• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi panduan kata dalam mencari ayat Al-Qur'an juz 30 berbasis Java Mobile

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi panduan kata dalam mencari ayat Al-Qur'an juz 30 berbasis Java Mobile"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI

AYAT AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS

JAVA MOBILE

FARUQ TATARAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI

AYAT AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS

JAVA MOBILE

Oleh:

FARUQ TATARAN

103091029567

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI

AYAT AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS

JAVA MOBILE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

FARUQ TATARAN

103091029567

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(4)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI AYAT

AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS

JAVA MOBILE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

FARUQ TATARAN

103091029567

Menyetujui,

Pembimbing I

Imam M. Shofi, MT

NIP. 19720205 200801 1 010

Pembimbing II

Victor Amrizal, M. Kom

NIP. 150 411 288

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MIT

(5)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul ”Aplikasi Panduan Kata Dalam Mencari Ayat

Al-Qur’an Juz 30 Berbasis

Java Mobile

yang

ditulis oleh Faruq Tataran, NIM

1039091029567 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada Hari Senin, Tanggal 1 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program

Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 1 Maret 2010

Menyetujui,

Penguji I

Husni Teja Sukmana, Ph.D

NIP. 19771030 200112 1 003

Penguji II

Herlino Nanang, MT

NIP. 19731209 200501 1 002

Pembimbing I

Imam M. Shofi, MT

NIP. 19720205 200801 1 010

Pembimbing II

Victor Amrizal, M. Kom

NIP. 150 411 288

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra M. Sis

NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MIT

(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM

PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA

ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

MANAPUN.

Jakarta, 1 Maret 2010

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan

hidayah-Nya, rahmat dan

maghfirah

-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu tugas wajib

mahasiswa sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Strata 1 (S1) pada

Program Studi Teknik Informatika UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Shalawat serta

salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW,

keluarganya, para sahabatnya yang pemberani, dan mudah-mudahan

syafa’atnya

bisa menolong kita di akhirat nanti.

Amin ya rabbal-‘alamin.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, ijinkanlah

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1.

Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Bapak Yusuf Durrachman, MIT, selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika dan Ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi

Teknik Informatika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Bapak Imam M. Shofi, MT dan Bapak Victor Amrizal, M. Kom selaku

Dosen Pembimbing, yang sangat besar perhatiannya dalam memberikan

(8)

4.

Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

ilmunya selama penulis belajar.

5.

Segenap Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Program Studi

Teknik Informatika, yang telah memberikan pelayanannya selama penulis

belajar sampai selesai dalam penulisan skripsi.

6.

Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga segala saran dan

kritik akan sangat membangun dan bermanfaat bagi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak atas kekurangan dan kekhilafan yang telah penulis lakukan, baik secara

sengaja mapun tidak sengaja selama mengerjakan skripsi. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak dan segala bantuan yang telah diberikan

kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang, 6 Maret 2010

(9)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada beberapa pihak yang telah

memberi dukungan moril maupun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Diantaranya, yaitu:

1.

Ibunda tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan, bantuan serta

do’a yang tiada henti. Almarhum Ayahanda tercinta, yang semasa hidup

selalu memberikan perhatian yang luar biasa terhadap penulis.

2.

Kakak-kakakku tercinta Mpo Zaitun, Bang Maman, Elly, Kak Nendah,

Bang Muli, Mpo Lala, Oi, Uun, Bang Ardi, Bang Ade. Dan adikku

Farid, serta seluruh keponakan-keponakanku, yang semuanya telah

memberikan motivasi, bantuan, nasehat dan selalu menghibur setiap

saat.

3.

Dimas Yudha Prawira yang telah banyak memberikan kontribusi dan

meminjamkan perangkat PC untuk membantu dalam menyelesaikan

aplikasi skripsi ini.

4.

Wildan Rizaluddin F, S. Kom yang telah banyak meluangkan waktu

untuk membantu memberikan ide-ide, dan sumbangan pemikiran selama

penyusunan skripsi.

5.

Ardiansyah yang telah membantu persiapan untuk seminar dan

meminjamkan laptop untuk presentasi seminar skripsi dan ujian skripsi.

6.

Sahabat kelasku yang senantiasa membantu, menasehati, dan menghibur

(10)

Iswan, Anwar, Dzakiyah, Arni, Rina, Hasyim, Iwan, Rizky, Iin, Sarah,

Ina dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

7.

Sahabat dirumah yang juga selalu membantu dan menghibur dalam

segala situasi, “Uwi, Abi, Imam, Fajri, Robi H, Robby M. Ishaq, Ajiz,

Adi, Tomy dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

8.

Seluruh teman-teman mahasiswa, khususnya angkatan 2003, yang telah

membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, yang memberikan kontribusinya dalam penyusunan skripsi ini.

Tangerang, 6 Maret 2010

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Judul

... i

Lembar Pengesahan

Pembimbing

... ii

Lembar Pengesahan Ujian

... iii

Lembar Pernyataan

... iv

ABSTRAK

... v

KATA PENGANTAR

... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

... viii

DAFTAR ISI

... x

DAFTAR GAMBAR

... xiv

DAFTAR TABEL

... xvii

DAFTAR LAMPIRAN

... xviii

BAB I PENDAHULUAN

... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.2 Batasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Metodologi Penelitian ... 7

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 7

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7

(12)

BAB II LANDASAN TEORI

... 10

2.1

Sistem Temu Kembali Informasi (

Informatin Retreival

) ... 10

2.2

Algoritma Pencarian ... 12

2.2.1 Pencarian Sekuensial ... 13

2.2.2 Pencarian Biner ... 14

2.2.3 Pencarian Interpolasi ... 15

2.3

Rapid Application Development

(RAD) ... 16

2.4

Analisis Program ... 17

2.4.1 Pseudocode ... 17

2.4.2 Diagram Alur (

Flowchart

)... 18

2.5

Sekilas Tentang Konkordansi Al-Qur’an ... 19

2.6

Pembahasan Umum Java ... 21

2.7

Java 2 Platform Micro Edition

(J2ME) ... 23

2.7.1 Sekilas tentang J2ME ... 23

2.7.2 J2ME

Configuration

... 24

2.7.3 J2ME

Profile

... 26

2.7.4

Kilo Virtual Machine

(KVM) ... 27

2.7.5

Midlets

... 27

2.7.5.1 Daur Hidup

Midlet

... 28

2.7.5.2

Emulator

perangkat

Midlet

... 31

2.7.5.3

Java Application Descriptor

(JAD)

... 32

2.8

Teknik Pengujian Aplikasi ... 32

(13)

2.8.2 Sekilas tentang Pengujian White-Box ... 33

2.9

Unified Modelling Language

(UML) ... 34

2.9.1 Sekilas tentang UML ... 34

2.9.2 Diagram-diagram dalam UML ... 35

2.9.2.1

Use Case Diagram

... 35

2.9.2.2

Sequence Diagram

... 37

2.9.2.3

Class Diagram

... 38

2.9.2.4

Activity Diagram

... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

... 42

3.1

Pengumpulan Data ... 42

3.2

Pengembangan Sistem ... 42

3.3

Keunggulan dan Kelemahan RAD ... 49

BAB IV PERANCANGAN PROGRAM DAN IMPLEMENTASI

... 52

4.1

Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-Syarat Informasi ... 52

4.1.1 Tujuan Informasi ... 52

4.1.2 Syarat-syarat Informasi ... 53

4.2 Fase Perancangan ... 54

4.2.1 Perancangan Diagram UML... 55

4.2.1.1

Use Case Diagram

... 55

4.2.1.2

Sequence Diagram ...

60

(14)

4.2.1.4 Activity Diagram ... 67

4.2.2 Perancangan Basis Data ... 69

4.2.3 Perancangan Antarmuka ... 70

4.3 Fase Konstruksi ... 85

4.4 Fase Pelaksanaan ... 86

4.4.1 Spesifikasi Ponsel yang digunakan ... 86

4.4.2 Transfer Aplikasi dari PC ke dalam Ponsel dan Instalasi ... 87

4.4.3 Pengujian Aplikasi pada Ponsel

Nokia N70 ...

88

4.4.4 Tanggapan

pengguna

... 97

BAB V PENUTUP

... 101

5.1

Kesimpulan ... 101

5.2

Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA

... 103

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan antara J2EE, J2SE dan J2ME ...22

Gambar 2.2 Arsitektur

High Level View

J2ME ...23

Gambar 2.3 Posisi CLDC dalam Arsitektur J2ME ...25

Gambar 2.4 Posisi MIDP dalam Arsitektur J2ME ...27

Gambar 2.5 Posisi KVM pada Arsitektur J2ME ...27

Gambar 2.6 Siklus daur hidup sebuah

MIDlet

...31

Gambar 2.7 Contoh

emulator

J2ME

Wireless Toolkit

2.5 ...32

Gambar 2.8 Notasi

Use Case

dan

Actor

...36

Gambar 2.9 Contoh

Use Case Diagram

...36

Gambar 2.10 Contoh

Sequence Diagram

...38

Gambar 2.11 Notasi

Class

dalam UML ...39

Gambar 2.12 Contoh

Class Diagram

...40

Gambar 3.1 Fase-Fase RAD James Martin ...43

Gambar 3.1 Fase-fase Penegembangan Aplikasi ...44

Gambar 4.1

Use Case Diagram

Aplikasi ...55

Gambar 4.2

Sequence Diagram

Daftar Kategori ...61

Gambar 4.3

Sequence Diagram

Cari Kata ...62

Gambar 4.4

Sequence Diagram

Kata Berawalan ...62

Gambar 4.5

Sequence Diagram

Kata Pelengkap ...63

Gambar 4.6

Sequence Diagram

Pedoman dan Keterangan ...64

Gambar 4.7

Class Diagram

Aplikasi ...65

(16)

Gambar 4.9

Activity Diagram

...68

Gambar 4.10 Rancangan Basis Data Konkordansi Huruf A ...69

Gambar 4.11 Rancangan Basis Data Surat An Naba ...70

Gambar 4.12 Rancangan

Form Splash Screen

...71

Gambar 4.13 Rancangan

List

Menu Utama ...72

Gambar 4.14 Rancangan

Ticker

Sambutan ...73

Gambar 4.15 Rancangan

List

Daftar Konkordansi ...74

Gambar 4.16 Rancangan

Form

Indeks A s/d Z ...75

Gambar 4.17 Rancangan

Form

Pencarian Kata ...76

Gambar 4.18 Rancangan

Form

Hasil Cari ...77

Gambar 4.19 Rancangan

List

Menu Bantuan ...78

Gambar 4.20 Rancangan

Form

Panduan ...79

Gambar 4.21 Rancangan

Form

Kata Berawalan ...79

Gambar 4.22 Rancangan

Form

Kata Pelengkap ...80

Gambar 4.23 Rancangan

form

Daftar Surat Juz 30 ...81

Gambar 4.24 Rancangan

Form

Pedoman dan Keterangan ...81

Gambar 4.25 Rancangan

List

Tentang Program ...82

Gambar 4.26 Rancangan

Form

Tentang Program ...83

Gambar 4.27 Rancangan

Form

Sumber Referensi ...84

Gambar 4.28 Rancangan

Form

Ucapan ...84

Gambar 4.29 Perancangan Aplikasi menggunakan Netbeans 6.0 ...85

Gambar 4.30 Ponsel

Nokia N70

yang digunakan ...86

(17)

Gambar 4.32 Tampilan menu Daftar Kategori ...89

Gambar 4.33 Tampilan Proses Cari Kata diterima ...90

Gambar 4.34 Tampilan Proses Cari Kata tidak diterima ...91

Gambar 4.35 Tampilan Kata Berawalan ...92

Gambar 4.36 Tampilan Kata Pelengkap ...93

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol FlowChart ...18

Tabel 2.2 Tabel Perbandingan antara CLDC dan CDC ...25

Tabel 4.1 Spesifikasi

Use Case

Daftar Konkordansi ...56

Tabel 4.2 Spesifikasi

Use Case

Cari Kata ...57

Tabel 4.3 Spesifikasi

Use Case

Kata Berawalan ...58

Tabel 4.4 Spesifikasi

Use Case

Kata Pelengkap ...58

Tabel 4.5 Spesifikasi

Use Case

Pedoman dan Keterangan ...59

Tabel 4.6 Spesifikasi Ponsel yang digunakan ...87

Tabel 4.7 Pengujian

Fitur Daftar Kategori

...88

Tabel 4.8 Pengujian

Fitur Cari Kata

Diterima...89

Tabel 4.9 Pengujian

Fitur Cari Kata

Tidak

Diterima ...90

Tabel 4.10 Pengujian

Fitur Kata Berawalan

...91

Tabel 4.11 Pengujian

Fitur Kata Pelengkap

...92

Tabel 4.12 Pengujian

Fitur Pedoman & Keterangan

...93

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Kinerja Aplikasi ...95

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

Tampilan Aplikasi... I-1

Lampiran II

Proses Konstruksi Program ... II-1

Lampiran III

Transfer Aplikasi dan Instalasi ... III-1

Lampiran IV

Source Code ...

IV-1

Lampiran V

Contoh dan Hasil Kuisioner ... V-1

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, terutama

teknologi

mobile device

seperti

handphone, PDA phone, smart phone

, sampai

Pocket PC

sepertinya tidak terelakkan lagi. Karena memang kebutuhan

komunikasi yang cepat sekarang ini merupakan kebutuhan hidup sehari-hari

bagi masyarakat, apalagi masyarakat yang hidup di kota-kota besar.

Banyaknya

vendor

perangkat

mobile

yang bermunculan menyebabkan

perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia tumbuh dengan pesat.

Pencarian suatu ayat Al-Qur’an untuk keperluan tertentu dengan

mencarinya langsung menggunakan cara konvensional dirasakan sebagian

orang akan memerlukan waktu yang agak lama. Mungkin sebagian orang

pernah mengetahui atau ingat sebuah kata dalam suatu ayat tetapi tak dapat

mengenal bunyi ayat seutuhnya, atau mengetahui sebuah ayat sepenuhnya,

tetapi ternyata tidak mudah mencarinya dalam Al-Qur’an.

Berangkat dari permasalahan di atas, aplikasi semacam ini memang

terasa perlunya, mengingat Al-Qur’an sebagai pegangan dasar selalu menjadi

acuan kita dalam menghadapi suatu masalah, baik dalam agama, masalah

budaya dalam berbagai seginya atau masalah kehidupan kita sehari-hari.

Dalam Aplikasi ini juga terdapat beberapa menu bantuan yang ada

(21)

Berawalan, Kata Pelengkap, dan Pedoman dan Keterangan. Meskipun tidak

secara harfiah, setidak-tidaknya menu ini dapat memberi isyarat mengenai

masalah yang kira-kira ada kaitannya dengan ayat yang dicari.

Pembuatan aplikasi ini tidak terlepas dari sudah banyaknya perangkat

mobile

yang sudah mendukung aplikasi JAVA (J2ME) di pasaran. Dengan

teknologi "

write once run everywhere

" aplikasi-aplikasi untuk perangkat

mobile

dapat dikembangkan menggunakan teknologi JAVA.

Java 2 Micro Edition

(J2ME) digunakan untuk menjalankan dan

mengembangkan aplikasi-aplikasi pada perangkat

mobile

yang memiliki

memori dan kapasitas penyimpanan terbatas seperti

handphone, PDA

(Personal Digital Assistance)

, dan

Poket PC

. J2ME memiliki beberapa

komponen yang terdiri dari

Java Virtual Machine

(JVM) yang digunakan

untuk menjalankan aplikasi Java pada

emulator

atau

handled device

, JAVA

API (

Application

Programming Interface

), dan

tools

lain untuk

pengembangan aplikasi JAVA semacam

emulator

Java Phone

dan J2ME

wireless toolkit

. Dalam pengembangan aplikasi

mobile

dengan JAVA, J2ME

dibagi menjadi dua buah bagian di antaranya adalah bagian

configuration

dan

profile

. J2ME mempunyai dua konfigurasi yaitu

Connected Limited Device

Configuration (CLDC)

dan

Connected Device Configuration (CDC)

. J2ME

mempunyai beberapa profile yang salah satunya adalah

Mobile Information

Device Profile (MIDP)

yang paling banyak digunakan pada

(22)

Oleh karena itu, dengan semakin banyaknya perangkat

mobile

yang

berbasis JAVA, maka penulis ingin mendalami teknologi pemrograman JAVA

khususnya teknologi J2ME dengan membangun aplikasi ini.

1.2

Perumusan Masalah

Sesuai dengan inti dari penulisan skripsi, maka permasalahan yang

dapat penulis simpulkan yaitu :

1.

Bagaimana sistem (yang aplikasinya didistribusikan kedalam

sebuah ponsel) dapat memberikan informasi mengenai potongan

ayat Al-Qur’an dalam bentuk latin, jumlahnya, nomor surat dan

nomor ayat, dan bunyi ayat seutuhnya.

2.

Bagaimana langkah-langkah perancangan sistem ini dan

tools

apa

saja yang digunakan untuk merancang aplikasi ini.

3.

Bagaimana penerapan aplikasi pada

device

yang sebenarnya yaitu

berupa ponsel yang sudah mendukung aplikasi JAVA MIDP versi

2.0.

1.3 Batasan Masalah

Dengan terbatasnya kemampuan dan waktu serta permasalahan

pemrograman Java

Mobile

yang sangat luas maka penulis menyadari perlu

adanya pembatasan masalah. Maka dalam skripsi ini penulis batasi

(23)

1.

Dalam aplikasi ini hanya menampilkan kata dan ayat dalam

bentuk latin, namun tidak menampilkan ayat Al-Qur’an dalam

bentuk huruf arabnya.

2.

Ayat-ayat dalam bentuk latin pada Juz 30 ini dikutip dari Buku

Cara Belajar dan Menulis Huruf Al-Qur’an oleh Drs. Abu

Hanifah dan Terjemah Juz’Amma Arab – Latin, dan buku

Tarjamah Juz’ Amma oleh Drs. Moh. Ridho.

3.

Potongan ayat dalam bentuk latin dari Indeks A sampai Z,

jumlahnya serta nomor surat dan nomor ayat dalam aplikasi ini

dikutip dari Buku Konkordansi Qur’an - Panduan Kata Dalam

Mencari Ayat Qur’an Cetakan Keempat oleh Ali Audah.

4.

Potongan ayat dalam bentuk latin dari Indeks A sampai Z yang

ditampilkan, tidak ditandai dengan bentuk huruf tebal atau

penanda lainnya yang menunjukkan dimana posisi kata tersebut

berada pada bunyi ayat utuhnya, apakah diawal ayat,

dipertengahan ayat, maupun diakhir ayat.

5.

Aplikasi ini hanya dirancang untuk

mobile devices

yang sudah

mendukung aplikasi JAVA MIDP versi 2.0.

6.

Untuk pengujian dan pengimplementasian aplikasi ini, penulis

(24)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan

Skripsi ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1.

Aplikasi ini memberikan beberapa fitur di antaranya:

a)

Memudahkan dalam pencarian kata dalam bentuk Latin untuk

mengetahui jumlah kata tersebut dan terdapat di surat apa dan

ayat berapa didalam Al-Qur’an Juz 30, dan juga ditampilkan

bunyi ayat seutuhnya.

b)

Memudahkan bagi seseorang yang ingin mencari suatu ayat

namun hanya mengetahui potongan-potongan ayat tersebut.

c)

Menampilkan indeks kata dalam bentuk latin berdasarkan

huruf abjad dari Indeks A s/d Z.

2.

Aplikasi dapat diterapkan pada ponsel yang sudah mendukung

aplikasi JAVA MIDP 2.0. Dalam hal ini, penulis menerapkan

aplikasi ini pada ponsel

Nokia N70.

3.

Melakukan pengujian kinerja aplikasi Konkordansi Al-Qur’an Juz

30 pada ponsel tersebut.

4.

Memberikan manfaat bagi umat Islam di Indonesia khususnya

yang menggunakan perangkat

mobile

yang mendukung aplikasi

JAVA MIDP 2.0 dalam berdakwah dan juga untuk memperoleh

informasi tentang potongan-potongan ayat apa saja yang terdapat

(25)

bunyi ayat seutuhnya, dengan cepat dan mudah karena dapat

diakses dimanap saja dan kapan saja.

1.4.2.Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

disebutkan di atas, maka manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1.

Bagi Penulis :

a)

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar S1

(Strata 1) pada Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi

Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Jakarta.

b) Menambah wawasan penulis tentang teknologi pemrograman

Java khususnya J2ME dan dapat menerapkannya langsung

dengan merancang aplikasi

mobile

tersebut.

2.

Bagi Masyarakat :

a)

Memudahkan dalam mendapatkan informasi tentang kata-kata

apa saja yang terdapat dalam Al-Quran pada Juz 30 khususnya

bagi para umat Islam yang menggunakan perangkat

mobile

yang sudah mendukung aplikasi JAVA MIDP versi 2.0.

b)

Sebagai referensi bagi masyarakat yang mempunyai minat

dalam mengembangkan sebuah aplikasi

mobile

dengan

(26)

3.

Bagi Universitas :

a)

Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi

baik teori maupun praktek yang telah diperoleh selama masa

kuliah.

b)

Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan

ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

1.5

Metode Penelitian

1.

Metode yang penulis lakukan untuk mendapatkan data dan informasi,

yaitu adalah metode studi pustaka, yaitu pengumpulan data dan

informasi dengan cara membaca buku-buku referensi,

e-book

, dan

website

.

2.

Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan

sistem

dalam

penelitian

ini

penulis

lakukan

menggunakan empat tahap siklus pengembangan model RAD (

Rapid

Application Development

) yang dibuat oleh James Martin yaitu (Kendal

& Kendal, 2003:238):

a)

Fase Perencanaan Syarat-syarat

Yaitu menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi.

b)

Fase Perancangan

Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem,

perancangan basis data, dan perancangan antarmuka.

(27)

Pada tahapan ini dilakukan tahap pengkodean terhadap

rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

d)

Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan pengenalan

terhadap sistem.

1.6

Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan sistematis, skripsi

ini dibagi menjadi lima bab dan tiap bab memiliki beberapa sub bab

dengan urutan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang

digunakan sebagai dasar acuan dalam pembahasan penelitian

ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi uraian lebih rinci tentang metodologi

penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode

(28)

BAB IV RANCANGAN PROGRAM DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan dibahas mengenai spesifikasi sistem,

implementasi dan uji coba program yang telah dirancang.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil yang didapat melalui

perancangan dan implementasi program berikut saran untuk

pengembangan bagi peneliti lain terhadap pemrograman java.

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval)

Menurut Gunarso (2004: 1), “Sistem temu kembali informasi adalah

sebuah sistem pencarian informasi dari dokumen-dokumen yang tersedia”.

Menurut Rahadian, Allan R (Fasilkom UI, 2004: 15), pengguna

informasi ingin mewakili suatu kata untuk

query

dan melakukan satu atau

lebih pencarian, dalam mencari informasi yang penting. Karenanya

pengambilan informasi menggunakan perbandingan

query

dengan indeks (kata

atau frame yang penting) yang muncul dalam dokumen itu sendiri.

IR

melakukan

pengindeksan

teks

pada

setiap

dokumennya.

Pengindeksan teks adalah proses untuk menentukan apa yang akan digunakan

untuk mempresentasikan dokumen tertentu. Indeks kata ini yang digunakan

untuk mengindeks dokumen. Pengindeksan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a.

Pengindeksan secara manual

Pengindeksan menentukan kata kunci yang diberikan kepada

suatu dokumen berdasarkan perbendaharaan kata yang terkontrol.

Pengindeksan secara manual menggunakan biaya yang sangat

mahal.

b.

Pengindeksan secara otomatis

(30)

Mempunyai keunggulan proses yang cepat

Dasar pengindeksan secara otomatis adalah:

a.

Parse

dan pengubahan menjadi

token.

Melihat dokumen dan mengenali strukturnya.

b. Hilangkan S

topword

Hilangkan kata umum berdasarkan daftar kata seperti misal, dan,

atau, dan lain sebagainya.

c.

Stemming

Pemotongan kata berimbuhan menjadi kata dasar.

d. Bobot kata

Pemberian bobot kata yang sering muncul.

Pribadi, Adi, W (2004:1) Hal-hal yang dilakukan oleh sistem temu

kembali informasi diantaranya adalah:

a)

Mengolah

record-record

berupa

teks

dokumen,

yaitu

mengidentifikasi sejumlah istilah yang dianggap mewakili isi

dokumen.

b)

Mengidentifikasi permintaan informasi

c)

Menentukan dan mengambil informasi atau dokumen yang

dibutuhkan sesuai permintaan.

Ada beberapa masalah yang ditemui dalam penggunaan sistem temu

kembali informasi adalah sebagai berikut:

a)

Jumlah dokumen yang terambil bisa terlalu sedikit atau terlalu

(31)

(yang sesuai dengan keinginan pemakai) dalam sebuah kumpulan

dokumen.

b)

Isi dokumen yang terambil tidak sesuai dengan keinginan pemakai

(

user

).

Permasalahan ini terjadi karena suatu dokumen yang diidentifikasi oleh

sejumlah istilah yang belum tentu sepenuhnya mewakili isi dokumen. Suatu

istilah yang dipakai bisa saja memiliki makna ganda. Hal ini menyebabkan

dokumen yang terambil bisa tidak sesuai dengan keinginan pemakai.

2.2

Algoritma Pencarian (Searching)

Proses pencarian atau disebut juga dengan

Table Look-up

atau

Storage

and Retrieval Information

adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah

informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari kembali

informasi yang diperlukan secepat mungkin. Terkadang pembacaan dilakukan

tidak pada semua data melainkan hanya pada data tertentu saja, atau pada data

dengan karakteristik tertentu (Yuswanto, 2009: 343).

Biasanya data hasil pengukuran di lapangan masih berupa data mentah

dan belum terurut. Agar pencarian terhadap data tertentu yang diperlukan

lebih mudah maka data tersebut harus diurutkan sebelum disimpan dalam

memori. Untuk data berbentuk

file

yang berada di

memori

sekunder maka

perlu pengambilan atau pembacaan ulang. Apabila data relatif sedikit

pembacaan bisa dilakukan keseluruhan artinya semua data dibaca sampai

(32)

efisien. Agar pencarian dilakukan dengan cepat maka perlu algoritma

pencarian (

searching

). (Eko Budi Raharjo, 2008:225)

Algoritma pencarian meliputi : pencarian sekuensial (

sequential search

),

pencarian biner (

binary search

), dan pencarian interpolasi (

interpolation

search

),

file

dan Hashing (Eko Budi Purwanto, 2008:225).

2.2.1

Pencarian Sekuensial (Sequential Search)

Menurut Eko Budi Purwanto (2008:225),

Sequential Search

adalah

pencarian data secara berurutan mulai dari data pertama sampai dengan data

yang dicari (data kunci) didapatkan atau sampai seluruh data sudah dicari

dan data kunci tidak ditemukan. Pencarian sekuensial dapat dilakukan

terhadap data yang belum diurutkan. Pencarian dapat dilakukan terhadap

data didalam memori yang ditampung dalam

Array

atau l

inked list

dan data

didalam memori sekunder.

Menurut Yuswanto (2009:344), metode pencarian beruntun

(

Sequential Search

) atau sering disebut dengan pencarian linier merupakan

metode pencarian data secara beruntun mulai dari data pertama sampai data

dengan kunci pencarian ditemukan atau sampai seluruh data telah dicari

meskipun data tersebut tidak ditemukan. Metode pencarian seperti ini

dilakukan pada data yang tidak diurutkan (

sort

) berdasarkan kunci tertentu

sehingga tidak diketahui posisi relatif data yang dicari. Media data pada

proses pencarian dengan metode

sequential search

dapat berada dimemori

(ditampung dalam variabel array atau

linked list

) maupun terhadap file pada

(33)

Langkah-langkah algoritma pencarian sekuensial (Eko Budi

Purwanto, 2008:227) :

1.

Deteksi n banyak

record array

x.

2.

Untuk setiap x[i], 0

i

n-1, uji apakah x[i] = kunci.

3.

Jika x[i] = kunci maka data ditemukan di indeks = i, Pencarian

selesai.

4.

Jika x[i]

≠ kunci maka lanjutkan pencarian hingga data terakhir

i = n-1.

5.

Jika i = n-1 dan x[i]

≠ kunci berarti data yang dicari tidak ada

dan set indeks = -1. Pencarian selesai.

2.2.2

Pencarian Biner (Binary Search)

Pencarian biner (

binary

search) adalah pencarian data yang dimulai

dari pertengahan kumpulan data yang telah diurutkan berdasarkan data

kunci. Data kunci adalah data yang digunakan sebagai acuan untuk

mengurutkan data-data yang ada di dalam tabel atau

database

(Eko Budi

Purwanto, 2008:228).

Langkah-langkah algoritma pencarian biner (Eko Budi Purwanto,

2008:228) :

1.

Deteksi n banyak

record array

2.

Nomor

array, low

(kiri) = 0, dan

high

(kanan) = n-1.

Low + high

3.

Hitung nilai tengah dengan

mid =

2

(34)

i)

jika data[mid] = data[kunci]

pencarian selesai data

didapatkan.

ii)

jika data[mid] < data[kunci]

low

(kiri) = mid +1.

iii)

jika data[mid] > data[kunci]

high

(kanan) =

mid –

1.

5.

Jika

low

(kiri)

high

(kanan) dan data[mid]

≠ data kunci,

ulangi langkah 3.

6.

Jika data[mid]

≠ data[kunci] maka index =

-1. Selesai.

2.2.3

Pencarian Interpolasi (Interpolation Search)

Pencarian Interpolasi merupakan metode pencarian dengan

berpedoman posisi relatif kunci data. Jika digambarkan secara umum,

seperti saat kita mencari nama pemilik telepon pada buku petunjuk telepon.

Misalnya nama pemilik telepon berawalan ”B” maka buku telepon yang kita

buka sekitar 1/3

atau 1/4 dari tebal buku. Jadi bukan mencari nama pemilik

telepon dari awal buku telepon (Yuswanto, 2009:354).

Langkah-langkah algoritma pencarian interpolation (Eko Budi

Purwanto, 2008:231) :

1.

Deteksi n banyak

record array.

2.

Nomor

array, low

(kiri) = 0, dan

high

(kanan) = n – 1.

3.

Perkirakan posisi data dengan

d

ata

[

kunci

] –

data

[

low

]

posisi =

---

* (

high – low

) +

low

data

[

high

] –

data

[

low

]

4. Lihat arr[posisi] dan cocokan dengan kunci:

(35)

ii) jika posisi arr[posisi].kunci > kunci

high

= posisi -1

iii). Jika posisi arr[posisi] kunci < kunci

low

= posisi + 1.

5. Jika data[posisi]

≠ data[kunci], ulangi langkah 3.

6. Jika kunci

≥ arr[low] kunci dan kunci ≤ arr[high]. kunci, index

= -1, pencarian selesai dan data tidak ditemukan.

2.3 Rapid Application Development (RAD)

Menurut Kendal & Kendal (2003, 237), RAD adalah suatu pendekatan

berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode

pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.

Menurut Roger, S.Pressman (2003:42), RAD adalah sebuah model proses

perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus

perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi

“kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat

dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika

kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan

menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat

pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).

Dalam penelitian ini penulis lakukan menggunakan empat tahap siklus

pengembangan model RAD (

Rapid Application Development

) yang dibuat oleh

James Martin yaitu (Kendal & Kendal, 2003:238):

a)

Fase Perencanaan Syarat-syarat

Yaitu menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi.

(36)

Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem,

perancangan basis data, dan perancangan antarmuka.

c)

Fase Konstruksi

Pada tahapan ini dilakukan tahap pengkodean terhadap

rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

d)

Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan pengenalan

terhadap sistem.

2.4

Analisis Program

Algoritma program terdiri dari dua macam, yaitu

pseudocode

dan

flow

chart

(diagram alur).

2.4.1 Pseudocode

Menurut Jogiyanto (2003:1),

Pseud

o berarti imitasi atau mirip

atau menyerupai dan

code

menunjukan kode dari program, berarti

pseudocode

adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang

sebenarnya.

Pseudocode

berbasis pada bahasa pemrograman yang

sesungguhnya seperti

COBOL, FORTRAN

, atau

PASCAL,

sehingga lebih

tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan

dikomunikasikan kepada programmer.

Pseudecode

akan memudahkan programmer untuk memahami

dan menggunakan, karena mirip dengan kode-kode program sebenarnya.

(37)

variabel, membuka dan menutup

file

, subcript atau tipe-tipe data yang

digunakan (misalnya

real, integer, boolean

).

2.4.2 Diagram Alur (Flowchart)

Menurut Pressman (2002: 535), Komputer membutuhkan hal-hal

yang terperinci, maka bahasa pemrograman bukan merupakan alat yang

boleh dikatakan baik untuk merancang sebuah algoritma awal.

Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma adalah

diagram alur. Diagram alur dapat menunjukan secara jelas arus

pengendalian algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan

kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa

simbol-simbol grafis.

Masing-masing simbol telah di tetapkan terlebih dahulu fungsi

dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukan berbagai

kegiatan operasi dan jalur pengendalian. Diantara simbol-simbol yang

akan digunakan pada tabel 2.1 sebagai berikut:

[image:37.595.142.517.582.750.2]

Tabel 2.1

Simbol-simbol Flowchart

(Jogiyanto, 2001: 798).

Gambar Simbol

Keterangan Simbol

Kegunaan

Simbol proses

Simbol yang menunjukkan

pengolahan yang dilakukan

oleh komputer

Simbol input-output

Simbol

yang

menyatakan

proses input dan output tanpa

tergantung

dengan

jenis

(38)

Simbol decision

Simbol untuk kondisi yang

akan menghasilkan beberapa

kemungkinan jawaban/aksi.

Simbol terminal

Simbol untuk permulaan atau

akhir dari suatu program.

Simbol connector

Simbol untuk keluar atau

masuk prosedur atau proses

dalam lembar yang sama.

Menunjukkan bagan instruksi

selanjutnya

Simbol document

Simbol

untuk

menyatakan

input berasal dari dokumen

dalam bentuk kertas atau

output dicetak di kertas.

Simbol

catatan/keterangan

Berisi catatan supaya mudah

dimengerti

isi/tujuan

algoritma atau uraian data

yang akan diproses.

Tanda hubung antara symbol

flowchart

yang

berbeda

halaman.

2.5

Sekilas Tentang Konkordansi Al-Qur’an

Menurut Ali Audah (2008), buku-buku acuan dan panduan kata

(konkordansi) mengenai Qur’an yang akan dapat mengantarkan kita kepada

ayat atau surah yang dicari sudah pernah ditulis orang. Sejarah penulisan buku

(39)

yang disusun oleh sarjana Jerman, Gustavus Flugel dalam tahun 1842,

Concordance Corani Arabicae,

disertai kata pengantar dalam bahasa Latin,

yang sampai sekarang masih banyak dipakai di Barat.

Makin lama makin terasa perlunya ada sebuah buku pedoman yang akan

dapat memandu kita dengan mudah dalam mencari ayat-ayat dalam Qur’an. Di

Indonesia yang sangat terkenal

Fathurrahmaan li Thaalib’l-Qur-aan

oleh

‘Ilmii Zaadeh Faidullah, terbit pertama kali hampir seabad yang lalu, yang

pada setiap kata disertai sebagian kecil ayat berikut nama surah dan nomor

ayat. Dalam waktu yang hampir bersamaan (1906) di India kemudian terbit

pula

Miftaah-ul-Qur’an

atau

Key to the Holy Qur-an

disusun oleh Ahmad

Shah dengan pengantar bahasa Inggris dilengkapi dengan glosari

Arab-Inggris.

Baik Flugel atau Ahmad Shah, keduanya hanya menyebut sepatah kata

pada tiap ayat disertai nomor surah dan nomor ayat. Baru dalam tahun 1364

H/1945 almarhum Muhammad Fu’aad ‘Abdul Baaqi menerbitkan

Al-Mu’jam’l-Mufahras li Alfaaz-l-Qur-aan

-

l-Kariim

yang lebih lengkap dengan

ayat-ayat yang sebagian besar dikutip utuh, disertai jumlah banyaknya ayat

pada setiap kata, nama dan nomor surah serta nomor ayat dengan keterangan

Surat Mekah dan Madinah.

Tetapi semua buku konkordansi itu kecuali buku Ahmad Shah, disusun

berdasarkan kaidah ilmu saraf bahasa Arab, sehingga mereka yang kurang

akrab dengan morfologi dan ilmu nahu atau gramatika meskipun dapat

(40)

kata dasar ke kata jadian, atau dari

masdar

ke

isytiqaq

sampai kepada kata

kerja, kata sifat dan seterusnya, besar sekali akibatnya. Belum lagi jika harus

berhubungan dengan huruf-huruf

‘illat

seperti

alif, waw

dan

yaa,

disamping

syarat-syarat lain yang harus ditaati dalam penyusunan abjad. Bahkan Flugel,

lepas dari jasanya yang besar menyusun konkordansi pada waktu itu, banyak

mendapat kritik justru karena kesalahan-kesalahan menyusun akar kata

mufradaat

, terutama berhubungan dengan huruf-huruf ‘illat tersebut;

disamping penomoran ayat-ayat yang berbeda dengan yang umum berlaku.

Sesungguhnya begitu, semua buku acuan itu sangat membantu dalam

saya menyusun

Konkordansi

ini. Kedua karya tulis Flugel dan Ahmad Shah

saya pergunakan juga dalam menambah beberapa lema yang tak terdapat

dalam buku-buku acuan yang lain.

Maka dari itu, kenyataan menunjukkan pula bahwa banyak orang yang

sudah akrab dengan Qur’an dengan penalaran dan pemahaman isi ayat yang

begitu baik, tetapi tidak sepenuhnya menguasai bahasa Arab, sering menemui

kesulitan, sementara buku-buku konkordansi yang ada umumnya dalam

bahasa Arab atau bahasa asing lainnya yang masih terikat pada kaidah bahasa

Arab yang dalam penggunaannya ternyata tidak begitu mudah.

2.6 Pembahasan Umum JAVA

JAVA menurut definisi dari SUN adalah nama untuk sekumpulan

teknologi yang digunakan untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak

(41)

JAVA2 adalah generasi kedua dari JAVA

platform

(generasi awalnya adalah

Java Development Kit

). Java berdiri diatas sebuah mesin

interpreter

yang

diberi nama

Java Virtual Machine

(JVM). JVM ini yang akan membaca

byte

code

dalam file .

class

dari suatu program sebagai representasi langsung

program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu bahasa JAVA disebut

sebagai bahasa pemprograman yang

portable

karena dapat dijalankan pada

berbagai sistem operasi, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM

(M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:1).

Platform

JAVA memilik tiga buah edisi yang berbeda yaitu J2EE

(Java2

Enterprise Edition

), J2SE (Java2

Second Edition

) dan J2ME (Java2

[image:41.595.158.481.444.683.2]

Micro Edition

). Hubungan antara J2EE, J2SE dan J2ME dapat dilihat pada

gambar 2.1 di bawah ini.

(42)

2.7 JAVA 2 Platform Micro Edition (J2ME)

2.7.1 Sekilas tentang J2ME

Java 2 Micro Edition

atau yang biasa disebut J2ME adalah

lingkungan pengembangan yang didesain untuk meletakkan perangkat

lunak JAVA pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya.

Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi baik pada sebuah perangkat

maka belum tentu juga berfungsi pada perangkat yang lainnya. J2ME

biasa digunakan pada telepon seluler,

pager

,

Personal Digital Assistance

(

PDA’s

) dan sejenisnya (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:5).

[image:42.595.286.433.415.557.2]

Arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2

Arsitektur

High Level View

J2ME (A.N

Klingsheim, 2004:21)

Tetapi selain memiliki beberapa keunggulan, teknologi J2ME

juga memiliki beberapa keterbatasan, terutama jika diaplikasikan pada

ponsel. J2ME sangat tergantung pada perangkat (

device

) yang

digunakan, bisa dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan

(43)

tidak memiliki kamera maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak dapat

mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi,

karena memori pada ponsel sangat terbatas. (M.Shalahuddin, Rosa A.S,

2006:6)

2.7.2 J2ME Configuration

Configuration

adalah suatu spesifikasi yang menggambarkan

lingkungan perangkat lunak untuk suatu

device

yang digambarkan oleh

suatu kumpulan karakteristik yang bersandar pada suatu spesifikasi

contohnya antara lain:

1.

Jenis dan jumlah ketersediaan memori

2.

Jenis prosesor dan kecepatannya

3.

Jenis koneksi jaringan yang tersedia pada suatu

device

Dalam J2ME telah didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu

CLDC (

Connected Limited Device Configuration

) untuk perangkat kecil

dan CDC (

Connected Device Configuration

) untuk perangkat yang lebih

besar (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:6).

1.

Connected

Limited Device Configuration

(CLDC)

Connected Limited Device Configuration

(CLDC)

adalah perangkat dasar dari J2ME

profiles

untuk perangkat

kecil, seperti telepon seluler,

pager

, dan

low-end PDAs

.

Gambar 2.3 di bawah ini menjelaskan tentang posisi

(44)
[image:44.595.292.430.112.236.2]

Gambar 2.3

Posisi CLDC dalam Arsitektur J2ME

(M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:7)

2.

Connected Device Configuration

(CDC)

CDC ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari

devices

yang terletak di antara

device

yang ditujukan untuk

CLDC dan sistem

desktop

yang berjalan penuh menggunakan

J2SE. CDC dapat ditemukan pada

device

seperti PDA yang

lebih canggih, pada

smart phones

,

web telephones

,

residential gateway

, dan

set-top boxes

.

Berikut adalah perbandingan CLDC dan CDC

(M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:8):

Tabel 2.2

Tabel Perbandingan antara CLDC dan CDC (M.Shalahuddin, Rosa A.S,

2006:8)

CLDC

CDC

Mengimplementasikan sebagian dari

J2SE.

Mengimplementasikan seluruh fitur

J2SE.

JVM yang digunakan adalah KVM

(

Kilo Virtual Machine

).

JVM yang digunakan adalah CVM (

C-

Virtual Machine

).

Digunakan pada perangkat genggam Digunakan pada perangkat genggam

MIDP

CLDC

Kumpulan

Library

KVM

(45)

(

handphone

, PDA,

twoway pager

)

dengan memori terbatas (160-512

KB).

(

internet

TV

,

Nokia

Communicator

,

car TV

) dengan memori minimal 2

MB.

Prosessor : 16/32 bit.

Prosessor : 32 bit.

2.7.3 J2ME Profile

Profile

melengkapi

Configuration

dengan menambahkan

kelas-kelas tambahan yang menyediakan fitur-fitur yang lebih spesifik yang

sesuai bagi jenis-jenis

device

tertentu (Kim Topley, 2002:12).

Salah satu

profile

yang terdapat dalam arsitektur J2ME adalah

MIDP atau

Mobile Information Device Profile

.

Mobile Information Device Profile (MIDP)

MIDP atau

Mobile Information Device Profile

adalah

spesifikasi

untuk

sebuah

profile

J2ME

(M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:9).

Profile

ini menambahkan

networking, user interface

components,

dan

local storage

pada CLDC.

Profile

ini

ditujukan khususnya kepada ponsel

yang memiliki

keterbatasan pada

display

dan fasilitas penyimpanan, dan

oleh karena itu MIDP menyediakan

user interface

yang

relatif sederhana dan

networking

dasar yang berbasis

(46)

Posisi MIDP pada arsitektur J2ME dapat dilihat

[image:46.595.305.438.170.296.2]

pada gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.4

Posisi MIDP dalam Arsitektur J2ME(A.N

Klingsheim, 2004:25)

2.7.4 Kilo Virtual Machine (KVM)

KVM atau

Kilo Virtual Machine

adalah paket JVM yang di

desain untuk perangkat yang kecil. Posisi KVM pada arsitektur J2ME

dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini (M.Shalahuddin, Rosa A.S,

2006:11).

Gambar 2.5

Posisi KVM pada Arsitektur J2ME (M.Shalahuddin, Rosa

A.S, 2006:11)

2.7.5

MIDlet

Sebuah

MIDlet

adalah aplikasi JAVA yang didesain untuk dapat

berjalan pada

mobile device

. Sebuah

MIDlet

terdiri dari satu atau lebih

MIDP

CLDC

Kumpulan

Library

KVM

[image:46.595.278.403.487.589.2]
(47)

paket-paket

MIDlet

dan bersama-sama menggunakan suatu

file

JAVA

Archive

(JAR) (John W.Muchow, 2001:20).

MIDlet adalah sebutan untuk aplikasi-aplikasi yang dibuat di

dalam handphone dengan menggunakan profil MIDP (

Mobile

Information Device Profile

). Penyebutan dari istilah “MIDlet”,

“Program”, dan “aplikasi” akan digunakan secara bergantian di dalam

penulisan ini.

2.7.5.1 Daur Hidup MIDlet

AMS (

Application Management Software

) merupakan

lingkungan tempat sebuah MIDlet dapat di-

install,

dijalankan,

dihentikan maupun di-

uninstall.

AMS juga kadang disebut

dengan nama JAM (

Java Application Manager

). AMS akan

membuat setiap instance baru dari MIDlet dapat mengontrol

keadaannya,

yaitu

dengan

cara

menjalankan

(

start

),

mengistirahatkan (

pause

) maupun menghentikannya (

destroy

)

secara langsung oleh dirinya sendiri.

Terdapat

tiga

buah

method

yang

harus

diimplementasikan oleh setiap MIDlet, dengan kata lain, setiap

MIDlet yang kita buat harus memiliki ketiga buah

methode

tersebut. Adapun

method-method

tersebut adalah sebagai berikut

(Raharjo, 2007:23):

(48)

AMS akan memanggil method

startApp ()

untuk

memerintahkan MIDlet agar memperoleh fokus dan

menjadikan MIDlet berada dalam keadaan

Active.

Method

startApp()

itu digunakan untuk mengaktifkan MIDlet. Hal ini

dapat terjadi ketika MIDlet baru saja dibuat atau MIDlet yang

akan kembali diaktifkan dari keadaan

Paused

(Raharjo,

2007:24)

.

Bentuk umum deklarasi method

startApp()

adalah

public static void startApp()

(Raharjo, 2007:24)

.

2)

Method

pauseApp ()

AMS

memanggil

method

pauseApp()

untuk

memerintahkan MIDlet agar tidak memiliki fokus dan akan

menjadikan MIDlet berada dalam keadaan

Paused.

Dalam

keadaan ini, aplikasi tidak dapat memiliki satu pun tampilan

UI (User Interface). Apabila aplikasi dibuat mengandung

thread

maupun

Timer,

maka objek-objek tersebut tidak akan

dihentikan secara otomatis. Artinya, harus ada pemberhentian

secara manual melalui penulisan kode. Aplikasi akan kembali

berada dalam keadaan

Active

bila diaktivasi ulang

(Raharjo,

2007:25).

Bentuk umum deklarasi method

pauseApp()

adalah

public static void pauseApp()

(Raharjo,.2007:24)

.

(49)

AMS

memanggil

method

destroyApp()

untuk

memerintahkan MIDlet agar membuang atau membebaskan

semua

resource

(biasanya berupa file) yang digunakan

sekaligus menutup atau menghentikan aplikasi sesegera

mungkin. Ini berarti bahwa kita harus menutup semua

stream

yang masih terbuka serta menghentikan semua

thread

dan

timer

yang digunakan. Pemanggilan method

destroyApp()

akan mengakibatkan MIDlet berada dalam keadaan

Destroyed

sehingga pada saat tersebut MIDlet sudah tidak

dapat lagi melakukan pengaksesan terhadap objek

Display

(Raharjo, 2007:26)

.

Bentuk umum deklarasi method

destroyApp()

adalah

public static void destroyApp()

(Raharjo,.2007:26)

.

Gambaran dari ketiga method tersebut dapat dilihat

(50)

pembuatan MIDlet baru Apabila proses pembuatan MIDlet gagal

startApp ()

pauseApp ()

destroyApp ()

Gambar 2.6

Siklus daur hidup sebuah

MIDlet

(Raharjo, ,

2007:23)

2.7.5.2 Emulator perangkat MIDlet

SUN Microsystem

telah menyediakan J2ME

Wireless

Toolkit

(sering disingkat dengan J2ME

WTK) untuk

mengembangkan aplikasi dalam

handphone

(Budi Raharjo,

Imam Heryanto, Arif Haryono, 2007:8)

J2ME

Wireless

Toolkit

dapat

di

download

di

http://java.sun.com/j2me

secara gratis. J2ME

Wireless Toolkit

adalah

kakas

yang

menyediakan

lingkungan

emulator

,

dokumentasi beserta contoh-contoh aplikasi JAVA untuk

perangkat kecil (

small device

) (M.Shalahuddin, Rosa A.S,

2006:15).

Paused

Active

(51)

Gambar 2.7 berikut ini adalah contoh J2ME

Wireless

[image:51.595.317.409.162.358.2]

Toolkit

versi 2.5.

Gambar 2.7

Contoh

emulator

J2ME

Wireless Toolkit

2.5

2.7.5.3

Java Application Descriptor (JAD)

Digunakan untuk mendeskripsikan isi aplikasi untuk

keperluan pemetaan. File JAD berisi deskripsi file JAR (

Java

Archive

) dan pemetaan atribut

MIDlet

, sedangkan file JAR berisi

kumpulan kelas dan

resource

(M.Shalahuddin, Rosa A.S,

2006:14).

2.8. Teknik Pengujian Aplikasi

2.8.1 Sekilas tentang Pengujian Black-Box

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional

pernagkat

lunak.

Dengan

demikian,

pengujian

black-box

memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian

kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan

fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan

(52)

pendekatan komplementer

yang kemungkinan besar

mampu

mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box (Roger S.

Pressman, 2002:551).

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam

kategori sebagai berikut (Roger S. Pressman, 2002:551) :

1)

Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2)

Kesalahan interface

3)

Kesalahan dalam struktur data atau akses database

eksternal

4)

Kesalahan kinerja

5)

Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

2.8.2 Sekilas tentang Pengujian White-Box

Pengujian white-box, yang kadang-kadang disebut

pengujian

glass-box,

adalah metode desain test case yang menggunakan struktur

kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Dengan

menggunakan metode pengujian white-box, perekayasa sistem dapat

melakukan test case yang (Roger S. Pressman, 2002:533):

1) memberikan jaminan bahwa semua

jalur independen

pada suatu

modul telah digunakan paling tidak satu kali;

2) menggunakan semua keputusan logis pada sisi

true

dan

false;

3) mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas

operasional mereka;

(53)

Pengujian white-box perangkat lunak didasarkan pada

pengamatan yang teliti terhadap detail prosedural. Jalur-jalur logika

yang melewati perangkat lunak diuji dengan memberikan test case

yang menguji serangkaian kondisi dan atau loop tertentu. “status

program tersebut” dapat diuji pada berbagai titik untuk menentukan

apakah status yang diharapkan atau dituntut sesuai dengan status

aktual.

2.9. Unified Modelling Language (UML)

2.9.1

Sekilas tentang UML

Menurut Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson

(1998) UML (

Unified Modeling Language

) adalah sebuah bahasa yang

berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan,

membangun, dan pendokumentasian benda-benda dari sebuah sistem

pengembangan perangkat lunak.

UML sendiri diangkat dari metode

object-oriented analysis

and design

(OOA&D) yang muncul pada akhir tahun 1980 dan awal

tahun 1990. UML menyatukan secara langsung metode-metode dari

Booch, Rumbaugh (OMT), dan Jacobson, tetapi jangkauannya lebih

luas. UML melewati proses standarisasi dengan OMG (

Object

Management Group

) dan sekarang menjadi standar dari OMG (Martin

(54)

2.9.2 Diagram-diagram dalam UML

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang

dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan

pemahaman yang menyeluruh. Untuk upaya tersebut UML

menyediakan beberapa jenis diagram, di antaranya yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

Use Case Diagram, Sequence Diagram

,

Class Diagram

, dan

Activity Diagram

yang akan dijelaskan sebagai

berikut.

2.9.2.1

Use Case Diagram

Use Case

adalah teknik untuk merekam persyaratan

fungsional sebuah sistem.

Use Case

mendeskripsikan

interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem

itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana

sistem tersebut digunakan (Martin Fowler, 2005:141).

Use

Case

Diagram

menggambarkan

suatu

kumpulan dari beberapa

use case

dan

actors

dan hubungan

antara keduanya. Diagram ini sangat penting dalam mengatur

dan mencontohkan perilaku dari sebuah sistem (Grady

Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson, 1998).

Gambar 2.8 di bawah ini adalah notasi

use case

dan

(55)

Gambar 2.8

Notasi

Use Case

dan

Actor

Contoh

Use Case Diagram

dapat dilihat pada

gambar 2.9 di bawah ini.

Gambar 2.9

Contoh

Use Case Diagram

(Grady Booch,

James Rumbaugh, Ivar Jacobson, 1998)

Di dalam

use case

terdapat teks untuk menjelaskan

urutan kegiatan yang di sebut

use case specification

.

Use

case specification

terdiri dari (Julius Hermawan, 2004:16):

1.

Nama use case

Mencantumkan nama dari

use case

yang

bersangkutan. Sebaiknya diawali dengan kata kerja untuk

menunjukan suatu aktivitas.

(56)

Menjelaskan secara singkat dalam satu atau dua

kalimat tentang tujuan dari

use case

ini.

3.

Aliran normal (basic flow)

Ini adalah jantung dari

use case

. Menjelaskan

interaksi antara

actor

dan sistem dalam kondisi normal,

yaitu segala sesuatu berjalan dengan baik, tiada halangan

atau hambatan dalam mencapai tujuan dari

use case

.

4.

Aliran alternatif (alternate flow)

Merupakan perlengkapan dari

basic flow

karena

tidak ada yang sempurna dalam setiap kali

use case

berlangsung. Di dalam

alternate flow

ini dijelaskan apa

yang akan terjadi bila suatu halangan terjadi sewaktu

use

case

berlangsung.

5.

Pre-condition

Menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi

sebelum

use case

bisa dimulai.

6.

Post-condition

Menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi

saat

use case

selesai di eksekusi.

2.9.2.2

Sequence Diagram

Sebuah

sequence

diagram

,

secara

khusus,

menjabarkan

behaviour

sebuah skenario tunggal. Diagram

(57)

pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam

use case

(Martin Fowler, 2005:81).

Kita dapat membaca diagram ini dengan melihat

pada objek-objek dan pesan-pesan (

message

). Objek-objek

yang berperan dalam aliran diperlihatkan pada kotak bersegi

empat panjang yang melintas pada bagian atas diagram.

Setiap objek memiliki garis hidup (

lifeline

), yang

digambarkan sebagai garis vertikal di bawah

Gambar

Gambar Simbol
gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.2 Arsitektur High Level View J2ME (A.N Klingsheim, 2004:21)
Gambar 2.3 Posisi CLDC dalam Arsitektur J2ME
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk peserta Seleksi Tertulis dan Keterampilan Komputer harap mengambil undangan di kantor KPU Kota Jakarta Pusat pada Hari Sabtu tanggal 2 Juli 2016 pukul 01.00 WIB

Kurva suhu optimum enzim papain dari getah pepaya jenis daun kipas Pada Gambar 3, terlihat bahwa aktivitas papain mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan suhu dari

Balas 30. cahyo agomo ‐ November 11, 2009 ora bakal rugi lo mas, shodaqoh ilmu………… &gt;&gt; Trims Balas

Pengelolaan kebudayaan dan kepariwisataan pada satu kawasan merupakan upaya dalam mensinergiskan berbagai kepentingan sebagaimana makna dari suatu kawasan merupakan

75 Aset biolojik pada perkebunan kelapa sawit merupakan aset biolojik pengusung (bearer biological asset). Aset biolojik terdiri dari tanaman sudah dewasa/tanaman

Allhamdulillahirabbil‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahamat, taufik, dan hidayah-NYA sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis hasil dari

KOMUNIKASI ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT BERBEDA AGAMA DALAM MENGEMBANGKAN RELASI DAN TOLERANSI SOSIAL (Studi kasus pada masyarakat desa Ngadas suku tengger kecamatan

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti akan mengadakan peneltian dengan judul pengaruh media audio visual terhadap penguasaan teknik smash