• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Makalah Matkul Org Man

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Makalah Matkul Org Man"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

(2)

pengembangan-pengembangan yang terus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (persero). Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa kereta api sebaiknya diimbangi oleh fasilitas – fasilitas yang memadai, peningkatan kualitas pelayanan yang baik agar masyarakat lebih percaya dan memilih menggunakan jasa transportasi kereta api.

Transportasi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam sendi kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan jaman, proses transportasi sebagai alat angkut mengalami perkembangan kemajuan. Semua ini berlangsung sejak reformasi pembangunan digulirkan dan kebutuhan akan moda transportasi massal dan murah.

Selama perkembangan sejarah tersebut, kereta api merupakan transportasi yang dipilih sebagai alat angkut yang mampu mengangkut hasil bumi dan penumpang dalam jumlah banyak, bebas hambatan serta memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan UU No.13/1992 tentang moda transportasi, yaitu : perkeretaapian adalah salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuan mengangkut, baik penumpang maupun barang secara massal, hemat energy, hemat dalam penggunaan ruang. Mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding dengan moda lainnya.sebagai sebuah transportasi massal, yang mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah banyak serta murah, kereta api menjadi salah satu alternatif transportasi darat. Keberadaan stasiun merupakan bagian terpenting sebagai terminal pemberangkatan dan menurunkan penumpang, serta dalam proses interaksi dan aktivitas bagi pengguna transportasi kereta api yang menunggu jadwal keberangkatannya.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pembuatan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

Deskripsi lokus

(3)

1. Planning dalam PT KAI berupa masalah ketetapan jadwal perjalaan kereta api yang mesti dipersiapkan sebaik-baiknya sehingga arus kereta bisa berjalan lancar sehingga tepat dengan jadwal yang ada.

2. Organizing dalam PT KAI merupakan pengoprasian alat-alat, penempatan pegawai, dan kelangsungan kinerja kereta. Operasi sarana ditentukan oleh Lok – Km, KRL- Km dan KRD – KM yang realisasinya rata-rata menggunakan computer.

3. Controling dalam PT KAI merupakan pengawasan/pengamatan bagi semua aspek yang berkaitan dengan jalannya kereta dari awal-tujuan, biaya juga harus di perhatikan sumber dana, manajemen penggunaan dana dan pengawasaan penggunaan dana sehingga semua yang telah ditetapkan berjalan baik serta memberikan efek kenyamanan bagi para pengguna kereta.

4. Actuating dalam PT KAI merupakan memberikan motivasi, penggerak bagi karyawan sehingga semua berjalan baik.

5. Directing dalam PT KAI merupakan pengarahan, instruksi atau perintah dalam sehari-hari dilapangan dimana yang harus didahulukan bila terjadi kendala/masalah pada kelangsungan kereta.

6. Reporting dalam PT KAI dilihat dari alat komunikasi yang digunakan pada masini yang bekerja dilapangan dengan kantor pusat sehingga keadaan terbaru bisa diberikan satu dan yang lain, hal ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam kerjanya kereta. 7. Staffing dalam PT KAI hampir mirip dengan organizing yaitu penempatan pegawai yang

paling sesuai dengan keahlian pegawai tersebut sehingga memaksimalkan kinerja keseluruhan jalannya kereta.

A. Landasan Teoritis 1. Definisi Manajemen

Menurut Prof. Oey Liang Lee dalam buku pokok-pokok organisasi dan manajemen (1988:68) definisi manajemen adalah

“seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan human dan natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dulu”

Menurut Ordway Tead dalam buku pengantar manajemen (2013:4) manajemen adalah

“sebuah proses dan perangkat yang mengarahkan dan membimbing kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan.”

(4)

“Fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain san mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan tertentu.”

2. Elemen Dasar Manajemen

Menurut Silalahi (2002:5) untuk memahami makna manajemen, kita membutuhkan identifikasi dan penjelasan tentang elemen-elemen dalam definisi manajer , yaitu: a. Proses

Satu seri atau sekuensi sistematik dari tindakan yang dilakukan manajer yang secara definitif berkaitan dengan tujuan atau hasil yang ingin dicapai.

b. Optimasi

Bahwa manajer harus bekerja untuk hasil-hasil dalam waktu jangka panjang, maka diperluka pengetahuan, keterampilan dan motivasi.

c. Fungsi – fungsi

Berbagai kegiatan fungsional yang dilakukan oleh manajer untuk mengoptimalkan sumber dan tugas-tugas. Fungsi manajemen yang dilakukan oleh manajer ialah perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan dan pengontrolan. d. Sumber – sumber

Segala sesuatu yang dibutuhkan dan digunakan untuk mencapai tujuan. Sumber-sumber yang diperlukan untuk manajemen terbagi menjadi dua yaitu Sumber-sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Sumber daya manusia ialah orang yang bekerja untuk menghasilkan barang dan jasa; sumber daya non manusia ialah berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.

e. Tugas – tugas

Tugas yaitu berbagai pekerjaan yang harus dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya.

f. Tujuan atau Sasaran

Hasil yang ingin dicapai, baik berupa barang maupun jasa. Tujuan memberi arah untuk pengoptimalan tugas-tugas melalui pelakasanaan fungsi-fungsi manajemen

(5)

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia san pencapaian tujuan akan sulit, ada tiga alasan utama yang disampaikan oleh George R. Terry mengapa manajemen sangat dibutuhkan:

a. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan pribadi.

b. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi.

c. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu pekerjan sebuah organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda., salah satunya yaitu dengan mengukur efektivitas dan efisiensi.

4. Prinsip-prinsip Manajemen

Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen didasarkan pada pengalamannya dan paling sering digunakan, prinsip manajemen ini bersifat fleksibel dan dapat digunakan sesuai kondisi yang ada (Silalahi,2002:96).

a. Pembagian kerja (Division of Work)

Setiap pekerjaan harus dibagi berdasarkan spesialisasi dalam satu bidang pekerjaan agar membuat para pekerja lebih efisien dalam melaksanakan pekerjaannya.

b. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority dan responsbility)

Kepada manajer diberikan wewenang untuk memerintah atau mengatur orang lain. Tanggung jawab adalah akibat dan timbul dari wewenang yang dimiliki sesuai posisi organisasionalnya.

c. Disiplin (Discipline)

(6)

d. Kesatuan Perintah (Unity of Command)

Setiap pegawai hanya menerima perintah dari satu atasan saja, agar mempermudah dalam pelaksanaan tugas.

e. Kesatuan Arah (Unity of Direction)

Setiap kegiatan organisasi dengan tujuan yang sama sebaiknya didasarkan pada satu rencana dan dipimpim oleh seorang manajer.

f. Mendahulukan Kepentingan Umum Diatas Kepentingan Pribadi (Subordination of Individual to The General Interest)

Kepentingan pribadi atau kelompok pekerja maupun manajer tidak boleh mendahulukan kepentingan pribadi, lebih mengutamakan kepentingan organisasi. g. Balas Jasa atau Pemberian Upah (Remuneration)

Para pekerja harus diberi gaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan, untuk itu sistem dan metode remunerasi harus adil dan memberi kepuasan bagi pegawai. h. Sentralisasi atau Pemusatan (Centralization)

Tanggung jawab akhir pelaksanaan semua kegiatan dan pencapaian tujuan terletak pada orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam organisasi. Meskipun demikian kepada bawahan perlu didesantrilasikan atau didelegasikan wewenang yang cukup agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kuncinya terletak pada bagaimana menentukan tingkat sentralisasi yang optimal dan terbaik untuk setiap situasi.

i. Jenjang (Hierarchy)

Kedudukan orang-orang perlu disusun dalam jenjang yang menunjukan kedudukan manajer dari tingkat yang paling tinggi hingga ke rendah. Ini disebut dengan rantai scalar, dimana garis wewenang dari manajemen puncak sampai tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar.

j. Keteraturan atau Tata Tertib

(7)

k. Keadilan (Equity)

Terhadap semua bawahan pemimpin harus memperlakukan sama, baik, jujur dan adil.

l. Kestabilan Kerja

Penggantian pegawai yang tinggi adalah tidak efisien untuk kelancaran kegiatan, manajemen harus membuat perencanaan sumber daya manusia yang teratur. Organisasi harus bekerja kearah pencapaian komitmen jangka panjang dari karyawan dan manajernya.

m. Inisiatif

Memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengembangkan dan menjalankan rencananya berhubungan dengan pemecahan masalah dalam pekerjaannya dan membantu mereka merealisasikan kapasitas diri mereka untuk lebih mengembangkan kemampuan.

n. Kesetiaan pada Kelompok

Prinsip ini membantu dan membawa pekerja dan manajemen secara bersama sama dengan kesadaran untuk membangun dan mengembangkan semangat kebersamaan kelompok atau perasaan bersatu antara sesama anggota kelompok. Membangun semangat tim dan harmoni menjadi aspek esensial karena membangun keselamatan, kebersamaan dan persatuan didalam organisasi.

5. Manajemen Sebagai Seni

(8)

bermanajemen merupakan seni yang paling tinggi dari semua seni. Tujuan organisasi dapat tercapai efektif jika manajernya memiliki keterampilan manajerial

6. Manajemen Sebagai Ilmu

Sesungguhnya manajemen mengandung aspek-aspek tertentu yang mempunyai kekuatan orientasi ilmiah. Ilmu merupakan pengembangan sistematik dan pengujian teori berdasarkan pengamatan perilaku. Manajemen disebut sebagai ilmu karena manajemen menggunakan metode ilmiah dalam menjelaskan fenomena manajerial. Legitimasi manajemen sebagai ilmu baru berkembang pada awal abad 20 yang dirintis oleh Fredrick Winslow dan Henry Fayol. Dari sudut padang filsafat ilmu pengetahuan disebut ilmu apabila memiliki ciri-ciri: ada objek yang dipelajari, memiliki metode untuk mempelajari objek, dan ada kegunaana yang mempelajari objek. Berdasarkan ciri tersebut maka manajemen dapat dikategorikan sebagai ilmu karena manajemen memiliki objek yang dipelajari yaitu: kegiatan manajerial atau kerjasama keorganisasian memiliki metode yang digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek seperti pendekatan fungsional, pendekatan perilaku, pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi dan memiliki tujuan untuk mewujudkan kerja sama yang efektif.

7. Manajemen Sebagai Profesi

(9)

menyebarluaskan dan mengajarkan pengetahuan manajemen dan keterampilan manajerial merupakan tanda profesionalisme manajemen.

8. Peranan Manajerial

Adapun peran peran manajer menurut Mintzberg (Silalahi,2002:53) yaitu terdiri dari peran interpersonal, peran informasional dan peran Desisional :

a. Peran Interpersonal

Peran Interpersonal membantu manajer menjaga kelancaran operasi organisasi. Peran ini berhubungan dengan orang lain sebagai atasan, bawahan maupun bukan. Dalam menjalankan peran ini manajer berperan sebagai tokoh (figurehead), yaitu melaksanakan kewajiban-kewajiban manajerial, membimbing dan memotivasi bawahan dengan menggunakan kekuasan formal, membuat kontak atau jaringan dengan luar dan menghubungkan organisasi dengan lingkungan luarnya.

b. Peran Informasional

Peran informasional merupakan peran yang pada saat tertentu, dimana manajer bertindak sebagai komunikator atau pemberi informasi dari atasan kepada bawaannya. Dalam menjalankan peran informasional, manajer berperan sebagai pemonitor, merekam dan menganalisis informasi secara terus menerus dan memanfaatkan informasi sebaik mungkin untuk operasional organisasi dan pelaksanaan tugas-tugasnya, sebagai pembagi yaitu menyebarkan informasi penting kepada bawahan dan atasan atau kepada orang lain.

c. Peran Desisional

(10)

konflik iternal pada semua level organisasi dan melakukan negoisasi dengan orang diluar unit organisasinya.

9. Fungsi – fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen menurut Silalahi terdapat tujuh fungsi, yaitu Planning, Organizing, Resourcing, Communicating, Leading, Motivating dan Controling.

a. Perencanaan (Planning)

Manajer melaksanakan fungsi perencanaan untuk menentukan tujuan, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Tindakan-tindakan manajer untuk menentukan apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapainya didasarkan atas beberapa metode atau logika tertentu atau tindakan rasional, bukan atas dasar firasat. Rencana sebagai hasil dari proses perencanaan, setelah tujuan ditetapkan kemudian ditentukan strategi, kebijakan, program dan prosedur sebagai cara untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Manajer melakukan fungsi pengorganisasian untuk mengatur pekerjaan setiap orang atau unit untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional. Pengorganisasian merupakan proses mengatur dan mengalokasi tugas-tugas, pekerjaan, wewenang, peran-peran termasuk koordinasi hubungan-hubungan antar bagian, baik secara vertikal maupun horisontal dalam suatu struktur organisasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam pengorganisasian, manajer menentukan apa tugas yang harus dikerjakan, bagaimana tugas dikelompokkan baik secara vertikal maupun horisontal, bagaimana otoritas dan tanggung jawab dari setiap kelompok, bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan, siapa yang melapor kepada siapa. Makin jelas dan terpadu tugas-tugas yang dirancang dalam suatu organisasi akan semakin efektif organisasi itu mencapai tujuannya.

(11)

Manajer melaksanakan fungsi pengaturan sumber daya untuk memfasilitasi sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan pencapaian tujuan organisasional. Kegiatan dan tugas-tugas manajerial tidak akan tercapai jika tidak disertai dengan sumber daya yang memadai. Sumber daya yang dibutuhkan untuk kegiatan manajemen yang disebut sumber daya dasar dari manajemen atau sarana manajemen adalah man and women, materials, machine, methods, money, market and information.

d. Pengkomunikasian (Communicating)

Manajer melaksanakan fungsi pengkomunikasian agar semua informasi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi, otoritas dan tanggung jawab, pola-pola hubungan antar unit, serta sumber daya yang tersedia diketahui dan dipahami oleh setiap orang melalui siapa manajer mencapai tujuan. Mereka akan mengetahui dan memahami apa yang harus mereka kerjakan dan fasilitas apa yang mereka butuhkan dan miliki untuk mengerjakannya.

e. Pemimpinan (Leading)

Manajer menjalankan fungsi pemimpinan agar setiap orang melalui atau dengan siapa manajer mencapai tujuan bertindak dan berperilaku sesuai dengan harapan. Manajer mempengaruhi atau menggerakan perilaku manusia dalam organisasinya dan mengarahkan pelaksanaan tugas-tugas agar tujuan organisasional tercapai secara efektif dan efisien.

f. Pemotivasian (Motivating)

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri individu berdasarkan cara berperilaku dan cara tertentu untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Manajer melaksanakan fungsi pemotivasian untuk memberikan inspirasi, semangat dan gairah kerja agar karyawan berkemauan untuk melaksanakan pekerjaannya.

(12)

Pengendalian untuk mengontrol secara terus menerus untuk mengetahui apakah pegawai mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengendalian atau pengontrolan merupakan proses pengukuran pelaksanaan kerja atau kinerja aktual, membandingkan hasil dengan standar organisasi dan tujuan dan mengambil tindakan korektif jika dibutuhkan.

10. Definisi Organisasi

Syamsi (1988:9) mengemukakan definisi organisasi yaitu

“Organisasi adalah segenap proses kegiatan menetapkan dan membagi pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan wewenang, tugas dan tanggung jawab, serta penetapan hubungan antar unit-unit atau pejabat-pejabatnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu”

11. Prinsip-prinsip Organisasi

Adapun prinsip-prinsip dalam organisasi menurut Manullang (2006:64) yaitu: a. Perumusan tujuan dengan jelas

Bila kita melakukan suatu aktivitas, yang pertama harus jelas adalah apa yang menjadi tujuan aktivitas tersebut. Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai atau dipelihara berupa materi atau non materi dengan melakukan satu atau lebih kegiatan. Tujuan ini berperan sebagai pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa, landasan bagi organisasi yang bersangkutan, menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan dan penentuan program maupun prosedur.

b. Adanya pembagian pekerjaan

(13)

waktu. Untuk pembagian kerja harus berpedoman pada : jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai dengan kebutuhan, suatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu sama lain dan pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yang telah ada tidak tepat lagi menampung kegiatan baru.

c. Pelimpahan wewenang

Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan(pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan terdiri dari berbagai aspek, antara lain wewenang mengambil keputusan, wewenag menggunakan sumber daya, wewenang memerintah dan wewenang memakai batas waktu tertentu.

d. Rentang Kekuasaan

Dengan adanya rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah bawahan seorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat memimpin, membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna. Untuk menetapkan berapa jumlah bawahan yang tepat, harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu jelas tidaknya tugas, wewenang dan pertanggungjawaban masing-masing orang dalam organisasi; jalinan hubungan kerja satu sama lain dari masing-masing bawahan; kemampuan orang-orang dalam organisasi; corak pekerjaan; stabilitas organisasi dan tenaga kerja; jarak dan waktu.

e. Tingkatan Pengawasan

Pengawasan harus dilaksanakan dalam suatu organisasi, pengawasan dilakukan untuk memudahkan komunikasi agar ada motivasi bagi setiap orang untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi dalam struktur organisasi. Dengan pengawasan dapat mengevaluasi kegiatan yang sedang dilaksanakan.

(14)

Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja. Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

g. Koordinasi

Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah prinsip koordinasi. Adanya pembagian tugas pekerjaan dan bagian-bagian, sertaunit-unit terkecil dalam organisasi cenderung timbul kekuatan memisahkan diri dari tujuan organisasi secara keseluruhan. Koordinasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mengadakan pertemuan resmi dengan unit-unit terkait, membuat buku pedoman yang berisi penjelas tugas dari masing masing unit, pertemuan informal antara atasan dan bawahan.

12. Bentuk Organisasi

Menurut Manullang (2006:62) ada tiga bentuk organisasi, diantaranya : a. Organisasi Lini (Garis)

Organisasi lini adalah bentuk organisasi yang tertua dan paling sederhana. Penciptanya adalah Henry Fayol dari Perancis. Ciri-ciri organisasinya adalah organisasinya masih kecil dengan jumlah karyawan yang sedikit dan saling kenal dan spesialisasi kerja belum terlalu tinggi

Kebaikan organisasi lini :

1. Kesatuan komando terjamin baik karena pimpinan berasa diatas satu tangan 2. Proses pengambilan keputusan berjalan sangat cepat karena jumlah orang

yang diajak berkonsultasi masuh sedikit

3. Rasa solidaritas diantara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal

Keburukan organisasi lini :

1) Seluruh organisasi terlalu bergantung pada satu orang sehingga orang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancurannya

(15)

b. Organisasi Fungsional

Suatu organisasi yang dibentuk berdasarkan sifat dan macam macam fungsi yang masing masing dikelola oleh pejabat pefungsional yang mempunyai keahlian khusus. Dimana dalam organisasi ini hanya segelintir pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan, sepanjang hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Kebaikan organisasi fungsional :

1) Pembidangan tugas-tugas jelas

2) Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin

3) Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya

Keburukan organisasi fungsional :

1) Karena ada spesialisasi, sukar mengadakan tour of duty

2) Para karyawan lebih mementingkan bidangnya, sehingga sukar melaksanakan koordinasi

c. Organisasi Garis Dan Staf

Suatu organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal. Bentuk organisasi dan staf terdapat satu atau lebih tenaga staf. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabat pemimpin didalam organisasi tersebut.

Kebaikan organisasi garis dan staf :

1) Dapat digunakan oleh setiap organisasi besar, apapun tujuannya dan kompleks susunan organisasinya

2) Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dapat diambil karena adanya staf ahli

3) Perwujudan “The right man in the right place” lebih mudah dilaksanakan.

(16)

1) Karena karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan

2) Karena rumitnya dan kompleksnya susunan organisasi, koordinasi kadang-kasang sukar diterapkan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang,Susatyo.2013.Pengantar Manajemen Cara Mudah Memahami Ilmu Manajemen.Yogyakarta:Gosyen Publishing

Manullang, M.2006.Dasar-dasar Manajemen.Yogyakarta:Gajah Mada University Press Silalahi, Ulber. 2002.Pemahaman Praktis Azas-azas Manajemen.Bandung:Mandar Maju Silalahi, Ulber.2013.Azas-azas Manajemen.Bandung:Refika Aditama.

(17)

Referensi

Dokumen terkait