• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FOTO PADA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A

MILD DARI BULAN JULI 2014-JULI 2015 DILIHAT DARI

TEKNIK DAN TEMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

AGNES VALENTINA

NIM 2113151001

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Agnes Valentina, Nim 2113151001, “Analisis Foto Pada Iklan Rokok Sampoerna A Mild Dari Bulan Juli 2014-Juli 2015 Dilihat Dari Teknik Dan Tema”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Dan Seni (FBS), Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis foto pada iklan rokok. Sampoerna A Mild. Untuk memperoleh data mengenai teknik, tema serta komposisi yang digunakan dalam pembuatan foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild. Lokasi penelitian adalah Digital Library Unimed.

Populasi pada penelitian ini berjumlah 75 karya, yang dianggap memiliki potensi untuk diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 foto iklan rokok Sampoerna A Mild Go Ahead yang dipandang representative (mewakili) untuk dianalisis.

Guna memperoleh data mengenai analisis foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild dari bulan Juli 2014-Juli 2015, maka dilakukan pengumpulan data melalui instrument penelitian, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpulkan kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan memasukkan teori semiotik sebagai dasar untuk menafsirkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild dari bulan Juli 2014-Juli 2015 80% menggunakan teknikstop action/freezing dan 20% menggunakan teknik zooming. Tema dan simbol rokok Sampoerna A Mild dibuat sebagai penyeimbang untuk menghadirkan komposisi yang asri dalam foto.

(7)
(8)
(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ...viii

BAB I PENDAHULUAN ... 9

A. Latar Belakang Masalah ... 9

B. Identifikasi Masalah ... 12

C. Pembatasan Masalah ... 13

D. Rumusan Masalah ... 13

E. Tujuan Penelitian ... 14

F. Manfaat Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

A. Orientasi Teoritis ... 15

1. Pengertian Analisis... 15

2. Pegertian Fotografi... 16

3. Konsep-Konsep Dasar Pencahayaan... 20

4. Jenis-Jenis Lighting... 22

a. Available Lighting Photography ... 22

b. Artifical Lighting Photography ... 23

5. Kualitas Cahaya ... 23

(10)

v

a. Fotografi Landscape/Pemandangan Alam………... 25

b. Fotografi Comercial Advertising/Periklanan ... 25

c. Fotografi Jurnalistik ... 28

d. Fotografi Makro ... 30

e. Fotografi Mikro ... 31

f. Fotografi Potrait ... 32

g. Fotografi Street... 33

h. Fotografi Fashion ... 34

i. Fotografi Panning……… ... 35

j. Fotografi Human Interest ... 36

k. Fotografi still Life……… .... 37

l. Fotografi Arial………... 37

m. Fotografi Balistik ... 38

n. Fotografi Peperangan…………..……… ... 39

o. Fotografi Night Shoot………... 39

p. Fotografi Vernacular ... 40

7. Teknik Fotografi ... 41

a. Teknik Blurring ... 41

b. Teknik Freezing... 41

c. Teknik Panning... 42

d. Teknik Zooming ... 42

8. Sudut Pandang(Point of View) ... 42

(11)

vi

b. Pandangan Burung (bird eye viewing) ... 43

c. Low angle camera ... 43

d. Frog eye viewing ... 43

e. Waist level viewing ... 44

f. High handheld possision ... 44

9. Komposisi ... 44

a. Rule of Thirds... 44

b. Background (Latar Belakang)... ... 45

c. Pattern (Pola ... 46

d. Lines (garis ... 46

e. Framing (Pembingkaian ... 46

f. Komposisi Dinamis ... 46

g. Komposisi Pengalihan Pandangan ... 47

10. Iklan ... ... 47

11. Sampoerna A Mild ... 48

12. ”Go A Head” Promosi Hedonisme... ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 53

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 53

B. Populasi dan Sampel ... 53

1. Populasi ... 53

2. Sampel ... 54

C. Metode Penelitian ... 54

(12)

vii

E. Teknik Pengumpulan Data ... 56

a. Observasi ... 56

b. Dokumentasi... ... 56

F. Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN... 58

A. Hasil Penelitian ... 58

B. Pembahasan... .. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Kesimpulan………. 89

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 25

Gambar 2.2 ... 28

Gambar 2.3 ... 30

Gambar 2.4 ... 31

Gambar 2.5 ... 32

Gambar 2.6 ... 33

Gambar 2.7 ... 34

Gambar 2.8 ... 35

Gambar 2.9 ... 36

Gambar 2.10 ... 36

Gambar 2.11 ... 37

Gambar 2.12………. 38

Gambar 2.13………. 38

Gambar 2.14………... 39

Gambar 2.15………. 40

(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 25

Gambar 2.2 ... 28

Gambar 2.3 ... 30

Gambar 2.4 ... 31

Gambar 2.5 ... 32

Gambar 2.6 ... 33

Gambar 2.7 ... 34

Gambar 2.8 ... 35

Gambar 2.9 ... 36

Gambar 2.10 ... 36

Gambar 2.11 ... 37

Gambar 2.12……… .. 38

Gambar 2.13……… .. 38

Gambar 2.14……….. .... 39

Gambar 2.15……… .. 40

(15)

9 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mendokumentasikan

suatu moment penting. Fotografi merupakan bagian dari seni dan teknologi. Bersamaan dengan perkembangan teknologi yang menopang media fotografi,

berkembang pula efektifitas pengaruh media terhadap masyarakat. Karya fotografi kini mampu menjadi mediator aktif antara khalayak dan media massa.

Dapat menggugah perasaan penikmat, memiliki foto yang menarik adalah

sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih menarik. Diantaranya pilihan tema (konsep), subyek (angle), perpaduan warna,

pencahayaan, teknik, exposure (ketajaman), proporsi, dan skala. Foto yang bagus dan indah memang berkaitan erat dengan sisi kualitas yaitu, fokus, ketajaman, dan komposisi. Foto menarik karena terdapat unsur keindahan didalamnya.

Keindahan lebih mengarah ke unsur estetik dan artistik sehingga sebuah foto menjadi menyenangkan dipandang (Abdi,2012:50). Kita sering mendengar

(16)

10

Suatu iklan akan terasa lebih menarik apabila tersentuh oleh nilai estetis. Contohnya ialah karya-karya foto pada iklan rokok Sampoerna A Mild. Para

fotografer menjadi lebih kritis untuk menterjemahkan tema yang diberikan oleh pihak rokok Sampoerna A Mild. Usaha untuk menghasilkan karya iklan foto yang berkualitas mulai dipikirkan, antara lain dengan cara berpedoman pada

komposisi akan sangat membantu pemotret untuk melatih kepekaan estetikanya dalam memotret sehingga dihasilkan foto yang memiliki nilai seni lebih dari

pada sekedar foto biasa (Dewi, 2000:49-50).

Dalam pembuatan foto iklan, aspek yang diperhatikan sebagai fotografer antara lain, menterjemahkan tema yang diberikan, teknik serta komposisi

sehingga menghasilkan karya foto yang sesuai dengan tema yang telah diberikan. Iklan Sampoerna A Mild memuat informasi tentang keberadaan produk

melalui kata, gambar, tulisan dan suara yang dikemas sedemikian rupa dengan tampilan menarik, lucu, kritis dan sekaligus mendorong khalayak untuk melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankan tersebut. Pada tahun

2009 A Mild tampil dengan slogan "Go Ahead", dimana hal ini menegaskan bahwa perokok A Mild bisa bebas melakukan sesuatu hal yang disukainya tanpa

adanya rasa ragu. Kita dapat melihat jelas bahwa tagline “Go Ahead” dibuat untuk menyasar kaula muda. Walau menyasar kaula muda sebagai pangsa pasar, iklan-iklan A Mild dengan tagline “Go Ahead” ini tidak menampilkan narasi

(17)

11

cukup provokatif, dengan penyampaian iklan yang out of the box. A Mild sepertinya ingin membangun rasa "tidak tahu malu" dalam melakukan sesuatu

hal, baik itu hal baik maupun tidak baik. Oleh sebab itu, para perancang kreatif iklan mengkonsep iklan sedemikian rupa dengan memasukkan beberapa tanda baik berupa teks maupun gambar/ simbol dengan tujuan agar iklan tersebut bisa

diterima oleh masyarakat.

Jika kata-kata dari iklan billboard A Mild tersebut dibaca bersama

gambarnya, maka kesan paling cepat yang bisa kita dapat adalah bahwa A Mild mempromosikan kreatifitas. Sekilas, karena mempromosikan kreatifitas, kita percaya bahwa iklan tersebut adalah iklan yang bagus. Tapi jika kita mulai

bertanya lebih jauh tentang keatifitas macam apa yang ditawarkan, anggapan bahwa iklan A Mild adalah iklan yang bagus akan segera hilang.

Mengamati berbagai iklan yang diparadekan media massa setiap hari, iklan rokok dikemas berbeda dari iklan lain. Iklan produk lain bersifat “vulgar” pesan yang disampaikan langsung dan jelas, sedangkan iklan rokok justru terbilang

“sofisticated”. Hal ini dikarenakan Peraturan Pemerintah (PP) No.81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan. Pasal 46 ayat 3 Undang-Undang

(UU) no 32 tahun 2002 (UU Penyiaran). Dengan adanya peraturan tersebut, pengiklan dituntut kreatif dalam membuat iklan agar iklan bisa diterima masyarakat, dan tidak melanggar peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

(18)

12

Dalam dunia fotografi tidak sedikit fotografer pemula, tidak luput pada hal-hal yang bersifat teknis termasuk juga pengaturan komposisi. Penelitian ini

merupakan upaya untuk mengungkapkan betapa pentingnya peranan seorang fotografer pada sebuah pembuatan periklanan. Agar masyarakat juga tertarik dengan iklan yang disampaikan.

Berdasarkan uraian iklan rokok inilah penulis berusaha untuk meneliti teknik dan kesesuaian tema dengan foto dari foto-foto iklan pada rokok

Sampoerna A Mild Go Ahead, yaitu “ ANALISIS FOTO PADA IKLAN

ROKOK SAMPOERNA A MILD DARI BULAN JULI 2014-2015

DILIHAT DARI TEKNIK DAN TEMA”.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang permasalahan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Teknik-teknik fotografi yang digunakan untuk menghasilkan karya foto

iklan Sampoerna A Mild.

2. Unsur-unsur komposisi fotografi yang digunakan pada foto iklan rokok

Sampoerna A Mild.

3. Kesesuaian tema dengan foto yang dihasilkan pada foto iklan rokok Sampoerna A Mild.

(19)

13

5. Makna-makna yang terkandung dalam tagline Sampoerna A Mild.

6. Komposisi Rule of third yang digunakan dalam foto iklan rokok Sampoerna

A Mild.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Analisis Foto Pada Iklan Rokok Sampoerna A Mild Go Ahead dari Bulan Juli 2014- Juli 2015.

2. Pembahasan dibatasi pada teknik, tema, dan komposisi fotografi.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Teknik-teknik foto bagaimanakah yang sering digunakan dalam iklan rokok Sampoerna A Mild?

2. Bagaimanakah kesesuaian tema dengan hasil foto dalam iklan rokok Sampoerna A Mild?

(20)

14

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik fotografi yang sering digunakan dalam iklan rokok Sampoerna A Mild

2. Untuk mengetahui kesesuaian tema dengan foto yang dihasilkan pada iklan

rokok Sampoerna A Mild

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:

1. Bermanfaat bagi kalangan akademik sebagai referensi tentang fotografi

iklan.

2. Bahan referensi untuk dapat menjadi acuan pada penelitian yang relevan

dikemudian hari.

3. Bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dalam bidang analisis fotografi.

4. Menambah literatur fotografer Indonesia yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya bagi kalangan akademi maupun masyarakat umum

yang membutuhkan

(21)

89 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian, serta sesuai dengan rumusan masalah

dan tujuan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan kategori foto pada iklan rokok sampoerna A Mild dari bulan Juli

2014-Juli 2015, pengambilan foto iklan ini 80% menggunakan teknik stop

action/freezingdan 20% menggunakan teknikzooming.

2. Setelah dianalisis berdasarkan aspek komposisi karya foto pada iklan rokok

sampoerna A Mild, komposisi simbol A Mild dan Tema sudah menggunakan

hokum rule of third

3. Sudut pandang dalam pengambilan foto 70% menggunakan sudut pandang eye

level viewing.

B. SARAN

Berdasarkan tinjauan peneliti, maka dapat diajukan beberapa saran yang perlu

diperhatikan untuk langkah kedepannya agar lebih baik adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguasai sebuah foto pada iklan yang memiliki dimensi lebih hidup

dalam menyajikan iklan, fotografer harus mampu menterjemah kan tema yang

(22)

90

2. Untuk menghasilkan karya foto iklan yang baik melalui aspek komposisi,

fotografer komersial harus peka terhadap komposisi obyek yang akan difoto agar

menghasilkan keseimbangan dalam komposisi foto tersebut.

3. Sudut pengambilan objek sangat ditentukan oleh tujuab pemotretan, Karena salah

satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan

(23)

91

DAFTAR PUSTAKA

Aditiawan, Rangga. 2001.Mahir Fotografi, Bekasi: Laskar Aksara.

Ardianto, Elvinaro,M.Si, dan Dra. Erdinaya Komala Lukiati, M.Si. 2004. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Brata, T B, Vincent. 2007.Tips Membuat Foto Indah dan Menarik. Jakarta: Media Kita.

Echols, John. M, and Hassan shadily. 1976. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Elvi, Safitri. 2008. Percobaan Aneka Teknik Pencahayaan Pada Objek Glass Wine Untuk Menghasilkan Karya Fotografi Sebagai Media Ekspresi: Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED, Vol 5 (2).

Erdansyah, Fuad. (2012), Mengenal Fotografi, Diktat, Seni Rupa, FBS Universitas Negeri Medan.

Galer, Mark. 2008. Digital Photography, Focal Press, Jordan Hill Oxford: Burlington MA 10803.

Hedgecoes, John. 1993. New Book of Photography, New York, USA: Doding Kinderdley Publishing.

KBBI. 2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Longford, Michael. 2008,Basic Photography, Kidlington, Oxford, OX5 1 GB, UK 30 Corporate Drive, Suite 400, BURLINGTON, MA 01803, USA.

Lesmana, Nana. 2011.Memotret Dengan DSLR. Jakarta: Mediakita

Peres. R Michael. 2007.Focal Encyclopedia of Photography. Elsevier: Amherst Media.

Rusli, Edial. 2006. Simbol Penyalahgunaan Kekusaan dalam Penciptaan Karya Fotografi. Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni, Vol.2.

Saleh, Khaerul,. 2004. Seni Fotografi Sebagai Dokumentasi. Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED, Vol 1.

Saleh, Khaerul. 2004. Estetika Post Modernisme Dalam Fotografi. Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED, Vol 2.

Santoso, Budhi. 2010.Bekerja Sebagai Fotografer. Jakarta: Erlangga.

Siahaan, S.M. 1991. Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(24)

92

Sugiyono. 2010,Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Syndicate Ridiyant. 2011.Belajar Mudah Fotografi Digital. Jakarta: Jal Publishing

Tjin Enche . 2011.Kamera DSLR itu Mudah. Jakarta: Bukune.

Toekio, Soegeng. 2007.Bahasa Rupa dalam Pariwara. Bandung: Kelir.

Yuan, Ardiansyah 2005.Tips dan Trik Fotografi, Jakarta: PT. Grasindo.

http://fhotoografer.blogspot.co.id/2012/09/jenis-jenis-fotografi-bagian-2_26.html

http://pedulifakta.blogspot.co.id/2014/03/go-ahead-tagline-promosi-hedonisme_14.html

Referensi

Dokumen terkait

Tentang kesimpulan rumah tangga, sesuai dengan pernyataan al-Qur’an, ar-rijal qawamuna ‘ala an-nisa’, maka para mufassir dan feminis Muslim sepakat menyatakan bahwa laki-laki

Faridatul Lailia, Mahasiswa Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2015 yang berjudul “Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Pengasuhan

Jika skor tersebut dimasukan ke dalam garis kontinum, maka strategi penetapan harga di Kampung Batu Malakasari menurut persepsi wisatawan berada pada kategori

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran cooperative learning tipe make a match berpengaruh posistif terhadap keterampilan sosial siswa SMP dibuktikan

[r]

Pembangunan BCP harus diselaraskan dengan IT Disaster Recovery Plan (IT DRP). b) Service Design, merupakan perancangan layanan servis TI yang bermanfaat pada bisnis utama yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat deasetilasi chitosan adalah 82,98% pada konsentrasi NaOH 50%, sedangkan kondisi optimum untuk proses adsorbsi lemak adalah pada

Dua atom dapat berpasangan dengan mengguna-kan satu pasang, dua pasang atau tiga pasang elektron yang tergantung pada jenis unsur yang berikatan.. Ikatan dengan sepasang