PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI SAKECO SAMAWA
(Studi pada Pelaku Seni Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)
SKRIPSI
Oleh: Umi Badriah NIM : 08220021
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI SAKECO SAMAWA
(Studi pada Pelaku Seni Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh: Umi Badriah NIM : 08220021
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Umi Badriah
NIM : 08220021
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI SAKECO SAMAWA
(Studi pada Pelaku Seni Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)
Disetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Nurudin, M.Si
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN Nama : Umi Badriah
NIM : 08220021
Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media
Judul Skripsi : Pemaknaan Pesan Komunikasi Pada Media Tradisional Seni Sakeco Samawa (Studi pada Pelaku Seni Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Jurusan Ilmu Komunikasi
Dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Sabtu
Tanggal : 27 April 2013
Tempat : Ruang Jurusan (609)
Mengesahkan,
Dekan FISIP UMM,
Dr. Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji:
1. Widiya Yutanti, MA ( )
2. Zen Amiruddin, S.Sos ( )
3. Muslimin Machmud, Dr.M.Si ( )
PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Umi Badriah
Tempat Tanggal Lahir : Plampang, 12 Februari 1990
NIM : 08220021
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI SAKECO SAMAWA (Studi pada Pelaku Seni Kecamatan Plampang
Kabupaten Sumbawa)
Adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya,
kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Malang, 27 April 2013
Yang menyatakan,
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Umi Badriah
NIM : 08220021
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi :PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA
TRADISIONAL SENI SAKECO SAMAWA
Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah
senantiasa memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir. Allah yang selalu memberikan
rezeki umur dan kesehatan, tempat mengeluarkan segala kesuh kesah saat
menghadapi kesulitan, serta tempat berbagi rasa syukur saat saya diberi
kelancaran dan kemudahan. Thank you Allah.
Terima kasih kepada orang tua saya, bapak dan ibu tersayang. Bapak yang sampai
saat ini bayang-bayang senyumnya masih menemani semangat juang saya, kata
demi kata yang kian memotivasi saya untuk terus berjuang menghadapi manis
pahitnya perjalanan hidup dan menjadi anak yang lebih baik lagi bagi keluarga
dan orang lain. Maafkan atas keterlambatan saya dalam menyelesaikan studi ini
pak, skripsi ini spesial saya dedikasikan kepada bapak, ibu, dan orang-orang yang
umi sayang. Semoga bapak istirahat dengan tenang di peristirahatan terakhir, dan
mendapat tempat mulia di sisi Allah, AMIN.
Terima kasih untuk ibu yang tak kenal kata lelah berjuang untuk kami
anak-anaknya, terima kasih untuk ibu yang masih bersabar atas semua tingkah kami
anak-anaknya meski sering membuat hati ibu menangis. Namun senyum, tawa,
tangis, dan keluh kesah ibu yang membuat saya senantiasa semangat dan ingin
segera menyelesaikan studi ini. Semoga setelah ini saya bisa mengabdi dengan
baik untuk ibu dan tidak mengecewakan ibu, AMIN.
Terima kasih untuk adek dan kakak yang sudah mau berbagi suka dukanya sama
saya, semoga kita bisa sama-sama saling membahu dalam kebaikan setelah ini.
AMIN!!!! Buat adek yang mau kuliah,,,,keep spirit!
Terima kasih untuk kekasih tersayang, sudah membantu beberapa proses dalam
pengerjaan karya ilmiah ini. Terima kasih untuk setiap canda tawa dan tangisan
yang sudah diberikan selama setahun lebih ini. Terima kasih atas kasih, sayang,
Terima kasih untuk teman-teman seperjuangan, senasib, sepenanggungan dalam
meramaikan bimbingan Dr. Muslimin Machmud M.Si, Meta, Sari, Ayu, Firda,
Hilma, Novi, Wulan dll. Selamat membuka perjuangan baru setelah ini
ABSTRAK Umi Badriah, 08220021
Pemaknaan Pesan Komunikasi pada Media Tradisional Seni Sakeco Samawa (Studi pada Pelaku Seni Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)
Pembimbing: Muslimin Machmud, Ph.D dan Sugeng Winarno, MA
Bibliografi; 18 buku, 10 internet
Kata Kunci: Pemaknaan, pesan komunikasi
Komunikasi merupakan kebutuhan utama manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi tidak hanya dapat berlangsung secara verbal, namun juga bisa secara nonverbal. Hal itulah yang terlihat antara penutur media tradisional seni sakeco samawa dan masyarakat Plampang. Walaupun sistem komunikasi mereka terbatas dengan komunikasi satu arah, namun dengan adanya simbol maupun kode yang terdapat pada saat menampilkan media tradisional seni sakeco samawa membuat komunikasi di antara mereka tetap baik. Salah satu bentuk pemaknaan yang dilakukan masyarakat Plampang ialah saat penutur seni sakeco mampu membuat masyarakat menangis maupun tertawa karena lawas seni sakeco yang dibawakan. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pemaknaan pesan komunikasi pada media tradisional seni sakeco samawa oleh masyarakat Plampang. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan pesan komunikasi pada media tradisional seni sakeco samawa.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksionisme simbolik. Asumsi dari teori interaksionisme simbolik menjelaskan bahwa proses interaksi manusia selalu membutuhkan simbol-simbol tertentu yang berasal dari kesepakatan dalam lingkungan mereka. Interaksi simbolik merupakan percakapan atau gerak isyarat yang memerlukan proses berpikir atau mental.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh data bahwa untuk mempermudah masyarakat Plampang dalam memahami media tradisional seni sakeco samawa, segala simbol, kode, bahasa, dan syair lawas sakeco samawa haruslah dibawakan secara baik. Dimana semua itu merupakan bagian penting dalam penyampaian komunikasi melalui media tradisional seni sakeco samawa, dan mempermudah masyarakat dalam memaknai pesan yang ada dalam proses komunikasi tersebut.
ABSTRACT Umi Badriah, 08220021
Interpretation of Communication Message in Sakeco Samawa
Traditional Art Media (Study at Art Subject in Plampang Sub-District Sumbawa Regency)
Advisors: Muslimin Machmud, Ph.D and Sugeng Winarno, MA Bibliographies; 18 books, 10 internet
Keywords: Interpretation, communication message
Communication is the major needs for human as social creature. Communication is not only held verbally, but also non verbal. It can be seen between the traditional media speakers of sakeco samawa and Plampang people. Although their communication system is limited by one-way communication, but by symbols or code when they performed sakeco samawa traditional art media made communication between them is still good. One of the interpretation done by Plampang people recently is when the Sakeco art speakers are able to make people cry or laugh because of lawas seni sakeco performed. The research problem statement is about how the interpretation of communication message in sakeco samawa traditional art media by Plampang people. While the research purpose is finding out the meaning of communication message in sakeco samawa traditional art media.
Theory used in this research is interaction symbolic theory. Assumption of interaction symbolic theory explained that human interaction process always needs certain symbols come from agreement in their environment. Interaction symbolic is a conversation or gesture needs thinking or mental process.
Research type used is qualitative research. By research type and approach descriptive qualitative. Research is done in August 16th – September 14th 2012 in Plampang village Plampang sub-district by using in-depth interview method, observation, and documentation. Research subjects taken are seven respondents as Plampang people representative who considered as fulfilling conditions by researcher. Where those seven people are taken by purposive sampling, with criteria people who understand art, especially Sakeco samawa art.
According to the research found a data that to make Plampang people easier in understanding sakeco samawa traditional art media, all symbols, code, language, and lawas sakeco lyrics should be performed well. Where all of them is an important part in delivering communication via sakeco samawa traditional art media, and make people easier in understanding existing message in communication process.
interaction in communication when there’s a sakeco samawa traditional art media performance, so there are some suggestions so that the committee of Batu Tongkok Plampang Art studio, especially Plampang people would be able to defend this Sumbawa traditional art, since it is a heritage which should be avoided from extinction and it is expected to be preserved, even introduced to outside region.
Researcher,
Umi Badriah
Approved by,
Advisor I, Advisor II,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga
skripsi dengan judul “PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA
TRADISIONAL SENI SAKECO SAMAWA (Studi pada Pelaku Seni Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)” ini dapat selesai dengan baik.
Shalawat serta salam peneliti haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing umat muslim dari jalan jahiliyah
menuju jalan yang penuh cahaya ilmu pengetahuandan keselamatan.
Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana
(S1) serta untuk mengetahui tentang pemaknaan pesan komunikasi pada media
tradisional seni sakeco samawa oleh masyarakat Plampang. Meliputi pesan verbal,
nonverbal, mimik, kode tabuhan, serta segala sesuatu dibalik media tradisional
seni sakeco samawa yang dimaknai oleh masyarakat Plampang.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, peneliti ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan
pengarahan, bimbingan, motivasi, dan bantuan lain baik berupa moril, materil, dan
spiritual. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas
2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Drs, Muslimin Machmud, M.Si, Roziana Febrianita selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan masukan serta bimbingan
dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada bapak
Sugeng Winarno, MA selaku dosen pengganti, yang sudah memberikan
saya arahan untuk kelancaran tersusunnya skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya Dosen
Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti
selama berada di bangku kuliah.
5. Seluruh perwakilan masyarakat Plampang, yang telah memberikan
bantuan dan kerja sama dengan peneliti dalam proses wawancara demi
penyusunan skripsi ini.
6. Penulis buku yang peneliti gunakan sebagai bahan referensi maupun kajian
demi kelancaran penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada penulis
di blog yang peneliti gunakan sebagai bahan referensi tambahan dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Keluarga inti umi yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat
kepada umi selama proses penyusunan skripsi sampai selsesai.
Smoga Allah SWT memberikan imbalan atas kebaikan yang telah diberikan
Peneliti menyadari bahwa tidak ada segala sesuatu pun yang sempurna,
kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati peneliti menerima kritik
dan saran demi perbaikan dan mutu hasil penelitian ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Malang, 27 April 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv
2.5 Media Tradisional Samawa (Sumbawa) ... 21
2.6 Seni Sakeco Samawa ... 23
2.7 Teori Interaksi Simbolik ... 26
2.8 Prinsip-Prinsip Interaksionisme Simbolik ... 31
2.8.1 Kapasitas Berpikir... 33
2.8.2 Berpikir dan Berinteraksi ... 34
2.8.4 Aksi dan Interaksi ... 36
2.8.5 Membuat Pilihan ... 37
2.9 Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian... 41
3.2 Tipe Penelitian ... 41
3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 42
3.4 Kriteria dan Penetapan Subjek Penelitian ... 43
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44
4.2 Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Seni Sakeco Samawa di Desa Plampang ... 55
4.3 Seni sakeco samawa di Desa Plampang ... 57
4.4 Susunan Pengurus Sanggar Seni Batu Tongkok Plampang... 60
4.5 Deskripsi Subjek / Informasi Penelitian ... 62
BAB V PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Pemaknaan Pesan Komunikasi Pada Media Tradisional Seni Sakeco Samawa Oleh Masyarakat Plampang ... 71
5.2 Kode Tabuhan Rebana Seni Sakeco dan Maknanya ... 77
5.3 Komunikasi Noverbal Antara Penutur dan Masyarakat ... 81
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ... 99
6.2 Saran ... 103
6.2.1 Akademis ... 103
6.2.2 Praktis... 104
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Sekarang ... 38
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Draft Wawancara
Lampiran 2 : Transkip Hasil Wawancara
Lampiran 3 : Hasil Observasi
Lampiran 4 : Foto Wawancara dengan Masyarakat Plampang
Lampiran 5 : Struktur Kepengurusan Sanggar Seni Batu Tongkok Plampang
Lampiran 6 : Berita Acara Seminar Proposal Skripsi
Lampiran 7 : Daftar Hadir Peserta Seminar
Lampiran 8 : Lembar Saran dan Masukan Seminar Proposal Skripsi
Lampiran 9 : Lembar Materi Bimbingan
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Amin, Usman. 2002. Kukokat Lawas Siya. Taliwang.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka.
Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data. Jakarta : Rajawali Pers.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Herimanto dan Winarno. 2008. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Liliweri, alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta: LKIS.
Machmud, Muslimin. 2011. Komunikasi Tradisional. Yogyakarta: Buku Litera.
M. Setiadi, Elly. A. Hakam, H. Kama. Effendi, Ridwan. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rodakarya.
2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
2005. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nasution, S. 2004. Metodologi Research (Penelitian ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : LKIS.
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.
B. Sumber Non Buku
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan terjemahan. Bandung: PT Syaamsil Cipta Media.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. 2010. Profil Desa dan Kelurahan. Plampang: Departemen Dalam Negeri Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Anonim. Tradisi Sakeco Dedikasi Jurnalis Tradisional. (http://www.cybertokoh.com/index.php?option=com_content&task=view&id =2074, diakses 21 Januari 2012).
Ibanez, Tacia, Zenith. Foklor Dalam Kebudayaan Sumbawa.
(http://zenithtaciaibanez.wordpress.com/2011/06/10/bahasa-dalam-kebudayaan-sumbawa/, diakses 21 Januari 2012).
Al-Qadri, Fathi. Lawas Dalam Kehidupan Masyarakat Sumbawa. (http://kemassamawimultiproduction.blogspot.com/2009/05/lawas-dalam-kehidupan-masyarakat.html, diakses 2 Februari 2012).
Anonim, (milik kampung media gempar). Seni Daerah Sumbawa (Bagian Dua). (http://gemparvaroz.blogspot.com/2011/06/seni-daerah-sumbawa-bagian-dua.html, diakses 20 Februari 2012).
Sarifuddin, Arif. Seni Sastera Sumbawa. (http://samawaku.wordpress.com/, diakses 20 Februari 2012).
Hudiandy, Dicky. 2010. Interaksi Simbolik Pria Metroseksual Di Kota Bandung. (http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=94761, diakses 3 Maret 2012). Afriani H.S, Iyan. Metode Penelitian Kualitatif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, media
komunikasi tradisional cenderung banyak yang terlupakan dibandingkan dengan
media teknologi komunikasi modern. Misalnya saja jejaring sosial yang lebih
sering digunakan sebagai pilihan media komunikasi yang merupakan lahiran dari
teknologi komunikasi modern, seperti facebook, twitter, friendster, BBM
(blackberry massanger), telepon, maupun jejaring sosial lainnya. Semua itu
dipilih kebanyakan orang sebagai media komunikasi sosial jarak jauh untuk
berkomunikasi atau sekedar mendapat informasi cepat dari media-media sosial
yang menyediakannya tersebut. Lain halnya dengan salah satu daerah yang
terdapat di Nusa Tenggara Barat yaitu kecamatan Plampang, yang masih
melestarikan budaya seni komunikasi tradisional, yaitu seni sakeco samawa
dengan berbagai gaya unik yang dimilikinya.
Media tradisional berfungsi sebagai penyampai pesan komunikasi, melalui
media tradisional daerah tertentu dimana isinya masih berupa lisan, gerak isyarat,
atau alat pengingat dan alat bunyi-bunyian (Nuruddin, 2010:114). Maka hal
menarik inilah yang diamati oleh peneliti, dimana suatu daerah terutama
Kecamatan Plampang ini masih melestarikan budaya seni daerah mereka sebagai
Meski masyarakat Plampang tidak terlalu tertinggal dengan perkembangan
teknologi komunikasi modern, namun mereka tetap melestarikan budaya seni
sakeco ini, dengan tujuan agar masyarakat mereka tetap mencintai seni daerah
mereka dan mengenalkan seni ini pada generasi penerus mereka. Seni sakeco
dalam penyampaiannya dibantu oleh media tradisional yaitu rebana ode (rebana
kecil), dimana penutur dari sakeco tersebut berceritera mengenai tema-tema yang
disampaikan, misalnya mengenai pendidikan, kehidupan sehari-hari, agama, dan
lain sebagainya. Dalam proses penyampaiannya, penutur dari seni sakeco ini
sangat memperhatikan irama tabuhan rebana dan menyesuaikan dengan penutur
pendampingnya.
Dalam perkembangannya, untuk mengenalkan seni sakeco ini terhadap
generasi penerus, maka orang-orang yang mengerti dan masih menginginkan seni
sakeco yang ada di Kecamatan Plampang tetap terlestarikan, membangun suatu
sanggar seni dimana di dalamnya juga mengenalkan seni sakeco ini. Dengan
alasan bahwa para muda mudi itu juga ingin belajar menjadi penutur nasional dan
dikenal banyak orang.
Sakeco merupakan salah satu bentuk seni tradisi Sumbawa yang
mengandung beraneka macam gaya yang dimilikinya, yang penyampaiannya
melalui suara yang diiringi dengan irama rebana dengan berbagai macam isi yang
terkandung di dalamnya. Sehingga tidak jarang orang sangat banyak menggemari
baik orang tua maupun muda-mudi. Sebagai salah satu hal yang sangat menarik
Cerita disampaikan dalam sakeco samawa bentuk balada, temanya
menyangkut kisah nyata pergaulan muda-mudi, kasus pembunuhan, fenomena
sosial, pemilihan kepala daerah, kawin lari, dan cerita lain yang menarik diketahui
masyarakat.
Salah satu tradisi lisan yang menyimpan keindahan tutur dengan cita rasa
seni yang tinggi dalam masyarakat Sumbawa dan Sumbawa Barat adalah seni
musik vokal tradisional yang dinamakan sakeco. Sejak dulu tradisi lisan yang
memerlukan ketelitian, keahlian, dan kecerdasan saat memainkannya ini,
mendapat tempat di hati masyarakatnya dan masih terus hidup hingga kini.
Budaya tutur yang dilantunkan duet (dua orang penutur) ini sungguhlah menawan.
Lewat sakeco, para penutur tradisional Samawa mampu berkomunikasi dengan
masyarakat atau penontonnya dengan baik. Harmoni yang dilahirkan dapat
memikat pendengarnya.
Dua pemain sakeco senantiasa memperhatikan irama sehingga selalu
diusahakan nada-nada yang lahir dari keduanya sama agar nilai estetikanya terjaga
dengan baik. Sakeco berfungsi sebagai hiburan. Kekuatannya ada pada bunyi
vokal duet yang dikeluarkan seperti dari satu mulut yang sama dan para penutur
mampu mempertahankan irama sambil berceritera. Komandannya ada pada irama
rebana yang ritmenya terjaga.
Bahan dasar yang disampaikan dalam sakeco bisa berupa lawas yang kerap
diselipkan dalam cerita atau legenda sebagai sampirannya. Ada pula
kisah nyata pergaulan muda-mudi, fenomena sosial, kasus-kasus atau peristiwa
yang terjadi di sekitar masyarakat, kejadian alam berupa bencana atau fenomena
yang menarik perhatian masyarakat, peristiwa politik, hingga respons terhadap
pembangunan, kritikan-kritikan, sindiran-sindiran, pujian-pujian (biasanya saat
menyampaikan hal-hal yang berbau agama) dan cerita humor lain yang menarik
diketahui masyarakat. Bisa dikatakan sakeco memotret seluruh sudut pandang
kehidupan manusia yang disampaikan dengan cara bertutur.
Sakeco umumnya terdiri atas pembuka (samula) yang berisi ucapan selamat
datang dan terima kasih kepada penonton serta permohonan maaf jika dalam
penuturannya nanti ada hal-hal yang tidak berkenan. Saat menyampaikan
pembukaan inilah, tradisi lisan ini dimulai. Bagian berikutnya adalah ringkasan
kisah yang akan disampaikan, dilanjutkan dengan bagian inti cerita yang akhir
ceritanya bervariasi; bisa bahagia, sedih, atau tragedi. Hal lain yang sangat
menarik untuk diperhatikan dalam media tradisional seni sakeco samawa ini
adalah, bagaimana masyarakat yang selaku audience saat menyaksikan
penampilan yang dihadirkan pelaku seni sakeco samawa, memaknai pesan
komunikasi yang disajikan. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, dua
pemain sakeco yang terdapat di dalamnya senantiasa memperhatikan irama
sehingga selalu diusahakan nada-nada yang lahir dari keduanya sama agar nilai
estetikanya terjaga dengan baik. Sakeco berfungsi sebagai hiburan. Kekuatannya
ada pada bunyi vokal duet yang dikeluarkan seperti dari satu mulut yang sama dan
para penutur mampu mempertahankan irama sambil berceritera. Komandannya
Dengan kata lain keberhasilan tutur lisan (komunikasi verbal) sangat
dibantu oleh adanya simbol-simbol yang dilahirkan oleh nada-nada tabuhan dalam
media tradisional (rebana), bahasa (selaku simbol), gerakan menabuh yang
dilakukan oleh pelaku (komunikasi non verbal), ritme yang disajikan oleh pelaku
dalam melakukan tutur tadi, dan ekspresi pelaku dalam menyampaiakan tutur
lisan tadi.
Menurut Paul Ekman (dalam Mulyana 2000:349) komunikasi nonverbal
yang dilakukan oleh pelaku seni sakeco samawa tersebut berfungsi sebagai
regulator. Berarti, gerakan tangan maupun ekspresi mereka merupakan saluran
percakapan terbuka. Gerakan itu mewakili keinginan mereka dalam rangka
berkomunikasi. Kebutuhan berkomunikasi memang tidak bisa dihindarkan pada
setiap manusia, sekalipun hanya dengan komunikasi nonverbal. Disini dapat
dimengerti bahwa perilaku nonverbal dapat digunakan untuk menggantikan
perilaku verbal. Namun komunikasi akan lebih efektif lagi jika komunikasi verbal
di tegaskan dengan komunikasi nonverbal.
Dari penjelasan di atas dikatakan, bahwa sakeco merupakan tradisi
Sumbawa yang masih berkembang sampai saat ini, berdasarkan latar belakang di
atas menarik bagi peneliti melakukan penelitian dan menemukan pemaknaan
pesan komunikasi oleh masyarakat Plampang pada media tradisional seni sakeco
samawa. Oleh sebab itu penulis mengangkat judul: PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI SAKECO SAMAWA
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penulis memberikan batasan
permasalahan agar penelitian terarah secara sistematis dan untuk mempermudah
penelitian ini, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah pemaknaan pesan komunikasi pada media tradisional seni
sakeco samawa oleh masyarakat Plampang?”
1.3 Tujuan Penelitian
“Untuk mengetahui pemaknaan pesan komunikasi pada media tradisional
seni sakeco samawa oleh masyarakat Plampang.”
1.4Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi akademisi dan
peneliti selanjutnya khususnya mengenai pemaknaan pesan komunikasi.
2. Manfaat Sosial
Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya mengenai pemaknaan pesan
komunikasi. Selain itu juga dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui
bentuk dan makna dari pesan komunikasi maupun simbol-simbol yang terdapat