TIN DI BP PR NGKAT KE PM (BIDAN ROGRAM D ECEMASA N PRAKTE PAD DI K D-IV BIDA UNIVE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis
ilmiah dengan judul “Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Di BPM
Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014”.
Penyusun karya ilmiah ini penulis banyak memperoleh bantuan dukungan
dan bimbingan berbagi pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi DIV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
3. Ikhsanuddin Ahman Harahap, Skep, MNS selaku dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan masukan dan nasehat pada penulis.
4. Erniyati, SKp, MNS selaku dosen penguji satu dan Hj. Idau Ginting, SST,
M.Kes selaku dosen penguji dua yang telah banyak memberi masukan kepada
penulis
5. Seluruh dosen dan staf program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Sumatera Utara.
6. Ibu saya yang tidak hentinya memberikan dukungan doa, semangat, dan
material kepada penulis dan keluarga yang banyak motivasiku dan Heldin
7. Seluruh teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberi bantuan dan dukungan dalam
menyelesaikan Proposal penelitian ini.
Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini,
penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari apa yang
dikatakan sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
membangun dalam kesempurnaan karya tulis ilmiah nantinya.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya tulis ilmiah penelitian
ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis.
Medan, 2014
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR SKEMA ...vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ... 1
2. Perumusan Masalah ... 4
3. Tujuan Penelitian ... 4
4. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan ... 6
1.Defenisi Kecemasan ... 6
2.Etiologi Kecemasan ... 6
3.Faktor –faktor yang mempengaruhi Kecemasan ... 7
4.Ciri-ciri Kecemasan ... 9
5.Efek Kecemasan dan Ketakutan Pada Persalinan ... 10
6.Gejala klinik kecemasan ... 11
7.Tingkat kecemasan ... 11
8.Teori Kecemasan ... 12
9.Mekanisme Munculnya Trait Anxiety & State Anxiety ... 13
B. Persalinan ... 14
1.Pengertian Persalinan ... 14
2.Tahap Persalinan ... 15
3.Faktor-faktor Yang Menghadapi Persalinan ... 17
BAB III KERANGKA KONSEP 1. Kerangka Konsep ... 18
2. Defenisi Operasional ... 18
BAB IV METODE PENELITIAN 1. Desain penelitian ... 19
2. Populasi dan Sampel ... 19
4. Waktu Penelitian ... 20
5. Etika Penelitian ... 20
6. Intrumen Penelitian ... 20
7. Prosedur Pengumpulan Data ... 21
8. Pengolahan Data ... 22
9. Analisa Data ... 23
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ... 24
2. Pembahasan ... 30
BAB VI KESIMPULAN PEMBAHASAN 1. Kesimpulan ... 31
2. Pembahasan ... 32 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel. 2.1. Rentang Respon Kecemasan ... 8 Tabel. 2.2. Defenisi Operasional ... 16
Tabel. 5.1 Distribusi frekuensi dan persentasi karakteristik demografi responden
(n=31) ... 25
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua/Wali Calon Responden
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Psp) (Informed Concent)
Lampiran 3 : Lembar Kuisioner
Lampiran 4 : Master Tabel
Lampiran 5 : Hasil Output Data Penelitian
Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian Dari Fakultas
Lampiran 7 : Surat Balasan Dari Penelitian
Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI BPM (BIDAN PRAKTEK MANDIRI ) WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN 2014
ABSTRAK Dina Cristina Sinaga
Latar belakang: Kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya, pada saat persalinan dengan berbagai macam faktor yang terkait dengan proses persalinan pada trimester III, kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan muncul pertanyaan dan bayangan dapat melahirkan normal, cara mengenjan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil.
Tujuan penelitian : Mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di wilayah BPM ( bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera medan 2014.
Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskritif dsengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 31 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisis data univariat.
Hasil: Dari penelitian di peroleh hasil yaitu menunjukkan bahwa hampir tiga perempat responden (64,6%) usia masa remaja akhir dengan rentang umur 17-25 tahun, tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga perampat responden (67,7%) adalah SMA, lebih dari setengah responden (61,3%) ibu rumah tangga, tiga perempat responden (74,2%) dalam kategori kecemasan sedang, minoritas responden (16,1%) adalah kecemasan berat.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan lebih banyak mengalami tingkat kecemasan sedang dan tingkat kecemasan berat. Diharapkan kepada bidan supaya dapat meningkatkan pelayananan dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan.
TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI BPM (BIDAN PRAKTEK MANDIRI ) WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN 2014
ABSTRAK Dina Cristina Sinaga
Latar belakang: Kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya, pada saat persalinan dengan berbagai macam faktor yang terkait dengan proses persalinan pada trimester III, kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan muncul pertanyaan dan bayangan dapat melahirkan normal, cara mengenjan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil.
Tujuan penelitian : Mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di wilayah BPM ( bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera medan 2014.
Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskritif dsengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 31 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisis data univariat.
Hasil: Dari penelitian di peroleh hasil yaitu menunjukkan bahwa hampir tiga perempat responden (64,6%) usia masa remaja akhir dengan rentang umur 17-25 tahun, tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga perampat responden (67,7%) adalah SMA, lebih dari setengah responden (61,3%) ibu rumah tangga, tiga perempat responden (74,2%) dalam kategori kecemasan sedang, minoritas responden (16,1%) adalah kecemasan berat.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan lebih banyak mengalami tingkat kecemasan sedang dan tingkat kecemasan berat. Diharapkan kepada bidan supaya dapat meningkatkan pelayananan dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Misi pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat 2010 salah
satunya adalah MPS (Making Pregnancy Safer) dimana diharapkan bahwa
dalam setiap persalinan, akan terjadi persalinan yang berlangsung aman, bayi
yang dilahirkan hidup dan sehat (Anik, 2010).
Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang
tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makluk hidup dalam kehidupan
sehari-hari (Suliswati, Payapo & Maruhawa, dkk, 2005). Kecemasan atau
anxietas adalah rasa khwatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya, kecemasan
terhadap tercapainya kedewasaan merupakan masalah penting dalam
perkembangan kepribadian kecemasan merupakan kekuatan yang besar
dalam menggerakkan tingkah laku (Gunarsa & Yulia, 2012).
Generalized Anxiety Disorder (GAD) menurut DSM IV
( Kaplan, Sadokc & Grebb, 1994) adalah kekhwatiran yang berlebihan dan
bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom somatik, yang
menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sosial atau pekerjaan
pada penderita, atau menimbulkan sters yang nyata padanya dan menurut
(Daviso, Neale, 2001) individu yang mengalami GAD mengalamin
kecemasan yang terus menerus, bahkan sering kali tentang hal-hal kecil
(Fausiah, & Widury, 2008).
Dalam upaya terlihat apa yang disebut kecemasan anxiety, yaitu suatu
( Wiramihardja, 2007). Kondisi psikologis cemas dan takut
berpengaruh pada fungsi tubuh secara fisik, ketika seorang cemas dan takut
pembuluh darah mengalami vasokonstriksi atau menyempit sehingga aliran
darah keseluruh tubuh akan terhambat atau berkurang, jika organ-organ
terlibat dalam persalinan menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik tenaga
mengejan menjadi kurang kuat dan dorongan dari dalam tubuh juga tidak
kuat sehingga menghambat proses persalinan (Nisman, 2010). Kecemasan
yang dialami oleh ibu pada persalinan hubungan dengan berbagai macam
faktor yang terkait dengan proses persalinan (Anik, 2010). Adapun pada
trimester ketiga (7, 8, 9) kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama
akan muncul pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal,
cara mengenjan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah
bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil
( Wulandari, 2006). Persalinan merupakan ancaman yang menakutkan
(Susanti, 2008).
Angka kematiian ibu (AKI) melahirkan yang tejadi pada saat kehamilan
maupun persalinan, 42 hari pasca persalinan di indonesia masih tinggi,
bahkan jumlahnya makin meningkat, deperteman kesehatan mengklaim pada
tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, besar ini merupakan
tingkatan yang tinggi setelah Laos, Kamboja, dan Miyamar, permasalahan itu
merupakan permasalahn yang amat besar yang berdampak pada kualitas
SDM di indonesia(Tursilowati & Sulistyorini, 2007). Di indonesia AKI masih
tinggi, yaitu 343/100.000 kelahiran hidup ditahun 1999, dan ditahun 2007
menjadi 228/100.000 kelahiran hidup, data tersebut sesuai dengan Survey
kematian ibu meningkat tahun 2012, mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
hidup ( Wardah, 2013). Pada tahun 2012 angka kematian ibu (AKI) di sumut
mencapai 230/100.000 kelahiran hidup. Angka ini diperoleh melalui survei
yang dilakukan Universitas Sumatera Utara (USU) dan Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut ini masih di atas AKI
nasional yang hanya 102/100.000 kelahiran hidup (Ridin, 2013).
Pengalaman persalinan adalah saat yang menegangkan dan
mencemaskan bagi ibu hamil dan keluarganya dan kecemasan melibatkan
persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis,
dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang di anggap
berbahaya ( Merindawani, Wahyuni, dkk, 2008). Persalinan selalu
diindentikkan dengan peristiwa yang mengerikan, menyakitkan dan bagi
sebagian besar kaum perempuan merupakan peristiwa yang berpengaruh
besar dalam kehidupannya (Yanti, 2009 ).
Fase awal yang biasanya terjadi pada pasien yang akan melahirkan,
mulai timbul rasa cemas yang berlebihan akibat dari rasa takut, sakit,
ancaman dalam proses persalinan itu sendiri, dalam keadaan ini pasien yang
akan mengalami persalinan yang berlangsung lama berkaitan dengan
peningkatan mortalitas dan morbiditas ibu pada anak rasa cemas selalu
mengiringin dalam proses persalinan, disebabkan ancaman-ancaman dari
berbagai persoalan yang dapat mengancam atau menimbulkan kematian
(Frigoletto, 1998, & Ghofur, Purwoko, 2013).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
di wilayah BPM (bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan
klinik Hj. Mera medan 2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian
ini “tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM (bidan
praktek mandiri) wiliyah kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera
medan 2014”.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di
wilayah BPM ( bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan
klinik Hj. Mera medan 2014.
D. Manfaat Peneliti
1. Bagi pratek pelayanan kebidanan
Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi para bidan yang telah
membuka praktek klinik untuk mengetahui bagaimana tingkat kecemasan
ibu dalam menghadapi persalinan dapat memberi motivasi dan dukungan
dan diterapkan kepada ibu yang saat melakukan persalinan supaya dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesehteraan ibu dan anak.
2. Bagi insitusi pendidikan
Di harapakan hasil penelitian ini dapat diterapkan bagi pendidikan D-IV
bidan pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai
bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi dalam penelitian
lebih lanjut tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan
di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj.
3. Bagi respoden
Penelitian ini sebagai sumber masukan untuk menambah wawasan ibu
bagaimana tingkat kecemsan ibu dalam menghadapi persalinan dapat
menurunkan kecemasan saat melakukan persalinan
4. Bagi peneliti
Sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang telah
dipelajari untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas
lagi tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM
(bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj. Mera
medan 2014.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KECEMASAN 1. Defenisi
Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak
dapat diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi
tanpa objek yang spesifik (Suliswati, Payapo & Maruhawa, dkk, 2005).
Ansietas (cemas ) adalah suatu perasaan takut yang tidak
menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai gejala
fisiologis (Riyadi, 2009).
2. Etiologi Cemas
Menurut pendapat ( Fausiah dan Widury, (2008).
2.1 Sudut pandang psikoanalisa ini, sumber generalized anxiety disorder
adalah konflik tidak sadar antara ego dan impuls dari id namun ego
menahannya karena khwatir akan hukum yang mungkin diterima
dengan memenuhi dorongan id. Karena sumber kecemasan yang
berada pada ketidak sadaran inilah penderita GAD acap kali merasa
cemas tanpa mengetahui sebabnya .
2.2 Sudut pandang cognitive-behavioral salah satu teori perilaku
mengemukakan bahwa terbentuknya GAD adalah kecemasan
dipandang sebagai sesuatu yang dipelajari berdasarkan prinsip
kondisionang. Kejadian yang menimbulkan stres akan menimbulkan
2.3 Sudut pandang biologis
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa GAD mungkin memilki
komponen genetik, namun hingga kini belum dapat dibuktikan secara
tepat perana faktor genetik terhadap munculnya GAD. Pandangan
biologis lainnya tentang GAD berhubungan dengan adanya hambatan
atau gangguan pada neurotransmiter yang bernama GABA, sehingga
kecemasan tidak dapat dikontrol.
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut ( Purba, Wahyuni & Nasution, dkk, 2008). Ansietas dapat
disebabkan oleh:
3.1Adanya perasaan takut tidak diterima dalam suatu lingkungan tertentu
3.2 Adanya pengalaman traumatis seperti trauma akan berpisah
kehilangan atau bencana
3.3 Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan
3.4 Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidak mampuan
fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar
3.5 Adanya ancaman terhadap konsep diri, identitas diri, harga diri, dan
perubahan peran
3.6 Umur perempuan untuk hamil dan melahirkan memiliki pengaruh
yang berbeda pada kesehatan ibu dan janinya. Kehamilan dan
persalinan dibawah umur 20 tahun memiliki resiko yang sama
tingginya dengan kehamilan umur 35 tahun keatas sehingga dapat
menimbulkan resiko. Usia berkaitan dengan masalah kesehatan, resiko
menimbulkan kecemasan yang mengakibatkan perrsalinan yang lebih
sulit dan lama (Kasdu, 2005 dan Curtis, 2000)
Umur ibu bersalin mempunyai pertimbangan mengapa mereka tidak
mempunyai persiapan menghadapi persalinan misalnya ibu dengan
usia diats 35 tahun mempunyai resiko tinggi untuk melahirkan.
Kecenderungan memiliki anak berturut-turut dan kehadiran anak
kedua dan ketiga yang terlalu dekat menyebakan ibu cemas dan
kwatir tidak siap menghardapi persalinan karena jarak yang terlalu
dekat (Musbikin, 2007).
Menurut Nursalam (2001), umur adalah usia individu yang terhitung
mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup
umur, tingkat kematangan dan kekuatan sesorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seseorang yang lebih di percaya dari orang yang belum cukup tinngi
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
kematangan jiwanya. Seseorang yang mempunyai usia lebih muda
ternyata lebih mudah mengalami gangguan kecemasan dari pada
seseorang yang lebih tua, tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya
(Stuart, 2006).
3.7 Pendidikan Menurut Nursalam (2003) pendidikan berarti bimbingan
yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain
menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Tingkat pendidikan seseorang
atau individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin
tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan
baru (Stuart & Sundeen, 1998). Makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi sehingga
semakin benyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai yang baru di perkenalkan (Kuncoroningrat,
1997, dikutip oleh Nursalam dan Pariani, 2001).
3.8 Menurut Husodo dalam Sutantinah (2003). Menyatakan bahwa
pekerjaan juga berpengaruh dalam menentukan stressor seseorang
uang mempunyai aktifitas bekerja diluar rumah memungkinkan
mendapat pengaruh yang banyak dari teman dan berbagai informasi
serta pengalaman dari orang lain dapat mempengaruhi cara pandang
seseorang dalam menerima stressor dan mengatasi kecemasan
(Kusuma, 2011).
4 Ciri-ciri Kecemasan
(Menurut Jeffery, 2003). beberapa ciri dan kecemasan adalah
4.1 Kegelisahan, kegugupan
4.2 Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar
4.3 Banyak berkeringat
4.4 Mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit menelan
4.5 berdebar keras berdetak kencang
4.6 Terdapat gangguan sakit perut atau mual
4.7 Wajah terasa memerah dan merasa sensitif atau mudah marah
Saat merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan oksigen dari
pertahanan nonesensial menuju kelompok otot besar di wilayah kaki dan
tangan akibatnya, area wajah di tinggalkan sehingga ada ungkapan pucat
karena ketakutan dalam situasi yang menakutkan tubuh
mempertimbangkan bahwa atau rahim dipandang sebagai organ tidak
terpenting, rahim pada wanita yang ketakutan secara kasat mata memenag
tampak putih rasa cemas dan takut menyebabkan rasa nyeri dan membuat
kontraksi rahim semakin keras ( Yesie, 2011).
5.1 Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan
menyebabkan servik kaku dan membuat proses persalinan lebih
lambat
5.2 Kecemasan dan ketakutan menyebabkan pernapasan tidak teratur,
mengurangi asupan sirkulasi oksigen bagi tubuh dan bagi bayi
5.3 Akhirnya jantung memompa lebih cepat sehingga tekanan darah
semakin tinggi.
Menurut pendapat (Nasir, Muhith, 2011) kecemasan dibagi menjadi
tiga macam
5.5.1 Kecemasan realitas
adalah rasa takut akan bahaya yang terbayang dari dunia luar
dan derajat kecemasan semacam itu sangat bergantung pada
ancaman nyata
5.5.2 kecemasan neurotik
adalah rasa takut apabila insting keluar jalur dan menyebabkan
seseorang berbuat sesuatu yang dapat membuatnya dihukum
adalah rasa takut terhadap terhadap hati nuraninya sendiri.
6 Gejala Klinik Cemas
Menurut pendapat (Hawari, 2001). Keluhan-keluhan yang sering
dikemukan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain
sebagai berikut :
6.1 Cemas, kwatir, firasat buruk, takut akan pikirnya sendiri, mudah
tersinggung
6.2 Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
6.3 Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
6.4 Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
6.5 Gangguan konsentarsi dan daya ingat
6.6 Keluhan-keluhan somatik
7 Tingkat Kecemasan
Menurut Peplau ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu
yaitu ringan, sedang, berat dan panik menurut ( Dalami, Suliswati, Farida,
dkk, 2005)
7.1 Kecemasan ringan
Dihubungkan dengan ketengagan yang dialami sehari-hari Individu
masih waspada serta lapangan persepsinya meluas menajamkan indra,
dapat memotivasi individu untuk belajar mampu memecahkan
masalah secara efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifvitas.
antisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Gambar 7.1 Rentang respon kecemasan
7.2 Kecemasan sedang
indivudu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya,
terjadi penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan
sesuatu dengan arahan orang lain
7.3 Kecemasan berat
Lapangan persepsi individu sangat sempit, pusat perhatiannya pada
detil yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berpikir tentang hal-hal lain,
seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu
banyak perintah arahan untuk terfokus pada area lain.
7.4 Panik
Individu kehilangan kendali diri dan detil perhatian hilang, karena
hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun
dengan perintah.
8 Teori kecemasan
Teori psikoanalitik Menurut Freud, kecemasan timbul akibat reaksi
psikologis individu terhadap ketidak mampuan mencapai energi yang tidak
terekspresikan akan mengakibatkan rasa cemas. Kecemasan dapat timbul
secara otomatis akibat dari stimulus internal dan eksternal yang berlebihan
sehingga melampaui kemampuan individu untuk menanganinya
Dalam teori menurut (Spielberger, 1972). Kecemasan adalah reaksi
emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya nyata atau imaginer
yang di sertai dengan perubahan pada sistem saraf otonom dan pengalaman
subjektif sebagai tekanan, ketakutan , dan kegelisahan, adapun teori dari
( Spielberger, 1972). membagi atas dua teori yaitu:
8.1 State anxiety adalah kondisi emosional yang sementara atau sesaat pada
individu yang bersifat subjektif, karena adanya ketegangan dan
kekhawatiran serta menghasilkan aktifitas sistem saraf otonom. State
anxiety memiliki variasi intensitas dan derajat yang berbeda-beda dari
waktu ke waktu sesuai dengan kondisi individu.
8.2 Trait anxiety lebih mengarahkan pada kestabilan perbedaan personality
dalam kecenderungan untuk merasa cemas. Trait anxiety tidak langsung
telihat pada tingkah laku individu, tetapi dapat di lihat dari
frekuensi states anxiety individu.
9 Mekanisme munculnya Trait Anxiety dan State Anxiety
Menurut (Spielberger, 1972). mengajukan hubungan antara
(State Anxiety) kecemasan sesaat dan (Trait Anxiety) kecemasan dasar
sebagai berikut :
9.1 Kecemasan sesaat muncul ketika individu merasa berada dalam situasi
yang mengancam.
9.2 Intensitas dari kecemasan adalah sebanding dengan besarnya ancaman
yang dirasakan individu.
9.3 Lamanya reaksi kecemasan sesaat ini akan tergantung pada presistensi
dihadapinya (kecemasan sesaat akan berlangsung lama jika individu
merasa terus menerus).
9.4 Individu dengan kecemasan dasar yang tinggi akan mempersepsikan
situasi, khususnya situasi yang mengandung unsur kegagalan atau
ancaman terhadap self-efficacy sebagai sesuatu hal yang lebih
mengancam daripada individu dengan kecemasan dasar yang lebih
rendah.
9.5 Peningkatan kecemasan sesaat mempunyai stimulus dan penggerak
(drive), yang mungkin dapat terlihat langsung melalui perilaku atau
yang akan menggerakan pertahanan psikologisnya, yang pada masa lalu
pernah berhasil mengurangi kecemasannya, atau yang di pandang
efektif untuk merendahkan kecemasan sesaat ini.
9.6 Situasi-situasi menekan yang di hadapai dapat menyebabkan individu
mengembangkan response atau membentuk defence mechanism untuk
mengurangi kecemasan tersebut.
B. PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Yanti, 2009).
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu (Varney, 2008). Persalinan adalaah proses membuka dan
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepalanya yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa
komplikasi baik bagi ibu maupun janin (Sarwono, 2002, Yeyeh, Yulianti &
Maemunah, dkk, 2009).
2. Tahapan Persalinan
Menurut pendapat (Sondakh, 2013). tahapan dari persalinan terdiri atas kala I
(kala Pembukaan), kala II (kala pengeluaran janin), kala III
(pelepasan plasenta).
2.1 Kala I ( kala pembukaan )
Kala I dimulai dari saat persalinan mulai ( pembukaan nol ) sampai
pembukaan lengkap ( 20 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu :
2.1.1 Fase laten : berlangsung selama 8 jam, servik membuka sampai 3
jam
2.1.2 Fase aktif : berlangsung selam 7 jam, servik membuka dari 4 cm
sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering, dibagi dalam 3 fase :
a. Fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4
cm
b. Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
c. Fase deselerasi pembukaaan menjadi lambat sekali, dalam
waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap
2.2.2 His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi
50 sampai 100 detik
2.2.3 Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak
2.2.4 Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti
keinginan mengejan akibat tertekannya pleksusu frankenhauser
2.2.5 Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi
sehingga terjadi kepala membuka pintu dansubocciput bertindak
sebagai hipologlion, kemudian secara berturut-turut lahir
ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, serta kepala seluruhnya
2.2.6 Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu
penyesuaian kepala pada punggung
2.2.7 Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi di
tolong
2.3 Kala III (pelepasan plasenta )
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Proses lepasnya
plasenta dapat diperkirakan dengan mempertahankan uterus menjadi
budar, uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen
bawah rahim, tali pusat bertambah panjang dan terjadi semburan
darah tiba-tiba.
3.1 Power (tenaga / kekuatan) menurut pendapat (Sondakh, 2013)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his,
kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligament.
a. His
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan, pada bulan
terakhir dan kehamilan dan sebelum persalinan dimulai, sudah ada
kontraksi rahim yang disebut his. His di bedakan sebagai berikut:
3.1.1 His pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya
merupakan peningkatan dari kontraksi dari Braxton Hiks.
His ini bersifat tidak teratur dan menyebabkan nyeri di perut
bagian bawah dan lipat paha, tidak menyebabkan nyeri yang
memancar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his
persalinan.
3.1.2 His persalinan
Walaupun his merupakan suatu kontraksi dari otot-otot
rahim yang fisiologis, akan tetapi bertentangan dengan
kontraksi fisiologis lainnya dan bersifat nyeri. Kontraksi
rahim bersifat otonom, artinya tidak dipengaruhi oleh
kemauan, namun dapat dipengaruhi dari luar, misalnya
rangsangan oleh jari-jari tangan.
3.1.3 Passage (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang
yang padat, dasar panggul, vagina, dan introitus. Janin harus
relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.
3.1.4 Passenger (janin dan plasenta)
Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga dapat juga
dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin.
Namun, plasenta jarang menghambat proses persalinan pada
kelahiran normal. Sedangkan janin dapat mempengaruhi
jalannya kelahiran karena ukuran dan presentasinya. Kepala
bannyak mengalami cedera pada persalinan sehingga dapat
membahayakan hidup dan kehidupan janin. Hal yang
menetukan kemampuan melewati jalan lahir, yaitu sikap
janin, letak, presentasi, bagian terbawah janin, dan posisi.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan “Tingkat Kecemasan
Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di Bpm ( Bidan Praktek Mandiri) Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Bulan dan Klinik Hj Mera Medan Tahun2014”.
Skema 3.1. Skema Kerangka Konsep
[image:31.595.71.486.451.767.2]B. Defenisi operasional
Tabel 1. Defenisi operasional variabel penelitian
N o
Variabel Defenisi Operasional
Alat Ukur
Cara ukur Hasil Ukur Skala 1 Tingkat kecemasan ibu Suatu keadaan mental yang dirasakan resah yang dapat mengacam kwatirs dengan perasaan bimbang dalam menghadapi persalinan
Kuisoner Penyebara
kuisioner Skala Ringan Sedang Berat Ordinal Tingkat kecemasan ibu
menghadapi persalinan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode deskritif dengan pendekatan
survey yaitu suatu cara penelitian deskritif yang dilakukan terhadap sekumpul
objek yang biasanya cukup banyak dalam waktu tertentu, dalam penelitian ini
penulis ingin mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan
di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas padang bulan dan
klinik Mera medan 2014
B. Populasi dan sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester ke III
di BPM Wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan dan Klinik Mera Medan
yang berjumlah 31 orang
2. Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini dilakukan secara seadanya oleh
peneliti sesuai dengan jumlah yang hadir pada saat dilakukan penelitian di
BPM Wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan dan Klinik Mera Medan,
dengan menggunakan metode Accidental Sampling yang berjumlah 31
orang.
Penelitian ini dilakukan di BPM (bidan praktek mandiri) wilayah kerja
puskesmas padang bulan dan Klinik Mera medan tahun 2014.
D. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan febuari sampai mei 2014. Dalam kurun
waktu tersebut akan dilakukan pengambilan dan pengolahan data yang meliputi :
penulusuran kepustakaan, pengajuan judul, bimbingan dan seminar proposal
sampai sidang KTI.
C. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu peneliti mengajukan
permohonan kepada dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
dan permintaan izin di BPM (Bidan praktek mandiri ) wilayah kerja puskesmas
padang bulan. Kemudian peneliti menemui responden setelah responden
mengerti dan memahami maksud dan tujuan penelitian yaitu bahwa data-data
yang diperoleh dari responden semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu
pengetahuan, maka secara sukarela responden menandatangani lembar
persetujuan dan pengisian kuesioner. dan membagikan kuesioner serta
menjelaskan bahwa responden dapat mengundurkan diri dari penelitian setiap
saat tanpa ada tekanan atau paksaan. Peneliti menghormati hak responden untuk
menjaga kerahasian, maka kuisioner yang diberikan kepada responden diberi
kode tanpa mencantumkan nama responden. Dalam membagikan kuisoner
peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada
yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner.
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa
lembar kuisoner. Kuesioner untuk data demografi responden meliputi umur,
pendidikan, pekerjaan.
Koesioner tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan
Menggunakan aspek pengukuran bahwa ansietas ringan : 20-39, ansietas sedang
: 40-59, ansietas berat: 60- 80 dengan bentuk pertanyaan dengan jawaban sama
sekali tidak “1”, kadang-kadang “2”, cukup sering “3”, sangat sering “4”
( Spielberger, 1993 dan Jenny, 2008).
E. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai setelah menerima surat izin penelitian dari
program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara dan telah mendapat izin dari pimpinan Dinas Kesehatan dan melanjutkan di
BPM (bidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas padang bulan.
Setelah mendapat izin, penelitian melaksanakan pengumpulan data ibu
dalam menghadapi persalinan dalam tingkat kecemasan . Pada saat pengumpulan
data peneliti dan pimpinan bekerja sama dengan cara penyampaian informasi
yang diberikan setiap ibu yang bersalin yang menjadi responden di BPM wilayah
kerja puskesmas dan klinik mera. Dalam penelitian, sebelumnya penelitian
menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan apa yang
dirasakan pada waktu melakukan terhadap ibu bersalin, kemudian penelitian
meminta kesedian responden untuk berpatisipasi dalam pelaksanaan penelitian
dan respon memenuhi kriteria penelitian diminta untuk menanda tangani lembar
Penelitian ini mengisi lembaran kuesioner yang telah disiapkan berdasarkan
hasil setelah itu peneliti mengkaji derajat kecemasan yang dialami pasien
dalam menghadapi persalinan. penelitian mengetahui seberapa besar kelompok
tingkat kecemasan ibu baik ringan, sedang, berat.
F. Pengolahan Data
Menurut (Notoatmodjo, 2010). Dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang ditempuh yaitu:
1. Pengeditan data (Editing)
Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir
atau kuesioner tersebut.
2. Pemberian kode (Coding)
Memberi kode identitas responden untuk menjaga kerahasian identitas
responden dan mempermudah proses, penelusuran biodata responden bila
diperlukan.
3. Memasukkan data (Entry)
Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu
kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
4. Tabulasi (Tabulating)
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan.
5. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah
G. Analisa Data
Analisa data dengan melakukan pengukuran terhadap masing-masing
responden, lalu ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi. Metode statistik
untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik univariat
dimana analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Univariat
Pada bab ini diuraikan hasil Penelitian yang dilakukan serta pembahasan
mengenai tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di Wilayah kerja
Puskesmas Padang dan Klinik Hj Merah Medan Tahun 2014 dengan
mempergunakan sampel sebanyak 31 orang. Penelitian ini memaparkan hasil
penelitian dan pembahasan antara lain deskripsi karakteristik responden,
deskripsi tingkat kecemasan dibidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas
padang bulan dan klinik bersalin HJ. meramedan 2014.
1.1Deskripsi Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik demografi responden yang diperoleh dari hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa hampir tiga perampat responden (64,6%) usia adalah masa
remaja akhir dengan menunjukan umur tidak resiko tinggi 17-25 tahun (M=48.4,
SD=10.5). Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga perampat
responden (67,7%) adalah SMA, dan kurang dari seperempat responden (25,8%)
adalah SMP. Bahwa hampir tiga perempat responden (61,3%) ibu rumah tangga.
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Demografi Responden (n=31).
No Karakteristik Responden Frekuensi Persentasi
1 Umur
Masa remaja akhir (17-25) Dewasa awal (26-35) Dewasa akhir (36-45)
Mean=25.0, SD=5.97, Min=16 T, Max=45 T
20 9 2
64.6 % 29.0 % 6.4 %
2 Pendidikan SD SMP SMA SARJANA 1 8 21 1 3,2 % 25,8 % 67,7 % 3,2 % 3 Pekerjaan
PNS WIRASWASTA IRT 1 11 19 3,2 % 35,5 % 61,3 %
1.2Tingkat Kecemasan
Tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan di BPM ( bidan praktek
mandiri ) wilayah kerja puskesmas dan klinik bersalin HJ. Mera Medan 2014
menggunakan lembar kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan
bahwa lebih dari tiga perempat responden (74,2%) dalam katogori kecemasan
sedang. Dan di ikutin minoritas responden (16,1%) katogori kecemasan berat.
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Tingkat Kecemasan (n=31).
Kecemasan Frekuensi
(f) Persentase (%)
Ringan 3 9,7
Sedang 23 74,2
Berat 5 16,1
Men=507,Sd=10.2,Min =19.5,Max = 80.5
TOTAL 31 100
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian, peneliti membahas mengenai tingkat kecemasan ibu
menghadapi persalinan di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayah kerja
puskesmas padang bulan dan klinik bersalin HJ. Mera medan 2014
2.1Tingkat kecemasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir tiga perempat responden
(64,6%) usia adalah masa remaja akhir dengan rentang umur 17-25 tahun. Hal
ini menunjukkan bahwa pada rentang usia ini, angkat kejadian tingkat
kecemasan ibu bersalin lebih rentang pada masa remaja akhir.
Menurut Tobing (2007) kehamilan di umur kurang dari 20 tahun bisa
menimbulkan masalah, karena kondisi fisik belum 100 % siap. Untuk umur
yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 20-35
tahun. Di rentang usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima.
Sedangkan setelah umur 35 tahun, sebagian wanita digolongkan pada
kehamilan beresiko tinggi terhadap kelainan bawaan dan adanya penyulit
pada waktu persalinan. Di kurun umur ini, angka kematian ibu melahirkan
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Astri, 2009)
yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dengan
kecemasan ibu menghadapi persalinan.
Tingkat kecemasan tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga
perampat responden (67,7%) adalah SMA, dan kurang dari seperempat
responden (25,8%) adalah SMP. Menurut Notoatmojo (2003), pendidikan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan untuk
pengembangan diri dan peningkatan kematangan intelektual seseorang.
Kemantangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan dan berpikir
seseorang, baik dalam tindakan yang dapat dilihat maupun dalam cara
pengambilan keputusan. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang, maka akan semakin berkualitas
pengetahuannya dan semakin matang intelektualnya. Mereka cenderung
lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan keluarganya (Depkes, 1999).
Hasil penelitian lebih dari setengah responden (61,3%) ibu rumah tangga
Berdasarkan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Menurut (Insana, 2014)
ditemukan 51% responden yang tidak bekerja atau berprofesi sebagai ibu
rumah tangga, sedangkan 49% responden adalah wanita bekerja. Sebagian
besar responden yang tidak bekerja mengalami kecemasan ringan sebesar
54,90% dan kecemasan sedang sebesar 19,60%. Sebaliknya, sebagian besar
responden yang bekerja mengalami kecemasan ringan sebesar 51,02% dan
selebihnya mengalami kecemasan sedang dan berat dengan jumlah yang sama
seperti yang diuraikan diatas.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari tiga
responden (16,1%) adalah kecemasan berat. Semua ibu hamil mengalami
kecemasan tidak seoarang pun bebas dari kecemasan semua orang pasti
meraskan kecemasan dalam derajat tertentu bahkan kecemasan ringan dapat
berguna, yakni dalam memberikan rangsangan terhadap seseoarang
rangsangan untuk mengatasi kecemasan dan membuang sumber kecemasan
( Gurnarsa, 2012).
Umumnya kecemasan akan timbul pada pengalaman baru yang
menegangkan, termasuk pada pasien yang akan menghadapi persalinan
(indrayani, 2013). Kekhawatiran atau kecemasan akan dianggap sebagai suatu
hal yang patologis apabila tidak lagi bisa dihentikan atau dikontrol oleh
individu tersebut (Fausiah, 2008).
Kecemasan kelelahan, kehabisan tenaga, dan kekhwatiran ibu seluruhnya,
sehingga meningkatkan kecemasan semakin berat dan sters semakin muncul
yang akhirnya ibu yang bersalin tidak mampu lagi bertahan ( Yanti, 2009).
Rasa takut dan cemas yang dialami ibu akan berpengaruh pada lamanya
persalinan, his kurang baik, dan pembukaan yang kurang lancar. Menurut
Pitrachard dkk, perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang
menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap kontraksi
rahim dan dilatasi servik sehingga persalinan lama ( Sondak, 2013).
Selain itu, pada trimester ketiga tingkat kecemasan seseorang ibu hamil
akan semakn meningkat sampai persalinan. Nyeri persalinan juga merupakan
salah satu faktor yang ditakutin oleh ibu hamil sehingga menyebabkan
kecemasan saat menjelang persalinan meningkat (Bobak, Lowdermik, dan
Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan meyebabkan
servik kaku dan membuat proses persalinan lebih lambat ( Aprillia, 2011).
Dari hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh (Sari, 2010) dalam penelitian mengatakan faktor-faktor yang
dapat menyebabkan kecemasan pada kehamilan pertamam seperti faktor
ketakutan pada pemikirannya sendiri atau perasaan ibu hamil tentang
kehamilan dan dirinya selama kehamilan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Aryasatiani (2005) dengan
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan dengan
kelalancaran proses persalinan dalam penelitian ini menemukan lebih dari
12% ibu-ibu yang pernah melahirkan mengatakan bahwa mereka mengalami
cemas pada saat melahirkan dimana pengalaman tersebut merupakan saat-saat
tidak menyenangkan dalam hidupnya
C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini cara menganalisa data hanya untuk mengetahui
distribusi frekuensi tanpa melihat hubungan di antara kedua variabel.
D. Implikasi untuk asuhan kebidanan atau pendidikan bidan
1. Hasil penelitian ini memberi informasi bagi pelayanan kebidanan sebagai
sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama dalam tingkat
kecemasan ibu dalam menhgadapi persalinan.
2. Sebagai penelitian dan sumber informasi untuk penelitian berikutnya dan
penelitian yang sama. Semua itu diharapkan mampu diimplikasikan dalam
masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, dapat diambil kesimpulan
dan saran mengenai Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM
(bidan praktek mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas padang bulan dan Klinik
Bersalin HJ. Mera Medan 2014.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang diperoleh mengenai
Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi persalinan DI BPM Padang
Bulan Dan Klinik Hj Mera Medan tahun 2014 dari 31 orang responden
diperoleh hasil yaitu : kategori ringan sebanyak 3 orang (9,7%), kategori
sedang sebanyak 23 orang (74,2%) dan kategori berat sebanyak 5 orang
(16,1%).
B. Saran
1. Bagi praktek pelayanan kebidanan
Diharapkan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
para bidan yang telah membuka praktek klinik untuk mengetahui
bagaimana tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan dapat
memberi motivasi dan dukungan dan diterapkan kepada ibu yang saat
melakukan persalinan supaya dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
dan kesehteraan ibu dan anak.
Di harapakan hasil penelitian ini dapat diterapkan bagi pendidikan D-IV
bidan pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai
bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi dalam penelitian
lebih lanjut tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan
di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj
mera medan 2014
3. Bagi peneliti
Sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang telah
dipelajari untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas
lagi tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM
(bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj. Mera
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia (2011). Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit Gentle Birth. Jakarta. Aprillia (2011). Siapa Bilang Melahirkan Itu Sakit. Yogyakarta.
Aizar & Arafah (2011). Kecemasan Ibu Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik HJ. Medan
Dalami S, Farida, dkk. (2005). Asuhan Keperawatan Jiwa & Masalah Psikososial. Jakarta : Trans info media
Fausiah, F, & Widury. Psikologis Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: Penerbit UI Gunarsa (2012). Psikologi Perawatan. Jakarta.
Ghofur & Purwoko. (2013). Pengaruh Teknik Napas Dalam Terhadap Perubahan Singkat Kecemasan Pada Ibu Persalinan Kala I Di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen. Yokjakarta, Jurnal Kesehatan Surya Medika
Hawari D. (2001). Stres Cemas & Depresi . Jakarta:Trans info media
Hidayat A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisi Data. Jakarta : Salemba medika
Indrayani (2013). Asuhan Persalinan dan Bayi baru lahir. Jakarta. Cv. Trans Info Media
Komarudin ( 2011) Hubungan Level Kecemasan dan Akurasi Passing dalam Permainan Sepak Bola. Yogyakarta
Kusumawati. (2011). Hubungan Pengetahuan Primigravida Tentang Kehamilan dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Kehamilan Trimester di Bps Fathonah Wn. Jurnal Kesmadakaska, Vol.2, No.2
Lukluka (2008). Psikologi Kesehatan. Jogjakarta. Mitra Cendikia Offset
Marlindawani,Purba, & Wahyuni, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial & Gangguan Jiwa. Medan
Maryunani, A. (2010). Nyeri Dalam Persalinan Jakarta: Trans Info Media
Nasir & Munhith. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa Pengantar & Teori. Jakarta: Sallemba Medika
Puspitasari (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pada Wanita. The Indonesia Journal Of Public Health, Vol.4, N0. 1
Rukiyah & Yulianti, & Maehmunah, dkk (2009). Asuhan Kebidanan II(Persalinan) Jakarta : Trans Info media
Riyadi &Purwanto. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu Rahmy (2013). Hubungan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan Ibu
Primigravida. Jurnal Stikes U’ Budiyah Banda Aceh
Sondakh (2013). Asuhan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Penerbit Erlangga
Surtanto (2009). Riset Kebidanan Metologi & Aplikasi. Jogjakarta: Mitra Cendikia Pree
Suliswati, Payapo & Maruhawa, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: ECG
Susanti (2008). Psikologis Kehamilan. Jakarta : ECG
Siswanto, Susila & Suryato. ( 2013). Metologi Penelitian Kesehatan & Kedokteran. Yokjakarta
Tursilowati, Eka, S. (2007). Pengaruh peran serta suami terhadap tingkat kecemasan Ibu menghadapi Proses Persalinan. Yogyakarta :Jurnal Kesehatan SuryaMedika
Wiramihardjo (2007). Pengataran Psikologi Abnormal. Bandung : Pt. Refika Aditama
Yanti (2009). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI CALON RESPONDEN
Salam Sejahtera
DenganHormat,
Nama Saya Dina Cristina Sinaga, Sedang menjalani pendidikan di Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul“Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di BPM Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Bulan dan klinik Hj mera Medan 2014”.
Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat di
observasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang
spesifik (Suliswati, Papayo & Maruhawa, dkk, 2005).
Persalinan adalah serangkai kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu (Yanti, 2009).
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hasil kecemasan ibu dalam
menghadapi persalinan dan sejauh mana tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi
persalinan baik sedang, ringan dan berat.
Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada bapak/ibu wali responden
tenteng:
a. Data demografi seperti Usia ibu, Pendidikan, Pekerjaan
b. Serta mengetahui tingkat pengalaman ibu untuk menghadapi persalinan
wawasan ibu atau pengalaman yang di dapat, untuk menurunan angka
kematian ibu di indonesia.
Partisipasi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa
paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan
untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini bapak/ibu wali tidak akan dikenakan
biaya apapun. Bila bapak/ibu wali responden membutuhkan penjelasan , maka dapat
menghubungi saya:
Nama : Dina Cristina Sinaga
Alamat : Jl Sei Padang No. 110 Padang bulan Medan
No. Hp : 081331320653
Terima kasih saya ucapakan kaepada bapak/ibu wali responden yang telah
ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikut sertaan bapak/ibu wali dalam penelitian
ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah
memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan bapa/ibu wali
responden bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami siapkan.
Medan, 2014
Peneliti
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(INFORMED CONCENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/ Hp :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian Tingkat kecemasa ibu
dalam menghadapi persalinan . Maka dengan ini secara suka rela membantu mengisi
koesioner ini sesuai pengetahuan ibu.
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2014
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN MENGENAI TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
Petunjuk pengisian
Jawablah pertanyaan dibawa ini dengan memberi tanda () pada tempat yang
disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
I. Data Demografi
No responden
Umur
a. Masa Remaja akhir (17-25) b. Dewasa awal (26-35) c. Dewasa akhir (36-45)
d. Lanjut usia awal (46-55)
Pendididkan
a. SD
b. SMP c. SMA d. SARJANA
Pekerjaan a. PNS
II. Kuesioner Tingkat Kecemasan Ibu No Pernyataan Sama Sekali Tidak (SST) Kadang-kadang (KK) Cukup Sering (CS) Sangat Sering (SS) 1. Saya merasa sesuatu
menyenangkan
2. Saya merasa gugup dan resah
3. Saya merasa yakin dengan diri sendiri
4. Saya ingin dapat
merasakan kegembiraan seperti yang dirasakan 5. Saya merasa gagal 6. Saya merasa ingin
istirahat
7. Saya merasa tenang dan
merasakan suatu kesejukan
8. Saya merasa seperti menimbun sesuatu sehingga saya tidak dapat mengatasinya
9. Saya merasa kwatir berlebihan terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi
10. Saya merasa gembira 11. Saya meras pikiran saya
kacau
13. Saya merasa aman 14. Saya mudah membuat
keputusan
15. Saya merasa tidak adekuat
16. Saya merasa puas
17. Beberapa hal yang tidak penting terlintas dalam pikiran dan mengganggu saya
18. Saya merasa kecewa karena keteledoran saya sehingga saya sulit untuk konsentrasi
19. Saya merasa manusia yang paling kuat
0
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Nama : Dina Cristina Sinaga
Tempat/ tanggal lahir : Simpang Tiga, 14 Januari 1991
Agama : Kristen Prostestan
Anak ke : Kedua
Nama Ayah : Liston Sinaga
Nama Ibu : Maria Sitompul, SPd
Alamat : Karang Mulia, Pematang Siantar ,
Kab Simalungun
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1996-2002 : SD Negeri 5 (097332) Tanah Jawa
Kab. Simalungun
Tahun 2002-2005 : SLTP Swasta Bina Guna Tanah Jawa,
Kab Simalungun
Tahun 2005-2008 : SMA Negeri 1 Tanah Jawa,
Kab. Simalungun
Tahun 2008-2011 : D-III Kebidanan Universitas
Prima Indonesia Medan