Nasional Sumatra Utara atas bantuan, dorongan, dan doanya dalam penyusunan skripsi ini

Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis dapat di terima oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dengan pahala yang melimpah. Dengan segala kelemahan dan kekurangan, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkah kita. Aamiin.

Medan, April 2017 Penulis,

(9)

ix DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………...i

Lembar Pernyataan dan Pengesahaan………....………...ii

Surat Pernyataan Tidak Plagiat………....………....iii Abstrak………...iv

1.1. Latar Belakang Masalah...1

(10)

x

d. Fatwa MUI mengenai Zakat...14

e. Pendayagunaan dana yang tersedia...17

2.1.2. Konsep Akuntansi...19

a. Akuntansi...19

b. Akuntansi zakat...19

c. Akuntansi zakat berdasarkan PSAK 109...20

d. Komponen laporan keuangan...29

e. Tujuan pelaporan keuangan...34

f. Akuntabilitas dan Transparansi...35

2.1.3.Hubungan Akuntansi Zakat dengan Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Badan Amil Zakat ...38

2.2.Penelitian Terdahulu...40

2.3.Kerangka Berpikir...44

BAB III METODE PENELITIAN...46

3.1. Jenis Penelitian...46

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...46

3.3. Sumber Data...47

3.4. Instrumen Penelitian...47

3.5. Teknik Analisa Data...49

3.6. Pengujian Keabsahan Data...51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...53

4.1 Gambaran Objek Penelitian...53

(11)

xi

4.2.1 Pengakuan. ...59

4.2.2 Pengukuran. ...60

4.2.3 Penyajian...61

4.2.4 Pengungkapan ...61

4.2.5Transparansi dan Akuntabilitas...62

4.3 Pembahasan...63

4.3.1 Pengakuan...63

4.3.2 Pengukuran...68

4.3.3 Penyajian...70

4.3.4 Pengungkapan...71

4.3.5 Transparansi dan Akuntabilitas...74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...83

5.1 Kesimpulan...83

5.2 Saran...84

(12)

xii

Daftar Gambar

(13)

xiii Daftar Tabel

Tabel 2.1 NERACA ...30

TABEL 2.2 Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana...31

TABEL 2.3 Laporan Dana Termanfaatkan...33

Tabel 2.4 Penelitian Relevan...42

(14)

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran A

Laporan Posisi Keuangan Laporan Perubahan Dana

Laporan Perubahan Aset Kelolaan Laporan Arus Kas

Catatan Atas laporan Keuangan Laporan Mutasi Transaksi Bukti Setoran Zakat Kwitansi pemberian dana Bantuan Dana

Tanda Terima Uang Dokumentasi

Lampiran B

Nota Tugas

(15)

1 Bab I

Pendahuluan

1.1Latar Belakang

Secara demografi dan kultural, bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan mayoritas masyarakat beragama islam sehingga memiliki potensi yang besar dalam pengembangan zakat menjadi salah satu pemerataan pendapaatan.

Zakat berdasarkan PSAK 109 adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq), zakat sendiri memiliki peran penting seperti tujuan zakat sendiri yaitu pemerataan kesejahteraan dapat terwujud pengelolaan dan pendistribusian zakat harus dilakukan secara melembaga dan terstruktur, oleh karena itu pengelolaan zakat tidak dapat dilakukan secara individual mengingat pengelolaan zakat bukanlah hal yang mudah, hal ini lah yang menjadi dasar dibutuhkannya Lembaga pengelola zakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Di Indonesia terdapat dua bentuk kelembagaan pengelolaan zakat yang diakui oleh pemerintah ada dua yaitu: Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat.

(16)

2

pengawasan yang baik. Sebuah badan amil zakat dapat dikukuhkan oleh pemerintah dengan salah satu syaratnya adalah adanya pembukuan yang baik, dan pembukuan yang baik tercermin dalam laporan keuangan yang dibuat oleh organisasi

Pengelola zakat untuk itu akuntansi memiliki tanggung jawab dalam proses dan pembuatan laporan keuangan dalam ajaran islam sendiri tujuan pelaporan adalah sebagai pertanggung jawaban secara vertikal dan horizontal, sehingga informasi yang disajikan dapat dijadikan acuan dasar penunaian zakat serta pertanggung jawabannya. Oleh karena itu berdasarkan penelitian Miftakhul Ilmi (2012) peranan akuntansi penting dalam lembaga zakat karena sebagai pertanggungjawaban, menjalankan fungsi manajemen (planning, organizing, actuating, controlling) dan sebagai pengukur kinerja lembaga pengelola zakat.

Kelembagaan pengelola zakat harus memiliki sistem akuntansi yang transparan, sistematis, dan akuntabilitas guna menjadi kelembagaan yang baik sistem administrasinya yang menyajikan laporan keuangan zakat yang transparan dan relevan serta memiliki pengawasan yang baik. Dalam ajaran islam sendiri tujuan pelaporan adalah sebagai pertanggung jawaban secara vertikal dan horizontal, sehingga informasi yang disajikan dapat dijadikan acuan dasar penunaian zakat serta pertanggung jawabannya.

Zakat oleh amil zakat telah dicontohkan sejak zaman Rasulullah Shallalahu „alaihi wassallam dan para khalifaurrasyidin melalui pola distribusi secara

(17)

3

individual mengingat pengelolaan zakat bukanlah hal yang mudah hal ini yang menjadi dasar dibutuhkannya Lembaga pengelola zakat, Badan Amil Zakat sebagai salah satu entitas nirlaba yang bertujuan untuk mengelola zakat dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan juga menerapkan akuntansi dalam pencatatan transaksinya sehari-hari yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu informasi.

Perhatian pemerintah tehadap Organisasi Pengelola Zakat pun cukup besar. Setelah menerbitkan UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, pada tahun 2011, pemerintah kembali menerbitkan UU No.23 tahun 2011 sebagai pengganti UU No. 38 Tahun 1999. Sesusai dengan penelitian Menurut Alima (2015) akuntansi zakat biasanya didasarkan pada penerbitan regulasi zakat atau standar zakat akuntansi yaitu Undang-Undang Nomor 23 tentang pengelolaan zakat dan The Indonesian Ikatan Akuntan issuanced standar akuntansi zakat dalam pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK 109). Pembentukan Undang-undang ini diharapkan mampu memperbaiki sistem pengelolaan zakat di Indonesia, sehingga optimalisasi zakat dapat tercapai. Selain itu, para ahli profesi seperti Ikatan Akuntan Indonesia, juga turut memberikan sumbangsih guna mencapai pengelolaan zakat yang baik dengan menerbitkan PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat, dengan harapan terwujudnya Organisasi Pengelola Zakat yang akuntabel dan transparan.

(18)

4

pengungkapan transaksi zakat dan infak/sedekah, namun tetap saja dalam situasi lapangannya ada saja masalah lembaga pengelola zakat yang melakukan praktik tidak transparan dan kurang akuntabilitas sehingga menghilangkan rasa percaya para muzaki terhadap pengelolaan dana zakat oleh badan pengelola zakat. Namun seharusnya para muzaki maupun pihak lain dapat melihat tingkat tranparansi dan akuntabilitas sebuah lembaga pengelola zakat dari laporan keuangan yang dibuatnya, yang mana laporan keuangan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Akuntansi zakat yang tertuang dalam PSAK 109 yang memiliki tujuan memastikan organisasi Pengelola zakat telah memakai prinsip-prinsip syariah, dan seberapa jauh OPZ memiliki tingkat kepatuhan menerapkannya.

PSAK 109 yang mengatur akuntansi zakat dan infak/sedekah, di dalamnya termuat definisi-definisi, pengakuan dan pengukuran, penyajian, serta pengungkapan hal-hal yang terkait dengan kebijakan penyaluran hingga operasionalisasi zakat dan infak/sedekah. UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, dan keputusan tentang pelaksanaan, dengan adanya payung hukum tersebut keberadaan lembaga zakat sudah mendapat jaminan dan perlindungan dari pemerintah sehingga sudah banyak didirikan lembaga amil zakat oleh organisasi-organisasi agama atau sosial kemasyarakatan.

(19)

5

sangat besar di Indonesia lembaga amil zakat baik pemerintah maupun swasta diharapkan mampu memberikan solusi terutama untuk pengentasan kemiskinan atau kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Untuk itu sebuah organisasi yang baik terutama dalam sistem adminitrasinya, perlu memberikan laporan-laporan keuangan zakat seperti (Pujianto 2015) memberikan laporan pembukuan dana kelolaan secara berkala yang transparansi dan akuntabilitas karena pembukuan sangat penting dan berguna untuk membantu pengguna laporan keuangan organisasi pengelola zakat. Karna sejatinya dalam islam sendiri tujuan dari pelaporan keuangan adalah pertanggung jawaban baik secara vertikal dan horizontal, sehingga informasi keuangan yang disajikan dapat dijadikan sebagai dasar penunaian zakat, pentingnya akuntabilitas yang merupakan pertanggung jawaban menurut Salleh, (2005:169) menyatakan bahwa “Pertanggung jawaban bukan hanya pertanggung jawaban yang dilakukan atas uang yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan akan tetapi pertanggung jawaban ini mampu meningkatkan tanggung jawab secara horizontal yaitu pada masyarakat, pemerintah dan kepatuhan pada peraturan dan secara vertikal.

(20)

6

menganggap bahwa akuntabilitas dan transparansi organisasi pengelola zakat masih rendah ini juga dapat dilihat dari masih banyaknya muzaki yang membayar zakatnya secara individu langsung kepada orang yang mereka anggap layak dan memenuhi syarat padahal, dengan menyalurkan zakat melalui Organisasi Pengelola Zakat, tingkat ketepatan pendistribusian zakat kepada mustahik lebih baik dibandingkan dengan penyaluran zakat secara individu, di mana muzakki terkadang salah menafsirkan siapa saja yang berhak menerima zakat.

Optimaliasi penghimpun zakat akan bisa tercapai apabila para organisasi pengelola zakat mampu menghilangkan keraguan dari para muzakki mengenai kualitas pengelolaan zakat didalam organisasi pengelolaan zakat tersebut dengan cara meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangannya yang seharusnya dapat dilakukan karena telah adanya pengaturan zakat yaitu Akuntasi zakat yang tertuang dalam PSAK No. 109.

Untuk itu penulis tertarik untuk melihat apakah dengan Penerapan Akuntansi Zakat yaitu PSAK N0. 109 dapat meningkatkan tingkat tranparansi dan akuntabilitas organisasi pengelola. Untuk itu penulis mengajukan judul “Penerapan Akuntansi Zakat untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas BAZNAS” dimana badan

amil zakat nasional provinsi Sumatera Utara yang menjadi objek penelitian. 1.2 Identifikasi Masalah.

(21)

7

2. Bagaimana hubungan penerapan akuntansi zakat terhadap tingkat transparansi Badan Amil Zakat tersebut?

3. Bagaimana hubungan penerapan akuntansi zakat terhadap tingkat akuntabilitas Badan Amil Zakat tersebut

1.3 Batasan Masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

Penerapan Akuntansi Zakat dalam laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional terhadap tingkat akuntabilitas dan Transparansi Badan Amil Zakat Nasional provinsi Sumatera Utara.

1.4 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan oleh penulis maka ditarik rumusan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan akunntansi zakat yang dinyatakan dalam akntansi keuangan (PSAK) No.109 pada Baznas?

2. Bagaimana perlakuan akuntansi zakat dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Badan amil zakat?

1.5 Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan perumusan masalah sebagaimana tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

(22)

8

2. untuk mengetahui perlakuan akuntansi zakat guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga amil zakat

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam penulisan ini penulis ingin memberikan manfaat: 1. Bagi Peneliti

Memberikan manfaat tambahan pengetahuan tentang ilmu akuntansi dalam perspektif Islam yang lebih terfokus pada pengelolaan zakat.

2. Bagi Badan Amil Zakat Nasional

Memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya penerapan akunntansi dalam pelaporan keuangan sesuai standar keuangan yang berlaku, serta membantu menanamkan sikap pentingnya profesionalisme pengelola zakat agar krisis kepercayaan masyarakat terhadap pengelola zakat dapat di minimalisir..

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi kemajuan akademisi dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya 4. Bagi Universitas Negeri Medan.

(23)

83 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN.

Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti maka dapat ditarik kesimpulan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sumatra Utara secara umum hanya menghimpun dana zakat maal, dana infaq dan shadaqah. Peranan akuntansinya sudah sesuai dengan teori yang telah diungkap yaitu PSAK 109. Terutama dalam penyajian, dimana telah disajikan bentuk sesuai dengan standar dimana Laporan posisi keuangan (Neraca), Laporan perubahan dana, Laporan perubahan aset kelolaan, Laporan arus kas, Catatan atas laporan keuangan yang telah diaudit hanya saja masih ada yang belum sesuai dimana tidak adanya dana amil dan tidak merincikan penerimaan zakat. Data keuangan yang disajikan sudah memenuhi standar laporan keuangan seperti teori yang diungkap, dengan penyajian laporan keuangan yang bersifat accountable.

Pengakuan terhadap dana zakat, dana infaq/ shadaqah oleh Badan Amil Zakat Nasonal (BAZNAS) dilakukan berdasarkan nilai dasar tunai yaitu pencatatan dilakukan pada saat kas diterima dan pada saat kas dikeluarkan. Pengukuran terhadap dana yang diterima dikeluarkan diukur sebesar kas diterima atau dikeluarkan. Pengungkapan dilakukan dalam catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan kebijakan akuntansi dan prosedur yang diterapkan manajemen BAZNAS.

(24)

84

penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa laporan keuangannya di Badan Amil Zakat Nasonal (BAZNAS) Sumatra Utara telah transparan dan accountable. Bentuk transparansi dan pertanggung jawaban Badan Amil Zakat Nasonal (BAZNAS) Sumatra Utara kepada publik oleh lembaga ini, yang melalui media baik media online maupun media cetak belum transparansi secara seluruhnya, karena dalam pemberian informasi program kerja yang dipublikasi masih belum terperinci karena tidak adaanya penjelasan tentang waktu program tersebut dilakukan sehingga masih kurangnya akuntabilitas dibidang publikasi informasi.

5.2Saran

1. Dengan adanya modrenisasi pencatatan yang sudah berbasis sitem ini akan dapat lebih baik kedepannya dan diperbaiki akuntansinyas serta data yang dihasilkan harus di review sehingga output dapat memberikan informasi yang akurat.

2. Transparan dan akuntabilitas akan lebih baik apabila dalam pemberian informasi melalui media online mencantumkan waktu berlangsungnya program tersebut berlangsung.

3. Pada pihak IT selaku pihak yang bertanggung jawab menjalankan aktivitas pemberitahuan informasi berbasis online yang sebagaimana salah satu bukti transparansnya baznas agar lebih aktif dalam memberikan informasi tentang kegiatan - kegiatan, maupun berita yang bersangkutan dengan BAZNAS Sumatra Utara.

(25)

85

Daftar pustaka

Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Cv Penerbit Diponegoro

Alima, Mohammad Nizarul. 2015.Utilization And Accounting Of Zakat For

Productive Purpose In Indonesia. University of Trunojoyo.Madura.Procedia -

Social and Behavioral Sciences volume 211 Nomor 23 pp 232 – 236

Amin, Ma’ruf dkk. 2011. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975.

Jakarta: Erlangga

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

Endahwati, Dian Yosi Akuntabilitas Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS), Jurnal Ilmiah dan Humanika Jinah Volume 4 Nomor 1, Singaraja Desember 2014 ISSN 2089-3310. Universitas Pendidikan Ganesha, Bali .

Fatmawati, Evi, Neneng Nurhasanah dan Nurdin. 2016 Analisis Implementasi Prinsip

Transpsi dalam pengelolaan zakat di Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Bandung

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah volume 2, nomor 1, ISSN: 2460-6561 Universitas Islam Bandung

Husein, Syahatah, 2001 Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam, (Ushul al -Fikri al-Muhasabi al Islami), alih bahasa Khusnul Fatarib, cet I,

Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan. SAK No.

109 (Akuntansi Zakat Dan Infak/Sedekah). Ikatan Akuntan

Indonesia.Jakarta.

Ilmi, Miftakhul.2012.Perlakuan Akuntansi Zakat Untuk Meningkatkan Transparansi Dan Akuntabilitas Lembaga Amil Zakat Di LAZ Sidoarjo Program Strata Satu Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sidoarjo.

Iskandar,Takiah. Et al. 2015. The Effects of Internal Control System, Financial

Management and Accountability of NPOs: The Perspective of Mosques in Malaysia. Faculty of Accountancy, Universiti Teknologi MARA. Procedia

Economics and Finance volume 28 Nomor 3 pp 156 – 162

Marhaendra, Kusuma, 2012. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Transparansi

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Politeknik Cahaya

(26)

86

Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta: Prenada Media Group

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT RemajA Rosdakarya.

Mulyadi. 2000.Sistem Infoemasi Akuntansi.STIE YKPN. Yogyakarta

Nurhayati,Sri dan Wasilah. 2014. Akuntansi Syariah Di Indonesia. Salemba Empat Jakarta

Presiden Republik Indonesia,2011.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23

tentang Pengelolaan Zakat.Jakarta

Pujianto. 2015. Implementasi Psak 109 Tentang Akuntansi Zakat Dan Infak/Sedekah

(Studi Empiris pada Organisasi Pengelola Zakat dan Infak/Sedekah Di Kota Semarang). Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Ram, Saad Al Jaffri dkk. 2014. Islamic accountability framework in the zakat fund

management. Schoocl of Accountancy.University Malaysia.Procedia - Social and Behavioral Sciences Volume 164 Nomor 25 508 – 515. chool of Accountancy, Universiti Utara Malaysia, Sintok.

Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non Laba. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rifqi, Muhamad 2006. Akuntabilitas Keuangan pada Organisasi Pengelola Zakat

(Opz) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Investasi

Vol. 7 No. 1, hal: 34-55, Januari 2006 ISSN:

1411-6227

Salleh, Muhammad Sufiyudin, dkk. 2015. Assessing the Satisfaction Level of Zakat

Recipients Towards Zakat Management. Procedia Economics and Finance

volume 31 Nomor 14 pp 140 – 151. Universiti Teknologi MARA Johor, Malaysia.

Septiarini ,Dina Fitrisia. 2011. Pengaruh Transparansi Dan Akuntabilitas Terhadap

(27)

87

AKRUAL Jurnal Akuntansi vol.2 No. 2 (2011): 172-199 e-ISSN: 2502-6380 AKRUAL

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan Keabsahan. Data

R&D. Bandung: Alfabeta. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana,

Soemitra, Andri. M.A. 2015. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Prenada Media Group

Syahrum,salim 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media. Tapanjeh, Abdussalam Mohammed Abu. 2009. Corporate Governance from the

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.........................................................................................45
Tabel 2.1 NERACA .........................................................................................................30

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan proses-proses yang telah dilakukan dalam pengerjaan tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Perangkat Lunak Teenstagram untuk Mengelompokkan Topik Caption

4 Dari uraian tersebut diatas, maka penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Garuda Indonesia Branch Office Solo dan mengangkat sebuah tema yang

Kertas kerja ini hanya tertumpu kepada tulisan ketatanegaraan bercirikan sejarah yang dihasilkan di pusat penulisan Johor-Riau seperti Sulalat al-Sala tin, Peringatan

Ilmu Komputer/Ilmu Komputasi/Infor matika 199 Ilmu Komputer/Ilmu Komputasi/Informati ka S2 81 501 Computer/ Computing Sciences or Informatics M.. Ilmu Komputer/Ilmu

Hal ini berdasarkan laporan keuangan yang ada pada Badan Amil Zakat Nasional Kaltim, dana zakat, dana infaq/sedekah, dana amil, dana nonhlala serta kebijakan pembagian

Pakan yang mengandung campuran minyak jagung, minyak ikan dan minyak kelapa atau hanya minyak kelapa memberikan laju pertumbuhan tinggi dan konversi pakan

Perbedaan distribusi potongan karkas antara ternak kerbau dan sapi yang diberi perlakuan pakan adalah pada otot bagian belakang dan pengaruh interaksinya dapat

c. Strategi yang mendukung pengembangan kawasan peternakan kerbau rawa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah: a) percepatan pendampingan adopsi teknologi untuk peningkatan