• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Farming system Berbasis Tanaman Jarak untuk Ketahanan Energi di Pedesaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Farming system Berbasis Tanaman Jarak untuk Ketahanan Energi di Pedesaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar

Nasional Pengembangan

Jarak Pagar

(Jmuphu

mrcm

Linn) Untuk

Biodiesel dan

Minyak

Bakar, Bogor,

22

Desember

2005

Dr.

M.

Yanuar. 3. Purwanto

CRE;Q

TA-IPB

I. PENDAHULUAN

Ketersediaan dan kebubhan energi di pedesaan erat kaitannya

dengan kegiatan produksi pertanian dan perkemba ngan komu nitas di pedesaan. Pertambahan pendudu

k

dan perkernbang an pendapatannya akan

membrikan peningkatan kebutuhan energi, sementara tingkat adopsi

mekanisasi dalam kegiatan produksi pertanian juga mempenganrhi jumlah

energi

yang

dibutuhkan. Ketersediaan energi di pedesaan yang tergantung

pada b a h n bakar minyak (BBM) sebenamya masih terbatas, yaitu

pada

kegiatan tranaportasi, mekanisasi pertanian dan memasak. Substitusi BBM

dengan energi berbasis jarak dapat diwujudkan-' dalam dua jenis, yaitu

minyak fmkar dan biodisel. Minyak hakar dari biji jarak lebih appropriate

sebagai alternatif energi di pedesaan, mengingat teknologi

untuk

memproduksi minyak bakar lebih mudah dikembangkan di pedesaan

dibandingkan dengan teknologi yang mempmduksi biodisel. Tetapi minyak

b a h t tidak dapat digunakan dalam kegiatan produksi yang mengadopsi mekanisasi perbnian, karena mesin dan tenaga mekanisasi pertanian

perlu

sumber energi BBM ataupun listrik, sehingga hanya biodisel yang sesuai sebagai bahan pengganti

BBM.

Kebutuhan energi di pedesaan pada tingkatan keluarga prasejahtera

biasanya dapat dipenuhi oleh sumber emrgi biomassa dan sedikit BBM,

tetapi pada tingkatan keluarga yang sejahtera penggunaan sumber energi

biomassa

menjadi

lebih sedikit, atau bahkan pa& keluarga swasembada (lebih tmggi dari keluarga sejafttera) maka biomassa hampir tidak

digunakan lagi sebagai sumber energi karena alasan kebersihan dan

kepra ktisan . Pada keluarga swasembada atau pada kehnyakan keiuarga

(2)

Seminar Nasional Pengembangan Jarak

Pagar (Jatropha

crircas

Linn)

Untuk

Biodiesel dan Minyak Bakar, Bogor,

22

Desember

2005

Untuk memenuhi kesejahteraannya,

kegiatan

produksi

memerlukan

input energi (investasi) sehingga menghasilkan nilai tambah dan produktivitas

yang tebih tinggi, dengan demikian dapat memberikan pendapatan yang

lebih besar ataupun meningkatkan kesejahteraan. lnvestasi tersebut perlu

didesain dalam suatu proses adopsi teknologi pertanian dan rnekanisasi

yang diterapkan dalam kegiatan usahatani di lahan budidayanya

(sawah

dan tegalan) di pedesaan. Ada keterkaitan antara pemanfaatan lahan untuk

produksi energi dari tanaman jarak dan kegiatan intensif melalui adopsi

teknologi pertanian dan mekanisasi. Keterkaitan inilah menjadi dasar untuk

membuat model ketahanan energi di suatu desa melalui sumber energi

behasis tanaman jarak untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Selanjutnya

alokasi lahan untuk usaha tani dan pertanaman

jarak

harus dapat mencukupi kebutuhan energi total di desa tersebut menurut

perkembangan populasi desa pada tingkat perturnbuhan dan kesejahteraan

tertentu.

Desain farming

system

yang dirancang berdasarkan adopsi

teknologi dart mekanisasi pertanian ini tersebut dapat digunakan unkrk

perencanaan tapak dan penataan sawah dan tegalan sesuai dengan

tingkat adopsi yang k k e m b a n g dan sebagai dasar untuk rnenetapkan

program kegiatan revitalisasi pertanian yang berbasis nilai tambah di

pedesaan

menuju

sejalan dengan program industrialisasi perdesaan.

Tujuan

Makalah ini bertujuan menganatisis ketahanan energi di pedesaan

berbasis tanaman jarak dengan membuat desain

farming

system melalui adopsi teknologi pertanian dan rnekanisasi untuk meningkatkan nilai tambah

dan prduktivitas lahan agar kesejahteraan masyarakat di pedesaan

meningkat.

Hasil analisis ketahanan energi pedesaan ini selanjutnya menjadi

dasar untuk membuat

desain

tapak dan

penataan

lahan usahatani dan perkebunan tanaman jarak dan sebagai dasar untuk menetapkan program

kegiatan revitalisasi pertanian yang berbasis nilai tambah di pedesaan

(3)

Seminar

Nasional Pengem

bangan

Jarak Pagar

(Jatropha

curcas

Linn) Untuk

Riodiesel dan Minyak Bakar, Bogor,

22

Desember

2005

II. PERENCANAAM DESAIN

FARMING

SYSTElW SERBASIS TANAMAN

JARAK

Farming system yang akan dibahas paper ini adalah suatu

perencanaan perkembangan sistem pertanian yang mengadopsi teknologi

dan mekanisasi pertanian, dimana input energi yang dibutuhkan untuk

mengirnpfementasikan tingkat adopsi teknologi dan mekanisasi peFtanian

tersebut

sangat

nyata jumlah yang diperiu kan, sehingga sangat penting dalam konteks ketahanan energi di pedesaan. Penelitian ini barn

dalam

tahap peny usunan pernodelan, dimana kebutuhan energi total di pedesaan

untuk tahap awal ini akan dihitung dari kebutuhan energi dasar penduduk

pedesaan dan aplikasi teknologi pertanian (termasuk mekanisasi) pada

kegiatan produksi di pedesaan . Pertambahan nilai produk berarti juga

kegiatan pasca panen dan pengolahan hasil yang membutuhkan input energi.

Dalam model ketahanan energi untuk pedesaan ini kebutuhan energi tobl

yang akan dipenuhi oleh sumberdaya energi pedesaan non BBM, dan

sebagai ganti BBM salah satunya adalah sumber energi yang dihasilkan dari

tanaman jarak.

Perencanaan desain

farming

system

yang dibuat dalam paper

ini rnenggunakan skenario teknologi produksi sederhana maupun teknologi

tepat guna yang menggunakan mekanisasi (semi-mekanis), serta adopst

teknologi mekanisasi pertanian untuk usahatani terpadu. Input energi

(investasi) yang menghasil kan nilai tamba h dan produ ktivitas yang lebih tinggi

perlu dianalisis dalam suatu proses adopsi teknologi pertanian dan

mekanisasi

yang

disesuaikan dengan perkembangan kernajuan komunitas

dan kebutuhan teknologi dan mekanisasi pertanian sehingga dapat

diterapkan dalam kegiatan usahatani di lahan budidayanya (sawah dan

tegalan) di pedesaan. Apabila perencanaan disain

farming

system dapat dihasilkan maka kebutuhan energi yang diperlukannya dapat diketahui

selanjutnya jumlah luasan lahan dan teknotogi program budidaya jarak yang

diperlukan dapat direnanakan. Dalam

ha1

ini terdapat keterkaitan antara pemanfaatan tahan untuk produksi energi dari tanaman jarak dan kegiatan

intensif melalui adopsi teknologi pertanian dan mekanisasi. Ketet-kaitan

inilah menjadi dasar untuk membuat model ketahanan energi di suatu desa

(4)

Seminar

Nasional Pengembangan Jarak

Pagar

(Jatropha

curcas

Linn)

Untuk

Biodiesel dan Minyak Bakar,

Bogor,

22

Desember 2005

Analisis ketersediaan lahan untuk energi pedesaan berbasis tanaman

jarak

Ketersediaan lahan di pedesaan pada urnumny a dapat di bedakan

menjadi lahan pernukirnan dan pekarangan, lahan sawah, lahan

fegaladkebun carnpuran, lahan sawah, lahan hutankebun prduksi dan

lahan hutan lindung. Tanaman jank biasanya

hanya

tertanam secara sporadis pada pagar dan pembatas pekarangan dan kebun, dengan total

Iuasan ianaman jarak sangat kecil. Untuk dapat menghasilkan biji jarak yang

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan energi di suatu desa, maka

pedu dicarikan lahan yang dapat ditanami jarak tanpa mengganggu kegiatan

pertanian yang sudah ada, yaitu dengan jalan memanfaatkan lahan-lahan

yang tidak produktif. Beberapa lokasi yang dapat dipergunakan untuk

[image:4.478.53.439.341.457.2]

tanarnan

jarak

dapat dilihat padaTakt 1. berikut.

Tabel 1. Persentase maksimum dan minimum untuk tanaman jarak di desa

Dan persentase luas lahan tersebut, maka dapat diperoleh luas

lahan tanaman jarak total yang akan menghasilkan sumber energi di desa

tersebut. Selain luasan tanaman

jarak,

untuk memperoleh energi diperlukan

program penanaman jarak yang realistis. Saat ini tanaman jarak yang

tumbuk secara liar menghasilkan biji jarak kering sebesar

500

kg per

hektar. ProduMivita s ini masih dapa! ditingkatkan dengan memprogramkan

teknologi budidaya jarak untuk rnencapai produksi yang lebih tinggi. Pada

kondisi yang intensif, produktivitas jarak dapat mencapai 5 ton biji

kering

per hektar. Diagram

model

produksi

energi

di desa

berbasis

tanaman jarak

dapat dilihat pada Gambar 1. berikut

No

I . 2. 3. 4 . 5 .

Jenis lahan desa

Pemukinadpekarangan Sawah

Tegaladkebun campuran

HutanlKebun

Produksi

Hutan

Lindung

Tanaman Jarak (P/o

luasan

iahan)

10 %

0%

25 % 25 %

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Gambar

Tabel 1. Persentase maksimum dan minimum untuk tanaman jarak di desa

Referensi

Dokumen terkait

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan..

Sebaliknya, semakin rendah collateralizable assets yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor sehingga kreditor

Pada penelitian tahap II, komposisi bahan pakan yang diberikan terhadap perkici pelangi adalah ransum dasar perlakuan P2, yang salah satu di antaranya menggunakan pur

Puji syukur kehadirat Allh SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia- Nya laporan Dasar – dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Tugas Akhir yang

"truktur buih yang stabil umumnya dihasilkan dari putih telur yang mempunyai elastisitas tinggi, sebaliknya !olume buih yang tinggi diperoleh dari putih telur dengan

Uji organoleptik pada teh daun kelor kombinasi kulit jeruk dengan variasi suhu pengeringan serta penambahan jahe masing-masing perlakuan memiliki rasa sedikit pahit,

Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan konsep uang dalam ekonomi konvensial.Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang adalah

Hanya karena Nya lah, penulis dapat mungkin menyelesaikan skripsi berjudu Konstruksi Realitas Perpolitikan di DPR pada Harian Kompas dan Tempo Analisis Framing terhadap