• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ISSN:  1907­9419 

JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA  

Vol.  8 No.3,  September 2013   Pengelola Jumal Kepariwisataan Indonesia  Pembina   1.  Kepala Badan l>engt:mbangan Sumber Daya 

2. Kepala Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan  Pemimpin Umum  Drs. Isdaryono M.Si. 

Pemimpin Editor  Drs. M,  Sudjana 

Wakil Pemimpin Editar  lka Kusuma Permana Sari, SH. SE.ME  Editor Pelaksana  1.  Drs. Headro Sewoyo, M.  Hum. 

2.   Yeni Imaniar Hamzah, S.  Hur;l.  3.  Addin Maulana. S.  ST. Par  Dewan Editor 

I.   Prof. Drs. Rusdi Muchtar, M.A.  5.  Dr. M.  Baiqwli, M.A. (Geografi Pariwisata)  (Komunikasi dan Opini Publik)  6.  Ir.  Kusmayadi, MM. (Agrowisata) 

2.   Prof.  Dr.  Phil. I Ketut Ardhana, M.A.  7.  I Ketut Suryadiarta SP.  MA.   (P:mwisata SejarahlBu(iaya)  (Sosiologi Pariwisata)   3.   Dr.  Ir. A.A. P. Agung Suryawan Wiranatha,  8.  Sugeng P. Syahrie, SS. MT.  

M.Sc.  (Pengembangan Destinasi)  (Pariwisata Budaya)  

4.   Prof.  Dr.  Phil. Janianton Damanik, M.Si.  9.  Kiftiawati, SS.  (BahasalLinguistik)   (Kelembagaan dan Community Based) 10. Dr. Yekti Maunat; (Pariwisata Budaya)   Mitra Bestari  :  1.  Thomas Daniel Hurst, MA. (Pariwisata Minat Khusus) 

2. Dr. Dyah Chitraria Liestyati KNP  (Komunikasi  Budaya I Pariwisata)  3.  Drs. Ary Suhandi (Ekowisata) 

Sekretariat :  1. Nurlaila, M,Si.   5. Intan Rulianti, S.Kom  2. Ida Dhalia, B.A.   6. Wahyu Hanono, SH  3.  Unisan   7. Ajeng Puspita TA, S.ST.Par  4. Sri Rahayu 

セGセb。、。ョNp・ョァ・ュ「。ョァ。ョ@ Sumoor.Daya . ..,:"·  7,. セ@ .. 

,t.

'.' l'"  '.•'. Kementerian Pariwisata dan セッョッNセゥ セエ[ゥヲNセ[G@

. :.' .,

Gm・イゥjセォ。b。イ。エ@ 17 Jakarta 10110, Hゥ、Nセエ。ヲセoイゥ。L@ Lantai 21 

(3)

Daftar lsi  ISSN:  1907­9419  L9

,  . .  

.

.

.

. .  

DAFTAR.ISi-·

...

. .

.

.  . 

,an 

:m, 

cal 

III

PENGANTAR REDAKSI 

DAFTAR lSI  Ill­IV 

III LEMBAR ABSTRAK  v-x

PENGARUH PARIWISATA TEIU!ADAP PERDAGANGAN  INTERNASIONAL DI INDONESIA 

227­240 

Muhammad Afdi ャGセゥコ。イ@

2  KAJIAN  KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA PANTAI  DI  PANTAI PASIR PUTI!i BIRA, BL'LUKUMBA, SULA WESJ 

selatセn@

Faehruddin Hari Anggara Putera,  Aehmad Fahrudin, Niken T M Pratiwi,  Set yo Budi Susilo 

241­254 

3  KERELAAN Mi<:MBAY AR  WISA TAWAN  DALAM 

MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN: KASUS DESA  WiSATA DI YOGYAKARTA 

255­271 

loko Tri  IIaryanto 

4  POTENSI MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI  INTERAKTJF BAGI PARIWISATA INDONESIA. 

273­285 

Yeni  lmaniar Hamzah 

5  REKOMENDASI MODEL PENGEMBANGAN 

KEPARIWISATAAN DAERAH MELALUI PENGUATAN  LEMBAGA KEPARIWISATAAN 

287­303 

Mawardin M.  Simpala, Bra Baskoro 

6  PENGARUH KEHARMONlSAN­DIRI TERHADAP LOYALITAS  DESTINASI DENGAN MODERASI PENGALAMAN 

KUNJUNGAN PADA TAMAN REKREASI DI JAKARTA UTARA 

305­321 

Rudyanto 

7  PENGELOLAAN SUMBER DAYA PARIWISATA DI DESA  CANDIKUNING KABUPATEN TABANAN, BALI 

323­338 

(4)

Junuti'l(ppariwisataan

IndOnesia

Vol. 8 No.3 September 2013 ISSN 1907-9419

8 TINJAUAN BUKU 

Tentang Kepariwisataan KUJapulan Tulisanku Seputar  Kepariwisataan Nasional 

339-343

Ditinjau oleh: 

Destha Titi Raharjana 

9  BIO DATA PENULIS  :";45-346

(5)

'7­9419 

1esia 6

,  Juni).  Devisa  Tukar  dsataan

!.

Gunay,  ti()l1ship ade ill  :nce  On  2010. 

(200 I).  e  am!  ;c  from  Lettt!l's.

Ekonomi isius  . (20C 1). ach  for 

セ@ Cycles:  ,urnal

0/

pp

426-(200 I).  ;nivariate  II  Time  'onomics.

John., lrakabati. 

;111  and 

or 

A Multi-Tourism 374.*** 

Fachrnddin Hari Anggara Putera dkk:  Kajian  Keberlanjutan Pengelolaan Wisata  Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan 

KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA  

PANTAI DI PANTAI PASIR PUTIH RIRA, BULUKUl\1BA,  

SULAWESI SELATAN  

Fachruddin Hari Anggara Puteral, Achmad Fahrudin2, Niken T  M  PratiwP, 

Setyo Budi Susiio4 

IMahi!siswa  PascaSaljana  Pro gam  S:udi  Pengelolaan  Sumberd3ya  Pesisir  dan  Laulan.  Fakultas Perikanan 、セョ@ IImu  Kelautan  Institut Pertanian  Boger, 

lKetua  Komisi  Fembimbiltg.  Staf Pcngajar Program  Stuai  Pengciolaan  Sumberdaya  Pesisir  dan  Lauta'1,  Fak:Jltas  Pt:rikanan dan  Ilmu  Kelautan ­ Institut Pcrtanian Bogor, 

'Anggota  Komisi  Pe,nbimbing,  Staf  P<e:1gajar  Pro;ram  Studi  P<:ngelolaar.  Sumberdaya  Pesisir dan  Lautan,  Fakllltas PC:'ikanan  dan  lJmu  Kelalltan  Institut Pertanian Bobol'. 

4Staf Peng,Jur  P:'ogram  Studi  Teknologi  Kelautan,  Fakultas  Perikanan  dan  I1mu  Kelautan  ­ Institut Pertanian Rogor 

Abstract

The cbjec:ives of this resea;Th is to assess slIsta:nability st,1I11s of beach tourism lI1anagemel1t of Bira IYhite Sand Beach, Bulukumba, South Sulawesi based 011 constructing

a beach tourism management sllstainabili1y index (BTMS/).

The result ofthis s{;Jdy reveals that Rapbeachtollr method (Rapid Appraisal of Beach Tourism) may be used as a methvd on appraising sllstoinability status of Beach Tourism Management. Rapbeachtour analysis shJW that BTMSf lIJ Bira White Sand Beach,

Bulukumba, South Su!awesi is  37,44, Thu:; sustainability status of beach tourism management of Bira White Sand Beach is not sustainability NセG・エN@ Monte Carlo analysis method shows that indices from RapbeachtuUi analysis are very stable. Leverage analysis reveals 2 indicator that are not sensitive It) BTMSI.

Key words: beach tourism, Bira white sand beach, management sustainability study, Rapbeachtour

PENDAHULCAN 

Pantai  Pasir  Putih  Bira  adalah  pantai  mencapai  50  m.  Kedalaman 

pantai  yang ter!etak di  Kabupaten  Bu- pantai  berkisar 1­2  m  dan ォ・ュゥイゥョァ。ョセ@

lukumba,  Sulawesi  Selatan,  Pantai  ini  nya  tidak  lebih  dari  2,5°.  Dengan 

terletak  di  5°36'58,76"  S­1200  27'  demikian,  pantai  ini  merupakan pantai 

24,15"  E,  dan  merupakan  sentra  yang  landai  sehingga  sangat  cocok 

wisata  terbesar  di  Bulukumba  untuk  kegiatan  wisata  pantai.  Di 

(BAPPEDA  Kabupatcn  Bulukumba,  samping  itu,  perairan  pantainya 

sa-2006).  ngat  cerah,  dengan  thik  kccerahan 

Ada  b::::bcrapa  cid yang me:lOll- mcncapai 100%, 

Didukung oleh kece-jol  pada  pantai  ini.  PC1:Y'J11la,  secarel  patan  arus  berkisar 0,15 mldt,

vege-ekologi,  Pantai  Pasir  Putih  Bira  t::lsi  bempa  kclapa  dan  lahan  terbuka, 

memiliki  pamai  dengan  garis  pantai  serta  tidak  terdapat  biota  laut  yang 

sepanjang 3,1  km 、。ャセ@ hamparan  pan- berb::thaya  membuat  pantai  ini  sangat 

tainya  berupa  pasir  putih  dengan  aman  menjadi lokasi wisata. 

substrat  yang  sangat  hal us.  Pantai  Kedua,  angka  kunjungan 

(6)

Juma('K!pariwisataan lrufonesia

dalam  5  tahun  terakhir  (2008­2012) 

ke  Pantai  Pasir  Putih  Bira 

mel1lll1-juKkan teljadi peningkatan setiap ta-hunnya, yaitu tahlln 2008 sebesar 61.614 pengunjung, tahlln 2009 sebcsar 69.700 pengunjung, tahun 2() 10 sebesar 89.900 pengunjung, t<:.lll:n 201! 3cbesar 90.100 penglln-jung, dan tabun 2012 sebesar 95.970

ーセャャァ。ョェャャョァ@ (Dillas Kebudayaan dan Pr,riwis,lU1 Kabupaten Buluklllllba, 20 12b). Hal 1111 memflerlihatkan bahwa Pantai Pasir Putih Bira mcmi-liki potensi ー・ョァuャセゥャャャャァ@ yang besar.

kセャゥァ。N@ besarnya "ngka klln-jungan wiSlltawan memberikan dam-pak bagi pencapatan d3erah. Dcta yang diperoleh memperlihatkan bah-wa pcndapatan daerah pun lllcningkat dalam kurun waktlI 5 lahun セ・イ。ォィゥイN@

Talllln 2008 membcrikan masukan pendapatan daer<l!l sebesar Rp. 165.300.000, tahlln セPPY@ sebes:1r Rp. 190.400.000, tahun 2010 scbcsar Rp. 224.500.000, tah,1I1 2011 sebcsa.. Rp. 230.000.000, dan tahun 2012 scbcsar Rp. 233.450.000 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kubupaten Bulukull1-ba.2012c).

KeempaL anggaran pendanaan pun mcningkat, yakni dari Rp. 190000.000 pada tahun 2012 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupa-ten Bulukumba, 2012a) menjadi Rp. 386.000.000 pad a tahun 2013 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupa-ten Bulukull1ba, 2013). Hal ini

lllC-nunjukan bahwa Pantai Pasir Putih Bira cukllp mendapat perhatian oleh Pemerintah Daerah untuk dikelo!a.

Namun, potensi yang sangat besar terse but tidaklah cukllp untuk menjamin pantai ini mel1iadi pantai yang berpotensi secara berkelanjutan, karCll<1 kenyataan ュ・ョオエセオォ。ャQ@ bahwa saat ini kondis! Pantai Pasir Putih Bim

Vol. 8 No.3 Septemher 2013 ISSN 1907-9419

sangatlah berpotensi untuk tidak ber-kelanjutan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut. Pertama, kondisi Pantai Pasir Putih Bira saat ini cukup kotor. Hal ini terlihat dari adanya sampah-sampah yang terdapat di hamparan panta!. kセ、オAAL@ penataan kawasan wisata pantai yang masih bellll1l tcratuf. Hal ini dapat dilihat dari adanya warunf'-wanll1g di pinggir pallfai dan ー」イ。「ャャMー・イセィャA@ nelayan yang terparl--ir di kawasan wisata pan-tai yang l11asih bclum teratuL Ketigil,

1idak ada 「セエ。S。ョ@ jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata pantai. Jumlah wisatawan yang ber-kunjung eli kawasal1 wisata pantai yang mcJebihi d(lya dukung kawasan dapat mcnjadi penyebab wisata pantai tersebut tidak berkelanjutan. I5.cem-POl1, klirallSlIya partisiPasi Illasyarabt dalam tncndukl;ng pengclolaan wi sat" palltai 「セイォ・ャ。ョェオエ。ZQN@ Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya daya kreativitas masyarakat dalam meng-hasilkan barang dan jasa untuk di-pCljua!belikan dalam mendukung kegiatan ckonomi wisata pantai. Dcngall potcnsi yang s::mgat besar dan permasalaiJan yang ada tersebut, ma-ka pcngelol(jell1 wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira ini perlll dievaluasi kebcrlanjutannya.

Pengelolaan wisata pantai harus mengacu kepada kaidah pembangul1-an berkelpembangul1-anjutpembangul1-an. Dengpembangul1-an demikipembangul1-an, evaluHsi kebcrbnjutan pengelolaan wisala pantai juga harus l11engacu kepada kaidah pcmbangunan bcrkc-ianjUlan. Kriteria pcmbangunan yang

(7)

9419 ber-arena  mdisi  :ukup  ianya  It di  .ataan  .nasih  lilihat  IIlggll' :Iayan 

1

pan-セャゥr\AL@ lawan  .visata  セ@ ber-pantrIi  wasan  pantai  arakat  wisat,l  dapat  daya  meng-uk  di-lukung  pantai.  ;ar dan  It,  ma-Pantai  ..aluasi 

i harus  angun-nikiall,  elolaan  engacu  berkc-n yang  adalah  tksana-limensi  erta di-Susilo,  I)  dan  Fachruddin Hari Anggara Putera dkk: Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata   Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan  

Bengen (2004)  mengemukakan  bah-wa  peml1angunan  berkelanjutan  me-miliki  empat  dimensi,  yaitu  ekologi,  sosial  ekonomi,  sosial  politik,  dan  hukum  dan  kelembagaan.  Cincin­Sain  & Knecht (1998) dan  Yulianda et al. (2010)  menyatakan  bahwa  pemba-ngunan  berkclailjutaq  harus  meme-I;uhi  tiga  dimcnsi, ケ。ゥセオ@ ekologi,  so-sial,  dan  ekol1omi.  OECD  (1993) 

mcncatat  bah\\'a  sclain  d ゥャャQ」ャセウゥ@ ekl)-logi,  sosial,  dan  ekonomi,  perlu  juga  dipertimbangbn  GIIEensi  moral  dan  kc\el11bagaan.  Scbenarnya  yang  tcr-pcnting  dalam  menilai  keberlanjutan  pengeloJaan  bukanlah  terletak  pada  jumlah  pengeJ.::hnpokan  dimensi 

pcm-bangunan  tcrsebut  tetapi  seberapa  ba-nyak  indikator  pcmbangllnan  pada  se-tiap dimcnsi  pembangunan yang dal'at  digunabn  untuk  menangkap  kondisi  lllasillg­masing  di:llensi  terscbut  dan  dapat  digunakall  untuk  mcnilai  status  keberlanjulan  pcngclolaan  tersebut  (Susilo, 2003).  Dcngal1  demikian,  di  dalam  tesis  ini  berbagai  indikator  evaluasi  kebcrianjutan  pengelolaan  wisata  pantai  dikclompokan  mcnjadi  cmpat  dimcnsi  yaitu  ekologi,  sosial, 

」ォッャャッャャャゥセ@ dan  kelemuagann. 

Salah  5atu  alternatif  metode  yang  dapat  digunakan  untuk  evaluasi  status  kebcdanjutan  pengelolaan  wi-sata pantai  secara multidimensi adalah  menggunakan  metode  Rapbeaehtour  (Rapid Appraisal of Beach Tourism). Rapbeachtour  mcrupakan  pengem-bangall  dari  metode  Rapfish  (Rapid

Appraisal o.lFisheries). Meto(lt; 

Rap-fish  dikembangkan  oleh  Pitcher et al.

(1998) dan  (erlls  disempurnakan  dan 

diaplikasikan  untuk  menilai  kebcrlan-juta!1  pembangunan  perikanan  tang-kap  (Pitcher  &  Preikshot  200 I; 

Kavanagh,  200 I:  Alder et al. 2002; Fauzi & Anna, 2002). Penelitian  ini 

mencoba  mengaplikasikan  pendekat-an  Rapbeachtour dalam  mengevaluasi  kebcrlanjutan  pengelolaan wisata pan-tai  dengan  mengambil  studi  kasus  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira,  Bulukumba,  Sulawesi  Selatan. 

tiセェャョョ@ penelitian  ini  adillah  me-nilai  keoerlanjlltan  pengeloJaan wisata  pantai  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira,  Bulukumba,  Sulawesi  SelataE  melalui  penyusunan  indcks  keberlanjutan  pe-ngelolaan  wisata  pantai  dan  mendc-terminasi  tingkat  kemrJuan  maupun  ketertinggalan  dari  setiap  indikatcr-indikator  dimensi  pCJ1gclolaan  untuk  diguuakan  dalam  pcnyusunan  reko-mendasi !(cbljakan  jJcngclolaan wisatl  pantai  yang berkclanjutan. 

metodepZA\セnelャtian@

Waktu dan L9b.si Pcncliti:UJ 

PCllelitian  dilakukan  pada  bulan  Janu-ari  :;ampai  FctruJanu-ari  2012  dan  pad<l  bulan  Juli  sampai  Agustus  2012  di  kawasan  wisala  Pantai  Pasir  Putih  Bira,  Bulukumba,  Sulawesi  Selatan  (Gambar I),

Metode Pengumpulan Data 

Data  yang  dikumpulkan  terdiri  atas  data  kondisi  ekologi,  sosial,  ekonomi,  dan  kelel11bagaan.  Data  kondisi  eko-logi  berupa  kebersihan  pantai,  kese-suaian  kawasan,  daya  dukung  kawas-an,  dan  penataan  kawas3.n.  Data  kOI1-disi  sosial  berupa  pm1isipasi  masya-rakat,  peran  pemerint::lh,  peran swasta,  dan  kearifan  loka!.  Data  kondisi  eko-nomi  berupa  kcscjahteraan  masyara-kat  pendapatan  dar::rah,  sumber  pen-danaan,  dan  anggaran  pcndanaan.  Data  kondisi  kelcmbagaan  berupa  keberadaan  lem baga,  peran  lembaga,  ketersediaan  peraturan  dan  penegak-kan  peraturan.  Metode  yang  diguna-kan  untuk  pengumpu Ian  data  tersebut 

(8)

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode, yaitll wawancara, pengat:lat-an  langsung  di  lapangan,  pengukurpengat:lat-an  langsung  di  lapangan,  dan  studi  ke-pustakaan.  Penentuan  responde!1 

dila-kukan  secara  purposive sampling

(Satri<l et al.. 2002).

Metode Allalisis Data 

Analisis  keberlanjutan  pengelo-ban  wisata  palltai  ini  menggtlllakan 

metode  Rapbeachtour (Rapid

Apprai-sal of Beach Tourism). Metode 

Rap-bcaciltour  berupa  metode  penilaian  indikator· indikator  yang  terdapat  pa-da  masing­masing  dimensi 

pengelo-laan  wisata  par.tai  bcrkelanjutan. 

Vol. 8 No.3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi­dimensi  yang  terkait  dengan 

ーセョァ・ャッャ。。ョ@ Wlsata  pantai  berkelan-jutan  dalam  penelitian  ini  meliputi 

dimensi  ekologi,  sosial,  ekunomi,  dan  kelembagaan. 

Hasil  anal isis  dari 

indikator-indikator tersehut 

berupa status kebcr-lanjutan  pengelolaan  wisata  palliai. 

Status  keberlanjutan  pengclolaan 

wisata  pantai  tersebut  yang  menjadi  bahan  untl'k  menyusun  rckol11cndasl  pengelolaan  wisata  pantai  yang  ber-kclanjutan.  Secara  ringkas  metode  Rapbcachtour  dapat  diuraikan  men-jadi beberapa tahapan  sebagai  berikut. 

Pert'lI1Jg"  penentuan  kajian  penelitian 

dal(lm  hal  ini  kajian  keberlanjutan 

lOlJ 

I'lL\ ィlウエセoall|@ h.,\WAS,\S WI5,\1" iGセNL@ ... 1_\1  

Of  f'A;r.!TI\!  rASJU.  J>IIT1II  l.HHi\.  ntlU1J\U,,\lBA.   StJtA\YESI セelataセ@

N

キ\Aセイ@

,

1.1370e

__セM Meiers

o 125  250  50Q  750  UCQ 

セ・ァ・ョ、。@

o SumberA,1f Jajan

DlIlal 

Panb,! 

SUMl!!;:r: 

.!'rhi RUL  Uti;  /1':'11]  

" lb\il h'f(rllJdl!)' Cit<.I Qu!C1.bit,llll!!   .IIHilSvn<_, !1}11

OL£H

FACiH{t;lllH:'\  HAHI A!\GGAIU. rliH:tu

[image:8.611.115.521.391.674.2]
(9)

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk: Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan

lerkelan-meliputi  omi,  dan  ndikator-us  kebcr-1  pantai.  1ge1oiaan  menjadi  Jlllendasi  lang  bcr-metode  :an  men-d berikut.  penelitian  セイャ。ョェャャエ。ョ@ \.RJAI'-l.\ セ@ nOGOi{

セ@WJSATA ゥGL|セl|Q@ A.IUIU!t\tJi\mA. セtゥ|セ@ セm・ZHGMヲs@ '50  1.000  。セ。ョ@ bi",!10H 

pengelolaan  wisata  pantai  di  Pantai 

Pasir Putih  Bira, bオャオォオョセ「。L@

Sulawe-si  Selatan. 

Kedlla,  penentllan  inciikator  ke-berlanjlltan  pengelolaan  yakni  indi-kator  yang  dapat  merepresentasikan  pengelolaan  wisata  pantdi  yang  ber-kelanjutan  yang  mencakL:p  empat 

di-mensi  pengelolaan  yaitu  dimcnsi 

ekologi,  sosial,  ekO!lOmi,  dan 

kelem-bagaan  (Ross & Wall,  1999;  Bjork, 

2000;  Hall,  200 I;  Wood,  2002).  Di-meils:  ekologi  menggambarkan  ta-tanan  sistem  lingkungan  yang  dapat  mendukung  bcrlangsungnya  pengelo-laan  wisata  pantai  secara  berke-lanjutan.  Indikator  yang  dianalisis  dalam  Jimensi  ekologi  adalah  keber-sihan  pantai,  kesesuaian  kawasan,  d.1ya  dukung  kawasan,  dan  penataan  kawasan.  Dimensi  sosial  mencennin-katl  sistcm  sosial  mam!sia  yang  dapat  mer:clukung  bcriangs'.mgnya  pe!lge-lolaan  wisata  pantai  y<.:.lg  berkelan-jutan.  Indikat0r  yang dianalisis  dalam  dimensi  sosial  adalah  pal1isipasi  ma-syarakat,  peran  pemerintal\  peran  swasta,  dan  kearifan  lokal.  D:mensi  ekonom i  I1lcncerminkan  bagaimana  sumber  pendanaan  kawasan,  apakah 

dapat  mcndukung  beriangsllngnya 

pengelolaan  wisata  pamai  yang  ber-kelanjutan,  serta  bagaimana  hasil  pemanfaatan  kawhsan  wisata  pantai,  apakah  memperoleh  hasH  yang  secara  ekonomi  dapat  memberikan  kesejah-teraan  bagi  Ir,asyarakat  dan  penda-patan  bagi  daerah.  Indikator  yang  di-anal isis  dalam  c!imensi  ekonomi  ada-lah  kesejahteraan  masyarakat,  penda-patan  daerah,  sumber  pendanaan  dan  anggaran  tahunan.  Dimensi  kelemba-gaan  mcrupakan  cerminan  dari  sistem  kelembagaan  yang  dapat  mendukung  berlangsungnya  pengelolaan  wisata  pantai  secara  berkelanjutan.  Indikator 

yang  dianalisis  dalam  dimensi  kelem-bagaan  adalah  kcberadaan  lembaga,  peran  lembaga,  ketersediaan  peratur-an,  dan penegakkan peraturan. 

Ketiga,  pcnentuan  nilai  untuk  setiap  indikator  dalam  skala  ordinal  yang  mencelminkan  rralitas  kondis! 

lokasi  penelitian.  k・セュー。エL@ ordinasi 

Rapbeachtour (multidimensio!/ai

scal-ing) untuk  ウセエゥ。ー@ indikator.  Kelima,  penentuan  statl!S  keberlanju.an  penge-10laan  wisata  pantai  berdasarkan  in-deks  keberlanjutan  pengelolaan 

wisa-ta  pantai.  Keenam  anal isis  Monte

Corio untllk  melillat kestabilan  indeks 

keberianjlltan  pengelolaan 

wisata pan-tai  dan  anal isis Leverage untllk 

meli-hat  reran  setiap  indikator  tcrhadap  indeks  keberlanjlltan  pengelolaan  wi-sata  pantai.  Keh.:juh,  penYlIsllnan  rp-komendasi  pengelolaal:  wisata  pantai  berkelanjutan  berdasarkan  indikator  yang sensitif. 

HASIL DAN PEMBAHASAN  Hasil  anal isis  Rapbcachtour  me-nunjukkan  bahwa  indeks  kcberJanjui-an  pengelolakcberJanjui-an  wisata  pantai di  Pantai 

Pasir  l)utih  Bira  adaiah  37,44 

(Gambar  2).  Dengan  demikian  status 

kcberlanjutan  pcngclolaan  wisata 

pantai  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira  adalah  kurang  berkelanjutan  karena  masuk  dalam  selang 26­50  CTabel  1).  Hasil  penilaian  (pcmberian  skor)  dan  acuallnya  pada  setiap  indikator  dapat  dilihat pad a Tabcl  2. 

Hasil  anal isis  monte  carlo 

menunjukkan  bahwa  indeks  penge-lolaan  wisata  pantai  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira  sangat  stabil  yang  ditun-jukkan  oleh  plot  yang  mengumpul  (Gambar 3). 

(10)

6p

1,1. DCl\'VN

JumaC'J(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketim-pangan antar dimensi pengelolaan, Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa!(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gam bar 4), Di-mensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 19,94 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk, dislIsu I di· mensi ekologi dcngan nilai 26,63 yang berarti status ォ・「Lセイャ。ョェ utannya kllrang, kemudian di1l1Cnsi

ke!em-Vol. 8 Nc. 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 33,00 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang, dan hanya satu dimf\nsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 72,60 (Tabel 3). Dimcnsi ekoiogi, sosial, ekol1omi, dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen, 2003), Jika mcmpertilllbangkan hal エ・イウ・「ャiセ@ rnaka pcngel,1/aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktll'ang bcrkelanjutan,

O."dinasi RAl)BEACHTOUR

60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

'0;; 20

'0

::::::

-'"

] ::r..

'"

40 ;...

セL@ 37,44

11

セ@

-20

-40

"

セ@

-60

SUUlbn X $ell'iab Rolasi: Skala Ke\Jerlalljlltall

GambaI' 2. lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawcsi Selatan

Utaum

.'l Tilik Referensi Tambahan

GOOD'

120

I

I

I

I

I I )

J

J

1

(11)

yang a juga limensi yaitu i 72,60 sosial, harus ;elolaan ). Jika

iセ@ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

:\.efercnsi aban

'asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk: Kajian Keberlanjutan Pengclolaan W!sata

[image:11.611.76.518.113.710.2]

Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, BuJukumba, Sulawesi Selatan

Tabel!. Kategori status keberlanjutan ー・ャセァ・Gッャ。。ョ@ wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer: Susilo, 2003)

0-25 Buruk

26-50 Kumng

51-75 Cukup

76-100 Baik

MMMセ@

Tabe) 2. Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato, Nilai

Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia'1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi

Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga

k・エ・イウ・、ゥ。。エセ@ peratllran Penegakkan peraturan

O=<bcrsih; I =clIkllP bersih; 2=bc,siil

o

O=tidak sesllai; 1=sesllai; 2=sangat scsuai 2

O=(>DDK); I=(=DDK); 2=«DDK)

o

O=<teTtata; 1=cukup tertata; 2=tcliata

o

O=rcndah; 1=cukup; 2=tinggi

o

O=rcndah: 1=cukup; 2=tinggi

o

O=rendah; J=cukup; 2=tinggi I

O=rcndah; 1=cukup; 2=tinggi

o

O=mcnurllll; I=tetap; 2=meningkat 2

O=menurun; 1=tetap; 2=meningkat 2

O=-ktlrang; 1=cukup; 2= banyak

o

O=menurun; 1=tetap; 2=meningkat 2

O=kurang; 1=clIkup; 2=banyak 1

O=rendah: 1=cukup; 2=tinggi I

oセォャャイ。ョァZ@ I =cukup; 2=banyak

o

(12)

a

Jurna{2(Jpariwis

IndOnesia.

Vol. 8 No.3 September 2013 ISSN

QセPWMYTQY

ataan

Analis is IVloo1:e Carlo

,

60 I

III

\

Y- _

..

-\

I I

,

\ ,

+\

セN@ ;

,

セMM -I

\

[image:12.654.100.536.90.690.2]

60

,

HasH anal isis A10nle Carlo Gambar 3.

Skala Kcberlanjutan

-+-

Skala Keberlanjutan

I

Ekonomi

(13)

1419

I

_____ 1

I

I

l

セMMMゥ@

120

i

i

I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk: Kajian Keberlanjutan Pengelo/aan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan

Tabel3. Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

19,94 72,60 Ekologi

Sosial Ekonomi

I\) ilai skor pada indikator­ind-ikator  yang  masuk  dalam  dimemi  sosial,  ekologi, dan ekonomi  :llemang 

.:::enderung  buruk.  hanya  satu 

indikator  yang  memiliki  nilai  skor  yang baik, yaitu dunensi ekonomi. 

Pada  dimensi  sosial,  salah  satu  indikato!"  yang  kondisinya  masih  buruk  adahh  partisipasi  masyara!mt.  Hasil  analisis  menunjukan  bahwa  partisipasi  masyarakat  masih  rCildah.  Partisipasi  masyarakat  mcmperoleh  pengaruh  rcndah  karena  prrrtisipasi  masyarakat  tersebut  belul11  membe-rikan  manfaat  yang  cukup  signifikan  untuk  pengcmbangan  kawasan  wisata  paniai.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  masi:l  kurangnya  partisipasi  masya-rakat  dalal11  menciptakan  sLlatu  pro-duk  untuk  dipctjualbclikan  dalam  mendukung  kegiatan  ekonomi  wisata 

pantai.  Sebagai  contoh,  sebagian 

besar  produk  yang  dipetjualbelikan  bukan  berasal  dad  produk  hasil  cipta  masyarakat setempat seperti  baiu  bali,  sarung  bali,  dan  benda­benda  pernak-pernik  lainnya  yang  rata­rata  berasal 

dari  Bali.  Padahal,  sebenarnya  エゥャセ。ォ@

sedikit  kearifan  masyarakat  yang  dapat  dikembangkan  untuk  meng-hasilkan  prodllk­produk  yang  inova-tif,  seperti  pembuatan  kapal  pinisi  yang  sangat  terkenal  hingga  ke  mancanegara,  dan  pembuatan  sarung 

sutra  bulllklll11ba,  yang  jika  dikem-bangkan  akall  menciptakan  proouk  yang  tidak  kalah  bersaing  dengan  produk  dari  luar.  Kurang  berkem-ban31lya  partisipasi  masyarakat  terse-but  dikarenakan  kurang;lya  penge-tallllan  musyarakat  daJam  mencip-takan,  mengelola,  dan  mcngembang-kan  kcarifan­kcarifan yang ada. 

Pada  dimcnsi  ekologi,  salah  satl!  yallg  kondisi  inJikatornya  lI1asih  buruk  adalah  daya  dukung  kawasan.  Daya  elukung  kawasan  wisata  pantai  eli  Pantai  Pasir  Putih  Bira adalah  124 

01 ang per hari  atau jika di  konversi  kc 

tahun  mcnjaeli  45.260  orang  per  tahun.  Dcngan  dClllikian, jika  mclihat  pada  kondisi  nyata  yang  tctjadi  di  Japangall  dalam  lima  tahull  terakhir 

(jumlah  pengunjung:  tahun  2008 

61.614 orang per tahun,  tahull  2009 =

69.700 orallg per tahun,  talmn  20 I 0 =

89.800 orang per tahun,  tahun 2011

90.100 orang pei'  lahul1,  tahull  2012 

95.970  orang  per  lahun).  maka 

jumlah  wisatawan  eli  Pantai  Pasir  Putih  Bira  tcbh  mclebihi  daya  daya  dukung  kawasan.  Jumlah  wisatawan  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira  telah  melebihi  daya  dukungnya  disebabkan 

oleh bebcrapa hal  berikut. 

Pertama,  kawasan  Pantai  Pasir  Plltih  Bira  tidak  memiliki  aturan  mengenai  batasan jumiah  pengunjul1g 

(14)

Jurna(1{jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya. Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang dam-paknya  mengakibatkan  jllmlah  pe-ngunjung akan  melebihi  daya dukung  ka\\asan. 

K9.(l!l1!.  tidak  adanya  alman  ini  disebabkan  karena  kawasan  Pantai  Pasir  Pulih  Bira  dimanfaatkan  hallya  untuk  mCllgejar  kenntungan  ekonomi  sellw.ta  t:lI1pa  !'nemperhatikan  kondisi  lingkungan yang ada. 

kセエェᆪLAAN@ kurangnya pengetahuan  dan  pemahaman  masyarakat,  aparat  pcmerintah.  mallplln  sektor  swasta 

mellgenai  dayd  dukung ォ。キセウ。ョ@

icr-kait  dengan  keberlanjmun  pcngelo-laan  kawasan wisata  pantai. 

Pada  dimensi  keiembag,l'1n,  sa-lah  satu  illdikator  yang  kondisiny<!  juga  masih  buruk adalah  keterscdiaan  peratman.  Hal  ini  karena  peraturan  yang  ada  baru  bcrjumlah  2,  yang  di-tetapkan  lewat  peraturan  daerah  (Per-da).  Peratllfan  daerah  tersebut  yaitu  Peraturan  Daerah  NomOI'  lO  Tahun  2012  tcntang  Rdribusi  Tempat  Re-kreasi  dan  Olahraga,  dan  Peraturan  Daerah Nomor 8  Tahun  2005  tentang  Retribusi  Parkir.  Paciahal  melihat  kondisi  pengunjung  kawasan  wisata  Pantai  Pasir  Putih  Bira  saat  ini  yang  telah  rnelebihi  daya dukung  kawasan,  maka  salah  satu  Perda  yang  perlu  dibuat  yaill!  Perda  mengenai  batasan  jumlah  wisatawan.  Oisamping  Perda  pembatasan  jumlah  wisatawan,  Perda  lainnya yang perlu diperhatikan  ul1luk  dibuat  yaitu  Perda  mengenai  ke-terlibatan  masyarakat.  Hal  ini  dise-babkan  karena  partisipasi  masyarakat  yang  masih  rendah.  Perlu  pening-katan  kapasitas dan partisipasi 

masya-rakat  guna  menUl1J3ng  kegiatan 

WI-sata pantai. 

Vol. 8 No. 3 s・ーャセュ「・イ@ 2013ISSN 1907-9419

Pada  dimensi  ekonomi,  satu-  satunya  indikator  yang  be/um  rnasuk   dalam  kategori  baik  adalah  sumber   pendanaan.  Berdasarkan  data  yang   diperoleh,  sumber  dukungan  dana   untuk  kawasan  wisata  Pantai  Pasir   f>utih  Bira  hanya  berasal  dari  satu  

sumuer,  yakni  berasal  dari  

pcmerintah  daera:l  dalarll  hal  ini   Dinas  Kcbudayaan  dan  Pariwisata   Bulukumha.  Hal  ini  mcnyebabkan   anggaran  untuk  pengelolaan  kawasan   wisata  Pantai  Pasir  Putih  Him  masi:1   sangat  terbatas.  Dengan  demikian   uerdampak  pada  sasaran  penggu!1aan   anggaran  yang  juga  masih  sangat   terb<>.tas.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari   penggunaan  anggalan  yang  Iebih  di-  arahkan  pada  pemeliharaan  clan  pem-  bagunCln  fasilitas  aS0t  Pemerintah   Daerah.  

Hasil  (lnalisis  Leverage mem- 

perlihatkan  bahwa  diantara  16 ind:- 

kator  yang  digunakan  untuk  rnenilai   status  keberlanjutao  pengelolaan  wi-  sata pantai  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira,  

terdapat  14 indikator  yang  paling  

sensitiC  yaitu  berturut­turut  adalah   kesejahteraan  masyarakat,  pendapat-  an  daerah,  anggaran  pelldanaan,  kea·   rifan  tokal,  peran  pemerintah,  partisi-  pasi  masyarakat,  sumber  pendanaan,   penataan  kawasan,  daya  dl!kung  ka-  wasan,  peran swasta, keberadaan  lem-  baga,  peran  lernbaga,  ketersediaan   peraturan,  dan  kebersihan  pantai.  Ha- 

nya  terdapat  2  indikator  yang  tidak  

[

sensitif terhadap  pembentukan  indeks  

keberlanjt:tan  pengelolaan  wisata  

pantai,  yaitu  kesesuaian  kawasan   wisata  pantai  dan  penegakan  pe-  raturan (Gambar 5).  

Empat  belas  indikator yang  pa-  ling  sensitif ini  hendaknya  rnendapat   perh3tian  oleh  pengambil  kebijakan   pengelolaan  wisata  pantai  di  Pantai  

F

n

it

6:  

(15)

'-9419

satu-nasuk  umber 

yang  dana  Pasir 

.j satu  dari  al  ini  iwisata  ::,abkan  lwasan 

masi;}  :mikian  gUI1aan 

sangat  at  dari 

セ「ゥィ@

di-m

pem-ャ・イゥャセエ。ィ@

mem-16 ind:-menilai  aan 

WI-lih  Bira,  ,  paling 

adalah  endapat-lan,  kea·  , partisi-ndanaan,  cung 

ka-laan

le!l1-!rsediaan  .ntai. 

Ha-mg tidak 

U1 indeks 

wisata  kawasan  ikan 

pe-. yang  pa-mendapat  kebijakan  di  Pantai 

Fachruddin Had Anggara Putera dkk: Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata  Pantai di Pantai Pasir ャセオエゥィ@ Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan 

Pasir  Putih  Bira.  Kebijakan  yang  di- Dengan demikian,  rekomendasi   ambi!  pada dasamya adalah  kebijakan  kebijakan  untuk  dapat  meningkatkan   mempertahankan  nilai  indikator  apa- status  keberlanjutan  pengelolaan  wi-  bila  telah  baik dan  Inemperbaiki  nilai  sata  pantai  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira   indikator apabila be!U111  baik (Gambar  adalah sebagai berikut.  

6).  

A  n:aI isis Lcvc1­a  gc 

PClan  I'Clrl';'llrrt"l.   =--,

?   llZᄆセ

__

セBGMGGGGMGGGGGGG⦅G@

Pa,'li"jp.:1.'-..t ,0.1:\s.Y;Ox:tk,,\"  セ@

4

セ、NセセセLNN]@ ' 1 0  

)'c.,a"'"" K a w " " ... 

GセZBGャ@

Z[Kオ⦅NGセ

­::'1

1  " 

l

D.",  ,  ! J u l , " " g   h a w " " " ,   ' . [ = 1 : .  ",0-:"

'''"''''''1''1'­­­-KC,",.;­,lJ,..;t1,tll J..:.l".. LBNᄋBLセ|ョ@ "r,s.\t t l""tlt.H  fO  '

-KCUClh'lhUll pセャョGゥャエ@ 1.nL  !  

a   :1  2  G  7 

Kt.·J( .. ill·.... LゥエセlG^@ イG[Nエセャ@ _.:,;  .. ­(1", . . . . .(Ul... uHセhᄋ@

­ ­ " ­MMMMMセNM

1 .:.\ セ@

BNNBBBGMイNBBBLLセ@ ! I .' 1 ",­,

r  i 

ョャセセGᄏ@

2'T2

[image:15.611.88.513.175.662.2]

!  !  ­1 

Gambar 5,  Hasil anal isis LC1'erage

...' .  _._ . . .  , . .   , 

lndikator ーcャャエゥエャセ[@

pada セZ・Nエゥ。ー@ dimcilsi

­­'­1" 

MセMMセ

.... 

セ@

.. 

' "

I"  Dipcrtak:nk<lll  Nilai indikator'! 

.... 

Dipcrbaiki 

L_..______...  Bail<   13urllk 

I. 

­'1:  Kcbijakan  yang 

rclev;J1l  I 

,J 

(16)

Juma{ 1\jpariwisataan

I

tuf:mesiu.

peJ1ama, membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung ka-wasan.  Dalam  hal  ini ー・ョァャャャセェオョァ@ ka-wasan  ideal  dalam 1 hari  adalah 124 orang.  Dampak  positifnya  adalah  se-cara  ekologi  akan  menjamin  keber-lanjulan  kawasan  wisata  p:mtai.  Na-mun  daJ11pak  negatifnya  ad,tlah  pengllrangall  pendapatan  masyarakat  dill)  dacrah.  Dcngan  demih.lJl.  il1aka  lllltuk  mcngurangi  atau  bahkan  J11cnghilangknn  dampak  ncgatif  ini,  peril!  dihuat  behcrapa  kebijakan  yang  dapat  ll1Cmpel1ahankan  b(1hkan  mc-n ingkatkan  pendapatan  bagi  masya-rakat  dan  daerah.  Kebijakan  tersebut  antara  laill:  a.  I11cmbuat ーイャI、セャォ@ dan  .!asa yang dapat  meningkatkan 

pengc-IUMan  wisatawan.  111 isalnya  .iasa  re-krcasi,  akc'l1lodasi,  kcrajinan,  dan  makanan;  h.  MCl11inimalkan  kcbo-coran  ncndapatan  n,asyarakat  lokal  meia III i pengell1h('I1gall  industri  keci I  dan  kcrnjinan  lokal;  c.  Mcnycdiakan  pilihan  akolllodasi  lokal:  d.  Mellye-diakan  pi lihan  kegiatan  rekreasi;  e.  Mcndorong  pertl!mbuhan  konslll11si  makanan  lokal;  f. Memastikan  adanya  program  bagi  hasil  dari  penerimaall  kegiatan  wisata  pantai  kepada  pemcrintah dacrah. 

kセャieNL@ membuat  aturan 

me-ngcnni  penataan  kawasan  dan 

meningkatkan  kebersih£1Jl  pantai  melalui  penycdiann  sarana  dan  pra-sarann  kebcrsihan  palltai  dan  petugas  kebersihall  palllai.  Melalui  peratllran  tersebut.  lllakn  nilai  kawasan  wisata  Pantai  Pasir  PlItih  Bira  akan  mc-ningkat.  Dcngan  demikian,  tar if yang  cukup  besar  dapat  dikcnakan  kcpada  pcngunjung  kawasan  Uiltuk  kegiatall  yang  bersifat  ekollomi.  Hal  ini  tidak  akan  mcmberikan  rasa  beban  kepada  penglillJuni,'  untuk  I1lcngeluarkan  biaya  wis3tanya  karena  telah 

Vol. 8 No.3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi  rasa  senang  dan  kaguJ11  karena  dapat  menikmati  keindahan  dan  kebersillan  Pantai  Pasir  Putih  Bira.  Keindahan  dan  ォ・「・イセゥィ。ョ@

pantai  ini  yang  merupakan  nilai  jual  kawasan  1111. AkilJatnya  akan 

memberikan  dampak  ekoncmi  bagi  masyarakat dan daerah. 

Ketiga,  memhuat  kebijabn  yang  dapal  l1leningkatkan  paliisipasi  I1ldsyarakat  lokal,  misalnya  untuk  jasa  pcnldndu  \Visata,  peng(;;l1lbangan  usaha  kccil  mcnengah  dibidang  kerqj inan,  pakaian,  dan  makanan,  selia  pengemhangan  usaha  kegiatan  olahraga air. 

KeemB!.  mcngcmbangkan 

pcndidikan  dan  kcterampilan  l1lusya-rakat  lokal,  khususnya  kcterampilan  yallg  diperlukan  untuk  dapat  ber-p<ll"tisipas i  dalam  keg intan  wisata  pantai.  kセャゥュ。L@ mengcrnbangkan  acara  atau  festi':al  bernuansa  lokal.  KeerE!!!l,  rncmbuka  kcscmpatan  bag:,  masyarakat  lokal  untuk  merayakan  tradisi  budaya mercka. 

i<c1W!cll1.  Illeningkatkan  pcnm  pemcrintah  dalam  mendukung 

kegi-alan wisata  pantai,  misalnya  pcnyc-diaall  sarana  dan  prasarana yang  me-madai  dalam  mendllkung  kegiatan  wisata  panlai,  akses jalan  diperbaiki,  dukung2n  anggaran,  dan  penyediaan  petugas  keamanan  dan  kebersihan  palltai. 

Kcdelapan.  membuat  alman yang  dapat  mcnunjallg  dan  memperkuat  pengelolaan  w;sata  pantai  yang  oerkelanjut:111,  misaillya  atllran  yang  dapat  mcngakomodir  partisipasi  masyarakat.  aturan  yang  dapat  I11CIl1-buat  penataan  kawasan  menjadi  lebill  tcrawr,  dan  atman  mengcnai  batasan  jUllllah  pengunjullg  kawasan  agar  Jx:ngul1Jung  dapat  mcnikmati  kein-dahan  dan  kenyamanan  kawasan 

(17)

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk: Kajii:ln Kebel'lanjutan PC'lgelolaan Wisata

:)07-9419

Pantll; di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ;ir Putih

セ「・イセゥィ。ョ@

nilai jual a a!<.an 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk ;mbangan dibiddng makanan, kegiatan

mbangkan an masya-terampilan  iapat  ber-an  wisata  セュ「。ョァォ。ョ@ ansa  lokal.  !patan  bag:.  mcrayakan  tkan  peran  kung  kegi-nya  penye-la  yang 

111e-Ig kegiatan 

I diperbaiki, 

penyediaan  kebersihan  aturan  yang  memperkllat  antai  yang  aturan  yang  partisipasi  dapat  mell1-nenjadi  lebih  セ・ョ。ゥ@ batasan  iwasan  agar  ,ikmati  kein-.an  kawasan 

yang  Iebih  baik.  Kesembilan,  me-ningkatkan  promosi  potensi  kawasan  agar  dapat  menarik  investor  dan  lembaga­Iembaga  lainnya  dalam  mendukung  pengelolaan  kegiatan  wi-sata  pantai  dan  pengembangan  objek  wisata pantai. 

meningkatkan 

pe-ran  lemb2ga yang telah  ada,  misalnya 

membantu  promosi  kawasan, 

memberikan  upah  karyawall  millimal  se3ual  standar  UMP  Sulawesi  Selatan, dan  memberikan  pCllyuluhan  untuk  meningkatkan  keterampilan  masyarakat dalam  pengelolaan wisata  pant<!i yang berkelanjutan. 

PENUTUP

Penelitian  1111  menyimpulkan  bahwa  status  kcbcrlanj utan  pcnge-laban  wisata  pantai  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira,  Blllllkumba,  Sulmvcsi  Selatan  tC'nnasuk  kategori  kurang  berkelanjutan.  Untuk  meningkatkan  status  keberianjutan  pengelolaan  wisata  palltai  di  Pantai  Pasir  Putih  BiTa,  perlu dibllat  bcbcrapa kcbijakan  yang  dapat  mcmperbaiki  kondisi  status  keberlaqjutan  penge lolaan.  Pertama,  menetapkan  daya  dukling 

kav:asan  wisata pantai  di  Pantai  Pasir  Putih  Bira.  membuat  rensana  tata  ruang  kawasan  dan  meningkatan 

keLersihan  pantai. 

mening-katkan  partisipasi  masyarakat,  peran  pemerintah,  peran  swasta,  dan  ke-arifan  loka!  masyarakat.  Keelllpat,  mencari  lembaga  yang  dapat  men-dukung  pcngclolaan  kawasan  wisata  pantai  tcrsebut  agar  dapat  dimun-faatkan  seem'a  optimal  dan  bcrkelan-jutan.  Kelima,  mcmbllat  peraturan  daerah  (Perda)  yang  dapat  mening-katkan  keberlanjutan  pengelolaan  wisata pantai,  misalnya Perda tentang  penetapan  daya  dukung  kmvasan, 

Perda tentang  penataan  kawasan,  dan  Perda  tentang  keterJibatan  masya-rakat  didalam  peng.;)oIaan  kawasan  wisata  pantai. 

DAFTARPUSTAKA

Alder, l,  D.  Zeller,  T.  Pitcher,  dan  R.  SUlllaila.  (2002).  A  mcthod  for  evalui1ling  marine  prokctC'd  area 

management. Coast:d A1aI10['('I11(,:1I,

No.  30:  121  1':; 1. 

[BAPPEDA)  Radr.n  Perel:canaan  Pemhangunan  Daerah  Kabupakn  Bulukwllba.  (200(j).  Data  potenci  sumberdaya  daerah  Kabupa1en  Bulukumba.  BAPPE:JA  Kabupaten  BuluKumba.  Bulukumba. 

Rengen,  D.G.  (2003).  Format  keterpaduan  dan  berkebnjutan  dalam  pcngelolaan  sthl1berdaya  alam. Warta Pesisir dan Lau/all, No.  01:  3­6. 

Bengen.  D.G.  (2004). Sinopsi:;  "ekosistem  dan  sumberdaya  alam  pesisir  dan  lam  sena  prinsip  pellgelolaannya".  Pus::1t  Kaj il1n  SUl11berdQya  Pesisir  dan  laut  Insti(ut  Pertanian  Bogor.  Bogar.  72p.  Bjork,   P.  HZセoooIN@ Ecotollrisl11  fi'om  a 

conceptual  perspective,  an  extended  definition  of a  unique  tourism  form.  inlematiollal Journal TU1II'ism

Research, 2: 189­702. 

Cicin­Sain  B  &  Knecht.  (J 998).  Integratcd  coastal  and  ocean  management:  concept  and  practices.  Island  Press,  Washington. 

Dahuri,  R.,  Rais,  J.,  Ginting,  SP.,  & SiteI'll,  Ml (2008).  PcngeloiaQI1  sLllllberdaya  wilayah  pesisir  dan  butan  seeara  terpadu.  PT  Pradnya  Paramitila.  Jabrta. 328p. 

Dinas  Kcbudayaan  dan  Pariwisata  Kabupaten  Buhrkumba.  (20 I  Alokasi  <1llggaran  dana  Pantai  Pasir  Putih  bira  tahun  anggaran  2012. Dinas  Kebudayaan  dan  Pariwisat;]  Kabupaten  Bulnkumba. Bulukumba.  Dinas  K..:buclayaan  dan  Pariwisata 

Kabupaten  Bulukumba.  (10 I 

(18)

Juma{1<jpan'()..l;sataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai

Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir

(2008-20 n). Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata K3bupaten Bulukumba. Bulukumba.

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta

Kabupatell Blilukumba. (2012c).

Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di

kav.'asan キゥセ。エオ@ Pantai Pasir Putih

Bira t'lbm, 200ll s3mpai lailun 2012. Dina!' Kebudayaan dan ['ariwisata Kabupatcll Bulubmba. Bulukumbr..

Dinas Kcbudaya:Jn dan Pariwisata

Kabupatell BuluKumba. (1013).

AQPォ。セゥ@ ang!;aran 、セャiャ。@ Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allg;amn 2011. Dinas Kebudaya:lI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba. Bulukumba. FallzL A. Dan S. Anna. (2002). Evalliasi status kebl'r1aniutan pembangun?n

perikanan: Aplikasi pClIdckat<ln

Raptish (Studi kasus perairan pcsisil

DKI Jakarta) . .111m a! Pcsisir dan

LalilCII1, Vol. 4. ·13-55.

Hall, C.M. (100 I). Trends in ,)cCJIl find

coaslal tourism: the end of the last

1i'0Il! ier? Oc'l.'UIl & Coasla/

Mal1agclI1el1t, 44: 601-618.

Kavanagh, P. (1001). Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project. Rapfish Software Description (tor Microsotl

Excel). University of British

Columbia. Fisheries Center,

Vancouver.

Pitcher, T. A., A. Bundy,

n.

Preikshot,

T. Hutton, d;::n D. Pauly. (1998).

Measuring the unmeasurable: A

multivariate and interdisciplinary

method for rapid apprJisal of the health of fisheries. ill Pitcher, 1'. J., P. HarL dan D. Pauly (editor): Reinventing Fisheries Management.

Khmer. London. Hal.: 31-54.

Vol. 8 No.3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ & Preikshot D. (2001).

RAPFISH: A rapid appraisal

teclmiqu:.: to evaluate the

sustairability status of fiheries.

Fisheries Research, 49: 255-270. Ross, S & Wall, G. (1999). Ecotourism:

towards congruence bp,tween theory

and pracfice. ToUt·ism Mana[!ement,

20: 17.3-132.

s。セイゥ。L@ A., Umbari, A., Fauzi, A.,

PurbaY;ll1lo, A., Sutarto, E.,

Muchsin, L Muflikhati, I., Karim, d

M., S;md, S., Oktariza, W., & l'11:-an,

Z. (2002). Aeuan singkat me'luju

fi

K

descntraiisasi pengeloiaan E

sUl>1berdJya pcriKanan. Pusat Kajian ill

AgrClria IPB, Partnership for

Governance Reform in Indonesia,

PT Pustlka Cide<;indo. Jakarta

Selatan. 96p.

Susilo, S.B. (2003). Keberlanjutan

pemballglll1an pulau-pulall kecil:

Studi kasus kelurahan Pulau

Panggang dall Pulull Pari KeptllallJ,n

Seribu [disertasi]. Sekolah

P::scas3Ijana, Institut Pertanian

Boger. Rogor. i33p.

W(Jod, M.E. (2002). Ecotourism:

principles, practices and policies for

su,tainability. UNEP dan TIES UN

Publications.

Yulianda, F., F?llI·udin, A., HutC!barat,

A.A., Hartcti, S., Kusharjani., Kang,

HS" & Adrianto, L. (2010).

Pengelolaan ー・セゥウゥイ@ dan iaJt ウセ・。イ。@

terpadu. Pusdiklat

Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl,

SEC EM-Korea International

Cooperation Agency. Bogor. 134p.

OECD. (\993). Coastal zone

I1wnagcmcnt: integrated polices.

Organization for Economic

Co-operation and Development,

Gambar

Gambar I. Peta lokasi penelitian: Pantai Pasir Putih I3ira 
Tabel!. Kategori status keberlanjutan ー・ャセァ・Gッャ。ョ@
HasH anal isis A10nle Gambar 3. Skala Kcberlanjutan
Gambar 5, Hasil anal isis LC1'erage

Referensi

Dokumen terkait