• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL LEMBAR KERJA SISWA INTEGRATIF PEMBELAJARAN TEKS NARASI BAHASA JAWA KELAS VII KOTA MAGELANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL LEMBAR KERJA SISWA INTEGRATIF PEMBELAJARAN TEKS NARASI BAHASA JAWA KELAS VII KOTA MAGELANG"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL LEMBAR KERJA SISWA INTEGRATIF

PEMBELAJARAN TEKS NARASI BAHASA JAWA KELAS VII

KOTA MAGELANG

SKRIPSI

diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Evita Putri

NIM : 2601412047

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Manungsa mung ngundhuh wohing pakarti”

Persembahan :

(6)

vi PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan YME, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Model Lembar Kerja Siswa Integratif Pembelajaran Teks Narasi Bahasa Jawa Kelas VII Kota

Magelang”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah tulus, ikhlas dan penuh kesabaran memberikan arahan serta bimbingan pada penulis. Ucapan terima kasih dan rasa hormat juga penulis sampaikan kepada :

1. Dra. Esti Sudi Utami B, M.Pd., pembimbing I dan Ucik Fuadhiyah, S.Pd. M.Pd., pembimbing II yang telah membimbing, memotivasi, dan mendorong peneliti menjelajahi berbagai pengetahuan berkaitan dengan topik penelitian ini sehingga proses penyusunan skripsi ini berjalan lancar.

2. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi;

(7)

vii

4. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas administratif, motifasi, serta pengarahan dalam penulisan skripsi ini;

5. Segenap Dosen Jurusan Bahasa dan Satra Jawa yang telah memberikan ilmu selama penulis menjalani perkuliahan;

6. Kepala SMP N 1 Magelang, Kepala SMP N 2 Magelang, Kepala SMP N 3 Magelang, dan Kepala SMP N 13 Magelang, yang telah memberikan izin dalam penelitian ini;

7. Sahabatku Nadya, Futya, Dina, Oky, Ervin yang selalu memberikan semangat kepada saya.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam proses penelitian maupun penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih kurang sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 2016

(8)

viii ABSTRAK

Putri, Evita. 2016. Model Lembar Kerja Siswa Integratif Pembelajaran Teks Narasi Bahasa Jawa Kelas VII Kota Magelang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1: Dra. Esti Sudi Utami B, M. Pd., Pembimbing II: Ucik Fuadhiyah S. Pd., M. Pd.

Kata Kunci: Lembar Kerja Siswa, integratif, teks narasi.

LKS yang digunakan dalam pembelajaran teks narasi hanya membaca pemahaman saja, sehingga keterampilan berbahasa lainnya tidak diajarkan. Petunjuk LKS dalam materi teks narasi hanya menuntun siswa untuk membaca teori tentang teks narasi, seharusnya teori langsung diterapkan di dalam pembelajaran. Kegiatan menulis, berbicara, dan mendengarkan melalui pembelajaran teks narasi tidak di ajarkan.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apa sajakah kebutuhan guru dan siswa terhadap model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi pembelajaran bahasa Jawa kelas VII Kota Magelang, (2) seperti apakah prototipe model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi pembelajaran bahasa Jawa kelas VII Kota Magelang, (3) bagaimanakah hasil uji ahli terhadap model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi pembelajaran bahasa Jawa kelas VII Kota Magelang, dan (4) bagaimanakah hasil uji terbatas model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi pembelajaran bahasa Jawa kelas VII Kota Magelang.

Penelitian ini dirancang menggunkan metode penelitian Research and

Development (R&D). Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa untuk

memperoleh data kebutuhan siswa dan uji coba, guru untuk memperoleh data kebutuhan guru dan sebagai pengguna, serta ahli untuk mendapatkan data uji ahli materi dan ahli buku. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, wawancara, observasi, angket, dan tes. Instrumen yang digunakan adalah pedoman dokumentasi, pedoman wawancara, lembar observasi, angket, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

(9)

ix

hasil pretest dan posttest, yakni dari 79, 8 menjadi 88, 5. Selain itu, siswa terlihat lebih aktif dan terjalin komunikasi yang interaktif antara guru dan siswa saat dilakukan observasi di dalam kelas.

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan adalah (1) hendaknya guru menggunakan model LKS integratif materi teks narasi sebagai salah satu alternatif penunjang pembelajaran teks narasi, agar pembelajaran yang dilakukan lebih efektif dan (2) perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai model LKS integratif yang bervariasi jenis teks dalam pembelajaran bahasa Jawa, sehingga guru dan siswa dapat lebih mudah mempelajari materi. Pada akhirnya pembelajaran akan lebih menarik dan efektif.

(10)

x SARI

Putri, Evita. 2016. Model Lembar Kerja Siswa Integratif Pembelajaran Teks Narasi Bahasa Jawa Kelas VII Kota Magelang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1: Dra. Esti Sudi Utami B, M. Pd., Pembimbing II: Ucik Fuadhiyah S. Pd., M. Pd.

Tembung Pangrunut: Lembar Kerja Siswa, integratif, waosan narasi.

LKS utawi Lembar Kerja Siswa minangka satunggaling pirantos piwucalan basa Jawi SMP ing Kitha Magelang. LKS ing Kitha Magelang namung ngemot bab maos teori lan mangsuli pitakenan. Pasinanon wacan narasi wonten LKS namung maos teori, maos tuladha waosan narasi, lan mangsuli pitakenann. Saengga, kegiyatan nyerat, maos, micara, lan mirengaken siswa boten dipunwucal.

Saking andharan ing nginggil, panaliten menika badhe mbabar, (1) kadospundi kabetahanipun guru lan siswa dhateng model LKS integratif materi teks narasi kangge pasinaon SMP kelas VII Kitha Magelang, (2) kadospundi wujud prototipe model LKS integratif materi teks narasi kangge pasinaon SMP kelas VII Kitha Magelang, (3) kadospundi asil uji ahli prototipe model LKS integratif materi teks narasi kangge pasinaon SMP kelas VII Kutha Magelang, lan (4) kadospundi asil uji coba model LKS integratif materi teks narasi kangge pasinaon SMP kelas VII Kitha Magelang.

Panaliten menika ngginakaken metode panaliten Research and Development (R&D). Subjek panalitenipun guru, siswa, lan ahli. Teknik kangge mendhet data ngginakaken teknik wawancara, dokumentasi, observasi, angket, lan tes. Instrumen panaliten awujud pedoman dokumentasi, pedoman wawancara, lembar observasi, angket, lan tes. Kangge nganalisis data mawi cara deskriptif kualitatif lan kuantitatif.

Guru lan siswa mbetahaken LKS integratif materi teks narasi topik Grebeg Gethuk. Prototipe LKS ngemot basa, sastra, lan kabudayan. Asil uji validasi saking ahli buku, ahli materi, lan guru inggih menika 85%, 90%, lan 97%, nedahaken bilih model LKS efektif dipunginakaken ing pasinaon waosan narasi. Asil pretest lan posttest uji coba mindhak, saking 79, 8 dados 88, 5. Pasinaon ing kelas nalika uji coba, nedahaken bilih siswa langkung aktif lan mandiri.

(11)

xi DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

(12)

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ... 10

2.1Kajian Pustaka ... 10

2.2Landasan Teoretis ... ... 15

2.2.1 Lembar Kerja Siswa ... 15

2.2.2 Pendekatan Integratif Pembelajaran Bahasa Jawa ... 20

2.2.3 Teks Narasi... 21

2.2.4 Model Lembar Kerja Siswa Integratif Materi Teks Narasi ... 24

2.2. Kerangka Berfikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1Desain Penelitian ... ... 29

4.1.1 Kebutuhan Guru dan Siswa terhadap Prototipe Lembar Kerja Siswa Materi Teks Narasi ... 42

(13)

xiii

Narasi ... 44

4.1.2 Prototipe LKS Integratif Materi teks Narasi ... 46

4.1.3 Hasil Validasi Prototipe Ahli dan Pengguna terhadap Model LKS Integratif Materi Teks Narasi ... 52

4.1.3.1 Hasil Validasi Prototipe oleh Ahli Buku dan Ahli Materi ... 52

4.1.3.2 Hasil Validasi Prototipe oleh Pengguna ... 53

4.1.3.2 Hasil Akhir LKS Integratif Materi Teks Narasi ... 54

4.1.3.2 Hasil Akhir prototipe setelah Uji Validasi ... 54

4.1.3.2 Hasil Akhir prototipe setelah Uji Coba ... 58

4.1.4 Hasil Uji Coba Terbatas ... 61

4.2 Pembahasan ... 65

BAB V PENUTUP ... 74

5.1 Simpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Narasi Ekspositiris dan Narasi Sugestif ... 23

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian ... 35

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Dokumentasi terhadap Model LKS Integratif Materi Teks Narasi ... 35

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara terhadap Model LKS Integratif Materi Teks Narasi ... 36

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Uji Coba ... 37

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Siswa ... 37

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Guru ... 38

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Penilaian Ahli ... 39

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Validasi Pengguna oleh Guru ... 40

Tabel 3.9 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Uji Tes oleh Siswa ... 40

Tabel 3.9 Kisi-Kisi Uji Coba Terbatas Pretest dan Posttest ... 41

(15)

xv

DAFTAR BAGAN

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sampul LKS ... 51

Gambar 4.2 Sebelum Perbaikan Ukuran Gambar ... 56

Gambar 4.3 Setelah Perbaikan Ukuran Gambar ... 57

Gambar 4.4 Sebelum Perbaikan Ukuran Spasi ... 59

Gambar 4.5 Setelah Perbaikan Ukuran Spasi ... 60

Gambar 4.6 Kelengkapan ... 71

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Dokumentasi ... 78

Lampiran 2 Pedoman Wawancara ... 79

Lampiran 3 Lembar Observasi Uji Coba ... 81

Lampiran 4 Angket kebutuhan Guru ... 82

Lampiran 5 Angket Kebutuhan Siswa ... 85

Lampiran 6 Angket Tanggapan Uji Coba ... 88

Lampiran 7 Angket Uji Ahli Buku ... 93

Lampiran 8 Angket Uji Ahli Materi... 97

Lampiran 9 Angket Validasi Pengguna ... 100

Lampiran 10 Pretest dan Posttest ... 102

Lampiran 11 Hasil Dokumentasi ... 106

Lampiran 12 Hasil Wawancara ... 107

Lampiran 13 Hasil Observasi ... 109

Lampiran 14 Hasil Pengisian Angket Kebutuhan Guru ... 110

Lampiran 15 Hasil Pengisian Angket Kebutuhan Siswa ... 112

Lampiran 16 Hasil Angket Tanggapan Siswa ... 114

Lampiran 17 Hasil Pengisian Angket Uji Ahli Materi... 115

Lampiran 18 Hasil Pengisian Angket Uji Ahli Buku ... 118

Lampiran 19 Hasil Pengisian Angket Validasi Pengguna ... 121

(18)

xviii

Lampiran 21 Dokumentasi Uji Coba Produk ... 124

Lampiran 22 Surat Keputusan ... 125

Lampiran 23 Surat Ijin Penelitian ... 126

Lampiran 24 Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 130

Lampiran 25 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 134

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bahasa Jawa merupakan salah satu pelajaran mulok daerah yang wajib diajarkan dalam satuan pendidikan sekolah dasar (SD), tingkat satuan pendidikan pertama (SMP), dan tingkat satuan atas (SMA) di Jawa Tengah. Hal tersebut tercantum dalam surat keputusan Gubernur Jawa Tengah nomer 423.5/27/2011 untuk pendidikan menengah dan nomor 423.5/5/2010 untuk pendidikan dasar. Selain itu pada pelaksanaan kurikulum 2013, pelajaran bahasa Jawa masuk dalam muatan lokal wajib yang dilaksanakan minimal dua jam dalam satu minggu. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk membentuk karakter, hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk kejujuran, keikhalasan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kecermatan, ketelitian, dan komitmen (Mulyasa 11:2015). Pembelajaran bahasa Jawa diarahkan untuk menyelaraskan keberadaan bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai unsur Jawa untuk mewujudkan keadaan masyarakat yang lebih berbudaya dan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa, sastra, dan aksara Jawa, sebagai bahan masukan untuk pembangunan karakter dan ketahanan budaya.

(20)

2

menarik perhatian dan keingintahuan siswa dalam mempelajarinya. Salah satu cara atau usaha yang dapat dilakukan agar siswa tidak kesulitan dalam proses pembelajaran adalah dengan memanfaatkan perangkat pembelajaran, salah satunya adalah LKS. Lembar Kerja Siswa merupakan lembar-lembar kerja yang menyajikan materi, uji keterampilan, dan latihan soal yang membantu siswa dalam proses pembelajaran. LKS yang baik merupakan LKS yang bisa menuntun siswa dalam kegiatan pembelajaran. Isinya juga tidak hanya berupa ringkasan materi dan perintah soal yang harus dikerjakan siswa.

Hasil wawancara kepada guru SMP di Kota Magelangmenunjukkan, LKS yang banyak beredar kurang mengintegrasikan bahasa, sastra, dan budaya lokal setempat. Apabila Lembar Kerja Siswa yang ada memuat tiga hal tersebut maka siswa akan lebih mudah mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan di dalamnya. Sebagai contoh Lembar Kerja Siswa yang beredar di kabupaten/kota di Jawa Tengah seharusnya bisa mewakili dialek masing-masing daerah. Namun LKS yang ada hanyalah bersumber pada satu buku yang sama untuk semua daerah yang berbeda dialek. Padahal dalam kenyataanya bahasa Jawa dipelajari oleh siswa di wilayah dan budaya yang beragam. Tentunya hal ini akan menyulitkan siswa. Siswa yang tidak terbiasa mendengar kosakata bukan dari dialeknya pasti akan sulit dalam memaknai kata yang ada. Begitu juga dengan LKS yang berkembang di Kota Magelang yang belum mengintegrasikan bahasa, sastra, dan budaya.

(21)

3

menulis, mendengarkan, dan membaca yang harus terintegrasi dalam satu materi pembelajaran. Hal tersebut juga harus ada dalam Lembar Kerja Siswa. Namun fakta di lapangan menunjukkan LKS yang beredar banyak memfokuskan dalam kemampuan menulis dan membaca saja, tidak mencakup kemampuan berbicara dan mendengarkan. LKS akan baik apabila ditambah dengan media yang dapat mendukung proses pembelajaran. Dalam kompetensi dasar mendengarkan pengumuman misalnya, dapat diputarkan rekaman penguman yang sudah dilampirkan bersama dengan LKS tersebut. Selain itu, pada materi berdialog atau pidato dapat dilampirkan CD pembelajaran yang bermanfaat dalam proses pembelajaran.

Hasil survei menunjukkan bahwa LKS yang beredar di Kota Magelang kurang memenuhi berbagai macam syarat yang harusnya dipenuhi. LKS yang ada kurang mengintegrasikan bahasa, sastra, dan budaya lokal setempat. Bahasa yang digunakan juga kurang komunikatif. Banyak budaya lokal setempat yang harusnya dikembangkan menjadi bahan ajar namun tidak dimanfaaatkan. Hal ini tentunya akan memengaruhi siswa dalam memaknai kata dalam bacaan yang ada. Padahal banyak guru yang lebih memfokuskan pembelajaran bersumber dari LKS yang ada.

(22)

4

ajar yang sangat efektif untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, LKS yang selama ini beredar kurang memperhatikan materi ajar, metode pengajaran, media pembelajaran yang kurang menarik, dan evaluasi pembelajarannya. LKS yang beredar masih menuntut guru untuk berperan lebih aktif bukan siswa yang seharusnya lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Seharusnya LKS bisa membimbing dan menuntun siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka seharusnya dibutuhkan LKS yang layak untuk dikonsumsi siswa. Layak dari segi isi, bacaan, ilustrasi, dan lain sebagainya.

Hasil pengamatan terhadap LKS yang ada di Kota Magelang menunjukkan, materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa kurang efektif. Di dalam LKS hanya menunjukkan langkah pembelajaran untuk membaca pemahaman bacaan narasi yang ada. LKS belum mengintegrasikan antar kemampuan berbahasa siswa. Petunjuk LKS dalam materi teks narasi hanya menuntun siswa untuk membaca teori tentang teks narasi, membaca pemahaman contoh teks narasi, dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang telah dibaca. Pada akhirnya, kreatifitas menulis, berbicara, dan mendengarkan siswa belum tercapai.

(23)

5

1.2Identifikasi Masalah

Dalam dunia pendidikan ditemukan beberapa masalah khususnya mengenai penggunaan LKS pada siswa dan guru di Kota Magelang. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian pendidikan ini adalah.

1) Kurangnya perangkat pembelajaran bahasa Jawa untuk satuan pendidikan menengah (SMP) yang kontekstual di Kota Magelang. Perangkat pembelajaran yang beredar banyak menggunakan kearifan lokal daerah lain. Materi dalam LKS kurang mewakili budaya dan kearifan lokal Kota Magelang.

2) Lembar Kerja Siswa yang ada kurang memenuhi syarat sebagai perangkat pembelajaran, sehingga menjadikan kendala bagi guru dan siswa. Sebagian besar pendidik di Kota Magelang menggunakan LKS sebagai perangkat pembelajaran. Berdasarkan observasi di beberapa sekolah, pembelajaran bahasa Jawa dilaksanakan berdasarkan LKS yang ada. LKS digunakan sebagai perangkat pembelajaran karena dianggap oleh pendidik dan peserta didik sebagai perangkat pembelajaran yang efektif, efisien, dan ekonomis jika dibandingkan dengan buku ajar/buku paket.

(24)

6

seharusnya disimak, namun dalam langkah pembelajaran hanya meminta siswa untuk membaca.

4) Materi dalam Lembar Kerja Siswa bahasa Jawa untuk satuan pendidikan menengah (SMP) di Kota Magelang kurang mengintegrasikan bahasa, sastra, dan budaya yang berkembang di daerah setempat.

5) Materi teks narasi belum diaplikasikan secara efektif dalam pembelajaran. Teks narasi digunakan untuk memahami bacaan dan menjawab pertanyaan. Hal ini tidak mengintegrasikan empat kemampuan berbahasa, sehingga siswa terlatih hanya untuk menjawab pertanyaan secara tertulis.

6) Metode pembelajaran bahasa Jawa yang diterapkan masih tradisional. Sebagian besar pendidik memberikan materi pembelajaran melalui metode ceramah. Terbatasnya metode, teknik, dan media yang dikuasai pendidik membuat siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jawa.

1.3Pembatasan Masalah

(25)

7

1.4Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah kebutuhan guru dan siswa terhadap model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP se-Kota Magelang?

2) Seperti apakah prototipe model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP se-Kota Magelang?

3) Bagaimanakah hasil validasi prototipe ahli dan guru terhadap model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP se-Kota Magelang?

4) Bagaimanakah hasil uji coba terbatas model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP se-Kota Magelang?

1.5Tujuan Penelitian

1) Mendeskripsikan kebutuhan guru dan siswa terhadap model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP se-Kota Magelang.

2) Menyusun prototipe model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP se-Kota Magelang.

3) Mendeskripsikan hasil validasi prototipe ahli dan guru terhadap model Lembar Kerja Siswa materi teks narasi dalam pembelajaran bahasa Jawa SMP se-Kota Magelang.

(26)

8

1.6Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah khasanah pengetahuan tentang pembelajaran bahasa Jawa. Selain itu, diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi untuk penelitian selanjutnya yang dapat digunakan untuk menyempurnakan penelitian yang sudah dilakukan.

2) Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis hasil penelitian ini adalah menghasilkan sebuah produk yang berupa Lembar Kerja Siswa berbahasa Jawa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi berbagai pihak.

a. Manfaat untuk guru

Guru dapat memanfaatkan LKS integratif materi teks narasi berbahasa Jawa yang dihasilkan dalam penelitian ini sebagai bahan ajar dan sebagai salah satu perangkat pembelajaran tambahan di kelas.

b. Manfaat untuk siswa

Siswa dapat memanfaatkan Lembar Kerja Siswa ini untuk menambah wawasan bahasa, sastra, dan budaya setempat. Selain itu dengan adanya Lembar Kerja Siswa dapat membantu siswa agar mudah mempelajari dan mengaplikasikan berbagai ilmu yang ada di dalamnya.

c. Manfaat untuk peneliti lain

(27)

9

Referensi

Dokumen terkait

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam.Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat

Fenomena yang terjadi di PT Bio Farma (Persero) adalah saat terjadinya transaksi penjualan kredit kepada distributor namun dengan jatuh tempo pembayaran yang berbeda

Analisis hasil dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan memaparkan hasil identifikasi kualitatif dengan cara membandingkan nilai Rf dan warna kromatogram antara standar dan

Pembelajaran kewirausahaan memiliki beberapa standar kompetensi lulusan, adapun standar kompenetensi lulusan dalam pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Bandung yang harus

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalih-media/format- kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data

Persamaan regresi diperoleh Ý= 9.976 + 0.002X Maksud dari persamaan tersebut adalah ketika kecerdasan emosi (X) mengalami kenaikan satu satuan, maka hasil belajar peserta

[r]

Faktor utama yang menyebabkan migrasi sirkuler penduduk pedesaan adalah faktor ekonomi antara lain: rendahnya upah yang mengarah ke rendahnya pendapatan rumahtangga sektor