• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK GORENG DEEP FRYING BERULANG EMPAT KALI LEBIH TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN MINYAK GORENG DEEP FRYING BERULANG EMPAT KALI LEBIH TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK GORENG DEEP FRYING

BERULANG EMPAT KALI LEBIH TERHADAP GAMBARAN

HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar)

Oleh:

SITI KHOIRUN NISAK

201010330311007

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal : 4 Februari 2014

Pembimbing I,

dr. Meddy Setiawan, Sp. PD.

Pembimbing II,

dr. Nur Kaputrin D.

Mengetahui,

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,

(3)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Siti Khoirun Nisak ini telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

pada hari Kamis, tanggal 20 Maret 2014

Tim Penguji

dr. Meddy Setiawan, Sp. PD. , Ketua

dr. Djaka Handaya, MPH , Anggota

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat serta karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Pemberian Minyak Goreng Deep Frying Berulang Empat Kali Lebih

Terhadap Gambaran Histologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegivus strain wistar)

Dengan terselesaikannya tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi saya kesempatan menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Djaka Handaya, MPH, selaku penguji yang telah memberikan saran perbaikan untuk tugas akhir ini.

3. dr. Meddy Setiawan Sp.PD., selaku pembimbing I yang telah memberi bimbingan, saran, dan masukan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4. dr. Nur Kaputrin D., selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan teliti sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Orang tua saya, Bapak Muhtadi dan Ibu Siti Qomariyah, yang telah

(5)

v

6. Neng Ely Wahyuni, satu-satunya kakak terhebat saya yang selalu memberi semangat dan perhatian yang sangat berlimpah melebihi seorang kakak pada umumnya.

7. For that guy, thanks for everything.

8. Tim Laboratorium Biomedik FK UMM atas ijinnya agar saya dapat melakukan penelitian ini terutama mas miftah dan pak kus.

9. Sahabat-sahabatku Tika my bff with no benefit, tiwul, vivi, kak sha, mas indro, cak nur, ayu putri, radit, indah, ifa, lianda, intan, dave, gusti, ami serta seluruh keluarga besar angkatan 2010 yang sudah saya anggap seperti keluarga saya sendiri. Terima kasih sudah membantu dan bersedia dimintai tolong ini itu selama pembuatan tugas akhir ini.

10.Para staff dan karyawan TU yang memudahkan saya dalam menyelesaikan administrasi selama proses penelitian berlangsung.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis tetap membuka diri untuk kritik dan saran yang membangun. Akhirnya, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat.

Malang, 25 Februari 2014

(6)

vi ABSTRAK

Nisak, Siti Khoirun. 2014. Pengaruh Pemberian Minyak Goreng Deep Frying Berulang Empat Kali Lebih pada Gambaran Histologis Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar). Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Meddy setiawan*) (2) Nur Kaputrin D.**)

Latar Belakang : Pengulangan pemanasan pada minyak goreng deep frying dengan suhu tinggi dapat merusak minyak tersebut oleh proses oksidasi , degradasi dan dehidrasi yang menyebabkan terbentuknya peroksida dan radikal bebas. Hal ini dapat mengganggu struktur sel dan fungsi yang dapat menyebabkan nekrosis, terutama di hepar, yang merupakan salah satu organ yang paling rentan. Tujuan : Untuk membuktikan pengaruh pemberian minyak goreng deep frying berulang empat kali lebih terhadap gambaran histologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar).

Metode : Penelitian true experimental dengan post test only control group design, menggunakan empat kelompok yaitu kelompok kontrol negatif dan tiga kelompok perlakuan yang masing-masing diberikan minyak goreng deep frying 0,25cc/100gram BB/hari dengan 4x, 8x, dan 16x frekuensi penggorengan selama 28 hari. Analisis data menggunakan one way ANOVA, dan uji korelasi regresi. Hasil dan Diskusi: Uji korelasi Pearson (0,963) menunjukkan korelasi yang positif dan hubungan yang sangat kuat. Sehingga, semakin sering penggorengan maka semakin banyak pula sel hepar yang mengalami nekrosis. Pada uji regresi linier (R square= 92,5%) menunjukkan bahwa diprediksikan 92,5% sel nekrosis hepar yang terjadi disebabkan oleh pemberian minyak goreng deep frying. Mekanisme nekrosis sel hepar secara bermakna terjadi akibat reaksi oksidasi akibat penggunaan minyak goreng deep frying yang berulang (nilai one way ANOVA, p <0,05).

Kesimpulan : Pemberian minyak goreng deep frying berulang empat kali lebih dapat menyebabkan nekrosis sel hepar pada tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar).

Keyword : Minyak goreng deep frying, nekrosis, hepar Keterangan :

*) : Staf pengajar ilmu penyakit dalam di Fakultas kedokteran universitas Muhammadiyah Malang

(7)

vii ABSTRACT

Nisak, Siti Khoirun. 2014. The Effect of Deep Frying Oil Administration which is Repeated Four Times More on Histological Examination in Rats’ Liver (Rattus norvegicus strain wistar). Final Assignment, Faculty of Medicine. University of Muhammadiyah Malang. Advisers: (1) Meddy Setiawan*) (2) Nur Kaputrin D.**)

Background: Repeatation heating at high temperature using deep frying oil will damage the oil by oxidation, degradation and dehydration process. This process can increase peroxide level and free radicals. These are able to disturb the cellular structure and function which may cause necrosis, especially in liver, which is one of the most vulnerable organ.

Objective: This research objective is to prove the effect of deep frying oil administration which is repeated four times more on histological examination in rats’ liver (Rattus norvegicus strain wistar).

Methods: This research was true experimental using post test only control group design, using four groups which are the negative control group, and three handling groups, each was administered by deep frying oil 0,25 cc/gW/day with 4x, 8x, 16x of frying frequency for 28 days. The data were analyzed by using one way ANOVA, correlation test, and regression test.

Result and discussion: Pearson correlation test showed (0,963) that there were positive and obvious correlation. So that, the higher of frying frequency, the higher necrosis cells precentage in rat’s liver. The linier regression test (R square = 92,5 %) predicted that 92,5 % of necrosis liver cells occurred because of deep frying oil. The mechanism of liver cells necrosis obviously was caused by oxidation reaction of repetition in using deep frying oil (nilai one way ANOVA, p <0,05).

Conclusion: The administration of deep frying oil which is repeated four times more cause necrosis cells in rats’ liver (Rattus norvegicus strain wistar).

Keyword: deep frying oil, necrosis, liver

Note :

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

LEMBAR PENGESAHAN………. ii

LEMBAR PENGUJIAN………... iii

KATA PENGANTAR……… iv

ABSTRAK………..… vi

ABSTRACT………... vii

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR GAMBAR....………. xi

DAFTAR TABEL...……… xii

DAFTAR SINGKATAN ……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...……….. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ……….………... 1

1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 4

1.3 Tujuan Penelitian ……… 4

1.3.1 Tujuan Umum ………. 4

1.3.2 Tujuan Khusus ……… 4

1.4 Manfaat Penelitian ………. 4

1.4.1 Manfaat Akademik ……… 4

1.4.2 Manfaat Klinis .……… 4

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat……… 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……… 6

2.1 Minyak Goreng …...……….. 6

2.1.1 Definisi Minyak Goreng……… 6

2.1.2 Jenis Minyak Goreng……… 6

2.2 Proses Menggoreng ...………... 12

(9)

ix

2.4 Kerusakan Minyak Goreng..………... 15

2.5 Akibat Penggunaan Minyak Goreng deep frying……….. 16

2.6 Hepar...……… 17

2.6.1 Anatomi Hepar ….……... 17

2.6.2 Vaskularisasi Hepar ………... 18

2.6.3 Fisiologi Hepar…………... 20

2.6.4 Histologi Hepar……... 24

2.6.5 Kerusakan hepar akibat pemakaian minyak goreng deep frying ... 27

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ……….. 30

3.1 Kerangka Konsep ……….. 30

3.2 Hipotesis ……… 32

BAB 4 METODE PENELITIAN ……… 33

4.1 Rancangan Penelitian ………. 33

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 33

4.3 Populasi dan Sampel ……….. 33

4.3.1 Populasi ……… .. 33

4.3.2 Sampel ………. 33

4.3.3 Estimasi Besar Sampel ………. 33

4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ………...… 35

4.4 Variabel dan Definisi Operasional ….……… 35

4.4.1 Variabel ……….……..……… 35

4.4.3 Definisi Operasional……….……… 35

4.5 Alat dan Bahan yang digunakan dalam Penelitian... 37

4.5.1 Alat ... 37

4.5.2 Bahan ... 38

4.6 Alur Penelitian ……… 40

(10)

x

4.8 Prosedur penelitian……… 41

4.8.1 Pembuatan minyak goreng deep frying ... 41

4.8.2 Penentuan pemberian minyak goreng deep frying.. 41

4.8.3 Penyiapan larutan uji ... 41

4.8.4 Pembagian kelompok tikus ... 41

4.8.5 Proses anastesi dan pembedahan hewan coba ... 42

4.8.6 Pembuatan Sediaan Histologi ………....… 43

4.8.7 Pengamatan hasil... 43

4.9 Analisis Data ………... 44

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 46

5.1 Pengaruh minyak goreng deep frying berulang empat kali lebih terhadap presentase sel nekrosis hepar... ... 46

5.2 Hasil pengamatan preparat histologi sel hepar... 48

5.3 Analisis data... 49

5.3.1 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas... ... 49

5.3.2 Hasil Pengujian Asumsi Homogenitas Ragam... 49

5.3.3 Hasil Pengujian one way ANOVA ... 50

5.3.4 Hasil Pengujian Korelasi dan Regresi... 51

BAB 6 PEMBAHASAN... 53

BAB 7 PENUTUP... 58

7.1 Kesimpulan... 58

7.2 Saran... 58

DAFTAR PUSTAKA... 60

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Hepar ... 17 Gambar 2.2 Gambaran Histologi Hepar Normal... 24 Gambar 5.1 Hasil Pengamatan Histologi Hepar pada Kelompok

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Angka Iodin dan Stabilitas Berbagai Minyak/lemak

terhadap Oksidasi dan Panas ... 11

Tabel 5.1 Hasil Penghitungan Presentase Nekrosis Sel Hepar... 47

Tabel 5.2 Hasil Pengujian Normalitas Saphiro-Wilk... 49

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Homogenitas Ragam Levene... 50

Tabel 5.4. Hasil Pengujian ANOVA... 50

(13)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

DNA :Deoxyrobose-nucleic acid ROS : Reactive Oxygen Species MUFA : mono-unsaturated fatty acids PUFA : Poly-unsaturated fatty acids GSH :Glutathione

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Konsultasi Ke Patologi Anatomi tentang

histologi hepar ... 63

Lampiran 2 Data Perhitungan Sel Hepar Pada Tiap Lapang Pandang Dari Setiap Tikus Perlakuan ... 64

Lampiran 3 Uji Normalis dan Uji Homogenitas Data ... 69

Lampiran 4 Uji One Way Anova ... 70

Lampiran 5 Uji Korelasi Pearson ... 71

Lampiran 6 Uji Regresi Linier ... 72

Lampiran 7 Mean Sebaran Data Pada Tiap Kelompok Perlakuan ... 73

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian ... 74

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Dwi Wahyu, 2013, Optimasi Pencampuran Carbon Active dan Bentonit sebagai absorbendalam penurunan kadar FFA( FREE FATTY ACID) Minyak Goreng Bekas Melalui Proses Adsorbsi, Skripsi sarjana Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang.

Al-Shaibi, Huda Faisal, 2005, Effect of Different Dietary Oils on Liver Function in Rats, Faculty of Science, Jeddah, Saudi Arabia.

Ananta , C.M, 2009, Pengaruh Suhu dan Lama Proses Menggoreng Deep Frying Terhadap Pembentukan Asam Lemak Trans, Makara Sains, Vol 13, No. 1, pp. 23-28

Andarwulan, N, 2006. Antioksidan Untuk Minyak Goreng, Food review indonesia Vol.1 No.2.

Chandrasoma, Parakrama MD, MRCP (UK) and Taylor, Clive R., MD, Dphil, FRCPath, 2006, Ringkasan Patologi Anatomi, Penerbit buku kedokteran, EGC, Jakarta.

Daglia M, Rachi M, Papetti A, Lanni C,Govoni S, Gazzani G, In Vitro and ex-Vivo Antihydroxyl Radical Activity of Green and Roasted Coffee, Journal Agric Food Chem ;48 (5):1449-54.

Dhabi, A.S., BrahmbhattK.J., Pandya TP., Thorat P.B., Shah M.C., 2008, Non Alcoholic Fatty Liver (NAFLD), Journal, Indian Academy of Clinical Medicine, Vol : 9, No. 1, January-March, viewed 28 Oktober 2013 <medind.nic.in/jac/t08/i1/jact/t08ilp36.pdf.>

Dhillon, Amar Paul, 2012, Normal Liver Histology (Which Provides Us With Important Landmarks for Assesing Liver Biopsies), UCL Medical School Royal Free Campus, United Kingdom.

Eroschenko, Victor P, 2010, Atlas Histologi DiFiore dengan Korelasi Fungsional, EGC, Jakarta.

Farag., et al, 2010, Effect of Non-fried and Fried oils of Varied Fatty Acid Composition on Rat, Agriculture and Biology Journal of America, 1(4), pp. 501-509

Fransiska, Eva. 2010, Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Ibu Rumah Tangga tentang Penggunaan Minyak Goreng berulang kali di desa tanjung selamat kecamatan sunggal tahun 2010, Fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara, Sumatra.

(16)

xvi

Guyton AC; Hall JE, 2006, Hati Sebagai Suatu Organ, In : Guyton AC, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta, pp. 902-907.

Hartono, Nani Widjaja Budi, Pengaruh Alpinia galanga (Lengkuas) terhadap Aktivitas Proliferasi Sel dan Indeks Apoptosis pada Adenokarsinoma Mamma Mencit C3H, Program studi spesialis Patologi Anatomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Inoue, M, 2001, Protective Mechanism Againts Reactive Oxygen Species, the liver biology and pathobiology Lippincott Williams and Wilkins 4th-ed, Arias IM, Philadeplphia

James, F, Journal Plant Foods For Human Nutrition, 2002, Palm Oil: Biochemical, Physiological, Nutritional, Hematological and Toxicological Aspects : A review , volume 57, Issue 3-4, pp. 319-341.

Junqueira, Luiz Carlos. 2007, Histologi Dasar Teks dan Atlas, EGC Kedokteran, Jakarta.

Ketaren, S, 2008, Sifat Fisio-Kimia Minyak dan Lemak, Minyak dan Lemak Pangan, In : Ketaren, Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta, pp. 18-32. Khomsan, A, 2003, Pangan dan Gizi untuk Kesehatan, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Kumala M, 2003, Peran Asam Lemak tak Jenuh Jamak dalam Respon Imun, Majalah GizMindo, 2(6):11-2

Kumar, vinay, Abul K. Abbas, and Nelson Frusto, 2005, eds. Robbin and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th ed, Elsevier Saunder, Philadelphia, PA.

Murray RK, 2003, Pengangkutan dan Penyimapanan Lipid dalam Biokimia

Harper, Ed 25, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Nurdjaman, Soejoto, Faradz SMH, et al. 2001, Histologi II, Balai Penerbit FK Universitas Diponegoro, Semarang

Oktaviani, N.D. 2009. Dalam jurnal biomedika. Hubungan lamanya pemanasan dengan kerusakan minyak goreng.

Pham-Huy, L.A.P., He, H., Phum-Hey, C, 2008, Free Radicals, Antioxidants in Disease and Health, International journal Biomed Sci. 4 : 89-96.

Price, Sylvia A. and Wilson, Lorainne M, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta.

Raharjo, S. 2007, Strategi Menghindari Kerusakan Mutu Produk Pangan Goreng, Food review indonesia Vol II No. 10.

(17)

xvii

Romero, A., Bastida, S., and Sanchez-Muniz, F. J, 2007, Cyclic Fatty Acids in Sunflower Oils During Frying of Frozen Foods with Oil Replenishment, Eu. J. Lipid Sci. Technol., 109: pp. 165-173

Rukmini, A. 2007. Regenerasi Minyak Goreng Bekas dengan Aroma Sekam Menekan Kerusakan Organ Tubuh, In : Seminar Nasional Teknologi (SNT 2007). ISSN : 1978-9777.

Rustika, 2005, Asupan Asam Lemak Jenuh dari Makanan Gorengan dan Resikonya Terhadap Kadar Lipid Plasma pada Kelompok Usia Dewasa, Jakarta, Universitas Indonesia.

Sander, Mochamad Aleq, 2007, Sistem Hepatobilier, In : Sander, Mochamad Aleq, Atlas Berwarna Patologi Anatomi (jilid 2), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, pp. 126-128.

Sartika, Ratu Ayu Dewi, 2009, Pengaruh Suhu dan Lama Proses menggoreng terhadap Prmbentukan Asam Lemak Trans (deep frying), In: Makara, SAINS, VOL. 13, NO. 1, April 2009: 23-28.

Setiati, 2003, Radikal Bebas, Antioksidan dan Proses Menua, Jurnal Medika No 6 Tahun XXIX.

Silbernagl, Stefan and Florian Lang, 2007, Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Sobotta, 2007, Atlas Anatomi Manusia Sobotta, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Supranto J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, PT Rineka, Jakarta. Tellingen, Christa van, 2003, Organ Physiology from Phenomenological Point of

View, Driebergen, Louis Bolk Institut (3) : 30

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya, manusia ingin mempunyai umur panjang, kualitas hidup yang baik, sehat dan berkualitas. Kualitas kesehatan yang menurun dapat disebabkan oleh faktor dari luar seperti makanan yang tidak sehat, polusi lingkungan, stress dan dapat disebabkan pula oleh faktor dari dalam, salah satunya radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Radikal yang berasal dari dalam tubuh, misalnya akibat proses metabolisme, proses inflamasi, sedangkan yang berasal dari luar tubuh dapat disebabkan oleh polutan, seperti asap rokok, serta pengolahan minyak goreng yang salah (Pham-Huy et al., 2008).

Masyarakat Indonesia identik dengan makanan gorengan. Hal ini perlu diwaspadai, karena pada penelitian yang dilakukan oleh Rustika (2005), menunjukkan bahwa masyarakat yang hidup di perkotaan, asam lemak jenuh yang dikonsumsi sebesar 15,54 % dari energi total, dengan kontribusi tertinggi berasal dari makanan gorengan yaitu sekitar 70%. Padahal, American Heart Association (AHA) merekomendasika konsumsi asam lemak jenuh hanya < 10% dari energi total.

(19)

2

yang kemudian membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi yang mengkonsumsinya, yaitu menyebabkan berbagai gejala keracunan. Karena itu, penggunaan minyak jelantah secara berulang-ulangakan sangat berbahaya bagi kesehatan (Aji, 2013).

Dalam bidang hepatologi, prevalensi penyakit perlemakan hati non alkoholik (Nonalcoholic Fatty Liver Disease) hingga sirosis hati saat ini merupakan kondisi klinis yang sering ditemukan sebagai salah satu bentuk penyakit kronik akibat konsumsi pangan berlemak yang berlebihan (Dhabi et al., 2008). Prevalensi penyakit tersebut di populasi perkotaan di Indonesia diperkirakan meningkat hingga mencapai 30% pada tahun 2008 (Trihatmowijoyo dan Nusi, 2009).

(20)

3

tertentu seperti tembaga, seng, timah dan timbal dan apabila mendapat panas atau cahaya penerangan (Ananta, 2009).

Asam lemak yang terdapat dalam minyak goreng dapat mengalami perubahan karena dimasak pada temperatur tinggi dan berulang dapat dekomposisi karena panas. Proses ini dapat meningkatkan kadar peroksida dan pembentukan radikal bebas yang bersifat toksik, dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, hepar, saluran cerna maupun sel-sel endotelial aorta (Oktaviani, 2009).

Hasil penelitian Kumala menunjukkan bahwa konsumsiasam lemak tidak jenuh dalam jumlah terlalu tinggi tidak baikuntuk kesehatan karena ikatannya dapat berubah akibat cara penggorengan dengansuhu tinggi dan pemakaian minyak goreng yang berulang.Penggorengan pada suhu tinggi dan pemakaian minyakgoreng yang berulang akan merusak ikatan rangkap padaasam lemak dan membentuk senyawa yang bersifat racunserta berbagai radikal bebas, atau yang dikenal sebagai Reaktif Oxygen Species (ROS) yang pada akhirnya akanmenimbulkan kerusakan DNA sel, jaringan protein, dan lemak tubuh (Kumala, 2003).

Hasil penelitian di luar negeri juga menjelaskan bahwa pemberian minyak goreng campuran antara sunflower oil dan canola oil yang digoreng berulang hingga 4 kali dalam 20 jam setiap harinya dapatmenyebabkan kerusakan pada organ hepar yang ditandai dengan atrofi dan nekrosis sel hepar (Farag, 2010).

(21)

4

1.2 Rumusan masalah

Adakah pengaruh pemberian minyak goreng deep frying terhadap gambaran histologi tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar)?

1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Membuktikan adanya pengaruh pemberian minyak goreng deep frying terhadap gambaran histologi hepar tikus putih (Rattus

norvegicus strain wistar ).

1.3.2 Tujuan khusus

Membuktikan adanya perubahan histologis pada sel hepatosit yang ditandai dengan adanya nekrosis sel hepar.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kedokteran tentang pengaruh pemberian minyak goreng deep frying terhadap gambaran histologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar).

2. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh pemberian minyak goreng deep frying terhadap organ lainnya

1.4.2 Manfaat klinis

(22)

5

pencegahan kerusakan atau nekrosis hepar pada penggunaan minyak goreng deep frying.

1.4.3 Manfaat masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data mengenai kondisi kualitas perairan Sungai Ciambulawung, dilakukan melalui pendekatan penentuan status mutu air dengan metode Indeks Pencemaran (Lampiran 2-4) dan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter kecepatan reaks; hidrolisa minyak biji karet dengan katalis asam khlorida (HCI), pada kondisi yang relatif moderat dan

Berdasarkan masalah keperawatan serta hubungannya dengan penyebab fungsi keperawatan keluarga yang lebih spesifik penulis dalam hal ini mengangkat diagnosa “gangguan

Berdasarkan uraian di atas maka agar aktivitas dan prestasi belajar matematika kelas IV SDN 2 Gedong Tataan dapat lebih baik dari sebelumnya, perlu dilakukan

4.14 Lintasan Penampang seismik Z berarah Utara Selatan dengan melakukan flattening topFormasi Gumai menunjukkan arah Migrasi yang bergerak dari daerah rendahan di Barat Laut

[r]

[r]

Kelas eksperimen dan kontrol diberi tes/soal untuk mengukur penguasaan konsep siswa (pretes).Kemudian,kelas eksperimen (VII B ) diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan

Secondary Ids empty Ethics committees 1 Ethics committee Name of ethics committee Ethics committee of Iran University of Medical Sciences Street address Faculty of Health, Iran

مهم نیرت یناک اه یلاکلآ هورگ ی تاپسدلف زلاکوتروا ،اه یم دشاب یمهم یناک هک یارب داجیا ندب طیحم رد میساتپ ۀ .تسا رجآ زا رگید یناک اه کسورکیم تاعلاطم رد مهم رایسب ی و یپ ، یناک