SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Strata Satu Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
KIKI PURNAWAN 10507979
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Cibabat merupakan instansi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di bawah pemerintahan daerah kota Cimahi. Sistem manajemen kepegawaian yang berjalan di Rumah Sakit Umum Cibabat, khususnya pada proses pengelolaan data pegawai, proses pencatatan riwayat pegawai, dan proses pelayanan administrasi kepegawaian masih belum optimal, karena sistem yang digunakan masih bersifat manual dengan tingginya volume data pegawai yang diolah. Dari hal tersebut ditemui beberapa kendala dalam proses pencarian data pegawai, proyeksi pensiun, proyeksi kenaikan pangkat dan rekapitulasi pegawai. Untuk itu, diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menangani masalah tersebut. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui sistem yang berjalan, membuat perancangan, melakukan pengujian dan implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi kepegawaian, kemudahan proses pelayanan administrasi kepegawaian, dan menambah wawasan pengetahuan teori maupun praktek serta sumbangan pemikiran bagi peneliti.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku dan dokumen yang terdapat di sub bagian Kepegawaian Rumah Sakit Umum Cibabat. Metode pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian pada Rumah Sakit Umum Cibabat
menggunakan pendekatan terstruktur dengan metode Prototype, sedangkan alat
yang digunakan dalam merancang sistem berupa Flow Map, Diagram Kontek,
DFD (Data Flow Diagram). Bahasa pemrograman yang digunakan PHP dengan
databaseMySQL.
Pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian dari hasil penelitian diharapkan mampu mengatasi kendala yang dihadapi Rumah Sakit
Umum Cibabat. Sistem dibangun dengan model koneksi client-server sehingga
mengintegrasikan beberapa unit. Diharapkan dapat mempercepat proses pencarian data pegawai dan pelayanan administrasi kepegawaian, serta pembuatan laporan lebih efektif.
iii
ABSTRACT
Cibabat Hospital is a government agency organized under the government health services in Cimahi. Staffing management system that runs at the Cibabat Hospital, particularly on the process of managing employee data, the process of recording a history of employees, and staffing administration service process is not optimal, because the system used manual processed with high volumes of employee data. From it encountered several obstacles in the search process employee data, retirement projections, projections of employee promotions and recapitulation. For that, we need an information system that can handle such problems. The purpose of this study to determine the implementation of the system running, making the design, testing and implementation of staffing management information systems. The usefulness of this study is to provide ease in obtaining personnel information, ease the process of administrative services staffing, broaden knowledge and enhance insight for researchers.
This research was conducted with descriptive qualitative approach, where primary data collection technique is done by observation and interviews, while secondary data obtained from the books and documents contained in sub-section staffing of Cibabat Hospital. Method of Staffing Management Information System development at Cibabat Hospital using a structured approach with the method of Prototype, while the tools used in designing the system in the form of Flow Map, Context Diagram, DFD (Data Flow Diagram). The programming language used PHP with MySQL database.
Staffing management information system development of research results is expected to overcome the obstacles encountered Cibabat Hospital. Systems built with the client-server connection model that integrates multiple units. The search process employee data and staffing administration services more quickly, more effectively and preparing reports.
iv
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji bagi Allah
yang memuliakan kita, karena berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian pada Rumah Sakit Umum Cibabat”, yang merupakan syarat mata kuliah Skripsi dalam menyelesaikan program Strata I program studi Sistem
Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer
Indonesia, Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki. Dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis banyak
mendapat bantuan serta saran-saran dari berbagai pihak baik moril maupun
materil, maka dari itu dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc selaku dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer.
3. Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi.
4. Sintya Sukarta, ST, MT selaku pembimbing yang telah banyak
v
RSUD Cibabat yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian.
7. Rian Priyandi, S.Kom, dan Ibu Ida Mulyani selaku staf sub bagian
kepegawaian RSUD Cibabat yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian.
8. Yang terpenting adalah keluarga yang senantiasa memberikan do’a,
motivasi dan dukungan yang tiada henti dengan kasih sayang.
9. Rekan-rekan semua, khususnya kelas MI Konversi yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat
yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata
penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan rahmat dan hidayahNya. Amien.
Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Februari 2012
vi LEMBAR KEASLIAN
MOTTO ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR SIMBOL ... xxi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Kegunaan Penelitian... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7
1.5. Batasan Masalah... 8
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
BABII. LANDASAN TEORI ... 10
vii
2.2. Konsep Dasar Informasi ... 13
2.2.1. Pengertian Informasi ... 13
2.2.2. Kualitas Informasi ... 14
2.2.3. Nilai Informasi ... 14
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 15
2.4. Pengertian Kepegawaian ... 16
2.5. Pengertian Kenaikan Pangkat ... 17
2.6. Jenis Jabatan ... 18
2.7. Pengertian Mutasi/Rotasi ... 18
2.8. Pengertian DUK ... 19
2.9. Arsitektur Aplikasi ... 20
2.9.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 21
2.9.2. Tipe-Tipe Jaringan Komputer ... 21
2.9.3. Topologi Jaringan Komputer ... 22
2.10. Perangkat Lunak Pendukung... 24
2.10.1. Sekilas Tentang PHP ... 24
2.10.2. Sekilas Tentang MySQL ... 25
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 27
3.1. Objek Penelitian ... 27
3.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Cibabat ... 27
viii
3.2.1. Desain Penelitian ... 33
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 34
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 34
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 35
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 35
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 35
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 36
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 37
1. Flow Map ... 38
2. Diagram Kontek ... 38
3. Data Flow Diagram ... 39
4. Kamus Data ... 40
5. Perancangan Basis Data ... 42
3.2.4. Pengujian Software... 47
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49
4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 49
4.1.1. Analisis Dokumen ... 49
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan ... 54
4.1.2.1. Flow Map ... 61
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 67
ix
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 75
4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 76
4.2.3.1. Flow Map ... 76
4.2.3.2. Diagram Kontek ... 89
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 90
4.2.3.4. Kamus Data ... 95
4.2.4. Perancangan Basis Data ... 106
4.2.4.1. Normalisasi ... 106
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 114
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 115
4.2.4.4. Struktur File ... 116
4.2.4.5. Kodifikasi ... 130
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 133
4.2.5.1. Struktur Menu ... 133
4.2.5.2. Perancangan Input ... 134
4.2.5.3. Perancangan Output ... 114
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan... 150
BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 152
5.1. Pengujian ... 152
5.1.1. Rencana Pengujian ... 152
x
5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 161
5.2. Implementasi ... 161
5.2.1. Batasan Implementasi ... 162
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 162
5.2.3. Implementasi Perangkat Keras ... 163
5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 164
5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 171
5.2.6. Implementasi Instalasi Program ... 173
5.2.7. Penggunaan Program ... 174
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 202
6.1. Kesimpulan ... 202
6.2. Saran ... 203
1
1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Sejalan dengan diimplementasikannya otonomi daerah maka setiap daerah
baik propinsi, kabupaten maupun kotamadya dituntut untuk mandiri. Salah satu
dampak diberlakukannya otonomi daerah adalah terjadinya pelimpahan
wewenang didalam pengelolaan kepegawaian dari pemerintahan pusat kepada
pemerintahan daerah yang meliputi pengangkatan, penempatan,
pemindahan/mutasi maupun pemberhentian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Sehingga pemerintah daerah mampu menigkatkan kinerja pegawai di
semua level. Jumlah pegawai negeri yang begitu besar serta tuntutan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah yang profesional dan dapat memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat, merupakan suatu tantangan yang harus dijawab oleh
pemerintah daerah.
Kepegawaian atau sumber daya manusia merupakan aset yang paling
penting dalam sebuah organisasi pemerintahan ataupun swasta. Rumah Sakit
Umum Daerah Cibabat merupakan suatu instansi yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di bawah pemerintahan daerah kota Cimahi, seiring dengan
bertambah luasnya wilayah kerja dan tingginya tingkat kunjungan pasien, Rumah
Sakit Umum Cibabat memiliki jumlah pegawai yang semakin meningkat.
Manajemen kepegawaian dalam institusi ini menjadi sebuah sistem yang
remunerasi (gaji, tunjangan, penggantian biaya, dan lain-lain), data performansi
kerja (absensi, penilaian, sanksi, dan lain-lain). Untuk meningkatkan kinerja
pegawai di semua level dimaksud, ketersediaan informasi yang cepat dan
terintegrasi makin penting dalam mendukung upaya menciptakan kualitas kinerja
pemerintah dalam hal meningkatkan pelayanan informasi kepegawaian pada
subbagian kepegawaian Rumah Sakit Umum Cibabat.
Kondisi di Rumah Sakit Umum Cibabat saat ini, yang meliputi proses
pencatatan data pokok pegawai, pencatatan riwayat pendidikan, proses
administrasi kenaikan pangkat, dan beberapa proses lainnya masih menggunakan
proses pencatatan/pengelolaan manual dalam buku dan pengolah dokumen dengan
kuantitas data pegawai yang sangat banyak. Selain itu juga sering terjadi
kesulitan dalam pencarian dan pembuatan beberapa rekapitulasi data pegawai
seperti pembuatan daftar urut kepangkatan (DUK), rekapitulasi pendistribusian
pegawai, rekapitulasi berdasarkan pangkat golongan, rekapitulasi berdasarkan
pendidikan, rekapitulasi berdasarkan usia, dan kriteria lainnya. Hal tersebut dirasa
kurang efektif dan efisien yang menyebabkan beban waktu kerja bertambah,
penyajian informasi yang cukup lama dan kurang mutakhirnya informasi data
pegawai yang ada. Di bawah ini merupakan tabel data ketenagaan pegawai di
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai
1 Tenaga Medis 59
2 Tenaga Keperawatan 270
3 Tenaga Kefarmasian 33
4 Tenaga Kesehatan Masyarakat 7
5 Tenaga Gizi 9
6 Tenaga Keterapian Fisik 3
7 Tenaga Keteknisan Medis 49
8 Sarjana 30
9 Sarjana Muda/ D3 14
10 Sekolah Menengah Tingkat Atas 102
11 SMTP dan SD Ke Bawah 20
TOTAL 596
Sumber : Data Ketenagaan (Form RL4) RSU Cibabat Maret 2011
Melihat cukup banyaknya volume data pegawai yang diolah, tuntutan
penyajian informasi yang cepat dan tuntutan kinerja pegawai negeri sipil yang
profesional, tentunya dalam melaksanakan kegiatannya Rumah Sakit Umum
Cibabat menginginkan proses pengelolaan data pegawai yang dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pemanfaatan
teknologi informasi dalam suatu sistem informasi manajemen kepegawaian dalam
lingkup proses pencatatan data pokok pegawai, proses kenaikan pangkat, proses
penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS (DP3), proses kenaikan gaji berkala,
rekapitulasi data pegawai dan beberapa proses lainnya akan lebih mudah dalam
ketelitian, akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi.
Proses organisasi yang terjadi akan efisien, terukur, serta dapat memberikan
manfaat, baik untuk subbagian kepegawaian pada Rumah Sakit Umum Cibabat
maupun pihak eksekutif institusi pemerintahan daerah untuk menilai kinerja,
informasi manajemen kepegawaian yang dapat menunjang dalam pengelolaan
data kepegawaian dan peningkatan kinerja pegawai. Berdasarkan permasalahan
yang dihadapi Rumah Sakit Umum Cibabat yang telah diungkap di atas, penulis
menetapkan judul penelitian “Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian pada
Rumah Sakit Umum Cibabat”.
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Melihat latar belakang penelitian tersebut di atas penulis mengidentifikasi
beberapa masalah yang berkenaan dengan pengelolaan kepegawaian di Rumah
Sakit Umum Cibabat dan kendala yang sering dihadapi yaitu antara lain :
1. Kesulitan dalam pencarian data pegawai yang mengakibatkan penyajian
informasi kepegawaian dan pelayanan administrasi kepegawaian
terhambat.
2. Dokumentasi data pegawai yang ada pada sub bagian kepegawaian Rumah
Sakit Umum Cibabat kurang lengkap, serta cukup sulitnya pemutakiran
data pegawai dengan kuantitas data yang cukup banyak.
3. Masih cukup banyaknya pegawai yang tidak termonitor keberadaan dan
status kepegawaiannya, dikarenakan pengelolaan sistem dokumentasi dan
kepegawaian seperti pengelolaan kenaikan pangkat, pengelolaan kenaikan
gaji berkala, penentuan peraih penghargaan, penentuan proyeksi pensiun,
dan penentuan daftar urut kepangkatan. Hal ini disebabkan dokumentasi
data pegawai yang tidak lengkap, rusak atau hilang dan banyaknya jumlah
pegawai yang dikelola.
5. Terlambatnya penyajian informasi atau rekapitulasi kepegawaian,
dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual
yang dirasa kurang akurat.
Adanya proses penelitian yang dilakukan dan melihat identifikasi masalah
di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses pengelolaan kepegawaian di Rumah Sakit Umum
Cibabat.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi manajemen kepegawaian di
Rumah Sakit Umum Cibabat, yang dapat digunakan untuk mengelola
data-data kepegawaian dengan baik.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi manajemen kepegawaian di Rumah
Sakit Umum Cibabat.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian di
Maksud dari dilaksanakannya penelitian ini untuk membangun suatu
sistem informasi manajemen kepegawaian di Rumah Sakit Umum Cibabat guna
menunjang peningkatan pengelolaan data pegawai di Rumah Sakit Umum
Cibabat. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pengelolaan kepegawaian yang berjalan di
Rumah Sakit Umum Cibabat.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi manajemen kepegawaian
di Rumah Sakit Umum Cibabat.
3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi manajemen kepegawaian
di Rumah Sakit Umum Cibabat.
4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi manajemen
kepegawaian di Rumah Sakit Umum Cibabat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dilaksanakannya penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu
kegunaan praktis dan akademis.
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi RSUD Cibabat
Membantu proses pengelolaan data kepegawaian, memberikan kemudahan
dan lengkap.
2. Bagi Pegawai
Untuk meminimalisir proses kerja pegawai khususnya pada sub bagian
kepegawaian dalam pengelolaan kepegawaian dan pembuatan rekapitulasi
data pegawai, serta kemudahan proses pelayanan administrasi
kepegawaian.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Pengembangan ilmu
Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh pada program studi sistem
informasi khususnya dalam sistem informasi manajemen kepegawaian.
2. Bagi peneliti lain
Menjadi bahan masukan sebagai studi kepustakaan bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam
penelitian ini.
3. Bagi penulis/peneliti
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam sistem informasi
manajemen kepegawaian serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh
Permasalahan yang telah dijelaskan di atas masih terlalu luas untuk
dibahas, karenanya penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Perancangan hanya dibatasi pada proses pengelolaan data pegawai beserta
riwayat, pengelolaan kenaikan pangkat reguler, pengelolaan KGB
(Kenaikan Gaji Berkala), pengelolaan DP3, pengelolaan pensiun,
pengelolaan DUK, serta beberapa rekapitulasi pegawai.
2. Sistem ini tidak membahas menangani kenaikan pangkat anumerta dan
kenaikan pangkat pilihan tertentu.
3. Permohonan kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan pada bulan April
dan Oktober saja.
4. Sistem yang dibangun terbatas hanya pada pengelolaan data pegawai
dengan status PNS atau CPNS.
5. Sistem yang dibangun tidak membahas mengenai sistem absensi dan
pengelolaan penggajian, tetapi sebatas pengelolaan administrasi kenaikan
gaji berkala.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Cibabat pada sub
bagian kepegawaian, yang beralamat di Jalan Raya Cibabat 140 Cimahi, dengan
berikut :
Tabel 1.2. Estimasi Jadwal Penelitian
No Waktu
Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal
2. Analisis Kebutuhan
3. Perancangan Sistem
10
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang lebih menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Robert G. Murdic dalam buku Analisis dan Desain Sistem
Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) bahwa Sistem adalah
sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Pengertian yang lain diungkapkan oleh Gerald. J dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) bahwa
sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu.
Melihat dari dua pengertian sistem tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang
Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem
Informasi menjelaskan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu diantaranya :
1. Komponen Sistem
2. Batasan Sistem
3. Lingkungan Luar Sistem
4. Penghubung Sistem
5. Masukan Sistem
6. Keluaran Sistem
7. Pengolahan Sistem
8. Sasaran Sistem
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lainnya. Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain
Sistem Informasi menjelaskan bahwa sistem dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa sudut pandang diantaranya :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa
komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat
oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).
Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem
kehidupan umat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dengan
mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan
man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut pengunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan dan relatif
stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem
komputer.
Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Contohnya pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (close system) merupakan sistem yang tidak berhubungan
relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lain.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Sumber informasi adalah data. Sedangkan data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Informasi diperoleh
setelah data-data mentah diproses atau diolah.
2.2.1. Pengertian Informasi
Menurut Gordon. B. Davis dalam buku Analisis dan Desain Sistem
Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 8) Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi
penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.
Menurut Raymon McLeod dalam buku Analisis dan Desain Sistem
Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Data
terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai.
Melihat pengertian informasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku Analisis dan Desain
Sistem Informasi karangan Al-Bahra Bin Ladjamudin, agar informasi dihasilkan
lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Sehingga
mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan
2. Relevan
Infomasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
3. Tepat Waktu
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, sehingga
informasi yang diberikan kepada penerima harus tepat waktu, karena informasi
digunakan sebagai tindakan atau alat pengambilan keputusan.
2.2.3. Nilai Informasi
Nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu:
1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai
Menurut Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam bukunya Analisis
dan Desain Sistem informasi mendefinisikan :
Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan
sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen –
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi.
Sistem informasi mempunyai beberapa komponen yang dapat kita
ilustrasikan pada gambar 2.1. kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Hardware (Perangkat
Keras)
Sofware (Perangkat
Lunak)
DATA
Procedure (Prosedur)
People (Manusia)
Mesin Manusia
Gambar 2.1 Lima komponen Sistem Informasi ( Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005 )
1. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor
dan lain sebagainya.
2. Software (perangkat lunak), merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komponen
informasi seperti operator, pemimpim sistem informasi dan sebagainya
4. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih
lanjut untuk menghasilkan informasi.
5. Prosedur atau metode-metode, menghubungkan berbagai perintah dan
aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem
informasi.
2.4. Pengertian Kepegawaian
Kepegawaian yang berasal dari kata pegawai memperoleh awalan ke- dan
akhiran -an yang memiliki arti kegiatan atau aktivitas, yaitu aktivitas
memanfaatkan, memberdayakan dan lain-lain yang bermakna segala sesuatu yang
berhubungan dengan pegawai yang dimanfaatkan oleh suatu instansi dan menjadi
tanggung jawab instansi tersebut.
Menurut Harsono (2006 : 7) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian
mengatakan bahwa istilah kepegawaian dapat dilihat dari 2 (dua) pengertian yaitu
a. Menunjuk pada semua pegawai suatu perusahaan (lembaga, badan,
kantor, dan lain-lain sebagai organisasi kerja).
b. Melukiskan prosedur-prosedur administratif mengenai pengupahan,
pengaturan, dan penggantian pegawai-pegawai.
Sedangkan perbedaan antara buruh, karyawan dan pegawai yang dikutip
dalam buku Manajemen Kepegawaian (Harsono 2006 : 9 ) yaitu :
1) Buruh, adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan yang
kesepakatan kedua belah pihak.
2) Karyawan, adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau
perusahaan baik milik swasta atau pemerintahan, dengan jangka waktu
cukup lama yang diberikan imbalan kerja berupa gaji yang diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Pegawai, adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang
dan diserahi tugas dalam jabatan negeri atau diserahi tugas negara
lainnya, dan gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.5. Pengertian Kenaikan Pangkat
Menurut Harsono (2006 : 134) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian
medefinisikan kenaikan pangkat sebagai penghargaan yang diberikan atas prestasi
dan pengabdian PNS terhadap negara. Jenis sistem kenaikan pangkat di
lingkungan PNS yaitu :
a) Kenaikan Pangkat Reguler
Diberikan pada PNS yang tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan
fungsional tertentu, diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan
Diberikan pada PNS yang menduduki jabatan struktural atau jabatan
fungsional tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan
Presiden atau PNS yang menunjukan prestasi kerja luar biasa baiknya.
c) Kenaikan Pangkat Anumerta
Diberikan pada PNS yang dinyatakan tewas, dinaikan pangkatnya setingkat
lebih tinggi.
2.6. Jenis Jabatan
Jabatan karier bagi PNS terbagi menjadi jabatan struktural dan jabatan
fungsional. Menurut Harsono (2006 : 75) dalam bukunya Manajemen
Kepegawaian, Jabatan Struktural yaitu jabatan yang secara tegas disebutkan
dalam struktur organisasi. Adapun tingkatan yang ada pada jabatan struktural
dinamakan eselon yang disusun berdasarkan berat dan ringannya tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak.
Definisi Jabatan Fungsional menurut Harsono (2006 : 76) yaitu jabatan
yang tidak secara tegas digambarkan dalam strukutur organisasi, namun jika
ditinjau dari segi fungsinya sangat diperlukan dalam organisasi.
2.7. Pengertian Mutasi/Rotasi
Dalam bukunya Manajemen Kepegawaian, Harsono (2006 : 74)
ke luar organisasi.
2.8. Pengertian Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Menurut Harsono (2006 : 96) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian,
Daftar Urut Kepangkatan merupakan salah satu indikator dalam penetapan
seseorang PNS dalam menduduki suatu jabatan, melakukan pembinaan karier
pegawai berdasarkan sistem karier, dan sistem prestasi kerja.
Urut-urutan nomor dalam penetapan DUK adalah :
a) Pangkat
Urut-urutan pangkat PNS paling senior/tinggi dicantumkan dalam nomor
urut tertinggi diikuti pangkat yang lebih rendah/junior dalam DUK. Apabila
ada panagkat yang sama, maka PNS yang lebih tua, masa kerjanya lebih
lama, dalam pangkat tersebut ditempatkan dalam DUK yang lebih tinggi.
b) Jabatan
Dalam hal ada PNS berpangkat dalam waktu yang sama, maka penentuan
urutan dalam DUK adalah PNS yang jabatannya lebih tinggi atau yang
menduduki jabatan lebih dahulu yang dicantumkan dalam urutan DUK yang
lebih tinggi.
c) Masa Kerja
Bagi PNS yang berpangkat sama dan memangku jabatan yang sama
eselonnya, maka PNS yang memiliki masa kerja lebih banyak dicantumkan
Apabila ada PNS berpangkat sama, memangku jabatan dalam eselon yang
sama, masa kerjanya sama, maka untuk menentukan nomor urut yang lebih
tinggi dalam DUK adalah mereka yang lebih banyak mengikuti latihan
jabatan dan yang lebih dulu mengikuti latihan jabatan.
e) Pendidikan
Untuk PNS yang sama dalam hal jabatan, pangkat, masa kerja, maupun
lulus latihan jabatan yang sama, maka mereka yang lulus dari pendidikan
formal yang lebih tinggi atau lebih dahulu yang dicantumkan dalam DUK
yang lebih tinggi.
f) Usia
Bila ada PNS yang berpangkat sama, menjabat dalam eselon yang sama,
memeiliki masa kerja yang sama, mengikuti pendidikan pelatihan
kepegawaian yang sama pula, maka PNS yang berusia lebih tinggi yang
dicantumkan dalam urutan DUK yang lebih tinggi.
2.9. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur Aplikasi disini menjelaskan mengenai definisi jaringan
komputer, tipe-tipe jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program –
program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan
sebagainya. (http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id).
2.9.2. Tipe-Tipe Jaringan Komputer
Budhi Irawan (2005 : 19) dalam bukunya Jaringan Komputer menjelaskan
bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya.
Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :
a. LAN ( Local Area Network )
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung
perkantoran atau kampus.
b. MAN ( Metropolitan Area Network )
Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang menghubungkan beberapa jaringan komputer dalam wilayah yang lebih luas,
cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang
lokasinya berjauhan.
c. WAN ( Wide Area Network )
WAN (Wide Area Network) dirancang untuk menghubunkan
komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan
Menurut Budhi Irawan (2005 : 25) dalam bukunya Jaringan Komputer,
Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi
kabel, komputer dan perangkat laninnya.
Berikut ini merupakan tipe-tipe utama topologi fisik yang sering
digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :
1. Topologi Linear Bus (Garis Lurus)
Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana
pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada
jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi pada sebuah
kabel utama(backbone).
Gambar 2.2 Topologi Linear Bus
(Sumber : Budhi Irawan. Jaringan Komputer, 2005)
2. Topologi Star (Bintang)
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung
ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan
adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau
star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Gambar 2.3 Topologi Star
(Sumber : Budhi Irawan. Jaringan Komputer, 2005)
3. Topologi Ring (cincin)
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan
menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila
alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak
informasi akan dilewatkan.
Gambar 2.4 Topologi Ring
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang
mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star
yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus.
2.10. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung pengembangan sistem
informasi manajemen kepegawaian yaitu bahasa pemrograman web PHP (PHP
Hypertext Prepocessor) dan database MySQL Server.
2.10.1.Sekilas Tentang PHP
PHP awalnya merupakan singkatan dari Personal Home Page, sebuah tool
untuk memonitor pengunjung suatu web. Kemudian singkatan PHP mengacu pada
PHP : Hypertext Prepocessor (singkatan rekursif) yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan, pembuatan dan pengembangan
sebuah web dan bisa digunakan pada HTML.
PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali tahun 1995. Pada
awalnya PHP bernama FI (Form Interprented) kemudian lebih dikembangkan
untuk membangun aplikasi web, mendukung database (seperti MySQL/Oracle)
dan memproses berbagai form. Untuk dapat menjalankan PHP dibutuhkan suatu
sistem yang telah terkonfigurasi dengan baik. Sistem ini meliputi suatu webserver
(Windows maupun Linux/Unix).
PHP berada pada sisi server, keluaran dari fungsi PHP pada halaman
biasanya dikembalikan sebagai kode HTML, yang dapat dibaca oleh browser.
Karena kode PHP ditransformasikan ke dalam HTML sebelum halaman
ditampilkan, maka pengguna tidak dapat melihat kode PHP pada halaman.
2.10.2.Sekilas Tentang MySQL
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL
AB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski
cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. TcX adalah perusahaan
pengembang software dan konsultan database.
MySQL merupakan software DBMS yang multithread dan multi-user.
MySQL tersedia sebagai software gratis dibawah lisensi GNU (General Public
Lisence). MySQL merupakan software yang bersifat Open source, dimana
software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL).
Sebagai software DBMS MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux,Unix dll).
2. Andal, cepat dan mudah digunakan
MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan
terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan
kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database,
dan sekaligus mudah untuk digunakan.
3. Jaminan Keamanan Akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria
pengaksesan. Dimungkinkan untuk mengatur hak akses user tertentu. MySQL
juga mendukung konektivitas ke berbagai software. Database yang ditangani
MySQL dapat diakses melalui program yang dibuat dengan Aplikasi Desktop
dan aplikasi berbasis web seperti PHP.
4. Dukungan SQL
MySQL mendukung perintah SQL. Structure Query Language merupakan
standar dalam pengaksesan database relasional.
Secarta prinsip perintah-perintah SQL dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
a. DDL (Data-Definition Language),
b. DML (Data-Manipulation Language)
27
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Cibabat, dengan objek
penelitian pada sub bagian kepegawaian serta bagian umum dan program.
3.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umm Cibabat
Rumah sakit umum Cibabat adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kota
Cimahi Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2001 yang sebelumnya di bawah naungan
Pemerintah Kabupaten Bandung. Berdiri di area seluas 20.290 m2.
Sebelum tahun 1940-an Rumah Sakit Cibabat merupakan kawasan rumah
dinas tempat tinggal pejabat Belanda di Kabupaten Bandung, dihuni oleh Mr.
Rydee yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala GBO. Sarana dan prasarana
yang ada pada saat itu terdiri dari: bangunan seluas ±300m2 dan lahan seluas ±
912m2.
Periode 1950-1973 Rumah Sakit Pembantu Cibabat dipimpin oleh dr.
Sanitioso yang merangkap sebagai staf medik kantor kesehatan Kabupaten
Bandung. Status Rumah Sakit Pembantu Cibabat, berada di bawah Kantor
Kesehatan Kabupaten Bandung. Ketenagaan yang dimiliki saat itu, terdiri dari 1
orang Dokter (merangkap Kepala Rumah Sakit), seorang Perawat Bidan dan
Perawat kurang lebih sebanyak 10 orang. Sedangkan jenis pelayanan yang
yang juga merangkap sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Saat
itu status Rumah Sakit Pembantu Cibabat ditingkatkan menjadi Rumah Sakit
Umum Kelas D.
Pada tahun 1978 Direktur RSU Cibabat dijabat oleh dr. Nina Sekartina dan
status RSU Cibabat pada saat tersebut adalah RSU Kelas D yang keberadaannya
di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
Mulai tahun 1985 jabatan Direktur RSU Cibabat diganti oleh dr. H.
Umbaran Tisnamihardja. Pada periode ini sudah mulai banyak data sarana dan
kegiatan yang dapat dijadikan sebagai referensi, sehingga dapat lebih lengkap
menyajikan gambaran RSU Cibabat. Status RSU Cibabat saat itu adalah RSU
Kelas D sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung. Pada tahun 1987 status RSU Cibabat meningkat dari RSU Kelas D
menjadi RSU Pemerintah Daerah Kelas C melalui Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor: 303/Menkes/SK/IV/1987.
3.1.2. Visi Dan Misi
Visi Rumah Sakit Umum Cibabat
Mewujudkan pelayanan kesehatan prima tahun 2012.
Misi Rumah Sakit Umum Cibabat
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
INSTALASI INSTALASI
DIREKTUR
dr.Hj.ENDANG K. WARDANI
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN PROGRAM DAN
PELAPORAN
WAKIL DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN
BAGIAN KEUANGAN DAN AKUTANSI BAGIAN
UMUM DAN PROGRAM
SUB BAGIAN
3.1.4. Deskripsi Tugas Pokok 1. Direktur
Memimpin, menentukan kebijakan, membina, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Wakil Direktur Umum Dan Keuangan
Melaksanakan sebagian tugas direktur dalam membantu mengkoordinasikan,
membantu mengevaluasi kegiatan ketatausahaan dan perencanaan, kegiatan
umum dan program, kegiatan keuangan dan seluruh instalasi. Membawahi :
a. Bagian Umum dan Program
Melaksanakan kegiatan Umum dan Program. Mempunyai fungsi
melaksanakan urusan ketatausahaan. melaksanakan urusan program dan
pelaporan. Membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
Melaksanakan sebagian tugas kesekretariatan di bidang administrasi
umum dan perlengkapan. Mempunyai fungsi Pengelolaan Surat dan
arsip, protokoler, pengelolaan inventaris, pengelolaan kendaraan
dinas dan pengelolaan keamanan.
2) Sub Bagian Kepegawaian
Melaksanakan sebagian tugas kesekretariatan dibidang kepegawaian
meliputi pengembangan pegawai, dan kesejahteraan pegawai serta
a) Pelaksanaan analisis kebutuhan kepegawaian, pengadaan
pegawai dan mutasi pegawai serta tata usaha kepegawaian
b) Penyusunan program pendayagunaan dan pengembangan
pegawai
c) Pelaksanaan penyusunan gaji, tunjangan dan insentif pegawai
d) Pengelolaan kesejahteraan pegawai.
3) Sub Bagian Program dan Pelaporan
Melakukan sebagian tugas melakukan penyusunan anggaran,
pemantauan dan evaluasi serta pelaporan anggaran.
b. Bagian Keuangan dan Akuntansi
Melaksanakan sebagian tugas melakukan pengelolaan keuangan rumah
sakit yang meliputi penyusunan dan evaluasi anggaran, perbendaharaan
dan mobilisasi dana serta akuntansi dan verifikasi. Membawahi :
1) Sub Bagian Mobilitas Dana
Melaksanakan kegiatan perbendaharaan dan mobilitas dana.
Mempunyai fungsi Pelaksanaan kegiatan perbendaharaan rumah
sakit dan pelaksanaan kegiatan mobilisasi dana rumah sakit.
2) Sub Bagian Anggaran
Melaksanakan sebagaian tugas bagian keuangan di bidang
3) Sub Bagian Akuntansi
Melaksanakan kegiatan akuntansi keuangan dan manajemen.
Mempunyai fungsi Pelaksanaan kegiatan akuntansi keuangan,
pelaksanaan kegiatan akuntansi manajemen dan pelaksanaan
kegiatan verifikasi.
3. Wakil Direktur Pelayanan
Melaksanakan pengelolaan bidang pelayanan dan bidang penunjang
pelayanan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit.
Membawahi :
a. Bidang Pelayanan Medis
Melaksanakan pengelolaan layanan medik, keperawatan dan rekam
medik.. Membawahi :
1) Seksi Keperawatan
Melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan keperawatan di
rawat jalan, gawat darurat, rawat inap dan rawat khusus.
2) Seksi Pelayanan Medis
Melaksanakan pengelolaan layanan medik.
b. Bidang Penunjang Medis
Melaksanakan pengelolaan penunjang medik, pelayanan bidang
1) Seksi Rekam Medis
Melaksanakan sebagian tugas bagian pelayanan di bidang
administrasi rekam medis.
2) Seksi Penunjang Medis
Melaksanakan pengelolaan penunjang medik.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk
memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan dengan
cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data berdasarkan ilmu
pengetahuan dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3.2.1. Desain Penelitian
Metode atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status
suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan yang berorientasi pemecahan masalah. Sedangkan
penelitian kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi
tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian kualitatif biasanya berkaitan
Melalui desain penelitian deskriptif kualitatif ini, peneliti berusaha
memperoleh data pada fakta-fakta yang tampak sebagaimana keadaan
sebenarnya.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara
meneliti langsung ke sub bagian kepegawaian di Rumah Sakit Umum Cibabat.
1. Observasi
Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang
terkait tanpa pengajuan pertanyaan. Adapun bagian-bagian yang di observasi
dalam penelitian ini yaitu sub bagian kepegawaian, bagian umum dan program, dan
instalasi diklat.
2. Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan kepada narasumber atau pun ahli,
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung perumusan
permasalahan. Adapun yang menjadi responden dalam wawancara yaitu staf sub
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti melalui
dokumentasi-dokumentasi yang ada di Rumah Sakit Umum Cibabat.
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari
dokumen-dokumen dasar yang ada di Rumah Sakit Umum Cibabat khususnya
di sub bagian kepegawaian yaitu diantaranya formulir isian pegawai yang
berisi daftar riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat pendidikan,
riwayat pelatihan, SK pengangkatan CPNS/PNS, dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
3.2.3. Metode Pendekatan Pengembangan Sistem
Sub bab ini akan menjelaskan mengenai metode pendekatan,
pengembangan sistem, metode analisis dan alat bantu analisis perancangan.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah
pendekatan terstruktur. Pendekatan struktur dilengkapi dengan alat-alat (tools)
dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga
akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan terstruktur
mudah dimengerti, selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam
pengembangan sistem informasi.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Analisis dan pengembangan dalam membangun sistem informasi yang
kompleks membutuhkan metode – metode atau paradigma pengembangan
yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail
sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat.
Secara garis besar kerangka pemecahan masalah dari suatu penelitian
yang dilakukan dapat dilihat dalam paradigma yang dipakai yaitu model
proses Prototype yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu mendengarkan keluhan
konsumen, merancang dan membuat sistem dan ujicoba sistem atau verifikasi.
Ujicoba Sistem / Verifikasi Mendengarkan
Keluhan
Konsumen Merancang dan
Membangun Sistem
1. Mendengarkan Keluhan Konsumen
Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.
Pengembang dan konsumen bertemu dan mendefinisikan obyektif
keseluruhan dari perangkat lunak serta mengidentifikasi segala
kebutuhan - kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan perancangan.
2. Merancang dan Membuat Sistem
Pada tahap ini, perancangan difokuskan pada penyajian aspek-aspek
perangkat lunak yang dibangun agar pelanggan atau konsumen dapat
menerima tampilan pada format masukan atau keluarannya.
3. Ujicoba Sistem atau Verifikasi
Pada tahap ini, sistem yang telah dibangun dievaluasi oleh pelanggan
atau konsumen. Hal itu dilakukan agar bisa dipakai untuk menyaring
kebutuhan pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang dipakai dalam pendekatan
terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain dan peralatan
analisis. Beberapa alat bantu analisis dan perancangan yang akan dijelaskan
pada sub bab berikut diantaranya adalah diagram alir (flow map), diagram
konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan perancangan basis data
1. FlowMap
Flow Map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram prosedur kerja merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan termasuk
tembusan-tembusannya. Flow map menggambarkan pergerakan proses
diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari
dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan
operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Jogiyanto (2001 : 800).
Kegunaan dari FlowMap ini adalah
a. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.
b. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.
c. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan
bagian-bagian dalam aktivitas tersebut.
2. Diagram Kontek
Diagram kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram kontek merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau
output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem, sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di
luar sistem. Tidak boleh ada data store dalam diagram kontek. Al-Bahra Bin
Diagram Kontek terdiri dari :
a. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan
sistem yang ada.
b. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari
sistem.
3. DataFlowDiagram
DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana
tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang
menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan
proses yang dikenakan pada data tersebut. Jogiyanto (2001 : 699)
Simbol – simbol yang digunakan dalam DFD adalah :
a. Kesatuan Luar
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (External Entity) di
lingkungan sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari
sistem. Kesatuan luar dilambangkan dengan empat persegi panjang.
b. Arus Data
Arus data (Data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini
menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil
dari proses sistem.
c. Proses
Suatu proses (process) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses
untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Setiap proses harus diberi
penjelasan yaitu nama proses dan identifikasi proses. Suatu proses dapat
ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang
tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
d. Simpanan Data
Simpanan Data (Data store) dilambangkan dengan sepasang garis
horizontal paralel tanpa tertutup pada salah satu ujungnya atau sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
4. Kamus Data
Kamus data disebut juga System Data Dictionary merupakan katalog
fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem
informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat
mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus data
dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis
Kamus data mengidentifikasikan beberapa hal berikut :
a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran
data.
c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
d. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang akan
menjadi titik perhatian dalam DFD.
Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang
data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus
memuat :
a. Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di
DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.
b. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang
berbeda untuk orang atau depertemen satu dengan yang lainnya.
c. Arus data atau aliran proses
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data
akan menuju.
d. Struktur data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri
5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi
Ketika merancang suatu basis data untuk suatu sistem relasional,
prioritas utama dalam mengembangkan model data logikal adalah dengan
merancang sutau representasi data yang tepat bagi relationship dan constrain
(batasannya).
Konsep dan teknik normalisasi ini pertama kali dikenalkan oleh Dr. E.F
Codd pada tahun 1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai uji coba pada
sutau relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut
sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan
pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update,
delete dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut)
Normalisasi dapat didefinisikan sebagai proses pengelompokkan data
kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan
hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk
dimodifikasi. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 169)
Tujuan dari normalisasi tersebut adalah mencegah terjadinya
penyimpangan (Anomaly) yaitu Insertion anomaly, Delete anomaly, Update
anomaly.
Suatu relasi dalam basis data dapat dikatakan normal atau tidak
ketiga (3 Normal Form). Aturan bentuk normal yang digunakan biasanya
sebagai berikut:
1) Bentuk tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
2) Bentuk Normal Kesatu (1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap
baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang
atomic. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk pertama jika dan hanya jika
setiap atribut bernilai tunggal (atomic value) untuk setiap barisnya.
3) Bentuk Normal Kedua (2 NF)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria untuk bentuk normal kesatu. Semua atribut bukan kunci
memiliki ketergantungan sepenuhnya terhadap kunci primer. Sehingga
membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci primernya. Kunci
primer haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi
anggotanya.
4) Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan
tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci
lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap kunci primer di relasi itu saja.
b. ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak
yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD
menguntungkan bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan
hubungan antar data store pada DFD. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 142).
Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan E-R diagram,
adalah notasi grafik dari sebuh model data atau sebuh model jaringan yang
menjelaskan tentang data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak.
Elemen-elemen diagram hubungan entitas :
1. Entitas
Pada ERD, Entitas (entity) digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas
diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis
nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di
2. Relasi
Pada ERD, relasi (relationship) dapat digambarkan dengan sebuah
bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi
antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan
kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan
relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah
ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
3. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas
maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang
menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship,
sehingga dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.
4. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel atau baris yang
dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi
merujuk kepada banyaknya hubungan maksimum yang terjadi dari entitas
yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam
kardinalitas relasi yaitu :
1) One to One (1:1)
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada
entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
entitas kedua dan sebaliknya. Jadi satu nilai atribut di entity A dihubungkan
sehingga primary key dari entity yang dibutuhkan harus terdapat di skema
relasi entity yang dibutuhkan. Dengan kata lain relasi one to one berarti satu
data memiliki satu data pasangan.
2) One to Many atau Many to One (1 : N)
Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan banyak ke satu. Tergantung
dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang
pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang
kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai
satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
3) Many to Many (N : N)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah
entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya.
Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
e. Tabel Relasi
Suatu file yang terdiri dari beberapa grup yang berulang-ulang perlu
diorganisasikan kembali. Proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan
grup elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel sehingga