• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring error proyek teknologi informasi secara Real-Time menggunakan Web Service sebagai pengukur kinerja tim proyek teknologi informasi : studi kasus solusi 247

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Monitoring error proyek teknologi informasi secara Real-Time menggunakan Web Service sebagai pengukur kinerja tim proyek teknologi informasi : studi kasus solusi 247"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA

REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR

KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

( Studi kasus SOLUSI247 )

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH

206091004069

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA

REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR

KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

( Studi kasus SOLUSI247 )

Oleh :

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH

206091004069

Skripsi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA

REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR

KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

( Studi kasus SOLUSI247 )

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH 206091004069

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Bakri La Katjong, MT, M.Kom Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

NIP. 470035764 NIP.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “ Monitoring Error Proyek Teknologi Informasi Secara Real-Time Menggunakan Web Service Sebagai Pengukur Kinerja Tim

Proyek Teknologi Informasi “. Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang

munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada jum’at, 28 Agustus 2009. Skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat

Herlino Nanang, MT Zulfiandri, MMSI NIP.197312092005011002 NIP. 150 368 821

Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Bakri La Katjong, MT, M.Kom Zainudin Bey Fananie, M.Sc

NIP.470035764 NIP.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Teknik Informatika

(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DI AJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, September 2009

(6)

ABSTRAK

RAIHAN ACHYAR RUSDIANSYAH. “Monitoring Error Proyek Teknologi Informasi Secara Real-Time Menggunakan Web Service Sebagai Pengukur Kinerja Tim Pro yek Teknologi Informasi”, pada SOLUSI247 ( dibawah bimbingan Bakri La Katjong, MT, M.Kom dan Zainudin Bey Fananie, M.Sc).

(7)

Dengan rahmat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang penulis masih di berikan limpahan rejeki yang berlimpah baik berupa ilmu pengetahuan, biaya serta semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat Strata I di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian tugas akhir ini penulis “MONITORING ERROR PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI SECARA REAL-TIME MENGGUNAKAN WEB SERVICE SEBAGAI PENGUKUR KINERJA TIM PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI”. Penelitian ini mengenai perangkat lunak yang dapat memonitoring error projek perangkat lunak secara real-time.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku dekan fakultas sains dan teknologi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(8)

memberikan waktu, Ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah meluangkan waktu untuk mengajarkan Ilmu pengetahuan dan pengalaman yang di ketahuinya. 6. Bapak dan Ibu Staf karyawan Universitas Islam Negeri Syarif mengingatkan penulisan tugas akhir ini.

10. Tommy hutomo yang telah memberikan sumbang sarannya dalam penulisan tugas akhir ini.

11. Teman-teman Angkatan 2005 yang memberikan semangat, selalu mengingatkan dan sumbang sarannya dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis berharap semoga penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi barometer penelitian penulis berikutnya.

Jakarta, September 2009

(9)

HALAMAN SAMPUL ……… i

HALAMAN JUDUL ……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iv

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

(10)

1.5.2 Pengembangan Sistem... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.2 Metode Perancangan Sistem ... 8

2.2.1 SDLC... 8

2.2.1.1 Conception ... 9

2.2.1.2 Initiation ... 10

2.2.1.3 Analysis ... 10

2.2.1.4 Design ... 11

2.2.1.5 Construction ... 11

2.2.1.6 Testing ... 11

2.2.1.7 Implementation and Maintenance... 11

2.2.2 Bagan Alir ... 12

(11)

2.2.4 ERD... 15

2.2.5 STD ... 16

2.2.6 Kamus Data / Struktur data ... 17

2.3 Metode Pembangunan Sistem ... 18

2.3.1 Web Service ... 18

2.4 Piranti Pembangunan ... 21

2.4.1 Visual Basic.Net 2003 ... 21

2.4.2 Sql Server 2000... 25

2.4.3 .NET Framework ... 28

2.4.4 Studi Literatur ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

3.1 Pengumpulan data... 32

3.1.1 Studi pustaka... 32

3.2 Metode Pengembangan sistem ... 34

3.2.1 Conception ... 34

3.2.2 Initiation ... 35

3.2.3 Analysis ... 35

(12)

3.2.5 Construction... 36

3.2.6 Testing ... 36

3.2.7 Implementation and Maintenance ... 36

3.3 Perangkat penelitian... 37

3.3.1 Perangkat Keras Server ... 37

3.3.2 Perangkat Keras Client ... 38

3.3.3 Perangkat Lunak ... 39

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Sejarah singkat perusahaan ... 40

4.2 Struktur Organisasi SOLUSI247 ... 41

4.2.1 President Director ... 42

4.2.2 Technical Director... 42

4.2.3 Finance Director... 42

4.2.4 Business Dev. Director... 42

4.2.5 Operation Manager ... 42

4.2.6 Admin ... 43

4.2.7 Team Project Manager ... 43

4.2.8 Finance Manager... 43

4.2.9 HR Manager ... 43

4.3 Pengembangan sistem ... 44

4.3.1 Conception ... 44

4.3.2 Initiation ... 45

(13)

4.3.4 Design... 49

4.3.7 Implementation and Maintenance ... 87

4.3.7.1 Web service ... 87

4.3.7.1.1 Web service server ... 88

4.3.7.1.2 Web service client ... 89

4.3.7.2 Aplikasi Monitoring ... 90

4.3.7.2.1 Form Admin ... 91

(14)
(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SDLC model Waterfall ... 9

Gambar 2.2 Struktur dokumen SOAP ... 20

Gambar 2.3 Visual basic.Net 2003 ... 22

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SOLUSI247 ... 41

Gambar 4.2 Diagram alur data fisik sistem berjalan ... 44

Gambar 4.3 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan untuk monitoring error ………..………45

Gambar 4.4 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan untuk laporan manager…. ... 46

Gambar 4.5 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan untuk laporan client ……... 47

Gambar 4.6 Bagan Alir Tim proyek ... 49

Gambar 4.7 Bagan Alir Admin... 50

Gambar 4.8 Bagan Alir Manager... 51

Gambar 4.9 Bagan alir send error ... 52

Gambar 4.10 Bagan alir Web Service penerima Error ... 53

Gambar 4.11 Bagan alir Login Admin... 54

Gambar 4.12 Bagan alir Form Utama ... 55

Gambar 4.13 Bagan alir option resource... 56

Gambar 4.14 Bagan alir Form Error ... 57

(16)

Gambar 4.16 Bagan alir Resource Error ... 59

Gambar 4.17 Bagan Alir Form Tim Proyek ... 60

Gambar 4.18 Bagan alir Form Manager ... 61

Gambar 4.19 Bagan alir Form Client ... 62

Gambar 4.20 Diagram level 0 ... 63

Gambar 4.21 Diagram level 1 ... 64

Gambar 4.22 Diagram Level 2 Admin... 65

Gambar 4.23 Diagram Level 2 Client ... 66

Gambar 4.24 Diagram level 2 Manager ... 66

Gambar 4.25 Diagram level 2 Tim Proyek ... 67

Gambar 4.26 Entitas dan Relasi Sistem yang di usulkan... 68

Gambar 4.27 Atribut Admin ... 68

Gambar 4.28 Atribut Client ... 69

Gambar 4.29 Atribut Tim Proyek ... 69

Gambar 4.30 Attribut Error_handles ... 70

Gambar 4.31 Attribut Manager ... 70

Gambar 4.32 Attribut Proyek ... 70

Gambar 4.33 Attribut Error ... 71

Gambar 4.34 Statechart diagram aplikasi Admin ... 78

Gambar 4.35 Statechart diagram aplikasi Manager ... 79

Gambar 4.36 Statechart diagram aplikasi Client ... 79

(17)

Gambar 4.38 Form Utama Admin ... 80

Gambar 4.39 Form Source Connection Admin ... 81

Gambar 4.40 Form Monitoring Admin ... 82

Gambar 4.41 Form Login Manager ... 82

Gambar 4.42 Form Report Manager ... 83

Gambar 4.43 Form Login Client ... 84

Gambar 4.44 Form Report Client ... 84

Gambar 4.45 Form Login Tim Proyek... 85

Gambar 4.46 Form Report Tim Proyek ... 85

Gambar 4.47 Arsitektur Monitoring Error ... 87

Gambar 4.48 Web service Pengiriman Error ... 88

Gambar 4.49 Form Login Admin ... 90

Gambar 4.50 Form Utama Admin ... 91

Gambar 4.51 Form Resource Connection Admin ... 92

Gambar 4.52 Form Resource Error Admin ... 93

Gambar 4.53 Form Register Error Admin ... 93

Gambar 4.54 Form Monitoring dan Maintainance admin ... 94

Gambar 4.55 Form Laporan Bulanan admin ... 96

Gambar 4.56 Laporan Kinerja admin ... 97

Gambar 4.57 Form Login Manager ... 98

Gambar 4.58 Form Performance Manager... 98

(18)

Gambar 4.60 Form Login Client ... 100

Gambar 4.61 Form Laporan Client ... 100

Gambar 4.62 Form Login Tim Proyek... 101

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Simbol-simbol bagan alir ... 13

Tabel 2.2 Simbol – simbol DAD ... 14

Tabel 2.3 Simbol-simbol ERD ... 15

Tabel 2.4 Simbol-simbol Statechart diagram ... 17

Tabel 4.1 Attribut belum dinormalkan... 71

Tabel 4.2 Attribut normal ke satu ... 72

Tabel 4.3 Attribut Normal kedua ... 74

Tabel 4.4 Client ... 75

Tabel 4.5 Tim Proyek... 75

Tabel 4.6 Admin ... 76

Tabel 4.7 Error... 76

Tabel 4.8 Manager ... 76

Tabel 4.9 Error handles ... 77

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Observasi ……….. .xxi

Lampiran 2 : Wawancara ……….. xxii

Lampiran 3 : Contoh Laporan Error ………..……….……….... xiv

(21)

BAB I

seksama, Setelah di validasi laporan tersebut dikirimkan lagi ke manager

sebagai laporan bulanan.

Karena laporan mengenai error yang terjadi masih menggunakan cara manual maka admin tidak dapat monitoring secara langsung ketika error

terjadi dan laporan tersebut tidak bisa menjadi parameter untuk mengukur kinerja tim proyek, karena laporan mengenai error yang terjadi dapat mudah di manipulasi. .

(22)

lebih cepat. Demikian juga software mana yang sering mengalami error dapat terditeksi, dengan demikian kinerja tim proyek juga dapat di ukur.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Rumusan masalah

1. Bagaimana merancang sebuah software yang dapat memberitahukan adanya error pada sebuah proyek IT secara real-time ?

2. Bagaimana mengukur kinerja tim proyek ? 1.2.2 Batasan masalah

1. Error yang di kirim merupakan Run-time Error

2. Pengiriman Error melalui Web service

3. Sistem operasi yang di gunakan windows XP sp2

4. Software untuk membangun aplikasi menggunakan Visual Basic

2003 dengan .Net framework 1.1. 5. Database menggunakan Sql Server 2003

6. Data yang dikirim melalui jaringan menggunakan port http

1.3 Manfaat

Manfaat yang akan di dapat pada penulisan tugas akhir ini :

(23)

2. Penelitian ini juga bermanfaat bagi perusahaan untuk dapat monitoring

aplikasi jika terjadi error, karena error di kirim dengan otomatis secara

real-time.

3. Pelayanan kepada client dapat menjadi lebih baik karena pengiriman pesan

error mengenai aplikasi yang mengalami error menjadi otomatis.

1.4 Tujuan

1. Membuat aplikasi monitoring error yang dapat menditeksi error secara

real-time.

2. Membuat aplikasi yang dapat mengukur kinerja tim proyek.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi itu artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan ( Zed, 2008:10).

Untuk melakukan penelitian pembuatan software monitoring

menggunakan metode sebagai berikut : 1.5.1 Metode pengumpulan data

1. Studi pustaka

Untuk melengkapi kebutuhan yang di perlukan dalam penulisan ini penulis mendapatkan dari buku-buku perpustakaan dan browsing di

(24)

2. Wawancara

Untuk mendapatkan informasi mengenai error yang sering terjadi, penulis melakukan wawancara kepada programmer yang sering menangani error pada software.

3. Observasi

Untuk mengetahui sistem apa yang sedang di gunakan perusahaan untuk penanganan error, penulis melakukan pengumpulan data pada perusahaan IT yang sebagian besar menangani sistem telekomunikasi pada provider-provider yang ada di indonesia.

1.5.2 Pengembangan Sistem

Pada perancangan software perlu menggunakan sebuah metode untuk membantu menyusun tahapan-tahapan yang harus di lakukan, metode yang di gunakan yaitu SDLC ( System Development Life Cycle ) dengan menggunakan model waterfall.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menjelaskan latar belakang, permasalahan, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

(25)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan di jelaskan mengenai metode yang di terapkan untuk mengimplementasikan penelitian dan pengembangananya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di bahas sejarah singkat, visi, misi, struktur organisasi perusahaan dan merancang software monitoring menggunakan bahasa pemrograman VB.NET 2003 dengan konsep web service dan siklus dari SDLC dengan model waterfall untuk perancangan sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

LANDASAN TEORI

2.1 Umum

2.1.1 Monitoring

Dalam melakasanakan program atau kegiatan perlu di lakukanya

monitoring terhadap kegiatan yang di lakukan, sehingga kegiatan dapat di laksanakan sesuai dengan prosedur.

Monitoring adalah kegiatan untuk melihat sejauh mana perencanaan yang telah di lakukan. Apakah sudah sesuai dengan

Dengan adanya informasi yang diketahui secara real-time maka setiap informasi tersebut dapat di jadikan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan-tindakan yang akan di lakukan.

Real-time disebut juga dengan sistem waktu nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka

(27)

terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem ( Ionescu, 2007:480).

2.1.3 Error

Dengan di ketahuinya error maka dapat di ambil keputusan komponen mana yang mengalami kerusakan, sehingga dapat cepat untuk memperbaiki komponen yang rusak.

Error adalah perbedaan hasil pengukuran dengan nilai yang benar dari kuantitas yang di ukur ( Budiharto, 2006:187 )

2.1.4 Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kajian terhadap program pembangunan dengan fokus perhatian pada hasil dan dampaknya ( Purba, 2005:96 )

2.1.5 Basis Data

Basis data sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah ( Marlinda, 2004: 1).

2.1.6 Grafik

Untuk melihat kinerja dalam tim proyek dalam menangani

error, penulis menyajikannya dengan grafik.

(28)

2.1.7 Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika( Prawirosentono, 1992: 2).

2.1.8 Tim

Tim adalah sekolompok orang yang bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan ( McElro y, 2004:47)

2.2 Metode Perancangan Sistem

2.2.1 SDLC

Metode pengembangan sistem yang di gunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall. Model

waterfall merupakan salah satu model dari SDLC, model ini memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan sistem yang baru ( NIIT, 2001:1.3).

Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat lunak dengan proses SDLC ( System Development Life Cycle ) dengan model

(29)

( sumber : NIIT, 2001:1.3)

2.2.1.1 Conception

Pada tahapan ini adalah untuk mengenal sistem dan mempelajari masalah yang ada dalam sebuah sistem ( NIIT, 2001:1.4 ). Tahapannya meliputi

1. Memahami permasalahan dan merasionalkan permasalahan tersebut

2. Menspesifikasikan ruang lingkup permasalahan dan kebutuhan dari sistem perangkat lunak.

3. Menspesifikasikan kemungkinan kebutuhan yang dibutuhkan

(30)

2.2.1.2 Initiation

Pada tahapan ini analis dan pengguna bekerja sama, saling mempelajari hingga mendapat satu persepsi terhadap kebutuhan pengguna. Informasi ini di kembangkan sampai tahapan ini mengijinkan organisasi menentukan apakah informasi ini mempunyai manfaat untuk proyek ( NIIT, 2001:1.4 ). Informasinya meliputi :

1. Diusulkan sistem untuk solusi ini

2. Waktu dan perkiraan biaya untuk penyelesaian proyek

2.2.1.3 Analysis

Pada tahapan ini analysis dan pengguna bersama-sama sepakat untuk merinci dan mengunakan fungsi sistem yang dipakai, rincian dokumen seperti :

1. Hasil yang akan di keluarkan oleh sistem 2. Masukan yang akan diterima oleh sistem 3. Data yang akan di simpan oleh sistem

4. Prosedur untuk mendapatkan hasil dari masukan yang di berikan

(31)

2.2.1.4 Design

Pada tahapan ini pengguna mendefinisikan kebutuhan yang akan di pakai ketika sistem ini bekerja (NIIT, 2001:1.5 ). Dokumentasi disain harus di tentukan, ketentuannya seperti:

1. Bagaimana setiap masukan, keluaran, operasi, audit dan kontrol kebutuhan yang akan di tangani.

2. Fasilitas dan perlengkapan.

3. Prosedur untuk pengoprasian sistem.

2.2.1.5 Construction

Tahapan ini merupakan tahapan pembuatan sistem sesuai dengan informasi – informasi telah di dapat dari tahapan sebelumnya ( NIIT, 2001:1.6 )

2.2.1.6 Testing

Setelah tahap construction selesai, dilanjutkan dengan pengujian program. Pada proses pengujian di utamakan pada logika internal pada suatu piranti lunak dan memastikan semua statement

telah di uji serta input yang dimasukkan akan menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan ( NIIT, 2001:1.6 )

2.2.1.7 Implementation and Maintenance

(32)

Misalnya, perubahan pada piranti lunak disebabkan pergantian sistem operasi yang digunakan ( NIIT, 2001:1.6 ).

2.2.2 Bagan Alir

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Bagan alir program (Program flowchart) Merupakan bagan yg menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program

( NIIT, 2001:1.5 ).

Dibuat dari derivikasi bagan alir sistem, bagannya Terdiri dari 2 bentuk :

1. Bagan Alir logika; digunakan untuk menggambarkan setiap langkah didalam program komputer secara logika disiapkan oleh analis sistem.

2. Bagan alir komputer terinci

(33)
(34)

2.2.3 DAD

DAD ( Diagram arus data ) adalah alat pembuatan model untuk menggambarkan sebuah sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang di hubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi ( Jogiyanto, 2003:457 ).

Komponen-komponen yang di gunakan di dalam DFD adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Simbol – simbol DAD

( sumber : Jogiyanto, 2003:458 )

Komponen Keterangan

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang di kembangkan

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentrasmosikan input

menjadi output

(35)

Data Store di gunakan untuk membuat model sekumpulan paket data.

2.2.4 ERD

ERD ( Entity Relationship Model ) merupakan suatu model untuk menjeaskan hubungan antara data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real-world terdiri dari objek-objek dasar yang mempunyai hubungan antara relasi antar objek-objek tersebut. Penyajian data menggunakan entity dan relationship ( Marlinda, 2004:17)

Komponen – komponen yang ada dalam Entity Relationship

model adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Simbol-simbol ERD

(sumber : Marlinda, 2004:17)

Notasi Keterangan

Entitas Entitas adalah suatu objek yang dapat

diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Relasi

(36)

Atribut

Atribut berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah)

Garis sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

2.2.5 Statechart diagram

Statechart diagram merupakan model prilaku yang dinamis di

class secara individual maupun beberapa bentuk dari objek. Semua itu menunjukan deretan dari state yang di lakukan objek melalui event

(37)

Tabel 2.4 Simbol-simbol Statechart diagram

( Sumber : NIIT, 2001: 2.4)

Komponen Keterangan

State Start

State end

State

Transition

2.2.6 Kamus Data / Struktur data

(38)

2.3 Metode Pembangunan Sistem pendekatan N-Tier lainnya adalah dari segi infra struktur dan dokumen yang di gunakan sebagai format pertukaran data.

Dalam implementasinya web services tidak mempunyai tampilan , karena web services memang termasuk dalam tier business services, artinya di dalam web service hannya tersedia fungsi-fungsi yang nantinya dapat di gunakan oleh suatu aplikasi.

Web service di desain untuk mendayagunakan jaringan global

yang ada saat ini yang di kenal dengan dengan jaringan internet, dan juga termasuk dengan intranet. Web service dapat di wujudkan dalam berbagai platform, menggunakan bahasa pemrograman apapun dan bisa di gunakan oleh berbagai platform (Hadiwinata, 2004:22). Komponen yang di perlukan web service meliputi :

1. HTTP

HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ) merupakan salah satu

(39)

services menggunakan protocol TCP/IP dan Http sebagai sarana menjelaskan suatu data yang bersifat platform independent dan memungkinkan sesuatu aplikasi berbicara dengan aplikasi lainnya.

Tag dalam XML menjelaskan mengenai informasi dan struktur suatu dokumen. Aplikasi yang mampu mengartikan tag-tag

yang ada sesuai dengan struktur dokumennya, mampu mendapatkan informasi yang terkandung dalam dokumen XML tersebut ( Hadiwinata, 2004:23 ).

3. WSDL

(40)

4. SOAP

SOAP ( Simple Object Access Protocol ) di perlukan untuk mengimplemantasikan web services , dimana SOAP merupakan suatu dokumen xml yang mengatur bagaimana request dan respon

dari suatu web services akan bekerja (Hadiwinata, 2004:23).

Gambar 2.2 Struktur dokumen SOAP

( sumber : Hadiwinata, 2004:24)

5. UDDI

(41)

2.4 Piranti Pembangunan

2.4.1 Visual Basic.Net 2003

Visual basic .NET 2003 merupakan bagian dari Visual studio menyederhanakan proses pembuatan aplikasi pada lingkungan terdistribusi di internet (Yuswanto, 2006:6).

Visual basic .NET 2003 menyediakan templates, beberapa

templates yang di sediakan oleh visual basic .NET 2003 seperti

windows aplication, class library, windows control library, console

application, windows service, ASP .NET web application, ASP .NET

web service, dan web control library.

(42)

Ruang kerja visual basic.NET seperti yang di tunjukan pada gambar 2.3 di bawah ini.

Gambar 2.3 Visual basic.Net 2003

(Yuswanto, 2006:18)

Komponen yang ada pada layar kerja visual basic .NET terdiri dari :

1. Menubar

(43)

Build, Debug, Data, Format, Tools, Window dan Help

(Yuswanto,2006:18).

2. Toolbar

Toolbar merupakan sekumpulan tombol yang mewakili suatu perintah tertentu pada bahasa pemrograman berbasis window. Tombol-tombol pada toolbar ini di gunakan untuk mempercepat akses perintah. Pada visual basic .NET terdapat tidak kurang dari 25

toolbar yang dapat digunakan (Yuswanto, 2006:30).

3. Toolbox

Toolbox merupakan sebuah jendela dimana objek atau kontrol user interface di tempatkan dan di gunakan untuk membentuk suatu program berbasis windows atau web. Kontrol yang ada di toolbox di kelompokan sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya seperti general, clipboard ring, windows forms components, dan data (Yuswanto,2006:33).

4. Form Window

(44)

5. Code Window

Code window atau sering di sebut juga dengan jendela editor

yang merupakan area dimana anda dapat menuliskan kode-kode program visual basic .NET. Suatu kode-kode program merupakan kumpulan dari intruksi untuk menjalankan objek yang berupa kontrol maupun form serta logika program (Yuswanto, 2006:43).

6. Solution Explorer Window

Solution explorer window merupakan jendela yang menampilkan daftar semua form, modul class dan file lainnya untuk membuat aplikasi. Pada jendela ini terdapat root yang berupa nama proyek dan cabang-cabangnya seperti references, assemblyInfo.vb ,

form, module, dan class (Yuswanto, 2006:44).

7. Properties Window

Properties window di gunakan pada model desain yang bertujuan untuk mengatur suatu nilai pada kontrol objek (Yuswanto, 2006:49).

8. Class View Window

(45)

2.4.2 Sql Server 2000

Sql server 2000 adalah sebuah relational yang di rancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur Client/server, dimana terdapat pada komputer pusat yang di sebut sebagai server dan informasi di gunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokal yang di sebut dengan client. Sql server 2000 bisa mengandung beberapa yang di gunakan oleh beberapa user

(Tutang, 2003:4).

Komponen-komponen dasar Sql server 2000 terdiri dari :

1. Database

Mengandung objek-objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan dan mengakses data. Yang di maksud dengan database

dalam sql server adalah kumpulan tabel, view ,indeks, trigger,

prosedur dan objek-objek lain yang terkandung di dalamnya (Tutang,2003:4).

2. Tabel

(46)

serta setiap field mengandung satu jenis informasi ( Tutang, representasi grafik dari tabel, indeks, dan view yang di simpan dan bisa di manipulasi dengan teknik drag-and-drop dan interaksi dengan kotak dialog ( Tutang,2003:6).

4. Index

Index adalah file-file tambahan yang meningkatkan kecepatan akses dari baris-baris tabel. Jadi index adalah file jenis khusus yang bekerja sama dengan tabel. Tujuannya adalah untuk memepercepat proses pengaksesan record atau sekelompok record

tertentu ( Tutang, 2003:7).

5. View

View adalah tabel virtual yang isinya di tentukan oleh query

(47)

demikian view ini bisa dikatakan cara untuk melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel ( Tutang, 2003:7 ).

6. Stored Prosedure

Data di dalam bisa di akses hanya melalui eksekusi perintah

Transact-SQL. Ketika para developer membuat aplikasi untuk berpungsi sebagai antar muka , pengembang bisa memilih untuk membuat program SQL yang di simpan secara lokal dan dikirimkan ke server untuk di eksekusi, atau membuat dan memelihara program di dalam server itu sendiri didalam prosedur-prosedur tersimpan yang bisa di picu oleh program di dalam komputer client. Prosedur tersimpan bisa menerima parameter atau nilai yang di kirimkan kepada prosedur untuk memprosesnya. Tapi hal ini pekerjaan yang di laksanakan tidak seperti fungsi, dimana prosedur tidak mengembalikan nilai apapun. Setelah prosedur dibuat, ia bisa digunakan oleh aplikasi apa saja yang mampu mengakses . Prosedur di buat dengan perintah Transact-SQL CREATE PROCEDURE dan di ubah dengan perintah ALTER PROCEDURE ( Tutang, 2003:7 ).

7. Trigger

(48)

pembatasan yang lebih kompleks dari yang telah diizinkan melalui pembatasan CHECH yang berpungsi membatasi informasi yang disimpan di dalam kolom. Trigger bisa di buat bersama dengan perintah insert yang akan melakukan query ke tabel lain dan di berikan kepada kolom tertentu ( Tutang,2003:8 ).

8. Full- Text index

Index khusus yang membuat pencarian menjadi lebih mudah di dalam kolom-kolom dengan tipe data varchar dan text

(Tutang,2003:8).

2.4.3 .NET Framework

.NET Framework merupakan suatu komponen Windows yang terintegrasi yang dibuat dengan tujuan pengembangan berbagai macam aplikasi serta menjalankan aplikasi generasi mendatang termasuk pengembangan aplikasi XML Web Services ( Suryo, 2004:11 )

2.4.4 Studi Literatur

(49)

program-program yang menggunakan web service, contoh sebagai service. Selain untuk mempertukarkan content sistem aplikasi CMS,

web service juga dapat di manfaatkan untuk menyediakan fungsi yang dapat di panggil secara remote atau di jalankan oleh aplikasi lain pada lokasi yang berlainan. Dengan demikian, aplikasi pengguna layanan dapat memperoleh hasil keluaran dari fungsi yang di pangilnya tanpa menjalankanya pada sistemnya sendiri. Kelebihan dari karya tulis ini adalah dalam proses pembuatan aplikasi CMS yang terintegrasi dengan web sevice dan kemampuannya dalam menyediakan layanan untuk aplikasi CMS lain. Implementasi web service ini dalam aplikasi CMS ini menggunakan bahasa pemrograman PHP khususnya library PHP SOAP extension. Library

(50)

sederhana, dan belum di lakukan pengujian dalam tahap lingkungan yang nyata, yaitu jaringan internet. Web service dalam aplikasi CMS ini juga belum dapat menangani state dan session, sehingga pengguna web service harus selalu mengirimkan parameter

username dan password setiap kali menggunakan layanan sebagai bagian dari proses validasi pengguna.

2. Wibowo (2008) dalam karya tulisnya berjudul “Web Services Sebagai penyedia Layanan Administrasi Pada Penjualan Tiket

Bus”, menjelaskan tentang keunggulan pembuatan aplikasi web service sebagai penyedia layanan administrasi penjualan tiket yang bersifat client-server. Sistem ini memudahkan perusahaan yang membutuhkan layanan administrasi penjualan tiket bus untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penjualan tiket tanpa perlu membuat sebuah sistem sendiri yang membutuhkan peralatan sendiri dan platform tertentu, namun cukup dengan manfaat layanan web service yang telah di sediakan oleh server web service. Implementasi web service ini dapat mengelola berbagai kebutuhan mengenai administrasi penjualan tiket bus, menggunakan

(51)

yang digunakan oleh Wibowo dalam pengembangan web service-nya dapat memenuhi tujuan pembuatan, karena kerumitan pembuatan

web service sistem menggunakan .NET Framework.

3. Setiadi dan Tejoyuwono ( 2007 ) dalam karya tulisnya yang berjudul “Web Service Sebagai Solusi Interoperabilitas Antar Aplikasi E- Government ”, menjelaskan kebutuhan akan terintegrasinya aplikasi-

aplikasi dalam ruang lingkup badan-badan pemerintahan khususnya dalam E-Government agar semakin baiknya upaya peningkatan pelayanan public. Masing-masing departemen akansemakin dimudahkan dalam kebutuhan bisnis antar masing-masing departemen tersebut. Implementasi web service dalam karya tulis ini adalah dengan menggunakan Java, lebih spesifiknya dapat berupa

Enterprise Java Builder (EJB) yang berperan sebagai service, dan

(52)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengumpulan data

Pada bab ini penulis melakukan pengumpulan data atau informasi yang di perlukan pada penelitian tugas akhir ini. Data yang di peroleh dalam penulisan ini di dapatkan dengan cara sebagai berikut.

3.1.1 Studi pustaka

Sebagai landasan yang di gunakan dalam penulisan tugas akhir ini penulis memproleh data atau informasi dari referensi buku-buku perpustakaan dan browsing di internet. Buku – buku dan browsing di

internet yang di gunakan sebagai referensi adalah sebagai berikut.

3.1.1.1 Buku – buku

1. Sistem tekhnologi informasi

2. Software Development Life Cycle

3. Sistem Basis Data

4. Microsoft SQL Server 2000

5. Pemrograman dasar Visual Basic .Net

6. Pemrograman XML Web Service dengan VB.net

(53)

3.1.1.2 Web site melakukan observasi di perusahaan SOLUSI247 pada tanggal 30 april 2009 . Observasi di lakukan untuk mengetahui sistem yang di gunakan pada perusahaan tersebut yang nantinya akan di jadikan pokok permasalahan yang akan di teliti. Informasi mengenai observasi sebagai berikut :

1. Sistem penanganan Error yang terjadi pada aplikasi client

2. Sistem yang di gunakan untuk pemberitahuan error

3. Sistem dalam laporan mengenai error

3.1.3 Wawancara

(54)

3.1.4 Studi Literatur

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian tugas akhir ini penulis mencari aplikasi desktop ataupun aplikasi web yang menggunakan web service sebagai tool yang menghubungkan antara aplikasinya. Beberapa studi literatur sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :

1. Ahmadi (2007) yang berjudul “Implementasi Web Service Pada Content Management System”

2. Wibowo (2008) yang berjudul “Web Services Sebagai penyedia Layanan Administrasi Pada Penjualan Tiket Bus

3. Setiadi dan Tejo yuwono ( 2007 ) yang berjudul “Web Service Sebagai Solusi Interoperabilitas Antar Aplikasi E-Government.

Karena perbedaan penerapan, maka aplikasi pada penelitian ini tidak mempunyai kelebihan dari aplikasi pada studi litertur. Tetapi kelebihan dari penggunaan web service pada aplikasi ini adalah hampir semua proses di proses di web service.

3.2 Metode Pengembangan sistem

Metode yang di gunakan dalam pengembangan sistem menggunakan metode SDLC dengan model waterfall, tahapan –tahapan yang digunakan pada model waterfall sebagai berikut.

3.2.1 Conception

(55)

1. Memahami sistem yang di gunakan dalam membuat laporan error. 2. Mengidentifikasi permasalahan yang sering timbul pada sistem yang

sedang di gunakan.

3. Menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang akan di gunakan saat perancangan pada sistem yang diusulkan

3.2.2 Initiation

Setelah teridentifikasi permasalahan dan di ketahui kebutuhan pada tahapan Initiation sistem maka pada perancangan sistem yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengusulkan sistem yang baru untuk menangani proses dalam pembuatan laporan error dan kinerja tim proyek.

2. Menentukan ruang lingkup pada sistem yang di usulkan

3.2.3 Analysis

Yang di lakukan pada tahapan analysis, yaitu :

1. Hasil yang akan di keluarkan adalah informasi spesifikasi error dan grafik kinerja tim pro yek.

2. Masukan yang harus diterima adalah pesan string mengenai error.

3. Data yang disimpan adalah detail error.

3.2.4 Design

(56)

1. Membangun alur sistem yang akan di usulkan dengan menggunakan

tool struktur. Tool yang di gunakan seperti Bagan alir, Diagram alur data dan Statechart Diagram.

2. Menentukan entity-entity , proses, store dan alur data.

3. Menentukan atribut-atribut yang di butuhkan oleh entity yang ada pada sistem yang di usulkan dengan menggunakan ERD.

3.2.5 Construction

Setelah di rancang alur sistem dan atributnya-atributnya, maka yang harus di lakukan pada tahapan construction adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan hardware dan software yang di gunakan dalam membangun sistem yang sudah di rencanakan.

2. Setting Aplikasi dan database pada hardware yang akan diusulkan.

3.2.6 Testing

Setelah tahapan contruction di lakukan maka tahapan testing

perlu di lakukan untuk pengujian sistem yang di bangun. Tes yang di lakukan pada aplikasi dan database yang telah di setting, dari login

sampai output laporan error dan grafik kinerja tim proyek.

3.2.7 Implementation and Maintenance

Pada tahapan akhir yaitu mengoprasikan aplikasi dan database

(57)

1. Menempatkan aplikasi web service di web server, database di server database, dan aplikasi monitoring di komputer yang di gunakan untuk mengawasi error dan mengeluarkan laporan error yang terjadi.

2. Monitoring Error yang terjadi pada aplikasi yang di gunakan client. 3. Membuat surat tugas untuk memperbaiki error yang terjadi pada

aplikasi client.

4. Memeriksa laporan error yang di lakukan pada akhir bulan.

5. Memeriksa laporan mengenai kinerja tim pro yek dalam menangani

error yang terjadi pada aplikasi client.

3.3 Perangkat penelitian

Penelitian pada penulisan ini di laksanakan di laboratorium komputer menggunakan perangkat keras dan software yang spesifikasinya sebagai berikut :

3.3.1 Perangkat keras server

Pada penelitian ini perangkat server menggunakan komputer

desktop yang spesifikasinya sebagai berikut :

CPU Socket Socket AM2+

Processor AMD Athlon(tm) 64 Processor 3200+, MMX, 3DNow, ~2.0GHz

Northbridge Chipset NVIDIA® GeForce 6100 Southbridge Chipset NVIDIA® nForce 430 DIMM Sockets 2x 240-pin DDR2 SDRAM

Memory 1 GB

Expansion Slots 1x PCI Express x16, 1x PCI Express x1, 2x PCI

(58)

Supported RAID SATA RAID 0/1/0+1/5 Onboard VGA NVIDIA GeForce 6100 Audio Realtek HD Audio output LAN 1 Port (10/100 Mbps) Firewire / IEEE1394 2 Ports (Rear Only)

USB 2.0 6 Ports (4 Rear + 2 Header)

Other I/O 1x Serial Port, 1x Parallel Port, 1x PS/2 Keyboard Port, 1x PS/2 Mouse Port, 1x Floppy

Port, 1x Audio Port ( Line In/Out, Mic In) BIOS Phoenix - Award WorkstationBIOS

v6.00PG

Hardisk 250 GB

3.3.2 Perangkat keras client

Untuk penelitian perangkat client menggunakan laptop

Zyrex™ ELLIPSE-EGT-596 yang spesifikasinya sebagai berikut :

Processor

Display 14.1" WXGA TFT LCD (1280 x 800)

HDD SATA - Seagate 160 GB DVD Writer Dual Drive

Built-in Microphone & 2x Speakers 10/100 LAN

56K FAX/Modem 802.11 b/g Wireless LAN

(59)

3.3.3 Perangkat lunak

Pada penulisan penelitian ini penulis menggunkan perangkat lunak yang terdiri dari :

1. Visual Basic.NET 2003

2. NET Framework 1.1

(60)

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan profil perusahaan, mengenai sistem yang masih di gunakan oleh perusahaan dalam menangani error, sistem

SOLUSI247 merupakan perusahaan teknologi informasi (TI) yang di dirikan pada agustus 2000. Nama 247 mewakili 24 jam 7 hari Perusahaan berkomitmen untuk memberikan total solusi kepada pelanggan dengan tekhnologi yang up-to-date dan cepat dalam penyampaian informasi.

Pada awalnya SOLUSI247 hanya memberikan konsultasi Oracle

RDBMS dan membangun peralatan oracle dan teknologi dasar untuk semua jenis industri dan pasar. Karena teknologi yang terus tumbuh dan sangat cepat maka berubah ke industri telekomunikasi dan sistem radar.

Setelah beberapa tahun pelayanan , terutama Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia menjadi client seperti TELKOM, TELKOMSEL, Excelcom, INDOSAT, Bakrie Telecom dan Axis (NTS).

(61)

Sekarang SOLUSI247 diakui sebagai solusi total yang berkualitas tinggi dalam membantu meningkatkan bisnis perusahaan dengan inovasi teknologi dan praktek manajemen TI yang mendapatkan efisiensi dan pertumbuhan. Untuk memanfaatkan teknologi sebagai solusi, SOLUSI247 menggunakan Oracle, Sun Microsystems, IBM, Iri-Cosort dan vendor TI kelas dunia ( www.solusi247.com) .

4.2 Struktur organisasi SOLUSI247

Gambar 4.1 Struktur organisasi SOLUSI247 ( www.solusi247.com )

(62)

4.2.1 President Director

Tugas dari President director yaitu :

1. Perencanaan jangka panjang Perusahaan

2. Merumuskan strategi perusahaan dan kebijakan perusahaan

3. Memelihara hubungan baik antar karyawan dan perusahaan mencapai taraf efesiensi kerja yang baik

4.2.2 Technical Director

Tugas dari Technical Director yaitu : 1. Mengawasi jalannya proyek-proyek 2. Mempersiapkan dan merencanakan proyek

4.2.3 Finance Director

Tugas dari Finance Director yaitu menentukan dalam mengatur masuk dan pengeluaran keuangan perusahaan.

4.2.4 Business Dev. Director

Tugas dari Business Dev. Director yaitu melakukan fungsi

planning, organizing actuating dan controlling dibidang bisnis dan

approach kepada client

4.2.5 Operation Manager

(63)

4.2.6 Admin

Tugas dari admin yaitu sebagai pelaksana dalam mengawasi proyek, membuat laporan, dan mengatur IT support.

4.2.7 Team project manager

Tugasnya Team project manager yaitu menentukan kebijakan dalam mengatur pembuatan dan perawatan terhadap proyek-proyek.

4.2.8 Finance manager

Tugas Finance manager yaitu :

1. Menyusun alokasi budget divisi dan mengadministrasikan nya. 2. Memonitor dan melaporkan kinerja keuangan perusahaan baik

program maupun kegiatan harian perusahaan

3. Mengkoordinasikan dan review laporan keuangan mitra kerja untuk kebutuhan internal maupun eksternal

4. Menyediakan informasi dan memberikan pertimbangan kepada Koordinator perusahaan mengenai manajemen budget

4.2.9 HR Manager

Tugas HR Manager yaitu :

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja 2. Pengembangan dan evaluasi karyawan

(64)

4.3 Pengembangan sistem

4.3.1 Conception

Pada sistem yang sedang berjalan akan di jelaskan dengan menggunakan Diagram alur data fisik (DADF). Gambar sistem yang berjalan sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram alur data fisik sistem berjalan

Pada gambar 4.2 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang berjalan dalam penanganan error. Penjelasan lebih lanjut ditunjukan sebagai berikut :

1. Setiap error terjadi tim proyek tidak langsung laporan ke Admin

2. Setelah sebulan tim proyek menjalankan program dan memperbaiki

(65)

3. Setelah laporan di cek oleh admin, kemudian di validasi

Setelah mengetahui tahapan-tahapan pada sistem yang berjalan serta di analisis dengan seksama penulis menyimpulkan kelemahan- kelemahan pada sistem yang berjalan. Kelemahan-kelemahannya sebagai berikut :

1. Error yang terjadi tidak di ketahui langsung oleh admin pada saat terjadinya error

2. Laporan error masih mungkin di manipulasi 3. Tidak dapat mengukur kinerja tim proyek

4.3.2 Initiation

Pada sistem yang akan di usulkan akan di jelaskan dengan menggunakan diagram alur data logika (DADL). Gambar 4.3 sampai 4.5 merupakan sistem yang akan di usulkan, gambarnya sebagai berikut :

(66)

Pada gambar 4.3 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang diusulkan dalam penanganan error. Penjelasan lebih lanjut ditunjukan sebagai berikut :

1. Setiap aplikasi client mengalami error, maka error yang terjadi di kirimkan ke tabel error handles melalui web service

2. Admin memilih error yang terjadi, kemudian update tabel error handles untuk membuat surat tugas kepada tim proyek untuk memperbaiki aplikasi yang error.

3. Setelah aplikasi diperbaiki tim pro yek laporan ke admin.

4. Admin mengubah status dari aplikasi yang di perbaiki sesuai dengan laporan.

(67)

Pada gambar 4.4 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang diusulkan dalam penanganan error. Penjelasan lebih lanjut ditunjukan sebagai berikut :

1. Manager input username dan password untuk mengakses laporan. Laporan kemudian diperiksa.

2. Setelah laporan diperiksa, kemudian di print dan di berikan kepada tim proyek manager sebagai laporan kinerja timnya.

Gambar 4.5 Diagram alur data logika sistem yang di usulkan untuk laporan client

Pada gambar 4.5 ditujukan untuk menjelaskan sistem yang diusulkan dalam penanganan error. Client input username dan

(68)

Kelebihan sistem ini :

1. Error yang terjadi otomatis terkirim ke server database secara

real-time

2. Admin mengetahui adanya error yang terjadi secara langsung 3. Laporan error tidak mudah di manipulasi

4. Dapat mengukur kinerja tim proyek 5. Service kepada client menjadi lebih baik

Pada tahapan analysis penulis memaparkan mengenai :

1. Hasil berupa informasi untuk monitoring error yang terdiri dari

id_error, id_proyek, received_date dan status.

2. Laporan bulanan mengenai error dan kenerja tim proyek berupa grafik.

3. Input yang dikirim yaitu id_error dan id_proyek

(69)

4.3.4 Design

Pada tahapan design penulis memaparkan komponen-komponen dari sistem yang di usulkan menggunakan bagan alir, DAD, ERD, dan

statechart diagram.

4.3.4.1 Bagan Alir

1. Bagan alir sistem berjalan

Untuk menjelaskan alur kerja pada sistem yang berjalan penulis menggunakan bagan alir. Alur kerja sistem yang berjalan di tunjukan pada gambar 4.6 sampai 4.8. Gambarnya sebagai berikut :

Gambar 4.6 Bagan Alir Tim proyek

(70)

1. Start

2. Aplikasi client di cek jika mengalami error

3. Aplikasi di perbaiki sesuai error yang terjadi 4. Setiap error yang terjadi di catat sebagai laporan

5. Jika belum satu bulan (no), maka laporan tidak di kirim dan terus dicatat error yang terjadi. Jika telah satu bulan (yes) maka laporan di kirim.

6. Stop

Gambar 4.7 Bagan Alir Admin

Pada bagan alir gambar 4.7 menjelaskan mengenai penerimaan laporan, prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Laporan di terima oleh Admin

(71)

4. Jika laporan tidak valid (no) maka laporan di cek kembali. 5. Jika data valid (yes) maka laporan di validasi

6. Laporan dikirim ke Manager

7. Stop

Gambar 4.8 Bagan Alir Manager

Pada bagan alir gambar 4.8 menjelaskan mengenai penerimaan laporan. Prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Manager menerima laporan dari admin

3. Laporan yang diterima di cek

4. Jika laporan tidak valid (no) maka laporan di cek kembali. 5. Jika data valid (yes) maka laporan di validasi

(72)

2. Bagan alir sistem yang diusulkan

Untuk menjelaskan alur program yang di usulkan, penulis memaparkan dengan bagan alir. Bagan alir program

monitoring error seperti ditunjukan pada gambar 4.9 sampai dengan 4.19.

Gambar 4.9 Bagan alir send error

Pada bagan alir gambar 4.9 menjelaskan mengenai pengiriman error, prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Aplikasi milik client di jalankan.

3. Jika tidak mengalami error (no) maka program terus berjalan.

(73)

Gambar 4.10 Bagan alir Web Service penerima Error

Pada bagan alir gambar 4.10 menjelaskan mengenai penerimaan error. Prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Pesan error di terima oleh web service

(74)

Gambar 4.11 Bagan alir Login Admin

Pada bagan alir gambar 4.11 menjelaskan mengenai

login admin, prosesnya sebagai berikut : 1. Start

2. Admin masukan username dan password

3. Username dan password di cek di database

4. Jika tidak valid (no) maka username dan password di masukan kembali

(75)

Gambar 4.12 Bagan alir Form Utama

Pada bagan alir gambar 4.12 menjelaskan bahwa aplikasi ini mempunyai tiga pilihan yaitu :

1. Start

2. File mempunyai pilihan resource, register dan close. 3. View mempunyai pilihan select received error kemudian

update error detail.

(76)

5. Month report mempunyai dua pilihan yaitu select detail untuk laporan detail dan select summary untuk rangkuman laporan

6. Select performance untuk laporan kinerja

7. Close untuk keluar

8. Stop

Gambar 4.13 Bagan alir option resource

Pada bagan alir gambar 4.13 alurnya sebagai berikut : 1. Start

(77)

Gambar 4.14 Bagan alir Form Error

Pada bagan alir gambar 4.14 menjelaskan mengenai register

mempunya pilihan, yaitu : 1. Start

2. Insert merupakan peroses penambahan pada database, data dimasukan seluruhnya.

3. Data di tambahkan, jika tidak valid (no) maka data di masukan kembali dan jika valid (yes) maka data di simpan.

(78)

5. Delete merupakan peroses penghapusan data dengan memasukan id.

6. Stop

Gambar 4.15 Bagan alir Resource Connection

Pada bagan alir gambar 4.15 menjelaskan error mempunyai dua pilihan generate dan close. Prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Generate untuk memasukan data error. masukan data ke setiap kolom dan menyimpannya sebagai file

(79)

Gambar 4.16 Bagan alir Resource Error

Pada bagan alir gambar 4.16 menjelaskan conn

mempunyai dua pilihan generate dan close. Prosesnya sebagai berikut :

1. Start

2. Generate untuk memasukan data conn. Masukan data ke setiap kolom dan menyimpannya sebagai file

3. Sedangkan close untuk keluar aplikasi.

(80)

Gambar 4.17 Bagan Alir Form Tim proyek

Pada bagan alir gambar 4.17 alurnya sebagai berikut : 1. Start

2. Tim pro yek input username dan password , jika tidak valid (no)

maka input kembali username dan password dan jika valid (yes)

maka di ijinkan mengakses laporan.

(81)

Gambar 4.18 Bagan alir Form Manager

Pada bagan alir gambar 4.18 alurnya sebagai berikut 1. Start

2. Manager masukan username dan password, kemudian di cek. jika tidak valid (no) maka masukan kembali username dan

password dan jika valid (yes) dapat mengakses laporan month

dan performance.

3. Select report error untuk laporan error

(82)

Gambar 4.19 Bagan alir Form Client

Pada bagan alir gambar 4.19 alurnya sebagai berikut : 1. Start

2. Client masukan username dan password kemudian di cek, jika tidak valid (no) input kembali username dan password dan jika

yes di ijinkan mengakses laporan. 3. Stop

4.3.4.2 Diagram alur data

1. Diagram level 0

(83)

Gambar 4.20 diagram level 0

Dilihat dari diagram level 0 dapat di jelaskan gambar 4.20 sebagai berikut 1. Setiap aplikasi client mengalami error, aplikasi tersebut mengirimkan

pesan id_error & id_proyek ke SLE. Client memasukan username dan

password untuk menerima laporan dari SLE terkait dengan pesan

error yang di terima.

2. Admin memasukan username dan password sebagai login, untuk memproleh seluruh informasi error, status, mengubah tabel error handles yang atributnya start date, end date dan status

3. Tim proyek memasukan username dan password untuk login

(84)

4. Manager memasukan username dan password sebagai login pada aplikasi laporan kemudian manager memproleh laporan - laporan. 2. Diagram level 1

Gambar 4.21 Diagram level 1

Dilihat dari diagram level 1 dapat dijelaskan gambar 4.21 sebagai berikut : 1. Proses monitoring error untuk memproses information error, status,

username & password start_date ,end_date dan status.

2. Access laporan client untuk memproses username & password, laporan,

id_error dan id_proyek

(85)

4. Access surat tugas untuk memproses username & password dan surat tugas.

3. Diagram Level 2

Gambar 4.22 Diagram Level 2 Admin

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.22 sebagai berikut : 1. Login untuk memproses username & password

2. Update untuk mengubah data error handles dengan data status yang baru,

start_date, end_date dan status.

(86)

Gambar 4.23 Diagram Level 2 Client

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.23 sebagai berikut : 1. Login untuk memproses username & password

2. Update untuk mengubah data error handles dengan data id_error dan

id_proyek.

3. Kirim laporan untuk pengiriman laporan ke client.

(87)

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.24 sebagai berikut : 1. Login untuk memproses username & password

2. Kirim laporan untuk pengiriman laporan ke manager.

Gambar 4.25 Diagram level 2 Tim Proyek

Dilihat dari diagram level 2 dapat dijelaskan gambar 4.25 sebagai berikut.

1. Login untuk memproses username & password

2. Kirim surat tugas untuk pengiriman surat tugas ke tim pro yek

4.3.4.3 ERD

(88)

Entitas –entitas dan relasinya yang akan digunakan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.26 Entitas dan Relasi Sistem yang di usulkan

Attribut-atribut pada entitas yang di gunakan sebagai berikut :

(89)

Gambar 4.28 Atribut Client

(90)

Gambar 4.30 Attribut Error_handles

Gambar 4.31 Attribut Manager

(91)

Gambar 4.33 Attribut Error

4.3.4.4 Normalisasi

1. Belum di normalkan

Tabel 4.1 Atribut belum dinormalkan

Error_handles

(92)

Error Pada tabel yang belum di normalkan yang di tunjukan di atas, terjadi pengulangan pada atribut error_message.

2. Bentuk normal pertama (1NF)

Sebuah model data di katakan memenuhi bentuk normal pertama jika setiap atribut yang di miliki oleh entitas hanya satu nilai. Pada atribut-atribut yang ada pada entitas pada sistem yang di usulkan kemudian di normalkan untuk menghilangkan atribut-atribut yang mengulang atau bernilai ganda. Setelah di normalkan maka Atribut- atributnya sebagai berikut :

Tabel 4.2 Attribut normal ke satu

(93)

City Received_date

3. Bentuk normal kedua (2NF)

Model data telah memenuhi syarat model normal kedua apabila telah memenuhi normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut.

Pada bentuk normal kedua atribut-atribut yang telah di paparkan pada normal pertama telah memenuhi persyaratan bentuk normal kedua karena pada setiap atribut yang non-identifier bergantung sepenuhnya dengan atribut identifier pada setiap entitasnya.

Pada bentuk normal kedua ini perlu juga di relasikan antar entitas- entitas yang ada dengan cara menyertakan identitas entitas yang berhubungan sebagai atribut pada entitas lain. Atribut yang di tambahkan pada entitas pada sistem yang di usulkan yaitu entitas proyek dan

(94)

Fkey

Penambahan atribut di karenakan pada setiap proyek di miliki oleh setiap client dan pada penambahan atribut pada error_handles di karenakan attribut –atribut tersebut digunakan untuk menjelaskan informasi yang di perlukan oleh entitas error_handles. Setelah di tambahkan atribut maka atribut-atributnya sebagai berikut :

Tabel 4.3 Attribut Normal kedua

"

# #

! !

#

(95)

!

4.3.4.5 Kamus data / Struktur data

Pada penulisan ini penulis memakai beberapa tabel yang di perlukan oleh penulis, tabelnya sebagai berikut :

Tabel 4.4 Client

Column Type data Keterangan Id_client Varchar(6) Nomor unik kolom client

Nama_client Varchar(20) Nama perusahaan Address Varchar(100) Alamat lengkap City Varchar(20) Kota

Phone Varchar(20) telephone Zip Varchar(20) Kode pos

Tabel 4.5 Tim Proyek

Column Type data Keterangan Id_Tim Varchar(6) Nomor unik kolom support

First_name Varchar(20) Nama depan Last_name Varchar(20) Nama belakang Address Varchar(100) Alamat lengkap City Varchar(20) Kota

(96)

Tabel 4.6 Admin

Column Type data Keterangan Id_Admin Varchar(6) Nomor unik kolom admin First_name Varchar(20) Nama depan

Last_name Varchar(20) Nama belakang Address Varchar(100) Alamat lengkap City Varchar(20) Kota

Phone Varchar(20) Telephone zip Varchar(20) Kode pos Password Varchar(20) Password admin Id_manager Varchar(6) Nomor unik Manager

Tabel 4.7 Error

Column Type data Keterangan Id_error Varchar(6) Nomor unik kolom error

Lvl_error Varchar(20) Tingkatan error

Descriptions Varchar(500) Keterangan error

Tabel 4.8 Manager

Column Type data Keterangan Id_Manager Varchar(6) Nomor unik kolom admin First_name Varchar(20) Nama depan

Last_name Varchar(20) Nama belakang Position_manager Varchar(20) Posisi jabatan Address Varchar(100) Alamat lengkap City Varchar(20) Kota

(97)

Tabel 4.9 Error handles

Column Type data Keterangan Id_error_handles Varchar(6) Nomor unik kolom error

handles

Id_admin Varchar(6) Nomor unik kolom admin Id_error Varchar(6) Nomor unik kolom error

Id_proyek Varchar(6) Nomor unik kolom proyek

Error_message Varchar(5000) Erroy yang tidak terdefinisi Received_date Datetime Tanggal di terimanya error

Start_date Datetime Tanggal & waktu mulai di kerjakan

End_date Datetime Tanggal & waktu selesai di kerjakan

status Varchar(20) Keadaan

Tabel 4.10 Proyek

Column Type data Keterangan Id_proyek Varchar(6) Nomor unik kolom Name_proyek Varchar(20) Nama pro yek

Id_client Varchar(6) Nomor unik kolom client

Id_Tim Varchar(6) Nomor unik kolom Tim project manager

Penanggung_jawab Varchar(20) Orang yang bertanggung jawab

4.3.4.6 Statechart Diagram

Pada tahapan perancangan sistem dari SDLC, penulis merancang alur aplikasi pada sistem yang diusulkan menggunakan

(98)

sebagaimana sesuai dalam gambar 4.34 sampai dengan 4.36 di bawah ini.

(99)

Gambar 4.35 Statechart diagram aplikasi Manager

(100)

4.3.4.7 Design Software

1. Form Admin

Gambar 4.37 Login Form Admin

Penjelasan pada gambar 4.37 yaitu data yang di masukan pada kolom nama dan password di disain bertipe string. Datanya sesuai dengan data yang di database.

(101)

Pada gambar 4.38 penjelasan form Utama di disain untuk tiga pilihan informasi yaitu file,view dan report, penggunaan pilihanya secara bergantian.

Gambar 4.39 form source connection admin

(102)

Gambar 4.40 Form Monitoring admin

Penjelasan pada gambar 4.40 yaitu data yang di masukan pada kolom data yaitu :

1. Id_error_handles di disain bertipe string

2. Status terdiri dari dua pilihan recovery dan good

3. Isi start date dengan format tahun – bulan- tanggal jam-menit- detik

4. Isi end date dengan format tahun – bulan- tanggal jam-menit- detik

2. Form manager

Gambar

Tabel 2.1.  Simbol-simbol bagan alir
Tabel 2.2 Simbol – simbol DAD
Tabel 2.3 Simbol-simbol ERD
Tabel 2.4 Simbol-simbol Statechart diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait