• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHASA ARAB DILIHAT DARI SEGI ONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHASA ARAB DILIHAT DARI SEGI ONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAHASA ARAB DILIHAT DARI SEGI ONTOLOGI

EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

DITULIS OLEH:

AZIZAH, S.Pd.I(14707251029)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Berbicara tentang bahasa Arab itu sama artinya membicarakan bahasa alquran, yaitu kitab suci umat islam. sebagaimana firman Allah :

عت مكلعل ّاييبرع ّانارق هّانلزنا ّانيإ

ق

نول

.

Artinya : “sesungguhnya kami menurunkannya berupa qur’an berbahasa arab agar kamu mengerti”. Q.S. Yusuf (12) : 2.

Ayat ini menjelaskan bahwa Al-qur’an disampaikan dalam bahasa Arab, yang dikarenakan islam sudah menyebar keseluruh penjuru dunia, dimana pemeluknya bukan lagi orang-orang arab yang bisa bahasa Arab. Sehingga mendorang umat islam untuk mempelajarinya sebagai sarana untuk memahami Al-qur’an. Namun, zaman sekarang bahasa Arab tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memahami alqur’an saja, tapi untuk memahami ilmu-ilmu lainnya, seperti ilmu fiqh, ilmu kedokteran, dll. Dan juga sebagai alat komukasi bagi dunia bisni dan keperluan-keperluan lainnya.

Dan bahasa Arab itu memiliki karakteristik yang mungkin tidak dimiliki oleh bahasa lain, diantaranya adalah

1. Kata subjek, kata kerja, objek, dan lain dalam bahasa arab dijelaskan

dengan bentuk kata yang jelas. Sebagai contoh

قلخ

adalah kata

kerjanya artinya menciptakan,

قلّاخ

merupakan kata yang menerang

pelakunya atau yang melakukan pekerjaan

قلخ

dan dengan kata lain kata yang menunjukkan sebagai subjeknya yang artinya pencipta, adapun

قولخم

adalah kata yang menjelaskan objek dari kata

قلخ

yang artinya makhluk atau yang diciptakan.

2. Bahasa Arab merupakan bahasa yang sesuai dengan logika manusia.

Contoh,

قلّاخخخ

tidak akan pernah menjadi

قوخخلخم

, kenapa demikian? Karena yang melakukan pekerjaan tetap dinamakan subjek (

(3)

Melihat karakteristik yang dimiliki oleh bahasa Arab, sangat wajar jika sebagian orang tertarik mempelajari bahasa Arab, apa lagi dikalangan pecinta karya sastra.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari uraian latar belakang diatas adalah sebagai berikut.

1. Apa peran Bahasa dalam Filsafat?

2. Apakah bahasa Arab dapat katakan ilmu atau bukan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui peran Bahasa dalam Filsafat.

2. Untuk mengetahui bahasa Arab dapat katakan ilmu atau bukan.

(4)

PEMBAHASAN

A. Definisi Filsafat, Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi

Definisi filsafat secara bahasa sebagaimana diuraikan oleh Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. dalam buku “Filsafat Ilmu”, filsafat adalah cinta kebijaksanaan atau cinta kebenaran. Dimana, dalam bahasa Arab kebijaksanaan disebut dengan ةمكحلا yang bermakna sebagai berikut :

1.

Fuad Iframi Albustami mengartikan

ةمكحلا

dalam kitab

ابلطلا دجنم

secara bahasa adalah

و رخخملا اباوخخص ,قحلا قفاوملا املكلا وه ةمكحلا

هدادس

“ungkapan yang sesuai dengan kebenaran suatu pendapat yang valid”

2. Secara istilah Ibnu Sina menyebutkan definisi

ةخخمكحلا

dalam yang bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuanmanusia.”

Dalam filsafat terdapat tiga tahapan pembuktian ilmu pengetahuan, yaitu:

Pertama, ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ulmate realty baik yang berbentuk jasmani/kongkret maupun rohani/abstrak.

(5)

memperoleh pengetahuan yaitu: induktif, deduktif, positivisme, kontemplatif dan dialektif.

Ketiga, aksiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tujuan atau manfaat ilmu.

B. Eksitensi Bahasa dalam Filsafat

Seperti yang diuraikan oleh Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. dalam buku “Filsafat Ilmu”. Belia menyebutkan bahasa memegang peranan penting dan suatu hal yang lazim dalam hidup dan kehidupan manusia. Kelaziman tersebut membuat manusia jarang memperhatikan bahasa dan menganggap sebagai suatu hal yang biasa, seperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa mempunyai pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang membedakan manusia dari ciptaan lainnya. Hal ini senanda dengan apa yang diutarakan Ernest Cassirer, sebagaimana yang dikutip oleh Jujun, bahwa keunikan manusia bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa. Oleh karena itu, Ernest menyebutkan manusia sebagai Animak Symbolicum, yaitu makhluk yang mempergunakan simbol. Secara generik istilah ini mempunyai cakupan yang lebih luas dari istilah Homo spesiens, sebab dalam kegiatan berpikir manusia mempergunakan simbol.

Selain sebagai pembeda antara manusia dengan ciptaan lain, bahasa juga berperan sebagai alat untuk mengutara semua isi pikiran dan ide. Oleh karena itu bahasa sesuatu yang sangat penting dalam filsafat. Sesuai dengan pengertian bahasa yang dikemukakan oleh Blonc and Trager mengatakan bahwa a langueg is system of arbitrary vocal symbol by means of which a social group cooperates (bahasa adalah suatu simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial alat untuk berkomunikasi”.

C. Bahasa Arab dan Filsafat

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya dalam pendahuluan, berbicara tentang bahasa Arab sama artinya membicarakan bahasa alquran, yaitu kitab suci umat islam. sebagaimana firman Allah :

نولكعت مكلعل ّاييبرع ّانارق هّانلزنا ّانيإ

.

(6)

Seiring dengan berjalannya waktu agama islam menyebar ke seluruh pelosok dunia. Secara tidak langsung bahasa Arab juga ikut menyebar karena Alqur’an dan Hadits yang merupakan tuntunan umat islam disampaikan dalam bahasa Arab. Seperti yang dikutip oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad dari buku “The Arabic Language” yang ditulis oleh Ghazawi menguraikan bahwa bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh lebih dari 200.000.000 umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara. Karena bahasa Arab merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan umat islam sedunia, maka bahasa Arab paling besar signifikansinya bagi ratusan juta muslim sedunia, baik yang berkebangasaan Arab maupun bukan.

Melihat perkembangan bahasa Arab yang begitu pesat, hal menjadikan bahasa Arab sebagai objek kajian filsafat dan pada akhirnya menjadi cabang ilmu yang dipelajari oleh umat islam khususnya dan umumnya oleh sebagian umat manusia di dunia. Secara Ontologi, yang menjadi objek kajian dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut.

1. perubahan huruf hidup, contoh باتتكك, akar nya adalah – – ب ت ك yang selalu diasosiasikan dengan konsep atau ide atau tulis-menulis. Akar yang sama terdapat pada kata ةبتاتتكك yang bermakna tulisan, بتتككمت (kantor/tempat menulis), dan seterusnya. Kata lain misalnya – – س ر د yang berkaitan dengan ide belajar, bisa didapati dalam kata-kata ةسترتدكمت ةسترتدك , dan سرركدتمم. Pola satu kata merupakan acuan yang bisa berlaku bagi kosa kata lain. Ilmu yang mempelajari tentang pola kata disebut ilmu sharaf.

2. Perubahan harakah atau baris pada huruf akhir dalam satu kata, serta pola kalimat dalam bahasa arab dijelaskan dalam ilmu nahwu. Orang yang pertama kali menulis tentang ilmu adalah Abu Aswad Adduali dari Bani Kinanah atas perintan Imam Ali Karramallahu Wajhahu.

3. Keindahan gaya bahasa yang diuraikan dalam ilmu Balaghah. Di dalam ilmu balagha terdapat beberapa cabang ilmu lagi.

(7)

BAB III PENUTUP

Bahasa Arab merupakan bahasa yang dipelajari oleh sebagian besar penduduk dunia pada khususnya umat islam yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Hal ini dikarenakan al-Quran dan Hadits yang menjadi pedoman umat islam disampaikan dalam bahasa Arab. Secara Ontologi, Epistemologi dan

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar , Amsal., Filsafat Ilmu, Cet. XI, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011.

Rohman, Arif, Dkk., Epistemologi & Logika Filsafat untuk Pengembangan Pendidikan, cet. I, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014.

Arsyad, Azhar., Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, cet. II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Blonc, Bernard and George L. Trager, Out Line of Liguistik Analysis.

Baltimore Linguistik Sosiety Of America, 1942.

Referensi

Dokumen terkait