• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEKANISME KOPING (COPING MECHANISMS) TERHADAP POST POWER SYNDROME (PPS) PADA LANSIA DI BTPN KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEKANISME KOPING (COPING MECHANISMS) TERHADAP POST POWER SYNDROME (PPS) PADA LANSIA DI BTPN KOTA MALANG"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MEKANISME KOPING

(COPING MECHANISMS) TERHADAP POST POWER

SYNDROME (PPS) PADA LANSIA DI BTPN KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

AFNI KURNIA SARI

NIM. 07060044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH MEKANISME KOPING (COPING MECHANISMS) TERHADAP POST POWER SYNDROME (PPS) PADA LANSIA DI BTPN

KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh: AFNI KURNIA SARI

NIM. 07060044

Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 18 November 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Agus Krisno Budiyanto.,M.Kes Rohmah Susanto, S.Kep., Ns NIP. UMM. 104.8909.0118 NIP. UMM 112.0309.0392

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MEKANISME KOPING (COPING MECHANISMS) TERHADAP POST POWER SYNDROME (PPS) PADA LANSIA DI BTPN

KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh : Afni Kurnia Sari

NIM. 07060044

Di Ujikan

Pada Tanggal 18 November 2011

Penguji I, Penguji II,

Drs. H. M. Agus Krisno Budianto, M.Kes Rohmah Susanto S.Kp.

NIP. 10489090118 NIP.UMM 112.0501.0421

Penguji III, Penguji IV,

Aini Alifatin M.Kep Solichati, S.Kep., Ns. NIP.UMM. 112.9311.0305

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Afni Kurnia Sari

Nim : 07060044

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : “Pengaruh Meknisme Koping (Coping Mechanisms) Terhadap Post Power Syndrome (PPS) Pada Lansia di BTPN Kota Malang”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 18 Nopember 2011 Yang Membuat Pernyataan,

(5)

v

MoTTo

Buatlah Hidup-Mu lebih Hidup

Hiasilah hidup-Mu dengan berusaha, belajar,

serta berdo’a untuk menggapai harapan, dan cita

-cita dalam perjalanan hidup-Mu

PERSEMBAHAN- Ku

(6)

vi Assalamualaikum.Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat Rahmat dan HidayahNya dapat

terwujud sebuah karya yang sangat berharga dalam kehidupan-Ku, Serta bisa

mengantarkan-Ku mendapatkan gelar Sarjana.

Dari hati yang terdalam Ku-persembahkan karya ini untuk kedua orang

tuaku tercinta yang selalu memberi-Ku dukungan moral dan materiil, serta do'a

yang tidak ada putusnya selama Afni menuntut ilmu.

Orang-orang yang paling berharga dalam hidup-Ku, para

pembimbingan-Ku dan dosen-pembimbingan-Ku tercinta, aku bangga mengenal-Mu dan aku terucap syukur

diberi kesempatan belajar banyak dengan-Mu serta berharap terus dalam benak

hati-Ku, terima kasih-Ku ucapkan sebanya-banyak-Nya kepada bapak/ibu dosen

dan pembimbing-Ku.

Sahabat-sahabat tercinta-Ku Sherly, Kharisma, Eny, yang selalu setia

menemani dan membantu-Ku dalam memberikan semangat serta do'a-Nya.

Teman-teman PSIK 2007, Terima kasih atas kenangan-Nya bersama

kalian selama kita kuliah.

Sahabat-sahabat seperjuangan-Ku (Vero, Dewi , Marlia) yang selalu

bersama melakukan proses demi proses dalam skripsi ini. Bimbingan bersama,

mondar-mandir bersama, revisi bersama, dimarahi bersama dan terakhir kita bisa

tersenyum bersama. Jika kita bersatu kita pasti bisa...!

Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi-Ku ini yang tidak

bisa Ku-sebutkan satu persatu...

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Meknisme Koping (Coping

Mechanisms) Terhadap Post Power Syndrome(PPS) Pada Lansia di BTPN Kota Malang ”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan

(S.Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan tulus kepada :

1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ririn Harini, S.Kep, Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan

dan semua ilmu yang telah diberikan serta dedikasinya terhadap ilmu

keperawatan.

3. Dr. H. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes selaku pembimbing I sekaligus penguji I yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan penelitian ini. 4. Rohmah Susanto, S.Kep., Ns selaku pembimbing II sekaligus penguji II yang

telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penelitian ini.

5. Kepala Pimpinan BTPN Kota Malang, yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

6. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan semangat dan nasehatnya selama

menempuh pendidikan ini.

7. Adik-Ku Fakhrur yang telah memberi-Ku semangat dan mau meluangkan waktu-Nya untuk mengatarkan bimbingan.

8. Semua keluargaku yang telah memberikan bantuan baik materiil maupun spiritual.

9. Responden, yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.

(8)

viii

11. Sahabat-sahabat tercintaku Kharisma, Sherly, Eny yang selalu membantu ku dalam memberikan semangat serta do'anya.

12. Semua dosen PSIK UMM yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta

bimbingan kepada saya selama menjadi mahasiswa di PSIK UMM.

13. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2007.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah

saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah

kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita

semua. Amin.

(9)

ix INTISARI

PENGARUH MEKANISME KOPING (COPING MECHANISMS) TERHADAP POST POWER SYNDROME (PPS) PADA LANSIA DI

BTPN KOTA MALANG

Afni Kurnia Sari1, Agus Krisno Budiyanto2, Rohmah Susanto3

Latar belakang : Mekanisme koping merupakan upaya perilaku dan kognitif seseorang dalam menghadapi ancaman fisik dan psikologi . Koping adalah proses atau cara untuk berespon terhadap tingkah lingkungan (stimulus) untuk mencapai kondisi adaptasi. Selain itu, saat ini jumlah lansia yang menjadi nasabah di BTPN Malang juga semakin banyak, keluarga tidak ragu lagi bahwa lansia menabungkan sebagaian uangnya di BTPN karena BTPN Malang yang menawarkan pelayanan kesehatan serta lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan lansia. Sedangkan, depresi merupakan salah satu masalah psikologis yang paling banyak ditemui pada lansia..

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh mekanisme koping terhadap Post Power Syndrome Lansia.

Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 lansia tinggal di BTPN Malang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat mekanisme koping adalah skala koping. Analisa data yang digunakan adalah uji Chie Square dengan taraf signifikasi 0,05.

Hasil : Dari uji Chie Square didapatkan hasil X2 hitung (31,98) > X2 tabel (5,591), maka H1 diterima, artinya Ada pengaruh mekanisme koping terhadap Post Power

Syndrome pada lansia di BTPN Malang.

Kesimpulan : Ada pengaruh mekanisme koping terhadap Post Power Syndrome pada lansia di BTPN Malang.

Kata Kunci : Mekanisme Koping, Post Power Syndrome, Lansia

1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

x ABSTRACT

EFFECT COPING MECHANISMS TO POST POWER SYNDROME ON ELDERLY BTPN IN MALANG

Afni Kurnia Sari1, Agus Krisno Budiyanto2, Rohmah Susanto3

Background of the Study: The mechanisms coping are behavioral and cognitive effort in the face of a person's physical and psychological threats. Coping is the process or how to respond to environmental behavior (stimulus) to achieve adaptation. In addition, the current number of elderly who become customers in BTPN Malang is also more and more, families have no doubt that the elderly to save money on part in BTPN because BTPN in Malang who offer health services and complete with the necessary facilities elderly. Meanwhile, depression is one of the most psychological problems encountered in the elderly .

Study Objectives: This study aims to determine the influence of coping mechanisms to Post Power Syndrome Elderly.

Methods of the study: The study design used in this study was observational analytic study design with cross-sectional approach. The sample in this study are 40 seniors living BTPN in Malang. Sampling technique in this study using simple random sampling. The instrument used to measure the level of coping mechanisms are coping scale. Analysis of the data used is Chie Square correlation test with significance level 0.05.

Results of the study: From the test results obtained Chie Square X2 count (31,98) > X2 table (5,591), then H1 accepted, meaning There is the effect of coping mechanisms to Post Power Syndrome in the elderly BTPN in Malang.

Conclusion of the study: There is the effect of coping mechanisms to Post Power Syndrome in the elderly in BTPN Malang.

Keywords: Coping Mechanisms, Post Power Syndrome, Elderly

1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ... iv

Motto ... v

1.4.1 Manfaat bagi Ilmu Keperawatan ... 6

1.4.2 Manfaat bagi Institusi ... 6

1.4.3 Manfaat bagi komunitas Lanjut usia... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

1.6 Penjelasan Istilah ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Lansia ... 9

2.1.1 Definisi Lansia ... 9

2.1.2 Batasan-batasan Lansia ... 9

2.1.3 Karakteristik Lansia ... 10

2.2 Proses Menua ... 12

(12)

xii

2.4 Perubahan Akibat Proses Menua ... 15

2.5 Mekanisme Koping ... 20

2.5.1 Pengertian Koping ... 20

2.5.2 Sumber Koping ... 20

2.5.3 Penggolongan Mekanisme Koping ... 23

2.5.4 Faktor yang Mempengaruhi Strategi Koping ... 24

2.6 Post Power Syndrome ... 25

2.6.1 Pengertian Post Power syndrome ... 25

2.6.2 Faktor-Faktor Penyebab Post Power Syndrome ... 26

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 34 3.1 Kerangka Konsep ... 34

4.10 Pengolahan Data dan Analisa Data ... 45

4.11 Etika Penelitian ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 48

5.1 Hasil Penelitian ... 48

5.2 Data Khusus Lansia ... 51

5.3 Identifikasi Skor Mekanisme Koping ... 52

5.4 Identifikasi Skor Post Power Syndrome ... 53

5.5 Pengaruh antara Mekanisme Koping terhadap PPS ... 54

(13)

xiii

BAB VI PEMBAHASAN ... 57

6.1 Intepretasi dan Diskusi Hasil ... 57

6.1.1 Karakteristik Responden ... 57

6.1.2 Identifikasi Skor Mekanisme Koping ... 58

6.1.3 Identifikasi Skor Post Power Syndrome ... 59

6.1.4 Pengaruh antara Mekanisme Koping terhadap PPS ... 62

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 65

6.3 Implikasi Keperwatan ... 65

BAB VI I KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

7.1 Kesimpulan ... 67

7.2 Saran ... 67

Daftar Pustaka ... 69

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 39

Tabel 4.8.1 Hasil Uji Validitas untuk Mekanisme Koping ... 42

Tabel 4.8.2 Hasil Uji Validitas untuk Post Power Syndrome ... 42

Tabel 4.8.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 43

Tabel 5.1.1 Distribusi Sampel menurut Jenis Kelamin ... 48

Tabel 5.1.2 Distribusi Sampel menurut Usia ... 49

Tabel 5.3 Distribusi Sampel menurut Skor Mekanisme Koping ... 52

Tabel 5.4 Distribusi Sampel menurut Skor PPS ... 53

Tabel 5.5 Tabulasi Silang antara Mekanisme Koping dengan PPS ... 54

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian ... 71

Lampiran 2 Surat Selesai Penelitian ... 72

Lampiran 3 Surat Tugas ... 73

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Responden ... 74

Lampiran 5 Kuesioner Data Demografi ... 75

Lampiran 6 Kuesioner Post Power Syndrome ... 77

Lampiran 7 Kuesioner Mekanisme Koping ... 78

Lampiran 8 Rubrik Post Power Syndrome ... 79

Lampiran 9 Rubrik Mekanisme Koping ... 80

Lampiran 10 Uji Validitas dan Reliabiltas ... 81

Lampiran 11 Hasil Hitung Korelasi Chi Square ... 88

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan penduduk lansia pada dasarnya merupakan dampak positif dari

pembangunan. Pembangunan meningkatkan taraf hidup masyarakat, menurunkan angka

kematian dan meningkatkan usia harapan hidup. Disisi lain pembangunan secara tidak

langsung juga berdampak negatif melalui perubahan nilai-nilai dalam keluarga yang

berpengaruh kurang baik terhadap kesejahteraan lansia. Lansia sering kehilangan

pertalian keluarga yang selama ini diharapkan. Perubahan yang terjadi juga menyebabkan

berkurangnya peran dan status lansia dalam keluarga. Selain itu juga mulai terlihat

hilangnya bentuk-bentuk dukungan keluarga terhadap lansia (Junaidi, 2007).

Penduduk lansia di Indonesia tahun 2006 sebesar 19 juta jiwa, dengan usia

harapan hidup 66,2 tahun, tahun 2010 diperkirakan jimlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa

dengan usia harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020 jumlah lansia

diperkirakan sebesar 28,8 juta jiwa dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Peningkatan

jumlah penduduk lansia disebabkan oleh tingkat sosial ekonomi masyarakat yang

meningkat, kemajuan dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pengetahuan masyarakat

yang meningkat (MENKOKESRA, 2007).

Melihat kondisi yang demikian sudah seharusnya bukan hanya tenaga kesehatan

saja yang menjadi penanggung jawab kesehatan, tetapi kesehatan merupakan tanggung

jawab semua masyarakat. Siapapun masyarakat tersebut secara individu atau

berkelompok mempunyai tanggung jawab yang sama besarnya dengan tenaga kesehatan

(17)

terhadap upaya menciptakan terwujudnya kesehatan masyarakat itu sendiri. Upaya

kesehatan tersebut diselenggarakan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (curatif) dan pemulihan

(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

Asuhan keperawatan lanjut usia di tatanan komunitas, dukungan dan peran serta

masyarakat secara aktif dengan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan, tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif. Intervensi

ditujukan pada individu lansia, keluarga/pemberi asuhan/ karyawan panti, kelompok,

dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk

meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri selama

mungkin dalam upaya kesehatannya. Adapun tujuan asuhan keperawatan nya adalah

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam upaya mengatasi masalah kesehatannya

secara mandiri dan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Nugroho,

2008).

Lansia umumnya timbul kondisi fisik penurunan sel-sel otak disertai penurunan

fungsi indera pendengaran, penglihatan, pembauan yang sering menimbulkan

keterasingan bagi lansia. Kulit juga mengalami perubahan karena penurunan lemak

dibawah kulit yang menyebabkan hilangnya elastisitas kulit, sehingga kulit menjadi

keriput. Perubahan psikologis lansia yaitu kesepian, kehilangan pekerjaan, dan

kehilangan pasangan hidup. Sedangkan perubahan sosial berkaitan dengan kehilangan

pekerjaan akibat masa pensiun, merasa kehilangan kekuasaan, merasa tidak berguna dan

diasingkan. Jika keterasingan terjadi maka lansia akan menolak untuk bersosialisasi

(18)

Dalam pergaulan sehari-hari nampaknya tidak terdapat kesepakatan mengenai

batasan umur untuk lansia. Ada orang berpendapat lansia identik dengan orang pikun,

orang tua yang telah memerlukan serba bantuan untuk melaksanakan kehidupan

sehari-hari, seperti berjalan, mandi, makan, dsb. Ada orang menganggap lansia adalah orang

yang purna tugas atau pension. Sementara itu bila dilihat dari umur seseorang

nampaknya: ada orang berumur 65 tahun sudah tidak kuat berjalan tegak, perlu banyak

bantuan, orang lain lagi 75 tahun masih ingin saja naik sepeda.

Fenomena pertama tersebut diatas pasti tidak melekat serta merta pada gelar

lansia. Disposisi lansia keseluruhannya akan menentukan apakah dan sejauh mana

fenomena itu akan dialami oleh lansia yang bersangkutan. Tidak tentu seorang jendral

akan mengalami post power syndrome lebih parah daripada seorang kapten. Disposisi dibangun oleh : posisi yang ditinggalkan menurut kesadaran yang bersangkutan,

pembawaan, (ekstrovert atau introvert) dan watak yang telah dilatihkan, pendidikan, dan

atau ketrampilan yang dimiliki, tantangan nyata yang dihadapi setelah perubahan posisi

(kondidi ekonomi, kondisi keluarga).

Fenomena kedua dan ketiga memang sangat erat hubungannya. Disposisi

seseorang terbangun oleh: Situasi pada umumnya yang sulit saat ini, membuat seseorang

cenderung melihat masa lalu lebih baik. Padahal mungkin seseorang itu dahulu belum

harus bertanggung jawab seperti sekarang. Situasi masa muda yang masih mudah karena

tertopang oleh orang tua. Masa sekolah yang bahagia dan seterusnya, pembawaan,

(ekstrovert atau introvert) dan watak yang telah dilatihkan, pendidikan, dan atau

ketrampilan yang dimiliki, perubahan atau perkembangan persepsi akan nilai-nilai,

(19)

Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan

masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang

mengancam (Keliat, 1999). Sedangkan menurut Lazarus (1985), koping adalah

perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntutan

internal dan atau eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber individu.

Berdasarkan kedua definisi maka yang dimaksud mekanisme koping adalah cara yang

digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan

situasi yang mengancam baik secara kognitif maupun perilaku.

Mekanisme koping menunjuk pada baik mental maupun perilaku, untuk

menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau kejadian

yang penuh tekanan. Mekanisme koping merupakan suatu proses di mana individu

berusaha untuk menanggani dan menguasai situasi stres yang menekan akibat dari

masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun

perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.

Post power syndrome adalah gejala yang terjadi dimana ‘penderita’ hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya (entah jabatannya atau karirnya, kecerdasannya,

kepemimpinannya atau hal yang lain), dan seakan-akan tidak bisa memandang realita

yang ada saat ini. Pensiun dini dan PHK adalah salah satu faktor tersebut. Bila orang

yang mendapatkan pensiun dini tidak bisa menerima keadaan bahwa tenaganya sudah

tidak dipakai lagi, walaupun menurutnya dirinya masih bisa memberi kontribusi yang

(20)

melamar ke perusahaan lain, post power syndrome yang menyerangnya akan semakin parah. Kejadian traumatik juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya post power syndrome.

Masalah inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penilitian

pengaruh mekanisme koping lansia terhadap kejadian Post Power Syndrome (PPS) yang melibatkan komunitas lansia di BTPN Kota Malang. Hasil yang diharapkan dari

penelitian ini adalah untuk mengetehui apa ada pengaruh mekanisme koping komunitas

lansia terhadap kejadian post power syndrome.

1.2 Rumusan Masalah

Perubahan fisik dan psikososial mengakibatkan perubahan sosial pada komunitas

lansia dimana komunitas lansia yang tidak dihormati atau tidak disegani tetapi hanya

ditolerin sehingga mengakibatkan perubahan pada mekanisme koping individu lansia

yang mengakibatkan kejadian post power syndrome di dalam komunitas lansia oleh karena itu masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh mekanisme koping lansia terhadap

post power syndrome?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh mekanisme koping lansia terhadap post power syndrome

pada lanjut usia di BTPN Malang?

2. Tujuan Khusus

(21)

b. Identifikasi skor post power syndrome pada lanjut usia di BTPN Malang?

c. Mengetahui pengaruh mekanisme koping lansia terhadap post power syndrome pada lanjut usia di BTPN Malang?

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan

untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh lansia saat mengalami post power syndrome, sehingga perawat dapat memberikan perawatan yang lebih optimal.

1.4.2 Bagi Institusisi

Diharapkan hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan dalam

perkembangan kurikulum keperawatan gerontik pada lansia dalam menghadapi

post power syndrome.

1.4.3 Bagi Komunitas Lanjut Usia

Sebagai bahan masukan bagi lanjut usia, sehigga ke depan ada perencanaan

dan tindakan serta rancangan hidup lanjut usia dalam mengatasi mekanisme

koping yang kuat serta keluarga lansia dapat memberi dukungan terhadap

(22)

1.5 Keaslian Penelitian

a. Didit Damayanti, 2006. Meneliti tentang Hubungan antara dukungan keluarga dan koping lansia dengan tingkat depresi pada lansia di desa Oro oro ombo Kartoharjo Madiun. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan studi

penelitian korelasional. Populasi adalah seluruh lansia yang ada di kelurahan Oro Oro

Ombo Kartoharjo Madiun. Sampel dilakukan dengan cara purposive sampling.

Responden berjumlah 85 lansia. Tehnik pengumpulan data dengan menyebar

kuesioner penelitian. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga

dan depresi dengan p value sebesar 0,024 lebih kecil dari derajat signifikansi 0,05,

selain itu juga ada hubungan koping dan depresi pada lansia dengan p value 0,00

lebih kecil dari derajat signifikansi 0,05. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain

pada variabel terikatnya, penelitian tersebut variabel terikatnya adalah tingkat depresi

sedang pada peneliti adalah mekanisme koping.

b. Elvi Syahrini, 2005. Meneliti tentang Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lanjut usia di Perumahan Asrama TNI-AD Keutapang Dua Banda Aceh. Rancangan penelitian diskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional, sampel diambil menggunakan metode total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang.

Analisis data yang digunakan adalah product moment dan hasilnya adalah ada

hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lanjut usia. (r)

hitung 0,578 dengan derajat kemaknaan (besarnya hubungan) berdasarkan

interpretasi nilai (r) adalah sedang. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain pada

(23)

c. Utami Dewi. 2007. Meneliti tentang Perilaku Koping pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Rancangan penelitian dengan metode kualitatif, sampel diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk perilaku koping lansia antara lain: membutuhkan orang lain, putus

asa, berserah diri, pasif, berpikir positif, pengingkaran dan berharap, perbedaan

dengan penelitian ini adalah pada metode penelitian, tehnik pengambilan sampel dan

rancangan penelitian.

1.6 Penjelasan Istilah

1. Mekanisme Koping

Mekanisme koping adalah suatu tindakan merubah kognitif secara konstan

dan merupakan suatu usaha tingkah laku untuk mengatasi tuntunan internal atau

eksternal yang dinilai membebani atau melebihi sumber daya yang dimiliki individu

(Mu’tadin, 2002).

2. Lansia

Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang karena usianya mengalami

perubahan biologis, fisis, kejiwaan dan sosial (UU No 23 Tahun 1992 tentang

kesehatan).

3. Post Power Syndrome (PPS)

Post power syndromeadalah gejala yang terjadi dimana ‘penderita’ hidup dalam

(24)

kecerdasannya, kepemimpinannya atau hal yang lain), dan seakan-akan tidak bisa

Referensi

Dokumen terkait

Pembuktian kedudukan seseorang sebagai ahli-waris, diperlukan suatu dokumen yang menjabarkan ketentuan hukum waris tentang hal itu, yang dapat dipakai sebagai pegangan

Dengan didirikannya perbengkelan/workshop PT IAS maka pada tahap permulaan akan mengurangi dan pada akhirnya diharapkan untuk meniadakan sejauh mungkin ketergantungan

Adanya pendapatan lain yang diperoleh di luar usahatani padi juga mempengaruhi keputusan melakukan usahatani padi organik karena apabila petani mempunyai penghasilan di luar

[r]

Gambar Hasil Pengamatan Terhadap Organisme Jenis Makanan Ikan Batak ( Neolissochilus sumatranus ). Cocconeis

Limas Segi Empat Transparan Ukuran : 80 x 80 x 100 mm Bahan : Plastik PS (injeck) Warna : Berwarna, transparan Deskripsi : Alat Ini digunakan untuk menunjukkan rumus volume

Nectariniidae Nectarinia jugularis Burung - madu sriganti A(UU/PP) Rhipiduridae Rhipidura javanica Kipasan belang A(UU/PP), B(LC) Alcedinidae Todirhamphus chloris

Blitar dalam mengatasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau PMKS (studi kasus korban narkotika/NAPZA)‖ yang dilakukan di Dinas Sosial Kabupaten Blitar