• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan ulang kemasan produk keripik PD.Riki Family

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan ulang kemasan produk keripik PD.Riki Family"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR

Yang bertanda Tangan dibawah ini Nama : Ulfah Siti Herdianti

Nim : 52109010

Program Studi Desain Grafis

Dengan ini menyatakan bahwa karya beserta Laporan Pengantar Tugas Akhir ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, 25 Januari 2013

(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Data Pribadi

Nama : Ulfah Siti Herdianti

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 Juli 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum menikah

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Diploma (D3) Desain Komunikasi Visual Alamat : Jl. Cinta Asih RT.02 RW.13 No.31

Kec. Cibangkong Bandung

Telepon/HP : 089628369914

E-mail : ulfahsherdianti@yahoo.com

Pendidikan

1. SDN Centeh IV 1996-2002

2. SMP Kartika Chandra Bandung 2002-2003 3. SMKN 1 Bandung 2006-2009

(3)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN ULANG KEMASAN PRODUK

KERIPIK PD. RIKI FAMILY

DK 26313/Tugas Akhir Semester I 2012/2013

Oleh:

Ulfah Siti Herdianti 52109010

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir tentang Media Identitas yang berjudul “Perancangan Ulang Kemasan Produk Keripik PD. RIKI FAMILY”.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan pengantar tugas akhir ini, masih belum sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja yang membaca laporan pengantar tugas akhir ini, tentunya yang bersifat membangun bagi penyusun.

Akhir kata, penyusun mengharapkan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT selalu tetap memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua Amin.

Bandung, 25 Januari 2013

(5)

DAFTAR ISI

I.2 Identifikasi Masalah ………. 4

I.3 Fokus Masalah ………...……. 5

I.4 Strategi Perancangan ………. 5

BAB II KEMASAN DAN OPINI KONSUMEN II.1 Sejarah Desain Kemasan ………. 6

II.1.1 Definisi Desain Kemasan ………... 7

II.1.2 Segi Fungsional Kemasan ………... 7

II.1.3 Kemasan Sebagai Media Komunikasi ………. 9

II.1.4 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen ……… 9

II.1.5 Kemasan Sebagai Brand/merek ………... 9

II.1.6 Kemasan Sebagai identitas Merek ………... 9

II.1.7 Tujuan Desain Kemasan ……….. 9

II.1.8 Jenis Kemasan ...……….………. 9

II.1.9 Ciri Kemasan Keripik ....………. 13

II.2 Singkong Sebagai Keripik Makanan Ringan …………... 13

II.3 Profil PD. RIKI FAMILY ( Ari dan Rizki ) ……….... 15

II.3.1 Geografis PD. RIKI FAMILY………. 15

II.3.2 Identitas PD. RIKI FAMILY……… 15

II.3.3 Identitas Data Lapangan……… 16

(6)

II.4 Opini Konsumen tentang Kemasan PD. RIKI FAMILY……….… 19

II.4.1 Analisis SWOT Kemasan ………... 21

II.5 Segmentasi Konsumen ……… 23

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan………. 24

III.1.1 Pendekatan komunikasi……… 24

III.1.2 Strategi Kreatif………..………... 27

III.1.3 Strategi Media………...……… 28

III.1.4 Strategi Distribusi ……… 31

III.2 Konsep Visual ……….. 32

III.2.1 Format Desain………... 32

III.2.2 Layout Kemasan ……..………..………... 33

III.2.3 Huruf………..………... 35

III.2.4 Ilustrasi.……….………...……….……….. 37

III.2.5 Warna……….... 38

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI IV.1 Pra Produksi……….……… 40

IV.2 Proses Produksi ……….... 41

IV.2.1 MediaUtama .……… 41

IV.2.2 Media Pendukung..………... 44 DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Dr. Budiman. (2005). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Cenadi, Christine Suharto. (2000). Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia

Pemasaran. Dikutip dari

http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv00020203.pdf (27 Februari 2012)

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2008). Kemasan Sebagai Kemasan Pangan. Dikutip dari http://ik.pom.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/Plastiksebagaikemasanpanga n.pdf (12 Mei 2012)

Lisnawati, Tri. (2011). Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Luckas. (2012). Tahu. Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu (21 Januari 2012)

Rosner, Marianner & Krasovec, Sandra. (2008). Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk Yang Berhasil Mulai Dari Konsep Sampai Penjualan. New York City: Penerbit Erlangga.

Intan, Anni. (2010). Kemasan Produk. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Kustiana, Ani. (2004). Redesain Kemasan Oleh-oleh Bandung. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

(8)

Sumber lain-lain

 Wawancara dengan H. Yayat dan ibu Hj. Ai Ratnaningsih sebagai pemilik

pabrik PD. RIKI FAMILY, Jl. Pojok Tengah No.26 Rt.01 Rw.06 gg.Kademangan Kec. Setiamanah Rt.08 Rw.01 Cimahi pada tanggal 15 Oktober 2012 pukul 14.00-16.00.

1. Wawancara kepada para konsumen PD. RIKI FAMILY tentang kemasan dan produk PD. RIKI di lokasi pabrik PD. RIKI FAMILY pada tanggal 4 November 2012 pukul 08.00-14.30. Data konsumen tersebut sebagai berikut:

 Nama : Jeni Nofianti

Usia : 22 tahun Tempat tinggal : Cihanjuang

 Nama : Ela Melani

Usia : 25 tahun Tempat tinggal : Tanggerang

 Nama : Rike Purnamawati

Usia : 22 tahun Tempat tinggal : Cimahi

 Nama : Hajar

Usia : 20 tahun Tempat tinggal : Cihanjuang

 Nama : Yulissa Silviani

Usia : 22 tahun Tempat tinggal : Cibaduyut

 Nama : Risty Nofia Dewi

(9)

Tempat tinggal : Cipaganti

 Nama : Ipung

Usia : 39 tahun Tempat tinggal : Cibangkong

 Nama : Satilaswasih

Usia : 40 tahun Tempat tinggal : Jakarta

 Nama : Restu Arwani

Usia : 22 tahun Tempat tinggal : Bogor

 Nama : Doni Armando

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bandung dikenal sebagai salah satu kota kuliner, hal ini dapat terlihat dari banyaknya variasi dan inovasi kuliner yang ada di kota Bandung dan ini menjadi salah satu ciri khas kota Bandung. Salah satu kuliner terkenal di Bandung yaitu kuliner keripik singkong. Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan atau sayuran yang digoreng, jemur atau pengeringan. Untuk menghasilkan rasa gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Di Jawa Barat tepatnya di Bandung variasi kuliner sangat berkembang pesat dan banyak sekali makanan yang menjadi ciri khas kota Bandung itu sendiri. Dengan banyaknya inovasi-inovasi terhadap makanan membuat Bandung semakin kaya akan kuliner. Contohnya seperti olahan singkong yang dibuat menjadi comro, getuk, putri noong, keripik dan lain-lain. Keripik menjadi olahan singkong yang banyak digemari dan sudah menjadi jajanan ciri khas kota Bandung. Produk makanan ringan seperti keripik dipasaran sangat banyak macamnya baik bentuknya (tipis, bergelombang, bulat, segi empat dan segitiga) dan rasanya (asin, manis, pedas, dan manis pedas). Rasa asin berasal berasal dari pemberian pada saat

perendaman atau setelah keripik matang dan diberi garam atau bumbu. Banyak juga produsen keripik yang terkenal di Bandung seperti: Maicih, Karuhun, Bojes, Jegeer, Si Utun dan salah satunya keripik Riki.

(11)

keripik Riki dikenal oleh masyarakat sekitar, namun kurang dikenal oleh masyarakat luas disebabkan kurangnya media promosi. Padahal dari segi rasa dan kualitas keripik Riki ini tidak kalah jika dibandingkan dengan keripik lainnya. Banyak sentra produk keripik yang membeli langsung produk PD. Riki dan memasarkannya kembali. PD. Riki Family ini juga mengalami permasalahan dalam logo dan kemasan produknya. Dari beberapa identitas logo yang PD. Riki Family terlalu simple tidak menampakkan produk yang dijual dan disebabkan belum diterapkannya keseragaman identitas pada setiap kemasan, sehingga mengakibatkan konsumen tidak mudah mengingat kemasan PD. Riki Family.

Gambar I.1 Identitas kemasan PD. Riki Family (Ari dan Rizki)

Sumber: Dokumen pribadi (2012)

Gambar I.2 Identitas kemasan PD. Riki Family (Ari dan Rizki)

(12)

Gambar I.3 Identitas Logo PD. Riki Family (Ari dan Rizki)

Sumber: Dokumen pribadi (2012)

Idealnya sebuah pabrik PD. Riki Family (Ari dan Rizki) memiliki produk dengan kemasan yang tidak hanya difungsikan sebagai wadah atau pembungkus saja, tetapi dapat juga difungsikan sebagai media identitas dan upaya peningkatan nilai suatu produk. Kemasan juga harus disesuaikan dengan produk yang dikemasnya, agar kemasan tidak merusak produk sesuai dengan arti kemasan sebagai pelindung keutuhan dan keamanan produk. Singkatnya sebuah kemasan dapat mewakili identitas suatu perusahaan dengan desain yang sesuai identitasnya dan konsisten dalam pengaplikasian desainnya.

Kemasan memiliki pengaruh dalam pencitraan makanan yang dikemasnya yang secara tidak langsung dapat mengkomunikasikan apa yang terdapat didalamnya, seperti rasa maupun tekstur yang dikomunikasikan melalui bentuk, warna, tipografi

(13)

diusahakan dapat mempengaruhi konsumen dalam membeli sebuah produk. Desain kemasan pada suatu produk harus memiliki ciri khas dan karakteristik agar tidak tersilap oleh produk-produk lain. Dan setiap produk PD. Riki Family (Ari dan Rizki) harus saling memiliki keterkaitan antara produk yang satu dengan produk lainnya agar konsumen langsung mengetahui bahwa suatu produk berasal dari pabrik PD. Riki Family hanya dengan melihat kemasannya saja.

Keripik Riki memiliki kemasan sama halnya dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama, namun menurut beberapa konsumen menyimpulkan kemasan PD. Riki memiliki kendala yaitu desain kemasannya yang terlalu umum serta kurang konsistennya pengaplikasian visual identitas perusahaan pada setiap kemasan, hal tersebut dapat membuat konsumen kebingungan mengenali kemasan PD. Riki. Selain itu spesifikasi dan varian produk PD. Riki tidak dicantumkan pada setiap kemasan sehingga konsumen menjadi kurang menyadari keripik Riki memiliki bermacam-macam varian. Ada beberapa kemasan yang tidak terlalu tertutup rapat. PD. Riki Family (Ari dan Rizki) terus mengalami peningkatan dalam penjualannya,

maka tidak ada salahnya memperbarui kemasan yang sudah ada sekarang. Karena kemasan PD. Riki memang perlu untuk diperbarui untuk menjadi lebih baik. Dengan permasalahan yang ada itu, perlu adanya perancangan ulang identitas produk pada

kemasan, tanpa menghilangkan keseluruhan dari image pabrik PD. Riki Family yang sudah ada pada benak masyarakat.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka yang akan menjadi pembahasan dalam identifikasi masalah adalah :

 Kurang tersampaikannya informasi produk PD. Riki Family pada konsumen.  Aplikasi identitas perusahaan tidak konsisten pada beberapa kemasan

(14)

 Kemasan kurang tertutup rapat sehingga mempengaruhi kerenyahan dan

isinya sering tercecer.

Pembaharuan kemasan untuk peningkatan penjualan terhadap pabrik PD. Riki Family yang masih dalam tahap usia perkembangan.

I.3 Fokus Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah, maka yang akan menjadi pembahasan dalam Fokus Masalah yaitu perancangan sebuah media produk terkait kemasan yang menarik dan memiliki aturan dan panduan yang jelas agar kemasan produk PD. Riki terbentuk dengan baik dan dapat memberi pengaruh positif kepada perusahaan.

I.4 Strategi Perancangan

Berdasarkan Fokus Masalah diatas, adapun tujuan dari perancangan media identitas produk terkait kemasan, yaitu :

 Membuat identitas produk kemasan yang konsisten agar tidak membuat

konsumen kebingungan.

 Membuat kemasan yang sesuai dengan produk agar dapat digunakan seefektif mungkin.

 Membuat desain kemasan yang menarik yang diharapkan dapat memperkuat

citra produk dibenak konsumen.

(15)

BAB II

KEMASAN PD. RIKI FAMILY ( ARI DAN RIZKI )

II.1 Sejarah Desain Kemasan

Christine Suharto menuliskan dalam jurnalnya pengemasan atau pewadahan diperkirakan telah ada sejak beberapa ratus tahun sebelum masehi. Bahkan kemasan yang berasal dari alam seperti dedaunan, kulit binatang dan tanah liat telah banyak digunakan sebagai wadah penyimpanan atau pengemasan.

Peranan kemasan baru dirasakan pada tahun 1950-an, saat banyak munculnya supermarket atau pasar swalayan, dimana kemasan harus “dapat menjual” produk -produk dirak-rak toko. Tetapi pada saat itupun kemasan hanya berfungsi memberikan informasi memberitahu kepada konsumen tentang apa isi atau kandungan didalam kemasan tersebut. Pada tahun 1980-an dimana persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Disini kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk dan “membujuk” konsumen.

Christine Suharto Cenadi (seperti dikutip Tri, 2011) daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif. Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk memberikan emotional benefit kepada konsumen. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain kemasan.

(16)

II.1.1 Definisi Desain Kemasan

Pengertian kemasan dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil mengemasan bungkus pelindung barang dagangan atau (niaga). Kemas adalah teratur (terbungkus), rapi, bersih, beres, kuat. Mengemas adalah mengatur rapi-rapi membungkus ringkas, memberes-bereskan. Sedangkan pengemasan adalah suatu proses, cara perbuatan mengemasi.

Christine (2000) berpendapat bahwa :

Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal yaitu: merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu :  Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi

produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang

disebabkan oleh cuaca.

 Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi

produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran dengan produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.

 Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian

konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mengurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman. (h. 93)

II.1.2 Segi Fungsional Kemasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi segi funsional kemasan :  Faktor pengamanan

(17)

Contohnya: kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.

 Faktor ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk-produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.

 Faktor pendistribusian

Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Ditingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan dirak atau tempat pemajangan.

 Faktor komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik, maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal. (Tri 2011)

 Nilai Ergonomi

(18)

II.1.3 Kemasan Sebagai Media Komunikasi

Kemasan harus dapat memberikan informasi yang jelas serta bisa dipercaya tentang produk tersebut dan penggunannya. Bila perlu juga menyebutkan apa yang seharusnya dihindari oleh konsumen. Kemasan juga memberi informasi tentang isi dan kapan sebaiknya produk tersebut digunakan.

II.1.4 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen

Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan responpositif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya.

II.1.5 Kemasan Sebagai Brand / Merek

Tidak hanya sebagai wadah atau pembungkus produk, saat ini kemasan juga bisa menjadi sebuah brand. Maksudnya adalah kemasan berfungsi juga sebagai tanda, simbol, desain atau kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk dan menajdi pembeda dengan produk-produk saingan.

II.1.6 Kemasan Sebagai Identitas Merek

Kemasan berfungsi sebagai identitas merek tertentu. Apa yang ada pada sebuah kemasan secara tidak sadar telah menghasilkan sebuah citra kepada konsumen yang akhirnya menjadi identitas dari produk tersebut.

II.1.7 Tujuan Desain Kemasan

Tujuan Desain Kemasan adalah khusus untuk masing-masing produk atau merek tertentu. Desain Kemasan bisa diarahkan untuk :

 Menampilkan atribut unik sebuah produk

 Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk

(19)

 Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori

 Menggunakan material baru dan mengembangkan struktur inovatif untuk

mengurangi biaya, lebih ramah lingkungan, atau meningkatkan fungsionalitas. (Klimchuck and Krasovec, 2007)

II.1.8 Jenis Kemasan

Dalam era globalisasi saat ini, kemasan mempunyai peranan yang sangat penting karena akan selalu terkait dengan komoditi yang dikemas dan sekaligus merupakan nilai jual dan citra produk, berikut adalah jenis-jenis Packaging / Kemasan :

Kemasan Primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan makanan,

sehingga bisa saja terjadi migrasi komponen bahan kemasan ke makanan yang berpengaruh terhadap rasa, bau dan warna.

Gambar II.1 Kemasan Primer

Sumber :Data Pribadi (2012)

Kemasan Sekunder adalah kemasan lapis kedua setelah kemasan primer,

(20)

Gambar II.2 Kemasan Sekunder

Sumber : Data Pribadi (2012)

Kemasan Tersier adalah kemasan lapis ketiga setelah kemasan sekunder, dengan tujuan untuk memudahkan proses transportasi agar lebih praktis dan efisien. Kemasan tersier bisa berupa kotak karton atau peti kayu.

Gambar II.3 Kemasan Tersier

Sumber : Data Pribadi (2012)

Jenis-jenis Kemasan Produk :

(21)

Gambar II.4 Kemasan Kertas

Sumber : Data Pribadi (2012)

Kelebihan : Kemasan kertas mudah didapat dan harganya lebih murah dibandingkan harga kemasan yang lain.

Kekurangan : Kemasan kertas tidak mampu menahan produk yang berat dan kasar karena kertas sifatnya mudah koyak dan mudah menyerap air.

o Kemasan Karton

Gambar II.5 Kemasan Karton

Sumber : Data Pribadi (2012)

Kemasan karton sebenarnya termasuk kedalam kemasan kertas (kemasan fleksibel) yang dibentuk sebagai wadah-wadah yang kaku seperti kertas kraft, kertas tahan lemak (grease paper), kertas glassin dan kertas lilin (waxed paper).

(22)

Kekurangannya : Kemasan karton juga tidak dapat memuat produk yang berat sama seperti kemasan kertas.

II.1.9 Ciri Kemasan Keripik

Ciri kemasan makanan ringan pada umumnya memiliki beberapa unsur seperti informasi berat, halal, suhu penyimpanan, komposisi, tanggal kadaluarsa, izin Dinkes, dan lain sebagainya.

II.2 Singkong Sebagai Keripik Makanan Ringan

Keripik adalah makanan ringan (snack food) yang tergolong jenis makanan crackers, yaitu makanan yang bersifat kering, renyah (crispy) dan kandungan lemaknya tinggi. (Any Sulistyowati, 1999:1)

Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan atau sayuran yang digoreng, jemur atau pengeringan. Untuk menghasilkan rasa gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu.

Gambar II.6 Singkong

Sumber : Data Pribadi (2012)

(23)

dikembangkan sejak jaman prasejarah. Bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan di Brasil selatan. (Lembaga Biologi Nasional, 1977)

II.3 Profil PD. Riki Family (Ari dan Rizki)

PD. Riki Family adalah sebuah pabrik yang berdiri sejak tahun 2006, pabrik ini didirikan oleh Ai Ratnaningsih. Sebelum mengembangkan pabriknya karena adanya kesenjangan keuntungan ia pun mulai berfikir untuk menginovasi olahan singkongnya tersebut. Nama Riki sendiri diambil dari nama cucunya Ari dan Rizki.

Konsep dari PD. Riki Family ini adalah sebuah pabrik yang langsung menjual hasil olahannya kepada masyarakat dengan menyediakan tempat bagi pelanggannya untuk menikmati produk-produknya secara langsung. Hal ini disebabkan untuk mengejar harga yang terjangkau namun tetap menjaga kualitas dari keripiknya itu sendiri. Hal tersebut adalah salah satu cara agar PD. Riki Family mampu bersaing dengan keripik berkelas lainnya. Keripik Riki ini juga bisa dijadikan salah satu oleh-oleh untuk kerabat dirumah karena keripik Riki ini berbeda pada umumnya yaitu keripik yang bumbunya gurih pedas saat dimakan hal ini juga yang menjadi andalan dari keripik Riki serta harganya yang murah.

Gambar II.7 Pabrik PD. Riki Family

(24)

Omset dari PD. Riki Family dalam sehari, omset yang didapat +/Rp. 15.000.000. Dalam satu hari pabrik ini mampu memproduksi 3 ton singkong yang dikerjakan oleh 28 orang dan 2-4 orang dibagian penjualan (counter).

Lokasi PD. Riki Family ini sedikit kurang strategis. Namun hal ini tidak membuat Ai Ratnaningsih yakin pabrik ini mampu menjadi pabrik yang berkembang. Pabrik PD. Riki Family yang berjarak 25 meter dari jalan ini memiliki pegawai yang ramah yang akan siap melayani para pembeli yang akan menikmati produknya.

II.3.1 Geografis PD. RIKI FAMILY ( Ari dan Rizki )

Pabrik PD. Riki Family bisa dikatakan lumayan strategis dan mudah dijangkau yaitu di Jl. Pojok Tengah No.26 Rt.01 Rw.06 Gg.Kademangan Kec.Setiamanah kota Cimahi. Dikatakan strategis karena lokasi pabrik PD. Riki Family berada didekat alun-alun Cimahi dan berada didekat perumahan kota Mas. Namun, untuk menuju pabrik PD. Riki Family cukup sulit karena masuk kegang dan tidak ada rambu menuju pabrik.

II.3.2 Identitas PD. RIKI FAMILY( Ari dan Rizki )

Keripik dan Basreng adalah salah satu ciri khas makanan yang dimiliki oleh kota Bandung. Dalam perkembangannya, keripik dan basreng tidak hanya digunakan

sebagai makanan ringan bagi masyarakat, tetapi juga keripik kini telah banyak digunakan sebagai oleh- oleh.

(25)

II.3.3 Identitas Data Lapangan

Memiliki tekstur keripik yang lebih lembut dibanding dengan keripik pada umumnya dan bumbu yang khas. Keripik Riki yang dijual dipabrik satu bungkus dijual 180 gram dengan harga Rp.5.000. Ukuran satuan keripik 15 x 30cm tebal plastik 03. Pengemasannya menggunakan streples dan lamanya produk mampu bertahan sampai 1 bulan tergantung dari konsidi plastik yang kemungkinan rusak atau bocor.

2. Basreng RIKI

Basreng Riki yang dijual dipabrik. Satu bungkus dijual 180 gram dengan harga Rp.6.000. Menggunakan plastik ukuran 15 x 30cm tebal plastik 03.

Pengemasan penutupnya dengan cara di streples dan lamanya produk mampu bertahan sampai satu bulan tergantung dari konsidi plastik yang kemungkinan rusak atau bocor.

II.3.5 Produk PD. RIKI FAMILY ( Ari dan Rizki ) Keripik RIKI

(26)

Gambar II.8 Keripik PD. Riki

Sumber : Data Pribadi (2012)

Basreng RIKI

Namun kemasan dalam basreng tidak diberi label pabrik. Beda dengan kemasan keripik yang diberi label perusahaan. Dalam pengemasan pada plastik kurang tebal seminimalnya produk dikemas dengan tebal 0.5 agar tidak terjadi kerusakan. Dan penutupan dilakukan dengan cara dipress sama halnya dengan varian lain.

Gambar II.9 Basreng PD. RIKI

Sumber : Data Pribadi (2012)

Tahu Pedas RIKI

(27)

tebal 0.5 agar tidak terjadi kerusakan. Dan penutupan dilakukan dengan cara dipress sama halnya dengan varian lain.

Gambar II.10 Tahu Pedas PD. Riki

Sumber : Data Pribadi (2012)

Keriwil RIKI

Keriwil adalah salah satu varian lain dari PD. Riki Family yang digemari konsumen. Tapi dalam pengemasan pada plastik kurang tebal seminimalnya produk dikemas dengan tebal 0.5 agar tidak terjadi kerusakan. Dan penutupan

dilakukan dengan cara dipress sama halnya dengan varian lain dan kemasan tidak diberi label.

Gambar II.11 Keriwil PD. Riki

Sumber : Data Pribadi (2012)

Seblak RIKI

(28)

agar tidak tercecer dan menjaga kerenyahannya. Namun sama halnya kemasan tidak diberi label.

Gambar II.12 Seblak PD. RIKI

Sumber : Data Pribadi (2012)

II.4 Opini Konsumen tentang Kemasan PD. RIKI FAMILY

Penelitian dilakukan dengan metode survey wawancara pada 10 konsumen PD. Riki Family. Data kesimpulan hasil wawancara :

Konsumen Pertama:

Jeni Nofianti berpendapat produk PD. Riki lebih enak dan lebih murah dibanding produk lain, namun memiliki kendala pada kemasan keripik yang mudah terbuka yaitu kemasan yang distreples dan dalam varian lain tidak diberi label perusahaan. Selain itu desainnya tidak menarik terutama saat akan dibawa sebagai oleh-oleh ke luar Kota Bandung. Ingin dilakukan redesain kemasan namun harganya tidak melonjak bahkan tetap. Tidak mengetahui varian produk.  Konsumen Kedua:

(29)

Konsumen Ketiga:

Rike Purnamawati berpendapat bahawa desain kemasan kurang menarik, padahal biasa membawanya sebagai oleh-oleh ke Jakarta.

Konsumen Keempat:

Hajar berpendapat ketika pertama mengunjungi pabrik PD. Riki tidak ada

rambu-rambu untuk menuju pabrik PD. Riki Family, padahal rumahnya masih disekitar Cimahi sehingga harus bertanya kepada masyarakat daerah Jl. Pojok lokasi

pabrik PD. Riki Family.  Konsumen Kelima:

Yulissa Silviani, mahasiswi berpendapat produk PD. Riki rasanya lebih enak dibanding yang lain namun karena lokasi PD. Riki yang jauh membuat ia jarang mengunjungi PD. Riki. Kemasan perlu lebih inovatif untuk pencitraan baik produk maupun perusahaan yang diharapkan juga kedepannya PD. Riki ini bisa menjadi salah satu oleh-oleh Bandung yang go internasional.

Konsumen Keenam:

Risty Nofia Dewi sangat mengetahui sentra-setra produksi keripik selain PD. Riki, namun karena tidak ada cabang serta lokasi PD. Riki Family sangat jauh dari rumahnya, maka ia memilih membeli produk keripik lain sebagai cemilan. Padahal rasa dan harga lebih cocok.

Konsumen Ketujuh:

Ipung masyarakat Cibangkong membeli produk PD. Riki untuk dikonsumsi pribadi, berpendapat produk PD. Riki rasanya lebih enak, bumbunya pas dan gurih. Kemasan tidak menarik dan terlalu biasa selain itu sama dengan kemasan tidak diberi label perusahaan pada umumnya sehingga sulit mengingat secara khusus kemasan PD. Riki.

Konsumen Kedelapan:

(30)

dan lainnya yang mengemasnya dengan baik sehingga mencerminkan kualitas. Sangat menyetujui untuk perubahan kemasan yang bisa lebih baik.

Konsumen Kesembilan:

Doni Armando konsumen tetap yang selalu membawa produk PD. Riki sebagai oleh-oleh ke Jakarta karena rasanya yang enak dan gurih berpendapat kemasan hanya ditutup oleh hekter tidak dipress sehingga kadang terbuka dan tercecer. Bahkan kerenyahannya pun mempengaruhi.

Konsumen Kesepuluh:

Restu Arwani salah satu konsumen dari Bogor berpendapat produk PD. Riki rasanya lebih enak dan bumbunya pas sehingga sering menjadikan produk PD. Riki sebagai oleh-oleh, namun merasa kurang nyaman dengan kemasan karena sedikit hancur saat sampai Bogor selain itu merasa kebingungan saat melihat varian PD. Riki yang tidak terdapat identitas perusahaannya.

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa banyak konsumen yang berpendapat bahwa desain kemasan kurang menarik dan kurang maksimal terutama untuk penutupan yang distreples. Dikatakan kurang menarik dikarenakan desain kemasan terlalu umum dan ada beberapa kemasan yang tidak ada identitas perusahaannya sehingga menyebabkan konsumen kebingungan. Untuk membeli produkpun harus jauh-jauh menuju lokasi PD. Riki Family yang tidak mempunyai cabang atau memasarkan produk PD. Riki didaerah yang banyak dikunjungi. Dan diharapkan PD. Riki Family bisa mempertahankan kekhasan rasa yang dimiliki .

II.4.1 Analisis SWOT Kemasan

Tabel II.1 Analisis Swot

SWOT Kemasan Sekarang Tindakan

(31)

unggul.

kemasan bahwa PD. Riki Family

memiliki beberapa varian produk.

Tidak adanya daya tarik visual

yang terdapat pada setiap kemasan

saat akan dijadikan oleh-oleh

oleh ke luar Kota Bandung.

Opportunity (Peluang)

Menjangkau semua kalangan. menjangkau semua

kalangan dan akan lebih

Produk PD. Riki hanya terdapat di

Cimahi.

Kemasan akan mudah

diingat dan akan menjadi

identitas perusahaan.

Desain kemasa dibuat lebih

menarik (menengah ke

atas). Mempertahankan

kekhasan rasa.

(32)

II.5 Segmentasi Konsumen

o Aspek Demografis

- Gender : Pria dan Wanita - Pekerjaan : Semua kalangan

- Usia :18-30 tahun, alasannya karena pada usia 18 seseorang mampu dan mau membelanjakan uangnya untuk membeli produk PD. RIKI.

o Aspek Geografis

- Primary : Kota Bandung

- Secondary : Kota-kota besar luar Bandung o Aspek psikografis

(33)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dilakukan yaitu membuat sebuah kemasan yang menarik dan berbeda dengan kemasan pada umumnya yang akan meliputi beberapa hal yaitu :

III.1.1 Pendekatan komunikasi

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang keorang lain. Pengertian yang akan disampaikan kepada masyarakat adalah memberitahukan keberadaan PD. Riki Family yang menyediakan berbagai macam varian produk dengan berbagai keunggulan, mengkomunikasikan perusahaan yang baru dan sedang berkembang.

Hal tersebut dikomunikasikan kedalam sebuah visual desain kemasan yang baik dengan mempertimbangkan keestetisan sebuah desain pada setiap kemasan yang ada, sehingga perusahaan tersebut memiliki citra yang kuat dan melekat dimasyarakat/konsumen.

Materi Pesan:

- Memberikan sebuah visual kemasan dengan identitas yang baru kepada konsumen.

- Menyampaikan informasi berupa alamat lokasi pabrik PD. Riki Family, komposisi dan informasi tentang berat bersih setiap produk dalam kemasannya.

(34)

- Menyampaikan informasi berupa peringatan penting yang harus dilakukan seperti kapan sebaiknya produk dikonsumsi dan untuk beberapa produk harus disimpan pada suhu tertentu.

Tujuan komunikasi perancangan:

- Memberikan sebuah visual pada kemasan agar dapat memperkuat image perusahaan.

- Memberikan kesan keunikan dan kelebihan pada PD. RIKI. - Kemasan memiliki identitas yang konsisten

Tema/Pesan Utama

Pesan utama dalam perancangan desain kemasan PD. RIKI adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat atau konsumen bahwa PD. RIKI menyediakan berbagai jenis varian, yang bebas formalin dan bahan pengawet lainnya, memiliki kelebihan rasa yang renyah dan dengan kemasannya yang cukup berbeda.

Pendekatan komunikasi yang disimpulkan menempati dua hal yaitu :

o Pendekatan Verbal

(35)

o Pendekatan Visual

(36)

III.1.2 Strategi Kreatif

Untuk menghasilkan desain kemasan PD. Riki yang lebih baik, rancangan desain kemasan akan disesuaikan dengan target konsumen dengan menggunakan strategi kreatif yang pas dan tepat sasaran. Pertama-tama membuat sebuah tagline yang akan ada pada semua kemasan. Tagline berupa “Ladana sesuatu” kata itu dipilih untuk menanamkan pada benak konsumen bahwa setiap mendengar kata lada maka akan ingat PD. Riki yang bertekstur renyah pedas gurih yang pas membuat orang tertarik untuk mencoba dan ditambahkan diawal kalimat tagline untuk mempertegas daerah asal pabrik PD. Riki yaitu Bandung. Kata “Ladana sesuatu” adalah kata akrab yang sehari-hari biasa diucapkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Kota Bandung yang artinya pedasna dan ditambah dengan “Sesuatu” yang sekarang menjadi kalimat yang sering diucapkan dan membuat orang penasaran bagaimana rasa dari kemasan itu sendiri. Hal ini juga dikarenakan target konsumen berdasarkan aspek psikografisnya yaitu suka berwisata kuliner, penyuka jajanan dan suka berkumpul.

Selain memunculkan kata-kata tadi pada kemasan juga akan memunculkan sebuah ilustrasi perempuan. Ide yang muncul adalah sebuah konsep kemasan dengan karakter yang beda yaitu menampilkan sisi dan gaya yang sekiranya bisa mewakili dunia muda. Adalah kali ini ide tersebut disajikan dengan konsep desain yang nampak terihat depan. Model yang muncul dalam kemasan adalah karakter anak muda dengan gaya rambut seksi. Mencoba memberikan simbol wanita karena pada dasarnya wanita sangat menyukai yang pedas, modern dan bergaya dan tetap menyukai jajanan khas Bandung. Pengembangan ide karakter model ini bisa ke publik figure atau model-model yang cukup familiar dikalangan remaja dengan prestasi yang membanggakan tentunya dan pada umumnya wanita sangat menyukai pedas.

(37)

produk. Agar menarik perhatian konsumen untuk mencoba produk PD. Riki yang pedas dan gurih. Sedangkan untuk warna background kemasan disesuaikan pemaknaan warna seperti Baso Goreng yang memakai warna orange yang memiliki warna psikologi yaitu energi, seimbangan, Kehangantan dan menekankan sebuah produk yang tidak mahal. Tahu Pedas memakai warna merah tua yang bermakna alami. Kemasan seblak memakai warna kuning yang berarti kepercayaan, kebersihan, memberikan kesan tenang dan terpercaya. Warna kuning sangat baik untuk menumbuhkan loyalitas konsumen. Keriwil memakai warna coklat yang bermakna kestabilan dan keanggunan.

Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna Coklat dan sangat sukses.Keripik Singkong memakai warna merah yang berarti kuat, berani, percaya diri, gairah. Merah adalah warna yang punya banyak arti, mulai dari cinta yang menggairahkan hingga kekerasan perang. Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap

warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat. Makanan pedas identik dapat membuat konsumen bernafas lebih cepat sehingga kemasan diberi warna merah.

III.1.3 Strategi Media

Media yang digunakan meliputi :  Media Utama

(38)

- Media utama yang digunakan dalam perancangan media identitas kemasan adalah kemasan produk PD. Riki yang dirancang dengan menambahkan sebuah produk unggulan PD. Riki sebagai bentuk pencitraan yang dapat dengan mudah dikenal dan dipahami oleh para konsumen, serta memberikan ilustrasi berupa bentuk seseorang yang sedang menikmati keripik PD. Riki.

Gambar III.1 Tampilan kemasan

Kemasan media utama ini akan dikemas menggunakan material plastik sablon. Pada kemasan sebelumnya PD. Riki Family menjual 180gr dengan harga Rp. 5000,-. Jika penambahan cetak offset pada kemasan yang sekarang PD. Riki bisa menjual produknya dengan harga Rp. 8000 atau Rp. 10.000,- /pcs. Meterial plastik sablon yang tebal dan penutupan dilakukan dengan dipress agar isi dalam kemasan tidak tercecer dan ketika pendistribusian produsen ke pengecer maupun ketika konsumen membawa dalam perjalanan. Pabrik PD. Riki Family juga diharapkan kedepannya dapat tembus Circle K, Superindo, Hypermart dan swalayan lainnya.

(39)

Media Pendukung

o X Banner

Merupakan salah satu media untuk membantu perusahaan dalam memberi informasi kepada setiap orang yang melihatnya, tentang produk apa saja yang ada atau sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan. Isi atau informasi utama yang akan disampaikan dalam x banner ini yaitu hadirnya kemasan dengan identitas visual yang

baru.

o Display

Merupakan salah satu media yang digunakan untuk menampilkan produk kemasan yang baru diluncurkan.

o Papan Nama Perusahaan

Merupakan sebuah media yang dibutuhkan perusahaan untuk memberi masyarakat atau konsumen tentang adanya sebuah pabrik dilokasi tersebut. Papan nama ini didesain menyesuaikan identitas visual kemasan yang baru.

o Stiker

Dengan pembuatan stiker ini diharapkan dengan cepat identitas visual PD. Riki Family menyebar dan melekat dibenak konsumen sehingga konsumen tidak akan kebingungan ketika membeli produk tahu dengan identitas visual kemasan yang baru.

o Spanduk

Media ini merupakan media untuk membantu perusahaan dalam memberi informasi kepada masyarakat yang melihat dari jarak yang lumayan jauh.

o Mobil Box

(40)

identitas yang baru sehingga tidak akan merasa heran ketika mendapatkan kemasan dengan baru ini.

o Flag chain

Untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang kemasan yang baru.

o Paper Bag

Jika konsumen melakukan pembelian satu paket lengkap produk PD. Riki mendapatkan paper bag.

III.1.4 Strategi Distribusi

Strategi distribusi media ini akan dilakukan sesuai jadwal yang sudah di tentukan yang diharapkan dengan strategi distribusi yang tepat konsumen dapat langsung menerima dan mengingat visual identitas kemasan yang baru diluncurkan. Strategi distribusi tersebut dapat dilihat pada pada Tabel III.1 berikut ini :

Tabel III.1 Strategi Distribusi

(41)

Semua media akan diluncurkan secara serempak pada bulan november agar secara tidak langsung tercipta suasana baru dengan identitas visual yang baru ini. Selain itu dengan peluncuran media-media pendukung dapat membantu menyampaikan kepada konsumen bahwa adanya peluncuran kemasan dengan identitas visual yang baru. Untuk penyebaran stiker akan dilakukan 2 kali dan terakhir pada bulan desember dan januari ketika musim liburan kembali yang sering kali banyak pengunjung dari luar Kota Bandung berdatangan sehingga dengan cepat identitas visual kemasan yang baru akan dapat langsung dikenalkan dimasyarakat diluar Kota Bandung.

Untuk pemasangan spanduk akan dilakukan penggantian pada 2 bulan berikutnya yaitu pada bulan november dan januari karena spanduk akan dipasang pada gapura yang akan memasuki wilayah pabrik PD. Riki Family. Seragam dipakai secara rutin selama 4 bulan untuk melekatkan identitas visual pada konsumen terkait kemasan yang diharapkan pesan yang tersirat didalam paper bag untuk pembelian satu paket produk agar cepat diingat oleh konsumen. Sementara Stiker dibagikan pada pada bulan desember dan januari saat banyak pengunjung yang berdatangan dari luar kota sehingga diharapkan identitas PD. Riki Family lebih cepat dikenal oleh konsumen dari luar Kota Bandung.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual yang dilakukan pada perancangan identitas visual ini akan memalui beberapa macam dari mulai format desain, layout kemasan, pembuatan ilustrasi, pemilihan font hingga pemilihan warna yang digunakan. Semua hal tersebut akan dijabarkan sebagai berikut ini :

III.2.1 Format Desain

(42)

yang terdapat dalam media berupa ilustrasi, logo perusahaan, tipografi yang terdiri dari tagline, informasi, dan lain sebagainya.

III.2.2 Layout Kemasan

Layout atau tata letak adalah merangkai unsur-unsur tertentu (gambar, tulisan,

warna dan unsur-unsur lainnya) menjadi susunan yang menyenangkan sehingga mencapai tujuan. Penerapan elemen-elemen serta prinsip-prinsip dalam proses desain dengan maksud agar dapat menghasilkan suatu karya grafis yang menarik, enak dipandang, tampil mencolok dan memiliki kesan. Dimana secara keseluruhan dapat membentuk sebuah keserasian yaitu susunan berbagai macam bentuk, bangun warna, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang utuh agar enak dipandang.

Gambar III.2 Layout Tampilan Kemasan Keripik Singkong PD. RIKI

(43)

Gambar III.4 Layout Tampilan Kemasan Keriwil PD. RIKI

Gambar III.5 Layout Tampilan Kemasan Seblak PD. RIKI

(44)

 Nama Barang/Produk

Sebuah nama dari produk yang terdapat dalam kemasan. Nama produk disini akan selalu disertai dengan tagline yang berupa keunggulan produk PD. Riki agar konsumen akan selalu mengingat keunggulan dari PD. Riki.

 Logo dan Ilustrasi

Logo PD. Riki Family dan ilustrasi wanita akan ditampilkan pada semua kemasan sebagai tanda kepemilikan dan identitas sebuah perusahaan .  Informasi

Informasi yang dicantumkan berupa alamat pembuatan produk, atau alamat perusahaan tersebut, komposisi produk, berat bersih produk dan juga informasi mengenai pihak-pihak terkait misalnya izin Dinas Kesehatan atau Departemen terkait dari MUI (Majelis Umum Indonesia). Informasi varian produk dicantumkan agar konsumen mengetahui varian produk apa saja yang diproduksi oleh pabrik PD. Riki Family.

 Komposisi

Salah satu hal yang penting agar konsumen mengetahui manfaat apa saja yang didapat bila ia mengkonsumsi.

 Peringatan

Merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam kemasan makanan, yaitu agar konsumen melakukan ketentuan-ketentuan tertentu sesuai dengan yang diperintahkan salah satunya yaitu peringatan tentang kapan sebaiknya produk dikonsumsi.

III.2.3 Huruf

Huruf yang digunakan untuk Produk kemasan PD. Riki ini tersebut adalah :  Badaboom BB

(45)

Badaboom BB

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()

Gambar III.7 Tipografi Tagline dan Nama Produk

 Fattip

Tipografi yang digunakan pada kemasan adalah Fattip, karena font tersebut dapat menggambarkan pedasnya varian produk yang ada pada kemasan.

FAttip

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()

Gambar III.8 Tipografi Varian Produk dan Informasi

III.2.4 Ilustrasi

(46)

maka dari itu ilustrasi yang dibuat seorang wanita yang ibaratnya mencintai produk makanan Indonesia. Menggambarkan rambut terurai untuk ilustrasi rambut yang indah menyerupai isi dari produknya setelah mencicipi produk PD. Riki. Adalah kali ini ide tersebut disajikan dengan konsep desain yang nampak terihat depan. Model yang muncul dalam kemasan adalah karakter anak muda dengan gaya rambut terurai. Mencoba memberikan simbol seksi, modern dan bergaya dan tetap menyukai jajanan khas Bandung. Pengembangan ide karakter model ini bisa ke publik figure atau model-model yang cukup familiar dikalangan remaja.

Gambar III.9 Ilustrasi

(47)

III.2.5 Warna

Warna adalah peranan dalam membuat kemasan, karena warna adalah visual yang paling menonjol dalam suatu kemasan. Warna yang digunakan pada tagline dan informasi berwarna putih agar lebih terbaca oleh konsumen.

Merah jika dikombinasikan dengan putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ dibudaya Oriental. Bisa berarti berani dan semangat yang berkobar-kobar. Singkatnya secara umum berhubungan dengan perasaan yang meledak-ledak. Warna merah mudah menarik perhatian dan meningkatkan nafsu.Selain itu pada produk yang menyimbolkan icon wanita yang bersifat berbeda dan penuh warna.

(48)

Gambar

Gambar I.2 Identitas kemasan PD. Riki Family (Ari dan Rizki)
Gambar I.3 Identitas Logo PD. Riki Family (Ari dan Rizki)
Gambar II.1 Kemasan Primer
Gambar II.3 Kemasan Tersier
+7

Referensi

Dokumen terkait

Banyak pengunjung yang ingin menjadikan produk Biara Karmel sebagai oleh – oleh bagi saudara dan kerabat mereka, tetapi karena desain kemasan yang seadanya

Berbeda dengan jaman sekarang dimana persaingan dalam dunia usaha yang semakin tajam dari kalangan produsen yang menyebabkan kemasan tidak hanya sebagai pelindung