Daftar Riwayat Hidup
: Pangkalpinang, 16 Agustus 1989 : Indonesia
: SD N 20, Pangkalpinang : SMP Negeri 4, Pangkalpinang
: SMK Negeri 1, Pangkalpinang Bidang keahlian Mulitmedia : Program Sarjana (S-1) Akuntansi Universitas Pancasila, Jakarta
Kemampuan
1. Menguasai Program Adobe Photoshop, Corel, Adobe Flash, Ilustrator, dan Adobe Indesign
2. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point). 3. Kemampuan Internet.
Pengalaman Kerja
ix Peta dan Fungsi. Bandung: Garis Pergerakan
Ismayati (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo
Kals,W. S. (1983). Land navigation handbook. United States of America Surayin, Yrama widya (2010). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung Suwantoro, Gamal (2001). Dasar – Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Ulung, Gagas (2010). Amazing Bangka Belitung. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Vaughan, Tay (2008). Multimedia: Making It Work Seventh Edition, 2008. United States of America
Website :
Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Sekilas Sejarah Kepulauan Bangka Belitung. Tersedia di: http://www.visitbangkabelitung.com/sekilas-sejarah [ Januari 2010]
Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Visi dan Misi Visit Bangka Belitung Archipelago. Tersedia di: http://www.visitbangkabelitung.com/visi-dan-misi
[ Januari 2010]
Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Iklim dan Topografi Kepulauan Bangka Belitung. Tersedia di: http://www.visitbangkabelitung.com/iklim-dan-topografi [ Januari 2010]
x Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Publikasi dan Promosi Visit Bangka
Belitung Archipelago. Tersdia di:
http://www.visitbangkabelitung.com/publikasi-dan-promosi [ Januari 2010] Disbudpar Bangka Belitung (12 Maret). Publikasi dan Promosi Visit Bangka
Belitung Archipelago. Tersedia di:
31 BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
4.1 Media utama
4.1.1 CD Interaktif
CD interaktif yang dibuat menggunakan ukuran resolusi layar 1024 x
768. Dibuat menggunakan beberapa Program yaitu Adobe Ilustrator
untuk membuat Ilustrasinya dan Adobe Flash untuk membuat Interaktif
dan animasinya. Dikemas menggunakan tempat cd yang dibuat
khusus.
32
Gambar 4.2 Isi menu tempat wisata
Gambar 4.3 Desain kemasan CD
Ukuran : 26 x 18,5 cm
Material : Art Paper 230 gram
33 4.2 Media Pendukung
4.2.1 Brosur Peta Wisata
Media ini cukup berguna bagi wisatawan yang baru pertama kali
datang ke Bangka Belitung. Karena peta mempunyai ukaran
besar. Brosur ini berukuran kertas A3 dan dilipat menjadi
beberapa bagian.
.
Gambar 4.4 Brosur peta wisata
Ukuran : 42 x 29,7 cm
Material : Art Paper 150 gram
Teknis Produksi : Cetak Offset
4.2.2 Buku Panduan wisata
Buku panduan ini berisi mengenai jenis wisata dan informasi
berupa teks dan foto dan lokasi wisata. Namun, tidak dilengkapi
34
Gambar 4.5 Buku panduan wisata
Ukuran : 9 x 16,5 cm
Material : Art Paper 150 gram isi dan 230 grm cover
Teknis Produksi : Cetak Offset
4.2.3 Kalender
Kalender ini berfungsi sebagai pengingat wisatawan yang
berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung. Jenis Kalender
duduk dipilih karena penempatan yang dapat ditelakkan diatas
meja ataupun lainnya sehingga memudahkan orang untuk
35
Gambar 4.6 Kalender
Ukuran : 23 x 14,5 cm
Material : Art Paper 230 gram
Teknis Produksi : Cetak Offset
4.2.4 Topi
Topi dengan ilustrasi pantai dan teks “Visit Babel Archipelago”
ini memberikan informasi bagi wisatawan ataupun orang yang
memakai dan melihatnya. Ada juga alamat situs resmi
Pariwisata Bangka Belitung yaitu
“www.visitbangkabelitung.com”. Dari informasi yang ada
diharapkan orang dapat melihat informasi lebih lanjut di situs
36
Gambar 4.7 Topi
Ukuran : 15 x 23 cm
Material : Kain bahan Dril
Teknis Produksi : Jahit dan bordir
4.2.5 Kaos
Kaos ini berfungsi untuk kenang – kenangan bagi wisatawan
telah berwisata ke Kepulauan Bangka Belitung dan dapat juga
berfungsi menginformasikan pariwisata dalam bentuk ilustrasi di
37
Gambar 4.8 Kaos
Ukuran : M, L, XL baju kaos
Material : Katun combet 24s
Teknis Produksi : Jahit dan sablon
4.2.6 Pin
Pin dapat digunakan pada media lainnya seperti tas, baju atau
pun lainnya yang berguna memberikan informasi yang singkat
dan mengingatkan wisatawan yang telah berkunjung ke
38
Gambar 4.9 Pin
Ukuran : 4 x 4 cm
Material : Kertas Inkject dan plastik pin
Teknis Produksi : Cetak Offset dan cetak pin
4.2.7 Gantungan Kunci
Gantungan kunci ini berfungsi mengingatkan kembali wisatawan
sehingga tertarik untuk kembali lagi untuk mengunjungi objek
wisata yang ada di Bangka Belitung.
39
Ukuran : 3,5 x 8 cm
Material : Mika
Teknis Produksi : Grafir Komputer
4.2.8 Stiker
Stiker ini dibagikan secara cuma-cuma kepada wisatawan dan
calon wisatawaan saat event pariwisata. Teknik produksinya
menggunakan kertas stiker kromo.
Gambar 4.11 Stiker
Ukuran : 10 x 7 cm
Material : Stiker Chromo
31 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1. Strategi Perancangan
Strategi perancangan CD Interaktif Peta Wisata kepulauan Bangka
Belitung melalui Program Visit Babel Archi menjadi media utama
dalam promosi ini sebagai daya tarik wisatawan.
1.1.1 Strategi Komunikasi
Dalam perancangan CD interaktif ini sebagai media informasi
dan promosi yang akan dibuat, strategi komunikasi memiliki
peran yang penting, agar setiap pesan yang menjadi informasi
bisa diterima dengan baik dan dimengerti oleh target audiens,
sehingga mendapatkan aksi selanjutnya yaitu dapat berwisata di
kepulauan Bangka Belitung.
Strategi komunikasi yang akan dilakukan yaitu membuat target
audiens melihat, membaca dan mengerti pesan yang
disampaikan melalui media informasi peta wisata ini dengan
cara menggunakan gaya bahasa yang tepat dan juga visual
yang berhubungan dengan Kepulauan Bangka Belitung, agar
32 1.1.1.1 Tujuan Komunikasi
Perancangan CD interaktif ini bertujuan agar
membantu menemukan objek wisata serta sarana yang
tepat bagi wisatawan, sehingga memudahkannya untuk
berwisata di Kepulauan Bangka Belitung.
1.1.1.2 Pesan Utama/Tema
Pesan utama yang ingin disampaikan dalam
perancangan media CD interaktif ini adalah rasakan
bedanya wisata di Bangka Belitung. Informasi yang
ingin disampaikan berupa peta wisata yang dilengkapi
dengan detail seperti akomodasi penginapan, sarana
publik, transportasi dan informasi pendukung pariwisata
lainnya.
1.1.1.3 Materi Pesan
Materi pesan yang akan disampaikan dalam CD
interaktif ini adalah peta wisata informasi mengenai
kepulauan Bangka Belitung dengan dikemas semenarik
mungkin agar wisatawan berminat untuk berwisata di
kepulauan Bangka Belitung yang dilengkapi dengan
foto, animasi dan teks. Informasi – informasi itu
diantaranya adalah:
33
- Hotel
- Pelabuhan
- Bandar Udara
- Toko souvenir khas
- Dan lain – lain.
1.1.2 Strategi Kreatif
Proses tahapan dalam strategi kreatif perancangan CD interaktif
peta wisata ini adalah memunculkan segala informasi detail
yang mudah dipahami dari sisi informasi, keterbacaan, dan
desain yang menarik serta memasukan unsur budaya dari sisi
gambar, ilustrasi, dan suara pendukung.
1.1.3 Strategi Media
Agar dapat mempermudah proses penyampaian pesan dan
informasi mengenai kepulauan Bangka Belitung maka strategi
media sangat penting agar pesan yang disampaikan kepada
orang – orang yang tepat.
Strategi media yang akan digunakan menyebarkan informasi ini
adalah media yang dekat dengan target audiens agar pesan
34 3.1.3.1 Pemilihan Media
a) Media utama
- CD interaktif
Media utama yang diambil dalam promosi ini
adalah CD interaktif. Karena media ini lebih bersifat
personal, maka dapat secara langsung menuju
target audiens secara tepat. CD interaktif dipilih
sebagai media utama mengingat target audiens
yang ditentukan adalah kalangan menengah ke
atas dan sebagai media yang cukup mudah untuk
dibawa.
b) Media Pendukung
- Brosur Peta Wisata
Agar para calon wisatawan dapat melakukan
perjalanan dengan mudah di kepulauan Bangka
Belitung, maka peta wisata ini diletakkan di titik
yang sangat strategis seperti bandara, pelabuhan,
terminal, tempat wisata, dan hotel.
- Buku Panduan wisata
Buku ini berbentuk media cetak yang terdiri dari
35
ini disebarkan dibeberapa tempat seperti bandara,
terminal, pelabuhan.
- Kalender Meja
Kalender meja digunakan sebagai merchandise
yang penempatannya dapat di taruh di atas meja
kerja/kantor, ruang tamu dan tempat-tempat yang
sering dilihat, sehingga media kalender dapat
berfungsi sebagai pengingat kembali kepada
pengunjung yang pernah datang mengenai
kawasan wisata. Kalender ini disebarkan kepada
wisatawan, agen travel, dan instansi terkait.
- Topi
Topi berupa merchandise yang dapat digunakan
dalam berwisata dan dijual kepada calon wisatawan
ataupun wisatawan di toko merchandise, hotel, atau
pun objek wisata yang telah ditunjuk.
- Kaos
Kaos berupa merchandise yang dapat dipakai
sehari-hari sehingga pesan informasi tentang
36
diingat. Dijual kepada calon wisatawan ataupun
wisatawan pada saat penyelenggaraan event
pariwisata atau pun toko merchandise dan hotel.
- Pin
Pin berupa merchandise yang berfungsi sebagai
aksesoris yang dipakai oleh mereka yang pernah
berwisata di Bangka Belitung sehingga dapat
mengingat kembali saat melihat media ini.
Penyebarannya dapat dijual kepada calon
wisatawan ataupun wisatawan pada saat
penyelenggaraan event pariwisata atau pun toko
merchandise.
- Gantungan Kunci
Gantungan berupa media gimmik/merchandise
sebagai cinderamata yang berfungsi mengingat
kembali bahwa pernah berwisata di Bangka
Belitung. Media ini dijual kepada calon wisatawan
ataupun wisatawan pada saat penyelenggaraan
event pariwisata atau pun toko merchandise dan
37
- Stiker
Stiker berupa media cetak yang dapat ditempel di
kaca mobil atau rumah sebagai media pengingat
dan informasi bagi orang lain. Media ini dijual
kepada calon wisatawan ataupun wisatawan pada
saat penyelenggaraan event pariwisata, dari tempat
objek wisata, toko merchandise, dan lain – lain.
1.1.4 Strategi Distribusi
Agar informasi ini sampai kepada target sasaran maka perlu
dilakukan strategi dalam mendistribusikan media informasi ini.
Adapun yang menjadi bagian dari strategi distribusi media, yaitu
distribusi media berdasarkan waktu penyebarannya, distribusi
media berdasarkan lokasi penyebaran.
Media Lokasi penyebaran Waktu Penyebaran
CD Interaktif Toko buku, toko merchandice,
website. Sepanjang Tahun 2011
Brosur
Bandara, pelabuhan, terminal,
objek wisata, hotel, website Sepanjang Tahun 2011
Buku
Bandara, Pelabuhan, Terminal,
objek wisata, hotel, website Sepanjang Tahun 2011
Kalender
Toko merchendice, travel agent,
38 wisata, website
Pin
Toko Merchandice, objek
wisata, website Sepanjang Tahun 2011
Gantungan Kunci
Toko Merchandice, objek
wisata, website Sepanjang Tahun 2011
Topi
Toko Merchandice, objek
wisata, website Sepanjang Tahun 2011
Kaos Toko Merchandice, objek
wisata, website Sepanjang Tahun 2011
Tabel 3.1 Penyebaran Media
Waktu penyebaran media-media pendukung dan utama
dilaksanakan sepanjang tahun dan di beberapa event pariwisata
yang diselenggarakan Disbudpar baik di dalam maupun luar
negeri.
3.2 Konsep visual
Pada tahap konsep visual, sebuah informasi dirancang secara terpadu
mulai dari foto, ilustrasi, dan elemen pendukungnya. Pendekatan yang
dilakukan dalam konsep visual ini adalah pada budaya masyarakat
setempat seperti bangunan khas, kain khas, alat musik tradisional, dan
lain-lain. Hal ini akan mempengaruhi dari sisi format desain, layout,
tipografi dan lain-lainnya.
3.2.1 Format Desain
Melalui pendekatan unsur budaya pada media informasinya
39
format desainnya dimasukkan unsur ilustrasi, foto, teks dan
animasi pada media utama yaitu CD interaktif. Untuk media
pendukungnya, format desain terdiri dari unsur teks, foto dan
elemen pendukung lainnya.
3.2.2 Tata Letak
Tata letak atau layout yang digunakan dalam cd interaktif ini
lebih menonjolkan informasi yang akan disampaikan sehingga
target sasaran dapat mengetahui dengan mudah informasi yang
disampaikan melalui visual teks, dan suara. Karena temanya
adalah peta wisata, maka layout yang digunakan hampir
menyerupai peta pada umumnya namun ada sedikit perbedaan
dari warna dan elemen pendukungnya. Dari segi keseimbangan
elemen pada layoutnya digunakan keseimbangan asimetris,
sehingga tampilannya terlihat dinamis.
3.2.3 Tipografi
Unsur tipografi dalam perancangan cd interaktif ini menjadi
sangat penitng, karena informasi berupa teks akan ditampilkan
melalui tipografi yang pas sehingga menyatu dengan tema yang
ada.
Jenis huruf yang digunakan adalah:
40
Huruf ini dipilih sebagai judul utama pada cd interaktif
karena mewakili karakter yang kuat terhadap temanya.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t v w x y z , . / ; ‘ - = + : “ ? ! @ # $ % & * ( )
1 2 3 4 6 7 8 9 0
d) Candara
Huruf ini digunakan pada sub headline dan body text pada
menu cd interaktif. Dengan desain huruf yang sederhana
dan mudah dibaca.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t v w x y z
, . / ; ‘ [ ] - = _ + { } : “ < > ? ! @ # $ % ^ & *
1 2 3 4 6 7 8 9 0
3.2.4 Ilustrasi
Ilustrasi merupakan elemen yang berpengaruh dalam cd
interaktif ini, karena cd interaktif ini kurang lebih 50% terdiri dari
ilustrasi yang meliputi ikon tempat wisata, tombol navigasi dan
41
Penggunaan gaya ilustrasi sederhana dengan teknik vektor
pada beberapa tampilan visualnya. Pada ikon – ikon tempat
digunakan teknik transformasi kedalam bentuk vektor dari
referensi visual yang ada.
Gambar 3.1 Peta wisata Melaka
Gambat 3.2 Transformasi ikon tempat wisata
3.2.5 Warna
Setiap warna yang dipakai pada media informasi ini melalui
pendekatan budaya daerah setempat, mulai dari pakaian adat,
alat musik tradisional, kain khas dan elemen pendukung lainnya
42
Ada beberapa warna yang dipakai dalam pembuatan media
informasi ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Warna ini digunakan pada latar aplikasi media.Diadaptasi dari
warna kain khas Bangka Belitung yaitu kain cual yang bewarna
kuning ke emas-emasan.
Warna hijau ini melambangkan warna daratan yang hijau yang
melambangkan kesuburan dari suatu pulau. Pada media
digunakan sebagai warna pulau.
Warna ini melambangkan birunya laut, dipilih karena kepulauan
Bangka Belitung dikelilingi oleh laut, sebagai identitas sebuah
43
Warna ini digunakan pada informasi dan subjudul di media
utama. Warna ini memberikan kesan yang alami dan natural
yang merupakan unsur dari sebuah tumbuhan atau pohon.
Warna ini digunakan sebagai teks informasi pada media. Warna
ini dipilih karena memiliki keterbacaan yang jelas pada teks.
6 BAB II
PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG ARCHIPELAGO
DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
2.1 Pengertian Multimedia
Multimedia adalah kombinasi dari teks, seni, suara, animasi dan video
yang dikirim kepada anda oleh komputer atau sarana elektronik atau
digital dimanipulasi lainnya. (Tay Vaugan, 2008, h.1).
Menurut pernyataan diatas bahwa sebuah sistem multimedia terdiri
dari beberapa elemen seperti teks, suara, animasi dan video yang
saling mendukung untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.
Multimedia terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Multimedia Interaktif
Dimana pengguna dapat mengontrol apa dan kapan sebuah
informasi yang terdapat didalamnya untuk ditampilkan atau
disampaikan ke penggunanya.
2. Multimedia Hiperaktif
Multimedia jenis ini memiliki struktur dari masing – masing
elemen yang saling terkait dengan pengguna sehingga dapat
mengarahkannya. Selain itu mempunyai banyak tautan (link)
yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
7
Pada multimedia linier pengguna hanya dapat menonton dan
menikmati produk multimedia tersebut dan disajikan dari awal
hingga akhir. Multimedia linier ini bersifat satu arah sehingga
tidak dapat memilih sebagian informasi saja.
2.1.1 Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
yaitu gabungan dari beberapa unsur seperti teks, gambar,
animasi dan video yang dapat dikontrol oleh penggunanya.
Disini pengguna dapat memilih informasi mana yang akan
dipilih.
2.2 Pengertian Peta
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2010), peta adalah gambar
atau lukisan pada kertas atau lainnya yang menunjukkan letak tanah,
laut, sungai, gunung, dan sebagainya.
Sedangkan menurut ahli, peta merupakan penyajian grafis bentuk
ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang
diwakili (Kals, 1983).
Dari pengertian di atas diketahui bahwa peta adalah penggambaran
suatu bidang datar berbentuk dua dimensi dari keseluruhan bumi atau
8 2.2.1 Jenis Peta
Berdasarkan Tujuan Pembuatannya peta dibagi kedalam
beberapa jenis. Diantaranya adalah:
1. Peta untuk Tujuan Perencanaan Kawasan Pertanian
Peta dengan tujuan khusus ini menggambarkan situasi
dan kondisi kawasan pertanian di suatu wilayah yang
dikuasai oleh masyarakat/komunitas. Gambaran yang
lebih detail ini merupakan gambaran dari kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang ingin dipecahkan dan dicarikan
jalan keluarnya. Peta dengan tujuan ini akan identik
dengan peta tata guna lahan suatu kawasan.
2. Peta untuk Tujuan Konservasi
Peta untuk tujuan konservasi sangat berkaitan erat
dengan peta tata guna lahan, terutama didalam
pengaturan ruang dimana suatu komunitas berada.
Dengan peta dapat diajukan sebuah usulan perbaikan
dalam pengaturan, khususnya untuk menjaga
keseimbangan alam dan keberlanjutan daya dukung alam
9
3. Peta untuk Tujuan Pendidikan
Hasil akhir pemetaan dengan tujuan pendidikan ini bukan
sebuah peta, melainkan pada proses yang dilalui
kemunitas yang melakukan pemetaan. Misalnya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggali
pengetahuan lokal seperti sejarah, kelembagaan adat,
aturan-aturan adat, identifikasi sumber daya alam dan
sebagainya. Hasil akhir sebuah peta tidak lagi penting,
tetapi meningkatnya pengetahuan masyarakat jauh lebih
penting.
4. Peta Batas Wilayah
Peta ini Menunjukan batas-batas wilayah yang menjadi
kekuasaan komunitas tertentu. Peta ini dibuat untuk
merespon faktor-faktor yang dianggap akan mengganggu
wilayah kekuasaan komunitas tersebut.
5. Peta Budaya
Peta dengan simbol-simbol budaya akan menunjukan
tempat-tempat seperti bekas kampung, kuburan, tempat
suci, tempat upacara adat, lokasi untuk mengumpulkan
10
menunjukan sejarah suatu masyarakat dan keunikan
hubungannya dengan wilayahnya.
2.3 Pengertian Pariwisata
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2010), pariwisata
dikategorikan sebagai kata nomina (berfungsi sebagai subjek/objek
dari klausa), mempunyai pengertian hal yang berhubungan dengan
perjalanan untuk rekreasi, pelancongan atau turisme.
Sedangkan menurut beberapa ahli pariwisata itu adalah:
1. Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian
perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal
sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu
upah (Gamal, 2001, h.1).
2. Dalam arti luas, pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar
domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari
suasana lain (Damanik dan Weber, 2006, h.1)
3. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak
manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. (Ismayati,
11
Sedangkan menurut UU RI nomor 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan dijelaskan bahwa pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah.
Dari beberapa pernyataan di atas penulis mencoba membuat
kesimpulan bahwa pariwisata adalah bentuk kegiatan yang
berhubungan dengan liburan, tempat wisata, baik itu massal atau pun
tidak, yang didalamnya terdapat wisatawan, industri pariwisata dan
elemen pendukungnya.
2.3.1 Pelaku Pariwisata
Dalam sebuah kegiatan pariwisata memiliki pelaku-pelaku yang
mempunyai peran berbeda-beda, namun kegiatan yang akan
dilakukan dalam hal pariwisata tetap harus direncanakan.
Beberapa diantaranya adalah:
1. Wisatawan
Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan
layanan. Perubahan – perubahan yang terjadi dalam
kehidupan mereka berdampak langsung pada kebutuhan
wisata, yang dalam hal ini permintaan wisata (Damanik dan
12
Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu
perjalanan wisata disebut wisatawan (Gamal, 2001, h.3).
2. Industri Pariwisata
Freyer (seperti dikutip Damanik dan Weber, 2006)
mengemukakan bahwa industri pariwisata artinya semua
usaha yang menghasilkan barang dan jasa bagi
pariwisata.(h.20)
Damanik dan Weber (2006) berpendapat bahwa:
Industri Pariwisata dibagi menjadi dua golongan yaitu
pelaku langsung dan tidak langsung. Para pelaku langsung
yang dimaksud adalah seluruh usaha yang berkaitan
langsung dengan kegiatan wisata seperti, hotel, biro
perjalanan, maskapai penerbangan dan lain-lain.
Sedangkan para pelaku tidak langsung merupakan suatu
usaha yang mengkhususkan diri pada produk – produk
yang mendukung kegiatan pariwisata secara tidak langsung
13 2.3.2 Pasar Wisata
Pasar adalah perantara bagi penjual dan pembeli untuk
melakukan pertukaran (Damanik dan Weber, 2006, h.14).
Dalam UU no. 9 tahun 1990, Wisata adalah kegiatan perjalanan
atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan
daya tarik wisata.
Pasar wisata adalah unsur – unsur industri – sering disebut para
pelaku pariwisata seperti penyediaan informasi wisata, biro
perjalanan, pengatur perjalanan (tour operator), transportasi,
pengurusan visa, jasa atraksi, hotel dan restoran dan prilaku
serta mekanisme yang mempertemukan permintaan dan
penawaran produk dan jasa wisata (Damanik dan Weber, 2006,
h.14).
Dari pernyataan diatas penulis mencoba menyimpulkan bahwa
pasar wisata bisa berupa sebuah jasa dalam bentuk wisata dan
didukung dengan produk – produk yang terkait dengan objek
wisata tertentu. Tentu ini kegiatan ini ada apabila ada
permintaan dan penawaran dari kedua belah pihak, yaitu
14 2.4 Program Visit Bangka Belitung Archipelago
Visit Babel Archipilago 2010, merupakan satu dari sekian banyak
kebijakan Eko Maulana Ali sebagai Kepala Daerah dalam membangun
dan memajukan bidang kepariwisataan di Bangka Belitung. Menurut
informasi yang didapatkan dari Kepala Bagian Promosi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung, Visit Bangka
Belitung Archipelagio merupakan salah satu program dari Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mulai
disosialisasikan awal tahun 2008. Sebagaimana tertera dalam situs
resmi program ini, Visit Babel Archi menjadi program unggulan
berbasis pada sektor pariwisata yang didukung oleh kekuatan
sektor-sektor pembangunan lainnya secara terpadu, terarah dan
berkesinambungan, sehingga mampu memberikan pelayanan yang
optimal dalam rangka menerima kunjungan wisatawan baik domestik
maupun mancanegara ke provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Diharapkan dengan adanya upaya-upaya tersebut akan memacu
pembangunan sektor pariwisata berkeunggulan kompetitif pada
tataran regional dan global.
Diharapkan dari adanya program ini tidak hanya membangun sektor
pariwisata saja, namun dapat berpengaruh kepada sektor
perekonomian daerah dan dapat menghasilkan lapangan pekerjaan
15
Taufik Effendi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI periode
2008-2014 sering menyatakannya sebagai 3-Pro (Pro-Growth, Pro-Job
dan Pro-Poor).
Program ini diluncurkan diakhir tahun 2009 yaitu pada tanggal 28
Desember 2009 yang dilaksanakan di kota Tanjung Pendam, Belitung.
Peluncuran program ini dihadiri oleh beberapa pihak penting seperti,
pemerintah pusat dan beberapa mentri terkait.
2.4.1 Visi Program
Karena Visit Babel Archi merupakan salah satu dari agenda
pemerintah dalam memajukan sektor ekonomi, sosial dan
budaya serta pariwisata. Maka dari itu untuk visi program ini
adalah:
“Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang aman,
damai, adil, demokratis, sejahtera dan berdaya saing global
dalam wadah Negara Kesatuan RI yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.”
Sebagaimana tertera dalam situs resmi program Visit Babel
Archi, visi tersebut mengandung 5 kata kunci yaitu:
Peaceful (aman dan damai)
16
Democratic (Demokratis)
Prosperity (Kesejahteraan)
Globally Competitive (berdaya saing global)
2.4.2 Paparan dan Sosialisasi Program
Menurut keterangan dari Kepala Bagian Promosi Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, program ini
mulai disosialisasikan kepada masyarakat Kepulauan Bangka
Belitung khususnya pada tahun 2008 melalui event daerah,
nasional maupun internasional. Selain itu, pada Instansi
pemerintah juga dilakukan sosialisasi seperti DPRD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Pemerintah Kabupaten/Kota, para
tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat,
pimpinan dan fungsionaris partai politik, pemerintah pusat,
departemen terkait, DPR RI.
Ada pun kegiatan dan media promosi yang dilakukan untuk
mendatangkan calon wisatawan antara lain:
Road show ,
Media cetak,
Media elektronik,
17
Kegiatan promosi ini dilakukan tidak hanya oleh dinas pariwisata
saja, namun didukung semua instansi pemerintah, swasta, dan
masyarakat Kepulauan Bangka Belitung khususnya melalui
exhibition, seminar/lokakarya, baligho dan lain - lain.
2.4.3 Beberapa Agenda Kegiatan yang Dilaksanakan
Beberapa agenda Disbudpar Kepulauan Bangka Belitung
dilaksanakan untuk turut mensukseskan program Visit Babel
Archi di daerah Bangka Belitung khususnya. Namun ada
agenda yang mempunyai ruang lingkup internasional karena
melibatkan orang-orang yang berasal dari beberapa negara,
agenda kegiatan itu diantaranya, Sail Belitung, Festival Laskar
Pelangi, Festival Tradisi Lisan dan seminar internasional. Ada
juga kegiatan yang diselenggarakan masyarakat setempat
ataupun komunitas tertentu yang berhubungan dengan
pariwisata dan juga agenda tahunan yang rutin dilaksanakan,
seperti Pekan Raya Manggar, Festival Campak, Dambus,
Rebana, dan Rudat, Festival Payung Lilin, dan lain – lain.
a. Sail Belitung
Beberapa daerah di Indonesia memiliki peranan penting
dalam pelakasanan Sail Indonesia, seperti Pulau Banda,
18
Belitung merupakan daerah tujuan dari Sail Indonesia
dimana kapal – kapal layar yang berasal dari beberapa
negara seperti Australia, beberapa negara Eropa dan Asia.
Mereka bersama-sama berlayar mengarungi lautan
Indonesia yang dimulai dari Darwin – Australia dan berakhir
di Pulau Belitung. Menurut keterangan dari Kepala Bagian
Promosi Disbudpar Kepulauan Bangka Belitung, Sail
Belitung sukses digelar pada tahun 2010 lalu, dan akan
mengulang kesuksesan acara ini di Sail Belitung 2011
karena Pulau Belitung terpilih lagi sebagai tujuan Sail
Indonesia. Mengapa Pulau Belitung terpilih lagi sebagai
daerah tujuan para Yachter karena memiliki keunikan
pariwisata bahari seperti, keunikanan pantai, keindahan
terumbu karangnya, kekyaan BMKT. Segala persiapan
mulai dilakukan di tahun ini untuk menyambut Sail Belitung
2011.
b. Seminar Internasional & Festival Tradisi Lisan VII
Salah satu agenda yang bersifat menjaga kebudayaan
setempat adalah Festival Tradisi Lisan yang telah
dilaksanakan 7 kali pada tahun 2010 lalu. Seminar dan
19
Keragaman Tradisi Lisan dalam Menciptakan
Keharmonisan Kehidupan Masa Depan.”
Pembicara dalam seminar ini adalah Wakil Kementrian
Pendidikan Nasional RI (Fasli Djalal), pakar budaya dari
Pulau Penang Malaysia (Haji Saleh), Peneliti Sejarah
Budaya dari Belanda (Dijk Vander Meij), Akademisi Babel
dalam bidang Bahasa Sastra (Arsyraf Suryadin) dan
beberapa pakar budaya yang berkompeten di bidangnya.
Dalam seminar ini difokuskan membahas aspek-aspek
kebudayaan nusantara yang berhubungan dengan ragam
tradisi lisan (Mardul, 2010).
2.4.4 Statistik Pengunjung ke Kepulauan Bangka Belitung
Inilah rekap pengunjung untuk Bangka Belitung berdasarkan
jumlah tamu hotel berdasarkan tahunnya mulai dari tahun
2003-2010.
TAHUN
ASING INDONESIA TOTAL TAMU
JUMLAH
(pembulatan) NON ASING INDONESIA
2003 200 92 33000 43.569 292 76.569 76.861
20
Bila dilihat dari data statistik diatas bahwa pengunjung
mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2007
yaitu sebesar -33,09%, namun pada tahun berikutnya
pengunjung mengalami kenaikan sebesar 30,14%, ini
merupakan titik awal munculnya program visit babel archi untuk
mendukung kemajuan sektor pariwisata di Kepulauan Bangka
Belitung. Dari tahun 2008 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
bekerja sama dengan seluruh jajaran pemerintahan daerah
melakukan sosialisasi program Visit Babel Archi 2010 kepada
seluruh instansi pemerintahan daerah, pemerintahan pusat,
DPRD, masyarakat, dan tokoh-tokoh ternama lainnya. Pada
tahun 2010 dapat dilihat kenaikan yang cukup signifikan dari
tahun 2009 yaitu sebesar 37,98%, ini adalah salah satu
pengaruh kesuksesan dari Laskar pelangi sebagai ikon baru di
Bangka Belitung, kesuksesan “Andrea Hirata” dalam Novel nya
dan film layar lebarnya membuat Pulau Belitung menjadi tujuan
wisata pendidikan terutama dari wisatawan lokal.
Dari data yang tertera diatas, maka penulis berpendapat bahwa
pengaruh penurunan dan kenaikan wisatawan yang datang ke
Bangka Belitung sangat dipengaruhi oleh seberapa besar
informasi yang disampaikan kepada calon wisatawan tentang
21
Belitung dan hal – hal yang mendasar seperti sarana menginap,
transportasi ke hotel dan tempat wisata, harga tiket masuk ke
objek wisata, dan lain sebagainya.
2.5 Profil Daerah Kepulauan Bangka Belitung
2.5.1 Asal Mula
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari dua
pulau besar yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta
pulau-pulau kecil. Sebelum Kapitulasi Tuntang Pulau Bangka dan
Pulau Belitung merupakan daerah taklukan dari Kerajaan
Sriwijaya, Majapahit dan Mataram. Setelah itu, Bangka Belitung
menjadi daerah jajahan Inggris dan kemudian dilaksanakan
serah terima kepada pemerintah Belanda yang diadakan di
Muntok pada tanggal 10 Desember 1816. Pada masa
penjajahan Belanda, terjadilah perlawanan yang tiada
henti-hentinya yang dilakukan oleh Depati Barin kemudian dilanjutkan
oleh puteranya yang bernama Depati Amir dan berakhir dengan
pengasingan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh
Pemerintahan Belanda. Selama masa penjajahan tersebut
banyak sekali kekayaan yang berada di pulau ini diambil oleh
22
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan sebagai provinsi
ke-31 oleh Pemerintah Republik Indonesia Berdasarkan
Undang-Undang No. 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya
merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Ibukota
provinsi ini adalah Pangkalpinang.
Hal yang cukup menarik untuk diceritakan adalah tentang latar
belakang sejarah kemerdekaan yang ada di Kepulauan Bangka
Belitung yaitu para pendiri bangsa Indonesia dahulu ternyata
sempat diasingkan ke Pulau Bangka. Bung Karno, Bung Hatta
dan kawan-kawan sempat menjalani hidup sebagai orang
buangan di kota Muntok. Saksi bisu dari perjuangan mereka di
pulau ini adalah bangunan bersejarah yaitu Wisma Ranggam
dan Pesangrahan Menumbing. Di dua bangunan ini berisi
peninggalan seperti kamar bekas Bung Karno serta mobil yang
sering digunakannya ketika berada di Bangka.
2.5.2 Deskripsi Wilayah
Dari Informasi yang didapatkan dari situs resmi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung di
www.visitbangkabelitung.com, provinsi Kepulauan Bangka
23 0°50’ sampai 4°10’ Lintang Selatan, dengan batas-batas
wilayahnya sebagai berikut:
Di sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bangka
Di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata
Di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna
Di sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi
wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah
mencapai 81.725,14 km2. Luas daratan lebih kurang 16.424,14
km2 atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut kurang
lebih 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
24 2.5.3 Iklim dan Topografi
Dari Informasi yang didapatkan dari situs resmi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung di
www.visitbangkabelitung.com, Kepulauan Bangka Belitung
memiliki iklim tropis yang dipengaruhi angin musim yang
mengalami bulan basah selama tujuh bulan sepanjang tahun
dan bulan kering selama lima bulan terus menerus. Keadaan
alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar
merupakan dataran rendah, lembah dan sebagian kecil
pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah
rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian
daerah pegunungan antara lain untuk gunung Maras mencapai
699 meter, gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500
meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk daerah
perbukitan seperti bukit Menumbing ketinggiannya mencapai
kurang lebih 445 meter dan Bukit Mangkol dengan ketinggian
sekitar 395 meter di atas permukaan laut.
2.5.4 Sosial Budaya
Dari Informasi yang didapatkan dari situs resmi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung di
www.visitbangkabelitung.com, Penduduk Pulau Bangka dan
25
dalam perjalanan sejarah yang panjang membentuk proses
kulturisasi dan akulturasi. Orang-orang laut itu sendiri berasal
dari berbagai pulau. Orang laut dari Belitung berlayar dan
menghuni pantai-pantai di Malaka. Sementara mereka yang
sudah berasimilasi menyebar ke seluruh Tanah Semenanjung
dan pulau-pulau di Riau. Kemudian kembali dan menempati lagi
Pulau Bangka dan Belitung. Sedangkan mereka yang tinggal di
Riau Kepulauan berlayar ke Bangka. Datang juga
kelompok-kelompok Orang Laut dari Pulau Sulawesi dan Kalimantan.
Pada gelombang berikutnya, ketika mulai dikenal adanya Suku
Bugis, mereka datang dan menetap di Bangka, Belitung dan
Riau. Lalu datang pula orang dari Johor, Siantan yang Melayu,
campuran Melayu-Cina, dan juga asli Cina, berbaur dalam
proses akulturasi dan kulturisasi. Kemudian datang pula
orang-orang Minangkabau, Jawa, Banjar, Kepulauan Bawean, Aceh
dan beberapa suku lain yang sudah lebih dulu melebur. Lalu
jadilah suatu generasi baru: Orang Melayu Bangka Belitung.
Bahasa yang paling dominan digunakan di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung adalah bahasa melayu yang juga disebut
sebagai bahasa daerah, namun seiring dengan
keanekaragaman suku bangsa, bahasa lain yang digunakan
26
Penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan masyarakat
yang beragama dan menjunjung tinggi kerukunan beragama.
Ditinjau dari agama yang dianut terlihat bahwa penduduk
provinsi ini memeluk agama Islam dengan presentase sebesar
86.91 persen, untuk penduduk yang menganut agama Budha
sebesar 7.83 persen, agama Kristen Protestan sebesar 2.70
persen, agama Katholik sebesar 2.45 persen dan lainnya atau
0.11 menganut agama Hindu. Tempat peribadatan agama di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada sebanyak 718 mesjid,
438 mushola, 102 langgar, 87 gereja protestan, 30 gereja
katholik, 48 vihara dan 11 centiya.
2.5.5 Objek Wisata
Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa objek wisata
seperti wisata pantai, agro, edukasi, budaya, hiburan dan minat
khusus.
Wisata pantai yang terdapat di Pulau Bangka dan Belitung
cukup banyak, namun tidak semuanya dikelola oleh pemerintah,
masih ada pantai yang cukup asri dan belum dikelola secara
27
Dari wisata Agro, Kepulauan Bangka Belitung memilki
perkebunan sawit, lada, dan nanas yang cukup banyak, ada
kawasan yang mengelola tanaman yang terdapat di Ibu kota
Pangkalpinang yaitu Botanical Garden. Sebuah tempat
pengelolaan tanaman – tanaman dan hewan.
Wisata Edukasi juga dimiliki seperti tempat pengasingan
beberapa pendiri negara Indonesia seperti Bung Karno, Bung
Hatta dan kawan – kawan lainnya.
Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa adat istiadat
yang sampai saat ini masih tetap dilestarikan dan diantaranya
dijadikan agenda tahunan yang menarik minat pengujung dari
seluruh wilayah Bangka Belitung khususnya. Seperti, perang
ketupat di Kecamatan Tempilang, nanggung, cheng beng, dan
lain-lain.
2.6 Analisa Permasalahan
Penulis menganalisa permasalahan yang ada menggunakan metode
SWOT. Dimana metode ini temukan oleh Albert Humphrey. Metode ini
merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu kondisi
dan mengevaluasi suatu masalah, metode ini sering kali dilakukan
28 2.6.1 Strength
- Kepulauan Bangka Belitung sangat dikenal masyarakat luas melalui Pulau belitung karena Laskar Pelanginya.
- Objek Wisata Pantai memiliki keunikan yang tidak terdapat di daerah lain yaitu bebatuan granit.
- Mempunyai wisata bawah laut yang cukup indah.
2.6.2 Weakness
- Objek wisata di yang belum dikelola secara maksimal oleh pihak swasta dan pemerintah.
- Penyebaran Media cetak seperti brosur, video dokumentasi objek wisata yang bersifat terbatas bagi
kalangan tertentu saja dan pada saat event pariwisata
saja.
- Informasi objek wisata yang belum lengkap bagi calon wisatawan berupa peta wisata yang detil seperti jarak
ketempat wisata, transportasi yang bisa digunakan, harga
tiket masuk, dan lain - lain.
2.6.3 Opportunity
- Wisata di Kepulauan Bangka Belitug bisa menjadi wisata alternatif yang bisa diandalkan selain Bali karena memiliki
29 2.6.4 Threath
- Makin banyaknya wisata massal yang ada di Indonesia
turut mengancam keberadaan objek wisata seperti pantai,
sejarah, dan budaya
2.7 Target Audiens
Target audiens utama dari perancangan media CD interaktif ini adalah
wisatawan. Kawasan objek wisata yang terdapat di kepulauan Bangka
Belitung terdiri dari pantai, bawah laut, agrowisata, dan edukasi. Data
pengunjung yang didapatkan dari jumlah pengunjung hotel, dapat
disimpulkan bahwa wisatawan yang datang berkunjung adalah dari
kalangan menengah keatas. Ini juga karena sifat dari objek wisata
yang ada adalah minat khusus seperti, spot diving, fotografi dan
lainnya membutuhkan biaya yang cukup besar.
2.7.1 Demografis
Target audiens apabila dari dilihat dari segi demografisnya
adalah sebagai berikut:
- Usia : 25 sampai 30 tahun.
- Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan.
- Kelas sosial : kalangan mengengah keatas.
- Pendidikan : SMA sampai Perguruan tinggi.
30 2.7.2 Psikografis
Dari sisi kondisi kejiwaan seseorang yang berwisata kedaerah
ini adalah mereka yang memiliki sifat yang ingin mendapatkan
suasana yang tenang dari keramaian kota.
2.7.3 Geografis
Secara garis besar dan dilihat dari sisi geografis ini wisatawan
yang datang ke Kepulauan Bangka Belitung adalah mereka
yang berada di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta,
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang terdiri dari 17.000
pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berbagai macam
suku dan budaya menjadikan Indonesia sebagai negeri multikultur
yang unik sehingga memiliki khas budaya yang banyak dikunjungi
wisatawan asing. Pariwisata menjadi salah satu sumber devisa
negara tiap tahunnya. Salah satu daerah di Indonesia yang paling
diminati yaitu Bali, memiliki panorama alam yang indah dan membuat
wisatawan asing dan lokal berdatangan ke sana. Namun, daerah di
Indonesia juga memiliki berbagai macam objek wisata yang tesebar di
33 provinsi yang ada tidak kalah indah selain Bali. Sebagai sumber
pendapatan negara setiap tahun, pemerintah mengadakan program
“Visit Indonesia Year”. Program yang dibuat untuk mempromosikan
pariwisata di Indonesia kepada dunia. Hal ini ditanggap positif sekali
oleh pemerintah daerah. Terbukti program skala nasional pun telah
dibuat di daerah-daerah.
Salah satu daerah yang aktif melakukan promosi adalah provinsi
kepulauan Bangka Belitung. Daerah ini memiliki beberapa pulau
dengan keragaman budaya dan keindahan alam. Bidang pariwisata di
2
berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Wilayah yang meliputi dua
pulau besar ini sangat cocok dikembangkan sebagai lokasi wisata
minat khusus bagi wisatawan yang menyukai obyek wisata yang
penuh tantangan seperti diving. Pantai-pantai di wilayah ini memiliki
konfigurasi bebatuan “Granit” alami membentuk bentukan unik yang
tidak bisa di jumpai di tempat lain. Pantainya masih alami dan belum
banyak dikenal wisatawan lokal di daerah lain dan asing.
Beberapa program pemerintah setempat dalam hal pariwisata telah
berjalan beberapa tahun terakhir, salah satunya adalah Visit Bangka
Belitung Archipelago atau disingkat dengan Visit Babel Archi. Objek
wisata yang dipromosikan dalam Visit Babel Archipelago ruang
lingkupnya adalah wisata bahari, wisata sejarah, wisata agama, wisata
adat dan budaya, wisata alam, kuliner, dan wisata dalam bentuk
pentas pameran pembangunan, seni, olahraga, dan musik.
Visit Babel Archi memliki keuntungan dari sisi promosi kawasan wisata
Bangka Belitung berkat adanya cerita “Laskar pelangi” yang ditulis
dalam bentuk novel oleh penulis yang berasal dari pulau Belitung yaitu
Andrea Hirata. Kepopuleran novel dan filmnya telah membawa
dampak positif bagi sektor parwisata. Seperti yang diungkapkan
Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Bangka Belitung,
3
dan lebih banyak wisatawan berkunjung ke pulau Belitung. Namun,
seiring meningkatnya jumlah para wisatawan, infrastruktur, sarana
transportasi tidak cukup memadai dikarenakan pembangunan
berpusat di ibukota Provinsi Bangka Belitung itu sendiri yaitu
Pangkalpinang. Program Visit Babel Archi sendiri berkoordinasi
dengan semua elemen masyarakat dalam mengenalkan program ini
dengan memberikan informasi melalui media-media seperti televisi
bandara, baligho, brosur, website, situs jejaring sosial, dan beberapa
media pendukung lainnya. Namun, ada salah satu media yang cukup
efektif yang tidak penulis temukan disini yaitu CD Multimedia Interaktif.
Karena media ini bersifat personal, maka dapat digunakan bagi
kalangan tertentu sesuai target audiens utama yang ingin dicapai.
Seiring pertumbuhan pembangunan sarana prasana yang sedang
dilakukan hingga saat ini, tentu informasi tentang sarana prasana pun
ikut berubah. Informasi secara detail lokasi-lokasi sarana tersebut
belum di perbaharui pada media informasi yang ada. Oleh karena itu,
perlu dicari solusi dalam ruang lingkup desain terhadap media-media
yang ingin digunakan dalam menyampaikan informasi mengenai
program dan informasi wisata yang akurat.
1.2 Identifikasi Masalah
Data – data yang telah didapatkan penulis dari wawancara dan data
berupa teks, maka ada beberapa masalah pada program ini
4
Informasi wisata yang kurang detail pada media yang
menggunakan peta wisata seperti lokasi akomodasi
penginapan, sarana publik, transportasi menuju tempat wisata
dan hotel bagi wisatawan.
Istilah Visit Babel Archipelago masih belum populer dikalangan
masyarakat setempat ataupun luar daerah.
Media yang digunakan dalam menyampaikan informasi belum
menggunakan Multimedia Interaktif.
1.3 Fokus Masalah
Dari identifikasi masalah yang ada sebelumnya, maka hal yang
menjadi fokus masalah adalah informasi yang berkaitan dengan peta
wisata yang detail seperti informasi akomodasi penginapan, sarana
publik, transportasi dan hal yang berkaitan dengan wisata.
1.4 Batasan Masalah
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini hanya pada informasi objek
wisata, akomodasi penginapan, sarana publik, transportasi yang
berada di dua kota besar yang ada di Kepulauan Bangka Belitung,
yaitu Pangkalpinang dan Tanjungpandan. Sedangkan untuk wilayah
5 1.5 Tujuan Perancangan
Memberikan media informasi yang tepat bagi para calon
wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Bangka
Belitung agar lebih mudah menuju kawasan wisata ataupun
kawasan lainnya.
Mempromosikan program Visit Babel Archipelago dan
kepulauan Bangka Belitung khususnya kepada masyarakat
Indonesia.
Menjadikan media CD Interaktif sebagai media yang efektif
i KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT. karena ridho dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas
Akhir ini dengan judul “PERANCANGAN CD INTERAKTIF PETA WISATA KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG MELALUI PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG ARCHIPELAGO”.
Tujuan utama pembuatan laporan ini adalah memberikan informasi yang
akurat dan menarik bagi orang yang ingin atau pun akan berkunjung kesana.
Dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan
beberapa bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis pada
kesempatan ini ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan laporan Tugas Akhir ini diantaranya kepada:
1. Andang Iskandar, S.Pd. M.Ds, selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahannya selama proses
penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
2. Deni Albar, S.Sn. dan Tiara Isfiaty, M.Sn selaku dosen penguji
sidang.
3. Kankan Kasmana, S.Sn selaku Koordinator TA/Skripsi dan juga
memberi masukan.
ii memberi masukan dan juga dukungan kepada kami khususnya
kelas DKV4.
5. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya
yang telah membantu proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir
ini.
Tidak ada kata yang lebih berarti yang dapat penulis ucapkan selain
rasa terimakasih yang sebesar-besarnya, mudah-mudahan segala tenaga
dan buah pikiran kita semua mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT.
Penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam
penulisan laporan Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Bandung, 27 Juli 2011
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN CD INTERAKTIF PETA WISATA
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MELALUI
PROGRAM VISIT BANGKA BELITUNG
ARCHIPELAGO
DK 38315/Tugas Akhir
Semester II 2010/2011
Oleh:
Hardiman
NIM:
51907168
Program Studi
Desain Komunikasi Visual