IMPLEMENTASI JARINGAN PC CLONING DENGAN
WINDOWS 2003 SERVER MENGGUNAKAN APLIKASI CITRIX
METAFRAME XP
TUGAS AKHIR
SONDANG PURBA
062406083
PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
IMPLEMENTASI JARINGAN PC CLONING DENGAN
WINDOWS 2003 SERVER MENGGUNAKAN APLIKASI CITRIX
METAFRAME XP
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
SONDANG PURBA 062406083
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : IMPLEMENTASI JARINGAN PC CLONING
DENGAN WINDOWS 2003 SERVER MENGGUNAKAN APLIKASI CITRIX METAFRAME XP
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : SONDANG PURBA
Nomor Induk Mahasiswa : 062406083
Program Studi : DIPLOMA (D3) ILMU KOMPUTER
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juli 2009
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Pangeran Sianipar, MS
PERNYATAAN
IMPLEMENTASI JARINGAN PC CLONING DENGAN WINDOWS 2003 SERVER MENGGUNAKAN APLIKASI
CITRIX METAFRAME XP
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
“Implementasi Jaringan PC Cloning denga Windows 2003 Server Menggunakan
Aplikasi Citrix Metaframe XP”.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak menerima masukan dari
beberapa pihak berupa bimbingan, nasehat, arahan, dan semangat. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain :
1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku dekan FMIPA Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Dr. Saib, M.Sc selaku ketua jurusan matematika , Program Studi Diploma
III Komputer/ Statistika FMIPA USU.
3. Bapak Drs. Pangeran Sianipar, MS selaku dosen pembimbing yang banyak
memberikan semangat dan motivasi serta membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
4. Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Dosen PA yang telah memberikan semangat
dan motivasi.
5. Seluruh Dosen Ilmu Komputer yang telah memberikan pengajaran dan
pengetahuan selama masa perkuliahaan.
6. Seluruh Tata Usaha Fakultas MIPA yang telah bayak membantu dalam
menyelesaikan masalah administrasi dan lain sebagainya.
7. Teristimewa buat orang tua saya tersayang Ayahanda J. Purba dan Ibunda H.
8. Buat kakakku Marisi Arta Kristina Purba, Abangku Elman Henry Winner Purba,
dan Adekku Johannes, Demak, Parningotan, Samuel, Roy Martin Purba serta
seluruh keluargaku terima kasih atas dukungan doa, cinta kasih, motivasi dan
perhatiannya selama ini.
9. Buat anak-anak KOM-06 : Palentina, Rina Marleni, Frengky, Fikri, Lasma,
Siska, Yeni, Elli, Zivora, Evi, Friska, Alfiah,Fitri dan lain sebagainya yang tidak
dapat disebutkan namanya terima kasih atas persahabatan kita selama ini dan
motivasinya.
10.Buat teman2 : Bang Paulus, Ka Melva, Parluasan, Willer, Resta, Ramot, Parulian,
dan lain sebagainya yang tidak dapat disebutkan namanya terima kasih atas
persahabatan dan dukungannya selama ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
memberikan bantuan dalam penyusunan tugas akhir ini. Dan semoga Tuhan selalu
melindungi , menyertai dan melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi Penulis sendiri maupun pihak-pihak
yang berkepentingan, walaupun Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun.
Medan, Juni 2009 Penulis
ABSTRAK
Perkembangan teknologi khususnya komputer beberapa tahun terakhir sangat pesat
dan teknologi jaringan komputer sudah banyak digunakan di berbagai bidang kegiatan
dalam kehidupan manusia. Teknologi jaringan (network) dengan segala bentuk dan
macam jenisnya membuat manusia untuk terus dapat mengikuti perkembangan
teknologi ini, terutama bagi kalangan pendidikan yang terbiasa mengoptimalkan suatu
teknologi untuk dapat diimplementasikan kedalam kehidupan sehari – hari. Banyak
instansi baik pemerintah maupun swasta yang masih mempunyai komputer PC dengan
teknologi lama yang tidak digunakan lagi dengan alasan kecepatannya sudah
ketinggalan jaman. Dengan PC Cloning dapat memanfaatan komputer lama yang
berbasiskan prosesor 486 sebagai komputer client dapat dioptimalkan kecepatannya
sama dengan kecepatan dari komputer server dengan bantuan softwere windows
DAFTAR ISI
1.7. Sistematika Penulisan 5
BAB 2 LANDASAN TEORI 7
2.1. Pengenalan Jaringan PC Cloning 7
2.2. Pengertian Jaringan Komputer 9
2.3. Arsitektur Jaringan Komputer 10
2.4. Jaringan Komputer Berdasarkan Skala 14
2.4.1. Latar Belakang dan Sejarah 14
2.4.2. Jenis-jenis Jaringan 15
2.5. Perangkat Keras Lokal Area Nework (LAN) 17
2.5.1. Type Jaringan 17
2.5.2. Kartu Jaringan 18
2.5.3. Hub / Concentrator 19
2.5.4. Sejarah UTP 20
2.5.5 Media Implementasi Jaringan Atau Kabel 21
2.6. Software Jaringan 25
2.6.1. Sekilas Tentang Windows Server 2003 27
2.7. Topologi Jaringan 29
a. Topologi Bus 29
b. Topologi Bintang 30
c. Topologi Cincin 30
2.8. Konsep Windows Terminal Server 31
2.9. Protokol 33
2.9.1. NetBIOS Extended User Interface (NetBEUI)
2.9.2. Internetwork Packet Exchange / Sequenced Packet Exchange
(IPX/SPX) 36
2.9.3. TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol) 37
2.10. Pengertian IP Address 40
BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 42
3.1. Analisa Sistem Yang Diusulkan 42
3.1.1. Target Kebutuhan 43
3.1.2. Persyaratan Instalasi 43
3.1.3. Hasil Dari Implementasi Yang Dilakukan 45
3.2. Arsitektur Jaringan Citrix MetaFrame XP 46
3.2.1. Konsep Dasar Citrix MetaFrame XP 48
3.2.2. Prinsip Kerja Aplikasi Citrix MetaFrame XP 49
3.2.3. Komponen-komponen Citrix MetaFrame XP 51
3.3. Analisa Kebutuhan Untuk Perancangan 54
3.3.1. Kebutuhan Peralatan 54
3.3.2. Komputer Server 55
3.3.3. Komputer Client 56
3.3.4. Local Area Network (LAN) 57
3.3.5. Instalasi Jaringan LAN 57
3.3.6. Citrix ICA Clients 58
3.4. Analisa Masalah Perancangan 59
3.4.1. Masalah Yang Timbul 59
3.4.2. Cara Menanggulangi Masalah 60
BAB 4 IMPLEMENTASI APLIKASI CITRIX METAFRAME XP 61
4.1. Persyaratan Instalasi 61
4.1.1. Persyaratan Software 61
4.1.2. Persyaratan Hardware 62
4.2. Spesifikasi Komputer Yang Dipakai Untuk Uji Coba 62
4.3. Persiapan Windows 2003 Server 63
4.3.1 Konfigurasi IP ADDRESS 74
4.3.2 Langkah-langkah Konfigurasi IP ADRESSS 75
4.3.3 Instalasi Komponen ASP.NET 77
4.4. Penerapan Windows Terminal Server 78
4.4.1.Instalasi Citrix MetaFrame XP Server 79
4.4.2.Cara Instalasi MetaFrame XP Server Pertama 79
4.5. Instalasi Client 85
4.5.1. Persyaratan Komputer Client 85
4. 5.2. Persiapan Network Connection 86
4.6.Software Client 88
4.6.1. Program Neighborhood 89
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 98
5.1. Kesimpulan 98
5.2. Saran 98
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.12. Terminal Services 32
Gambar 2.13. TCP/IP 41
Gambar 3.1. Hasil Dari Implementasi Citrix MetaFrame XP 46
Gambar 3.2. Arsitektur PC Clonning 46
Gambar 3.3. Blok Diagram PC Clonning 47
Gambar 3.4. Arsitektur Client - Server Aplikasi 47
Gambar 3.5. Proses Koneksi Antara Server dan Clients 48
Gambar 3.6. Prinsip Kerja Citrix MetaFrame XP 50
Gambar 3.7. Komponen-Komponen Citrix MetaFrame XP 52
Gambar 4.1. Tampilan Pilihan Setup 64
Gambar 4.2. Jendela Wellcome Setup 64
Gambar 4.4. Jendela Penentuan Partisi 65
Gambar 4.5. Jendela Penentuan Ukuran Partisi 66
Gambar 4.6. Jendela Penentuan Tipe Format 66
Gambar 4.7. Jendela Penentuan Pilihan Partisi Harddisk 67
Gambar 4.8. Jendela Proses Penginstalan 67
Gambar 4.9. Jendela Proses Restart 68
Gambar 4.10. Jendela Proses Loading 68
Gambar 4.11. Jendela Setup 69
Gambar 4.12. Jendela Instalasi Windows 2003 Server 69
Gambar 4.13. Jendela Klik Customize 69
Gambar 4.14. Jendela Kotak Dialog Regional And Language Option 70
Gambar 4.15. Jendela Kotak Dialog Nama dan Organisasi 70
Gambar 4.16. Jendela Kotak Dialog Your Product Key 71
Gambar 4.17. Jendela Kotak Dialog Penentuan Tipe Licence 71
Gambar 4.18. Jendela Computer Name, Password pada Administrator 71
Gambar 4.19. Jendela Pilihan Yes 72
Gambar 4.20. Jendela Tanggal dan Waktu 72
Gambar 4.21. Jendela Pilihan Tipe Instalasi 72
Gambar 4.22. Jendela Penentuan Sebagai Workgroup atau Domain 73
Gambar 4.23. Jendela Tekan CTRL+ALT+DEL 73
Gambar 4.24. Jendela Logon 73
Gambar 4.25. Jendela Manage Your Server 74
Gambar 4.26. Jendela Start 75
Gambar 4.27. Jendela Local Area Connection Status 75
Gambar 4.29. Jendela Internet protocol (TCP/IP) Properties 76
Gambar 4.30. Jendela Start Run 76
Gambar 4.31. Jendela Commond 76
Gambar 4.32. Jendela Untuk Menambah Komponen Windows 77
Gambar 4.33. Jendela Pilihan Komponen ASP.NET 77
Gambar 4.34. Jendela Menambah Terminal Server 78
Gambar 4.35. Jendela Terminal Server Licensing 78
Gambar 4.36. Jendela Terminal Server1 Licensing 79
Gambar 4.37. Jendela Citrix MetaFrame XP Presentation Server Setup 79
Gambar 4.38. Jendela Pilihan Instalasi 80
Gambar 4.39. Jendela Citrix MetaFrame XP Presentation Server
And I’t’s Components 81
Gambar 4.40. Jendela Pilihan Citrix MetaFrame XP Presentation Server 81
Gambar 4.41. Jendela Pilihan Komponen 82
Gambar 4.42. Jendela Pilihan Pass-Through Authentication for
The Pass-Through Client 84
Gambar 4.43. Jendela Pilihan Start 84
Gambar 4.44. Jendela Citrix Program Neighborhood 85
Gambar 4.45. Jendela Protocol (TCP/IP) Properties 86
Gambar 4.46. Jendela Tab DNS, IP Address DNS 87
Gambar 4.47. Jendela Tab Gateway 87
DAFTAR TABEL
Halaman
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
seperti sekarang ini, maka setiap orang terutama instansi-intansi pemerintah maupun
swasta perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi teknologi yang
semakin canggih dan terus berkembang seiring dengan tingginya minat dan upaya
manusia terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi guna menjawab tantangan masa
depan.
Seiring dengan hal tersebut diatas, perkembangan software aplikasi juga begitu
pesat, sehingga dibutuhkan hardware yang mampu mendukung operasi softwarenya.
Hal ini mengakibatkan penggunaan beberapa software sering menjadi kendala bagi
banyak instansi pemerintah dan swasta, sebab untuk dapat menjalankan software
tersebut, dibutuhkan hardware yang sesuai dengan spesifikasi software.
Perkembangan teknologi khususnya komputer beberapa tahun terakhir ini
sangat pesat. Teknolgi jaringan komputer sudah banyak digunakan dalam berbagai
bidang kegiatan di dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi jaringan
selalu mengikuti perkembangan teknologi ini, sehingga dapat diterapkan kedalam
kehidupan sehari-hari. Dengan PC Cloning dapat memanfaatkan komputer lama yang
berbasiskan processor 486 sebagai komputer client dapat dioptimalkan kecepatannya
sama dengan kecepatan dari komputer sever dengan bantuan software Windows
Terminal Sever dan Citrix MetaFrame XP didalam suatu jaringan komputer lokal
(LAN).
Melihat permasalahan yang sedang dihadapi tersebut diatas oleh banyak
instansi pemerintah dan swasta dalam masalah investasi IT, maka penulis mencoba
merancang suatu sistem dan menuangkannya dalam bentuk tugas akhir dengan judul:
“Implementasi Jaringan PC Cloning Dengan Windows 2003 Server Menggunakan
Aplikasi Citrix Metaframe XP”.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang dijumpai penulis adalah banyak instansi pemerintah dan swasta yang
tidak lagi menggunakan komputer lama yang berbasis processor 386, 486 dan Pentium
I dan II, karena kecepatannya yang rendah.
Sehingga masalah yang harus dipecahkan adalah bagaimana cara/ metode
untuk menjadikan komputer dengan processor lama mempunyai kecepatan yang setara
dengan komputer yang berbasis processor baru. Untuk menjawab tantangan tersebut
diatas, maka yang dibahas kemudian adalah bagaimana cara membangun Jaringan PC
software aplikasi Citrix MetaFrame XP dan ICA client, sehingga dapat memanfaatkan
komputer yang mempunyai kemampuan hardware terbatas untuk menjalankan aplikasi
besar seperti CorelDraw, AutoCAD, Photoshop, yang fasilitas dan paket aplikasinya
ada pada sistim operasi tersebut.
1.3. Batasan Masalah
Dalam pembahasan selanjutnya, penulis membatasi tulisan ini yaitu antara lain :
a. Dalam perancangan PC Cloning, penulis menggunakan software aplikasi Citrix
MetaFrame XP dan ICA Client, juga digunakan Windows Server 2003.
b. Dalam membangun jaringan menggunakan jaringan kabel.
c. Tidak mengunakan Boot Room pada masing-masing client.
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari disusunnya tulisan ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintah dan swasta dalam mengatasi
masalah investasi IT yang lebih murah, tapi berdaya guna tinggi.
b. Penulis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang
diterima selama di bangku perkuliahan, sehingga dapat menambah pengalaman
dan wawasan bagi penulis khususnya dan mahasiswa pada umumnya.
Adapun tujuan penulisan ini yaitu :
a. Untuk menerapkan Sistem Jaringan PC Cloning.
c. Dalam menerapkan PC Cloning penulis dapat memanfaatkan komputer yang
tergolong generasi lama seperti 386, 486 dan Pentium keluaran lama yang
diberdayakan untuk menghasilkan kinerja seperti layaknya server.
d. Dapat mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih namun
menggunakan biaya yang relatif murah, tapi berdaya guna tinggi.
1.5. Hipotesa
1. Instalasi Windows Server 2003 (server) dan Windows 98 (client)
2. Pengenalan jaringan komputer lokal (LAN)
3. Pembuatan PC Cloning Menggunakan Citrix Metaframe XP
4. Install Driver Ethernet, Hasil Setting Adapter, konfigurasi setting TCP/ IP.
5. Instalasi Citrix MetaFrame XP dan ICA Client.
6. Prinsip Kerja PC Cloning Dengan Aplikasi Citrix MetaFrame XP
1.6. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah :
a. Studi Literatur
Penulis mengambil dan menggunakan buku-buku ilmiah yang berhubungan
dengan perancangan PC Cloning.
b. Studi Observasi
Penulis melihat banyak instansi baik pemerintah maupun swasta, yang tidak lagi
memanfaatkan komputer dengan processor 486, dengan alasan kecepatannya
c. Uji Coba
Setelah melakukan uji coba dengan berbagai software aplikasi, antara lain dengan
Win Connect dan Citrix MetaFrame XP, maka penulis menganggap bahwa
dengan software aplikasi Citrix MetaFrame XP dapat bekerja lebih baik untuk
meng-cloning beberapa PC yang masih berbasis processor 486, Pentium I dan II
dengan Windows server 2003.
1.7. Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah dalam menjabarkan masalah yang dihadapi, maka penulis membagi
beberapa bab sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang Latar Belakang masalah yang di ambil,
Maksud dan Tujuan, Perumusan Masalah, Metodologi, dan
Sistematika Penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Menguraikan Landasan Teori yang digunakan sebagai data dukung
untuk menyelesaikan tugas akhir ini yang berisi pengenalan PC
Cloning, pengertian jaringan, jenis-jenis jaringan dan jenis-jenis
topologi jaringan
BAB 3 : ANALISA DAN PERANCANGAN
Membahas tentang struktur Citrix MetaFrame XP, analisa kebutuhan
BAB 4 : IMPLEMENTASI APLIKASI CITRIX METAFRAME XP
Membahas tentang impelementasi aplikasi Citrix MetaFrame XP
pada jaringan PC Cloning dengan Windows Server 2003.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan kesimpulan dari semua pembahasan dari bab-bab
sebelumnya serta saran-saran yang dibutuhkan bagi penyempurnaan
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengenalan Jaringan PC Cloning
Jaringan PC Cloning adalah suatu bentuk efisiensi dalam suatu sistem jaringan
komputer yang menggunakan perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Dalam membangun jaringan PC Cloning dibutuhkan software yang
berfungsi mengatur penggunaan sumber daya komputer.
PC Cloning merupakan Teknologi Terminal Service pada jaringan komputer
lokal yang menggunakan kabel seperti Local Area Network (LAN) maupun jaringan
tanpa kabel seperti Wide Area Network (WAN). System Cloning ini memiliki
kemampuan memberdayakan komputer tipe lama menjadi secepat komputer terbaru
yang dijadikan server hanya dengan software atau fasilitas Terminal Service di
Windows NT 4.0 atau Windows Server 2003.
Cara kerja PC Cloning adalah software akan melakukan semacam proses
Cloning terhadap konfigurasi server (Processor dan RAM) dan selanjutnya
memudahkannya secara virtual ke semua komputer (workstation) yang terhubung
Proses komunikasi antara server dan client, yang sering dikenal dengan konsep client
server adalah segala kegiatan atau proses baik yang berhubungan dengan software
maupun hardware, semuanya dikerjakan oleh server. Ketika client terkoneksi dengan
server, hardware yang digunakan di client hanya monitor untuk menampilkan
informasi, keyboard dan mouse. Sedangkan perangkat hardware yang lainnya
semuanya menggunakan perangkat hardware yang ada pada server.
Jaringan PC Cloning dapat digunakan dalam berbagai kegiatan manusia, antara
lain :
a. PC Cloning untuk warung internet
Warung internet (warnet) yang bermodalkan komputer lama, seperti 486 sebagai
client, dapat memanfaatkan sistem PC Cloning ini sehingga biayanya jauh lebih
murah dibandingkan dengan warnet biasa.
b. PC Cloning untuk rental komputer
Pemanfaatan PC Cloning pada rental komputer untuk pengetikan, olah data,
desain grafis, mencetak, dan lain sebagainya dapat menggunakan software
terbaru.
c. PC Cloning untuk perkantoran
Banyak instansi pemerintah dan swasta masih mempunyai komputer model lama
seperti 486. Untuk menjalankan aplikasi terbaru, komputer lama tidak mampu,
juga kecepatannya sangat rendah. Salah satu alternatif yang tepat adalah dengan
membangun jaringan PC Cloning.
d. PC Cloning untuk kampus dan sekolah
Untuk menghindari mahasiswa ataupun siswa usil merusak sistem komputer,
maka jaringan PC Cloning dapat digunakan. Karena Jaringan PC Cloning
e. PC Cloning untuk penelitian
Dengan memanfaatkan jaringan PC Cloning, suatu kegiatan penelitian dapat
menggunakan komputer lama untuk membantu mekanisme waktu kerja dan
menekan biaya. Jika terjadi kerusakan pada komputer client, biaya yang
dikeluarkan tidak terlalu besar, sehingga biaya tersebut dapat dialokasikan untuk
keperluan lain yang lebih penting.
( Moh. Sulhan, S.Kom, Membangun Jaringan Komputer Murah Menggunakan Citrix Metaframe XP)
2.2. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah merupakan suat
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah :
• Membagi sumber daya : contohnya berbagi pemakaia
• Komunikasi : contohnya
• Akses informasi : contohnya web browsing.
Agar tercapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta
dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client)
dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan
sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Keamanan sistem jaringan komputer adalah bagian yang tak terpisahkan dari
keamanan sistem komputer itu sendiri dan merupakan sebuah organisasi secara
aplikasi pengguna yang berbasiskan pada jaringan komputer. Jika sebuah jaringan
komputer tidak aman, maka sistem komputer pada organisasi tersebut juga tidak
aman.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai keamanan sistem jaringan komputer.
Pembahasan akan dimulai dengan penjelasan mengenai arsitektur jaringan komputer,
yang dilanjutkan dengan pembahasan mengenai mekanisme-mekanisme keamanan
yang dimiliki arsitektur jaringan komputer. Setelah itu akan dijelaskan mengenai
tools-tools yang bisa digunakan untuk melindungi jaringan komputer dari gangguan.
2.3. Arsitektur Jaringan Komputer
Untuk menjelaskan tentang keamanan jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus
mengerti bagaimana jaringan komputer bekerja. Untuk mempermudah pemeliharaan
dan meningkatkan kompabilitas antar berbagai pihak yang mungkin terlibat, jaringan
komputer terbagi atas beberapa lapisan yang saling independen satu dengan yang
lainnya, yaitu :
1) Layer 1 - Physical
Layer (lapisan) ini berhubungan dengan kabel dan media fisik lainnya yang
menghubungkan satu peralatan jaringan komputer dengan peralatan jaringan komputer
lainnya. Lapisan ini juga berhubungan dengan sinyal-sinyal listrik, sinar maupun
gelombang radio yang digunakan untuk mengirimkan data. Pada lapisan ini juga
dijelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh sebuah media fisik.
2) Layer 2 - Data Link
Pada sisi pengirim, lapisan ini mengatur bagaimana data yang akan dikirimkan
diubah menjadi deretan angka '1' dan '0' dan mengirimkannya ke media fisik.
Sedangkan pada sisi penerima, lapisan ini akan merubah deretan angka '1' dan '0' yang
diterima dari media fisik menjadi data yang lebih berarti. Pada lapisan ini juga diatur
bagaimana kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi ketika transmisi data
diperlakukan. Lapisan ini terbagi atas dua bagian, yaitu Media Access Control (MAC)
yang mengatur bagaimana sebuah peralatan dapat memiliki akses untuk mengirimkan
data dan Logical Link Control (LLC) yang bertanggung jawab atas sinkronisasi frame,
flow control dan pemeriksaan error. Pada MAC terdapat metode-metode yang
digunakan untuk menentukan siapa yang berhak untuk melakukan pengiriman data.
Pada dasarnya metode-metode itu dapat bersifat terdistribusi (contoh: CSMA/CD atau
CSMA/CA) dan bersifat terpusat (contoh: token ring). Secara keseluruhan, lapisan
Data Link bertanggung jawab terhadap koneksi dari satu node ke node berikutnya
dalam komunikasi data.
3) Layer 3 - Network
Lapisan Network bertanggung jawab terhadap koneksi dari pengirim sampai
dengan penerima. Lapisan ini akan menterjemahkan alamat lojik sebuah host menjadi
sebuah alamat fisik. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk mengatur rute yang
akan dilalui sebuah paket yang dikirim agar dapat sampai pada tujuan. Jika
dibutuhkan penentuan jalur yang akan dilalui sebuah paket, maka sebuah router akan
menentukan jalur 'terbaik' yang akan dilalui paket tersebut. Pemilihan jalur atau rute
4) Layer 4 - Transport
Lapisan ini bertanggung jawab untuk menyediakan koneksi yang bebas dari
gangguan. Ada dua jenis komunikasi data jaringan komputer, yaitu Connection
Oriented dan Connectionless. Pada jenis komunikasi Connection Oriented data
dipastikan sampai tanpa ada gangguan sedikitpun juga. Apabila ada gangguan, maka
data akan dikirimkan kembali. Sedangkan jenis komunikasi Connectionless, tidak ada
mekanisme untuk memastikan apabila data yang dikirim telah diterima dengan baik
oleh penerima. Biasanya lapisan ini mengubah layanan yang sangat sederhana dari
lapisan Network menjadi sebuah layanan yang lebih lengkap bagi lapisan diatasnya.
Misalnya, pada layer ini disediakan fungsi kontrol transmisi yang tidak dimiliki oleh
lapisan di bawahnya.
5) Layer 5 - Session
Lapisan ini bertanggung jawab untuk membangun, memelihara dan
memutuskan koneksi antar aplikasi. Pada kenyataannya lapisan ini sering digabung
dengan Application Layer.
6) Layer 6 - Presentation
Agar berbagai aplikasi jaringan komputer yang ada dapat terhubung, maka
seluruh aplikasi tersebut harus mempergunakan format data yang sama. Lapisan ini
bertanggung jawab atas bentuk format data yang akan digunakan dalam melakukan
komunikasi. Pada kenyataannya lapisan ini sering pula digabung dengan Application
Layer.
7) Layer 7 - Application
Pada lapisan ini interaksi dengan pengguna dilakukan dan semua jenis
Pada implementasinya, lapisan jaringan komputer berdasarkan ISO/OSI tidak
digunakan, karena terlalu kompleks dan banyak duplikasi tugas dari tiap lapisan.
Lapisan OSI/ISO hanya digunakan sebagai referensi. Lapisan jaringan komputer yang
banyak digunakan adalah lapisan TCP/IP yang terdiri atas empat lapisan yaitu :
a. Link (Lapisan OSI 1 dan 2)
Contoh dari lapisan ini ialah Ethernet, Wi-Fi dan MPLS. Implementasi dari
lapisan ini terletak pada device driver ataupun chipset firmware.
b. Internetwork (Lapisan OSI 3)
Lapisan ini bertanggung-jawab atas sampainya sebuah paket ke tujuan melalui
sebuah kelompok jaringan komputer. Lapisan Internetwork pada TCP/IP memiliki
tugas tambahan yaitu mengatur bagaimana sebuah paket sampai tujuan melalui
beberapa kelompok jaringan komputer apabila dibutuhkan.
c. Transport (Lapisan OSI 4 dan 5)
Contoh dari lapisan ini adalah TCP, UDP dan RTP
d. Applications (Lapisan OSI 5 sampai dengan 7)
Contoh dari lapisan ini adalah HTTP, FTP dan DNS. Karena setiap lapisan
memiliki tugas yang independen terhadap lapisan-lapisan lainnya, maka
transparansi data akan terjamin. Sebagai contoh, semua jenis browser internet akan
tetap digunakan, sekalipun media fisik yang digunakan berubah dari kabel
tembaga menjadi sinyal radio.
2.4. Jaringan Computer Berdasarkan Skala
2.4.1. Latar belakang dan sejarah jaringan
Pada tahun 1940-an di Amerika Serikat ada sebuah penelitian yang ingin
memanfaatkan sebuah perangkat komputer untuk dipakai secara bersama-sama. Di
tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, dan karena mahalnya harga perangkat komputer, maka terdapat tuntutan
bahwa sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah muncul
konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time
Sharing System), dan bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan.
Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
Gambar 2.1. Time Sharing System
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed
Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan
besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri
Gambar 2.2. Distributed Processing
Ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai turun dan konsep proses distribusi
sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari
mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer
System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika
internet mulai diperkenalkan, sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai
berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan
istilah WAN (Word Area Network).
(Ilmukomputer.com, Ivan Sudirman, Wahon
2.4.2. Jenis-jenis Jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri atas 5 (lima) jenis :
a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan di dalam sebuah gedung atau
kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,
misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau
umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.
c. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
d. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung
ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan
sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan
terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
e. Wireless (Jaringan tanpa kabel),
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak
mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil
atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi
kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa
kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.
2.5. Perangkat Keras Local Area Network ( LAN )
Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga
server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan
sebagai server sedangkan yang lain sebagai client.
2.5.1. Type Jaringan
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu
jaringan client-server dan jaringan peer to peer.
a. Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi computer-komputer
lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe
client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai client-server yang
menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan
b. Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan
tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan
sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
2.5.2. Kartu Jaringan
Kartu interface jaringan (Network Interface Card) yang disingkat NIC atau sering
juga disebut sebagai adapter, merupakan peralatan utama jaringan yang harus ada
pada setiap komputer untuk dapat berkomunikasi. Ada beberapa NIC yang
biasa/sering digunakan pada komputer, diantaranya adalah:
- Ethernet
- Arcnet
- Token Ring
Yang paling banyak digunakan dari ketiga macam tersebut adalah Ethernet.
Gambar 2.3. NIC
Dari Atas Ke Bawah :
2.5.3. Hub / Concentrator
Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari
tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi Bintang, kabel twisted
pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam Hub. Hub mempunyai banyak
slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.
Gambar 2.4. Hub
Hub atau concentrator berfungsi untuk menghubungkan komputer LAN dan
peralatan ke satu atau lebih hub sentral, atau unit akses. Topologi Star menggunakan
Hub dalam jaringan workgroup Etherned modern berbasis kabel UTP dengan
workstation.
Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator adalah :
1) Biasanya terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45
2) Digunakan pada topologi Bintang/Star
3) Biasanya di jual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi yang mengatur manjemen
port tersebut.
4) Biasanya disebut Hub
2.5.4. Sejarah UTP
Twisted Pair (TP) dibagi atas dua jenis, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan
STP (Shielded Twisted Pair). Sesuai dengan namanya, jelas bahwa perbedaan
keduanya terletak pada shield atau bungkusnya. Pada kabel STP, di dalamnya terdapat
satu lapisan pelindungkabel internal sehingga melindungi data yang ditransmisikan
dari interferensi/gangguan. Kabel UTP jauh lebih popular dibandingkan dengan STP
dan paling banyak digunakan sebagai kabel jaringan. UTP dispesifikasikan oleh
organisasi EIA/TIA atau Electronic Industries Association an Telecomunication
Industries Association, yang membagi UTP ini ke dalam 8 kategori. Yang
membedakan dalam pembagian kategori ini terutama dalam masalah kecepatan
transmisi.
Kabel twisted pair digunakan untuk menghubungkan antar-LAN Card maupun antara
LAN Card dengan Hub atau Switch.
2.5.5. Media Implementasi Jaringan Atau Kabel
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi
dengan sisi yang lain, namun bukan, merupakan terminator diujungnya. Seiring
dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio
hingga teknologi serat kompuper dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan
komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer menggunakan teknologi
seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial hingga menggunakan teknologi seperti
terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel coaxial hingga teknologi laser.
Keterbatasan pengalaman menyebabkan tulisan ini pun terbatas sifatnya.
Tabel 2.1. Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan Jenis kabel yang umum digunakan
Topologi Bus Coaxial, twisted pair, fiber
Topologi Ring Twisted pair, fiber
Topologi Star Twisted pair, fiber
2.5.5.1. Type dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena
itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada 2 (dua) jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP (unshielded twisted pair) dan STP (shielded twisted
pair)) dan coaxial cable.
1) Thick Coaxial Cable (Kabel Coaxial “Gemuk”)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat
dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat
diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya
relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thicknet. Pada Thicknet digunakan transceiver
untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang
digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m,
panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver
Gambar 2.5. Thick Coaxial Cable (Kabel Coaxial “Gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi
warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick
Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow
cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi
dan aturan sebagai berikut :
a. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan
lebar).
b. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa
populated segments.
c. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
d. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
e. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
f. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
g. Setiap segment harus diberi ground.
2) Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif
komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan
maksimum 30 komputer terhubung.
Gambar 2.6. Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3
10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau
warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC
T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
3) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded.
Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan
unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini
menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu
pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB.
Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karena
HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan
RJ-11 konektor : untuk kabel telepon. RJ-45 konektor : untuk jaringan komputer.
Gambar 2.7. Konektor RJ-45 Dan Konektor RJ-11
4) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar,
dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan
yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan.
Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps.
Gambar 2.8. Fiber Optik
5) Wireles ( Media tanpa kabel )
Penghubung media jaringan ini dapat menggunakan transmisi gelombang
2.6. Software Jaringan
Pada tahun
untuk pasar enterprise, yang disebut sebagai
versi Windows NT ini memiliki banyak sekali kekurangan, dilihat dari segi fitur, jika
dibandingkan dengan saingannya, sistem operasi
yang telah lama terjun di pasar
kekurangannya adalah bahwa Windows NT 3.1 (dan
fitur "multiple-user", seperti halnya UNIX. Karenanya, pada tahun 1994, Microsoft
memberikan akses kepad
mengembangkan aplikasi tambahan untuk menjadikan Windows NT seperti halnya
UNIX: memiliki fitur multiple-user. Aplikasi tambahan ini disebut denga
mengembangkan konsep WinFrame. Pada tahu
bawah nama
mengenai komputer-komputer berbeda dapat mengakses
sebuah jaringan, dengan sebuah teknik yang kemudian mengarahkannya kepada
sistem dengan banyak pengguna (multiple-user system). Akan tetapi, IBM, pada saat
itu, tidak mengiyakannya, sehingga Ed Iacobucci pun keluar dari IBM dan pada tahun
program-program berbasis IBM OS/2, dan dianggap kurang sukses; dan semua itu
mulai berubah saat Windows NT muncul ke pasaran.
Kesuksesan WinFrame yang sangat besar dan penggunaan konse
membeli lisensi aplikasi yang dibuat oleh Citrix, yang pada waktu itu disebut sebagai
user, yang selama pengembangan memiliki julukan "Hydra",
Salah satu masalah dengan Windows NT 4.0 adalah bahwa Terminal Server
Edition dibangun di atas
membutuhkan service pack dan hotfix-nya sendiri. Dan, masalah ini telah
terselesaikan selama proses pendesainan
yang dibutuhkan pada level kernel untuk mengizinkan operasi multi-user pada
Windows 2003 telah diintegrasikan ke dalam kernel dari awal. Selain itu,
mengingat semua Windows 2003 dibuat berbasiskan kode yang sama.
Tidak seperti pendahulunya, Windows 2003 tidak mengharuskan para
penggunanya untuk membeli sistem operasi terpisah hanya untuk memperoleh fitur
multi-user, karena Windows Server 2003 telah memilikinya, meski dimatikan pada
saat instalasi. Pengguna hanya diharuskan untuk mengaktifkan komponen tersebut
secara manual. Dibandingkan dengan Windows NT 4.0 Server Terminal Server
Edition, layanan Terminal Services dalam Windows 2003 mencakup fitur penggunaan
clipboard redirection. Selain itu, TS dalam Windows 2003 juga dapat memantau sesi
koneksi klien: satu pengguna dapat melihat sesi pengguna lainnya dan dengan
beberapa konfigurasi permisi, pengguna tersebut dapat berinteraksi dengannya.
Untuk meningkatkan integrasi klien dengan server berbasis Windows 2003,
dan memperkenalkan fitur-fitur baru, seperti bitmap-caching, dan akses terhadap
perangkat yang terhubung dalam komputer klien. Selain itu, Windows 2003 juga
menawarkan tambaha
2.6.1. Sekilas Tentang Windows Server 2003
Windows Server 2003 merupakan Network Operating System untuk melakukan
konfigurasi dan manajemen jaringan baik skala kecil, menengah, maupun besar.
Teknologi sistem operasi Windows 2003 sebenarnya merupakan kelanjutan teknologi
Windows NT yang telah cukup lama digunakan secara luas di pasaran. Keluarga
Windows 2003 terdiri dari 4 jenis sistem operasi, 3 diantaranya merupakan sistem
operasi untuk server dan 1 untuk workstation.
a. Windows 2000 Professional
Versi Professional dikhususkan sebagai sistem operasi desktop sebagaimana Windows
98 dan Windows Milenium Edition. Sistem ini diposisikan untuk menggantikan
Windows NT Workstation, dan dapat digunakan pada berbagai kebutuhan skala
bisnis.
Windows 2000 Professional mendukung penggunaan dual processor sehingga
memberikan kinerja sistem lebih baik untuk berbagai aplikasi serius. Berbagai feature
baru seperti System Preparation Tools dan Setup Manager Wizard semakin
memudahkan administrator sistem dalam proses instalasi untuk banyak komputer.
Sistem ini sangat ideal digunakan sebagai klien Windows Server 2003 karena
memiliki dukungan penuh terhadap berbagai fasilitas Windows Server 2003, terutama
b. Windows 2000 Advance Server
Windows 2000 Advance Server memiliki kemampuan lebih tinggi
dibandingkan versi standar, meliputi semua fasilitas Windows 2000 Server dengan
beberapa tambahan feature penting :
1) Network Load Balancing untuk meningkatkan ketersediaan server serta
meningkatkan kinerja.
2) Windows Clustering, memungkinkan komunikasi antar server untuk bekerja sama
membentuk suatu cluster sebagai satu kesatuan sistem
3) Dukungan Symetric Multi Processing (SMP) hingga 8 processor .
4) Mendukung 8 GB RAM
c. Windows 2000 Data Center Server
Sistem ini memiliki seluruh kemampuan versi Advance dengan tambahan
berbagai fasilitas :
1. Mendukung physical memory sampai dengan 64 GB
2. Fungsi clustering tingkat lanjut
Windows 2000 Data Center Server sangat sesuai digunakan sebagai sistem
operasi server bisnis skala besar seperti :
1) Internet Service Provider (ISP) dan Web Hosting
2) E-Commerce server dengan fasilitas Online Analytical Processing (OLTP)
3) Data warehousing dan server database skala besar
4) Server kebutuhan riset, misalkan untuk berbagai analisis econometric
d. Windows Server 2003
Versi ini merupakan kelanjutan teknologi Windows NT Server 4.0 dengan
berbagai fasilitas baru yang semakin memudahkan pengelolaan jaringan. Keluarga
dan Data Center Server. Windows Server 2003 memiliki semua kemampuan yang ada
pada versi Professional ditambah berbagai fasilitas inti yang dibutuhkan sebagai
server jaringan. Versi ini dapat digunakan sebagai file dan print server, application
server, web server, maupun communication server.
(ilmukomputer.com, M. Choirul Amri [email protected], Cepat Mahir
Windows Server 2003 )
2.7. Topologi Jaringan
Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan
antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation,
hub dan pengkabelannya. Terdapat tiga macam topologi jaringan umum
digunakan, yaitu Bus, Star dan Ring. Berdasarkan topologi, jaringan
komputer dapat dibedakan atas :
a. Topologi Bus
Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana
seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus adalah
pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila
terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan
Gambar 2.9. Topologi Bus
b. Topologi Bintang ( Star )
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung
ke server atau Hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan
adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar
jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk
kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur
kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang
bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.
Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan
dengan topologi lainnya.
Gambar 2.10. Topologi Star
c. Topologi Cincin ( Ring )
Di dalam topologi ring semua workstation dan server dihubungkan, sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan
alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak
informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam
jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan,
sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan
pengiriman data seperti pada topologi bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan
data pada suatu saat.
Gambar 2.11. Topologi Cincin
2.8. Konsep Windows Terminal Server
Tidak seperti Windows NT Server 4.0 dimana terminal servicesnya dibuat secara
terpisah oleh Microsoft, pada Windows Server 2003 terminal servicesnya sudah
terintegrasi, sehingga tak perlu membeli lagi. Dengan menggunakan terminal services,
client yang mempunyai kemampuan hadware terbatas, dapat menampilkan desktop
Windows Server 2003 dan menggunakan fasilitasnya. Konsep kerja system ini adalah
desktop dari Windows Server 2003 akan dikirim ke PC client menggunakan mouse
layaknya, akan bekerja langsung pada server. Oleh karena itu user yang hendak log on
harus diberi hak log on locally.
Terminal Service terdiri atas tiga komponen utama yaitu:
a. Terminal Sevice Server ( Terminal Server )
b. Terminal Service Client dan Remote Desktop Protocol
c. Remote Desktop Protocol (RDP) merupakan Terminal Services Client yang sering
disebut juga Thin Client dapat berhubungan dengan Terminal Service Server atau
disebut sebagai Terminal Server. Pada Terminal Service ada dua pilihan yang
dapat difungsikan, yaitu sebagai administrator atau aplikasi.
Gambar 2.12. Terminal Services
Dengan dipasangnya Terminal Services sebagai modus remote administrasi,
maka penulis sebagai administrator server dapat mengelola server melalui client.
Sedangkan untuk digunakan sebagai server aplikasi, penulis harus memasang
2.9. Protokol
Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara
beberapa komputer di dalam sebuah jaringan. Aturan itu termasuk di
dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses
sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer
data. Protokol-Protokol yang dikenal adalah sebagai berikut :
1) Ethernet
Protocol Ethernet sejauh ini adalah yang paling banyak digunakan, Ethernet
menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple
Access/Collision Detection). Sistem ini menjelaskan bahwa setiap komputer
memperhatikan ke dalam kabel dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke
dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas atau bersih komputer akan
mentransmisikan data, jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer akan
menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika jaringan telah bersih.
Kadangkala dua buah komputer melakukan transmisi pada saat yang sama, ketika hal
ini terjadi, masing-masing komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan
secara acak untuk mentransmisikan data kembali. metode ini dikenal dengan koalisi,
dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network.
Protokol Ethernet dapat digunakan untuk pada model jaringan Garis lurus,
Bintang, atau Pohon. Data dapat ditransmisikan melewati kabel twisted pair, koaksial,
ataupun kabel fiber optic pada kecepatan 10 Mbps.
Local Talk adalah kartu jaringan komputer buatan macintosh, yang menggunakan
sebuah kotak adapter khusus dan kabel yang terpasang ke Port untuk printer.
Kekurangan dari Local Talk dibandingkan Ethernet adalah kecepatan laju transfer
datanya. Ethernet pada jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini.
Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus
informasi. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa
yang merupakan jaringan komputer yang berhubungan dan dapat saling berinteraksi.
Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat
pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang
tergabung dalam Internet berlipat ganda, biasanya dapat sampai 10 Mbps, sedangkan
LocalTalk hanya dapat beroperasi pada kecepatan 230 Kbps atau setara dengan 0.23
Mps
3) Token Ring Cards
Kartu jaringan Token Ring (Token Ring Cards) terlihat hampir sama dengan
Kartu jaringan Ethernet. Satu perbedaannya adalah tipe konektor di belakang kartu
jaringannya. Token Ring umumnya mempunyai tipe konektor 9 Pin DIN yang
menyambung kartu jaringan ke Kabel Network.
4) Fiber Distributed Data Interface ( FDDI )
FDDI adalah sebuah protokol jaringan yang menghubungkan antara dua atau
lebih jaringan, bahkan pada jarak yang jauh. Metode aksesnya yang digunakan oleh
FDDI adalah model token. FDDI menggunakan dua buah topologi ring secara fisik.
Proses transmisi biasanya menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah
ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua. Sebuah keuntungan
dari FDDI adalah kecepatannya, dengan menggunakan fiber optic cable pada
5) ATM
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode, yaitu sebuah protokol
jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih. ATM
mentransmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer
pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio,
dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang (star), dengan menggunakan
Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih LAN. ATM juga banyak dipakai oleh Internet Service
Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
2.9.1. NetBIOS Extended User Interface ( NetBEUI )
NetBEUI adalah sebuah
yang digunakan unt
merupakan protokol utama yang digunakan dalam
komunikasi dengan cara connection-oriented (seperti halnya melakukan pemetaan
drive di jaringan) atau connectionless (seperti halnya melakukan registrasi
flow control dan pendeteksian kesalahan. NetBEUI mendefinisikan mekanisme
Logical Link Control 2 dala
sepenuhnya oleh semua sistem operasi Microsoft Windows. Implementasi NetBEUI
dalam sistem operasi Windows NT disebut denga
NetBEUI Frame Protocol adalah implementasi lebih lanjut dari
perbaikan dan fitur-fitur yang dimiliki oleh protokol ini adalah sebagai berikut:
• Mendukung spesifikasi NDIS
untuk komunikasi
lapisan TDI
• Peningkatan kinerja dengan cara melakukan alokasi
• Dukungan terhadap klien-klien yang menggunakan koneksi
menggunakan layana
NetBEUI merupakan protokol yang banyak digunakan dalam jaringan lokal
berbasis sistem operasi Microsoft Windows. Sangat baik dan cepat untuk layanan file
sharing dan print sharing. Salah satu kelemahan protokol ini adalah tidak dapat
di-routing, sehingga hanya dapat bekerja di satu jaringan lokal. Contoh penggunaan
protokol ini adalah pada Program Microsoft Neighbourhood.
2.9.2. Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange ( IPX / SPX )
Hampir sama dengan NetBEUI, yaitu digunakan di jaringan lokal dan
Protokol ini biasa digunakan di jaringan berbasis sistem operasi Novell
Netware.
2.9.3. TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol)
Terdapat perbedaan antara kata "internet" dengan "Internet". "Internet" adalah
International Network sedangkan "internet" adalah internetworking. Kata "Internet"
pada IP adalah internetworking”. TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan
global karena memiliki system pengalamatan yang baik dan memiliki sistem
pengecekan data. Saat ini terdapat dua versi TCP/IP yang berbeda dalam sistem
penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit), dan saat ini yang masih digunakan
adalah IPv4.
Cri-ciri yang terdapat di protocol TCP/IP:
- Standart protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat
diambil oleh siapapun tanpa biaya.
- Tidak tergantung pada system operasi atau hardware tertentu.
- Pengembamngannya berdasarkan consensus dan tidak bergantung pada vendor
tertentu.
- Dapat digunakan hampir disemua perangkat transmisi sepeeti Ethernet,
TokenRing, jaur telepon dial-up, jaringan X.25.
- Pengalamatan bersifat unik dalam skala global. Sehingga komputer yang
menggunakan TCP/IP dapat saling berhubungan walaupun jaringannya sangat
luas.
- Bisa diterapkan pada internetwork karena memiliki fasilitas routing.
Dalam dunia internet tidak ada suatu badanpun yang berhak mengatur jalannya
internet secara umum. Tapi untuk masalah protokol yang digunakan dalam internet
ada lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam mengatur, mengontrol, serta
melakukan standarisasi protokol. Lembaga tersebut adalah:
1) Internet society.
Bertugas mendukung dan mempromosikan pertumbuhan Internet sebagai sarana
komunikasi untuk riset. Lembaga ini tidak hanya mengurusi masalah teknis tapi
juga masalah politik, dan sosial kemasyarakatan.
2) Internet Architecture Board (IAB).
Merupakan badan penasihat teknis Bagi Internet Society. IAB punya wewenang
untuk menerbitkan dokumen standart Internet (RFC=Request For Comment),
mengatur angka-angka dan konstanta yang digunakan dalam protokol Internet.
Contoh angka dan konstanta yang datur dalam protokol internet antara lain :
nomor port, TCP, kode protokol IP, tipe hardware ARP.
3) Internet Engineering Task Force (IETF).
Badan yang berorientasi membentuk standart internet. Badan ini dibagi menjadi 9
kelompok kerja. Masing-masing kelompok kerja bertugas menghasilkan
standart-standart Internet. Contoh kelompok kerja tersebut antara lain : kelompok kerja
routing , aplikasi addressing, keamanan komputer dan lain-lain. Setiap kelompok
kerja akan menghasilkan usulan-usulan standart internet yang nantinya akan
diseleksi. Usulan standart internet yang lolos seleksi akan menjadi Standart
Internet setelah ditetapkan oleh IAB. Sebenarnya yang berhak untuk membuat
usulan standart internet bukan hanya IETF tapi juga lembaga lain , diantaranya
IEEE sebuah organisasi profesi untuk teknik elektro telah mengembangkan
beberapa standart protokol physical layer dan link layer untuk LAN.
4) Internet Research Task Force (IRTF).
IRTF merupakan lembaga penilitian untuk jangka panjang.
Ada beberapa istilah yang sering ditemukan didalam pembicaraan mengenai
TCP/IP, yaitu diantaranya :
a. Host atau end-system
Seorang pelanggan pada layanan jaringan komunikasi. Host biasanya berupa
individual workstation atau personal computers (PC) dimana tugas dari Host ini
biasanya adalah menjalankan applikasi dan program software server yang berfungsi
sebagai user dan pelaksana pelayanan jaringan komunikasi.
b. Internet
Merupakan suatu kumpulan dari jaringan (network of networks) yang
menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP untuk berhubungan seperti virtual
networks.
c. Node
Istilah yang diterapkan untuk router dan host.protocol, yaitu merupakan
sebuah prosedur standar atau aturan untuk pendefinisian dan pengaturan transmisi data
antara komputer-komputer.
d. Router
Suatu devais yang digunakan sebagai penghubung antara dua network atau
lebih. Router berbeda dengan host karena router bisanya bukan berupa tujuan atau
fungsi routing dapat dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection
atau lebih.
2.10. Pengertian IP Address
Dalam mendesain sebuah jaringan komputer yang terhubung, kita perlu menentukan
IP address untuk tiap komputer dalam jaringan tersebut, karena dengan demikian
berarti kita melakukan pemberian identitas yang universal bagi setiap interface
komputer. Setiap komputer yang tersambung ke internet setidaknya harus memiliki
sebuah IP address pada setiap interfacenya.
2.10.1. Format IP Address
IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah
berupa tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP
address adalah sebagai berikut :
XXXXXXXX . XXXXXXXX . XXXXXXXX . XXXXXXXX
Setiap symbol “x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1.
Notasi IP address dengan bilangan binner tidaklah mudah dibaca. Untuk
membuatnya lebih mudah dibaca dan ditulis, IP address sering ditulis sebagai 4
bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Format ini
dikenal dengan nama “dotted-decimal notation” ( notasi decimal bertitik). Setiap
bilangan decimal tersebut meruipakan nilai dari satu octet IP address. IP address yang
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan
alamat host (komputer, router, Hub). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat
lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada.
Gambar 2.13. TC/IP
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP) atau diisi secara manual. IP address akan
diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address
secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja
dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP
address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini,
DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini
(Ilmukomputer.com, Dian Ardiyansah,
BAB 3
ANALISA DAN PERANCANGAN
3. 1. Analisa Sistem Yang Diusulkan
Analisa sistem digunakan untuk mendefinisikan dan menggambarkan
kebutuhan pemakai secara detil, waktu spesifik dan hambatan biaya.
Tugas utama analisa sistem mencakup :
- Menetapkan ruang lingkup sistem
- Mengumpulkan fakta studi
- Menganalisis fakta studi
Pada prinsipnya semua kegiatan komputer yang ada di Client pada sistem
Cloning tersebut semuanya dilaksanakan di server, sehingga sistem Cloning tersebut
sangatlah membantu untuk memanfaatkan komputer yang mempunyai spesifikasi
rendah guna meningkatkan kinerja client mendekati kinerja server. Dengan demikian
dimungkinkan menjalankan software aplikasi yang terbaru meskipun spesifikasi
hardware pada pada client sangat rendah.
3.1.1. Target Kebutuhan
Dilihat dari sistem kerjanya, sistem ini cocok untuk pemakai yang memiliki dua
komputer atau lebih, yaitu :
- PC Cloning untuk warung Internet
- PC Cloning untuk rental komputer
- PC Cloning untuk perkantoran
- PC Cloning untuk kampus dan sekolah
- PC Cloning untuk penelitian
3.1.2. Persyaratan Instalasi
a. Persyaratan Software
Komputer minimal yang dipergunakan harus memiliki sistem operasi :
- Windows 2000, Windows Advance 2000 Server, Windows Server 2003
Standard
Disamping itu, software pada daftar di bawah ini harus telah
diinstalasi:
- Microsoft .Net Framework versi 1.1 atau lebih baru
- Java Runtime Environment (JRE) versi 1.41_02 atau lebih baru.
- Visual J# .NET versi 1.1 atau lebih baru.
- ASP.NET.
- Windows Terminal Server.
Spesifikasi komputer minimal yang dipergunakan adalah :
b.1) Untuk Server sebagai berikut :
• CPU berbasis Pentium III atau IV
• Memori minimal 256 MB (dianjurkan lebih besar)
• Harddisk minimal 4,3 GB
• Floppy Disk Drive (FDD)
• CD Rom Drive
• Sound Card
• Ethernet Card (LAN Card) 10 atau 10/100 Mbps
• Keyboard & Mouse
• Monitor VGA SVGA
• Modem (jika diperlukan untuk koneksi internet)
b.2) Untuk client sebagai berikut:
• CPU berbasis processor 386, 486 atau Pentium I, II
• Memori minimal 2 MB atau lebih tinggi
 8 MB jika menggunakan Windows 95 (CPU 486)
 16 MB jika menggunakan windows 98 (CPU Pentium 100)
• Harddisk ± 100 MB untuk system DOS/Windows 98
• VGA Card minimal 256 Colour (dianjurkan 16 bit ke atas)
• Floppy Disk (FDD) 1.44 MB
• Sound Card
• Ethernet Card (LAN Card) 10 atau 10/100 Mbps atau Wired LAN
• Mouse
• Monitor VGA/SVGA
c. Instalasi Jaringan LAN (Local Area Network)
- Dalam instalasi jaringan LAN menggunakan topologi Star
- Kabel LAN UTP
Jenis kabel untuk jaringan menggunakan kabel jenis UTP (Unshelded
Twisted Pair).
- Konektor UTP (Jack RJ-45)
Menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45, konektor
tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang khusus
UTP (Crime Tool).
3.1.3 Hasil dari Implementasi yang dilakukan
Pada dasarnya Client Server hanya berfungsi sebagai Dump Terminal yang menjadi
media bagi pengguna dalam menjalankan server. Karena hardware client hanya
bekerja saat booting, setelah stabil secara otomatis hradware client tidak akan
berfungsi karena sudah menggunakan kemampuan yang ada pada server. Cara
kerjanya yaitu software akan melakukan semacam proses Cloning terhadap
konfigurasi server (Processor dan RAM) dan selanjutnya memudahkannya secara
virtual ke semua komputer (workstation) yang terhubung dengan server tersebut.
Cloning merupakan efisiensi dalam penggunaan software dan hardware.
Software hanya diinstal di Server, kemudian di Cloning untuk penggunaan bersama
Photoshop, untuk akses bersama-sama. Untuk melakukan cloning, diperlukan
software. Citrix adalah satu software yang mampu melakukan cloning dengan mudah
dan cepat.
Gambar 3.1. Hasil Implementasi Citrix MetaFrame XP
3.2. Arsitektur Jaringan Citrix MetaFrame XP
Citrix MetaFrame XP merupakan komponen aplikasi server yang diproduksi oleh
Citrix System Inc. yang digunakan untuk mendukung terciptanya sistem komputer
berbasis server. Aplikasi tersebut dapat berjalan di beberapa Microsoft Windows
Server.
a. Arsitektur PC Clonning
Gambar 3.2. Arsitektur PC Clonning
Client Server
Keyboard, Mouse
b. Blok Diagram Menggunakan PC Clonning