• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pembayaran Air Bersih pada Badan Pengelola Air Desa CIburial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pembayaran Air Bersih pada Badan Pengelola Air Desa CIburial"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh:

Tito Maizar Mahydddin 10109237 Teuku Afriliansyah 10109247 Diki Rahman Agustian 10109269

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORAMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

LAMPIRAN E

(3)
(4)

LAMPIRAN F

(5)

F-1

(6)
(7)
(8)

iii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Profil Badan Air Desa Ciburial ... 7

2.1.1 Sejarah Badan Pengelola Air Desa Ciburial ... 7

2.1.2 Visi dan Misi Badan Pengelola Air Desa Ciburial ... 9

2.1.2.1 Visi BPAB-DC ... 9

2.1.2.2 Misi BPAB-DC ... 9

2.1.2.3 Struktur Organisasi ... 9

(9)

iv

2.2.1 Pengertian Sistem ... 13

2.2.2 Elemen Sistem ... 13

2.2.3 Karakteristik Sistem ... 14

2.2.4 Kualitas Sistem ... 16

2.3 Pengertian Informasi ... 17

2.3.1 Siklus Informasi ... 17

2.3.2 Kualitas Informasi ... 18

2.3.3 Nilai Informasi ... 19

2.3.4 Sistem Informasi ... 19

2.3.5 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.4 Definisi Basis Data ... 21

2.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)... 22

2.4.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 25

2.4.3 Flowmap ... 26

2.5 Perangkat Lunak Pendukung ... 26

2.5.1 Delphi ... 26

2.5.2 Keunggulan Delphi ... 27

2.5.3 Database MySql ... 28

2.5.4 Struktur Query Language (SQL) ... 30

2.5.5 Zeos Access ... 31

2.5.6 WampServer ... 33

2.5.7 Client Server ... 33

2.6 Pengertian Quesioner ... 34

2.6.1 Isi Dari Quesioner ... 35

2.6.2 Cara Mengungkapkan Pertanyaan ... 35

2.6.3 Jenis Pertanyaan / Quesioner ... 36

2.6.4 Skala Likert ... 37

BAB III PEMBAHASAN ... 42

(10)

v

3.1.1 Data Kerja Praktek ... 42

3.1.2 Analisis Sistem ... 42

3.1.3 Analisis Masalah ... 43

3.1.4 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 43

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 48

3.1.6 Analisis Perangkat Keras ... 49

3.1.7 Analisis Perangkat Lunak ... 49

3.1.8 Analisis Pengguna ... 50

3.1.9 Analisis Fungsional ... 50

3.1.10 Analisis Basis Data ... 50

3.1.11 ERD ( Entity Relationship Diagram) ... 51

3.2 Diagram Konteks ... 52

3.2.1 DFD (Data Flow Diagram) ... 52

3.2.2 DFD Level 1 ... 53

3.2.3 DFD Level 2 Proses 1 Login Admin ... 54

3.2.4 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Pelanggan ... 55

3.2.5 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Petugas ... 56

3.2.6 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pembayaran ... 57

3.2.6.1 Spesifikasi Proses ... 58

3.2.6.2 Kamus Data ... 70

3.2 Perancangan Basis Data ... 73

3.3.1 Skema Relasi ... 73

3.3.2 Struktur Tabel ... 74

3.3.3 Perancangan Struktur Menu ... 75

3.3.3.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 76

3.3.3.2 Perancangan Struktur Menu Petugas ... 76

3.3.4 Perancangan Antarmuka ... 77

3.3.5 Perancangan Pesan ... 94

3.3.6 Jaringan Semantik ... 94

3.3.7 Perancangan Prosedural ... 97

(11)

vi

3.4.1 Implementasi Database ... 103

3.4.2 Implementasi Antarmuka ... 106

3.5 Pengujian ... 123

3.5.1 Pengujian Alpha (black box) ... 123

3.5.2 Kasus Hasil Pengujian ... 124

3.5.2.1 Pengujian Login Admin ... 124

3.5.2.2 Pengujian Menu Utama ... 124

3.5.2.3 Pengujian Data Petugas ... 125

3.5.2.4 Pengujian Data Pelanggan ... 126

3.5.2.5 Pengujian Data Pembayaran ... 128

3.5.2.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 129

3.5.3 Pengujian Beta ... 129

3.5.3.1 Kesimpulan Pengujian Beta... 139

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 140

4.1 Kesimpulan ... 140

4.2 Saran ... 141

(12)

DAFTAR PUTAKA

[1] Ian Sommerville. (2003), Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak)/Ian Sommerville.

[2] Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV Andi Offset. Yogyakarta.

[3] Budi Sutedjo dharma Oetomo. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. 2002.

[4] Tata Sutabri. 2003. Analisa Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

[5] Roger S. Pressman, Ph.D, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, praktisi Buku I, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

[6] Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

[7] Connolly, T. & Begg, C. (2002). Database System : A Pratical Approach in

Design, Implementation, and Management. Third Edition. Addison Wesley

[8] Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed, Addison Willey

Publishing Wesley Publishing Wesley Company, Inc, Reading Massachusetts, 1995.

[9] Ramakrisan &Gehrke. (1998) Database Management Syistem.

Detroit:Michigan.

[10] Fathansyah. 2007. Basis data. Informatika. Bandung.

[11] Budhi irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha ilmu, Yogyakarta.

[12]Muhammad Miftakhul Amin. 2007. Membangun Aplikasi Database Client

Server. Graha ilmu. Yogyakarta.

[13] Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV. Alfabeta. [14] Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba

Empat

[15] Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik II: Statistik Inferensial. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

(13)

i

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah penulis memanjatkan puji

syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelsaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Pembuatan Laporan Kerja Praktek ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi persyaratan kelulusan Matakuliah IF37501K-Kerja Praktek, di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Laporan ini merupakan hasil dari kerja praktek yang dilaksanakan di Badan Pengelola Air Desa Ciburial (BPAB-DC) yang beralamat di Jl Ciburial No.98 Telp 022-2504002 Bandung 40198 dari tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2012.

Dalam melaksanakan kerja praktek ini penulis banyak mendapatkan pengalaman berharga, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungan.

3. Bapak Ayi Sumarna selaku kepala urusan umum serta seluruh petugas di Kantor Desa Ciburial Kabupaten Bandung yang telah membimbing dan memberikan tempat untuk melakukan kerja praktek.

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T. M.T., selaku ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

(14)

ii

tersusun ini masih memiliki berbagai kekurangan dari segi bahasa, pemilihan kata, sumber data, isi pembahasan masalah dan lain- lain. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kebaikan masa yang akan datang agar menjadi lebih baik.

Demikian laporan kerja praktek ini dibuat. Semoga laporan ini dapat

berguna di masa yang akan datang bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Januari 2013

(15)

1

1.1 Latar Belakang

Badan Pengelola Air Bersih Desa Ciburial adalah lembaga pemerintahan yang bertugas mengelola Air bersih untuk kepentingan masyarakat Desa Ciburial dan merupakan lembaga yang melaksanakan kegiatan untuk mengatur pelayanan

secara optimal, efektif dan efisien kepada masyarakat, yaitu sebagai pengguna sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Badan Pengelola Air Desa Ciburial juga melakukan perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi untuk pendayagunaan sumber daya air.

Badan Pengelola Air Bersih Desa Ciburial Bandung, sebagai tempat dilakasanakannya penelitian atau kerja praktek, di dalam pengelolaan pembayaran air masih ditemukan permasalahan dalam lamanya proses pengolahan data petugas, pengolahan data pelanggan dan pengolahan data pembayaran. Dalam pengolahan data petugas, data pelanggan serta data pembayaran, sering terjadi penumpukan data, kehilangan data, lamanya proses pencariaan data pelanggan serta dari keamanan data masih belum optimal, maka laporan yang dihasilkan menjadi terhambat dengan waktu proses yang cukup lama dan tidak efektif.

Melihat permasalahan tersebut, solusi yang diusulkan pada Badan Air Bersih Desa Ciburial ini adalah dibuatkannya sistem informasi pengolahan pembayaran air. Aplikasi tersebut nantinya bisa mempercepat dalam Pengolahan data petugas, pengolahan data pelanggan lama maupun data pelanggan baru serta pengolahan data pembayaran pada Badan Air Desa Ciburial.

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah yang dihadapi yaitu:

1. Lambatnya pengolahan data petugas, pengolahan data pelanggan, pencarian data pelanggan serta data pembayaran.

2. Lambatnya dalam proses pencetakan bukti pembayaran dan laporan.

3. Sering terjadinya penumpukan data pelanggan, data pembayaran serta pengolahan data pelanggan baru.

4. Rendahnya tingkat keamanan data.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Berdasarkan pemaparan diatas, maka maksud dari penulisan laporan ini adalah membangun aplikasi pengolahan data pembayaran air bersih di Badan Air Bersih Desa Ciburial.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan aplikasi ini:

1. Mempercepat proses pengolahan data petugas, pengolahan data pelanggan, pencarian data pelanggan serta proses pembayaran.

2. Mempercepat dalam proses pencetakan bukti pembayaran.

3. Mempermudah dalam menyusun data pelanggan, data pembayaran serta pengolahan data pelanggan baru.

4. Meningkatkan keamanan data.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah:

(17)

2. Data yang akan diolah meliputi data petugas, data pelanggan dan data pembayaran.

3. Pengguna:

a) Kepala bagian sistem pemeliharaan sebagai admin. b) Staf di bagian administrasi sebagai petugas.

4. Aplikasi yang digunakan berbasis Client - Server. 5. Setiap transaksi pembayaran dibuat laporan transaksi.

6. Software yang digunakan untuk membangun sistem informasi pembayaran

Air Bersih Desa Ciburial ini adalah menggunakan Delphi.

7. Metode pembangunan perangkat lunak dilakukan dengan metode waterfall.

8. Aplikasi yang dibuat berbasis desktop dan berbasis client server.

9. Database yang digunakan menggunakan SQL.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana data yang diperlukan yaitu untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian.

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data secara tatap muka langsung dengan pihak instansi yang terkait sehingga dapat memberikan keterangan data yang dibutuhkan. 2. Observasi

(18)

3. Studi literatur

Teknik pengumpulan data dengan mencari data, mencari berbagai data dari berbagai sumber buku, modul, artikel baik perpustakaan internet maupun media internet yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak

Berdasarkan sumber yang di dapat dari Ian Sommerville [1], model pengembangan dalam pembuatan suatu perangkat lunak menggunakan model

waterfall. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan yang sistematis dan

squensial melalui tahapan – tahapan yang ada untuk membangun sebuah aplikasi.

Alasan dipilihnya model waterfall karena tahapan prosesnya sangat tepat dan sesuai dalam pengembangan suatu perangkat lunak, yang meliputi beberapa proses diantaranya:

1. Requirements analysis and definition

Mengumpulkan, kebutuhan secara lengkap kemudian dilakukan analisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

2. System and software design

Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

3. Implementation and unit testing

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah

(19)

4. Integration and system testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system

testing). Pada tahap ini yang dibuat haruslah diujicobakan, demikian juga dengan

software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

5. Operation and maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah

pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

Model waterfall yang dapat memperjelas dari beberapa proses diatas terdapat pada gambar 1.1.

(20)

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan laporan kerja praktek ini, penulisan menyajikan informasi data-data sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, peneliti menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan penelitian, metode penelitian, pembangunan perangkat lunak dan sistematika penulisan penelitian. Dimaksudkan dapat memberikan gambaran dan arahan bagi pembaca

tentang urutan pemahaman dalam penyajian laporan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memberikan penjelasan mengenai sejarah kantor Desa Ciburial, tempat dan kedudukan kantor Desa Ciburial, bentuk dan pekerjaan kantor, bidang pekerjaan divisi atau department, struktur organisasi tempat kita melakukan penelitian dan landasan teori sebagai dasar utama analisis dan perancangan dari aplikasi yang dibangun.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis yang merupakan tahap awal dari pembangunan aplikasi, dilanjutkan pasa perancangan aplikasi, implementasi sistem yang berisi source code dan print screen tampilan dari program aplikasi yang dibangun serta pengujian yang dibangun.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

7

2.1. Profile Badan Air Desa Ciburial

2.1.1. Sejarah Pengelola Badan Air Desa Ciburial

Potensi sumber air di beberapa tempat kian menyusut. Padahal di negeri yang indah ini telah dikaruniai sumber-sumber mata air yang berlimpah. Akan tetapi, karunia yang berlimpah itu kini makin menghilang seiring pesatnya laju

pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Penebangan hutan yang membabi-buta dan alih fungsi lahan yang kian merajalela. Hal itu yang membuat sumber-sumber air menjadi kering. Sedangkan kebutuhan penduduk akan kebutuhuan air akan semakin tinggi terus meningkat. Di tengah ancaman krisis air tumbuh setitik harapan baru dari beberapa kelompok masyarakat di Jawa Barat yang telah memiliki kesadaran akan pentingnya air. Kesadaran itu ternyata berkembang ke pelosok-pelosok yang sejak dahulu mengalami krisis air bersih. Sehingga kini mulai mengelola air secara efektif.

Pentingnya air bagi kehidupan sangat dirasakan oleh warga Desa Ciburial khususnya, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Sebelum tahun 2000, ribuan warga desa yang menetap di kawasan Bandung Utara hidup di tengah krisis air. Untuk mendapatkan air, warga Ciburial harus naik turun lembah atau lereng bukit dan berjalan sekitar enam hingga tujuh kilometer. Untuk membuat sumur pun, mereka harus menggali tanah hingga kedalaman 24 meter. Namun jika musim kemarau sumurnya pasti kering.

Warga menyatukan semangat dan kebersamaan untuk mengalirkan air ke rumah warga. Mengalirnya air bersih hingga dapat sampai ke rumah-rumah berawal dari bantuan Gubernur Jawa Barat. Yaitu berupa pipa sepanjang kurang lebih satu kilometer. Padahal untuk mendatangkan air dari sumbernya yang berjarak tujuh kilometer dibutuhkan dana sekitar satu milyar lebih,

(22)

untuk mengatasi persoalan kesulitan air yang menjadi sumber kehidupan dengan cara turut bersama-sama menyisihkan sedikit biaya untuk menutupi kekurangan itu dengan cara berswadaya.

Sejak akhir tahun 1999 air sudah mengalir ke pusat desa. Meski tinggal di daerah berbukit, tetapi warga Desa Ciburial telah menerapkan sistem pengelolaan air bersih secara profesional. Layaknya perusahaan air minum, warga membentuk badan pengelolaan air bersih (BPAB-DC) yang dikelola oleh penduduk desa.

Sistem pembayarannya pun mirip dengan perusahaan air minum daerah.

Di setiap rumah pelanggan ditempatkan meteran. Besarnya iuran yang harus dibayarkan oleh pelanggan, bergantung pada jumlah pemakaian. Bagi kelurga yang tergolong kurang mampu, terdapat keringanan jika ingin menjadi pelanggan. Penerapan sistem subsidi silang sangat membantu warga yang kurang mampu untuk berlangganan layanan air bersih.

Pengelolaan air secara swadaya dan swadana itu berlangsung secara transparan. Setiap pendapatan dan pengeluaran dicatat dan dilaporkan secara terbuka. BPAB Desa Ciburial (BPAB-DC) pun memiliki tenaga-tenaga yang khusus, mulai dari pencatat meteran hingga teknisi yang siap memperbaiki saluran yang rusak.

Tidak seperti perusahaan air minum daerah yang selalu mengaku merugi, BPAB Desa Ciburial malah bisa mengantongi keuntungan. Selama 8 tahun, aset BPAB-DC sudah mencapai Rp1,5 Milyar. Sedangkan dana-dana pinjaman yang dahulu digunakan untuk membangun jaringan air bersih pun kini hampir lunas.

(23)

2.1.2. Visi dan Misi Badan Pengelolaan Air Bersih Desa Ciburial 2.1.2.1. Visi BPAB-DC

Terwujudnya pengelolaan sumber daya air yang handal dan berkelanjutan menuju masyarakat Desa Ciburial yang semakin sejahtera .

2.1.2.2. Misi BPAB-DC

1. Mewujudkan pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap upaya konservasi sumber daya air secara terpadu dan berkelanjutan.

2. Mewujudkan pengembangan sumber daya air secara terpadu, berkelanjutan, dan kelestarian fungsi prasarana dan sarana sumber daya air.

3. Mewujudkan tata pengaturan air yang berwawasan lingkungan secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan.

4. Mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang memberikan keadilan bagi masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan

2.1.2.3. Struktur Organisasi

Kasi Pemerintahan

Kepala Dusun 2 Kepala Dusun 3

Kepala Dusun 1

Sekretaris Desa

Kaur Keuangan Kaur Umum

BPD

(24)

Berikut adalah tugas dan wewenangdari pemerintah daerah Desa Ciburial:

1. Kepala Desa

Bertindak sebagai pimpinan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, yaitu membina kehidupan masyarakat desa, membina perekonomian desa, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, mendamaikan perselisihan masyarakat di desa dan mengajukan rancangan peraturan desa dan menetapkannya sebagai peraturan desa bersama dengan BPD.

2. Kaur Keuangan

Kepala urusan keuangan tugas dan sebagian wewenangnya adalah melakukan pengelolaan administrasi keuangan desa yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban keuangan desa, dan laporan realisasi keuangan serta membantu pemungutan dan penyetoran PBB kepada kas negara, memungut dan meyetorkan pajak lainnya, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 3. Kaur Umum

Kepala urusan umum tugas dan sebagaian wewenangnya adalah pengumpulan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan rapat-rapat, tata usaha desa, surat menyurat, kearsipan, penyajian data dan kepustakaan serta dokumentasi dan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

4. Kasi Pemerintahan

(25)

5. Kasi Trantibum

Kepala seksi ketertiban umum sebagian tugas dan wewenangnya adalah menjaga ketenteraman, keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum, mengkoordinasikan dan melaksanakan upaya-upaya dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, melaksanakan kegiatan kemasyarakatan termasuk kegiatan ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat (LINMAS), menginvertarisasi kegiatan dan personil keamanan lingkungan, dan melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh kepala desa. 6. Kasi Kesra

Kepala seksi kesejahteraan rakyat sebagian tugas dan wewenangnya adalah mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi, dan pelaporan data dibidang kesejahteraan masyarakat, sosial, serta mengadakan pembinaan keagamaan, kesehatan, keluarga berencana, pendidikan masyarakat, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

7. Kasi Ekonomi

Kepala seksi ekonomi sebagian tugasnya adalah mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi, dan pelaporan data di bidang perekonomian desa, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 8. Kasi Pembangunan

Kepala seksi pembangunan sebagian tugasnya adalah koordinator pelaksanaan tugas dalam unit kerja dalam bidang pembangunan, antar unit kerja dengan lembaga kemasyarakatan yang terkait baik secara formal ataupun informal guna memperoleh kesatuan pendapat, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

9. Staf Kasi Pemerintahan

Staf seksi pemerintahan tugasnya adalah membantu kepala seksi pemerintahan dalam menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa. 10.Staf Kasi Trantibum

(26)

11.Staf Kasi Kesra

Staf seksi kesejahteraan rakyat tugasnya adalah membantu kepala seksi kesra dalam menyelenggarakan administrasi kesejahteraan sosial masyarakat desa.

12.Staf Kasi Ekonomi

Staf seksi ekonomi tugasnya adalah mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi, dan pelaporan data di bidang perekonomian desa.

13.Staf Kasi Pembangunan

Staf seksi pembangunan tugasnya adalah membantu kepala seksi pembangunan dalam menyelenggarakan administrasi pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa Ciburial.

14.Kepala Dusun I

Tugasnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas kepala desa, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 15.Kepala Dusun II

Tugasnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas kepala desa, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 16.Kepala Dusun III

(27)

2.2. Landasan Teori

Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan dasar-dasar teori sistem informasi sebagai bahan acuan. Berisi teori-teori yang bisa dijadikan dasar dan acuan dalam pembangunan sistem infarmasi ini.

2.2.1. Pengertian Sistem

Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi dari

pengembangan sistem, diantaranya

1. Menurut Jogiyanto [2], sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. 2. Menurut Budi Sutejo [3], sistem merupakan kumpulan elemen

yangsaling berhubungan satu sama lain yang membetuntuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.

3. Menurut Tata Sutabri [4], sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.2. Elemen Sistem

Menurut Jogiyanto [2], Elemen Sistem adalah suatu sistem terdiri dari

(28)

sedangkan pendekatan yang menekan kan pada elemen-elemen atau komponen merupakan interaksi antar elemen atau komponen atau mencapai sasaran atau tujuan sistem.

2.2.3. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto [2] Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process) dan sasaran

(objective) atau tujuan (goal). a. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau sub sistem.

b. Batasan Sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sustu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environments)

(29)

d. Penghubung Sistem (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenanace input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. f. Keluaran (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, pembuangan keluaran sistem dapat merupakan masukan untuk susbsistem yang lain atau menuju kepada suatu sistem, definisi lain ialah output merupakan hasil dari porses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.

g. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

(30)

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem

2.2.4. Kualitas Sistem

Menurut Roger S.Pressman [5], “Kualitas sistem, aplikasi atau produk merupakan persyaratan yang menjelaskan masalah, desain model solusi, kode yang membuat program dapat dieksekusi dan pengujian yang menguji perangkat lunak untuk menemukan kesalahan”.

Adapun indikator yang menentukan kualitas suatu sistem informasi atau kualitas suatu perangkat lunak menurut Roger S. Pressman [5] disingkat FURPS

(Functionality, Usability, Performance, Reliability dan Supportability), namun

dalam penelitian ini hanya 4 (empat) yang dijadikan indikator untuk menentukan kualitas suatu perangkat lunak yaitu sebagai berikut :

1. Bekerja sesuai fungsinya (Functionality) Dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan keseluruhan sistem.

2. Kemampuan (Usability) Dinilai dengan mempertimbangkan factor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi.

(31)

4. Keandalan (Reliability) Dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, Mean Time Between Failure

(MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan, dan prediktabilitas program.

2.3. Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi

(information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Informasi merupakan data yang telah diproses, transformasi data, sehingga berubah bentuk menjadi informasi. Informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informative, argumentasi ataupun sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi adalah hasil proses data yang bentuknya kurang berguna menjadi data yang berguna. Menurut Jogiyanto Hartono [2].

2. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunkan data tersebut. Abdul Kadir [6].

3. Informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutukkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Budi Sutejo [3].

2.3.1. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

(32)

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lainnya yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan membentuk suatu siklus. Menurut John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

2.3.2. Kualitas Informasi

1. Setiap informasi yang dipakai dalam proses pengambilan keputusan,informasi tersebut harus memiliki kualitas informasi. Menurut Abdul Kadir [6], kualitas informasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Akurat (Accuracy) berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai berubah atau merusak informasi tersebut

b. Tepat pada waktu (TimeLinnes), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan (Relevancy), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2. Menurut Jogiyanto [2], Kualitas dari suatu informasi (Quality of

Information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat

(33)

3. Menurut Tata Sutabri [14], Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu, informasi harus akurat (Accurate), tepat waktu (Timeliness), dan relevan (Relevance).

Dari definisi kualitas informasi diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa kualitas informasi dapat dilihat berdasarkan tiga hal, yaitu informasi harus akurat (Accurate), tepat waktu (Timeliness), dan relevan (Relevance).

2.3.3. Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri [4], Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Menurut Jogiyanto [2], Nilai dari informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

Berdasarkan definisi nilai informasi diatas, maka penyusun menyimpulkan bahwa nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3.4. Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

1. Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto [2].

(34)

data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informsi tersebut. Budi Sutejo [3]

3. Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengolah data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai. Abdul Kadir [6]

Jadi defenisi sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

2.3.5. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi tidak akan berjalan atau bekerja apabila tidak ada sesuatu yang menggerakkannya. Oleh karena itu diperlihatkan beberapa komponen untuk menggerakkan sistem informasi tersebut.

1. Perangkat Keras

Perangkat keras adalah komputer yang berperan sebagai alat input, dan alat output.

2. Perangkat lunak

Perangkat lunak merupakan alat yang dipakai untuk menjalankan perangkat keras. Tanpa adanya perangkat lunak maka perangkat keras yang telah ada tidak akan dapat digunakan. Perangkat lunak ini dapat berupa sistem operasi maupun program aplikasi yang berhubungan dengan sistem informasi.

3. Data

(35)

4. Prosedur

Prosedur adalah suatu urutan dari suatu pekerjaan agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Personal

Personal dalam hal ini adalah manusia yang merupakan bagian yang terpenting karena hanya manusia yang dapat menangani semua komponen yang telah disebutkan di atas.

2.4. Definisi Basis Data

Menurut Connolly [7], definisi basis data adalah kumpulan data logika yang saling berhubungan, dan deskripsi dari data tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berbeda dengan sistem file yang menyimpan data secara terpisah, pada basis data sebuah data tersimpan secara terintegrasi. Basis data bukan menjadi milik dari sebuah departemen tetapi sebagai sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

Menurut Date [8], definisi dari basis data adalah kumpulan file yang terintegrasi dan merupakan representasi data dari suatu model enterprise.

Ramakrisan dan Gehrke [9], menyatakan basis data adalah kumpulan data yang umumnya mendeskripsikan aktivitas dari suatu organisasi atau lebih yang berhubungan.

Menurut Fathansyah [10], basis data adalah:

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

(36)

c. Kumpulan file/ table/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

2.4.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) Merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual, yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD, model dapat diuji

dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan :

Tabel 2.1 Keterangan simbol ERD

No Nama Sombol Simbol

1 Entitas : Menggambarkan keberadaan sebuah entitas (Entitas kuat)

2 Atribut : Menggambarkan atribut yang dimiliki oleh suatu entitas atau relasi

3 Relasi : Menggambarkan keterhubungan antar relasi

4 Garis relasi : Menggambarkan hubungan entitas dan relasi atau entitas dengan atribut

(37)

sedangkan himpunan entitas merupakan sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama (sejenis) dan berada dalam lingkup yang sama.

2. Atribut merupakan sifat-sifat atau properti yang dimiliki oleh entitas dan merupakan pembeda antara entitas yang satu dengan entitas yang lainnya. Suatu atribut yang digunakan dalam ER dapat dikarakteristikkan ke dalam tipe-tipe atribut sebagai berikut :

a. Atribut komposit, yaitu atribut yang dapat diuraikan menjadi

beberapa sub atribut

b. Atribut sederhana, yaitu atribut yang tidak diuraikan menjadi sub atribut.

c. Atribut bernilai tunggal, yaitu atribut yang mempunyai paling banyak satu nilai untuk setiap basis data.

d. Atribut bernilai banyak, yaitu atribut yang dapat berisi lebih dari satu nilai tetapi mempunyai jenis sama

e. Atribut null, di gunakan ketika suatu entitas tidak mempunyai suatu nilai untuk suatu atribut.

f. Atribut turunan, yaitu atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan atribut atau tabel lain yang berhubungan.

3. Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Set) Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari sejumlah himpunan entitas yang berbeda sedangkan himpunan relasi yaitu kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas.

(38)

lain. Ada empat macam kardinalitas relasi yang terjadi antara himpunan entitas A dan himpunan entitas B yaitu :

a. Satu ke satu (one to one)

Satu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.

b. Satu ke banyak (one to many)

Satu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan lebih dari satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B hanya dapat dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.

c. Banyak ke satu (many to one)

Satu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.

d. Banyak ke banyak (many to many)

Pelanggan Rekening air

(39)

Satu entitas di dalam himpunan entitas A dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.

2.4.2. DFD (Data Flow Diagram)

DFD adalah alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Diabawah ini terdapat simbol – simbol untuk DFD yaitu:

Tabel 2.2 Keterangan simbol DFD

No Nama Simbol Simbol

1

Entitas Luar : Menggambarkan entitas eksternal

yang berhubungan dengan sistem

2 Sistem(Konteks)/Proses DFD: Menggambarkan proses yang ada dalam sistem

3 Aliran data/Informasi: Menggambarkan aliran data antar proses yang ada dalam suatu sistem

4 Data Store: Menggamabarkan tempat penyimpanan data di dalam sistem

Pegawai BPABDC Pelanggan

Melayani

(40)

2.4.3. Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Tabel 2.3 Flowmap

No Nama Simbol Simbol

1 Document : Menyatakan suatau formulir/document

2 Trapesium: Menyatakan proses yang dilakukan secara manual

3 Persegi panjang: Menyatakan proses yang dilakukan secara otomatis

4 Belah ketupat: Menyatakan proses pengambilan keputusan benar atau salah

5 Segitiga: Menggambarkan kumpulan dokumen - dokumen yang sejenis yang disimpan

6 Garis penghubung

Menggambarkan aliran document

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

2.5.1. Delphi

Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang

(41)

dikembangkan oleh Code Gear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik embarcadero. Divisi tersebut awalnya milik borland, sehingga bahasa ini memiliki versi Borland Delphi.

Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang

digunakan untuk merancang suatu aplikasi program. Bahasa pemrograman Delphi

dikembangkan oleh Code Gear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik embarcadero. Divisi tersebut awalnya milik borland, sehingga bahasa ini memiliki versi Borland Delphi.

Umumnya delphi hanya digunakan untuk pengembangan aplikasi dekstop,

enterprise berbasis database dan program-program kecil. Namun karena

pengembangan delphi yang semakin pesat dan bersifat general purpose bahasa pemrograman ini mampu digunakan untuk berbagai jenis pengembangan

software.

2.5.2. Keunggulan Delphi

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat menumenu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.

2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.

3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.

(42)

Gambar 2.3 Delphi

2.5.3. Database MySQL

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database

(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizernya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk

query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali

lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. Selain itu MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

(43)

2. Open Source

MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query

sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Column types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed /

unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Command dan functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query.

7. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenskripsi.

8. Scalability dan limits

MySQL mampu menangani database skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol

TCP/IP, Unit soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Localisation

(44)

11. Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

12. Clients dan tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani

ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam Postgre SQL

ataupun Oracle.

2.5.4. Structured Query Language (SQL)

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition

Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL

dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI.

1. Data Definition Language

DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis

(45)

digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.

CREATE

CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:

“CREATE DATABASE nama_database” “CREATE TABLE nama_tabel”

2. Data Manipulation Language

DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:

SELECT untuk menampilkan data INSERT untuk menambahkan data baru

UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada DELETE untuk menghapus data

SELECT

SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga terkadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap.

2.5.5. Zeos Access

Merupakan salah satu pustaka komponen yang berfungsi untuk mengkoneksikan ke database, komponen diperuntukan bagi Delphi 4 – 7, C++ Buider 4 – 6, dan Kylix 1 – 3.

Komponen zeos ini support untuk koneksi database:

(46)

4. Interbase 5.0 – 7.5

5. Microsoft SQL Server 7,2000 6. Sybase ASE 12.0, 12.5

a. Fitur – fitur yang dimiliki komponen ini adalah:

7. TZConnection : komponen ini berfungsi untuk menghubungkan ke

database dan pengaturan database yang digunakan.

8. TZReadOnlyQuery : komponen untuk mengeksekusi perintah SQL dalam mode Read Only.

9. TZQuery : Komponen ini memungkinkan perubahan data secara bebas atau minimum dan tersembunyi (private).

10.TZTable : komponen ini sama fungsinya seperti komponen TTable bawaan Delphi akan tetapi komponen ini dapat terhubung pada komponen TZConnection.

11.TZUpdateSQL : komponen ini berfungsi untuk mengeksekusi perintah hapus/tambah/ubah dalam perintah SQL.

12.TZStoreProc : komponen untuk mengeksekusi prosedur dalam bahasa SQL.

13.TZSQLProcessor : komponen untuk menjalankan bahasa SQL yang berbeda dengan jenis batasan yang bervariasi.

14.TZSQLMonitor : komponen untuk memantau/monitoring semua perintah SQL yang dieksekusi dan informasi lognya.

15.TZSQLMetadata : komponen yang khusus yang menyediakan suatu akses

ke database metadata seperti tabel, kolom, indeks (jamak), dan lain lain

.

(47)

2.5.6. Wampserver

WampServer adalah singkatan dari Windows, Apache, MySQL dan PHP. Wampserver adalah aplikasi yang menggabungkan antara Apache, MySQL, dan PHP. Kegunaan WampServer ini untuk membuat jaringan local sendiri dalam artian kita dapat membuat website secara offline untuk masa percobaan di komputer sendiri. Jadi fungsi dari WampServer itu sendiri merupakan server sistem kita untuk cara memakainya.

Gambar 2.5 Wampserver

2.5.7. Client Server

Definisi client server menurut Budhi irawan [11] “Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client”.

Pengertian Client Server menurut Muhammad Miftakhul Amin [12] dikutip dari Gallau & Ramanathan (1996) dalam bukunya yang berjudul

(48)

adalah client mengirim permintaan ke server, Server menterjemahkan pesan, kemudian berusaha memenuhi permintaan”.

Pengertian Client server menurut Fathansyah [10], dalam bukunya yang berjudul Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data adalah: “Sistem ini terdiri dari atas

dua komponen (mesin) utama, yaitu Client dan Server. Client berisi aplikasi data

dan Server berisi DBMS dan Basis Data”.

2.6. Pengertian Kuesioner

Menurut Sugiyono [13], kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Menurut Sekaran [14], kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam

alternative yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu

mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Kuesioner dapat diberikan secara pribadi, disuratkan kepada responden, atau disebarkan secara elektronik.

Menurut Hasan Iqbal [15], kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.

(49)

2.6.1. Isi Dari Kuesioner

Menurut Nazir [16], isi dari kuesioner secara umum dapat berupa :

a. Pertanyaan tentang fakta

Pertanyaan tentang fakta-fakta yang dianggap dikuasai oleh responden. Fakta-fakta tersebut bisa saja berhubungan dengan responden, dengan suatu keadaan ataupun dengan orang-orang yang dikenal oleh responden sendiri.

b. Pertanyaan tentang pendapat (opinion)

Pertanyaan mengenai pendapat berupa suatu keadaan atau suatu situasi. Jawaban pertanyaan tentang pendapat pada umumnya bersifat laten dan baru muncul bila ditanyakan. Pertanyaan mengenai pendapat banyak sekali seginya, menyangkut masalah moral, kebudayaan, harga diri dan sebagainya.

c. Pertanyaan tentang persepsi diri

Pertanyaan yang meliputi cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan.

2.6.2. Cara Mengungkapkan Pertanyaan

Menurut Nazir [16], cara mengungkapkan pertanyaan adalah sebagai berikut :

a. Perkataan dan kalimat harus sederhana.

Perkataan dan kalimat harus sederhana. Gunakan kalimat dan kata-kata yang sederhana. Hindarkan pemilihan kata-kata sulit.

b. Pertanyaan sebaiknya khas.

Pertanyaan janganlah terlalu umum, tetapi sebaiknya spesifik dan khas.

c. Pertanyaan jangan berarti dua.

(50)

d. Jangan gunakan kata yang samar-samar artinya.

Hindarkan kata-kata yang artinya samar-samar. Kata-kata ini dapat menghasilkan jawaban samar-samar pula. Kata-kata : banyak, secara keseluruhan, jenis,biasa, agak, dan sebagainya merupakan kata-kata yang samar-samar.

e. Pertanyaan yang mengandung sugesti.

Pertanyaan, baik karena isi atau kata-kata yang digunakan, dapat menjuruskan responden kepada suatu jawaban tertentu. Pertanyaan seperti

ini dinamakan pertanyaan yang memberikan sugesti. f. Pertanyaan presumasi.

Pertanyaan presumasi adalah pertanyaan yang bersandar kepada anggapan bahwa responden termasuk dalam kategori yang mempunyai sifat ingin ditanyakan, ataupun responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang kelompok yang ingin ditanyakan.

g. Pertanyaan yang membuat seseorang malu.

Hindarkan pertanyaan yang membuat malu atau terlalu pribadi bagi responden.

h. Pertanyaan yang mengundang ingatan kuat.

Hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan ingatan yang kuat dari responden.

2.6.3. Jenis Pertanyaan / Kuesioner

Menurut Hasan [15], kuesioner (angket) dibedakan atas 3 golongan adalah sebagai berikut :

a. Angket terbuka (opened questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan

(51)

b. Angket tertutup (closed questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.

c. Angket semi terbuka (semi opened questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan-pilihan jawaban yang telah disediakan.

2.6.4. Skala Likert

Menurut Sugiyono [13], skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelempok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menajdi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

indikator tersebut dijadian sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa kata-kata antara :

1. Sangat setuju 1. Setuju

2. Setuju 2. Sering

3. Ragu-ragu 3. Kadang-kadang

4. Tidak setuju 4. Hampir tidak pernah

(52)

1. Sangat Positif 1. Baik sekali

2. Positif 2. Cukup baik

3. Netral 3. Kurang baik

4. Negatif 4. Sangat tidak baik

5. Sangat positif

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:

1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5

2 Setuju/Sering/Positif deberi skor 4

3 Ragu – Ragu/ kadang – kadang / Netral diberi skor 3

4 Tidak Setuju/ Hampir tidak pernah / Negatif diberi skor 2

5 Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah/Sangat Negatif diberi skor 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.

a. Contoh Bentuk Checklist

Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

No. Pertanyaan

Jawaban

SS ST RG TS STS

1.

Prosedur kerja yang

baru itu akan segera diterapkan di perusahaan anda.

2.

(53)

Keterangan :

SS = Sangat Setuju ST = Setuju

RG = Ragu-ragu/Netral TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Bila : SS Diberi Skor = 5

ST Diberi Skor = 4 RG Diberi Skor = 3 TS Diberi Skor = 2 STS Diberi Skor = 1

Kemudian dengan teknik pengumpulan data angket, maka instrumen tersebut diberikan kepada 100 orang karyawan yang diambil secara random. Dari 100 orang pegawai setelah dilakukan analisis misalnya :

25 orang menjawab SS 40 orang menjawab ST 5 orang menjawab RG 20 orang menjawab TS 10 orang menjawab STS

Berdasarkan data tersebut 65 orang atau 65% karyawan menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas karyawan setuju

dengan adanya metode kerja baru.

(54)

Jumlah skor untuk 25 orang yang menjawab SS = 25 x 5 = 125

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 (SS) (Skor Tertinggi)

Jumlah skor rendah = 1 x 100 = 100 (STS)

Jadi berdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu = (350 : 500) x 100% = 70%

Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka data 350 terletak pada daerah setuju.

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui bahwa : 1. 25 prosen menyatakan sangat setuju (25/100 = 25%)

2. 40 prosen menyatakan setuju (40/100 = 40%) 3. 5 prosen menyatakan ragu-ragu/netral. 4. 20 prosen menyatakan tidak setuju. 5. 10 prosen menyatakan sangat tidak setuju.

b. Contoh bentuk pilihan ganda

Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.

STS TS RG

350

ST SS

(55)

1. Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda? a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju c. Ragu-ragu/netral d. Setuju

e. Sangat setuju

Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakkan

pada tempat yang berbeda-beda. Untuk jawaban di atas “sangat tidak

setuju” diletakkan pada jawaban nomor pertama. Untuk item selanjutnya jawaban “sangat tidak setuju” dapat diletakkan pada jawaban nomor terakhir.

Dalam penyusunan instrumen untuk variabel tertentu, sebaiknya butir-butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral atau negatif, sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan konsisten. Contoh:

1. Saya mencintai mobil Diesel karena hemat bahan bakar (positif). 2. Mobil Diesel banyak diproduksi di Jepang (netral).

3. Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat dingin (negatif).

Dengan cara demikian maka kecenderungan responden untuk menjawab pada kolom tertentu dari bentuk checklist dapat dikurangi. Dengan model ini juga responden akan selalu membaca pertanyaan setiap item instrumen dan juga menjawabnya. Pada bentuk checklist, sering jawaban tidak dibaca, karena letak jawaban sudah menentu. Tetapi dengan bentuk checklist, maka akan didapat keuntungan dalam hal ini singkat dalam pembuatannya, hemat kertas, mudah mentabulasikan data dan

(56)

42

Kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 09 Juli 2012 sampai dengan 09 Agustus 2012 di Badan Pengelola Air Bersih Desa Ciburial (BPAB-DC) Selama 4 minggu. Waktu kerja praktek mulai hari senin sampai Rabu,dari jam 08.00-11.00 WIB.

3.1.1. Data Kerja Praktek

Data hasil penelitian sangat dibutuhkan untuk menunjang pembangunan aplikasi, data yang diperoleh diambil melalui metode penelitian secara observasi dan wawancara terhadap user, untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh instansi, adapun data lain yang diperoleh setelah dilakukan penelitian diantaranya:

a. Data pelanggan.

b. Data profil instansi yang berupa sejarah instansi, struktur organisasi.

3.1.2. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen computer yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan teknologi yang diantaranya membahas mengenai sistem yang terdapat dalam sistem pengeloalaan air bersih desa ciburial (BPAB-DC) yang ada,

baik dari segi kelebihan dan kekurangannya.

(57)

dalam bentuk flow map dan analisis sistem nin fungsional yang meliputi analisis

user yang terlibat, analisis perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan,

dan analisis basis data.

3.1.3. Analisis Masalah

Analisis permasalahan merupakan sebuah asumsi dari permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan data pembayaran air di Badan Pengelola Air Bersih Desa Ciburial (BPAB-DC) Bandung. Analisis

permasalahan dari prosedur yang ada, yaitu:

a. Sistem yang berjalan di Badan Pengelola Air Bersih Desa Ciburial (BPAB-DC) Bandung masih menggunakan sistem manual yaitu masih menggunakan Ms. Excel, sehingga proses pendataan pelanggan membutuhkan waktu yang cukup lama.

b. Lambatnya pengolahan data petugas, pengolahan data pelanggan, pencarian data pelanggan serta data pembayaran.

c. Lambatnya dalam proses pencetakan bukti pembayaran dan laporan.

d. Sering terjadinya penumpukan data pelanggan, data pembayaran serta pengolahan data pelanggan baru.

e. Rendahnya tingkat keamanan data sehingga sering kehilangan data.

Sistem pengolahan data pembayaran air di Badan Pengelola Air Bersih Desa Ciburial (BPAB-DC) Bandung dapat dikatakan masih kurang efektif dan efisien, untuk itu kami membangun suatu sistem informasi pengolahan data pembayaran air dengan mengacu pada dokumen sistem manual yang sedang berjalan.

3.1.4. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Dalam mempelajari sistem yang sedang berjalan, diperlukan struktur atau cara kerja dari badan yang sedang berjalan, dalam hal ini pengelola air bersih desa ciburial (BPAB-DC). Menganalisis data untuk mempermudah dalam

(58)

Adapun prosedur yang terdapat pada sistem informasi pembayaran air bersih pada badan pengelola air desa ciburial terdiri dari 2 prosedur, yaitu:

a. Prosedur pendaftaran pelanggan baru b. Prosedur pembayaran rekening air

Untuk lebih jelasnya gambaran prosedur dapat dilihat dalam flow map yang sedang berjalan:

a. Prosedur pendaftaran pelanggan baru

Pendaftaran pelanggan baru yaitu calon pengguna jasa Badan

Pengelola Air Bersih Desa Ciburial (BPAB-DC) yang akan mendaftar atau mengajukan menjadi pelanggan pada BPAB-DC.

Prosedur selengkapnya dapat dilihat dibawah ini :

1. Admin memberikan formulir pendaftaran pelanggan baru kepada calon pelanggan.

2. Calon pelanggan mengisi form pelanggan baru dan menyerahkan syarat permohonan berupa fotocopy KTP.

3. Form permohonan yang sudah diisi beserta fotocopy KTP diserahkan pada Admin.

4. Bagian Admin memeriksa kelengkapan syarat pengajuan pelanggan baru.

5. Jika form pendaftaran belum lengkap, maka form pendaftaran diserahkan kembali ke pelanggan untuk dilengkapi. Jika sudah lengkap maka form permohonan tersebut di terima oleh Admin dan dijadikan arsip.

6. Setelah form pendaftaran calon pelanggan dinyatakan lengkap, maka bagian Admin mencatat pelanggan baru tersebut dan dijadikan laporan pelanggan baru yang nantinya akan diserahkan kepada pimpinan. 7. Setelah mencatat laporan pelanggan Admin membuat kartu

(59)

Deskripsi alir prosedur menjadi pelanggan dalam bentuk flowmap tersaji pada gambar 3.1

Flowmap Pendaftaran Pelanggan Baru

Admin Pimpinan sudah lengkap di

isi Formulir

pendaftaran yang belum lengkap di

isi

Gambar 3.1 flowmap pendaftaran pelanggan

Keterangan:

A1 : Arsip form permohonan pelanggan baru beserta fotocopy KTP (diarsipkan oleh Admin)

Gambar

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem
Tabel 2.1 Keterangan simbol ERD
Tabel 2.2 Keterangan simbol DFD
Tabel 2.3 Flowmap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kerjasama antar desa dalam pengelolaan air bersih guna pemenuhan kebutuhan masyarakat desa di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo sudah optimal, misalkan saja didalam

Studi ini menemukan bahwa 1) Sumatera Barat memiliki potensi sumber daya air yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan penggunaan air untuk irigasi, air

Pemakaian air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di Kecamatan simokerto dan Kecamatan Semampir belum tentu telah memenuhi standart kualitas air

pembangunan sarana air bersih sangat penting bagi kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari hari, Banyak cara pendistribusian air bersih

BUMDes merupakan suatu badan usaha yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama memberdayakan sumber daya desa itu sendiri sebagai penggerak

banyak yang menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, hingga 2022 kebutuhan air bersih akan meningkat karena diiringi jumlah penduduk, yang

Desa Tandengan, Kecamatan Eris, Kabupaten Minahasa belum memiliki sistem penyediaan air bersih dari PDAM yang saat ini masih kekurangan air bersih untuk keperluan

Capaian kinerja sasaran terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah