• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis Strategi Visibility dan Activity Pada Website STIKOM.EDU Dalam Upaya Peningkatan Ranking Webometrics.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis Strategi Visibility dan Activity Pada Website STIKOM.EDU Dalam Upaya Peningkatan Ranking Webometrics."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI VISIBILITY DAN ACTIVITY PADA

WEBSITE STIKOM.EDU DALAM UPAYA PENINGKATAN

RANKING WEBOMETRICS

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

METTA AMEILIA DAMAYANTI

10.41010.0156

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Webometrics ... 7

2.2 Infometrics ... 7

2.3 Ruang Lingkup Webometrics ... 10

2.4 Pengertian Website ... 14

2.5 Peringkat Webometrics ... 15

2.6 Teknik Pengumpulan Data ... 16

2.7 Web Impact Factor ... 17

(3)

x

3.2 Tahap Perancangan ... 22

3.3 Objek Penelitian ... 30

3.4 Perancangan Penggalian Data ... 31

3.5 Perancangan Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Indikator Web Impact Factor ... 50

4.2 Indikator Webometrics ... 52

4.3 Indikator Dari Ahrefs ... 57

4.4 Hasil Analisis Normalisasi dari Indikator ... 59

4.5 Strategi Peningkatan Ranking Webometrics ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(4)

xi

Tabel 1.1 Webometrics Ranking Edisi Januari 2014, 2015 dan 2016. ... 2

Tabel 2. 1 Indikator Metodologi Webometrics ... 12

Tabel 2. 2 Keterangan Jenis-jenis Link ... 16

Tabel 3.1 Ranking Stikom Surabaya Priode 2014, 2015 Dan 2016 Pada ... 23

Tabel 3.2 Variabel Analisis Data Webometrics ... 49

Tabel 4.1 Strategi Yang Digunakan Dan Strategi Peningkatan Visibility/impact ... 68

Tabel 4. 2 Strategi Yang Digunakan Dan Strategi Peningkatan Presence ... 71

Tabel 4. 3 Strategi Yang Digunakan Dan Strategi Peningkatan Openness ... 74

(5)

xii

Gambar 2.1 Informetrics, Bibliometrics, Scientometrics, Cybermetrics Dan

Webometrics... 9

Gambar 2. 2 Jenis-jenis Link Yang Ada Pada Web ... 15

Gambar 3. 1 Model Tahap Penelitian ... 21

Gambar 3.2 Menu Utama Webometrics ... 32

Gambar 3.3 Ranking Universitas Di Dunia... 33

Gambar 3.4 Ranking Universitas Di Indonesia ... 34

Gambar 3.5 Detail Ranking Universitas Atau Perguruan Tinggi ... 35

Gambar 3.6 Jumlah Total Halaman Domain Pada Google ... 36

Gambar 3.7 Jumlah Total Halaman Domain Pada Bing ... 37

Gambar 3.8 Hasil Inlink (External Link) Domain Pada Google ... 37

Gambar 3.9 Hasil Inlink (External Link) Domain Pada Bing ... 38

Gambar 3.10 Menu Utama MajesticSEO ... 39

Gambar 3.11 Site Explorer ... 40

Gambar 3.12 Use Historic Indeks ... 41

Gambar 3.13 Halaman Utama MajesticSEO ... 43

Gambar 3.14 Site Explorer ... 43

Gambar 3.15 Organic Traffic ... 44

Gambar 3.16 Hasil Total Halaman Website Pada Google ... 45

Gambar 3.17 Hasil Total Halaman Website Pada Bing... 45

(6)

xiii

Gambar 3.20 Hasil Excellence Ranking Pada Scimago Institution Ranking ... 48

Gambar 4.1 Total Halaman External Stikom.edu ... 50

Gambar 4.2 Jumlah Inlink Domain Stikom.edu ... 51

Gambar 4.3 External Backlinks Stikom.edu ... 52

Gambar 4.4 Total Backlinks Stikom.edu ... 53

Gambar 4.5 Jumlah Presence Domain Stikom.edu ... 54

Gambar 4.6 Jumlah Openness Domain Stikom.edu ... 55

Gambar 4.7 Jumlah Excellence Ranking Google Scholar Dan Scimago Ranking Institution ... 56

Gambar 4.8 URL Rank Stikom.edu ... 57

Gambar 4.9 Ahrefs Domain Stikom.edu ... 58

Gambar 4.10 Educational Domain Stikom.edu ... 58

Gambar 4.11 Hasil Normalisasi Web Impact Factor ... 60

Gambar 4.12 Hasil Normalisasi Visibility/impact ... 61

Gambar 4.13 Hasil Normalisasi Presence ... 62

Gambar 4.14 Hasil Normalisasi Openness ... 63

Gambar 4.15 Scimago Institution Ranking Dan Google Scholar ... 64

Gambar 4.16 Hasil Normalisasi Ahrefs Rank Domain ... 65

(7)

xiv

Lampiran 1 Strategi Yang Digunakan Visibility/impact ... 81

Lampiran 2 Strategi Yang Digunakan Presence ... 93

Lampiran 3 Strategi Yang Digunakan Openness ... 94

Lampiran 4 Strategi Yang Digunakan Excellence ... 97

Lampiran 5 Data External Backlinks ... 99

Lampiran 6 Data Educational Reference Domain ... 100

Lampiran 7 Data Total Backlinks ... 101

Lampiran 8 Educational Domain ... 102

Lampiran 9 Ahrefs Domain Rank ... 103

Lampiran 10 URL Rank ... 104

Lampiran 11 Data Web Impact Factor Dari Google Dan Bing ... 105

Lampiran 12 Data Visibility/impact ... 106

Lampiran 13 Data Presence Pada Google Dan Bing ... 107

Lampiran 14 Data Openness Pada Google Scholar ... 108

Lampiran 15 Data Excellence Pada Google Scholar Dan Scimago Institution Ranking ... 109

Lampiran 16 Kuesioner Untuk Pengembang Stikom.edu ... 110

Lampiran 17 Kuesioner Untuk Dosen Stikom.edu ... 111

Lampiran 18 Kuesioner Untuk Mahasiswa ... 112

(8)

1 1. BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi khususnya pada internet telah

membuat sebuah lembaga pendidikan berlomba-lomba untuk menyediakan

berbagai fasilitas serta kemudahan akan akses informasi secara global melalui

dunia web. Informasi yang dibahas di website dapat disimak oleh masyarakat

demi memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi, salah satu

peningkatan berbasis web di internet yang selama ini digunakan sebagai referensi

dalam orientasi persaingan internasional adalah webometrics. Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya) merupakan salah satu perguruan

tinggi berbasis Teknologi Informasi (TI).

Stikom Surabaya yang mempunyai website utama yaitu stikom.edu,

berdasarkan data yang dihimpun dari www.webometrics.info sebagai website

yang dapat menyajikan peringkat website universitas dan perguruan tinggi di

Indonesia, Stikom Surabaya menjadi peserta webometrics dari tahun 2010.

Berikut peserta webometrics World 11999 university, Asia 8992 university dan di

Indonesia 482 university yang mengikuti webometrics, pada Tabel 1.1 merupakan

data ranking webometrics pada periodik Januari 2014, 2015 dan 2016 di

Indonesia. Ranking webometrics merupakan studi aspek kuantitatif dalam

membangun dan menggunakan sumber-sumber informasi (Björneborn dan

Ingwersen, 2004). Webometrics mempublikasikan ranking setiap 6 bulan sekali

(9)

Tabel 1.1 Webometrics Ranking Edisi Januari 2014, 2015 dan 2016.

Indikator ranking webometrics adalah visibility/impact (50%) dan activity

(50%). Penilaian activity didasarkan pada tiga kegiatan yaitu presence (20%),

openness (15%) dan excellence (15%). Perkembangan dan peningkatan pada

persaingan secara global yang terjadi mendorong Stikom Surabaya untuk bersaing

dengan perguruan tinggi dan universitas kelas dunia (World Class University).

Strategi mencapai WCU sangat diperlukan di bidang pendidikan dengan tujuan

pe-ranking-an pada website untuk meningkatkan ranking institusi perguruan

tinggi. Tabel 1.1 merupakan hasil dari ranking stikom.edu dari tahun 2014 sampai

2016, stikom.edu mengalami penurunan yang cukup drastis dari 49, 52 dan

ke-73. Maka dari itu Stikom Surabaya memerlukan strategi untuk meningkatkan

ranking webometrics.

Berdasarkan dari hasil ranking yang diperoleh Stikom Surabaya pada

Tabel 1.1 yang membutuhkan strategi peningkatan ranking adalah

visibility/impact dan activity. Hasil analisis diharapkan dapat digunakan oleh tim

pengembang (PPTI), fakultas, akademik, dosen dan mahasiswa untuk

meningkatkan visibility/impact dan activity website stikom.edu dalam upaya

(10)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan strategi

visibility/impact dan activity pada website stikom.edu dalam upaya peningkatan

ranking webometrics.

1.3Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup permasalahan hanya

dibatasi pada:

1. Analisis akan dilakukan berdasarkan data yang sudah ada dan strategi yang

sudah dilakukan.

2. Analisis yang dilakukan hanya memberikan strategi untuk meningkatkan

visibility/impact dan activity website stikom.edu.

3. Visibility/impact menggunakan dua situs penyedia informasi seperti

MajesticSEO dan Ahrefs.

4. Indikator presence menggunakan mesin pencari Google dan Bing.

5. Indikator openness menggunakan mesin pencari Google Scholar.

6. Indikator excellence menggunakan mesin pencari Scimago dan Google

Scholar.

7. Analisis menggunakan Web Impact Factor.

8. Analisis hanya dilakukan di Stikom Surabaya dengan mengamati mesin

(11)

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini

adalah menghasilkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity website

untuk meningkatkan ranking webometrics.

1.5Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah yang ada maka

manfaat dari hasil penelitian dan bagi perguruan tinggi ini antara lain sebagai

berikut:

1. Hasil analisis ini adalah strategi yang akan membantu meningkatkan

visibility/impact dan activity pada website www.stikom.edu.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan studi dan sebagai ilmu

pengetahuan. Selain itu juga sebagai salah satu bahan informasi yang berguna

dan dapat memberikan gambaran peneliti lain.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar aktifitas yang

dilakukan dapat disusun menjadi laporan yang secara jelas dan sistematis.

Pembuatan dibagi berdasarkan lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, menjelaskan

permasalahan yang terjadi, perumusan masalah, manfaat, tujuan

dari analisis yang dilakukan dan sistematika penulisan pada buku

(12)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II ini membahas tentang landasan teori. Bab ini menguraikan

tentang tinjauan pustaka yang berisi tentang beberapa penelitian

sejenis yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang digunakan

sebagai landasan teori untuk menjadi dasar dan acuan dalam

melakukan penelitian pada stikom.edu dan tentang beberapa teori

yang meliputi peningkatan ranking webometrics, indikator

peningkatan webometrics, Web Impact Factor dan metode

perhitungan yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini membahas penjelasan tentang tahap-tahap yang

dikerjakan dalam penyelesaian terdiri dari tahap perancangan,

perancangan perumusan kasus, perancangan pengumpulan data,

penelitian analisis data, penentuan analisis data, objek penelitian,

perancangan penggalian data dan perancangan analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini menjelaskan hasil dan pembahasan dari analisis

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan strategi visibility dan

activity pada website stikom.edu dalam upaya peningkatan ranking

webometrics.

BAB V PENUTUP

Bab V ini membahas kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil

(13)

strategi peningkatan webometrics. Tujuannya untuk peningkatan

(14)

7 2. BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam melakukan analisis ini harus mengetahui terlebih dahulu teori

yang digunakan. Teori yang digunakan sebagai landasan analisis dan berpikir

dalam melakukan pembahasan yang akan dilakukan sehingga terbentuk suatu

analisis strategi yang sesuai dengan tujuan.

2.1Webometrics

Webometrics adalah salah satu perangkat untuk mengukur kemajuan

perguruan tinggi melalui website. Sebagai alat ukur yang sudah mendapat

pengakuan dunia termasuk di Indonesia. Peringkat webometrics pertama kali

diluncurkan pada tahun 2004 oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo

Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC). CSIC merupakan lembaga

penelitian terbesar di Spanyol. Secara periodik peringkat webometrics akan

diterbitkan setiap 6 bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Peringkat perguruan

tinggi versi webometrics dapat dengan mudah dilihat atau diakses melalui internet

dengan alamat: http://www.webometrics.info.

2.2Infometrics

Metode ini dideskripsikan sebagai sebuah studi tentang seluruh

komunikasi berbasis jaringan komputer termasuk (world wide web) dengan

bantuan metode infometrics. Webometrics adalah “The study of the quantitative

aspects of the construction and use of information resources, structures and

(15)

(Bjorneborn, 2001). Dalam melaksanakan penelitian tentang webometrics, maka

studi ini dilakukan dengan menganalisis dari link dan sitasi web, evaluasi dari

search engine dan studi tentang diskripsi tentang web (Thelwall, 2008).

Informetrics adalah studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari informasi. Ini

termasuk produksi, publikasi dan penggunaan semua bentuk informasi, terlepas

dari bentuk atau asal. Dengan demikian, informetrics meliputi bidang:

1. Scientometrics : mempelajari aspek kuantitatif ilmu.

2. Webometrics : mempelajari aspek-aspek kuantitatif dari World Wide Web.

3. Cybermetrics : sama dengan webometrics, namun memperluas definisi yang

mencakup sumber daya elektronik.

4. Bibliometrics : mempelajari aspek kuantitatif dari informasi yang dicatat.

Ada konsep yang berbeda dari informetrics, bibliometrics dan

scientometrics. Bidang informetrics mencakup bidang bibliometrics dan

scientometrics yang definisinya diadopsi secara luas oleh beberapa peneliti.

Informetrics didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari

informasi dalam bentuk apapun, bibliometrics didefinisikan sebagai studi tentang

aspek-aspek kuantitatif dari penyebaran, produksi dan penggunaan informasi yang

dicatat, sedangkan scientometrics sebagai studi tentang aspek-aspek kuantitatif

dari ilmu (Tague, 1992).

Dalam konteks ini bidang webometrics dapat sepenuhnya dicakup oleh

bibliometrics, karena sebagian tulisan terdapat dalam bentuk dokumen web, teks

ataupun multimedia, yaitu informasi yang tercatat pada server web. Dalam

diagram, webometrics sebagian ditutupi oleh scientometrics, disebabkan karena

(16)

Gambar 2.1 Informetrics, Bibliometrics, Scientometrics, Cybermetrics Dan Webometrics (Bjorneborn and Ingwersen, 2004)

Pada Gambar 2.1 menunjukkan irisan dari beberapa bidang ilmu yang

merupakan bagian dari informetrics. Webometrics benar-benar termasuk dalam

bidang cybermetrics seperti didefinisikan di atas. Dalam diagram, bidang

cybermetrics melebihi batas-batas bibliometrics, karena beberapa kegiatan dalam

dunia maya biasanya tidak dicatat, tetapi dikomunikasikan bersama-sama seperti

dalam chat room. Studi Cybermetric tersebut masih masuk dalam kegiatan umum

bidang informetrics sebagai penelitian tentang aspek-aspek kuantitatif dari

informasi dalam bentuk apapun dan dalam setiap kelompok sosial

(Tague-Sutcliffe, 1992).

Salah satu parameter utama yang digunakan untuk peringkat web adalah

Web Impact Factor. Web Impact Factor dapat disamakan dengan Citation Impact

factor (CIF) (Garfield and Merton, 1979). Definisi Lin menyebutkan bahwa Web

Impact Factor sebagai jumlah halaman external (yaitu halaman di situs lain atau

Top Level Domain) dengan link ke situs yang diberikan (atau TLD) dibagi dengan

(17)

universitas telah banyak dievaluasi dengan menggunakan analisis link dalam

rangka untuk mengukur Web Impact Factor (Thelwall, 2002), mengidentifikasi

hubungan hubungan antara universitas (Thelwall, 2003), mengklasifikasikan jenis

link di lingkungan bagian di web (Bar-Ilan, 2005) dan untuk peringkat perguruan

tinggi (Smith and Thelwall, 2002). Web Impact Factor sudah banyak dipakai

untuk pe-ranking-an universitas, misalnya Australia (Thelwall, 2002), Iran

(Noruzi, 2004), Latin America (Smith, 1999), Indonesia (Jati, 2011).

2.3Ruang Lingkup Webometrics

Web merupakan objek dalam kajian webometrics, dengan demikian

gabungan dari kontruksi serta sisi penggunaan dari web menjadi bahan kajian.

Ada empat cakupan penelitian dalam webometrics yang dikemukakan oleh

(Bjorneborn, 2004) yaitu:

a. Analisis konten halaman web.

b. Analisis struktur link web.

c. Analisis penggunaan web (memasukkan log file dari pemakai, pencarian dan

perilaku penelusuran).

d. Analisis teknologi web (termasuk kemampuan mesin pencari).

Beberapa analisis dengan pendekatan webometrics (Thelwall, 2007)

yaitu:

1. Analisis link

Studi kuantitatif pada hyperlink kepada sebuah halaman web,

penggunaan link bibiliometrics. Web Impact Factor membuat suatu analogi JIF

(Journal Impact Factor) dan hyperlink dapat digunakan oleh peneliti

(18)

sebuah standar Web Impact Factor untuk mengukur jumlah rata-rata link web

perhalaman pada ruang web (misalnya, sebuah situs website pada seluruh negara)

dari external dari sebuah halaman.

2. Analisis sitasi web

Webometrics telah difokuskan tidak hanya pada satu situs web tetapi juga

pada publikasi bagian yang menggunakan web untuk menghitung seberapa sering

universitas atau perguruan tinggi mengutip sebuah artikel.

3. Evaluasi search engine (mesin pencari web)

Bagian dari suatu kajian webometrics yang dapat mengukur sejauh dan

sebesar apa kemampuan crawler serta indeks yang dicangkup atau dirangkum

oleh setiap mesin pencari. Kemudian dapat melihat hasil yang dapat ditemukan

oleh mesin pencari adalah indeks merek, serta pengukuran dapat dilihat dari

seberapa populer website berdasarkan query yang diminta dan ditemukan.

4. Pengukuran web

Pengukuran dari sejumlah aspek kuantitatif untuk menciptakan,

membagikan dan mendapatkan serta menggunakan sumber daya dari web, struktur

dan sebuah teknologi, berikut jenis web yang dimaksud adalah Blog, Wikipedia

dan jejaring sosial.

Analisis webometrics merupakan salah satu alat penting yang digunakan

untuk mengukur secara kuantitatif dari aktivitas suatu web (Shekofteh, 2010).

Pada Tabel 2.1 merupakan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

sejumlah Search Engine Optimization yang tersedia di Internet, berikut ini adalah

(19)

Tabel 2. 1 Indikator Metodologi Webometrics

Variabel Keterangan Web Tool yang digunakan

Visibility/impact Link external yang menyambung ke domain

kualitas tautan external dari web lain dengan data visibility

memanfaatkan sajian data dari dua mesin pencari yaitu tidak termasuk rich file s

Google Search dan Bing

Openness

Tahun 2014, indikator gabungan yang digunakan adalah visibility/impact

(50%) dan activity (50%). Penilaian activity didasarkan pada tiga kegiatan yaitu

presence (20%), openness (15%) dan excellence (15%). Unsur visibility

merupakan unsur dengan persentase terbesar dengan mengandalkan pada dua situs

(20)

webometrics merupakan peringkat ranking yang paling realistis di Indonesia,

maka visibility yang mempunyai bobot 50% harus menjadi prioritas utama (Djalal,

2009).

Pada sebuah web menyediakan bukti untuk dampak atau mendukung ide,

brand, organisasi dan lain-lain pada sebuah web sehingga munculnya ranking

website, sedangkan analisis impact pada sebuah link berdasarkan dari

perbandingan jumlah halaman web atau website yang terhubung pada sebuah

halaman web atau website yang diteliti (Frias, 2009).

Unsur visibility merupakan unsur dengan persentase terbesar, dengan

mengandalkan pada dua situs penyedia informasi MajesticSEO dan Ahrefs

(Aguillo,2015). Analisis webometrics merupakan salah satu alat penting yang

digunakan untuk mengukur secara kuantitatif dari aktivitas suatu web (Shekofteh,

2010). Webometrics merupakan pemeringkat yang paling realistis di Indonesia,

maka visibility yang mempunyai bobot 50% harus menjadi prioritas utama (Djalal,

2009).

Perhitungan visibility berdasarkan pada kualitas konten yang dievaluasi

berdasarkan kesepakatan umum secara virtual, dihitung dari semua link external

web domain yang diterima dari pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestice

sebuah institusi, performa bagian, nilai dari informasi dan kegunaan dari layanan

yang diperkenalkan sebuah halaman web berdasarkan kriteria. Link visibility data

dikumpulkan dari dua buah penyedia informasi yang terpenting yaitu

MajesticSEO dan Ahrefs. Keduanya memiliki cara crawler tersendiri,

menghasilkan database yang berbeda, yang digunakan bersama-sama untuk

(21)

Indikatornya adalah perkalian dari akar kuadrat jumlah backlink dan

jumlah domain yang berasal dari backlink pihak ketiga, sehingga tidak hanya

mementingkan popularitas link, tetapi lebih dari keragaman hubungan. Maksimum

dari hasil normalisasi adalah indikator impact (Aguillo, 2015).

Impact = ………(2.1)

Keterangan:

Impact = indikator impact

ΣBacklink = jumlah backlink

Σdomain = jumlah domain yang berasal dari backlink

2.4Pengertian Website

World Wide Web (WWW) atau lebih kenal website adalah salah satu

layanan yang digunakan oleh pengguna komputer yang terhubung dengan koneksi

internet. Website menyediakan berbagai informasi mulai dari informasi yang

penting sampai informasi yang tidak penting sama sekali. Website juga dapat

diartikan sebagai kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan

informasi teks, gambar, animasi, suara dan video. Kesemuanya membentuk satu

rangkaian yang bersifat statis maupun bersifat dinamis yang masing-masing

terkait dan dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman atau hyperlink.

Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan dokumen

dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut dengan

web page dan link dalam website memungkinkan pengguna bisa berpindah dari

satu page ke page lain (hyper text), baik diantara page yang disimpan dalam

(22)

melalui browser seperti Netscape Navigator atau Internet Exploler berbagai

aplikasi browser lainnya (Hakim, 2004).

2.5Peringkat Webometrics

Framework yang digunakan berdasarkan penelitian sebelumnya, dengan

tujuan untuk menyatukan dan meluaskan metode-metode yang ada melalui daftar

link dan URL.

Gambar 2. 2 Jenis-jenis Link Yang Ada Pada Web

Pada Gambar 2.2 menunjukkan diagram web yang menggambarkan

jenis-jenis analisa link bersama (co-link) (Thelwall, 2008). Huruf-huruf dalam

Gambar 2.2 menjelaskan beberapa jenis dokumen dalam web baik webpage

(23)

Tabel 2. 2 Keterangan Jenis-jenis Link

Jenis Link Keterangan pada gambar 1

Inlink B memiliki sebuah inlink dari A

Outlink A memiliki sebuah outlink ke B

Self-link C memiliki sebuah self-link

Reciprocal link I dan J memiliki reciprocal links

Transversal link

A memiliki sebuah transversal outlink ke H (Jenis ini merujuk pada sebuah link yang

menggabungkan beberapa area yang berbeda dalam web yang tidak terhubung dengan baik)

Co-inlink 1 dan 4 memilki inlink bersama

(co-inlink) yang berasal dari B

Co-outlink G memiliki sebuah co-outlink

seperti yang terlihat pada 1 dan 3

Hubungan yang terdapat dalam diagram web seperti Gambar 2.2

dijelaskan dengan Tabel 2.2 selama ini penelitian-penelitian tentang webometrics

banyak berfokus pada analisa inlink dan co-inlink (Romero, 2009). Sistem

penilaian webometrics telah dikenal secara luas dalam bidang pendidikan.

Webometrics merupakan salah satu metode yang diciptakan oleh Isidro F. Aguillo

untuk mengukur tingkat kualitas dari suatu Institusi pendidikan melalui web.

Penggunaan metode yang dipakai dalam proses peningkatan serta penggunaan

tool untuk pengumpulan data.

2.6Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

pengumpulan data penelitiannya. ”Berdasarkan pengertian tersebut dapat

dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk

(24)

2.7Web Impact Factor

Web Impact Factor merupakan bagian dari metodologi webometrics,

yang merupakan pengukuran relatif sejauh mana situs di link oleh situs lain dan

dianalogikan dengan mengitung kutipan pada dokumen tercetak (Jeyshankar,

2009). WIF adalah Web Impact Factor dari versi web, Web Impact Factor pertama

sekali di perkenalkan oleh Ingwersen tahun 1998. Pada dasarnya perhitungan sama

dengan prinsip yang diadopsi dari Journal Impact Factor (JIF). Web Impact

Factor mengukur dengan menjabarkan jumlah halaman web dalam suatu situs web

yang menerima link dari situs Web lain, dibagi atas jumlah publikasi halaman Web

dalam suatu situs Web yang terakses crawler.

Terdapat tiga jenis dari penghitungan Web Impact Factor yaitu:

WIF-simple, WIF-revised dan WIF-overall. Seri dari pengukuran Web Impact Factor

dengan istilah lain menurut Ingwersen, dalam Rowlansd (1998) yaitu:

a. Self-link Web Impact Factor

Pengukuran antara intensitas link dengan halaman web yang ada di dalam

sebuah situs atau domain.

b. External Web Impact Factor

Pengukuran dari intensitas link yang berasal situs atau domain lain.

c. Overall Web Impact Factor

Mengukur intensitas seluruh link dari sebuah situs atau domain.

Formulasi serta indikator yang digunakan dalam Web Impact Factor

adalah sebagai berikut (Djalal, 2009):

1. WIF-Simple = D/A ………... (2.2)

(25)

3. WIF-Selflink = C/A……….. (2.4)

Keterangan:

A = Total jumlah halaman web

B = Jumlah dari exsternal link (backlinks)

C = Jumlah dari self-link

D = Total jumlah link ke web

Evaluasi website dengan mengunakan WIF selflink lebih mencerminkan

stuktur logis yang digunakan untuk mengatur halaman web diserver lokal

(Ingwersen, 1998), dengan kata lain persentase selflink mengambarkan navigasi

serta kemudahan akses ke halaman-halaman web yang tersedia. Analisis WIF

selflink kurang bermakna dibandingkan dengan WIF inlink (exsternal), karena

mayoritas selflink dalam sebuah situs web dapat dibuat untuk keperluan navigasi

daripada mendukung isi dari halaman yang dituju. (Thelwal, 2000).

2.8SEO (Search Engine Optimization)

Search Engine Optimization adalah sebuah program yang mencari

dokumen dengan kata kunci tertentu dan memberikan hasil berupa sekumpulan

dokumen dimana kata kunci ditemukan. Cara kerja Search Engine Optimization

dengan mengirimkan web untuk mendapatkan sebanyak mungkin dokumen.

Kemudian, program lain disebut indeks membaca dokumennya dan membentuk

sebuah indeks berdasarkan kata yang terkandung didalam dokumen. Beberapa

search engine yang terkenal antara lain Google, Yahoo, Altavista, Allthe web dan

lain sebagainya (Danny, 1997).

Versi awal algoritma pencarian didasarkan sepenuhnya pada informasi

(26)

ketiga. Meta tag menyediakan informasi tentang konten yang terkandung pada

suatu halaman web dengan serangkaian kata kunci (keyword). Algoritma yang

dimaksud adalah page rank, yang merupakan fungsi matematika yang kompleks

berupa kombinasi antara perhitungan jumlah link yang mengarah pada suatu

halaman web dengan analisis atas kualitas masing‐masing link tersebut. Nilai

sebuah link dari situs berkualitas tinggi seperti Yahoo, Google atau DMOZ dapat

bernilai lebih tinggi dari pada kombinasi nilai link dari seratus situs web

berkualitas rendah.

Search Engine Optimization melakukan optimasi website agar

ditampilkan pada halaman utama atau halaman teratas pada search engine apabila

seseorang mengetikkan kata pencarian pada kotak search engine tersebut.

Kegiatan SEO ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh web master (pemilik

website atau blog) baik melakukan optimasi dari sisi internal (isi website atau

blog) maupun dari sisi external (backlinks) agar website-nya bisa ditampilkan pada

halaman utama sesuai dengan kata pencarian yang dibidik olehnya.

Target utama dari kegiatan SEO ini adalah traffic yang diberikan dari

search engine. Traffic Search Engine Optimization merupakan jumlah kunjungan

yang didapat dari search engine, jadi seseorang mencari informasi pada search

engine, kemudian ditampilkan website utama, kemudian mengklik website dan

membuka halaman website. Dari traffic yang dihasilkan, sangat diharapkan bisa

dikonversi menjadi penjualan untuk website yang menjual produk secara online

atau dalam website universitas akan terlihat banyaknya orang yang mengakses

informasi dalam website universitas. Traffic yang dihasilkan dari search engine

(27)

memang mencari informasi yang ditampilkan pada website. Posisi pada search

engine tersebut akan terus berubah dalam hitungan harinya, karena itu kita bisa

(28)

21 3. BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian analisis memerlukan tiga tahapan yang tepat

untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada

stikom.edu untuk meningkatkan ranking dan memenuhi nilai persentase pada

setiap parameter yang sudah ditentukan oleh webometrics, demikian tiga tahapan

dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Tahap Perancangan Objek Penelitian Perancangan Analisis Data

Perancangan Perumusan Kasus

Perancangan Pengumpulan Data

Penelitian Analisis Data

Perancangan Penggalian Data Hasil

(29)

3.2Tahap Perancangan

Tahap ini menggunakan studi literatur untuk mendapatkan pemahaman

dan pengertian tentang peningkatan ranking perguruan tinggi pada webometrics

dari referensi teori yang relevan dan jurnal-jurnal yang sudah ada, tentang

“Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi di webometrics” (Studi Kasus Universitas Budi Luhur).

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan strategi visibility dan activity

pada website stikom.edu dalam upaya peningkatan ranking webometrics pada

website utama Stikom Surabaya.

3.2.1 Perancangan Perumusan Kasus

Pada Tabel 3.1 merupakan ranking Stikom Surabaya priode Januari

2015, Stikom Surabaya meraih ranking 4068 dari seluruh perguruan tinggi yang

ada di dunia, dari indikator yang terlihat Stikom Surabaya berada pada urutan

terbawah jika dilihat dari presence rank, yaitu 6574. Pada bulan Juli 2014

indikator yang rendah, yaitu excellence rank dengan nilai 55442. Bulan Januari

2015 indikator yang bernilai rendah, yaitu impact rank yang memiliki nilai 7794.

Juli 2015 indikator yang memiliki nilai rendah, yaitu impact rank dengan nilai

4378. Sedangkan pada Januari 2016 indikator yang tetap memiliki nilai rendah,

yaitu impact rank dengan nilai 5599.

Perhitungan yang dilakukan untuk visibility berdasarkan konten yang

sudah dievaluasi secara virtual, dihitung dari semua link external web domain

yang diterima dari pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestice sebuah institusi,

(30)

diperkenalkan sebuah halaman web berdasarkan kriteria dari jutaan web editor

dari seluruh dunia.

Tabel 3.1 Ranking Stikom Surabaya Priode 2014, 2015 Dan 2016 Pada Webometrics

Data visibility dan activity dikumpulkan dengan cara mengawasi serta

mencatat nilai atau hasil pada dua buah penyedia informasi yang terpenting yaitu

MajesticSEO dan Ahrefs. Keduanya memiliki cara pengumpulan data yang

berbeda dan menghasilkan database yang berbeda yang digunakan bersama-sama

untuk memperbaiki kesalahan. Indikator webometrics adalah perkalian dari akar

kuadrat jumlah backlink dan jumlah domain yang berasal dari backlink, sehingga

tidak hanya mementingkan popularitas link, tetapi lebih dari keragaman

hubungan. Maksimum dari hasil normalisasi adalah indikator impact (Aguillo,

2015).

Impact pada sebuah web memberikan bukti untuk dampak menghasilkan

ide, brand, organisasi dan lain-lain pada sebuah web dengan melakukan

perhitungan. Analisis impact pada sebuah link dari perbandingan jumlah halaman

(31)

yang diteliti (Romero, 2009). Webometrics adalah struktur analisis web link yang

terdiri dari inlink dan outlink. Inlink berarti link yang digunakan untuk

menghubungkan halaman yang sama dalam sebuah web. Outlink adalah link yang

menghubungkan website dengan yang lain menggunakan subject yang sama

(Thanuskodi, 2011).

3.2.2 Perancangan Pengumpulan Data

Perancangan pengumpulan data melalui dua situs penyedia informasi

MajesticSEO dan Ahrefs, serta melalui sarana mesin pencari web (search engine )

dan data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan dari setiap indikator

webometrics dan Web Impact Factor. Pengumpulan data dari setiap indikator

webometrics dengan search engine seperti yang tertangkap oleh mesin pencari

Google, Yahoo, Ask dan Bing. Tetapi, pada penelitian ini hanya menggunakan

mesin pencari seperti Google dan Bing, dikarenakan Google dan Bing termasuk

top search engines in the world. Melalui inputan syntax atau kata kunci yang

terkait, berikut penjelasan setiap indikator yang dianalisis:

A. Indikator Web Impact Factor

Web Impact Factor merupakan pengukuran relatif seberapa banyak situs

pada link atau ditautkan oleh situs lain yang dikutip pihak ketiga dan dianalogikan

dengan menghitung kutipan pada dokumen tercetak yang terindeks oleh mesin

pencari.

B. Indikator dari Webometrics

Penilaian pada webometrics melalui indikator dan parameter yang

(32)

1. Visibility/impact

Jumlah alamat web atau situs yang diberikan oleh situs lain. Kualitas materi isi

web yang didasarkan atas external backlinks. Hal ini sebagai indikator bahwa

materi web berkualitas dan diakui oleh domain di luar stikom.edu, indikator

parameternya adalah jumlah backlink yang diperoleh oleh website Stikom

Surabaya.

2. Presence

Jumlah halaman dari web domain dan sub domain yang dikenali atau terindeks

oleh mesin pencari Google dan Bing, jumlah halaman web dan sub domain

dari perguruan tinggi yang terindeks oleh mesin pencari.

3. Openness

Jumlah file dokumen dengan format (.ps, .eps), (.doc, .docx) dan (.ppt, .pptx)

yang berada di bawah domain website perguruan tinggi yang tertangkap oleh

mesin pencari Google Scholar termasuk jumlah file penelitian dengan format

(pdf, doc, ppt, ps).

4. Excellence

Penilaian kualitas penelitian institusi (civitas) yang terindeks, jumlah

penelitian dan civitas yang dihasilkan dari publikasi yang terindeks di Google

Scholar dan Scimago.

C. Indikator dari MajesticSEO

Penilaian pada MajesticSEO menggunakan dua tools yang harus

diperhatikan dan diawasi untuk menampilkan serta mendapatkan nilai untuk

(33)

1. External Backlinks dari MajesticSEO

Parameter yang akan memberikan data yang berhubungan dengan backlink

pada website utama yaitu stikom.edu.

2. Educational Reference Domains Pada MajesticSEO

Parameter ini menampilkan jumlah domain yang menyambungkan link ke

situs utama, semakin banyak domain yang menyambungkan, maka semakin

bagus backlink yang dapatkan.

D. Indikator Dari Ahrefs

Ahrefs menggunakan tiga tools yang diperhatikan dan ditingkatkan agar

website stikom.edu memenuhi nilai persentase yang sesuai dengan ketentuan

webometrics, yaitu:

1. URL Rank Ahrefs

Menampilkan peringkat website utama yang sudah ditentukan oleh Ahrefs,

dinilai dari seberapa populer website yang terindeks dari jumlah dan kualitas

backlink.

2. Ahrefs Domain Rank

Pentingnya sebuah domain yang diverifikasi dari jumlah dan kualitas dari

backlinknya. Algoritma Ahrefs sudah ditentukan oleh Ahrefs.

3. Educational Domain

Menampilkan jumlah situs yang berakhiran edu, ac.id dan sch.id yang

(34)

3.2.3 Komparasi Dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)

Ranking webometrics Stikom Surabaya yang menurun dari bulan Juli

2015 dengan ranking dunia sebesar 4542 dan pada bulan Januari 2016

memperoleh ranking dunia menjadi 5207, semakin besar nilai yang didapatkan

artinya menurun ranking yang diperoleh pada perguruan tinggi. Dibandingkan

dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang meningkat dengan

ranking dunia yang diperoleh pada bulan Juli 2015 sebesar 1890 dan pada bulan

Januari 2016 ranking dunia 2954. Menurut data dan informasi yang didapatkan

ITS sudah melakukan kiat-kiat untuk meningkatkan webometrics dari indikator

dan parameter yang ditingkatkan ITS melakukan penyimpan data rapat dan

dokumen dalam sistem jaringan. Dalam manajemen dokumen itu sendiri,

dokumen dan surat-surat yang mendapat hak kopi diarsipkan, kemudian dikirim.

Jadi, data itu dapat diakses pihak yang berkepentingan.

Strategi lainnya yang sedang dilaksanakan ITS adalah peningkatan dalam

bidang "Scholar" dan disebut juga excellence. Indikator ini memungkinkan orang

yang mencari karya ilmiah lewat Google Scholar dapat dirujuk ke website ITS.

Dengan menautkan ke website dapat terjadi jika website ITS mampu

menampilkan karya ilmiah yang diinginkan, karena peningkatan dalam bidang

excellence sangat penting dilakukan ITS. ITS membuat aplikasi monitoring

webometrics score, aplikasi tersebut dapat berjalan dengan membutuhkan waktu

yang cepat untuk pengambilan ribuan data parameter dari internet. Aplikasi

tersebut dirancang agar bisa menangani masalah captcha yang diberikan oleh

Google kepada request yang dianggap sebagai automatic query. Dengan

(35)

konten yang ada di website seperti mendaftarkan stikom.edu pada mesin pencari

yang free dan berbayar serta belum mempunyai aplikasi untuk memonitor strategi

yang akan dilakukan untuk meningkatkan ranking webometrics Stikom Surabaya.

3.2.4 Penentuan Analisis Data

Penentuan analisis data berdasarkan data yang ada pada mesin pencari

yang sudah ditentukan berdasarkan indikator dan parameter webometrics dan Web

Impact Factor. Kemudian dinormalisasikan agar mendapatkan nilai rata-rata pada

setiap indikator, parameter, mesin pencari, MajesticSEO dan Ahrefs, untuk

mendapatkan strategi visibility dan activity pada website stikom.edu dalam upaya

peningkatan ranking webometrics pada website stikom.edu.

A. Web Impact Factor

Web Impact Factor salah satu dari tiga ukuran standar yang diciptakan

oleh The Institute of Scientific Information (ISI) yang digunakan untuk

mendapatkan nilai dari sebuah jurnal yang menerima sitasi pada artikelnya. Dalam

penelitian ini parameter Web Impact Factor menggunakan jenis revised, setelah

diperoleh nilai dari setiap domain, WIF-revised yang dihitung dengan rumus (3.1)

sebagai berikut:

... (3.1)

Maka dilakukan peningkatan dengan mengurutkan dari nilai tertinggi

untuk peringkat pertama. Formulasi serta indikator yang digunakan dalam Web

(36)

B. Webometrics

Setiap nilai dari indikator yang digunakan dalam peningkatan harus

dinormalisasi dulu sebelum masuk dalam perhitungan selanjutnya dengan rumus

(3.2). Adapun untuk menormalisasi adalah dengan persamaan (Aguillo, 2008).

……… (3.2)

Keterangan:

Na = Nilai normalisasi

na = Nilai dari mesin pencari

max(ni) = Jumlah na yang paling tinggi

1. Visibility/impact (50%)

Jumlah link (kecuali dari domain yang terkait), kualitas materi isi web

yang didasarkan atas external backlinks. Hal ini sebagai indikator bahwa

materi website berkualitas dan diakui oleh domain di luar stikom.edu

Indikator parameternya adalah jumlah backlink yang diperoleh oleh

website Stikom Surabaya, untuk mendapatkan nilai visibility harus

dinormalisasi dengan rumus 3.3 sebagai berikut:

Impact = ……….…………(3.3)

Keterangan:

Impact = indikator impact

ΣBacklinks = jumlah backlink

(37)

2. Presence (20%)

Jumlah halaman dari web domain dan sub domain yang dikenali atau

terindeks oleh mesin pencari jumlah halaman web (termasuk semua sub

domain dan direktori lainnya). Indikator presence ini sebelumnya adalah

indikator size (S), sejak tahun 2012 indikator dengan variabel activity ini

dirubah menjadi presence.

3. Openness (15%)

Nilai dari jumlah file dokumen yang dipublikasi yang menautkan atau di

bawah domain website Stikom Surabaya yang terindeks di Google Scholar

termasuk jumlah file penelitian dengan format (pdf, doc, docs dan ppt).

4. Excellence (15%)

Jumlah makalah dan artikel akademis yang diterbitkan dalam jurnal

internasional yang dipublikasi oleh perguruan tinggi yang bersangkutan

terindeks di Scimago Institution Ranking dan Google Scholar. Sebelumnya

indikator excellence adalah indikator yang bernama Scholar (Sc) yang

membahas tentang publikasi ilmiah.

3.3Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan hanya pada website utama Stikom

Surabaya pada domain utama stikom.edu. Penelitian dilakukan dalam waktu 30

hari, terhitung dari tanggal 16 Maret 2016 sampai 14 April 2016 dengan cara

memonitor atau mengawasi mesin pencari secara berkala, kemudian menganalisis

strategi terdahulu dengan data yang sudah tersedia untuk meningkatkan ranking

(38)

3.4Perancangan Penggalian Data

Perancangan penggalian data merupakan langkah-langkah dan cara untuk

menemukan hasil dan jumlah halaman yang terindeks oleh mesin pencari dengan

menggunakan kata kunci tertentu untuk menampilkan hasil data yang diperlukan

pada webometrics.

Berikut bagaimana cara melihat peringkat ranking Stikom Surabaya pada

webometrics dan cara melihat nilai pada search engine untuk mendapatkan hasil

dari parameter webometrics, Web Impact Factor, Google, Bing, MajesticSEO dan

Ahrefs untuk mendapatkan nilai pada webometrics.

A. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan pencatatan secara

langsung pada website utama Stikom Surabaya yaitu stikom.edu dan ranking

website yang dikeluarkan webometrics kemudian melakukan analisis untuk

mendapatkan strategi. Observasi juga menggunakan query, pencarian terhadap

mesin pencari Google dan Bing untuk memperoleh data. Pengamatan dan

pengumpulan data dilakukan pada dua penyedia informasi yang paling penting

yaitu MajesticSEO, Ahrefs, Google dan Bing untuk mendapatkan nilai pada

indikator serta parameter webometrics.

B. Wawancara

Wawancara dengan pihak terkait yaitu staff pengembang stikom.edu

(fakultas, PPTI, akademik, humas), dosen, mahasiswa dan organisasi mahasiswa

(39)

dijabarkan terkait strategi yang sudah dilakukan dan mengajukan pertayaan

tentang kiat-kiat untuk peningkatan ranking yang dilakukan selama ini.

C. Webometrics

Webometrics merupakan salah satu perangkat untuk mengukur kemajuan

perguruan tinggi melalui website, sebagai alat ukur yang sudah mendapat

pengakuan Asia termasuk di Indonesia. Berikut langkah dan cara melihat ranking

website stikom.edu.

1. Menu Utama

Gambar 3.2 Menu Utama Webometrics

Pada Gambar 3.2 merupakan halaman utama webometrics yang

(40)

Situs webometrics menyediakan informasi ranking dari seluruh universitas dan

perguruan tinggi di dunia, dengan kriteria penilaian yang sudah ditentukan.

2. Ranking Universitas Dan Perguruan Tinggi Di Dunia

Gambar 3.3 Ranking Universitas Di Dunia

Pada Gambar 3.3 ranking di dunia ditampilkan, button yang tersedia

seperti tampilan di atas merupakan beberapa negara yang tercatat mengikuti

pe-ranking-an webometrics. Pada tampilan di atas pilih bagian dunia dan kemudian

klik Indonesia, kemudian akan tampil universitas dan perguruan tinggi di

(41)

3. Tampilan Ranking Universitas Di Indonesia

Gambar 3.4 Ranking Universitas Di Indonesia

Pada Gambar 3.4 merupakan tampilan seluruh univesitas dan perguruan

(42)

Stikom Surabaya menduduki ranking 73 dari 482 universitas dan perguruan tinggi

di Indonesia.

4. Menu Detail Ranking Universitas Atau Perguruan Tinggi

Gambar 3.5 Detail Ranking Universitas Atau Perguruan Tinggi

Pada Gambar 3.5 merupakan menu detail ranking yang dimiliki

universitas atau perguruan tinggi. Pada kolom search atau cari langsung

Perguruan Tinggi Stikom Surabaya yang berada diperingkat 73, kemudian dapat

dilihat pada bagian “Det”, setelah itu akan muncul detail semua peringkat, yaitu

world ranking, continental ranking, country rank, presence, impact, openness dan

(43)

D. Web Impact Factor

Hyperlink yang dihasilkan dengan cara melihat dan mencari pada mesin

pencari yang sudah ditentukan, yaitu Google dan Bing dapat dilihat pada Gambar

3.6 dan Gambar 3.7. Standar Web Impact Factor untuk mengukur jumlah rata-rata

link web perhalaman pada ruang web (misalnya, sebuah situs website pada seluruh

Negara) dari external sebuah halaman. Penggalian data indikator dari Web Impact

Factor hanya menggunakan search engine Google dan Bing, dengan mengetik

syntax “site:stikom.edu” untuk melihat hasil dari setiap variabel dan parameter.

Berikut langkah-langkah pada masing-masing indikator yang terkait Web Impact

Factor, yaitu:

1. Total Halaman External Pada Google

Gambar 3.6 Jumlah Total Halaman Domain Pada Google

Pada Gambar 3.6 merupakan hasil dari Google untuk menampilkan total

jumlah halaman dari sebuah domain dan menghitung inlink yang dimiliki website

(44)

2. Total Halaman External Pada Bing

Gambar 3.7 Jumlah Total Halaman Domain Pada Bing

Pada Gambar 3.7 merupakan hasil pencarian oleh mesin pencari Bing,

sama halnya dengan penjelasan pada Gambar 3.6 untuk menampilkan total jumlah

halaman dari sebuah domain dan menghitung inlink yang dimiliki website utama

stikom.edu.

3. Hasil Inlink (External Link) Domain Pada Google

(45)

Pada Gambar 3.8 merupakan cara untuk melihat hasil dari inlink yang

dimiliki stikom.edu terindeks pada mesin pencari Google.

4. Hasil Inlink (External Link) Domain Pada Bing

Gambar 3.9 Hasil Inlink (External Link) Domain Pada Bing

Pada Gambar 3.9 merupakan cara mendapatkan hasil dari inlink yang

dimiliki stikom.edu yang terindeks pada mesin pencari Bing. Pada Bing dapat

menggali data per-minggu, bulan, bahkan per-hari.

E. Indikator Dan Parameter Webometrics

1. Visibility/impact

Dalam tahap ini dijelaskan langkah-langkah tentang bagaimana cara

melihat peringkat dan nilai Stikom Surabaya pada webometrics. Pada parameter

ini menggunakan dua situs yaitu MajesticSEO dan Ahrefs yang menampilkan

seluruh jumlah backlink blog yang terindeks. Langkah-langkah pengumpulan data

(46)

A. Menu Utama

Gambar 3.10 Menu Utama MajesticSEO

Pada Gambar 3.10 merupakan halaman utama MajesticSEO, tampilan

(47)

dibutuhkan untuk dapat mengakses informasi yang dibutuhkan user harus login

terlebih dahulu, apabila user belum mempunyai akun dapat mendaftar terlebih

dulu secara gratis (daftar dengan alamat email).

B. Tampilan Site Explorer

Gambar 3.11 Site Explorer

Pada Gambar 3.11 merupakan tampilan search untuk melihat nilai pada

website yang diinginkan dengan cara menuliskan alamat URL website tanpa

(48)

C. Tampilan Use Historic Indeks

Gambar 3.12 Use Historic Indeks

Pada Gambar 3.12 terdapat dua pilihan telusur yaitu Use Fresh Indeks

(data yang ditampilkan merupakan data baru yang di indeks dalam satu bulan) dan

(49)

keseluruhan data dari suatu domain), untuk menghitung webometrics bisa pilih

Use Historic Indeks. Kemudian pilih tombol explorer seperti tampilan di atas.

Perhatikan Gambar 3.12 pada website www.stikom.edu, kemudian

search nya akan secara otomatis menampilkan sub domain data yang diperlukan,

data yang ditampilkan pada tanggal 1 april 2016:

1. External backlinks 22,874 (artinya Backlink external ada sebanyak 22,874)

2. Referring domain 1,285 (artinya Mengacu domain ada 1,285)

3. Referring IPs 728 (artinya Mengacu IP ada 728)

4. Referring Subnets 572 (artinya Mengacu Subnet 572)

Jadi, yang mencantumkan alamat URL http://www.stikom.edu ada

sebanyak 22,874 buah website. Referring domain adalah keberagaman nama

domain yang aktif. Backlink yang didapatkan juga harus berasal dari banyaknya

domain yang berbeda. Semakin banyak nama domain, dapat dikatakan sebuah

website akan dianggap sangat populer. Sebuah website lebih baik mempunyai

1000 backlink dari 100 domain yang berbeda, dari pada mempunyai 100.000

backlink apabila hanya mempunyai 5 domain berbeda. Jumlah reference domain

dari situs educational yang berakhiran edu atau ac.id, berikut hasil external

backlinks dan educational reference domain dari MajesticSEO.

Website tools SEO yang lengkap dan user bisa mendapatkan data sumber

backlink dari website lain terutama data backlink milik kompetitor yang telah

berada di halaman satu pada Google juga pada urutan satu, karena telah terbukti

backlink yang digunakan bisa menempatkannya di posisi terbaik sebuah website.

(50)

MajesticSEO untuk mendapatkan informasi dan data serta nilai yang dimiliki

stikom.edu yang dibutuhkan, sebagai berikut:

D. Halaman Utama MajesticSEO

Gambar 3.13 Halaman Utama MajesticSEO

Pada Gambar 3.13 merupakan halaman utama yang mengharuskan user

login terlebih dahulu dengan cara mendaftar secara free trial selama 30 hari.

E. Tampilan Site Explorer

Gambar 3.14 Site Explorer

Pada Gambar 3.14 merupakan akses ke fitur site explorer dengan

mengakses URL Ahrefs.com dan user dapat memasukan domain atau URL yang

ingin di cek pada bagian backlink, kemudian tab site explorer dan tuliskan alamat

(51)

menyampaikan informasi secara umum informasi yang disampaikan dengan

sangat lengkap sehingga user bisa mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi

domain atau URL yang diperlukan, kemudian pada site explorer stikom.edu,

yaitu:

1. Backlinks: 38.8K, Live 28.6K

2. Referring Domain: 1.79K, Live: 1.37K

3. Facebook: 447

4. GooglePlus: 122

F. Tampilan Organic Traffic

Gambar 3.15 Organic Traffic

Pada Gambar 3.15 merupakan tampilan informasi pada site explorer

stikom.edu adalah organic trafiic yang dihasilkan dari mesin pencari dan organic

(52)

2. Presence

Jumlah halaman akan diketahui dengan cara mengetikkan kata kunci

pada mesin pencari “site:stikom.edu”. Berikut jumlah halaman situs yang dimiliki

oleh situs utama Stikom Surabaya yang didapatkan pada kedua mesin pencari.

A. Total Halaman Website Pada Google

Gambar 3.16 Hasil Total Halaman Website Pada Google

Pada Gambar 3.16 merupakan cara melihat hasil dari total halaman

dihitung berdasarkan seberapa banyak halaman atau konten global yang dapat di

indeks Google.

B. Hasil Total Halaman Website Pada Bing

(53)

Pada Gambar 3.17 cara mencari hasil dari total halaman dihitung

berdasarkan seberapa banyak halaman atau konten global yang dapat di indeks

oleh Bing, sama seperti Gambar 3.16.

3. Openness

Jumlah file yang dipublikasi dan terindeks oleh mesin pencari Google

dan Bing, file yang format pdf, doc, ppt dan ps dengan cara mengetikkan syntax

“site:stikom.edu file type: format” maka akan muncul hasil dari seluruh file yang

terindeks. Berikut hasil rich file pada Google Scholar.

(54)

Pada Gambar 3.18 merupakan cara untuk mendapatkan hasil dari

excellence yang terindeks oleh Google dengan format tertentu.

4. Excellence

Jumlah makalah dan artikel akademis yang diterbitkan dalam jurnal

internasional yang dipublikasikan oleh perguruan tinggi dan terindeks di Scimago

Institution Ranking dan Google Scholar. Berikut jumlah makalah dan artikel yang

dimiliki oleh Stikom Surabaya yang didapatkan dari Scimago Institution Ranking

dan Google Scholar, tetapi di Scimago Stikom Surabaya tidak terindeks.

A. Hasil Excellence Ranking Google Scholar

Gambar 3.19 Hasil Excellence Ranking Pada Google Scholar Dan Scimago Institution Ranking

Pada Gambar 3.19 merupakan hasil pencarian excellence pada mesin

pencari Google Scholar, hasil yang ditampilkan merupakan data dari tahun 2014

sampai 2016 dan hasil yang terindeks hanya terdapat 322 file makalah atau karya

(55)

B. Hasil Excellence Ranking Pada Scimago Institution Ranking

Gambar 3.20 Hasil Excellence Ranking Pada Scimago Institution Ranking

Pada Gambar 3.20 adalah tampilan Scimago Institution Ranking, dimana

stikom.edu yang belum bergabung atau mendaftar sebagai member maka dari itu

data tidak dapat ditampilkan dan hasil dari excellence.

3.5Perancangan Analisis Data

Perancangan analisis data dilakukan dengan menggunakan sejumlah SEO

(Search Engine Optimization) yang tersedia di internet yang dapat menemukan

hasil dari masing-masing dari indikator dan parameter, pada Tabel 3.2 yang

menjelaskan isi variabel, serta web tool yang dipakai untuk mengukur Web Impact

(56)

Tabel 3.2 Variabel Analisis Data Webometrics

No. Instrumen Variabel Hasil Pengukuran Web Tool

1.

Web page: external

domain Web Impact Factor

Total halaman.

Internal: external link

Halaman yang sama dalam sebuah web.

2. MajesticSEO

dan Ahrefs Visibility/impact

Total link external yang ditautkan ke domain.

Total halaman website dan halaman dinamik yang tertangkap oleh mesin pencari.

4. Google

Scholar Openness

Jumlah file *pdf, *doc, *docs dan *ppt yang

(57)

4. BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai

dari setiap indikator dan parameter stikom.edu untuk mendapatkan strategi baru

sehingga mampu meningkatkan isi konten dan peningkatan ranking pada

webometrics, hasil yang diukur melalui dua mesin pencari MajesticSEO dan

Ahrefs untuk menentukan visibility/impact yang sudah ditentukan webometrics,

Google dan Bing untuk mendapatkan hasil dari setiap indikator beserta

parameternya adalah sebagai berikut:

4.1Indikator Web Impact Factor

Pengumpulan data pada parameter Web Impact Factor dengan

menggunakan mesin pencari dari Google dan Bing untuk mengukur seberapa

banyak inlink dan jumlah halaman web yang dipublikasi dalam suatu situs website

yang terindeks oleh mesin pencari, berikut hasil penggalian data.

(58)

Pada Gambar 4.1 merupakan total halaman external antara Google dan

Bing dengan cara mengetik syntax “site:stikom.edu” maka akan muncul jumlah

dari halaman external. Google memiliki 53.500 total halaman external yang

dipublikasikan dan terindeks oleh mesin pencari, sedangkan Bing memiliki 20.100

halaman yang terindeks.

Gambar 4.2 Jumlah Inlink Domain Stikom.edu

Pada Gambar 4.2 merupakan hasil inlink domain yang didapat pada dua

mesin pencari yaitu Google mendapatkan 510 inlink atau backlink untuk

mendapatkan hasil inlink dengan cara mengetik syntax pada Google Backlink

For stikom.edu”. Sedangkan dengan syntax “LinkFromDomain:stikom.edu” Bing

mendapatkan 135 inlink yang terindeks, terlihat perbedaan hasil yang sangat jauh

disebabkan kurangnya inlink yang didapatkan dari Bing dan terdapat perbedaan

algoritma antara kedua mesin pencari, pengumpulan data dilakukan pada tanggal

16 Maret 2016 sampai 14 April 2016. Demikian hasil dari pengumpulan data pada

(59)

dengan menghitung hasil yang sudah didapatkan menggunakan rumus 2.1 yang

membagi hasil dari total halaman external dan jumlah inlink.

4.2Indikator Webometrics

A. Visibility/impact (50%)

Indikator visibility/impact yang memiliki bobot sebesar (50%) didapatkan

dari kualitas konten yang diukur dengan cara mengetahui seberapa banyak tautan

external dari situs website lain yang mengutip dan memberikan link ke situs utama

Stikom Surabaya yang disebut sebagai inbound link pada website, dengan

mengamati perilaku mesin pencari dalam melakukan crawler domain yang

menampilkan jumlah backlink yang terindeks oleh dua mesin pencari yang

digunakan oleh webometrics yaitu MajesticSEO dan Ahrefs.

Gambar 4.3 External Backlinks Stikom.edu

Pengamatan dilakukan selama 30 hari yang terhitung dari tanggal 16

Maret 2016 sampai 14 April 2016. Berikut jumlah alamat situs yang memberikan

(60)

Ahrefs. Pada Gambar 4.3 menunjukkan jumlah external backlinks selama 30 hari

dengan cara mengamati data pada Ahrefs. Pada tanggal 16 Maret sampai 31 Maret

2016 adalah 371,371 dan backlink pada hari ke 30 pada tanggal 1 April sampai 14

April 2016 adalah 447,489 dari Ahrefs. Hal ini berarti jumlah external backlinks

telah naik sebanyak 76,118 poin.

Gambar 4.4 Total Backlinks Stikom.edu

Pada Gambar 4.4 memperlihatkan hasil dari total backlinks yang diterima

oleh stikom.edu dengan menghitung banyaknya backlink external yang diberikan

dari pihak ketiga dengan terhubung pada situs utama Stikom Surabaya yaitu

stikom.edu atau beberapa sub domain dan kemudian dari hasil pengamatan pada

MajesticSEO yang dilakukan selama 30 hari yang terhitung dari tanggal 16 Maret

2016 sampai 14 April 2016.

Pada tanggal 16 Maret sampai 31 Maret 2016 adalah 3023.85 dan jumlah

external di hari ke 30 pada tanggal 1 April sampai 14 April 2016 adalah 1116.9

serta jumlah external meningkat sebanyak 1906.95 buah dari jumlah awal yang

(61)

backlinks pada Gambar 4.4 untuk mendapakan hasil dari visibility/impact

menggunakan rumus 2.3 dengan cara perkalian jumlah dari external backlinks dan

total backlinks. Hasil perkalian dari 2 jumlah yang disebutkan kemudian

dinormalisasikan untuk mendapatkan nilai rata-rata untuk persentase.

B. Activity (50%)

Activity terbagi menjadi tiga parameter, yaitu presence (20%), openness

(15%) dan excellence (15%), untuk dapat meningkatkan ranking website

stikom.edu pada webometrics, maka diperlukan perhitungan dan pengumpulan

data untuk mendapatkan nilai pada masing-masing parameter. Berikut hasil dari

tiga parameter activity, yaitu:

1. Presence

Parameter presence mempunyai bobot sebesar (20%) dari total penilaian

yang dihitung berdasarkan seberapa banyak konten total halaman website dan

halaman dinamik yang terindeks oleh mesin pencari Google dan Bing. Jumlah

halaman akan diketahui dengan cara mengetik kata kunci atau syntax pada mesin

pencari “site:stikom.edu”. Berikut hasil dari mesin pencari Google dan Bing.

(62)

Pada Gambar 4.5 merupakan hasil masing-masing dari Google dan Bing,

untuk mendapatkan total halaman website yang menyambung atau menautkan

kepada situs stikom.edu dapat dilihat perbandingan antara kedua mesin pencari.

Google mendapatkan hasil sebesar 53.200, sedangkan pada Bing 20.100. Hasil

yang terlihat banyaknya halaman yang terindeks pada Google dibandingkan Bing

dikarenakan perbedaan algoritma pada kedua mesin pencari.

2. Openness

Parameter openness mempunyai bobot (15%) yang menampilkan jumlah

file dokumen dengan format (.ps, .eps), (.doc, .docx) dan (.ppt, .pptx) yang

terindeks oleh Google Scholar. Berikut cara mencari jumlah file yang dimiliki

stikom.edu yang terpublikasi dan terindeks Google Scholar dengan mengetikkan

kata kunci atau syntax “site:stikom.edu file type: format”.

Gambar 4.6 Jumlah Openness Domain Stikom.edu

Pada Gambar 4.6 merupakan jumlah rich file (pdf, doc, docs dan ppt)

yang dipublikasi oleh stikom.edu dan terindeks oleh mesin pencari masih sangat

(63)

3. Excellence

Parameter ini memiliki bobot (15%) dari total penilaian berupa jumlah

makalah dan artikel akademis yang diterbitkan dalam jurnal internasional yang

dipublikasi oleh perguruan tinggi di Scimago Institution Ranking yang terindeks

Scopus dan Google Scholar.

Gambar 4.7 Jumlah Excellence Ranking Google Scholar Dan Scimago Institution Ranking Stikom.edu

Pada Gambar 4.7 hasil yang ditampilkan dari dua mesin pencari yang

merupakan jumlah karya ilmiah dan jurnal yang sudah dipublikasikan, pada

Google Scholar mendapatkan hasil sejumlah 322 hasil pencarian dengan

mengetikkan kata kunci “stikom.edu”, sedangkan pada Scimago Institution

Ranking hasil tidak didapatkan dikarenakan Stikom Surabaya belum

mendaftarkan dan bergabung ke situs resmi Scimago Institution Ranking yang

(64)

4.3Indikator Dari Ahrefs

A. URL Rank Ahrefs

Gambar 4.8 URL Rank Stikom.edu

Pada Gambar 4.8 memperlihatkan peringkat URL stikom.edu menurut

Ahrefs yang diurutkan dari angka 0-100. Peringkat URL menilai dan mengukur

bagaimana pentingnya sebuah URL yang diperiksa dari jumlah dan kualitas

backlink yang didapatkan. Algoritma Ahrefs menentukan perhitungan skor dan

nilai antara 1-100 yang tertinggi, 0-30 berarti URL tidak poluler, 31-70 berarti

rata-rata dan 71-100 menunjukkan URL sangat populer. Dapat dilihat pada

Gambar 4.8 setelah melakukan pengamatan dan peringkat URL stikom.edu

mendapatkan peningkatan sebesar 2 poin, dari ranking 27 menjadi ranking 29.

Gambar

Gambar 3.2 Menu Utama Webometrics
Gambar 3.3 Ranking Universitas Di Dunia
Gambar 3.4 Ranking Universitas Di Indonesia
Gambar 3.5 Detail Ranking Universitas Atau Perguruan Tinggi
+7

Referensi

Dokumen terkait