LEMBAR JUDUL
- LAMPIRAN E
- LAMPIRAN D
F-1 LAMPIRAN F
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : ABIDIN SATYA WIRAWAN
NIM : 10109406
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : SLEMAN, 9 JULI 1988
JURUSAN/PROGRAM : TEKNIK INFORMATIKA/S1
ALAMAT : JL. KOLONEL MASTURI, ASRAMA
KAVALERI DENKAVKUD, PARONGPONG,
BANDUNG
NO. TELPON : +628997989395
E-MAIL : abidinsatya@yahoo.co.id
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : ISLAM
WARGA NEGARA : INDONESIA
JUDUL KERJA PERAKTEK :“MENGANALISIS DAN MEMBERIKAN
SOLUSI PADA SISTEM JARINGAN
PT. INDONESIA POWER UBP SAGULING“
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
F-2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : RICKY RAMDHANI
NIM : 10109417
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 10 APRIL 1991
JURUSAN/PROGRAM : TEKNIK INFORMATIKA/S1
ALAMAT : JL. MIG 1 NO 4 RT 01 RW 28 KOMPLEK
MELONG GREEN GARDEN KELURAHAN
MELONG, CIMAHI SELATAN 40534
NO. TELPON : +6287822201452
E-MAIL : ricky.ramdhani@rocketmail.com
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : ISLAM
WARGA NEGARA : INDONESIA
JUDUL KERJA PERAKTEK :“MENGANALISIS DAN MEMBERIKAN
SOLUSI PADA SISTEM JARINGAN
PT. INDONESIA POWER UBP SAGULING“
RIWAYAT PENDIDIKAN :
6. 1996-1997 : TK Ananda, Kec. Cimahi Selatan.
7. 1997-2003 : SD Negeri Karya Bhakti II, Kec. Cimahi Selatan.
8. 2003-2006 : SMP Negeri 25, Kab Bandung.
9. 2006-2009 : SMA Negeri 17, Kab Bandung.
10. 2009 : Program Studi S1
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
F-3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : ARRIZKO MUBAROKAN
NIM : 10109430
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 15 MEI 1990
JURUSAN/PROGRAM : TEKNIK INFORMATIKA/S1
ALAMAT : JL. RAYA BANJARAN NO 99
NO. TELPON : 08997073668
E-MAIL : arrizkomubarokan@gmail.com
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : ISLAM
WARGA NEGARA : INDONESIA
JUDUL KERJA PERAKTEK : “MENGANALISIS DAN MEMBERIKAN SOLUSI
PADA SISTEM JARINGAN
PT. INDONESIA POWER UBP SAGULING “ RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. 1996-1997 : TAMAN KANAK-KANAK PATAL BANJARAN Kab
Bandung
2. 1997-2003 : SDN Palasari II kec.Pameungpeuk, Kab Bandung
3. 2003-2006 : SMP Negeri 1 Pameungpeuk Kab Bandung
4. 2006-2009 : SMk Negeri 4 Bandung
5. 2009 : Program Studi S1
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metode Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 7
2.1.1 Sejarah ... 7
2.1.2 Logo Instansi ... 7
2.1.3 Badan Hukum ... 8
2.1.4 Struktur Organisasi Dan Job Description ... 8
2.1.4.2 Job Description ... 9
2.2 Landasan Teori ... 10
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 10
2.2.2 Terminologi LAN ... 10
2.2.3 Komponen Utama Pada Jaringan ... 10
2.2.4 Arsitektur Jaringan Komputer ... 10
2.2.5 Topologi Jaringan ... 10
2.2.6 Backbone dan Segment ... 11
2.2.7 Media Transmisi Kabel ... 11
2.2.8 Conecting Device ... 13
BAB IIIPEMBAHASAN ... 20
3.1 Analisa Sistem Jaringan yang sedang digunakan ... 20
3.1.1 Topologi Jaringan UBP Saguling ... 20
3.1.2 Masalah-Masalah yang sering di Hadapi ... 20
3.1.3 Pemecahan Masalah………. BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN ... 60
4.1 Kesimpulan ... 60
4.2 Saran ... 60
i
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas hidayah dan
inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan kegiatan kerja praktek yang
bertempat di PT. PLN INDONESIA POWER UBP SAGULING (Persero) sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Mata
Kuliah Kerja Praktek Program Strata (S-1) Teknik Informatika di Universitas Komputer
Indonesia.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
dalam penulisan laporan ini dikarenakan oleh keterbatasan ilmu dan wawasan yang penulis
miliki, namun atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan dan lindungannya dalam
mengerjakan Laporan Kerja Praktek ini.
2. Kepada kedua orang tua penulis atas dukungan materil dan moril dengan izin dan do’a restunya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Kerja Praktek ini.
3. Ibu Sufaatin, S.T., selaku dosen pembimbing dan dosen wali IF-10 yang telah banyak
meluangkan waktunya dan memberikan pengarahan kepada penulis.
4. Bapak Irawan Afrianto, S.T .,M.T.,selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
5. Bapa Abdul Fitriadi , selaku pembimbing dan SPS.SISTEM INFORMASI PT. PLN
INDONESIA POWER UBP SAGULING (Persero) yang telah sabar memberikan
bantuan, bimbingan dan dukungan sehingga Kerja Praktek ini dapat diselesaikan
dengan baik.
6. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu dalam
penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini.
7. Pihak-pihak lainnya yang sangat mambantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu
ii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi rekan-rekan lainnya serta dapat digunakan sebagai referensi untuk
pembuatan laporan yang lebih baik lagi.
Bandung, Agustus 2012
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Malik Putra Rahmat. Praktis menguasai LAN small office, Kisytama Media, Jakarta
Sopandi Deden. 2005. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika,
Jakarta
Behrouz A. Forouzan. TCP/IP Protocol Suite.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
PT PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang
sumber daya listrik. Perusahaan tersebut mengalirkan tenaga listrik kepada negara yang
diperoleh dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik dapat menghasilkan tenaga listrik dari
alam, contohnya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menghasilkan tenaga listrik
dari kekuatan air yang mengalir yang dapat menggerakkan generator. Selain menyediakan
listrik, PT PLN (Persero) juga menyediakan layanan kelistrikan.
Dengan berkembangnya zaman, berkembang pula tingkat kemajuan disegala bidang.
Termasuk juga dibidang teknologi yang merupakan sarana pendukung untuk menciptakan
manusia yang berkualitas. Dengan teknologi yang canggih manusia bisa memproduksi listrik
yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
Listrik merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Seiring dengan
perkembangan zaman, listrik memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan,
penduduk di Indonesia menggunakan listirk sebagai sumber energi. PT. Indonesia Power
UBP Saguling merupakan salah satu anak perusahaan PT. PLN sebagai salah satu lembaga
yang memproduksi listrik yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat banyak. Kegiatan usaha
yang dilakukan oleh PT Indonesia Power UBP Saguling adalah memproduksi listrik dengan
menggunakan manfaat aliran sungai atau biasa kita mengenalnya dengan istilah PLTA.
Melihat kenyataan bahwa tidak sedikit masyarakat di Indonesia sangat memerlukan
listrik maka PT.PLN (Persero) mendirikan PT. Indonesia Power UBP Saguling sebagai anak
perusahaannya pada tahun 1995 yang bergerak dibidang produksi listrik. Berdasarkan
pengamatan penulis, dapat dikatakan bahwa penyediaan listrik sangat besar arti dan
manfaatnya bagi masyarakat banyak khususnya di Indonesia.
Didalam pelaksanaan proses produksinya PT. Indonesia Power UBP Saguling
memproduksi listrik sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan. Listrik yang dihasilkan
memiliki kapasitas yang sangat besar dan diharapkan dengan kapasitas listrik yang besar
dapat memenuhi kebutuhan akan listrik khususnya uintuk daerah Jawa Barat dan Sekitarnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis melihat dan akan memodifikasi sistem jaringan
2 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil
rumusan masalah yaitu :
1. Tidak adanya jaringan komputer yang sangat mutakhir, karena sistem jaringan di PT. Indonesia Power UBP Saguling masih menggunakan sistem jaringan topologi star.
2. Tidak adanya sistem informasi yang menginformasikan adanya gangguan atau kerusakan jaringan pada divisi yang terkena kerusakan pada kantor pusat UBP
saguling .
3. Tidak adanya pelatihan pegawai pada penggunaan sistem komputer secara spesifikasi yang mengakibatkan proses kinerja pegawai terhambat.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Adapun maksud dari kerja praktek ini adalah menganalisa sistem jaringan komputer
yang digunakan di PT. Indonesia Power UBP Saguling dan memberikan solusi untuk
meningkatkan kinerja jaringan komputer sehingga dapat meningkatkan pula kinerja para
pegawainya.
1.3.2. Tujuan
Tujuan dari praktek kerja ini adalah :
1. Adanya sistem jaringan di PT. Indonesia Power UBP Saguling yang lebih mutakhir untuk memberikan kemudahan proses kinerja para pegawai PT. Indonesia Power
UBP Saguling.
2. Adanya system informasi yang menginformasikan kerusakan atau gangguan pada divisi lain .
3. Diadakannya pelatihan pada workshop yang mengusung tema tentang penggunaan sistem komputer kepada seluruh pegawai PT. Indonesia Power UBP Saguling.
1.4. Batasan Masalah
Dalam laporan kerja praktek ini, penulis membatasi kajian pada permasalahan yang
terjadi pada sistem jaringan komputer di PT. Indonesia Power UBP Saguling:
3 2. Sistem informasi yang di terapkan hanya diperuntukkan pada divisi PT. Indonesia
Power UBP Saguling.
3. Pelatihan pada workshop yang diadakan hanya diperuntukkan untuk pegawai yang memiliki kurangnya kemampuan untuk menggunakan system komputer.
1.5. Metode Penelitian
Dalam menganalisa sistem jaringan komputer pada PT Indonesia Power metode
penelitian yang dipakai adalah pengumpulan data. Penulis mendapatkan data dan informasi
sebagai bahan penyusunan laporan ini melalui beberapa cara:
1.5.1 Pengamatan Lapangan (Observasi)
Penulis terjun kelapangan secara langsung untuk melakukan pengamatan terhadap
bidang yang penulis geluti selama kerja praktek ini.
1.5.2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dan diskusi dengan pihak - pihak yang terkait dengan
bidang yang penulis geluti untuk mendapatkan data dan informasi.
1.5.3. Studi Literatur
Penulis membaca beberapa buku referensi yang terkait dengan pengoperasian dan
kerusakan komputer.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini penulis membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan,
Metode Penelitian, dan sistematika penulisan.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis membahas mengenai Tinjauan Pustaka, yang di dalamnya
terdapat Profil Tempat Kerja Praktek tang berisikansejarah singkat mengenai
instansi tempat penulis melakukan kerja praktek, Logo Instansi, Badan Hukum
Instansi, dan struktur organisasi beserta job description, dengan Landasan Teori
yang penulis gunakan untuk menganalisa sistem jaringan komputer di PT.
4
c. BAB III PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil analisa sistem jaringan dan sistem pedukung yang
digunakan dalam membangun jaringan komputer di PT. Indonesia Power UBP
Saguling.
d. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari laporan yang telah dibuat dan juga saran
- saran khususnya untuk sistem jaringan komputer di PT. Indonesia Power UBP
5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1. Sejarah Instansi
Permintaan akan energi listrik terus bertambah setiap waktu. Oleh karena itu,
pemerintah mengadakan pembangunan stasiun pembangkit tenaga listrik di antaranya
pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga uap untuk memutarkan turbin yang
selanjutnya akan memutarkan generator.
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia, BUMN PT Perusahaan
Listrik Negara (PT PLN) mendirikan dua anak perusahaan pembangkitan listrik dalam
rangka memisahkan antara misi sosial dan komersial dari BUMN tersebut. Salah satu
dari anak perusahaan tersebut adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali I
(PLN PJB – I) yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha
lain yang terkait dengannya.
Pada ulang tahun yang ke-5, 3 Oktober 2000, manajemen perusahaan PLN
PJB – I resmi mengumumkan pergantian nama menjadi PT Indonesia Power sebagai
upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bidang
ketenagalistrikan dan juga sebagai persiapan dalam privatisasi perusahaan.
PT Indonesia Power memiliki delapan unit bisnis pembangkitan tenaga listrik,
di antaranya yang terbesar adalah Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling (3.400
MW). UBP Saguling atau dikenal juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap
6
Secara umum, pembangunan UBP Saguling mengalami tiga tahap, yaitu
sebagai berikut :
1. Tahap I : membangun dua unit PLTA yaitu Unit 1 dan 2 yang masing –
masing berkapasitas 400 MW. Pembangunannya dimulai pada bulan Mei
1980 hingga bulan Juni 1985 dan mulai beroperasi sejak tanggal 4 April
1984 (Unit 1) dan 26 Maret 1985 (Unit 2).
2. Tahap II : membangun dua unit PLTA yaitu Unit 3 dan Unit 4 yang masing – masing berkapasitas 400 MW. Pembangunannya dimulai pada bulan Juni 1985 hingga bulan Desember 1989. Unit 3 mulai beroperasi pada 6 Februari
1989 dan Unit 4 mulai beroperasi pada 6 November 1989.
3. Tahap III : membangun tiga unit PLTA yaitu Unit 5, 6, dan 7 yang masing – masing berkapasitas 600 MW. Pembangunannya dimulai sejak bulan Januari 1993 hingga Oktober 1997. Unit 5 mulai beroperasi pada Oktober
1996, Unit 6 mulai beroperasi pada April 1997, dan Unit 7 mulai beroperasi
pada oktober 1997.
Pembangunan PLTA Saguling dilaksanakan oleh PT PLN dengan dibiayai
oleh APBN, APLN, ADB, IBRD, dan export credit. Studi kelayakan pembangunan
PLTA ini dilaksanakan oleh Montreal Engineering Company (MONENCO) sebagai
konsultan ahlinya. Persiapannya dimulai pada tahun 1979 dan tahap konstruksi
dimulai pada tahun 1980.
Pengoperasian PLTA Saguling secara komersial oleh PT Indonesia Power
dapat menambah kapasitas dan keandalan dalam sistem ketenagalistrikan Jawa –
Bali--sebagai wilayah yang banyak menggunakan energi listrik dibanding wilayah lainnya.
Selain itu, dengan beroperasinya PLTA ini, juga mendukung program
7
penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digalakkan oleh pemerintah.
Adanya PLTA ini pun telah meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengadaan
tenaga kerja, pengembangan wilayah di sekitar pembangkit, dan peningkatan produksi
dalam negeri sekaligus unjuk kemampuan Bangsa Indonesia dalam menyerap dan
menggunakan teknologi yang relatif maju.
2.1.2. Logo Instansi
Logo Instansi Tempat Kerja Praktek
Gambar 2.1 logo Indonesia Power
2.1.3. Badan Hukum Instansi
PT. PLN (Persero) sebagai pengelola dibidang kelistrikan harus mampu
melayani beban yang semakin pesat secara optimal disamping mengusahakan
peningkatan kemampuan system pembangkitan, penyaluran dan pendistribusian.PT.
Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling adalah merupakan Unit Bisnis
Pembangkitan dari PT. Indonesia Power yaitu salah satu dari anak perusahaan PLN
(persero). Pembentukan perusahaan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-12496HT.01.01.TH.1995.
2.1.4. Struktur Organisasi dan Job Description
Perusahaan yang besar memerlukan struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi merupakan gambaran skematis yang menjelaskan tentang hubungan kerja,
pembagian kerja, dan tanggung jawab serta wewenang masing – masing pihak dalam
8
PT Indonesia Power UBP Saguling secara struktural dipimpin oleh seorang
General Manajer (GM) dibantu oleh tiga orang Deputi Manajer (Manajer Bidang)
sebagai top management dan dibantu oleh manajer – manajer selaku middle management. Secara lengkap, struktur organisasi dibawah ini:
DEPUTY GENERAL
9
Job Description
- Deputy General manager
Sebagai top management dan dibantu oleh manajer – manajer selaku middle management, yang membawahi bidang SDM dana Humas, SIS dan Keuangan, Logistik.
- SIS
Sebagai staf sistem informasi yang mempunyai tugas mengelola sistem
informasi UBP Saguling, dan sistem jaringan komputer.
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Pegertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah dua buah komputer atau lebih yang saling
berinteraksi atau berkomunikasi yang dapat melakukan sharing file, sharing printer, dan lain – lain.
Gambar 2.3 jaringan komputer
2.2.2 Terminology LAN
Dari definisi, LAN terbatas hanya pada suatu area local. LAN pertama , jarak
terjauh dari titik central = 185 meter dan tidak lebi dari 30 komputer terkoneksi.
Teknologi sekarang mendukung ukuran yang LAN yang lebih besar tetapi untuk
10
workgroup. Workgroup adalah kumpulan dari beberapa individu yang melakukan sharing file dan database bersama melalui sebuah LAN. Misalkan bagian
marketing, bagian personalia, teknik komputer, dan lain – lain.
2.2.3 Komponen Utama pada Jaringan
A. Worksatation adalah komputer jaringan yang bias meminta resource dari jaringan, yang digunakan oleh setiap individu untuk melakukan sesuatu
pekerjaan. Bisa juga menyatakan sebuah software, misal Windows NT Worksatation.
B. Server manyediakan resource untuk client pada jaringan. Server biasanya dispesialisasikan untuk menyediakan satu service saja, taetapi tidak
menutup kemungkinan banyak service terdapat dalam satu server.
Beberapa server yang didedikasikan untuk satu server:
a. File Server : Menyimpan dan mendistribusikan file.
b. Print Server : Mengontrol atau mengatur satu atau lebih printer pada
suatu jaringan.
c. Proxy Server : Melakukan fungsi atas bana komputer lain.
d. Application Server : menyimpan dan mengerjakan suatu aplikasi
jaringan.
e. Web Server : Menyimpan dan memberikan halaman web atau isi lain
menggunakan Hypertest Trasfer Protocol (HTTP).
f. Mail Server : menyimpan dan saling menukarkan e-mail.
g. Remote Acces Server : menyediakan modem untuk permintaan
koneksi dengan dial-up melalui jalur telepon.
Dengan tidak memperdulikan fungsinya sebua server harus mempunyai :
11
b. Kemampuan untuk mendukung banyak client.
C. Host, istilah ini sering digunakan pada saat membicarakan suatu fungsi atau service pada protocol TCP/IP, setiap peralatan jaringan yang mempunyai alamat jaringan TCP/IP. Server , Workstation dan peralatan jaringan lain bias dikategorikan sebagai Host.
2.2.4 Arsitektur Jaringan Komputer A. Arsitektur jaringan peer-to-peer
a. Tidak terdapat wewenang central dalam jaringan . semua komputer mempunyai tingkatan wewenang yang sama.
b. Jika seorang user ingin mengakses suatu resource pada komputer yang lain, yang melakukan security check dan memberikan hak akses adalah komputer yang mempunyai resource.
c. Setiap komputer pada jaringan bias menjadi client (meminta resource) sekaligus menjadi server (menyediakan resource).
d. User dan password di maintain pada setiap komputer. e. Baik diterapkan pada kondisi berikut.
a. Setiap user bertanggung jawab untuk backup local.
b. Pertimbangan security yang cukup kecil.
c. Jumlah komputer masih sedikit.
f. Contoh : Windows 95/98 dan Windows NT/2000 yang
mengaplikasikan workgroup.
B. Arsitektur Jaringan Client-Server
a. Menggunakan sistem operasi yang didesain untuk memanage seluruh
jaringan secara central, contoh : Windows NT dengan Domain Controller, Windows 2000 dengan Active Directory, Linux Redhat dengan NIS (Network Information Service).
b. Client meminta akses resource dan server merespon dengan informasi atau akses ke sebuah resource.
c. Informasi username dan password disimpan pada database yang sama dari sebuah server, 1 user mempunyai 1 username dan 1 password yang bias digunakan pada jaringan tersebut.
d. Baik digunakan pada komputer :
a. Jumlah komputer yang cukup besar ( > 100 PC).
12
c. Bisa jadi terdapat Administrator Central dan Local
2.2.5 Topologi Jaringan
A. Topologi Fisik merupakan map (peta) dari jaringan atau merupakan layout dari pengkabelan dan workstation jaringan yang mendeskripsikan lokasi semua komponen jaringan (Visible).
Beberapa topologi fisik yang di gunakan :
a. Topologi Fisik Bus
a. Semua komponen jaringan dihubungkan dengan satu kabel yang
diterminasi pada kedua ujungnya.
b. Semua client yang terhubung pada jaringan bisa mendengarkan jika
terdapat data pada jaringan. Tapi hanya tujuan dengan address tertentu yang bisa memproses data tersebut.
c. Keuntungan Topologi Fisik Bus :
a. Kemudahan untuk instalasi
b. Relatif lebih murah
c. Memerlukan kabel yang lebih pendek disbanding topologi fisik
lain
d. Kerugian Topologi Bus :
a. Kesulitan untuk dipindahkan atau dirubah
b. Fault tolerance yang kecil
13
Gambar 2.4 Topologi Bus
b. Topologi Fisik Star
e. Komponen jaringan dihubungkan pada central (hub) dengan kabel yang terpisah.
f. Setiap komponen pada jaringan masih bisa mendengarkan jika
terdapat data pada jaringan (jika terhubung Hub).
g. Keuntungan Topologi fisik Star:
a. Lebih Fault Tolerance disbanding Bus.
b. Komponen batu jaringan lebih mudah ditambahkan.
c. Kerusakan pada satu kabel tidak akan membuat down
keseluruhan jaringan.
d. Mudah melakukan troubleshoot.
h. Kerugian Topoplogi fisik Star:
a. Single point of failure Hub.
b. Relative mahal, membutuhkan pengkabelan yang lebih
14
Gambar 2.5 Topologi Star
c. Topologi Fisik Ring
i. Komponen jaringan dihubungkan langsung dengan dua komponen
jaringan lain.
j. Data mengalir dari satu komputer lain secara berurutan
k. Keuntungan Topologi fisik Ring :
a. Kemudahan dalam desain kabel.
b. Mudah melakukan troubleshoot.
l. Kerugian Topologi fisik Ring :
a. Kesulitan untuk rekonfigurasi.
b. Fault Tolerance kecil, kerusakan pada satu jalur kabel membuat keseluruhan jaringan down.
Gambar 2.6 Topologi Ring
d. Topologi Fisik Mesh
m. Komponen jaringan dihubungkan langsung dengan seluruh
komponen jaringan lain.
n. Biasanya digunakan pada topologi WAN, terutama untuk
redundancy.
o. Jaringan yang ada jarang yang menggunakan topologi fisik mesh
murni.
15
q. Keuntungan Topologi fisik Mesh :
a.Fault Tolerance cukup tinggi dengan adanya redundancy. r. Kerugian Topologi fisik Mesh :
b. Mahal.
c.Jarigan menjadi kompleks dengan cepat.
Gambar 2.7 Topologi Fisik Mesh
e. Topologi Fisik Wireles Adhoc Network
s. Jaringan ini terbentuk jika terdapat 2 atau lebih entity jaringan
yang mempunyai RF transceiver dan mensuport Adhoc
Networking, berada pada jarak yang memungkinkan untuk berkomunikasi.
t. Adhock network memungkan pemakai untuk saling
16
Gambar 2.8 Topologi Fisik Wireles Adhoc Network
f. Topologi Fisik Wireles RF Multipoint Network
1. Banyak station dengan transmitter dan receiver, masing-masing berkomunikasi dengan device central yang disebut wireless bridge (wireless access point, WAP)
2. WAP digunakan sebagai penghubung antara jaringan wireless
dan wired (LAN).
3. Entity yang berada pada jaringan wireless harus berada pada jarak jangkauan WAP.
B. Topologi Logik mendefinisikan mekanisme aliran data atu informasi
dalam jaringan (Invisible).
Beberapa topologi logic yang biasa digunakan :
Gambar 2.9 Topologi Fisik RF Multipoint Network
a. Topologi Logik Bus
a. Setiap kali sebuah node (simpul) dalam jaringan mempunyai data
untuk simpul lain, simpul tersebut menyiarkan (broadcast) ke
17
b. Seluruh simpul mendengarkan dan melihar apakah data tersebut
untuknya, jika yam aka akan diproses dan jika tidak akan
diabaikannya.
c. Contoh : Jaringan Ethernet (10/100Mbps)
b. Topologi Logik Token Ring
a. Sering kali sebuah node (simpul) dalam jaringan mempunyai data
untuk simpul lain dan mempunyai token maka node tersebut
berkesempatan untuk mengirim data (Proses pengirim pada
gambar).
b. Contoh : IBM token ring (4 & 16 Mbps)
Proses pemindahan token :
a. Jika sebuah workstation telah selesai mengirimkan data, token akan
dilepas untuk memberikan kesempatan pada workstation lain yang mempunyai data untuk dikirim.
b. Bila tidak ada yang mengambil/merespon, workstation
memberikan kesempatan kedua.
c. Jika tidak ada yang mengambil juga, kirim solicit successor frame (pertanyaan “Siapa yung akan menerima token selanjutnya?”) ke jaringan.
d. Bila sebuah workstation memberikan respon maka token akan
18
Gambar 2.10 Token Ring
2.2.6 Backbone dan Segment
a. Dalam sebuah jaringan yang kompleks (besar), seorang network engineer harus mempunyai cara untuk mengidentifikasi bagian dari jaringan mana
yang sedang dibicarakan.
b. Untuk alasan diatas biasanya jaringan terbagi menjadi dua yaitu segment dan backbone. Seperti pada gambar dibawah:
A. Backbone
a. Definisi : bagian dari jaringan dimana semua segment dan server terkoneksi.
b. Dianggap sebagai bagian utama sebuah jaringan.
c. Biasanya menggunakan koneksi dengan kecepatan tinggi seperti Fast Ethernet (100Mbps) , Gigafast Ethernet (1 Gbps), Fiber
Distributed Data Interface (FDDI).
d. Efesiensi dicapai karena semua segment dekat ke server. B. Segment
a. Bagian kecil sebuah jaringan yang bukan bagian dari backbone.
b. Workstation biasanya dikoneksikan ke segment.
19
Gambar 2.11 Segment dan Backbone
2.2.7 Media Transmisi Kabel
Meskipun sekarang sudah berkembang teknologi LAN tanpa kabel
(wireless), LAN dengan kabel masih popular sampai sekarang. Tiga tipe
kabelyang sering dipergunakan pada LAN adalah :
a. Kabel Coaxial
b. Kabel Twisted Pair (UTP dan STP)
c. Serat Optik
Beberapa pertimbangan dalam memilih jenis kabel untuk LAN :
a. Biaya
b. Kemudahan Pemasangan dan Pemeliharaan
c. Kehandalan
d. Kecepatan
e. Jarak
A. Kabel Coaxial
1. Deskripsi fisik (gambar) :
a. Center Conductor (Konduktor Dalam) : Biasanya merupakan
tembaga solid.
b. Insulator : Memisahkan Konduktor luar dan dalam
c. Outer Conductor (Konduktor Luar) : Sebagai ground dan melindungi konduktor dalam dari EMI (Electromagnetic
Interference)
d. Jacket : Melindungi kabel dari kerusakan terbuat dari Teflon atau
20
Gambar 2.12 Kabel Coaxial
B. Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted Pair terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Shielded Twisted Pair (STP) : terdapat outer shielding (pelindung) yang melingkupi pasangan terbelah tersebut. Biasa digunakan pada
LAN Token Ring.
2. Unshielded Twisted Pair (UTP) : paling popular pada LAN, tanpa outer shielding. Biasa digunakan pada 10BaseT LAN.
Gambar 2.13 Kabel Twisted Pair
Kegunaan dari Twist :
1. Mengurangi Crosstalk antar kabel yang bardekatan
2. Mengurangi interferensi elektromagnetik dari luar.
3. Sangat popular untuk penggunaan LAN dikarenakan
4. Murah dan kemudahan untuk instalasi.
Kategori kabel UTP :
1. Category 1 : 2 pasangan terbelah (4 kabel), digunakan pada sistem
telepon untuk suara bukan data , pada POTS (plain old telephone
service).
21
3. Category 3 : 4 pasangan terbelah (8 kabel), 10 Mbps.
4. Category 4 : 4 pasangan terbelah (8 kabel), 16 Mbps.
5. Category 5 : 4 pasangan terbelah (8 kabel), 100 Mbps.
6. Category 6 : 4 pasangan terbelah (8 kabel), 1000 Mbps.
Sebagai konektor digunakan Registered-Jack(RJ). Untuk sambungan LAN dengan UTP digunakan RJ-45, sedangkan untuk kabel telephone
digunakan RJ-11.
Gambar 2.14 Connector RJ-45 dan RJ
C. Fiber Optic
Transmisi tidak menggunakan sinyal listrik tapi dengan pulsa cahaya
22
Gambar 2.15 Kabel FO
Nama standard:
a. 10BaseF : 10 Mbps dengan signaling Baseband dengan menggunakan
Serat Optik.
b. 100BaseFX: 100 Mbps dengan signalling Baseband dengan
menggunakan Serat Optik.
Keuntungan Serat Optik :
a. Tahan terhadap EMI dan RFI
b.Jarak cukup jauh s/d 4 Km tanpa repeater.
Kerugian Serat Optik :
a. Sulit untuk diinstal
b. Investasi yang diperlukan cukup besar.
c. Fiber Core (inti serat) terbuat dari plastic atau glass. Glass mensuport jarak jauh lebih panjang.
d. Cladding : merefleksikan kembali sinyal kedalam serat untuk mengurangi loss.
e. Jacket : melindungi serat dari kerusakan.
Terdapat 3 Karakteristik transmisi pada serat optic :
1. Step Index Multimode : Banyak sudut yang menghasilkan refleksi sehingga menghasilkan banyak jalur propagasi yang terdapat pada serat
dengan jarak dan waktu tempuh yang berbeda beda, menghasilkan
dispersi pada sinyal input. Digunakan untuk jarak dekat.
2. Single Mode : dengan mengurangi radius dari fiber core semakin sedikit sudut yang mengahasilkan refleksi sehingga hanya satu jalur
propagasi yang mungkin ada. Diguakan komunikasi jarak jauh.
23
beda maka pathpada core tidak memberntuk zig-zag tetapi dalam
bentuk helix, efek disperse dikurangi.
Dua konektor yang digunakan :
1. Straight Tip (ST) Connector : merupakan konektor yang paling banyak digunakan , dibuat oleh AT&T. Mekanisme penyambungan sama
dengan Thinnet dengan BNC Connectornya.
2. Subscriber Connector (SC) : biasa dikenal juga dengan nama Square Connector karena bentuknya.
2.2.8 Connecting Devices 1. Repeater/Hub
a. Mengkoneksikan segment pada LAN
b. Memforward data tiap bit tanpa proses filtering.
c. Repeater/Hub juga berfungsi sebagai Regenerator
2. Bridge/Switch
a. Bekerja pada Data Link Layer
b. Mempunyai table filtering untuk melakukan keputusan.
c. Mempunyai kemampuan untuk belajar
3. Router
a. Bekerja pada Network Layer
Repeater , Hub, Switch dan Bridge membuat koneksi antar segment pada LAN. Router membuat koneksi antar LAN independent atau WAN yang
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisa Sistem Jaringan yang sedang digunakan 3.1.1 Spesifikasi Alat
Pada PT Indonesia Power UBP Saguling menggunakan spesifikasi alat
perangkat keras tiap komputer seperti berikut yaitu:
1. Perangkat Keras
a. NIC (Network Interface Card)
Adalah sebuah kartu jaringan yang digunakan untuk menghubungkan
komputer dengan media transmisi (kabel). Dalam jaringan pada PT Indonesia
Power UBP Saguling umumnya NIC yang digunakan adalah NIC yang telah
terdapat pada Motherboard (onboard).
Gambar 3.1 NIC (Network Interface Card)
b. HUB / Switch
HUB / Switch merupakan suatu alat yang digunakan untuk membagi
jaringan.Pada jaringan di Indonesia Power UBP Saguling terdapat beberapa tipe
HUB/Switch yaitu:
a. Untuk HUB/Switch yang berada di Gd. Administrasi
Main Switch (CISCO 4507) 24 port 1000 Mbps Core Switch.
Main Switch (CISCO 5500) 24 port 10/100 Mbps.
Gambar 3.2 Main Switch (CISCO 4507)
Gambar 3.3 Main Switch (CISCO 5500)
b. Untuk HUB/Switch yang berada di Gd. Unit 5-7
Switch AT -8026FC 24 port 10/100 Mbps
Switch AT-8400 24 port 10/100 Mbps
c. Untuk HUB/Switch yang berada di Gd. Batubara
Switch AT -8026FC 24 port 10/100 Mbps
Switch AT-8400 24 port 10/100 Mbps
d. Untuk HUB/Switch yang berada di Gd. Unit 1-4
Switch AT -8026FC 24 port 10/100 Mbps
Switch AT-8400 24 port 10/100 Mbps
e. Untuk HUB/Switch yang berada di Gd. Unit 1-4 (Alat Bantu/Gudang)
Switch AT -8026FC 24 port 10/100 Mbps
Switch AT-8400 24 port 10/100 Mbps
Dalam jaringan di PT Indonesia Power UBP Saguling rata-rata ditiap-tiap
gedung menggunakan Switch AT-8026FC untuk membagi jaringan, adapun dalam
Gambar 3.4 Switch AT-8206FC
Gambar 3.5 Switch 8400
c. Bandwith Management (Packeteer Xprees 1500)
Pada sistem jaringan di PT Indonesia Power UBP Saguling menggunakan
Banwith management yang berfungsi untuk memenej banwith ke setiap jaringan
komputer. Adapun alat tersebut yaitu Packeteer Xprees 1500.
Gambar 3.6 Packeteer Xprees 1500
d. Router (CISCO Router ISR 2821)
Pada sistem jaringan di PT Indonesia Power UBP Saguling menggunakan
Router CISCO Router ISR 2821.
e. Konektor
Pada jaringan PT Indonesia Power terdapat hanya memakai satu koneksi yaitu
dengan kabel. Untuk kabel menggunakan kabel UTP dan FO.
f. Kabel
1. UTP
Untuk UTP yang dipakai oleh PT Indonesia UBP Saguling
menggunakan UTP kategori 5. Panjang maksimal satu utas kabel LAN adalah
100 meter, bila panjang yang dibutuhkan adalah lebih dari 100 meter, maka
dapat digunakan switch untuk menyambung kabel berikutnya. Dengan kabel
UTP category 5 dapat mentransmisi data sampai dengan 100Mbps.
2. FO
Jarak dari unit ke unit PT Indonesia Power UBP Saguling lumayan
jauh maka dari itu dipakailah kabel FO Maximum data yang dapat ditransmisikan melebihi 1000 Gbits persecond tanpa menggunakan repeater.
g. Server
Pada PT Indonesia Power UBP Saguling server yang digunakan adalah produk
dari IBM type SERIE 3650 dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Processor Xeon 3 Ghz
2. Memori DDR 2 GB
h. Komputer Client
Pada dasarnya semua PC yang berada pada PT. Indonesia Power UBP
Saguling memiliki cirri dan spesifikasi yang sama karena sistem pengadaan
komputer secara merata kepada setiap user/. Adapun spesifikasi komputer adalah:
1. Intel Pentium Processor P4 2,2 GHz 1.2 Cache 2MB, FSB 800MHZ,
Socket LGA775, Hyper-Threading, xD-bit, EM64T, VT.
2. Memory DDR SDRAM 512 PC 3200.
3. HDD 40 GB 7200 RPM.
4. VGA GeForce FX5500, 128 MB DDR DDRAM, AGP *X
5. Monitor Samsung.
3.1.2 Perangkat lunak
Perangkat lunak yang dipakai di UBP Saguling, diantaranya :
1. Sistem Operasi Windows XP professional, Windows Server 2003,
Windows Server 2003
2. Microsoft Office 2003, Microsoft Office 2007
3. Trend Micro
4. Dan perangkat lunak yang dibutuhkan setiap bagian.
a. Untuk Perangkat lunak Komputer Server
Pada Server Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows Server
2003.
b. Untuk Perangkat lunak Komputer
Pada komputer menggunakan sistem operasi yang sama yaitu Windows
XP Profesional SP2. Dan package program dan ada beberapa aplikasi
dan database. Contoh aplikasi yang digunakan oleh UBP Saguling
adalah : Office 2003, MAXIMO, Power builder, Crystalreport, dan
3.1.3 Topologi Jaringan UBP Saguling
Pada Topologi Jaringan LAN UBP. Saguling sebagai berikut :
Gambar 3.8 Topologi jaringan UBP Saguling
Topologi jaringan yang dipakai pada UBP Saguling yang terlihat pada gambar
3.8 adalah topologi star. Sistem jaringan komputer pada PT Indonesia Power tersebar di
beberapa unit pembangkit diantaranya di unit bisnis pembangkit Saguling, untuk
terhubung dengan jaringan unit yang lainnya harus melewati jalur yang menjadi
jembatan antar jaringan unit pembangkit yaitu ICONplus. Dimana ICONplus adalah
anak dari perusahaan PLN yang memberikan layanan jaringan pada unit – unit bisnis
Jaringan komputer pada PT Indonesia Power merupakan jaringan kompleks
yang menyediakan layanan aplikasi dan web dimana server hanya sebagai penyedia
layanan bagi semua user dan tidak membatasi dan mengawasi user yang terhubung
dengannya sebagaimana dengan sistem Domain Controller. Pada intinya jaringan PT Indonesia Power dibuat untuk mempermudah dalam hal pengumpulan data, Sharing data dan Internet serta Informasi lainnya secara online.
Jaringan pada PT Indonesia Power UBP Saguling merupakan jaringan LAN
(Local Area Network) yang tersebar digedung-gedung di kawasan atau lingkungan PT
Indonesia Power UBP Saguling yang sangat luas, hanya memakai satu router untuk
terhubung ke kantor pusat dan jaringan ini menghubungkan UBP Saguling ke Kantor
Pusat PT Indonesia Power.
Dalam koneksinya ke komputer client terdapat 2 tipe koneksi:
1. Jaringan Kantor Pusat
Pada jalur ini jaringan local tehubung ke jaringan kantor pusat melalui satu jalur
yaitu ICONplus dengan kecepatan 2 Mbps. Jika UBP Saguling ingin berhubungan
berdekatan maka jalur koneksi menggunakan kabel UTP, sedangkan untuk koneksi
untuk gedung ke gedung karna dilihat dari jaraknya yang cukup jauh maka digunakan
koneksi menggunakan kabel FO.
Pada jaringan UBP Saguling kelas IP yang digunakan adalah kelas C dengan 3
segment dikarnakan banyaknya workstation dan peralatan memakai IPadrees agar terbaca pada jaringan yaitu:
192.168.21.1 - 255
192.168.101.1 - 255
3.1.4 Masalah – masalah yang sering dihadapi
Setelah menganalisa dari segi perangkat keras tidak ada masalah, dan untuk
topologi tidak ada masalah, dan segi perangkat lunak juga tidak ada masalah, akan
tetapi terkadang sering terjadi masalah dalam hal PC tidak terkoneksi ke jaringan.
Setelah penulis melakukan praktek langsung ke lapangan, penulis yang didampingi
pembimbing sering menemukan dan mendapatkan masalah yang sama, yaitu:
1. PC tidak terkoneksi ke jaringan disebabkan deface jaringan rusak.
Hal ini terkadang terjadi dikarnakan deface jaringan terkadang rusak maka menjadi masalah dalam koneksi ke jaringan.
2. PC tidak terkoneksi ke jaringan disebabkan terinfeksi virus jaringan.
PC tidak terkoneksi ke jaringan sering dihadapi pada setiap , lebih banyak
disebabkan oleh virus jaringan. Dikarenakan masih awam menggunakan
komputer dan biasanya untuk menyimpan data menggunakan flashdisk yang
mana media tersebut rentan terinveksi virus, si hanya ngklik-klik saja yang
ada pada data mereka tanpa tahu itu sudah terinfeksi oleh virus. Virus
Worm Win32/Conficker.A sering menyerang komputer client di jaringan
yang memiliki celah keamanan RPC Dcom 3 yang belum di-patch. Jika
berhasil, maka akan terdownload file virus ke komputer korban. Conficker dapat melumpuhkan System Restore dengan cara mereset "Restore Point" guna mencegah korbannya membasmi virus ini dengan mengembalikan
Restore Point. Virus ini juga akan menyebabkan matinya Internet connection sharing.
Gejala Conficker yang paling umum adalah munculnya pesan Generic Host
Process Error setiap kali pengguna komputer menghubungkan dirinya dengan internet. Selain itu, Conficker juga diketahui menyebabkan login
3.1.5 Pemecahan Masalah
1. PC tidak terkoneksi ke jaringan disebabkan deface jaringan rusak.
Untuk mengetahuinya yaitu :
a. Pertama dilihat kabelnya terlebih dahulu dicek menggunakan LAN Tester,
2. PC tidak terkoneksi ke jaringan disebabkan terinfeksi virus jaringan.
Jika sudah dipastikan keadaan pada port baik, maka kemungkinan yang
terjadi adalah serangan virus yang masuk ke dalam PC dan merusak sistem
seperti menghilangkan salah satu file dalam sistem32 didalamnya, Serangan virus ini yang sering terjadi pada UBP Saguling, maka untuk
mendapatkan data yang ada dalam komputer agar tidak hilang kendala ini
dapat diatasi dengan cara:
a. Cara 1.
1. Terlebih dahulu masuk kedalam windows safemode lalu scan virus dengan antivirus yang ter-up to date.
2. Jika sudah bersih terhadap virus, untuk menghindari terjadinya
kehilangan data, maka data pada PC di backup dengan
menggunakan Program backup Media sebelum dilakukan repair windows,
3. Sesudah di Backup maka windows direpair ulang untuk merepair file yang hilang atau corrupt,
4. Jika ada aplikasi yang corrupt maka harus diinstal ulang kembali.
5. Apabila data yang telah dibackup itu hilang karena proses repair maka tinggal direstore ulang dari backup yang telah dilakukan tadi.
b. Cara 2.
1. Dilakukan apabila cara 1 tidak dapat dilakukan (windows tidak
2. Lepas Hardisk, kemudian pasang di PC lain sebagai slave, kemudian
lakukan cleaning virus(scan),
3. Lakukan sama seperti cara diatas (cara 1).
Jika antivirus pun masih gagal mengatasi, masih ada cara membasminya
meski butuh sedikit kerja keras. Langkah-langkah membasmi virus
Conficker dari Vaksincom berikut ini:
1. Putuskan komputer yang akan dibersihkan dari jaringan/internet.
Matikan akses WiFi kalau ada dan cabut kabel ethernet dari jaringan
LAN.
2. Matikan system restore (Windows XP/Vista). Caranya pilih Start>>All
Program>>Accesories>>System Tools>>System Restore kemudian
pada menu setting pilih off untuk seluruh partisi.
3. Matikan proses virus yang aktif pada services. Gunakan removal tool
dari Norman untuk membersihkan virus yang aktif. Program ini
tersedia dan dapat didownload di
http://norman.com/support/support_tools/58732/en-us
4. Delete service svchost.exe gadungan yang ditanamkan virus pada
registry. Dapat dicari secara manual pada registry.
5. Hapus Schedule Task yang dibuat oleh virus. (C:-WINDOWS-Tasks)
6. Hapus string registry yang dibuat oleh virus. Untuk mempermudah
dapat menggunakan script registry di bawah ini. Salin script ini lalu
HKCU,
Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Explorer-HKLM, SYSTEM-CurrentControlSet-Services-BITS, Start,
0×00000002,2
HKLM, SYSTEM-CurrentControlSet-Services-ERSvc, Start,
0×00000002,2
HKLM, SYSTEM-CurrentControlSet-Services-wscsvc, Start,
0×00000002,2
HKLM, SYSTEM-CurrentControlSet-Services-wuauserv, Start,
0×00000002,2
tidak terjadi kesalahan). Jalankan repair.inf dengan klik kanan,
kemudian pilih install.
Catatan : Untuk file yang aktif pada startup, dapat men-disable melalui “msconfig” atau dapat men-delete secara manual pada string :
“HKLM, SOFTWARE-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run”
7. Untuk pembersihan virus W32/Conficker.DV secara optimal dan
mencegah infeksi ulang, sebaiknya menggunakan antivirus yang
ter-update dan mampu mendeteksi virus ini dengan baik dan patch
computer dengan
http://www.microsoft.com/technet/security/Bulletin/MS08-067.mspx
guna mencegah infeksi ulang.
Untuk mencegah virus ini menginfeksi lebih banyak komputer lakukan
langkah berikut ini:
1. Pastikan virus tersebut tidak aktif di komputer. Caranya adalah dengan
memutuskan hubungan komputer ke jaringan.
2. Jika setelah hubungan ke jaringan diputuskan infeksi virus terhenti,
maka artinya sumber virus bukan dari komputer melainkan dari salah
satu komputer di jaringan.
3. Cari sumber penyebar virus Conficker di jaringan sebelum
mengkoneksikan komputer. Logikanya, semua komputer yang belum
di-patch dan terhubung ke jaringan dimana ada satu komputer yang
terinfeksi virus Conficker, maka akan terinfeksi Conficker juga dalam
waktu singkat. Kecuali komputer-komputer tersebut dilindungi oleh
Firewall yang memproteksi port:
1. UDP Port 135, 137, 138 dan 445
2. TCP Port 135, 139, 445 dan 593
4. Patch semua komputer yang sistem operasinya rentan terhadap celah
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan
Dengan adanya sarana jaringan komputer yang dimiliki PT Indonesia Power
UBP Saguling maka akan didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Pegawai UBP Saguling dapat dengan mudah mendapatkan informasi data
seputar UBP Saguling,
2. Efisiensi ruang dan waktu kerja pada unit – unit di UBP Saguling untuk mengirimkan laporan hasil kerja dan lainnya yang berhubungan dengan
informasi data dan kemudahaan Pengelolaan dan Pemanfaatan Data,
3. Penerapan Sistem jaringan komputer yang baik dan tepat, maka
pengelolaan informasi maupun pemanfaatannya dapat sangat
memudahkan, umumnya bagi pegawai UBP Saguling,
4. Menimbulkan komunikasi antara unit satu dengan lainnya.
5. Sistem jaringan pada PT Indonesia Power UBP Saguling sangat tepat
untuk membantu kegiatan, selain mempermudah juga memberikan
keuntungan yang sangat besar. Dengan sistem terpusat semua data pada
setiap client dengan mudah disimpan dan dikumpulkan di server pada PT
Indonesia Power UBP Saguling selain itu data juga bisa diakses oleh suatu
4.2 Saran
Setelah melakukan analisa dan riset pada jaringan PT Indonesia Power UBP
Saguling, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan:
1. Ancaman virus yang sangat berbahaya harus lebih diwaspadai dengan
menggunakan antivirus yang handal yang ter-up to date bisa menghalangi
penyebaran virus pada jaringan PT Indonesia Power UBP Saguling.
2. Penggunaan peralatan yang terbaru memungkinkan sistem jaringan PT
Indonesia Power UBP Saguling menjadi jaringan yang lebih baik dengan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Akbar Malik Putra Rahmat. Praktis Menguasai LAN small office, Kisytama
Media, Jakarta
[2] Sopandi Deden. 2005. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer,
Informatika, Jakarta