• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Medan"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA DINAS

KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH KOTA MEDAN

Oleh :

FITRI MALAYANTI

082102110

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan terimakasih:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

(3)

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Yudasmadi SH dan Ibunda R. Astuti Khairani yang telah memberikan segalanya kepada ananda dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Tidak lupa juga kakanda Sari Julianty dan Ari Afrian, dan adinda Desy Adha Afrianti yang telah memberikan do’a dan supportnya serta bimbingannya selama ini.

8. Terima kasih kepada sahabat – sahabat saya Ayura, Deby, Gita, Rangga, Tri yang telah membantu saya dalam mengerjakan Tugas akhir penulis. Sahabat saya Dea , Lincet, Anggi, Gladys, T Yoan Jumadi telah banyak memberikan semangat dalam pengerjaan tugas akhir ini serta teman-teman magangku kelompok 20 : Diego, Yoni, Dina, Romel dan Johanes.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak.

Medan, Juni 2011

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...v

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Permasalahan ...3

C. Maksud dan Tujuan Penelitian ...3

1. Tujuan penelitian ...3

2. Manfaat penelitian ...3

D. Rencana Penulisan ...4

1. Jadwal Penelitian ...4

2. Rencana Isi ...4

BAB II. PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan ...6

B. Struktur Organisasi dan Personalia ...10

C. Job Description ...12

D. Jaringan Usaha/ Kegiatan ...33

E. Kinerja Usaha Terkini ...35

(5)

BAB III. TOPIK PENELITIAN ...41

A. Pengertian Gaji dan Upah ...41

B. Unsur – Unsur Gaji dan Upah ...42

C. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah ...44

D. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah ...46

E. Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah ...51

BAB IV. PENUTUP ...55

A. Kesimpulan ...55

B. Saran ...56

DAFTAR PUSTAKA ………...…..57

(6)

DAFTAR TABEL

No. Gambar Keterangan hal.

1. 2.1 Sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kota Medan …………... 34 2. 2.2 Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro

Kecil dan Menengah Kota Medan ... 36 3. 2.3 Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya, setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan laba dan mengembangkan usahanya kecuali perusahaan nirlaba. Berbagai sarana dan usaha dilakukan perusahaan dilakukan agar tujuan perusahaan dapat terealisasikan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor tenaga kerja. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga kerja.

Tenaga Kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman dan keahlian. Sebagai imbalan atas apa yang mereka sumbangkan maka mereka berhak mendapatkan balas berupa gaji dan upah. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengontrol dan memperhatikan kesejahteraan para tenaga kerja.

(8)

tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji yang seimbang dengan kontribusinya di perusahaan, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan tindakan-tindakan seperti : melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.

Gaji dan Upah merupakan masalah yang sensitif bagi setiap perusahaan, untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan mengembangkan suatu kebijakan yaitu pengawasan. Dengan adanya pengawasan intern gaji dan upah, sistem penggajian tersebut bisa dengan baik tanpa ada kecurangan. Jadi perusahaan harus membuat pengawasan khusus terhadap gaji dan upah dengan menunjuk beberapa orang ahli, yang bertanggung jawab dalam pencatatan.

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menegah Kota Medan

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perkoperasian pengusaha kecil dan menengah serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya, yang mana di dalamnya terdapat struktur organisasi yang masing-masing memiliki jabatan, dan juga memiliki jumlah pegawai yang cukup banyak. Hal ini bisa saja membuat mereka merasa kesulitan dalam mengadakan pengawasan atas gaji kepada para pegawai.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang gaji dan upah. Disini penulis menyusun tugas akhir dengan judul “Sistem

Pengawasan Intern Gaji dan Upah pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil

(9)

B. Permasalahan

Pengawasan intern atas gaji sangatlah penting dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan “Apakah Pelaksanaan Pengawasan Intern Gaji dan Upah pada

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan telah

dijalankan secara efektif”

C. Maksud dan Tujuan

1. Tujuan Penelitian

Tujuan utama peneliti melakukan penelitian pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah :

a. Untuk mengetahui begaimana manajemen Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.

b. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang diterapkan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota medan sudah efektif.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

(10)

menambah ilmu pengetahuannya dan juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa junior dalam membuat paper dalam penelitiannya ditahun-tahun mendatang yang berkaitan dengan pengawasan internal gaji dan upah.

b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam menentukan kebijakan pengawasan internal gaji dan upah pada masa yang akan datang dari beberapa literature yang diuraikan beserta saran-saran yang diberikan oleh penulis.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Penelitian

Jadwal penulisan dilaksanakan setelah penulis menyelesaikan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Jl. Jend. Gatot Subroto Km 7,7 Medan. Jadwal penulisan terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir.

2. Rencana Isi

(11)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian tugas akhir.

BAB II : PROFIL DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH KOTA MEDAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tetang teori-teori yang mendukung penyusunan tugas akhir ini, sehingga penulis dapat membandingkan antara teori dengan pengawasan internal gaji dan upah pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan.

BAB IV : PENUTUP

(12)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota

Medan

Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam perkembangannya tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan juga pemerintah melalui suatu departemen yang diserahi tugas dan tanggung jawab secara berkesinambungan untuk membina dan mengembangkan koperasi serta usaha kecil guna menumbuhkan kemajuan dan kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia.

(13)

Setelah Indonesia merdeka dari tangan penjajah, pada tahun 1945 muncul Jawatan Koperasi dan Perdagangan Dalam Negeri dibawah Kementerian Kemakmuran. Setahun kemudian yaitu pada tahun 1946 urusan Perdagangan Dalam Negeri dimasukkan pada Jawatan Perdagangan sedangkan Jawatan Koperasi berdiri sendiri khusus mengurus soal koperasi. Tanggal 12 juli 1947 gerakan koperasi mengadakan kongres di Tasikmalaya Jawa Barat, sejak saat itu tanggal 12 Juli dinyatakan sebagai hari kopersi. Pada tahun yang sama Pusat Jawatan Koperasi ditempatkan di Yogyakarta dan tugasnya adalah mengadakan kontak dengan Jawatan koperasi di berbagai daerah lainnya. Ketika negara Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk tahun 1950, Pusat Jawatan Koperasi kembali berkedudukan di Jakarta.

(14)

Kabinet Pembangunan VI Departemen Koperasi ditambah tugasnya untuk melaksanakan pembinaan pengusaha kecil sehingga sebutannya ditambah menjadi Departemen Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No.1554/KEP/M/X/1993.

Perubahan Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Dan Menengah menjadi Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah pada tanggal 4 Desember 2001. Sehubungan dengan meningkatnya kemampuan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menjadi tolok ukur perekonomian masyarakat. Sekaligus memberi sumbangan nyata dalam melaksanakan Otonomi Daerah.

Seiring dengan berkembangnya zaman, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( Diskop. UMKM ) dirubah/ditambah tugas pembinaannya, sesuai dengan peraturan daerah Kota Medan nomor 03 tahun 2009 dan Keputusan Walikota Medan nomor 04 tanggal 04 maret 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah Kota Medan adalah untuk melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang perekonomian, usaha mikro kecil dan menengah serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya, yang untuk lebih jelasnya bisa dilihat didalam Struktur Organisasi dan job description Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan pada bagian berikutnya.

1. Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

(15)

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan untuk dapat eksis, antisipatif dan inovatif.

Berdasarkan gagasan ini, maka Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah :

“Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang unggul,

mandiri dan mampu menjadi Roda perekonomian Kota Medan”

Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan tersebut dirumuskan dengan alasan atau rasionalitas sebagai berikut :

− Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Unggul

− Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro dan Menengah yang Mandiri

− Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah yang mampu

menjadi Roda perekonomian Kota Medan.

2. Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Mnengah Kota Medan

Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan merupakan pernyataan yang memberiakn tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adanya misi diharapkan sekaligus memperkenalkan semua kontribusi kepada semua anggota organisasi termasuk peran apa yang harus diambil, apa program yang harus dilaksanakan dan apa hasil yang ingin diwujudkan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan.

Brdasarkan pemahaman tersebut dan berdasarkan visi yang telah dirumuskan di atas, maka misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan :

(16)

− Menengembangkan pola kemitraan bagi Koperasi Usaha Mikri Kecil dan

Menengah Kota Medan.

3. Tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

Tujuan yang dimaksud merupakan hasil akhir yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun yang sekaligus menggambarkan arah strategi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diwujudkan. Sesuai dengan hal tersebut, tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah :

1. Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan.

2. Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Keil dan Menengah

3. Membangun dan mengembankan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

4. Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

(17)

sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Dinas koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dapat dilihat pada lampiran.

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dipimpin oleh Kepala Dinas yang membawahi 4 (empat) Kepala Bagian / Sub Dinas dan 12 (dua belas) Kepala Sub / Seksi.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan didukung oleh SDM sebanya 36 (tiga puluh lima) orang yang terdiri dari :

• Pejabat Struktural = 14 orang

• Staf Administrasi = 22 orang

Jumlah = 36 orang

(18)

1. Menurut Jabatan Struktural

• Kepala Dinas = 1 orang

• Kepala Bagian / Sub Dinas = 3 orang

• Kepala Sub Bagian / Seksi = 10 orang • Staf Administrasi = 22 orang

Jumlah Keseluruhan = 36 orang

2. Menurut Golongan :

• Golongan IV = 7 orang • Golongan III = 27 orang

• Golongan II = 2 orang

C. Uraian Tugas (Job Description)

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sesuai dengan Pasal 74 dan 75 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan adalah sebagai berikut :

1. Dinas

Pasal 3

(19)

Pasal 4

Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang koperasi usaha mikro kecil dan menengah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas menyelenggarakan fungsi;

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perkoperasian, usaha mikro, dan menengah

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

Pasal 6

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 7

(20)

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusun rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan. Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Dinas

d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas f. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan keskretariatan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Sub Bagian Umum

Pasal 8

Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 9

(1). Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup administrasi umum.

(21)

a. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas

b. Pengelolaan administrasi kepegawaian

c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian

d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

4. Sub Bagian Keuangan

Pasal 10

Sub Bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 11

(1). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

(22)

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan runcana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi

d. Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan

e. Penyusunan laporan keuangan Dinas

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

5. Sub Bagian Penyusun Program

Pasal 12

Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Skretaris.

Pasal 13

(1). Sub Bagian Penyusun Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program

(23)

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

6. Bidang Pemberdayaan Koperasi

Pasal 14

Bidang Pemberdayaan Koperasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 15

(1). Bidang Pemberdayaan koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencanan, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Koperasi

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi

(24)

d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan peningkatan produktifitas pemasaran dan jaringan usaha serta pengembangan sumber daya manusia melalui kemitraan dengan pihak lain

e. Pelaksanaan dpenyuluhan dan pembinaan dalam rangka pembentukan koperasi dan rapat anggota tahunan (RAT) koperasi

f. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang koperasi

g. Pemberian perlindungan dalam rangka kebijakan perijinan kepada koperasi dan advokas hukum

h. Pelaksanaan kegitan pelatihan dan sosialisasi koperasi

i. Pelaksanaan proses akte pendirian, penesahan perubahan anggaran dasar, penggabungan, dan pembuburan badan hukum koperasi

j. Pelaksanaan pembinaan sistem distribusi usaha koperasi dan permodalan k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang

pemberdayaan koperasi

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi

Pasal 16

(25)

Pasal 17

(1). Seksi Bina Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina kelembagaan koperasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Kelembagaan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Kelembagaan Koperasi

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan koperasi

c. Penyiapan bahan sosialisasi, pelatihan, pembinaan, pemberdayaan, dan pengendalian penerapan standar kelembagaan, tatalaksana, organisasi, badan hukum, dan advokasi hukum, akuntansi, dan usaha koperasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

d. Penyiapan bahan bimbingan, arahan, dan pembinaan pada rapat anggota tahunan (RAT) Gerakan Koperasi, serta mengumpulkan data-data terkait kepada perkembangan koperasi

e. Penyiapan bahan dan data penilaian kesehatan, penetepan akreditasi kepada gerakan koperasi dalam pengawasan, pengendalian, pemberdayaan, dan penerapan standar dalam akuntansi

(26)

g. Penyiapan bahan pembuatan dan pelaksanaan pedoman standar pelayanan minimal di bidang koperasi

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

8. Seksi Bina Permodalan Koperasi

Pasal 18

Seksi Bina Permodalan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi.

Pasal 19

(1). Seksi Bina Permodalan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina permodalan koperasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Koperasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan koperasi

c. Pelaksanaan fasilitas pembiayaan koperasi melalui Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Non Keuangan Bank, dan alternatif lainnya

d. Pengawasan pelaksanaan penyertaan modal

(27)

f. Pemantauan dan pengarahan perkembangan koperasi pemakai / penggunaan dana yang bersumber dari Pemerintah, bank, dan Lembaga Keuangan lainnya

g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha serta kerjasama dan fasilitas koperasi dengan badan usaha lainnya h. Penyiapan bahan pelaksanaan advokasi hukum di bidang permodalan i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

9. Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi

Pasal 20

Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi.

Pasal 21

(1). Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

(28)

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi

c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan dan bimbingan dalam rangka peningkatan produktivitas usaha koperasi melalui peningkatan sumber daya manusia pengelola usaha koperasi

d. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan fasilitas pengembangan jaringan usaha koperasi melalui kemitraan antara koperasi dan antara koperasi dengan perusahaan besar

e. Penyiapan bahan pemberian perlindungan dalam pengembangan usaha koperasi kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi

f. Penyiapan bahan pelaksanaan sosialisasi peluang-peluang usaha kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi

g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha dan kemitraan koperasi dalam kerjasama serta fasilitas koperasi

h. Pelaksanaan advokasi hukum di bidang usaha dan kemitraan

i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

(29)

10. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Pasal 22

Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 23

(1). Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

c. Pembinaan dan pengembangan manajemen dan organisasi usaha mikro kecil dan menengah

d. Penciptaan dan penumbuhan iklim usaha yang kondusif bagi usaha mikro kecil dan menengah

(30)

f. Peningkatan kemampuan akses dan peluang pasar usaha mikro kecil dan menengah

g. Pelaksanaan advokasi hukum bagi usaha mikro kecil dan memngah

h. Pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan kemitraan sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

i. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas dan asosiasi serta lembaga lainnya dalam rangka memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah

j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya.

11. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Pasal 24

Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pasal 25

(31)

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro , kecil dan menengah

c. Penyiapan bahan penetapatan kebijakan, model-model pembinaan, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis organisasi dan manajemen usaha mikro kecil dan menengah

e. Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitas usaha mikro kecil dan menengah untuk sertifikat tanah dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

f. Penyiapan bahan dan data pengadaan temu usaha antar sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

(32)

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

12. Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Pasal 26

Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pasal 27

(1). Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah

(33)

peningkatan akses permodalan dan pembiayaan pembentukan lembaga keuangan alternatif bagi usaha mikro kecil dan menengah

d. Penyiapan bahan fasilitas dan menjembatani terobosan permodalan usaha mikro kecil dan menengah baik melalui program pemerintah dan non bank e. Penyiapan bahan temu konsultasi usaha mikro kecil dan menengah dengan

lembaga perbankan, lembaga-lembaga keuangan non bank dan lembaga keuangan alternatif lainnya dalam rangka peningkatan akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah

f. Penyiapan bahan bimbingan teknis pembiayaan usaha / permodalan kepada usaha mikro kecil dan menengah

g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan kses permodalan dan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

13. Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Pasal 28

(34)

Pasal 29

(1). Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

c. Pelaksanaan inventarisasi usaha mikro kecil dan menengah yang diponsil untuk dimitrakan dengan pelaku ekonomi lainnya

d. Penyiapan bahan-bahan untuk penentapan kebijakan, peraturan perundang-undangan dan model-model pembinaan dan pengembangan dalam peningkatan dan pengembangan pola kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

e. Pelaksanaan fasilitas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

(35)

g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan dan memperluas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

14. Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi

Pasal 30

Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 31

(1). Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi

(36)

d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, serta lembaga-lembaga lainnya dalam rangka promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya.

15. Seksi Data dan Informasi

Pasal 32

Seksi Data dan Informasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi.

Pasal 33

(1). Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup data dan informasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Data dan Informasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data dan informasi

c. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dalam bidang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

d. Pelayanan informasi tentang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama pengembangan informasi tentang

(37)

f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

16. Seksi Promosi

Pasal 34

Seksi Promosi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi.

Pasal 35

(1). Seksi Promosi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup promosi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Promosi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Promosi

c. Penyiapan bahan dan data promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah baik di dalam maupun di luar negeri

d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka promosi koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

(38)

17. Seksi Monitoring dan Evaluasi

Pasal 36

Seksi Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi.

Pasal 37

(1). Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup monitoring dan evaluasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Monitoring dan Evaluasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Monitoring dan Evaluasi

c. Penyiapan monitoring dan evaluasi tentang perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka monitoring dan evaluasi perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

18. Unit Pelaksana Teknis

(39)

19. Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 39

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

Pasal 40

(1). Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasl 39, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan

(2). Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimpimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang dihunjuk

(3). Jumlah tenaga kerja fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja

(4). Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

(40)

Tabel 2.1.

Sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

Tujuan I Strategi

Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Meningkatnya jumlah pengurus dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mampu mengelola usahanya.

Tujuan II Strategi

Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Meningkatnya skala usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah setiap tahun.

Tujuan III Strategi

Membangun dan mengembangkan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Meningkatnya jumlah Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Mnengah yang membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan swasta / pemerintah dan usaha-usaha berskala besar.

Tujuan IV Strategi

Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat

Tersedianya data dan kemajuan usaha skala mikro serta tersedianya data KUKM yang akurat.

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

(41)

kondisi dan lingkungan Dinas Koerasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan.

E. Kinerja Usaha Terkini

Pengukuran kinerja ditekankan pada penetapan target sasaran tahunan dan Pencapaiannya dengan cara mengembangkan pengukuran yang menggunakan indikator kinerja outcomes menggambarkan ukuran bagi pencapaian sasaran. Meskipun demikian, karena capaian indikator kinerja outcomes secara signifikan menentukan baik atau tidaknya capaian indikator kinerja outcomes, maka pada umumnya pembobotan atas kedua indikator ini dalam kaitannya dengan capaian kinerja kegiatan mendapatkan bobot dominan, yaitu 50% untuk indikator kinerja output dan 50% indikator kinerja outcomes.

Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai bahan evaluasi dan analisis kinerja organisasi dengan cara mengidentifikasikan permasalahan yang menghambat peningkatan kinerja, memberikan solusi pemecahan masalah dan bahan penyempurnaan pilihan-pilihan dan kebijakan strategis tahun berikutnya.

Adapun tingkat capaian kinerja pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah sebagai berikut:

• Capaian kinerja atas sasaran strategis berdasarkan perbandingan target dan

(42)
[image:42.595.109.515.174.747.2]

Tabel 2.2.

Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kota Medan

No Sasaran Strategis

Program Indikator Kinerja Outcomes

Targer Realisasi

1 Meningkatnya

jumlah koperasi

dan Usaha Mikro

Kecil dan

Menengah yang membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan swasta 1. Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah 1.1.1 Terciptanya perlindungan hukum

atas merek Usaha

UMKM 25 orang (100%) 25 orang (90%) 1.1.2 Terlaksananya Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 70 orang (100%) 70 orang (100%) 1.1.3 Terlaksananya sosialisasi HAKI

Kepada Usaha Mikro

Kecil Menengah Usahaan 40 orang (100%) 40 orang (100%)

2 Meningkatnya

(43)

promosi produk

UMKM

2.1.4 Tersedianya

bahan-bahan data base

KUMKM 1 Kgt (100%) 1 Kgt (40%) 2.1.5 Terpulikasinya informasi Koperasi dan UMKM 100 exp (100%) 100 exp (99%) 2.1.6 Diadakannya kegiatan promosi

kopersi dan UMKM

diberbagai event

pameran dalam dan

luar daerah. 100 orang (100%) 100 orang () 92% 2.1.7 Terciptanya peningkatan keterampilan

pengrajin kulit Kota

(44)

keterampilan

pengrajin ulos dan

songket Kota Medan

3 Meningkatnya

jumlah pengurus koperasi dan pelaku UMKM yang mampu mengelola usahanya 3.1 Peningkatan Kwalitas Kelembagaan Koperasi 3.1.1 Meningkatnya

jiwa dan semangat

masyarakat untuk berkoperasi 100 orang (100%) 100 orang (100%) 3.1.2 Meningkatnya permodalan Koperasi secara konvensional maupun syariah 150 orang (100%) 150 orang (100%) 3.1.3 Meningkatnya Sistim kelembagaan Koperasi secara profesional 150 orang (100%) 150 orang (100%) 3.1.4 Meningkatnya

Koperasi pola Syariah

50 orang

(100%)

50 orang

(100%)

4 Peningkatan

pengembangan sistem laporan capaian kinerja dan keuangan 4.1 Peningkatan pengembangan sistem laporan capaian kinerja dan keuangan 4.1.1 Tersedianya Renstra 2011-2015 20 Exsp (100%) 20 Exsp (100%) 4.1.2 Tersedianya

buku lakip 2010

20 Exsp (100%) 20 Exsp (100%) 4.1.3 Tersedianya Renja 2011 20 Exsp (100%) 20 Exsp (100%)

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

(45)
[image:45.595.109.519.174.437.2]

Tabel 2.3.

Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kota Medan

No Program Bobot Capai

P1 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah

100 99,62

P2 Pengembangan sistem usaha pendukung bagi UMKM

100 99,37

P3 Peningkatan kwalitas

kelembagaan koperasi

100 99,49

P4 Peningkatan pengembangan

sistem laporan capaian kinerja dan keuangan

100 70,70

Jumlah 100 93,78

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegitan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sseuai dengan yang tercantum pada Matriks Program dan Kegiatan Indikatif Tahunan adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan di bidang perkoperasian dan pengesahan akta pendirian koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi penggabungan serta pembubaran koperasi;

(46)

3. Mengkoordinasikan program keterpaduan pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah;

4. Mengendalikan atas pelaksanaan penyertaan modal pada koperasi dan mengendalikan atas pelaksanaan sistem distribusi bagi koperasi, usaha kecil dan menengah;

5. Melaksanakan bimbingan pedoman akuntasni koperasi, usaha kecil dan menengah;

(47)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Gaji Dan Upah

1. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas – tugas administratif dan pemimpinnya. Bagi staff administrasi, serta melakukan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan.

Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada pemimpinan, pengawas, pegawai dan sebagainya. Disamping gaji dan upah pegawai pelaksana di Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan mungkin memperoleh manfaat – manfaat lain yang diberikan dalam bentuk tunjangan misalnya tunjangan jabatan, tunjangan umum, uang lembur, uang makan, dan lain – lain.

Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang gaji menurut para ahli ekonomi:

Menurut Mulyadi (2001: 14)

“Gaji umumnya merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh

(48)

Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh buruh yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan. Upah meliputi upah harian yang dihitung berdasarkan masa sehari dan upah mingguan yang dihitung berdasarkan masa mingguan.

Menurut Sugiyurso dan Winarni (2005 : 95)

“Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi

tugas administrasii dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak maengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan’.

Upah merupakan balas jasa yang diberikan diterima oleh pekerja kasar yang pembayarannya didasarkan atas hasil kerjanya. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Di samping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal – hal seperti pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasnya tidak di tetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor – faktor tersebut diatas.

B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

(49)

Dalam Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen. Adapun unsur-unsur gaji dan honor pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan yaitu : biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Didalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai.

1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang diangkat dalam satu pangkat/ golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

2. Tunjangan istri/ suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang beristri/ bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang mempunyai anak ( anak kandung, anak tiri, dan anak angkat ) yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri,

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku,

(50)

6. Tunjangan jabatan fungsional, adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara,

7. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan yang biasanya disubsidi oleh pemerintah, tapi dimasukkanjuga ke dalam potongan,

8. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura ( beras ) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk natura ( uang).

9. Lembur adalah upah yang dibayarkan karyawan yang melebihi jam kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri.

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan Gaji dan Upah menurut Usry (1999 : 305) adalah sebagai berikut :

a. Time keeping Departemen

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaiaan suatu tugas kerja,hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.

b. Payrol Departemen

(51)

departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan.

c. Cost departemen

Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin harus ditentukan pada masing – masing departemen produksi, untuk membantu pekerjaan mengumpulkan dan menglasifikasikan biaya upah. Dengan memakai kartu rangkuman, kartu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa- jasa untuk tiap pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing – masing jenis produk.

Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan, prosedur pencatatan gaji dan upah bagian – bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sebagai berikut :

Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagian Pembuat Data

(52)

ke Kantor Perbendaharaan Negara supaya dikeluarkannya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk disetujui.

2. Bendaharawan

Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan ditransfer ke rekening Bank Mandiri. Bagian bendaharawan akan mengambil cek, dan nomor Dinas, setelah itu dana diambil ke Bank Mandiri. Di dinas gaji dibagi ke pegawai maupun dosen. Khusus untuk pegawai yang Golongan III dan Golongan IV, gaji dibayarkan langsung ke rekening masing-masing. Penggajian dilakukan secara berkala selama dua tahun sekali. Besarnya uang yang diminta oleh pihak Dinas adalah sesuai yang dibutuhkan.

3. Internal Auditor

Dalam hal gaji auditor ini akan mengawasi apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan.

D. Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah

(53)

a. Penawaran permintaan tenaga kerja

b. Organisasi buruh kemempuan perusahaan untuk membyar gaji dan upah c. Produktivitas

d. Biaya hidup

e. System pemerintahan

Ada beberapa cara menghitung gaji dan upah. Sistem manapun yang dipakai perusahaan adalah untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu keuntungan maksimal melalui efisiensi dan efektivitas kerja dengan pengorbanan yang tetap. Menurut Hasibuan (2005 : 124) system penghitungan gaji dan upah dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu :

1. Sistem menurut upah waktu

Dibedakan atas upah pekerjaan, upah mingguan, dan upah perbulan. 2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan diterima karyawan dasn biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang – baranga yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang diterimanya tergantung dari kegiatan kerja.

Ketentuan jam kerja yang berlaku pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sebagai berikut:

1. Hasil kerja

(54)

2. Hari Istirahat

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas tertentu dan istirahat makan siang terhitung 1 jam pukul 12:00 – 13:00 wib.Istirahat mingguan jatuh pada hari minggu dan hari libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

3. Cuti

Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan cuti memiliki dua bagian yaitu cuti tahunan selama dua minggu dan cuti melahirkan selama 2 ( dua) bulan. Hari minggu dan hari besar lainnya merupakan hari libur, namun pada hari tersebut terkadang digunakan untuk pertemuan khusus denan pihak – pihak tertentu.

Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan metode perhitungan gaji dan upah yang dibayarkan kepada karyawannya didasarkan oleh penggolongan. Pegawai struktural dan staff pada instansi ini adalah pegawai yang mempunyaai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa kerja atau pengalaman kerja.

RUMUS SECARA SISTEMATIS PADA DINAS KOPERASI USAHA

MIKRO KECIL DAN MENENGAH KOTA MEDAN :

PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN –

(55)

Tabel 3.1.

Perhitungan Gaji pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota

Medan

1. Gaji Pokok Rp xx Penghassilan

2. Tunjangan Istri/Suami Rp xx

3. Tunjangan Anak Rp xx Rp xx 4. Tunjangan lain-lain Rp xx 5. a. Tunjangan Jabatan Struktural Rp xx b. Tunjangan Jabatan Fungsional Rp xx 6. Tunjangan Umum Rp xx 7. Tunjangan Tambahan Umum Rp xx 8. Tunjangan Wilayah Terpencil Rp xx 9. Tunjangan Beras Jumlah Bruto Rp xx

Rp xx

10. Tunjangan Pajak Penghasilan Rp xx 11. Pembulatan Jumlah Kotor Rp xx

Rp xx

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

1. PFK Beras Rp xx

Potongan

2. Simpanan Wajib 10% Rp xx 3. Sewa Rumah Rp xx 4. Tunggakan Rp xx 5. Hutang Kelebihan Rp xx 6. Lain-lain Rp xx 7. Pajak Penghasilan Rp xx 8. Tabungan Perumahan Rp xx

(56)

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan antara lain :

a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut ketentuan yang berlaku,

b. Upah yang diberikan pemerintah terhadap pegawai dalam bentuk natura ( uang besar).

c. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok,

d. Tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya suami/istri, pegawai negeri tunjangan keluarga (istri/suami/anak) dibayarkan kepada pegawai negeri yang gaji pokonya lebih tinggi,

e. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku.

f. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besar nya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

g. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri keuangan.

Dokumen yang penting dalam Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan antara lain :

a. Laporan absensi atau buku harian b. Daftar / surat keterangan gaji dan upah c. Amplop gaji dan upah

(57)

E. Sistem Pengawasan Intern Gaji danUpah

Di dalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang di jalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses, dijalankan untuk memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi. Berbeda dengan pengaawasan intern merupakan pengawasan yang sangat membantu pemimpin dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan penting bagi Dinas, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi lainnya pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. Pemberian gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan intern telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilapoarakan. Hasil paemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian.

(58)

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan intern meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan – ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan untuk melidungi kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengawasan intern dalam arti sempit diartikan sama dengan” internal check” yaitu suatu sistem dan prosedur yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi perusahaan.

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai control intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam persuhaan. Sebelum membahas lebih lanjut penulis memberikan beberapa pengertian dari pengawasan intern.

Menurut Holmes dan Burns (2005 : 1112) memberikan defenisi sebagai berikut :

(59)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standard Profesi Akuntan Publik (2002 : 341) menyatakan bahwa :

“ Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh

keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud pengawasan intern gaji dan upah adalah meliputi struktur organisasi dan semua cara – cara dan alat – alat yang dikoordinasikan terutama yang menyangkut dan berhubungan langsung dengan gaji dan upah.

Untuk terlaksanakannya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selasai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang membutuhkan.

Pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan, sistem pengawasan gaji dan upah bagian – bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut. Bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu:

1. Bagian personalia

(60)

membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan karyawan baru dengan cara mencari karyawan baru dengan melihat surat – surat permohonan yang sudah ada.

2. Bagian Administrasi dan Keuangan

Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan mengirimkanya kepada kasir di bagian pembukuan.

3. Internal Auditor

Bertugas mengawasi prosedur pengawasan internal Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan secara menyeluruh. Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penelitian resiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi, dan monitoring.

Sistem pengawasan intern gaji dan upah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dilakukan dengan cara, membuat daftar gaji berdasarkan pegawai kemudian diperiksa oleh pembuat kuasa komitmen lalu diajukan oleh pejabat penandatangan dengan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah itu diajukan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Medan (KPPN) yang diajukan oleh bendaharawan rutin dan diperiksa lagi oleh bendaharawan tersebut dan ditandatangani dengan menggunakan rekening bendaharawan rutin.

(61)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian toritis mengenai pengawasan intern gaji dan upah serta analisis dan evaluasi, maka pada bab penutup ini penulis akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada uraian – uraian tentang internal kontrol gaji dan upah pada bab – bab terdahulu yaitu:

1. Unsur – unsur gaji dan upah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan telah dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan para karyawan dengan memeberikan tunjangan – tunjangan dan bantuan – bantuan lainnya.

2. Prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan baik ditandai dengan tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji dan upah, agar tidak terjadi penyelewengan dan kecurangan maka pencatat gaji dan upah dilakukan pada bagian terpisah.

(62)

4. Sistem pengawasan intern gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik dan ditandai dengan adanya pengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari perhitungan sampai pembayaran kepada masing – masing karyawan serta tidak terlalu berbelit - belit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka disini penulis memberikan saran – saran kepada perusahaan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:

1. Sebaiknya perhatian terhadap internal kontrol dapat lebih ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi kebutuhan yang semakin tinggi.

2. Rotasi pekerjaan karyawan hendaknya terus dijalankan agar tidak terjadi kebosanan dan mencegah tindakan penyelewengan yang mungkin ada serta dapat memperluas wawasan karyawan tentang tujuan perusahaan secara menyeluruh.

3. Sistem perhitungan pajak penghasilan gaji pegawai beserta tunjangan yang diberikan pihak instansi terhadap pegawai harus lebih efektif agar terhindar penyelewengan dari para pegawai.

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto, 1999, Petunjuk Teknis Penyusunan Skripsi, Edisi Ketiga, BPFE, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba empat, Jakarta.

Hermanto, 2001, Sistem Akuntansi Survey dan Teknis Analisa, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, UGM, Jakarta.

Holmes Arthur W, David C Burns, 2005, Auditing Norma dan Prosedur, Alih Bahasa Moh. Badjuri, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Malthis, Robert L, Jhon H Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Dua, Edisi Pertama, Penerbit Salemba empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 1993, Prinsip – Prinsip Akuntansi, Edisi 19, Pnerbit Erlangga, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.2.
Tabel 2.3.

Referensi

Dokumen terkait

- Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja. Kode Rekening Uraian

Namun berdasarkan penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Subang, peneliti menemukan

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, peran Dinas Koperasi dan UMKM dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Samarinda tidaklah berjalan

Peran pemerintah dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memang sangat diperlukan. Karena UMKM merupakan salah satu usaha yang potensial

Laporan tahunan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali tahun 2013 mengacu pada Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Binaan Dinas Koperasi dan Umkm Kota

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Binaan Dinas Koperasi dan Umkm Kota

1. Minimnya kegiatan pelatihan untuk pelaku UMKM yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang menurut informasi dari Dinas Koperasi dan