KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh :
Nama : ERWYN LODA FIRMANSYAH Nim : 10.41020.0056
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
v
yang mempengaruhi Pemerintah Kabupaten Probolinggo khususnya pada bagian
Pengelolaan dan Pengadaan menerapkan system wireless pada kasus ini, sistem
wireless yang digunakan adalah wireless Ad-Hoc. Sistem ini dirancang untuk
memudahkan kinerja pegawai dimana sistem ini tidak membutuhkan suatu alat
yang canggih dalam menerapkannya.
Diharapkan dengan menerapan sistem wireless Ad-Hoc dalam Pemerintah
Kabupaten Probolinggo akan dapat mengatasi keterbatasan alat yang dimiliki yang
mana cukup dengan menggunakan sebuah laptop yang memancarkan sinyal
Ad-Hoc akan dapat menciptakan sebuah jaringan komputer sederhana yang dapat
berfungsi dimana saja.
viii
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Gambar ... xi
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Bagian Pengelolaan dan Pengadaan ... 12
2.2.1 Struktur Organisasi ... 12
ix
3.1.2 Jenis Jaringan Komputer... 17
3.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless) ... 25
3.2.1 Pengertian Jaringan Wireless ... 25
3.2.2 Cara Kerja Jaringan Wireless ... 26
3.2.3 Metode Kerja Jaringan Wireless ... 28
3.3 Jaringan Ad-Hoc... 30
3.3.1 Pengertian Jaringan Ad-Hoc ... 30
3.3.2 Karakteristik Jaringan Ad-Hoc... 31
3.3.3 Kekurangan dan Kelebihan Jaringan Ad-Hoc... 31
3.3.4 Pengamanan Jaringan Ad-Hoc ... 32
3.3.4.1 Metode Pengamanan WPA ... 32
3.3.4.2 Metode Pengamanan WEP... 33
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah ... 35
4.2 Pembahasan ... 37
4.2.1 Jaringan Ad-Hoc ... 37
4.2.2 IP Address Pada Jaringan Ad-Hoc ... 38
4.3 Konfigurasidan Setting IP Jaringan Ad-Hoc... 39
4.3.1 Konfigurasi Jaringan Ad-Hoc... 39
x
5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA... 51
1
Teknologi Komunikasi Jaringan saat ini sudah memasuki era Wireless atau
disebut juga degan nirkabel (tanpa kabel). Hal ini disebabkan oleh tuntutan
kebutuhan komunikasi data manusia yang perlu mobilitas tinggi. Saat ini,
orang-orang ingin dapat berkomunikasi data atau informasi satu sama lain dimana saja
dan kapan saja.
Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh Teknologi jaringan kabel
(wired) yang bersifat fixed atau tidak dapat berpindah-pindah. Kemudian dari
masalah-masalah dan kebutuhan tersebut munculah teknologi komunikasi data
yang bersifat nirkabel yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja selama kita
masih berada di dalam radius jangkauannya, seperti WiFi (Wireless Fidelity),
WIMAX dan yang terbaru adalah LTE (Long Term Evolution).
Pemerintah kabupaten Probolinggo tepatnya bagian pengelolaan dan
pengadaan yang bertugas untuk melaksanakan koordinasi dan menyiapkan bahan
pembinaan dibidang perencanaan kebutuhan, pengadaan dan distribusi, serta
inventarisasi aset – aset Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Untuk melaksanakan
inventarisasi aset, bagian pengelolaan dan pengadaan melibatkan beberapa
perwakilan dari setiap bagian, dinas, badan, kantor, kecamatan, dan kesehatan.
Perwakilan yang telah di kirim oleh masing-masing kantor ke bagian pengelolaan
cara menginputkan data aset ke dalam sebuah program database yang dimiliki oleh
bagian pengelolaan dan pengadaan.
Aset setiap kantor mempunyai jumlah yang sangat banyak, oleh karena itu
tidak memungkinkan jika proses input data hanya menggunakan satu buah
komputer / laptop. Untuk mempercepat proses input data adalah dengan cara
menggabungkan beberapa komputer / laptop yang di bawa oleh setiap perwakilan
kantor ke komputer database server. Karena keterbatasan alat yang dimiliki oleh
pemerintah kabupaten Probolinggo maka untuk menggabungkan beberapa
komputer / laptop ke komputer database server akan di lakukan menggunakan
teknologi wireless yang sering di sebut dengan Ad-hoc Network (improvisasi
jaringan).
Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network
(WLAN) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama
lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara seperti access point. Setiap
node pada jaringan ad-hoc memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan
ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubah-ubah. Pada jaringan ad hoc setiap node
tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi tetapi juga
berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti router. Oleh karena itu diperlukan
sebuah routing protokol yang ditanamkan pada jaringan ad hoc tersebut. Teknologi
ad-hoc ini digunakan pada saat terjadi bencana alam atau konflik militer yang
menyebabkan seluruh jaringan terpusat mati. Banyak metode digunakan untuk
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tertulis di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengkonfigurasi jaringan Ad-hoc agar semua komputer/laptop
yang digunakan untuk melakukan proses input data dapat terhubung dengan
database server.
2. Bagaimana cara mengkonfigurasi supaya jaringan Ad-hoc yang akan digunakan
menjadi aman dan tidak bisa akses oleh orang yang tidak betanggung jawab.
1.3 Batasan Masalah
Penelitian yang dibahas memiliki beberapa batasan masalah, yaitu :
Studi ini difokuskan membahas konfigurasi dan cara komunikasi pada
jaringan Ad-hoc serta melakukan pengamanan supaya tidak terjadi kebocoran data.
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin di capai adalah terwujudnya proses input data aset
Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan cepat dan aman.
1.5 Kontribusi
Beberapa hal yang dapat diperoleh dari kegiatan kerja praktek di
Pemerintah Kabupaten Probolinggo antara lain :
1. Meningkatkan pengalaman dalam bidang jaringan di lingkup kerja. Dalam hal
2. Mengetahui persoalan yang terjadi dalam lingkup kerja dan mencari solusi untuk
memecahkan masalah tersebut (Improvisasi Jaringan).
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk menjelaskan
penulisan laporan per bab. Sistematika kerja praktek dapat dijelaskan pada alinea
di bawah ini.
BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, inti dari permasalahan yang
disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan
tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari
ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari kerja praktek adalah Jarigngan
Telekomunikasi, kemudian dilanjutkan dengan membuat sistematika penulisan
laporan kerja praktek.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Menjelaskan tentang gambaran umum Pemerintah Kabupaten
Probolinggo. Gambaran umum ini digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca
BAB III LANDASAN TEORI
Berisikan tentang landasan teori yang menjelaskan tentang teori-teori
penunjang, berisi tentang penjabaran yang akan di jadikan sebagai acuan analisa
dan pemecahan permasalahan yang dibahas, sehingga memudahkan penulis dalam
menyelesaikan masalah.
BAB IV PEMBAHASAN
Bagian ini memuat uraian tentang pembahasan laporan selama kerja
praktek mengenai analisa jaringan yang akan dibuat dan bagaimana merancangnya
sehingga menjadi sebuah topology jaringan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan
6 2.1 Uraian Tentang Instansi
Pemerintah Kabupaten Probolinggo adalah instansi yang mempunyai
beberapa tugas atau kewajiban yaitu :
1. Menyediakan sarana sosial dan sarana umum yang layak.
2. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
3. Menyusun perencanaan dan tata ruang pada daerah yang bersangkutan.
4. Melestarikan lingkungan hidup.
5. Membentuk dan menerapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang
sesuai dengan kewenangannya.
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Kabupaten di wilayah Jawa
Timur yang memiliki luas wilayah 169.616,65 Ha atau + 1.696,17 Km2 dengan
jumlah penduduk 1.092.036 jiwa (sensus penduduk 2008). Kabupaten Probolinggo
ini berpusat di Jalan Raya Panglima Sudirman No. 134 Kraksaan, yang membawahi
24 kecamatan, 5 kelurahan, serta 325 desa.
Dilihat dari geografisnya Kabupaten Probolinggo terletak di lereng
pegunungan yang membujur dari barat ke timur, yaitu Gunung Semeru, Argopuro,
Lamongan, dan Tengger. Selain itu terdapat gunung lainnya, yaitu Gunung Bromo,
Widodaren, Gilap, Gambir, Jombang, Cemoro lawang, Malang, dan Batujajar.
Dilihat dari ketinggian berada pada 0-2.500 m di atas permukaan air laut dengan
2.1.1 Logo PEMKAB
Gambar 2.1. Logo PEMKAB Probolinggo (www.probolinggokab.go.id)
Logo dari instansi Pemerintah Kabupaten Probolinggo memiliki beberapa
makna dan arti yaitu :
1. Warna Merah berarti : Keberanian, Warna Kuning berarti : Keagungan,
Keluhuran, dan Kemuliaan, Warna Biru berarti : Kesetiaan, dan Warna Hijau
berarti : Kesuburan dan Kemakmuran.
2. Bintang merupakan pertanda Ketuhanan Yang Maha Esa dan Lima berkas sinar
Bintang dimaksudkan sebagai pertanda Dasar Falsafah Negara Republik
Indonesia yaitu Pancasila sebagai perwujudan kejiwaan Bangsa Indonesia yang
kita amankan dan amalkan.
3. Angin merupakan ciri khas bagi Daerah Kabupaten Probolinggo yang terkenal
dengan sebutan “Angin Gending”. Angin yang arusnya sangat deras yang
4. Gunung sebagai pertanda Gunung Bromo. Sebuah gunung di Daerah
Kabupaten Probolinggo terletak di Pegunungan Tengger dalam sebuah
kalender yang luas dengan garis tengahnya kurang lebih 11 (sebelas) kilometer.
5. Sungai sebagai pertanda “Sungai Banger”. Sebuah sungai yang semula
memberi nama daerah Kabupaten ini pada zaman Bupati Probolinggo yang
pertama Kiyai Tumenggung Djojolelono (tahun : 1746-1768).
6. Dataran tanah merupakan pertanda keadaan tanah Daerah Kabupaten
Probolinggo yang cukup subur.
7. Gelombang Air Laut yang mewujudkan letak Daerah Kabupaten Probolinggo
ditepi pantai (Selat Madura).
8. Daun Anggur sebanyak 4 (empat) helai dengan buah Anggur 17 (tujuh belas)
buah menunjukkan hasil buah-buahan khas Daerah Probolinggo (terkenal sejak
tahun 1913).
9. Daun Mangga sebanyak 5 (lima) helai dengan buah Mangga 8 9delapan) buah
menunjukkan buah-buahan yang terkenal di seluruh Indonesia dan sekitarnya
dan merupakan hasil buah-buahan khas daerah Probolinggo. Rangkaian buah
Anggur (17), Buah Mangga (8), Daun Anggur (4), dan Daun Mangga (5),
merupakan pertanda : Tanggal, bulan dan tahun “Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia”.
10. Pita Putih berisi semboyan : ;Prasadja Ngesti Wibawa”. Makna semboyan :
“Prasadja” berarti : bersahaja, blaka, jujur, bares, dengan terus terang, “Ngesti”
mukti, luhur, muia. “Prasadja Ngesti Wibawa” berarti : Dengan rasa tulus
ikhlas (bersahaja, jujur, bares) menuju kemuliaan.
2.1.2 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo adalah :
Visi :
Terwujudnya Kabupaten Probolinggo yang sejahtera, berkeadilan,
mandiri, berwawasan lingkungan dan berakhlak mulia.
Misi :
1. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya saing
daerah, pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan dan optimalisasi
pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
2. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas
pelaksanaan otonomi daerah dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik dan bersih.
2.1.3 Organisasi dan Tata Kerja
Untuk membantu kelancaran tugas-tugas kepala daerah telah ditetapkan
organisasi dan tata kerja serta uraian kerja dan fungsinya berdasarkan peraturan
daerah Kabupaten Probolinggo sebagai berikut :
A. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo No.07 tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Kabupaten
Probolinggo serta uraian tugas dan fungsinya, yang terdiri dari :
- Staf Ahli.
- Asisten Tata Praja, meliputi : Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum, serta
Bagian Organisasi.
- Asisten Ekonomi dan Pembangunan, meliputi : Bagian Penyusunan
Program, Bagian Komunikasi dan Informatika, serta Bagian Kesejahteraan
Rakyat.
B. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo No.08 tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Probolinggo serta uraian tugas dan fungsinya.
C. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo No.09 tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Probolinggo serta uraian
tugas dan fungsinya, yang terdiri dari :
- Dinas Pendidikan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Dinas Perhubungan
- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
- Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
- Dinas Pekerjaan Umum Pengairan
- Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
- Dinas Pertanian
- Dinas Perkebunan dan Kehutanan
- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
- Dinas Perikanan dan Kelautan
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
- Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
- Dinas Pendapatan Daerah
D. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo No.10 tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo
serta uraian tugas dan fungsinya, yang terdiri dari :
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
- Badan Kesatuan, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
- Badan Lingkungan Hidup
- Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian
- Badan Pemberdayaan Masyarakat
- Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
- Kantor Arsip Daerah
- Kantor Perpustakaan Umum Daerah
- Kantor Pemuda dan Olah Raga
2.2 Bagian Pengelolaan dan Pengadaan
Kantor Bagian Pengelolaan dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten
Probolinggo bertempat di Jl. Panglima Sudirman 131 Kraksaan – Probolinggo.
Telp. (0335) 846666, 846667 ; Fax (0335) 846668.
2.2.1 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi dari DINKOMINFO Surabaya tersebut adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Bag. Pengelolaan dan Pengadaan. (www.Probolinggokab.go.id)
2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Bagian pengelolaan dan pengadaan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan menyiapkan bahan pembinaan dibidang perencanaan kebutuhan,
pengadan dan distribusi serta inventarisasi aset.
a) Penyusunan program pengadaan barang daerah.
b) Pelaksanaan program pengadaan barang daerah dan pengadaaan kendaraan
bermotor serta tanah untuk dinas.
c) Penyiapan pendistribusian barang daerah.
d) Pelaksaan inventarisasi barang daerah, pemeliharaan serta penghapusan barang
bergerak dan tidak bergerak.
e) Pelaksaan perubahan status hukum barang daerah.
f) Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian pengelolaan dan pengadaan membawahi beberapa sub bagian.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pengelolaan dan
Pengadaan.
Berikut ini adalah masing-masing sub bagian beserta tugas dan fungsinya :
a) Sub Bagian Perencanaan Kebutuhan
Sub Bagian Perencanaan Kebutuhan mempunyai tugas menganalisis
informasi pasar, menyusun standard harga barang dan jasa serta membuat rencana
kebutuhan barang berdasarkan evaluasi dan realisasi tahun lalu.
Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Perencanaan Kebutuhan
mempunyai fungsi :
- Penganalisaan informasi pasar termasuk harga barang dan jasa sebagai bahan
- Penyusunan konsep standard harga barang dan jasa sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pembelian barang dan jasa.
- Penganalisaan kebutuhan barang unit berdasarkan evaluasi dan realisasi tahun
lalu dalam rangka penyusunan rencana kebutuhan barang daerah tahun yang
akan datang.
- Pengevaluasian rencana kebutuhan barang dalam rangka penetapan plafond
angaran kebutuhan barang daerah pada anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Pengelolaan dan
Pengadaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b) Sub Bagian Pengadaan
Sub Bagian Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan pengadaan barang
dan jasa yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
membuat konsep, menilai mutu serta melakukan penyelengaraan tender barang dan
jasa.
Untuk melaksanakan tugas Sub Bagian Pengadaan mempunyai fungsi :
- Pelaksanaan pengadaan barang, tanah, kendaraan bermotor dan jasa yang telah
ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
- Pengajuan konsep petunjuk teknis pengadaan barang dan jasa.
- Pembuatan rencana anggaran pengadaan barang dan jasa pada tahun anggaran
- Pelaksanaan lelang barang dan jasa serta seleksi lelang dalam proses
administrasi untuk penerbitan Surat Perintah Kerja (SPK) dan Berita Acara.
- Pengevaluasian terhadap penawaran harga dalam rangka penyelenggaraan
tender.
- Pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran barang.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Pengelolaan dan
Pengadaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c) Sub Bagian Inventasrisasi dan Penghapusan
Sub Bagian Inventasrisasi dan Penghapusan mempunyai tugas
melaksanakan administrasi penerimaan dan pengeluaran barang serta mengatur
penyimpanan dan menyiapkan penghapusan serta melakukan perawatan dan
pemeliharaan.
Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Inventasrisasi dan Penghapusan
mempunyai fungsi :
- Pengumpulan data dan bahan dalam rangka inventarisasi aset pemerintah
daerah.
- Pelaksanaan sensus barang setiap lima tahun sekali.
- Pelaksanaan stock opname barang untuk mengetahui jumlah sisa barang
persediaan dan pembukuannya.
- Pelaksaan evaluasi barang milik daerah dan masa berlakunya dalam rangka
persiapan penghapusan.
- Penyusunan laporan pelaksanaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharan
serta perawatan barang.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Pengelolaan dan
17 3.1 Jaringan Komputer
3.1.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komputer dan perangkat lainnya. Jaringan komputer dirancang untuk dapat bekerja
bersama dalam berbagai manfaat dan tujuan antara lain untuk berkomunikasi,
mengakses informasi, dan menerima maupun memberikan layanan. Bagian yang
menerima layanan disebut client dan bagian yang memberikan layanan disebut
server. Sistem ini dikenal sebagai sistem client-server yang sudah digunakan pada
hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Jaringan komputer sangat diperlukan pada era modern ini, karena
teknologi yang semakin maju dan berkembang, jaringan komputer dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Berbagi sumber daya / pertukaran data
2. Mempermudah berkomunikasi / bertransaksi
3. Membantu akses informasi
4. Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date
3.1.2 Jenis Jaringan Komputer
Ada beberapa jenis jaringan komputer yang dapat di gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Jenis – jenis jaringan komputer dibedakan berdasarkan jarak
Di bawah ini adalah beberapa jenis jaringan komputer berdasarkan jarak
penggunaan :
1. LAN ( Local Area Network)
Local Area Network sering digunakan pada perkantoran, kampus, maupun
warnet. Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di ruangan
jarak dekat (terbatas) hingga beberapa KM saja. Jaringan ini biasanya terdiri
dari komputer, printer, dan perangkat lainnya.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga
wilayah yang luas dan kemampuan transfer data dengan kecepatan sangat
tinggi. Wilayah yang dapat menjadi cakupannya berkisar hingga kurang lebih
50 KM, ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih
besar.
3. WAN (Wide Area Network)
Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu
dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya
merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga
dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya yaitu disebut dengan
router.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Client - Server
Merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server,
2. Peer-to-Peer
Merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah
server atau menjadi client secara bersamaan.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi adalah sebagai berikut :
1. Topologi Bus
Gambar 3.1. Topologi Bus.
Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer
saling berhubungan secara langsung hanya menggunakan satu kabel saja.
Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel koaksial dan dilekatkan
menggunakan T-Connector. Untuk memaksimalkan penggunaan jaringan ini
sebaiknya menggunakan kabel Fiber Optic karena kestabilan resistensi
sehingga dapat mengirimkan data lebih baik.
Kelebihan Topologi Bus :
1. Mudah untuk dikembangkan
2. Tidak memerlukan kabel yang banyak
3. Hemat biaya pemasangan
1. Tidak stabil, jika salah satu komputer terganggu maka jaringan akan
terganggu
2. Tingkat deteksi kesalahan sangat kecil
3. Sulit mencari gangguan pada jaringan
4. Tingkat lalu lintas tinggi / sering terjadi antrian data
5. Untuk jarak jauh diperlukan repeater
2. Topologi Ring
Gambar 3.2. Topologi Ring.
Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu
membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh Token, Token
berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa
apakah informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada
maka token akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju
ke titik berikutnya. seluruh komputer akan menerima setiap signal informasi
yang mengalir, informasi akan diterima jika memang sudah sesuai dengan
alamatnya sendiri. Dengan kata lain proses ini akan berlanjut terus hingga
sinyal data diterima ditujuan.
Kelebihan :
1. Tidak menggunakan banyak kabel
2. Tingkat kerumitan pemasangan rendah
3. Mudah instalasi
4. Tidak akan terjadi tabrak data
5. Mudah dirancang
Kekurangan :
1. peka kesalahan jaringan
2. Sulit untuk dikembangkan
3. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data dapat
terganggu
3. Topologi Tree
Topologi tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan
topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan
1 topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan bertingkat
dan digunakan interkoneksi antar sentral.
Pada jaringan ini memiliki beberapa tingkatan simpul yang ditetapkan
dengan suatu hirarki, gambarannya adalah semakin tinggi kedudukannya maka
semakin tinggi pula hirarki-nya. Setiap simpul yang memiliki kedudukan tinggi
dapat mengatur simpul yang memiliki kedudukan yang rendah. Data dikirim
dari pusat simpul kemudian bergerak menuju simpul rendah dan menuju ke
simpul yang lebih tinggi terlebih dahulu.
Topologi tree ini memiliki kelebihan dan kelemahan yang sama dengan
topologi star antara lain :
Kelebihan :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2. Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan dan tidak mengganggu
jaringan lain
3. Mudah melakukan control
Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Sering terjadi tabrakan data
3. Jika simpul yang lebih tinggi rusak maka simpul yang lebih rendah akan
terganggu juga
4. Topologi Mesh
Gambar 3.4. Topologi Mesh
Topologi Mesh merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung
secara mutlak dimana setiap perangkat komputer akan terhubung secara
langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan
mempunyai titik yang siap untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik
perangkat komputer lain yang menjadi tujuannya.
Kelebihan :
1. Dinamis dalam memperbaiki setiap kerusakan titik jaringan komputer
2. Data langsung dikirimkan ke tujuan tanpa harus melalui komputer lain
3. Data lebih cepat proses pengiriman data
4. Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer tidak akan mengganggu
komputer lainnya
Kekurangan :
1. Biaya untuk memasangnya sangat besar.
3. Perlu banyak port I/O , setiap komputer diperlukan n-1 port I/O dan
sebanyak n(n-1)/2 koneksi. Misalnya ada 4 komputer maka diperlukan
kabel koneksi sebanyak 4(4-1)/2 =6 kabel dan memerlukan 4-1 = 3 port.
4. Proses instalasi sulit dan rumit
5. Topologi Linier
Gambar 3.5. Topologi Linier
Topologi ini merupakan perluasan dari dari topologi bus dimana kabel
utama harus dihubungkan ke tiap titik komputer menggunakan T-connector.
Topologi tipe ini merupakan jenis yang sederhana menggunakan kabel RG-58.
Kelebihan :
1. Sederhana jaringannya
2. Hemat kabel
3. Mudah untuk dikembangkan
Kekurangan :
1. Deteksi kesalahan sangat kecil
2. Keamanan kurang terjamin
4. Kecepatan transfer tergantung kepada jumlah pengguna, kecepatan turun
jika jumlah pemakai bertambah.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisi adalah sebagai berikut:
1. Jaringan berkabel ( Wired Network)
Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer
atau perangkat lainnya dalam jaringan.
2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi
menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal
informasinya. (Hengki Kristianto, 2013)
3.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless) 3.2.1 Pengertian Jaringan Wireless
Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal
tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan
infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh penggunadalam
area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh
kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang
umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC,
Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki
kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan
telepon seluler untuk mengakses e-mail.
Dizaman era globalisasi ini sudah banyak tempat - tempat yang
hotspot. Dengan hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu
nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung
dengan internet dengan menggunakan titik akses (hotspot) terdekat.
Kelebihan dari WLAN :
1. Mobilitas Tinggi
2. Kemudahan dan kecepatan instalasi
3. Menurunkan biaya kepemilikan
3. Adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul, dan banyak
sumber interferensi
4. Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum
5. Keamanan / kerahasiaan data kurang terjamin
3.2.2 Cara Kerja Jaringan Wireless
Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau
infrared) untuk menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus
tergantung pada sambungan secara fisik. Gelombang radio biasa digunakan sebagai
pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data
ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa
dari pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya
sudah dimodulasikan pada gelombag radio pembawa, sinyal radio akan menduduki
lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi
yang memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier. Multiple radio carrier bisa ada
dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi interferensi satu sama
lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk
mengextract data, radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan menolak
frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless LAN tertentu,
transmitter/receiver (transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada
jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access
point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai dalam jarak
beberapa puluh meter. Access point biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi
tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang
dikehendaki.
Standar WLAN IEEE802.11a dikenalkan pada tahun 1999 dengan
pengembangan menggunakan teknik OFDM pada physical layer. Standar ini
menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dari sebelumnya yaitu 5 GHz dan dapat
menghasilkan kecepatan hingga 54 Mbps dengan menggunakan bandwidth 20
MHz. wireless LAN 802.11a menyediakan pilihan laju data 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48,
54 Mbps dengan modulasi BPSK, QPSK, 16-QAM atau 64 QAM. Berikut ini
adalah parameter-parameter IEEE802.11a. sedangkan susunan paket pada
IEEE802.11a yang terdiri dari Short Training Field (STF), Long Training Field
Gambar 3.6. Format Paket pada IEEE802.11a
Standar WLAN IEEE802.11n dikenalkan pada tahun 2007 dengan
menggunakan frekuensi yang sama dengan 802.11a yaitu 5 GHz dan bandwidth 40
MHz. pada standar ini digunakan teknik Multiple-Input Multiple-Output (MIMO)
pada physical layer. Dngan teknik MIMO ini menyediakan SDM (Spatial Division
Multiplexing) sehingga dapat secara spasial memultipleks data menjadi beberapa
stream data sehingga mengalami peningkatan laju data hingga 600 Mbps. Untuk
memastikan backward compability dengan IEEE802.11a maka digunakan mixed
format (MF) preamble.
Gambar 3.7. Mixed Format Preamble untuk IEEE802.11n
3.2.3 Mode Kerja Jaringan Wireless
Jaringan WLAN dapat bekerja dalam dua mode yaitu:
1. Mode Ad-Hoc
Mode ad-hoc sering disebut sebagai jaringan peer to peer atau disebut juga
jaringan point to point. Mode ad-hoc memungkinkan hubungan antar komputer
pada jaringan WLAN tanpa melalui suatu access point. Tidak seperti pada jaringan
kabel yang mana jaringan point to point hanya berlangsung antara dua komputer,
secara bersama. Semua komputer dapat berhubungan secara langsung dan
menggunakan sumber daya yang ada secara bersama.
Pada jaringan point to point, masing-masing komputer cukup dipasang
kartu WLAN dan tidak diperlukan peralatan lain. Pada jaringan ini, hanya
dimungkinkan terjadinya hubungan antar komputer dalam kelompokjaringan
tersebut dan tidak dapat untuk mengakses jaringan lain kecuali salah satu komputer
difungsikan sebagai bridge. Jikajumlah komputer sudah mencapai tiga dan ada
komputer lain yang ingin masuk pada jaringan ini, maka biasanya tidak akan
berhasil sampai salah satu dari komputer yang ada memutuskan hubungan dengan
jaringan. Intinya, pada jaringan point to point WLAN hanya diijinkan untuk
hubungan antar tiga komputer.
2. Mode Infrastuktur
Jaringan WLAN yang bekerja pada mode ad-hoc hanya dibatasi untuk
hubungan antar tiga komputer. Untuk menghubungkan banyak komputer, jaringan
WLAN harus dijalankan menggunakan mode infrastruktur. Untuk menyusun
jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur diperlukan peralatan
tambahan berupa wireless access point (WAP) atau disebut secara singkat dengan
access point. Access point berlaku seperti hub atau switch pada jaringan kabel,
sehingga access point akan menjadi pusat dari jaringan WLAN.
Access point pada jaringan WLAN dapat berupa dedicated access point
dan PC access point. Yang dimaksud dedicated access point adalah access point
yang dibuat oleh pabrik, sedangkan PC access point adalah komputer yang
tertentu. Dedicated access point biasanya sudah dilengkapi dengan banyak fasilitas
dan kemampuan untuk melakukan konfigurasi jaringan WLAN yang terhubung
pada access point tersebut. Umumnya jaringan WLAN yang disusun sekarang
menggunakan dedicated access point karena peralatan ini harganya tidak terlalu
mahal. (Rahmania Ayu P, 2013)
3.3 Jaringan Ad-Hoc
3.3.1 Pengertian Jaringan Ad-Hoc
Gambar 3.8. Wireless Ad-Hoc Network. (www.cisco.com)
Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network
(WLAN) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama
lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara seperti access point. Setiap
node pada jaringan ad-hoc memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan
ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubah-ubah.
Pada jaringan ad hoc setiap node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim
dan penerima informasi tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti
router. Oleh karena itu maka diperlukan sebuah routing protokol yang ditanamkan
3.3.2 Karakteristik Jaringan Ad Hoc
Node-node pada jaringan Ad Hoc tidak hanya berperan sebagai pengirim
dan penerima data, namun dapat berperan sebagai penunjang node yang lainnya,
misalnya mempunyai kemampuan layaknyarouter. Dengan demikian diperlukan
adanya routing protokol dalam jaringan Ad Hoc untuk menunjang proses kirim
terima antar node-nodenya. Berikut beberapa karakteristik jaringan Ad Hoc :
a. Multiple wireless link : setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat
memiliki beberapa interface yang terhubung ke beberapa node lainnya.
b. Dynamic topology : dikarenakan sifat node yang mobile, maka topologi
jaringannya dapat berubah secara random/acak. Sebagai akibatnya routing
protocol mempunyai masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan
jaringan wired dengan node yang tetap.
c. Limited resources : seperti jaringan wireless lainnya, jaringan Ad Hoc dibatasi
oleh masalah daya dan kapasitas memori.
3.3.3 Kekurangan dan Kelebihan Jaringan Ad-Hoc Kelebihan Jaringan Ad Hoc adalah :
Bentuk komunikasi jaringan wireless yang sederhana sehingga
konfigurasinya tidak rumit. Selain itu mode ini akan lebih tepat diterapkan ketika
wireless infrastructure tidak tersedia dan layanan seperti client server tidak
diperlukan.
Kelemahan Jaringan Ad Hoc adalah :
Jaringan wireless Ad-Hoc ini akan dapat menimbulkan kekacauan bagi
menggunakan bandwidth frekuensi yang terbatas yang juga digunakan oleh
jaringan wireless sesungguhnya. Jadi, antara jaringan Ad-Hoc dengan jaringan
wireless sesungguhnya harus saling berbagi bandwidth frekuensi.
Masalah lain yang dapat ditimbulkan dengan adanya jaringan Ad-Hoc ini
adalah keamanan jaringan utama yang menjadi terbuka. Jaringan wireless Ad-Hoc
ini dapat dijadikan gateway bagi para penyusup untuk masuk ke dalam jaringan
utamanya. Hal ini disebabkan karena jaringan ini sangat sulit untuk diatur secara
terpusat selain itu sulit juga memonitor jaringan. (Maharadisjuanda, 2013)
3.3.4 Pengamanan Jaringan Ad-Hoc 3.3.4.1 Metode Pengamanan WPA
WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang
juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan
dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu
WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan kelemahan pada infrastruktur
nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai pengganti dari
sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i.
Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan
jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya,
yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah
authentication server, yang memberikan key yang berbeda kepada masing–masing
media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP, metoda enkripsi dari
WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
3.3.4.2 Metode Pengamanan WEP
Shared Key atau WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda
pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication.
Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan
penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh
administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang
diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk autentikasi
menuju access point.Di bawah ini merupakan proses shared key authentication :
1. Client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti open system
authentication.
2. Access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
3. Client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan
menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point.
4. Access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan
melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan
verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key
yang sesuai. Pada proses ini, access point akan menentukan apakah client sudah
memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP yang diberikan oleh
client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan langsung
meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client
authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak
35
Dizaman yang telah berkembang menjadikan jaringan sudah tidak menjadi
kemewahan lagi bagi setiap orang, melainkan sudah menjadi kebutuhan bagi setiap
orang untuk mempermudah menjalankan suatu pekerjaan. Salah satu jenis wireless
local area network (WLAN) yaitu jaringan Ad-Hoc dapat digunakan untuk keadaan
darurat karena bencana alam atau konflik militer yang menyebabkan keterbatasan
alat komunikasi karena jaringan Ad-Hoc diciptakan tanpa menggunakan alat-alat
wireless khusus. Jaringan Ad-Hoc dapat diciptakan hanya menggunakan laptop,
Handphone, atau PC yang ditambahkan USB wifi atau wifi card (alat penerima
wireless).
Dalam tahap pembahasan ini, yang dilakukan adalah menunjukkan hasil
kerja dari studi yang dilakukan di Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Pada kasus
ini hasil yang didapat adalah melakukan komunikasi antar laptop yang digunakan
untuk proses input data aset PEMKAB Probolinggo menggunakan jaringan Ad-Hoc
karena keterbatasan alat komunikasi wireless (akses point). Dengan adanya
komunikasi antar laptop diharapkan dapat melakukan proses input data aset
PEMKAB secara bersama – sama dan data hasil inputan di simpan dalam sebuah
server data. Hal tersebut mempunyai tujuan untuk mempercepat proses input data
Gambar 4.1. Flowchart Pembahasan
Gambar 4.1. Adalah gambaran keseluruhan pembahasan pada bab IV.
Dimana pada bab ini membahas mengenai keseluruhan pekerjaan yang dilakukan
di Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Berikut penjelasannya :
1. Identifikasi masalah membahas masalah yang terjadi sehingga dari masalah
tersebut di dapatkan suatu solusi untuk diselesaikan. Pada studi literatur ini
masalah yang timbul adalah bagaimana caranya agar laptop yang akan START
Identifikasi masalah berdasarkan permasalahan yang
ada di lapangan
Pembahasan tentang Ad-Hoc dan cara komunikasi
Konfigurasi dan Setting IP pada jaringan Ad-Hoc
Hasil
digunakan untuk proses input data dapat berkomunikasi anatara satu dengan
yang lain. Untuk lebih jelasnya dibahas pada sub bab 4.1.
2. Pembahasan, membahas mengenai solusi untuk menyelesaikan masalah.
Karena keterbatasan alat maka jaringan Ad-Hoc akan menjadi solusi yang tepat
untuk permasalahan yang dialami. Untuk lebih jelasnya dibahas pada sub bab
4.2.
3. Penerapan dan Sharing, adalah langkah – langkah penerapan Ad-Hoc sehingga
semua laptop dapat berkomunikasi dengan baik, cepat, dan aman. Untuk lebih
jelasnya dibahas pada Sub bab 4.3
4. Hasil, yaitu berupa pekerjaan yang telah dilakukan selaku Mahasiswa yang
melakukan kerja praktek selama 1 bulan, berupa terciptanya jaringan Ad-Hoc
di Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk memperlancar proses input data.
Untuk lebih jelasnya dibahas pada sub bab 4.4
4.2 Pembahasan 4.2.1 Jaringan Ad-Hoc
Jaringan Ad-Hoc berfungsi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi,
yaitu bagaimana cara agar laptop yang akan digunakan untuk proses input data
dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Ad-Hoc merupakan salah satu
mode jaringan dalam WLAN (Wireless Local Area Network). Mode ini
memungkinkan dua atau lebih device (komputer atau router) untuk saling
berkomunikasi satu sama lain secara langsung (dikenal dengan istilah peer to peer)
Meskipun jaringan Ad-Hoc tidak secepat jaringan Infrastrukture tetapi
jaringan Ad-Hoc sudah bisa menyelesaikan masalah karena pada permasalahan saat
ini tidak membutuhkan ruang lingkup yang luas dan user yang banyak. Pada
jaringan Ad-Hoc kekuatan sinyal tidak dapat dilihat (tidak ada indikator sinyal)
sehingga sinyal tidak dapat di prediksi dapat menyebar kemana saja. Selain itu,
pada jaringan Ad-Hoc sinyal akan mengalami penurunan kekuatan pada saat ada
perangkat wireless lain yang bergabung (terkoneksi).
4.2.2 IP Address pada jaringan Ad-Hoc
Untuk membuat jaringan Ad hoc, ada satu hal yang perlu diperhatikan
yaitu IP address. Pembuat jaringan Ad Hoc harus menentukan apakah perangkat
lain yang terhubung perlu melakukan konfigurasi IP Statis, atau IP didapatkan
otomatis melalui protokol DHCP. Apabila saat membuat jaringan Ad-Hoc
komputer telah memiliki IP statis, maka komputer yang akan terhubung perlu
mengetahui Network Idnya dan melakukan konfigurasi IP yang belum digunakan.
Apabila IP tidak berada dalam satu jaringan, tentunya perangkat yang terhubung
tidak dapat berkomunikasi.
Apabila saat membuat jaringan Ad Hoc komputer tidak memiliki IP statis
(obtain IP automatically), maka komputer selanjutnya yang ingin dihubungkan
hanya perlu menset IP komputernya dengan DHCP. Otomatis saat terhubung
dengan jaringam Ad Hoc tersebut, komputer akan mendapatkan IP secara otomatis
Jika IP address dikonfigurasi secara statis akan menjadikan suatu
keuntungan pada jaringan Ad-Hoc yang akan diciptakan. Beberapa keuntungan
tersebut adalah :
1. Jika terjadi kesalahan dalam koneksi, sangat mudah mengetahui IP address
berapa yang sedang bermasalah. Karena IP statis tidak akan berubah selama
tidak di rubah oleh admin jaringan tetapi protokol DHCP akan selalu
berubah-ubah dalam memberikan alamat IP kepada client.
2. Koneksi akan menjadi lebih cepat jika menggunakan IP statis karena admin
jaringan bisa menyediakan IP valid sesuai dengan banyaknya client. Pada
protokol DHCP yang terdapat dijaringan Ad-Hoc selalu menggunakan subnet
mask /16 atau 255.255.0.0 itu artinya ada skitar 500 IP valid yang bisa di pakai
oleh user atau client. Semakin banyak IP valid maka semakin banyak broadcast
yang dilakukan oleh jaringan Ad-Hoc, hal itu menyebabkan jaringan menjadi
lambat.
4.3 Konfigurasi dan Setting IP Jaringan Ad-Hoc 4.3.1 Konfigurasi Jaringan Ad-Hoc
Berikut ini adalah gambar-gambar yang akan menjelaskan cara pembuatan
Gambar 4.2. Konfigurasi Ad-Hoc tahap pertama
Gambar 4.2 menunjukkan tampilan pada control panel windows 7. Untuk
membuat atau menciptakan sebuah jaringan Ad-Hoc tahap pertama adalah masuk
ke control panel dan pilih Network and Sharing Center.
Gambar 4.3. Konfigurasi Ad-Hoc tahap kedua
Gambar 4.3 adalah lanjutan dari pembuatan jaringan Ad-Hoc. Pada tahap
kedua ini pilih Manage wireless network. Pilihan tersebut berfungsi untuk melihat
daftar jaringan wireless yang pernah terkoneksi dengan laptop dan juga berfungsi
Gambar 4.4. Konfigurasi Ad-Hoc tahap ketiga
Pada tahap ketiga ini, yaitu yang ditunjukkan oleh gambar 4.4 adalah tahap
untuk menambahkan jaringan wireless baru. Ditahap ketiga ini klik pilihan Add.
Gambar 4.5. Konfigurasi Ad-Hoc tahap keempat
Gambar 4.5 menunjukkan tahapan keempat untuk menciptakan jaringan
Gambar 4.6. Konfigurasi Ad-Hoc tahap kelima
Pada gambar 4.6 atau tahap kelima inilah easy setup jaringan Ad-Hoc pada
windows 7 berjalan oleh karena itu klik next.
Gambar 4.7. Konfigurasi Ad-Hoc tahap keenam
Konfigurasi keenam yang ditunjukkan oleh gambar 4.7 adalah tampilan
untuk mengkonfigurasi network name atau nama jaringan Ad-Hoc yang akan
diciptakan. Karena jaringan Ad-Hoc akan difungsikan untuk pengelolaan data aset
PEMKAB Probolinggo maka diberi nama “Pengelolaan Aset Pemkab”.
Selain mengkonfigurasi network name, pada tahap keenam ini juga akan
dikonfigurasi tipe keamanan atau security type. Security type pada jaringan
pada bab sebelumnya yaitu bab 3 pada sub bab 3.3.4. Disini yang digunakan adalah
mode WPA dengan password “1234567890”. Setelah mengkonfigurasi network
name dan security type maka klik pilihan next.
Gambar 4.8. Konfigurasi Ad-Hoc tahap ketujuh
Setelah option next dipilih pada tahap ketuju, maka secara otomatis
jaringan Ad-Hoc akan diciptakan oleh easy setup seperti terlihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.9. Konfigurasi Ad-Hoc tahap kedelapan
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa jaringan Ad-Hoc telah berhasil di buat
Jika tampilan ini telah muncul, berarti jaringan Ad-Hoc telah dapat
digunakan dan di lakukan scanning oleh laptop yang akan bergabung pada jaringan
Ad-Hoc seperti gambar 4.10 di bawah ini.
Gambar 4.10. Jaringan Ad-Hoc berhasil dibuat 4.3.2 Setting IP Jaringan Ad-Hoc
Jika konfigurasi atau pembuatan jaringan Ad-Hoc di atas telah dilakukan
dan berhasil dibuat, maka secara otomatis jaringan Ad-Hoc akan menggunakan
protokol DHCP (Dynamic Control Host Protocol) untuk melakukan pengalamatan
atau IP pool pada setiap perangkat wireless yang terhubung ke jaringan Ad-Hoc.
Karena protocol DHCP memiliki beberapa kelemahan seperti yang disebutkan
diatas yaitu pada sub bab 4.2.2, maka akan dilakukan pengaturan IP address secara
statis. Berikut adalah langkah-langkah melakukan pengaturan IP statis :
Gambar 4.11. Setting IP tahap pertama
Gambar 4.11 menunjukkan tahap pertama melakukan setting IP statis yaitu
dengan masuk ke control panel dan pilih Network and Sharing Center.
Gambar 4.12. Setting IP tahap kedua
Setelah memilih Network and Sharing Center maka keluarlah tampilan
seperti pada gambar 4.12. Pada tahap kedua ini klik pilihan Change Adapter
Gambar 4.13. Setting IP tahap ketiga
Karena jaringan Ad-Hoc menggunakan media transmisi wireless atau
tanpa kabel, maka klik kanan pada pilihan Wireless Network conection dan pilih
Properties seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.13.
Gambar 4.14. Setting IP tahap keempat
Gambar 4.14 menunjukkan tahap terakhir untuk melakukan setting IP
statis. Setelah memilih properties pada tahap sebelumnya maka akan muncul
tampilan gambar 4.14 kiri dan dobel klik pada Internet Protocol Version 4
(TCP/IPv4). Lalu akan muncul tampilan seperti gambar 4.14 kanan, di situlah
tertulis IP address : 192.168.1.1, Subnet mask : 255.255.255.240/28. Alamat IP
tersebut seharusnya memiliki 16 IP yang bisa digunakan yaitu IP dengan range
192.168.1.0 – 15, tetapi ada beberapa IP yang tidak bisa digunakan yaitu :
1. Network id : 192.168.1.0 /28
2. Broadcast id : 192.168.1.15/28
3. IP Server Data : 192.168.1.1/28
Sehingga IP address yang dapat digunakan hanya sejumlah 13 IP valid. Jumlah IP
valid di sesuaikan dengan banyaknya laptop yang akan di gunakan dalam proses
input data di PEMKAB Probolinggo. Subnet mask berfungsi untuk menentukan IP
valid yang akan digunakan dengan cara mengkonversi bilangan decimal subnet
mask menjadi bilangan biner, seperti terlihat pada gambar 4.15. di bawah ini.
Gambar 4.15. Perhitungan IP Address
Setelah melakukan setting IP statis dan berhasil, maka langkah terakhir
adalah melakukan percobaan komunikasi antar laptop yaitu dengan cara melakukan
ping menggunakan command prompt ke salah satu komputer client. Sebagai contoh
Gambar 4.16. Percobaan Komunikasi
4.4 Hasil Penerapan Jaringan Ad-Hoc
Gambar 4.17 dan gambar 4.18 di bawah ini merupakan hasil penerapan
jaringan Ad-Hoc untuk melakukan proses input data inventaris Pemerintah
Kabupaten Probolinggo. Pada gambar tersebut terlihat ada beberapa laptop yang
sedang mengakses program inventarisasi (SIMDABMD) milik PEMKAB
Probolinggo. Karena adanya jaringan Ad-Hoc maka Proses Input data dapat
dilakukan bersama – sama tetapi data akan tetap terkumpul dan tersimpan di server
data. Tidak perlu lagi bergantian melakukan input ke server data yang dimiliki oleh
Gambar 4.17. Mengakses SIMDA BMD bersamaan
50
Kesimpulan yang di dapat selama kerja praktek pada Pemerintah
Kabupaten Probolinggo
adalah :
1. Ternyata tidak perlu menggunakan peralatan – peralatan canggih seperti router,
access point, dan lain-lain untuk membuat suatu jaringan komputer. Cukup
dengan menggunakan sebuah laptop yang memancarkan sinyal jaringan
Ad-Hoc dapat menciptakan sebuah jaringan komputer sederhana yang dpat
berfungsi dimana saja.
2. Permasalahan dalam dunia kerja tidak selalu dapat diatasi oleh ilmu yang
didapatkan dari perkuliahan. Improvisasi sangatlah penting dalam dunia kerja,
karena permasalahan tidak selalu datang dalam keadaan sulit dipecahkan. Hal
yang dianggap mudah terkadang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
5.2 Saran
Diharapkan Pemerintah Kabupaten Probolinggo membuat program yang
berbasis web, sehingga program tersebut dapat berjalan secara online dan proses
input data aset PEMKAB Probolinggo dapat dilakukan masing – masing bagian di
kantornya. Jika ada ketidak cocokan antara data masing – masing bagian dengan
data yang ada di kantor arsip PEMKAB Probolinggo barulah diadakan pertemuan
51
http://armont-yes.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-konfigurasi-jaringan-ad.html , (diakses pada 20 Juni 2014)
http://sihono34.wordpress.com/perbedaan-ip-statis-dan-ip-dinamis/ , (diakses pada 22 juni 2014)http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/31/tentang-wlan-wireless-local-area network-530142.html , (diakses pada 20 juni 2014)
http://tutorial-mj.blogspot.com/2012/12/pengertian-kelemahan-dan-kelebihan.html , (diakses pada 22 juni 2014)
http://www.jaringankomputer.org/topologi-jaringan-komputer/ , (diakses pada 21 juni 2014)