• Tidak ada hasil yang ditemukan

Difference of student achievement through instructional media e learning and modules with different opening competency toward entrepreneurship courses 2 of Informatic Management Academy Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Difference of student achievement through instructional media e learning and modules with different opening competency toward entrepreneurship courses 2 of Informatic Management Academy Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Dian Cipta Cendikia
  • Mata Pelajaran: Manajemen Informatika
  • Topik: Difference of Student Achievement Through Instructional Media E-Learning and Modules with Different Opening Competency Toward Entrepreneurship Courses 2
  • Tipe: thesis
  • Tahun: 2010/2011
  • Kota: Bandar Lampung

I. Pendahuluan

Pendidikan adalah usaha terencana untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, yang memungkinkan siswa mengembangkan potensi diri. Proses pembelajaran di perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pembinaan karakter dan keterampilan siswa. Namun, interaksi antara dosen dan mahasiswa seringkali bersifat verbal, mengakibatkan siswa menjadi pasif. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir dan pemahaman konsep siswa masih rendah, yang berdampak pada prestasi belajar mereka, terutama dalam mata kuliah kewirausahaan. Diperlukan media pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman konsep siswa.

II. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran yang cenderung dominan oleh dosen menyebabkan siswa tidak aktif dan kurang memahami konsep pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa hanya menghafal materi tanpa memahami aplikasinya dalam kehidupan nyata. Data nilai menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa di mata kuliah kewirausahaan 2 masih rendah, dengan nilai rata-rata di bawah standar kelulusan. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap metode pembelajaran yang digunakan, serta pemilihan media yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa.

III. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang diidentifikasi mencakup rendahnya prestasi belajar mahasiswa, dominasi kegiatan pembelajaran oleh dosen, kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa, serta mahasiswa yang kesulitan menghubungkan materi dengan kehidupan nyata. Selain itu, pengalaman dosen dalam menerapkan media pembelajaran yang tepat juga menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar.

IV. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada interaksi antara penggunaan media pembelajaran (e-learning dan modul) dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar kewirausahaan 2. Fokus penelitian adalah perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan e-learning dan modul, serta perbedaan berdasarkan kemampuan awal siswa. Pembatasan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih terarah dan spesifik dalam penelitian.

V. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup beberapa pertanyaan kunci, seperti apakah ada interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar, serta perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan e-learning dan modul. Pertanyaan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai efektivitas masing-masing media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi mahasiswa.

VI. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara penerapan media pembelajaran dengan kemampuan awal siswa, serta perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang menggunakan media e-learning dan modul. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan bagi dosen dalam memilih media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, terutama dalam mata kuliah kewirausahaan 2.

VII. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan praktis bagi dunia pendidikan. Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi sumbangsih bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam teknologi pendidikan. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat membantu dosen dalam pemilihan media pembelajaran yang efektif, serta memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam proses belajar mereka.

VIII. Kajian Pustaka, Kerangka Berpikir dan Hipotesis

Kajian pustaka mencakup konsep belajar, khususnya konstruktivisme dan metode simulasi. Konstruktivisme menekankan pentingnya pengalaman dan interaksi dalam proses belajar. Metode simulasi memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi. Kerangka berpikir penelitian ini didasarkan pada teori-teori belajar yang relevan, yang diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi dalam pembelajaran kewirausahaan.

IX. Konsep Belajar

Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon yang menghasilkan perubahan perilaku. Dalam konteks pendidikan, pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif. Konstruktivisme berfokus pada bagaimana siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Pendekatan ini mengharuskan guru untuk menciptakan situasi belajar yang mendukung eksplorasi dan pemahaman siswa.

2.1.1 Konsep Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme menekankan bahwa siswa harus aktif dalam proses belajar, memecahkan masalah, dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Hal ini melibatkan interaksi sosial dan pengalaman nyata yang membuat pembelajaran lebih bermakna. Dosen berperan sebagai fasilitator yang mendukung siswa dalam menemukan dan memahami informasi, bukan hanya sebagai penyampai materi.

2.1.2 Konsep Metode Simulasi

Metode simulasi memungkinkan siswa untuk berlatih keterampilan sosial dan komunikasi dalam konteks yang aman. Siswa dapat berperan dalam situasi yang relevan dengan kehidupan nyata, meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka. Metode ini memerlukan persiapan yang baik dari guru dan kondisi siswa yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.

X. Belajar dan Pembelajaran Behavioristik

Teori behavioristik menekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil dari proses belajar. Pendekatan ini berfokus pada hubungan antara stimulus dan respon, dengan penguatan positif dan negatif yang mempengaruhi perilaku siswa. Meskipun teori ini memiliki kekuatan dalam mengembangkan keterampilan dasar, kritik muncul karena kurangnya perhatian terhadap proses mental yang terjadi dalam diri siswa.

2.2.1 Prinsip Dasar Behaviorisme

Prinsip dasar behaviorisme mencakup fokus pada perilaku yang dapat diamati dan penghindaran terhadap aspek mental yang tidak terukur. Teori ini menekankan pentingnya penguatan dalam proses belajar, di mana perilaku yang diinginkan diperkuat dan perilaku yang tidak diinginkan dihilangkan. Namun, pendekatan ini seringkali dianggap terlalu mekanistis dan tidak memperhatikan kreativitas siswa.

2.2.2 Konsep Dasar Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif menekankan pentingnya proses internal dalam pembelajaran. Belajar dipandang sebagai aktivitas mental yang melibatkan pemahaman dan pengolahan informasi. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap individu memiliki cara unik dalam memahami dan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya, sehingga penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi dan refleksi.

Referensi Dokumen

  • Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian ( Suharsimi Arikunto )
  • Belajar dan Pembelajaran ( Aunurrahman )
  • Metode Analisis Data Sosial ( Soenyono Basrowi )
  • Psikologi Belajar ( Syaiful Bahri Djamarah )
  • Teori Motivasi dan Pengukurannya ( B. Uno Hamzah )

Gambar

Gambar 1.2 Bagan Kerangka Berpikir
Tabel 2.3 Desain Faktorial 2x2
Tabel 3.3  Rangkuman hasil uji validitas item soal.
Tabel 4.3 Rangkuman kisi-kisi instrumen penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait